Anda di halaman 1dari 133

PENGARUH KEUNIKAN PRODUK TERHADAP

TERCIPTANYA WORD OF MOUTH PADA PRODUK BURGER


(Studi pada Usaha “Rumah Burger” Jln. Medan Area Selatan- Medan)

SKRIPSI
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)
Pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh :

RINI DWI MARTHA LUBIS


100907085

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2014

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan oleh :

Nama : Rini Dwi Martha Lubis

NIM : 100907085

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul : Pengaruh Keunikan Produk Terhadap Terciptanya Word of

Mouth pada Produk Burger (Studi pada Usaha “Rumah Burger”

Jln. Medan Area Selatan – Medan)

Medan, Juni 2014

Dosen Pembimbing Ketua Program Studi

Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Karlonta Nainggolan, SE, M.Sc Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA


NIP :195409241985022001 NIP. 195908161986111001

Dekan FISIP USU

Prof. Dr. Badaruddin, M.Si


NIP. 196805251992031002

Universitas Sumatera Utara


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/ BISNIS

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan di depan Panitia Penguji Skripsi Program Studi

Ilmu Administrasi Niaga/ Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara oleh :

Nama : Rini Dwi Martha Lubis

NIM : 100907085

Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Judul : Pengaruh Keunikan Produk Terhadap Terciptanya Word of

Mouth pada Produk Burger (Studi pada Usaha “Rumah Burger”

Jln. Medan Area Selatan – Medan)

yang dilaksanakan pada :

Hari/ Tanggal :

Waktu :

Panitia Penguji

Ketua : ( ……………................................. )

NIP :

Anggota I : ( ……………................................. )

NIP :

Anggota II : ( ……………................................. )

NIP :

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK
Pengaruh Keunikan Produk Terhadap Terciptanya Word of Mouth pada
Produk Burger
(Studi Pada Usaha “Rumah Burger” Jln. Medan Area Selatan - Medan)

Nama : Rini Dwi Martha Lubis


NIM : 100907085
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Pembimbing : Karlonta Nainggolan SE, M.Sc

Persaingan dunia usaha saat ini sangatlah ketat. Untuk dapat memenangkan
persaingan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya, suatu usaha dituntut
untuk mengembangkan strategi pemasaran yang tepat. Salah satunya adalah
dengan mengembangkan produk unik yang mampu memikat hati konsumen.
Rumah Burger merupakan salah satu usaha yang memiliki produk burger yang
unik. Usaha ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Unsur keunikan
produk yang dapat mempengaruhi terciptanya word of mouth adalah bentuk
produk, rasa produk, dan penyajian produk.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar
pengaruh variabel keunikan produk yang terdiri dari variabel bentuk produk (X1),
rasa produk (X2), penyajian produk (X3) terhadap terciptanya Word of Mouth pada
produk burger di Rumah Burger. Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel keunikan produk dan
pengaruhnya secara bersama-sama dalam menciptakan word of mouth.
Metode penelitian ini menggunakan metode asosiatif dengan pendekatan
kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah konsumen yang membeli produk
burger di Rumah Burger. Dengan pengambilan sampel menggunakan accidental
sampling sebanyak 100 responden. Teknik pengumpulan data yaitu dengn metode
wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa yang
digunakan adalah analisa regresi berganda dengan uji F dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif antara ketiga
variabel keunikan produk terhadap terciptanya word of mouth pada produk burger
di Rumah Burger. Untuk hasil uji secara simultan diperoleh variabel bebas
tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap terciptanya word of mouth.
Sedangkan hasil uji secara parsial diperoleh rasa produk (X2) dan penyajian
produk (X3) berpengaruh signifikan sedangkan bentuk produk (X1) tidak
berpengaruh signifikan terhadap terciptanya word of mouth pada produk burger di
Rumah Burger.

Kata kunci: bentuk produk, rasa produk, penyajian produk, word of mouth

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT
Effect of Product Uniqueness Against Creation of Word of Mouth on
Product Burger
(Studies in Business "Rumah Burger” Jln . Medan Area Selatan - Medan )

Name : Rini Dwi Martha Lubis


NIM : 100907085
Faculty : Faculty of Social Studies and Political Science
Program of Study : Science Business Administration / Business
Advisor : Karlonta Nainggolan SE , M.Sc

Competitive world of business today is very tight . To be able to win the


competition and maintain its viability , an effort is required to develop appropriate
marketing strategies . One of them is to develop a unique product that is able to
captivate consumers. Rumah burger is the one of business that has a product that
is unique burger. This business is experiencing rapid growth. Elements unique
product that can affect the creation of word of mouth is the shape of the product,
the taste of products, and product presentation.
Formulation of the problem in this research is to determine how much
influence the variables unique product consisting of a variable form of the product
(X1), the taste of the product (X2), the presentation of the product (X3) on the
creation of word of mouth on the product burger in "Rumah Burger". While the
purpose of the study was to determine the influence of each variable uniqueness of
the product and its effects together to create word of mouth.
This research method using an associative method with a quantitative
approach. The population used is the consumers who buy products burgers in
“Rumah Burger”. By using accidental sampling of 100 respondents. With less
data collection techniques are interviews, questionnaires, and documentation.
While the analysis technique used is multiple regression analysis with the F test
and t test.
The results showed that the positive influence of the three variables to create
a unique product of word of mouth on a burger products in Rumah Burger. To test
the results obtained by simultaneous independent variables jointly influence the
creation of word of mouth. While the partial test results obtained by the taste of
the product (X2) and the presentation of the product (X3) have a significant effect,
while the form of the product (X1) does not significantly influence the creation of
word of mouth on a burger products in Rumah Burger.

Keywords : shape of the product, the taste of products, product presentation, word
of mouth

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatu

Puji beserta syukur peneliti panjatkan atas kehadirat ALLAH SWT yang

mana telah melimpahkan rahmat dan hidayah serta karunia-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Keunikan Produk Terhadap

Terciptanya Word of Mouth pada Produk Burger (Studi Pada Usaha “Rumah

Burger” Jln. Medan Area Selatan - Medan)”

Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai tugas akhir dalam

memenuhi syarat dalam menyelesaikan pendidikan dan memperoleh gelar sarjana

(S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari bahwa keberhasilan dalam menyelesaikan skripsi ini

dikarenakan adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak.

Ucapan terimakasih pertama kali yang sebesar-besarnya penulis

persembahkan kepada orang yang paling teristimewa dalam hidup penulis yaitu

kepada kedua orang tua, papa (Hj. Rizalmei Lubis) dan mama (Hj. Kurnia

Sari) yang telah memberikan kasih sayang, mendidik, membesarkan, memberikan

motivasi, dan mendukung penulis dalam materi serta selalu memanjatkan do’a

untuk penulis agar didilancarkan dalam menyelesaikan skripsi ini. Rasa

terimakasih yang sebesar-besarnya juga penulis ucapkan kepada yang tersayang

yaitu kakak saya (Risa Difi Febrini Lubis), adik laki-laki (Rizki Tri

Syahputra Lubis) dan adik perempuan (Riska Ayu Putri Lubis) yang telah

memberikan kasih sayang, dukungan serta do’a yang selalu dipanjatkan dengan

sepenuh hati untuk penulis.

Universitas Sumatera Utara


Selain itu penulisan skripsi ini juga tidak terlepas dari berbagai pihak,

dengan rasa hormat maka penulis mengucapkann terima kasih juga yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Badaruddin, M.Si, selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, MA selaku Ketua Departemen Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

3. Bapak M. Arifin Nasution, S.Sos, M.SP selaku sekertaris Departemen Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.

4. Ibu Karlonta Nainggolan, SE, M.Sc, selaku dosen pembimbing yang telah

banyak meluangkan waktu, tenaga, pikiran, arahan dan masukan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

5. Seluruh pegawai administrasi di lingkungan FISIP USU khususnya pegawai

Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis FISIP USU, kapada Kak

Siswati dan Bang Farid yang telah membantu dalam segala urusan

administrasi yang berhubungan dengan perkuliahan maupun skripsi.

6. Seluruh staf pengajar Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis yang telah

membimbing dan memberikan ilmu yang bermanfaat.

7. Terima kasih kepada Bapak Zainal Abidin Abdullah selaku pemilik usaha

dan Kak Rafiqoh Purnama Sari selaku manajer operasional yang telah

memberikan izin sehingga peneliti mempunyai kesempatan untuk melakukan

penelitian serta mau meluangkan waktunya untuk memberikan informasi

yang dibutuhkan penulis.

Universitas Sumatera Utara


Ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya juga peneliti sampaikan

secara khusus kepada :

1. Keluarga Besar (M. Saleh) dan (Alm. Ridwan Lubis) yang telah

mendukung dan mendo’akan penulis dalam menyusun skripsi dan

khususnya untuk bude saya (Suhartini) yang telah banyak mendukung

dan memotivasi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

2. Sahabat tersayang Rozaana Raziin, Novia Natasya, Balqis Astharini,

dan Irwindi Famega Terima kasih telah menjadi sahabat terbaik penulis

sejak SMP sampai dengan sekarang. Terima kasih atas doa dan support

yang telah diberikan kepada penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.

3. Teman seperjuangan, teman terbaik, Fitrah G.Pasaribu, Dedy

Syahputra Rambe, Tengku Nadya Fathiza, Auliana Nur Islami, Tya

Septiani, Destiwi Andriani, Jesaya Ginting, Boy Martua Sihombing,

terima kasih telah menjadi sahabat peneliti semenjak masuk dibangku

perkuliahan yang selalu ada dalam suka dan duka, yang selalu menemani

hingga penulis dapat menamatkan pendidikan kuliahnya. Senang bisa

bertemu dengan kalian. Love you all ♥

4. Untuk rekan-rekan seperjuangan yang lain yaitu Administrasi Bisnis

2010, khususnya kelas A. Terimakasih atas kebersamaan, semangat,

dukungan, serta bantuan yang telah diberikan selama 4 tahun ini. Aku

pasti akan sangat merindukan kalian. Semoga kita berhasil! Amiiin ☺

5. Dan juga semua pihak yang tidak dapat penulis tulis satu persatu termasuk

responden yang telah membantu dan memberikan do’anya untuk penulis.

Universitas Sumatera Utara


Demikian ucapan terimakasih yang saya ucapkan. Penulis menyadari bahwa

skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis mengharapkan kritik dan

saran yang dapat membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini

dapat memberikan manfaat bagi pembaca dan penulis lain.

Medan, Juni 2014

Penulis

Rini Dwi Martha Lubis

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................ i
HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. ii
ABSTRAK ................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR ............................................................................. v
DAFTAR ISI ………………………………………………………….... ix
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………... 1
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………..... 1
1.2 Perumusan Masalah ………………………………………………...... 4
1.3 Tujuan Penelitian …………………………………………………...... 4
1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………………….... 4
BAB II LANDASAN TEORI ………………………………………...... 6
2.1 Uraian Teoritis ...................................................................................... 6
2.1.1 Produk ............................................................................................... 6
2.1.1.1 Pengertian Produk ..................................................................... 6
2.1.1.2 Klasifikasi Produk ..................................................................... 7
2.1.2 Keunikan Produk .............................................................................. 8
2.1.2.1 Pengertian Keunikan Produk ..................................................... 8
2.1.2.2 Manfaat Keunikan Produk ........................................................ 9
2.1.2.3 Faktor-faktor Keunikan Produk ................................................. 11
2.1.3 Bentuk Produk ................................................................................... 13
2.1.3.1 Pengertian Bentuk Produk ......................................................... 13
2.1.3.2 Tujuan Bentuk Produk ............................................................... 14
2.1.3.3 Indikator Bentuk Produk ........................................................... 14
2.1.4 Rasa Produk ...................................................................................... 15
2.1.4.1 Pengertian Rasa Produk ............................................................. 15
2.1.4.2 Tujuan Rasa Produk ................................................................... 15
2.1.4.3 Indikator Rasa Produk ............................................................... 15
2.1.5 Penyajian Produk ............................................................................... 16
2.1.5.1 Pengertian Rasa Produk ............................................................. 16
2.1.5.2 Tujuan Rasa Produk ................................................................... 16

Universitas Sumatera Utara


2.1.5.3 Indikator Rasa Produk ............................................................... 18
2.1.6 Word of Mouth ................................................................................... 18
2.1.6.1 Pengertian Word of Mouth .......................................................... 18
2.1.6.1.1 Word of Mouth .................................................................... 18
2.1.6.1.2 Word of Mouth Marketing .................................................. 21
2.1.6.1 Word of Mouth Menurut Sifatnya .............................................. 23
2.1.6.3 Strategi Merangsang Word of Mouth ......................................... 24
2.1.6.4 Sumber Word of Mouth .............................................................. 25
2.1.6.5 Word of Mouth Sebagai Sumber Informasi ................................ 25
2.1.6.6 Manfaat Word of Mouth ............................................................. 27
2.1.6.7 Motivasi Melakukan Word of Mouth ......................................... 28
2.1.3.8 Tingkatan Word of Mouth .......................................................... 29
2.1.3.9 Indikator Word of Mouth ............................................................ 30
2.2 Penelitian Terdahulu ............................................................................. 30
2.3 Kerangka Konseptual ............................................................................ 33
2.4 Hipotesis ................................................................................................ 34
BAB III METODE PENELITIAN ......................................................... 36
3.1 Bentuk penelitian .................................................................................. 36
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................ 36
3.3 Definisi Konsep .................................................................................... 36
3.4 Operasional Variabel ............................................................................ 37
3.5 Populasi dan Sampel ............................................................................. 39
3.5.1 Populasi ......................................................................................... 39
3.5.2 Sampel ........................................................................................... 39
3.6 Skala Pengumpulan Variabel ............................................................... 41
3.7 Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 42
3.8 Uji Instrument ....................................................................................... 43
3.9 Uji Asumsi Klasik ................................................................................. 44
3.10 Teknik Analisis Data .......................................................................... 46
3.10.1 Metode Statistik ....................................................................... 46
3.10.2 Uji Regresi Linear Berganda ..................................................... 46

Universitas Sumatera Utara


3.10.3 Uji Hipotesis .............................................................................. 48
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................. 50
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian .................................................................. 50
4.1.1. Profil Umum Perusahaan .............................................................. 50
4.1.2 Sejarah Perusahaan ........................................................................ 53
4.1.3 Item Burger yang Dijual ................................................................ 55
4.2 Penyajian Data ..................................................................................... 58
4.2.1 Identitas Responden ..................................................................... 58
4.2.2 Distribusi Data Variabel ................................................................ 63
4.3 Tabulasi Data Hasil Kuesioner ............................................................. 73
4.4 Uji Asumsi Klasik ................................................................................ 83
4.5 Uji Regresi Linear Berganda ............................................................... 86
4.6 Uji Hipotesis ........................................................................................ 90
4.7 Hasil Pengujian Hipotesis .................................................................... 92
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................. 94
5.1 Kesimpulan ........................................................................................... 94
5.2 Saran ...................................................................................................... 96
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ………………………………….......... 34
Gambar 4.1 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 58
Gambar 4.2 Identitas Responden Berdasarkan Usia ................................... 59
Gambar 4.3 Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir .......... 60
Gambar 4.4 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan ........................... 61
Gambar 4.5 Identitas Responden Berdasarkan Frekuensi Mengkonsumsi... 62
Gambar 4.6 Identitas Responden Berdasarkan Sumber Informasi .............. 62
Gambar 4.7 Distribusi Jawaban Variabel Bentuk Produk (X1) ................... 64
Gambar 4.8 Distribusi Jawaban Variabel Rasa Produk (X2)........................ 66
Gambar 4.9 Distribusi Jawaban Variabel Penyajian Produk (X.................. 64
Gambar 4.10 Distribusi Jawaban Variabel Word of Mouth (Y) ................. 70
Gambar 4.11 Grafik Histogram Uji Normalitas ......................................... 84
Gambar 4.12 Grafik Normal P-plot Uji Normalitas ................................... 84
Gambar 4.13 Diagram Pencar Uji Heterokedastisitas ................................. 86

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Operasional Variabel ………………………………………...... 38
Tabel 3.2 Tingkat Indikator dengan Skala Likert ………………….......... 41
Tabel 4.1 Hasil Kuesioner Variabel Bentuk Produk (X1)........................... 73
Tabel 4.2 Hasil Kuesioner Variabel Rasa Produk (X2)............................... 75
Tabel 4.3 Hasil Kuesioner Variabel Penyajian Produk (X3) ....................... 78
Tabel 4.4 Hasil Kuesioner Variabel Word of Mouth (Y) ........................... 80
Tabel 4.5 Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda .................................. 87
Tabel 4.6 Uji Koefisien Determinasi (R2) ................................................... 89
Tabel 4.7 Tabel Hubungan Antar Variabel ................................................. 89

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK
Pengaruh Keunikan Produk Terhadap Terciptanya Word of Mouth pada
Produk Burger
(Studi Pada Usaha “Rumah Burger” Jln. Medan Area Selatan - Medan)

Nama : Rini Dwi Martha Lubis


NIM : 100907085
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Pembimbing : Karlonta Nainggolan SE, M.Sc

Persaingan dunia usaha saat ini sangatlah ketat. Untuk dapat memenangkan
persaingan dan mempertahankan kelangsungan hidupnya, suatu usaha dituntut
untuk mengembangkan strategi pemasaran yang tepat. Salah satunya adalah
dengan mengembangkan produk unik yang mampu memikat hati konsumen.
Rumah Burger merupakan salah satu usaha yang memiliki produk burger yang
unik. Usaha ini mengalami perkembangan yang sangat pesat. Unsur keunikan
produk yang dapat mempengaruhi terciptanya word of mouth adalah bentuk
produk, rasa produk, dan penyajian produk.
Rumusan masalah pada penelitian ini adalah untuk mengetahui berapa besar
pengaruh variabel keunikan produk yang terdiri dari variabel bentuk produk (X1),
rasa produk (X2), penyajian produk (X3) terhadap terciptanya Word of Mouth pada
produk burger di Rumah Burger. Sedangkan tujuan penelitian adalah untuk
mengetahui besarnya pengaruh masing-masing variabel keunikan produk dan
pengaruhnya secara bersama-sama dalam menciptakan word of mouth.
Metode penelitian ini menggunakan metode asosiatif dengan pendekatan
kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah konsumen yang membeli produk
burger di Rumah Burger. Dengan pengambilan sampel menggunakan accidental
sampling sebanyak 100 responden. Teknik pengumpulan data yaitu dengn metode
wawancara, kuesioner, dan dokumentasi. Sedangkan teknik analisa yang
digunakan adalah analisa regresi berganda dengan uji F dan uji t.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya pengaruh positif antara ketiga
variabel keunikan produk terhadap terciptanya word of mouth pada produk burger
di Rumah Burger. Untuk hasil uji secara simultan diperoleh variabel bebas
tersebut secara bersama-sama berpengaruh terhadap terciptanya word of mouth.
Sedangkan hasil uji secara parsial diperoleh rasa produk (X2) dan penyajian
produk (X3) berpengaruh signifikan sedangkan bentuk produk (X1) tidak
berpengaruh signifikan terhadap terciptanya word of mouth pada produk burger di
Rumah Burger.

Kata kunci: bentuk produk, rasa produk, penyajian produk, word of mouth

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT
Effect of Product Uniqueness Against Creation of Word of Mouth on
Product Burger
(Studies in Business "Rumah Burger” Jln . Medan Area Selatan - Medan )

Name : Rini Dwi Martha Lubis


NIM : 100907085
Faculty : Faculty of Social Studies and Political Science
Program of Study : Science Business Administration / Business
Advisor : Karlonta Nainggolan SE , M.Sc

Competitive world of business today is very tight . To be able to win the


competition and maintain its viability , an effort is required to develop appropriate
marketing strategies . One of them is to develop a unique product that is able to
captivate consumers. Rumah burger is the one of business that has a product that
is unique burger. This business is experiencing rapid growth. Elements unique
product that can affect the creation of word of mouth is the shape of the product,
the taste of products, and product presentation.
Formulation of the problem in this research is to determine how much
influence the variables unique product consisting of a variable form of the product
(X1), the taste of the product (X2), the presentation of the product (X3) on the
creation of word of mouth on the product burger in "Rumah Burger". While the
purpose of the study was to determine the influence of each variable uniqueness of
the product and its effects together to create word of mouth.
This research method using an associative method with a quantitative
approach. The population used is the consumers who buy products burgers in
“Rumah Burger”. By using accidental sampling of 100 respondents. With less
data collection techniques are interviews, questionnaires, and documentation.
While the analysis technique used is multiple regression analysis with the F test
and t test.
The results showed that the positive influence of the three variables to create
a unique product of word of mouth on a burger products in Rumah Burger. To test
the results obtained by simultaneous independent variables jointly influence the
creation of word of mouth. While the partial test results obtained by the taste of
the product (X2) and the presentation of the product (X3) have a significant effect,
while the form of the product (X1) does not significantly influence the creation of
word of mouth on a burger products in Rumah Burger.

