Anda di halaman 1dari 40

STRATEGI MONITORING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK

(Studi di PT. Rahayu Sentosa Cibinong, Bogor)

SKRIPSI MINOR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Akademik Dalam Menempuh Ujian Diploma Tiga (DIII) Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis dan Komputer pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Menarasiswa Bogor

Oleh :

ERWIN ALIATNO
NPM :

SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI

MENARASISWA BOGOR 2011

STRATEGI MONITORING DALAM UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS PRODUK


(Studi di PT. Rahayu Sentosa Cibinong, Bogor)

SKRIPSI MINOR
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Akademik Dalam Menempuh Ujian Diploma Tiga (DIII) Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis, Jurusan Ilmu Administrasi Bisnis dan Komputer pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Menarasiswa Bogor

Oleh :

ERWIN ALIATNO
NPM :

Diperiksa dan disetujui oleh :

Saprudin, S.Sos.,MSi. Pembimbing Utama

Siti Muladriani, S.Sos.,MSi. Co. Pembimbing

Mengetahui : Ketua STIA Menarasiswa Bogor

Prof. DR. H. Koswara, SE.,SH.,MS.

DAFTAR ANGGOTA PENGUJI SIDANG SKRIPSI MINOR

NO.

NAMA DOSEN PENGUJI

TANDA TANGAN

1.

( )

2.

( )

( )

( )

( )

( )

( )

LEMBAR CATATAN KOREKSI DOSEN PENGUJI

Keterangan : ( ( ) Lulus ) Tidak Lulus

Mengetahui Ketua STIA Menarasiswa

Prof. DR. H. Koswara, SE.,SH.,MS.

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayahnya, peneliti dapat menyelesaikan Skripsi minor ini dengan judul Strategi monitoring dalam upaya meningkatkan kualitas produk. Maksud penyusunan skripsi minor adalah untuk memenuhi salah satu syarat akademik dalam menempuh ujian Diploma tiga (D3) Jurusan Administrasi Niaga pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Menara Siswa Bogor.

Dalam penyajian skripsi minor ini peneliti menyadari masih jauh dari sempurna, baik dalam teknik penulisan , pemakaian tanda bahasa,pemakaian tata bahasa maupun dalam analisis atau pembahasan materi. Oleh karena itu saran lebih lanjut sangat peneliti harapkan.

Namun selesainya skripsi ini tidak luput dari adanya berbagai bantuan dan dorongan maupun bimbingan, pengarahan, dan petunjuk baik dari dosen pembimbing maupun dari pihak lainnya. Pada kesempatan ini peneliti mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. DR. Koswara, SE.,SH.,MS. Selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Menarasiswa Bogor. 2. Pembimbing utama yakni Bapak Saprudin, S.Sos.,Msi., dan CO. pembimbing yakni Ibu Siti Muladriani, S.Sos.,Msi. yang senantiasa memberikan arahan, petunjuk untuk menyelesaikan skripsi minor ini.

3. Segenap dosen dan asisten dosen pada Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Menarasiswa, yang telah mendidik peneliti dengan berbagai bekal ilmu pengetahuan selama mengikuti pendidikan. 4. Ibunda dan Ayahanda tercinta beserta keluarga yang telah membantu baik secara moril maupun materil. 5. Keluarga besar PT. Rahayu Sentosa Cibinong ,Bogor 6. Semua pihak yang telah banyak membantu peneliti baik scara langsung maupun tidak langsung selama penyusunan skripsi minor ini.

Saran dan kritik yang membangun, sangat peneliti harapkan demi kesempurnaan skripsi minor ini. Semoga segala amal serta jasa kebaikannya tersebut senantiasa mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Akhir kata peneliti berharap semoga skripsi minor ini dapat bermanfaat serta dapat memenuhi syarat yang diperlukan,

Bogor, Agustus 2011 Peneliti,

Erwin Aliatno

ii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan industri otomotif selaras dengan meningkatnya kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi kian meningkat, dikarenakan wilayah di kepulauan indonesia sangat luas dan sebagian besar wilayahnya dihubungkan melalui jalur darat,untuk itu masyarakat membutuhkan kendaraan/armada angkut yang berkualitas dan memiliki standar kenyamanan yang prima. Sesuai dengan kebutuhannya, sarana transportasi menjadi suatu hal yang sangat penting dalam menunjang aktivitas masyarakat, untuk itu peranan kualitas dalam sebuah produk menjadi hal yang utama, dikarenakan rute atau jarak tempuh yang cukup jauh, dengan contoh sebuah bus antar kota/antar propinsi dalam setiap perjalanannya kendaraan ini dapat menempuh waktu tiga sampai lima hari perjalanan,dan selama itulah kendaraan terus bekerja,dalam hal ini peranan kualitas dari sebuah produk itu di uji, masyarakat atau konsumen sebagai pengguna sangat mendambakan kenyamanan dalam perjalanannya. Selain kualitas dalam sebuah produk, peranan pemasaran atau marketing menjadi suatu hal yang sangat penting dimana pemasaran ini menjadi sarana yang menjembatani atau sebagai penghubung antara perusahaan penghasil

produk,dengan konsumen sebagai penggunanya.untuk itu bagian marketing dalam sebuah perusahaan penghasil produk,menjadi penentu bagaimana produk itu dapat terjual dan bagaimana membuat konsumen menjadi tertarik untuk membeli produk tersebut,sistem marketing atau pemasaranan telah memungkinkan kesemuanya

berlangsung,karena pemasaran merupakan study tentang proses pertukaran bagaimana transaksi itu dapat termotivasikan dan dikonsumsikan. Dalam hal ini adanya sebuah persaingan yang tak lepas dari peran inovasi dalam segala hal,termasuk perkembangan dunia ilmu pengetahuan dan

