Anda di halaman 1dari 23

Analisa penghitungan Harga Pokok Penjualan pada UD MINECRAFT

PROPOSAL

DI ajukan sebagai salah satu persyaratan penyelesaian semester VI

Pada Program Studi Akuntansi

Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Mahardika

Disusun Oleh

NAMA: : SEPTIANDO DINO RIKA


AMRULLOH

NIM : 17310369

PROGRAM STUDI AKUNTASI

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI MAHARDIKA

SURABAYA

2020
Kata pengantar

Assalamu'alaikum Wr. Wb
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
”Analisa Penghitungan Harga Pokok Penjualan UD MINECRAFT .”
Evaluasi penentuan harga pokok penjualan mempunyai peranan penting bagi perusahaan
untuk membantu dalam menentukan harga jual suatu penjualan, perusahaan terlebih
dahulu harus menghitung harga pokok penjualannya. Hal ini mengingat bahwa harga jual
ditentukan dengan menjumlah harga pokok penjualan per unit dengan tingkat laba yang
diinginkan perusahaan sehingga tanpa adanya penentuan harga pokok penjualan per unit
perusahaan akan mengalami kesulitan di dalam menentukan harga jual penjualan yang
dihasilkan.
Ketepatan penentuan harga pokok penjualan menjadi hal yang penting bagi perusahaan,
karena ketepatan penentuan harga pokok penjualan mempengaruhi ketepatan harga jual
yang diinformasikan. Harga pokok penjualan yang tepat dapat diartikan bahwa harga
pokok penjualan tidak terlalu tinggi atau terlalu rendah. Oleh karena itu, harga pokok
penjualan harus dihitung dan ditetapkan secara tepat sehingga harga jualnya menjadi
tepat pula. Harga pokok penjualan dapat ditentukan dengan metode full costing atau
variable costing.

Surabaya, Maret 2020

SEPTIANDO DINO RIKA AMRULLOH


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

Bab I. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Masalah


1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penelitian
1.4 Manfaat Penelitian
1.5 Batasan Peneitian
1.6 Sistematika Penulisan

Bab II. Kajian Teori

2.1 Grand Theory


2.2 Analisa Laporan Keuangan
2.3 Rasio Keuangan
2.4 Nilai Perusahaan
2.5 Hubungan Antar Variable
2.6 Kerangka Konspetual
2.7 Penelitian Terdahulu

