Anda di halaman 1dari 66

PERANAN ADMINISTRASI DALAM STRATEGI

PEMASARAN DI OLD COFFEE SOREANG


KABUPATEN BANDUNG

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Dalam Menempuh Ujian Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Program Studi Administrasi Bisnis

Disusun Oleh :
Sandi Arisma

NIM (20217008)

POLITEKNIK KRIDATAMA

PROGRAM DIPLOMA TIGA (D3)

BANDUNG

2020
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir

“Peranan Administrasi Dalam Strategi Pemasaran di OLD COFFEE

Soreang Kabupaten Bandung”

Disusun Oleh :

Sandi Arisma
NIM : 20217008

Disetujui Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Dewi Untari, S.E, M.M Milla Mustikawati Sugandi, M.Pd


Nidn : 0408128801 Nidn : 0415118802

Direktur

Politeknik Kridatama

Lia Kurniawati, S.Ikom.,M.MPd.


Nidn : 0426107803
ABSTRAK

PERANAN ADMINISTRASI DALAM STRATEGI PEMASARAN DI OLD


COFFEE SOREANG KABUPATEN BANDUNG

Administrasi sangat penting dalam menunjang alur dari pemasaran

terutama untuk segi marketing dan promosi agar bisa berjalan sesuai dengan

harapan. Tujuan dari penulisan ini untuk mengetahui peranan administrasi dalam

proses pemasaran yang dijalankan oleh Old Coffee, Soreang, Kabupaten

Bandung.

Coffee shop Old Coffee, Soreang, Kabupaten Bandung sedang mengalami

permasalahan terhadap administrasi strategi pemasaran. Dimana sering terlihat

dari segi pemasaran dan promosi memiliki kekurangan SDM yang khusus untuk

menanganinya dibagian pemasaran, dan menyarankan agar dapat memperbaharui

strategi pemasarannya.

Oleh sebab itu peneliti melakukan penelitian ini bertujuan untuk

menemukan solusi terhadap permasalahan di Old Coffee, Soreang, Kabupaten

Bandung dalam membuat konsep pemasaran yang menjadi strategi bisnis

menguntungkan bagi perusahaan.

Metode yang digunakan oleh peneliti untuk Menyusun Laporan Tugas

Akhir ini menggunakan metode deskriptif. Dimana deskriptif menguraikan

pendapat informasi apa adanya sesuai dengan pertanyaan penelitian, kemudian


analisis kata-kata yang melatar belakangi informan berperilaku seperti itu,

direduksi, distrigulasi, disimpulkan dan diverifikasi.

Hasil analisis deskriptif menunjukan bahwa peranan administrasi strategi

pemasaran di Old Coffee, Soreang, Kabupaten Bandung sangat kurang baik. Dari

hasil penelitian disarankan agar Old Coffee, Soreang, Kabupaten Bandung dapat

memperbaiki dari administrasi pemasaran agar melengkapi sarana dan prasarana

dalam menjungjung tinggi kepuasan konsumen.

Kata kunci : Administrasi, Pemasaran, Promosi


ABSTRACT

Administration is very important in supporting the flow of the market, especially


in terms of marketing and promotion so that it can run as expected. The purpose
of this paper is to determine the role of administration in the marketing process
carried out by Old Coffee, Soreang, Kabupaten Bandung.

“Old Coffee” coffee shop, Soreang, Kabupaten Bandung is experiencing


problems with the administration of marketing strategies. Where it is often seen
from marketing and promotion view that it has a special lack of human resources
to deal with it in the marketing division, and thus they want to improve their
marketing strategy.

Therefore, the researchers conducted this study which is aimed to find


solutions to problems in Old Coffee, Soreang, Kabupaten Bandung in making a
marketing concept that became a profitable business strategy for the company.

The method used by researchers to compile this final report is descriptive


methods. Descriptive method describes the opinion of the information as it is in
accordance with the research question, then the analysis of the words behind the
informant's behavior is reduced, stimulated, concluded and verified.

The results of the descriptive analysis show that the role of marketing
strategy administration in “Old Coffee”, Soreang, Kabupaten Bandung is very
poor. Based from the research results, it is suggested that “Old Coffee”, Soreang,
Kabupaten Bandung must improve the marketing administration and to complete
the facilities and infrastructure in order to meet consumer satisfaction.

Keywords: Administration, Marketing, Promotion


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr.Wb

Dengan rahmat Allah SWT, segala puji dan syukur peneliti ucapkan

kehadiran-Nya yang telah memberikan segala anugerah-Nya kepada peneliti

sehingga dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang berjudul:

“PERANAN ADMINISTRASI DALAM STRATEGI PEMASARAN DI OLD

COFFEE SOREANG KABUPATEN BANDUNG”. Maksud penyusunan tugas

akhir ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menmpuh ujian

ahlimadya Program Studi Administrasi Bisnis pada Politeknik Kridatama.

Peneliti menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari sempurna,

mengingat keterbatasan kemampuan, pengalaman, dan pengetahuan peneliti baik

dalam hal penyajian maupun penggunaan Bahasa. Namun demikian inilah yang

terbaik yang peneliti lakukan dan semoga tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak. Oleh karena itu semua masukan, kritik dan saran yang sifatnya

membangun sangat peneliti harapkan bagi penyempurnaan tugas akhir ini.

Selama persiapan, penyusunan, sampai dengan penyelesaian tugas akhir

ini peneliti banyak mendapat bimbingan, bantuan, dan dorongan yang sangat

berarti dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan ketulusan hati yang

paling mendalam, peneliti mengucapkan terimakasih yang begitu besar kepada:

1. Allah SWT yang telah melimpahkan kasih saying, berkah, rahmat, dan

karunia-Nya yang begitu besar kepada peneliti.


2. Bapak dan Mamah tercinta atas semua kasih saying, bantuan,

dukungan moril dan materil, nasihat serta doa yang telah diberikan

kepada peneliti selama ini.

3. Lia Kurniawati, S.Ikom., M.MPd. selaku direktur Politeknik

Kridatama.

4. Dewi Untari, S.E, M.M. selaku dosen pembimbing I.

5. Milla Mustikawati Sugandi, M.Pd.

6. Seluruh dosen dan staff Politeknik Kridatama bandung, yang telah

membimbing, mendidik, dan memberikan bekal ilmu pengetahuan

kepada penulis.

7. Faldi Rafsanjani dan Riki Andriansyah, selaku owner coffee shop OLD

COFFEE SOREANG KABUPATEN BANDUNG

8. Seluruh staff dan karyawan coffee shop OLD COFFEE SOREANG

KABUPATEN BANDUNG yang tidak dapat disebutkan satu per satu

terimakasih atas doa dan dukungan yang diberikan selama ini.

9. Saudara-saudara tersayang yang selalu memberikan dukungan. Serta

seluruh keluarga besar yang selalu mendoakan selama penyusunan

tugas akhir.

10. Sahabat terbaik yang selalu memberikan bantuan, canda, tawa,

penyemangat dan dukungan selama menyelesaikan tugas akhir Wuli

Naila, Mochammad Irsyad, Dasep Fauzi, Irsal Anaba, Pian Sopian,

Andri Nurdiansyah.
11. Faldi Rafsanjani dan Dodi Samsudin yang senantiasa meminjamkan

laptopnya dalam penyusunan tugas akhir ini.

12. Seluruh teman-teman dari Politeknik Kridatama masa bakti 2017-2018

dan masa bakti 2018-2020.

13. Seluruh anak-anak Administrasi Bisnis yang telah banyak memberikan

pengalaman berharga dan juga ilmu-ilmu yang bermanfaat bagi

peneliti.

14. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu per satu dalam

kesempatan ini,yang telah memberikan bantuan dalam proses

penyelesaian tugas akhir ini.

Akhir kata, dengan segala kerendahan hati penulis ucapkan terima kasih

yang tidak terhingga pada semua pihak yang terlibat, dengan harapan

semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Semoga

Allah SWT membalas perbuatan kita, Aamiin.

