Anda di halaman 1dari 13

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/350089326

HUMAN CAPITAL THEORY SEBAGAI LANDASAN TEORITIS DALAM HUMAN


RESOURCE DEVELOPMENT

Article  in  JURNAL STIE SEMARANG · February 2021


DOI: 10.33747/jurnalstiesemarang

CITATIONS READS

0 467

1 author:

Burhanudin --
Universitas Janabadra
7 PUBLICATIONS   8 CITATIONS   

SEE PROFILE

All content following this page was uploaded by Burhanudin -- on 16 March 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


JURNAL STIE SEMARANG
VOL 13 No 1 Edisi Februari 2021
ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Burhanudin1

HUMAN CAPITAL THEORY SEBAGAI LANDASAN TEORITIS


DALAM HUMAN RESOURCE DEVELOPMENT

Burhanudin
Fakultas Ekonomi, Universitas Janabadra Yogyakarta
burhanudin@janabadra.ac.id

Abctract. Human resource is an important corporations asset that able to


contribute in the achievement of organizational goals and to attain competitive
advantages. In order to human resource manageable as the core competencies that is not
easily imitated by competitors, the company needs to invest in training and development.
The investment in human resource called human capital, and it can be implemented
through human resource development (HRD). One of the underlying theories of human
resource development is the human capital theory. This paper attempts to provide an
overview of the definition of HRD and its components, views on HRD, theoretical
foundation of HRD, as well as the human capital theory.

Keyword: human capital theory, human resource development.

Abstraksi. Sumberdaya manusia merupakan aset perusahaan penting yang dapat


memberikan kontribusi pada pencapaian tujuan organisasi dan untuk meraih keunggulan
kompetitif. Agar sumberdaya mansuia dapat dijadikan sebagai kompetensi inti yang tidak
mudah ditiru oleh pesaing, maka perusahaan perlu berinvestasi dalam pelatihan dan
pengembangan. Investasi dalam sumberdaya manusia disebut dengan human capital, dan
dapat diimplementasikan melalui human resource development (HRD). Salah satu teori
yang mendasari human resource development adalah teori human capital. Tulisan ini
mencoba memberikan gambaran mengenai pengertian HRD dan komponen-komponennya,
pandangan mengenai HRD, landasan teoritis HRD, serta teori human capital.

Kata kunci: teori modal manusia, pengembangan sumberdaya manusia.

PENDAHULUAN perusahaan sebenarnya berasal dari


Sebagian besar organisasi atau human capital, hal ini karena aktivitas
perusahaan belum perhatian terhadap perusahaan hanya dilihat dari perspektif
sumberdaya manusia atau human capital bisnis semata. Para pemimpin perusahaan
sebagai salah faktor produksi utama tidak melihat perusahaannya sebagai
dibandingkan dengan faktor-faktor sebuah unit yang berisi pengetahuan dan
produksi yang lain seperti modal, keterampilan yang unik, atau seperangkat
teknologi, dan uang. Para pemimpin keunikan dari aset usahanya yang dapat
perusahaan sebagian kurang menyadari membedakan produk atau jasa dari para
bahwa keuntungan yang diperoleh pesaingnya (Endri, 2010).