Keywords : shape of the product, the taste of products, product presentation, word
of mouth

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dunia usaha di Indonesia kini telah memasuki masa dimana

persaingan usaha sangatlah ketat. Persaingan ini muncul seiring dengan

pesatnya perkembangan teknologi dan peningkatan taraf hidup masyarakat

yang sangat berpengaruh terhadap tingkat kebutuhan manusia yang semakin

beragam. Untuk dapat memenangkan persaingan dan mempertahankan

kelangsungan hidupnya, suatu usaha dituntut untuk mengembangkan

strategi pemasaran yang tepat. Salah satunya adalah dengan

mengembangkan produk sedemikian rupa yang mampu memikat hati

konsumen. Jika hal tersebut dapat dilakukan, maka usaha itu dapat dikenal

oleh masyarakat.

Banyak kesempatan yang digunakan oleh konsumen untuk berbagi

berbagai macam hal dengan orang disekitarnya, baik itu berbicara dengan

teman, keluarga, mau pun dengan rekan kerja. Desas desus yang dibicarakan

oleh konsumen mengenai suatu produk yang nantinya akan menyebar baik

itu hal yang positif dan ada juga yang negatif. Desas desus yang seperti

inilah yang biasanya dan sering disebut dengan word of mouth. Dan apabila

berkaitan dengan suatu produk, maka disebut dengan word of mouth

marketing. Kegiatan ini dianggap lebih efisien dikarenakan tidak

memerlukan biaya yang besar untuk dapat menciptakan image positif

terhadap suatu produk dan sekaligus dapat menyentuh perasaan konsumen.

Universitas Sumatera Utara


Hamburger (yang sering disebut dengan burger) adalah jenis makan

berupa roti yang diiris dua yang ditengahnya diisi dengan daging, sayuran-

sayuran berupa tomat, selada, timun dan bawang bombay. Burger diberi

macam-macam saos seperti saos tomat dan sambal, saos mayones, serta

mustard. Ada juga untuk menambah varian rasa burger ditambah dengan

keju, sosis, dan juga ham. Kata “ham” pada hamburger ini bukan merupakan

daging ham, namun kata ini berasal dari kota Hamburg di Jerman tempat

dimana daging hamburger ini berasal.

“Rumah Burger” merupakan salah satu tempat usaha wisata kuliner di

Kota Medan yang menjual berbagai macam bentuk burger mulai dari burger

yang kecil sampai buger yang besarnya berkali lipat dari kebanyakan burger

normal yang kita ketahui. Tempat usaha yang didirikan sejak bulan

November 2009 ini berlokasi di Jln. Medan Area Selatan Gg. Puri

no.8/909A, Medan. Pemilik memanfaatkan teras dan halaman rumahnya

sebagai tempat usahanya. Meskipun letaknya di dalam gang namun usaha

ini sangat di kenal oleh semua kalangan, mulai dari anak- anak hingga orang

dewasa.

Tempat ini menjadi salah satu tempat tongkrongan terfavorit para

remaja khususnya mahasiswa. Selain tempatnya yang nyaman, ciri khas

makanan dari kafe ini yang membuat remaja menyukai tempat ini. Ukuran

bentuk, rasa, dan penyajian makanan yang unik membuat konsumen tertarik

untuk datang. Produk andalan pada usaha ini adalah burger. Rasa pedas

manis yang terdapat pada produk yang dihasilkan mampu memikat hati para

Universitas Sumatera Utara


konsumen, apalagi rasa ini sesuai dengan lidah masyarakat Kota Medan

yang menyukai rasa pedas dan manis.

Keunikan atau keistimewaan yang ada dalam suatu produk dapat

memberikan manfaat kepada konsumen antara lain, memberikan fitur-fitur

yang tidak ada pada produk pesaing dan memiliki kualitas yang lebih baik

dari pesaingnya serta hal ini juga dapat meningkatkan pendapatan suatu

usaha dikarenakan berbeda dengan produk pesaing. Jumlah konsumen dan

pendapatan dari usaha ini dari tahun ke tahun teruslah meningkat. Rata-rata

peningkatan jumlah konsumen setiap tahunnya mencapai 22.000 konsumen,

dan peningkatan yang paling tajam terjadi pada tahun 2013 yaitu mencapai

44.000 konsumen. Meskipun terletak didalam sebuah gang, namun usaha ini

sangatlah terkenal dan sangat diminati oleh masyarakat.

Usaha yang sebelumnya belum pernah dilakukan penelitian dan

konsumen yang terus – menerus ramai meskipun harga produknya yang

tergolong mahal serta produk-produk unik yang dihasilkan oleh usaha ini

membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian. Penulis juga menduga

jika adanya pengaruh dari keunikan sebuah produk yang nantinya akan

menyebabkan terjadinya word of mouth. Oleh sebab itulah penulis memilih

judul “Pengaruh Keunikan Produk Terhadap Terciptanya Word of

Mouth pada Produk Burger (Studi pada Usaha “Rumah Burger” Jln

Medan Area Selatan- Medan)”.

Universitas Sumatera Utara


1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang maka perumusan masalah pada penelitian

ini adalah : Berapa besar pengaruh variabel keunikan produk yang terdiri

dari variabel bentuk produk (X1), rasa produk (X2), penyajian produk (X3)

terhadap terciptanya Word of Mouth pada produk burger (studi pada usaha

“Rumah Burger” Jln. Medan Area Selatan – Medan).

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh masing-masing variabel keunikan produk dan pengaruhnya secara

bersama-sama dalam menciptakan word of mouth pada produk burger di

“Rumah Burger” Jln. Medan Area Selatan – Medan

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi pelaku usaha

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukkan kepada pelaku usaha

untuk lebih memahami keunikan produk yang mempengaruhi word of

mouth agar dapat mengembangkan strategi pemasaran yang lebih

efektif dan dapat selalu menciptakan produk – produk yang unik lagi

untuk kemajuan usahanya.

2. Bagi penulis

Penelitian ini merupakan kesempatan bagi penulis untuk

mempraktikkan dan mengembangkan ilmu yang telah dipelajari

Universitas Sumatera Utara


sebelumnya selama kuliah serta dengan harapan dapat menambah ilmu

pengetahuan dan pengalaman di dunia bisnis, khususnya untuk

menciptakan produk-produk unik yang berbeda dengan usaha lainnya

sehingga terciptalah word of mouth dikalangan masyarakat agar dapat

menerobos persaingan usaha yang ketat.

3. Bagi penulis lain

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai referansi bagi

penulis-penulis yang akan datang berkaitan dengan komunikasi

pemasaran melalui word of mouth.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Produk

2.1.1.1 Pengertian Produk

Produk merupakan hasil dari kegiatan produksi yang berwujud

barang. Produk mempengaruhi kepuasan konsumen karena merupakan

sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan

konsumen. Menurut Buchari Alma (2007:139) produk ialah seperangkat

atribut baik berwujud maupun tidak berwujud, termasuk didalamnya

masalah warna, harga, nama baik pabrik, nama baik toko yang menjual

(pengecer), dan pelayanan pabrik serta pelanan pengecer, yang diterima oleh

pembeli guna memuaskan keinginannya.

Selanjutnya produk itu dijelaskan lebih lanjut oleh Charles Lamb

(2001:414) produk didefinisikan sebagai segala sesuatu baik yang

menguntungkan maupun tidak yang diperoleh seseorang melalui pertukaran.

Sedangkan menurut Amstrong dan Kotler (2008:57) produk adalah segala

sesuatu yang dapat ditawarka kepada pasar untuk mendapatkan perhatian,

dimiliki, digunakan atau dikonsumsi yang mungkin dapat memuaskan

harapan atau kebutuhan.

Faktor yang menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam memilih

produk yaitu faktor nilai atau manfaat yang akan diperoleh konsumen dari

suatu produk. Selain itu, konsumen juga mempertimbangkan berapa besar

Universitas Sumatera Utara


biaya yang harus dikeluarkan untuk memperoleh produk tersebut.

Banyaknya produk yang memiliki kesamaan bentuk, kegunaan dan fitur-

fitur lain membuat konsumen kesulitan untuk membedakan antara satu

produk dengan produk yang lain. Oleh sebab itu, “Rumah Burger”

menciptakan inovasi yang berbeda pada produk yang dijualnya.

2.1.1.2 Klasifikasi Produk

Menurut Kotler (2003:408) ada lima tingkatan produk, yaitu core

benefit, basic product, expected product, augmented product dan potential

product. Penjelasan tentang kelima tingkatan produk adalah :

a. Core benefit yaitu manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan

kepada konsumen.

b. Basic product yaitu bentuk dasar dari suatu produk yang dapat

dirasakan oleh panca indra.

c. Expected product yaitu serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-

kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk.

d. Augmented product yaitu sesuatu yang membedakan antara produk

yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh

pesaing.

e. Potential product yaitu semua argumentasi dan perubahan bentuk yang

dialami oleh suatu produk dimasa datang.

Universitas Sumatera Utara


2.1.2 Keunikan Produk

2.1.2.1 Pengertian Keunikan Produk

Pada era perekonomian modern seperti sekarang ini dimana

persaingan bisnis sangatlah ketat, hal yang paling berbahaya adalah “perang

harga”. Produk yang terlibat dalam perang harga akan terpangkas

keuntungannya secara signifikan, bahkan ada juga yang malah harus

menanggung kerugian. Sementara disisi pengeluaran, sangat memungkinkan

terjadi peningkatan biaya pemasaran. Bila hal ini terjadi dalam waktu yang

panjang, bisa-bisa modal yang sangat besar akan perlahan-lahan habis. Bagi

seorang entrepreneur hal ini sangatlah tidak diinginkan.

Salah satu cara untuk menghindar dari bahaya perang harga adalah

dengan membuat suatu keunikan pada produknya. Keunikan akan

memberikan suatu keunggulan tersendiri karena produk tersebut tidak bisa

lagi dibandingkan secara langsung dengan produk pesaingnya. Keunikan ini

akan sukar ditiru oleh pesaing karena pesaing tidak dapat memperoleh akses

atas sumber pengetahuan itu. Ketika produk pesaing diturunkan, pelanggan

tidak serta merta pindah karena pasti ada hal yang hilang ketika membeli

produk pesaing. Produk yang dipasarkan dengan keunikan tertentu akan

dapat terselamatkan dari bahaya perang harga. Dengan keunikan produk dan

jasanya, perusahaan atau pengusaha dapat bekerja tanpa saingan.

Menurut Salim Kartono (2010:97) keunikan produk adalah supplier

yang memproduksi produk yang sangat spesifik agar perusahaan memiliki

posisi tawar yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang

Universitas Sumatera Utara


produknya merupakan produk komoditas. Menurut Sarosa (2004:38)

keunikan produk adalah nilai tambah yang membuat produk tampil beda

dibandingkan dengan pesaing lain. Keunikan produk atau layanan suatu

perusahaan menjadi penting dan harus selalu ditingkatkan. Dengan terus

mengembangkan keunikan suatu produk, maka akan terbentuk image

produk yang menjadi pembeda diantara produk yang ada di pasaran.

2.1.2.2 Manfaat Keunikan Produk

Keunikan pada suatu produk tidak hanya menciptakan keunggulan

pada produknya tetapi juga memberikan manfaat pada perusahaan yang

menciptakan keunikan produk. Manfaat keunikan produk adalah sebagai

berikut :

1. Keunikan akan memperpanjang siklus hidup produk

Suatu produk pasti akan mengalami siklus decline atau

penurunan. Jadi, pada prinsipnya sebelum terjadi penurunan di dalam

pemasaran produk, perlu dilakukan strategi keunikan produk supaya

penjualan di dalam pemasaran meningkat kembali.

2. Keunikan akan membuat produk lebih diingat oleh konsumen

Keunikan akan membuat produk lebih melekat di benak

konsumen. Sebagai informasi, perbedaan yang ada pada produk, akan

membuat konsumen lebih mudah untuk mengingat produk yang

dipasarkan karena adanya point of interest yang dimiliki, yaitu

keunikan yang tidak dimiliki oleh produk yang lain.

Universitas Sumatera Utara


Pada dasarnya, segala sesuatu yang unik dan tidak dimiliki oleh

produk lain akan merupakan suatu hal yang selalu memancing rasa

ingin tahu konsumen. Berbekal rasa ingin tahu tersebut, konsumen akan

tertarik untuk mengetahui produk atau jasa tersebut dengan lebih dalam

dan biasanya, pada akhirnya konsumen akan tertarik untuk mencoba

mengkonsumsi produk tersebut.

3. Keunikan akan membuat produk terlihat lebih baik dibandingkan

dengan produk lain

Dengan adanya keunikan yang dimiliki, maka produk akan

terlihat lebih baik dibandingkan produk lain, karena keunikan tersebut

adalah nilai tambah dari produk yang dipasarkan. Suatu produk yang

memiliki bentuk dan keunggulan yang relatif sama dengan produk lain

biasanya akan terlihat biasa saja di mata konsumen, karena pada

prinsipnya, konsumen sering merasa jenuh dengan penawaran produk

atau jasa yang keunggulannya relatif sama dengan yang lain.

Dengan adanya keunikan atau perbedaan yang menarik dari

produk, maka hal tersebut akan membuat konsumen memiliki persepsi

bahwa produk yang dihasilkan lebih baik dibandingkan dengan yang

lain. Dengan persepsi tersebut, maka pada konsumen juga akan lebih

tertarik untuk mencoba menggunakan produk yang dihasilkan oleh

perusahaan kita dibandingkan produk atau jasa yang lain.

4. Keunikan akan membuat nilai jual dari produk yang di pasarkan

menjadi lebih tinggi

Universitas Sumatera Utara


Keunikan produk yang dimiliki bisa merupakan asset yang

berharga. Dengan keunikan produk tersebut, kita dapat menjual produk

dengan harga yang lebih tinggi. Dikatakan bahwa perusahaan dapat

menjual produk dengan harga yang lebih tinggi karena dengan keunikan

yangmiliki, perusahaan dapat dengan percaya diri mengatakan kepada

konsumen bahwa hal yang dimiliki oleh perusahaan tidak dimiliki oleh

produk yang lain.

5. Membantu terciptanya image produk

Semakin unik produk yang ditawarkan, maka akan semakin

memudahkan konsumen dalam mengenali produk tersebut. Dan

semakin banyak konsumen yang mengenali produk kita, maka semakin

besar pula peluang untuk menanamkan image produk yang perusahaan

tawarkan di hati para konsumen.

2.1.2.3 Unsur-unsur Keunikan Produk

Menurut Cooper (2000:31) keunikan produk pada dasarnya berasal

dari riset untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (orientasi pelanggan) dan

melibatkan inovasi serta teknologi yang tinggi. Keunikan dianggap penting

karena keunikan membuat produk terlihat menjadi lebih berbeda dari

produk kebanyakan. Menurut Rosen (2004:131) ada 3 (tiga) keunikan yang

harus dimiliki suatu produk untuk bisa menghasilkan word of mouth secara

positif dan terus-menerus antara lain:

Universitas Sumatera Utara


1. Bentuk Produk

Bentuk produk adalah pola atau teksture produk yang

membedakannya dengan produk pesaing. Bentuk pada produk

menyangkut pada ukuran, model, dan struktur fisik. Bentuk produk

yang unik akan memudahkan konsumen dalam mengidentifikasi produk

sehingga nantinya akan memperkuat identifikasi merek produk tersebut.

Bentuk produk juga dapat mengkomunikasikan kepada konsumen

tentang suatu produk sehingga mudah untuk dikenali.

2. Rasa Produk

Rasa adalah tanggapan indra pengecap terhadap rangsangan saraf

seperti rasa manis, pahit, masam, asin atau panas, dingin. Rasa yang

unik harus mampu memberikan kepuasan saat dikonsumsi pertama kali

dan memberikan sesuatu yang lebih dari harapan. Ketika konsumen

merasakan manfaat dari suatu produk pada saat mengkonsumsi produk

tersebut untuk pertama kalinya otomatis akan memberikan kepuasan

dan konsumen pasti akan melakukan pembelian selanjutnya karena

merasa terpuaskan pada saat mengkonsumsi produk tersebut.

3. Kemasan/ Penyajian Produk

Teknik pengemasan dan penyajian produk yang menarik mampu

mendongkrak nilai jual barang dimata konsumen. Untuk produk yang

mempunyai kemasan, fungsi utama dari kemasan adalah untuk

membungkus dan melindungi produk. Sedangkan untuk fungsi

Universitas Sumatera Utara


penyajian pada makanan yang disajikan adalah sebagai suatu cara untuk

membuat suatu produk menjadi lebih menarik.

Saat ini, banyak faktor yang membuat kemasan/penyajian

menjadi alat pemasaran yang penting. Persaingan yang meningkat

mengharuskan kemasan dan penyajian menampilkan tugas pemasaran,

mulai dari menarik perhatian, menjelaskan produk, hingga membuat

penjualan. Kemasan/penyajian produk yang inovatif akan memberi

informasi dan membawa makna pada konsumen tentang apa yang

tersirat pada kemasan dan penyajian.

2.1.3 Bentuk Produk

2.1.3.1 Pengertian Bentuk Produk

Bentuk produk dalam hal ini adalah tampilan luar produk seperti

ukuran, tekstur dan pola yang sering sekali menjadi daya tarik pertama bagi

calon pembeli. Oleh karena itu berbagai macam desain baru terus

bermunculan untuk memenuhi keinginan pembeli. Sumarno (2000:192)

menyatakan bahwa desain atau bentuk produk merupakan atribut yang

sangat penting untuk mempengaruhi konsumen agar mereka tertarik dan

kemudian membelinya.

Gobe (2005:7) menyatakan bahwa desain bentuk produk yang baik

harus dapat memberikan pengalaman sentuhan yang menyenangkan bagi

konsumen. Gobe (2005:97) meyakini bahwa dalam membeli sesuatu,

Universitas Sumatera Utara


konsumen tidak hanya memerlukan infomasi mengenai produk, mereka

cenderung menyentuh produk untuk proses evaluasi.

2.1.3.2 Tujuan Bentuk Produk

Adapun tujuan dari suatu bentuk produk menurut Ismanthono

(2010:11) adalah sebagai berikut:

1. Agar dapat memuaskan dan menggoda nilai estetika konsumen.

2. Membantu pemahaman konsumen akan fungsi dan pemakaian produk.

2.1.3.3 Indikator Bentuk Produk

Dalam mengukur bentuk produk pada suatu keunikan produk, untuk

itu berikut ini merupakan indikator-indikator pada bentuk produk yang

dapat memenuhi keunikan suatu produk :

1. Unik dan berbeda

2. Adanya rasa puas

3. Mudah untuk dikenali

4. Menarik

5. Bervariasi

6. Sesuai dengan harga

Universitas Sumatera Utara


2.1.4 Rasa produk

2.1.4.1 Pengertian Rasa Produk

Rasa adalah sensasi yang diterima oleh alat pencecap kita yang berada

di rongga mulut. Rasa ditimbulkan oleh senyawa yang larut dalam air yang

berinteraksi dengan reseptor pada lidah dan indera perasa (trigeminal) pada

rongga mulut. Saat ini ada 5 rasa dasar yang dapat dikenali oleh lidah

manusia yaitu manis, pahit, asam, asin dan umami yang terbaru. Rasa

produk merupakan senyawa yang terdapat dapat suatu produk yang

menyebabkan produk tersebut memiliki cita rasa.

2.1.4.2 Tujuan Rasa Produk

Rasa produk jelas sangatlah penting dalam suatu produk. Adapun

tujuan dari rasa pada produk menurut Gladwell (2007:198) adalah:

1. Agar dapat mengetahui rasanya enak atau tidak

2. Untuk mengetahui perbedaan rasa antara produk yang satu dengan

produk yang lain.

2.1.4.3 Indikator Rasa Produk

Indikator-indikator rasa produk yang terdapat pada suatu produk untuk

mengukur keunikannya adalah sebagai berikut :

1. Cita rasa yang berbeda

2. Adanya rasa nikmat

3. Harapan dapat terpenuhi

Universitas Sumatera Utara


4. Menarik

5. Saling melengkapi

6. Berkualitas

2.1.5 Penyajian Produk

2.1.5.1 Pengertian Penyajian Produk

Mengingat indra penglihatan sangat peka dalam menangkap dan

menilai suatu objek yang mencolok secara visual. Lewat penyajian unik dan

menarik dapat mempercantik tampilan produk tanpa mengurangi kualitas

produk itu sendiri. Penyajian yang sempurna akan menghipnotis konsumen

untuk makin tertarik terhadap produk yang disodorkan.

Dalam menyajikan suatu produk, tidak ada salahnya jika menambah

sentuhan emosional konsumen. Disadari atau tidak, perpaduan yang bagus

antara pengemasan dan penyajian produk akan membuat konsumen makin

tergila-gila dan tertarik untuk membeli produk. Dengan demikian produk

dapat dengan mudah dilihat dan dikenali, sehingga konsumen akan tertarik

dan membeli produk tersebut.

