Anda di halaman 1dari 10

Lex Et Societatis Vol. VI/No.

4/Jun/2018

PERLINDUNGAN ATAS HAK NAFKAH ANAK PENDAHULUAN


SETELAH PERCERAIAN MENURUT PERSPEKTIF A. Latar Belakang
HUKUM ISLAM. STUDY PENGADILAN AGAMA Perceraian merupakan bagian dari
MANADO1 perkawinan, sebab tidak ada perceraian tanpa
Oleh : Nurjana Antareng2 adanya perkawinan terlebih dahulu.
KOMISI PEMBIMBING: Perkawinan merupakan awal dari hidup
Dr. Caecilia J. J. Waha, SH, MH bersama antara seorang pria dan wanita
Dr. Wempie Jh. Kumendong, SH, MH sebagai suami isteri, sedangkan perceraian
merupakan akhir dari kehidupan bersama
ABSTRAK suami isteri tersebut.Setiap orang menghendaki
Hak nafkah untuk anak pasca perceraian di atur agar perkawinan yang dilakukannya tetap utuh
dalam Pasal 41 Undang – Undang Nomor 1 sepanjang masa kehidupannya. Tetapi tidak
Tahun 1974 tentang perkawinan, menentukan sedikit pula perkawinan yang dibina dengan
bahwa akibat putusnya perkawinan suami tetap susah payah itu berakhir dengan sebuah
memiliki kewajiban memberikan nafkah kepada perceraian. Tidak selalu perkawinan yang
anak-anaknya. Ketentuan ini juga dipertegas dilaksanakan itu sesuai dengan cita-cita,
oleh Pasal 105 huruf (c) Kompilasi Hukum Islam walaupun sudah diusahakan semaksimal
bahwa biaya pemeliharaan ditanggung oleh mungkin dengan membinanya secara baik,
ayahnya. Kemudian diperjelas lagi di dalam tetapi pada akhirnya terpaksa mereka harus
Pasal 156 huruf (d) yang menegaskan bahwa berpisah dan memilih untuk membubarkan
“Semua biaya hadhanah dan nafkah anak perkawinan.di dalam Undang-Undang
menjadi tanggungan ayah menurut Perkawinan pada Pasal 38 dan KHI
kemampuannya, sekurangkurangnnya sampai (Kompilasi Hukum Islam) pada Pasal 113
anak tersebut dewasa dan dapat mengurus diri menyatakan bahwa perceraian itu merupakan
sendiri (21 tahun). Menurut Islam Kewajiban salah satu sebab putusnya perkawinan.
suami untuk memenuhi segala kebutuhan Perceraian sebenarnya tidak dianjurkan
rumah tangga yang menyangkut pangan, di semua agama, tetapi dalam kenyataannya
membiayai pendidikan anak, kesehatan dan yang terjadi di masyarakat yaitu banyak sekali
sebagainya. Kewajiban ayah (suami) dijumpai kasus perceraian dalam sebuah rumah
memberikan nafkah ini diatur didalam Al- tangga. Persoalan yang sering terjadi bahwa
Qur’an di antaranya: At-Thalaq:7. Kewajiban setelah perceraian kewajiban pemberian
suami memberi nafkah ini dilegalkan di dalam nafkah terhadap anak tidak terlaksana dengan
hukum positif Indonesia, yakni melalui Undang- baik sehingga kebutuhan anak tidak terpenuhi
Undang Perkawinan nomor 1 Tahun 1974 yang dengan baik, serta tidak menerima
kemudian dikuatkan oleh Kompilasi Hukum pendidikan yang layak sesuai dengan
Islam. Terlebih-lebih dengan keluarnya Undang- umurnya. Mengingat hal tersebut, maka
Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Pengadilan Agama yang telah memutuskan
Perlindungan anak dan Undang-Undang Nomor suatu perkara perceraian mestinya harus
4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan anak. Di mengawal apakah putusan pengadilan agama
dalamnya Undang-Undang Nomor 1 Tahun telah dapat dieksekusi. Pihak pengadilan agama
1974 diatur tentang kewajiban ayah sesungguhnya dapat memberikan sanksi
memberikan nafkah kepada anaknya, bahkan terhadap pihak suami yang berkewajiban
setelah terjadi perceraian.3 untuk memberi nafkah pada anaknya. Sanksi
Kata Kunci : Hak Nafkah Anak Setelah yang diberikan pengadilan agama disesuaikan
Perceraian dengan keadaan yang ada, seperti jika pihak
suami tidak memberi nafkah karena keadaan
ekonominya tidak mendukung karena tidak
bekerja atau pendapatannya terbatas, maka
1
Artikel Tesis. pihak pengadilan agama dapat mengalihkan
2
Mahasiswa Pada Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi,
NIM. 16202108014
sebagian kewajiban pemberian tunjangan
3
Intruksi Presiden R.I. Nomor 1 tahun 1991; Tentang nafkah tersebut kepada pihak ibu.
Perkawinan No 1 tahun 1974