1
JURNAL STIE SEMARANG
VOL 13 No 1 Edisi Februari 2021
ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Burhanudin1

Manusia sebagai sumberdaya dapat karyawan memiliki berbagai kemampuan


diposisikan sebagai subjek sekaligus yang dibutuhkan tersebut, maka
objek, yaitu sebagai sumberdaya manusia diperlukan seleksi, pelatihan, dan retensi
baik dalam lingkungan mikro maupun karyawan-karyawan yang tepat (Mathis
makro. Sumberdaya manusia tidak seperti & Jackson, 2006).
sumberdaya lainnya, karena manusia Investasi pada bidang sumberdaya
memberikan reaksi terhadap lingkungan manusia adalah pengorbanan sejumlah
dengan cara yang paling sensitif dan dana (sesuatu yang dapat diukur dengan
sering tidak sesuai dengan yang nilai uang) yang dikeluarkan dan
dikehendaki oleh organisasi (Winarno et kesempatan memperoleh penghasilan
al., 2012). selama proses investasi. Penghasilan
Dalam lingkungan bisnis yang yang diperoleh pada masa akan datang
semakin kompetitif dan penuh dengan adalah tingkat penghasilan yang lebih
dinamika seperti sekarang ini, perhatian tinggi untuk mencapai tingkat konsumsi
terhadap sumberdaya manusia menjadi yang lebih tinggi pula. Investasi ini
semakin penting. Sumberdaya manusia disebut dengan human capital (Muhi,
merupakan aset utama organisasi yang 2010). Salah satu cara untuk
perlu dikelola dalam rangka mendukung mengimplemetasikan hal ini adalah
dan berkontribusi terhadap pencapaian melalui human resource development
tujuan organisasi serta untuk meraih (HRD).
keunggulan kompetitif (competitive Dasar-dasar teoritis HRD sendiri
advantage). dibangun dari tiga teori utama yaitu teori
Ada berbagai cara agar sumberdaya ekonomi, teori sistem, dan teori
manusia dapat dijadikan sebagai psikologi. Human capital theory
kompetensi inti antara lain dengan cara merupakan bagian dari teori ekonomi
menarik dan menjaga karyawan dengan yang mendasari HRD. Teori ini
kemampuan profesional dan teknis yang memberikan penjelasan pentingnya
unik, berinvestasi dalam pelatihan dan menambah nilai baik dalam jangka
pengembangan, serta pemberian pendek maupun jangka panjang dari
kompensasi yang kompetitif. Orang dapat investasi dalam pengetahuan dan keahlian
menjadi sebuah kompetensi inti pada individu atau kelompok (Swanson,
organisasional ketika mereka memiliki 2001). Tulisan ini mencoba memberikan
kemampuan khusus untuk mengambil sedikit gambaran mengenai teori human
keputusan dan melakukan inovasi yang capital dalam pengembangan
tidak mudah ditiru oleh pesaingnya. Agar sumberdaya manusia.

2
JURNAL STIE SEMARANG
VOL 13 No 1 Edisi Februari 2021
ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Burhanudin1

KAJIAN DAN PEMBAHASAN Organizational Development


Pengertian Human Resource Pengembangan organisasi
Development merupakan proses yang sistematis untuk
Human resource development mengimplementasikan perubahan
(HRD) adalah proses pengembangan organisasional dengan tujuan untuk
dan/atau melepaskan belenggu keahlian meningkatkan performance (Swanson,
manusia (unleashing) melalui 1995). Pengembangan organisasi adalah
pengembangan organisasi serta pelatihan seperangkat teknik perubahan yang
dan pengembangan personil dengan direncanakan atau intervensi yang
tujuan untuk memperbaiki dirancang untuk meningkatkan organisasi
kinerja/performance (Swanson, 1995). dan kesejahteraan karyawan.
Domain kinerja dalam hal ini meliputi Berdasarkan definisi ini maka
level organisasi, proses kerja, dan pengembangan organisasi memiliki
kelompok/individu (Swanson, 1999; karakteristik: (1) Pengembangan
Swanson, 2001). organisasi merupakan pendekatan
Menurut McLean dan McLean sistematis untuk perubahan yang
(2001) yang dikutip oleh Muyia Nafukho direncanakan; (2) Pengembangan
et al. (2004) human resource organisasi melibatkan penerapan teori
development didefinisikan sebagai setiap ilmu perilaku dan penelitian pada fungsi
proses atau kegiatan, baik awalnya atau organisasi; (3) Pengembangan organisasi
dalam jangka panjang, memiliki potensi menghargai pertumbuhan manusia dan
untuk mengembangkan pekerja orang organisasi; serta (4) Pengembangan
dewasa berbasis pengetahuan, keahlian, organisasi berusaha untuk meningkatkan
produktivitas dan kepuasan, baik untuk kesejahteraan individu maupun organisasi
pribadi atau kelompok, keuntungan tim, dan efektivitas (Lunenburg, 2010).
atau untuk kepentingan organisasi,
komunitas, bangsa, atau pada akhirnya Career Development
seluruh umat manusia. Berdasarkan Karir adalah rangkaian posisi yang
definisi tersebut, maka HRD terdiri dari berkaitan dengan kerja yang ditempati
tiga komponen utama yaitu seseorang sepanjang hidupnya (Mathis &
pengembangan organisasi Jackson, 2006). Sistem pengembangan
(organizational development/OD), karir tradisional cenderung lebih linear
pengembangan karir (career dan berbasis hirarki daripada
development), serta pelatihan dan pengembangan karir kontemporer. Dalam
pengembangan (Thomson & Mabey, sistem pengembangan karir tradisional
1994) yang dikutip oleh Mankin (2001). karyawan sering bersaing untuk
mendapatkan peluang promosi yang

3
JURNAL STIE SEMARANG
VOL 13 No 1 Edisi Februari 2021
ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Burhanudin1

terbatas dan berharap untuk mendaki kesempatan pelatihan dan peningkatan


tangga perusahaan. Organisasi keterampilan, serta sumberdaya
menyiapkan sistem reward karir dan organisasi. Sedangkan perbedaan
menciptakan lingkungan yang stabil. individu mencakup neuroticism,
Sebaliknya dalam model pengembangan conscientiousness, extroversion,
karir kontemporer, peran organisasi agreeableness, openness to experiences,
dalam karir seseorang menjadi kurang proactivity, dan locus of control (Li & K.
relevan akibat perubahan masyarakat dan Yeo, 2011).
restrukturisasi organisasi. Karir menjadi
lebih transitional, fleksibel, multi- Training and Development
directional, dan dinamis. Training dan development adalah
Baruch (2006) merekomendasi proses yang sistematis untuk
pandangan yang seimbang dan mengembangkan keahlian (expertise)
berpendapat bahwa tidak ada kontrol individu dengan tujuan untuk
organisasi atau kontrol individu yang meningkatkan performance. Performance
mutlak terhadap pengembangan karir dalam hal ini mencakup tiga level yaitu
selama seseorang bekerja mencari individu, proses, dan orgnanisasi
nafkah. Strategi pengembangan karir Swanson, 1995). Pengembangan adalah
yang sukses harus mempertimbangkan usaha-usaha meningkatkan kemampuan
kebutuhan organisasi dan individu. para karyawan untuk menangani
Pengembangan karir yang efektif diukur beraneka tugas dan meningkatkan
dengan indikator objektif maupun kapabilitas di luar kapabilitas yang
subjektif serta dipengaruhi oleh faktor dibutuhkan oleh pekerjaan saat ini,
eksternal dan internal. Perencanaan karir sedangkan training adalah proses dimana
yang tepat berdampak pada gaji yang karyawan mendapatkan kapabilitas untuk
lebih tinggi, promosi, dan status (membantu pencapaian tujuan-tujuan
pekerjaan, dengan mempertimbangkan organisasi.
faktor-faktor eksternal. Inti keyakinan HRD adalah: (1)
Sementara itu faktor internal Organisasi adalah entitas buatan manusia
ditentukan oleh sistem nilai pribadi yang mengandalkan keahlian manusia
berdasarkan penilaian sendiri seperti untuk membangun dan mencapai tujuan
kenikmatan karir (career enjoyment), mereka; (2) Keahlian manusia
kepuasan karir, dan pemenuhan karir dikembangkan dan dimaksimalkan
(career fulfillment). Perencanaan dan melalui proses HRD dan harus dilakukan
pengembangan karir yang efektif juga untuk jangka panjang bersama dan/atau
terkait dengan dukungan organisasi dan keuntungan jangka pendek dari organisasi
perbedaan individu. Dukungan sponsor dan individu yang terlibat; dan
organisasi merupakan bentuk bantuan (3) Profesional HRD adalah advokat
organisasi kepada karyawan dengan untuk individu dan kelompok, proses
memfasilitasi pengembangan karir kerja dan integritas organisasi (Swanson,
mereka, seperti dukungan dari atasan, 2001).

4
JURNAL STIE SEMARANG
VOL 13 No 1 Edisi Februari 2021
ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Burhanudin1

Sementara itu para ilmuwan dan opsional yang benar-benar tergantung


profesional memiliki berbagai pandangan pada integritas dari pelanggan internal
yang berbeda mengenai HRD, dan yang dilayaninya.
mereka memposisikan HRD pada salah 3. Sebagai pemborosan sumberdaya
satu level atau tingkatan berikut: bisnis, sesuatu yang memiliki biaya
1. Sebagai proses bisnis utama. Model melebihi manfaat (benefits). Secara
sistem standar (input > proses > tragis, HRD yang diserahi tugas oleh
output) membantu menggambarkan pelanggan internal tanpa integritas
organisasi bisnis sebagai suatu sistem sistemik, psikologis, dan/atau
dan HRD sebagai sub sistem. ekonomi, dapat menyebabkan
Sebagian besar bagan organisasi kerugian bagi organisasi. Meskipun
dengan hierarki mereka menunjukkan belum ada penelitian mengenai
rantai komando organisasi, bukan tingkat kerugian yang disebabkan
sistem berorientasi-misi maupun oleh HRD, tetapi kita percaya bahwa
berorientasi-tujuan (goal). Model dampak negatif dari upaya HRD yang
sistem standar (input > proses > berkualitas rendah adalah besar
output) memiliki persyaratan (Swanson, 1995).
pelanggan eksternal di sisi input dan
kepuasan pelanggan eksternal sebagai Landasan Teoritis Human Resource
output. Sebagai sebuah proses bisnis Development
utama, kontribusi HRD terhubung Disiplin HRD berdasarkan pada
langsung ke pelanggan eksternal dan tiga teori utama untuk memahami,
kemungkinan besar melayani menjelaskan, dan melaksanakan proses
pelanggan internal serta proses paralel dan perannya. Tiga teori utama yang
untuk mencapai hasil kinerja inti mendasari HRD tersebut adalah teori
organisasi. ekonomi, teori sistem, dan teori psikologi
2. Sebagai kegiatan nilai tambah atau (Swanson, 2001).
kegiatan opsional. HRD yang
terhubung ke pelanggan internal Teori Ekonomi
(bukan pelanggan eksternal) adalah Secara umum, teori ekonomi
tidak diposisikan secara sistemik (economic theory) mempelajari
untuk menjadi proses bisnis utama. bagaimana orang menggunakan
Dalam kondisi ini-sebagai sub sistem sumberdaya yang langka, untuk
pendukung-HRD memiliki potensi memenuhi kebutuhan atau keinginan
yang selaras dengan tujuan strategis mereka yang tidak terbatas. Dalam teori
dan dengan demikian memberikan ekonomi, sumberdaya adalah input atau
nilai tambah bagi organisasi. Tanpa faktor produksi yang digunakan untuk
keselarasan ini, maka HRD hanya menghasilkan barang atau jasa untuk
dipandang sebagai suatu kegiatan memenuhi kebutuhan dan keinginan

5
JURNAL STIE SEMARANG
VOL 13 No 1 Edisi Februari 2021
ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Burhanudin1

manusia. Sumberdaya dapat tidak selalu menguntungkan. Seiring


diketegorikan menjadi empat yaitu tenaga dengan pemahaman kita tentang HRD
kerja (labor), modal (capital), baik dari segi teori maupun praktik,
sumberdaya alam, dan kemampuan disiplin dan profesi HRD akan matang.
kewirausahaan. Prinsip-prinsip untuk praktik
Modal (capital) dalam hal ini dapat sepertinya terdengar mudah, akan tetapi
dibedakan menjadi dua yaitu modal fisik yang harus ditangani adalah: (1) Teori
dan modal manusia (human capital). sumberdaya yang langka (scarce
Modal fisik antara lain pabrik, perkakas, resources theory): HRD harus
mesin, gedung dan kreasi manusia menjustifikasi penggunaan sumberdaya
lainnya yang dapat digunakan untuk yang langka oleh dirinya sendiri; (2)
menghasilkan barang atau jasa. Teori sumberdaya berkelanjutan
Sedangkan human capital adalah berupa (sustainable resources theory): HRD
pengetahuan dan keterampilan yang harus menambah nilai untuk menciptakan
digunakan untuk meningkatkan kinerja ekonomi dalam jangka panjang
produktivitas (McEachern, 2011). Human yang berkelanjutan; dan (3) Teori modal
capital tidak hanya pengetahuan dan manusia (human capital theory): HRD
keterampilan, tetapi juga pendidikan dan harus menambah nilai jangka pendek dan
kesehatan. Oleh sebab itu ahli ekonomi jangka panjang dari investasi dalam
menganggap bahwa pendidikan, pengembangan pengetahuan dan keahlian
pelatihan, dan kesehatan adalah investasi pada individu atau kelompok (groups).
palinh penting dalam modal manusia
(Priyono & Ismail., 2012). Teori Sistem
Teori ekonomi menangkap isu-isu Teori sistem (system theory)
berupa pemanfaatan sumberdaya secara menangkap interaksi yang kompleks dan
efektif dan efisien untuk memenuhi dinamis antara lingkungan, organisasi,
tujuan produktif dalam lingkungan yang proses kerja dan variabel
kompetitif. Teori ekonomi diakui sebagai kelompok/individu yang beroperasi pada
unsur utama bersama dengan metrik setiap titik waktu dan dari waktu ke
kelangsungan hidupnya di level waktu. Teori sistem mengakui tujuan,
organisasi. Prinsip-prinsip teori ekonomi potongan-potongan dan hubungan (pieces
untuk praktik berkisar pada pengelolaan & relationships) yang dapat
sumberdaya yang langka dan produksi memaksimalkan atau mencekik sistem
kekayaan. Pada umumnya orang dan sub sistem. Prinsip-prinsip teori
membicarakan tentang kinerja secara sistem untuk praktik bersifat organis.
mental dapat mengkonversi satuan Unsur-unsur sistem, susunan mereka,
kinerja ke dalam satuan moneter. HRD saling ketergantungan-sifat kompleks dari
sendiri memiliki biaya dan manfaat (costs fenomena yang diteliti harus dihadapi.
& benefits) yang perlu dipahami dan Prinsip-prinsip teori sistem untuk praktik

6
JURNAL STIE SEMARANG
VOL 13 No 1 Edisi Februari 2021
ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Burhanudin1

membutuhkan pemikiran yang serius, ditafsirkan dari segi teori dan praktik
penelitian guna membangun teori yang yang relevan dengan HRD, disiplin dan
sehat dan pemanfaatn alat-alat baru untuk profesi ini akan matang. Prinsip-prinsip
praktik yang kuat. Pencarian secara psikologi tampaknya tidak terlalu rumit,
sungguh-sungguh terhadap prinsip- tetapi biasanya diabaikan dalam praktik.
prinsip sederhana berikut ini untuk  Gestalt psychology: HRD harus
praktik akan membentuk ulang tujuan menjelaskan tujuan dan kontributor
dan toolbox HRD: (a) Teori sistem umum individu, pemilik proses kerja
(general system theory): HRD harus dan/atau pemimpin organisasi.
memahami bagaimana sistem HRD dan  Psikologi perilaku (behavioral
sub sistem lain menghubungkan dan psychology): HRD harus
memutuskan dari organisasi host; (b) mengembangkan perilaku kontributor
Teori chaos (chaos theory): HRD harus individu, pemilik poses kerja dan
membantu organisasi host-nya pemimpin organisasi.
mempertahankan tujuan dan efektivitas  Psikologi kognitif (purposive
mengingat kekacauan yang dihadapinya; behaviorism): HRD harus
dan (c) Teori masa depan (futures menyelaraskan tujuan dan perilaku
theory): HRD harus membantu organisasi antara kontributor individu, pemilik
host-nya membentuk masa depan proses kerja dan pemimpin
alternatif. organisasi.
Ketiga teori tersebut juga diyakini
Teori Psikologi membentuk teori dasar untuk HRD, yang
Teori psikologi (psychological merespon realitas praktik, dan bahwa
theory) menangkap aspek inti manusia masing-masing teori adalah unik, kuat
berupa pengembangan sumberdaya dan saling melengkapi satu sama lain.
manusia serta interaksi sosio-teknis Integrasi dari ketiga teori tersebut
antara manusia dan sistem. Teori merupakan inti dari disiplin HRD
psikologi mengakui manusia sebagai meskipun etika memainkan peranan
komisi/pedagang perantara produktivitas moderat yang juga penting.
bersama dengan nuansa budaya dan
perilaku mereka. Prinsip-prinsip teori Human Capital Theory
psikologi berkisar pada proses mental Ide-ide tentang human capital telah
manusia dan faktor-faktor penentu berkembang di sejumlah negara, tetapi
perilaku manusia. Di kalangan sarjana ide-ide ini benar-benar mengambil bentuk
(scholars) dan praktisi psikologi sebagai teori Barat pada tahun 1960-an.
perpecahan dan keretakan yang Kontribusi dari teori human capital untuk
dilaporkan di bawah bendera psikologi ekonomi dan culture telah diakui secara
sangat berlimpah dengan sedikit luas. Teori ini berkembang atas dasar
integrasi. Seiring tiga sub teori psikologi teori pertumbuhan ekonomi Barat dan

7
JURNAL STIE SEMARANG
VOL 13 No 1 Edisi Februari 2021
ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Burhanudin1

studi tentang perilaku manusia. Penentu dan setelah itu teori human capital
pembangunan ekonomi di negara-negara mengalami perkembangan yang cukup
Barat telah berubah dari material fisik ke pesat. Meskipun ini merupakan
modal manusia, dan fokus pada perilaku theoretical framework baru, akan tetapi
manusia telah menjadi perhatian dari ideologi ekonomi menggunakan manusia
kedua perspektif teoritis dan industri sebagai semacam modal dapat ditelusuri
sejak penciptaan aliran hubungan kembali ke zaman kuno (Zhao, 2008).
manusia. Konseptualisasi dan teorisasi Pemikiran ilmiah mengenai
human capital telah dipromosikan dan pentingnya sumberdaya human capital
berlaku di negara-negara Barat dan hasil memiliki tradisi panjang (Ployhart &
penelitian dari human capital dan teori Moliterno, 2011). Jauh sebelumnya,
yang terkait telah memberikan kontribusi William Petty (1960) yang dikutip oleh
besar untuk sosial, ekonomi, dan Zhao (2008), seorang ekonom klasik,
pengembangan perusahaan. Dewasa ini menggunakan konsep human capital
beberapa perubahan terjadi dalam untuk membandingkan kerugian tentara,
struktur ekonomi dan sosial. Untuk senjata dan alat perang lainnya. Satu abad
perubahan ini, teori human capital kemudian, Adam Smith (1981)
menyediakan dukungan teoritis yang kuat berpendapat dalam karya-karyanya
untuk membantu struktur sosial ekonomi tentang bagaimana investasi human
dan munculnya korporasi di bawah capital dan keterampilan pekerja
kondisi reformasi untuk membangun (labouring) mempengaruhi pendapatan
serangkaian mekanisme yang efektif individu dan pay structure, dan
untuk investasi human capital dan keterampilan buruh dianggap penting
pengembangan guna mempromosikan sebagai sumberdaya untuk pertumbuhan
pengembangan perusahaan, evolusi sosial ekonomi dan peningkatan kesejahteraan.
dan pertumbuhan ekonomi. Schultz pertama kali mengajukan konsep
Ekonomi klasik tradisional eksplisit human capital dengan gagasan
menganggap bahwa tenaga manusia bahwa human capital meliputi
sebagai kekuatan input fisik murni, kemampuan, pengetahuan, keterampilan
dengan sedikit kebutuhan untuk dan kualifikasi yang dimiliki oleh
pengetahuan dan keterampilan, atau individu. Gary S. Becker (1962)
dengan kata lain kemampuan homogen mengkaitkan antara human capital
melekat pada semua tenaga kerja. Ide ini dengan faktor waktu, menunjukkan
tidak pernah berubah secara substansial bahwa human capital termasuk waktu,
sampai tahun 1960-an. T.W. Schultz kesehatan dan harapan hidup, selain
(1961) yang dikutip oleh Zhao (2008), faktor-faktor yang disebutkan di atas.
seorang ekonom Amerika, Ketika ide ini pertama kali muncul,
mengedepankan konsep human capital ada kritik dari human capital dan
untuk pertama di awal tahun 1960-an, perluasan teori capital untuk manusia.

8
JURNAL STIE SEMARANG
VOL 13 No 1 Edisi Februari 2021
ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Burhanudin1

Beberapa kritik merefer pada memperluas human capital storage, dan


keterampilan dan memproduksi bahwa sebagian besar perbedaan
penyimpanan pengetahuan dalam pendapatan disebabkan oleh jumlah yang
individu sebagai human capital. Mincer berbeda dari investasi human capital.
(1993) menunjukkan bahwa beberapa Romer dan Lucas melihat peningkatan
ekonom tradisional seperti Stigler, Reder investasi human capital sebagai faktor
dan Bjerke, berpendapat bahwa itu adalah dasar yang dibutuhkan dalam mengurangi
kesalahan dalam moralitas dan depresiasi kesenjangan pendapatan pribadi.
keadilan dalam status “free men/woman” Ketiga adalah teori human capital
dan bahwa hal itu melanggar konvensi properties, yang diuraikan oleh beberapa
sehari-hari untuk memperlakukan sarjana Cina dalam mengeksplorasi teori
manusia sebagai semacam modal. perusahaan modern. Poin utama teori ini
Namun, kritik ini harus dilihat adalah: (1) sebagai milik pribadi yang
dalam konteks zamannya. Konsep human melekat (personal property), human
capital yang menganggap manusia capital akan dapat secara natural
sebagai “commodity”, bagi mereka diselenggarakan di bawah kepemilikan
bertentangan dengan kebiasaan umum pribadi buruh; (2) sebagai properti
dan kemudian sampai batas tertentu dinamis (dynamic property), human
masih begitu bahkan di zaman modern. capital dapat dimanfaatkan tidak dengan
Teori human capital dikembangkan pemerasan (extortion) tetapi hanya
sesuai dengan perkembangan teori dengan motivasi; (3) dengan nilai
manajemen baru dan praktik. Pertama ketidakpastian (value of uncertainty),
adalah teori human capital wealth, yang human capital memiliki potensi besar
mempelajari masalah input human capital untuk eksploitasi dan memiliki
dan pendapatan dalam hal hubungan kemungkinan menjadi tidak berharga
antara human capital dan kekayaan pada saat yang sama; dan (4) teori alokasi
pribadi. Teori ini membawa perhatian human capital (theory of human capital
brand baru untuk distribusi pendapatan allocation), yang melibatkan isu
human capital dan pilihan karir. mentransfer dan realokasi human capital
Kedua adalah teori human capital di antara daerah dan departemen yang
growth, yang mempelajari efek human berbeda.
capital, terutama dampak dari berbagai Transferensi adalah cara khusus
komponen human capital terhadap untuk menyebarkan human capital,
pertumbuhan ekonomi, dengan merupakan kekuatan pendorong
menggunakan model kuantitatif. Pada sebenarnya di balik kenaikan laba bersih
tahun 1980-an, David Romer (1986) dan baik secara finansial maupun non
R.E. Lucas (1988), merepresentasi dari finansial. Hal ini merupakan prinsip
teori ini, menyatakan bahwa dasar mengejar perbaikan lingkungan
pertumbuhan ekonomi berakar dalam

9
JURNAL STIE SEMARANG
VOL 13 No 1 Edisi Februari 2021
ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Burhanudin1

yang memotivasi individu dan dan dukungan merupakan investasi dan


keluarga untuk meningkatkan bukan merupakan biaya.
pendapatan, dan ini adalah prinsip Prinsip dasar teori human capital
fundamental untuk mempertahankan adalah adanya keyakinan bahwa kapasitas
sistem ekonomi terbuka dan sangat belajar orang-orang memiliki nilai
efisien yang meningkatkan kesejahteraan sebanding dengan sumberdaya lain yang
manusia (Zhu, 2005). Pendidikan terlibat dalam produksi barang dan jasa
(education) merupakan cara untuk (Lucas, 1988; 1990) yang dikutip oleh
meningkatkan nilai human capital, telah Muyia Nafukho et al. (2004). Teori
human capital berusaha menjelaskan
menjadi perhatian di akhir abad ini
keuntungan dari investasi dalam
(Zhao, 2008).
sumberdaya manusia. Teori human
Konsep human capital dapat
capital, berusaha menjelaskan
ditemui dari gagasan Adam Smith
keuntungan dari pendidikan dan pelatihan
mengenai kekayaan bangsa yang
sebagai bentuk investasi sumberdaya
diperoleh seseorang melalui Pendidikan,
manusia, dan proposisi utama
pengalaman, keterampilan, dan
adalah bahwa orang dianggap sebagai
kesehatan. Human capital terdiri dari
bentuk modal untuk pengembangan.
pengetahuan, keterampilan, dan
Berdasarkan definisi teori human
kemampuan yang dimiliki oleh orang-
capital, hasil utama dari investasi pada
orang yang bekerja dalam organisasi
orang adalah perubahan yang
(Armstrong & Taylor, 2014). Human
dimanifestasikan pada tingkat individu
capital mengacu pada sumberdaya yang
dalam bentuk peningkatan kinerja, dan
terdapat dalam diri seseorang (resources
pada tingkat organisasi dalam bentuk
in people) yaitu berupa pengetahuan dan
peningkatan produktivitas dan
keterampilan yang memungkinkan
profitabilitas atau tingkat masyarakat
seseorang untuk memiliki psikis dan
dalam bentuk pengembalian yang
pendapatan yang lebih tinggi (Tomer,
bermanfaat bagi seluruh masyarakat
2016).
(Muyia Nafukho et al., 2004).
Menurut Stockely (2003) yang
dikutip oleh Winarno et al. (2012)
Komponen Human Capital
mendefinisikan bahwa human capital
Manusia merupakan komponen
merupakan asset yang penting dan
penting dalam proses inovasi. Manusia
beresensi, memiliki sumbangan terhadap
dengan segala kemampuannya apabila
pengembangan dan pertumbuhan, sama
dikerahkan keseluruhannya akan
halnya modal fisik seperti mesin dan
menghasilkan kinerja yang luar biasa.
modal kerja lainnya. Sikap, keterampilan
Menurut Armstrong & Taylor (2014),
dan kemampuan manusia mempunyai
human capital terdiri dari tiga elemen
kontribusi terhadap produktivitas dan
atau komponen yaitu modal intelektual,
kinerja organisasi. Pengeluaran untuk
pelatihan, pengembangan, pendidikan

10
JURNAL STIE SEMARANG
VOL 13 No 1 Edisi Februari 2021
ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Burhanudin1

Modal intelektual merupakan database, manual dan sebagainya


persediaan dan aliran pengetahuan yang (Armstrong & Taylor, 2014).
tersedia untuk organisasi. Modal
intelektual ini termasuk sumberdaya tidak SIMPULAN
berwujud yang terkait dengan manusia, Human resource development
yang bersama sumberdaya berwujud (HRD) adalah proses pengembangan
(uang dan aset fisik), memberikan nilai dan/atau melepaskan belenggu keahlian
bisnis bagi organisasi. manusia (unleashing) melalui
Modal sosial merupakan fitur pengembangan organisasi serta pelatihan
kehidupann sosial, jaringan, norma, dan dan pengembangan personil dengan
kepercayaan yang memungkinkan tujuan untuk memperbaiki kinerja. HRD
seseorang untuk lebih efektif bertindak terdiri dari tiga komponen utama yaitu
bersama-sama dalam rangka mencapai pengembangan organisasi,
tujuan bersama. Modal sosial ini pengembangan karir, serta pelatihan dan
merupakan pengetahuan yang berasal dari pengembangan. Dasar-dasar teoritis HRD
jaringan hubungan baik di dalam maupun dibangun berlandaskan pada tiga teori
di luar organisasi. Modal intelektual utama yaitu teori ekonomi, teori sistem,
berkembang dan berubah dari waktu ke dan teori psikologi. Human capital theory
waktu, Sebagian besar melalui interaksi merupakan bagian dari teori ekonomi
antar manusia. yang mendasari HRD. Komponen utama
Komponen yang ketiga dari human dari human capital adalah modal
capital adalah modal organisasional. intelektual, modal sosial, dan modal
Modal organisasional disebut juga modal organisasi.
struktural, yaitu pengetahuan yang
dilembagakan yang dimiliki oleh suatu
organisasi yang disimpan dalam

DAFTAR PUSTAKA
Armstrong, M., & Taylor, S. (2014). A handbook of human resource management practice.
Kogan Page Publishers.
Baruch, Y. (2006). Career development in organizations and beyond: Balancing traditional
and contemporary viewpoints. Human resource management review, 16(2), 125-138.
Endri, E. (2010). Peran human capital dalam meningkatkan kinerja perusahaan: Suatu
tinjauan teoritis dan empiris. Ilmu dan Budaya, 32(23), 2342-2356.
Lunenburg, F. C. (2010). Organizational development: Implementing planned change.
International Journal of Management, Business, and Administration. 13(1), 1-9.
Li, J., & K. Yeo, R. (2011). Quality of work life and career development: Perceptions of
part-time mba student. Employee Relations, 33(3), 201-220.
Lucas, R. E. (1988). On the mechanics of economic development. Journal of Monetary
Economics, 22, 3-42.

11
JURNAL STIE SEMARANG
VOL 13 No 1 Edisi Februari 2021
ISSN: 2085-5656, e-ISSN :2252-7826
DOI: 10.33747

Burhanudin1

Lucas, R. E. (1990). Why doesn’t capital flow from rich to poor countries?. American
Economic Review: Papers and Proceedings, 80(2), 92–96.
Luthans, F. (2006). Perilaku organisasi (10th Edition). Terjemahan. Yogyakarta: Andi.
McEachern, W. A. (2011). Economics: A contemporary introduction. Cengage Learning.
Mankin, D. P. (2001). A model for human resorce development. Human Resorce
Development International, 4(1), 65-85.
Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2006). Manajemen sumberdaya manusia (10th Edition),
Jakarta: Salemba Empat.
Muhi, A. H. (2010). Analisis investasi modal manusia dalam perspektif pendidikan dan
pelatihan. Lembaga Penelitian IPDN, 0–12.
Muyia Nafukho, F., Hairston, N. R., & Brooks, K. (2004). Human capital theory:
Implications of human resource development. Human Resorce Development
International, 7(4), 545-551.
Ployhart, R., & Moliterno, T. P. (2011). Emergence of the human capital resource: A
multilevel model. Academy of Management Review, 36(1), 127-150.
Priyono & Ismail. Z. (2012). Teori ekonomi. Dharma Ilmu. Surabaya.
Salovey, P., & John D. Mayer, J. D. (1990). Emotional intelligence. Imagination, cognition
and personality, 9(3): 185-211.
Swanson, R. A. (2001), Human resource development and its underlying theory. Human
Resource Development International, 4(3), 299-312.
Swanson R. A. (1999). HRD theory, real or imagined?. Human Resource Developmen
International, 2(1), 2-5.
Swanson, R. A. (1995). Human resource development: performance is the key. Human
Resource Development Quarterly, 6(2), 207-213.
Tomer, J. F. (2016). Integrating human capital with human development: The path to a
more productive and humane economy. Springer.
Winarno, Troena, E., A., Armanu & Solimun (2012). Pengaruh modal manusia dan
pembelajaran organisasi yang dimediasi kompetensi organisasi dan budaya inovasi
(studi pada perguruan tinggi swasta di kopertis v yogyakarta). Jurnal Aplikasi
Manajemen, 10(2), 239-251.

Zhao, S. (2008). Application of human capital theory in China in the context of the
knowledge economy. The International Journal of Human Resource Management,
19(5), 802-817.

12

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai