Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

Manajemen Pemasaran I
Tentang
Strategi Dalam Menghadapi Persaingan dan Menjelaskan Daur Hidup Produk.

Dosen Pengampuh :
Hesti Maria Putri, M.M.

Disusun oleh kelompok 7:

Febrianti Salsabila (2216030059)

Salmia Fadilla (2216030062)

Scherly Dwi Nanda (2216030068)

Fauziah Rahmi (2216030081)

Muhammad Akmal (2216030049)

M.Azmi Hasibuan (2216030071)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI IMAM BONJOL PADANG
1445 H/2023
KATA PENGANTAR
Bismillahrrahmanirrahim

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,taufik dan
hidayah- nya sehingga penulis dapat menyelasaikan Makalah tentang Konsep Hubungan
Jangka Panjang Dengan Konsumen ini dengan tepat waktu tanpa pertolongannya tentunya
penulis tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Salawat serta salam
semoga dilimpahkan kepada baginda tercinta yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah
“Manajemen Pemasaran I”. Makalah ini berjudul Strategi Dalam Menghadapi Persaingan
dan Menjelaskan Daur Hidup Produk. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah “Manajemen Pemasaran I” Ibuk Hesti Maria Putri,
M.M. yang telah memberikan kesempatan kepada kelompok 7 untuk membuat makalah ini.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam pembuatan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun dan bermanfaat bagi kami. Penulis
berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca dan juga makalah ini dapat
menambah wawasan dan pengetahuan.

Padang,7 September 2023

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................i

DAFTAR ISI..............................................................................................................................i

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................................................1
B. Rumusan masalah.....................................................................................................1
C. Tujuan Masalah........................................................................................................1

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Persaingan........................................................................................3


B. Jenis-jenis Persaingan.........................................................................................................5
C. Analisis Strategi Persaingan........................................................................................7
D. Pengertian Daur Hidup Produk.........................................................................................9
E. Tahapan Dalam Daur Hidup Produk.........................................................................10
F. Strategi Pemasaran Dalam Daur Hidup Produk.........................................................12

BAB III PENUTUPAN

A. Kesimpulan ..............................................................................................................16
B. Saran.........................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Persaingan di dunia usaha semakin ketat dan kompleks. Banyak perusahaan
yang berlomba untuk mendapatkan posisi dalam persaingan bisnis dengan tujuan untuk
memperoleh keuntungan. Dalam menghadapi persaingan tersebut, manajemen
perusahaan harus memiliki keahlian yang baik dan peka terhadap persaingan yang
terjadi agar mampu mengantisipasi dan memenangkan persaingan usaha sehingga dapat
menjalankan perusahaan dengan efektif dan efisien.
Kemampuan perusahaan untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumennya
merupakan suatu tantangan yang harus dihadapi oleh setiap organisasi bisnis manapun.
Selain itu, dengan adanya persaingan antar perusahaan yang semakin meningkat, maka
setiap perusahaan harus mampu mendeteksi apa saja yang menjadi kebutuhan
konsumennya. Salah satu tantangan yang dihadapi produsen adalah mempertahankan
siklus daur hidup produk..
Siklus hidup produk merupakan perjalanan penjualan dan laba sebuah produk
sepanjang hidupnya. Dalam menjalankan perusahaan pada tahap awal pembukaan
maupun telah berjalan, strategi dan perencanaan sangatlah diperlukan. Maka keputusan
produk memiliki dampak pada seluruh fungsi organisasi dan kegiatan organisasi
perusahaan. Kehidupan produk dibagi menjadi empat tahap, yaitu perkenalan,
pertumbuhan, kematangan, dan penurunan. Keempat fase tersebut yang dinamakan
dengan siklus daur hidup produk.Dengan adanya pemahaman menganai daur hidup dan
strategi yang perlu dilakukan dalam keempat fase tersebut maka dalam menjalankan
perusahaan dapat menentukan strategi yang tepat dalam mencapai tujuan perusahaan
yang diinginkan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Apa pengertian strategi persaingan?
2. Apa saja jenis-jenis dari persaingan?
3. Bagaimana cara analisis strategi persaingan?
4. Apa pengertian daur hidup produk?
5. Apa saja tahapan dalam daur hidup produk?
6. Apa saja strategi pemasaran dalam daur hidup produk?

1
C. Tujuan penulisan
Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dipaparkan tujuan penulisan sebagai
berikut:
1. Untuk mengetahui pengertian dari strategi persaingan
2. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis dari persaingan
3. Untuk mengetahui cara analisis strategi persaingan
4. Untuk mengetahui pengertian dari daur hidup produk
5. Untuk mengetahui apa saja tahapan dalam daur hidup produk
6. Untuk mengetahui apa saja strategi pemasaran dalam daur hidup produk

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Strategi Persaingan


a. Strategi
Setiap perusahaan yang bersaing dalam suatu industri pasti mempunyai strategi bersaing.
Dalam perubahan pola persaingan yang sangat ketat ini, strategi suatu perusahaan harus
disesuaikan atau bahkan diubah untuk memperoleh peluang-peluang serta
menghindariancaman dari para pesaing. Strategi merupakan alat yang sangat penting bagian
kemajuan suatu perusahaan. Hal ini dijelaskan menurut beberapa ahli sebagai berikut:
Menurut Porter, strategi adalah alat yang sangat penting untuk mencapai keunggulan
bersaing. Begitu Hamel dan Prahalad strategi merupakan tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus-menerus dan dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang
apa yang harapkan pelanggan.Strategi adalah tindakan yang senantiasa meningkat
(incremental) dan terus menerus serta dilakukan berdasarkan sudut pandang apa yang
diharapkan oleh para pelanggan dimasa depan. 1
Menurut Laurence dan Glueck dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategi dan
Kebijakan Perusahaan dikatakan bahwa manajemen strategi (strategie management) adalah
sejumlah keputusan dan tindakan yang mengarah pada penyusunan suatu strategi atau sejumlah
strategi yang efektif untuk membantu mencapai sasaran perusahaan. Proses manajemen strategi
ialah cara dengan jalan mana para perencanaan strategi menentukan sasaran dan mengambil
keputusan.
Strategi merupakan rencana berskala besar bagi manajemen organisasi yang berorientasi
jangkauan masa depan yang jauh yang ditetapkan sedemikian rupa sehingga memungkinkan
organisasi berinteraksi secara efektif dengan lingkungan dalam kondisi persaingan yang
kesemuanya diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan dan berbagai sasaran orang
bersangkutan.
Dari berbagai defenisi di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu rencana
komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi serta sebagai alat yang sangat penting untuk
mencapai keunggulan bersaing yang dirumuskan sedemikian rupa sehingga jelas usaha apa
yang sedang akan dilaksanakan oleh pengusaha.
b. Pesaing

Persaingan berasal dari bahasa Inggris yaitu competition yang artinya persaingan itu sendiri
atau kegiatan bersaing, pertandingan, kompetisi. sedangkan dalam kamus manajemen,
persaingan adalah usaha-usaha dari 2 pihak/lebih perusahaan yang masing-masing bergiat‚

1
Freddy Rangkuti, Analisis SWOT: Teknik membedah kasus bisnis, (Jakarta: Gramedia, 2013), h. 4

3
memperoleh pesanan‛ dengan menawarkan harga/syarat yang paling menguntungkan.
Persaingan ini dapat terdiri dari beberapa bentuk pemotongan harga, iklan/promosi, variasi dan
kualitas, kemasan, desain, dan segmentasi pasar.2

Persaingan sempurna adalah sebuah struktur pasar di mana terdapat banyak penjual atau
perusahaan yang menghasilkan barang. Pasar persaingan sempurna juga diartikan sebagai pasar
yang mempunyai banyak perusahaan untuk memberikan pelayanan kepada pembeli di pasar.

Dalam kamus manajemen persaingan bisnis terdiri dari:


1) Persaingan sehat (healthy competition), persaingan antara perusahaan-perusahaan atau pelaku
bisnis yang diyakini tidak akan menuruti atau melakukan tindakan yang tidak layak dan
cenderung mengedepankan etika-etika bisnis.
2) Persaingan gorok leher (cut throat competition) persaingan ini merupakan bentuk persaingan
yang tidak sehat atau fair, dimana terjadi perebutan pasar antara beberapa pihak yang
melakukan usaha yang mengarah pada menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan,
sehingga salah satu tersingkir dari pasar dan salah satunya menjual barang dibawah harga yang
berlaku di pasar.

Persaingan merupakan struktur pasar yang ideal, karena dianggap sistem pasar ini adalah
struktur pasar yang akan menjamin terwujudnya kegiatan memproduksi barang dan jasa yang
tinggi (optimal) efisiensiya. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia persaingan adalah suatu
perjuangan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang tertentu, agar memperoleh
kemenangan atau hasil secara kompetitif. Dalam persaingan, kita mengenal istilah “pesaing”
yaitu perusahaan yang menghasilkan atau yang menjual barang dan jasa yag sama atau mirip
dengan produk yang kita tawarkan. Pesaing atau perusahaan dapat dikategorikan pesaing yang
kuat dan pesaing yang lemah atau ada pesaing yang dekat yang memiliki produk yang sama
atau memiliki produk yang mirip.Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa persaingan
adalah organisasi yang berlomba untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan agar mampu
memenuhi kebutuhan konsumen yang sama.3

Jadi, berdasarkan dari pengertian strategi dan pesaing diatas dapat disimpulkan bahwa
Strategi bersaing merupakan suatu pendekatan jangka panjang yang digunakan suatu bisnis
untuk memperoleh keunggulan kompetitif di mata target konsumen mereka. Dengan menyusun
strategi bersaing yang efektif akan membantu perusahaan dalam mengembangkan,
meningkatkan, dan memanfaatkan satu atau lebih keunggulan bersaing.Keunggulan kompetitif

2
B.N Maribun, Kamus Manajemen, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 2003), 276.
3
Sadono Sukirno, Pengantar Teori Ekonomi Mikro, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2004), h. 229

4
sendiri adalah letak perbedaan antara perusahaan dan pesaingnya yang unik dan berkesan
menurut target konsumen.