Bandung, 31 Agustus 2020


DAFTAR ISI
ABSTRAK...............................................................................................................3
ABSTRACT...............................................................................................................5
KATA PENGANTAR.............................................................................................6
BAB I.....................................................................................................................11
PENDAHULUAN.................................................................................................11
A. Latar Belakang............................................................................................11
B. Identifikasi Masalah.......................................................................................15
C. Rumusan Masalah..........................................................................................15
D. Tujuan Penelitian...........................................................................................15
E. Batasan Masalah............................................................................................16
F. Metode Penelitian...........................................................................................17
G. Sistematika Penulisan....................................................................................17
BAB II....................................................................................................................19
LANDASAN TEORI.............................................................................................19
A. Administrasi................................................................................................19
B. Tugas administrasi......................................................................................20
C. Fungsi Administrasi....................................................................................21
D. Peran Administrasi........................................................................................25
E. Pemasaran......................................................................................................29
F. Marketing mix (Bauran pemasaran 7P).........................................................31
G. Strategi Pemasaran........................................................................................35
H. Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial.....................................................37
BAB III..................................................................................................................39
OBJEK PENELITIAN & METODE PENELITIAN.............................................39
A. Objek Penelitian..........................................................................................39
a. Profil Perusahaan.....................................................................................39
b. Visi dan Misi...........................................................................................39
c. Struktur Organisasi..................................................................................40
d. Waktu Kerja............................................................................................40
B. Metode Penelitian.......................................................................................41
C. Pengumpulan data.......................................................................................42
a. Observasi.................................................................................................42
BAB IV..................................................................................................................45
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN.....................................................45
A. Peran Administrasi Strategi Pemasaran di Old Coffee...............................45
B. Strategi Pemasaran di Old Coffee...............................................................48
C. Faktor Kendala Yang Dihadapi Dalam Pemasaran Old Coffee Soreang
Kabupaten Bandung...........................................................................................51
BAB V....................................................................................................................55
PENUTUP..............................................................................................................55
A. Kesimpulan.................................................................................................55
B. Saran............................................................................................................56
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................57
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era revolusi 4.0, kehidupan dan kondisi manusia semakin

berkembang pesat, dimana jaman teknologi sekarang masyarakat umum

selalu mengalami hal dalam padatnya beraktifitas dan tuntutan kerja yang

tinggi, baik pegawai kantoran maupun pegawai swasta. Membuat

masyarakat mengalami stress, lelah oleh aktifitasnya sehari-hari dengan

lelah oleh aktifitasnya sehari-hari membuat masyarakat memerlukan waktu

luang dalam melepas kelelahan dengan cara pergi berlibur, berjalan-jalan,

atau berkumpul dengan keluarga dan kerabat.

Coffee shop atau kedai kopi merupakan salah satu pilihan

masyarakat untuk melepas kelelahan atau stress yang dialami setelah

rutinitas sehari-hari. Karena di masa ini kopi bukan lagi kebiasaan untuk

menghilangkan kantuk, tapi sudah menjadi life style. Kedai, warung, atau

tempat ngopi menjamur. Ada yang skalanya kecil, hanya sebatas warung

di ujung gang dengan kursi-kursi panjang atau kedai dekat kampus dengan

layanan wifi yang cepat, hingga tempat kumpul-kumpul keren yang ada di

mall, hotel berbintang, maupun kafe-kafe dijalan. Kopi bisa di dapatkan

dengan mudah.

Terlepas dari minum kopi sudah menjadi life style, bisnis kopi

mempunyai peluang besar di Indonesia. Berbisnis kopi di Indonesia


sendiri tidak akan kesusahan mencari bahan baku utama yang berupa kopi,

karena Indonesia sendiri adalah penghasil biji kopi terbesar ke tiga setelah

Vietnam dan Brazil. Saat ini rata-rata konsumsi kopi di Indonesia 685 ribu

ton per tahun, atau 8,9%. Indonesia sendiri juga sudah mengekspor produk

olahan kopi yang tersebar ke negara tujuan ekspor seperti Filipina,

Malaysia, Thailand, Singapura, China dan Uni Emirat Arab (Deny,2016).

Usaha kedai kopi di Indonesia secara umum masih menggunakan

strategi konvesional, dimana calon konsumen yang datang pesan kopi dan

kemudian duduk menikmati kopi di kedai kopi. Dari sini, pemiliki kedai

kopi pasti akan berpikir keras menawarkan suasana yang tidak hanya

nyaman tapi memiliki konsep yang khas agar mampu meningkatkan daya

tarik konsumen. Ada kedai kopi yang memiliki konsep minimalis pada

dekorasi kedai kopinya, ada juga yang menggunakan konsep sajian dengan

mengkombinasikan makanan yang dapat meningkatkan karakter rasa kopi,

dan sering dikenal dengan sebutan coffee pairing, dan banyak lagi konsep

yang diterapkan pemilik kedai kopi dengan harapan dapat membantu

pemasaran dalam meningkatkan penjualan bisnis kedai kopinya.

Dalam berbicara tentang bisnis berarti berhubungan dengan

konsumen untuk mendapatkan profit atau keuntungan bagi perusahaan.

Konsumen merupakan aset paling berharga dalam dunia bisnis. Daya

Tarik konsumen akan sangat berpengaruh dalam kelangsungan bisnis.

Salah satu ketertarikan dan kepuasan konsumen dari segi pemasaran

tempat, lokasi, dan fasilitas yang ditawarkan.


Menurut (Louis E.Kurt,2008) mendefinisikan, “Strategi pemasaran

sebagai keseluruhan program perusahaan dalam menentukan target pasar

dan memuaskan konsumen dengan membangun kombinasi elemen dari

marketing mix; produk, distribusi, promosi, dan harga.

Kepuasan konsumen tak hanya dari segi fasilitas dan kenyamanan

nya. Melainkan dari segi konsistensi pemasaran nya pun diperhatikan dari

hal penyampaian dan komunikasi kepada konsumen karena strategi

pemasaran yang baik dan efektif akan menentukan banyak ataupun

sedikitnya konsumen yang sekaligus mempengaruhi laba atau pendapatan

suatu perusahaan.

Salah satu coffee shop yang memiliki menu makanan dan minuman

yang beragam dan cukup lengkap adalah Old Coffee. Usaha yang

didirikan 24 Agustus 2014 oleh tiga orang pemuda dari Soreang,

Kabupaten Bandung. Lokasi yang dipileh juga sangat stategis, yang

bertempatan di jalan utama Gading Tutuka I, Soreang, Kabupaten

Bandung. Dengan tempat yang strategis membuat Old Coffee tidak sulit

untuk mendapatkan konsumen. Namun, tempat yang strategis saja tidak

cukup untuk membuat konsumen bertahan. Dari segi menu yang

ditawarkan juga harus lengkap agar konsumen dapat memiliki banyak

pilihan untuk sekedar minum atau makan di Old Coffee.

Dengan strategi pemasaran yang dilakukan, banyak juga

menghadirkan desain kedai kopi yang menarik sehingga banyak orang

berdatangan. Strategi pemasaran kedai kopi bisa dimulai dari segi desain
interiornya. Desain ini membuat dekorasi ruangan dengan tema yang

menarik agar konsumen merasa puas. Agar lebih dikenal oleh konsumen,

membuat cup yang berlogo kafe, memasarkan lewat stiker, dan sajian

menu yang anti mainstream.

Saat ini Administrasi dalam strategi pemasaran di OLD COFFEE

tidak terlalu luas dalam jangkauan di daerah Kabupaten Bandung. Dalam

pemasaran nya butuh evaluasi dan sesuatu hal baru yang memungkinkan

bisa membuat daya Tarik Coffee Shop ini lebih dikenal konsumen dan

jangkauan kepada masyarakatnya pun luas.