Bab III. Metodologi Penelitian

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian


3.2 Lokasi Penelitian
3.3 Data dan Jenis Data
3.4 Teknik Pengumpulan Data
3.5 Analisis Data
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pada masa ini Indonesia sedang menghadapi era globalisasi yaitu dimana teknologi
sedang berkembang dengan pesat ditambah lagi dengan semakin berkembangnya sistem
perekonomian online yang menembus batasan wilayah daerah provinsi bahkan antar
negara membuat persaingan dagang semakin ketat Situasi yang demikian mengharuskan
Indonesia untuk terus membangun industrinya supaya dapat bersaing dengan negara
negara lain sehingga meningkatkan taraf hidup masyarakatnya Begitu juga dengan
Surabaya yang merupakan salah satu daerah Industri Dagang di Indonesia Perkembangan
Industri Dagang di surabaya Industri Dagang juga empunyai tujuan yang sama yaitu
mencari keuntungan atau laba Dengan kondisi yang demikian tersebut maka setiap usaha
yang ingin bertahan harus memiliki daya saing jangka panjang atas penjualan penjualan
yang dihasilkan Persaingan tentu membuat suatu perusahaan harus mempunyai suatu
metode dalam menghadapi kompetitor salah satunya metode harga jual penjualan
Perhitungan pada harga pokok penjualan sangat penting pada setiap perusahaan dagang
Harga pokok penjualan merupakan dasar dalam penentuan laba perusahaan dan juga
sebagai dasar manajemen menentukan harga jual dan oleh karena itu jadi pentingnya
setiap perusahaan diharapkan dapat menghitung harga pokok penjualan secara akurat
berdasarkan prosedur akuntansi yang umum digunakan UD MineCraft merupakan
industri Dagang yang kegiatan nya adalah menjual barang barang interior rumah yang
dimana interior rumah tersebut didapatkan dari suppliyer / pengerajin home industri
disekitar sidoarjo surabaya dan gresik Lokasi pengegerjaan / kegiatan industri ini berada
di surabaya tepat nya di JL wonorejo 3 gang sakura nomor 67 Akuntansi pembiayaan
dalam perhitungan harga pokok penjualan berperan untuk menetapkan menganalisa dan
melaporkan pos pos untuk biaya yang mendukung laporan keuangan sehingga dapat
menunjukkan data yang wajar Akuntansi biaya menyediakan data data biaya untuk
berbagai tujuan maka biaya biaya yang terjadi dalam perusahaan harus melakukan
kegiatan pengekelompokkan dan pencatatan dengan sebenarnya sehingga memungkinkan
untuk menghitungan harga pokok penjualan secara teliti Adapun harga pokok penjualan
dihitung berdasarkan biaya kegiatan dalam memproses barang Biaya yang dapat
dimasukkan dalam harga pokok penjualan adalah berupa biaya bahan langsung biaya
tenaga kerja langsung dan beban overhead pabrik Biaya selain ketiga biaya ini
dimasukkan ke dalam biaya non penjualan yang berhubungan dengan biaya operasional
yang bukan merupakan unsur biaya penjualan Pada UD MineCraft perhitungan harga
pokok penjualan adalah berdasarkan catatan historical perusahaan sehingga ditemukan
bahwa ada sebagian dari biaya nonpenjualan dimasukkan dalam biaya penjualan Biaya
penjualan yang terlalu tinggi akan mempengaruhi harga pokok penjualan Sehingga pada
Harga pokok penjualan HPP yang akan ditetapkan menjadi tidak akurat dan dapat
menyebabkan ketidaksesuaian dalam memberikan informasi keuangan bagi perusahaan
baik dalam hal penentuan laba maupun penetapan harga jual Dengan adanya masalah
seperti yang telah diuraikan diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
lebih lanjut dan oleh karena itu peneliti memilih judul “Analisis Perhitungan Harga
Pokok Penjualan pada UD MineCraft ”
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti pada UD. Mine Craft, “ Apakah
Perhitungan Harga Pokok Penjualan Terasi telah sesuai dengan prosedur Akuntansi
Biaya?”
Tujuan Penelitian

1.3 Tujuan penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah perhitungan harga
pokok penjualan telah sesuai dengan teori-teori sehingga harga pokok penjualan yang
dihasilkan akurat

1.4 Manfaat Penelitian

A. Bagi Akademis
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk mengembangkan dan
mempraktekkan teori secara nyata khususnya untuk mengetahui secara pasti bagaimana
menetapkan harga pokok penjualan dalam kaitannya dengan penetapan harga jual
penjualan. Dan diharapkan dapat bermanfaat untuk melakukan penelitian lebih
mendalam, sebagai bahan referensi dan sebagai penambah wawasan bagi para pembaca
pada khususnya.

B.Bagi penyelesaian operasional dan kebijakan perusahaan


Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi perusahaan sebagai bahan
pertimbangan untuk pengambilan keputusan lebih lanjut, terutama yang menyangkut
masalah penentuan harga penjualan.

C.Bagi Fakultas Ekonomi


Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan pemikiran, masukan maupun
bahan referensi dalam mengembangkan institusi pendidikan tersebut menjadi lebih baik
kedepannya sehingga dapat menjadi perguruan tinggi yang unggul dalam segi pendidikan
serta memberikan masukan dalam rangka menyempurnakan sistem yang diterapkan
dalam jurusan atau program studi akuntansi tersebut dalam menciptakan seorang akuntan
yang berkualitas
1.5 Batasan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan, masalah yang akan dikaji pada
penelitian ini adalah : 1. Unsur-unsur biaya penjualan yang digunakan dalam perhitungan
harga pokok penjualan dari setiap jenis penjualan Interior yang dipenjualan oleh
Suppliyer / pengerajin

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 6 (enam) bab yaitu sebagai berikut.
BAB I : : PENDAHULUAN
Bab I merupakan pendahuluan, diuraikan mengenai latar belakang
masalah, perumusan masalahan, tujuan dan kegunaan penelitian, serta
sistematika masalah.
BAB II: : TINJAUAN PUSTAKA
Bab II merupakan tinjauan pustaka terdiri dari landasan teori, publikasi p
enelitian sebelumnya dan kerangka pemikiran.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab III merupakan metode penelitian yang terdiri dari tempat dan objek
penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan
sumber data, metode pengumpulan data, serta teknik analisis data.
BAB IV : GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
Bab IV terdiri dari gambaran umum tempat perusahaan yang terdiri dari
sejarah singkat tempat penelitian dan struktur
organisasi.
BAB V : DATA DAN PEMBAHASAN
Bab V akan diuraikan mengenai deskripsi data, analisis data dan
pembahasan.

BAB VI : PENUTUP
Bab VI:merupakan penutup terdiri dari simpulan yang diperoleh dari hasil
penelitian serta saran-saran yang dipandang perlu atas simpulan yang
dikemukakan
Bab 2

2.1 Grand Theory


Hubungan antara unsur biaya penjualan terhadap harga pokok penjualan dapat dikatakan
saling mempengaruhi seperti yang dinyatakan Mulyadi 2009 196 digunakan sebagai
grand theory oleh penulis 9 “ Apabila harga harga bahan baik bahan baku maupun bahan
penolong serta tarif upah baik upah tenaga kerja langsung maupun tidak langsung
mengalami kenaikan maka wajar juga apabila terdapat kenaikan harga pokok penjualan
per satuan dalam bulan terjadinya kenaikan tesebut Naik turunnya harga pokok penjualan
per satuan tidaklah dikehendaki bilamana penyebabnya adalah karena terjadinya ketidak
efisienan terjadi biaya yang tidak normal dan turunya kegiatan penjualan yang sifatnya
sementara ” Dari theory tersebut maka dapat disimpulkan bahwa apabila unsur biaya
penjualan yang terdiri dari biaya bahan baku biaya tenaga kerja biaya overhead pabrik
variabel bahan penolong perawatan

2.2 Definisi Harga Pokok Penjualan

Menurut Kharizma Dianti 2011 Harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan
perusahaan untuk mempenjualan suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba
yang diinginkan perusahaan karena itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh
perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk menarik minat konsumen adalah dengan
cara menentukan harga yang tepat untuk penjualan yang terjual Harga yang tepat adalah
harga yang sesuai dengan kualitas penjualan suatu barang dan harga tersebut dapat
memberikan kepuasan terhadap konsumen.

2.3 Rasio Keuangan


Penentuan harga pokok penjualan bertujuan untuk mengetahui berapa besarnya biaya
yang dikorbankan dalam hubungannya dengan pengolahan bahan baku menjadi barang
jadi yang siap untuk dipakai dan dijual Adapun tujuan perhitungan atas penentuan harga
pokok penjualan didalam suatu perusahaan menurut Mulyadi 2005 65 adalah:

- Memantau realisasi biaya penjualan


Jika rencana penjualan untuk jangka panjang waktu tertentu telah diputuskan untuk
dilaksanakan manajemen memerlukan informasi biaya penjualan yang sesungguhnya
dikeluarkan dalam jangka waktu tertentu untuk memantau apakah proses penjualan
mengkonsumsi total biaya penjualan sesuai dengan yang diperhitungkan sebelumnya
- Menghitung laba atau rugi tiap periode
Untuk mengetahui apakah kegiatan penjualan penjualan dan pemasaran perusahaan
dalam periode tertentu mampu menghasilkan laba bruto atau mengakibatkan rugi bruto
pihak manajemen dirasa memperlukan data informasi pada biaya penjualan yang telah
dikeluarkan untuk memasarkan penjualan dalam periode tertentu

- Menentukan harga pokok persediaan penjualan jadi dan penjualan dalam


proses yang disajikan dalam neraca
Pada saat manajemen dituntut untuk membuat pertanggungjawaban keuangan periodik
manajemen harus menyajikan laporan keuangan berupa neraca dan laporan laba rugi
Didalam neraca manajemen harus menyajikan harga pokok persediaan penjualan jadi dan
harga pokok yang pada tanggal neraca masih diproses.

Menurut Mulyadi (2005:17) dalam bukunya Akuntansi Biaya, Metode penentuan harga
pokok penjualan adalah cara memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok
penjualan. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam harga pokok penjualan,
terdapat dua pendekatan : full costing dan variable costing.

1) Metode full costing


Pengertian Full Costing diuraikan dalam buku “Akuntansi Biaya” Mulyadi
(2005:17) “Adalah metode penentuan harga pokok penjualan, yang membebankan
seluruh biaya penjualan, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,
biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku tetap maupun variabel kepada penjualan.”
Dalam metode full costing, biaya overhead pabrik, baik yang berperilaku tetap
maupun variabel, dibebankan kepada penjualan yang dipenjualan atas dasar tarif yang
ditentukan di muka pada kapasitas normal atau atas dasar biaya overhead pabrik
sesungguhnya.
2) Metode variable costing
Variable Costing dalam buku Akuntansi Biaya Mulyadi (2005:18) diuraikan
sebagai berikut: “Adalah metode penentuan harga pokok penjualan yang hanya
membebankan biaya-biaya penjualan variabel saja ke dalam harga pokok penjualan.”
Harga pokok penjualan yang dihitung dengan menggunakan pendekatan Variable
Costing terdiri dari unsur harga pokok penjualan variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja langsung, dan biaya overhead pabrik) ditambah dengan biaya non-penjualan
variabel (biaya pemasaran dan biaya administrasi & umum) dan biaya tetap (biaya
overhead pabrik, biaya pemasaran dan biaya administrai &

2.4 nilai perusahaan / nilai kapastias penjualan penghitungan hpp

Menurut Mulyadi (dalam Aldhika Darajat, 2008:28) Laporan laba/rugi


yang disusun dengan metode full costing menitikberatkan pada penyajian
unsur-unsur biaya menurut hubungan biaya dengan fungsi-fungsi pokok yang
ada dalam perusahaan. Dengan demikian laporan laba/rugi metode full
costing adalah sebagai berikut:
Hasil penjualan xx
Harga pokok penjualan
(termasuk BOP tetap) xx
Laba/rugi bruto xx –
Biaya pemasaran xx
Biaya administrasi dan umum xx +
xx -
Laba/rugi bersih xx
Laporan laba/rugi tersebut menyajikan biaya-biaya menurut hubungan
biaya dengan fungsi pokok dalam perusahaan manufaktur, yaitu fungsi
penjualan, pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum.
2) Metode Variable Costing
Laporan laba/rugi metode variable costing lebih menitikberatkan pada
penyajian biaya sesuai dengan perilakunya dalam hubungannya dengan
perubahan volume kegiatan menurut Mulyadi (dalam Aldhika Darajat,
2008:29). Laporan laba/rugi dengan metode variable costing adalah sebagai
berikut:
Hasil penjualan xx
Dikurangi biaya-biaya variabel:
Biaya penjualan variabel xx
Biaya pemasaran variabel xx
Biaya administrasi&umum variabel xx +
xx -
Laba/rugi kontribusi xx
Dikurangi biaya-biaya tetap:
Biaya penjualan tetap xx
Biaya pemasaran tetap xx
Biaya administrasi&umum tetap xx +
xx -
Laba/rugi bersih xx
Dalam laporan laba/rugi variable costing tersebut biaya tetap disajikan dalam kelompok
tersendiri yang harus ditutup dari laba kontribusi yang diperoleh perusahaan, sebelum
timbul laba bersih. Dengan menyajikan semua biaya tetap dalam satu kelompok tersendiri
dalam laporan laba/rugi ini, manajemen dapat memusatkan perhatian pada perilaku biaya
tetap ini dan dapat melakukan pengawasan terhadap biaya tersebut, baik dalam
perencanaan jangka pendek maupun jangka panjang.


2.5 hub variable dengan biaya harga pokok penjualan

Menurut Mulyadi (2005 : 199) ada berbagai macam dasar yang dapat dipakai
untuk membebankan biaya overhead pabrik kepada penjualan diantaranya
adalah :
1. Satuan penjualan
Metode ini adalah yang paling sederhana dan langsung membebankan kepada
penjualan sebab biaya overhead pabrik setiap penjualan harus dihitung tarif
biaya overhead pabrik per saham dapat dihitung dengan rumus debagai
berikut :

Taksiran biaya overhead pabrik


Taksiran jumlah produk yang dihasilkan

2. Biaya tenaga kerja langsung


Apabila biaya overhead pabrik mempunyai hubungan yang erat dengan
jumlah upah tenaga kerja langsung maka dasar yang dipakai untuk
membebankan biaya overhead pabrik adalah biaya tenaga kerja langsung
tarif biaya overhead pabrik dihitung dengan rumus sebagai berikut :
biaya
Taksiran ead pabrik
h
x 100 %
biaya
Taksiran ead pabrik tenaga kerja
h

3. Menghitung tarif biaya overhead pabrik.


Setelah tingkat kapasitas yang akan dipakai dalam periode budget ditentukan
dan budget biaya overhead pabrik telah disusun serta pembebanannya
terakhir adalah menghitung tarif biaya overhead pabrik. Tarif biaya overhead
pabrik dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut :
Biaya overhead pabrik yang dibudgetkan
Taksiran dasar pembebanan
2.5 kerangka konseptual

SHAPPIRE BAR

HARGA POKOK
PENJUALAN

PENENTUAN HARGA
POKOK PENJUALAN

METODE FULL METODE VARIABLE


COSTING COSTING

PERBANDINGAN

PENENTUAN HARGA
POKOK PENJUALAN
YANG TEPAT

REKOMENDASI
2.6 Hipotesis Penelitian

Penetapan harga pokok penjualan akan mempengaruhi tehadap tingkat keuntungan


sebuah perushaan Karena dengan menentukan harga pokok penjualan dengan metode
yang tepat maka perusahaan akan mudah dalam menetapkan harga jual suatu penjualan
Dengan demikian tujuan yang telah di tetapkan oleh perusahaan akan tercapai dan dengan
penetapan harga pokok penjualan tersebut dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan
keputusan oleh perusahaan sebagai dasar penentuan harga jual Sebagai dasar untuk
menentukan besarnya keuntungan Sebagai dasar untuk pengawasan terhadap efisiensi
perusahaan Sebagai alat untuk membantu manajemen dalam mengambil keputusan dan
Sebagai dasar untuk menyusun laporan keuangan

2.7 Penelitian terdahulu

Nama Peneliti Judul Hasil Persamaan Perbedaan


Gunawan dkk Analisi Sistem yang Sama Tidak
Perhitungan dibuat menggunakan memberikan
HPP untuk berdasarkan metode full metode variasi
menentukan metode full costing dan yang lain
harga jual yang costing dimana seluruh biaya di seperti metode
terbaik untuk dalam metode ini bebankan pada variable cost
ukm menghitung penjualan yang bisa jadi
seluruh biaya penjualan memiliki opsi
penuh dalam keuntungan
pembuatan yang lebih baik
penjualan.
Dengan adanya
sistem,
penentuan harga
pokok penjualan
menjadi stabil,
tidak terlalu
tinggi atau terlalu
rendah. Sistem
mempermudah
cara kerja
sehingga
pemanfaatan
waktu dilakukan
secara efisien.
Sistem
mendukung
kualitas sumber
daya manusia
dalam
perkembangan
teknologi,
informasi dan
komunikasi
Yana dkk Pengaruh Dengan demikian Sama Tidak
Perhitungan hipotesis yang menggunakan memberikan
Harga Pokok penulis ajukan metode full metode variasi
Penjualan yang menyatakan costing dan yang lain
dengan Metode ada pengaruh seluruh biaya di seperti metode
Full Costing signifikan pada bebankan pada variable cost
Terhadap Harga perhitungan penjualan yang bisa jadi
Jual pada PT harga pokok penjualan memiliki opsi
Totum Diba penjualan dengan keuntungan
Ciwaringin metode full yang lebih baik
Cirebon costing terhadap
penentuan harga
jual sehingga
hipotesis yang
diajukan penulis
diterima. Dari
keadaan tersebut
penulis dapat
menyimpulkan
bahwa PT.Totum
Diba Cirebon
menganggap
bahwa
perhitungan
harga pokok
penjualan dengan
metode full
costing
merupakan suatu
hal yang perlu
dilaksanakan
pada akhirnya,
karena dengan
adanya
perhitungan
harga pokok
penjualan dengan
metode full
costing ini
dilaksanakan,
maka
perhitungan
untuk
menentukan
harga jual akan
menunjukan hasil
informasi harga
jual yang akurat.
Prasetowati APLIKASI Penelitian ini Membahas Menggunakan
dkk PENENTUAN difokuskan pada lebih dari satu metode ABC
HARGA POKOK perhitungan HPP metode yang di (Activated Base
PENJUALAN batik jabarkan jadi Costing)s
BATIK MADURA menggunakan pembaca
DENGAN Metode ABC memliki opsi
METODE (Activated Base untuk meneliti
ACTIVITY BASED Costing) dan opsi yang lain
COSTING DAN Regresi Linier.
ANALISIS Berdasarkan
REGRESI LINIER lingkup
pembahasannya,
penelitian ini
memiliki
beberapa
keterbatasan.
Oleh sebab itu
diharapkan
penelitian-
penelitian
selanjutnya dapat
melengkapi atau
memberikan
solusi cara
pemecahan
lainnya yang
lebih baik, efektif
dan efisien.
Lingkup
pembahasannya
dapat ditambah
dengan
menambahkan
laporan rugi laba
pada sistem
sehingga
kontribusi yang
diberikan dapat
lebih banyak lagi.
Selain itu, jumlah
jenis penjualan
serta prosesnya
dapat lebih
divariasikan
mengingat setiap
pelaku usaha
khususnya usaha
di bidang seni,
memiliki bahan,
teknik dan
peralatan yang
berbeda.
Erni Rosiani ANALISIS Kesimpulan dari Sama Tidak
Salindeho PERHITUNGAN penelitian ini menggunakan memberikan
HARGA POKOK adalah metode full metode variasi
PENJUALAN perhitungan costing dan yang lain
PADA UD. THE (HPP) pada seluruh biaya di seperti metode
SWEETETS UD.The Sweetest bebankan pada variable cost
COOKIE Cookietelah penjualan yang bisa jadi
MANADO memadai hal ini penjualan memiliki opsi
dapat dilihat dari keuntungan
hal-hal berikut : yang lebih baik
1. Menerapkan
metode full
costing dalam
menentukan
(HPP) dimana
dalam
menghitung
(HPP) perusahaan
mebebankan
semua unsur
biaya penjualan
dengan
berdasarkan
biaya yang terjadi
dalam proses
penjualan. 2.
Perhitungan
berdasarkan
metode variabel
costing yang
dibuat penulis
didapatkan hasil
yang berbeda
dengan
perhitungan
perusahaan
menggunakan full
costing yang
digunakan
dengan metode
variabel terletak
pada perlakuan
biaya overhead
pabrik. Dimana
dalam metode
full costing
menggunakan
biaya overhead
tetap dan dan
biaya variabel,
sedangkan
dimetode
variabel costing
hanya
menggunakan
biaya overhead
variabel.
Satria , Hendy PENERAPAN Metode activity Sama Tidak
METODE based costing menggunakan memberikan
ACTIVITY BASED sangat berperan metode full metode variasi
COSTING UNTUK terutama dalam costing dan yang lain
MENENTUKAN menghitung seluruh biaya di seperti metode
HARGA POKOK keakuratan biaya bebankan pada variable cost
PENJUALAN overhead pabrik . penjualan yang bisa jadi
hal ini penjualan memiliki opsi
disebabkan karna keuntungan
metode activity yang lebih baik
based costing
lebih fokus pada
dasar alokasi
biaya dan
penentuan cost
driver .

Bab 3 Metodologi Penelitian

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah yang diajukan penelitian ini dapat
diklasifikasikan kedalam penelitian kualitatif dengan menggunakan metode
deskriptif Model penelitian kualitatif adalah penelitian yang menggunakan
pendekatan naturalistik untuk mencari dan menemukan pengertian atau
pemahaman tentang fenomena dalam suatu latar yang berkonteks khusus
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan prosedur analisis yang
tidak menggunakan prosedur analisis statistik atau cara kuantifikasi lainnya
Moleong 2006 5 6
3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian adalah sebuah usaha Rengginang Sari Ikan yang


berlokasi di JL wonorejo 3 gang sakura nomor 67 Desa wonorejo Kecamatan
Tegal Sari Kota Surabaya Pemilihan lokasi ini dilakukan secara sengaja karena
industri dagang di kota surabaya tergolong banyak di minati dan banyak
konsumen yang membutuhkan nya sehingga cocok sebagai tempat penelitian
mengenai harga pokok penjualan Selain itu adanya kesediaan dari Bapak Wachid
sebagai pemilik sekaligus pimpinan untuk memberikan data yang dibutuhkan
dalam melakukan penelitian yang akan sangat berguna untuk melengkapi data
penelitian
3.3 Data dan jenis Data

Data adalah hasil pencatatan peneliti baik yang berupa fakta maupun angka Dari
sumber SK Menteri P dan K No 0259/U/1997 tanggal 11 Juli 1977 disebutkan
bahwa data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk
menyusun suatu informasi sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang
dipakai untuk suatu keperluan Arikunto 1998 99 100 Dalam penelitian ini data yang
diambil adalah data primer dan data skunder Data primer diperoleh peneliti dengan
melakukan wawancara langsung dengan pemilik perusahaan Maksudnya untuk
mengetahui proses pemesanan barang pengepackan sampai proses penjualan Yang
nantinya akan di gunakan untuk melengkapi data yang tidak ada pada data sekunder
Sedangkan data sekunder diperoleh dari dokumen dokumen buku buku dan catatan
atau laporan historis yang ada pada perusahaan tersebut

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Untuk menentukan data yang digunakan, maka dibutuhkan teknik


pengumpulan data agar bukti atau fakta yang diperoleh berfungsi sebagai data
objektif dan tidak terjadi penyimpangan dari data yang sebenarnya.
Pengumpulan data merupakan bagian dari proses pengujian data yang
berkaitan dengan sumber dan cara untuk memperoleh data penelitian. Tekhnik
pengumpulan data yang di gunakan dalam penelitia ada tiga (3) yaitu :
a) Observasi (pengamatan)

Observasi adalah mengamati gejala-gejala sosial dalam kategori yang


tepat, mengamati berkali-kali dan mencatat segera dengan alat bantu seperti alat
pencatat, formulir dan lain sebagainya.
Observasi dalam penelitian ini dilakukan melalui pengamatan langsung
terhadap kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan proses penjualan serta
informasi-informasi lain yang dibutuhkan dalam penelitian ini. Variabel-variabel
yang akan diamati adalah kegiatan atau aktivitas yang berlangsung pada saat
proses penjualan.

b) Metode Wawancara

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti


ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, tetapi juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam. Tekhnik pengumpulan data ini mendasarkan diri pada laporan
tentang diri sendiri atau self-report, atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan
atau keyakinan pribadi (Sugiyono, 2008:317).
Wawancara dilakukan dengan pemilik sekaligus pimpinan di UD
MINECRAFT. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti dimaksudkan untuk
mendapatkan informasi mengenai kegiatan penjualan di UD MINECRAFT biaya-
biaya apa saja yang dikeluarkan untuk melakukan proses pemesanan ,
pengepackan hingga proses pengiriman kepada pelanggaan / customer
c) Metode Dokumentasi

Dokumentasi, dari asal katanya dokumen yang artinya barang-barang


tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-
benda tertulis seperti buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen
rapat, catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 1999:149).
Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data
tentang biaya-biaya yang berhubungan dengan penentuan harga pokok penjualan
pada UKM Rengginang Sari Ikan

3.5 Analisis Data

data merupakan bagian dari proses pengujian data setelah tahap pemilihan
dan pengumpulan data penelitian (Indriantoro, 1999:166).:
Analisis yang digunakan dalam penelitian ini nantinya akan lebih banyak bersifat
kuantitatif dan mengkooperatifkan sistem harga pokok ataupun distribusi biaya
yang telah diterapkan perusahaan dengan metode penyusunan atau distribusi biaya
yang coba penulis terapkan, kemudian mencari yang paling efisien dan lebih
menguntungkan dalam alternatif pemecahan masalahnya

Analisis (Sugiyono (2008:337) ) mengemukakan ada beberapa langkah-langkah


analisis data selama sering di terapkan di lapangan / di praktek nya, adalah sebagai
berikut
a) Reduksi Data (Data Reduction).
Makin lama peneliti ke lapangan maka data yang di dapat akan semakin
banyak maka perlu adanya reduksi data yaitu merangkum memilih hal hal yang pokok
memfokuskan pada hal hal yang penting dan membuang yang tidak perlu Peneliti
terjun langsung ke lapangan dengan melihat proses penjualan dari proses awal hingga
proses akhir Karena perusahaan ini tidak memiliki laporan keuangan yang sesuai
dengan akuntansi yang berlaku umum maka data di dapat dengan bertanya langsung
wawancara kepada pemilik perusahaan kemudian mencatat yang di perlukan untuk
melengkapi data Dari data yang di dapat akan di rangkum untuk memfokuskan pada
hal hal yang di anggap penting

b) Penyajian Data.

Data yang telah didapat dari penelitian akan diuji dengan menggunakan perhitungan
harga pokok penjualan metode full costing untuk menentukan harga jual pada
konsumen. Hal ini dilakukan untuk menelusuri objek biaya langsung dan tidak
langsung serta mengetahui biaya overhead pabrik dari perusahaan tersebut.

Anda mungkin juga menyukai