2.1.5.2 Tujuan Penyajian Produk

Adapun yang menjadi tujuan dari penyajian produk adalah sebagai

berikut :

1. Menampilkan atribut unik pada sebuah produk

2. Memperkuat penampilan estetika dan nilai (value) produk

Universitas Sumatera Utara


3. Memperkuat perbedaan antara variasi produk dan lini produk

4. Mengembangkan bentuk penyajian berbeda yang sesuai dengan

kategori

5. Menetapkan nilai produk dengan cara positioning dalam benak

konsumen

6. Mencapai kesesuaian citra produk

Suatu desain penyajian dievaluasi secara berkala untuk memastikan

bahwa desain sajian tersebut sudah sesuai dengan permintaan pasar yang

terus berubah. Berkala yang dimaksud adalah dalam ukuran tahun, misal

satu tahun sekali. Jika sudah dianggap sukses maka sebaiknya dikuatkan

bukan dibiarkan begitu saja. Dikuatkan dengan desain sajian baru yang

masih terdapat elemen-elemen desain yang mirip dengan desain penyajian

yang lama. Dengan cara ini konsumen tidak kaget dengan perubahan yang

ada karena perubahan terjadi sedikit demi sedikit.

Jika penyajian dianggap kurang sukses maka sebaiknya diganti

dengan desain baru yang dikemudian diumumkan melalui promo dan iklan

media massa. Pada akhirnya para pengembang produk, pengusaha, pebisnis,

produsen produk, produsen material kemasan, desainer kemasan dan

penyajian, dan tenaga pemasaran, kesemuanya memainkan peran dalam

kesuksesan atau kegagalan desain penyajian dalam memenuhi tujuan

pemasaran suatu produk.

Universitas Sumatera Utara


2.1.5.3 Indikator Penyajian Produk

Indikator-indikator penyajian produk yang menjadi ukuran suatu

keunikan produk adalah sebagai berikut :

1. Meningkatkan kualitas

2. Sempurna

3. Meningkatkan emosional konsumen

4. Memberikan Informasi (gambaran)

5. Berbeda

6. Adanya ciri khas

2.1.6 Word of Mouth

2.1.6.1 Pengertian Word of Mouth

2.1.6.1.1 Word of Mouth

Bisnis rumah makan atau kuliner merupakan suatu bentuk bisnis

yang cukup unik karena memiliki keterlibatan langsung dengan

konsumennya, dengan demikian word of mouth memungkinkan

terbentuknya sikap konsumen secara efektif, karena memiliki peranan

penting dalam mempengaruhi konsumen lainnya. Seyogyanya dalam

bisnis-bisnis tertentu seperti bisnis rumah makan, komunikasi pemasaran

mulut ke mulut dapat menjadi sarana komunikasi yang efektif bagi

perusahaan tanpa harus menggunakan media promosi yang mengeluarkan

biaya (Sutisna, 2001 : 185).

Universitas Sumatera Utara


Wajib diakui pada usaha skala kecil, promosi melalui mulut ke mulut

atau getok tular (buzz) merupakan cara ampuh dan efektif guna

mendongkrak penjualan. Menurut Rosen (2004:323) Buzz yang dalam

bahasa Indonesia diartikan sebagai desas-desus adalah keseluruhan

komentar mengenai produk atau perusahaan tertentu pada suatu tahap

dalam waktu tertentu. Defenisi ini secara luas mencakup segala hal yang

diceritakan mengenai suatu produk.

Menurut Sernovitz (2006:5) adalah word of mouth adalah

pembicaraan yang secara alami terjadi antar orang-orang. Word of mouth

adalah pembicaraan konsumen asli. Word of mouth tidak dapat dibuat-buat

atau diciptakan. Karena word of mouth dilakukan oleh konsumen dengan

sukarela atau tanpa mendapatkan imbalan.

Freddy Rangkuti (2009:77) mendefinisikan word of mouth sebagai

usaha pemasaran yang memicu pelanggan untuk membicarakan,

mempromosikan, merekomendasi, dan menjual suatu produk, jasa, atau

merek kepada pelanggan lain. Ketika seorang konsumen mengeluarkan

uang untuk mengkonsumsi suatu produk/jasa, secara langsung ia juga

mengkonsumsi sebuah experience, yang kemudian memberi efek persepsi,

dan berakhir pada suatu tingkat kepuasan emosional. Kepuasan emosional

inilah yang akan menghasilkan sebuah word of mouth, yang mungkin

sering muncul tanpa sengaja, namun sebenarnya bisa direncanakan dengan

strategi yang tepat, dengan goal yang diinginkan perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


Philip Kotler (2003:206) mengatakan “Tidak ada sebuah iklan atau

seorang penjual pun yang akan mampu meyakinkan anda secara persuasif

tentang kualitas suatu produk selain teman, kenalan, pelanggan lama, atau

ahli yang independen”. Ini mengindikasikan bahwa terjadinya suatu

penggunaan suatu produk kemungkinan besar akan dipengaruhi oleh orang

yang kita percaya.

Word of mouth sekarang ini menjadi sangat efektif karena

perkembangan teknologi yang begitu pesat membuat para konsumen

dengan mudah membicarakan suatu produk. Selain ketika bertatap muka,

word of mouth juga dapat terjadi melaui media internet melalui jejaring

sosial dan juga media handphone yang memungkinkan terjadinya word of

mouth. Dan akhirnya teknologi makin mempercepat sampainya bahasa

lisan.

Oleh karena itu bahasa lisan tidak hanya sepuluh kali lebih efektif

dibanding iklan cetak atau TV, bahasa lisan juga lebih penting pada saat

ini dibanding kapanpun di masa lalu karena empat alasan, yaitu (Mark

Hughes, 2007: 31) :

1) Persaingan iklan meningkat ke level tak terbendung.

2) Biaya (operasional) media tradisional semakin meningkat, bercampur

dengan masalah persaingan yang ada.

3) Kita sudah dibohongi berkali- kali oleh iklan, sepertinya satu- satunya

pesan yang kita percaya saat ini berasal dari orang biasa seperti saya

dan anda.

Universitas Sumatera Utara


4) Teknologi makin mempercepat (sampainya bahasa lisan)

2.1.6.1.2 Word of Mouth Marketing

Menurut Ali Hasan (2010:24) word of mouth marketing merupakan

bagian dari upaya menghantarkan atau menyampaikan pesan bisnis

kepada konsumen khususnya target pasar agar mereka dapat mengetahui

keunggulan produk di tengah tawaran produk saingan yang semakin

beragam.

Menurut Sernovitz (2006:9-12) Definisi word of mouth marketing

adalah tindakan yang dapat memeberikan alasan supaya semua orang lebih

mudah dan lebih suka membicarakan produk kita. Ada 4 hal yang dapat

dilakukan agar orang lain membicarakan produk atau jasa dalam word of

mouth marketing yaitu:

1) Be Interesting

Menciptakan suatu produk atau jasa yang menarik yaitu dengan

mempunyai perbedaan dengan produk lain. Meskipun suatu usaha

menciptakan produk sejenis, namun tetap akan memiliki karakteristik

tersendiri atau berbeda agar menarik untuk diperbincangkan.

Perbedaan ini bisa dilihat dari berbagai hal misalnya packaging atau

guarantee produk atau jasa tersebut.

2) Make People Happy

Dengan membuat produk yang mengagumkan, menciptakan

pelayanan prima, perbaiki masalah yang terjadi, dan memastikan suatu

Universitas Sumatera Utara


pekerjaan yang dilakukan dapat membuat konsumen membicarakan

produk ke teman mereka. Konsumen akan menjadi faktor utama

dalam kegiatan word of mouth. ia akan mengajak orang lain untuk

menikmati atau mencoba produk atau jasa yang ditawarkan. word of

mouth akan mudah terjadi apabila suatu usaha dapat membuat

konsumen tersebut merasa senang, percaya dan merasa dihormati.

3) Earn Trust and Respects

Suatu usaha harus mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dari

pelanggan. Tanpa adanya kepercayaan, orang enggan

merekomendasikan produk atau jasa yang perusahaan berikan karena

ini akan membahayakan citra harga dirinya. Komitmen terhadap

informasi yang diberikan, dan buat mereka yakin untuk membicarakan

tentang produk atau jasa tersebut dengan singkat seperti pesan singkat

agar semua orang mudah mengingatnya.

4) Make it Easy

Perusahaan/pengusaha harus membuat suatu hal yang mudah diingat

oleh orang lain untuk membicarakan produk yang ditawarkan, yaitu

menemukan cara agar mereka menyampaikan perihal mengenai

produk atau jasa tersebut dengan singkat seperti pesan singkat agar

semua orang mudah mengingatnya. Misalnya pada produk Sari Roti

mempunyai Jigle yaitu “Sari roti, roti sari Roti”.

Universitas Sumatera Utara


2.1.6.2 Word of Mouth Menurut Sifatnya

Word of Mouth dapat menjadi sesuatu yang menguntungkan atau

malah mendatangkan masalah. Oleh karena itu menurut sifatnya word of

mouth dapat dibagi menjadi dua yaitu :

1. Word of Mouth Positif (Positive Word of Mouth/ PWOM)

Yaitu bentuk word of mouth yang dapat timbul manakala produk yang

sudah dikonsumsi berhasil memuaskan konsumennya. Konsumen yang

sudah terpuaskan belum tentu akan menceritakannya kepada orang lain.

Word of Mouth positif baru akan muncul dari suatu pengalaman yang

dianggap luar biasa oleh konsumen, yang pada saat itu tingkat kepuasan

emosionalnya tinggi. Artinya apa yang diperoleh konsumen setelah

transaksi lebih tinggi dari harapannya. Sehingga tanpa diminta

konsumen akan menceritakan pengalaman yang dirasakan kepada orang

terdekatnya.

2. Word of Mouth negatif (Negative Word of Mouth/ NWOM)

Yaitu bentuk word of mouth yang dapat timbul manakala produk yang

dikonsumsi ternyata mengecewakan. Merupakan suatu fenomena yang

paling ditakutkan perusahaan karena seorang konsumen yang kecewa

akan berbicara, tidak hanya ke orang-orang terdekatnya saja. Konsumen

akan berusaha menyampaikan kekecewaannya ke sebanyak mungkin

orang.

Universitas Sumatera Utara


2.1.6.3 Strategi Merangsang Word of Mouth

Word of mouth merupakan salah satu jenis pemasaran yang disukai

oleh suatu perusahaan. Suatu perusahaan tidak mengeluarkan anggaran

iklan yang besar dikarenakan konsumen membicarakan tentang

perusahaan atau tentang produk perusahaan kekeluarga maupun

kerabatnya. Strategi agar terjadinya word of mouth menurut Ali Hasan

(2010:254) adalah sebagai berikut :

1. Mendalami Perilaku Konsumen

2. Membantu Membuat Tulisan

3. Memupuk Rasa Memiliki

4. Membuat Bahan Publikasi

5. Memberi Kejutan

6. Memberi Rewards

7. Menciptakan Produk yang Unik

8. Mencari Pemimpin Opini untuk Berbicara Tentang Produk

9. Identifikasi Pelanggan yang Melakukan Pembicaraan

10. Gunakan Strategi Ofensif

11. Merangsang Pengetahuan Produk atau Layanan

12. Selesaikan Keluhan dengan Baik

13. Puaskan Semua Pertanyaan

Dari strategi word of mouth yang telah disebutkan, penelitian ini

hanya membahas mengenai strategi menciptakan produk yang unik

(keunikan produk).

Universitas Sumatera Utara


2.1.6.4 Sumber Word of Mouth

Menurut Kotler dan Keller (2009:235) konsumen sebagai audience

dapat memperoleh informasi dari berbagai sumber, yaitu :

1. Sumber pribadi seperti keluarga, tetangga, teman-teman, rekan-

rekan.

2. Sumber komersial seperti iklan, tenaga penjual, dan lain-lain.

3. Sumber umum seperti media massa, lembaga konsumen.

4. Sumber pengalaman seperti menangani, menguji, dan

menggunakan produk.

Word of mouth sangat berkaitan dengan pengalaman menggunakan

suatu produk. Dalam menggunakan suatu produk, akan timbul perasaan

puas jika produk yang digunakan mampu memenuhi harapan konsumen,

dan sebaliknya akan merasa tidak puas jika penggunaan produk tidak

sesuai dengan harapan sebelumnya. Menurut Sumardy (2011:67) word of

mouth adalah tindakan penyediaan informasi oleh seorang konsumen

kepada konsumen lainnya.

2.1.6.5 Word of Mouth Sebagai Sumber Informasi

Menurut Ali Hasan (2010:25) terdapat beberapa alasan yang membuat

word of mouth dapat menjadi sumber informasi yang kuat dalam

mempengaruhi pembelian adalah sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara


1. Word of mouth adalah sumber informasi yang independen dan jujur

(ketika informasi datang dari seorang teman itu lebih kredibel karena

tidak ada association dari orang dengan perusahaan atau produk.

2. Word of mouth sangat kuat karena memberikan manfaat kepada yang

bertanya dengan pengalaman langsung tentang produk melalui

pengalaman teman dan kerabat.

3. Word of mouth disesuaikan dengan orang-orang yang tertarik

didalamnya, seorang tidak akan bergabung dengan percakapan, kecuali

mereka tertarik pada topik diskusi.

4. Word of mouth menghasilkan media iklan informal.

5. Word of mouth dapat mulai dari satu sumber tergantung bagaimana

kekuatan influencer dan jaringan sosial itu menyebar dengan cepat dan

secara luas kepada orang lain.

6. Word of mouth tidak dibatasi oleh ruang atau kendala lainnya seperti

iklan sosial, waktu, keluarga atau hambatan fisik lainnya.

Komunikasi dari mulut ke mulut menyebar melalui jaringan bisnis,

sosial dan masyarakat yang dianggap sangat berpengaruh (Ali Hasan,

2010:230). Menurut Rosen (2004:16) ada tiga alasan yang membuat word of

mouth menjadi begitu penting :

1. Kebisingan (Noise)

Para calon konsumen hampir tidak dapat mendengar banyaknya

kebisingan yang dilihatnya diberbagai media setiap harinya. Mereka

bingung sehingga untuk melindungi diri, mereka menyaring sebagian

Universitas Sumatera Utara


pesan yang berjejalan dari media massa. Sebenarnya mereka cenderung

lebih mendengarkan apa yang dikatakan orang atau kelompok yang

menjadi rujukan seperti teman-teman atau keluarga.

2. Keraguan (Skepticism)

Para calon konsumen umumnya bersikap skeptis ataupun meragukan

kebenaran informasi yang diterimanya. Hal ini disebabkan oleh

banyaknnya kekecewaaan yang dialami konsumen saat harapannya

ternyata tidak sesuai dengan kenyataan disaat mengkonsumsi produk.

Dalam kondisi ini konsumen akan berpaling ke teman ataupun orang

yang bisa dipercaya untuk mendapatkan produk yang mampu

memuaskan kebutuhannya.

3. Keterhubungan (Connectivity)

Kenyataan bahwa para konsumen selalu berinteraksi dan berkomunikasi

satu dengan yang lain, mereka saling berkomentar mengenai produk

yang dibeli ataupun bahkan bergosip mengenai persoalan lain. Dalam

interaksi ini sering terjadi dialog tentang produk seperti pengalaman

mereka menggunakan produk.

2.1.6.6 Manfaat Word of Mouth

Menurut Kotler (2003:261) ada dua manfaat utama dalam melakukan

word of mouth (WOM), yaitu:

Universitas Sumatera Utara


1. Sumber Dari Mulut ke Mulut Meyakinkan

Cerita dari mulut ke mulut adalah satu-satunya metode promosi yang

berasal dari konsumen, oleh konsumen, dan untuk konsumen.

Pelanggan yang merasa puas tidak hanya akan membeli kembali, tetapi

mereka juga adalah reklame yang berjalan dan berbicara untuk bisnis

yang dijalankan.

2. Sumber dari Mulut ke Mulut Memiliki Biaya yang Rendah

Dengan tetap menjaga hubungan dengan pelanggan yang puas dan

menjadikan merekasebagai penyedia akan membebani bisnis yang

dijalankan dengan biaya yang relatif rendah.

2.1.6.7 Motivasi Melakukan Word of Mouth

Sutisna (2002:185) menyebutkan dasar motivasi bagi konsumen untuk

membicarakan (word of mouth communication) mengenai produk atau jasa,

yaitu :

1. Keterlibatan dengan Produk

Seseorang mungkin begitu terlibat dengan suatu produk tertentu atau

aktivitas tertentudan bermaksud membicarakan hal itu dengan orang

lain, sehingga terjadilah proses word of mouth.

2. Pengetahuan tentang Produk

Seseorang mungkin banyak mengetahui tentang produk (keunggulan,

cita rasa, kualitas, suasana tempat) dan menggunakan percakapan

sebagai cara menginformasi kepada orang lain. Dalam hal ini word of

Universitas Sumatera Utara


mouth dapat menjadi alat untuk menanamkan kesan kepada orang lain

bahwa kita mempunyai pengetahuan dan keahlian tertentu.

3. Membicarakan Produk

Seseorang mungkin mengawali diskusi dengan membicarakan sesuatu

yang keluar dari perhatian utama diskusi. Dalam hal ini mungkin saja

karena ada dorongan dan keinginan bahwa orang lain tidak salah dalam

memilih barang dan jangan menghabiskan waktu untuk mencari

informasi mengenai suatu produk.

4. Mengetahui Ketidakpastian

Word of mouth merupakan suatu cara untuk mengurangi ketidakpastian,

karena dengan adanya bertanya kepada teman, keluarga, atau tetangga

informasinya lebih dapat dipercaya, jelas, dan adanya kesan menarik.

Sehingga juga akan mengurangi waktu penelusuran dan evaluasi merek

dan akhirnya akan meningkatkan keputusan pembelian.

2.1.3.8 Tingkatan Word of Mouth

Dari perspektif strategi dan fungsi komunikasi pemasaran, word of

mouth terdiri dari tiga level yaitu:

1. Membicarakan (Talking)

Pada level ini, konsumen membicarakan produk/merek tertentu kepada

orang lain. Level pertama ini merupakan word of mouth yang paling

mendasar yang sering terjadi dan dilakukan. Word of Mouth pada level

ini tidak berhubungan langsung dengan penjualan.

Universitas Sumatera Utara


2. Mempromosikan (Promoting)

Pada level ini, konsumen mulai mempromosikan produk kepada orang

lain (word of mouth to make your customers do the promotion) dengan

menceritakan produk yang pernah dikonsumsinya

3. Merekomendasikan (Recommendating)

Pada level ini, konsumen merekomendasikan produk yang sebelumnya

pernah dikonsumsinya kepada orang lain. Ini merupakan tahapan word

of mouth yang paling penting. Dimana pada level ini konsumen

membuat suatu komunikasi pemasaran yang nantinya dapat membantu

penjualan produk.

2.1.3.9 Indikator Word of Mouth

Menurut Mikkelsen dkk (2003) dalam Ghorban dan Tahernejad

(2012). Indikator dari word of mouth diukur dengan cara berikut, yaitu :

1. Kemauan konsumen dalam membicarakan hal-hal positif tentang

kualitas produk kepada orang lain (delight effect)

2. Rekomendasi produk kepada orang lain (emotional effect)

3. Dorongan terhadap teman atau relasi untuk melakukan transaksi atas

produk (inspirational effect)

3.2 Penelitian Terdahulu

1. Penelitian oleh Ervinna R. Siregar (2011) berjudul “Analisis Keunikan

Produk yang Mempengaruhi Terciptanya Word of Mouth pada Produk

Universitas Sumatera Utara


Es Krim Magnum Classic (Studi Kasus pada Mahasiswa FISIP USU)”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis keunikan

produk yang terdiri dari bentuk produk (X1), rasa produk (X2), dan

kemasan produk (X3) dalam menciptakan word of mouth pada produk

es krim magnum classic pada mahasiswa FISIP USU. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan bahwa dari hasil analisis deskriptif dapat

dilihat rata-rata responden setuju jika keunikan produk mempengaruhi

word of mouth pada produk es krim magnum classic pada mahasiswa

FISIP USU, sedangkan dari analisis statistik hasil penelitian

menunjukkan adanya pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel

keunikan produk terhadap word of mouth.

2. Penelitian oleh Muhammad Ardiansyah (2010) berjudul “Analisis

Karakteristik Yang Mempengaruhi Terciptanya Word Of Mouth Pada

Usaha Es Dawet Cah Mbanjar Medan (Studi Kasus Pada Mahasiswa

FISIP USU)”. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana

pengaruh karakteristik yang dimiliki es dawet Cah Mbanjar yang dapat

mempengaruhi terciptanya word of mouth. Dari penelitian ini ditemui

bahwa variable yang dimiliki oleh es dawet Cah Mbanjar ini terdiri dari

Delight Effect (X1), Inspirational (X2), Reaksi Emosional (X3), dan

Satisfied (X4) yang seluruhnya berpengaruh positif dan signifikan

terhadap variable word of mouth Pada Usaha Es Dawet Cah Mbanjar

Medan (Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP USU).

Universitas Sumatera Utara


3. Penelitian oleh Rahmatya Widyaswati (2010) berjudul “Analisis Faktor

– Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Sehingga Tercipta Word Of

Mouth Yang Positif Pada Pelanggan Speedy Di Semarang”. Penelitian

ini bertujuan untuk mengkaji dan menganalisis tiga variabel yang

mempunyai pengaruh kepuasan sehingga tercipta word of mouth yang

positif dan mengetahui ada atau tidaknya pengaruh yang signifikan

antara kualitas produk (X1), kualitas Pelayanan (X2), dan harga (X3)

yang kompetitif terhadap kepuasan pelanggan. Dari hasil penelitian ini

diperoleh bahwa kualitas pelayanan (X2) kepada pelanggan speedy akan

memberikan dampak kepuasan pelanggan meningkat dan word of

mouth yang positif dapat tercipta.