Sehubungan dengan permasalahan yang diterangkan diatas, maka peneliti

mengambil judul : (PERANAN ADMINISTRASI DALAM STRATEGI

PEMASARAN DI OLD COFFEE SOREANG KABUPATEN

BANDUNG)
B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, coffee shop di Old Coffee

dalam pemasaran nya belum memberikan hasil yang maksimal dan untuk

wilayah nya kurang strategis, maka Old Coffee berupaya meningkatkan

promosi melalui teknologi dan informasi berbagai media sosial seperti

instagram, facebook, jasa seperti gojek dan grab.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang diuraikan oleh peneliti diatas

maka terdapat beberapa masalah yang terjadi. Dan masalah yang terjadi

diantaranya sebagai berikut :

1. Bagaimana peran administrasi pemasaran di Old Coffee?

2. Bagaimana strategi pemasaran di Old Coffee?

3. Faktor apa saja yang menjadi kendala dalam pemasaran di Old Coffee?

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah yang diuraikan oleh peneliti

diatas maka terdapat beberapa tujuan dan manfaat. Dan tujuan peneliti

diantaranya sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui peran administrasi pemasaran di Old Coffee.

2. Untuk mengetahui strategi pemasaran di Old Coffee.

3. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi kendala terhadap

pemasaran di Old Coffee.

Sedangkan manfaat dari peneliti Tugas Akhir ini sebagai berikut :


1. Manfaat teoritis

a. Peneliti diharapkan dapat menambah wawasan dari ilmu administrasi

dalam pemasaran.

b. Dapat menambah pembendaharaan referensi di perpustakaan

Politeknik Kridatama Bandung serta menambah pengetahuan dan

informasi bagi mahasiswa/I khususnya yang berjurusan Administrasi

Bisnis yang akan meneliti masalah yang sama.

c. Sebagai referensi untuk memecahkan masalah yang berhubungan

dengan administrasi dan strategi pemasaran.

2. Manfaat praktis

a. Bagi perusahaan diharapkan agar bisa menemukan solusi masalah

yang menyebabkan pemasaran kurang baik

b. Bagi peneliti diharapkan agar dapat menambah ilmu tentang

administrasi dan sebagai bahan penelitian.

c. Sebagai bahan referensi untuk peneliti lainnya dan pelaku bisnis lain

yang sedang memiliki masalah.

E. Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang diuraikan

peneliti diatas, maka penelitipun memandang perlu melakukan pembatasan

masalah yang akan diteliti. Hal ini dimaksud agar peneliti bisa lebih

terfokus terhadap topik masalah menjadi pokok bahasan permasalahan

pada administrasi dalam strategi pemasaran yang sedang diteliti. Dan


masalahan yang peneliti teliti adalah peranan administrasi dalam strategi

pemasaran di Old Coffee.

F. Metode Penelitian

Berdasarkan permasalahan dan subyek penelitian yang diteliti,

maka penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode

deskriptif. Menurut Husaini dan Purnomo (2009), mengatakan bahwa

penelitian deskriptif kualitatif adalah menguraikan pendapat informasi apa

adanya sesuai dengan pertanyaan penelitian, kemudian analisis dengan

kata-kata yang melatar belakangi informan berperilaku seperti itu,

direduksi, distrigulasi, disimpulkan dan diverifikasi.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika ini diperlukan agar Laporan Tugas Akhir ini dapat

mudah dipahami dan dimengerti. Untuk memperoleh pembahasan secara

garis besar peneliti membagi Laporan Tugas Akhir ini menjadi 5 Bab yang

terdiri dari :

BAB I : Pendahuluan
Dalam BAB ini akan diuraikan mengenai latar belakang
penelitian, identifikasi masalah, perumusan masalah,
maksud dan tujuan, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
BAB II : Landasan Teori
Dalam BAB ini akan diuraikan mengenai pemahaman
tentang administrasi dan strategi pemasaran.
BAB III : Metode Penelitian
Dalam BAB ini diuraikan mengenai objek dan metode
penelitian.
BAB IV : Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Dalam BAB ini diuraikan mengenai hasil penelitian serta
pembahasan tentang peranan administrasi dalam strategi
pemasaran di OLD COFFEE
BAB V : Kesimpulan dan Saran
Bagian ini merupakan bagian dari penutup Laporan Tugas
Akhir, isi BAB ini merupakan kesimpulan umum pokok-
pokok masalah pembahasan Laporan Tugas Akhir dari
bab-bab sebelumnya. Selain itu juga terdapat saran yang
dianggap perlu dan berhubungan dengan hasil laporan
tugas akhir ini bertujuan untuk memajukan perusahaan.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Administrasi

Administrasi berasal dari bahasa latin yaitu ad yang berarti intensif

dan ministrare yang berarti melayani, membantu dan memenuhi. Menurut

Chisyanti Dewi, Irra (2011) dalam buku yang berjudul Pengantar Ilmu

Administrasi pengertian administrasi dapat dibedakan menjadi dua bagian

yaitu :

1. Administrasi dalam arti sempit, yaitu Administrasi berasal dari

kata Administratie (bahasa Belanda), yang diartikan sebagai

pekerjaan tulis menulis atau ketatausahaan atau kesekretarisan,

meliputi kegiatan: menerima, mencatat, menghimpun, mengolah,

mengadakan, mengirim, menyimpan.

2. Administrasi dalam arti luas, yaitu Administrasi merupakan proses

kerjasama beberapa individu dengan cara yang efiesien dalam

mencapai tujuan sebelumnya.

Ada pula pengertian administrasi menurut para ahli diantaranya :

Menurut Dr. Sondang P. Siagian MPA (2006) dalam bukunya

“Filsafat Administrasi” Setiap bentuk persekutuan antara dua orang atau

lebih yang bekerja bersama serta secara formal terikat dalam rangka

pencapaian suatu tujuan yang telah ditentukan dalam ikatan yang terdapat
seorang atau beberapa orang yang disebut atasan dan seorang atau

sekelompok orang yang disebut bawahan.

Menurut Felix A.Nigro dan L.Loyd G.Nigro (2014) yang dikutip

oleh Harbani Pasolong dalam buku “Teori Administrasi Publik”

a. Suatu kerja sama kelompok dalam lingkungan pemerintah.

b. Meliputi tiga cabang pemerintah: eksekutif, legislatif, dan serta

hubungan diantara mereka.

c. Mempunyai peranan penting dalam perumusan kebijakan

pemerintah, dan karenanya merupakan sebagian dari proses politik.

d. Sangat erat berkaitan dengan berbagai macam kelompok swasta

dan perorangan dalam menyajikan pelayanan kepada masyarakat.

e. Dalam beberapa hal berbeda pada penempatanpengertian dengan

administrasi perseorangan.

Jadi, bisa disimpulkan Administrasi itu adalah proses

penyelenggaraan dan pengendalian kegiatan usaha yang dilakukan oleh

sekelompok manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama.

B. Tugas administrasi

Ruang Lingkup tugas administrasi dapat dikatakan tugas pelayanan

disekitar keterangan-keterangan yang berwujud (Gie, 2007) yaitu : 

 Menghimpun

Merupakan kegiatan-kegiatan mencari dan mengusahakan


tersedianya segala keterangan yang tadinya belum ada atau

berserakan dimana-mana sehingga siap untuk dipergunakan

bilamana diperlukan. 

 Mencatat

Merupakan kegiatan yang mebubuhkan dengan berbagai

peralatan tulis   keterangan-keterangan yang diperluka

sehingga berwujud tulisan yang dapat dibaca, dikirim dan

disimpan

 Mengelola

Merupakan bermacam-macam kagiatan mengerjakan

keterangan-keterangan dengan maksud menyajikan dalam

bentuk yang berguna. 

 Mengirim

Merupakan kegiatan yang menyimpan dengan berbagi cara

dan alat dari satu pihak kepihak lain. 