teknologi,atas dasar inilah untuk mengatasi perkembangan jaman dan perubahanperubahan yang ada didalamnya diperlukan kajian ilmu penelitian yang mencakup keseluruhan demi kelangsungan sebuah perusahaan,baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang,kajian ilmu penelitian ini telah lama dilakukan oleh ahli ahli dibidangnya, melalui proses yang panjang sehingga membentuk satu kesatuan kajian ilmu berupa teori-teori yang tidak jarang sebagian besar perusahaan telah menggunakannya,bahkan lebih dari itu mereka berhasil mengadopsi teori-teori tersebut dan menjadikan senjata rahasia yang hanya diketahui oleh perusahaan tersebut untuk menghadapi pesaing di dunia bisnisnya. Dengan adanya industri karoseri PT RAHAYU SANTOSA dengan produk utamanya kendaraan bus bisa menjadi solusi atau pengusaha PO dan individu Untuk mendapatkan Armada angkut yang mempunyai tingkat kenyamanan dan memenuhi standar dengan kualitas internasional. Oleh karena itu perbaikan yang terus menerus secara berkesinambungan terus dilakukan dilakukan oleh perusahaan untuk memberikan kepuasan kepada konsumen, armada pada bus saat ini menjadi pilihan sebagai sarana angkutan bagi sebagian besar masyarakat dikarenakan memiliki nilai ekonomis dan mudah untuk diakses. Sekarang ini pasar produk otomotif berkembang cukup pesat dimana industri karoseri cukup bersaing dalam mengeluarkan suatu produk. Oleh karena itu dalam pemasaran produk selain manajemen marketing yang handal juga dibutuhkan juga motivasi pimpinan agar pencapaian target yang ditentukan dapat tercapai, demikian

pula dengan PT.Rahayu Santosa yang tidak terlepas usahanya untuk melakukan promosi, dengan memperkenalkan produknya kepada masyarakat dan upayanya untuk meningkatkan penjualan produk hal ini mengingat bahwa tidak semua perusahaan dalam melaksanakan prinsip- prinsip marketing dapat dipenuhi oleh pemasaran, artinya penjualan tidak dapat dilaksanakan hanya dengan menunggu masyarakat datang dan membeli tanpa memberitahukan kepada pembeli dalam hal ini harus dilakukan promosi untuk diharapkan dapat memberikan gambaran pelaksanaan promosi atau pemasaran yang dilakukan oleh PT Rahayu santosa,atas dasar penelitian di PT Rahayu santosa peneliti masih melihat kesalahan yang sering terjadi dalam proses pembuatan maupun keluhan keluhan dari konsumen tentang kualitas produk yang dihasilkan,bila hal ini tidak segera diatasi maka tidak mustahil jika konsumen merasa kecewa dan mengalihkan pembuatan bus nya ke karoseri lain,sudah pasti ini menjadi hambatan bagi perusahaan dalam mencapai target atau tujuan yang ditentukan oleh perusahaan.Berdasarkan uraian tersebut peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian lebih lanjut dengan judul Strategi Monitoring Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas Produk.

1.2. Identifikasi masalah

Dengan tujuan agar pembahasan skripsi ini memperlihatkan ruang lingkup yang cukup jelas dan tidak menyimpang dari topik yang telah ditentukan maka peneliti mengidentifikasikan masalah yang akan dibahas antara lain: a. Bagaimana pelaksanaan proses produksi yang dilakukan oleh PT.Rahayu Santosa dalam upaya meningkatkan kualitas produk. b. Sejauh mana upaya promosi yang dilakukan untuk meningkatkan pemasaran produk.

c.

Hambatan - hambatan apa saja yang ditemui oleh PT.Rahayu Santosa dalam proses pembuatan produk.

d.

Upaya-upaya apa yang dilakukan oleh PT Rahayu Santosa dalam upaya meningkatkan kualitas produk.

1.3. Tujuan dan kegunaan penelitian

Setiap bentuk kegiatan tentu mempunyai tujuan, demikian pula halnya dengan penelitian yang peneliti lakukan di PT. Rahayu Sentosa Cibinong, Bogor. Dalam penelitian ini, peneliti mempunyai tujuan tertentu yang melatar belakangi, sehingga peneliti merasa tertarik untuk meneliti secara lebih mendalam. Adapun yang menjadi tujuan peneliti dalam penelitian ini antara lain :

1. Untuk mengetahui sejauh mana strategi monitoring yang

dilakukan PT.

Rahayu Sentosa Cibinong, Bogor dalam upaya meningkatkan kualitas produk. 2. Untuk mengggambarkan / mendeskripsikan strategi monitoring yang dilakukan PT. Rahayu Sentosa Cibinong, Bogor dalam upaya meningkatkan kualitas produk. 3. Untuk mencari faktor apa saja yang mendukung dan menghambat peningkatan kualitas produk. Selain itu penelitian ini diharapkan akan menjadi sumbangan informasi yang dapat membantu pihak PT. Rahayu Sentosa Cibinong, Bogor dalam memecahkan permasalahan yang ada demi penyempurnaan lebih lanjut. Adapun kegunaan penelitian ini antara lain adalah sebagai berikut : 1. Untuk menambah dan menggali wawasan penulis,

2. Untuk menambah khasanah keilmuan pihak STIA MENARASISWA, 3. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pihak PT. Rahayu Sentosa Cibinong, Bogor., 4. Sebagai referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.4. Anggapan dasar dan Hipotesis

Setiap perusahaan memunyai target atau tujuan yang telah direncanakan secara tepat. Untuk itu peranan promosi dalam pemasaran produk sangatlah penting dengan mengikuti perkembangan pasar. Yang mana hal ini berhubungan dengan kebutuhan dan kepuasan konsumen. Peranan konsumen dengan perusahaan penghasil produk mutlak adanya, karena hal itu berhubungan dengan kelangsungan perusahaan penghasil produk itu sendiri. Dalam upayanya meningkatkan pendapatan atau laba sesuai dengan tujuan yang ditentukan perusahan harus benar- benar memperhatikan kualitas dari produk yang dihasilkan.

Davis dalam Yamit (2004 : 8 ) membuat definisi kualitas yang lebih luas cakupannya yaitu kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan produk, jasa, manusia, proses dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi harapan. Pendekatan yang dikemukakan Davis menegaskan bahwa kualitas bukan hanya menekankan pada aspek akhir yaitu produk dan jasa tetapi juga menyangkut kualitas manusia, kualitas proses dan kualitas lingkungan. Sangatlah mustahil menghasilkan produk dan jasa yang berkualitas tanpa melalui manusia dan produk yang berkualitas.

Davis dalam Yamit (2004 : 9 ) mengidentifikasikan lima pendekatan perspektif kualitas yang dapat digunakan oleh para praktisi bisnis, yaitu :

1. Transcendental Approach

Kualitas dalam pendekatan ini adalah sesuatu yang dapat dirasakan, tetapi sulit didefinisikan dan dioperasionalkan maupun diukur.

