(Studi Pada UD Kreasi Lutvi Jl. Tunas Mekar No. 285, Desa Tuntungan II,
Pancur Batu)
SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana (S1)
Pada Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
Disusun Oleh :
120907080
HALAMAN PERSETUJUAN
Hasil skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan dan diperbanyak oleh :
Nama : RIZKINA MALA RITONGA
NIM : 120907080
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis
Judul Skripsi : STRATEGI PENGEMBANGAN PEMASARAN
PRODUK USAHA KECIL (Studi Pada UD Kreasi Lutvi
Jl. Tunas Mekar No. 285, Desa Tuntungan II, Pancur
Batu)
Dekan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara
NIP. 197409302005011002
ii
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena rahmat dan
UD Kreasi Lutvi No. 285 Desa Tuntungan II, Pancur Batu)”, yang disusun
(S1) program studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.. Shalawat serta salam semoga tetap
Pencapaian tugas akhir ini tidak terlepas dari jasa-jasa orang tua penulis.
Ungkapan terima kasih yang tulus penulis persembahkan untuk kedua orang tua,
Bapak dan Mamak tercinta, Manahan Ritonga dan Lailam Padang, atas curahan
kasih sayang dan doa yang tiada henti, dukungan yang tak terbatas, nasihat,
motivasi, moral dan materil selama hidup Penulis. Ucapan terima kasih yang
Rahman Ritonga, Dai Ridho Ritonga dan Uswatun Nisa Ritonga, atas dukungan
dan motivasinya.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini tidak terlepas dari
bantuan dan dukungan banyak pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini Penulis
iii
2. Bapak Prof Dr. Marlon Sihombing M.A, selaku ketua Program Studi Ilmu
4. Bapak Hatta Ridho, S. Sos, M.S.P, selaku Dosen Pembimbing yang telah
5. Bapak Faisal Eriza S. Sos, M.S.P, selaku Dosen Penguji dalam seminar
proposal yang telah banyak memberikan nasihat dan saran dalam menyusun
skripsi.
6. Ibu Siswati Saragih, S.Sos, M.S.P, dan Bapak Farid, SH, yang telah
8. Segenap keluarga yang dengan tulus hati telah memberikan bimbingan serta
menempuh studi.
iv
Damayanti, Dina Putri Pratiwi, dan yang telah namun selalu terkenang di hati,
Intan Indri Yani. Terima kasih untuk waktu dan kenangan yang begitu
berharga. Mari sama-sama kita mencapai impian doa dan kerja keras,
10. Untuk Ridha Mustika beseta keluarga, terima kasih banyak Penulis ucapkan
Sitorus, Ridha Mustika dan Afrila Mulyati Siregar karena sudah menjadi
14. Terimakasih kepada Bapak Muhdi selaku pemilik UD Kreasi Lutvi yang
tempat usahanya.
15. Teman-teman yang akrab kepada Penulis di akhir semester, karena jadwal
bimbingan, seminar proposal dan urusan tugas akhir yang sama dan saling
Debora Saragih.
terima kasih untuk 4 tahun yang menyenangkan. Sukses untuk kita semua
teman-teman.
17. Serta semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu, yang telah
karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk
kesempurnaan penelitian ini, dan penelitian selanjutnya di masa yang akan datang.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
telah membantu penulis dalam melakukan penelitian dan penyusunan skripsi ini
dan semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti khususnya dan
yang telah diberikan itu akan mendapat balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Wassalamualaikum Wr. Wb
Penulis
vi
ABSTRAK ........................................................................................................... i
ABSTRACT .......................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ......................................................................................... iii
DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi
vii
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 38
4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ............................................................... 38
4.1.1 Sejarah Singkat Usaha .............................................................. 38
4.1.2 Profil Umum............................................................................. 39
4.1.3 Visi dan Misi ............................................................................ 40
4.1.4 Struktur Organisasi................................................................... 40
4.1.5 Deskripsi Tugas ........................................................................ 41
4.2 Penyajian Data .................................................................................... 42
4.2.1 Faktor Internal Perusahaan ....................................................... 43
viii
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
xi
PENDAHULUAN
Persaingan bisnis yang kompetitif menuntut para pelaku usaha untuk secara
terus menerus memantau dan menyesuaikan diri terhadap perubahan pasar. Setiap
pelaku usaha tentunya menginginkan kegiatan bisnisnya dapat terus hidup dan
berkembang mengikuti pasar. Hal ini dapat terwujud apabila bisnisnya secara
dan peningkatan penjualan produk, karena pada dasarnya fungsi kegiatan usaha
atau bisnis adalah memproduksi barang dan jasa yang dibutuhkan konsumen,
pelaku bisnis untuk semakin kreatif dalam merumuskan strategi yang tepat untuk
keberlangsungan usahanya.
