Anda di halaman 1dari 13

24

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan

pendekatan kuantitatif. Hal ini dikatakan pendekatan kuantitatif sebab

pendekatan kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu, pengumpulan data menggunakan instrumen penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif atau statistik, dengan tujuan untuk menguji hipotesis

yang telah ditetapkan Sugiyono (2017:38). Sedangkan penelitian deskriptif

adalah penelitian yang mengumpulkan data untuk untuk memperoleh

deskripsi lengkap dan akurat dari suatu situasi serta mengumpulkan data

untuk menguji hipotesis.

3.2 Variabel Penelitian

Sugiyono (2017:38) “Variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya”. Variabel dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua

variabel, yaitu variabel dependen atau variabel terikat dan variabel

independen atau variabel bebas.


25

a. Variabel Independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen(terikat).

Variabel independen dalam penelitian ini adalah Current Ratio /CR (X1),

Total Debt to Equity Ratio/DER (X2), Return On Equity/ROE (X3), Total

Assets Turn Over /TATO (X4), dan Price Earning Ratio /PER (X5).

b. Variabel Dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi

akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel dependen dalam

penelitian ini adalah harga saham (Y).

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi merupakan sebuah wilayah generalisasi yang terdiri atas:

obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

dditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya (Sugiyono, 2017:215). Populasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah seluruh perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2011 sampai 2016 yaitu 10 perusahaan.

Pengambilan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan

teknik purposive sampling. Purposive sampling yaitu teknik pengambilan

sampel dengan melakukan pertimbangan atau menggunakan kriteria-kriteria

tertentu yang telah ditetapkan (Sugiyono, 2017:215). Berikut adalah daftar

perusahaan farmasi yang menjadi populasi penelitian di Bursa Efek

Indonesia (BEI):
26

Tabel 3.1 Daftar Populasi Perusahaan Farmasi yang Listing di BEI

No. Kode Nama Perusahaan Tanggal


Saham IPO
1. DVLA PT Darya Varia Laboratoria Tbk 11 Nop1994
2. INAF PT Indofarma (Persero) Tbk 17 Apr 2001
3. KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk 04 Jul 2001
4. KLBF PT Kalbe Farma Tbk 30 Jul 1991
5. MERK PT Merck Indonesia Tbk 23 Jul 1981
6. PYFA PT Pyridam Farma Tbk 16 Okt 2001
7. SCPI PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk 08 Jun 1990
8. SIDO PT Industri Jamu & Farmasi Sido Muncul Tbk 18 Des 2013
9. SQBB PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk 29 Mar 1983
10. TSPC PT Tempo Scan Pasific Tbk 17 Jan 1994
Sumber: www.sahamok.com

Sampel merupakan bagian dari populasi yang dapat mewakili karakteristik

populasi tersebut (Sugiyono, 2017:215). Sampel digunakan jika populasi terlalu

besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi.

Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini yaitu purposive sampling, karena

teknik pengambilan sampel berdasarkan kriteria yang telah ditentukan peneliti.

Adapun kriteria sampel dalam penelitian ini adalah:

1. Perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI sejak awal tahun 2011 sampai akhir

tahun 2016.

2. Perusahaan farmasi yang tidak mengalami kerugian pada tahun 2011 sampai

2016.

Sampel yang terpilih berdasarkan kriteria pemilihan dapat dilihat pada

tabel 3.2 sebagai berikut:


27

Tabel 3.2 Kriteria Populasi dan Sampel Penelitian


No Kriteria Jumlah
1. Populasi perusahaan farmasi yang terdaftar di BEI periode 1 Januari 10
2011- 31 Desember 2016.
2. Perusahaan yang mengalami kerugian selama periode 2011-2016. (2)

3. Perusahaan farmasi yang tidak terdaftar di BEI sejak awal periode (1)
2011.
Jumlah Sampel Penelitian 7
Sumber: diolah oleh penulis

Tabel 3.2 tentang kriteria populasi dan sampel penelitian diatas

menjelaskan bahwa Perusahaan yang mengalami kerugian terdapat 2

perusahaan yaitu PT Indofarma (Persero) Tbk dan PT Merck Sharp Dohme

Pharma Tbk. PT Indofarma (Persero) Tbk mengalami kerugian pada tahun

2013 dan 2016, dan PT Merck Sharp Dohme Pharma Tbk mengalami kerugian

pada tahun 2012 sampai 2014, sedangkan Perusahaan farmasi yang tidak

terdafatar di BEI sejak awal 2011 yaitu PT Industri Jamu dan Farmasi Sido

Muncul Tbk. Berdasarkan kriteria pengambilan sampel tersebut, maka dapat

disimpulkan bahwa jumlah sampel yang memenuhi kriteria untuk digunakan

dalam penelitian ini sebanyak 7 perusahaan farmasi yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia (BEI). Berikut ini adalah daftar perusahaan di BEI yang

menjadi sampel penelitian:

Tabel 3.3 Perusahaan yang menjadi Sampel Penelitian.


No Kode Saham Nama Perusahaa
1. DVLA PT Darya Varia Laboratoria Tbk
2. KAEF PT Kimia Farma (Persero) Tbk
3. KLBF PT Kalbe Farma Tbk
4. MERK Merck Indonesia Tbk
5. PYFA Pyridam Farma Tbk
6. SQBB PT Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
7. TSPC PT Tempo Scan Pasific Tbk
Sumber: diolah oleh penulis
28

3.4 Data Penelitian

3.4.1 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data

sekunder eksternal yang dimiliki oleh perusahaan yang terpilih sebagai

objek dalam penelitian. Data sekunder eksternal merupakan data yang

diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengolahnya.

Data sekunder eksternal yang dibutuhkan adalah laporan keuangan

tahunan (laporan neraca, laporan laba rugi) dan harga saham penutupan

dari perusahaan farmasi yang akan diteliti yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia (BEI) periode 2011-2016 yang berasal dari website

www.idx.co.id

3.4.2 Teknik Pengumpulan Data

a. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan informasi yang diperoleh dengan cara

mempelajari dan mengumpulkan data-data yang dibutuhkan dengan

cara mendownload melalui website www.idx.co.id yaitu berupa

laporan keuangan tahuanan, harga saham penutupan dan informasi

lainnya yang dibutuhkan.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan suatu cara pengumpulan data yang

diperoleh dari dokumen-dokumen yang ada atau catatan-catatan yang

tersimpan, baik itu berupa catatan transkip, jurnal, buku referensi dan

sebagainya. Dalam penelitian ini penulis menggunakan jurnal ilmiah,


29

skripsi, serta buku-buku referensi yang berkaitan dengan objek

penelitian.

3.5 Metode Analisis Data

Metode analisis berisi pengujian-pengujian atas data yang

diperoleh dari berbagai sumber kemudian dianalisis dengan menggunakan

berbagai teknik statistik, yaitu dengan menggunakan program SPSS versi 23.

Penelitian ini terdiri dari satu vaiabel terikat (Y) dan lima variabel bebas (X).

Metode statistik untuk menguji hubungan antara satu variabel terikat dan satu

atau lebih variabel bebas adalah regresi linear berganda. Regresi linear

berganda merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini karena

adanya lebih dari dua variabel bebas yang diteliti.

3.5.1 Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif digunakan untuk mengetahui karakteristik sampel

dalam penelitian yang dilihat dari nilai rata-rata (mean), standar deviasi,

varian, nilai maksimum, nilai minimum, sum, range, kurtosis, dan

skewness (kemencengan distribusi). Analisis ini akan memberikan

deskripsi masing-masing variabel yang digunakan yaitu rasio Current

Ratio (CR), Total Debt to Equity Ratio (DER), Return on Equity

(ROE), Total Assets Turn Over (TATO), dan Price Earning Ratio

(PER) sebagai variabel independen serta harga saham sebagai variabel

dependen.
30

3.5.2 Uji Asumsi Klasik

Berikut ini adalah uji asumsi klasik yang dilakukan terlebih dahulu

sebelum melakukan pengujian hipotesis:

a. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2016:154) “Uji normalitas dilakukan

untuk menguji variabel independen dan variabel dependen dalam

model regresi apakah memiliki distribusi normal atau tidak”. Uji

normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan histogram

Regression residual yang sudah distandarkan, dengan

menggunakan nilai Kolmogorov-Smirnov. Kurva nilai residual

terstandarisasi dikatakan normal jika menggunakan nilai

probability Sig (2 Tailed) > , Signifikansi > 0,050. Untuk

mengetahui apakah data yang di olah berdistribusi normal atau

tidak dan juga memenuhi standar statistik yang berhubungan

dengan regresi linier berganda, Maka uji normalitas yang

dilakukan dalam penelitian ini adalah uji statistik Kolmogorov-

Smirnov dan grafik normal probability plot (P-P Plot).

Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas sebagai berikut:

1) Pendekatan Kolmogorov Smirno:

a) Nilai Sig > 0,05 maka data tersebut dinyatakan

berdistribusi normal.

b) Nilai Sig < 0,05 maka data tersebut dinyatakan tidak

berdistribusi normal.
31

2) Pendekatan grafik normal probability plot (P-P Plot):

a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal atau grafik

histogramnya menunjukkan pola distribusi normal,

maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b) Jika data meneyebar jauh dari diagonal atau tidak

mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram

tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka

model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas.

b. Multikolonieritas

Ghozali (2016:103) “Uji multikolinearitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi

antar variabel bebas (independen) atau tidak”.

Dasar pengambilan keputusan dalam uji multikolinearitas adalah:

1) Uji nilai tolerance yaitu tidak terjadi multikolinearitas jika

nilai tolerance > 0,10 dan terjadi multikolinearitas jika nilai

< 0,10.

2) Uji nilai ( variance inflation factor) VIF yaitu tidak terjadi

multikolinearitas jika nilai VIF < 10,00 dan terjadi jika nilai

VIF > 10,00.

c. Uji Autokorelasi

Ghozali (2016:107) mengemukakan bahwa:


32

“Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada tidaknya

penyimpanan asumsi klasik autokorelasi yang terjadi antara

residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model

regresi”. Tidak adanya autokorelasi dalam model regresi

menunjukkan model regresi baik. Uji autokorelasi yang dilakukan

dalam penelitian ini adalah uji Durbin Watson (D-W) dan uji Runs

Test. uji Durbin Watson (D-W) yaitu membandingkan antar dtabel

dan dhitung Nilai dhitung diperoleh dari output regresi, sedangkan nlai

dtabel diperoleh dari tabel Durbin Watson Statistic berupa nilai dL

(dLower) dan du (dupper). Uji autokorelasi yang dilakukan dalam

penelitian ini adalah Uji Durbin Watson (D-W).

Tabel 3.4 Dasar Pengambilan Keputusan Uji D-W


Jika Keputusan
0 s.d dl Autokorelasi Positif
dl s.d du Tanpa Kesimpulan
du s.d 4 - du Tidak Ada Autokorelasi
4 – du s.d 4 – dl Tanpa Kesimpulan
4 – dl s.d 4 Autokorelasi Negatif
Sumber: Ghozali 2016

d. Uji Heteroskedastisitas

Ghozali (2016:134) “Uji heteroskedastisitas digunakan

untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan varian

dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Jika

varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut

heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas yang dilakukan dalam

penelitian ini yaitu dengan Grafik Plot. Grafik Plot dilihat antara
33

nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan

residualnya SRESID. Deteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada

grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y (Y

yang telah diprediksi) dan X adalah residual (Y prediksi-Y

sesungguhnya).

Dasar analisis heteroskedastisitas sebagai berikut:

1) Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada

membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang,

melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan

telah terjadi heteroskedastisitas.

2) Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang

menyebar diatas dan dibawah angka nol pada sumbu Y,

maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3.6 Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui hipotesis di terima

atau ditolak. Untuk melakukan pengujian hipotesis, dalam penelitian ini

menggunakan koefisien determinasi, nilai statistik F dan nilai statistik t.

Perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji

statistiknya berada dalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak).

Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada dalam
34

daerah dimana Ho diterima. Persamaan regresi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah:

Y = a + x1CR + x2DER + x3ROE + x4TATO + x5PER + e

Keterangan :

Y = harga saham

a = konstanta regresi

X1- x5 = Koefisien persamaan regresi populasi

CR = Current Ratio

DER = Debt to Equity Ratio

ROE = Return On Equity

TATO = Total Asset Turnover

PER = Price Earning Ratio

e = Standar Error (variabel pengganggu)

3.6.1 Koefisien Determinasi (R2)

Uji koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui kemampuan

variabel independen dalam mempengaruhi variabel dependen. Nilai

koefisien determinasi antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil

menunjukkan kemampuan variabel independen dalam menjelaskan

variasi variabel dependen sangat terbatas. Nilai yang mendekati satu

berarti variabel independen memberikan hampir semua informasi yang

dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. penelitian ini

menggunakan nilai adjusted R2.


35

3.6.2 Uji Statistik t

Uji t digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen

secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel

dependen. Hasil uji t dapat dilihat pada tabel coefficients pada kolom

sig (significane). Jika probabilitas nilai t atau signifikansi < 0,05, maka

dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh antara variabel bebas

terhadap variabel terikat secara parsial, sebaliknya jika probabilitas nilai

t atau signifikansi > 0,05, maka dapat dikatakan bahwa tidak terdapat

pengaruh yang signifikan antara masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikat.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji statistik t adalah

sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis

Ha : terdapat pengaruh secara parsial antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

Ho : tidak terdapat pengaruh secara parsial antara variabel

independen terhadap variabel dependen.

2) Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,05.

3) Membandingkan thitung dengan ttabel. Bila ttabel < thitung dan

thitung < ttabel, variabel independen secara parsial

berpengaruh terhadap variabel dependen.


36

3.6.3 Uji statistik F

Uji statistik F digunakan untuk mengetahui apakah variabel

independen secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan

terhadap variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini

merupakan rasio keuangan yang terdiri dari Current Ratio (CR), Debt

to Equity Ratio (DER), Return On Equity (ROE), Total Assets Turnover

(TATO) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap variabel dependen

yaitu harga saham.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam uji statistik F adalah

sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis

Ha : terdapat pengaruh signifikan secara simultan antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

Ho : tidak terdapat pengaruh signifikan secara simultan

antara variabel independen terhadap variabel dependen.

2) Menentukan tingkat signifikansi yaitu sebesar 0,05.

3) Membandingkan Fhitung dengan Ftabel. Bila Fhitung < Ftabel,

variabel independen secara simultan tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen. Bila Fhitung > Ftabel, variabel

independen secara simultan berpengaruh terhadap variabel

dependen.

Anda mungkin juga menyukai