Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

KOMPETENSI INTI DAN STRATEGI BERSAING DALAM


KEWIRAUSAHAAN

Dosen Pengajar :
Besse Lidia, S.ST,.M.KM

Disusun oleh :

1. Hermila saputri
2. Mida rahmia 3
3. Siti kholifah
4. Valentina hutiq hang

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUTIARA MAKAHAM


SAMARINDA PRODI DIPLOMA III KEBIDANAN

TAHUN 2022/202

1
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan yang Maha Kuasa. Karena
berkat dan limpahan rahmat-Nya lah maka kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini
dengan tepat waktu. Dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.

Makalah ini terdiri atas materi “KOMPETENSI INTI DAN STRATEGI


BERSAING DALAM KEWIRAUSAHAAN”. Adapun tujuan kamimenulis makalah ini
untuk menambah pengetahuan serta untuk memenuhi tugas yang diberikan oleh ibu Besse
Lidia S.ST,.M.KM selaku dosen pengajar mata kuliah Kewirausahaan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna
dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran maupun kritik yang membangun bagi
berbagai pihak. Semoga makalah ini dapat diterima bagi para pembaca dan terutama
Mahasiswa STIKES Mutiara Mahakam Samarinda.

Samarinda, Oktober 2023

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................. 2

DAFTAR ISI ............................................................................................................... 3

BAB 1 PENDAHULUAN ........................................................................................... 4

A. Latar belakang ......................................................................................................... 4

B. Rumusan masalah .................................................................................................... 5

C. Tujuan ..................................................................................................................... 5

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................ 6

A. Konsep dasar kompetensi inti kewirausahaan ......................................................... 6

B. Strategi bersaing dalam kewirausahaan .................................................................... 8

BAB III PENUTUP .................................................................................................. 11

A. Kesimpulan ........................................................................................................... 11

B. Saran ..................................................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 13

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat
dihindari.Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada
berbagai peluang danancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam
perusahaan yang akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap
kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap wirausahadituntut untuk selalu mengerti
dan memahami apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadikeinginan konsumen,
serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnis sehinggamampu bersaing
dengan dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk meminimalisasikelemahan-
kelemahan dan memaksimalkan kekuatan yang dimiliki. Dengan demikian
parawirausaha dituntut untuk meinilih dan menetapkan strategi yang dapat
digunakan untuk menghadapi persaingan. Dengan adanya tekanan persaingan begitu
ketat, baik secaralangsung atau tidak langsung sangat mempengaruhi kinerja
organisasi bisnis baik dalam halteknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus produk.
Pada saat kondisi seperti itulah sangat diperlukan strategi yang tepat dalam
mengambil keputusan maupun langkah-langkah tertentuuntuk mempertahankan
usahanya tersebut. Strategi bersaing juga diperlukan teknik atau cara-cara yang akan
dilakukan untuk pengembangan usaha.
Didalam berwirausaha juga ada beberapa aspek yang menentukan berhasil
tidaknya suatuusaha yang dijalankan. Diantaranya aspek modal, pengelolan maupun
pemasaran. Modal bisadi dapat dari berbagai cara misalnya dengan modal yang kita
punya sendiri ataupun dengan pinjaman. Oleh karena itu dibutuhkan juga suatu
kemitraan atau hubungan sosial yang baik dalam berwirausaha. terkadang
dalamberwirausaha kita tidak dapat memulainyasendiri baik karena kekurangan
uang, sumber daya, maupun kreatifitas.
B. Rumusan Masalah

4
1. Jelaskan Kompetensi inti dalam kewirausahaan ?
2. Jelaskan Strategi bersaing dalam kewirausahaan ?
C. Tujuan
1. Mampu mengetahui kompetensi inti dalam kewirausahaan
2. Mampu mengetahui strategi bersaing dalam kewirausahaan

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Kompetensi Inti Kewirausahaan
1. Pengertian
Menurut Ishak Hasan (2011:42) dalam (Rahmi, 2019) Kompetensi
kewirausahaan adalah kemampuan pelaku usaha untuk melaksanakan atau
melakukan sesuatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan
pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan
tersebut.
Menurut Bird (1995) dalam (Ardyan Elia, 2014) “menunjukkan bahwa
kompetensi kewirausahaan didefinisikan sebagai karakteristik yang mendasari
seperti pengetahuan khusus, motif, sifat, gambar diri, peran sosial dan
keterampilan yang menghasilkan kelahiran usaha, kelangsungan hidup dan /
atau pertumbuhan”.
Menurut Man et al. (2002) dalam (Dhamayantie & Fauzan, 2017)
mendifinisikan kompetensi kewirausahaan sebagai kemampuan total pengusaha
untuk melakukan peran pekerjaan berhasil. Ada konsensus umum bahwa
kompetensi kewirausahaan dilakukan oleh individu, yang memulai dan
mengubah bisnis mereka.
Menurut (Wickramaratne et al., 2014) menyimpulkan bahwa kompetensi
kewirausaan ada 5 jenis, yaitu kompetensi melihat peluang, kompetensi
mengorganisasi, kompetensi membuat strategi, kompetensi menjalin hubungan,
dan kompetensi membuat komitmen.
Menurut teori strategi dinamis dari Porter (1991), suatu perusahaan dapat
mencapai keberhasilan bila tiga kondisi dipenuhi, yaitu:

1. Tujuan perusahaan dan kebijakan fungsi-fungsi manajemen (seperti


produksi dan pemasaran) harus secara kolektif memperlihatkan posisi
terkuat di pasar.

6
2. Tujuan dan kebijakan tersebut ditumbuhkan berdasarkan kekuatan
perusahaan, serta diperbaharui terus (dinamis) sesuai dengan perubahan
peluang dan ancaman lingkungan eksternal.
3. Perusahaan harus memiliki dan menggali kompetensi khusus sebagai
pendorong untuk menjalankan perusahaan, misalnya dengan reputasi merek
dan biaya produksi yang rendah. Bila kompetensi khusus ini tidak diubah,
maka tingkat keuntungan perusahaan bisa menurun.

Gery Hamel dan C.K. Parahalad dalam karyanya Competing for The
Future (1994), mengemukakan beberapa definisi kompetensi inti (core
competency) sebagai berikut:

1. Kompetensi inti menggambarkan kemampuan kepemimpinan dalam


serangkaian produk atau jasa.
2. Kompetensi adalah sekumpulan keterampilan dan teknologi yang dimiliki
perusahaan untuk dapat bersaing.
3. Kompetensi inti adalah keterampilan yang memungkinkan
perusahaan memberikan manfaat fundamental kepada pelanggan.
4. Sumber-sumber kompetensi secara kompetitif merupakan suatu keunikan
bersaing dan memberikan konstribusi terhadap nilai dan biaya konsumen.

Menurut Mahoney dan Pandian (1992), untuk menghadapi persaingan yang


semakin kompleks dan krisis eksternal, perusahaan kecil dapat menggunakan
teori ‘strategi berbasis sumber daya’ (resource-based strategy). Teori ini
mengutamakan pengembangan kapabilitas internal yang unggul, tidak
transparan, sukar ditiru oleh pesaing, memberi daya saing jangka panjang yang
melebihi tuntutan pasar saat ini, dan kebal terhadap resesi.

Menurut teori ini, perusahaan dapat meraih keuntungan melalui penggunaan


sumber daya yang lebih baik, yaitu dengan:

1. Pola organisasi dan administrasi yang baik


2. Perpaduan aset fisik berwujud seperti sumber daya manusia dan alam, serta
aset tidak berwujud seperti kebiasaan berfikir kreatif (Penrose, 1995) dan
keterampilan manajerial.
3. Budaya perusahaan

7
4. Proses kerja dan penyesuaian yang cepat atas tuntutan baru.

Mengidentifikasikan dan mengevaluasi kemampuan atau kapabilitas.


Kapabilitas diartikan sebagai apa yang dapat dilakukan oleh perusahaan melalui
kerja sama tim (bukan perorangan) untuk mengembangkan berbagai sumber
daya yang dimiliki perusahaan. Kapabilitas tersebut mengintegrasikan ide baru,
keterampilan, dan pengetahuan lain yang menjadi kunci berpikir kreatif.

Menyortir dan mengembangkan kapabilitas untuk diterapkan di pasar guna


mencapai keuntungan tinggi secara berkesinambungan yang sulit ditiru atau
disaingi. Pada tahap ini, kapabilitas harus dipelihara dalam hal:

1. Daya tahan, yaitu perlu untuk terus diperbarui atau dimodifikasi dengan
mencari pengetahuan dan ide-ide baru.
2. b. Tidak boleh transparan, yaitu dengan mengembangkan kapabilitas
yang beragam dan tidak menggantungkan salah satu sumber kapabilitas
sehingga sulit diamati atau direkonstruksi oleh orang lain.
B. Strategi bersaing dalam kewirausahaan
Dalam konsep strategi pemasaran kita mengenal 4P yaitu:
1. Product (produk barang dan jasa)
2. Price (harga)
3. Place (tempat)
4. Promotion (promosi)
Dalam kewirausahaan marketing mix tersebut ditambahkan satu P yaitu probe
(research and development) sehingga menjadi 5P, yaitu:
1. Probe (penelitian dan pengembangan)
2. Product (produk barang dan jasa)
3. Price (harga)
4. Place (tempat)
5. Promotion (promosi)
Dalam manajemen strategi yang baru, Mintzebrg mengemukakan 5P yang sama
artinya dengan strategi yaitu:
1. Strategi adalah perencanaan
Konsep strategi adalah perencanaan, arahan atau acauan gerak langkah
perusahaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan. Akan tetapi,tidak

8
selamanya strategi adalah perencanaan ke masa depan yang belum dilaksanakan.
Strategi juga menyangkut segala sesuatu yang telah dilakukan sebelumnya.
2. Strategi adalah pola
Starategi adalah pola (strategy is patern), yang selanjutnya disebut sebagai
intended strategy, karena belum terlaksana dan berorientasi ke masa depan. Atau
disebut juga sebagai realize strategy karena telah dilakukan oleh perusahaan.
3. Strategi adalah Posisi (position)
Artinya memposisikan produk tertentu ke pasar tertentu yang di tuju. Strategi
menurut Mintzeberg cenderung melihat ke bawah, yaitu ke suatu titik bidik
dimana produk tertentu bertemu dengan pelanggan., dan melihat keluar yaitu
meninjau berbagai apek lingkungan eksternal.
4. Strategi adalah persfektif ( persfektif)
Strategi persfektif senderung lebih melihat ke dalam organisasi,dan keatas yaitu
melihat garand vision dari perusahaan.
5. Strategi adalah permainan (play)
Strategi adalah suatu manuver tertentu untuk memperdaya lawan atau pesaing.
Untuk menangkap peluang-peluang ada strategi yang tepat meliputi aspek-aspek
sebagai berikut :
a) Peningkatan akses kepada aset produktif, terutama modal, disamping juga
teknologi, manajemen, dan segi-segi lainya yang penting.
b) Peningkatan akses pada pasar, yang meliputi suatu spektrum kegiatan yang
luas, mulai dari pencadangan usaha, sampai pada informasi pasar, bantuan
produksi, dan prasarana serta sarana pemasaran. Khususnya, bagi usaha
kecil di perdesaan, prasarana ekonomi yang dasar dan akan sangat
membantu adalah prasarana perhubungan.
c) Kewirausahaan, seperti yang telah dikemukakan di atas. Dalam hal ini
pelatihan-pelatihan mengenai pengetahuan dan keterampilan yang
diperlukan untuk berusaha teramat penting. Namun, bersamaan dengan atau
dalam pelatihan itu penting pula ditanamkan semangat wirausaha.
d) Kelembagaan. Kelembagaan ekonoini dalam arti luas adalah pasar. Maka
memperkuat pasar adalah penting, tetapi hal itu harus disertai dengan
pengendalian agar bekerjanya pasar tidak melenceng dan mengakibatkan
melebarnya kesenjangan. Untuk itu diperlukan intervensi-intervensi yang

9
tepat, yang tidak bertentangan dengan kaidah-kaidah yang mendasar dalam
suatu ekonoini bebas, tetapi tetap menjamin tercapainya pemerataan sosial.

10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Munculnya persaingan dalam berwirausaha merupakan hal yang tidak dapat
dihindari. Dengan adanya persaingan, maka wirausahawan dihadapkan pada
berbagai peluang dan ancaman baik yang berasal dari luar maupun dari dalam
perusahaan yang akan memberikan pengaruh yang cukup besar terhadap
kelangsungan hidup usaha. Untuk itu setiap wirausaha dituntut untuk selalu
mengerti dan memahami apa yang terjadi dipasar dan apa yang menjadi
keinginan konsumen, serta berbagai perubahan yang ada di lingkungan bisnis
sehingga mampu bersaing dengan dunia bisnis lainnya dan berupaya untuk
meminimalisasi kelemahan-kelemahan dan memaksimalkan kekuatan yang
dimiliki. Dengan demikian para wirausaha dituntut untuk meinilih dan
menetapkan strategi yang dapat digunakan untuk menghadapi persaingan.
Dengan adanya tekanan persaingan begitu ketat, baik secara langsung atau tidak
langsung sangat mempengaruhi kinerja organisasi bisnis baik dalam hal
teknologi, kebutuhan pelanggan dan siklus produk.
Pada saat kondisi seperti itulah sangat diperlukan strategi yang tepat dalam
mengambil keputusan maupun langkah-langkah tertentu untuk mempertahankan
usahanya tersebut. Strategi bersaing juga diperlukan teknik atau cara-cara yang
akan dilakukan untuk pengembangan usaha.
Strategi adalah pola sasaran, maksud atau tujuan dan kebijakan serta
rencana-rencana penting untuk mencapai tujuan itu, yang dinyatakan dengan
cara seperti menetapkan bisnis yang di anut atau yang akan di anut oleh
perusahaan, dan jenis atau akan menjadi apa perusahaan ini
Ada banyak strategi dalam bersaing diantaranya: strategi bagi pemimpin
pasar, bagi yang bukan pemimpin pasar dan strategi lainnya. Menyangkut
pengembangan keterampilan untuk menanggapi peluang yang diciptakan oleh

11
perusahaan yang berada di pasar pertama, perubahan karakteristik produk, pasar,
atau industri yang berbasis pada inovasi.
Menerapkan strategi secara tepat akan berdampak pada kemampuan mereka
(wirausaha) untuk bersaing dengan usaha lain serta dapat meningkatkan
kemampuan dalam menghadapi persaingan dengan cara mengembangkan
inovasi produknya. Dengan terus menjaga dan mengembangkan sumber
keunggulan bersaingnya maka kelangsungan usaha tersebut akan tetap terjaga.
B. Saran
Tingginya tingkat persaingan yang ada harus dapat menjadi peluang bagi
usaha kecil dankewirausahaan oleh karena itu para wirausaha tidak hanya
berfokus pada strategi inovasi danmenjalin kemitraan seperti yang telah dibahas
sebelumnya, tetapi strategi yang sangat penting juga yaitu memperhatikan
perkembangan kinerjanya dan berupaya untuk meningkatkankinerja.

12
DAFTAR PUSTAKA
http://eprints.walisongo.ac.id/4345/1/112411028.pdf Pada tanggal 10 April 2020
http://eprints.undip.ac.id/48945/1/Full_Paper_Idris-ok.pdf Pada tanggal 10 April 2020

http://echa89.wordpress.com/2019/06/12/kompetensi-inti-dan-strategi-bersaing-dalam-

kewirausahaan-17/

13

Anda mungkin juga menyukai