25
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

Fenomena perceraian di Indonesia yang tentang suatu fenomena dalam data lapangan
dari tahun ke tahun menunjukkan peningkatan atau putusan-putusan dari pengadilan agama.
secara signifikan, dilihat data pernikahan dan
perceraian di Indonesia selalu meningkat HASIL DAN PEMBAHASAN.
hingga tembus diatas tiga ratus ribu perkara A. Pengaturan Hak Nafkah Anak Setelah
setiap tahunnya. Di Pengadilan Agama Manado Perceraian sesuai dengan putusan
pada tahun 2017 tercatat sebanyak 326 pengadilan agama Manado
perkara Perceraian, Jika perkawinan putus Study Kasus Hak Nafkah Anak Setelah
karena perceraian, baik ibu atau bapak tetap Perceraian.
berkewajiban memelihara dan mendidik anak- Hak nafkah untuk anak pasca perceraian
anaknya, semata-mata berdasarkan dalam Pasal 41 Undang – Undang Nomor 1
kepentingan si anak. Tahun 1974 tentang perkawinan, menentukan
a. Bapak tetap berkewajiban memberi nafkah bahwa akibat putusnya perkawinan suami tetap
untuk anak menurut kemampuannya, memiliki kewajiban memberikan nafkah kepada
sekurang kurangnya sampai anak tersebut anak-anaknya. Ketentuan ini juga dipertegas
dewasa dan dapat mengurus diri sendiri oleh Pasal 105 huruf (c) Kompilasi Hukum Islam
(21 tahun). (Penegasan dalam Kompilasi bahwa biaya pemeliharaan ditanggung oleh
rut pasal 149 ayahnya. Kemudian diperjelas lagi di dalam
huruf d juncto pasal 156 huruf d KHI Pasal 156 huruf (d) yang menegaskan bahwa
berdasarkan Inpres Nomor 1 Tahun 1991) . “Semua biaya hadhanah dan nafkah anak
b. Bapak yang bertanggung jawab menjadi tanggungan ayah menurut
atas semua biaya pemeliharaan dan kemampuannya, sekurangkurangnnya sampai
pendidikan yang diperlukan si anak, anak tersebut dewasa dan dapat mengurus diri
apabila kemudian si bapak dalam sendiri (21 tahun)”. Menurut Islam Kewajiban
kenyataannya tidak dapat memberi suami untuk memenuhi segala kebutuhan
kewajiban tersebut, pengadilan rumah tangga yang menyangkut pangan,
dapat menentukan bahwa ibu ikut membiayai pendidikan anak, kesehatan dan
memikul biaya tersebut. sebagainya. Kewajiban ayah (suami)
berdasarkan hokum positif pasal memberikan nafkah ini diatur didalam Al-
41 Undang-Undang Nomor 1 Tahun Qur’an di antaranya:At-Thalaq: 7 Artinya:
1974 Tentang Perkawinan).4 Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah
menurut kemampuannya. dan orang yang
B. Rumusan Masalah disempitkan rezkinya hendaklah memberi
1. Bagaimana pengaturan hak nafkah anak nafkah dari hartayang diberikan Allah
setelah perceraian sesuai dengan putusan kepadanya. Allah tidak memikulkan beban
pengadilan agama manado? kepada seseorang melainkan sekedar apa yang
2. Bagaimana akibat hukum jika tidak Allah berikan kepadanya. Allah kelak akan
menjalankan kewajiban untuk menafkahi memberikan kelapangan sesudah kesempitan.
anak, menurut hukum islam? Kewajiban suami memberi nafkah ini
dilegalkan di dalam hukum positif Indonesia,
C. Metodologi Penelitian yakni melalui Undang-Undang Perkawinan
Penelitian ini menggunakan metode nomor 1 Tahun 1974 yang kemudian dikuatkan
penelitian yuridis empiris, yang bersifat oleh Kompilasi Hukum Islam. Terlebih-lebih
kualitatif. Dapat juga dianggap sebagai dengan keluarnya Undang- Undang Nomor 35
pendekatan kasus dalam penelitian kualitatif Tahun 2014 tentang Perlindungan anak dan
atau sebagai metode untuk mengumpulkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang
data kualitatif. Bahwa peneliti berangkat ke Kesejahteraan anak. Di dalamnya Undang-
lapangan untuk mengadakan pengamatan Undang Nomor 1 Tahun 1974 diatur tentang
kewajiban ayah memberikan nafkah kepada
anaknya, bahkan setelah terjadi perceraian.5
4.
Intruksi Presiden R.I. nomor 1 tahun 1991, Kompilasi
5
Hukum Islam Di Indonesia, Tentang Akibat Putusnya Intruksi Presiden R.I. Nomor 1 tahun 1991; Tentang
Perkawinan. Jakarta 1999 Perkawinan No 1 tahun 1974

