Anda di halaman 1dari 6

UAS METODOLOGI PENELITIAN

B4/2021-02

Michael Wisnu Wardana


NIM 21020055

PROGRAM PASCASARJANA
STIE MAHARDHIKA
2022
KRITIK JURNAL
INVESTIGASI EMPIRIS MODAL INTELEKTUAL DAN KINERJA KEUANGAN
PERUSAHAAN PERBANKAN DI INDONESIA

A. Judul
Penamaan dan cara penulisan judul kurang efektif, karena yang diukur secara umum
adalah pengaruh modal intelektual terhadap kinerja keuangan. Judul akan menjadi
lebih efektif jika diubah menjadi “Pengaruh Modal Intelektual Terhadap Kinerja
Keuangan Perusahaan Perbankan Di Indonesia”.

B. Penulis
Penelitian dilakukan oleh dua orang (Noorlailie Soewarno dan Bambang Tjahjadi)
dengan mencantumkan identitas Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Airlanga, Surabaya, Indonesia. Penulisan identitas penulis tersebut,
dapat juga dilengkapi dengan alamat surat elektronik sebagai sarana komunikasi
dengan pembaca jurnal.

C. Jurnal
Jurnal yang memuat tulisan tersebut adalah Emerald Insight, yang dapat diakses
melalui alamat web https://www.emerald.com/insight/publication/issn/1469-1930

D. Abstrak
Abstrak yang dibuat disajikan dengan sistematis, dengan menggambarkan tujuan
penelitian, metodologi yang digunakan, hasil penelitian secara umum, dan
keterbatasan penelitian. Menurut Santoso (2009), sifat-sifat abstrak antara lain :
ringkas, jelas, tepat, berdiri sendiri dan objektif. Hanya dengan membaca abstrak,
penulis sudah bisa memahami apa yang ada dalam sebuah jurnal ilmiah yang dibuat.

E. Pendahuluan
I.1. Latar Belakang Masalah
Latar belakang masalah dalam jurnal ini sudah terdapat landasan teori yang
merupakan penguat dari pernyataan penulis. Penulis menjelaskan
perkembangan bisnis global yang ditandai dengan dengan perkembangan
pesat teknologi informasi, komunikasi, dan ilmu pengetahuan, membuat
persaingan global menjadi semakin ketat. Untuk memenangkan persaingan
global, maka perusahaan dituntut untuk mampu memaksimalkan aset tak
berwujud berupa modal intelektual. Hal tersebut selaras dengan teori yang
dikemukakan Pulic (2004), yaitu keberhasilan suatu bisnis tergantung pada
kemampuan menggunakan pengetahuan.
Teori yang dikemukakan penulis jurnal mengenai kecenderungan perilaku
perusahaan global untuk lebih banyak membangun aset tak berwujud yang
dimilikinya, dapat diperkuat dengan perilaku perusahaan global secara umum,
dimana dalam beberapa dekade terakhir telah terjadi revolusi di dunia usaha.
Revolusi yang terjadi berupa transisi dari industri kapitalis (dimana bisnis
didasarkan pada aset fisik berwujud), menjadi tatanan ekonomi baru dimana
penciptaan nilai atas suatu kegiatan usaha, dibentuk oleh kepemilikan Aset
Takberwujud yang tidak terlihat. Sebagai gambaran, pada tahun 1982, dari
setiap USD100 yang diinvestasikan dalam bentuk saham perusahaan
pertambangan di Amerika, sebanyak USD62,3 digunakan untuk pembelian
aset berwujud, seperti tanah, pabrik, mesin, peralatan dan inventaris. Pada
tahun 1992 (10 tahun kemudian), hanya USD 37,9 dari setiap USD 100 yang
diinvestasikan ke dalam bentuk saham, digunakan untuk pembelian aset
berwujud. Lebih dari separuh investasi masuk ke dalam apa yang disebut
Aset Takberwujud perusahaan, dan tidak dilaporkan di neraca perusahaan
(Juergen H Daum, 2002).

PROPORSI ASET TAKBERWUJUD DALAM PERUSAHAAN

Sumber : The Handbook of Business Valuation and Intellectual Property


Analysis
I.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah ditulis secara kurang sistematis. Hal ini disebabkan karena
rumusan masalah tidak difokuskan pada pengaruh modal intelektual terhadap
kinerja keuangan perusahaan, namun lebih banyak membahas mengenai
kehandalan metode yang digunakan (metode VAIC dan AVAIC) dalam
mengukur pengaruh modal intelektual terhadap kinerja keuangan
perusahaan. Pembahasan kehandalan metode tersebut mengakibatkan
rumusan masalah menjadi kurang diulas secara tuntas.
I.3. Tujuan
Tujuan penelitian telah dijelaskan secara konkrit. Penulis melakukan
penelitian mengenai pengaruh modal intelektual terhadap kinerja keuangan
perbankan di Indonesia. Penelitian diharapkan dapat memberikan wawasan
yang lebih dalam dan baru tentang bagaimana masing-masing komponen
efisiensi modal intelektual (modal manusia, modal struktural, modal yang
digunakan, modal inovasi) berkaitan dengan kinerja keuangan (laba atas
aset, laba atas ekuitas, perputaran aset, rasio harga terhadap buku). Hasilnya
juga membenarkan bahwa perbaikan lebih lanjut dalam mengukur modal
intelektual masih diperlukan di masa depan
I.4. Manfaat
Manfaat atas penelitian adalah memberikan wawasan yang lebih dalam dan
baru tentang bagaimana masing-masing komponen efisiensi modal intelektual
memberikan pengaruh terhadap kinerja keuangan perbankan di Indonesia.

F. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dan perumusan hipotesis disajikan dengan jelas dan merangkum
referensi-referensi yang digunakan terkait permasalahan yang diangkat, berupa
pentingnya pengembangan aset tak berwujud yang menjadi modal intelektual
perusahaan untuk meningkatkan kinerja keuangannya.

G. Kerangka Berpikir
Desain penelitian, sesuai dengan judul dan tujuan penelitian yaitu deskriptif, meliputi
keterangan populasi sampel yang pemilihannya menggunakan metode purposive
sampling, dengan populasi perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intelektual elemen modal
terhadap kinerja keuangan yang diukur dengan ROA, ROE, ATO, dan PBV.
Penelitian ini membandingkan model VAIC konvensional Pulic (2004) dengan model
A-VAIC yang disesuaikan oleh Nadeem et al. (2018b). Perbandingan kedua model
tersebut dilakukan untuk menemukan bukti empiris mengenai pengaruh modal
intelektual pada kinerja keuangan perbankan di Indonesia.
Industri perbankan dipilih dengan alasan sebagai berikut:
1. Merupakan industri yang paling intensif menggunakan modal intelektual;
2. Adanya persaingan yang ketat untuk melawan pesaing asing yang menggunakan
teknologi canggih;
3. Adanya pengembangan modal intelektal di perbankan untuk menghadapi
tantangan global; dan
4. Untuk mengetahui apakah modal intelektual juga mempengaruhi perbankan di
negara berkembang.

H. Pembahasan
Keterkaitan antara hasil dan teori telah tergambar jelas pada hasil dan
pembahasan yang dituliskan oleh peneliti, peneliti telah mencantumkan teori yang
ada dengan hasil yang didapat dan terdapat kesesuaian antara kedua hal tersebut.
Dalam statistik analisis data, penulis membandingkan model VAIC konvensional
Pulic (2004) dengan model A-VAIC yang disesuaikan oleh Nadeem et al. (2018b),
sebagai upayapenting dalam mencari cara yang lebih baik dalam mengukur modal
intelektual dan hubungannya dengan kinerja keuangan perusahaan.
Penelitian ini memberikan bukti empiris dalam teori modal intelektual di Indonesia,
khususnya di industri perbankan. Industri perbankan menjadi pilihan untuk digunakan
sebagai subjek penelitian karena adanya tantangan berat yang sedang dihadapi saat
ini, yang berasal dari industri perbankan global.

I. Kesimpulan
Dalam penelitian ini, penulis menyimpulkan adanya pengaruh modal intelektual
terhadap kinerja keuangan perbankan di Indonesia. Hal ini memberikan indikasi
bahwa adanya perkembangan inddustri dan pengetahuan secara global, telah
menimbulkan terjadinya pergeseran peran strategis aset fisik dalam mempengaruhi
kinerja keuangan perusahaan menjadi aset tidak berwujud dalam industri

J. Saran
Penulis memberikan saran bagi industri perbankan, untuk dapat mengelola setiap
elemen modal yang dimiliki secara efisien, karena pengelolaan elemen modal, baik
modal fisik maupun intelektual, akan memberikan peran strategis masing-masing
dalam meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dan membuat perusahaan
menjadi lebih kompetitif.

K. Daftar Pustaka
a) Buku :
 Pengarang. Tahun. judul buku. Tempat terbit: penerbit
Pada jurnal ini penulisan daftar pustaka seperti diatas belum sesuai
dengan kaedah (judul buku tidak miring), contohnya :
Appuhami, BR (2007), "Dampak modal intelektual pada keuntungan
modal investor pada saham: penyelidikan empiris sektor perbankan,
keuangan dan asuransi Thailand", Tinjauan Manajemen Internasional,
Vol. 3 No.2, hal. 14.

Anda mungkin juga menyukai