4. Penelitian oleh Aflit Nuryulia Praswati (2009) berjudul “Analisis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Komunikasi Word Of Mouth

Terhadap Minat Guna Jasa Ulang (Studi Kasus Pada Pt Nasmoco Di

Semarang)”. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor

yang mempengaruhi komunikasi word of mouth terhadap minat guna

jasa ulang. Obyek penelitian ini adalah PT. Nasmoco di Semarang.

Hasil penelitian ini menunjukkan diantaranya bahwa kualitas pelayanan

berpengaruh positif terhadap komunikasi word of mouth. Kepuasan

pelanggan (X1) berpengaruh positif terhadap komunikasi word of

mouth. Komitmen (X2) berpengaruh positif terhadap komitmen word of

mouth. Kekuatan hubungan (X3) berpengaruh positif terhadap

Universitas Sumatera Utara


komunikasi word of mouth. Komunikasi word of mouth berpengaruh

postif terhadap minat guna jasa ulang.

5. Penelitian oleh Putri Afnia Zikra berjudul “Pengaruh Customer Loyalty

Terhadap Terciptanya Word of Mouth Communication (Studi Kasus

pada Travel Cipaganti rute Bandung-Jakarta)”. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa variabel bebas yaitu customer loyalty yang

memiliki sub variabel repeat purchase (X1), retention (X2) dan

referrals (X3) secara bersama-sama mempengaruhi terciptanya valence

word of mouth communication dan hanya sub variabel retention (X2)

dan referrals (X3) yang mempengaruhi terciptanya volume word of

mouth communication di kalangan pelanggan setia Travel Cipaganti

rute Bandung-Jakarta. Kesimpulan dari penelitian ini juga menunjukkan

bahwa sub variabel yang paling dominan mempengaruhi tercipatanya

valence dan volume word of mouth communication adalah variabel

retention (X2).

3.3 Kerangka Konseptual

Kerangka konseptual merupakan model tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai

masalah. Dari penelitian ini maka yang diteliti adalah adakah hubungan

antara variabel keunikan produk (X) yang terdiri dari bentuk produk (X1),

rasa produk (X2), penyajian produk (X3) dengan variabel word of mouth (Y).

Universitas Sumatera Utara


Adapun kerangka pemikiran teoritis yang dari penelitian yang dilakukan

adalah sebagai berikut :

Keunikan Produk
(X)

Bentuk
Produk (X1)

Rasa Word of Mouth


Produk (X2) (Y)

Penyajian
Produk (X3)

Sumber : Rosen (2004) & Mikkelsen dkk (2003), diolah oleh peneliti (2014)
Gambar 2.1 : Kerangka Konseptual

3.4 Hipotesis

Merupakan jawaban sementara atas permasalahan yang akan diuji

kebenarannya secara ilmiah. Berdasarkan perumusan masalah yang telah

dikemukakan maka dirumuskan hipotesis penelitian yaitu: Keunikan Produk

yang terdiri dari variabel bentuk produk (X1), rasa produk (X2), dan

penyajian produk (X3) berpengaruh terhadap terciptanya word of mouth

pada produk burger (studi kasus pada usaha “Rumah Burger” Jln. Medan

Area Selatan – Medan).

H1 : Bentuk produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

terciptanya word of mouth

Universitas Sumatera Utara


H2 : Rasa produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

terciptanya word of mouth

H3 : Penyajian produk berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap terciptanya word of mouth

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode analisis asosiatif dengan

pendekatan kuantitatif. Menurut Juliandi (2013:14) penelitian asosiatif

adalah penelitian yang berupaya mengkaji bagaimana suatu variabel

memiliki keterkaitan atau berhubungan dengan variabel lain, atau apakah

suatu variabel dipengaruhi oleh variabel lainnya, atau apakah suatu variabel

menjadi sebab perubahan variabel lainnya.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Rumah Burger yang terletak di Jalan

Medan Area Selatan Gg. Puri No.8/909A Medan, Sumatera Utara.

Sedangkan waktu penelitian dilakukan pada bulan Maret sampai dengan

bulan Mei 2014.

3.3 Definisi Konsep

Dalam penelitian ini, penulis merumuskan variabel yang akan

memberikan gambaran bagaimana caranya untuk mengukur variabel bebas

dan variabel terikat, berikut definisinya :

1. Variabel Bebas (independen variable) yaitu keunikan produk (X).

Menurut Rosen (2004:131) ada 3 (tiga) keunikan yang harus dimiliki

Universitas Sumatera Utara


suatu produk untuk bisa menghasilkan word of mouth secara positif dan

terus-menerus antara lain:

a. Bentuk Produk (X1)

Merupakan pola atau texture produk yang membedakan produk

tersebut dengan produk pesaing.

b. Rasa Produk (X2)

Merupakan kepekaan indera pengecap dalam menentukan adanya

rasa manis, pedas, asam, asin, pahit, dan lain-lain.

c. Penyajian Produk (X3)

Merupakan ilmu, seni dan teknologi dalam membungkus atau

menyajikan sebuah produk dengan inovasi semenarik mungkin.

2. Variabel Terikat (dependent variable) yaitu word of mouth.

Word of mouth (Y) adalah pembicaraan hal-hal mengenai suatu produk

yang kemudian direkomendasikan ke orang lain dengan cara

membicarakan tentang produk tersebut agar adanya dorongan untuk

mengkonsumsi produk tersebut.

3.4 Operasional Variabel

Berdasarkan definisi konsep yang telah dikemukakan diatas, penulis

merumuskan mekanisme penganalisaan variabel melalui indikator. Dalam

penelitian ini, variabel-variabel yang dioperasionalkan adalah semua

variabel yang telah dirumuskan untuk memberikan gambaran cara

mengukur variabel bebas dan variabel terikat. Berikut penjelasannya :

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.1
Operasional Variabel
Variabel Sub Variabel Indikator
1. Unik dan berbeda
2. Adanya rasa puas
Bentuk Produk 3. Mudah untuk dikenali
(X1)
4. Menarik
5. Bervariasi
6. Sesuai dengan harga
1. Cita rasa yang berbeda
2. Adanya rasa nikmat
3. Harapan dapat terpenuhi
Keunikan Produk Rasa Produk
4. Menarik
(X) (X2)
5. Saling melengkapi
6. Berkualitas
1. Meningkatkan kualitas
2. Sempurna
3. Meningkatkan emosional
Penyajian Produk
konsumen
(X3)
4. Memberikan Informasi
(gambaran)
5. Berbeda
6. Adanya ciri khas
1. Perolehan informasi
2. Membicarakan hal-hal yang
positif
3. Menciptakan respon positif
Word of mouth 4. Meyakinkan orang lain
pada produk 5. Memperkenalkan produk ke
“Rumah Burger” orang lain
(Y) 6. Mempromosikan ke orang
lain
7. Merekomendasikan produk
ke orang lain
8. Mengajak orang lain untuk
mengkonsumsi produk
9. Merasa senang ketika bisa
mengajak orang lain
Sumber : diolah oleh peneliti, 2014

Universitas Sumatera Utara


3.5 Populasi dan Sampel

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2009:61) Populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Populasi pada penelitian ini adalah manager operasional “Rumah

Burger” yang mengertahui seluruh proses kegiatan usaha yaitu Rafiqoh

Purnama Sari dan seluruh kosumen yang datang untuk mencicipi burger

yang terdapat pada “Rumah Burger”. Konsumen rumah burger perhari rata-

rata berjumlah 480 orang yang dikalikan selama 6 hari karena dalam

seminggu usaha ini hanya beroperasi selama 6 hari saja, maka jumlah

populasinya adalah 2.880 orang.

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2009:62) Sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka

peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa

yang dipelajari dari sampel itu, kesimpulannya akan dapat diberlakukan

untuk populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus betul-

betul sesuai (mewakili).

Teknik perhitungan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini

dengan menggunakan prosedur non probability sampling sedangkan metode

yang digunakan adalah metode “Accedential Sampling” yaitu metode

Universitas Sumatera Utara


pengambilan sampel dengan memilih siapa yang kebetulan ada dan

merupakan pembeli produk burger pada “Rumah Burger”.

Untuk mendapatkan sampel yang dapat menggambarkan populasi,

maka dalam penentuan sample penelitian ini digunakan rumus Slovin

(dalam Umar, 2004:108) sebagai berikut :

N
� =
1 + N (e)2

Dimana :

� = Jumlah sampel

� = Jumlah populasi

� = Persen kesalahan pengambilan sampel yang masih dapat ditolerir.

Dari jumlah populasi tersebut dengan tingkat kelonggaran

ketidaktelitian sebesar 10%, maka dengan menggunakan rumus diatas

diperoleh sampel sebesar tingkat kesalahan penarikan sampel ditentukan

sebesar 10%. Maka dari perhitungan rumus tersebut dapat diperoleh sampel

yang dibutuhkan, yaitu :

N
� =
1 + N (e)2

2.880
� =
1 + 2.880 (0,01)2

2.880
� =
1 + 28.8

2.880
� =
29.8

� = 96.64

Universitas Sumatera Utara


Jadi berdasarkan rumus diatas, sampel yang diambil sebanyak 96.64

orang. Untuk memudahkan perhitungan maka dibulatkan menjadi 100

orang. Jadi sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 100 responden.

3.6 Skala Pengukuran Variabel

Mengingat pertanyaan-pertanyaan dalam kuesioner menunjukkan

sebuah nilai yang didapat dari penilaian responden maka data

dikuantifikasikan dengan menggunakan skala likert. Kuesioner yang

disusun oleh peneliti terdiri atas pernyataan dengan menggunakan skala

Likert. Skala yang didasarkan pada ranking yang diurutkan dari jenjang

yang lebih tinggi sampai jenjang terendah atau sebaliknya (Ridwan dan

Akdon, 2007:12).

Tabel 3.2
Tingkat Indikator dengan Skala Likert

No. Jawaban Skor


1. Sangat Setuju ( SS ) 5
2. Setuju ( S ) 4
3. Kurang Setuju ( KS ) 3
4. Tidak Setuju ( TS ) 2
5. Sangat Tidak Setuju ( STS ) 1
(Sumber : Ridwan dan Akdon, 2007: 12)

Dengan menggunakan Skala Likert dalam penelitian tersebut, maka

variable dalam penelitian ini dijabarkan menjadi indikator-indikator yang

dapat diukur. Indikator-indikator yang terukur ini dapat dijadikan sebagai

Universitas Sumatera Utara


titik tolak dalam pembuatan pertanyaan dan pernyataan yang perlu dijawab

oleh responden.

3.7 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan keterangan-keterangan atau fakta-fakta yang

dikumpulkandari suatu populasi atau bagian populasi yang akan digunakan

untuk menerangkanciri-ciri populasi yang bersangkutan (Lungan, 2006:13).

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini terdiri dari 2 jenis yaitu data

primer dan data sekunder, dengan uraian teknik pengumpulan data dalam

setiap jenisnya sebagai berikut :

1. Data Primer

Data yang dikumpulkan sendiri oleh peneliti secara langsung dari

objek yang telah diteliti, teknik pengumpulan datanya yaitu berupa :

1) Wawancara

Penulis melakukan tanya jawab langsung secara lisan dengan manager

operasional Rumah Burger yang bernama Rafiqoh Purnama Sari.

2) Angket (kuesioner)

Angket atau kuesioner ini berupa daftar pertanyaan yang telah disusun

secara sistematis untuk diberikan kepada para responden yaitu

konsumen yang makan di tempat usaha tersebut.

2. Data Sekunder

Data yang dikumpulkan dari sumber yang sudah ada. Berikut

merupakan teknik pengumpulan datanya :

Universitas Sumatera Utara


1) Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara mengolah laporan-laporan serta catatan-catatan data tertulis,

buku, serta penelusuran internet yang menunjang penelitian ini.

3.8 Uji Instrument

1. Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk menguji sejauh mana ketepatan atau

kebenaran suatu instrumen sebagai alat ukur variabel penelitian (Juliandi,

2013:79). Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner

mampu untuk mengungkap sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner

tersebut.

Bila rhitung > rtabel, maka pernyataan dinyatakan valid. Sebaliknya, bila

rhiung < rtabel, maka pernyataan dinyatakan tidak valid. Penelitian ini

menggunakan alat kuesioner, karena itu uji validitas dilakukan untuk

menguji data yang telah didapat setelah penelitian merupakan data yang

valid atau tidak dengan menggunakan alat ukur kuesioner tersebut.

2. Uji Reliabilitas

Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk melihat apakah instrumen

penelitian merupakan instrumen yang handal dan dapat dipercaya

(Juliandi, 2013:83). Suatu kuesioner dikatakan reliable atau handal jika

jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil

terhadap pertanyaan yang diajukan. Reliabilitas menunjukkan tingkat

Universitas Sumatera Utara


kestabilan, konsistensi, dan atau kehandalan variabel untuk

menggambarkan gejala seperti apa adanya.

Suatu indikator dikatakan reliabel apabila indikator tersebut

digunakan untuk subjek yang sama, dalam waktu dan kondisi yang

berbeda, tetap menunjukkan hasil yang sama. Bila rhitung > rtabel, maka

kuesioner dinyatakan reliabel. Sebaliknya, bila rhitung < rtabel, maka

kuesioner dinyatakan tidak reliabel. Uji validitas dan reliabilitas ini diukur

dengan menggunakan bantuan aplikasi Software SPSS 16.0 for Windows.

3.9 Uji Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan analisis dengan regresi, dilakukan uji persyaratan

analisis terlebih dahulu. Uji analisis itu meliputi, Juliandi (2013:174) :

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi,

variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi

normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki

distribusi data normal atau mendekati normal.

Menurut Ghozali (2005:110) Pada prinsipnya normalitas dapat

dideteksi dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal

dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Dasar

pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

a. Jika titik menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

Universitas Sumatera Utara


b. Jika titik menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji model regresi ditemukan

adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang

baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel bebas. Jika

variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak

ortogonal. Variabel ortoganal adalah variabel bebas yang nilai korelasi

antara sesama variabel bebas sama dengan nol. Cara yang digunakan

untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian

(Variance Inflasi Factor / VIF), yang tidak melebihi 5.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke

pengamatan yang tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika

berbeda disebut heteroskedastisitas. Ada beberapa cara untuk

mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas, diantaranya yaitu :

Menurut Ghozali (2011:139) adalah dengan melihat grafik plot

antara nilai prediksi variabel terikat (dependen), dengan dasar analisis

sebagai berikut :

Universitas Sumatera Utara


a. Jika terdapat pola tertentu, seperti titik-titik yang membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar, kemudian

menyempit) maka mengindikasikan terdapat gejala

heterokedastisitas.

b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar di atas

dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heterokedastisitas.

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Metode Statistik

Metode analisis data menggunakan pendekatan analisis data

kuantitatif artinya penelitian yang dilakukan adalah dengan menekankan

analisanya pada data-data hitungan (angka).

3.10.2 Uji Regresi Linear Berganda

Dalam penelitian ini penulis menggunakan analisis regresi linier

berganda. Menurut Ginting (2008:191) analisis regresi linier berganda

ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa beberapa

variabel bebas yang biasa disebut X1, X2, X3 dengan variabel terikat yang

disebut Y.

1. Persamaan Regresi

Model persamaan regresi berganda yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + .... + e

Universitas Sumatera Utara


Dimana:

Y = Word of Mouth

a = Konstanta

b1, b2, b3 = Koefisien regresi

X1 = Bentuk Produk

X2 = Rasa Produk

X3 = Penyajian Produk

e = Standar Error

Selain itu, melalui regresi linier berganda akan diketahui juga

variabel manakah diantara variabel keunikan produk (X) dimaksud

yang paling berpengaruh terhadap variabel word of mouth (Y).

2. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa

jauh kemampuan variabel bebas yaitu keunikan produk dalam

menerangkan variabel terikat yakni word of mouth. Nilai koefisien

determinasi adalah antara nol dan satu.

a. Jika R2 berkisar antara nol sampai dengan satu (0 ≤ R ≤ 1), maka

variabel bebas (X) memberikan secara keseluruhan semua

informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel terikat (Y)

b. Jika R2 = 0, maka kemampuan variabel bebas (X) dalam

menjelaskan variabel terikat (Y) sangatlah terbatas.

Universitas Sumatera Utara


3.10.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis digunakan untuk menguji kebenaran hipotesis yang telah

dibuat berdasarkan data penelitian. Suatu perhitungan variabel disebut

signifikan secara statistic apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah

kritis (daerah dimana H0 ditolak). Namun sebaliknya, disebut tidak

signifikan apabila nilai uji statistiknya berada dalam daerah dimana H0

diterima. Uji hipotesis yang dilakukan adalah sebagai berikut:

1. Uji Signifikan Simultan (Uji – F)

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel

bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara

bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah:

a. H0 : b1 = b2 = b3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh

yang positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel

terikat.

b. Ha : b1, b2, b3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah:

a. H0 ditolak jika Fhitung ≤ Ftabel (sig ≤ α = 0.05)

b. H0 diterima jika Fhitung > Ftabel atau (sig > α = 0.05)

2. Uji Parsial ( Uji-t)

Uji statistik t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh

variable bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat.

Menurut juliandi (2013:181) apabila peneliti bermaksud menganalisis

Universitas Sumatera Utara


regresi parsial (sebuah variabel bebas dan sebuah variabel terikat),

maka nilai yang digunakan untuk menguji hipotesisnya adalah “nilai t”

maka dapat dilihat nilai probabilitasnya.

Signifikan pengaruh dari variabel-variabel keunikan produk yang

mempengaruhi terciptanya word of mouth digunakan alat uji variabel t

dengan  = 0,05. Bentuk pengujiannya adalah sebagai berikut :

a. H0: b1 = 0, (Tidak berpengaruh secara parsial variabel bebas

terhadap variabel terikat ).

b. Ha: b1 ≠ 0, (berpengaruh secara parsial variabel bebas terhadap

variabel terikat)

Kriteria pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

a. H0 ditolak jika thitung ≤ttabel pada α = 0.05

b. H0 diterima jika thitung > ttabel pada α = 0.05

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

4.1.1. Profil Umum Perusahaan

Objek yang digunakan untuk penelitian dalam skripsi ini adalah

Rumah Burger yang berada dijalan Medan Area Selatan Gg. Puri no

8/909A, Medan. Usaha ini dimiliki oleh seorang pensiunan swasta yang

bernama Bapak Zainal Abidin Abdullah. Usaha yang didirikan pada bulan

November tahun 2009 ini merupakan usaha yang menjual produk makanan.

Rumah Burger merupakan salah satu usaha yang sangat banyak diminati

oleh masyarakat khususnya di kota Medan. Usaha ini mampu menyita

perhatian konsumen dari tahun ke tahun. Pendapatan yang diperoleh pemilik

setiap bulannya sangatlah fantastis.

Awal mula usaha ini dibuka, sang pemilik hanya mampu memperoleh

omset berkisar Rp 30.000,00 – Rp 70.000,00 per harinya. Namun seiring

berkembangnya usaha ini dengan menjadi salah satu tempat wisata kuliner

terkenal di Kota Medan, jumlah omset setiap tahunnya bertambah secara

signifikan. Hingga pada saat ini “Rumah Burger” mampu mencapai omset

sampai Rp 130.000.000,00 perbulannya atau dengan kata lain mendapatkan

Rp 5.000.000,00 perharinya.

Sang pemilik mengawali usahanya ini tanpa karyawan, hanya

mengharapkan dari sang anak yang merupakan manajer operasional untuk

mengerjakan seluruh proses kegiatan penjualan. Mulai dari koki, penyaji,

Universitas Sumatera Utara


penyedia bahan utama sampai pembersih alat makanan seluruhnya

dikerjakan oleh sang anak. Namun jumlah pengunjung terus menerus

mengalami peningkatan sehingga membutuhkan adanya tambahan tenaga

kerja. Akhirnya usaha ini pun terus-menerus menambah anggota kerja dan

hingga saat ini mampu mempekerjakan 12 orang yang sudah menjadi

karyawan tetap. Pada dapur produksi bahan utama terdapat 3 orang

termasuk sang anak (manajer operasional) sebagai leadernya, 4 orang berada

didapur penyajian makanan, 1 orang penyaji jus, 2 orang sebagai pramusaji,

dan 3 orang lagi sebagai petugas kebersihan alat makan. Namun untuk hari

Sabtu dan Minggu, “Rumah Burger” manambah 2 karyawan harian sebagai

pramusaji dikarenakan jumlah konsumen yang meningkat pada hari-hari

tersebut.

Ukuran merupakan hal yang diperhatikan konsumen, setiap macam-

macam jenis burger ini mempunyai ukuran yang berbeda-beda sesuai

dengan isi burger yang di pesanan. Ukurannya bervariasi, ada ukuran kecil,

sedang, bahkan ukuran yang besar dalam artian burger dalam keadaan

berlapis-lapis. Rotinya yang mengembang dan besar, ukuran daging dan

telur yang tebal menjadi keunikan pada ukuran burger.

Rasa pada burger ini identik dengan rasa pedas manis yang sesuai

dengan lidah masyarakat kota Medan. Roti pada burger ini mempunyai rasa

yang gurih dan renyah. Kelembutan dan rasa yang gurih terdapat pada

daging burgernya (beef burger), beef burger pada burger ini merupakan beef

yang diolah sendiri oleh sang anak. Ditambah lagi dengan adanya kuah

Universitas Sumatera Utara


kacang yang manis membuat burger ini sangat berbeda dengan burger

lainnya. Pasokan bahan utama sebagian besar di produksi sendiri, seperti

daging, kuah burger dan mayones. Hanya keju dan roti yang tetap dibeli dari

supplier. Resep pada burger merupakan hasil dari pengembangan dan kreasi

ilmu yang sang anak yang ia dapat dari universitas tempat ia menamatkan

kuliah.

Penyajian yang berbeda akan menarik perhatian konsumen dan

menimbulkan rasa ingin tau konsumen terhadap burger ini. Untuk

penyajiannya, terdapat burger yang disajikan dengan cara tersendiri yaitu

burger disajikan dengan menggunakan piring. Burger ini tidak disantap

dengan menggunakan tangan untuk menggenggamnya, namun burger ini

disantap dengan menggunakan garpu dan pisau. Ada juga burger yang

disajikan dengan menu tambahan berupa keju yang diparut didalam burger

serta mayones yang kemudian disiram dengan kuah kacang. Hal- hal inilah

yang membuat produk burger pada “Rumah Burger” ini terlihat sangat

berbeda dari produk burger biasanya.

Ukuran bentuk, rasa, serta penyajian yang unik dan menarik menjadi

hal yang menciptakan rasa penasaran konsumen, sehingga banyak yang

penasaran untuk mencoba mencicipi produk. Bagi yang sudah menjadi

pelanggan, mereka tidak segan-segan menyetel perut kosong untuk dapat

menyantap hidangan dikarenakan porsi yang sangat banyak. Tidak hanya

itu, pelayanannya pun juga memuaskan hati para konsumen. Mereka dapat

memesan menu sendiri secara langsung ketika baru datang dengan melihat

Universitas Sumatera Utara


daftar menu yang tercantum didinding. Kemudian ditulis pada selembar

kertas dan menyerahkannya langsung kepada kasir untuk dibayar.

Konsumen akan mendapatkan nomor pemesanan dan setelah itu pesanan

secara cepat akan segera diantar kemeja konsumen.

Hanya bermodalkan jaringan media sosial yaitu facebook, sang

pemilik beberapa kali sempat mengenalkan usahanya dan hal tersebut hanya

di share kepada kawan-kawan yang menjadi teman pada akun facebook nya.

Untuk pembuatan iklan sendiri melalui brosur atau media cetak lainnya

tidak pernah terfikirkan oleh Ibu Rafiqoh. Namun perlahan-lahan dari tahun

ke tahun akhirnya usaha ini ramai dikunjungi oleh konsumen, hingga usaha

ini menjadi tempat wisata kuliner kota Medan yang menarik untuk

dikunjungi.

4.1.2 Sejarah Perusahaan

Rumah Burger didirikan pada akhir tahun 2009 tepatnya pada bulan

November di Jln. Medan Area Selatan Gg. Puri no. 8/909A. Usaha ini

dibangun dengan modal sebesar Rp 50.000.000,00. Agar tidak

mengeluarkan biaya yang besar untuk penyewaan tempat, usaha ini

didirikan dihalaman samping rumah sang pemilik. Pertama sekali usaha ini

dibuka hanya dengan menggunakan stelling seperti penjual burger lainnya.

Bapak Zainal selaku sang ayah yang kebetulan telah pensiun dari

pekerjaannya membutuhkan pendapatan dengan membuka suatu usaha

untuk biaya hidup sehari-hari. Sedangkan anaknya yaitu Ibu Rafiqoh seusai

Universitas Sumatera Utara


tamat kuliah tidak ingin bekerja dan malah ingin membuka usaha. Karena

keduanya mempunyai tujuan yang sama, oleh sebab itu sang ayah

menyediakan modal dan memberikan seluruh tanggung jawab untuk

pengelolaan usaha kepada anaknya yang bernama Ibu Rafiqoh Purnamasari

yang pada saat itu telah selesai menamatkan jenjang pendidikannya disalah

satu Universitas terkemuka di Kota Medan.

Selanjutnya dari hobi sang anak yang suka makan, ia mencoba untuk

membuka usaha kuliner namun ia ingin usahanya tersebut berbeda dengan

usaha yang lain, usaha yang mempunyai keunikkan tersendiri. Ilmu-ilmu

tentang pembuatan makanan yang ia dapati selama masih berkuliah dulu ia

terapkan untuk usahanya. Dulu pengunjungnya sangat sedikit karena banyak

yang tidak mengetahui usaha yang terletak didalam gang ini. Promosi

melalui iklan dimedia cetak juga tidak pernah dilakukan sehingga jarang ada

yang mengetahui lokasi usaha ini. Hanya pamflet yang bertuliskan “Rumah

Burger” dipasang didepan pagar rumahnya sajalah yang menginformasikan

bahwa ada kafe digang tersebut.

Seiring berjalannya waktu, kesabaran sang pemilik dan anaknya

membuahkan hasil. Kini ukuran bentuk yang bervariasi, rasa pedas manis

dan penyajian menarik yang dimiliki oleh “Rumah Burger” dapat diterima

dan sangat cocok untuk masyarakat kota Medan. Hingga saat ini usahanya

sangat diminati terbukti dari jumlah konsumen yang terus menerus

bertambah menjadikan usaha ini sangat dikenal oleh masyarakat kota

Medan khususnya bagi para remaja. Meskipun demikian, sang ayah maupun

Universitas Sumatera Utara


anaknya tidak mempunyai niatan untuk menyewa tempat, kini seluruh

halaman rumahnya beserta teras dijadikan sebagai tempat mereka

meletakkan kursi dan meja untuk konsumen. Bahkan dari hasil pendapatan

yang mereka peroleh dari usaha tersebut digunakan untuk membeli tanah

disebelah rumahnya agar memperluas lahan parkir pengunjung.

4.1.3 Item Burger yang Dijual

Rumah burger memiliki burger dengan jenis yang bermacam-macam

yang membuat produknya terlihat unik dan berbeda dari burger biasanya,

macam-macam burger yang disediakan adalah :

1. Beef Burger

Burger ini merupakan burger yang isinya daging + sayuran dengan harga

Rp 16.000,-

2. Egg Burger

Universitas Sumatera Utara


Burger ini merupakan burger yang berisikan telur + daging + sayuran

dengan harga Rp 19.000,-

3. Cheese Burger

Burger ini merupakan burger yang berisikan daging + sayuran + keju

dengan harga Rp 24.000,-

4. Blepot Burger

Burger ini merupakan burger yang berisikan daging + sayuran + kuah

burger dengan harga Rp 24.000,-

5. Ndutz Burger

Universitas Sumatera Utara


Burger ini merupakan burger yang berisikan telur + daging + sayuran +

keju dengan harga Rp 27.000,-

6. Ndutz Blepot Burger

Burger ini merupakan burger yang berisikan Telur + daging + sayuran +

keju + kuah burger dengan harga Rp 35.000,-

7. Bigger Burger

Burger ini merupakan burger yang berisikan Telur + daging + sayuran +

keju dan dengan sajian berlapis dengan harga Rp 43.000,-

8. Supper Dupper

Universitas Sumatera Utara


Burger ini merupakan burger yang berisikan Telur + daging + sayuran +

keju + kuah burger dan dengan sajian berlapis dengan harga Rp 59.000,-

4.2. Penyajian Data

4.2.1 Identitas Responden

Pada hal ini penulis akan memaparkan data-data yang diperoleh

selama masa penelitian. Hasil penelitian diperoleh dari penelitian

dilapangan dengan menggunakan kuesioner yang disebarkan kepada

konsumen “Rumah Burger”. Sampel pada penelitian ini adalah sebanyak

100 responden dari total populasi sebanyak 2.880 orang yang didapat dari

perhitungan selama 6 hari dalam 1 minggu.

Data identitas pada responden bertujuan untuk mengetahui

spesifikasi pada responden. Identitas responden mencakup data jenis

kelamin, umur, pendidikan terakhir, pekerjaan, jumlah mengkonsumsi

burger, dan informasi tentang “Rumah Burger”.

a. Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin

28%
Laki-laki
72% Perempuan

Sumber : Data primer, diolah 2014


Gambar 4.1 : Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Universitas Sumatera Utara


Gambar di atas menguraikan bahwa responden yang berjenis

kelamin wanita adalah sebanyak 72 orang, sedangkan yang berjenis

kelamin laki-laki adalah sebanyak 28 orang. Dapat diambil

kesimpulan bahwa sebagian besar atau yang dominan mengkonsumsi

burger pada “Rumah Burger” adalah wanita yaitu sebanyak 72%.

b. Berdasarkan Usia

Usia
4% 3%

13% 20% < 18 Tahun


18 – 25 Tahun
26 – 35 Tahun
60%
36 – 45 Tahun
> 45 Tahun

Sumber : Data primer, diolah 2014


Gambar 4.2 : Identitas Responden Berdasarkan Umur

Berdasarkan gambar tersebut menunjukkan bahwa responden

yang terdapat pada rentang usia 18 – 25 tahun adalah 60 orang.

Kemudian disusul pada rentang usia < 18 tahun sebanyak 20 orang.

Kemudian pada rentang usia 26 – 35 tahun adalah 13 orang. Pada

rentang usia 36 – 45 tahun adalah 4 orang dan untuk rentang usia > 45

tahun yaitu sebanyak 3 orang. Rentang usia dapat dijadikan

pertimbangan untuk dapat memfokuskan pemasaran pada rentang

umur 18 – 25 tahun.

Universitas Sumatera Utara


c. Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakhir
6%

4% 19% 13% SD/ Sederajat


SMP/ Sederajat
SMA/ Sederajat
58%
Diploma
Sarjana

Sumber : Data primer, diolah 2014


Gambar 4.3 : Identitas Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pada gambar diatas menunjukkan bahwa jumlah responden yang

mempunyai pendidikan terakhir SMA/ sederajat adalah 58 orang.

Untuk pendidikan sarjana ada sebanyak 19 orang. Pendidikan SMP/

sederajat sebanyak 13 orang. Selanjutanya pada pendidikan SD/

sederajat berjumlah 6 orang dan pada pendidikan diploma adalah 4

orang. Dari data tersebut dapat diketahui konsumen yang datang ke

“Rumah Burger” sebagian besar mempunyai tingkat pendidikan

terakhir pada jenjang SMA/ sederajat dengan jumlah persentase

sebanyak 58%.

Universitas Sumatera Utara


d. Berdasarkan Pekerjaan

Pekerjaan
4% Siswa
12% 18%
Mahasiswa
17%
Pegawai Negri
47% Pegawai Swasta
Wirausaha
2%
Lain - Lain

Sumber : Data primer, diolah 2014


Gambar 4.4 : Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

Gambar diatas membuktikan bahwa jumlah responden

berdasarkan pekerjaan yang berstatus sebagai mahasiswa adalah

sebanyak 47 orang. Sebanyak 18 orang berstatus sebagai siswa.

Diikuti oleh 17 orang yang berstatus sebagai pegawai swasta. Untuk

profesi lainnya terdapat 12 orang dan sisanya sebanyak 2 orang

berstatus sebagai PNS. Persentase yang berstatus sebagai mahasiswa

menjadi jumlah yang paling tertinggi yaitu sebanyak 47%. Untuk itu

hal ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk lebih

memfokuskan pemasaran pada kelompok mahasiswa.

Universitas Sumatera Utara


e. Berdasarkan Frekuensi Mengkonsumsi Burger

Frekuensi Mengkonsumsi

23% 34% < 2 kali


11% 2 – 5 kali

32% 5 – 8 kali
> 8 kali

Sumber : Data primer, diolah 2014


Gambar 4.5 : Identitas Responden Berdasarkan Frekuensi Mengkonsumsi Burger

Pada gambar diatas menunjukkan jumlah frekuensi responden

mengkonsumsi < 2 kali sebanyak 34 orang. Disusul oleh 32 orang

mengkonsumsi 2–5 kali. Selanjutnya mengkonsumsi > 8 kali adalah

23 orang dan sisanya 11 orang mengkonsumsi 5 – 8 kali. Dari data

tersebut sebagian besar jumlah responden mengkonsumsi burger

sebanyak < 2 kali adalah 34%.

f. Berdasarkan Informasi Tentang “Rumah Burger”

Mendapatkan Informasi
8%
4%
Keluarga
25%
Teman

63% Rekan Kerja

Melihat Pamflet/ Tempat Usaha


Langsung

Sumber : Data primer, diolah 2014


Gambar 4.6 : Identitas Responden Berdasarkan Informasi Tentang Rumah
Burger

Universitas Sumatera Utara


Dari data pada gambar diatas dapat diketahui jumlah responden

berdasarkan informasi yang ia dapat mengenai “Rumah Burger” dari

teman yaitu 63 orang. Sebanyak 25 orang mendapati informasi tentang

“Rumah Burger” dari keluarga. Untuk yang melihat pamflet/ tempat

usaha langsung sebanyak 8 orang dan sisanya yang berjumlah 4 orang

mengetahui informasi dari rekan kerja. Dapat di ambil kesimpulan

bahwa sebagian besar informasi mengenai usaha ini mereka dapati dari

teman yaitu sebanyak 63%.

4.2.2 Distribusi Data Variabel

Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini diukur dengan

menggunakan skala likert untuk menanyakan tanggapan reponden mengenai

keunikan produk yang terdiri dari bentuk produk (X1), rasa produk (X2),

penyajian produk (X3) terhadap terciptanya word of mouth pada produk

burger (studi pada usaha “Rumah Burger” Jln. Medan Area Selatan –

Medan) yang nantinya kuesioner penelitian ini akan disebarkan kepada 100

orang responden.

Pada setiap pernyataan terdapat 5 pilihan jawaban, yang mana

responden akan memilih salah satu jawaban yang menurut mereka paling

tepat. Jawaban responden tersebut akan digunakan untuk pengolahan

analisis regresi. Jawaban responden akan didistribusikan sesuai dengan

pilihan jawaban yang digunakan dalam penelitian. Distribusi jawaban

Universitas Sumatera Utara


tersebut bertujuan untuk melihat jumlah atau persentase masing-masing

pilihan jawaban.

a. Untuk mengukur variabel bentuk produk, penulis menggunakan 6

indikator yang kemudian dikembangkan menjadi 6 pernyataan. Distribusi

jawaban reponden terhadap variabel bentuk produk (X1) akan disajikan

pada gambar sebagai berikut :

60 56 56
54
52 52
50
41
40 37
31
29
30 26
23 22
20 14 12
12
10
10
3 3 2
1 1
0
1 2 3 4 5 6
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Sumber : Data primer, diolah 2014


Gambar 4.7 : Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Bentuk Produk

Berdasarkan gambar 4.7 dapat disimpulkan bahwa :

1) Frekuensi jawaban pernyataan “Bentuk burger pada “Rumah Burger”

sangatlah unik dan berbeda” diketahui bahwa 29 orang menyatakan

sangat setuju, 56 orang menyatakan setuju, 14 orang menyatakan

kurang setuju, 1 orang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang

menyatakan sangat tidak setuju.

2) Frekuensi jawaban pernyataan “Ukuran bentuk burger memberikan

kepuasan para pengkonsumsinya” diketahui bahwa 41 orang

Universitas Sumatera Utara


menyatakan sangat setuju, 56 orang menyatakan setuju, 3 orang

menyatakan kurang setuju dan tidak ada yang menyatakan tidak

setuju dan sangat tidak setuju.

3) Frekuensi jawaban pernyataan “Bentuknya mudah dikenali karena

berbeda dengan bentuk burger yang biasanya” diketahui bahwa 23

orang menyatakan sangat setuju, 52 orang menyatakan setuju, 22

orang menyatakan kurang setuju, 3 orang menyatakan tidak setuju

dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

4) Frekuensi jawaban pernyataan “Bentuk burger sangatlah menarik”

diketahui bahwa 31 orang menyatakan sangat setuju, 54 orang

menyatakan setuju, 15 orang menyatakan kurang setuju, dan tidak ada

yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

5) Frekuensi jawaban pernyataan “Bervariasinya ukuran bentuk burger

pada “Rumah Burger” diketahui bahwa 37 orang menyatakan sangat

setuju, 52 orang menyatakan setuju, 10 orang menyatakan kurang

setuju, 1 orang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang

menyatakan sangat tidak setuju.

6) Frekuensi jawaban pernyataan “Ukuran bentuk burger sesuai dengan

harganya” diketahui bahwa 26 orang menyatakan sangat setuju, 62

orang menyatakan setuju, 12 orang menyatakan kurang setuju, dan

tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Universitas Sumatera Utara


b. Untuk mengukur variabel rasa produk, penulis menggunakan 6 indikator

yang kemudian dikembangkan menjadi 6 pernyataan. Distribusi jawaban

reponden terhadap variabel rasa produk (X2) akan disajikan pada gambar

sebagai berikut :

80
69
70
58 57
60 52 52
51
50 43
41
40 32
30 26
23
19 12
20 15 16 15
7
10 12 2
1 1 1 1
0
1 2 3 4 5 6
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak Setuju Sangat Tidak Setuju

Sumber : Data primer, diolah 2014


Gambar 4.8 : Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Rasa Produk

Berdasarkan gambar 4.8 dapat disimpulkan bahwa :

1) Frekuensi jawaban pernyataan “Adanya cita rasa yang berbeda pada

burger dibanding dengan burger lainnya” diketahui bahwa 41 orang

menyatakan sangat setuju, 51 orang menyatakan setuju, 7 orang

menyatakan kurang setuju, 1 orang menyatakan tidak setuju dan tidak

ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

2) Frekuensi jawaban pernyataan “Adanya rasa nikmat ketika

mengkonsumsinya” diketahui bahwa 26 orang menyatakan sangat

setuju, 58 orang menyatakan setuju, 15 orang menyatakan kurang

Universitas Sumatera Utara


setuju, 1 orang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang

menyatakan sangat tidak setuju.

3) Frekuensi jawaban pernyataan “Rasa yang terdapat pada burger sesuai

dengan harapan” diketahui bahwa 43 orang menyatakan sangat setuju,

52 orang menyatakan setuju, 4 orang menyatakan kurang setuju, 1

orang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat

tidak setuju.

4) Frekuensi jawaban pernyataan “Rasanya lebih menarik dari pada

burger lain” diketahui bahwa 19 orang menyatakan sangat setuju, 69

orang menyatakan setuju, 13 orang menyatakan kurang setuju, tidak

ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

5) Frekuensi jawaban pernyataan “Roti yang renyah, daging yang gurih,

serta sayuran yang segar membuat rasa burger menjadi lebih

sempurna” diketahui bahwa 23 orang menyatakan sangat setuju, 57

orang menyatakan setuju, 18 orang menyatakan kurang setuju, 2

orang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat

tidak setuju.

6) Frekuensi jawaban pernyataan “Rasa pada produk menjadikan burger

lebih berkualitas” diketahui bahwa 32 orang menyatakan sangat setuju,

52 orang menyatakan setuju, 15 orang menyatakan kurang setuju, 1

orang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat

tidak setuju.

Universitas Sumatera Utara


c. Untuk mengukur variabel penyajian produk, penulis menggunakan 6

indikator yang kemudian dikembangkan menjadi 6 pernyataan. Distribusi

jawaban reponden terhadap variabel penyajian produk (X3) akan

disajikan pada gambar sebagai berikut :

90 81
80
70 62 60
60 51 50
47 44
50
40 30
34 26 29
30 24
22 20
20 13 16
10 2 1 2 1 2 3 5
1
0
1 2 3 4 5 6
Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak setuju Sangat Tidak Setuju

Sumber : Data primer, diolah 2014


Gambar 4.9 : Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Penyajian Produk

Berdasarkan gambar 4.9 dapat disimpulkan bahwa :

1) Frekuensi jawaban pernyataan “Penyajian burger dengan menggunakan

garpu dan pisau membuat burger terlihat lebih mewah dan berkualitas ”

sangatlah unik dan berbeda” diketahui bahwa 30 orang menyatakan

sangat setuju, 47 orang menyatakan setuju, 20 orang menyatakan

kurang setuju, 2 orang menyatakan tidak setuju dan 1 orang

menyatakan sangat tidak setuju.

2) Frekuensi jawaban pernyataan “Adanya tambahan keju membuat desain

burger terkesan lebih sempurna” diketahui bahwa 20 orang menyatakan

sangat setuju, 51 orang menyatakan setuju, 26 orang menyatakan

Universitas Sumatera Utara


kurang setuju, 2 orang menyatakan tidak setuju dan 1 orang

menyatakan sangat tidak setuju.

