Anda di halaman 1dari 27

KOMPETENSI INTI DAN STRATEGI BERSAING DALAM KEWIRAUSAHAAN

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah kewirausahaan

Dos e n Pe ngampu :

Sri Rahmadhani, M.M

Disusun Oleh :

Nisya Fauziah (0506201176)

Widiyani Hasibuan (0506201108)

Nurul Fazirah Harahap ( 0506201071)

Juwita Putri Wulandari (0506201084)

Ria Anjriani Sahputri (0506201159)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA

2023/2024
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang maha pengasih lagi maha penyanyang, kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-nya, yang telah melimpahkan rahmat, dan hidayah-
nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah tentang analisis Biaya dan Studi
Kelayakan Bisnis tepat waktu. Makalah isi analisis Biaya dan Studi Kelayakan disusun guna
memenuhi tugas Dosen pembimbing Ibu Sri Ramadhani, M.M bidang studi Kewirausahaan. Kai
mengucapnya terima kasih sebesar-besar nya kepada Ibu selaku dosenKewirausahaan, Tugas
yang telah diberikan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang kami
tekuni. Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik
dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka kami
menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir
kata kami berharap semoga makalah tentang analisis Bisnis dan Studi Kelayakan Bisnis kami
dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Medan, 27 November 2023

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................... 1

DAFTAR ISI.................................................................................................................................. 2

BAB I .............................................................................................................................................. 3

PENDAHULUAN ......................................................................................................................... 3

A. Latar Belakang ................................................................................................................... 3

B. Rumusan Masalah ............................................................................................................. 3

BAB II ............................................................................................................................................ 4

PEMBAHASAN ............................................................................................................................ 4

A. KOMPETENSI INTI KEWIRAUSAHAAN ................................................................... 4

B. STRATEGI KEWIRAUSAHAAN ................................................................................... 6

a. Perencanaan Usaha ........................................................................................................ 7

b. Pengelolaan Keuangan................................................................................................. 13

c. Teknik Strategi Pemasaran ......................................................................................... 19

BAB III......................................................................................................................................... 25

PENUTUP.................................................................................................................................... 25

A. Kesimpulan ....................................................................................................................... 25

B. Saran ................................................................................................................................. 25

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 26

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perubahan dunia yang begitu cepat, mau tidak mau memaksa produsen dan para penjual
unt uk berpikir keras agar tetap eksis di dunianya. Perubahan ini disebabkan oleh pesatnya pertu
mbuhan dan perubahan teknologi. Dengan adanya perubahan tersebut, perusahaan harus me
njemput bola dengan mengejar pelanggan, bukan menunggu. Dengan demikian pengusahah arus
pandai membaca keinginan dan kebutuhan konsumennya melalui berbagai cara, antara 1 ain,
mampu menciptakan produk sesuai kebutuhan dan keinginan konsumen secara tepatwak tu,
mampu mengkomunikasikan keberadaan dan kelebihan produk dibandingkan produk lain nya
dari pesaing., dan mampu menarik minat dan merayu konsumen untuk terus membeli dan
mengonsumsi produk yang ditawarkan melalui berbagai strategi.

Untuk sebuah usaha yang sukses, tidak mungkin apabila tidak adanya pesaing usaha.
Setiap usaha apapun pasti memiliki pesaing, dan kadang pesaing itu membuat wirausahawan
menja di takut usahanya tersaingi, tidak laku atau bahkan bankrut. Pesaing usaha bukanlah akhir
da ri usaha kita, pesaing usaha juga bisa bernilai positif bagi usaha kita seperti kita bisa terpacu
untuk membuat sesuatu yang inovatif sehingga kita lebih unggul daripada pesaing kita. Para
wirausahawan harus memiliki kompetensi yang menonjol yang bisa membedakannya dengan
orang lain. Setelah memiliki kompetensi, wirausahawan harus menyusun strategi-strat egi untuk
menjalankan bisnisnya. Ketika kompetensi yang dimiliki bersinergi baik dengan st rategi yang
dijalankan, di saat itulah wirausahawan dapat tetap bertahan di tengah perubahan pasar yang
sangat signifikan. Jika tidak memiliki hal tersebut bisa dikatakan usaha yang diri ntis akan
tenggelam begitu saja. Kompetensi dan strategi itulah yang akan kita bahas di dalam makalah.

B. Rumusan Masalah

1. Dapat menjelaskan apa itu Kompetensi Kewirausahaan


2. Dapat menjelaskan apa itu Strategi Kewirausahaan
3. Dapat menjelaskan apa itu penegrtian dari Perencanaan Usaha
4. Dapat menjelaskan apa itu pengertian dari Pengelola Keuangan
5. Dapat menjelaskan apa itu pengertian dari Strategi Pemasaran

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. KOMPETENSI INTI KEWIRAUSAHAAN

Meskipun dalam manajemen perusahaan modern seperti sekarang ini telah terjadi
pergeseran strategi, yaitu dari strategi memaksimalkan keuntungan pemegang saham (mencari
laba perusahaan) menjadi memaksimalkan keuntungan bagi semua yang berkepentingan dalam
perusahaan (stakeholder), akan tetapi konsep laba tidak bisa dikesampingkan karena merupakan
alat yang penting bagi perusahaan untuk menciptakan manfaat bagi para pemilik kepentingan.
Salah satu tugas manajemen strategis adalah menciptakan laba yang bisa dipergunakan sebagai
sumber dana untuk investasi dan meningkatkan manfaat bagi pemilik kepentingan.(Annisa et al.,
2021)

Menurut Albert Widjaja (1993), laba perusahaan masih merupakan tujuan yang kritis
bagi perusahaan dan menjadi ukuran keberhasilan, tetapi bukan tujuan akhir dari suatu
perusahaan. Perusahaan bisa memperoleh keuntungan bila :

a. Memiliki keunggulan yang unik


b. Tercipta dari penemuan yang dilakukan para wirausaha
c. Dihasilkan dari proses kreatif yang dinamis
d. Menciptakan daya saing khusus

Menurut teori strategi dinamis dari Porter (1991), suatu perusahaan dapat mencapai
keberhasilan bila tiga kondisi dipenuhi, yaitu:

1. Tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi manajemen (seperti produksi dan


pemasaran) harus secara kolektif memperlihatkan posisi terkuat di pasar.
2. Tujuan dan kebijakan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuatan perusahaan,
serta diperbaharui terus (dinamis) sesuai dengan perubahan peluang dan ancaman
lingkungan eksternal.
3. Perusahaan harus memiliki dan menggali kompetensi khusus sebagai pendorong
untuk menjalankan perusahaan, misalnya dengan reputasi merek dan biaya

4
produksi yang rendah. Bila kompetensi khusus ini tidak diubah, maka tingkat
keuntungan perusahaan bisa menurun.

Oleh sebab itu, menurut Mintzberg (1990) dalam teori design school, perusahaan harus
mendesain strategi perusahaan yang cocok antara peluang dan ancaman eksternal dengan
kemampuan internal yang memadai dan berpedoman pada pilihan alternatif dari strategi besar
(grand strategy), kemudian didukung dengan menumbuhkan kapabilitas inti yang merupakan
kompetensi khusus dari pengelolaan sumber daya perusahaan.

Gery Hamel dan C.K. Parahalad dalam karyanya Competing for The Future (1994),
mengemukakan beberapa definisi kompetensi inti (core competency) sebagai berikut:

1. Kompetensi inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam serangkaian


produk atau jasa.
2. Kompetensi adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi yang dimiliki
perusahaan untuk dapat bersaing.
3. Kompetensi inti adalah keterampilan yang memungkinkan perusahaan
memberikan manfaat fundamental kepada pelanggan.
4. Sumber-sumber kompetensi secara kompetitif merupakan suatu keunikan
bersaing dan memberikan konstribusi terhadap nilai dan biaya konsumen.

Menurut Mahoney dan Pandian (1992), untuk menghadapi persaingan yang semakin
kompleks dan krisis eksternal, perusahaan kecil dapat menggunakan teori „strategi berbasis
sumber daya‟ (resource-based strategy). Teori ini mengutamakan pengembangan kapabilitas
internal yang unggul, tidak transparan, sukar ditiru oleh pesaing, memberi daya saing jangka
panjang yang melebihi tuntutan pasar saat ini, dan kebal terhadap resesi.

Menurut teori ini, perusahaan dapat meraih keuntungan melalui penggunaan sumber daya
yang lebih baik, yaitu dengan:

1. Pola organisasi dan administrasi yang baik


2. Perpaduan aset fisik berwujud seperti sumber daya manusia dan alam, serta aset tidak
berwujud seperti kebiasaan berfikir kreatif (Penrose, 1995) dan keterampilan
manajerial.

5
3. Budaya perusahaan
4. Proses kerja dan penyesuaian yang cepat atas tuntutan baru.

Baik teori strategi dinamis maupun strategi berbasis sumber daya kelihatanya sangat
relevan bila diterapkan dalam pembangunan dan pengembangan perusahaan kecil di Indonesia
yang dihadapkan pada persaingan bebas dan krisis ekonomi yang berkepanjangan seperti saat ini.

Mengidentifikasikan dan mengevaluasi kemampuan atau kapabilitas. Kapabilitas


diartikan sebagai apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan melalui kerja sama tim (bukan
perorangan) untuk mengembangkan berbagai sumber daya yang dimiliki perusahaan. Kapabilitas
tersebut mengintegrasikan ide baru, keterampilan, dan pengetahuan lain yang menjadi kunci
berpikir kreatif.

Menyortir dan mengembangkan kapabilitas untuk diterapkan di pasar guna mencapai


keuntungan tinggi secara berkesinambungan yang sulit ditiru atau disaingi. Pada tahap ini,
kapabilitas harus dipelihara dalam hal:

a. Daya tahan, yaitu perlu untuk terus diperbarui atau dimodifikasi dengan mencari
pengetahuan dan ide-ide baru.
b. Tidak boleh transparan, yaitu dengan mengembangkan kapabilitas yang beragam
dan tidak menggantungkan salah satu sumber kapabilitas sehingga sulit diamati
atau direkonstruksi oleh orang lain.

Memformulasikan strategi pengembangan sumber daya inti dan kapabilitas seefektif


mungkin pada semua kegiatan manajemen.

B. STRATEGI KEWIRAUSAHAAN

Pada umumnya peruahaan yang kecil yang berhasil secara kesenambungan dan dapat
bersaing secara unggul memiliki keunggulan dalam bidang teknik, produk yang unik, dan
memiliki cakupan distribusi geografis pasar yang terbatas.

Strategi bagi Pemimpin Pasar Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar yang
besar seperti pada masa pertumbuhan,maka strateginya:

6
1. Bersikap menyerang dan agresif untup memoertahannka pangsa pasar.
Wirausaha harus siap memperbaiki strategi bersaingnya agar tetap dapat
mempertahankan reputasi terbaik di mata pelangganan
2. Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif
3. Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memeliki
tantangan. Perusahan yang mempertahankan pasarnya akan selalu mengundang
pesaing unt uk memehasuki pasar.(Yuliani & Novita, 2021)

a. Strategi bagi Bukan Pemimpin Pasar

Dalam strategi ini bukan untuk bersaing dengan pemimpin pasar, strategi dilakukan
dengan dua cara:

1. Secara agresif dan menggunakan komponen

a. Perencanaan Usaha

Setelah Anda memahami tentang cara menilai peluang usaha baru dan telah terpilih satu
peluang usaha yang bisa dikembangkan, langkah selanjutnya sebelum usaha dibuka adalah
menyusun perencanaan usaha/business plan. Sebelum Anda menyusun perencanaan usaha Anda
perlu memahami tentang pentingnya menyusun perencanaan usaha.

a) Pentingnya Perencanaan Usaha

Dasar dari sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya business plan atau
perencanaan dalam membangun sebuah usaha. Business plan/perencanaan usaha merupakan
kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis/usaha untuk
menjual barang ataupun jasa dengan menghasilkan profit yang tinggi dan menarik bagi investor
untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan kita.

Pada umumnya banyak orang pada saat awal membuka usaha baru banyak mengalami
kegagalan. Kegalan ini antara lain disebabkan karena pada saat membuka usaha tidak menyusun
perencanaan terlebih dahulu, sehingga apa yang dilakukan tidak didasarkan pada perhitungan
awal. Membuka usaha bau tidak mungkin tanpa ada rencana sebelumnya. Rencana perlu disusun
betapapun sederhananya secara tertulis. Perencanaan yang tidak tertulis pasti sudah ada rekayasa

7
didalam pikiran seseorang yang akan membuka usaha, seperti rekayasa tentang usaha apa yang
akan dipilih, tempatnya dimana, siapa konsumenya, dibutuhkan modal berapa, berapa perkiraan
tentang keuntungan yang akan diperoleh.

Tampaknya wirausaha baru cenderung melaksanakan kegiatan trial and error atau coba-
coba. Seandainya usaha yang dilakukan gagal mereka akan beralih ke usaha yang lain, dan jika
sudah gagal beberapa kali maka mereka akan berhenti melalukan usaha/menyerah tanpa
melakukan evaluasi tentang apa yang menyebabkan terjadinya kegagalan. Model seperti ini
banyak dijumai pada masyarakat kita.

Dinyatakan oleh David H. Bangs, Jr (1995:x), bahwa seorang pengusaha yang tidak bisa
membuat perencanaan sebenarnya merencanakan kegagalan. Ungkapan ini benar, dari hasil
pengamatan para pemilik perusahaan kecil yang menyisihkan waktu untuk mengkaji semua
strateginya, menggunakan informasi untuk menguji kebenaran pendapatnya, dan cukup pandai
mengenali kekurangan- kekurangan dirinya adalah pengusaha yang tidak mengalami kegagalan.

Suatu rencana kerja yang dibuat secara tertulis dan resmi guna menjalankan perusahaan
merupakan perangkat yang tepat untuk memegang kendali perusahaan dan menjaga agar fokus
usaha perusahaan tidak menyimpang. Pandangan ini sudah berlaku di negara maju. Para
wirausaha baru di negara kita kebanyakan menyimpan rencana perusahaan di dalam pikirannya.
Ini bukan berarti kita membenarkan model perencanaan di dalam pikiran saja. Akan tetapi
seorang pengusaha minimal harus memiliki catatan-catatan tertentu secara tertulis yang akan
diikuti dalam pelaksanaannya. Disamping menyusun perencanaan, memulai usaha baru tidak
tepat kiranya jika langsung dalam bentuk usaha besar. Memang ada pengusaha yang langsung
membuka usaha besar tanpa mempunyai pengalaman terlebih dahulu. Akibatnya jika usaha besar
ini mengalami benturan maka akan timbul kepanikan bagi pemiliknya sendiri dan perusahaan
semacam ini gampang mengalami kegagalan. Memulai usaha dalam bentuk usaha kecil akan
memberikan pengalaman demi pengalaman dalam pengelolaan usahanya. Berdasarkan
pengalaman setiap tahun dan anlisis data yang terkumpul maka dengan mudah perusahaan
berkembang menjadi perusahaan besar. Berdasarkan uraian di atas, nampak perlunya disusun
perencaan usaha/business plan sebelum seseorang membuka usaha. Setelah Anda memahami
pentingnya disusun perencanaan usaha, sebelum Anda menyusun perencanaan usaha Anda perlu

8
memahami tertlebih tentang makna dari perencanaan usaha. Untuk bisa memahami makna
perencanaan usaha dengan baik, Anda baca terlebih dahulu materi berikut.

a). Pengertian Perencanaan Usaha/Business Plan

Agar perusahaan berjalan pada jalan yang benar maka seorang wirausaha harus
menyususn Business Plan. Business Plan merupakan suatu dokumen yang menyatakan
keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis untuk menjual barang atau jasa dengan menghasilkan
keuntungan yang memuaskan dan menarik bagi penyandang saran. Pengertian lain dari business
plan adalah sebuah selling document yang mengungkapkan daya tarik dan harapan sebuah bisnis
kepada penyandang dana potensial.

Menurut Bygrave, 1994 : 441 (dalam Buchari Alma, 2006 : 198) mendefinisikan
Business Plan sebagai dokumen yang disediakan oleh enterpreuner yang memuat rincian tentang
masa lalu, keadaan sekarang dan kecenderungan masa depan dari sebuah perusahaan. Isinya
mencakup analisis tentang manajerial, keadaan fisik bangunan, karyawan, produk, sumber
permodalan, informasi tentang jalannya perusahaan selama ini dan posisi pasar dari perusahaan.
Business Plan juga berisi tentang rincian profit, neraca pembayaran, proyeksi aliran kas untuk
dua tahun yang akan datang. Selain itu juga memuat pandangan dan ide dari untuk dua tahun
yang akan datang, pandangan dan ide dari anggota tim manajemen serta menyangkut strategi dan
tujuan perusahaan yang hendak dicapai.

Jadi business plan adalah dokumen tertulis yang disiapkan oleh wirausaha yang
menggambarkan semua unsur- unsur yang relevan baik internal maupun eksternal mengenai
perusahaan untuk memualai suatu usaha. Isi dari business plan sering merupakan perencanaan
terpadu yang menyangkut pemasaran, permodalan, manufacturing dan sumber daya manusia.
Setelah Anda memahami makna dari business plan, Anda perlu memahami kerangka Business
plan pada uraian berikut.

a) Kerangka Perencanaan Usaha

Perencanaan usaha pada umumnya memuat pokok-pokok pikiran sebagai berikut:

1. Nama perusahaan

9
Pemilihan nama perusahaan harus dipikir baik-baik karena berdampak jangka
panjang. Pemberian nama harus berorientasi ke depan, tidak hanya pada faktor-
faktor yang kekinian.
2. Lokasi
Lokasi terbagi atas lokasi perusahaan, lokasi pertokoan, dan lokasi
pabrik/industri. Ada 2 hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi yaitu :
a. backward linkage/pertalian ke belakang, yaitu bagaimana sumber daya
(resources) yang akan digunakan. Termasuk dalam hal ini adalah bahan baku,
tenaga kerja, suasana dan kondisi masyarakat setempat.
b. forward linkage/pertalian ke depan, yaitu daerah pemasaran hasil produksi.
Apakah tersedia konsumen yang cukup untuk menyerap hasil produksi.
3. Komoditi yang akan diusahakan
Menurut Wasty Soetomo, 1992 : 224 (dalam Buchari Alma, 2006 : 202),
pemilihan komoditi yang akan diusahakan dapat mempertimbangkan hal-hal
sebagai berikut :
a. Membanjirnya permintaan masyarakat terhadap jenis- jenis hasil usaha
tertentu, baik berupa barang-barang ataupun jasa.
b. Teridentifikasinya kebutuhan tersembunyi masyarakat akan barang-barang
atau jasa tertentu.
c. Kurangnya saingan dalam bidang usaha yang kita kerjakan.
d. Adanya kemampuan yang meyakinkan untuk bersaing usaha dengan orang
lain dalam mengembangkan suatu bidang usaha yang sama.
4. Konsumen yang dituju
Prospek konsumen ini didasarkan atas bentuk usaha dan jenis usahanya. Jika jenis
usaha yang dijalankan berbentuk industri tentu jangkauan konsumen yang dituju
lebih jauh dibandingkan dengan usaha bentuk pertokoan.
5. Pasar yang akan dimasuki
Sebuah perusahaan yang akan memasuki pasar akan menempatkan perusahaannya
sebagai pemimpin pasar (market leader), penantang pasar (market challenger),
pengikut pasar (market follower), atau perelung pasar (market nicher).
6. Partner yang akan diajak kerjasama

10
Partnership adalah suatu asosiasi atau persekutuan dua orang atau lebih untuk
menjalankan suatu usaha mencari keuntungan. Walaupun persekutuan ini banyak
dilakukan dalam bidang usaha yang mencari laba, tetapi ada juga persekutuan
yang dibentuk tidak untuk mencari laba. Bentuk partnership dapat mengatasi
beberapa kelemahan yang terdapat pada bentuk usaha perseorangan. Ada dua
macam partnership yaitu:
a. General partnership
Dalam bentuk ini semua anggota ikut secara aktif mengoperasikan bisnis dan
sama-sama bertanggungjawab, termasuk tanggungjawab yang tidak terbatas
terhadap utang-utang bisnis.
b. Limited partnership
Bentuk ini, memiliki anggota sekurang-kurangnyasatu orang yang
bertanggung jawab tidak terbatas dananggota lainnya bertanggung jawab
terbatas.
7. Personil yang dipercaya untuk menjalankan perusahaan Pilihlah seseorang
untuk menjalankan perusahaan karenakejujurannya.
8. Jumlah modal yang diharapkan dan yang tersedia
Pada umumnya seseorang pada saat mau mendirikan usaha jumlah modal yang
tersedia untuk membuka usaha sangat minim. Modal utama adalah semangat dan
kejujuran. Jika modal yang dimiliki pengusaha awal sangat kecil dapat dilakukan
kerjasama dengan partner, yang masing-masing menyetorkan modalnya. Semua
sumber dan kemampuan pengumpulan modal ini harus ditulis. Modal awal ini
harus tetap dicari sampai memenuhi/mencukupi untuk membuka usaha yang
masih baru.(Sutato Heri, 2010)
9. Peralatan perusahaan yang perlu disediakan
Peralatan yang perlu disediakan adalah sesuai dengan kepentingan usaha.
Peralatan usaha pertokoan, akan berbeda dengan usaha kerajinan dan industri.
Untuk pertama kali membuka usaha, pikirkan peralatan yang sangat diperlukan.
Peralatan yang tidak begitu diperlukan peggunaannya sebaiknya tidak dibeli
terlebih dahulu, sebab akan mengganggu uang kas. Ada dua hal yang
dipertimbangkan dalam menyediakan peralatan yaitu ekonomis dan prestise.

11
10. Penyebaran promosi
Sebagai suatu usaha baru, tentu belum dikenal oleh masyarakat. Oleh sebab itu
harus direncanakan apakah usaha ini perlu diperkenalkan/dipromosikan atau
tidak. Jika akan dipromosikan harus direncanakan bentuk promosi, tempat/media
mempromosikan, keunggulan apa yang akan ditunjukkan, apakah akan
menonjolkan harga murah, kualitas prima, lokasi strategis dan sebagainya.

b) Bentuk Formal Perencanaan Usaha/Business Plan


1. Halaman depan
2. Daftar isi
3. Rangkuman eksekutif
4. Penjelasan tentang perusahaan
5. Pemasaran
6. Barang dan jasa yang dihasilkan
7. Usaha meningkatkan penjualan
8. Permodalan
9. Apendix

c) Isi Business Plan secara Sederhana


1. Latar Belakang
Pada bagian ini berisi latar belakang pendirian perusahaan, keadaan persaingan, masih
terbuka peluang usaha, fasilitas yang dimiliki dan prospek usaha dimasa yang akan
datang.
2. Identitas Pemilik
Bagian ini dicantumkan nama pemilik tempat dan tanggal lahir, alamat rumah dan
telepon, jenis kelamin, status perkawinan, pendidikan terakhir, kursus-kursus yang
pernah diikuti pengalaman kerja.
3. Data Perusahaan
Bagian ini berisi nama perusahaan, alamat kantor dan nomor telepon, bidang usaha,
bentuk badan usaha, bank, mulai berdiri, susunan pengurus.
4. Aspek Produksi

12
Bagian ini berisi jenis dan jumlah mesin yag digunakan, kapasitas produksi, jumlah
produksi rata-rata perbulan, sumber bahan baku. Jika untuk pertokoan maka jelaskan
jenis barang yang dijual, sumber barang, cara pembelian.
5. Aspek Pemasaran
Bagian ini dijelaskan sistem distribusi, sistem pembayaran dari pembeli, konsumen
sasaran, wilayah pemasaran, penguasaan pasar, segmentasi pasar, keuntungan rata-rata
dari penjualan.
6. Aspek Keuangan
Di sini dicantumkan kebutuhan uang rata-rata perbulan untuk bahan baku, bahan
penolong, upah gaji, biaya umum, ATK, bunga, pajak dan lain-lain. Jika untuk usaha
baru cantukan modal investasi untuk bangunan, sewa kontrak tempat, pembelian mesin
dan perlengkapan. Untuk keperluan modal kerja dijelaskan kebutuhan modal tiap minggu
atau tiap bulan.

a. Pengelolaan Keuangan

1. Pengertian Pengelola Keuangan

Pengelolaan keuangan adalah upaya yang dilakukan sebuah perusahaan dalam merancang
kegiatan yang berkaitan dengan penyimpanan sghelch mutu pengendalian dana dan aset.
Mengingat pentingnya pengelolaan keuangan. Anda harus merencanakannya secara cermat.

Saya mengajak Anda agar tahu tentang pentingnya memahami tujuan dan fungsi
pengelolaan keuangan. Haltmjen penting karena uang yang dikelola tgrmhe nesmatmjen teau epe
memunculkan permasalahan dikemudian hari.

2. Tujuan Pengelolaan Keuangan

Setiap perusahaan yang ingin maju dan berkembang wajib mengelola keuangannya
dengan benar. Beberapa tujuan pengelolaan keuangan antara lain:

1) Menjaga cash flow agar belanja perusahaan tetap terkendali.


2) Meningkatkan kinerja keuangan perusahaan dengan mengurangi budget yang tidak
prioritas.

13
3) Scye acrus ogrjucik uitun mtuiming antara anggaran dan dana yang kamu pinjam.
4) Pengelolaan keuangandapat meningkatkan keuntungan perusahaan dalam kurun epc yang
panjang.
5) Dengan pengelolaan keuangan yang baik, otomatis anggaran perusahaan akan jejmmakin
efisien.
6) Memaksimalkan modal perusahaan, salah satunya karena kepercayaan para investor yang
semakin meningkat sehingga mereka bersedia meningkatkan investasinya.
7) Mengurangi biaya modal karena perencanaan yang tepat.
8) Mengurangi risiko kerja karena keputusan manajemen keuangan yang tepat.

3. Fungsi Pengelolaan Keuangan

Pertanyaannya, mengapa pengelolaan keuangan begitu penting bagi perusahaan? Sebab,


pengelolaan keuangan memiliki fungsi yang jelas, yang harus dijalankan oleh manajer
perusahaan.

1. Fungsi Planning, yakni sebuah perencanaan keuangan di perusahaan yang mencakup


manajemen uang kas, perhitungan rugi laba, sghelch perencanaan mengalir.
2. Fungsi Budgeting merupakan kegiatan penganggaran untuk pengadaan barang/jasa. Anda
harus menekan budget seminimal mungkin Mikkrms meraih keuntungan yang lebih
besar.
3. Fungsi Controlling fokus pada pengawasan dan evaluasi terhadap kondisi keuangan
sehingga sistem keuangan berjalan dengan baik.
4. Fungsi Auditing mengarahkan Anda untuk memeriksa keuangan sesuai prinsip akuntansi
untuk menghindari potensi penyelewengan dana.
5. Fungsi Reporting adalah kegiatan pelaporan kinerja keuangan. Prosesnya harus dilakukan
secara terbuka karena laporan ini berisi informasi tentang kondisi keuangan perusahaan.

Pengelolaan keuangan adalah sebuah proses manajemen perusahaan, mulai dari


perolehan dana hingga bagaimana dana itu dimanfaatkan untuk kemajuan perusahaan. Maka,
keuangan perusahaan harus dikelola dengan cara baik.

14
Cara Dalam Mengelola Keuangan Bisnis Secara Efektif Dengan Bantuan Laporan Keuangan
Ada 7 cara dalam menglola keuangan bisnis secara efektif:

1. Menentukan Persentase dalam Pengelolaan Keuangan

Untuk mengelola keuangan dengan baik, hal pertama yang perlu dilakukan adalah
menentukan berapa persen uang yang dialokasikan untuk operasional bisnis. Berapa persen
target laba yang ingin dicapai, berapa persen uang untuk cadangan kas bisnis, sertmra berapa
persen uang untukpengembangan. bisnis. Dengan menenteukan persentase, Anda dapat lebih
mudah mengel ola keuangan sesuai dengan porsi yang telah ditentukan di awal memulai bisnis.

2. Bernegosiasi Sebelum Menandatangani Kontrak

Saat melakukan pembelian dari vendor atau kontrak dengan supplier. cobalah
bernegosiasi 'engan supplier untuk kesepakatan yang lebih baik. Jangan lupa untuk memeriksa
syarat pembelian seperti denda dan masa tenggang saat membuat keputusan. Dengan
bernegosiasi, terkadang Anda akan mampu mendapatkan penawaran terbaik sehingga lebih
menghemat dan menjaga kestabilan keuangan bisnis.

3. Melakukan Putaran Pada Kas

Jangan hanya berpusat pada keuntungan. Mengelola keuangan bisnis, bagaimana


mengelola utang, piutang, hingga persediaan. Banyak usaha yang mengalami kesulitan kas meski
catatan akuntansi mereka menunjukkan angka yang baik. Perhatikan bagaimana cara mengelola
arus kas perusahan Anda. Namun, jika bisnis octcik tuoua telah mengalami masalah kas, lakukan
4 cara ini untuk memperbaiki arus kas perusahaan tersebut.

4. Membayar Tagihan Tepat Waktu

Penting bagi Anda untuk membayar semua nghujmcihan bisnis tepat waktu. Siapkan
pengingat bulanan untuk memastikan tidak ada bisnis yang telah jatuh tempo. Menghindari
keterlambatan pembayaran biaya dapat menjaga keuangan bisnis dengan baik.

5. Mengurangi Risiko Utang

15
Sebisa mungkin kurangi risiko utang dalam menjalankan bisnis. Mengembangkan bisnis
dengan cara berutang memang diperbolehkan. Nauun, tetap harus berhati-hati dengan utang.
tambahan beban cicilan utang dalam kondisi keuangan yang kurang baik hanya akan
memperburuk keadaan bisnis.

6. Merencanakan Pengembangan Bisnis

Anda berhak menikmati keuntungan dari bisnis, namun bukan berarti boleh
menghabiskannya begitu sja. Anda tetap harus menyisihkan sebagian keuntungan untuk
pengembangan bisnis. Pengembangan bisnis yang tepat menjadi salah satu bentuk investasi yang
perlu dilakukan.

7. Membuat Pembukuan Keuangan

Bisnis tidak cukup dikelola hanya berdasarkan ingatan manusia. Perlu adanya catatan
yang lengkap. Misalnya seperti membuat laporan keuangan. baik tmjen laporan laba-rugi
maupun neraca. Cobalah engan mencatat jejm tgrmhe ndaijatnci dalam pembukuan sederhana.

Pencatatan Usaha

Setiap bisnis atau usaha yang sedang berjalan tentunya akan selalu menghasilkan
pendapatan setiap waktunya. Untuk itulah sebuah perusahaan tentu harus melakukan pencatatan
transaksi keuangan untuk mencatat biaya apa saja yang masuk dan keluar di dalam perusahaan
tersebut. Pencatatan transaksi keuangan pun tak boleh dibuat dengan asal-asalan saja. Pencatatan
ye baik tentunya akan mempengaruhi keberhasilan dalam usaha yang anda jalankan. Proses
pencatatan transaksi keuangan biasanya sering dikenal dengan proses pembukuan. Pembukuan
ini merupakan tindakan untuk mencatat secara teratur dan sistematis tentang segala transaksi
keuangan yang dilakukan perusahaan. Nah berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut mengenai
pencatatan transaksi keuangan secara jelas dan dfcmiiye.

1. Pengertian Pencatatan Transaksi Keuangan

Pencatatan transaksi keuangan adalah proses dimana perusahaan mencatat dengan rinci
segala transaksi keuangan yang dilakukan perusahaan yang dapat berpengaruh pada perubahan

16
harta, hutang, modal, pendapatan sertmr A beban. Prinsip dasar dari pencatatan tgrmhe nesma
keuangan sebenarnya hamper sama dengan persamaan dasar akuntansi, yaitu:

HARTA = HUTANG + MODAL

AKTIVA = PASSIVA

Tentunya pencatatan transaksi keuangan ini dibuat untuk memenuhi tujuan- tujuan yang ada,
antara lain adalah:

a. Dapat memberikan informasi yang berkaitan dengan sumber-sumber ekonomi, modal


perusahaan, urutncia esteke.
b. Memberikan informasi detalmengenai perubahan padasumber ekonomi akibat adanya
aktivitas usaha yang dilakukan untuk mendapat keuntungan.
c. Mengkomunikasikan informasi terkait laporan keuangan perusahaan yang relevan kepada
pengguna laporan.
d. Memberikan informasi keuangan yang dapat membantu perusahaan untuk
memperkirakan potensi perusahaan untuk mendapatkan keuntungan kedepannya.

Tentunya proses pencatatan keuangan tersebut harus dierta bukti-bukti yang akan
digunakan sebagai bentuk ertanggung jawaban pada transaksi yang sudah dilakukan. Karena
transaksi keuangan yang dilakukan perusahan terdiri dari dga jeni yeitu tgrmhe nesma keuangan
internal dan eksternal, maka bukti transaksi keuangan juga terdiri dari dua jenis yaitu
buktitransaksi internal dan eksternal perusahaan.

2. Bukti Transaksi Internal

Merupakan bukti transaksi yang dikeluarkan dan beredar hanya di lingkungan perusahaan
tersebut saja.

a. Bukti kas masuk, merupakan bukti yang menandakan jika perusahaan telah menerima
uang dalam bentuk kas atau tunai..
b. Bukti kas keluar, merupakan tanda bukti dimana perusahaan telah mengeluarkan uang
dalam bentuk tunai, misalnya saja pada pembelian atau pembayaran secara tunai.

17
c. Memo, bukti yang berupa pencatatan antara bagian-bagian di dalam lingkungan
perusahaan tersebut.
3. Bukti Transaksi Eksternal

Merupakan bukti yang berkaitan dengan pihak luar perusahaan. Berikut contoh- contoh
bukti transaksi eksternal perusahaan. (baca juga: Metode Penghapusan Piutang)

a. Faktur, merupakan bukti transaksi keuangan bila terjadi sebuah pembelian ataupun
penjualan y ang dilakukan secara kredit.
b. Kwitansi, bukti transaksi yang berisikan mengenai penerimaan sejumlah uang yang juga
ditanda tangani oleh pihak penerima uang dan diserahkan kepada pihak yang akan
membayar sejumlah uang tersebut.
c. Nota, merupakan buk ti pembelian barang yang dilakukan secara tunai.
Nota 'sgrmik, bukti bila perusahan telah mengirimkan kembali barang- barang yang
sudah dibeli karena beberapaocmnfca adaye, engalami kerusakan atau tidak sesuai
pesanan. Sehingga nota debet ini dikeluarkan oleh pembeli dan ditujukan pada penjual.
(baca juga: Funcsi Buku Besar)
d. Nota ockus, merupakan bukti penerima barang kembali ye sebelumnya sudah dijual
melalui kredit dikarenakan barang-barang tersebut mengalami kerusakan atau tidak
sesuai pesanan.
e. Cek, merupakan surat perintah yang dikeluarkan oleh pihak yang memiliki rekening di
bank, agar bank dapat membayar sejumlah uangkepada pihak yang tercantum di dalam
cek tersebut.
f. Bilyet giro, surat perintah yang dikeluarkan nasabah kepada pihak bank yang
bersangkutan untuk memindahbukuk an sejumlah uang yang ada di dalam rekeningnya
pgrkm dalam rekening lain yang namannya tertulis di dalam bilyet giro.

4. Tahapan-Tahapan Proses Pencatatan Transaksi Keuangan

Untuk memulai membuat catatan transaksi keuangan, maka setiap transaksi keuangan
yang dilakukan oleh perusahaan akan menjadi informasi awal yang harus dicatat dan diolah
sehingga nantinya menghasilkan laporan keuangan. Berikut ini langkah-langkah untuk membuat
pencatatan transaksi keuangan:

18
Menyiapkan Bukti-Bukti Transaksi Sebelum membuat pencatatan transaksi keuangan,
tentunya anda harus menyiapkan bukti buktir transaksi seperti yang sudah dijelaskan
sebelumnya. Bukti-bukti transaksi ini memang sangat penting karena sebagai dasar dari pencatan
transaksi yang andabuat. Dapat dikatakanbila bukti-bukti tersebut

a. Teknik Strategi Pemasaran

Pemasaran adalah kegiatan meneliti kebutuhan dan keinginan konsumen (probe),


menghasilkan barang dan jasa sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen (product),
menentukan tingkat harga (price), mempromosikannya agar produk dikenal kosumen
(promotion), mendistribusikan produk ketempat konsumen (place).Tujuan pemasaran adalah
bagaimana agar barang dan jasa yang dihasilkan disukai, dibutuhkan, dan dibeli oleh
konsumen.Prinsip dasar pemasaran yaitu menciptakan nilai bagi langganan (costum va/ue),
keunggulan bersaing (competitive advantages) dan focus pemasaran (focus).

1. Perencanaan Pemasaran

Beberapa Iangkah dalam merencanakan pemasaran bagi usaha baru, yaitu sebagai
berikut:

1. Penentuan kebutuhan dan keinginan pelanggan riset pasar harus diarahkan dan
dibutuhkan konsumen, berapa jumlahnya, Kualitas yang bagaimana, siapa yang
membutuhkan, dan kapan mereka membutuhkan.
2. Memilih pasar sasaran khusus (special target market) Ada tigajenis pasar sasaran
khusus, yaitu sebagai berikut.
a. Pasar individual (individual market).
b. Relung pasar (niche market).
c. Segmentasi pasar (market segmentation)
3. Menempatkan Starategi Pemasaran dalam Persaingan
Ada 6 strategi untuk memenuhi permintaan dan Iingkungan yang bersaing yaitu
sebagai berikut.
a. Orintasi pada pelanggan (customer orientation).
b. Kualitas (qua/ity), ialah mengutamakan TQM (Total Qua/ityManagement) yaitu
efektif, efisien dan tepat.

19
c. Kesenangan (convenience), yaitu memfokuskan perhatian pada kesenangan hidup
kenyamanan, dan kenikmatan.
d. lnovasi (inovation), yaitu harus berkonsentrasi untuk berinovasi dalam
produk,maupun proses.
e. Kecepatan (speed), atau Time Compression Management (TCM), yang diwujud
dalam bentuk:
1. kecepatan untuk menempatkan produk baru dipasar;
2. memperpendek waktu untuk merespon keinginan dan kebutuhan pelanggan
(Customer Response Time)
3. Pelayanan dan kepuasan pelanggan.

2. Pemilihan Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran adalah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil pengujian
penelitian pasar sebelumnya dalam hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya dan
mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran.

Strategi Pemasaran :

1. Penelitian dan Pengembangan Pasar (Probe) Keunggulan bersaing perusahaan baru


terletak pada perbedaan (diferinsiasi) perusahaan tersebut dengan pesaingnya dalam hal:
a. Kualitas yang Iebih baik;
b. harga yang Iebih murah dan bisa ditawar;
c. lokasi yang Iebih cocok, Iebih dekat, Iebih cepat;
d. seleksi barang dan jasa yang Iebih menarik;
e. pelayanan yang Iebih menarik dan Iebih memuaskan konsumen;
f. kecepatan, naik dalam pelayanan maupun dalam penyaluran barang.
2. Bagi usaha baru sangat cocok untuk menerapkan strategi “market driven” berdasarkan
enam pondasi:
a. orientasi konsumen,
b. Kualitas,
c. kenyamanan dan kesenangan,
d. lnovasi,

20
e. kecepatan,
f. pelayanan, dan
g. kepuasan pelanggan

a. Berorientasi pada Konsumen


Prinsip-prinsip pokok kepuasan pelanggan, yaitu sebagai berikut.
1) Bila ada pelanggan yang merasa kurang puas, penuhilah secepat mungkin
kekurangan tersebut.
2) Doronglah pelanggan untuk mengajukan keluhan bila kurang memuaskan.
3) Mintalah umpan balik (feed-back) dari karyawan tetntang upaya perbaikan
pelayanan yang harus diberikan kepada pelanggan.
4) Buatlah komitmen untuk membuat pelayanan terbaik kepada konsumen.
5) Izinkanlah manajer untuk menunggu pelanggan temporer.
6) Hati-hatilah dalam memilih dan melatih seseorang yang akan berhubungan
dengan pelanggan.
7) Kembangkan pelayanan bagi karyawan sehingga komunikasi betul-betul
mengarah pada pelanggan.
8) Berikan insentif kepada karyawan yang betul-betul memberikan pelayanan
istimewa kepada pelanggan .

b. Kualitas

Kualitas harus mencrminkan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Ada lima macam
komponen Kualitas yaitu sebagai berikut:

1) Ketepatan (reability), yaitu rata- rata kelalaianl pengabaian.


2) Daya tahan (durabu/ity), yaitu berapa Iama barang dan jasa tersebut dapat
dipakai/ bertahan.
3) Mudah digunakan (ease of use), yaitu barang danjasa tersebut memberikan
kemudahan untuk digunakan.
4) Nama merek yang terkenal dan dipercaya (know and frusted brand name)
5) Harga yang relatif rendah (price).

21
1. Produk (Product)

a. Tahap Pengembangan

Aturan-aturan yang perlu dipertimbangkan dalam pengembangan produk, yaitu sebagai


berikut ini.

1) Simplicity (sederhana)
Mudah dikenal dan digunakan oleh konsumen, seperti aiat-alat otomatis.
2) Integrity (integritas)
Disain produk harus baik dari sejak awal sampai akhir pakai.
3) Human focus (fokuskan pada orangnya)
Memperhatikan peranan kompletementer pemakai akhir untuk mendesain
integritas.
4) Sinergy (Berdaya juang)
Desain produk yang baik memerlukan kombinasi antara pengalaman, pengetahuan,
dan kecakapan dari suatu team professional.
5) Creativity (kreativitas)
Keberhasilan produk sangat bergantung pada keahiian kreatif dari banyak orang.
6) Risk (Risiko)

b. Tahap Pengenalan

Pada tahap ini produk baru diperkenalkan kepada konsumen potensiai. Untuk
memperkenalkan produk baru ini, promosi dan periklanan harus Iebih gencar agar produk ini
dikenal oleh konsumen terutama konsumen potensial.

c. Tahap Pertumbuhan Penjualan

Jika barang baru ini gagai menembus konsumen pada tahap perkenalan dan pertumbuhan,
barang tidak akan Iaku terjual.

d. Tahap Kematangan

Volume penjualan terus meningkat dan profit margin mencapai puncaknya, tetapi
kemudian menurun karena masuknya pesaing baru ke pasar.

22
e. Tahap Kejenuhan

Pada tahap ini penjualan mencapai puncaknya dan konsumen mulaijenuh terhadap
produk tersebut. Oleh sebab itu, pada tahap ini inilah inovasi produk harus dimulai.

f. Tahap Penurunan

Tahap ini merupakan Iingkaran akhir daur hidup produk. Hasil penjualan produk secara
terus menerus mulai menurun, produk-produk Iama mulai diobral dan cuci gudang, otomatis
profit margin juga turun drastic

3. Tempat (Place)

Tempat yang menarik bagi konsumen adalah tempat yang paling strategis,
menyenangkan dan efisien, dengan jalan :

a. perbanyak saluran distribusi,


b. tata Ietak usahanya, misal tata etalase dan posisinya,
c. gunakan cara penyampaiannya barang seefisien mungkin, dan
d. mengubah-ubah persediaan dari gudang yang satu ke gudang/ tempat yang Iain.

Ada dua saluran distribusi yaitu saluran distribusi untuk barang industri dan saluran
distribusi untuk barang konsumsi. Saluran distribusi untuk barang-barang konsumsi, memiliki
empat saluran distribusi, yaitu dari pabrik: 1) ke konsumen; 2) ke pedagang kecil Ialu ke
konsumen 3) ke pedagang besar (grosir) Ialu ke konsumen ; 4) ke pedagang besar Ialu ke
pedagang kecil/ eceran & retailer) dan ke konsumen. Sementara itu, untuk barang-barang industri
pada umumnya hanya ada dua salauran, yaitu :

1) dari pabrik ke industri pemakai ;

2) dari pabrik ke pedagang besar (grosir) Ialu industri pemakai.

3. Harga (Price)

Beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memberikan harga yang menarik bagi konsumen,
yaitu sebagai berikut.

23
a. Menentukan harga dasar dan harga jual barang yang berbeda-beda. Hal yang perlu
diperhatikan dalam menetapkan harga, yaitu

1) biaya penjualan dan biaya barang;


2) harga yang dimilki pesaing;
3) elastisitas permintaan barang.

b. Memberikan potongan harga yang ben/ariasi, misalnya :

1) potongan penjualan tunai;


2) potongan penjualan dengan pembelian tunai;
3) sistem diskon/ hadiah;

c. Memberikan keringan waktu pembayaran, dengan 3 cara :

1) pembayaran di muka;
2) pembayaran di belakang;
3) pembayaran kredit/ dicicil.

3 . Strategi Pemasaran : Bagi Usaha Baru

Penetrasi pasar adalah stanegi pemasaran untuk meningkatkan jumlah penjualan barang-
barang dan jasa- jasa yang sudah ada dengan memperbesar usaha- usaha penjualan dan
penjualan. Staretegi pengembangan pasar mencoba meningkatkan penjnalan
denganmemperkenalkan produk barang dan jasa yang ada pada pasar baru.Strategi
pengembangan produk mencoba meningkatkan penjualan denganmemperkenalkan produk dan
jasa baru pada pasar yang sudah ada.Segmentasi pasar merupakan strategi pemasaran yang
sangat terkenal bagi usaha yang baru.(Strategi, n.d.)

24
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Menurut Albert Widjaja (1993), laba perusahaan masih merupakan tujuan yang kritis
bagi perusahaan dan menjadi ukuran keberhasilan, tetapi bukan tujuan akhir dari suatu
perusahaan. Strategi bagi Pemimpin Pasar Apabila perusahaan telah memiliki peluang pasar
yang besar seperti pada masa pertumbuhan,maka strateginya:

1. Bersikap menyerang dan agresif untup memoertahannka pangsa pasar.


2. Bersikap bertahan dan tidak terlalu agresif
3. Tidak boleh ada anggapan bahwa perusahaan yang berhasil tidak memeliki tantangan.

Dasar dari sebuah usaha yang akan dijalankan adalah adanya business plan atau
perencanaan dalam membangun sebuah usaha. Business plan/perencanaan usaha merupakan
kumpulan dokumen yang menyatakan keyakinan akan kemampuan sebuah bisnis/usaha untuk
menjual barang ataupun jasa dengan menghasilkan profit yang tinggi dan menarik bagi investor
untuk menanamkan modalnya kepada perusahaan kita. Pengelolaan keuangan adalah sebuah
proses manajemen perusahaan, mulai dari perolehan dana hingga bagaimana dana itu
dimanfaatkan untuk kemajuan perusahaan. Maka, keuangan perusahaan harus dikelola
ogkmtucara baik. Strategi pemasaran adalah paduan dari kinerja wirausaha dengan hasil
pengujian penelitian pasar sebelumnya dalam hasil pengujian dan penelitian pasar sebelumnya
dan mengembangkan keberhasilan strategi pemasaran.

B. Saran

Tentunya terhadap penulis sudah menyadari jika dalam penyusunan makalah diatas masih
banyak kesalahan serta jauh dari kata sempurna. Adapun nantinya diharapkan pedoman dari
beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun dari para pembaca agar makalah ini menjadi
lebih baik lagi.

25
DAFTAR PUSTAKA

Annisa, S., Pratama, Y. S., B, I. A., N, B. S. N., & Adi, A. K. (2021). Kompetensi Inti dan
Strategi Bersaing Dalam Kewirausahaan. kewirausahaan, 1–12.

Strategi, T. D. A. N. (n.d.). Pemasaran Dan Mendesain Produk (1). 1–19.

Sutato Heri. (2010). Modul 5 Perencanaan Usaha. Kemendikbud.


http://repositori.kemdikbud.go.id/11829/1/0206101237BUKU_6_MODUL_5_PERENCAN
AAN_USAHA.pdf

Yuliani, N., & Novita, D. (2021). STRATEGI PERSAINGAN DALAM KEWIRAUSAHAAN


MELALUI PENDEKATAN “HYPERCOMPETITIVE ENVIRONTMENT”(Studi kasus:
Toko Online Mart. lo …. Ikraith-Ekonomika, 4(1), 105–114.

https://id.scribd.com/embeds/232830642/content

26

Anda mungkin juga menyukai