B. Jenis-Jenis Persaingan
Mengenal persaingan sangatlah suatu hal yang sangat penting bagi perencanaan yang
efektif. Suatu perusahaan harus membandingkan secara teratur harga, produk saluran dan
promosi mereka dengan yang dimiliki para pesaing. Ada beberapa jenis persaingan, diantaranya 4:
a. Persaingan sempurna
Sebuah pasar kompetitif (competitive market) yang terkadang disebut juga pasar kompetitif
sempurna (perfectly competitive market) memiliki karakteristik sebagai berikut:
1. Di pasar tersebut terdapat banyak pembeli dan banyak penjual.
2. Barang-barang yang ditawarkan oleh para penjual pada umumnya sama.
3. Setiap perusahaan dapat dengan bebas meninggalkan atau memasuki pasar yang
bersangkutan.

Sebagai konsekuensi dari kondisi tersebut, setiap tindakan yang dilakukan oleh
pembeli dan penjual tunggal di pasar tidak akan memberikan dampak terhadap harga pasar yang
tengah berlaku. Masing-masing pembeli dan penjual harus menerima harga yang berlaku
sebagaimana adanya. Adapun pembentukan harga ditentukan oleh kekuatan interaksi antara
keduanya (penjual dan pembeli). Dan interaksi keduanya ini dianggap sebagai penerima harga
(price taker) yang membuat barang-barang dipasar bersifat datum, yaitu harganya tetap berapa
pun barang yang dijual. Hal ini karena kekuatan interaksi. Kalau ada seorang penjual atau
produsen yang mencoba menurunkan harga agar omzet penjualannya meningkat, hal ini tidak
ada artinya. Mungkin barang habis terbeli oleh para konsumen, tetapi harga pasar tetap tidak
berubah. Namun, harga tersebut bisa berubah jika para produsen secara kompak menaikkan
harga. Jika hanya satu, dua atau tiga penjual yang menaikkan harga, maka barangnya tidak akan
terjual karena konsumen akan lari pada penjual yang lain. 5

Kekuatan dan kelemahan pasar persaingan sempurna:


1. Penggunaan sumber daya (sumber daya) harus seefisien mungkin.
2. Kebebasan bertindak dan memilih.
3. Harga jual barang dan atau jasa adalah yang termurah
4. Bagi masyarakat (konsumen) terdapat jaminan dalam mengkonsumsi.
5. Konsumen akan mendapatkan layanan pra purna jual yang memuaskan.

4
Mankiw N. Gregory, Pengantar Ekonomi, Jakarta: Erlangga, 2003), h. 372
5
Soeharno, Teori Mikro Ekonomi, (Yogyakarta: CV. ANDI OFFSET, 2007), h.1

5
Sedangkan kelemahan dari pasar persaingan sempurna adalah:
1. Tidak mendorong adanya inovasi
2. Terbatasnya pilihan konsumen karena produk yang dijual sama (homogen)

b. Persaingan Monopoli
Struktur pasar yang bertentangan dengan ciri-cirinya dengan persaingan sempurna adalah
pasar monopoli. Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya terdapat satu perusahaan
saja. Dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yang
sangat dekat.

Ciri-ciri pasar monopoli adalah:


1. Pasar monopoli adalah satu perusahaan
2. Tidak mempunyai barang pengganti yg mirip
3. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri
4. Dapat mempengaruhi penentuan harga
5. Promosi iklan kurang diperlukan

c. Persaingan monopolistis
Pasar persaingan monopolistis pada dasarnya adalah pasar yang berada diantara dua jenis
pasar yang eksteam, yaitu persaingan sempurna dan monopoli. Oleh sebab itu sifat-sifatnya
mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan unsur-unsur sifat persaingan
sempurna.Pasar persaingan monopolistis adalah dapat didefenisikan sebagai suatu pasar
dimana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak
(differentiated products).
Ciri-ciri pasar monopolistis diantaranya:
1. Terdapat banyak penjual
2. Barangnya bersifat berbeda corak
3. Perusahaan tidak memiliki kekuatan penuh untuk mempengarui harga dan menentukan
harga
4. Keluar masuk dalam pasar adalah sangat mudah
5. Kegiatan promosi adalah erupakan salah satu penentu keberhasilan perusahaan
Melihat kondisi sekarang ini, terdapat lima hal yang dipersaingkan
yaitu:
1. Produk
Produk usaha bisnis yang dipersaingkan baik barang maupun jasa harus halal.
Spesifikasinya harus sesuai dengan apa yang diharapkan konsumen untuk menghindari
penipuan. Kualitasnya terjamin dan bersaing.