3) Frekuensi jawaban pernyataan “Desain penyajian burger yang berbeda

menimbulkan rasa ketertarikan” diketahui bahwa 26 orang menyatakan

sangat setuju, 62 orang menyatakan setuju, 10 orang menyatakan

kurang setuju, 2 orang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang

menyatakan sangat tidak setuju.

4) Frekuensi jawaban pernyataan “Desain penyajian pada burger dapat

memberikan informasi (gambaran) mengenai produk” diketahui bahwa

24 orang menyatakan sangat setuju, 60 orang menyatakan setuju, 13

orang menyatakan kurang setuju, 3 orang menyatakan tidak setuju

dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

5) Frekuensi jawaban pernyataan “Kuah kacang yang terdapat pada burger

membuat burger berbeda dibanding dengan burger lainnya” diketahui

bahwa 50 orang menyatakan sangat setuju, 44 orang menyatakan

setuju, 5 orang menyatakan kurang setuju, 1 orang menyatakan tidak

setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

6) Frekuensi jawaban pernyataan “Desain penyajian yang berbeda menjadi

ciri khas pada burger ini” diketahui bahwa 81 orang menyatakan

sangat setuju, 29 orang menyatakan setuju, dan tidak ada yang

menyatakan kurang setuju, tidak setuju dan sangat tidak setuju.

Universitas Sumatera Utara


d. Untuk mengukur variabel word of mouth, penulis menggunakan 9

indikator yang kemudian dikembangkan menjadi 9 pernyataan. Distribusi

jawaban reponden terhadap variabel word of mouth (Y) akan disajikan

pada gambar sebagai berikut :

80 73 74
70 65 66 64
62
58
60
50 45 46 46 44
37
40 34
28
30 23 21
17 15
20
9 10 9 11 9 11 10
10 6
1 1 1 1 3 2 2
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9

Sangat Setuju Setuju Kurang Setuju Tidak setuju Sangat Tidak Setuju

Sumber : Data primer, diolah 2014


Gambar 4.10 : Distribusi Jawaban Responden Terhadap Variabel Word of Mouth

Berdasarkan gambar 4.10 dapat disimpulkan bahwa :

1) Frekuensi jawaban pernyataan “Informasi mengenai “Rumah Burger”

kebanyakkan diperoleh dari teman, keluarga, dan rekan kerja”

sangatlah unik dan berbeda” diketahui bahwa 62 orang menyatakan

sangat setuju, 37 orang menyatakan setuju, 1 orang yang menyatakan

kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju dan sangat

tidak setuju.

2) Frekuensi jawaban pernyataan “Membicarakan hal-hal yang positif

mengenai burger pada orang lain” sangatlah unik dan berbeda”

diketahui bahwa 17 orang menyatakan sangat setuju, 73 orang

Universitas Sumatera Utara


menyatakan setuju, 9 orang menyatakan kurang setuju, 1 orang

menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak

setuju.

3) Frekuensi jawaban pernyataan “Menciptakan pembicaraan yang dapat

memberikan respon positif dari lawan bicara mengenai burger tersebut”

diketahui bahwa 15 orang menyatakan sangat setuju, 74 orang

menyatakan setuju, 10 orang menyatakan kurang setuju, 1 orang

menyatakan tidak setuju dan tidak ada orang yang menyatakan sangat

tidak setuju.

4) Frekuensi jawaban pernyataan “Saya senang menyakinkan orang lain

bahwa saya juga mengkonsumsi burger ini” sangatlah unik dan

berbeda” diketahui bahwa 45 orang menyatakan sangat setuju, 46

orang menyatakan setuju, 9 orang menyatakan kurang setuju, dan

tidak ada orang yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju.

5) Frekuensi jawaban pernyataan “Muncul rasa ingin mengenalkan burger

ke orang lain setelah mengkonsumsinya” diketahui bahwa 23 orang

menyatakan sangat setuju, 65 orang menyatakan setuju, 11 orang

menyatakan kurang setuju, 1 orang menyatakan tidak setuju dan tidak

ada yang menyatakan sangat tidak setuju.

6) Frekuensi jawaban pernyataan “Mau ikut membantu mempromosikan

burger ke orang lain” diketahui bahwa 9 orang menyatakan sangat

setuju, 54 orang menyatakan setuju, 34 orang menyatakan kurang

Universitas Sumatera Utara


setuju, 3 orang menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang

menyatakan sangat tidak setuju.

7) Frekuensi jawaban pernyataan “Merekomendasikan burger ke orang

lain” diketahui bahwa 21 orang menyatakan sangat setuju, 66 orang

menyatakan setuju, 11 orang menyatakan kurang setuju, 2 orang

menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak

setuju.

8) Frekuensi jawaban pernyataan “Setelah mengkonsumsi timbul

keinginan untuk mengajak orang lain agar mengkonsumsi burger ini

juga” diketahui bahwa 28 orang menyatakan sangat setuju, 64 orang

menyatakan setuju, 6 orang menyatakan kurang setuju, 2 orang

menyatakan tidak setuju dan tidak ada yang menyatakan sangat tidak

setuju.

9) Frekuensi jawaban pernyataan “Saya senang mengajak orang lain untuk

mengkonsumsi burger ini sama seperti saya” diketahui bahwa 46 orang

menyatakan sangat setuju, 44 orang menyatakan setuju, 10 orang

menyatakan kurang setuju, tidak ada yang menyatakan tidak setuju

dan sangat tidak setuju.

Universitas Sumatera Utara


4.8 Tabulasi Data Hasil Kuesioner

Tabel 4.1
Hasil Kuesioner Variabel Bentuk Produk (X1)
No. No. Item
Total
Resp 1 2 3 4 5 6
1 5 3 4 4 5 5 26
2 3 3 4 4 5 5 24
3 4 5 5 4 4 5 27
4 4 4 5 5 5 5 28
5 4 4 4 4 4 5 25
6 3 4 5 4 4 5 25
7 4 3 4 4 4 5 24
8 4 4 4 4 4 5 25
9 4 5 4 4 4 5 26
10 4 5 4 4 4 5 26
11 3 3 4 4 4 4 22
12 4 4 4 4 4 5 25
13 4 3 4 3 4 5 23
14 3 3 3 4 4 4 21
15 5 4 5 5 5 5 29
16 3 4 3 4 4 4 22
17 2 3 4 4 4 4 21
18 3 3 4 4 5 5 24
19 5 4 4 5 5 5 28
20 5 2 4 5 5 5 26
21 5 4 5 5 5 5 29
22 4 4 4 4 4 5 25
23 5 4 5 4 5 5 28
24 4 3 4 3 5 5 24
25 4 4 4 4 5 5 26
26 4 4 5 5 5 5 28
27 5 5 5 5 5 5 30
28 5 5 4 4 5 5 28
29 5 3 4 3 4 5 24
30 4 4 5 5 5 5 28
31 5 4 5 5 5 5 29
32 5 3 4 5 4 5 26
33 5 4 5 5 5 5 29
34 4 3 4 5 4 4 24
35 5 5 4 4 4 5 27

Universitas Sumatera Utara


36 4 4 4 4 4 4 24
37 4 4 4 4 3 4 23
38 4 4 5 3 3 5 24
39 5 4 4 4 4 5 26
40 3 3 3 4 4 4 21
41 4 4 4 4 4 5 25
42 4 3 4 4 4 4 23
43 4 3 4 3 5 4 23
44 4 4 4 4 4 5 25
45 5 4 5 5 5 5 29
46 5 4 5 5 5 4 28
47 2 2 2 2 2 4 14
48 4 4 4 4 4 4 24
49 5 4 4 4 5 4 26
50 4 5 5 4 4 5 27
51 4 4 4 5 4 5 26
52 4 5 4 4 4 5 26
53 3 3 4 4 5 4 23
54 3 3 4 4 5 5 24
55 3 3 4 4 3 4 21
56 4 3 4 4 5 4 24
57 3 3 4 4 5 4 23
58 4 4 4 4 4 5 25
59 4 4 4 4 4 5 25
60 3 1 3 4 3 4 18
61 4 4 4 5 5 5 27
62 5 4 4 4 4 5 26
63 4 4 5 5 5 5 28
64 3 5 3 4 5 5 25
65 5 4 5 4 5 4 27
66 4 5 4 4 5 4 26
67 1 3 3 4 5 5 21
68 4 3 4 4 4 4 23
69 3 3 4 4 4 4 22
70 5 4 5 4 5 5 28
71 5 4 5 4 5 4 27
72 5 4 5 5 5 5 29
73 4 5 5 4 5 4 27
74 5 4 5 4 5 5 28
75 4 4 5 5 4 5 27
76 3 3 3 4 3 4 20

Universitas Sumatera Utara


77 4 3 4 4 4 4 23
78 4 5 4 4 5 5 27
79 4 5 5 5 4 5 28
80 4 4 2 2 4 4 20
81 3 5 4 2 2 4 20
82 5 5 4 4 4 5 27
83 3 4 3 3 5 5 23
84 3 4 4 3 5 4 23
85 4 5 4 5 5 4 27
86 5 4 4 4 4 5 26
87 5 5 4 4 5 5 28
88 3 4 3 3 5 5 23
89 3 4 4 4 4 5 24
90 4 4 4 4 5 4 25
91 4 3 3 3 5 5 23
92 5 4 4 3 4 5 25
93 5 5 5 3 4 5 27
94 4 4 4 5 5 5 27
95 4 5 4 5 5 5 28
96 4 5 4 5 5 5 28
97 5 4 4 3 4 5 25
98 5 4 5 3 5 5 27
99 4 4 4 4 5 5 26
100 4 4 4 4 5 5 26
Sumber : Hasil data primer, 2014

Tabel 4.2
Hasil Kuesioner Variabel Rasa Produk (X2)
No. No. Item
Total
Resp 1 2 3 4 5 6
1 4 4 4 3 4 3 22
2 4 3 4 4 4 4 23
3 5 4 5 5 4 4 27
4 5 5 5 5 5 5 30
5 4 4 5 4 4 5 26
6 4 4 4 4 3 4 23
7 5 4 4 5 4 4 26
8 4 4 4 4 3 3 22
9 4 4 4 4 3 4 23
10 4 4 4 4 4 4 24
11 5 4 4 4 4 4 25

Universitas Sumatera Utara


12 5 5 5 5 5 4 29
13 5 4 4 4 4 5 26
14 4 4 4 4 4 4 24
15 4 4 4 4 3 3 22
16 4 3 4 3 3 4 21
17 4 3 4 4 4 4 23
18 5 5 4 4 4 5 27
19 5 5 5 4 5 5 29
20 5 4 4 4 5 4 26
21 5 5 5 5 4 5 29
22 5 4 4 4 4 4 25
23 4 5 4 5 5 4 27
24 4 4 4 4 4 5 25
25 5 4 5 4 4 4 26
26 5 5 4 4 5 4 27
27 5 5 5 5 4 5 29
28 4 5 5 4 5 4 27
29 5 4 4 4 4 4 25
30 4 4 3 3 4 4 22
31 5 5 5 5 5 5 30
32 4 4 5 5 4 5 27
33 5 4 4 5 4 5 27
34 4 5 5 4 4 5 27
35 4 3 5 4 3 4 23
36 5 4 4 4 5 5 27
37 3 3 4 4 3 4 21
38 5 4 5 4 4 5 27
39 5 4 4 5 4 4 26
40 4 4 4 4 4 3 23
41 5 4 4 4 4 4 25
42 4 4 5 4 4 4 25
43 5 4 4 4 5 3 25
44 4 4 4 4 4 3 23
45 5 5 5 5 5 5 30
46 5 5 5 5 5 5 30
47 4 4 4 4 4 4 24
48 4 3 4 4 4 4 23
49 5 5 4 4 4 4 26
50 4 4 4 4 4 5 25
51 4 5 5 4 5 5 28
52 3 4 5 4 3 3 22

Universitas Sumatera Utara


53 4 4 5 5 4 4 26
54 5 4 4 5 4 4 26
55 4 4 4 4 4 4 24
56 5 5 5 4 4 4 27
57 4 4 5 4 3 4 24
58 5 4 5 5 5 5 29
59 5 4 4 4 4 4 25
60 4 3 5 3 3 3 21
61 4 5 4 4 3 4 24
62 5 3 4 3 3 4 22
63 5 5 5 4 5 4 28
64 3 4 4 3 4 4 22
65 5 4 5 5 5 4 28
66 5 3 5 3 4 3 23
67 2 3 3 3 2 2 15
68 4 4 4 4 4 5 25
69 5 4 3 4 4 4 24
70 4 4 4 4 4 5 25
71 4 5 5 4 4 4 26
72 5 5 5 4 4 5 28
73 4 5 4 4 5 5 27
74 5 4 5 4 5 5 28
75 4 4 4 5 5 4 26
76 3 4 4 3 3 4 21
77 4 4 4 4 3 5 24
78 4 3 4 4 4 4 23
79 4 3 4 3 4 4 22
80 3 2 2 3 2 3 15
81 4 3 3 3 3 3 19
82 4 4 4 4 4 5 25
83 5 4 4 4 5 4 26
84 4 4 5 4 3 4 24
85 5 5 5 5 4 4 28
86 4 4 4 4 4 3 23
87 3 4 5 4 3 3 22
88 4 4 5 4 5 5 27
89 4 5 5 4 4 3 25
90 4 3 4 4 4 4 23
91 5 5 5 4 5 5 29
92 4 4 5 4 4 5 26
93 3 4 5 3 4 4 23

Universitas Sumatera Utara


94 4 3 4 4 3 4 22
95 5 4 5 4 4 4 26
96 4 4 5 4 4 4 25
97 5 4 5 4 5 5 28
98 4 5 5 4 5 5 28
99 4 5 4 4 4 3 24
100 4 4 5 4 4 5 26
Sumber : Hasil data primer, 2014

Tabel 4.3
Hasil Kuesioner Variabel Penyajian Produk (X3)
No. No. Item
Total
Resp 1 2 3 4 5 6
1 4 4 5 4 4 5 26
2 4 4 3 5 4 3 23
3 4 4 4 5 5 4 26
4 4 5 4 4 5 3 25
5 4 4 4 4 4 5 25
6 4 5 4 4 5 5 27
7 4 4 5 4 5 5 27
8 3 4 3 4 5 4 23
9 3 5 4 4 4 4 24
10 4 5 4 4 4 5 26
11 4 5 4 4 4 5 26
12 4 4 2 4 5 3 22
13 3 4 4 4 4 4 23
14 4 4 4 3 3 4 22
15 4 5 4 3 5 4 25
16 3 4 3 4 4 3 21
17 4 5 3 3 4 4 23
18 4 4 3 4 3 4 22
19 5 5 5 5 5 4 29
20 5 5 4 5 4 4 27
21 5 5 5 5 5 4 29
22 4 4 2 4 4 4 22
23 5 4 5 5 5 4 28
24 5 4 5 4 4 5 27
25 5 5 5 5 5 4 29
26 5 4 5 5 5 4 28
27 5 5 5 5 5 5 30
28 4 5 4 4 4 4 25

Universitas Sumatera Utara


29 5 5 4 4 5 4 27
30 4 4 4 4 4 4 24
31 5 5 5 5 4 4 28
32 4 4 4 5 4 4 25
33 3 5 4 4 4 4 24
34 5 4 5 4 4 4 26
35 5 4 3 4 5 4 25
36 4 5 4 5 5 4 27
37 4 4 3 3 3 4 21
38 3 4 4 5 5 5 26
39 4 4 4 4 5 4 25
40 4 4 4 4 4 5 25
41 4 3 4 3 4 5 23
42 4 4 3 4 4 5 24
43 4 4 4 5 4 5 26
44 4 4 4 4 5 4 25
45 5 5 5 5 5 4 29
46 5 5 5 5 5 4 29
47 5 4 3 5 2 4 23
48 5 4 4 4 4 5 26
49 5 5 4 4 4 5 27
50 4 4 3 4 5 4 24
51 4 5 5 4 5 5 28
52 5 5 4 3 4 4 25
53 4 4 4 5 3 4 24
54 4 4 4 5 3 4 24
55 4 5 4 5 5 5 28
56 5 5 4 4 5 5 28
57 4 4 5 4 3 4 24
58 5 4 5 5 3 4 26
59 5 4 3 4 4 4 24
60 4 4 4 3 4 5 24
61 5 4 3 4 4 5 25
62 5 4 4 4 3 4 24
63 4 5 4 4 5 4 26
64 4 4 3 4 4 4 23
65 5 5 5 4 5 5 29
66 4 5 5 4 4 5 27
67 4 4 4 3 3 4 22
68 4 5 4 4 5 4 26
69 4 4 4 4 4 4 24

Universitas Sumatera Utara


70 5 5 5 5 4 5 29
71 5 5 4 5 5 4 28
72 4 5 5 4 4 5 27
73 4 4 4 5 4 4 25
74 4 4 3 5 4 4 24
75 5 4 3 4 4 4 24
76 2 3 3 3 3 4 18
77 4 4 4 4 4 4 24
78 4 5 4 4 4 4 25
79 4 5 5 4 5 4 27
80 4 3 2 3 4 4 20
81 3 4 3 3 3 5 21
82 3 5 4 3 4 4 23
83 3 4 3 4 4 3 21
84 4 5 3 3 4 4 23
85 4 4 4 5 5 4 26
86 4 5 4 4 4 4 25
87 4 5 5 4 5 4 27
88 4 4 3 4 4 3 22
89 4 5 4 4 4 4 25
90 3 4 4 3 4 4 22
91 3 5 4 3 5 3 23
92 4 4 4 5 4 4 25
93 5 5 4 4 4 5 27
94 4 5 5 4 4 4 26
95 3 5 4 4 5 4 25
96 4 5 4 4 4 5 26
97 5 4 3 4 5 4 25
98 4 4 4 3 3 4 22
99 3 4 4 4 4 3 22
100 3 4 3 4 4 3 21
Sumber : Hasil data primer, 2014

Tabel 4.4
Hasil Kuesioner Variabel Word of Mouth (Y)
No. No. Item
Total
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9
1 5 4 4 4 4 3 4 4 5 37
2 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35
3 4 4 4 4 3 3 4 4 5 35
4 5 5 5 5 5 4 4 5 5 43

Universitas Sumatera Utara


5 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37
6 4 4 4 4 3 3 4 4 4 34
7 5 4 4 5 4 4 4 5 5 40
8 5 4 4 5 5 4 4 4 5 40
9 5 4 4 5 4 4 4 4 5 39
10 5 4 4 5 4 4 4 4 5 39
11 4 4 4 5 4 3 4 4 5 37
12 5 4 4 5 5 4 4 5 4 40
13 4 4 4 4 3 3 4 4 4 34
14 5 4 3 4 4 4 4 4 5 37
15 5 4 4 5 4 4 4 5 5 40
16 4 3 4 4 4 3 3 3 4 32
17 5 4 4 5 4 4 3 4 3 36
18 5 4 4 5 4 4 4 4 4 38
19 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
20 5 4 4 5 4 4 4 4 5 39
21 5 5 5 5 5 5 5 5 5 45
22 5 4 4 5 4 4 4 4 5 39
23 5 4 4 5 4 4 5 5 5 41
24 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35
25 5 4 4 4 5 5 4 5 5 41
26 5 4 5 4 5 5 5 4 5 42
27 5 5 5 4 5 5 5 5 5 44
28 5 4 3 4 4 3 4 4 4 35
29 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35
30 5 4 4 5 4 4 4 4 4 38
31 5 5 5 4 5 4 4 5 4 41
32 5 4 4 5 5 4 5 4 5 41
33 5 4 4 5 4 4 5 4 4 39
34 4 4 4 3 3 2 3 4 3 30
35 5 4 5 4 5 5 5 5 4 42
36 5 4 4 5 4 4 4 4 4 38
37 5 4 4 4 4 3 2 2 4 32
38 4 3 4 4 4 4 4 4 4 35
39 4 4 4 4 4 3 4 4 4 35
40 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29
41 5 4 4 5 4 4 4 4 4 38
42 5 4 4 5 4 4 4 4 4 38
43 5 4 4 5 5 4 4 4 4 39
44 5 4 4 4 4 3 3 4 5 36
45 5 5 5 4 5 4 5 5 5 43