2. Product-based Approach

Kulitas dalam pendekatan ini adalah suatu karakteristik atau atribut yang dapat diukur. Perbedaan kualitas mencerminkan adanya perbedaan atribut yang dimiliki produk secara objektif, tetapi pendekatan ini tidak dapat menjelaskan perbedaan dalam selera dan preferensi individual.

3. User-based Approach

Kualitas dalam pendekatan ini didasarkan pada pemikiran bahwa kualitas tergantung pada orang yang memandangnya, dan produk yang paling memuaskan preferensi seseorang atau cocok dengan selera (fitnes for used) merupakan produk yang berkualitas paling tinggi.

4. Manufacturing-based Approach

Kualitas dalam pendekatan ini adalah bersifat supply-based atau dari sudut pandang produsen yang mendefinisikan kualitas sebagai sesuatu yang sesuai dengan persyaratan (conformance quality) dan prosedur. Pendekatan ini berfokus pada kesesuaian spesifikasi yang ditetapkan perusahaan secara

internal. Oleh karena itu, yang menentukan kualitas adalah standar standar yang ditetapkan perusahaan, dan bukan konsumen yang menggunakannya.

5. Value-based Approach

Kualitas dalam pendekatan ini adalah memandang kualitas dari segi nilai dan harga. Kualitas didefinisikan sebagai affordable ascellence. Oleh karena itu kualitas dalam pandangan ini bersifat relatif, sehingga produk yang memiliki kualitas paling tinggi belum tentu produk yang paling bernilai. Produk yang paling bernilai adalah produk yang paling tepat beli.

Keputusan yang diambil oleh para pembeli pada dasarnya dihubungkan dengan segi keinginannya dalam pemenuhan kebutuhan. Dan hal tersebut merupakan upaya dalam mencari suatu kepuasan. Dalam kegiatan pemasaran, pemahaman atas perilaku pembelian konsumen merupakan hal yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Sebuah alasan mengapa orang membeli produk tertentu (Product Buying motive) atau membeli pada penjual tertentu (Patronage Buying Motive), ini merupakan faktor yang sangat penting bagi penjual dalam menentukan program promosi yang efektif, desain produk, harga, saluran distribusi yang efektif dan beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan. Motif yang ada pada seseorang akan mewujudkan tingkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai kepuasan. Sedangkan tingkah laku yang diarahkan pada tujuan dipengaruhi oleh pandangan seseorang. Oleh karena itu perlulah mengetahui mengapa konsumen bertingkah laku demikian.

Dengan meninjau lebih jauh kita dapat mengetahui bahwa sebenarnya tingkah laku konsumen itu dimulai dengan suatu motivasi. Adapun menurut Basu Swasta (1984:87) mengemukakan bahwa :

Motivasi adalah suatu dorongan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan .

Dari pengertian diatas maka dapat diketahui bahwa keinginan dari seseorang itu pada dasarnya untuk memperoleh suatu kepuasan bagi dirinya. Kepuasan pelanggan merupakan faktor yang sangat perlu diperhatikan dalam pemasaran sebab hal tersebut yang menjadi salah satu kunci keberhasilan pemasaran. Philip Kotler (1997:36) memberikan definisi kepuasan sebagai berikut :

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya .

Setiap perusahaan tentunya berupaya untuk meningkatkan kualitas produk sesuai dengan tujuan/target yang telah ditentukan sebelumnya. Untuk mencapai tujuan/target tersebut diperlukan sebuah alat/cara yang menjadi tolak ukur keberhasilan pencapaian target yang telah ditentukan, salah satunya adalah monitoring. Monitoring adalah suatu proses pengumpulan dan menganalisis informasi dari penerapan suatu program termasuk mengecek secara reguler untuk melihat apakah kegiatan/program itu berjalan sesuai rencana sehingga masalah yang dilihat /ditemui dapat diatasi. Strategi monitoring dirancang khusus oleh perusahaan untuk mencapai target-target yang telah ditentukan sebelumnya, kemudian dikoreksi

sehingga dapat ditemukan kekurangan dan kelebihannya. Maka peneliti memilikai anggapan dasar sebagai berikut :

1. Strategi monitoring merupakan rancangan kegiatan/program yang dibuat perusahaan untuk mencapai target yang telah ditentukan. 2. Bahwa strategi monitoring yang efektif untuk meningkatkan kualitas produk adalah strategi monitoring yang dilakukan secara periodik dan berdasarkan indikator indikator tertentu perusahaan.

Dari anggapan dasar di atas, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut :

Jika strategi monitoring direncanakan dan dilaksanakan dengan efektif ,maka kualitas produk akan meningkat.

1.5. Metode Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif analisis, yaitu dengan meneliti dan memecahkan masalah yang sedang terjadi pada saat penelitian berlangsung. Data yang telah dikumpulkan kemudian digambarkan dan diuraikan. Adapun teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah sebagai berikut :

1. Studi kepustakaan ( Library Research ),adalah cara memperoleh data dengan mempelajari dan menganalisis bahan-bahan berupa buku-buku, catatancatatan kuliah, dokumen-dokumen perusahaan, serta bacaan lainnya yang berhubungan dengan masalah yang sedang dibahas. 2. Studi lapangan ( Field Research ),adalah cara memperoleh data dengan melaksanakan penelitian secara langsung pada objek yang sedang diteliti.

Adapun cara-cara yang peneliti tempuh dalam penelitian langsung ini adalah sebagai berikut : a. Observasi, yaitu cara memperoleh data dengan jalan mengadakan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan strategi marketing dalam upaya meningkatkan volume penjualan untuk melihat dan mencatat kejadian-kejadian tentang hal-hal yang berhubungan dengan bahan-bahan yang diperlukan. b. Wawancara, yaitu cara memperoleh data dengan mengadakan tanya jawab dengan karyawan toko yang bersangkutan dan costumer yang datang untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. c. Angket, yaitu cara memperoleh data dengan mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada responden guna memperoleh keterangan-keterangan dan pendapat responden mengenai masalah yang sedang diteliti. Adapun jumlah responden yang diambil sebagai sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak. ( orang yang merupakan costumer . d. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Total Sampling , sehingga semua populasi dijadikan responden.Hal ini peneliti lakukan sesuai dengan pendapat Arikunto dalam bukunya Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek yang menyatakan bahwa apabila subjeknya kurang dari 100, maka lebih baik untuk sampel diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitain populasi (Arikunto, 1997:120). puluh )

1.6. Lokasi dan Lamanya penelitian Dalam rangka penyusunan skripsi ini, peneliti menentukan objek penelitian, yaitu pada PT. Rahayu Sentosa Cibinong, Bogor yang berlokasi di jln. Km 22, kec. Cibinong , kab. Bogor. Adapun Lama penelitian adalah 4 bulan, terhitung dari bulan Mei 2011 sampai dengan Agustus 2011, dengan perincian tahapan-tahapan penelitain sebagai berikut : 1. Tahap persiapan selama 1 bulan 2. Tahap pengumpulan data selama 1 bulan 3. Tahap pengolahan dan penulisan laporan skripsi selama 2 bulan.

