Anda di halaman 1dari 106

ANALISIS"PRODUCT LIFE CYCLE"

PERANANNYA DALAM MENETAPKAN STRATEGl


PEMASARAN DAN USAHA MENINGKATKAN
VOLUME PENJUALAN PRODUK
CV.HIKMAH Shoes

SKRIPSI

■ Diajukan sebagai salah satu syarat


Dalam mencapai gelarSarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Pada Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan

Diajukan oleh:

AHMAD SAEPUDIN
Nrp : 021196 047
Nlim : 41043402960049

FAKULTAS EKONOMI
UNTVERSITAS PAKUAN
BOGOR
2002
ANALISIS PRODUCT LIFE CYCLE PERANANNYA DALAM
MENETAPKAN STRATEGl PEMASARAN DAN USAHA
MENINGKATKAN VOLUME PENJUAIAN
PRODUK PADA CV. Uikmah Shoes

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat


Dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Pada Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Bogor

Mengetahui

Ketua Jurusan Menejemen Dekan Fakultas Ekonomi

(Hj. Srie SudarjatL, Dra., MM.) (Eddy Mulyadi. AK.MM )


ANALISIS PRODUCT LIFE CYCLE PERANANNYA DALAM
MENETAPKAN STRATEGl PEMASARAN DAN USAHA
MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN
PRODUK PADA CV. Hikniah Shoes

SKRiPSI

Diajukan sebagai salah satu syaral


Dalam mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Manajemen
Pada Fakultas Ekonomi Untversilas Paktian Bogor

Menyetujui

Penguji Pembimbing

(H.Poernomo,SE.,MBA) (Sujatno. SE., MM.)

Co. Pembimbing

(Sri PudjaWati. SE.,MM)


ABSTRAKSI

Nama : Ahmad Saepudin Nrp / Nirm : 021 196 047 / 4104302960049 dengan dosen

pembimbing Bp. Sujatno. SE. MM., dan co pembimbing Sri Pudjawati SB., judul

skripsi " Analisis Product Life cycle Peranannya Dalam Menetapkan Strategi

Pemasaran dan Usaha Meningkatkan Volume Penjualan Produk pada CV.

HIkmah Shoes

Perekonomian Indonesia dewasa ini cenderung mengarah pada

kemunduran dimana krisis ekonomi yang tidak kunjuang pulih, malah menyebabkan

timbulnya krisis multi dimensional yang berkepanjangan. Hal ini secara pasti

berakibat buruk pada pengusaha-pengusaha yang terlibat di dalamnya, baik bagi

pengusaha dalam negeri maupun pengusaha asing yang berinvestasi di Indonesia.

Sejalan dengan keadaan tersebut banyak perusahaan-perusahaan yang

mengandalkan modal usahanya berdasarkan basil pinjaman, dan bahan baku yang

digunakan bergantung pada bahan-bahan impor merasa kewalahan untuk membayar

pinjamannya dan kesulitan mendapatkan bahan baku karena naiknya harga impor

bahan tersebut, yang disebabkan karena lemahnya mata uang ruapiah terhadap mata

uang asing.

Perubahan perekonomian suatu negara tentunya akan sangat besar

pengaruhnya terhadap kegiatan proses produksi suatu perusahaan, dalam hal ini

perubahan perekonomian yang menurun, yang mana perusahaan selain dihadapkan

pada sulitnya mendapatkan bahan baku dan suku bunga bank yang terns naik, tambah

lagi daya beli konsumen terhadap suatu barang cenderung menurun.


Untuk terns dapat survive menjalankan usahanya, di samping

perusahaan harus dapat beradaptasi dengan perubahan yang teijadi, dan juga

perusahaan itu harus bisa memecahkan berbagai problema yang ada. Salah satu

perangkat atau metode yang dapat di gunakan oleh perusahaan dalam

memepertahankan keiangsungan usahanya adalah pemasaran hasil usaha yang baik

dan terorganisir.

Pemikiran tentang pemasaran suatu produk yang dihasilkan,

perusahaan seharusnya tidak memulainya dari produk itu, tapi akan lebih baik lagi

apabila dimulai dari tingkat kebutuhan atau manfaat yang akan diperoleh oleh

konsumen tujuan dari barang atau produk tersebut, sehingga produk itu ada sebagai

salah satu solusi untuk memenuhi kebutuhan.

Pemahaman produk dalam artian secara luas adalah segala sesuatu

yang dapat ditawarkan oleh seseorang kepada orang lain untuk memuaskan

kebutuhan atau keinginan mereka, yang perlu dicermati oleh banyak perusahaan yaitu

bahwa produk itu memiliki siklus hidup yang membutuhkan perubahan sepanjang

waktu dan sepanjang umur suatu produk, mengenai hal ini biasanya perusahaan

mempormulasikan kembali strategi pemasarannya berkali-kali. Hal ini tidak

disebabkan oleh karena perubahaan kondisi ekonomi, dan bersaing melancarkan

produk baru tapi produk itu akan melewati tahap-tahap baru dari persyaratan dan

minat pembeli. Sehingga perusahaan harus merencanakan strategi pengganti yang

tepat untuk tiap tahapan dalam siklus hidup produk tersebut, dengan harapan

perusahaan mampu mempertahankan dan memperpanjang umur produk tersebut di

pasaran.
Pada dasamya setiap produk memiliki siklus hidup yang berbeda-

beda, dan suatu produk yang ditawarkan tidak akan dapat terus bertahan pada posisi

menguntungkan namun adakalanya produk tersebut habis masa jayanya, hal ini akan

menjadi keharusan bagi perusahaan untuk mendapatkan solusi terbaik yang dapat

diandalkan.

Sifat dari perubahan di setaip tahapan pada suatu produk perlu

dicermati perilakunya untuk mengetahui keberadaan produk tersebut dalam pasar

sehingga perusahaan mendapatkan solusi terbaik untuk produknya. Melalui

pemahaman daur hidup suatu produk akan memberikan pengertian pada dinamika

suatu produk yang kompetitif, hal ini akan lebih memudahkan perusahaan untuk

mengkomunikasikan keberadaan dan nilai porduknya di tengah-tengah masyarakat

konsumen.

Pada proses kegiatan pemasaran suatu permasalahan akan menjadi

kompiek dengan permasalahan lainnya, dimana pada satu sisi permintaan konsumen

cenderung berbah-ubah terhadap suatu prouduk, disisi lain perusahaan dituntut untuk

dapat mempertahankan eksistensi produk yang diluncurkan kepasar sehingga mampu

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Terlepas dari pada itu, perusahaan juga hams

mampu mencermati dan mengantisipasi pesaing-pes^g potensial yang terns

bermunculan dengan bermacam ragam bentuk penawaran dan strategi pemasaran

yang berlainan, bukan mempakan suatu hal yang tidak mungkin apabila cara

penawaran dan strategi pemasaran yang digunakan oleh para pesaing itu memiliki

keunggulan yang lebih baik dibandingkan dengan apa yang telah dijalankan oleh

pemsahaan.
Product life cycle merupakan suatu konsep yang tidak kalah penting

dibandingkan dengan analisis permintaan, dan penawaran. Pemahaman mengenani

product life cycle ini akan memberikan pengertian mengenai dinamika yang

berkembang pada suatu produk yang kompetitif^ hal itu dilakukan agar produk yang

diluncurkan mampu melalui tahapan dalam siklus hidup dengan sukses, yaitu mampu

mencapai tujuan yang telah ditetapkan.Tahapan dalam daur hidup produk yaitu :

tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan dan tahap penurunan dan

akhimya kematian produk tersebut.

Ketika produk barn pertamakali di luncurkan kepasar, ini berarti

produk tersebut baru memasuki tahap pertama yaitu tahap perkenalan dalam siklus

hidup produk. Pada tahap ini perusahaan dituntut untuk dapat mendorong kesadaran,

minat, keinginan mencoba, dan pada akhimya mau untuk membeli. Ini dapat

terwujud dengan melakukan promosi baik secara langsung maupun tidak langsung.

Pada tahap ini mungkin hanya sedikit konsumen yang mau membeli produk tersebut,

tetapi suatu ketika dimana produk tersebut dirasakan dapat memenuhi kebutuhan

mereka dan memberikan tingkat kepuasan yang mereka harapkan, maka dengan

sendirinya akan meningkatkan jumlah pembeli (volume penjualan). Hal itu berarti

secara otomatis produk tersebut sedang mengalami proses peningkatan pada tahap

kedua, yaitu tahap pertumbuhan dalam siklus hidup produk. Tahap ini akan diketahui

dari adanya lonjakan cepat dalam volume penjualan. Dan hal ini teijadi dimana

pemakai awal mulai menyukai produk tersebut, dengan konsumen menengah

mayoritas mulai membeli produk tersebut, dan adanya pesaing bam yang mulai

memasuki pasar.
Tahap berikutnya setelah tahap pertumbuhan adalah tahap
kedewasaan, yaitu tahap dimana eksekutif manajemen akan diuji tingkat
kemampuannya dalam mepertahankan eksistensi produk tersebut, dimana pada tahap
ini akan dicapai suatu titik dimana produk tersebut akan mengalami tahap yang tidak
diharapkan oleh perusahaan yaitu tahap penurunan. Pada tahap ini akan ditandai
dengan prosentase kenaikan volume penjualan mengalami penurunan ketika jumlah
pembeli potensial mendekati nol. Penurunan volume penjualan ini diwamai dengan
masuknya produk bam yang memiliki kelas, bentuk, dan merek bam, hal ini yang
menyebabkan beralihnya minat pembeli dari produk yang telah ada ke produk bam
tersebut. Kemudian ketika hal itu teqadi pada suatu produk maka secara perlahan
produk tersebutpun akan memasuki tahap yang sangat tidak diinginkan oleh
pemsahaan yaitu tahap penumnan.

Produk memiliki siklus hidup yang membutuhkan pembahan strategi


pemasaran sepanjang waktu, yang mana strategi pemasaran ini diperlukan agar
produk yang diluncurkan mempunyai umur yang panjang dan memberikan
keuntungan maksimal yang di dapat dari hasil volume penjualan yang maksimal,
sehingga mampu mencapai tujuan pemsahaan.

Berdasarkan penelitian yang dUakukan oleh penulis pada produk


bubble gummer pada pemsahaan CV. Hikmah Shoes yang berlokasi di Ciomas
Harapan Bogor. Yang didirikan oleh bapak Ahmad Tauhid pada tahun 1981, yang
mana CV. Hikmah ini bergerak dalam bidang usaha manufaktur yang memproduksi
sepatu dengan merek Bubble Gummer, Mother Choice, dan Lasti Bunny.
Dewasa ini perkembangan pada CV. Hikmah yaitu proses produksi

yang awalnya di proses secara manual kini sedikit demi sedikit telah di ganti dengan

menggunakan mesin yang bertenaga listrik, dengan tempat keija atau pabrik milik

sendiri. Dengan posisi persaingan yang baik produk sepatu bubble gummer sedang

berada pada tahap kedewasaan. Dan berdasarkan matrik daur hidup produk strategi

pemasaran yang dapat dilaksanakan oleh perusahaan adalah meluncurkan produk

lama pada pasar baru.

Berdasarkan perhitungan garis regresi linier terhadap biaya strategi

pemasaran dan volume penjualan selama tahun 1994 sampai dengan tahun 2001

diperoleh persamaan regresi yaitu Y=12 369, 21 + 19, 99x. dengan nilai a sebesar

12 369.21 mengandung arti : "jika biaya strategi pemasaran tidak ada (0), maka

perusahaan hanya menghasilkan volume penjualan sebesar Rp. 12 369 210 000".

S^angkan nilai b sebesar 19.99 yang berarti bahwa kenaikan biaya strate^

pemasaran setiap Rp. 1000 000 akan mengakibatkan bertambahnya volume penjualan

sebesar Rp. 19 990 000. Nilai koefisien korelasi sebesar 0,95 menunjukkan bahwa

antara strategi pemasaran dengan volume penjualan memiliki hubungan yang kuat

positi^ nilai koefisien determinasi sebesar 90,25% berarti sumbangan atau kontribusi

biaya strategi pemasaran terhadap volume penjualan sepatu Bubble Gummer adalah

sebesar 90,25 % dan nilai t hitung sebesar 5,846, dengan demikian maka Ho di

tolak, artinya antara strategi pemasaran dan daur hidup produk (penjualan) sepatu

Bubble Gummer, memiliki hubungan yang kuat positif yaitu jika biaya strategi

pemasaran naik maka akan diikuti dengan kenaikan volume penjualan.


Saran yang dapat penulis berikan berdasarakan basil penelitian yang
dilakukan adalah, untuk dapat mempertahankan keberadaan produk sepatu bubble

gummer di pasaran dan untuk meningkatkan volume penjualan produk tersebut

sehingga unit usaha tersebut dapat di kembangkan, maka sebaiknya kebijakan


perusahaan dalam menetapkan strategi pemasaran selalu menggunakan analisis

produk life cycle atau daur hidup produk.

Dan juga karena unit usaha sepatu bubble gummer masih dalam tahap

kedewasaan yang masih tumbuh, dimana produk ini masih memiliki potensi untuk

berkembang, maka sebaiknya perusahaan mengoptimalkan kembali kemampuan


produk tersebut dalam hal meningkatkan kualitas dan berusaha memperluas pasar
dengan mencoba memasarkan produk tersebut ke pasar baru.
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan alhamdulilah puji syukur penulis sampaikan

ke hadirat Ilahi robi atas segala karunia nikmat dan kekuatan yang telah diberikan

sehingga penulisan skripsi ini akhimya selesai walaupun hams melalui jalan yang

berbelok-belok dan tidak tepat pada waktu yang diharapkan, penulisan skripsi ini

mempakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Saijana Ekonomi Jumsan

Manajenen Universitas Pakuan.

Judul skripsi ini "Analisis Product Life Cycle Peranannya Dalam

Menetapkan Strategi Pemasaran dan Usaha Meningkatkan Volume Penjualan

Produk Pada CV. Hikmah Shoes". Dalam penulisan skripsi ini penulis menyadari

dengan kemampuan teibatas yang dimiliki penulis, skripsi ini masih jauh dari

sempuma dan masih terdapat kekurangan di sana sini, untuk itu penulis

mengharapkan saran dan kritik obyektif dari pembaca yang budiman yang akan

diterima dengan lapang dada dan Ikhlas.

Dalam kesempatan ini Penulis mengucapkan terima kasih kepada

pihak yang telah memberikan supoit dan motivasi juga bantunnya, sehingga skripsi
ini dapat selesai dikeijakan. Pertama penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada

1) Ayah Bunda tercinta yang tidak bosan memberikan suport dan biaya penulisan

skripsi ini walau terkadang mengeluh dengan lamanya penulisan skripsi ini.

2) Kakak dan adik-adikku tercinta. Kalian telah banyak membantu terwujudnya

skripsi ini.
3) Bapak Sujatno SE., MM, selaku pembimbing penulisan skripsi Menejemen

Petnasaran yang mudah-mudahan ikhlas dalam membimbing penulis

menyelesaikan skripsi ini.

4) Ibu Sri Pudjawati. SB., MM, sebagai co, pembimbing, penulis rasakan kasih

seorang ibu saat Ibu memberikan bimbingan penulisan skripsi ini.

5) Bapak Edi Mulyadi, AK. MM, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Pakuan Bogor.

6) Ibu Hj. Srie Sudaijatie. Dra., SE., MM., selaku ketua jurusan Menejemen

Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan.

7) Bagian Tata Usaha Menejemen Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan Bogor,

terima kasih telah membantu melengkapi prosedur penulisan skrispsi ini.

8) Bp. Yatna Supriatna, selaku Manajer Personalia CV. Hikmah Shoes beserta

kaiyawannya, terima kasih atas informasi yang telah diberikan.

9) Sobat dan rekan khususnya Kelas A. Mgt. 1996.( Arifin, Tedie, Budi, Asep,

Soleman, Imam), dan juga rekan MINDO yang telah banyak mengganggu

penulisan skripsi ini, tapi tetap thanks.

Semoga Allah membalas semua niat baik yang telah diberikan

kepada penulis, dan hanya ucapan terima kasih yang tulus yang dapat penulis
berikan.

Bogor, 28 Maret 2002

Penulis
DAFTARISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI iii

DAFTAR TABEL vii

DAFTAR GAMBAR viii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian 1

1.2. Maksud dan Tujuan Penelitian 5

1.3. Kegunaan Penelitian 6

1.4. Kerangka Pemikiran 7

1.5. Metodologi Penelitian 10

1.6. Waktu dan Lokasi Penelitian 11

1.7. SistimatikaPembahasan 11

BAB II TINJAUANPUSTAKA

2.1. Pengertian Menejemen,Pemasaran, Fungsi-Fungsi Pemasaran dan

Manajemen Pemasaran 14

2.1.1. Pengertian Menejemen 14

2.2.1. Pengertian Pemasaran 15

2.2.2. Fungsi-Fungsi Pemasaran 17

2.2.3. Pengertian Menejemen Pemasaran 18

iii
IV

2.2. Pengertian dan Klasifikasi Produk 21

2.2.1. Pengertian Produk 21

2.2.2. Klasifikasi Produk 23

2.3. Pengertian Product Life Cycle 24

2.4. Tahapan Dalam Product Life Cycle 26

2.5. Pengertian Strategi Pemasaran dan Strategi Dalam Setiap Tahapan ... 29

2.5.1. Pengertian Strategi Pemasaran 29

2.5.2. Strategi Dalam Setiap Tahapan 31

2.6. Posisi Persaingan Perusahaan 36

2.7. Komponen Matrik Daur Hidup Produk 38

2.8. Langkah-Langkah Penyusunan Matrik 40

BAB m OBYEKDANMETODEPENELITIAN

3.1. ObyekPenelitian 45

3.1.1. Tinjauan Umum Perusahaan 45

1. Sejarah Singkat Perusahaan 45

2. Struktur Organisasi Perusahaan 48

3.1.2. Tinjauan Khusus Perusahaan 52

1. Jenis-Jenis Usaha dan Produk 52

2. Volume Penjualan Sepatu Bayi Bubble Gummer 53

3. Wilayah Pemasaran dan Strategi Pemasaran 54

3.2. Metode Penelitian 55

1. Teknik PengumpulanData 55

2. Teknik Analisa Data 56


BAB IV PEMBAHASAN DAN HASIL

4.1. Tahapan Product Life Cycle Produk Bubble Gummer

pada Perusahaan CV. Hikmah Shoes 60

4.2. Menetapkan Strategi Pemasaran Dengan Menggunakan

Matrik Daur Hidup Produk. Pada CV. Hikmah Shoes 64

4.3. Peranan Product Life Cycle Dalam Menetapkan Strategi Pemasaran

Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Produk Bubble Gummer

Pada CV. Hikmah Shoes 71

BAB VI RANGKUMAN KESELURUHAN 77

BAB VII SIMPULAN DAN SARAN

6.1 Simpulan 83

6.2 Saran 84

DAFTARPUSTAKA.
DAFTARTABEL

1. TABEL 2.1. Ragam Pilihan Keiotnpok Keluarga Bisnis 43

2. TABEL 2.2. Ragam Pilihan Strategi 43

3. TABEL 3.1. Volume Penjualan Bubble Gummer 53

4. TABEL 3.2. Biaya Strategi Pemasaran 54

5. TABEL 4.2. Volume Penjualan Peoduk Bubble Gummer 61

6. TABEL 4.3. Pilihan Spesifik Kelompok Keluarga Bisnis 67

7. TABEL 4.4.. Ragam Pilihan Strategi Pemasaran

Produk Bubble Gummer 69

8. TABEL 4.5. Pilihan Strategi Produk Bubble Gummer 70

9. TABEL 5.6. Biaya Strategi Penjualan dan

Volume Penjualan Bubble Gummer(1994-2001 72

10. TABEL 4.7. Perhitungan Biaya Strategi Pemasaran(x)


dan Volume Penjualan(y) pertahun 73

VI
DAFTAR GAMBAR

1. GAMBAR 2.1. DAUR HIDUP PRODUK 28

2. GAMBAR 2.2. MATRIK DAUR HIDUP PRODUK 39

3. GAMBAR 2.3. KELOMPOK KELUARGA BISNIS 42

4. GAMBAR 4.1. GRAFIK DAUR HIDUP PRODUK

BUBBLE GUMMER 62

Vll
BABl

PENDAHULUAN

1.1. Latar Beiakang Penelitian

Seiring dengan perkembangan dunia bisnis baik dalam sektor

industri manufaktur maupun sektor jasa, dalam ruang lingkup intemasionai

maupun dalam mang lingkup nasional, hal itu secara pasti akan mengarah

pada persaingan yang ketat antar perusahaan, maupun antar negara untuk

memberikan dan mendapatkan yang terbaik bagi semua pihak. Persaingan

yang dimulai dari perkembangan tersebut akan sangat dirasakan manfaatnya

oleh suatu negara maupun oleh suatu perusahaan, apabila mampu

memanfaatkan peluang dari adanya perkembangan tersebut dan cepat tanggap

akan segala dampak yang ditimbulkan dari adanya perkembangan terebut.

Untuk menghadapi perswngan yang ketat tersebut, Indonesia

yang merupakan salah satu negara di dunia ini yang menempati posisi

berkembang, yang sebenamya merupakan salah satu negara yang kaya akan

potensi sumber daya alamnya, tetapi untuk menghadapi segala tantangan dan

mencapai kemapanannya Indonesia hams lebih giat lagi dalam melaksanakan

pembangunan, dan untuk mencapai hal itu pembangunan yang dilaksanakan

hams seimbang antara pemanfaatan sumber daya alam yang ada dengan

pembangunan sumber daya manusia, sehingga perkembangan dunia bisnis

dengan segala kemajuannya dan kelebihan kekayaan yang ada dapat

dimafaatkan dengan seefektif dan seefisien mungkin untuk lebih


meningkatkan pembangunan di semua sektor yang ada sekarang ini dan masa

yang akan datang.

Keberhasilan suatu negara dalam melaksanakan

pembangunannya akan terlihat dari meningkatnya tarap perekonomian negara

tersebut, dan perubahan tingkat perekomomian kearah yang lebih baik dari

suatu negara itupun akan memacu pertumbuhan pemsahaan-penisahaan baru,

namun perlu di sadari oleh para perusahaan bahwa dengan meningkatnya

tarap perekonomian suatu negara hal itu juga akan lebih meningkatkan

kebutuhan masyarakat terhadap kepuasan yang akan didapatkannya dari

barang-barang kebutuhan mereka dan tercapainya tujuan perusahaan, maka

perusahaan-perusahaan dituntut untuk dapat memberikan yang terbaik yang

mereka miliki atau dalam arti, perusahaan harus cepat tanggap dan mampu

menyesuaikan pada setiap perubahan yang teijadi, sehingga produk yang

mereka luncurkan mampu bertahan dalam persaingan.

Dengan meningkatnya perkembangan seperti disebutkan di atas

maka persaingan antar perusahaan yang merupakan bagian dari industri-

industri itu menjadi semakin ketat. Setiap perusahaan berlomba untuk meraih

keuntungan yang maksimal dan meraih pangsa pasar yang sebesar-besamya

sesuai dengan tujuan dan sasaran perusahaan yang akan dicapai, maka untuk

mencapai tujuan dan sasaran tersebut perusahaan membutuhkan suatu

perangkat atau metoda yang handal yang salah satunya yaitu pemasaran yang

baik.
Oalam memasarkan suatu produk yang dihasilkan oleh

perusahaan akan lebih baik lagi apabila dimulai daii tingkat kebutuhan atau

manfaat yang akan diperoleh oleh konsumen dari barang tersebut, sehingga

produk itu ada sebagai salah satu dari berbagai solusi untuk memenuhi

kebutuhan. Produk dalam artian yang luas adalah segala sesuatu yang

ditawarkan seseorang untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan mereka.

Produk memiiiki siklus hidup yang membutuhkan perubahan

strategi pemasaran sepanjang waktu dan sepanjang umur suatu produk,

perusahaan biasanya memformulasikan kembali strategi pemasarannya

berkali-kali. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh karena perubahan kondisi

ekonomi, dan bersaing meluncurkan produk baru tapi produk itu akan

melewati tahap-tahap baru dari persyaratan dan minat pembeli, sehingga

perusahaan harus merencanakan strategi pengganti yang tepat untuk tiap

tahapan dalam siklus hidup produk tersebut, dengan harapan perusahaan

mampu memperpanjang umur produk itu di pasaran.

Pada dasamya setiap produk memiiiki siklus hidup yang

berbeda-beda, dan suatu produk yang ditawarkan tidak akan dapat terns

bertahan pada posisi menguntungkan namun adakalanya habis masa jaya dari

produk tersebut, hal ini akan menjadi suatu keharusan bagi perusahaan untuk

dapat mencari solusi yang terbaik yang dapat diandalkan. Sifat dari perubahan

di setiap tahapan pada suatu produk, tentu saja sangat perlu diwaspadai dan

dicermati perilakunya untuk mengetahui keberadaan produk tersebut dalam

pasar sehingga perusahaan mendapatkan solusi yang paling baik.


Jadi pemahaman terhadap daur hidup produk sangat diperlukan

sekali karena dengan mencermati daur hidup produk akan memberikan

pemahaman tentang dinamika suatu produk yang kompetitif hal ini akan lebih

memudahkan perusahaan untuk mengkomunikasikan keberadaan dan nilai

produknya di tengah-tengah konsumen, sehingga perusahaan akan berusaha

semaksimal mungkin untuk dapat mengantisipasi perubahan siklus hidup

produknya dengan menentukan strategi pemasaran yang tepat sesuai dengan

kondisi yang ada, perusahaan dapat mencapai tujuan yang diharapkan dari

produk yang dihasilkannya, sehingga produk tersebut ada dalam tahap yang

menguntungkan pada siklus hidup produk.

Berdasar pada uraian-uraian di atas, penulis merasa tertarik

untuk mengadakan penelitian lebih lanjut mengenai bagaimana strategi

pemasaran dapat menjawab permasalahan daur hidup produk tersebut

sehingga dapat memberikan keuntungan bagi pihak perusahaan, maka dalam

penulisan skripsi ini penulis mencoba mengangkat judul ANALISIS

"PRODUCT LIFE CYCLE" DAN FERANANNYA DALAM

PENETAPAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK. CV. HIKMAH

Shoes.

Agar pembahasan tidak menyimpang dari tujuan yang

diharapkan maka penulis mencoba mengangkat dan mengidentifikasikan

permasalahan sebagai berikut:

1. Pada tahap manakah produk perusahaan saat ini, dan strategi pemasaran

apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan.


1. Pada tahap manakah produk perusahaan saat ini, dan strategi pemasaran

apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan.

2. Bagaimana peranan produk life cycle dalam menetapkan strategi

pemasaran untuk meningkatkan volume penjualan produk perusahaan.

1.2. Maksud dan Tujuan Penelitian

Dimulai dari pengumpulan data sampai pada proses akhir


penelitian, penulis melakukan penelitian ini pada obyek penelitian yang
melibatkan banyak pihak. Maka maksud dari penelitian inipun diharapkan
dapat memberikan informasi yang baik, dan menguntungkan bagi pihak yang
terlibat di dalamnya. Khususnya bagi pihak penulis dan manajemen

perusahaan, semoga hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan

pertimbangan dalam pengambilan keputusan mengenai hasil produksi


perusahaan. Apakah akan tetap diproduksi atau akan diganti dengan

pengembangan produk pengganti dan seterusnya melalui peranan produk life

cycle dalam menetapkan strategi pemasaran sehingga tercipta suatu produk

yang ada dalam tahap menguntungkan pada siklus hidup produk.

Penelitian dan pengumpulan data dari obyek penelitian inipun

dimaksudkan untuk memenuhi tugas karya tulis sebagai salah satu syarat guna

mendapkan gelar Saijana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi UNIVERSITAS

PAKUAN-BOGOR.

Adapun tujuan dari diadakatmya penelitian yang penulis

lakukan ini diantaranya adalah:


1. Mengetahui strategi pemasaran yang digunakan oleh penisahaan dalam

menghadapi siklus hidup produk yang cenderung berubah-ubah, yang

ditetapkan dari keberadaan produk itu dalam tahapan daur hidup produk.

2. Mengetahui peranan produk life cycle dalam menetapkan strategi

pemasaran produk, yang berlaku pada penisahaan yang menjadi obyek

penelitian.

1.3. Kegunaan Penelitian

Penelitian yang penulis lakukan selain dari pada maksud dan

tujuan penelitian yang telah dikemukakan sebelum ini, diharapkan penulisan

skripsi inipun dapat memberikan kegunaan bagi:

1. Penulis

Dari kegiatan penelitian dan penulisan skripsi ini penulis mengharapkan

dapat memberikan tambahan wawasan mengenai kegiatan sesungguhnya

dalam kegiatan pemasaran, juga diharapkan akan memberikan wawasan

intelektual bagi penulis. Sehingga teijalin hubungan antara teori

pemasaran yang didapat dibangku kuliah dengan keadaan sesungguhnya

yang teijadi di lapangan. Kenyataan yang lebih spesifik mengenai strategi

pemasaraan, sehingga dapat menjadi bekal di masa yang akan datang bagi

penulis.

2. Perusahaan

Hasil penelitian yang disesuaikan dengan teori yang berkaitan dengan

pembahasan pada skripsi ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi


pihak perusahaan dalam mengambil keputusan khususnya yang berkaitan

dengan product life cycle dan strategi pemasaran perusahaan.

3. Pihak-Pihak Lain yang Memerlukannya

Dari basil penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan

informasi dan wawasan bagi mereka yang memerlukannnya untuk

kepentingan pengembangan penelitian yang lebih lanjut mengenai product

life cycle dan strategi pemasaran.

1.4. Kerangka Pemikiran

Pada proses kegiatan pemasaran suatu permasalahan akan

menjadi komplek dengan permasalahan lainnya. Dimana pada satu sisi

permintaan konsumen cenderung berubah-ubah terhadap suatu produk. Di sisi

lainnya perusahaan dituntut untuk dapat mempertahankan eksistensi produk,

yang diluncurkan kepasar sehingga mampu mencapai tujuan yang diharapkan

dan telah ditetapkan sebelumnya. Terlepas dari pada itu, perusahaan juga

hams mampu mencermati dan mengantisipasi pesaing-pesaing potensial yang

terns bermunculan dengan bermacam ragam bentuk penawaran dan strategi

pemasaran yang berlainan, bukan mempakan suatu hal yang tidak mungkin

apabila cara penawaran dan strategi pemasaran yang digunakan oleh para

pes^g itu memiliki keunggulan yang lebih baik dibandingkan dengan apa

yang telah dijalankan oleh perusahaan. Analisis mengenai hal tersebut

dianggap perlu karena berhasil tidaknya produk yang diluncurkan kepasaran

dapat memenuhi permintaan dan keinginan konsumen dan juga mampu


tidaknya produk tersebut bertahan pada suatu titik yang menguntungkan akan
terkait pada tiga permasalahan tersebut.

"Product life cycle"(PLC) merupakan sebuah konsep yang tidak


kalah penting dibandingkan dengan analisis permintaan, penawaran dan
antisipasi terhadap pesaing. Pemahaman mengenai PLC ini akan meniberikan

pengertian mengenai dinamika yang berkembang pada suatu produk yang


kompetitif, dan hal itu dilakukan agar produk yang diluncurkan mampu
melalui tahapan dalam siklus hidup produk dengan sukses, yaitu mampu
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam teori PLC, ketika produk baru
diluncurkan ke pasar, ini berarti produk tersebut baru memasuki tahap
pertama yaitu tahap perkenalan dalam siklus hidup produk. Pada tahap ini
perusahaan dituntut untuk bisa mendorong kesadaran, minat, keinginan

mencoba, dan pada akhimya mau untuk membeli. Hal ini dapat diwujudkan
dengan promosi baik secara langsung maupun secara tidak langsung. Ketika
produk masih dalam tahap perkenalan mungkin hanya ada sedikit konsumen

yang mau membeli. Suatu ketika dimana produk tersebut dirasakan dapat

memenuhi kebutuhan mereka dan memberikan tingkat kepuasan yang mereka


harapkan, maka dengan sendirinya akan meningkatkan jumlah pembeli. Hal
itu berarti secara otomatis produk tersebut sedang mengalami proses
peningkatan pada tahap yang kedua, yaitu tahap pertumbuhan dalam siklus

hidup produk, tahap ini akan diketahui dari adanya lonjakan cepat dalam
penjualan. Pemakai awal menyukai produk tersebut, dimana konsumen
tnenengah mayoritas mulai membeli produk tersebut, dan adanya pesaing bam

yang memasuki pasar.

Kemudian setelah tahap pertama dan kedua dapat dilalui dengan

baik "sesuai dengan yang diharapkan pemsahaan", maka tahap selanjutnya

adalah tahap kedewasaan, yaitu tahap di mana eksekutif manajemen akan

diuji tingkat kemampuannya dalam mempertahankan eksistensi produk

tersebut di pasar. Karena pada tahap ini akan dicapai suatu titik di mana

produk tersebut akan mengalami tahap yang tidak diharapkan oleh

pemsahaan, ymtu pada saat produk tersebut memasuki tahap berikutnya yaitu

tahap kejenuhan. Hal ini bisa teijadi walaupun kita masih melihat tingkat

penjualan masih meningkat, namun bila dilihat dari prosentase kenaikan laba

cendemng menumn dan secara periahan tingkat penjualan akan mengalami

penumnan ketika jumlah pembeli potensial mendekati nol. Penumnan

penjualan ini diwamai dengan masuknya produk bam yang memiliki kelas,

bentuk, dan merek bam, hal ini yang menyebabkan beralihnya minat pembeli

dari produk yang telah ada ke produk bam tersebut. Kemudian ketika hal itu

teijadi pada suatu produk maka secara periahan produk tersebut pun akan

memasuki tahap yang sangat tidak diinginkan oleh pemsahaan, yaitu tahap di

mana produk tersebut berada pada tahap kemunduran.

Produk memiliki siklus hidup yang membutuhkan pembahan

strategi pemasaran sepanjang waktu. Pembahan strategi pemasaran diperlukan

agar produk yang diluncurkan mempimyai umur yang panjang dan

memberikan keuntungan maksimal yang diharapkan oleh pemsahaan sehingga


10

mampu mencapai tujuan perusahaan. Hal penting yang perlu dicermati oleh

manajemen perusahaan, yaitu ketika produk sedang memasuki tahap


pertumbuhan. Di sini banyak perusahaan terlena akan keberhasilannya dan

lupa akan pentingnya konsep "product life cycle", mereka kurang menyadari

bahwa setiap produk mempunyai siklus yang tingkat keberadaannya dalam

setiap tahapan tidak dapat di tentukan secara pasti. Sehingga untuk

mengantisipasi kemungkinan hal itu teijadi, maka sangat dibutuhkan

pemahaman akan siklus hidup produk yang menuntut untuk dimengerti,

dianalisis, dan ditindak lanjuti perubahannya, untuk dijadikan bahan acuan

bagi penentuan pelaksanaan strategi pemasaran dan pertimbangan

pengambilan keputusan lainnya.

1.5. Metodologi Penelitian

Dalam penulisan skripsi ini, penulis memperoleh data dan

informasi yang dibutuhkan dari berbagai sumber yaitu :

A. Pengumpulan data

1. StudiPustaka

Yaitu suatu teknik pengumpulan informasi dan data penunjang yang

akan dijadikan sebagai landasan teoritis dalam penulisan skripsi ini,

dengan cara membaca buku-buku referensi yang berkaitan dengan

permasalahan yang diteliti.


11

2. jRiset lapangan

Yaitu penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data secara

langsung dari perusahaan sebagai obyek penelitian yang dilakukan

dengan cara:

a. Wawancara

Yaitu teknik pengumpulan data melalui wawancara langsung

secara lisan maupun tulisan dengan pihak-pihak yang dianggap

mempunyai keterkaitan dengan masalah yang akan diteliti.

b. Observasi Langsung

Yaitu mengadakan penelitian melalui pengamatan langsung pada

obyak penelitian yang dituju(perusahaan)

B. AnalisisData

Data yang dibutuhkan guna kepentingan penyusunan laporan penelitian

ini atau penulisan skripsi ini setelah terkumpul kemudian dianalisis

dengan menggunakan analisis regresi korelasi.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlangsung kurang lebih selama dua minggu

yaitu dimulai dari tanggal 24 Maret 2001 sampai dengan tanggal 08 April

2001 dan penelitian yang dilakukan oleh penulis ini berlangsung di CV.

HIKMAH Shoes yang berlokasi di Ciomas Harapan Rt. 01 / 02 No. 52 Bogor.

1.7 Sistimatika Pembahasan

Dalam penulisan skripsi ini penulis membaginya dalam 6

(enam)Bab, dengan rincian sebagai berikut:


12

Bab I :Pendahuluan

Menjelaskan tentang dasar petnikiran dari penuiisan skripsi


ini, yang terdiri dari latar belakang penelitian dan

identifikasi masalahnya, maksud dan tujuan penelitian,


kerangka pemikiran, kegunaan penelitian, metodologi
penelitian, waktu dan lokasi penelitian, serta sistimatika

pembahasannya.

Bab n :Tinjauan Pustaka

Bab ini merupakan studi literatur dengan melakukan

tinjauan dasar teori mengenai manajemen pemasaran,

pengertian "product life cycle", dan pengertian strategi

pemasaran, dan dasar teori lain yang dianggap penting, serta

berkaitan dengan permasalahan yang dibahas.

Bab m :Obyek dan Metode Penelitian

Dalam bab ini akan dijelaskan gambaran mengenai

perusahaan yang menjadi obyek penelitian yang antara lain

mengenai sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi

beserta uraian keijanya, jenis-jenis usaha dan basil

produksinya, pangsa pasar dan lain sebagainya yang

dianggap berhubungan dengan permasalahan yang dibahas.


13

Bab IV :Pembahasan dan Basil

Disini penulis akan berusaha menjelaskan dan mencoba


memecahkan masalah yang diangkat dalam identifikasi

permasalahan untuk mendapatkan basil yang tepat. Dan


melakukan analisis data yang diperoleh sehingga dapat

diketahui besar kecilnya peranan "product life cycle" dalam


penetapan strategi pemasaran dan usaha meningkatkan
volume penjualan.

Bab V :Rangkuman Keselunihan

Pada bab ini penulis mencoba memberikan ringkasan uraian


dari Bab I sampai dengan Ban IV.

Bab VI :Simpulan dan Saran

Pada bab terakhir ini akan disajikan simpulan yang didapat

dari perbandingan antara dasar teori dengan kenyataan


pelaksanaan di lapangan. Dan juga mencoba membenkan
saran positif dengan harapan dapat dijadikan bahan
pertimbangan pihak manajemen perusahaan dalam
mengambil keputusan.

Daftar Pustaka.
BABU

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Manajemen, Pemasaran, Fungsi-Fungsi Pemasaran dan

Manajemen Pemasaran

2.1.1. Pengertian Manajemen

Istilah manajemen dalam bahasa Indonesia higga saat ini

belum ada keseragaman. Berbagai istilah seperti ketatausahaan,

manajemen, dan manajemen kepengurusan. Untuk menghindari

penafsiran yang berbeda-beda dalam penulisan skripsi ini penulis

menggunakan istilah aslinya yaitu manajemen.

Untuk lebih jelas mengenai pengertian manajemen ini penulis

akan mengutif beberapa pengertian atau definisi manajemen yang

telah dikemukakan oleh beberapa ahli di bidangnya. Pertama penulis

akan mengutif definisi manajemen dari M. Manulang dalam bukunya

Dasar-Dasar Manajemen yaitu:

Mananjemen adalah seni dan ilmu perencanaan,


pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan
pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan yang
sudah ditetapkan.
(14: 15)

Kemudian dalam buku Manajemen : dasar pengertian dan

masalah oleh H. Malayu SP. Hasibuan manajemen didefinisikan

sebagai berikut:

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses


pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber

14
15

lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu


tujuan tertentu.
(13:2)

Dari kedua definisi tersebut diatas penulis menarik kesimpulan,

bahwa manajemen adalah suatu usaha nyata yang dilakukan oleh

orang, kelompok, maupun organisasi perusahaan dalam mengatur

seluruh kegiatan yang mengarah pada pencapaian tujuan. Dengan

mencurahkan dan memanfaatkan segala daya dan kemampuan yang

dimiliki dan mendisainnya dengan seni, sehingga dapat tercapai tujuan

yang telah ditetapkan tersebut.

2.1.2. Pengertian Pemasaran

Dalam proses kegiatan usaha baik itu usaha manufaktur atau

jasa, pemasaran merupakan penentu berhasil tidaknya suatu

perusahaan mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya.

Seperti telah kita ketahui bersama bahwa tujuan dari kebanyakan

perusahaan adalah kesejahteraan dari pada pemilik perusahaan

tersebut. Apakah itu pihak intern atau pihak exteren, dan kesqahteraan

tersebut dapat dicapai oleh perusahaan dengan salah satu cara yaitu

mendapatkan keuntungan atau laba yang sebesar-besamya.

Keberhasilan suatu perusahaan dalam memasarkan produk yang

dihasilkan akan sangat efektif, apabila perusahaan tersebut memiliki

suatu metode pemasaran yang handal.

Perusahaan masa kini tidak bergerak dalam pasar dengan

saingan yang sudah di ketahui dan sudah pasti, atau pilihan pelanggan
16

stabil, melainkan dalam perang antar saingan yang tenis berubah.


Pemsahaan hams terns berlomba dan berharap mereka bergerak sesuai
dengan keinginan pelanggan. Maka untuk dapat mengetahui
bagaimana manajemen pemasaran yang baik, terlebih dahulu hams
mengetahui arti pentingnya pemasaran itu baik untuk pemsahaan
maupun untuk masyarakat pelanggan.

Berikut ini penulis akan mencoba terlebih dahulu untuk

memahami pemasaran dengan cara mengutip dan mengikhtisarkan


beberapa pengertian pemasaran yang telah di kemukakan oleh para
akhli terdahulu.

Pertama penulis akan mencoba mengutip pengertian atau


definisi pemasaran yang di kemukakan oleh Pilip Kothler dalam
bukunya Manajemen Pemasaran Analisis, Perencanaan,
Implementasi dan pengendalian yakni;

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial di


mana individn dan kelompok mendapatkan kebutuhan dan
keinginan mereka dengan menciptakan, menawarkan dan
bertukar sesuatu yang bemilai satu sama lain.
(8 ; 8)

Kemudian Mc Carthy dan Perreault mendefinisikan pemasaran


dalam bukunya Intisari Pemasaran : Sebuah Ancangan Manajerial
Global adalah sebagai berikut:

Pemasaran adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan


oleh organisasi dan juga merupakan proses sosial.

(12:9)
17

Kemudian William J. Stanton mendefinisikan pemasaran

dalam bukunya Fundamental of Marketing adalah sebagai berikut:

Marketing is total system of business actives designed to


plan, price, promote, and distribute wants satistyfing
products to achieve organizational objectives.
(16:6)

Kemudian pemasaranpun didefinisikan oleh Alek. S Nitisemito

dalam bukunya Marketing adalah sebagai berikut:

Marketing atau pemasaran adalah semua kegiatan yang


bertujuan untuk mempeiiancar arus barang atau jasa dari
produsen ke konsumen secara paling eflsien dengan
maksud untuk menciptakan permintaan efiektif.
(2:15)

Dari pengertian dan definisi-definisi mengenai pemasaran

tersebut di atas penulis menyimpulkan bahwa pemasaran adalah

kegiatan dari pada orang-orang yang mempuyai keinginan untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka (produsen dan

konsumen) melalui suatu mekanisme pasar. Hal ini merupakan cara

yang dapat digunakan oleh suatu perusahaan dalam mewujudkan

tujuannya yang di pandang dari suatu system secara keseluruhan dari

kegiatan perdagangan dengan menyusun rencana, menetapkan harga

bersaing, promosi, dan juga saluran distribusi yang akan digunakan.

2.1.3. Fungsi-fungsi Pemasaran

Sebelum kita berpijak ke pada pembahasan lebih lanjut

mengenai bagaimana memanajemen pemasaran, alangkah baiknya bila

kita memahami terlebih dahulu tentang apa saja fungsi dari pada
18

pemasaran tersebut. Yang mana tujuan dari kebanyakan marketing

adalah mengarahkan barang-barang dan jasa ketangan konsumen.

Untuk itu diperlukan kegiatan-kegiatan tertentu, berbagai jenis

kegiatan dan proses, yang diperlukan karena spesialisasinya di dalam

marketing di sebut sebagai fungsi-fungsi pemasaran.

Menurut Soehardi Si^t dalam bukunya Pemasaran Praktis.

Fungsi-fungsi pemasaran dapat digolongkan sebagai berikut;

a. Fungsi pertukaran

- pembelian

- penjualan

b. Fingsi pengendalian fisik

- transportasi

- pergudangan

c. Fungsi fasilitas

- standardisasi

- pembelanjaan

- penanggungan resiko

- penetapan pasar.

(18:6)

2.1.4. Pengertian Manajemen Pemasaran.

Kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran merupakan

kegiatan yang harus di koordinir dengan bagian-bagian lain seperti

fungsi-fungsi pemasaran, wiraniaga, iklan, manajemen produk.


19

penelitian pemasaran dan seterusnya. Pemasaran tidak akan berhasil

kalau hanya dilakukan oleh satu bagian saja, oleh karena itu untnk

mencapai tujuan yang diharapkan oleh organisasi perusahaan, maka

semua kegiatan yang berhubungan dengan pemasaran memerlukan

suatu manajemen yang baik. Pengertian manajemen pemasaran akan

membawa kita pada wawasan bagaimana suatu produk atau jasa, dapat

berhasil dalam suatu lingkungan pasar yang komplek dan di tengah-

tengah persaingan yang semakin ketat. Terlepas dari pada itu maka

sebelum suatu produk dilempar / dilepas kepasar jauh sebelumnya

perusahaan hams sudah mempersiapkan bagaimana manajemen

pemasaran yang di lakukan untuk produk tersebut.

Mengingat pentingnya pemahaman mengenai manajemen

pemasaran bagi suatu pemsahaan maka disini penulis akan mencoba

menguraikan dan mengikhtisarkan pengertian-pengertian manajemen

pemasaran dari beberapa akhli. Pengertian manajemen pemasaran

menumt H. Surachman Sumawihaija dalam bukunya Intisari

Manajemen Pemasaran yaitu:

Manajemen pemasaran sebagai suatu analisi, perencanaan


pelaksanaan serta kontrol program-program yang telah
dirancang dalam hubungan dengan pertukaran-
pertukaran yang diinginkan terhadap konsumen yang
dituju untuk memperoleb keuntungan pribadi maupun
bersama.
(5:6)
20

kemudian manajemen pemasaranpun didefinisikan oleh:

Irawan. Faried Wijaya, dan Sudjoni dalam bukunya Pemasaran Prinsip

dan kasus adalah sebagai berikut;

Manajemen pemasaran adalah analisis perencanaan


penerapan dan pengendaiian terhadap program yang
dirancang untuk menciptakan, membangun dan
mempeitahankan pertukaran dan hubungan yang
menguntungkan dengan pasar sasaran dengan maksud
untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi.
(6:15)

Kemudian pengertian atau definisi manajemen pemasaran

menurut Schoel and Guiltinan dalam bukunya Marketing :

Contemporary Conceptand praktices yaitu ;

Marketing management is the process of planning,

implementing, and controlling marketing activetie and

decision in order to facility exchanges.

Artinya:

Manajemen Pemasaran adalah suatu proses perencanaan,


pelaksanaan dan pengawasan kegiatan-kegiatan
pemasaran dan keputusan dalam rangka mempermudah
pertukaran
(20:82)

Sedangkan menurut Philip Kothler dalam bukunya Marketing


Management : Analisys, Planing Implementation, and Control.
manajemen pemasaran di definisikan sebagai berikut;
Marketing (management) is the process of planning, and
executing the conception pricing, promotion, and
distribution of ideas goods and servers to create exchangers
that satistyfing individual and organizational objectives.
Artinya:
21

(Manajemen) pemasaran adalah proses perencanaan dan


pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi dan
distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan
pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan perorangan
dan organisasi.
(10:11)

Berdasarkan uraian dari definisi beberapa ahli dalam bidang

pemasaran tersebut, disini penulis akan mencoba menjabarkan dengan

definisi sendiri yang mengacu pada definisi-definisi tersebut yakm:

Manajemen pemasaran adalah suatu konsep mengenai

bagaimana produk atau jasa yang merupakan basil akhir proses suatu

perusahaan dapat diterima dan mampu memberikan kepuasan dari

tujuan-tujuan yang diharapkan oleh konsumen dan produsen atau

individual dan organisasi di pasar sasaran. dengan mengaktualisasikan

proses dari marketing mk, sehingga mampu memberikan kemudahan


dan mempercepat pertukaran agar lebih efisien dan efektif.

2.2. Pengertian dan Klasifikasi Produk

2.2.1. Pengertian Produk

Produk merupakan salah satu alasan utama mengapa orang mau

bekeija keras untuk mendapatkannya, dan mau mengorbankan seba^an yang

dimilikinya untuk mendapatkan suatu produk tersebut. Hal ini


menggambarkan mengenai pentingnya produk sebagai alat pemuas kebutuhan
dari kinginan yang berlainan. Sehingga jelas bahwa orang membutuhkan
produk atau barang tidak hanya dilihat dari se^ kebutuhannya saja melainkan
22

juga hams sesuai dengan keinginan dan kenuunpuan untuk memberikan

kepuasan yang mereka harapkan.

Untuk lebih jelasnya mengenai produk maka berikut ini, akan di

kemukakan beberapa definisi dari ahli yang memperhatikan perkembangan

pemasaran dan komponennya. Pertama penulis akan mengutif pengertian

produk dari Indrio Gito Sudarmo dalam bukunya Manajemen Pemasaran

yakni:

Produk adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan

untuk memenuhi kebutuhan manusia atau organisasi.

(7:7)

Sedangkan menumt Philip Kothler dalam bukunya Manajemen

Pemasaran Analisis, Perencanaan Implementasi, dan pengendalian

mendefinisikan produk sebagai berikut:

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan.

(8:9)

Kemudian produk didefinisikan oleh Basu Swasta DH. Irawan.

Dalam bukunya Pengantar Bisnis Moderen adalah sebagai berikut:

Produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba


maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna,
harga, prestise perusahaan dan pengecer, pelayanan
perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk
memuaskan keinginan atau kebutuhannya.

(4: 165)
23

Kemudian William J. Stanton dalam bukunya Prinsip Pemasaran

mendefinisikan produk sebagai berikut:

Produk adalah sekumpulan atribut fisik nyata (tangible)

yang terkalt dalam sebuah bentuk yang dapat di

Identlflkaslkan.

(19:33)

Berdasarkan uraian dari definisi-definisi produk diatas penulis

menarik kesimpulan bahwa produk adalah : segala sesuatu yang berguna

untuk mendapatkan timbal balik dari produk atau barang tersebut sehingga

dapat memenuhi tujuan dari konsumen dan produsen.

2.2.2. Klasifikasi Produk

Menunit Basu Swasta dan Ibnu Sukotjo dalam bukunya

Pengantar Bisnis Moderen Produk di klasifikasikan sebagai berikut:

a. Klasifikasi produk menunit tingkat pemakaian dan

kekongkritannya

Penggolongan ini menunjukkan berapa kali sebuah produk atau

barang dapat di gunakan, selmn itu pmggolongan tersebut juga

menunjukkan kongkrit tidaknya suatu barang sehingga barang

atau produk dapat di bagi ke dalam tiga bagian yakni:

1.Barang Tahan Lama

adalah barang-barang yang secara normal dapat dipakai

berkali-kali; jadi dapat dipakai untuk jangka waktu yang relatif

lama.
24

2. Barang Tidak Tahan Lama

adalah barang yang secara normal hanya dapat dipakai satu kali

atau beberapa kali saja, artinya sekali barang itu di pakai akan

habis, rusak, atau tidak dapat di pakai la^.

3. Jasa

adalah kegiatan, manfaat, atau kepuasan yang ditawarkan

untuk di jual. Menurut penggolongan ini jasa simasukkan

sebagai barang tidak konkrit atau tidak kentara.

b. Penggolongan barang menurut tujuan pemakaiannya oleh si

pemakai

1. Barang konsumsi

Adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan.

Jadi, pembelinya adalah konsumen akhir, bukan pemakai

industri karena barang-barang tersebut tidak diproses lagi,

melainkan dipakai sendiri.

2. Barang Industri

Adalah barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk

kepentingan dalam industri, baik secara langsung atau tidak

langsung dipakai proses produksi.

(3: 194)

2.3. Pengertian Produkct life cycle

Sepanjang umur suatu produk, perusahaan biasanya

memformulasikan kembali strategi pemasarannya beberapa kali. Hal ini


25

dilakukan tidak hanya karena kondisi ekonomi berubah, dan pesaing

melancarkan serangan bam, namun di tambah lagi produk itu hams

melewati tahap bam dari minat dan persyaratan pembeli. Konsekuensinya

pemsahaan hams merencanakan strategi pengganti yang tepat untuk tiap

tahapan dalam siklus hidup produk tersebut. Pemsahaan berharap untuk

memperpanjang umur dan profitabilitas produk walaupun mengetahui

bahwa produk itu tidak akan bertahan selamanya.

Philip Kotler dalam bukunya Marketing Management: Analisys,

Planning, Implemtation, and Controling mendefisikan product life cycle

adalah sebagai berikut:

The product life cycle is important concept that provides in


sight into a product competitive dynamics. To fully explain
the product life cycle, we will first descrihle it's parent
concept,the demand/ technologi life cycle.
Artinya:
Daur hidup produk adalah suatu konsep yang penting
dalam menyediakan produk kompetitif. Untuk menjelaskan
product life cycle secara total, pertama kita akan
menggamharkan konsep utamanya, kehutuhan / teknologi
life cycle.
(10: 345)

Kemudian menumt H. Indrio Gito Sudarmo mendefinisikan

daur hidup dalam bukunya Manajemen Pemasaran adalah sebagai berikut:

Daur hidup produk adalah perjalanan penjualan dan laba

suatu produk dalam masa hidupnya.

(7:32)
26

Dan Warran J Geagan mendefinisikan produk life cycle dalam

bukunya Manajemen Pemasaran Global adalah sebagai berikut:

Daur hidup produk adalah bahwa suatu produk mempunyai


karakteristik atau kehidupan normal dengan urutan awal
atau kelahiran, dan pertumbuhan yang kecepatannya
menurun, tidak ada pertumbuhan, penurunan, dan
akhimya, untuk melengkapi merafora mati.
(9:32)

Berdasarkan dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa

daur daur hidup produk, adalah upaya nyata yang dilakukan untuk

mengamati, manganalisa dan mengantisipasi prilaku dari produk sehingga

dapat di cegah kemungkinan kerugian, karena berubahnya perilaku

peijalanan produk tersebut selama masa hidupnya.

2.4. Tahapan Dalam Product Life Cycle

Dalam product life cycle atau siklus hidup produk ada empat

tahapan yang akan dilalui oleh suatu produk, yang menggambarkan tahap-

tahap yang berbeda dalam peijalanan hidup suatu produk. Dalam setiap

tahapan akan saling berhubungan dengan kesempatan dan masalah-

masalah yang akah dihadapi oleh produk tersebut, juga akan berhubungan

dengan laba potensial dan strategi pemasaran yang digunakan.

Menurut Philip Kotler dalam bukunya Manajemen Pemasaran

Analisis, Perencanaan, Impementasi dan Pengendalian karakteristik

tahapan dalam siklus hidup produk adalah sebagai berikut:


27

1. Tahap Perkenalan

Tahap perkenalan dimulai saat produk bam diluncurkan, pada


tahap ini, laba yang di peroleh oleh pemsahaan akan berada pada level
yang rendah bahkan akan berada pada posisi yang negati^ hal ini
disebabkan karena penjualan yang masih rendah sedangkan biaya
promosi dan distribusi yang berat.

2. Tahap Pertumbuban

Produk yang memasuki tahap ini biasanya ditandtd dengan


lonjakan yang cepat dalam penjualan. Laba meningkat selama tahap
ini karena biaya promosi tersebar dalam volume yang lebih besar, dan
biaya produksi per unit tumn lebih cepat daripada penumnan harga
karena pengaruh kurva pengalaman.

3. Tahap Kemapanan

Dalam tahap ini biasanya berlangsung lebih lama dari pada


tahap-tahap lain sebelumnya. Dalam tahap kemapanan dapat dibagi
dalam tiga fase. Fase pertama, kemapanan tumbuh, tingkat
pertumbuban penjualan mulai menumn. Fase kedua, kemapanan stabil
penjulan merata dalam basis perkapita karena kejenuhan pasar, dan
penjualan masa depan ditentukan oleh pertumbuban populasi dan
permintaan penggantian. Fase ketiga, kemapanan goyah, tingkat
penjualan absolut sekarang mulai menumn dan pelanggan mulm
beralalih pada produk lain dan subtitusinya.
28

4. Tahap Kemunduran

Penjualan sebagian besar bentuk dan merek produk pada akhimya

menurun. Penurunan penjualan bisa lambat atau bisa cepat.

PenuTunan penjualan tersebut lebih dikarenakan sejumlah alasan

termasuk perkembangan teknologi, pergeseran selera konsumen,

serta meningkatnya persaingan domestik oleh luar negeri. Hal ini

semua mengakibatkan kelebihan kapasitas, meningkatnya perang

harga, dan erosi laba.

GAMBAR2.1.

DAUR HIDUP PRODUK

E
c
o
n
c
S

Laba

Pefkenatan Pertumbuhan Kenropanan Kemunduran

Waktu

(8: 428)
29

2.5. Pengertian Strategi Pemasaran dan Strategi Dalam Setiap Tahapan

2.5.1 Pengertian Strategi Pemasaran

Suatu kegiatan pemasaran yang direncanakan akan lebih

efektif untuk dilaksanakan apabila perencanaan yang telah dianggarkan

ditopang oleh strategi yang lebih baik, karena strategi pemasaran yang

baik akan lebih merupakan jantung kegiatan pemasaran. Setiap

pemsahaan secara pasti memiliki program untuk menentukan dan

mencapai tujuan serta mengimplementasikan misinya dalam suatu

lingkungan yang selalu berubah sepanjang waktu. Program yang

derencanakan oleh pemsahaan tersebut lebih dikenal dengan sebutan

strategi.

Schoel and Guiltinan dalam bukunya Marketing

Contemporary and Conceptand Praktices Mendefinisikan strategi


pemasaran sebagai berikut;

Marketing strategies is a broad plan of action for

using and organization resources to meet its

marketing objectives.

(20 ; 32)

Kemudian E. Jerrome Mc Carthy mendefinisikan strategi

pemasaran dalam bukunya Dasar-Dasar Pemasaran adalah sebagai


berikut:

Strategi Pemasaran adalab suatu pasar sasaran dan


bauran pasar yang berbubungan dengan itu. Strategi
ini merupakan **gambaran besar" mengenai apa yang
30

akan dilakukan oleh suatu perusahaan di suatu pasar.


Dua bagian yang saiing berhubungan.
(11 ;38)

Sedang menurut Philip Kotler dalam bukunya Marketing


IT*
Management, Analysis, Planning, Implementation and Control 7

edition bahwa Srtrategi pemasaran adalah :

Marketing strategies compirises the broad principle by


a which marketing management expect to achieve its
business objectives in a target market, it consist of
basic dicision on marketing expenditures, marketing
mix and marketing allocations.
(10 ; 68)
Kemudian definisi Strategi Pemasaran dalam buku

Manajemen Pemasaran, Dasar Konsep dan Strate^ oleh : Sofyan

Assauri adalah sebagai berikut:

Strategi Pemasaran adalah rencana yang menyeluruh,


terpadu dan menyatu di bidang pemasaran, yang
memberikan panduan tentang kegiatan yang akan di
jalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran
suatu perusahaan.
(17: 154)
Dari definisi-definisi tersebut penulis menyimpulkan

bahwa strategi pemasaran adalah langkah atau cara-cara yang dapat

ditempuh oleh perusahaan untuk memasuki suatu pasar sasaran.

Merupakan serangkaian tujuan dan yang terdiri dari prinsif-perinsif

dasar yang mendasari manajemen pemasaran untuk mencapai tujuan

bisnisnya.
31

2.5.2. Bentuk-Bentuk Strategi Dalam Setiap Tahapan

1 Strategi Pemasaran Dalam Tahap Perkenalan

Bagi sebuah penisahaan yang baru meluncurkan produknya,

manajemen pemasaran dapat menetapkan tingkat yang tinggi atau

rendah untuk setiap variabel pamasaran, seperti harga, promosi,

distribusi dan kualitas produk. Dengan hanya mempertimbangkan

harga promosi, manajemen dapat mengikuti salah satu dari empat

strategi dibawah ini: Empat Strategi Pemasaran Perkenalan.

Promosi
Tinggi Rendah

Strategi Strategi
Tinggi Peluncuran Peluncuran
Cepat Lamhat
Harga
Strategi Strategi
Rendah Penetrasi Penetrasi
Cepat Lambat

(8 ; 429)

1. Strategi Peluncuran Cepat terdiri dari peluncuran produk baru

pada harga tinggi dengan tingkat promosi tinggi. Perusahaan

membebankan harga tinggi untuk memperoleh sebanyak mungkin

laba bruto per unit. Perusahaan mengeluarkan banyak biaya

promosi untuk meyakinkan pasar akan manfaat produk walaupun

dengan harga tinggi. Gencamya promosi mempercepat penetrasi

pasar, strategi ini dapat diterima dengan asumsi ; sebagian besar

pasar potensial tidak menyadari produk itu, mereka yang telah


32

sadar ingin metniliki produk itu dan dapat membayar harga yang

diminta.

2. Strategi Peiuncuran Lambat, berupa peluncuran produk baru

dengan harga ting^ dan sedikit promosi. Kombinasi ini

diharapkan untuk menyaring banyak laba dari pasar. Strategi ini

masuk akal bila ukuran pasar tetbatas.

3. Strategi Penetrasi Cepat, berupa peluncuran produk pada harga

rendah dengan biaya promosi yang besar. Strategi ini menjanjikan

penetrasi pasar paling cepat dan pangsa pasar paling besar, strategi

ini juga bisa diterima bila pasar besar, pasar tidak menyadari

kehadiran produk, ada kemungkinan besar persaingan, dan biaya

produksi dan bertambahnya pengalanum produksi.

4. Strategi Penetrasi Lambat, berupa peluncuran produk baru

dengan harga rendah dan tingkat promosi rendah. Harga rendah

mendorong cepatnya penerimaan produk, dan perusahaan menekan

biaya produksi untuk merealisasikan lebih banyak laba bersih.

Strategi ini masuk akal bila pasar besar, pasar sangat sadar akan

produk, pasar sensitive pada harga dan kemungkinan persaingan.

2. Strategi Pemasaran Pada Tahap Pertumbuban

Pada tahap ini perusahaan akan menggunakan beberapa strate^ untuk

menahan cepatnya pertumbuban pasar selama mungkin.

• Perusahaan meningkatkan kualitas produk dan menambah ciri

baru pada produk dan peningkatan gaya


33

• Perusahaan menambah model baru dan produk pengapit

• Perusahaan memasuki segmen pasar baru

• Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan

memasuki saluran istribusi baru

• Perusahaan beralih dai ikan sadar akan produk ke ikan

proferensi produk

• Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang

sensitive harga di lapisan berikutnya.

Perusahaan yang melakukan strategi ekspansi pasar ini akan

memperkuat posisi komparatifhya, namun peningkatan ini

memerlukan biaya tambahan dalam tahap perkembangan menghadapi

pilihan antara pangsa pasar yang besar dan laba besar yang dapat

diperoleh saat ini. Dengan membelanjakan uang untuk

mengembangkan produk, promosi, dan distribusi, perusahaan dapat

harapan untuk meraih penghasilan yang jauh lebih besar lagi pada

tahap berikutnya.

3. Strategi Pemasaran Pada Tahap Mapan

Pada tahap ini beberapa perusahaan mengabmkan produk

mereka yang kurang kuat. Mereka memilih untuk mengkonsentrasikan

sumber dana mereka pada produk yang lebih menguntungkan dari

produk baru. Mereka mungkin membiarkan potensi tinggi yang


34

mungkin tnasih dimiliki produk lama. Banyak industri di perkirakan

secara luas menjadi mapan.

Volume juga dapat di tingkatkan dengan meyakinkan pemakai

merek sekarang untuk menambah penggunaan tahunan dari merek

tersebut. Dalam hal ini ada tiga strategi yang dapat digunakan

diantaranya:

o Penggunaan lebih sering

o Lebih banyak menggunakan per peristiwa

o Penggunaan bam dan lebih berpariasi

Modifikasi Produk, produsen juga bemsaha mendorong penjualan

dengan memodifikasi karakteristik produk. Hal ini dapat dilakukan

doigan beberapa bentuk strategi yakni:

• Strategi pengembangan kualitas yang bertujuan meningkatkan

kineija flingsional produk, daya tahannya, keandalan,

kecepatan, rasa dan sebagainya.

• Strategi pengembangan ciri, ini bertujuan untuk menambah ciri

bam (seperti ukuran, berat, bahan tambahan, dan aksesoris)

yang memperluas keanekagunaan produk, keamanan, atau

kenyamanan.

• Strategi pengembangan gaya bertujuan meningkatkan

penampilan statis dari suatu produk.


35

4. Strategi Pemasaran Fada Tahap Kemunduran

a. Mengidentifikasi Froduk Lemah : tugas pertama adalah system

untuk men^dentifikasi produk lemah. Perusahaan menunjuk

komite pengulas produk dengan anggota dari pemasaran, riset dan

pengembangan produksi, dan keungan, komite ini

mengembangkan system untuk men^dentifikasi produk lemah.

Bagian kontroler memasok data untuk tiap produk menunjukkan

kecendrungan daiam ukuran pasar, pangsa pasar, harga, biaya, dan

laba. Informasi ini dianaiisa dengan program komputer yang

mengidentifikasi yang meragukan. Kriteriannya menyangkut

jumlah tahunan penurunan penjualan, kecendrungan pangsa pasar,

maijin laba bruto, dan pengembalian infestasi. Meeker yang

bertanggung jawab untuk produk meragukan men^si formulir

penilaian memperlihatkan kemana arah penjualan dan laba

menurut mereka, dengan tanpa perubahan strategi pemasaran,

komite pengulas produk menguji informasi ini dan membuat

rekomendasi untuk tiap produk yang meragukan, membiarkannya,

memodifikasi strategi pemasarannya, atau menghentikannya.

b. Menentukan Strategi Pemasaran, beberapa perusahaan melepas

pasar yang mengalami kemunduran lebih cepat dari lainnya

banyak yang bergantung pada tingkat rintangan keluar, makin

rendah rintangan keluar, makin mudah perusahaan meninggalkan

industri, dan makin menggoda perusahaan yang bertahan untuk


36

tetap tinggal dan menarik pelanggan penisahaan yang mundur.

Perusahaan yang bertahan akan menikmati peningkatan penjualan

dan laba.

c. Keputusan Untuk Menghentikan, bila perusahaan memutuskan

untuk menghentikan suatu produk, ia menghadapi keputusan-

keputusan lebih lanjut, jika produk itu memiliki distiibusi kuat dan

sisa ciri-ciri baik. Perusahaan itu mungkin dapat menjualnya

keperusahan yang lebih kecii.

(8: 428-439)

2.6. Posisi Persaingan Perusahaan

suatu perusahaan jarang sekali hanya berdiri sendiri dalam

menjual produknya ke suatu pasar, perusahaan akan berstdng dengan

sejumlah pesaing. Pesaing-pesaing ini harus di identifikasi, dimonitor

dan di siasati untuk memperoleh dan mempertahankan loyalitas

pelanggan. Lingkungan perusahaan tidak hanya terdiri dari perusahaan

lain tetapi juga hal-hal lain yang lebih mendasar, cara terbaik bagi

perusahaan untuk mengetahui persaingan secara keseluruhan adalah

dengan meminta pendapat pembeli.

Pada umumnya setiap perusahaan menempati posisi

persaingan yang berbeda-beda. Swarsono dalam bukunya Manajemen

Strategi, Konsep dan kasus, edisi revisi mengutip pemyataan Arthur D

Little Inc, yang menyatakan bahwa, suatu perusahaan akan menempati

salah satu posisi bersaing dalam industri mereka, yakni:


37

1. Dominan

Dalam konteks ini, Arthur D Little memberikan batasan bahwa

unit usaha strategis metniliki posisi dominan jika unit usaha

tersebut beroperasi di pasar mendekati posisi monopolis, sering


kali posisi ini diperoleh dari monopoli kuasi atau karena unit usaha
tersebut memiliki keunggulan dan kepemimpinan teknologi. Oleh
karena itu, biasanya unit usaha ini menuliki kemampuan

menentukan standar pasar.

2. Kuat

Unit usaha strategis disebut memiliki posisi kuat jika unit usaha

tersebut mampu menentukan pilihan strategi bisnis tanpa harus

sekiranya bersedia memperhatikan kemungkinan serangan balik


yang dibuat oleh pesaingnya. Sekalipun belum mapu menguasai
pangsa pasar yang amat besar biasanya telah memiliki penguasaan

minimal sekitar satu setengah kali dibanding pesaing pokok. Unit


usaha ini juga memiliki keunggulan bersaing yang transparan dan
berkesinambungan.

3. Baik

Unit usaha ini disebut memiliki posisi persaingan baik jika unit

usaha tersebut memiliki suatu yang khas yang dapat ditawarkan

kepada konsumen. Biasanya keunikan tersebut berasai dari pilihan


melaksanakan strategi diferensiasi yang telah berhasil menguasai

ceruk pasar
38

4. Sedang(bertahan)

Unit usaha berada dalam posisi yang dapat dipertahankan,jika unit

usaha tersebut mampu mempertahankan laba yang di peroleh yang

berasal dari spesialisasi produk yang di tawarkan, penguasaan

ceruk pasar tertentu, atau wilayah penjualan tertentu. Biasanya

mulai terlihat ada tanda penuninan jumlah laba yang diperoleh,

oleh karena itu, unit usaha ini jelas-jelas perlu mendapatkan

perhatian yang lebih dari cukup untuk memulihkan kembali

kemampuan memperoleh labanya.

5. Lemah

Unit usaha strategis berada dalam posisi lemah jika tanda yang

cukup jelas bahwa unit usaha tersebut tidak mampu

mempertahankan eksistensinya di pasar secara independen. Ada

kecenderungan penuninan laba secara signifikan.

6. Tidak ada harapan

Perusahaan ini berprestasi buruk dan tidak memiliki peluang untuk

perbaikan.

(15 : 159)

2.7. Komponen Matrik Daur Hidup Produk

Matrik daur hidup produk memiliki dua sumbu : vertical

dan horzontal. Perpotongan kedua sumbu tersebut membentuk matrik

enam kali empat, yang terdiri dari dua puluh empat sel. Sumbu vertical

adalah repsentasi dari variabl internal yang dalam hal ini di


39

indikasikan oleh penguasaan pangsa pasar dan posisi relatif

perusahaan di banding pesaing pokoknya. Sumbu vertical dibagi

kedalam enam potongan dengan kategori : Dominan, Kuat, Baik,

Bertahan Lemah, dan tidak dikenali. Sumbu horizontal terpotong

kedalam empat bagian dengan kategori : Perkenalan, Pertumbuhan,

Kedewasaan, dan Mundur. Dalam prakteknya seringkali kategori tak

dikenali yang merupakan kategori terakhir sumbu vertical tidak

digunakan, sehingga matrik daur hidup hanya memiliki dua puluh sel

saja.

Wujud matrik daur hidup produk tersebut dapat dilihat

pada gambar di bawah ini:

GAMBAR2.2

MATRIK DAUR HIDUP PRODUK

Daur hidup produk


mkenaian ■peffumRiSanl kedewasaan" penuninan

Dominan
p
o
s Kuat
i
s

1 Baik n n
P
e
r
Bertahan n n n
1
a
1
Lemah U m m m
D

B
Tidak di III m ni m
n
kenali

Sumber: Suwarsono

( 15 : 157)
40

Keterangan

1. Sel beitanda (I) adalah sel yang memiliki banyak pilihan atau

paling tidak berbagai pilihan strata^ bersaing, sel tersebut

memiliki peluang untuk berkembang dan memiliki keunggulan

bersaing.

2. Sel bertanda (II) adalah sel yang dapat di kembangkan secara

selektif sel tersebut tidak memiliki beibagai pilihan strategi

sebanyak yang dimiliki sel bertanda(I)

3. Sel bertanda (m) adalah sel yang memiliki kecenderungan untuk

keluar dari pasar. Setidaknya sel tersebut tidak berada dalam posisi

yang aman. Sekali memiliki peluang berkembang dan di saat yang

sama tidak memiliki keunggulan, seringkali sama sekali tidak

memiliki peluang bisnis.

2.8. Langkah>Langkah Penyusunan Matriks

Matrik daur hidup produk disusun berdasarkan tiga tahapan

pokok. Tahapan perumusan tersebut adalah:

1. Penentuan kedudukan unit usaha ke dalam salah satu dari empat

tahapan daur hidup produk

2. Penentuan kedudukan unit usaha ke dalam salah satu dari lima

posisi bersaing

3. Penentuan posisi bisnis dengan mengkombinasikan hasil yang di

peroleh dari tahapan yang pertama dan kedua.


41

Setelah kedudukan unit usaha dalam daur hidup produk di

ketahui selanjutnya yang perlu di keijakan adalah mengetahui


kedudukan unit usaha tersebut de dalam persaingan pasar.

Langkah berikutnya setelah posisi bisnis di ketahui dalam

matiiks tugas berikutnya adalam merumuskan strategi bisnis yang

tepat sesuai dengan posisi bisnis masing-masing unit usaha tersebut.

Arthur D Little kemudian merumuskan tiga macam konsep yang dapat

di gunakan manajemen di dalam merumuskan strategi bersaingnya

yaitu:

1. Mengelompokkan seluruh unit usaha strategi yang di mililci

perusahaan ke dalam empat kelompok keluarga bisnis sebagai

berikut;

a. Tumbuh Alami

Adalah unit usaha yang karena keunggulan kompetitif yang


memiliki dan tersedianya peluang bisnis perlu di kembangkan

secara aktif.

b. Tumbuh Selektif

Adalah unit usaha yang di kembangkan dengan investasi

selektif

c. Bukti Eksistensi

Adalah unit perkembangan yang berada dalam masa transisi,

mungkin dapat berkembang kembali akan tetapi cenderung

untuk mengalami kemunduran.


42

d. Keluar dari Pasar

Adakah unit usaha yang selayaknya keluar dari pasar sama

sekali tidak memiliki peluang berketnbang.

^abila digambarkan kelompok keluarga bisnis tersebut

akan tampak sebagai berikut dibawah ini:

GAMBAR2.3

KELOMPOK KELUARGA BISNIS

Dour Hidup Ptoduk

Petkenaan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan

Domlnan

Bertahan

Lemah

ridak ada
harapan

(Sumber: Suwarsono)
(15 ; 162)

2. Menentukan berbagai pilihan strategi spesifik dari kelompok

keluarga bisnis tersebut, seperti terlihat pada table berikut ini


43

TABEL2.1

RAGAM PILIHAN KELOMPIK BCELUARGA BISNIS

Tiunbuh alami Tumbuh selektif Bukti keberadaan m^rikdiri

Mubi usaha Temukan oenik Kgarketinggalan Mmdur


Tunibuh seiiing Industri Eksploitast oenik pasar Peibahatui Divestasi
Raihposisibertahap Pertohankan oenik pasar Pcnyehatan Menbiaikan
Raib posisi agpesif Peq>anjang
Pertahonkan posisi
Panen

(15:163)

3. Langkah terakhir dalam merumuskan strategi bisnis adalah


menyediakan sejumlah pilihan strategi yang beragam, seperti
terlihat dalam table berikut ini:

TABEL 2.2

RAGAM PILIHAN STRATEGI

Kode Strategi Koode Strategi


A Integrasi kebelakang M Rasionalisasi pasar
B Poigembangan usaha di negara lain N Efesiaisi met^e dan fiingsi
C Mengembangkan &silitas usaha di 0 Produkbam/ pasar baru
negara lain P Produkbaru/ pasar lama
D Rasionalisasi distribusi Q Rasi(sialisasi produksi
E Ekses kapasitas R Rasionalisasi lini produk
F Ekses produksi S Bertahantc^I
G Int^iasi kedq)an T Produk lama / pasar baru
H Ragu-ragu U produk lama / pasar lama
1 Maigembangkan V Efesioisi teknologi
J Lis^i di negara lain w Efesiensi biaya
K Rasionalisasi total X Tinggalkan usaha
L Penetrasi pasar
44

Setelah langkah-langkah tersebut dilaksanakan, Arthur D Little

menyajikan panduan strategi seperti terlihat pada table berikut ini;

Ragam Pililian strat^

ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWX

Tumbuh alami

Mulaiusaha A E I L
Tumboh seiiing ABC FG J NP TU
Posisi bertahap G L T
Posisi agresif G L T
Pertahankati A C N U V W
Panen D H KM QR U W

Tumbuh Selektif

Temukan ceruk A G I L M R T
Ekploitasi ceiuk B C E L N P T
Pertahankan cenik CD N Q U

Bukti Keberadaan

Kejarketinggalan DE L M PQR
Perbahanii D M OPQR U
Penyehatan D LMN QR VW
Peqianjang A D F JK MN QRST W

Menaiikdiri

Mengunduikan dir D M Q R
Divestasi D K QRS
Membiarkan X
BABin

OBYEK DAN METODE PENELTTIAN

3.1. Obyek Penelitian

3.1.1. Tinjauan Umum Perusahaan

1. Sejarah Singkat Perusahaan

Pada awal usahanya CV. Hikmah Shoes yang didirikan

pada tahun 1981. oleh Bapak Ahmad Tauhid, memulai usahanya


dengan memproduksi sepatu bayi, yang mana keahlian bapak Ahmad

Tauhid dalam memproduksi sepatu ini di peroleh dari pengalamannya

bekeija pada sebuah perusahaan sepatu. Berdasarkan kemampuan dan

keinginannya berkembang, maka bapak Ahmad Tauhid berinisiatif

untuk membuka usaha sendiri dengan mencoba membuat sebuah

Home Industri yang berlokasi di Ciomas Bogor yang bergerak Halatn

usaha sepatu bayi. Dimana dalam usahanya ini bapak Ahmad Tauhid

dibantu oleh 50 orang karyawan pada mulanya, yang sebagian besar


masih dari anggota keluarganya.

Dalam kurun waktu selama kurang lebih dua tahun,

temyata produk Bubble GKimmer masih belum bisa memberikan

kepuasan seperti yang di harapkan oleh perusahaan, namun hal itu

masih dianggap wajar oleh pihak perusahaan mengingat produk

tersebut masih belum banyak di kenal oleh konsumen secara luas.

Melihat hasil tersebut pimpinan perusahaan merasa perlu untuk lebih

agresif memasarkan hasil produksinya, maka pada awal tahun 1983

45
46

produk Bubble Gummer di promosikan meialui beberapa media cetak

dan juga di jual di beberapa kota selain Bogor, yaitu Bandung, Jakarta,

Medan dan beberapa kota lainnya.

Dengan melakukan beberapa perbaikan pada sektor

kualitas produk, promosi dan juga perluasan pangsa pasar, akhimya

produk sepatu bubbel gummer menunjukkan peningkatan kearah yang

lebih baik, dengan beranjak terns meningkatnya permintaan dan

volume penjualan, maka seiring dengan kemajuan usaha dan oleh

karena permintaan sepatu bayi bertambah banyak, maka pada

pertengahan tahun 1985, bapak Ahmad Tauhid mendirikan Ifikmah

Shoes di Ciomas Laladon Bogor dengan mengontrak sd)uah rumah.

Meialui usaha yang tadinya hanya di tangani oleh 50 pekeija, kini

beranjak naik dengan di tangani oleh sgumlah kaiyawan yang terlatih.

Pada tahun 1991, bapak Ahmad Tauhid mendirikan sebuah

pabrik sepatu yang berlokasi di Ciomas harapan Bogor, sekaligus

menetapkan ffikmah shoes sebagm perusahaan yang berbadan hukum

CV. CV.Hikmah shoes ini bergerak dalam bidang industri

persepatuan, khususnya sepatu bayi dengan memproduksi berbagai

merek dan ukuran.

Untuk mengembangkan kegiatan usahanya. CV. Hikmah

Shoes mendapatkan sebagian besar modalnya meialui pinjaman dari

Bank BDN dan sebagian lainnya diperoleh dari keluarga bapak

Ahmad Tauhid sendiri, sebagai modal untuk pengembangan usahanya.


47

Guna menjamin kelancaran dalam melaksanakan


aktivitasnya, maka CV. HSkmah Shoes telah di daftarkan pada izin
Industri No. 23/ Jabar. 03.07 / IK / B / IZ. 00.01/ II/ 96 yang telah di
tetapkan di Bogor tanggal Februari 1996.

Di dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya, CV.


Hikmah Shoes berusaha untuk terus mningkatkan volume
penjualannya, dengan lebih mengutamakan pada kualitas produk yang
disesuaikan dengan trend dan mode permintaan.
CV. Hikmah Shoes dalam mengembangkan usahanya
bekeija sama dengan PT. Sepatu Bata pada tahun 1994, dan pada
tahun 1997 Hikmah Shoes juga bekeija sama dengan PT. Bunny
Sukses Selalu. Dengan keija sama yang di jalin oleh Hikmah Shoes,
maka dengan sendirinya mutu produk yang dihasilkan menjadi lebih
baik, sehingga permintaan produk sepatu bayi terus meningkat da"
semakin bertambahnya pesanan terhadap permintaan produk tersebut.
hal ini menunjukkan bahwa perusahaan dapat memberikan apa yang
diharapkan oleh para konsumen, sehingga perusahaan dapat
melal^kan pengembangan bisnis yang lebih luas dimasa yang aka"
datang.

Pengembangan perusahaan IBkmah Shoes ini pada


dasamya semakin diarahkan pada peningkatan mutu produk untuk
memuaskan keinginan konsumen yang diharapkan mampu
meningkatkan volume penjualan. Untuk mencapai hal itu maka
48

sebagian produksi yang tadinya masih menggunakan tenaga manusia,


sedikit demi sedikit telah diganti dengan menggunakan mesin yang
bertenaga listrik, sehingga proses produksi dapat beijalan lancar dan
mutu produk dapat lebih teijamin.

2. Stniktur Organisasi Penisahaan

Organisasi merupakan salah satu sarana untuk mencapai


tujuan perusahaan, karena organisasi merupakan hal yang sangat
fiindamental yang akan menentukan jalannya suatu perusahaan. Tanpa
adanya kegiatan yang terorganisir, perusahaan dapat mengalami
kegagalan dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.

Dalam perusahaan pembagian tugas dan wewenang sangat


penting sekali, hal itu di perlukan agar dapat menciptakan kondisi
keija yang baik, efektif dan efisien, oleh karena itu struktur organisasi
sanngat penting untuk mengetahui tugas dan wewenang dari bagian-
bagian yang ada dalam perusahaan tersebut.

Struktur organisasi menunjukkan susunan tugas dan


tanggung jawab masing-masing bagian atau fimgsi yang ada dalam
perusahaan. Dengan menetapkan orang-orang yang akan
melaksanakan tugas, pengadaan pembagian keija dan menetapkan
kedudukan masing-masing bagian dalam hubungannya antara yang
satu dengan yang lain.
49

CV. ICkah Shoes di pimpin oleh seorang direktur atau

pimpinan yang dibantu oleh para tenaga keija pelaksana yang

jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan, dan di dasarkan pada

bidang pekeijaan di tiap-tiap bagian.

Adapun banyaknya bidang pekeijaan yang dapat dibagi ke

dalam beberapa bagian menurut tugas dan wewenangnya yang ada

pada CV. Hikmah Shoes adalah sebagai berikut;

1. Pimpinan

2. Bagian Administrasi ringan

3. Bagian Produksi

4. Bagian Gudang

5. Seksi Reparasi Mesin

6. Bagian Administrasi Pembukuan

7. Bagian Pemasaran

8. Seksi Pengangkutan

9. Seksi Penjualan

10. Pekeija.
50

Adapun stniktur organisasi CV. Hikmah Shoes adalah sebagai berikut

STRUKTUR ORGANISASI

CV.HIKMAH SHOES

PIMPINAN

BAGIAN BAGIAN
ADMINISTRASI ADMINISTRASI
RINGAN PEMBUKUAN

BAGIAN BAGIAN
PRODUKSI GUDANG

BAGIAN
PEMASARAN

SEKSI SEKSI
PENGANGKUTAN PENJUALAN
SEKSI
REPARASI

PEKERJA PEKERIA
PEK£R]A

Sumber:" CV. Hikmah Shoes"2001

Penyusunan stniktur organisasi perusahaan merupakan

kegiatan yang berhubungan dengan menyusun organisasi, dimana

dalam membuat suatu struktur hams berhubungan antara pekeijaan

yang satu dengan yang Iain melalui bagian-bagian, dimana pekeijaan

itu akan di lakukan.


:51

Adapun tugas dan tanggung jawab dari masing-masing

bagian adalah sebagai berikut:

1. Pimpinan

Merencanakan aktivitas perusahaan sesuai dengan

pemegang saham

Menentukan kebijakan perusahaan

Memimpin perusahaan secara keseluruhan serta

mempunyai tanggung jawab atas kelangsungan hidup

perusahaan

2. Bagian Administrasi Ringan

Melaksanakan kegiata administrasi seperti surat

menyurat, serta pemesanan barang dan Iain-lain.

3. Bagian Administrasi Pembukuan

Melaksanakan kegiatan pembukuan seperti mengurus

segala sesuatu yang berhubungan dengan pemasukan

dan pengeluaran uang serta barang

4. Bagian Produksi

Menangaiu proses produksi dari awal hingga akhir,

bertanggung jawab pada pimpinan, bagian ini

membawahi seksi sebagai berikut:

1. Seksi reparasi

Tugasnya antara Imn : mengontrol terhadap proses

produksi untuk lebih memperhatikan kwalitas


52

sepatu yang dilakukan dengan pengontrolan dari

setiap proses dari bahan mentah sampai barang jadi.

2. Bagian Gudang

Tugasnya mencatat pemasukan dan pengeluaran

barang yang ada di gudang sehingga jumlah

persediaan barang lebih mudah di ketahui,

bertanggung jawab pada bagian produksi.

5. Bagian Pemasaran

Dikepalai oleh seeseorang yang bertanggung jawab pad

pimpinan, dan terdiri dari dua seksi yakni:

1. seksi penjualan

2. seksi pengangkutan

6. Pekerja

Membantu melancarkan pelaksanaan aktivitas atau

usaha perusahaan, sesuai dengan tugas yang

dibebankan, serta melaksanakan perintah atasan dan

bertanggung jawab kepada pimpinan atas aktivitasnya.

3.1.2. Tinjauan Khusus Perusahaan

1. Jenis-Jenis Usaha dan Produk

CV. Hikmah shooes dalam hal ini memiliki satu jenis

usaha yang mereka tekuni yakni perusahaan manufaktur, yaitu


perusahaan yang memproduksi barang atau produk sepatu bayi dengan
53

berbagai merek dan ukuran, adapun merek-merek produk tersebut

diantaranya adalah:

1. Bubble Gummer

2. Lasty Bunny

3. Mother Choice

2, Volume Penjualan Sepatu Bayi Bubble Gummer

CV. Hikmah shoes dalam melakukan kegiatan usahanya

khususnya pembuatan dan penjualan sepatu bayi yang bermerek


Bubble gummer sudah dimulm dari tahun 1981 hingga saat ini. Produk
sepatu bubble gummer ini dijual dengan harga Rp. 9000 per pasang,

dengan biaya strate^ pemasaran yang ditetapkan sebesar 5% dari

harga jual. Adapun volume penjualannya untuk merek sepatu bubble


gummer adalah sebagai beiikut:

Table 3.1
Volume Penjualan Bubble Gummer

No Tahun Volume Penjualan % Kenaikan

1 1994 120.210 Pasang -

2 1995 144.205 Pasang 19.9%

3 1996 172.350 Pasang 19.5%

4 1997 189.620 Pasang 10.0%

5 1998 207.420 Pasang 9.4%

6 1999 228.770 Pasang 10.3%

7 2000 246.140 Pasang 7.6%

8 2001 261.870 Pasang 6.4%

Sumber: CV.Hikmah Shoes 2001 Marketing Depatement


54

Table 3.2
Biaya Strategi Pemasaran
Tahun Biaya strategi pemasaran
fOOOl

1994 54.094,5

1995 64.892,25

1996 77.557,5

1997 85.329

1998 93.339

1999 102.946,5
2000 110.43.

2001 117.841,5

Sumber; CV.Hikmah Shoes 2001 Maiiceting Depaitemait

3. Wilayah Pemasaran dan Strategi Pemasaran

CV.Hikmah shoes dalam memasarkan produk bubble

gummer, wilayah pemasaran pada mulanya hanya di beberapa kota

dalam propinsi saja, tatapi selling meningkatnya permintaan dan

pengembangan usaha dan juga untuk lebih agresif lagi dalam

meningkatkan volume penjualan produk bubble gummer maka

perusahaan berinisiatif untuk mengembangkan wilayah pemasarannya

ke beberapa kota di luar profinsi.

Strategi yang dilakukan atau dijalankan oleh perusahaan

selama ini adalah:

a. Perusahaaan mengembangkan model baru dan produk pengapit

(Mother Choice dan Lasty Bunny)


55

b. Perusahaan meningkatkan kualitas produk dan menambahkan ciri

bam pada produk yang sudah ada serta meningkatkan gaya dari

produk tersebut

c. Pemsahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki

saluran distribusi bam

d. Strategi pengembangan kualitas dan ciri dari produk yang di lepas

kepasar.

Pemsahaan CV. Hikmah Shoes pada saat ini memiliki

nilai pangsa pasar 10% di selumh Indonesia, hal ini mempakan suatu

indikasi keberhasilan pemsahaan dalam memasarkan hasil

produksinya, keberhasilan ini tak luput dari adanya keijasama pihak

pemsahaan dengan PT. Sepatu Bata dan PT Bunny Sukses Selalu.

Mengingat pemsahaan Hikmah shoes mempakan pemsahaan yang

masih relatif bersekala kecil, maka dengan berpandangan pada

penguasaan pangsa pasar yang dimiliki pemsahaan saat ini, produk

sepatu Bubble Gummer menempati posisi persaingan Baik,

3.2. Metode Penelitian

1. Teknik Pengumpulan Data

Dalam mengumpulkan data-data yang dibutuhkan guna melengkapi

penulisan skripsi ini, disini penulis menggunakan beberapa metode

diantaranya;
56

1. Studi Kepustakaan

Yaitu suatu pengumpulan data dan informasi penunjang yang akan

dijadikan sebagai landasan teoritis dalam penulisan skripsi ini,


dengan cara membaca buku referensi yang berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti.

2. Riset Lapangan

Yaitu penelitian yang dilakukan untuk mendapatkan data secara


langsung dari perusahaan sebagai obyek penelitian dengan cara:

a. Wawancara

Ywtu teknik pengumpulan data melalui wawancara langsung

secara lisan maupun tulisan dengan pihak-pihak yang dianggap

mempunym kaitan dengan masalah yang akan diteliti.

b. Observasi Langsung

Yaitu mengadakan penelitian melalui pengamatan langsung

pada obyek peneliltian yang dituju(perusahaan).

Teknik Anallsa Data

Untuk membantu dalam menghitung data sehingga tampak

dalam bentuk angka-angka, maka penulis memggunakan teknik


analisa yang dianggap cukup baik untuk digunakan. Ada beberapa
rumus yang dapat digunakan untuk mengetahui sejauh mana peranan
suatu analisa, tapi disini penulis lebih tertarik untuk menggunakan
metoda statistik yaitu dengan menggunakan analisis regresi linier dan
-57

korelasi, namun sebelumnya agar dapat metnahami analisis tersebut


disini penulis akan terlebih dahulu menyajikan definisi analisis yang
dikemukakan oleh seorang akhli dibidangnya yaitu Anto Dajan dalam
bukunya Pengantar Metode Statistik ia mendefinisikan bahwa regresi
linier adalah:

Regresi linier sederhana adalah mengenai


hubungan antara dua variabel yang membutuhkan data dari
dua kelompok observasi atau pengukuran sebanyak "n** yang
dapat dinyatakan sebagai pasangan terurut (Xi, Yi) dimana I

( 1 : 298)

Langkah pertama yang dilakukan adalah menentukan

persamaan regresi linier sederhana yang dapat dicari dengan rumus :

Y = a + bx

Dimana;

Y = Variabel tidak bebas(dependen variabel)


A = Suatu bilangan konstan, merupakan nilai Y bila X =0

B = Variabel bebas(independen variabel)

X = Variabel bebas
58

Nilai b dapat dicari dengan menggunakan mmus

NXXY-(2X)(EY)
B=
N XX2 -(XX)

Sedangkan nilai a dapat dihitung dengan menggunakan mmus:

N(XY-bXX)
A =
N

Dimana n =jumlah pasang observasi atau pengukuran.

Untuk mengukur hubungan antara variabel x dan y

digunakan koefisien korelasi. Dalam pengukuran koefisien korelasi

dianggap bahwa variasi x dan y teijadi secara simultan.

Adapun koefisien korelasi tersebut dapat dicari dengan

memakai mmus:

NXXY-(XX)(XY)
R=
VnXX2-(XX)2 VirX^7(^2

Koefisien korelasi digunakan untuk menentukan tingkat

keeratan antara variabel x dan y. pada hakekatnya nilai r berpariasi

dari -1 melalui 0 hingga = 1. bila r = 0, maka hubungan antara kedua

variabel sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama sekali.

Bila r = +1 atau mendekati, maka korelasi antara 2 variabel bersifat

searah. Dengan kata lain kenaikan atau penumnan nilai-nilai y atau

sebaliknya.
59

Setelah diketahui nilai koefisien korelasi maka di can nilai

koefisien determinasi. Koefisien determinasi adalah suatu nilai yang

menunjukkan sampai berapa besar variasi dari nilai-nilai variabel

bebas dapat menerangkan variabel terkaitnya, variabel terkait bebas

adalah x. koefisien determinasi sendiri dapat dicari dengan

menggunakan rumus

CD =r2xlOO%

Keterangan

CD = koefisien determinasi

R = koefisien korelasi

Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara kegjatan

product life cycle terhadap penetapan strategi pemasaran, maka


dilaloikan pengujian hipotesis. Yaitu dengan menguji koefisien
korelasi dengan menggunakan uji t.

Rumusnya adalah sebagai berikut;

(n-2)
Th = R V
l-r2

criteria:

Ho P = 0 : Tidak ada hubungan antara variabel X dan y

Hi : p ^ 0 : ada hubungan antara variabel x dan y.


BAB IV

PEMBAHASAN DAN BASIL

4.1. Tahapan Product Life Cycle Produk Buble Gummer pada Perusahaan
CV.Hikmah Shoes

Dalam peijalanan produk Buble Gummer selama ini, sejak


pertama kali di luncurkan kepasar. Bubble Gummer tidak terlepas dari
tahapan-tahapan atau siklus yang di laluinya. Mengikuti peijalanan waktu
juga perkembangan kamajuan perusahaan.

Product Life Cycle atau siklus hidup produk merupakan konsep


yang penting untuk mengetahui sejauh mana perubahan atau pertumbuhan
suatau produk, dari pertama kali produk tersebut di lepas kepasar, sampai
produk tersebut tidak layak lagi untuk di produksi. Dengan mengetahui hal
ini maka perusahaan dapat menetapkan strategi yang layak untuk di coba
yang sesuai dengan tahapannya, guna memperbaiki eksistensi dari produk
yang di luncurkan kepasar.

Berdasarkan jumlah produksi yang laku tequal dari tahun ke


tahun. Maka dapat di susun sebuah grafik yang menggambarkan siklus hidup
produk dari pertama kali diluncurkan hingga saat ini.

Perusahaan Hikmah Shoes dalam menjalankan usahanya tidak


hanya memproduksi Buble gummers saja, tapi juga memproduksi dua merek
sepatu bayi lainnya yaitu : Lusty Bunny dan Mother Choice. Namun dalam

hal ini penulis membatasinya dengan mengambil objek penelitian dari produk
60
61

Buble Gummer saja, hal ini lebih di karenakan produk Buble Gummers

metniliki eksistensi atau keberadaan di pasar yang paling lama di bandingkan

dengan dua produk lainnya.

Berikut ini akan di sajikan table data volume penjualan produk

Bubble Gummers, dan juga prosentase kenaikan volume penjualan produk

Bubble Gummers tersebut:

Table 4.1

Volume Penjualan Produk Bubble Gummers


Tahun 1994 -2001

No Tahun Volume Penjualan % Kenaikan

1 1994 120. 210 Pasang -

2 1995 144. 205 Pasang 19,9%


3 1996 172. 350 Pasang 19,5%
4 1997 189. 620 Pasang 10,0%
5 1998 207. 420 Pasang 9,4%
6 1999 228. 770 Pasang 10,3%
7 2000 246. 140 Pasang 7,6%
8 2001 261. 870 Pasang 6,4%
Sumber: CV. Hikmah Shoes Marketing Departement

Berdasarkan data pada table volume penjualan produk Buble

Gummer, maka dapat di gambarkan satu grafik daur hidup produk Buble

Gummer dari tahun 1981 sampai dengan tahun 2001, yaitu:


62

Gambar4.1

Grafik Daur Hidup Produk Buble Gummers


Vaiume pBT^uokin
(000 tasang)

Tahun
1981 1994 1999 2001
Perkenalan Pertumbuhan Kedewasaan Penurunan

Dari gambar tersebut di atas dapat dilihat bahwa terdapat dua


sumbu horizontal dan vertical. Di mana sumbu vertikal menggambarkan
jumlah volume penjualan dalam tiap tahunnya, dan sumbu horizontal
menunjukkan tahun.

Berdasarkan data laporan penjualan dari tahun 1994 sampai


dengan tahun 2001, dengan gambar grafik daur hidup produk diatas, maka
dapat di jelaskan karakteristik dari tahapan yang teijadi dari daur hidup
produk sebagai berikut:

1. Kurun waktu antara tahun 1981 sampai dengan tahun 1993 produk bubble
gummer masih berada dalam tahap perkentUan hal ini teijadi karena pada
tahun 1981 sampai dengan tahun 1993 produk Bubble Gummer baru di
63

luncurkan kepasar dan volume penjualan belum mencapai hasil yang

maksimal.

2. Kunin waktu antara tahun 1994 sampai dengan tahun 2000, produk

tersebut berada pada tahap pertumbuhan ini terlihat dari adanya lonjakan

cepat dalam penjualan, hal ini teijadi karena konsumen mulai menyukai

produk tersebut dan konsumen menengah mayoritas mulai membeli

produk sepatu Babble Gummer. Disamping saluran distribusi yang telah

lancar untuk memenuhi berbagai tujuan pasar serta kegiatan promosi yang

mulai menunjukkan basil, indikasi ini adalah pesaing mulai bermunculan

karena tertarik akan kesempatan bisnis yang ada maupun tingkat

keuntungannya.

3. Sedangkan pada kurun waktu 2000 sampai dengan 2001, produk Bubble

Gummer berada pada tahap kedewasaan dimana prosentase pertumbuhan

penjualan produk tersebut, multu menunjukkan penurunan, walaupun

secara total penjualan per tahun masih tetap menunjukkan kenaikan,

inipim dapat dilihat dari grafik yang naik secara lambat. Hal ini

menandakan bahwa peningkatan pertumbuhan penjualan produk sepatu

Babble Gummer meningkat dengan lambat, berdasarkan indikasi ini

tahapan daur hidup produk sedang berada pada tahap kedewasaan.

Penurunan tingkat volume penjualan ini bisa disebabkan karena

permintaan hanya berasal dari pembeli lama sedangkan pembeli baru

hanya sedikit, saluran distribusi telah terpenuhi dan persaingan yang

semakin kompetitif sejak produk masih dalam tahap perkeiudan menuju


64

pertumbuhan, ini dapat dilihat dari banyaknya merek dan model sepatu

yang berada di pasaran saat ini.

Produk Bubble Gummer memiliki sesuatu yang khas yang dapat

ditawarkan kepada konsumen yaitu lebih memprioritaskan pada keunggulan

harga jual yang lebih rendah atau lebih kompetiti^ dengan tanpa mengurangi

kualitas dari produk tersebut, ini berarti bahwa produk tersebut dapat di

golongkan kepada posisi persaingan yang baik.

4.2. Menetapkan Strategi Pemasaran dengan Menggunakan Matrik Daur

Hidup Produk.Pada CV.Hikmah Shoes.

CV. Hikmah Shoes dengan unit usaha memproduksi sepatu,

khususnya Produk Bubble Gummer berada pada tahap kedewasaan dalam

tahapan Daur Ifidup Produk. Strategi pemasaran yang sudah dilakukan atau

masih digunakan yaitu perusahaan masih meningkatkan kualitas produk dan

menambahkan ciri baru pada produk, selain itu pimpinan perusahaan terus

mencari dan mengembangkan produk yang telah ada menjadi produk yang

lebih baik.

Dari strategi-strategi yang telah dilaksanakan tersebut temyata

belum cukup untuk mempertahankan tingkat penjualan seperti pada tahap

pertumbuhan, hal ini dapat dilihat dari prosentase kenaikan tingkat penjualan

secara total terus mengalami penurunan. Guna mendapatkan strategi yang

tepat untuk dijalankan oleh perusahaan, berikut penulis mencoba


65

mendapatkannya dengan menggunakan Matrik Daur Hidup Produk yang telah


di kemukakan oleh Athur D Little sebagai berikut:

Sebagai langkah pertama sudah dapat ditentukan posisi bisnis


produk sepatu Bubble Gummer kedalam sel dari matriks daur hidup produk,
karena tahapan dan daur hidup produknya serta posisi persaingannya sudah
diketahui, wujud matrik tersebut adalah:

Daur hidup produk


■"

Perkenalan pertumbuhan kedewasaan penunman


Dominan
p
0
t Kuat
1
t
i
Baik 11
P
c
r Bertahan
8
4
i
0
Lemah
s
4

B Tidakdi
kenedi

Dari gambar matriks daur hidup produk tersebut dapat dilihat


bahwa produk perusahaan berada pada tahap kedewasaan dengan posisi
persaingan yang baik berdasarkan matriks daur hidup produk tersebut posisi
bisnis produknya menempati sel II. Sel ini berarti bahwa unit usaha tersebut

masih memiliki kesempatan untuk di kembangkan secara selektif. Sel

tersebut masih berada dalam posisi aman, tapi hal itu akan tergantung pada
kemampuan pihak perusahaan untuk memperbaiki kelemahan yang di alami
dan mengembangkan bagian yang masih dapat di kembangkan.
66

Selanjutnya oleh matrik, posisi tersebut dimasukan ke dalam


kelompok keluarga bisnis sesuai dengan posisi selnya.

Dout Hidup Produk

Pertcenotan Pertumbuhan PenLTLinan

Dominan

Bertahon

Lemah

iKJak odd
haropcn

dari gambar diatas terlihat bahwa produk sepatu Bubble Gummer


berada dalam tahap kedewasaan dengan posisi sel II berada dalam kelompok
keluarga bisnis tumbuh alami.

Langkah selanjutnya atau langkah kedua adalah menentukan


berbagai pilihan strategi spesifik atau khas dari kelompok keluarga bisnis
tumbuh alami tersebut. Pilihan strategi spesifik keempat kelompok keluarga

bisnis tersebut adalah seperti terlihat pada gambar berikut:


67

Tabel 4.2.

PUihan Strategi Spesifik Keiompok


KeluargaBisnis
Tumbuh Alami

Mulai Usaha
Tumbuh seiiing Industri
Raih Posisi bertahap
Raih posisi agresif
Pertahankan posisi
Panen

Sumber:swarsono

Dari tabel diatas di ketahui bahwa pilihan strategi spesifik yang

termasuk keiompok keluarga bisnis tumbuh alami adalah Memulai usaha,

Tumbuh seiring industri, Raih posisi bertahap, Raih posisi agresif^

Pertahankan posisi, dan Panen.

Produk sepatu Bubble Gummer dalam hal ini memiliki posisi

strategis khas Raih posisi agresif, hal ini tetjadi karena produk sepatu Bubble

Gummer sudah memulai produksinya dan dipasarkan sejak tahun 1981, maka

ia tidak bisa di katakan sebagai pemsahaan yang sedang memulai usaha,

kemudian pemsahaanpun telah membuktikan bahwa ia telah mampu

mengikuti pertumbuhan seiring waktu dan perkembangan usaha mereka, maka

ia tidak bisa lagi disebut sebagai pemsahaan yang sedang mengikuti

peretumbuhan seiring. Lalu pemsahaanpun telah meraih posisi bertahapnya

ini teibukti dari tahap yang telah dilalui dan sedang diisi dalam tahapan daur

hidup produk, maka pemsahaan ini tidak bisa dikatakan sebagai pemsahaan
68

yang sedang meraih posisi bertahap. Maka berdasarkan pangsa pasar yang
dikuasai dan tingkat pertumbuhan volume penjualan yang secara total masih
mengalami peningkatan, sehingga perusahaan ini bisa digolongkan pada
penisahan yang sedang mencoba meraih posisi agresif.
Kondisi produk sepatu Bubble Gummer dalam posisi yang dapat
di kembangkan secara selektif, jika unit usaha tersebut mampu
mempertahankan volume penjualan yang berasal dari spesialisasi produk yang
ditawarkan, dan wilayah pemasaran tertentu. Unit usaha ini jelas-jelas
memerlukan perhatian lebih dari cukup untuk lebih meningkatkan kembali
kemampuan perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan. Maka
dengan demikian kebijakan untuk meraih posisi agresif merupakan salah satu
altematif pilihan yang bijak untuk dijalankan.
Kemudian setelah pilihan strategy yang spesifik dapat ditentukan,
maifa langkah selanjutnya adalah melihat sejumlah pihhan strate^ yang
dapat dijalankan sebagai berikut:
69

Table 43

Ragam Pelihan Strategi Pemasaran


Sepatu Bubble Gummer

Kode Strategi Koode Strategi

A Integrasi kebelakang M Rasionalisasi pasar


B Pengembangan usaha di negara N Efesiensi metode dan fungsi
lain 0 Produk baru/ pasar baru
C Mengembangkan fasilitas usaha P Produk baru/ pasar lama
di negara lain Q Rasionalisasi produksi
D Rasionalisasi distribusi R Rasionalisasi lini produk
E Ekses kapasitas S Bertahan total
F Ekses produksi T Produk lama/ pasar baru
G Integrasi kedepan U produk lama/ pasar lama
H Ragu-ragu V Efesiensi teknologi
I Mengembangkan w Efesiensi biaya
J Lisensi di negara lain X Tinggalkan usaha
K Rasionalisasi total
L Penetrasi pasar

Sumber: Soewarscmo

Table ragam pilihan strrategi tersebut berguna untuk lebih


mempermudah di dalam melihat panduan strategi yang akan digambarkan.
Setelah langkah-langkah di dalam beberapa tahapan penimusan
strategi pemasaran dilakukan, maka tahap paling akhir adalah melihat pada
pilihan strategi berdasarkan hasil-hasil yang didapat dari langkah-langkah
sebelumnya, yaitu berdasarkan tahapan daur hidup produk sepatu Bubble
Gummer pada tahap kedewasaan dan memiliki posisi bersaing baik dengan sel

berada dalam kelompok keluarga bisnis tumbuh alami dan berusaha dapat
meraih posisi agresi^ maka beberapa strategi pemasaran yang dapat
dirumuskan oleh perusahaan Hikmah Shoes adalah sebagai berikut:
70

Tabel 4,.4
Pelihan Strategi Sepatu Bubble Gummer

Ragam Pilihan strategi

ABCDFFGHIIKT. MNOPORSTU V W X

Tumbuh alami
Mulai usaha
Tumbuh seiring
Posisi bertahap
Fosisi agresif G L T
Pertahankan
Panen
Tumbuh Selektif
Temukan ceruk
Ekploitasi cenik
Pertahankan ceruk
Bukti Keberadaan
Kejar ketinggalan
Perbaharui
Penyehatan
Perpanjang
Meitarikdiri
Mengundurkan
diri l^vestasi
Membiarkan

Sumber: Swarsono

Dengan demikiaii maka dapat ditentukan disini pilihan yang


sekiranya tepat untuk di jalankan pada produk Bubble Gummer, seperti
nampak pada table diatas maka strategi yang dapat di jalankan oleh
perusahaan Hikmah Shoes adalah sebagai berikut:
1. G = Integrasi kedepan

2. L = Penetrasi pasar

3. T = Produk lama / Pasar baru


71

Dengan demikian pemsahaan Hikmah Shoes dalam menentukan

strategi pemasaran produknya mempunyai tiga pilihan strategi pemasaran

yang dapat dijalankan seperti yang disebutkan diatas.

Pilihan strategi pemasaran yang memungkinkan imtuk

pemsahaan dalam menerapkan strateginya adalah meluncurkan produk lama

pada pasar bam yang mungkin memiliki celah dan peluang untuk

meningkatkan volume penjualan yang lebih besar. Hal ini akan menambah

kekuatan bam ba^ pemsahaan dalam usahanya meningkatkan volume

penjualan yang lebih maksimal.

4.3. Peranan Produk Life Cycle Dalam Menetapkan Strategi Pemasaran

Untuk Meningkatkan Volume Penjualan Produk Bubble Gummer Pada

CV.Hikmah Shoes.

Setelah tahapan product life cycle sepatu Bubble Gummer di

ketahui dan strategi pemasaran yang dapat dijalankan oleh pemsahaan telah

ditetapkan, langkah selanjutnya adalah perhitungan sejauh mana strategi

pemasaran yang dijalankan dapat meningkatkan penjualan

Strategi yang telah dan sedang dilaksanakan atau di jalankan

tentunya membutuhkan sejumlah biaya yang hams dikeluarkan oleh

pemsahaan guna mengaktualisasikan kebijakan strategi pemasaran yang

dipilih oleh pemsahaan, yang dimaksud dengan biaya strategi pemasaran

adalah sejumlah biaya yang hams dikeluarkan oleh pemsahaan untuk : biaya

promosi, potongan harga, potongan penjualan, bonus penjualan dan personal


72

seling. Sedangkan yang dimaksud volume penjualan disini adalah banyaknya

produk yang laku teijual setiap tahun. Untuk lebih jelas tentang biaya strate^

petnasaran yang dikeluarkan oleh penisahaan, dan volume penjualan, berikut

ini akan di sajikan table biaya strategi pemasaran dan volume penjualan

produk Bubble Gummer pada CV. Hikamah Shoes per tahun selama tahun

1994 sampai dengan tahun 2001.

Table 4.5.

Biaya Strategi Penjualan dan Volume Penjualan


Bubble Gummer(1994-2001)

(000.000)

No Tahun Tahapan Volume P^jualan Biaya Strategi


Paijualan
1 1994 Pertumbuhan 1.081,89 54,0945
2 1995 1.297,845 64,89225
3 1996 1.551,15 77,5575
4 1997 1.706,58 85,329
5 1998 1.866,78 93,339
6 1999 2.058,93 102,9465
7 2000 Kedewasaan 2.215,26 110,763
8 2001 2.356,83 117,8415

Sumber:data yang diolah

Selanjutnya penulis akan melakukan perhitungan persamaan


garis regresi linear sederhana antara biaya strategi pemasaran dengan volume
penjualan.
73

Table 4.6

Perhitungan Biaya Strategi Pemasaran(x)dan


Volume Penjualan(y) per tahun
1994-2001

(000.000 Rupiah)

X2 Y2 XY
Tahun X Y

1994 54,0945 1.081,89 2.926.214.930,25 1.170.485.972.100 58.522.134.825

1995 64,89225 1.297,845 4.211.004.110,625 1.684.401.644.025 84.220.082.201,25

1996 77,5575 1.551,15 6.015.165.806.,25 2.406.066.322.500 120.303.316.125

1997 85,329 1.706,58 7.281.038.241 2.912.415.296.400 145.620.764.820

1998 93,669 1.866,78 8.712.168.921 3.484.867.568.400 174.243.378.420

1999 102,9465 2.058,96 10.597.981.862,25 4.239.192.744.900 211.959.637.245

2000 110,763 2.215,26 12.268.442.169 4.907.376.867.600 245.368.843.380

2001 117,8415 2.356,83 13.886.619.122,25 5.554.647.648.900 277.732.382.445

706,76325 14.135,325 65.898.635.162,625 26.359.454.064.825 1.317.970.539.461,25


E

Persamaan garis regresi liniear sederhana tersebut adalah

Y = a + bx, yaitu persamaan yang menunjukkan hubungan antara volume


penjualan denga biaya strategi pemasaran yang dapat dihitimg sebagai berikut:
Y = a + bX

Xx 706,76325
X = X = = 88.35

ly 14135,33
Y = y = = 1766,92
N

n Oy)- (Ex) dy)


b =
n (Ix») - dxp
74

8 (1317 970 539 461,25) - (706,76) (14 135,33)


b =
8 (65 898 635 162,63) - (706,76)*

10 543 754 325 361


b =
527 188 581 786,71

b = 19,99

a = y - bx

= 14 135,33 - (19,99) (88,35)

= 12 369,21

y = a + bx

y = 12 369, 21 + 19, 99x

Ini berarti bahwa tiap Rp. 1.000.000 biaya yang dikeluarkan


oleh perusahaan untuk menbiayai strategi pemasaran akan menyebabkan
perubahan volume penjualan sebesar Rp. 19.990.000 dan apabUa perusahaan
tidak mengeluarkan biaya strategi pemasaran maka volume penjualannya
hanya akan mendapatkan sebesar Rp. 12. 369. 210.000.
n (Z'Q') -dx)(Xy)
r =

^ n dx") - dx)* Vn (Xy*) - (Xy)*


r =
8(1317970 539 461,25) - (706,76) (14 135,33)
V 8(65 898 635 162,63)-(706,76)* V 8(26 359 454064 825)-(14 135)*
r = 0,95
75

Nilai r menunjukkan adanya hubungan antara strategi


pemasaran dengan volume penjualan.

Nilai r sebesar 0,95 menunjukkan bahwa antara kedua variabel

tersebut terdapat hubungan yang positi^ yaitu jika biaya strategi pemasaran
naik maka akan meningkatkan volume penjualannya.
CD = r® X 100%

CD = (0,95)» X 100%

CD = 90.25%

Dari perhitungan diatas berarti sumbangan atau kontribusi biaya


strategi pemasaran terhadap volume penjualan sebesar 90. 25%. Dan untuk

menguji kebenaran apakah memang ada hubungan antara biaya strategi


pemasaran dengan volume penjualan maka berikut akan di lakukan uji

hipotesis di bawah ini:

Ho : P = 0

Hi : P 9^ 0

a = 5%

n - 2
th = rV
1 -r*

8 - 2
th = 0,95 V
1 - (0,95)»

th = 5,846

t Vi a = 2. 365
76

-2,366 2,365 5,846

Dengan taraf nyata(a)= 5% Ho di tolak, artinya antara strategi

pemasaran dan daur hidup produk (penjualan) sepatu Bubble Gummer,

terdapat hubungan yang kuat positif.


BABY

RANGKUMAN KESELURUHAN

Dewasa ini tingkat persaingan antar penisahaan semakin ketat

baik perusahaan yang bergerak di sektor manufaktur maupun sektor jasa, persaingan

ini di mulai dari adanya perkembangan dan kemajuan sektor-sektor bisnis. dimana

masing-masing perusahaan berlomba-lomba untuk memberikan dan mendapatkan

yang terbaik bagi semua pihak, dan juga untuk meraih pangsa pasar yang besar.

Sesuai dengan tujuan yang di harapkan perusahaan, untuk dapat merealisasikan hal

itu akan dibutuhkan oleh suatu perusahaan suatu perangkat atau metoda yang handal

yaitu program pemasaran yang baik.

Produk merupakan salah satu dari beibagai solusi imtuk

memenuhi kebutuhan. Produk dalam arti secara luas adalah segala sesuatu yang bisa

ditawarkan kepada seseorang untuk memuaskan kebutuhan atau keinginan mereka.

Sepanjang umur suatu produk, perusahaan biasanya memformulasikan kembali

strategi pemasarannya beberapa kali. Tidak hanya karena kondisi perekonomian yang

berubah, dan bersaing melancarkan serangan baru, namun tambah lagi, produk itu

harus melewati tahap baru dari minat dan persyaratan pembeli.

Peranan daur hidup produk sangat diperlukan sekali dalam

kaitannya untuk mengetahui keberadaan produknya di pasar. Product Life Cycle atau

daur hidup produk merupakan konsep penting dalam pemasaran yang memberikan

pemahaman tentang dinamika suatu produk kompetiti^ dan ini merupakan alat bagi

77
78

perusahaan yang dapat digunakan untuk mengkomunikasikan keberadaan dan nikd

produknya ditengah-tengah konsumen.

Dalam penerapan product life cycle, terdapat empat tahapan yang

akan membawa produk tersebut pada tahap tertentu, tahap-tahap tersebut adalah :

tahap perkenaian, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap kemunduran.

Yang akhimya menuju kepada kematian produk tersebut. Yang menarik tentang

konsep product life cycle adalah bahwa konsep ini telah membenkan suatu

pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana mengelola portofolio produk yang
berimbang, sehingga perusahaan akan mampu berada pada posisi yang lebih baik
untuk mempertahankan produk dan penjualannya.

Sebelum perusahaan memutuskan untuk menentukan strategi

petnasaran daii produknya dengan menggunakan konsep produkct life cycle, terlebih
dahulu ada beberapa hal yang hams di ketahui, yaitu pemsahaan hams dapat
menentukan tahapan yang sedang di alami oleh suatu produk dalam daur hidupnya,
setelah itu pemsahaan hams mengetahui posisi persaingan dari produknya.
Strategi pemasaran mempakan suatu rencana tindakan atau

ke^atan yang hendak dijalankan oleh menajer pemasaran yang didasarkan atas
analisa keberadaan produk dalam suatu pasar. Strategi pemasaran juga mempakan
suatu cara untuk mencapai tujuan-tujuan yang diharapkan oleh pemsahaan.

Tentang pengertian manajemen pemasaran dari beberapa para

akhli dan pemerhati masalah-masalah manajemen pemsahaan yaitu sebagm pelaksana


fungsi-fungsi manajemen dan konsep secara efektif dan efisien utnuk menciptakan,
membangun dan mempertahankan pertukaran dan hubungan yang menguntungkan
79

dengan pasar sasaran, dengan maksud untuk mencapm tujuan-tujuan organisasi.

Penisahaan CV.Hikmah Shoes ini adalah sebagai salah satu penisahaan yang

bergerak dalam produksi sepatu, yang didinkan pada tahun 1981, didaerah Ciomas

bogor, yang mana sebagai pendirinya adalah bapak Ahmad Tauhid.

Penisahaan Hikmah Shoes bergerak dibidang pemenuhan

kebutuhan konsumen dalam bentuk produk sepatu bayi. Penisahaan Hikmah Shoes

ini telah di daAarkan pada izin Industri yang telah diperbaharui dengan No. 23 /Jabar.

03. 07 / IK/B/IZ/II/96 yang telah ditetapkan di Bogor Tanggal Februari 1996. dalam

menjalankan usahanya CV. Hikmah Shoes Memproduksi tiga merek sepatu Bayi/

anak yaitu Bubble Gummer,Lesti Buny, dan Mother Choice.

CV. Hikmah Shoes yang mulai memproduksi sepatu Bubble

Gummer dari tahun 1981 sampai saat ini telah mengalami tahapan-tahapan daur

hidup produk, mulai dari tahap perkenalan sampai terakhir memasuki tahap

kedewasaan. Hal itu berdasarkan perhitungan dari volume penjualan pertahun atau

jumlah produksi yang teijual setiap tahunnya.

Berdasarkan grafik daur hidup produk sepatu Bubble Gummer

yang telah digambarkan dapat dilihat, bahwa volume penjualan memang masih
menunjukkan peningkatan tapi jika diperhatikan, prosentase kenaikan volume

penjualan dari tahun 2000 sampai dengan tahun 2001 semakin terlihat penurunan

yang cukup signifikan. Hal ini disebabkan oleh karena diantaranya yaitu permintaan
hanya dari pembeli lama sedangkan pembeli baru hanya sedikit, selain itu juga
adanya persaingan yang semakin ketat sejak produk berada pada tahap pertumbuhan.
80

Jika dilihat dari posisi pasar yang dimiliki oleh perusahaan dan
unit usaha produk sepatu Bubble Gununer beberapa tahun terakhir, sebenamya
produk tersebut masih memiliki potensi untuk dikembangkan, hal ini terlihat dari
posisi persaingan perusahaan yang cukup baik. Untuk mengembalikan kemampuan
Bubble Gummer dalam meningkatkan volume penjualaimya, pemsahaan Hikmah
Shoes menggunakan beberapa strategi pemasaran untuk mempertahankan bahkan
meningkatkan penjualan yang mulai menurun dan mulai memasuki tahap kedewasaan
ini.

Agar bisa mengetahui apa saja strategi pemasaran yang dapat


dilakukan oleh perusahaan khususnya untuk produk Bubble Gummer ini dapat dilihat
pada matiik daur hidup produk. Matrik ini bertujuan untuk mengetahui kedudukan sel
unit usaha produk sepatu Bubble Gummer dengan mengetahui terlebih dahulu
tahapan daur hidup produk serta posisi persaingan perusahaan. Setelah itu Hilffttahni
kemudian ditentukan kedudukan unit usaha tersebut dalam kelompok keluarga bisnis
yang mempunyai beberapa strategi khas yang dimiliki. Selanjutnya akan ditentukan

strategi yang dapat dilakukan sesuai dengan kedudukan keluarga bisnis tersebut
dalam panduan strategi bagi unit usaha.

Berdasarkan hasil penentuan strategi pemasaran melalui matrik


daur hidup produk, telah di dapat beberapa strat^ pemasaran yang dapat dijadikan
panduan bagi manajemen perusahaan didalam menggapai tujuan yang hendak
dicapainya.
81

Pilihan strategi pemasaran yang memungkinkan untuk


perusahaan dalam menerapkan strateginya adalah meluncurkan produk lamfj
pada pasar bam yang mungkin memiliki celah dan peluang untuk
meningkatkan volume penjualan yang lebih besar. Hal ini akan menambah

kekuatan bam bagi pemsahaan dalam usahanya meningkatkan volume


penjualan yang lebih maksimal.

Untuk menganalisa peranan product life (^cle terhadap penetapan


strategi pemasaran produk sepatu Bubble Gummer, maka diperlukan data-data
penunjang. Data-data tersebut didapatkan diantaranya, data biaya kegiatan strategi
pemasaran yang dimodifikasi dengan data volume penjualan dari tahun 1994 sampai
dengan 2001. Dari data-data tersebut penulis melakukan perhitungan dengan
menggunakan metode statistik yang meliputi perhitungan persamaan regresi liniear
sederhana, koefisien korelasi, koefisien determinasi dan uji hipotesis dengan
menggunakan uji t.

Dari perhitungan data biaya strategi pemasaran dan volume


pei^ualan selama tahun 1994 sampai dengan 2001, diperoleh persamaan regresi yaitu
: Y =12 369, 21 + 19, 99x. nilai a sebesar 12 369,21 yang berarti bahwa jika biaya
strategi pemasaran tidak ada (0), maka pemsahaan hanya menghasilkan penjualan
sebesar 12 369 210 000. sedangkan nilai b sebesar 19,99 artinya bahwa jika biaya
strategi pemasaran dinaikan setiap Rp. 1000 000 akan meningkatkan volume
penjualan sebesar Rp. 19 990 000.
82

Dari nilai koefisien korelasi sebesar 0.95, menunjukkan bahwa

antara biaya strategi pemasaran mempunyai peranan yang kuat positif terhadap
volume penjualan sepatu Bubble Gummer. Sedangkan nilai koefisien determinasi

sebesar 90,25% , berarti bahwa sumbangan atau kontribusi biaya strategi pemasaran
terhadap volume penjualan sepatu Bubble Gummer adalah sebesar 90,25%.

Setelah dilakukan uji hipotesis diketahui t hitung sebesar 5.846

sehingga hipotesis nol ditolak, yang artinya, terdapat hubungan yang kuat dan positif
antara biaya strategi pemasaran dengan daur hidup produk yang dilihat pada volume
penjualan. Yaitu jika biaya strategi pemasaran naik maka akan di ikuti dengan
kenaikan volume penjualan.
BAB VI

SIMPULAN DAN SARAN

6.1. Simpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis terhadap

produk sepatu Bubble Gummer pada perusahaan CV. Hikmah Shoes Ciomas

Bogor, didapat beberapa simpulan sebagai berikut;

1. CV. Hikmah Shoes didirikan oleh Bapak Ahmad Tauhid pada tahun 1981,

yang mana CV.Hikmah Shoes adalah sebuah penisahaan yang bergerak


dalam bidang usaha manufaktur, yang memproduksi sepatu bayi dengan

merek Bubble Gummer,Lasti Bunny,dan Mother Choice.

2. Dewasa ini perkembangan yang teijadi pada CV. IBkmah Shoes yaitu
proses produksi yang awalnya di proses secara manual kim sedikit demi
sedikit telah di ganti dengan menggunakan mesin yang bertenaga listrik,
dengan tempat keija atau pabrik milik sendiri. Dengan posisi persaingan

yang baik produk sepatu Bubble Gummer sedang berada pada tahap
kedewasaan.

3. Berdasarkan Matrik Daur Hidup Produk maka strategi pemasaran yang

dapat dilaksanjiWan oleh perusahaan adalah meluncurkan produk lama


pada pasarbaru.

4. berdasarkan perhitungan garis regresi linier terhadap biaya strategi


pemasaran dan volume penjualan selama tahun 1994 sampai dengan 2001

83
84

diperoleh persamaan regresi yaitu Y=12 369, 21 + 19, 99x. dengan nilai

a sebesar 12 369.21 mengandung arti : "jika biaya strategi pemasaran

tidak ada (0), maka penisahaan hanya menghasilkan volume penjualan

sebesar Rp. 12 369 210 000". Sedangkan nilai b sebesar 19.99 yang
berarti bahwa kenaikan biaya strategi pemasaran setiap Rp. 1000 000 akan

mengakibatkan bertambahnya volume penjualan sebesar Rp. 19 990 000.

Nilai koefisien korelasi sebesar 0,95 menunjukkan bahwa antara strategi


pemasaran dengan volume penjualan memiliki hubungan yang kuat

positif, nilai koefisien determinasi sebesar 90,25% berarti sumbangan

atau kontribusi biaya strategi pemasaran terhadap volume peiyualan

sepatu Bubble Gummer adalah sebesar 90,25 % dan nilai t hitung sebesar

5,846, dengan demikian maka Ho di tolak, artinya antara strategi

pemasaran dan daur hidup produk (penjualan) sepatu Bubble Gummer,

memiliki hubungan yang kuat positif yaitu jika biaya strategi pemasaran

naik maka akan diikuti dengan kenaikan volume penjualan.

6.2. Saran

Saran yang dapat diberikan oleh penulis berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut;

1. Untuk dapat mempertahankan keberadaan produk sepatu bubble gummer

dipasaran dan untuk meningkatkan volume penjualan produk tersebut

shingga unit usaha tersebut dapat di kembangkan, maka sebaiknya


85

kebijakan perusahaan dalam menetapkan strategi pemasaran selalu

menggunakan analisis daur hidup produk.

2. Karena unit usaha sepatu Bubble Gummer masih dalam tahap kedewasan

yang masih tumbuh, dimana produk ini masih memiliki potensi untuk

berkembang, maka sebaiknya perusahaan mengoptimalkan kembali


kemampuan produk tersebut dalam hal meningkatkan kualitas dan
berusaha memperluas pasar dengan mencoba memasarkan produk tersebut
ke pasar baru.
DAFTARPUSTAKA

1. Anto Dajan. Penpantar Metode Statistik. Cetakzin ke empat belas,


penerbit LP3 ES, 1991

2. Alek S. Nitisemito. Marketing. Edisi 8. Penerbit Ghalia Indonesia.


Jakarta, 1993

3. Basu Swasta. DH, Ibnu Sukoq'o. W. Pengantar Bisnis Modem. Edisi


ketiga cetakan keempat. Peneibit Liberty Yogyakarta, 1995

4. Basu Swasta. SH, Irawan. Manajemen Pemasaran Mndem Edisi n


cetakan keempat, 1990

5. H. Surachman Sumawihaija. Intisari Manajemen Pemasaran. Edisi 2


cetakan keempat 1991

6. Irawan, Faried dan Sudjoni. Pemasaranp: Prinsip dan Kasus. Edisi 2jilid
1 Penerbit BPFE,Yogyakarta, 19987

7. Indrio Gito Sudarmo. Manajemen Pemasaran. Edisi pertama cetakan ke


tiga Penertbit BPFE,Yogyakarta, 1995

8. Kotler, Philip. Manajemen Pemasaran. Analisis. Perencanaan


Implementasi, Pengentipiii^t^ Di Indonesiakan oleh Ancella
Anitawati Herman,Salemba empat Pritice Hall, 1995
9. Keegan, Warren.J. manajemen Pemasaran Global. A. Simon & Schuster,
Company Englewood Cliffis, New Jersey 07632,1995
10. Kotler, Philip. Marketing Management Analysism Planing
Implementation, and Comtrol. By Printice hall, Inc A. Simon &
Schuster Company,upper sadle river, NJ 07458,1995

11. McCarthy, E. Jerome. Dasar - Dasar Pemasaran. Diteijemahkan oleh


Gunawan Hutauruk,Penerbit Erlangga, Jakarta, 1995
12. McCarthy - Oerreault. Intisari Pemasaran. Sebuah Ancangan Manajerial
Global. Alih bahasa oleh. Agus Maulana. Penerbit Bina Rupa
Aksara(Bahasa Indonesia), 1995

13. Malayu SP. Hasibuan. Manaiemen: Dasar Pengertian Han Masalah


Penerbit PT. Gunung Agung,Jakarta, 1996
14. M, Manulang. Dasar - Dasar Manajemen. Penerbit Ghalia Indonesia,
Jakarta, 1996

15. Swarsono. Strategi Konsep dan Kasus. Edisi revisi. Cetakan pertama,
YKPN(Akademi Manajemen Pemasaran), 1996

16. Stanton, William. J, Michael. J, Etzel, Bruce. J, Walker. Fundamental of


Marketing. Tenth edition, McGrawhill, Inc. International Edition
1994

17. Solyan Assauri. Manajemen Pemasaran. Dasar Konsep dan Strategi.


Cetakan kelima. Penerbit PT.RajaGrafindo. Jakarta, 1996

18. Suhardi SigiL Pemasaran Praktis. Jilid I, edisi 3. penerbit BPFE.


Yogyakarta, 1992

19. Stanton William J. prinsip Pemasaran. Jilid I edisi 7, penerjemah


Yohanes Lamarto,penerbit Erlangga, Jakarta, 1993

20. Schoell. William. F, Joseph. Guiltinan. P. Marketing : Contemporary


Practices. Fourth edition, by AUyn and Bacon,
Massachussetts, 1990
HIKMAH Shoes
I Manufacturer & Supplier of all Baby Shoes
I II Ciomas Harapan
Jl. Uirsnsn Ri.01/02
ni in^cii 635211
No. 52 Telp. (02511 B-S Fax. 10251) 632024

SURAT PERNYATAAN

: lO/HS/KL/SK/X/2001

: Surat Penelitian

Dengan hormat,
Dengan ini memberitahukan bahwa mahasiswa di bawah ini

Nama : Ahmad Saepudin

Nrp : 021196047

Fakultas : Ekonorai / Manajemen

Telah melakukan penelitian berkenaan dengan skripsinya di


perusahaan kami yaitu CV. Hikmah Shoes, pada tanggal
24 Maret 2001 dan menyelesaikannya tanggal
8 April 2001.
Selama melakukan penelitian mahasiswa telah bertindak
sesuai dengan prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan.
Demikian agar menjadi maklum dan kami ucapkan terima kasih.

Bogor, 10 April 2001,


Kepala Bagian Pemasaran

( Yaoa Supriatn
MAVK
In. R»y«

Anda mungkin juga menyukai