Universitas Sumatera Utara


46 5 5 5 4 5 4 5 5 5 43
47 4 4 4 4 4 2 4 4 3 33
48 4 4 4 4 4 3 4 4 5 36
49 4 4 4 4 4 4 4 4 5 37
50 5 4 4 5 4 4 4 5 5 40
51 5 5 5 5 4 4 5 4 5 42
52 5 4 4 4 4 4 4 4 5 38
53 4 4 4 5 4 3 4 4 5 37
54 5 4 4 5 4 4 4 4 4 38
55 4 4 4 4 3 3 3 4 3 32
56 5 4 5 4 4 3 4 4 4 37
57 4 4 4 3 4 3 4 4 4 34
58 5 4 4 5 4 4 5 5 5 41
59 5 5 4 5 4 4 4 4 5 40
60 5 4 4 4 4 3 4 4 4 36
61 5 5 4 4 5 5 5 5 4 42
62 4 4 3 4 4 4 3 3 3 32
63 5 5 5 5 5 3 4 4 4 40
64 5 4 4 4 4 3 4 4 4 36
65 5 4 4 5 5 4 4 4 4 39
66 5 4 4 5 4 5 5 5 4 41
67 4 4 3 4 3 3 3 4 3 31
68 4 4 4 5 4 4 4 4 3 36
69 5 4 4 5 4 4 4 4 4 38
70 5 4 4 5 5 4 4 5 4 40
71 5 5 4 4 3 4 4 4 5 38
72 5 5 4 4 4 4 4 5 5 40
73 5 4 4 5 4 5 5 5 4 41
74 4 3 3 4 4 3 4 5 5 35
75 4 3 3 4 4 3 3 4 5 33
76 4 3 4 3 4 3 3 4 3 31
77 4 4 4 5 4 4 4 4 5 38
78 5 4 4 5 4 4 4 4 4 38
79 5 4 4 4 5 4 4 5 5 40
80 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36
81 3 2 2 3 2 2 2 2 3 21
82 4 5 4 4 4 4 4 4 5 38
83 4 4 3 3 4 4 4 3 4 33
84 5 4 4 5 4 4 4 4 5 39
85 5 4 4 5 4 4 4 5 4 39
86 5 4 4 5 4 4 4 4 5 39

Universitas Sumatera Utara


87 5 4 4 5 5 3 5 5 4 40
88 4 4 4 4 4 4 5 5 4 38
89 4 4 4 3 4 3 4 3 4 33
90 4 4 3 3 3 3 3 3 5 31
91 4 4 4 5 4 4 5 4 3 37
92 5 4 5 4 4 3 4 4 4 37
93 5 3 4 4 3 3 4 4 4 34
94 4 4 4 4 4 3 4 4 5 36
95 5 5 5 5 5 4 5 5 5 44
96 5 5 5 5 5 4 5 5 5 44
97 4 3 3 4 3 3 4 4 4 32
98 4 4 4 4 5 3 4 5 5 38
99 4 3 4 3 4 4 4 4 4 34
100 5 5 4 5 4 4 5 4 5 41
Sumber : Hasil data primer, 2014

4.9 Uji Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas

Uji Normalitas dilakukan melalui perhitungan regresi dengan SPSS

16.0 yang dideteksi melalui 2 pendekatan grafik yaitu analisa grafik

histogram dan analisa grafik normal p-plot yang membandingkan antara

dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut

ini penjelasan dari grafik-grafik tersebut :

1) Grafik Histogram

Berikut ini dapat bahwa data berdistribusi normal, hal tersebut dapat

dilihat dari grafik histogram yang berbentuk lonceng, grafik tersebut

tidak miring kesamping kiri maupun kanan seperti yang terlihat pada

Gambar 4.11 berikut :

Universitas Sumatera Utara


Sumber : hasil penelitian, 2014 (data diolah)
Gambar 4.11 : Uji Normalitas
2) Grafik Normal p-plot

Berikut ini dapat dilihat data menyebar disekitar garis diagonal dan

mengikuti arah garis diagonal seperti terlihat pada Gambar 4.12 berikut:

Sumber : hasil penelitian, 2014 (data diolah)


Gambar 4.12 : Uji Normalitas

Uji kenormalan menggunakan uji kolmogorov smirnov karena skala

pengukuran yang digunakan adalah skala likert dan data yang digunakan

merupakan data ordinal. Pada output SPSS dengan menggunakan uji

Kolmogorov Smirnov diketahui bahwa nilai asymp sig (2-tailed) adalah

Universitas Sumatera Utara


bentuk produk (0.348), rasa produk (0.285), penyajian produk (0.104) dan

word of mouth (0.209) yaitu lebih besar dari alpha 0.05 maka dapat

dikatakan bahwa nilai residual terstandarisasi dan data memenuhi asumsi

normalitas. Hasil Uji normalitas dapat dilihat pada Lampiran 4.

2. Uji Multikolinearitas

Deteksi multikolinearitas pada suatu model dapat dilihat dari nilai

Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih dari 5 dan nilai Tolerance

tidak kurang dari 0.1. Nilai VIF digunakan untuk mengetahui ada atau

tidaknya multikolinieritas. Jika nilai VIF lebih besar dari 5, maka variabel

bebas tersebut memiliki hubungan linear dengan variabel bebas yang lain

di dalam model (multikolinear). Bentuk produk (X1), rasa produk (X2),

dan penyajian produk (X3) masing-masing memiliki nilai (1.493) (1.389)

dan (1.486). Semua nilai variabel bebas tersebut berada di bawah 5. Hal

ini menunjukkan bahwa variabel bebas bentuk produk (X1), rasa produk

(X2), dan penyajian produk (X3) tersebut tidak multikolinear atau tidak

memiliki hubungan linear satu sama lain. Hasil uji multikolinearitas dapat

dilihat pada Lampiran 4.

3. Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas dilakukan melalui perhitungan regresi dengan

SPSS yang dideteksi melalui analisa grafik plot bahwa dapat dilihat data

tidak terdapat pola yang jelas, serta titik- titik menyebar dibawah dan

diatas angka 0 pada sumbu Y seperti terlihat pada Gambar 4.13 berikut:

Universitas Sumatera Utara


Sumber : hasil penelitian, 2014 (data diolah)
Gambar 4.13 : Uji Heterokedastisitas

Pada diagram pencar diatas menunjukkan pada model regresi linear

berganda tidak terdapat heteroskedastisitas. Gambar diatas

memperlihatkan titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk pola

yang teratur, serta tersebar disegala arah, baik diatas maupun dibawah

angka 0 pada sumbu Y. dengan demikian maka “tidak terjadi

heterokedastisitas”. Hasil uji dapat di lihat pada lampiran 4.

4.5 Uji Regresi Linear Berganda

Metode analisis regresi linear berganda mengasumsikan bahwa

terdapat hubungan linear berganda antara variabel terikat dengan variabel

bebas. Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas yaitu

bentuk produk (X1), rasa produk (X2), dan penyajian produk (X3) terhadap

terciptanya variabel terikat yaitu word of mouth (Y) pada usaha “Rumah

Burger”.

Universitas Sumatera Utara


1. Persamaan Regresi

Berdasarkan hasil analisis dengan menggunakan program SPSS

16.0 dengan menggunakan rumus regresi linear berganda, dapat dilihat

hasil dari persamaan regresi dalam tabel yang disajikan berikut ini :

Tabel 4.5
Hasil Pengujian Regresi Linear Berganda
Variabel Penjelas Koefisien Nilai t Signifikansi
(Constant) 8.359 2.331 0.022
Bentuk Produk 0.256 1.655 0.101
Rasa Produk 0.298 2.382 0.019
Penyajian Produk 0.606 4.513 0.000
F : 24.368 0.000
Adjusted R : 0.415
2

Sumber : hasil pengolahan data primer, 2014 (data diolah)

Dari rumus yang telah digunakan, maka diperoleh persamaan garis

regresinya sebagai berikut :

Y = 8.359 + 0.256X1 + 0.298X2 + 0.606X3

Interpretasi dari persamaan regresi tersebut adalah:

a : 8.359 artinya jika bentuk produk (X1), rasa produk (X2), dan

penyajian produk (X3) sama dengan nol, maka word of mouth (Y)

pada usaha “Rumah Burger” adalah meningkat.

B1 : 0.256 artinya pengaruh variabel bentuk produk (X1) terhadap

terciptanya variabel terikat yaitu word of mouth (Y) pada usaha

“Rumah Burger” positif, artinya apabila bentuk produk ditingkatkan,

maka dapat meningkatkan word of mouth (Y) pada usaha “Rumah

Burger”, dengan asumsi variabel rasa produk (X2) dan penyajian

produk (X3) dianggap tetap.

Universitas Sumatera Utara


B2 : 0.298 artinya pengaruh variabel rasa produk (X2) terhadap

terciptanya variabel terikat yaitu word of mouth (Y) pada usaha

“Rumah Burger” positif, artinya apabila rasa produk ditingkatkan,

maka dapat meningkatkan word of mouth (Y) pada usaha “Rumah

Burger”, dengan asumsi variabel bentuk produk (X1) dan penyajian

produk (X3) dianggap tetap.

B3 : 0.606 artinya pengaruh variabel penyajian produk (X3) terhadap

terciptanya variabel terikat yaitu word of mouth (Y) pada usaha

“Rumah Burger” positif, artinya apabila penyajian produk

ditingkatkan, maka dapat meningkatkan word of mouth (Y) pada

usaha “Rumah Burger”, dengan asumsi variabel bentuk produk (X1)

dan rasa produk (X2) dianggap tetap.

Dari analisis tersebut, persamaan tersebut bermakna jika bentuk

(X1) ditingkatkan 100% maka word of mouth akan mengalami

peningkatan sebesar 0.256, jika rasa (X2) ditingkatkan 100% maka word

of mouth akan mengalami peningkatan sebesar 0.298 dan jika penyajian

(X3) ditingkatkan 100% maka word of mouth akan mengalami

peningkatan sebesar 0.606. Koefisien regresi X3 lebih besar daripada X1

dan X2, sehingga dapat dinyatakan bahwa penyajian (X3) memiliki

pengaruh paling dominan terhadap terciptanya word of mouth pada

usaha “Rumah Burger”. Hasil pengolahan analisis regresi linear berganda

dapat dilihat pada Lampiran 5.

Universitas Sumatera Utara


2. Koefisien Determinasi (R-Square)

Tabel 4.6
Uji Koefisien Determinasi (R2)

b
Model Summary

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate
a
1 .657 .432 .415 2.97309

a. Predictors: (Constant), X3_Penyajian, X2_Rasa, X1_Bentuk

b. Dependent Variable: Y_WordofMouth

Sumber : hasil pengolahan data primer, 2014 (data diolah)

Data diatas menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar 0.657

menunjukkan bahwa bentuk produk (X1), rasa produk (X2), dan

penyajian produk (X3) berada dikategori yang erat sehingga dapat

dikatakan bahwa ketiganya mempunyai pengaruh yang kuat terhadap

terciptanya word of mouth. Sedangkan nilai koefisien determinasi sebesar

0.432 ini menunjukkan bahwa 43.2 % hubungan variabel bebas terhadap

variabel terikat ditentukan oleh kontribusi dari ketiga variabel bebas

tersebut dalam mempengaruhi terciptanya word of mouth. Kategori nilai

tersebut dapat dilihat pada tabel di berikut ini :

Tabel 4.7
Tabel Hubungan antar Variabel
Nilai Interpretasi
0,0 – 0,19 Sangat Tidak Erat
0,2 – 0,39 Tidak Erat
0,4 – 0,59 Cukup Erat
0,6 – 0,79 Erat
0,8 – 0,99 Sangat Erat
Sumber : Situmorang, Dalimunthe, dkk (2007:113)

Universitas Sumatera Utara


Sementara sisanya sebanyak 56.8% merupakan kontribusi dari

variabel lain yang tidak termasuk didalam model pada penelitian ini.

Standard Error of Estimate artinya mengukur variasi dari nilai yang

diprediksi. Nilai Standard Error of Estimatenya 2.97309. Semakin kecil

nilai Standard Error of Estimate berarti model semakin baik. Hasil

pengolahan dapat dilihat pada lampiran 5.

4.6 Uji Hipotesis

Dalam hipotesis penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, terdapat

3 (tiga) variabel keunikan produk yang mempengaruhi terciptanya word of

mouth yaitu: bentuk produk, rasa produk, dan penyajian produk.

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat diketahui hasil pengujian analisis regresi

berganda untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel

terikat secara bersama maupun parsial.

1. Uji Signifikan Simultan (Uji F)

Hasil pengujian hipotesis secara bersama melalui uji F diperoleh

nilai Fhitung sebesar 24.368 lebih besar dari Ftabel 2.699 dan nilai

probabilitas Sig.0.000 < 0.05 (sig sebesar 0.000 lebih kecil dibandingkan α

sebesar 0.05) maka H0 ditolak yang berarti bahwa terdapat pengaruh

signifikan secara bersama-sama antara ketiga variabel bebas terhadap

terciptanya word of mouth. Ftable didapatkan dengan menggunakan

microsoft excel untuk tabel distribusi F, didapatkan nilai Ftabel dengan

Universitas Sumatera Utara


degrees of freedom (df) n1 = 3 (df dari regresi) dan n2 = 96 (df dari

residual) adalah sebesar 2.699. Hasil uji dapat dilihat pada lampiran 5.

2. Uji Parsial (Uji-t)

Hasil pengujian hipotesis secara parsial melalui uji t diperoleh thitung

berdasarkan nilai koefisien yang dapat dilihat pada lampiran 5

menunjukkan bahwa :

1) Bentuk produk memiliki nilai thitung yang diperoleh sebesar 1.655

lebih kecil dibandingkan ttable 1.984, Sig.0.101 > 0.05 (sig sebesar 0.101

lebih besar dibandingkan α0.05) dengan demikian dapat disimpulkan

bahwa variabel bentuk produk tidak berpengaruh secara signifikan

terhadap word of mouth secara parsial.

2) Rasa produk memiliki nilai thitung yang diperoleh sebesar 2.382 lebih

besar dibandingkan ttable 1.984, Sig.0.019 < 0.05 (sig sebesar 0.019 lebih

kecil dibandingkan α0.05) dengan demikian dapat disimpulkan bahwa

variabel rasa produk berpengaruh signifikan terhadap word of mouth

secara parsial.

3) Penyajian produk memiliki nilai thitung yang diperoleh sebesar 4.513

lebih besar dibandingkan ttable 1.984, Sig.0.000 < 0.05 (sig sebesar

0.000 lebih kecil dibandingkan α0.05) dengan demikian dapat

disimpulkan bahwa variabel penyajian produk berpengaruh signifikan

terhadap word of mouth secara parsial.

Universitas Sumatera Utara


Pada pengolahan uji t dihasilkan bahwa dari ketiga dari variabel

bebas yang diidentifikasi, ketiga-tiganya berpengaruh signifikan terhadap

terciptanya word of mouth pada usaha “Rumah Burger”.

4.7 Hasil Analisis Data

Setelah peneliti melalukan pengolahan analisis data, ketiga variabel

bebas secara bersamaan memiliki pengaruh yang signifikan, namun pada

pengujian secara satu persatu didapati adanya varibel bebas yang tidak

signifikan terhadap variabel terikat. Dan hasil dari setiap masing-masing

hipotesis adalah :

H1 : Bentuk produk berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap terciptanya word of mouth

Hasil pengolahan data membuktikan bahwa bentuk produk

memiliki pengaruh positif namun tidak mempengaruhi secara

signifikan terhadap terciptanya word of mouth karena memiliki nilai

koefisien positif yaitu 0.256, namun memiliki thitung sebesar 1.655

lebih kecil dari ttabel yaitu 1.984 dan Sig.0.101 > 0.05. Hasil tersebut

menunjukkan bahwa peningkatan bentuk produk burger, maka akan

menciptakan terjadinya word of mouth. Sehingga dapat dikatakan

hipotesis pada penelitian ini ditolak.

Universitas Sumatera Utara


H2 : Rasa produk berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

terciptanya word of mouth

Hasil pengolahan data membuktikan bahwa rasa produk

berpengaruh positif dan signifikan terhadap terciptanya word of mouth

karena memiliki nilai koefisien positif yaitu 0.298 dan thitung sebesar

2.382, lebih besar dari ttabel yaitu 1.984 dan Sig.0.019 < 0.05. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa semakin baik rasa produk burger

dibenak konsumen, maka akan terus menciptakan terjadinya word of

mouth tersebut. Sehingga dapat dikatakan hipotesis pada penelitian ini

dapat diterima.

H3 : Penyajian produk berpengaruh secara positif dan signifikan

terhadap terciptanya word of mouth

Hasil pengolahan data membuktikan bahwa penyajian produk

berpengaruh positif dan signifikan terhadap terciptanya word of mouth

karena memiliki nilai koefisien positif yaitu 0.606 dan thitung sebesar

4.513, lebih besar dari ttabel yaitu 1.984 dan Sig.0.000 < 0.05. Hasil

tersebut menunjukkan bahwa semakin bagus penyajian produk burger

dibenak konsumen, maka akan terus menciptakan terjadinya word of

mouth tersebut. Sehingga dapat dikatakan hipotesis pada penelitian ini

dapat diterima.

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian mengenai Pengaruh Keunikan Produk Terhadap

Terciptanya Word of Mouth (Studi pada Usaha “Rumah Burger” Jln Medan

Area Selatan- Medan) menghasilkan analisis sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil pengujian koefisien korelasi diperoleh nilai r sebesar

0.657 yang berarti bahwa ketiga variabel bebas mempunyai hubungan

yang erat terhadap terciptanya word of mouth. Diperoleh juga nilai

koefisien determinasi (R2) sebesar 0.432. Hal ini menunjukkan bahwa

43.2% hubungan variabel bebas terhadap variabel terikat ditentukan oleh

kontribusi dari bentuk produk, rasa produk, dan penyajian produk dalam

mempengaruhi terciptanya word of mouth.

2. Berdasarkan hasil uji regresi, nilai B pada masing-masing variabel bebas

tidak ada yang bernilai negatif dengan demikian ketiga variabel bebas

tersebut memiliki pengaruh yang positif terhadap terciptanya word of

mouth. Dengan rincian nilai koefisien masing-masing yaitu bentuk

produk = 0.256, rasa produk = 0.298, dan penyajian produk = 0.606.

Variabel penyajian produk memiliki pengaruh yang paling dominan.

3. Berdasarkan hasil uji F sebagai pengujian secara simultan maka

diperoleh Fhitung sebesar 24.368 lebih besar dari Ftabel 2.699 dan nilai

probabilitas Sig.0.000 < 0.05 (sig sebesar 0.000 lebih kecil dibandingkan α

sebesar 0.05).

Universitas Sumatera Utara


4. Berdasarkan hasil uji t sebagai pengujian secara parsial maka dari ketiga

variabel bebas, yang berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap

terciptanya word of mouth pada produk burger “Rumah Burger” hanyalah

rasa produk dan penyajian produk sedangkan bentuk produk memiliki

pengaruh positif namun tidak memberikan pengaruh yang signifikan. Hal

tersebut dapat dilihat dengan rincian sebagai berikut :

a. Rasa produk memiliki nilai thitung yang diperoleh sebesar 2.382 lebih

besar dibanding ttable 1.984, Sig.0.019 < 0.05 (sig sebesar 0.019 lebih

kecil dibanding α0.05).

b. Penyajian produk memiliki nilai thitung yang diperoleh sebesar 4.315

lebih besar dibanding ttable 1.984, Sig.0.000 < 0.05 (sig sebesar 0.000

lebih kecil dibanding α0.05).

c. Bentuk produk memiliki nilai thitung yang diperoleh sebesar 1.655 lebih

kecil dibanding ttable 1.984, Sig.0.000 > 0.05 (sig sebesar 0.101 lebih

besar dibanding α0.05).

5.2 Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh dalam penelitian ini

maka mengharuskan peneliti untuk memberikan sarannya. Saran dari

penelitian ini adalah:

1. Keunikan produk terhadap terciptanya word of mouth tetap harus

diperhatikan oleh produsen “Rumah Burger” karena hal ini dapat

dijadikan sarana promosi yang efektif dan murah untuk untuk

Universitas Sumatera Utara


meningkatkan laba usaha. Keunikan produk pada rasa dan penyajiannya

perlu dipertahankan agar tetap menjadikan usaha sebagai usaha yang

berbeda dan lebih unggul dari usaha yang lainnya.

2. Bagi produsen “Rumah Burger” dapat lebih meningkatkan lagi keunikan

pada produknya khususnya memberikan inovasi pada bentuk produk

misalnya burger dengan bentuk segitiga, segiempat, atau segienam serta

menambahkan cita rasa dan penyajian yang lebih menarik dan berbeda

lagi dari yang sebelumnya agar produk dapat menjadikan burger lebih

unik agar diminati oleh konsumen yang nantinya akan menciptakan

pengaruh word of mouth yang positif dikalangan konsumen sehingga

konsumen dapat merekomendasikan produk dan mendorong konsumen

lainnya untuk mengkonsumsi produk burger pada “Rumah Burger”

3. Diharapkan bagi produsen untuk dapat menambahkan lagi keunikan-

keunikan pada produknya, bisa dengan menciptakan keunikan produk

dari segi kualitas dan harganya, yaitu dengan memberikan kualitas

terbaik pada bahan pokoknya dan mengurangi harga pada produk. Jika

harga pada produk diturunkan, pasti jumlah konsumen yang akan datang

akan lebih bertambah karena harga yang rendah, namun tidak

menurunkan kualitas pada produknya.

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Alma, Buchari. 2007. Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa. Bandung :


Alfabeta.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivanate dengan Program SPSS :


Edisi 3. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
19 : Edisi 5. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.

Gladwell, Malcolm. 2007. Blink : Kemampuan Berpikir tanpa Berpikir. Jakarta:


PT. Gramedia Pustaka Utama.

Gobe, Marc. 2005. Emotional Branding. Jakarta: Erlangga.