Tabel 1 Jadwal Kegiatan Penelitian

BULAN NO KEGIATAN MEI 1 Persiapan Penelitian Pengumpulan dan 2 Pengolahan Data Bimbingan dan 3 Penyusunan Skripsi JUN JUL AGTS

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Administrasi dan Manajemen Pemahaman terhadap administrasi dapat dilihat dalam arti luas administration dan dalam pengertian yang sempit (aadministratie). Administrasi dalam arti yang luas menyangkut proses dari kegiatan penyelenggaraan usaha yang dilakukan oleh organisasi. Administrasi secara umum diartikan sebagai keseluruhan rangkaian kegiatan penyelenggaraan dalam setiap usaha kerjasama dari sekelompok manusia dalam rangka mencapai tujuan tertentu yang telah ditetapkan ,serta tidak mungkin akan dicapai apabila hanya dilakukan sendiri-sendiri. Usaha kerjasama manusia itu ada sejak dulu, seluruh proses penyelengggaraan kerjasama itu merupakan administrasi (latin Administratie) yang berarti melayani, membantu, atau memenuhi. Dari kata kerja itu terjadilah kata benda Aadministratio dan kata sifat Administravius. Menurut Koswara dalam bukunya Administrasi pembangunan bahwa : Titik perhatian administrasi adalah mempelajari pola perilaku manusia dalam kelompok kerjanya. Dalam arti sempit, administrasi identik dengan ketatausahaan, tetapi dalam arrti luas yaitu hubungan pola tingkah laku umum pada berbagai jenis kelompok yang saling melakukan kerja sama (Koswara, 1991:1). Dari uraian tersebut tampak tata usaha adalah sebagai atau hanya bagian dari unsur administrasi sebagaimana pendapat Pariata Westra dalam bukunya Pengantar Administrasi Negara bahwa administrasi terdiri dari delapan unsur :

1. Pengorganisasian, yaitu merupakan rangkaian aktivitas menyusun suatu kerangka yang menjadi wajah bagi segenap kegiatan dari usaha kerjasama itu dengan jalan: a. Membagi dan mengelompokkan pekerjaan-pekerjaan yang harus dilaksanakan. b. Meneetapkan dan menyusun jalinan hubungan kerja diantara paaara petugas atau unit-unit tegas. 2. Manajemen, yaitu rangkaian aktivitas penggerakkan sekelompok orang dan mengerahkan segenap fasilitas untuk mencapai tujuan tertentu. 3. Komunikasi, yaitu rangkaian aktivitas menyampaikan warta dan memindahkan secara cermat buah pikiran dari seseorang kepada pihak lain dalam usaha kerjasama yang bersangkutan. 4. Kepegawaian, yaitu rangkaian kegiatan aktivitas mengatur dan mengurus tenaga-tenaga kerja yang diperlukan dalam usaha kerjasama yang bersangkutan. 5. Keuangan, yaitu merupakan rangkaian aktivitas mengelola segi-segi pembiayaan sampai pertanggungjawaban dalam keerjasama usaha yang bersangkutan. 6. Perbekalan, yaitu sebagai rangkaian aktivitas merencanakan, mengadakan mengatur pemakaian barang atau bahan serta menyimpan, mengendalikan, merawat dan menyingkirkan barang-barang keeeperluan kerja dalam usaha kerjasama yang bersangkutan. 7. Tata Usaha, yaitu merupakan rangkaian aktivitas menghimpun, mencatat, mengadakan, mengirim, dan menyimpan berbagai keeeteerangan yang diperlukan dalam usaha kerjasama yang bersangkuta.

8. Hubungan masyarakat yakni berbagai angkaian aktivitas untuk encciptakan hubungan baik dan dukungan dari masyarakat sekeliling terhadap usaha kerjasama yang bersangkutan. (Westra, 1995:10).

Dalam hubungan ini Sondang P. Siagian dalam bukunya Filsafat Administrasi berpendapat sebagai berikut : Administrasi adalah keseluruhan proses kerjasama antara dua orang atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.(Siagian, 1997 :3). Berdasarkan berbagai pendapat diatas tampak bahwa administrasi pada hakikatnya menyangkut proses usaha kerjasama, yang dapat dilihat oleh bagian atau unsur administrasi yang sangat penting, yaitu meliputi adanya sekelompok orang yang terdiri dari dua orang atau lebih melakukan kegiatan kerjasama dari kelompok tersebut , terjadinya proses pelaksanaan kegiatan, pembagian tugas dan tujuan yang telah ditentukan. 2.2. Pengertian Produk Produk adalah segala sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen. Menurut Stanton, (1996;222), A prodact is asset of tangible and intangible

attributes, including packaging, color, price quality and brand plus the service and reputation of the seller. Artinya suatu produk adalah kumpulan dari atribut-atribut yang nyata maupun tidak nyata, termasuk didalamnya kemasan, warna, harga, kualitas dan merk ditambah dengan jasa dan reputasi penjualannya.

Berbicara mengenai produk maka aspek yang perlu diperhatikan adalah kualitas produk. Definisi ini merupakan pengertian kualitas yang berpusat pada konsumen sehingga dapat dikatakan bahwa seorang penjual telah memberikan kualitas bila produk atau pelayanan penjual telah memenuhi atau melebihi harapan konsumen. Kualitas produk merupakan pemahaman bahwa produk yang ditawarkan oleh penjual mempunyai nilai jual lebih yang tidak dimiliki oleh produk pesaing. Oleh karena itu perusahaan berusaha memfokuskan pada kualitas prodak dan membandingkannya dengan produk yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Akan tetapi, suatu produk dengan penampilan terbaik atau bahkan dengan tampilan lebih baik bukanlah merupakan produk dengan kualitas tertinggi jika tampilannya bukanlah yang dibutuhkan dan diinginkan oleh pasar.

2.3. Tingkatan Produk Ada lima tingkatan dalam produk yaitu : a. Manfaat dasar dari suatu produk yang ditawarkan kepada konsumen. b. Bentuk dasar dari suatu produk yang dapat dirasakan oleh panca indera. c. Serangkaian atribut-atribut produk dan kondisi-kondisi yang diharapkan oleh pembeli pada saat membeli suatu produk. d. Sesuatu yang membedakan antara produk yang ditawarkan oleh badan usaha dengan produk yang ditawarkan oleh pesaing. e. Semua argumentasi dan perubahan bentuk yang dialami oleh suatu produk dimasa datang.

2.4. Klasifikasi Produk

Banyak klasifikasi suatu produk yang dikemukakan ahli pemasaran, diantaranya pendapat yang dikemukakan oleh Kotler. Menurut Kotler (2000,p45l), produk dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kelompok: 1. Berdasarkan wujudnya, produk dapat diklasifikasikan kedalam dua kelompok utama, yaitu: a. Barang Barang merupakan produk yang berwujud fisik, sehingga bisa dilihat, diraba atau disentuh, dirasa, dipegang, disimpan, dipindahkan, dan perlakuan fisik lainnya.

b. Jasa Jasa merupakan aktivitas, manfaat dan kepuasan yang ditawarkan untuk dijual (dikon sumsi pihak lain). Seperti halnya bengkel reparasi, salon kecantikan, hotel dan sebagainya. 2. Berdasarkan aspek daya tahannya produk dapat dikelompokkan

menjadi dua, yaitu: a. Barang tidak tahan lama (nondurable goods) Barang tidak tahan lama adalah barang berwujud yang biasanya habis dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali pemakaian. Dengan kata lain, umur ekonomisnya dalam kondisi pemakaian normal kurang dari satu tahun. Contohnya: sabun, pasta gigi, minuman kaleng, dan sebagainya. b. Barang tahan lama ( durable goods) Barang tahan lama merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan lama dengan banyak pemakaian (umur ekonomisnya untuk

pemakaian normal adalah satu tahun lebih). Contohnya: lemari es, mesin cuci, pakaian dan lain-lain. B. Pengertian Pemasaran Pemasaran adalah suatu proses social dan manajerial dimana individu dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan bertukar sesuatu yang bernilai satu sama lain menurut Gruenwald, G. 1985. Seri pemasaran dan promosi. Dalam bauran pemasaran (Marketing Mix) merupakan bauran dari empat variable atau kegiatan yang merupakan inti daripada system dan aktivitas penasaran yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi. Dimana satu sama lain dari variable tersebut pemasaran. saling mempengaruhi keberhasilan suatu

C. Tujuan Pemasaran Adapun tujuan pemmasaran adalah mengenal dan memahami pelanggan sedemikian rupa sehingga produk cocok dan terjual dengan sendirinya idealnya pemasaran menyebabkan pelanggan siap membeli sehingga yang tinggal adalah bagaimana membuat produknya tersedia, sedangkan proses pemasaran terdiri dari analisa peluang pasar, meneliti dan memilih pasar sasaran. D. Strategi Pemasaran Strategi pemasaran adalah serangkaian tindakan menuju keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Factor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran adalah: Faktor Mikro, yaitu perantara pemasaran, pemasok, pesaing dan masyarakat.

Factor Makro yaitu demografi/ekonomi, politik/hokum, tekhnologi/fisik, dan social/budaya. Sedangkan strategi dan kiat pemasaran dari sudut pandangan penjual (4P) adalah tempat yang strategis (place), produk yang bermutu (product), harga yang kompetitif (price) dan promosi yang gencar (promotion). Sedangkan dari sudut pandang pelanggan (4C) adalah kebutuhan dan keinginan pelanggan (customer needs and wants), biaya pelanggan (cost to the costumer), kenyamananan (convenience) dan komunikasi (communication). Tujuan akhir dan konsep, kiat dan srategi pemasaran adalah kepuasan pelanggan sepenuhnya (Total Costumer Statisfaction). Kepuasan pelanggan sepenuhnya bukan berarti memberikan kepada apa yang menurut kita keinginan dari mereka, tetapi apa yang sesungguhnya mereka ingin serta kapan dan bagaimana mereka inginkan. Atau secara singkat adalah memenuhi kebutuhan pekanggan. Ada hubungan erat antara mutu suatu produk dengan kepuasan pelanggan yang lebih tinggi, sekaligus mendukung harga yang paling tinggi dan sering juga biaya lebih rendah. Eksekutif puncak masa kini melihat tugas meningkatkan dan mengendalikan mutu produk sebagai prioritas pertama sehingga setiap industry tidak punya pilihan lain kecuali menjalankan manajemen mutu total (Total Quality Management). E. Konsep Pemasaran 1. Konsep Berwawasan Produksi Konsep berwawasan produksi berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang mudah didapat dan murah harganya. 2. Konsep Berwawasan Produk

Konsep berwawasan produk berpendapat bahwa konsumen akan memilih produk yang menawarkan mutu, kinerja terbaik, atau hal-hal inovatif lainnya. 3. Konsep Berwawasan Menjual Konsep berwawasan menjual berpendapat bahwa konsumen

dibiarkan saja, konsumen tidak akan membeli produk organisasi dalam jumlah cukup artinya konsumen enggan membeli dan harus didorong supaya membeli, serta perusahaan mempunyai banyak cara promosi dan penjualan yang efektif untuk merangsang pembeli. 4. Konsep Berwawasan Pemasaran Konsep berwawasan pemasaran berpendapat bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasi terdiri dari penentuan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran serta memberikan kepuasan yang diinginkan secara lebih efektif dan efisien dari pada saingannya.

2.2 Pemasaran Pengertian Pasar atau definisi Pasar adalah tempat bertemunya calon penjual dan calon pembeli barang dan jasa. Di pasar antara penjual dan pembeli akan melakukan transaksi. Transaksi adalah kesepakatan dalam kegiatan jual-beli. Syarat terjadinya transaksi adalah ada barang yang diperjual belikan, ada pedagang, ada pembeli, ada kesepakatan harga barang, dan tidak ada paksaan dari pihak manapun.