 Menyimpan

Merupakan kegiatan menaruh dengan berbagai cara dan alat

ditempat tertentu yang aman. 

C. Fungsi Administrasi

Pada dasarnya fungsi administrasi dan fungsi manajemen adalah

sama, perbedaannya dimana fungsi administrasi adalah untuk menentukan

tujuan organisasi dan merumuskan kebijaksanaan umum, sedangkan

fungsi manajemen bersifat melaksanakan kegiatan yang perlu


dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam batas-batas

kebijaksanaan yang dirumuskan. Fungsi manajemen menurut Harold

Koentz yang dikutip oleh Ulbert Silalahi dalam bukunya yang berjudul

Asas-asas Manajemen (2011), bahwa fungsi manajemen meliputi POSDC.

Diperjelas sebagai berikut :

 Planning (perencanaan)

Penetapan sejumlah pekerjaan yang akan dilaksanakan kemudian.

Perencanaan merupakan aktivitas untuk memilih dan

menghubungkan fakta serta aktivitas membuat rencana mengenai

kegiatan-kegiatan apa yang akan dilakukan dimasa depan. Maka

seorang manajer dituntut untuk dapat membuat rencana terlebih

dahulu tentang kegiatan yang akan dilakukan. Proses perencanaan

sangat penting dilaksanakan sebagai pedoman atau pegangan

dalam pengerjaan aktivitas selanjutnya. Adapun beberapa aktivitas

perencanaan adalah peramalan, pengembangan tujuan-tujuan,

pengembangan strategi-strategi, pemrograman, penjadwalan,

penganggaran, pengembangan kebijakan-kebijakan, dan

pengembangan prosedur-prosedur.

 Organizing (pengorganisasian)

Pengorganisasian adalah usaha yang dilakukan untuk menciptakan

hubungan kerja antar personal dalam organisasi dengan cara

mengelompokan orang-orang beserta penetapan tugas-tugas,

fungsi-fungsi, wewenang, dan tanggung jawab masing-masing agar


tercapainya tujuan bersama melalui aktivitas-aktivitas yang

berdaya dan berhasil guna karena dilakukan secara efektif dan

efisien.

 Staffing (pengadaan tenaga kerja)

Penyusunan kepegawaian pada suatu organisasi dari awal masa

penerimaan, seleksi, orientasi, pelatihan dan pengembangan karir

hingga menggerakan pegawai agar setiap tenaga kerja yang ada

memberikan dan melaksanakan suatu kegiatan yang

menguntungkan organisasi.

 Directing (pemberian bimbingan)

Fungis directing atau sering dikenal dengan leading adalah satu

kegiatan yang berhubungan dengan pemberian perintah dan saran

agar para bawahan dapat mengerjakan tugas yang dikehendaki

manajer. Kegiatannya meliputi mengambil keputusan, mengadakan

komunikasi antara manajer dan bawahan agar ada rasa saling

pengertian, memberikan semangat, motivasi ataupun dorongan

kepada bawahan dalam melaksanakan tugasnya, memilih orang-

orang yang mempunyai kemampuan untuk bergabung dalam

kelompoknya, dan memperbaiki pengetahuan serta sikap bawahan

agar terampil dalam mengerjakan pekerjaan.

 Controlling (pengawasan)
Melalui aktivitas pengendalian, manajer harus mengevaluasi dan

menilai pekerjaan-pekerjaan yang dilakukan bawahannya untuk

mengetahui apakah pekerjaan dilakukan sesuai dengan rencana

yang telah ditetapkan atau tidak. Pengendalian tidaklah bermaksud

untuk mencari kesalahan bawahan. Namun pengendalian dilakukan

bertujuan untuk mencari penyimpangan yang terjadi sehingga

dapat dilakukan perbaikan ke arah yang lebih baik.

Sedangkan fungsi administrasi menurut George R. Terry, 1958

dalam bukunya Principles of Management (Sukarna, 2011), dikenal

dengan istilah “POAC” yaitu:

 Planning (perencanaan)

Pada proses ini, pada umumnya menyangkut pada sebuah

keputusan dalam meramalkan dan menetukan keputusan yang

dibuat. Dalam melakukan perkiraan yang akan terjadi dimasa yang

akan datang dilakukan berdasarkan pengalaman sebelumnya atau

masa lalu dan saat ini. Administrasi data yang didapat secara

lengkap bisa menafsirkan ketepatan perencanaan yang

diperkirakan.

 Organizing (pengorganisasian)

Pada hakikatnya fungsi dari sebuah organisasi berkaitan dengan

usaha yang dilakukan dalam pengembangan hubungan kerja dan

pembagiannya dalam suatu badan usaha atau organisasi.


 Actuating (penggerakkan)

Usaha untuk mendapatkan hasil dengan penggerakkan terhadap

orang lain. Actuating ini lebih lunak jika dibandingkan dengan

directing atau commanding. Actuating atau penggerakkan bisa

dilakukan oleh atasan atau pimpinan untuk memberikan motivasi

dan menggerakkan bawahannya agar dalam melakukan

pekerjaannya  dapat dilakukan dengan sebaik mungkin.

 Controlling (pengawasan)

Controlling atau pengawasan juga bisa diartikan pengendalian

merupakan sebuah proses pengamatan yang dilakukan secara terus

menerus atau berkala dalam suatu kegiatan atau pelaksanaan sesuai

pada rencana kerja yang sebelumnya telah disusun rapi dan

mengadakan pengoreksian bila dibutuhkan.

D. Peran Administrasi

Pengertian peran menurut Soerjono Soekanto (2002), yaitu peran

merupakan aspek dinamis kedudukan (status), apabila seseorang

melaksanakan hak dan kewajibannya sesuai dengan, maka ia menjalankan

suatu peranan. Dalam sebuah organisasi setiap orang memiliki berbagai

macam karakteristik dalam melaksanakan tugas, kewajiban atau tanggung

jawab yang telah diberikan oleh masing-masing organisasi atau lembaga.


Sedangkan menurut Gibson Invancevich dan Donelly (2002) peran

adalah seseorang yang harus berhubungan dengan 2 sistem yang berbeda,

biasanya organisasi.

Kemudian menurut Riyadi (2002), peran dapat diartikan sebagai

orientasi dan konsep dari bagian yang dimainkan oleh suatu pihak dalam

oposisi sosial. Dengan peran tersebut, sang pelaku baik itu individu

maupun organisasi akan berperilaku sesuai harapan orang atau

lingkungannya. Peran juga diartikan sebagai tuntutan yang diberikan

secara struktural (norma-norma, harapan, tabu, tanggung jawab) dan

lainnya. Dimana didalamnya terdapat serangkaian tekanandan kemudian

yang menghubungkan pembimbing dan mendukung fungsinya dalam

mengorganisasi. Peran merupakan seperangkat perilaku dengan kelompok,

baik kecil maupun besar, yang kesemuanya menjalankan berbagai peran.

Hakekatnya peran juga dapat dirumuskan sebagai suatu rangkaian

perilaku tertentu yang ditimbulkan oleh suatu jabatan tertentu.

Kepribadian seseorang juga mempengaruhi bagaimana peran itu harus

dijalankan. Peran yang dimainkan/diperankan pimpinan tingkat atas,

menengah maupun bawah akan mempunyai peran yang sama.

Sutarto (2009) mengemukakan bahwa peran itu terdiri dari tiga

komponen, yaitu :

a. Konsepsi peran, yaitu : Kepercayaan seseorang tentang apa yang

dilakukan dengan suatu situasi tertentu.


b. Harapan peran, yaitu : Harapan orang lain terhadap sesorang yang

menduduki posisi tertentu mengenai bagaimana ia seharusnya

bertindak.

c. Pelaksanaan peran, yaitu : Perilaku sesungguhnya dari seseorang yang

berada pada suatu posisi tertentu. Kalo ketiga komponen tersebut

berlangsung serasi, maka interaksi sosial akan terjalin kesinambungan

dan kelancarannya.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat disimpulkan peran

sebagai berikut :

a. Peran adalah pengaruh yang diharapkan dari seseorang dalam dan

antar hubungan sosial terntentu.

b. Peran adalah pengaruh yang berhubungan dengan status atau

kedudukan sosial tertentu.

c. Peran berlangsung bilamana seseorang melaksanakan hak-hak dan

kewajiban-kewajibannya sesuai dengan statusnya.

d. Peran terjadi bila ada suatu tindakan dan bilamana ada kesempatan

yang diberikan.