26
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

Menurut Pasal 3 Undang-Undang Nomor Hakim terlebih dahulu menawarkan jalur


35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak perdamaian terhadap para pihak, akan tetapi
menyatakan bahwa, “perlindungan anak tidak berhasil karena sudah sepakat untuk
bertujuan untuk menjamin terpenuhinya hak- bercerai. Akibat dari terkabulnya
hak anak agar dapat hidup, tumbuh, permohonan cerai yang telah diajukan dari
berkembang, dan berpartisipasi secara optimal pihak Pemohon adalah sebagai berikut
sesuai dengan harkat dan martabat 1) Menghukum Pemohon untuk
kemanusiaan, serta mendapat perlindungan membayar kepada Termohon : berupa
dari kekerasan dan diskriminasi, demi nafkah 2 (dua) orang anak yang
terwujudnya anak Indonesia yang berkualitas, berada dalam pemeliharaan Termohon
berakhlak mulia dan sejahtera.6 untuk setiap bulan sebesar Rp.400.000-
Pemberian tunjangan nafkah untuk anak (empat ratus ribu rupiah). Pertimbangan
ini difokuskan pada studi kasus yang terjadi Hakim menentukan besar tunjangan
di Pengadilan Agama Manado. Peneliti Meneliti nafkah sebesar Rp.400.000,-karena
tiga kasus perceraian yang sering terjadi di pendapatan Pemohon setiap bulannya
Pengadilan Agama , yakni perceraian yang Rp. 750.000,- dan pihak Pemohon selama
terjadi di kalangan buruh, wiraswasta, dan ini masih mengontrak rumah dan hidup
perceraian yang terjadi di kalangan pegawai di pal II.
negeri sipil.7 Membebankan kepada Pemohon untuk
1. Kasus Pertama dengan perkara Nomor : membayar biaya perkara yang hingga
1780/Pdt.G/2018/PA.Mdo kini dihitung sebesar Rp. 341.000,-(tiga
Identitas pihak Pemohon : ratus empat puluh satu ribu rupiah).
Nama : Riansya bin Sarwi 2) Setelah putusan tersebut memperoleh
Umur : 38 tahun penetapan secara hukum dan sudah
Agama : Islam tidak ada perlawanan hukum lagi
Pekerjaan : Buruh terhadap putusan tersebut maka
Alamat : Perkamil Kecamatan Pal II pihak Pemohon wajib memberi
Kota Manado tunjangan nafkah sebesar Rp.400.000,-
namun menurut Hadidja sebagai pihak
Identitas pihak Termohon: Termohon bahwa mantan suaminya
Nama : Hadidja binti Marjuki dalam memberikan tunjangan nafkah
Umur : 36 tahun kepada dua orang anaknya tidak sesuai
Agama : Islam dengan putusan hakim. Hal ini dapat
Pekerjaan : buruh diketahui dari pemberian nafkahnya
Alamat : Mahawu Kecamatan hanya memberi Rp.300.000,00,
Tuminting Kota Manado8 terkadang memberi hanya
Alasan pihak Pemohon mencerai talak pihak Rp.250.000,00 bahkan pemberian
Termohon karena pihak termohon selalu tersebut tidak rutin setiap bulannya.
meminta lebih terutama untuk nafkah lahir Walau demikian dari pihak Termohon
yang berupa tunjangan nafkah diluar hanya diam saja dan tidak melaporkan
kemampuan Pemohon, sering terjadi pelanggaran terhadap pemberian
pertengkaran yang menurut beberapa saksi tunjangan nafkah terhadap anak
yang dihadirkan dalam persidangan bahwa anaknya dengan alasan tidak mau
pertengkaran tersebut sudah sangat sulit di terjadi keributan lagi dengan pihak
damaikan lagi, selain itu pihak termohon Pemohon
sudah meninggalkan pihak Pemohon selama 1 2. Kasus kedua dengan perkara Nomor
bulan 13 hari.Dengan alasan alasan tersebut :2254/Pdt.G/2018/PA.Mdo
sebelum menjatuhkan putusan pihak Majelis Identitas Pihak Penggugat:
Nama : Ira Fitria Kusumawanti,
6
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 Tentang
S.Pd. binti Muslih, S.Pd.
Kesejahteraan Anak Umur : 27 tahun
7
Salinan Putusan No. 355/Pdt/G/2018/PA/Mdo Agama : Islam
8
Salinan Putusan No. 355/Pdt/G/2018/PA/Mdo