Jenis-Jenis Pasar :

Menurut dari bentuk kegiatannya pasar dibagi menjadi 2 yaitu pasar nyata ataupun pasar tidak nyata(abstrak). Maka kita lihat penjabaran berikut ini:

1. Pasar Nyata.

Pasar nyata adalah pasar diman barang-barang yang akan diperjual belikan dan dapat dibeli oleh pembeli. Contoh pasar tradisional dan pasar swalayan.

2. Pasar Abstrak.

Pasar abstrak adalah pasar dimana para pedagangnya tidak menawar barang-barang yang akan dijual dan tidak membeli secara langsung tetapi hanya dengan menggunakan surat dagangannya saja. Contoh pasar online, pasar saham, pasar modal dan pasar valuta asing.

Menurut cara transaksinya, jenis pasar dibedakan menjadi pasar tradisional dan pasar modern.

- Pasar Tradisional

Pasar tradisional adalah pasar yang bersifat tradisional dimana para penjual dan pembeli dapat mengadakan tawar menawar secar langsung. Barang-barang yang diperjual belikan adalah barang yang berupa barang kebutuhan pokok.

- Pasar Modern

Pasar modern adalah pasar yang bersifat modern dimana barang-barang diperjual belikan dengan harga pas dan denganm layanan sendiri. Tempat berlangsungnya pasar ini adalah di mal, plaza, dan tempat-tempat modern lainnya.

Menurut jenis barangnya., beberapa pasar hanya menjual satu jenis barang tertentu , misalnya pasar hewan,pasar sayur,pasar buah,pasar ikan dan daging serta pasar loak.

Menurut keleluasaan distribusi. Menurut keluasaan distribusinya barang yang dijual pasar dapat dibedakan menjadi:

- Pasar Lokal

- Pasar Daerah

- Pasar Nasional dan

- Pasar Internasional

Menurut William J. Stanton (1993:92) pasar dapat didefinisikan sebagai berikut :

Pasar adalah orang-orang yang mempunyai keinginan untuk puas, uang untuk berbelanja dan kemauan untuk membelanjakannya.

Dari definisi diatas terdapat 3 unsur penting didalam pasar yaitu :

- Orang dengan segala keinginannya

- Daya beli mereka

- Kemauan untuk membelanjakannya

Pasar atau konsumen dapat dibedakan menjadi dua golongan, yakni konsumen akhir (pasar konsumen) dan pasar bisnis (pasar industri). Dimana pasar

konsumen adalah sekelompok pembeli yang membeli barang-barang untuk dikonsumsi dan bukannya untuk diproses lebih lanjut. Sedangkan pasar bisnis adalah pasar yang terdiri dari individu-individu atau organisasi yang membeli barang untuk diproses lagi menjadi barang lain dan kemudian dijual. Berdasarkan pengertian tersebut, sebagai contoh maka petani digolongkan kedalam pasar bisnis, sebab mereka membeli barang digunakan untuk diproses lebih lanjut menjadi barang-barang hasil pertanian.

Ada beberapa definisi mengenai pemasaran diantaranya adalah :

a. Philip Kotler (Marketing) pemasaran adalah kegiatan manusia yang diarahkan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan melalui proses pertukaran.

b. Menurut Philip Kotler dan Amstrong pemasaran adalah sebagai suatu proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

c. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi dan mendistribusikan barang- barang yang dapat memuaskan keinginan dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

d. Menurut W Stanton pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan pembeli maupun pembeli potensial.

2.3 Konsep pemasaran

Konsep-konsep inti pemasaran meluputi: kebutuhan, keinginan, permintaan, produksi, utilitas, nilai dan kepuasan; pertukaran, transaksi dan hubungan pasar, pemasaran dan pasar. Kita dapat membedakan antara kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah suatu keadaan dirasakannya ketiadaan kepuasan dasar tertentu. Keinginan adalah kehendak yang kuat akan pemuas yang spesifik terhadap kebutuhan-kebutuhan yang lebih mendalam. Sedangkan Permintaan adalah keinginan akan produk yang spesifik yang didukung dengan kemampuan dan kesediaan untuk membelinya.

Philip Kotler (1997), mengemukakan beberapa keputusan utama yang terlibat dalam keputusan pembelian dari pasar bisnis, diantaranya berkenaan dengan menentukan :

- Spesifikasi produk

- Batas harga

- Persyaratan waktu pengiriman

- Persyaratan layanan

- Persyaratan pembayaran

- Jumlah pemesanan

Keputusan yang diambil oleh para pembeli pada dasarnya dihubungkan dengan segi keinginannya dalam pemenuhan kebutuhan. Dan hal tersebut merupakan upaya dalam mencari suatu kepuasan. Dalam kegiatan pemasaran,

pemahaman atas perilaku pembelian konsumen merupakan hal yang dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Sebuah alasan mengapa orang membeli produk tertentu (Product Buying motive) atau membeli pada penjual tertentu (Patronage Buying Motive), ini merupakan faktor yang sangat penting bagi penjual dalam menentukan program promosi yang efektif, desain produk, harga, saluran distribusi yang efektif dan beberapa aspek lain dari program pemasaran perusahaan. Motif yang ada pada seseorang akan mewujudkan tingkah laku yang diarahkan pada tujuan mencapai kepuasan. Sedangkan tingkah laku yang diarahkan pada tujuan dipengaruhi oleh pandangan seseorang. Oleh karena itu perlulah mengetahui mengapa konsumen bertingkah laku demikian. Dengan meninjau lebih jauh kita dapat mengetahui bahwa sebenarnya tingkah laku konsumen itu dimulai dengan suatu motivasi. Adapun menurut Basu Swasta (1984:87) mengemukakan bahwa :

Motivasi adalah suatu dorongan keinginan individu yang diarahkan pada tujuan untuk memperoleh kepuasan .

Dari pengertian diatas maka dapat diketahui bahwa keinginan dari seseorang itu pada dasarnya untuk memperoleh suatu kepuasan bagi dirinya. Kepuasan pelanggan merupakan faktor yang sangat perlu diperhatikan dalam pemasaran sebab hal tersebut yang menjadi salah satu kunci keberhasilan pemasaran. Philip Kotler (1997:36) memberikan definisi kepuasan sebagai berikut :

Kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan antara kesannya terhadap kinerja (atau hasil) suatu produk dan harapan-harapannya .

Seperti dijelaskan dalam definisi diatas kepuasan merupakan fungsi dari kesan kinerja dan harapan. Jika kinerja dibawah harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja memenuhi harapan, pelanggan puas. Jika kinerja melebihi harapan, pelanggan amat puas atau senang. Dengan demikian pembentukkan kepuasan pelanggan perlu terus menerus diupayakan, agar pelanggan akan tetap setia pada perusahaan atau produk kita dan merupakan cara untuk menarik konsumen lainnya.

2.4 Pengertian Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang sangat penting, yang dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk atau jasanya. Tanpa promosi keberadaan produk kurang mendapat perhatian dari konsumen atau bahkan konsumen tidak tahu sama sekali mengenai produk tersebut. Hal ini sesuai dengan pengertian promosi menurut Djaslim saladin (2003 : 123) yaitu suatu komunikasi informasi penjual dan pembeli yang bertujuan untuk merubah sikap dan tingkah laku pembeli, yang tadinya tidak mengenal menjadi mengenal sehingga menjadi pembeli dan tetap mengingat produk tersebut. Sedangkan menurut Buchari Alma (1992:153) Promosi adalah kegiatan untuk menyampaikan informasi, berkomunikasi, dan menyakinkan masyarakat terhadap sesuatu.

Dari kedua pengertian promosi di atas dapat diartikan bahwa promosi merupakan komunikasi informasi antara penjual dan pembeli yang bertujuan untuk menyampaikan informasi, berkomunikasi, dan menyakinkan masyarakat terhadap sesuatu barang.Promosi merupakansalah satu aspek yang penting dalam manajemen

pemasaran dan sering dikatakan sebagai proses berlanjut. Ini disebabkan karena promosi dapat menimbulkan rangkaian kegiatan selanjutnya dari perusahaan.

2.5 Tujuan Promosi

Promosi yang dilakukan oleh perusahaan berarti perusahan tersebut melakukan komunikasi dengan sasaran pasarnya, dengan tujuan agar pembeli menaruh minat dan bersedia membeli produk yang ditawarkan. Promosi ini sangat penting untuk kelancaran penjualan, sebab tanpa promosi konsumen tidak mengetahui produk tersebut.Adapun yang menjadi tujuan dari Promosi :

1. ModifikasiTingkahlaku Orang-orang yang melakukan komunikasi itu mempunyai beberapa alasan, antara lain : mencari kesenangan, mencari bantuan, memberi informasi, mengemukakan ide dan pendapat. Sedangkan promosi dari segi lain, berusaha merubah tingkah laku, dan memperkuat tingkah laku yang ada.

2. MemberiTahu Kegiatan promosi ini dapat ditujukan untuk memberitahu pasar yang dituju tentang penawaran perusahaan. Promosi yang bersifat informasi umumnya lebih sesuai dilakukan pada awal dari siklus kehidupan produk.

17

Sebagian orang tidak akan membeli barang atau jasa sebelum mereka mengetahui produk tersebut dan apa faedahnya.

3. Membujuk Promosi yang bersifat membujuk ini biasanya diarahkan untuk mendorong pembeli. Dalam promosi yang bersifat membujuk ini seringkali perusahaan tidak ingin memperoleh tanggapan secepatnya, tetapi lebih mengutamakan untuk menciptakan kesan positif. Hal ini dimaksudkan agar dapat memberikan pengaruh dalam waktu yang lama terhadap perilaku pembeli. Promosi yang bersifat persuasif ini akan menjadi dominan bila produk yang bersangkutan dalam siklus kehidupannya mulai memasuki tahap pertumbuhan.

4. Mengingatkan Kegiatan yang bersifat mengingatkan dilakukan terutama untuk mempertahankan merk produksi di hati masyarakat dan perlu dilakukan selama tahap kedewasaan didalam siklus kehidupan produk. Ini berarti perusahaan berusaha untuk paling tidak mempertahankan pembeli yang ada.

2.6 Strategi

Menurut Mintzberg (1995), strategi adalah pola a t a u r e n c a n a y a n g mengintegrasikan tujuan-tujuan utama sebuah organisasi, kebijakan dan urutank e g i a t a n m e n j a d i s u a t u k e s a t u a n.

Strategi da la m suatu perusahaan merupakan j a n g k a panjang perusahaan untuk berhadapan dengan s e j u m l a h p e s a i n g , pemerintah, pemasok atau penyalur bahan, serikat kerja dan berbagai aspek bisnislainnya. Perusahaan dituntut untuk dapat menentukan posisi yang menguntungkand i l i n g k u n g a n i n d u s t r i n y a

a g a r d a p a t m e m e n a n g k a n p e r s a i n g a n d e n g a n menerapkan strategi bersaing yang tepat. Strategi bersaing yang diterapkan harusd a p a t m e n in g k a t k a n k e m a mp u a n l a ba d a l a m j a n g k a p a n j a n g d a n m e n e n t u k a n faktor-faktor dominan untuk menentukan posisi bersaing (Porter, 1994).2.2.

BAB III GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

3.1. Gambaran singkat PT Rahayu Santosa Cibinong Bogor.

PT Rahayu Santosa. dari tahun 1979 yang pertama kalinya. Sebuah bengkel kecil dengan produksinya Bak Truk. Kemudian meningkat menjadi karoseri angkot / mobil kecil. Melihat perkembangan dan kebutuhan masyarakat akan sarana angkutan kemudian karoseri memulai menciptakan bus dan sampai sekarang menjadi produk unggulan pada PT. Rahayu Santosa Armada Bus Bus merupakan sarana transportasi angkutan darat, yang mana belakangan ini kebutuhan akan sarana transportasi ini kian meningkat. Terutama menjelang libur sekolah dan hari Raya keagamaan seperti Idul Fitri dan Natal. Bus biasanya menjadi pilihan masyarakat untuk melakukan perjalanannya, selain memiliki nilai ekonomis bus juga mudah untuk diakses seperti pada terminal bus antarkota atau pada agen-agen perjalanan yahg tersebar disetiap daerah.Seiring dengan perkembangannya bus telah mengalami beberapa perubahan terutama dari segi tampilannya, berikut ini beberapa contoh bus diantaranya 1. Bus Besar / Bus Standar Jenis bus ini biasanya dipergunakan untuk menempuh perjalanan yang jauh seperti antar kota atau antar provinsi bus ini mempunyai panjang 12 meter dengan tinggi 3,2 meter kapasitas muat bus ini mencapai 60 orang. 2. Medium Bus / Bus Sedang Bus ini memiliki kapasitas maksimal 10 orang jenis bus ini biasanya melayani rute untuk antar kota dan untuk pariwisata biasanya disesuaikan dengan jumlah penumpangnya. 3. Mini Bus / Bus kecil Jenis Bus ini lebih kecil ukuran nya dari bus pada umumnya,biasanya bus ini beroperasi diwilayah perkotaan yang menghubungkan dengan daerah pedalaman/dikarenakan medan jalan yang sulit untuk ditempuh oleh bus besar maka bus ini dijadikan sebagai alternative, selain kendaraan angkot/kendaraan kecil lainnya. 4. Bus Tingkat

Bus tingkat merupakan bus yang memiliki dua lantai sehingga jumlah penumpang yang dapat diangkut bisa mencapai dua kalinya bus solo/bus lantai tunggal. Bus tingkat pernah popular digunakan dibeberapa kota di Indonesia seperti di Jakarta, Surabaya, Solo, Makasar. 5. Bus Gandeng Bus ini adalah pengembangan dari bus standar dengan menambahkan bantalan rel pengikat pada bagian belakang, kemudian ditambahkan dengan body chassis sehingga menjadi dua buah bis dengan satu kemudi/bus gandeng. . dan jenis bus ini menjadi solusi dengan meningkatnya jumlah pengguna bus umum di ibukota Jakarta maupun dikota besar lain.

3.2.Visi Misi Perusahaan Selaras dengan perkembangannya PT. Rahayu Santosa terus berinovasi melakukan perkembangan yang terus menerus terhadap produknya dengan menampilkan desain yang aerodinamis disertai dengan kontur body yang elegan dengan tampilan lampu-lampu yang sporty sehingga konsumen tidak merasa jenuh dengan produk yang dihasilkan oleh adapun perusahaan ini memiliki visi dan misi dalam menjalankan usahanya.

1. Visi Perusahaan Menjadi perusahaan industri bus Indonesia yang terbaik dengan standar internasional.

2. Misi Perusahaan 1. Mengutamakan kepuasan pelanggan 2. Menghasilkan produk yang berkualitas 3.Melakukan berkesambungan 4. Menghasilkan sumberdaya manusia yang berkualitas. perbaikan dan pengembangan yang

Melihat dari produk yang dihasilkan perusahaan karoseri PT. Rahayu Santosa mencoba menarik konsumen dengan menampilkan tekstur body kendaraan dengan desain yang elegan dan acrodinamis. Dengan tampilan lampu-lampu yang

sporty sehingga konsumen tidak merasa jenuh dengan produk yang dihasilkan oleh PT. Rahayu Santosa.

3.2.Proses Produksi di PT. Rahayu Santosa Dalam menciptakan produknya PT. Rahayu Santosa memiliki beberapa divisi atau unit usaha, yang mana setiap divisi tersebut saling bekerjasama dalam menciptakan produk, dan setiap divisi tersebut merupakan sebuah mata rantai yang saling berhubungan. Berikut ini en Enginering Dalam menjalankan proses produksi PT. Rahayu Santosa sangat mengutamakan kerjasama antar satu divisi dengan divisi lainnya. Berikut gambaran proses produksi atau pembuatan bus di PT. Rahayu Santosa : a. Divisi Teknik Manufakturing Divisi ini merupakan tahap awal pembuatan bus. Karena didivisi inilah mulai dibuatnya komponen-komponen dasar bus. Mulai dari lantai tanda tangan cover penutup body , seperti pintu bagasi, spack board, sampai pada bagian dalam. Seperti inner-inner, duckting/deck atas, seperti roof, sampai pada pembuatan rangka-rangka body yang terbuat dari pipa-pipa besi dan pernakpernik lainnya yang terbuat dari plate can pipa. b. Divisi Produksi Divisi inilah mulai dirakit produk atau komponen yang dihasilkan dari divisi manufacturing. Mulai dari pemasangan rangka-rangka dari pipa, untuk kemudian dipasangkan komponen-komponen. Yang terbuat dari plate sesudah terbentuk bus kemudian kerangka tersebut dipasangkan ke chassis untuk kemudian diproses kembali di divisi paint shop. c. Divisi Paint Shop

Produk setengah jadi yang dihasilkan oleh divisi produksi kemudian dicat sesuai dengan keinginan konsumen. Produk yang sudah dicat kemudian masuk kebagian trimming atau interior. Di divisi inilah bus yang sudah dicat untuk kemudian dipasang kaca berikut interior dalamnya. Seperti kursi, karpet sebagai pelapis interior bagian dalam berikut pernak-perniknya. Untuk kemudian bus yang sudah diproses dibagian ini siap untuk melakukan road test dan water test untuk memastikan bus ini sudah siap dikendarai untuk selanjutnya dipasarkan ke konsumen.

3.4.

Struktur Organisasi Perusahaan Dalam menjalankan proses produksi setiap divisi atau unit usaha

memiliki struktur organisasi yang mana hal ini bertujuan agar proses

yang

dilaksanakan tidak menyimpang atau keluar dari sistem yang diterapkan sehingga setiap anggotanya tahu akan tugas dan kewajibannya. Berikut struktur organisasi yang ada pada sebuah divisi atau unit kerja yang ada di PT. Rahayu Santosa.

Manager

Kepala Bagian

PPIC
AD M ADM

SUPERVISOR

Kepala Tekhnik
operator operator operator

Berikut tugas dan peranan dari struktur organisasi :


1. Manager Didalam peranannya manager berfungsi sebagai pembina, pengendali, dan berperan untuk pengaturan strategi dan pengembangan. 2. Kepala Bagian Berperan dalam melaksanakan dan mengendalikan kegiatan operasional produksi. 3. PPIC (Production Planing Inventory Control) Berperan dalam proses pembuatan rencana atau schedule produksi 4. Administrasi Berperan sebagai pembuat data-data dalam proses schedule produksi 5. Supervisor Mempunyai peranan sebagai pengawas, pengendali proses produksi pada struktur yang ada dibawahnya. 6. Kepala Tekhnik ( Senior Operator) Berfungsi sebagai pelaksana dan pengatur proses produksi. 7. Operator / Pelaksana Berperan untuk mengoperasikan mesin-mesin produksi dan pelaksanaan teknis di lapangan.

Anda mungkin juga menyukai