6
2. Harga
Bila ingin memenangkan persaingan, harga produk harus kompetitif. Dalam hal ini, tidak
diperkenankan membanting harga dengan tujuan menjatuhkan pesaing.
3. Tempat
Tempat usaha harus baik, sehat, bersih dan nyaman. Harus juga dihindarkan melengkapi
tempat usaha dengan hal-hal yang diharamkan (misalnya gambar porno, minuman keras
dan sebagainya) agar sekedar menarik pembeli.
4. Pelayanan
Pelayanan harus diberikan dengan ramah, tetapi tidak boleh dengan cara yang mendekati
maksiat. Misalnya, dengan menempatkan perempuan cantik berpakaian seksi.
5. Layanan purna jual
Merupakan servis yang akan melanggengkan pelanggan. Akan tetapi, ini diberikan cuma-
Cuma atau sesuai dengan akad.

C. Analisis Strategi Persaingan


1. Identifikasi persaingan
Perusahaan perlu membuat peta persaingan yang digunakan untuk melakukan analisis
pesaing. Langkah pertama adalah identifikasi pesaing, kondisi pesaing kita. Identifikasi
pesaing adalah:
a. Jenis produk yang ditawarkan
b. Melihat besarnya pasar yang dikuasai oleh (market share) pesaing
c. Identifikasi peluang dan ancaman
d. Identifikasi keunggulan dan kelemahan.

2. Menetukan sasaran pesaing


Setelah kita ketahui pesaing dan market share yang telah dikuasai, setelah kita perlu
mengetahui sasaran dari pesaing dan siapa yang menjadi target mereka selanjutnya. Sasaran
pesaing antara lain memaksimalkan laba, memperbesar market share, meningkatkan mutu
produk atau juga memastikan atau menghambat pesaing lainnya.
3. Identifikasi strategi pesaing
Semakin ketat persaingan maka semakin canggih strategi yang dijalankan. Bukan tidak
mungkin setiap strategi yang dijalankan memiliki kemiripan. Oleh karena itu, perusahaan
harus pandai memulai dan mengakhiri.
Berbagai strategi dapat dijalankan oleh pesaing. Secara umum strategi-strategi tersebut
adalah:
a. Strategi menyerang pesaing yang lemah lebih dahulu

7
b. Pesaing langsung menyerang lawan yang kuat, penyerangan secara langsung terhadap
kelemahan yang dimiliki pesaing.
c. Srategi gerilya yang dilakukan dengan menunggu lawannya yang sedang lemah.
d. Bertahan terhadap setiap serangan yang dilakukan lawan atau mengimbangi serangan
yang dilakukan pesaing.

Strategi menghadapi pesaing sering disebut strategi menghadapi lawan dengan


memasang strategi yang kompetitif, strategi dilakukan dengan melihat posisi keberadaan
kita, sebelum melakukan penyerangan. Posisi ini akan menentukan model serangan yang
akan kita lakukan.
Strategi untuk menghadapi pesaing dapat dilakukan untuk posisi sebagai berikut:
a) Strategi pemimpin pasar
Pemimpin pasar meliputi berbagai hal, seperti menciptakan produk baru,
memberikan promosi, meningkatkan kualitas produk yang sudah ada dan hal-hal lain
sebelum dilakukan oleh pesaing. Kegiatan pemimpin pasar ini selalu diikuti oleh
pesaing, terutama pesaing terdekat.
b) Strategi penantang pasar
Merupakan penantang pasar, artinya merupakan penantang pemimpin pasa.
Bukan tidak mungkin posisi pasar yang dipegang oleh pemimpin pasar akan segera
diambil oleh penantang pasar. Dalam melakukan strateginya, penantang pasar sering
mendahului pemimpin pasar, misalnya dalam hal peluncuran produk baru, penurunan
harga atau pemberian promosi besar-besaran. Tujuan utama yang dijalankan oleh
penantang pasar adalah meningkatkan market share.
c) Strategi pengikut pasar
Pengikut pasar merupakan pesaing yang hanya mengikuti kegiatan pemimpin
dan penantang pasar. Setiap gerakan yang dilakukan pemimpin dan penantang pasar
selalu diikuti pengikut pasar. Seandainya akan melakukan penyerangan, yang diserang
adalah relung pasar.
d) Strategi relung pasar
Relung pasar merupakan pemain yang memiliki lingkungan tersendiri tanpa
dipengaruhi oleh pesaing lainnya. Posisi ini memiliki celah tersendiri dalam pasar.
Terkadang posisi ini tidak pernah dipedulikan oleh pemimin pasar atau penantang
pasar. Tujuan utama yang dijalankan oleh relung pasar adalah dapat hidup terus dengan
pertumbuhan sedang.
Para pengusaha seharusnya terus menerus membandingkan produk harga,
saluran distribusi dan promosi mereka dengan yang dilakukan oleh para pesaing
dekatnya. Dengan cara ini, pengusaha dapat secara jelas melihat bidang-bidang

8
keunggulan dan kelemahan pesaing yang potensial. Pengusaha dapat melancarkan
serangan yang lebih mengena terhadap pesaingnya, selain menyiapkan langkah
pertahanan yang lebih kuat terhadap serangan lawan.

Henderson mengajukan tiga aturan untuk menghadapi pesaing:

1) Pastikanlah bahwa lawan anda benar-benar menyadari apa yang dapat


diperolehnya jika ia mau bekerja sama dan apa akibatnya jika tidak.
2) Hindarilah setiap tindakan yang akan membangkitkan pesaing anda,
karena sangatlah penting untuk membuatnya berperilaku secara logis dan
wajar.
3) Yakinlah pesaing anda bahwa anda secara emosional berjuang demi posisi
anda dan yakin sepenuhya bahwa ini adalah wajar.

D. Pengertian Daur Hidup Produk

Siklus hidup produk (Product life cycle) adalah siklus hidup suatu produk/
organisasidengan tahapan-tahapan proses perjalanan hidupnya mulai dari peluncuran awal (soft
launching ), peluncuran resmi (grand launching ), perubahan dari target awal, lalu mulai berjuang
dan berkompetisi dengan produk-produk yang sejenis, hingga melewati persaingan dan kompetisi
produk memiliki tingkat penerimaan/ penjualan/ distribusi yang luas dan tersebar.
Dalam konteks organisasi siklus hidup suatu organisasi menjadi organisasi yang dihargai
dan memiliki kredibilitas yang tinggi. Setelah mencapai puncaknya maka produk akan turun
dengan alamiah. Perubahan citra produk/ organisasi lalu dilakukan untuk mendukung inovasidan
menghindari penurunan drastis akibat kejenuhan produk. Jangka waktu titik jenuh tidak saja
ditentukan dari jenis produk tapi bisa dilihat menggunakan indikator seperti penjualan produk,
komplain yang tidak tertangani, distribusi dll. 6
Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman
tentang dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga
memiliki siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatugrafik
yang menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik dari
pasar. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam
pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu
produk Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya
dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.

6
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran. (Yogyakarta: CV ANDI 2008) h. 275

9
E. Tahapan-Tahapan Dalam Daur Hidup Produk
Ada berbagai pendapat mengenai tahapan – tahapan yang ada dalam Siklus
HidupProduk (Product Life Cycle) suatu produk.Tetapi pada umumnya yang digunakan adalah
penggolongan ke dalam empat tahap, yaitu introduction, growth, maturity dan decline.
Menurut Basu Swastha (1984:127-132), daur hidup produk itu di bagi menjadi empat
tahap,yaitu :
1.Tahap Perkenalan (introduction).
Pada tahap perkenalan tidak selalu menguntungkan produsen, karena harus melakukan
promosi secara besar-besaran. Iklan-iklan harus dilakukan dengan tepat. Pada tahap ini, barang
mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar walaupun volume penjualannya belum tinggi. Ciri-
ciri umum tahap ini adalah penjualan yang masih rendah,volume pasar berkembang lambat
(karena tingginya market resistance), persaingan yang masih relatif kecil, tingkat kegagalan
relatif tinggi, masih banyak dilakukan modifikasi produk dalam pengujian dan
pengembangannya (karena problem yang timbul tidak sepertiyang diramalkan dan mungkin pula
disebabkan pemahaman yang keliru tentang pasar), biaya produksi dan pemasaran sangat tinggi,
serta distribusi yang masih terbatas.
Permintaan dalam tahap ini datang daricore market, yaitu konsumen yang mempunyai
dana berlebih danmencari produk yang benar-benar diinginkannya. Oleh karena itu harga produk
baru biasanya tinggi (karena belum diproduksi secara massal, secara efisien, dan untuk menutup
biaya risetdan pengembangan serta biaya promosi), maka konsumen seperti inilah yang dituju
oleh produsen. Laba masih sanngat rendah (bahkan merugi) kerana besarnya biaya
pemasaran(terutama promosi) dan biaya lainnya sementara penjualan masih rendah.

2. Tahap Pertumbuhan (Growth)


Dalam tahap pertumbuhan ini, penjualan dan laba akan meningkat dengan cepat. Karena
permintaan sudah sangat meningkat dan masyarakat sudah mengenal barang bersangkutan. maka
usaha promosi yang dilakukan oleh perusahaan tidak seagresif tahap sebelumnya. Cara lain yang
dapat dilakukan untuk memperluas dan meningkatkan distribusinya adalah dengan menurunkan
harga jualnya. Tahap ini sendiri dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu Rapid Growth
Tahap rapid growth ini ditandai dengan melonjaknya tingkat penjualan perusahaan
dengan cepat karena produk telah diterima dan diminta olch pasar. Tidak semua produk baru
dapat mencapai tahap ini, bahkan tidak sedikit produk baru yang gagal di tahap awal. Namun jika
produk baru itu berhasil, sesuai dengan kebutuhan konsumen, maka keadaan ini akan menarik
pesaing untuk memasuki industri tersebut dengan produk tiruan. Oleh karena itu, penyesuaian
produk seringkali dilakukan pertama kali di tahap ini seiring dengan meningkatnya penjualan,
laba juga meningkat karena biaya produksi menjadi murah akibat efisiensi produksi dan kurva
pengalaman (learning curve). Di samping itu biaya promosi juga dibebankan pada volume yang

10
lebih besar. Sedangkan untuk distribusi, akan semakin banyak outlet yang diperlukan, sehingga
penambahan retailer akan menjadi kebutuhan perusahaan.

3. Tahap kedewasaan (maturity)


Tahap ini adalah tahap dimana produk sudah menguasai pasar konsumen dan menjadi
andalan bagi konsumen. Sehingga menimbulkan keuntungan bagi perusahaan yang paling
optimal. Upaya yang dilakukan pada tahap ini lebih pada iklan yang bersifat menahan
perlindungan terhadap kekuatan prestasi yang telah dicapai. Walaupun sudah eksis dipasaran
konsumennya, perusahaan tidak boleh menghentikan iklan yang dilakukan. Mengurangi iklan
yang bersifat kompetitif karena produk sudah diterima, dihargai, dan digunakan oleh konsumen.
Sehingga perusahaan hanya membuat iklan yang bersifat pengingatan dan menjaga distribusi
yang sudah luas dilakukan.
Pada tahap kedewasaan ini kita dapat melihat bahwa penjualan masih meningkat dan
pada tahap berikutnya tetap. Tahap ini ditandai dengan tercapainya titik tertinggi dalam penjualan
perusahaan. Normalnya tahap ini merupakan tahap terlama dalam PLC. Hal ini disebabkan pada
tahap ini pemenuhan inti kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada. Sebagian besar
produk yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi pemasaran
ditujukan untuk produk-produk dalam tahap ini. Strategi pemasaran kreatif yang digunakan untuk
memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative maturity.
Penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan perekonomian. Pasar
semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing-masing segmen diperlukan promosi yang berbeda
dengan lainnya. Umumnya tahap ini terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:

a. Kedewasaan pertumbuhan (growth maturity), yaitu pertumbuhan penjualan mulai


berkurang yang disebabkan oleh dewasanya distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi
baru yang bisa ditambah.
b. Kedewasaan stabil (stable maturity), penjualan menjadi mendatar yang disebabkan
oleh jenuhnya pasar. Sebagian konsumen potensial telah mencoba produk baru yang
ditawarkan perusahaan.
c. Kedewasaan mengusang (decaying maturity), penjualan mulai menurun dan konsumen
mulai bergerak ke produk lain atau produk substitusi.

4. Tahap kemunduran (decline)


Hampir semua jenis barang yang dihasilkan oleh perusahaan selalu mengalami
kekunoan atau keuangan dan harus di ganti dengan barang yang baru. Dalam tahap ini, barang
baru harus sudah dipasarkan untuk menggantikan barang lama yang sudah kuno. Meskipun
jumlah pesaing sudah berkurang tetapi pengawasan biaya menjadi sangat penting karena

11
permintaan sudah jauh menurun. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti
perubahan selera pasar, produk substitusi diterima konsumen (baik dalam negeri maupun luar
negeri). dan perubahan teknologi.
Perusahaan akan mengeksploitasi produknya sebelum memutuskan untuk
menghapusnya dan jajaran lini produk yang ditawarkan. Semuanya ini mengakibatkan
menghebatnya persaingan harga, kelebihan kapasitas, dan laba perusahaan menghilang. Namun
produk yang memasuki tahap decline bukan berarti sudah tidak menguntungkan lagi. Ada
kemungkinan justru menguntungkan bagi perusahaan yang masih bertahan di pasar, karena dapat
memanfaatkan sisa-sisa konsumen yang sudah ditinggalkan pesaing. Pada tahap ini produk hanya
akan memenuhi kebutuhan pasar inti, sehingga konsumen cenderung spesialis.

Apabila barang yang lama tidak segera ditinggalkan tanpa mengganti dengan barang
baru, maka perusahaan hanya dapat beroperasi pada pasar tertentu yang sangat terbatas.
Alternatif-alternatif yang dapat dilakukan oleh manajemen pada saat penjualan menurun antara
lain:
a. Memperbarui barang (dalam arti fungsinya).
b. Meninjau kembali dan memperbaiki program pemasaran serta produksinya agar
lebih fisien.
c. Menghilangkan ukuran, warna, dan model yang kurang baik.
d. Menghilangkan sebagian jenis barang untuk mencapai laba optimum pada barang
yang sudah ada.
e. Meninggalkan sama sekali barang tersebut.

F. Strategi Pemsaran Dalam Daur Hidup Produk


Dalam keempat tahap dari analisa Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini memiliki
beberapa strategi (Kotler:1997), yaitu:
1. Tahap Perkenalan (Introduction)
Strategi pemasaran pada tahap ini ditujukan untuk membangun kesadaran akan produk
secara meluas dan mendorong konsumen untuk mencoba. Atau dengan kata lain adalah
menciptakan primary demand (permintaan untuk produk baru). Untuk kepentingan ini produk
biasanya didesain dengan model yang terbatas guna menghindari terjadinya kebingungan pada
calon pembeli dan memudahkan mereka mengenal ciri produk dengan cepat.
a. Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)
Peluncuran produk baru pada harga tinggi dengan tingkat promosi yang tinggi.
Perusahaan berusaha menetapkan harga tinggi untuk memperoleh keuntungan yang
mana akan digunakan untuk menutup biaya pengeluaran dari pemasaran. Cara ini
biasanya dipakai untuk mempercepat laju penerobosan pasar. Strategi ini akan

12
berhasil jika sebagian besar pasar belum mengetahui keberadaan produk, konsumen
bersedia membayar pada harga berapa pun, dan perusahaan menghadapi pesaing
potensial serta ingin membangun preferensi pada mereknya.
b. Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan harga tinggi dan sedikit promosi.
Harga tinggi untuk memperoleh keuntungan sedangkan sedikit promosi untuk
menekan biaya pemasaran. Strategi ini akan berhasil jika besarnya pasar terbatas,
sebagian besar konsumen mengetahui keberadaan produk, konsumen mau membeli
dengan harga tinggi, dan pesaing potensial belum muncul.
c. Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk pada harga yang rendah dengan biaya promosi
yang besar. Strategi ini menjanjikan penetrasi pasar yang paling cepat dan pangsa pasar
yang paling besar. Strategi ini akan berhasil jika pasar sangat luas, konsumen belum
mengetahui keberadaan produk, konsumen sangat peka terhadap harga, dan terdapat
indikasi persaingan potensial yang besar.
d. Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)
Merupakan peluncuran produk baru dengan tingkat promosi rendah dan harga
rendah. Harga rendah ini dapat mendorong penerimaan produk yang cepat dan biaya
promosi yang rendah. Keberhasilan strategi ini biasanya harus didukung dengan pasar
yang sangat luas, konsumen mengetahui keberadaan produk. konsumen peka terhadap
harga, dan persaingan potensial sangat rendah lamanya tahap pengenalan ini sangat
ditentukan oleh karakteristik produk seperti differential advantage dibandingkan
produk produk lain yang eksis di pasar, usaha-usaha edukasional yang dibutuhkan,
kadar sifat/corak baru suatu produk (degree of newness), dan komitmen sumber daya
pihak manajemen terhadap item/aspek baru tersebut. Biasanya yang diharapkan adalah
periode pengenalan yang singkat, sehingga pengaruh negatif terhadap penerimaan dan
aliran kas dapat dikurangi. Demikian pula halnya dengan ketidakpastian terhadap
produk baru tersebut diharapkan dapat ditekan.

2. Tahap Pertumbuhan (Growth)


Selama tahap pertumbuhan perusahaan menggunakan beberapa strategi untuk
mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin dengan cara:
a. Meningkatkan kualitas produk serta menambahkan keistimewaan produk baru dan
gaya yang lebih baik.
b. Perusahaan menambahkan model-model baru dan produk-produk penyerta (yaitu,
produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan sebagainya yang melindungi produk
utama).

13
c. Perusahaan memasuki segmen pasar baru.
d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki saluran distribusi
yang baru.
e. Perusahaan beralih dari iklan yang membuat orang menyadari produk (product
awareness advertising) ke iklan yang membuat orang memilih produk (product
preference advertising).
f. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif terhadap
harga dilapisan berikutnya.

3. Tahap Kedewasaan (Maturity)


Strategi yang dapat dilakukan pada tahap ini :
a. Modifikasi pasar
1) Memperluas jumlah pemakai merk.
Jumlah pemakai merk dapat diperluas dengan cara:
a) Mengubah orang bukan pemakai.
b) Memasuki segmen pasar baru.
c) Memenangkan pelanggan pesaing.
2) Meningkatkan tingkat pemakaian per pemakai. Strategi untuk meningkatkan tingkat
pemakaian per pemakai:
a) Penggunaan lebih sering.
b) Lebih banyak pemakaian per peristiwa.
c) Penggunaan baru dan lebih bervariasi

b. Modifikasi produk
1) Peningkatan kualitas (quality improvement) bertujuan meningkatkan kemampuan
produk, misalnya daya tahan, kecepetan, dan kinerja produk. Strategi ini efektif jika
mutu produk memang masih bisa ditingkatkan. konsumen peka terhadap mutu
produk, dan konsumen percaya bahwa mutu yang lebih tinggi akan memberikan
manfaat yang lebih tinggi.
2) Peningkatan keistimewaan (feature improvement) bertujuan untuk menambahkan
ciri-ciri baru pada produk seperti ukuran, berat, bahan pokok baru, bahan pelengkap,
dan sebagainya. Kebaikan dari strategi ini adalah meningkatkan image perusahaan
sebagai pemimpin pasar yang progresif, dapat merebut kesetiaan segmen pasar
tertentu, memberikan publisitas cuma-cuma bagi perusahaan, mendorong antusiasme
pada wiraniaga dan distributor, serta perubahan tersebut dapat dilakukan dengan
fleksibel tanpa tambahan biaya. Namun kelemahan terbesar dari strategi ini adalah

14
mudah ditiru. terlebih lagi apabila perubahan tersebut tidak memberikan manfaat
yang permanen.
3) Peningkatan gaya (style improvement) bertujuan untuk menambah daya tarik estetika
produk seperti model, warna, kemasan dan lain-lain. Keuntungan dari strategi ini
adalah terciptanya identitas yang khas di pasar serta kesetiaan konsumen pada merek.
Namun strategi ini juga mempunyai masalah selain keuntungan di atas, yaitu sulit
mengetahui kelompok orang yang menyukai model baru dan biasanya model baru
menghilangkan model lama yang sudah diterima (style loyalty) schingga perusahaan
dapat menghadapi risiko kehilangan konsumen yang terlanjur menyukai model lama.

c. Modifikasi bauran pemasaran (marketing mix)


Dimana perusahaan bertujuan untuk mempertahankan pangsa pasar dari pesaing dan
menjaga kelompok produk (product category) dari serangan produk substitusi. Bentuk
strategi ini adalah berupa modifikasi bauran pemasaran untuk memperoleh tambahan
penjualan. Strategi bertahan ini lebih menitikberatkan pada penekanan/pengurangan
biaya produksi dan menghilangkan kelemahan produk. Meskipun merupakan alternatif
strategi yang baik pada tahap kedewasaan, strategi ini mempunyai kelemahan pokok
yaitu sangat mudah ditiru pesaing, terutama jika yang dilakukan adalah potongan harga,
peningkatan aktivitas pelayanan, dan distribusi massal. Keuntungan yang diperoleh pun
tidak banyak, karena setiap tindakan yang dilakukan perusahaan akan mendapat reaksi
dari pesaing.

4. Tahap Penurunan (Decline)


Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir PLC ini. Namun perlu diperhatikan
bahwa pilihan alteratif haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta
daya tarik industri bagi perusahaan. Alternatif-altemati tersebut di antaranya adalah:
a) Menambah investasi agar dapat mendominasi atau menempati posisi persaingan yang baik.
b) Mengubah produk atau mencari penggunaan manfaat baru pada produk.
c) Mencari pasar baru.
d) Tetap pada tingkat investasi perusahaan saat ini sampai ketidakpastian industridapat diatasi.
e) Mengurangi investasi perusahaan secara selektif dengan cara meninggalkan konsumen
yang kurang menguntungkan, tetapi menambah investasi untuk kelompok kecil konsumen
yang masih setia dan menguntungkan.
f) Harvesting strategy untuk mewujudkan pengembalian uang tunai dengan cepat.
g) Meninggalkan bisnis tersebut dan menjual aset perusahaan.

15
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Strategi adalah suatu rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi serta sebag alat
yang sangat penting untuk mencapai keunggulan bersaing yang dirumuskan sedemikian rupa
sehingga jelas usaha apa yang sedang akan dilaksanakan oleh pengusaha. Sedangkan Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia persaingan adalah suatu perjuangan yang dilakukan oleh seseorang
atau sekelompok orang tertentu, agar memperoleh kemenangan atau hasil secara kompetitif.

Jadi, berdasarkan dari pengertian strategi dan pesaing diatas dapat disimpulkan bahwa strategi
persaingan merupakan suatu pendekatan jangka panjang yang digunakan suatu bisnis untuk
memperoleh keunggulan kompetitif di mata target konsumen mereka. Dengan menyusun strategi
bersaing yang efektif akan membantu perusahaan dalam mengembangkan meningkatkan, dan
memanfaatkan satu atau lebih keunggulan bersaing Keunggulan kompetiti sendiri adalah letak
perbedaan antara perusahaan dan pesaingnya yang unik dan berkesan enurut target konsumen.

Siklus hidup produk adalah suatu konsep penting yang memberikan pemahaman tentang
dinamika kompetitif suatu produk. Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki
siklus atau daur hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang
menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai denganditarik dari pasar.
Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang penting dalam pemasaran
karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika bersaing suatu produk
Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian penggunaannya dikembangkan dan
diperluas oleh para ahli lainnya.

B. Saran

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan yangperlu
ditambah dan diperbaiki. Untuk itu, penulis mengharapkan masukan, kritikan, dan saran dari
pembaca dalam hal membantu menyempurnakan makalah ini agarmenjadi lebih baik lagi.

16
DAFTAR PUSTAKA

B.N Maribun. 2003 Kamus Manajemen. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan

Freddy Rangkuti. 2013. Analisis SWOT: Teknik membedah kasus bisnis. Jakarta: Penerbit Gramedia

Mankiw N. Gregory. 2003. Pengantar Ekonomi. Jakarta: Penerbit Erlangga

Sadono Sukirno. 2004 Pengantar Teori Ekonomi Mikro. Jakarta: Penerbit PT. Raja Grafindo Persada

Kotler, P dan Kevin Lane Keller. 2008. Manajemen Pemasaran. Jakarta: Penerbit Erlangga

Fandy Tjiptono. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: CV ANDI

17

Anda mungkin juga menyukai