27
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

Pekerjaan : Guru Honorer a) Pemeliharaan anak yang belum


Alamat : Jl. Kelurahan Paniki Bawah, menikah atau belum berumur 12 tahun
Mapanget, Kota Manado adalah hak ibunya.
Identitas pihak Tergugat b) Pemeliharaan anak yang sudah
Nama : Agus Susanto, ST. bin mumayyiz diserahkankepada anak
Santosa untuk memilih diantara ayah atau
Umur : 29 tahun ibunya sebagai pemegang hak
Agama : Islam pemeliharaanya
Pekerjaan : Marketing c) Biaya pemeliharaan ditanggung oleh
Alamat : Wonasa Kecamatan Singkil, ayahnya
Kota Manado Mengenai pemberian tunjangan nafkah
Alasan Penggugat menggugat cerai kepada anak setelah keluarnya surat putusan
pihak Tergugat karena dari pihak Pengadilan Agama Manado
1. Tergugat sering keluar malam dan menurut Ira Fitria K. pada saat pengambilan
tergugat sama sekali tidak Putusan dan Akta Cerai “ Pemberian nafkah
memperhatikan Penggugat dan sering untuk anak yang dibebankan kepada pihak
meninggalkan rumah kediaman Tergugat berjalan lancar walaupun
bersama tanpa tujuan dan pulangnya seringkali pembayaran tunjangan
sering larut malam.. tersebut dibayarkan secara tidak rutin
2. Tergugat meninggalkan Penggugat dan setiap bulannya tapi jumlah uang sesuai
pulangnya ke Rumah pemberian dengan surat putusan yang ada
orang tua sampai sekarang telah 1. Kasus ketiga dengan Perkara Nomor :
berjalan 8 bulan, namun tergugat 1497/Pdt.G/2018/PA.Mdo
masih memberi nafkah pada Identitas Pihak Penggugat :
anaknya, namun tidak rutin. Nama : Endang Sulistyawati binti
Dengan alasan alasan tersebut diatas Sudardji
maka Hakim mengabulkan Gugatan Umur : 38 tahun
Penggugat dengan talak bain, yang Agama : Islam
dilakukan di depan Hakim Pengadilan Pekerjaan : PNS.
Agama Manado setelah sebelumnya pihak Alamat : Kelurahan Pal 4 kecamatan
Hakim mengusahakan perdamaian Tikala Kota Manado
melalui mediasi untuk kedua belah pihak Identitas pihak Tergugat :
akan tetapi tidak berhasil9 Nama : Hardi bin Suwito Atmojo
Akibat dari pengabulan permohonan Umur : 53 tahun
tersebut maka pihak Tergugat diharuskan Agama : Islam
untuk memberikan nafkah kepada Pekerjaan : PNS.
anaknya yang masih berumur 2 tahun Alamat : Teling Atas Kecamatan
11 bulan yang pada saat ini berada Wanea Kota Manado
dalam pemeliharaan Penggugat berupa Alasan Penggugat mengugat cerai pada
uang untuk setiap bulan sebesar Tergugat karena Tergugat sering
Rp.500.000,-(lima ratus ribu rupiah) Mengungkit - ungkit masalah harta
terhitung sejak talak dijatuhkan sampai Tergugat cemburu buta Tidak diberi nafkah
dengan anak tersebut berusia 21 sejak bulan Januari 2018, sehingga
tahun/mandiri. Besarnya nafkah yang mengakibatkan terjadinya pisah rumah dan
dibebankan pada Tergugat tersebut telah berjalan sampai saat ini selama 1
berdasarkan pada Pasal 41 (a,b) Undang- tahun 2 bulan. Berdasarkan alasan-alasan
Undang No.1 Tahun 1974 jo Pasal 105 huruf tersebut Majlis Hakim sebelum
(a dan c) KHI. Dalam hal terjadi perceraian: mengabulkan gugatan cerai Penggugat,
dan telah berusaha mendamaikan kedua
belah pihak agar hidup rukun lagi akan
tetapi tidak berhasil. Sehubungan kedua
belah pihak sebagai PNS (Pegawai Negeri
9
Salinan Putusan No. 355/Pdt/G/2018/PA/Mdo

28
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

Sipil), maka dalam mengajukan gugatan mantan suami untuk membiayai kebutuhan
cerai, Penggugat telah mengajukan ijin anak dari perkawinan dengan mantan
dari atasan kepada Pejabat yang isterinya. Besarnya biaya hidup untuk anak
berwenang dan Penggugat dalam hal ini tersebut ditentukan oleh Majelis Hakim
telah mendapat ijin dengan terbitnya sesuai dengan kondisi ekonomi dari mantan
surat Keputusan Bupati Kota Manado suaminya atau ayahnya. Putusan yang sudah
dan Tergugat juga telah memperoleh ditentukan oleh Majelis Hakim tersebut
Rekomendasi dengan terbitnya Surat kenyataannya tidak dapat dipenuhi oleh
Keterangan untuk melakukan perceraian. ayahnya. Dengan kenyataan yang demikian
Oleh karenanya Gugatan perceraian yang dari kasus pertama dan kasus kedua pihak
diajukan oleh Penggugat telah sesuai isteri atau ibu yang memelihara anak dari
dengan ketentuan Peraturan Pemerintah hasil perkawinannya. menerima apa adanya
No. 10 Tahun 1983 jo Peraturan atau tidak mengajukan protes kepada
Pemerintah No. 45 Tahun 1990. Gugatan mantan suaminya. Mengingat hal demikian,
perceraian yang diajukan oleh para maka hak nafkah anak tidak sesuai dengan
pihak yang berdasarkan atas adanya putusan pengadilan. Kondisi yang demikian
perselisihan dan pertengkaran secara terus sebenarnya dapat diatasi dengan cara pihak
menerus maka sesuai dengan ketentuan yang memelihara anak mengajukan protes atau
Pasal 22 ayat (2) PP No.9 Tahun 1975 jo komplain ke Pengadilan yang memutus, yakni
Pasal 76 ayat (1) UU No. 1 Tahun 1989, pengadilan agama. Pengadilan Agama akan
bahwa Majelis Hakim perlu mendengar memaksa pihak mantan suami atau ayah
keterangan saksi saksi yang berasal dari dari anak untuk memenuhi sesuai dengan
keluarga atau orang orang yang dekat putusan pengadilan. Bila tidak dipenuhi
dengan kedua belah pihak untuk Pengadilan Agama dapat menjual atau
memperoleh keterangan tentang sifat melelang harta milik mantan suami untuk
perselisihan diantara mereka. Jika memenuhi kekurangan yang terjadi. Sisa
perkawinan Penggugat dan Tergugat hasil pelelangan dikembalikan pada mantan
tetap dipertahankan akan dapat suami atau ayah anak. Kemudian untuk kasus
menimbulkan kemadlorotan bagi salah satu yang ketiga, yakni perceraian yang dilakukan
atau keduanya, oleh karena itu Majelis oleh pegawai negeri sipil. Prosedur
Hakim berpendapat bahwa Seorang isteri perceraiannya berbeda dengan kasus
berhak menuntut diceraikan dari pertama dan kedua, karena untuk pegawai
suaminya apabila telah ternyata timbul negeri dalam melakukan perceraian harus
kemadlorotan dalam rumah memenuhi Peraturan Pemerintah No. 10
tangga,sedang diantara keduanya sulit Tahun 1983 juncto Peraturan Pemerintah No.
didamaikan, maka dalam kondisi seperti 45 Tahun 1990. Ketentuan dari kedua
itu Hakim dapat menjatuhkan talak bain peraturan pemerintah tersebut diatur dalam
suami terhadap isteri Pasal 3 ayat (1) yang menyatakan bahwa
Dalam pengabulan Gugatan cerai “bagi pegawai negeri sipil yang akan
Penggugat, Pengadilan : melakukan perceraian wajib mendapat ijin atau
a. Menolak gugatan Penggugat surat keterangan lebih dahulu dari pejabat”.
Rekonpensi/Tergugat seluruhnya. Pegawai negeri yang telah mendapatkan
b. Membebankan kepada putusan perceraian, maka ia akan terkena
Penggugat/Tergugat rekonpensi untuk akibatdari perceraiannya yakni masalah
membayar biaya yang ditimbulkan pembagian gaji. Pembagian gaji tidak
oleh perkara yang hingga kini ditentukan oleh pengadilan Agama yang
dihitung sebesar Rp.341.000,- (tiga memutus perceraian tetapi ditangani oleh
ratus empat puluh satu ribu rupiah) pejabat tempat pegawai negeri itu bekerja dan
Mengkaji dari kasus pertama dan kedua ketentuannya telah diatur dalam Peraturan
bahwa dalam pemberian nafkah anak Pemerintah No. 10 Tahun 1983 jo Peraturan
setelah terjadinya perceraian, Majelis Hakim Pemerintah No. 45 Tahun 1990. Tentang
menjatuhkan putusan yang mewajibkan Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor

29
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

10 Tahun 1983 Tentang izin Perkawinan dan perkembangan si anak bila mengikuti
Perceraian Bagi Pegawai Negeri Sipil Dalam penggugat (ibunya)
Pasal 8 ayat (1) dinyatakan bahwa “apabila
perceraian terjadi atas kehendak pegawai B. Akibat jika tidak menjalankan kewajiban
negeri pria maka ia wajib menyerahkan untuk menafkahi anak.
sebagian gajinya untuk penghidupan bekas Tujuan dilegalkan adalah menghindari
isterinya dan anak-anaknya”. Berdasarkan salah satu pihak mengingkari kewajiban. Tidak
Surat Edaran No.08/SE/1983, Romawi III Hal perlu dilegalkan, karena apabila seorang bapak
perceraian, angka 19 dinyatakan ketentuan ingkar untuk memberikan nafkah kepada
sebagai berikut: anaknya pasca perceraian, maka jelas ia
1) Bila anak mengikuti bekas isteri, melanggar ketentuan yang telah diatur dalam
maka pembagian gaji ditetapkan undang-undang perkawinan khususnya pasal
sepertiga untuk pegawai negeri yang 41,. Dan atas pelanggaran tersebut akan ada
bersangkutan, sepertiga gaji untuk konsekuensi hukum, karena hukum bersifat
bekas isterinya dan sepertiga gaji memaksa. Si Ibu dapat mengajukan gugatan
untuk anaknya yang diterimakan pada kepada pengadilan berdasarkan pada
bekas isteri. ketentuan pasal 1365 (Perbuatan Melawan
2) Bila dalam perkawinan tidak dilahirkan Hukum) memuat ketentuan sebagai berikut :
anak, maka setengah gaji untuk “Setiap perbuatan melawan hukum yang oleh
pegawai negeri yang bersangkutan karenanya menimbulkan kerugian pada orang
dan setengah gaji untuk bekas isterinya. lain, mewajibkan orang yang karena
3) Bila anak mengikuti pegawai negeri kesalahannya menyebabkan kerugian itu
yang bersangkutan, maka sepertiga mengganti kerugian.
gaji untuk pegawai negeri yang Tindakan-tindakan preventif harus
bersangkutan dan sepertiga gaji dilakukan untuk menghindari kejadian-kejadian
untuk anaknya yang diterimakan yang tidak terduga pada masa yang akan
pada pegawai negeri yang datang, seperti perceraian. Salah satu tindakan
bersangkutan preventif yang dapat dilakukan adalah
4) Bila anak sebagian mengikuti membuat suatu perencanaan keuangan
pegawai negeri yang bersangkutan keluarga sehingga anak (-anak) tetap dapat
dan sebagian mengikuti bekas terpenuhi kebutuhannya hingga selesai
isterinya, maka sepertiga gaji yang pendidikan tertinggi dan dapat mandiri secara
menjadi hak anak itu dibagi menurut financial.
jumlah anak.10 Dalam agama islam kewajiban suami
5) Kasus yang ketiga di atas tidak terkait dengan nafkah diatur dalam Pasal 80
mengikuti aturan seperti di atas, karena ayat (4) Kompilasi Hukum Islam (“KHI”). Dalam
yang meminta cerai adalah pihak pasal tersebut diatur bahwa sesuai dengan
isteri.Oleh karena itu Majelis Hakim penghasilannya, suami menanggung:
Pengadilan Agama memutuskan bahwa a. nafkah, dan tempat kediaman bagi istri.
pihak suami dibebani untuk b. biaya rumah tangga, biaya perawatan
menanggung nafkah bagi anak- dan biaya pengobatan bagi istri dan anak.
anaknya. Dalam ketentuan dinyatakan c. biaya pendidikan bagi anak.
bahwa anak yang belum mumayis Dan jika suami melalaikan kewajibannya,
(dewasa) akan mengikuti ibunya. istri dapat mengajukan gugatan nafkah ke
Setelah dewasa anak boleh memilih Pengadilan (lihat Pasal 34 ayat [3] UUP). Bagi
ikut ayah atau ibunya. Dalam kasus penganut agama Islam gugatan dapat diajukan
yang ketiga ini walaupun anak-anak ke Pengadilan Agama pada domisili tergugat
belum dewasa dipelihara oleh ayahnya, dan bagi yang beragama lainnya gugatan
karena ayah (tergugat) diajukan ke Pengadilan Negeri pada domisili
mengkhawatirkan pertumbuhan dan tergugat. maka akibat hukumnya dengan
tegas menyatakan bahwa semua biaya
10
Salinan Putusan No. 355/Pdt/G/2018/PA/Mdo hadhanah dan nafkah anak menjadi

30
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

tanggung jawab ayah dapat dilihat dalam Mengenai biaya Nafkah anak yang telah
Pasal 105 KHI menurut kemampuannya, diputuskan didalam persidangan.
sekurang - kurangnya sampai anak tersebut 3. Faktor Hak Asuh Anak kepada Istri :
dewasa/dapat mengurus dirinya sendiri, dasar Dalam hal ini ibu selaku orangtua yang
yuridisnya Pasal 98 ayat (1) KHI. memegang hak asuh anak yang belum
Di dalam kompilasi hokum islam tidak mumayyiz tidak mengizinkan atau tidak
dijelaskan mengenai akibat hokum tidak memperbolehkan suami untuk bertemu
mejalankan kewajiban menafkahi dengan anak karena pertentangan-
anak.Menurut pendapat dari Hakim pertentangan antara keduanya
Mahkamah Agung Andi Syamsu Alam menyebabkan si ibu takut
menyatakan bahwa : Walaupun oleh undang- mempertemukan ayah dengang
undang diperbolehkan, gugatan nafkah masih anaknya ini, kemudian karena.12
belum popular atau dikenal oleh di pemeliharaan tidak jatuh kepada Suami
masyarakat. masih banyak yang tidak dalam persidangan ditambah lagi istri
mengetahui bahwa gugatan nafkah bisa (Ibu) tidak memperbolehkan suami
diajukan, bahkan apabila anak butuh biaya menjumpai anaknya makadari itu suami
sekolah namun bapaknya yang mampu dengan untuk membayar nafkah anak yang
ternyata tidak mau memberikan biaya telah ditetapkan Putusan Pengadilan.
kepada anaknya, maka hal ini bisa digugat.11 4. Faktor Tidak Percayanya Bekas Suami
Di dalam Kompilasi Hukum Islam tidak Kepada Istri : Bekas suami yang
dijelaskan mengenai akibat hokum jika tidak menganggap bahwasanya nafkah anak
menjalankan kewajiban untuk menafkahi anak, yang diberikan bekas suami kepada bekas
nafkah yang tidak diberikan atau sengaja Istri nantinya bukan dipergunakan bekas
dilalaikan oleh ayahnya selama perkawinan istri (ibu) untuk keperluan si anak
orang tuanya (nafkah madliyah atau nafkah nantinya. Melainkan dipergunakan untuk
yang telah lampau) diperbolehkan untuk keperluan sehari-hari bagi Bekas Istri (Ibu),
dituntut atau tidak, dengan demikian biaya nafkah anak yang
1. Faktor Yang Mengakibatkan Nafkah telah ditetapkan dipengadilan enggan
Anak Tidak Terlaksanakan Setelah untuk dibayar oleh bekas suami.
Adanya Putusan Dari Pengadilan Sehingga putusan Pengadian mengenai
2. Faktor Orangtua Menikah Lagi : Setelah nafkah anak tidak terlaksana.
perceraian, pihak laki-laki (Ayah) maupun Dasar Hukum Islam Terhadap Nafkah Anak
pihak perempuan (Ibu) berhak dan boleh Akibat Perceraian
menikah lagi. Tidak ada laranganlagi untuk Ulama Fiqih menyatakan bahwa anak-anak
keduanya menikah karena sudah tidak berhak menerima nafkah dari ayahnya dengan
ada ikatan apapun diantara mereka ketentuan:
berdua (Suami Istri yang telah bercerai) 1. Apabilah ayah mampu memberikan
namun apabila hal seperti ini terjadi, nafkah untuk mereka, atau paling tidak
yakni Suami (Ayah) telah menikah lagi mampu untuk mencari rezeki. Apabilah
setelah perceraian maka masalah tidak punya harta atau tidak mampu
anak-anak yang di hasilkan dalam bekerja seperti lumpuh dan sebab-sebab
pernikahan sebelumnya menjadi sangat lainnya, tidak wajib ayah memberinafkah
penting seperti biaya nafkah anak yang kepada anak-anaknya.13
telah ditetapkan didalam Putusan 2. Anak itu tidak memiliki harta sendiri,
Pengadilan, maka akan berat bagi seperti lumpuh umpamanya atau cacat
orangtua laki-laki (Ayah) ini untuk fisiknya. Sekiranya anak itu sudah mampu
menjalankan putusan Pengadilan mempunyai rezeki atau mempunyai kerja
tetap,maka tidak wajib lagi menafk