salah satu kunci sukses perusahaan dalam memasarkan barang dan jasa yang
Dalam krisis ekonomi yang terjadi di Indonesia sejak beberapa waktu yang
lalu, banyak usaha berskala besar yang mengalami stagnasi, akan tetapi sektor
usaha kecil dan menengah (UKM) terbukti tangguh dan memiliki daya tahan yang
relatif kuat dalam menghadapi krisis tersebut. Berdasarkan data yang dirilis oleh
Biro Pusat Statistik (BPS) pada tahun 2000, tiga tahun pasca krisis ekonomi
nasional yaitu tahun 1997, sektor UKM mampu memberikan kontribusi yang
besar, yaitu dalam total pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) Nasional
tahun 2000 sebesar 4,9 persen, sebanyak 2,8 persen berasal dari pertumbuhan
selain karena dorongan kebutuhan ekonomi yang semakin tinggi dan ditambah
mandiri menciptakan sumber penghasilannya sendiri, ini dapat dilihat dari data
tersebut mewakili 99,9% jumlah unit usaha yang ada di Indonesia, dimana
Tabel 1.1
Data Perkembangan UMKM 2012
Menurut BPS Sumut, Kota Medan dan Kabupaten Deli Serdang adalah kota
dengan jumlah UMKM terbanyak di Sumatera Utara, yaitu Kota Medan sebanyak
88.675 unit dan Deli Serdang 57.076 unit dan dapat dipastikan akan terus
meningkat tiap tahunnya. Adapun jenis-jenis UKM yang ada di Kota Medan dan
Deli Serdang yaitu usaha di bidang kuliner, jasa percetakan, garmen, pembuatan
kerajinan tangan dan sebagainya. Seiring dengan semakin banyak UKM yang
bersaing untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen, maka yang perlu
produk dan jasa yang ditawarkan, serta dapat memberikan kepuasan kepada para
konsumennya.
Usaha pengolahan ubi menjadi keripik adalah salah satu jenis UKM yang
banyak ditemukan di kota Medan. UKM Kreasi Lutvi merupakan salah satunya.
Usaha ini dikelola secara tradisional dan sudah berdiri sejak tahun 1999. Usaha ini
termasuk jenis usaha kecil yang teletak di desa, pemiliknya tidak pernah
mengikuti pelatihan dan pameran UKM. Semakin banyak orang yang menyukai
keripik ini karena berasal dari bahan baku berkualitas, tanpa pewarna dan
ini menonjolkan keunggulan dari sisi product dan price. Pemilik usaha
menggunakan bahan baku berkualitas dan memiliki standar quality control, serta
dari sisi harga, produk keripik dijual dengan harga yang terjangkau, berkisar
hanya mengandalkan promosi secara Word of Mouth dari para pembeli. Padahal di
era perdagangan bebas sekarang ini, promosi sangat berpengaruh terhadap usaha
produk yang ditawarkan sudah baik, relatif murah serta mudah untuk diperoleh,
jika tidak disertai promosi yang baik, maka tingkat penjualan tidak akan memadai.
untuk menerapkan strategi yang tepat dan disesuaikan dengan lingkungan bisnis
agar selalu tanggap terhadap perubahan yang ada jika ingin tetap bertahan pada
pasar industrinya.
UKM Kreasi Lutvi. Peneliti ingin mengetahui bagaimana strategi pemasaran yang
yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman pada UKM Kreasi
Kreasi Lutvi Jln. Tunas Mekar No. 285, Desa Tuntungan II, Kecamatan Pancur
Batu)”.
adalah:
Lutvi.
1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi atau masukan saran bagi
produknya.
3. Bagi Akademisi
KERANGKA TEORI
2.1 Strategi
Kata „strategi‟ berasal dari bahasa Yunani yang berasal dari kata stratos
yang berarti militer dan ag yang artinya memimpin. Strategi dalam konteks awal
diartikan sebagai generalship atau sesuatu yang dikerjakan oleh para jenderal
mengenai seluruh aspek kehidupan termasuk politik, ekonomi dan bisnis. Pada
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) tertulis bahwa pengertian strategi adalah
filsafat perang, ilmu siasat bersaing, alat untuk mencapai sasaran, dan rencana
menjelaskan bahwa strategi itu sudah melekat dalam suatu perencanaan yang
cermat dari segala kegiatan yang akan dilaksanakan agar dapat mencapai sasaran
tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi
sumber daya yang dibutuhkan untuk mncapai tujuan yang telah ditetapkan..
kesatuan yang utuh. Strategi yang diformulasikan dengan baik akan membantu
suatu bentuk yang unik dan dapat bertahan. Strategi yang baik disusun
1. Strategi Manajemen
sebagainya.
2. Strategi Investasi
sebagainya.
Strategi bisnis ini sering juga disebut strategi bisnsi secara fungsional
dengan keuangan.
terlalu banyaka atau terlalu sedikit. Alternatif yang terlalu banyak memerlukan
waktu, tenaga dan biaya penyusunan yang tinggi. Sebaliknya, alternatif yang
1. Strategi Stabilitas
2. Strategi Penciutan
akibat tekanan lingkunga yang sangat kuat dan perusahaan tidak mampu
mengatasinya.
3. Strategi Ekspansi
menambah lini produk atau jasa, serta menambah pasar dan fungsi
usahanya
4. Strategi Kombinasi
berskala besar.
2.2 Pemasaran
antara dua pihak. Seseorang berusaha menawarkan sejumlah barang atau jasa
pertukaran.
10
menyeluruh dalam bentuk berbagai kegiatan usaha dari sebuah perusahaan dengan
cara perencanaan, penentuan harga, promosi dan pendistribusian barang atau jasa
kuat dengan pelanggan dengan tujuan untuk menangkap nilai dari pelanggan
sebagai imbalannya.
memiliki kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu,
ini pemasaran harus dipahami tidak dalam pemahaman kuno sebagai membuat
produk dan jasa yang menyediakan nilai yang unggul bagi pelanggan, menetapkan
harga, mendistribusikan, dan mepromosikan produk dan jasa itu secara efektif,
maka produk dan jasa itu akan mudah untuk dijual. Drucker (dalam Kotler dan
penjualan tidak diperlukan lagi. Penjualan dan iklan hanyalah bagian dari bauran
pelanggan.
11
yang berpusat pada produksi, produk dan penjualan, kini telah berubah tidak
1. Konsep Produksi
2. Konsep Produk
sendiri. Konsentrasi adalah membuat barang lebih besar, lebih baik atau
3. Konsep Penjualan
4. Konsep Pemasaran
12
internal.
13
internasional.
c. Publik (Masyarakat)
mencapai tujuannya.
d. Pemasok (Supplier)
e. Kompetitor / Pesaing
f. Perantara Pemasaran
pengguna terakhir.
sebagai berikut.
14
kebutuhan pelanggan.
bahasa, agama, ritual, norma perilaku seperti jukum dan moral, serta
15
aktifitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini produknya
di pasar sasaran tertentu. Perusahaan bisa menggunakan dua atau lebih program
pemasaran dan berdasarkan itu, unit bisnis diharapkan untuk mencapai sasaran
merupakan strategi untuk melayani pasar atau segmen pasar yang di jadikan target
kepuasan pelanggan dengan nilai yang diberikan oleh produk, harga, promosi dan
16
penjualan.
(4P).
produksi.
17
informasi, yaitu:
strategi yang dibutuhkan. Sebagai contoh, jika tujuan utama produk adalah
2. Peluang pasar
siapa yang tidak membelinya), berbagai situasi pakaian produk (dan juga
3. Kesuksesan pasar
yang ada, dan keunggulan apa yang harus dikembangkan dalam rangka
18
adalah seperangkat taktik pemasaran yang dapat dikontrol meliputi produk, harga,
tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk menciptakan respon dari
sebagai berikut:
1. Produk (product)
Produk secara luas meliputi desain, merk, hak paten, positioning, dan
2. Harga (price)
mendapatkan suatu produk atau jasa. Harga juga merupakan pesan yang
3. Distribusi (place)
konsumen.
19
Gambar 2.1
Bauran Pemasaran
20
99 orang.
usaha.
sebagai berikut :
21
tempat usaha.
(dua milyar lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak
total penjualan tahunan dan status usaha dengan kriteria sebagai berikut:
a. Usaha Mikro, adalah suatu kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil
dan bersifat tradisional dan informal, yang belum terdaftar, tercatat, atau
b. Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri yang
dilakukan oleh orang per orangan atau badan usaha yang bukan
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
yang dilakukan oleh orang per orangan atau badan usaha yang bukan
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari
22
Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, yaitu
berkeadilan.
menyerap banyak tenaga kerja dan memiliki daya tahan dan fleksibilitas yang
pemberdayaan masyarakat.
23
ekspor.
Peran UKM selama ini diakui memiliki dampak besar dalam perekonomian
harga terjangkau.
24
UMKM skala mikro dan kecil saat ini adalah pembuatan sentra bandeng
25
Analisys Summary) diperoleh skor total 2,40 dan melalui analisa IFAS
26
unggulan agrowisata.
mengeliminir kelemahan.
27
METODE PENELITIAN
Mekar No. 50, Desa Tuntungan II, Kecamatan Pancur Batu. Waktu penelitian
informan, yakni:
sosial yang diteliti. Informan utama pada penelitian ini adalah konsumen
28
kondisi, situasi dan perilaku tertentu, yang akan mempermudah pemahaman dan
Peneliti menggunakan dua jenis data yang dibedakan atas teknik atau cara
pengumpulannya, yaitu:
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh secara langsung dari lapangan atau
29
dan rinci.
2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dalam bentuk yang sudah jadi,
sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak lain. Data sekunder penelitian
ini antara lain data-data yang diterbitkan di situs internet dan studi
ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang,
kelemahan, peluang, ancaman) dalam konsidi yang ada saat ini. Untuk
30
Factor Analysis Strategy (IFAS) dan External Factor Analysis Strategy (EFAS).
Tabel 3.1
Matrik IFAS
Faktor-Faktor Internal Bobot Rating Bobot × Rating
Kekuatan :
- Kekuatan 1
- Kekuatan 2
- Kekuatan 3
dst...
Kelemahan :
- Kelemahan 1
- Kelemahan 2
- Kelemahan 3
dst...
TOTAL
Sumber : Rangkuti (2009:25)
adalah:
2. Beri bobot masing-masing faktor tersebut mulai dari 1,0 (paling penting)
31
masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4,0 sampai 1,0.
Tabel 3.2
Matrik EFAS
adalah:
32
Pemberian nilai rating untuk faktor peluang yang bersifat positif diberi
rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi rating +1. Untuk faktor
kuadran 4. Tiap kuadran memberikan alternatif strategi yang berbeda sesuai posisi
perusahaan.
33
yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung
memiliki kekuatan dari segi internal. Strategi yang harus diterapkan adalah
34
Tabel 3.3
Matrik SWOT
Strengths Weaknesess
IFAS
Tentukan faktor-faktor Tentukan faktor-faktor
EFAS kekuatan internal kelemahan internal
Opportunities Strategi SO Strategi WO
35
SWOT tersebut akan diperoleh empat kelompok alternatif strategi yang disebut
1. Strategi SO
Apabila didalam kajian terlihat peluang- peluang yang tersedia ternyata juga
memiliki posisi internal yang kuat, maka sektor tersebut juga memiliki posisi
komparatif. Dua elemen eksternal dan internal yang baik ini tidak boleh
memanfaatkan peluang).
2. Strategi ST
36
Kotak ini merupakan kajian yang menuntut adanya kepastian dari berbagai
peluang dan kekurangan yang ada. Peluang yang besar disini akan dihadapi
harus dilakukan dengan hati-hati untuk memilih dan untuk menerima peluang
4. Strategi WT
oleh sektor dalam perkembangannya. Hal ini dapat dilihat dari pertemuan
antara ancaman dan tantangan dari luar dengan kelemahan yang terdapat
mengusir hambatan).
37
Industri keripik ubi Kreasi Lutvi berdiri sejak tahun 1999 dan mampu
bertahan dan berkembang sampai saat ini. Semula industri ini hanya dilakukan
sebagai usaha sampingan dan hanya mampu mengolah ubi kayu menjadi keripik
ubi sebanyak 50 kg per hari dengan dikerjakan oleh keluarga saja serta dengan
memgalami perkembangan hingga menyerap bahan baku ubi kayu sebanyak 1 ton
(1.000 kg) per hari dengan tenaga kerja yang merupakan masyarakat sekitar
yaitu mutu, murah, dan mudah. Usaha ini menggunakan minyak dan bahan baku
ubi yang bagus. Jenis ubi yang digunakan adalah jenis ubi roti, ubi saga, ubi
Malaysia susu yang umurnya 1 tahun. Murah, pemilik tidak mengambil untung
yang tinggi, penting pembayaran dengan uang kontan, untungnya sedikit, yang
penting perputaran cepat. Dan M yang terakhir adalah Mudah, dengan proses
yang mudah dan tidak berbelit-belit membuat kerja sama dengan koleganya
berjalan lancar.
38
ditingkatkan begitu juga dengan berbagai bentuk dan cita rasa yang dihasilkan,
dimana untuk mewujudkan hal ini diperlukan inovasi dan kreasi serta dukungan
mesin dan peralatan yang memadai sehingga mampu meningkatkan daya saing di
pasar. Keripik singkong kreasi Lutvi menyediakan berbagai varian rasa yang
berbeda dengan keripik singkong lainnya, yaitu rasa original, rasa jagung bakar,
keju, rumput laut, barbeque, balado, chitato, serta singkong mini stik.
Indonesia.
Indonesia.
Telepon/HP : 0819632889
39
2. Misi :
hubungan tiap bagian serta posisi dalam suatu organisasi yang disusun sedemikian
40
Pimpinan
Pengawas
Jam kerja untuk tenaga kerja keripik ubi Kreasi Lutvi ini ditetapkan dari
pukul 09.00 WIB sampai dengan pukul 16.00 WIB, dengan jam kerja selama 7
jam, maka jam kerja ini dibagi menjadi 2 shift yaitu jam 09.00 WIB - 12.00 WIB
dan 13.00 WIB - 16.00 WIB. Sistem honor yang diberikan untuk tenaga kerja
41
pekerja, pemberian bonus, dan juga mengadakan pertemuan setiap 3 bulan untuk
akan lebih memberikan motivasi pada pekerja agar tetap bertahan pada
mendalam kepada informan kunci informan utama. Informan kunci adalah orang
yang paling mengetahui dan memiliki informasi pokok yang diperlukan dalam
penelitian. Informan kunci pada penelitian ini berjumlah 1 orang, yaitu Bapak
Selain data dari informan kunci, peneliti juga memperoleh data dari
informan utama. Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam
interaksi sosial yang diteliti dan dalam penelitian ini informan utamanya adalah
pelanggan keripik UD Kreasi Lutvi yang melakukan pembelian lebih dari tiga
Kreasi Lutvi. Informan utama pada penelitian ini berjumlah 2 orang, yaitu Yuniar
42
Tabel 4.1
Informan Penelitian
Informan Kunci
No. Nama Umur Jabatan
1 Muhdi, S.Ag Pemilik UD Kreasi Lutvi
Informan Utama
No. Nama Umur Pekerjaan
1 Yuniar 38 Wirausaha
2 Ridha 22 Mahasiswa
Sumber : Data diolah, 2016
wawancara dengan informan kunci dan informan utama di UD Kreasi Lutvi yang
beralamat di Jl. Tunas Mekar nomor 285, Desa Tuntungan II, Kecamatan Pancur
Batu.
internal. Faktor-faktor internal pada UD Kreasi Lutvi yang dimonitor oleh peneliti
1. Strategi Pemasaran
43
penulis, keripik ubi Kreasi Lutvi menggunakan 2 unsur dari marketing mix
yaitu produk (product), dan harga (price), sebagai daya saing terhadap
terjangkau.
2. Produk
Pemilik usaha keripik ubi kreasi Lutvi selalu memperhatikan kualitas ubi
kayu yang digunakan adalah jenis ubi roti, yang baik digunakan sebagai
bahan baku keripik ubi, sehingga ketika diproses menjadi keripik ubi akan
menghasilkan keripik ubi yang bercita rasa tinggi serta rapuh. Selain itu
dan membeli produk keripik Kreasi Lutvi, dan didukung variasi cita rasa
44
Hal ini juga diakui oleh konsumen yang diwawancarai oleh penulis, mereka
mengakui bahwa keripik ubi Kreasi Lutvi diminati karena rasanya yang
3. Price (Harga)
Lutvi tidak menawarkan harga yang mahal untuk produk keripik ubinya,
masyarakat, dimulai dari harga Rp. 500,- untuk kemasan kecil yang dijual
per 10 bungkus, dan harga tertinggi adalah Rp. 40.000,- untuk kemasan 1kg.
Harga tersebut sangat terjangkau untuk segala lapisan masyarakat. Hal ini
juga diakui oleh konsumen yang menjadi informan utama, yang mengatakan
4. Place (Tempat)
45
Tuntungan, namun jika untuk konsumen dari luar Tuntungan, seperti dari
Pancur Batu dan Medan, lokasi kurang strategis, disebabkan jarak yang jauh
serta jalan yang rusak. Namun menurut hasil wawancara dengan informan
Lutvi.
5. Promotion (Promosi)
dilakukan UD Kreasi Lutvi sampai saat ini hanyalah dengan media mouth to
mouth dari para konsumen yang sudah pernah membeli produk keripik.
6. Supplier (Pemasok)
Bahan baku utama dalam usaha ini adalah ubi kayu / singkong.
46
7. Pesaing
rasa kekeluargaan yang ada di desa masih sangat kental. Para pengusaha
apabila bahan baku yang dibutuhkan kurang atau tidak ada. Informasi-
produk dari unit usaha lainnya untuk menjaga agar pangsa pasar yang
Tuntungan banyak produk sejenis dari unit usaha lain, mereka lebih
meminati keripik ubi Kreasi Lutvi, karena rasa dan kualitas produknya lebih
8. Perantara Pemasaran
47
dalam pasar daerah Tuntungan dan toko-toko lain yang ada di lingkungan
dituju. Akan tetapi melihat wilayah pemasaran saat ini masih kecil, pemilik
yang mencakup peluang dan ancaman ditinjau dari analisis lingkungan eksternal.
Faktor-faktor eksternal pada UD Kreasi Lutvi yang dimonitor oleh peneliti yaitu
sebagai berikut :
1. Ekonomi
48
ekonomi, seperti terus naiknya harga bahan bakar minyak dan gas, yang
mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) terus menurun.
Kondisi ini menjadi memicu terjadinya inflasi dan tentunya akan sangat
negara agraris dan mempunyai tanah yang subur, namun Indonesia ternyata
singkong pada Maret 2016 mencapai 987,5 ton atau senilai US$ 191.093.
bukan karena kekurangan produksi, tetapi produk ubi kayu nasional belum
kesulitan finansial, bisa memicu pengusaha gulung tikar sebagai imbas dari
nilai tukar rupiah yang terus melemah. Untuk mengatasinya, tiap unit usaha
49
ini.
perdagangan global yaitu AFTA (Asean Free Trade Area) dan MEA
atau pasar bebas. Perdagangan semacam ini tentunya akan menjadi suatu
ancaman bagi para pengusaha di Indonesia, jika melihat kondisi SDM yang
dimiliki sudah siap untuk bersaing dengan perusahaan dari luar negeri.
Namun untuk skala usaha yang lebih kecil seperi usaha miliknya, pasar
2. Demografi
kalangan, baik tua muda, laki-laki dan perempuan. Hal ini merupakan
yang ada sehingga akan menyerap jumlah tenaga kerja, selain itu
50
sehingga perusahaan harus memasok bahan baku dari lebih banyak/luas lagi
3. Teknologi
perkembangan dari berbagai teknologi yang ada saat ini untuk menunjang
Kreasi Lutvi adalah mesin pemotong ubi dan mesin pencampur bumbu.
lebih efektif dan efisien. Hal ini diakui oleh pemilik usaha, dimana beliau
51
memanfaatkan teknologi online ini. Maraknya media sosial saat ini dapat
produk mereka.
4. Politik
sehingga dapat menjadi peluang atau ancaman. Keadaan politik yang tidak
stabil akan menyebabkan ancaman pada nilai tukar rupiah yang tidak stabil
dan berdampak juga pada penurunan nilai investasi, penanaman modal, dan
nilai daya beli masyarakat di dalam negeri. Politik yang tidak stabil
52
saat Idul Fitri juga sangat menggemari keripik ubi. Tidak hanya dikonsumsi,
bekerja di Pulau Jawa, bahkan hingga Malaysia dan Singapura. Hal ini yang
kenaikan kelas dan libur Idul Fitri adalah waktu penjualan keripik ubi yang
Peminat yang banyak untuk pasar diluar Tuntungan, Pancur Batu dan
Medan menjadi sebuah pemikiran tersendiri bagi pemilik usaha yang harus
Pengusaha harus memiliki strategi yang benar agar tetap dapat berproduksi
luas.
53
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
A. Lingkungan Internal
1. Kekuatan (Strength)
sebagai berikut :
bahan baku yang berkualitas dengan jenis tertentu dan minyak goreng
54
banyak varian rasa. Selain dari segi rasa, juga dari ukuran produk.
Produk paling murah dijual dengan harga Rp 500, lalu ada yang
d. Harga terjangkau
daerah penghasil keripik. Hal ini dinilai pebulis sebagai salah satu
membeli keripik.
55
kualitas yang sudah ditentukan. Hal ini menjadi kekuatan bagi usaha ini
2. Kelemahan (Weakness)
Ragam media sosial yang ada saat ini bisa dimanfaatkan usaha ini untuk
Melihat wilayah pemasaran yang saat ini masih kecil, perlu untuk
baru.
56
1. Peluang (Opportunity)
sebagai berikut :
untuk menjual produknya secara online. Maraknya media sosial saat ini
57
2. Ancaman (Threat)
usaha lainnya untuk menjaga agar pangsa pasar yang dimiliki tetap
aman.
oleh pengusaha Indonesia berasal dari luar negeri atau impor, karena
58
Tanaman ubi kayu bersifat temporal, pada saat panen raya, produksinya
cukup tinggi tetapi setelah panen dan musim tanam pasokan tidak ada
sama sekali, atau karena kualitas yang tidak baik. Ini menyulitkan
biaya operasional.
Lutvi.
Tabel 4.2
Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman UD Kreasi Lutvi
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman (Threat)
(Strength) (Weakness) (Opportunity)
1. Kualitas 1. Promosi yang 1. Bertambahnya 1. Banyaknya
produk naik tidak maksimal populasi pesaing dengan
penduduk usaha sejenis
5. Lokasi usaha
strategis
59
mana merupakan kekuatan dan kelemahan, selanjutnya diberi bobot dan rating
pada tabel IFAS (Internal Strategic Factor Analisys Summary) yang nantinya
a. Pada kolom 1, identifikasi dan tulis item-item IFAS yang paling penting
b. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 1,0 (sangat
jumlahnya tidak boleh melebihi skor total 1,00. Jumlah seluruh bobot yang
(poor). Pemberian nilai rating untuk faktor kekuatan yang semakin besar
diberi rating +4, tetapi jika kekuatannya kecil diberi nilai +1. Pemberian
60
Tabel 4.3
Internal Strategic Factor Analisys Summary (IFAS) UD Kreasi Lutvi
Faktor-Faktor Strategis
Bobot Rating Bobot × Rating
Internal
Kekuatan :
1. Kualitas produk baik 0,13 4 0,52
61
Kelemahan :
1. Promosi yang tidak 0,12 1 0,12
maksimal
Keterangan hasil analisis Matriks IFAS dari sisi Kekuatan adalah sebagai
berikut :
1. Kekuatan utama pertama UD Kreasi Lutvi yaitu kualitas produk yang baik
dengan skor 0,52 melalui bobot 0,13 (sangat penting) dan rating 4
(kekuatan utama). Kualitas adalah hal yang sangat penting dan juga
konsumen.
2. Kekuatan utama yang kedua UD Kreasi Lutvi yaitu produk yang bervariasi
dengan skor 0,48 melalui bobot 0,12 (sangat penting) dan rating 4
3. Kekuatan utama yang ketiga yaitu harga yang terjangkau dengan skor 0,48
melalui bobot 0.12 (sangat penting) dan rating 4 (kekuatan utama). Harga
pembelian konsumen.
62
5. Kekuatan kelima adalah lokasi strategis dengan skor 0,27 melalui bobot
0,9 (penting) dan rating 3 (kekuatan yang kecil). Lokasi usaha dinilai
melalui bobot 0,9 (penting) dan rating 3 (kekuatan yang kecil). Bahan
baku menjadi kekuatan karena selalu tersedia dan menjaga produksi tetap
lancar.
Keterangan hasil analisis Matriks IFAS dari sisi Kelemahan adalah sebagai
berikut :
1. Kelemahan utama pertama UD Kreasi Lutvi yaitu promosi yang tidak
maksimal dengan skor 0,12 melalui bobot 0,12 (sangat penting) dan rating
jasa agen distributor 0,12 melalui bobot 0,12 (sangat penting) dan rating 1
skor 0,22 melalui bobot 0,11 (sangat penting) dan rating 2 (kelemahan
63
daerah pemasarannya.
bobot dan rating pada tabel EFAS (External Strategic Factor Analisys Summary)
berikut:
a. Pada kolom 1, identifikasi dan tulis item-item EFAS yang paling penting
b. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 1,0 (sangat
total 1,00. Jumlah seluruh bobot yang diberikan baik faktor-faktor yang
c. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang yang semakin besar diberi
rating +4, tetapi jika peluangnya kecil diberi nilai +1. Pemberian nilai
64
1 = memiliki peluang yang sangat sedikit atau ancaman yang sangat besar
4 = memiliki peluang yang sangat besar atau ancaman yang sangat kecil
Tabel 4.4
External Strategic Factor Analisys Summary (EFAS) UD Kreasi Lutvi
Faktor-Faktor Strategis Bobot ×
Bobot Rating
Eksternal Rating
Peluang
65
Keterangan hasil analisis Matriks EFAS dari sisi Peluang adalah sebagai
berikut :
dengan skor 0,68 melalui bobot 0,17 (sangat penting) dan rating 4
2. Peluang utama yang kedua yaitu minat konsumsi tinggi dengan skor 0,68
melalui bobot 0,17 (sangat penting) dan rating 4 (peluang yang sangat
dinilai sangat tinggi, hal ini menjadi peluang besar bagi usaha.
66
dengan skor 0,48 melalui bobot 0,16 (penting) dan rating 3 (peluang
besar). Waktu tertentu seperti liburan sekolah atau Idul Fitri mendatangkan
Keterangan hasil analisis Matriks EFAS dari sisi Ancaman adalah sebagai
berikut :
dengan skor 0,24 melalui bobot 0,24 (sangat penting) dan rating 1
2. Ancaman yang kedua kenaikan harga BBM dengan skor 0,20 melalui
bobot 0,10 (penting) dan rating 2 (ancaman besar). Kenaikan harga BBM
berdampak pada naiknya harga bahan baku dan bahan penunjang, yang
Dari hasil pembobotan IFAS dan EFAS maka diperoleh hasil seperti yang
67
Diketahui bahwa :
keluar dari pokok permasalahan yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang
maka strategi yang harus diambil oleh pihak UD Kreasi Lutvi dapat digambarkan
Gambar 4.2
Diagram SWOT UD Kreasi Lutvi
68
sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan
dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth
kelemahan internal dengan peluang dan ancaman eksternal yang dimiliki usaha,
mendukung strategi agresif sesuai dengan posisi perusahaan pada diagram SWOT.
Tabel 4.6
Matriks SWOT UD Kreasi Lutvi
69
70
ditentukan oleh kombinasi faktor internal dan eksternal. Melalui hasil diagram
SWOT, UD Kreasi Lutvi paling sesuai memanfaatkan strategi SO, namun untuk
1. Strategi SO (Strength-Opportunity)
banyak konsumen.
parcel.
71
3. Strategi WO (Weakness-Opportunity)
72
kebijakan impor bahan baku, mau tidak mau usaha ini harus
4. Strategi WT (Weakness-Threat)
biaya produksi.
73
74
5.1 Kesimpulan
Dari sisi produk dan harga telah dijalankan dengan baik, namun masih
sangat kurang dari sisi promosi. Usaha ini perlu meningkatkan kegiatan
memiliki nilai faktor internal sebesar 2,78, kekuatan lebih besar dari
pada kelemahan dan nilai faktor eksternal sebesar 2.76, peluang yang
dimiliki lebih kuat dari pada ancaman. Strategi SO adalah strategi yang
paling tepat bagi UD Kreasi Lutvi dan strategi lainya dapat dijadikan
persaingan.
75
beberapa saran yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan
yaitu :
konsumen lama
dipungkiri, saat ini media sosial menjadi sarana yang paling sering
secara drastis.
yang memadai.
76
Buku
Gozali. 2013. Teori dan Praktik Pemasaran Barang dan Jasa. CV Rizky
Aditya : Jakarta Timur.
77
Situs Internet
78
A. TRANSKRIP WAWANCARA
Faktor-faktor eksternal pada UD Kreasi Lutvi yang dimonitor oleh peneliti yaitu
sebagai berikut:
1. Strategi Pemasaran
2. Product (Produk)
Pertanyaan : Apa kelebihan dari keripik ubi UD Kreasi Lutvi?
Jawaban : Renyah, gak alot. Udah dari dulu orang-orang tau kalo keripik
lutvi itu renyah. Gak pake bahan kimia biar keripiknya renyah. Karena
bahan bakunya ya dari ubi berkualitas dan minyak yang berkualitas juga.
Untuk ubi Bapak gunakan jenis ubi roti, ubi saga, ubi susu yang umurnya
1 tahun, kurang dari satu tahun membuat hasil keripik menjadi keras
sementara jika ubinya sudah kelebihan usia, membuat keripiknya jadi
gampang patah. Kalau sekarang sih Cuma lihat ubinya saja, Bapak sudah
bisa menebak mutu dan usia ubi. Varian rasa keripik lutvi juga banyak, ada
15 rasa, ada original, chitato, balado, keju, rumput laut dll. Kelebihan yang
lain itu harganya murah, Bapak gak cari untung banyak-banyak, yang
penting bisa kerja sama-sama pegawai, makan sama-sama pegawai.
Kelebihan keripik ubi Kreasi Lutvi adalah keripiknya renyah karena dibuat
dari ubi berkualitas. Selain itu, untuk dapat lebih menarik perhatian, keripik dibuat
dengan berbagai varian rasa agar masyarakat tidak bosan.
Peneliti juga mengajukan pertanyaan mengenai produk keripik ubi kepada
informan utama.
Jawaban : Nah ini juga salah satu kelebihannya, keripik ubi Kreasi Lutvi
punya banyak varian.
Jawaban : Banyak varian rasanya, cukup memuaskanlah untuk penyuka
keripik seperti saya. Udah gitu, ada varian ukuran juga, mau yang bungkus
kecil yang murah sampai yang besar ada pilihannya. Jadi gak bosan beli di
sini.
Pelanggan mengakui bahwa varian rasa keripik ubi Kreasi Lutvi banyak dan
memuaskan.
3. Price (Harga)
Pertanyaan : Bagimana strategi penerapan harga yang diterapkan oleh UD
Kreasi Lutvi?
4. Place (Tempat)
Jawaban : Itu bisa dilihat di depan rumah ada tokonya. Selain itu, kita ada
beberapa toko di Medan dan Binjai, kita pasok juga ke kedai-kedai sekitar
sini, trus ada agen juga, siapa aja boleh ngambil keripik dan terserah mau
dijual berapa sama dia.
Keripik ubi Kreasi Lutvi tidak bisa dijumpai di tiap toko. Hanya di gerai
mereka dan beberapa kedai yang mereka pasok, serta agen tidak tetap yang
mengambil keripik dari UD Kreasi Lutvi
Peneliti juga mengajukan pertanyaan mengenai lokasi kepada informan
utama.
5. Promotion (Promosi)
Promosi sebagai upaya untuk memperkenalkan usaha kepada para
konsumen. Berikut hasil wawancara peneliti dengan informan UD Kreasi
Lutvi.
Pertanyaan : Dari mana Anda tau tentang keripik ubi UD Kreasi Lutvi?
Jawaban : Dari teman, katanya keripik ubi Lutvi enak dan murah
makanya saya tertarik beli.
Jawaban : Karena lokasi tokonya dekat sama rumah saya jadi ya saya tau,
tapi awal tertarik beliny itu ya karena orang-orang bilang keripiknya enak.
6. Kelebihan Lainnya
Untuk mengetahui kekuatan internal UD Kreasi Lutvi peneliti berusaha
mengali lebih mendalam mengenai kelebihan yang dimiliki usaha ini.
Pertanyaan : Menurut Bapak, apa kelebihan lain, mungkin yang beda dari
yang lain yang dimiliki UD Kreasi Lutvi ini?
7. Kekurangan Lainnya
Untuk mengetahui kelemahan UD Kreasi Lutvi, peneliti berusaha
menggali lebih mendalam mengenai kelemahan usaha ini.
Faktor-faktor eksternal pada UD Kreasi Lutvi yang dimonitor oleh peneliti yaitu
sebagai berikut:
1. Persaingan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, usaha yang
dapat mencapai tujuannya adalah usaha yang dapat menghadapi persaingan.
Jawaban : Iya kalau dilihat sekarang memang banyak sekali usaha sejenis
yang bermunculan, yang usaha keripik ubi menjamur. Tap Bapak sih gak
takut. Bersaing sehat aja, semua ada rejeki masing-masing, punya
pelanggan masing-masing. Ya jualan aja seperti biasa.
Jawaban : Malah bagus kan makin banyak usaha yang berdiri berarti
makin banyak orang yang berkemauan untuk berusaha secara mandiri
memenuhi kebutuhan hidup. Yang penting kerja keras aja, gak perlu
bersaing yang bagaimana, bersaing sehat aja.
3. Kebijakan Pemerintah
Kebijakan yang dibuat pemerintah dapat mempengaruhi usaha baik secara
langsung atau tidak.
Jawaban : Oh iya pasti pernah, ongkos untuk ngangkut bahan baku jadi
tambah mahal. Tapi kita gak naikkan harga jual, kita siasati dengan
mengurangi keripik. Jadi satu bungkus isinya dikurangi, gak kayak biasa,
biar gak rugi.
4. Teknologi
Kemajuan teknologi dapat menciptakan pasar baru, menghasilkan
pengembangbiakan produk yang baru dan lebih baik, mengubah posisi
biaya kompetitif relative dalam suatu industri.
Jawaban : Ada, kayak dari media sosial kalau mau berhubungan sama
pemasok atau agen. Trus kalo di produksi juga pemotongan dan
pencampuran itu pakai mesin.
Pertanyaan : Bahan baku produk Bapak, yaitu ubinya, Bapak dapat dari
mana? Apakah semua dari pemasok atau punya kebun sendiri?
Jawaban : Iya Bapak ada kebun sendiri, tapi gak mencukupilah, bukan
sumber yang utama. Bapak punya beberapa pemasok di beberapa daerah.
Ada di Berastagi, Kabanjahe, Pancur Batu.
6. Kondisi Ekonomi
Jawaban : Jelas sekali berpengaruh. Dulu juga buka usaha ya karna krisis
moneter, coba-coba buka usaha mandiri. Trus kalau sekarang ini, lihat aja
semua kan harga apa-apa makin lama makin naik, ya jelas berpengaruh
sama usaha.
Jawaban : Gak ada strategi khusus, biasa-biasa aja. Ikut seminar, pelatihan
sama pameran kewirausahaan aja sering-sering biar tau perkembangan.
7. Sosial Budaya