Hasan, Ali. 2010. Marketing dari Mulut ke Mulut. Yogyakarta: Media Persindo.

Hughes, Mark. 2007. Buzzmarketing. PT Elex Media Computindo: Jakarta.

Ismanthono, Henricus W. 2010. Kamus Istilah Ekonomi Dan Bisnis. Jakarta: PT.
Kompas Media Nusantara

Juliandi, Azwar. 2013. Metodelogi Penelitian Kuantitatif Untuk Ilmu-ilmu Bisnis.


Medan : M2000.

Kartono, Salim. 2010. Crisis to Win :Membangun Kapabilitas Perusahaan Keluar


dari Jerat Krisis. Jakarta : Transmedia Pustaka.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2003. Dasar- dasar Pemasaran: Edisi 9, Jilid
1. Jakarta: PT Indeks Kelompok Grammedia.

Kotler, Philip dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-Prinsip Pemasaran : Edisi 12,
Jilid 2. Jakarta : Erlangga.

Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran : Dialih
bahasakan oleh Bob Sabran, Edisi 13. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Lamb, Charles W, dkk. 2001. Pemasaran. Buku I Edisi Pertama. Jakarta: Penerbit
Salemba Empat.

Universitas Sumatera Utara


Lungan, R. 2006. Aplikasi Statistika dan Hitung Peluang . Yogyakarta: Graha
Ilmu.

Rangkuti, Freddy. 2009. Measuring Custumer Satisfaction : Teknik Mengukur dan


Strategi Meningkatkan Kepuasan Pelanggan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.

Ridwan dan Akdon. 2007. Rumus dan Data dalam Analisis Statistika. Bandung:
Alfabeta.

Rosen, Emanuel. 2004. Kiat Pemasaran dari Mulut ke Mulut. Jakarta : PT Elex
Media Komputindo.

Sarosa, Pietra. 2004. Kiat Praktis Membuka Usaha: Mewaralabakan Usaha Anda.
Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Sernovitz, Andy. 2006. Word of Mouth Marketing. New York: Kaplan Inc.

Situmorang, dkk. 2007. Analisis Data Penelitian. Medan : USU Press.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis : Cetakan Ke-12. Bandung : Alfabeta

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabet

Sutisna. 2001. Perilaku Konsumen & Komunikasi Pemasaran. Bandung : Rosda

Umar, Husein. 2004. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Cetakan
Keempat. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Universitas Sumatera Utara


Sumber Skripsi dan Thesis :
Ardiansyah, Muhammad. 2010. Analisis Karakteristik Yang Mempengaruhi
Terciptanya Word Of Mouth Pada Usaha Es Dawet Cah Mbanjar Medan
(Studi Kasus Pada Mahasiswa FISIP USU). Skripsi. Medan: Universitas
Sumatera Utara.

Praswati, Aflit Nuryulia. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi


Komunikasi Word Of Mouth Terhadap Minat Guna Jasa Ulang (Studi Kasus
Pada Pt Nasmoco Di Semarang. Thesis. Semarang : Universitas
Diponegoro.

Siregar, Ervinna R. 2011. Analisis Keunikan Produk yang Mempengaruhi


Terciptanya Word of Mouth pada Produk Es Krim Magnum Classic (Studi
Kasus pada Mahasiswa FISIP USU. Skripsi. Medan : Universitas Sumatera
Utara.

Widyaswati, Rahmatya. 2010. Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi


Kepuasan Sehingga Tercipta Word Of Mouth Yang Positif Pada Pelanggan
Speedy Di Semarang. Thesis. Semarang: Universitas Diponegoro.

Zikra, Putri Afnia. 2013. Pengaruh Customer Loyalty Terhadap Terciptanya


Word of Mouth Communication (Studi Kasus pada Travel Cipaganti rute
Bandung-Jakarta). Skripsi. Bandung: Institut Manajemen Telkom.

Sumber Jurnal dan Internet :


Ghorban, Zahra S. dan Tahernejad Hossein. 2012. A Study on Effect of Brand
Credibility on Word of Mouth: With Reference to Internet Service Providers
in Malaysia. International Journal of Marketing Studies.

Cooper, Robert G dan Elko J, Kleinschmidt. 2000. New Product Performance:


What Dsitinguishes the Star Proucts. Australian Journal of Management.
The Australian Graduate School of Management.

Riana, Dwi. Jurus Terjitu Freelancer : Word Of Mouth. Diakses pada 08 Februari
2014: 23.31. http://www.ruangfreelance.com/jurus-terjitu-freelancer-word-
of-mouth/
Prima, Ayu. Not Just to Make Customers Talking. Diakses pada 14 Februari 2014.
20.40. http://vidona.blogspot.com/2008_10_12_archive.html

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 1 : Wawancara

1. Siapa pemilik dan nama pemilik usaha “Rumah Burger”?

2. Kapan usaha ini didirikan?

3. Apa yang menjadi alasan untuk mendirikan usaha ini?

4. Mengapa bisa terfikir untuk membuka usaha yang berbeda dari yang lain?

5. Dari mana mendapatkan ide untuk membangun usaha yang berbeda dari yang

lain?

6. Mengapa mengambil tempat usaha diteras dan halaman rumah?

7. Jenis-jenis makanan apa saja yang terdapat pada usaha ini?

8. Berapa modal awal mendirikan usaha ini?

9. Modalnya didapat dari mana?

10. Adakah karyawan/ tenaga kerja? Jika ada, berapa orang jumlahnya?

11. Bahan pokoknya diambil dari mana? Supplier atau olah sendiri?

12. Berapa jumlah rata-rata pengunjung yang datang dalam 1 hari?

13. Berapa jumlah pendapatan dalam 1 hari?

14. Burger manakah yang paling banyak diminati oleh konsumen dari seluruh

produk burger yang disediakan?

15. Apakah selalu ada penambahan menu dalam setiap tahunnya?

16. Apakah ada berencana ingin menambah menu?

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 2 : Kuesioner

No. Responden : . . . . . . .

KUESIONER PENELITIAN

PENGARUH KEUNIKAN PRODUK TERHADAP TERCIPTANYA WORD

OF MOUTH PADA PRODUK BURGER (Studi Kasus pada Usaha “Rumah

Burger” Jln. Medan Area Selatan – Medan)

Kepada Yth : Bapak/ Ibu/ Sdr Responden

Untuk keperluan dalam menyusun skripsi, saya dengan biodata sebagai berikut :

Nama : Rini Dwi Martha Lubis

NIM : 100907085

Departemen : Ilmu Administrasi Bisnis

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Dalam rangka penulisan skripsi di universitas Sumatera Utara, sebagai

salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik, oleh karena itu saya memohon untuk dapat mengisi kuesioner yang

telah disediakan.

Demikian atas perhatian dan bantuannya, saya ucapkan terima kasih.

Hormat Saya

Rini Dwi Martha Lubis

NIM : 100907085

Universitas Sumatera Utara


PENGARUH KEUNIKAN PRODUK TERHADAP TERCIPTANYA WORD

OF MOUTH PADA PRODUK BURGER (Studi Kasus pada Usaha “Rumah

Burger” Jln. Medan Area Selatan – Medan)

Terimakasih atas partisipasi Anda dalam mengisi kuesioner ini. Berilah tanda ()

sesuai dengan pilihan Anda pada kolom isian yang telah tersedia.

I. Identitas Responden

1. Nama :

2. Jenis Kelamin : ( ) Pria ( ) Wanita

3. Umur : ( ) < 18 Tahun ( ) 36-45 Tahun

( ) 18-25 Tahun ( ) > 45 Tahun

( ) 26-35 Tahun

4. Pendidikan Terakhir : ( ) SD/ sederajat ( ) Diploma (D1-D3)

( ) SMP/ sederajat ( ) Sarjana ( S1)

( ) SMA/ sederajat

5. Pekerjaan : ( ) Siswa ( ) Pegawai Swasta

( ) Mahasiswa ( ) Wirausaha

( ) PNS ( ) Lain-lain . . . . .

6. Sudah berapa kali mengkonsumsi burger pada “Rumah Burger” :

( ) < 2 kali ( ) 5-8 kali

( ) 2-5 kali ( ) > 8 kali

7. Mendapat informasi tentang “Rumah Burger” dari :

( ) Keluarga ( ) Rekan Kerja

( ) Teman ( ) Melihat Pamflet/ Tempat Usaha Langsung

Universitas Sumatera Utara


II. Daftar Pertanyaan

Pernyataan berikut berkenaan dengan keunikan yang dimiliki produk

burger pada “Rumah Burger” untuk dapat menghasilkan word of mouth secara

alamiah. Setiap responden hanya diberi kesempatan memilih satu jawaban.

Beberapa keterangan alternatif pengisian jawaban yang disediakan antara lain :

SS : Sangat Setuju

S : Setuju

KS : Kurang Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Universitas Sumatera Utara


A. Penilaian Variabel Bentuk Produk (X1) Burger “Rumah Burger”
No Pernyataan SS S KS TS STS
1. Bentuk burger pada Ru ah Burger
sangatlah unik dan berbeda
2. Ukuran bentuk burger memberikan
kepuasan para pengkonsumsinya
3. Bentuk burger lebih mudah dikenali
karena berbeda dengan burger yang
biasanya
4. Bentuk burger sangatlah menarik
5. Bervariasinya ukuran bentuk burger pada
Ru ah Burger
6. Ukuran bentuk burger sesuai dengan
harganya

B. Penilaian Variabel Rasa Produk (X2) Burger “Rumah Burger”


No Pernyataan SS S KS TS STS
1. Adanya cita rasa yang berbeda pada
burger dibanding dengan burger lainnya
2. Adanya rasa nikmat ketika
mengkonsumsinya
3. Rasa yang terdapat pada burger sesuai
dengan harapan
4. Rasanya lebih menarik dari pada burger
lain
5. Roti yang renyah, daging yang gurih, serta
sayuran yang segar membuat rasa burger
menjadi lebih lengkap
6. Rasa pada produk menjadikan burger lebih
berkualitas

Universitas Sumatera Utara


C. Penilaian Variabel Penyajian Produk (X3) Burger “Rumah Burger”
No Pernyataan SS S KS TS STS
1. Penyajian burger dengan menggunakan
garpu dan pisau membuat burger terlihat
lebih mewah dan berkualitas
2. Adanya tambahan keju membuat desain
burger terkesan lebih sempurna
3. Desain penyajian burger yang berbeda
menimbulkan rasa ketertarikan
4. Desain penyajian pada burger dapat
memberikan informasi (gambaran)
mengenai produk
5. Kuah kacang yang terdapat pada burger
membuat burger berbeda dibanding
dengan burger lainnya
6. Desain penyajian yang berbeda menjadi
ciri khas pada burger ini

D. Penilaian Terhadap Terciptanya Variabel Word of Mouth (Y) pada


Produk Burger “Rumah Burger”
No Pernyataan SS S KS TS STS
1. Informasi e ge ai Ru ah Burger ya g
saya dapat kebanyakkan diperoleh dari
teman, keluarga, dan rekan kerja
2. Saya senang menceritakan hal-hal yang
positif mengenai burger pada orang lain
3. Menciptakan pembicaraan yang dapat
memberikan respon dari lawan bicara
mengenai burger tersebut
4. Saya senang menyakinkan orang lain bahwa

Universitas Sumatera Utara


saya juga mengkonsumsi burger ini
5. Muncul rasa ingin mengenalkan burger ke
orang lain setelah mengkonsumsinya
6. Saya mau ikut membantu mempromosikan
burger ke orang lain
7. Merekomendasikan burger ke orang lain
8. Setelah mengkonsumsi timbul keinginan
untuk mengajak orang lain agar
mengkonsumsi burger ini juga
9. Saya senang mengajak orang lain untuk
mengkonsumsi burger ini sama seperti saya

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 3 : Hasil Validitas dan Reabilitas

Validitas
1. Variabel Bentuk Produk (X1)
Correlations

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Total


* ** ** * **
Item 1 Pearson Correlation 1 .212 .309 .381 .136 .251 .640
Sig. (2-tailed) .035 .002 .000 .176 .012 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
* ** ** **
Item 2 Pearson Correlation .212 1 .436 .130 .391 .121 .612
Sig. (2-tailed) .035 .000 .198 .000 .230 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** * ** **
Item 3 Pearson Correlation .309 .436 1 .319 .234 .322 .745
Sig. (2-tailed) .002 .000 .001 .019 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
** ** * **
Item 4 Pearson Correlation .381 .130 .319 1 .242 .001 .587
Sig. (2-tailed) .000 .198 .001 .015 .996 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
** * * **
Item 5 Pearson Correlation .136 .391 .234 .242 1 .006 .564
Sig. (2-tailed) .176 .000 .019 .015 .956 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
* ** **
Item 6 Pearson Correlation .251 .121 .322 .001 .006 1 .449
Sig. (2-tailed) .012 .230 .001 .996 .956 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** **
Total Pearson Correlation .640 .612 .745 .587 .564 .449 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Universitas Sumatera Utara


2. Variabel Rasa Produk (X2)
Correlations

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Total


** ** ** ** ** **
Item 1 Pearson Correlation 1 .375 .257 .470 .555 .381 .704
Sig. (2-tailed) .000 .010 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** **
Item 2 Pearson Correlation .375 1 .460 .467 .550 .380 .750
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** **
Item 3 Pearson Correlation .257 .460 1 .372 .377 .362 .646
Sig. (2-tailed) .010 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** **
Item 4 Pearson Correlation .470 .467 .372 1 .450 .384 .709
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** **
Item 5 Pearson Correlation .555 .550 .377 .450 1 .480 .802
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** **
Item 6 Pearson Correlation .381 .380 .362 .384 .480 1 .704
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** **
Total Pearson Correlation .704 .750 .646 .709 .802 .704 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Universitas Sumatera Utara


3. Variabel Penyajian Produk (X3)
Correlations

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Total


** ** ** ** ** **
Item 1 Pearson Correlation 1 .350 .537 .260 .284 .340 .732
Sig. (2-tailed) .000 .000 .009 .004 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** **
Item 2 Pearson Correlation .350 1 .363 .140 .175 .324 .621
Sig. (2-tailed) .000 .000 .165 .081 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** **
Item 3 Pearson Correlation .537 .363 1 .470 .318 .290 .762
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .001 .003 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** * **
Item 4 Pearson Correlation .260 .140 .470 1 .399 .203 .628
Sig. (2-tailed) .009 .165 .000 .000 .043 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** * **
Item 5 Pearson Correlation .284 .175 .318 .399 1 .256 .613
Sig. (2-tailed) .004 .081 .001 .000 .010 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** * * **
Item 6 Pearson Correlation .340 .324 .290 .203 .256 1 .557
Sig. (2-tailed) .001 .001 .003 .043 .010 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** **
Total Pearson Correlation .732 .621 .762 .628 .613 .557 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Universitas Sumatera Utara


4. Variabel Word of Mouth (Y)
Correlations

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Total
** ** ** ** ** ** ** ** **
Item 1 Pearson Correlation 1 .482 .482 .585 .515 .553 .417 .443 .331 .736
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** ** ** **
Item 2 Pearson Correlation .482 1 .643 .339 .495 .432 .515 .440 .359 .719
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** ** * **
Item 3 Pearson Correlation .482 .643 1 .317 .602 .385 .556 .492 .253 .720
Sig. (2-tailed) .000 .000 .001 .000 .000 .000 .000 .011 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** ** * **
Item 4 Pearson Correlation .585 .339 .317 1 .370 .467 .418 .389 .239 .645
Sig. (2-tailed) .000 .001 .001 .000 .000 .000 .000 .017 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** ** ** **
Item 5 Pearson Correlation .515 .495 .602 .370 1 .539 .533 .560 .311 .763
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .002 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** ** ** **
Item 6 Pearson Correlation .553 .432 .385 .467 .539 1 .586 .491 .320 .752
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** ** ** **
Item 7 Pearson Correlation .417 .515 .556 .418 .533 .586 1 .661 .359 .790
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** ** ** **
Item 8 Pearson Correlation .443 .440 .492 .389 .560 .491 .661 1 .331 .752
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** * * ** ** ** ** **
Item 9 Pearson Correlation .331 .359 .253 .239 .311 .320 .359 .331 1 .555
Sig. (2-tailed) .001 .000 .011 .017 .002 .001 .000 .001 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
** ** ** ** ** ** ** ** **
Total Pearson Correlation .736 .719 .720 .645 .763 .752 .790 .752 .555 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-
tailed).
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-
tailed).

Universitas Sumatera Utara


Reabilitas

1. Variabel Bentuk Produk (X1)

Case Processing Summary

N %
Valid 100 100.0
Cases
a
Excluded 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.650 6

2. Variabel Rasa Produk (X2)

Case Processing Summary

N %
Valid 100 100.0
Cases
a
Excluded 0 .0
Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.813 6

Universitas Sumatera Utara


3. Variabel Penyajian Produk (X3)

Case Processing Summary

N
%

Cases Valid 100 100.0

a
Excluded 0 .0

Total 100 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the


procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.726 6

4. Variabel Word of Mouth (Y)

Case Processing Summary

N %
Valid 100 100.0
Cases
a
Excluded 0 .0
Total 100 100.0
a. Listwise deletion based on all variables in the
procedure.

Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.877 9

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 4 : Hasil Uji Asumsi Klasik

Uji Asumsi Klasik

Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

X1_Bentuk X2_Rasa X3_Penyajian Y_WordofMouth

N 100 100 100 100


a
Normal Parameters Mean 24.9800 25.0100 25.1600 37.4500

Std. Deviation 2.36122 2.81947 2.71070 3.88568

Most Extreme Absolute .093 .099 .122 .106


Differences Positive .087 .062 .077 .060

Negative -.093 -.099 -.122 -.106

Kolmogorov-Smirnov Z .934 .986 1.217 1.063

Asymp. Sig. (2-tailed) .348 .285 .104 .209

a. Test distribution is Normal.

Hasil Uji Multikolinearitas


a
Coefficients

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 8.359 3.586 2.331 .022

X1_Bentuk .256 .155 .156 1.655 .101 .670 1.493

X2_Rasa .298 .125 .216 2.382 .019 .720 1.389

X3_Penyajian .606 .134 .423 4.513 .000 .673 1.486

a. Dependent Variable: Y_WordofMouth

Universitas Sumatera Utara


Hasil Uji Heterokedastisitas

a
Collinearity Diagnostics
Variance Proportions
Model Dimension Condition
Eigenvalue Index (Constant) X1_Bentuk X2_Rasa X3_Penyajian

1 1 3.983 1.000 .00 .00 .00 .00

2 .007 24.323 .08 .05 .99 .14

3 .006 26.300 .47 .03 .00 .76

4 .004 30.653 .45 .92 .01 .10

a. Dependent Variable: Y_WordofMouth

a
Residuals Statistics

Minimum Maximum Mean Std. Deviation N

Predicted Value 29.8760 42.8568 37.4500 2.55482 100

Std. Predicted Value -2.965 2.116 .000 1.000 100

Standard Error of Predicted


.325 1.400 .567 .179 100
Value

Adjusted Predicted Value 28.9855 42.7801 37.4350 2.59575 100

Residual -1.05143E1 5.93193 .00000 2.92769 100

Std. Residual -3.536 1.995 .000 .985 100

Stud. Residual -3.665 2.152 .002 1.008 100

Deleted Residual -1.12894E1 6.89962 .01503 3.07172 100

Stud. Deleted Residual -3.931 2.194 -.002 1.025 100

Mahal. Distance .192 20.970 2.970 2.967 100

Cook's Distance .000 .247 .013 .033 100

Centered Leverage Value .002 .212 .030 .030 100

a. Dependent Variable: Y_WordofMouth

Universitas Sumatera Utara


Lampiran 5 : Hasil Uji Pembahasan

Regresi

Persamaan Regresi

b
Variables Entered/Removed

Variables Variables
Model Method
Entered Removed

X3_Penyajian,
1
X2_Rasa, . Enter
a
X1_Bentuk

a. All requested variables entered.

b. Dependent Variable: Y_WordofMouth

a
Coefficients

Unstandardized Standardized 95% Confidence Interval for


Coefficients Coefficients B

Model B Std. Error Beta t Sig. Lower Bound Upper Bound

1 (Constant) 8.359 3.586 2.331 .022 1.241 15.477

X1_Bentuk .256 .155 .156 1.655 .101 -.051 .563

X2_Rasa .298 .125 .216 2.382 .019 .050 .545

X3_Penyajian .606 .134 .423 4.513 .000 .340 .873

a. Dependent Variable: Y_WordofMouth

Universitas Sumatera Utara


Uji Hipotesis

Hasil Uji F

b
ANOVA

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.


a
1 Regression 646.182 3 215.394 24.368 .000

Residual 848.568 96 8.839

Total 1494.750 99

a. Predictors: (Constant), X3_Penyajian, X2_Rasa, X1_Bentuk

b. Dependent Variable: Y_WordofMouth

Hasil Uji t

a
Coefficients

Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) 8.359 3.586 2.331 .022

X1_Bentuk .256 .155 .156 1.655 .101

X2_Rasa .298 .125 .216 2.382 .019

X3_Penyajian .606 .134 .423 4.513 .000

a. Dependent Variable: Y_WordofMouth

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai