4/Jun/2018
25
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018
Fenomena perceraian di Indonesia yang tentang suatu fenomena dalam data lapangan
dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan atau putusan-putusan dari pengadilan agama.
secara signifikan, dilihat data pernikahan dan
perceraian di Indonesia selalu meningkat HASIL DAN PEMBAHASAN.
hingga tembus diatas tiga ratus ribu perkara A. Pengaturan Hak Nafkah Anak Setelah
setiap tahunnya. Di Pengadilan Agama Manado Perceraian sesuai dengan putusan
pada tahun 2017 tercatat sebanyak 326 pengadilan agama Manado
perkara Perceraian, Jika perkawinan putus Study Kasus Hak Nafkah Anak Setelah
karena perceraian, baik ibu atau bapak tetap Perceraian.
berkewajiban memelihara dan mendidik anak- Hak nafkah untuk anak pasca perceraian
anaknya, semata-mata berdasarkan dalam Pasal 41 Undang – Undang Nomor 1
kepentingan si anak. Tahun 1974 tentang perkawinan, menentukan
a. Bapak tetap berkewajiban memberi nafkah bahwa akibat putusnya perkawinan suami tetap
untuk anak menurut kemampuannya, memiliki kewajiban memberikan nafkah kepada
sekurang kurangnya sampai anak tersebut anak-anaknya. Ketentuan ini juga dipertegas
dewasa dan dapat mengurus diri sendiri oleh Pasal 105 huruf (c) Kompilasi Hukum Islam
(21 tahun). (Penegasan dalam Kompilasi bahwa biaya pemeliharaan ditanggung oleh
rut pasal 149 ayahnya. Kemudian diperjelas lagi di dalam
huruf d juncto pasal 156 huruf d KHI Pasal 156 huruf (d) yang menegaskan bahwa
berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 1991) . “Semua biaya hadhanah dan nafkah anak
b. Bapak yang bertanggung jawab menjadi tanggungan ayah menurut
atas semua biaya pemeliharaan dan kemampuannya, sekurangkurangnnya sampai
pendidikan yang diperlukan si anak, anak tersebut dewasa dan dapat mengurus diri
apabila kemudian si bapak dalam sendiri (21 tahun)”. Menurut Islam Kewajiban
kenyataannya tidak dapat memberi suami untuk memenuhi segala kebutuhan
kewajiban tersebut, pengadilan rumah tangga yang menyangkut pangan,
dapat menentukan bahwa ibu ikut membiayai pendidikan anak, kesehatan dan
memikul biaya tersebut. sebagainya. Kewajiban ayah (suami)
berdasarkan hokum positif pasal memberikan nafkah ini diatur didalam Al-
41 Undang-Undang Nomor 1 Tahun Qur’an di antaranya:At-Thalaq: 7 Artinya:
1974 Tentang Perkawinan).4 Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah
menurut kemampuannya. dan orang yang
B. Rumusan Masalah disempitkan rezkinya hendaklah memberi
1. Bagaimana pengaturan hak nafkah anak nafkah dari hartayang diberikan Allah
setelah perceraian sesuai dengan putusan kepadanya. Allah tidak memikulkan beban
pengadilan agama manado? kepada seseorang melainkan sekedar apa yang
2. Bagaimana akibat hukum jika tidak Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan
menjalankan kewajiban untuk menafkahi memberikan kelapangan sesudah kesempitan.
anak, menurut hukum islam? Kewajiban suami memberi nafkah ini
dilegalkan di dalam hukum positif Indonesia,
C. Metodologi Penelitian yakni melalui Undang-Undang Perkawinan
Penelitian ini menggunakan metode nomor 1 Tahun 1974 yang kemudian dikuatkan
penelitian yuridis empiris, yang bersifat oleh Kompilasi Hukum Islam. Terlebih-lebih
kualitatif. Dapat juga dianggap sebagai dengan keluarnya Undang- Undang Nomor 35
pendekatan kasus dalam penelitian kualitatif Tahun 2014 tentang Perlindungan anak dan
atau sebagai metode untuk mengumpulkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang
data kualitatif. Bahwa peneliti berangkat ke Kesejahteraan anak. Di dalamnya Undang-
lapangan untuk mengadakan pengamatan Undang Nomor 1 Tahun 1974 diatur tentang
kewajiban ayah memberikan nafkah kepada
anaknya, bahkan setelah terjadi perceraian.5
4.
Intruksi Presiden R.I. nomor 1 tahun 1991, Kompilasi
5
Hukum Islam Di Indonesia, Tentang Akibat Putusnya Intruksi Presiden R.I. Nomor 1 tahun 1991; Tentang
Perkawinan. Jakarta 1999 Perkawinan No 1 tahun 1974
26
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018
27
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018
28
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018
Sipil), maka dalam mengajukan gugatan mantan suami untuk membiayai kebutuhan
cerai, Penggugat telah mengajukan ijin anak dari perkawinan dengan mantan
dari atasan kepada Pejabat yang isterinya. Besarnya biaya hidup untuk anak
berwenang dan Penggugat dalam hal ini tersebut ditentukan oleh Majelis Hakim
telah mendapat ijin dengan terbitnya sesuai dengan kondisi ekonomi dari mantan
surat Keputusan Bupati Kota Manado suaminya atau ayahnya. Putusan yang sudah
dan Tergugat juga telah memperoleh ditentukan oleh Majelis Hakim tersebut
Rekomendasi dengan terbitnya Surat kenyataannya tidak dapat dipenuhi oleh
Keterangan untuk melakukan perceraian. ayahnya. Dengan kenyataan yang demikian
Oleh karenanya Gugatan perceraian yang dari kasus pertama dan kasus kedua pihak
diajukan oleh Penggugat telah sesuai isteri atau ibu yang memelihara anak dari
dengan ketentuan Peraturan Pemerintah hasil perkawinannya. menerima apa adanya
No. 10 Tahun 1983 jo Peraturan atau tidak mengajukan protes kepada
Pemerintah No. 45 Tahun 1990. Gugatan mantan suaminya. Mengingat hal demikian,
perceraian yang diajukan oleh para maka hak nafkah anak tidak sesuai dengan
pihak yang berdasarkan atas adanya putusan pengadilan. Kondisi yang demikian
perselisihan dan pertengkaran secara terus sebenarnya dapat diatasi dengan cara pihak
menerus maka sesuai dengan ketentuan yang memelihara anak mengajukan protes atau
Pasal 22 ayat (2) PP No.9 Tahun 1975 jo komplain ke Pengadilan yang memutus, yakni
Pasal 76 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1989, pengadilan agama. Pengadilan Agama akan
bahwa Majelis Hakim perlu mendengar memaksa pihak mantan suami atau ayah
keterangan saksi saksi yang berasal dari dari anak untuk memenuhi sesuai dengan
keluarga atau orang orang yang dekat putusan pengadilan. Bila tidak dipenuhi
dengan kedua belah pihak untuk Pengadilan Agama dapat menjual atau
memperoleh keterangan tentang sifat melelang harta milik mantan suami untuk
perselisihan diantara mereka. Jika memenuhi kekurangan yang terjadi. Sisa
perkawinan Penggugat dan Tergugat hasil pelelangan dikembalikan pada mantan
tetap dipertahankan akan dapat suami atau ayah anak. Kemudian untuk kasus
menimbulkan kemadlorotan bagi salah satu yang ketiga, yakni perceraian yang dilakukan
atau keduanya, oleh karena itu Majelis oleh pegawai negeri sipil. Prosedur
Hakim berpendapat bahwa Seorang isteri perceraiannya berbeda dengan kasus
berhak menuntut diceraikan dari pertama dan kedua, karena untuk pegawai
suaminya apabila telah ternyata timbul negeri dalam melakukan perceraian harus
kemadlorotan dalam rumah memenuhi Peraturan Pemerintah No. 10
tangga,sedang diantara keduanya sulit Tahun 1983 juncto Peraturan Pemerintah No.
didamaikan, maka dalam kondisi seperti 45 Tahun 1990. Ketentuan dari kedua
itu Hakim dapat menjatuhkan talak bain peraturan pemerintah tersebut diatur dalam
suami terhadap isteri Pasal 3 ayat (1) yang menyatakan bahwa
Dalam pengabulan Gugatan cerai “bagi pegawai negeri sipil yang akan
Penggugat, Pengadilan : melakukan perceraian wajib mendapat ijin atau
a. Menolak gugatan Penggugat surat keterangan lebih dahulu dari pejabat”.
Rekonpensi/Tergugat seluruhnya. Pegawai negeri yang telah mendapatkan
b. Membebankan kepada putusan perceraian, maka ia akan terkena
Penggugat/Tergugat rekonpensi untuk akibatdari perceraiannya yakni masalah
membayar biaya yang ditimbulkan pembagian gaji. Pembagian gaji tidak
oleh perkara yang hingga kini ditentukan oleh pengadilan Agama yang
dihitung sebesar Rp.341.000,- (tiga memutus perceraian tetapi ditangani oleh
ratus empat puluh satu ribu rupiah) pejabat tempat pegawai negeri itu bekerja dan
Mengkaji dari kasus pertama dan kedua ketentuannya telah diatur dalam Peraturan
bahwa dalam pemberian nafkah anak Pemerintah No. 10 Tahun 1983 jo Peraturan
setelah terjadinya perceraian, Majelis Hakim Pemerintah No. 45 Tahun 1990. Tentang
menjatuhkan putusan yang mewajibkan Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor
29
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018
10 Tahun 1983 Tentang izin Perkawinan dan perkembangan si anak bila mengikuti
Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil Dalam penggugat (ibunya)
Pasal 8 ayat (1) dinyatakan bahwa “apabila
perceraian terjadi atas kehendak pegawai B. Akibat jika tidak menjalankan kewajiban
negeri pria maka ia wajib menyerahkan untuk menafkahi anak.
sebagian gajinya untuk penghidupan bekas Tujuan dilegalkan adalah menghindari
isterinya dan anak-anaknya”. Berdasarkan salah satu pihak mengingkari kewajiban. Tidak
Surat Edaran No.08/SE/1983, Romawi III Hal perlu dilegalkan, karena apabila seorang bapak
perceraian, angka 19 dinyatakan ketentuan ingkar untuk memberikan nafkah kepada
sebagai berikut: anaknya pasca perceraian, maka jelas ia
1) Bila anak mengikuti bekas isteri, melanggar ketentuan yang telah diatur dalam
maka pembagian gaji ditetapkan undang-undang perkawinan khususnya pasal
sepertiga untuk pegawai negeri yang 41,. Dan atas pelanggaran tersebut akan ada
bersangkutan, sepertiga gaji untuk konsekuensi hukum, karena hukum bersifat
bekas isterinya dan sepertiga gaji memaksa. Si Ibu dapat mengajukan gugatan
untuk anaknya yang diterimakan pada kepada pengadilan berdasarkan pada
bekas isteri. ketentuan pasal 1365 (Perbuatan Melawan
2) Bila dalam perkawinan tidak dilahirkan Hukum) memuat ketentuan sebagai berikut :
anak, maka setengah gaji untuk “Setiap perbuatan melawan hukum yang oleh
pegawai negeri yang bersangkutan karenanya menimbulkan kerugian pada orang
dan setengah gaji untuk bekas isterinya. lain, mewajibkan orang yang karena
3) Bila anak mengikuti pegawai negeri kesalahannya menyebabkan kerugian itu
yang bersangkutan, maka sepertiga mengganti kerugian.
gaji untuk pegawai negeri yang Tindakan-tindakan preventif harus
bersangkutan dan sepertiga gaji dilakukan untuk menghindari kejadian-kejadian
untuk anaknya yang diterimakan yang tidak terduga pada masa yang akan
pada pegawai negeri yang datang, seperti perceraian. Salah satu tindakan
bersangkutan preventif yang dapat dilakukan adalah
4) Bila anak sebagian mengikuti membuat suatu perencanaan keuangan
pegawai negeri yang bersangkutan keluarga sehingga anak (-anak) tetap dapat
dan sebagian mengikuti bekas terpenuhi kebutuhannya hingga selesai
isterinya, maka sepertiga gaji yang pendidikan tertinggi dan dapat mandiri secara
menjadi hak anak itu dibagi menurut financial.
jumlah anak.10 Dalam agama islam kewajiban suami
5) Kasus yang ketiga di atas tidak terkait dengan nafkah diatur dalam Pasal 80
mengikuti aturan seperti di atas, karena ayat (4) Kompilasi Hukum Islam (“KHI”). Dalam
yang meminta cerai adalah pihak pasal tersebut diatur bahwa sesuai dengan
isteri.Oleh karena itu Majelis Hakim penghasilannya, suami menanggung:
Pengadilan Agama memutuskan bahwa a. nafkah, dan tempat kediaman bagi istri.
pihak suami dibebani untuk b. biaya rumah tangga, biaya perawatan
menanggung nafkah bagi anak- dan biaya pengobatan bagi istri dan anak.
anaknya. Dalam ketentuan dinyatakan c. biaya pendidikan bagi anak.
bahwa anak yang belum mumayis Dan jika suami melalaikan kewajibannya,
(dewasa) akan mengikuti ibunya. istri dapat mengajukan gugatan nafkah ke
Setelah dewasa anak boleh memilih Pengadilan (lihat Pasal 34 ayat [3] UUP). Bagi
ikut ayah atau ibunya. Dalam kasus penganut agama Islam gugatan dapat diajukan
yang ketiga ini walaupun anak-anak ke Pengadilan Agama pada domisili tergugat
belum dewasa dipelihara oleh ayahnya, dan bagi yang beragama lainnya gugatan
karena ayah (tergugat) diajukan ke Pengadilan Negeri pada domisili
mengkhawatirkan pertumbuhan dan tergugat. maka akibat hukumnya dengan
tegas menyatakan bahwa semua biaya
10
Salinan Putusan No. 355/Pdt/G/2018/PA/Mdo hadhanah dan nafkah anak menjadi
30
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018
tanggung jawab ayah dapat dilihat dalam Mengenai biaya Nafkah anak yang telah
Pasal 105 KHI menurut kemampuannya, diputuskan didalam persidangan.
sekurang - kurangnya sampai anak tersebut 3. Faktor Hak Asuh Anak kepada Istri :
dewasa/dapat mengurus dirinya sendiri, dasar Dalam hal ini ibu selaku orangtua yang
yuridisnya Pasal 98 ayat (1) KHI. memegang hak asuh anak yang belum
Di dalam kompilasi hokum islam tidak mumayyiz tidak mengizinkan atau tidak
dijelaskan mengenai akibat hokum tidak memperbolehkan suami untuk bertemu
mejalankan kewajiban menafkahi dengan anak karena pertentangan-
anak.Menurut pendapat dari Hakim pertentangan antara keduanya
Mahkamah Agung Andi Syamsu Alam menyebabkan si ibu takut
menyatakan bahwa : Walaupun oleh undang- mempertemukan ayah dengang
undang diperbolehkan, gugatan nafkah masih anaknya ini, kemudian karena.12
belum popular atau dikenal oleh di pemeliharaan tidak jatuh kepada Suami
masyarakat. masih banyak yang tidak dalam persidangan ditambah lagi istri
mengetahui bahwa gugatan nafkah bisa (Ibu) tidak memperbolehkan suami
diajukan, bahkan apabila anak butuh biaya menjumpai anaknya makadari itu suami
sekolah namun bapaknya yang mampu dengan untuk membayar nafkah anak yang
ternyata tidak mau memberikan biaya telah ditetapkan Putusan Pengadilan.
kepada anaknya, maka hal ini bisa digugat.11 4. Faktor Tidak Percayanya Bekas Suami
Di dalam Kompilasi Hukum Islam tidak Kepada Istri : Bekas suami yang
dijelaskan mengenai akibat hokum jika tidak menganggap bahwasanya nafkah anak
menjalankan kewajiban untuk menafkahi anak, yang diberikan bekas suami kepada bekas
nafkah yang tidak diberikan atau sengaja Istri nantinya bukan dipergunakan bekas
dilalaikan oleh ayahnya selama perkawinan istri (ibu) untuk keperluan si anak
orang tuanya (nafkah madliyah atau nafkah nantinya. Melainkan dipergunakan untuk
yang telah lampau) diperbolehkan untuk keperluan sehari-hari bagi Bekas Istri (Ibu),
dituntut atau tidak, dengan demikian biaya nafkah anak yang
1. Faktor Yang Mengakibatkan Nafkah telah ditetapkan dipengadilan enggan
Anak Tidak Terlaksanakan Setelah untuk dibayar oleh bekas suami.
Adanya Putusan Dari Pengadilan Sehingga putusan Pengadian mengenai
2. Faktor Orangtua Menikah Lagi : Setelah nafkah anak tidak terlaksana.
perceraian, pihak laki-laki (Ayah) maupun Dasar Hukum Islam Terhadap Nafkah Anak
pihak perempuan (Ibu) berhak dan boleh Akibat Perceraian
menikah lagi. Tidak ada laranganlagi untuk Ulama Fiqih menyatakan bahwa anak-anak
keduanya menikah karena sudah tidak berhak menerima nafkah dari ayahnya dengan
ada ikatan apapun diantara mereka ketentuan:
berdua (Suami Istri yang telah bercerai) 1. Apabilah ayah mampu memberikan
namun apabila hal seperti ini terjadi, nafkah untuk mereka, atau paling tidak
yakni Suami (Ayah) telah menikah lagi mampu untuk mencari rezeki. Apabilah
setelah perceraian maka masalah tidak punya harta atau tidak mampu
anak-anak yang di hasilkan dalam bekerja seperti lumpuh dan sebab-sebab
pernikahan sebelumnya menjadi sangat lainnya, tidak wajib ayah memberinafkah
penting seperti biaya nafkah anak yang kepada anak-anaknya.13
telah ditetapkan didalam Putusan 2. Anak itu tidak memiliki harta sendiri,
Pengadilan, maka akan berat bagi seperti lumpuh umpamanya atau cacat
orangtua laki-laki (Ayah) ini untuk fisiknya. Sekiranya anak itu sudah mampu
menjalankan putusan Pengadilan mempunyai rezeki atau mempunyai kerja
tetap,maka tidak wajib lagi menafk
12
11 Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di
Diana kusuma,bisakah menurut ayah karena tidak
lingukngan Peradilan Agama . Hlm. 312
memberi nafkah, http://www.hukumonline.com diakses 13
Jamiliya Susanti, Implementasi Pemenuhan Hak-Hak
27 maret 2018 Anak Pasca Perceraian Orang.jogjakarta 2015
31
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018
14 15
Ahmad Azhar Basyir, Hukum Perkawinan Islam, UII, Intruksi Presiden R.I.Nomor 1 tahun 1991, Kompilasi
Yogyakarta, 2007 Hukum Islam , tentang Pemeliharaan Anak.,hlm 50
32
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018
33
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018
34