Anda di halaman 1dari 13

REKAYASA IDE

“INTELLECTUAL CAPITAL DALAM PENINGKATAN DAYA SAING


SDM DI ERA 4.0”

OLEH:

Putri jingga mahrani harahap


01.01.22.528
TAN 2B

PENYULUHAN PERTANIAN BERKELANJUTAN

POLITEKNIK PEMBANGUNAN PERTANIAN


MEDAN
2023

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
rahmat-Nya kepada kita semua, sehingga berkat karunia-Nyalah penulis dapat menyelesaikan
tugas Rekayasa Ide. Dalam penulisan makalah ini, penulis merasa banyak kekurangan baik
pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki.
Untuk itu, kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.Harapan penulis, untuk penyempurnaan makalah ini kami sangat
menerima saran dan kritik yang membangun dan kiranya makalah ini dapat memberikan
manfaat yang sebanyak- banyaknya kepada para pembaca.

Medan, 4 juni 2023

Putri jingga maharani harahap

2
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Daya saing merupakan gambaran bagaimana sebuah bangsa,terutama Sumber Daya


Manusia (SDM) yang dimilikinya mampu menampilkan dan mengendalikan potensi
sumberdaya alam yang dimiliki secara optimal dan terpadu guna mencapai kesejahteraan dan
keuntungan sehingga mampu bersaing dengan negara - negara lain di dunia. Pada Era
globalisasi yang semakin terbuka, Indonesia hendaknya membuka jejaring kerjasama di
berbagai bidang dengan negara - negara lain baik di kawasan Asia Tenggara, Asia, bahkan
dunia. Upaya ini sangat penting dilakukan untuk meningkatkan daya saing Indonesia di masa
kini dan masa yang akan datang. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kurangnya
daya saing SDM Indonesia yaitu lemahnya kualitas SDM di Indonesia. Kurangnya kualitas
SDM indonesia yang menjadi faktor penyebab kurangnya kemampuan daya saing SDM
Indonesia dengan negara lain.

Modal intelektual kini banyak dibicarakan dan dianggap penting oleh banyak
praktisi.Modal intelektual kini diyakini memiliki pengaruh terhadap kemajuan dan memiliki
dampak yang besar bagi masyarakat.Modal intelektual terdiri dari modal manusia (Human
Capital),modal organisasi (Organizational Capital) dan Modal sosial ( Social capital). modal
intelektual merujuk pada modal-modal non fisik atau yang tidak berwujud (intangible assets)
atau tidak kasat mata (invisible).

2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia?


2. Bagaimana modal intelektual dapat meningkatkan daya saing masyarakat?

3. Tujuan penulisan

1. Untuk mengrtahui bagaimana Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia


2. Untuk mengetahui apa itu modal intelektal.
3. Untuk mengetahui komponen-komponen modal intelektual.
4. Untuk mengetahui bagaimana modal intelektual dapat meningkatkan kesejahtraan
masyarakat

3
4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Modal Intelektual

Menurut Mavridis (2004), intellectual capital adalah aset tidak berwujud (intangibleasset) yang mampu
memberi nilai kepada perusahaan dan masyarakat yang meliputi paten, hak atas kekayaan intelektual,
hak cipta dan waralaba. Intellectual capital atau modal intelektual adalah suatu aset yang tidak terwujud
yang dapat memberikan sumber dayaberbasis pengetahuan yang berfungsi untuk meningkatkan kinerja
dan kemampuan bersaing. Intellectual capital dapat dipandang sebagai pengetahuan dalam pembentukan
kekayaan intelektual dan pengalaman yang dapat digunakan untuk menciptakan kekayaan perusahaan.
Intellectual capital tidak hanya berupa goodwill ataupun paten seperti yang sering dilaporkan dalam
neraca. Model yang dikembangkan Stewart (1997) membagi dan mengelompokkan modal intelektual
menjadi tiga bentuk dasar yaitu, pertama; adalah modal manusia, kedua; modal struktural dan ketiga;
modal pelanggan.

1. Modal Manusia (Human Capital)

Human capital merupakan lifeblood dalam modal intelektual. Disinilah tercipta


sumber inovasi dan kemajuan suatu perusahaan, tetapi modal manusia merupakan
komponen intellectual capital yang sulit diukur. Human Capital merupakan tempat
sumbernya pengetahuan yang sangat berguna, keterampilan, dan kompetensi, dalam
suatu organisasi atau perusahaan. Human Capital merupakan kemampuan perusahaan secara
kolektif untuk menghasilkan solusi yang terbaik berdasarkan penguasaan pengetahuan dan
teknologi dari sumber daya manusia yang dimilikinya. Tugas dan proses modal
manusia tergantung pada 3 jenis keterampilan, yaitu:

1) Commodity Skills: kemampuan yang tidak spesifik untuk bisnis tertentu, dapat
langsung diperoleh, dan lebih kurang sama nilainya bagi setiap bisnis.
2) Leveraged Skills:Pengetahuan yang meskipun tidak spesifik untuk perusahaan
industri,namun relatif berharga bagi suatu perusahaan.
3) Propietary Skills: pengetahuan yang spesifik bagi suatu perusahaan, yang menjadi
sebuah nilai jual dan berharga.

2. Structural Capital (Modal Struktural)

Structural Capital merupakan kemampuan suatu perusahaan dalam dalam memenuhi proses
rutinitas perusahaan dan strukturnya yang berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki
perusahaan dalam memenuhi kebutuhan pasar, mencakup sistem operasional perusahaan,
proses manufakturing,teknologi informasi,sistem operasional perusahaan,
hubungan pelanggan, Research & Development, budaya organisasi, filosofi manajemen dan
semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan untuk
menghasilkan kinerja intelektual perusahaan yang optimal serta kinerja bisnis secara
keseluruhan.

5
Structural capital merupakan infrastruktur pendukung dari human capital sebagai sarana dan
prasarana pendukung kinerja karyawan. Sehingga karyawan memiliki pengetahuan yang
tinggi namun bila tidak didukung oleh sarana dan prasarana yang memadai, maka kemampuan
karyawan tersebut tidak akan menghasilkan modal intelektual.

3. Modal sosial (Social Capital)

Elemen ini merupakan komponen intellectual capital yang memberikan nilai nyata bagi
perusahaan. Relational capital merupakan hubungan harmonis yang dimiliki oleh perusahaan
dengan pihak di luar perusahaan. Baik yang berasal dari para pemasok yang
berkualitas, pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan, hubungan
perusahaan dengan pemerintah maupun kerjasama rekan bisnis. Relational capital dapat
muncul dari berbagai bagian diluar lingkungan perusahaan dalam meningkatkan kerjasama
bisnis yang dapat memberikan keuntungan bagi kedua pihak, sehingga dapat meningkatkan
keunggulan perusahaan.

Definisi dari modal ini telah dikembangkan dengan memasukkan relational capital yang
merupakan pengetahuan tertanam dalam seluruh hubungan organisasi baik dari pelanggan,
kompetisi, pemasok, asosiasi perdagangan atau dari pemerintah (Bontis, 1999).

2.2 SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)

SDM adalah singkatan dari sumber daya manusia. Yang mana manusia merupakan aspek
yang sangat penting dalam sebuah perusahaan maupun organisasi. Sumber daya manusia
adalah sumber paling penting dalam menentukan berkembangnya sebuah perusahaan atau
organisasi.Jika dalam sebuah perusahaan sumber daya manusianya kurang maka pekerjaan
yang ada di perusahaan tersebut akan terhambat. Namun jika sumber daya manusia nya
terpenuhi maka pekerjaan akan berjalan lancar. Tapi sumber daya manusia yang dibutuhkan
bukanlah sumber manusia yang tidak memiliki kemampuan lebih.

1.FUNGSI SDM

1. Sebagai Tenaga Kerja

Fungsi yang pertama adalah sebagai tenaga kerja. Sumber daya manusia berfungsi
sebagai tenaga kerja sebab manusia memberikan jasa melalui kemampuan yang
dimilikinya. Dari tenaga kerja manusia bisa menghasilkan sesuatu yang berguna baik
untuk kemajuan perusahaan.

2. Sebagai Pemimpin

Sumber daya manusia memang memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam
kemajuan perusahaan maupun organisasi. Karena sudah sangat jelas bahwa manusia
bisa dijadikan seorang pemimpin. Apalagi jika kemampuan yang dimiliki sangat
mumpuni dan bisa memajukan perusahaan.

6
3. Berfungsi Sebagai Tenaga Ahli

Sumber daya manusia juga memiliki fungsi sebagai tenaga ahli dalam sebuah
perusahaan. Kemampuan manusia dalam beberapa bidang khususnya teknologi dan
pemasaran sangatlah penting untuk menunjang dan membangun perusahaan

4. Fungsi Evaluasi

Dengan adanya sumber daya manusia yang kompeten, maka setiap pegawai atau calon
pegawai mendapat evaluasi dari SDM yang ada di perusahaan. Jika ada pegawai yang
kinerja nya kurang mumpuni, maka SDM yang bergerak dalam bidangnya akan
memberi pelatihan juga evaluasi.

5. Membangun Relasi

Membangun relasi dan melakukan negosiasi untuk menjalin kerjasama merupakan


salah satu fungsi dari SDM. Untuk memajukan perusahaan maka semua SDM harus
bekerja keras untuk mencapai tujuan tersebut.

7
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia

Berdasarkan riset dari Bank Dunia tahun 2018, Indeks Sumber Daya Manusia (Human
Capital Index/HCI) Indonesia berada pada peringkat 87 dari 157 negara. Nilai HCI Indonesia
adalah 0,53 tertinggal dari beberapa negara Asia Tenggara. HCI pada dasarnya adalah
ukuran bagaimana kondisi pengetahuan, ketrampilan dan kesehatan untuk dapat mendukung
produktivitas SDM.Dengan berada diposisi peringkat 87 Indonesia ketinggalan jauh.Hal
ini,menjadi fokus dan keseriusan yang harus di kembangkan bagaimana pengembangan
sumber daya manusia Indonesia.Bagaimana Indonesia menyiapkan SDM unggul yang siap
mengolah industri dinegeri sendiri, bukan negara dibanjiri oleh SDM luar yang lebih siap.
Kemajuan industri di Indonesia tidak cukup hanya area infrastruktur, tapi juga harus
didukung oleh SDM yang kompeten dan unggul.

Peningkatan kualitas SDM tentu tidak bisa jauh dengan peningkatan kualitas pendidikan
seiring dengan kemajuan industri 4.0. Revolusi Industri 4.0 mengarah ke digitalisasi dan
otomatisasi, yang mengharuskan untuk beradaptasi dengan perubahan dengan cepat. Proses
digitalisasi telah menyentuh banyak aspek kehidupan manusia dan tidak dapat
dibendung.Digitalisasi sudah menjadi bagian dari kebutuhan saat ini. Presiden Republik
Indonesia, Joko Widodo mengungkapkan pentingnya pembangunan sumber daya berkualitas
yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi. Pemerintah telah menetapkan fokus untuk
membangun manusia Indonesia. “SDM Unggul, Indonesia Maju”.

Dengan menyelaraskan di era revolusi industri 4.0 ini ,Indonesia membutuhkan sumber
daya manusia yang berbakat dan memiliki daya saing yang baik.Agar Sumber daya manusia
mampu dalam pengimplemetasian digitalisasi pada kehidupan saat ini yang dimana menjadi
serba digital.

3.Modal intelektual dapat meningkatkan daya saing SDM .

Era globalisasi saat ini ditandai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang sangat pesat,atau yang sering disebut dengan era 4.0.Hal ini menjadi salah satu daya
saing yang harus dihadapi oleh SDM Indonesia.Dan ini merupakan menjadi tugas kita
sebagai SDM untuk menyeimbangi kemampuan dan kualitas kita diera globalisasi saat ini.
Menyadari persaingan yang semakin ketat dan berat,maka perlu perubahan paradigma yang
semula mengandalakan resources-based competitiveness menjadi knowledge-based
competitiveness,untuk mencapai keunggulan kompetitif .Saat ini upaya untuk mensukseskan
kinerja organisasi telah dipersempit pada bagaimana kemampuan SDM (sumber daya
manusia) daripada mengeksploitasi sumber daya lainnya. Modal Intelektual kini diyakini
berpengaruh terhadap kemajuan dan memiliki dampak yang besar bagi masyarakat.Modal
intelektual dianggap sangat penting bagi pengembangan usaha dan akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan.

8
Intellectual capital merupakan instrument penentu bagi nilai dan kinerja perusahaan yang
memicu munculnya the value of know how (Petty dan Guthrie, 2000). Sebagai sebuah
konsep, intellectual capital merujuk pada modal-modal non fisik atau yang tidak berwujud
(intangible asets) atau tidak kasat mata (invisible). Intellectual capital terkait dengan
pengetahuan dan pengalaman manusia serta teknologi yang digunakan. Intellectual capital
memiliki potensi memajukan organisasi dan masyarakat.

Modal intelektual dapat dibentuk dengan faktor pengetahuan.Dengan pengetahuan yang


baik dapat mendorong pencapaian daya saing yang baik.Salah satu penyebab kurangnya
tingkat daya saing di Indonesia dengan negara lain karena rendahnya ilmu pengetahuan dan
teknologi yang merupakan modal intelektual yang dimiliki oleh masyarakat.Dengan era 4.0
saat ini banyak nya perdagangan bebas dan globalisasi perekonomian dunia ilmu
pengetahuan dan tekonologi menjadi faktor yang sangat penting untuk meningkatkan daya
saing dengan negara lain. Rahadian (2011) melakukan penelitian yang bertujuan untuk
memberikan bukti empiris mengenai pengaruh dari intellectual capital, yang diidentifikasi
menggunakan konsep input-proses-output dari human capital, customer capital, innovation
capital dan process capital.

SDM dan ilmu pengetahuan dan teknoogi (IPTEK) merupakan komponen yang sangat
penting dalam pengembangan pengetahan agar mampu mengembangkan kemampuan atau
kreatifitas yang pada akhirnya mampu bersaing dengan yang lain.Dalam komponen model
intlektual,human capital menjadi salah satu yang sapat menghasilkan modal intelektual
melalui kompetisi,dengan mengembangkan kreatifitas intelektual. Dengan kreatifitas
intelektual memungkinkan seseorang bertindak dengan cara baru atau berinovasi.Sehingga
mampu bersaing dengan yang lain.

Selain human capital modal yang mampu meningkatkan daya saing. Human capital
sebagai sumber pengetahuan yang sangat berguna, keterampilan, dan kompetensi dalam suatu
organisasi. Menurut Bontis (1998), apabila suatu organisasi memiliki sistem miskin dan
prosedur dimana untuk melacak tindakannya, modal intelektual secara keseluruhan tidak
akan mencapai potensi sepenuhnya.

Modal struktural adalah hal penting yang memungkinkan modal intelektual untuk diukur
pada tingkat analisis organisasi. Oleh karena itu,organisasi dengan modal
organisasi/struktural yang kuat akan memungkinkan individu atau kelompok untuk
berinovasi dengan baik.
Modal sosial telah diyakini mampu memberikan dampak yang besar bagi masyarakat dan
anggotanya. Dimensi modal sosial tumbuh di dalam suatu masyarakat yang didalamnya berisi
nilai dan norma serta pola-pola interaksi sosial dalam mengatur kehidupan keseharian
anggotanya. Dimensi modal sosial menekankan pada kebersamaan masyarakat untuk mencapai
tujuan memperbaiki kualitas hidupnya, sehingga perlu pengembangan nilainilai yang harus
dianut oleh anggotanya, seperti: sikap partisipatif, sikap saling memperhatikan, saling memberi
dan menerima, dan saling percaya mempercayai. Dengan adanya sikap tersebut akan mampu
membuat daya saing yang baik.

9
BAB IV

PENUTUP

Kesimpulan

Modal intelektual dapat memberi nilai lebih dalam meningkatkan daya saing.Diera
globalisasi saat ini kualitas SDM Indonesia sangat perlu di tingkatkan untuk mampu bersaing
dengan negara lain.Dengan modal intelektual mampu menciptakan daya saing SDM dengan
ketiga komponen modal intelektual tersebut yaitu:Human Capital,Organization Capital,dan
Social Capital.Selain itu juga, praktik manajemen pengetahuan yang efektif juga memberikan
dampak yang signifikan terhadap proses inovasi. Dalam konteks menghadapi persaingan
global.

10
11
12
13

Anda mungkin juga menyukai