12
11 Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara Perdata di
Diana kusuma,bisakah menurut ayah karena tidak
lingukngan Peradilan Agama . Hlm. 312
memberi nafkah, http://www.hukumonline.com diakses 13
Jamiliya Susanti, Implementasi Pemenuhan Hak-Hak
27 maret 2018 Anak Pasca Perceraian Orang.jogjakarta 2015

31
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

Kewajiban Orang Tua Terhadap Anak Dalam Pasal 98 KHI ditegaskan :


Setelah Perceraian Menurut Kompilasi 1) Batas usia anak yang mampu berdiri
Hukum Islam. sendiri atau dewasa adalah 21 tahun,
Dalam pandangan ajaran Islam terhadap sepanjang anak tersebut tidak bercacat
anak menempatkan anak dalam kedudukan fisik maupun mental atau belum pernah
yang mulia. Anak mendapatkan kedudukan dan melangsungkan perkawinan.15
tempat yang istimewa dalam Nash Al-Qur’an 2) Orangtua mewakili anak tersebut
dan Al-Hadist, Karena itu di dalam pandangan mengenai segala perbuatan hukum di
Islam anak itu harus diperlakukan secara dalam dan diluar Pengadilan.
manusiawi, diberikan pendidikan, pengajaran, 3) Pengadilan Agama dapat menunjuk salah
keterampilan dan akhlakul karimah agar anak seorang kerabat terdekat yang mampu
tersebut kelak dapat bertanggung jawab menunaikan kewajiban tersebut apabila
dalam mensosialisasikan diri untuk kedua orangtuanya tidak mampu
memenuhi kebutuhan hidup dimasa depan.14 Sementara Pasal 105 KHI dalam hal
Didalam KHI yang memuat hukum materil terjadinya perceraian, menyebutkan
tentang perkawinan, kewarisan dan juga wakaf 1. Pemeliharaan anak yang belum
yang dirumuskan secara sistematis hukum mumayyiz atau belum berumur
Islam di Indonesia secara konkrit, maka karena 12 tahun adalah hak ibunya;
itu perlu ditinjau beberapa hal mengenai 2. Pemeliharaan anak yang sudah
ketentuan-ketentuan dalam KHI yang mengatur mumayyiz diserahkan kepada anak
tentang kewajiban orang tua terhadap anak. untuk memilih diantara ayah atau
Pasal 77 KHI menyebutkan : ibunya sebagai pemegang hak
1. Suami Istri memikul kewajiban yang pemeliharaannya Biaya pemeliharaan
luhur untuk menegakkan rumah tangga ditanggung oleh ayahnya ahi anak-
yang sakinah, mawaddah dan rahmah anaknya
yang menjadi sendi dasar dari
susunan masyarakat. PENUTUP
2. Suami Istri wajib saling mencintai, A. Kesimpulan
hormat menghormati, setia dan Berdasarkan pada hasil penelitian yang
memberikan bantuan lahir batin yang telah di lakukan di Pengadilan Agama
satu kepada yang lain. Manado Mengenai Perlindungan Atas Hak
3. Suami Istri memikul kewajiban untuk Nafkah Anak Setelah Perceraian sebagai
mengasuh dan memelihara anak-anak berikut:
mereka, baik mengenai pertumbuhan 1. Pengaturan nafkah dalam Kompilasi
jasmani, rohani maupun kecerdasannya Hukum Islam (“KHI”) dapat dilihat dalam
dan pendidikan agamanya. Pasal 80 ayat (2) dan ayat (4) KHI, yaitu
4. Suami Istri wajib memelihara bahwa suami wajib melindungi istrinya
kehormatannya Apabilah suami istri dan memberikan segala sesuatu
melalaikan kewajibannya, masing-masing keperluan hidup berumah tangga sesuai
dapat mengajukan gugatan kepada dengan kemampuannya. Sesuai dengan
Pengadilan AgaBerkaitan kewajiban penghasilannya, suami menanggung:
orang tua setelah putusnya perkawinan, a. nafkah, dan tempat kediaman bagi
KHI dalam pasal- pasalnya menggunakan istri.
istilah dengan namanya pemeliharaan b. biaya rumah tangga, biaya perawatan
anak yang dimuat di dalam Bab 14 Pasal dan biaya pengobatan bagi istri dan
98 sampai dengan Pasal 106, tetapi anak.
secara eksplisit pasal yang mengatur c. biaya pendidikan bagi anak.
kewajiban pemeliharaan anak jika kewajiban membiayai nafkah anak tetap
adanya perceraian hanya terdapat kepada orangtua laki-laki (Ayah), di lihat
didalam Pasal 105 dan Pasal 106. dari pekerjaan seperti wiraswasta,

14 15
Ahmad Azhar Basyir, Hukum Perkawinan Islam, UII, Intruksi Presiden R.I.Nomor 1 tahun 1991, Kompilasi
Yogyakarta, 2007 Hukum Islam , tentang Pemeliharaan Anak.,hlm 50

32
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

buruh, Pedagang, Petani dan Pegawai


Negeri Sipil. Maka di lihat dari B. Saran
kemampuan serta penghasilanya suami 1. Sebaiknya Pihak pengadilan agama lebih
menangung. Apabila perceraian terjadi proaktif untuk mengawasi
atas kehendak pegawai negeri sipil pria, terlaksnananya Putusan Tentang Hak
maka ia wajib menyerahkan sebagian Nafkah Anak setelah Perceraian di
gajinya untuk penghidupan bekas istri pengadilan agama Manado. Nafkah anak
dan anak-anaknya dengan ketentuan akan berjalan baik apabila pemberi
sebagai berikut: gaji memberikan penghasilanya setiap
Apabila anak mengikuti bekas istri, maka bulan dan sesuai dengan kemampuanya,
pembagian gaji ditetapkan sebagai sesuai dengan putusan yang suda di
berikut: tetapkan. sehingga hak nafkah anak
a) sepertiga gaji untuk pegawai negeri setelah perceraian berjalan dengan
sipil pria yang bersangkutan; lancar dan tidak terganggu, Namun
b) sepertiga gaji untuk bekas istrinya; apabila kondisi ayah tidak
c) sepertiga gaji untuk anaknya yang memungkinkan seperti sakit ataupun
diterimakan kepada bekas istrinya. cacat untuk memberi nafkah, maka
Q.S. Al- Maidah ayat 8 yang berbunyi: pihak ibu berkewajiban untuk memberi
Artinya: “Wahai orang-orang yang nafkah anak.
beriman! jadilahlah kamu sebagai 2. Mengenai biaya nafkah anak setelah
penegak keadilan karena Allah, (ketika) terjadi perceraian, diputus oleh
menjadi saksi dengan adil. dan janganlah pengadilan atau tidak orangtua laki-laki
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, (Ayah) secara moral dalam hal ini Tetap
mendorong kamu untuk Berlaku tidak berkewajiban memberikan biaya nafkah
adil. Berlaku adillah, karena (adil) itu anak meskipun tidak diputuskan didalam
lebih dekat kepada takwa. dan persidangan, karena pada dasarnya biaya
bertakwalah kepada Allah, nafkah anak adalah kewajiban bagi
Sesungguhnya Allah Maha mengetahui orangtua Laki-Laki sebagai Ayah yang
apa yang kamu kerjakan.” harus memenuhi kebutuhan anak-
Maka dari itu setiap memutus perkara anaknya.
yang menyankut biaya nafkah anak,
Majelis Hakim Pengadilan Agama DAFTAR PUSTAKA
Manado mempertimbangkan dengan Diana kusuma,bisakah menurut ayah karena
sangat agar biaya nafkah anak sesuai tidak memberi nafkah,
dengan kemampuan orangtua agar http://www.hukumonline.com diakses 27
anak tidak kekurangan dalam maret 2018
mendapat nafkah dari orangtuanya. Abdul Manan, Penerapan Hukum Acara
Di dalam kompilasi hukum islam belum Perdata di lingukngan Peradilan Agama.
ada undang-undang yang mengatur Jamiliya Susanti, Implementasi Pemenuhan
akibat hukum tidak menjalankan Hak-Hak Anak Pasca Perceraian
kewajibsan menafkahi anak. (Penegasan Orang.jogjakarta 2015
dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) Ahmad Azhar Basyir, Hukum Perkawinan Islam,
menurut pasal 149 huruf d juncto pasal UII, Yogyakarta, 2007.
156 huruf d KHI berdasarkan Inpres Intruksi Presiden R.I.Nomor 1 tahun 1991,
Nomor 1 Tahun 1991) .Apabila seorang Kompilasi Hukum Islam, tentang
bapak ingkar untuk memberikan nafkah Pemeliharaan Anak.,hlm 50
kepada anaknya pasca perceraian, maka Intruksi Presiden R.I. Nomor 1 tahun 1991;
jelas ia melanggar ketentuan yang telah Tentang Perkawinan No 1 tahun 1974.
diatur dalam undang-undang perkawinan Intruksi Presiden R.I. nomor 1 tahun 1991,
khusnnya pasal 41 dan atas pelanggaran Kompilasi Hukum Islam Di Indonesia,
tersebut akan ada konsekuensi hukum, Tentang Akibat Putusnya Perkawinan.
karena hukum bersifat memaksa. Jakarta 1999.

33
Lex Et Societatis Vol. VI/No. 4/Jun/2018

Intruksi Presiden R.I. Nomor 1 tahun 1991;


Tentang Perkawinan No 1 tahun 1974.
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 Tentang
Kesejahteraan Anak
Salinan Putusan No. 355/Pdt/G/2018/PA/Mdo
Salinan Putusan No. 355/Pdt/G/2018/PA/Mdo
Salinan Putusan No. 355/Pdt/G/2018/PA/Mdo
Salinan Putusan No. 355/Pdt/G/2018/PA/Mdo

34

Anda mungkin juga menyukai