Adapun pembagian peran menurut Soekanto (2001) peran dibagi

menjadi 3 yaitu sebagai berikut :

1. Peran Aktif

Peran aktif adalah peran yang diberikan oleh anggota kelompok

karena kedudukannya didalam kelompok sebagai akrifitas

kelompok, seperti pengurus, pejabat, dan lain sebagainya.

2. Peran partisipatif

Peran partisipatif adalah peran yang diberikan oleh anggota

kelompok kepada kelompoknya yang memberikan sumbangan

yang sangat berguna bagi kelompok itu sendiri.


3. Peran pasif

Peran pasif adalah sumbangan anggota kelompok yang bersifat

pasif, dimana anggota kelompok menahan dari agar memberikan

kesempatan kepada fungsi-fungsi lain dalam kelompok sehingga

berjalan dengan baik.

Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengertian peran

merupakan suatu tindakan yang membatasi seseorang maupun suatu

organisasi untuk melakukan suatu kegiatan berdasarkan tujuan dan

ketentuan yang telah disepakati bersama agar dapat dilakukan dengan

sebaik-baiknya.

E. Pemasaran

Pengertian pemasaran dapat diartikan sebagai ujung tombak bagi

keberhasilan suatu kegiatan usaha dalam mencapai tingkat keuntungan

optimal sesuai tujuan yang telah direncanakan. Pemasaran secara umum

juga dikenal sebagai kegiatan untuk mendistribusikan/menjual barang dan

jasa perusahaan kepada konsumen. Pengertian tersebut tidak sepenuhnya

benar, karena kegiatan pemasaran pada hakikatnya tidak hanya penjualan

suatu produk akan tetapi juga pada bagaimana perusahaan mampu

membangun suatu komunitas yang akan selalu menggunakan produk-

produk yang dihasilkannya.

Pemasaran sebagai suatu proses kegiatan yang dipengaruhi oleh

berbagai faktor sosial, budaya, politik, ekonomi dan manajerial.


Sedangkan menurut Philip Kotler (2008:10), mendefinisikan pemasaran

adalah proses sosial dan managerial dengan mana seseorang atau

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui

penciptaan dan pertukaran produk dan nilai.

Menurut Kotler dan Armstrong (2001) Pemasaran adalah suatu

proses sosial dan managerial yang membuat individu dan kelompok

memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan

dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Sedangkan menurut Drucker (Kotler, 2008) Tujuan pemasaran

adalah mengetahui dan memahami pelanggan dengan baik sehingga

produk atau jasa itu cocok dengan pelanggan dan selanjutnya mampu

menjual dirinya sendiri.

Manajemen pemasaran menjelaskan bahwa strategi pemasaran

pada dasarnya adalah rencana yang menyeluruh, terpadu dan menyatu di

bidang pemasaran yang memberikan panduan tentang kegiatan yang akan

dijalankan untuk dapat tercapainya tujuan pemasaran suatu perusahaan.

Dengan kata lain, strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan

sasaran, kebijakan dan aturan yang memberi arah kepada usaha-usaha

pemasaran perusahaan dari waktu ke waktu, pada masing-masing

tingkatan dan acuan serta lokasinya, terutama sebagai tanggapan

perusahaan dalam menghadapi lingkungan dan keadaan persaingan yang

selalu berubah. Salah satu unsur strategi pemasaran terpadu adalah strategi
marketing mix yang merupakan strategi yang dijalankan perusahaan yang

berkaitan dengan penentuan bagaimana perusahaan menyajikan penawaran

produk pada segmen pasar tertentu yang merupakan sasaran pasarnya agar

mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen. Variabel marketing

mix ini agar dapat di koordinasikan dalam melaksanakan program

pemasaran secara efektif.

Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

pemasaran adalah keseluruhan aktivitas perusahaan yang meliputi riset,

perencanaan, penetapan harga, promosi dan distribusi produk untuk

memuaskan kebutuhan dan keinginan pengonsumsi, sekaligus

menghasilkan laba yang optimal bagi perusahaan.

F. Marketing mix (Bauran pemasaran 7P)

Pengertian bauran pemasaran adalah sebagai berikut :

Bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran yang

digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan perusahaannya. Maka, dapat

disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan satu perangkat yang

terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi, yang didalamnya akan

menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu ditujukan

untuk mendapatkan respon yang diinginkan dari pasar sasaran. (Kotler dan

Keller, 2007).

a. Product (Produk)
Intensitas kompetisi di pasar memaksa perusahaan untuk

mengupayakan adaptasi produk yang tinggi guna meraih keungggulan

yang kompetitif atas pesaing, karena adaptasi produk dapat memperluas

basis pasar lokal dan ditingkatkan untuk preferensi lokal tertentu.

Konsumen semakin banyak memiliki alternatif dan sangat hati-hati dalam

menentukan keputusan untuk melakukan pembelian dengan

mempertimbangkan faktor-faktor kebutuhan, keunggulan produk,

pelayanan dan perbandingan harga sebelum memutuskan untuk membeli.

Dari faktor-faktor tersebut, keunggulan produk termasuk kedalam

pertimbangan utama sebelum membeli. Keunggulan kompetitif suatu

produk merupakan salah satu faktor penentu dari kesuksesan produk baru,

dimana kesuksesan produk tersebut diukur dengan parameter jumlah

penjualan produk. (Tjiptono, 2008).

b. Price (Harga)

Definisi harga adalah sejumlah uang ( ditambah beberapa produk)

yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari produk dan

pelayanannya. Dari definisi diatas dapat diketahui bahwa harga yang

dibayar oleh pembeli sudah termasuk layanan yang diberikan oleh penjual.

Banyak perusahaan mengadakan pendekatan terhadap penentuan harga

berdasarkan tujuan yang hendak dicapainya. Adapaun tujuan tersebut

dapat berupa meningkatkan penjualan, mempertahankan market share,

mempertahankan stabilitas harga, mencapai laba maksimum dan

sebagainya. (Engel, J; Blackwell R, 2004).


c. Place (Tempat)

Tempat atau saluran pemasaran meliputi kegiatan perusahaan yang

membuat produk tersedia bagi pelanggan sasaran. Saluran distribusi

adalah rangkaian organisasi yang saling tergantung yang terlibat dalam

proses untuk menjadikan suatu produk atau jasa siap untuk digunakan atau

dikonsumsi. Saluran distribusi dapat didefinisikan sebagai himpunan

perusahaan dan perorangan yang mengambil alih hak atau membantu

dalam pengalihan hak atas barang atau jasa tertentu selama barang atau

jasa tersebut berpindah dari produsen ke konsumen (Kotler, 2005).

d. Promotion (Promosi)

Promosi adalah suatu bentuk komunikasi pemasaran yang

merupakan aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,

mempengaruhi/membujuk, dan/atau meningkatkan pasar sasaran atas

perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli, dan loyal

pada produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan. Tjiptono

(2007).

e. People (orang)

Terdapat empat kriteria peranan atau pengaruh dari aspek people

yang mempengaruhi pelanggan, yaitu peran: Contractors: people disini

berinteraksi langsung dengan konsumen dalam frekuensi yang cukup

sering dan sangat mempengaruhi tetapi cukup sering berhubungan dengan

konsumen, misalnya: repsionis, Influencers: people mempengaruhi


konsumen dalam keputusan untuk membeli tetapi tidak secara langsung

kontak dengan konsumen. Isolated: people tidak secara langsung ikut serta

dalam marketing mix dan juga tidak sering bertemu dengan konsumen.

Misalnya: karyawan bagian administrasi penjualan, SDM dan data

processing. Lupiyoadi (2001).

f. Process (Proses)

Membedakan proses dalam dua cara, yaitu : Complexity, dalam hal

ini berhubungan dengan langkah-langkah dan tahap dalam proses.

Divegernce, berhubungan dengan adanya perubahan dalam langkah tahap

proses. Obyek utama dari pemasaran adalah mengidentifikasikan

kebutuhan dan keinginan pasar. Oleh karena itu jasa harus didesain untuk

memenuhi keinginan tersebut. Desain jasa tersebut disampaikan. Proses

mencerminkan bagaimana semua elemen bauran pemasaran

dikoordinasikan untuk menjamin kualitas dan konsistensi jasa diberikan

kepada pelanggan. Dengan demikian, pemasar harus dilibatkan ketika

desain proses jasa dibuat, karena pemasar juga sering terlibat dalam

pengawasan kualitas jasa. Lupiyoadi (2001:64).

g. Phisycal Evidence (Bukti fisik)

Perusahaan melalui tenaga pemasarnya menggunakan tiga cara

dalam mengelola bukti fisik yang strategis, yaitu sebagai berikut : An

attention-creating medium. Perusahaan jasa melakukan diferensiasi

dengan pesaing dan membuat sarana fisik semenarik mungkin untuk


menjaring pelanggan dari target pasarnya. As a message-creating medium.

Menggunakan simbol atau isyarat untuk mengkomunikasikan secara

intensif kepada audiens mengenai kekhususan kualitas dari produk jasa.

As effect-creating medium. Baju seragam yang berwarna, bercorak, suara

dan desain untuk menciptakan sesuatu yang lain dari produk jasa yang

ditawarkan. (Hurriyati, 2005:64).

G. Strategi Pemasaran

Pengertian strategi pemasaran yaitu keberadaan strategi sangat

penting dalam memasarkan produk sebaik apapun segmentasi pasar

sasaran, dan posisi pasar yang dilakukan tidak akan berjalan jika tidak

diikuti dengan strategi yang tepat.

Terdapat beberapa macam pengertian strategi dari para hali.

Menurut Marrus dalam Umar (2001) strategi didefinisikan sebagai suatu

proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada

tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau

upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi didefinisikan

secara khusus sebagai tindakan yang bersifat incremental (senantiasa

meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang

tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan (Prahalad

dalam Umar, 2001).

Menurut Chandra (2002), strategi pemasaran merupakan rencana

yang menjabarkan ekspektasi perusahaan akan dampak dari berbagai


aktivitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk atau lini

produknya di pasar sasaran tertentu. Program pemasaran meliputi

tindakan-tindakan pemasaran yang dapat mempengaruhi permintaan

terhadap produk, diantaranya dalam hal mengubah harga, memodifikasi

kampanye iklan, merancang promosi khusus, menentukan pilihan

saluranndistribusi, dan sebagainya.

Strategi pemasaran merupakan suatu manajemen yang disusun

untuk mempercepat pemecahan persoalan pemasaran dan membuat

keputusan-keputusan yang bersifat strategis. Setiap fungsi manajemen

memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan strategi pada level

yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak paling

besar dengan lingkungan eksternal, padahal perusahaan hanya memiliki

kendali yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh karena itu

pemasaran memainkan peranan penting dalam pengembangan strategi.

Jadi dapat disimpulkan dari pemasaran ataupun strategi pemasaran

nya, bahwa produk ataupun jasa yang dihasilkan oleh perusahaan tidak

mungkin dapat mencari sendiri pembeli ataupun peminatnya. Oleh karena

itu, produsen dalam kegiatan pemasaran produk atau jasanya harus

membutuhkan konsumen mengenai produk atau jasa yang dihasilkannya.

Salah satu cara yang digunakan produsen dalam bidang pemasaran untuk

tujuan meningkatkan hasil produk yaitu melalui kegiatan promosi.


H. Strategi Pemasaran Melalui Media Sosial

Pemasaran melalui media sosial (social media marketing) adalah

bentuk pemasaran langsung atau tidak langsung untuk membangun

kesadaran dan tindakan untuk sesuatu merek, bisnis, orang, atau badan lain

dan dilakukan dengan menggunakan alat-alat dari web sosial, seperti

blogging, mikroblogging, jejaring sosial, bookmark sosial, dan konten

(Gunelius, 2011).

Perkembangan teknologi elektronik mendorong semakin

berkembangnya teknologi informasi. Kemajuan teknologi komunikasi dan

informasi terlihat dengan banyaknya penemuan baru dalam bidang ini.

Diawali dengan transistor, kemudian berkembang menjadi microchip

system, komunikasi satelit dan lain-lain. Perubahan terbesar dalam bidang

komunikasi sejak munculnya televisi adalah penemuan dan pertumbuhan

internet. Internet merupakan bagian dari komunikasi digital. Komunikasi

digital juga mencakup elemen yang tidak ada di internet, seperti CD-

ROM, multimedia atau perangkat lunak komputer VR Virtual Reality,

yaitu gambar tiga dimensi yang seperti nyata (Severin dan Tankard, 2005).

Menurut Gunelius (2011), media sosial adalah penerbitan online

dan alat-alat komunikasi, situs, dan tujuan dari Web 2.0 yang berakar pada

percakapan, keterlibatan, dan partisipasi. Menurut wikipedia, definisi

media sosial adalah media online partisipatif yang mempublikasikan

berita, foto, video, dan podcast yang diumumkan melalui situs media

sosial. Biasanya disertai dengan proses pemungutan suara untuk membuat


media item menjadi populer. Instagram adalah jenis media sosial juga

merupakan suatu jejaring sosial media yang dapat digunakan melalui iOs,

Android, Blackberry, dan Windows Phone. Situs ini diresmikan pada

tanggal 6 Oktober 2010 (Bambang, 2012).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka diketahui

gambaran mengenai strategi komunikasi pemasaran online ialah dengan

memberikan gambar-gambar yang menarik dan keterangan detail tentang

produk yang menyertai foto (caption) seperti bahan produk, warna, dan

harga yang mudah di pahami.


BAB III

OBJEK PENELITIAN & METODE PENELITIAN


A. Objek Penelitian
a. Profil Perusahaan
Objek penelitian ini adalah peranan administrasi dalam strategi

pemasaran di old Coffee. Penelitian ini akan membahas tentang

administrasi strategi pemasaran di old coffee yang berada di Jl. Gading

Tutuka 1 no.68 Soreang, Kabupaten Bandung. Jumlah karyawan yang

berada di kafe ini berjumlah 5 orang, termasuk 2 owner yang ikut andil

dalam kegiatan operasional. Owner yang terjun pada operasional yaitu

Riki Andriansyah sebagai Manager Operasional dan Faldi Rafsanjani

sebagai Manager Purchasing. Sedangkan 1 orang sebagai barista yaitu

Faisal Dan 2 orang yang bertugas di dapur sebagai juru masak yaitu Sudir

dan Hendarsyah.

b. Visi dan Misi


1. Visi Old Coffee

Untuk menjadi coffee shop yang menyenangkan dan berkesan.

2. Misi Old Coffee

a. Kebersihan yang optimal (Individual, Equipment, Area kerja)

b. Pelayanan konsumen yang terbaik

c. Produk yang konsisten

d. Mensejahterakan karyawan

3. Company Value Old Coffee


a. Beriman (menerapkan kebaikan ajaran agama)

b. Fokus solusi (menyelesaikan masalah sebagai prioritas utama)

c. Peduli (membantu dan mendukung orang lain dengan tulus)

d. Inovatif (menjadi kreatif dan memberi nilai positif terhadap

perusahaan dan orang lain)

e. Disiplin (menaati semua aturan yang berlaku)

f. Teamwork (bekerja sama dengan yang lain untuk

menghasilkan kerja efektif dan efisien)

c. Struktur Organisasi

Owner = Faldi Rafsanjani dan Riki Andriansyah


Manager Operasional = Riki Andriansyah
Manager Purchasing = Faldi Rafsanjani
Bar = Faisal
Kitchen = Sudir dan Hendarsyah
d. Waktu Kerja
Old coffee mulai operasional dan melayani konsumen pada pukul

10.00-22.00 WIB, dengan pembagian jam kerja yang telah ditentukan.

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif

dimana menurut Sugiono (2012) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif

merupakan penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai vaiable

mandiri, baik satu variable atau lebih (independen) tanpa membuat

perbandingan, atau menghubungkan dengan variable lain yang diteliti dan

diasalisis sehingga menghasilkan kesimpulan. Tujuan metode deskriptif

merupakan untuk membuat gambaran secara sistematis dan akurat serta

menghubungkan fenomena yang diteliti. Yang mana akan memberikan

gambaran tentang peranan administrasi dalam strategi pemasaran.

Objek penelitian merupakan sasaran untuk mendapatkan suatu data.

Sesuai dengan pengertian objek penelitian yang dikemukakan oleh Husen

Umar (2005) sebagai berikut: “Objek penelitian menjelaskan tentang apa

dan atau siapa yang menjadi objek penelitian. Dimana dan kapan penelitian

dilakukan, bisa juga ditambahkan dengan hal-hal lain jika dianggap perlu”.

Sedangkan menurut I Made Wirartha (2006) pengertian objek

penelitian adalah : “Objek penelitian (variable penelitian) adalah

karakteristik tertentu yang mempunyai nilai, skor atau ukuran yang


berbeda untuk unit atau individu yang berbeda atau merupakan konsep

yang diberi lebih dari satu nilai.”

C. Pengumpulan data
a. Observasi
Teknik observasi merupakan metode dengan cara mengumpulkan

data mengamati lapangan secara langsung. Dimana bisa berupa melihat,

merekam, menghitung mengukur, dan mencatat kejadian. Menurut

Hariwijaya (2007) terdapat 2 jenis observasi yaitu observasi partisipan,

dimana peneliti melalukan penelitian secara langsung dengan cara terlihat

langsung dalam interaksi dengan objek penelitian. Dan observasi

nonpartisipan dimana peneliti melakukan penelitian dengan cara tidak

melibatkan secara langsung dengan interaksi objek penelitian.

Beberapa hal yang menjadi objek observasi oleh peneliti dimana

peneliti lebih terfokus pada strategi pemasaran yang dilakukan di old

coffee.

a. Wawancara

Merupakan metode dengan cara dua orang bertukar informasi

dengan cara tanya jawab sehingga dapat dikontruksikan makna dalam

suatu topik tertentu (Esterb, 2002). Dalam penelitian dikenal teknik

wawancara mendalam menurut Hariwijaya (2007) dimana memperoleh


keterangan dengan cara tanya jawab untuk tujuan penelitian sambil

bertatap muka antara yang memberikan informasi dengan si pewawancara.

Dengan cara tersebut peneliti bisa lebih banyak mendapatkan sumber data

yang dibutuhkan. Namun kekurangan dari metode ini dimana melibatkan

emosi sehingga kerjasama yang baik antara pemberi informasi dan

pewawancara. Pewawancara yang baik, ada beberapa hal yang perlu

diperhatikan pula dari segi jujur, mempunyai minat, berkepribadian dan

tidak tempramental, adaptif, akurasi, dan berkependidikan menurut Moser

dan Kalton (2005).

Dalam hal penelitian ini, peneliti mewawancarai beberapa orang

yang terlibat langsung dalam pemasaran.

b. Literatur

Literatur merupakan teknik pengumpulan data dengan melalui

teks-teks tertulis maupun soft-copy edition, seperti buku, jurnal, ebook,

maupun sumber-sumber dari internet yang bisa di akses secara online.

Dimana penulis dapat menambahkan referensi untuk menambah sumber

data yang dibutuhkan.

c. Dokumentasi

Teknik dokumentasi digunakan karena dalam banyak hal dokumen

dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsir bahkan meramalkan,

dilakukan bahan-bahan tertulis berupa arsip dan dokumen disamping itu,

ada beberapa alasan dari penggunaan dokumentasi antara lain : dokumen


dan recorder merupakan sumber yang stabil, kaya dan mendorong,

berguna sebagai bukti untuk suatu kejadian, memiliki sifat alamiah, sesuai

dengan konteks, lahir dan berada dalam konteks serta mudah dan tidak

sukar diperoleh. Adapun dokumentasi yang dilakukan oleh peneliti

dilokasi penelitian antara lain mendokumentasikan alur. Data merupakan

bahan penting yang berguna untuk permasalah yang terjadi. Data yang

dijadikan adalah informasi yang ada kaitannya dengan penelitian.

d. Studi Pustaka

Studi ini dapat diartikan sebagai suatu Langkah untuk memperoleh

informasi dari penelitian terdahulu yang harus dikerjakan, tanpa

memperdulikan apakah sebuah penelitian menggunakan data primer atau

data sekunder, apakah penelitian tersebut menggunakan penelitian

lapangan ataupun laboratorium atau di dalam ruangan. Nazir (2011)

menjelaskan studi kepustakaan adalah teknik pengumpulan data dengan

mengadakan studi penelaahan terhadap buku-buku, literatur-literatur,

catatan-catatan, dan laporan-laporan yang ada hubungannya dengan

masalah yang dipecahkan.

Pada penelitian ini, pengumpulan data merupakan salah satu

tahapan yang sangat penting dalam penelitian. Oleh karena itu, tahap ini

tidak boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat sesuai sesuai

prosedur dan ciri-ciri penelitian kualitatif. Sebab, kesalahan atau

ketidaksempurnaan dalam metode penelitian data akan berakibat fatal,


yakni berupa data yang tidak credible, sehingga hasil penelitiannya tidak

bisa dipertanggungjawabkan. Hasil penelitian demikian sangat berbahaya,

lebih-lebih jika dipakai sebagai dasar pertimbangan untuk mengambil

kebijakan publik.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Peran Administrasi Strategi Pemasaran di Old Coffee

Peran administrasi sangatlah penting bagi sebuah permasalahan

dikarenakan setiap perusahaan perlu penataan yang benar untuk

kelancaran berjalannya perusahaan. Disamping untuk kebutuhan

pemasaran bagi perusahaan, administrasi berguna bagi penyelesaian

permasalahan yang berjalan. Seperti halnya permasalahan tentang

peran administrasi dari segi pemasaran nya.

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di coffee shop Old

Coffee Soreang Kabupaten Bandung, Old Coffee memiliki ide atau

konsep yang berbeda mengenai pemasaran. Satu perusahaan mungkin

akan lebih menyukai konsep pemasaran dengan cara memproduksi

barang dalam skala besar dengan asumsi ongkos produksi dapat

ditekan, harga barang akan murah dan barang akan cepat laku. Tetapi

perusahaan lain, mungkin memiliki konsep pemasaran yang berbeda

melalui peningkatan kualitas barang yang dihasilkan.

Dari segi pemasaran nya Old Coffee lebih tertuju pada

keinginan dan kebutuhan konsumen, oleh karena itu konsep pemasaran

nya menganggap bahwa kepuasan konsumen adalah segalanya

sehingga barang atau jasa yang dihasilkan harus sesuai kebutuhan

mereka. Proses pemasaran sangat ditekankan untuk dipahami dan


diketahui oleh setiap individu. Seorang staf administrasi, yang kurang

memahami secara baik setiap hal yang perlu diaplikasikan ketika

mengembangkan tugas sebagai staf administrasi di Coffee shop Old

Coffee akan sangat berpengaruh terhadap keberadaan dan kinerja

intern perusahaan maupun citra perusahaan terhadap pelanggan.

Ada beberapa prosedur operasional peran administrasi

pemasaran di Old Coffee sebagai berikut:

1. Dalam pembuatan konsep pemasaran selalu berorientasi

pada pelanggan.

2. Membuat konsep kepuasan terhadap pelanggan.

3. Memasarkan konsep supaya menjadi nilai penjualan yang

dapat mendatangkan keuntungan.

4. Menyusun kegiatan yang menjadi daya tarik konsumen.

Konsep pemasaran berorientasi pada pelanggan itu untuk

meninjau bagaimana pembuatan konsep ini bisa menjadikan kepuasan

konsumen. Jika konsumen puas, maka dia akan melakukan

repurchasing (pembelian kembali) dan memberikan keuntungan bagi

perusahaan dalam jangka panjang. Dalam pemasaran berorientasi

pelanggan, berarti mengembangkan produk-produk yang memang

dibutuhkan pelanggan. Meskipun terlihat sederhana, pemasaran

berorientasi tidak terjadi begitu saja. Di coffee shop Old Coffee sendiri

berusaha memaksimalkan kepuasan pelanggan melalui perbaikan terus


menerus mulai dari produk, jasa, fasilitas, proses dan lingkungannya.

Salah satu cara meningkatkan kepuasan pelanggan adalah dengan

meningkatkan kualitas produk ataupun pelayanan. Sehingga dapat

menjadi sebuah strategi untuk meningkatkan kepuasan pelanggan

dengan cara meningkatkan kualitas dari Old Coffee sendiri. Hal ini

tentu membutuhkan biaya marketing dan promosi.

Peran administrasi strategi pemasaran berguna untuk

memperkenalkan produk atau jasa serta mutunya kepada konsumen,

dan memperkenalkan produk atau jasa yang baru. Pemasaran di coffee

shop Old Coffee dengan bentuk promosi, karena promosi merupakan

senjata ampuh bagi perusahaan dalam mengembangkan

mempertahankan usaha. Promosi salah satu faktor yang diperlukan

bagi keberhasilan dan strategi pemasaran yang diterapkan suatu

perusahaan terutama pada saat ini ketika era informasi berkembang

pesat.

Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller (2007) yang

dikutip dari buku Manajemen Pemasaran mengatakan bahwa kepuasan

konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul

setelah membandungkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan

terhadap kinerja yang diharapkan. Jika kinerja berada dibawah

harapan, pelanggan tidak puas. Hal ini dapat membawa dampak negatif

bagi perusahaan yaitu dapat menurunkan jumlah pelanggan dan


menyebabkan pelanggan tidak tertarik lagi menggunakan jasa

perusahaan sehingga akan menurunkan laba perusahaan.

B. Strategi Pemasaran di Old Coffee

Secara umum, strategi pemasaran merupakan salah satu cara

yang dilakukan oleh pelaku usaha dalam mencapai tujuan usahanya.

Berdasarkan hasil wawancara yang telah dilakukan, di coffee shop Old

Coffee Soreang Kabupaten Bandung, strategi pemasaran yang

diterapkan yaitu tidak membeda-bedakan pasar (undifferentiated

marketing). Old Coffee menerapkan strategi tersebut dengan tujuan

supaya dari semua kalangan menengah kebawah hingga menengah

keatas dapat menikmati kopi, ada juga menu yang menyediakan non

kopi untuk kalangan yang kurang menyukai kopi, berbagai bentuk dari

segi promosi melalui media sosial salah satu diantaranya facebook,

instagram, dan whatsapp sebagai broadcast.

Contoh dari media sosial Instagram.


Di Old Coffee sendiri owner sebagai pemilik usaha tersebut

menerapkan strategi pemasarannya yang disebut friendly customer

yang diartikan sebagai konsumen adalah teman, tidak ada batasannya,

dan bagaimana mendekatkan hubungan baik kepada konsumen.

Old Coffee membuat suatu brand awareness supaya lebih

dikenal di Soreang Kabupaten Bandung dan strategi marketing yang

berjalan membuat royal marketing customer dengan sistem cashback

dalam bulanan bagaimana caranya dalam keadaan tidak mempunyai

dana untuk marketing selaku owner mengalihkan konsumen dan

menjadikan konsumen tersebut sebagai marketing. Ada 2 program

strategi marketing yang dijalankan oleh Old Coffee yaitu marketing

online dan marketing offline. Strategi untuk marketing online

menerapkan digital marketing dan aplikasi online seperti grabfood

ataupun gofood,
Berikut adalah beberapa contoh strategi promosi di Old Coffee

Soreang Kabupaten Bandung :

Untuk marketing offline

strateginya membuat

kerjasama dengan instansi-instansi

dan perusahaan untuk

melakukan transaksi di Old Coffee, dan untuk sekarang Old Coffee

membuat satu program baru yang dinamakan brand ambassador, itu

merupakan orang-orang yang berpengaruh khususnya di daerah

Soreang Kabupaten Bandung untuk mempromosikan coffee shop Old

Coffee dan menjadi strategi bisnis untuk kedepannya bukan hanya

untuk beberapa tahun akan tetapi dalam jangka Panjang.

Strategi promosi Old Coffee melalui sebuah event live musik.


C. Faktor Kendala Yang Dihadapi Dalam Pemasaran Old Coffee
Soreang Kabupaten Bandung

Strategi pemasaran merupakan salah satu komponen penting

dalam pengendalian perusahaan. Unsur harga menjadi isu yang

relevan, diantara berbagai unsur dalam strategi pemasaran, dimana

segmentaasi pasar tersendiri di daerah Kabupaten Bandung daya

belinya masih kurang. Masyarakat masih sering membandingkan

dengan harga di daerah perkotaan. Seharusnya itu sudah tidak perlu

lagi karena sumber dari pembelian bahan baku antara Kabupaten dan

Kota masih sama. Mereka masih memilih membeli produk di daerah

Kota dari pada di Kabupaten yang dominan mereka menganggap harga

di Kabupaten cenderung mahal padahal, harga yang di pasarkan relatif

hampir sama dan sebenarnya lebih murah di Kabupaten. Jika dilihat

dari segi harga bahan baku antara Kabupaten dan Kota mempunyai

kesamaan tempat pembelian bahan baku. Bila dikaitkan dengan

kondisi ekonomi nasional yang sedang menghadapi pandemik saat ini.

Faktor harga menjadi salah satu masalah utama yang harus

dipertimbangkan. Bahan baku perusahaan yang menjadi busuk, faktor

modal juga menjadi alasan penghambat pemasaran yang terpaksa harus

menutup coffee shop sendiri yang tidak beroperasi selama pandemik

dan memulai kembali dari awal setelah mendapatkan kebijakan dari

pemerintah. Dengan kondisi yang sempat tutup selama pandemik

membuat Old Coffee, Soreang, Kabupaten Bandung memiliki hutang

ke beberapa supplier yang membuat Old Coffee, Soreang, Kabupaten


Bandung juga harus memikirkan hal tersebut. Tak hanya itu saja

setelah berjalan kembali banyak juga supplier yang tutup membuat

Old Coffee, Soreang, Kabupaten Bandung mencari supplier baru dan

harga menjadi tidak setabil. Dimana mempengaruhi dari segi harga

jual.

Namun, setelah mulai berjalan kembali tidak semudah yang

diperkirakan. Dikarenakan, coffee shop Old coffee, Soreang,

Kabupaten Bandung sendiri harus mengembalikan brand yang selama

ini terlupakan oleh masyarakat yang disebabkan oleh pandemik. Salah

satunya tempat yang harus di renovasi dan juga fasilitas yang ditambah

untuk menunjang konsumen agar mereka dapat nyaman dan kembali

mengunjungi coffee shop Old coffee, Soreang, Kabupaten Bandung.

Karena jika tempat sudah bisa membuat konsumen tertarik yang rata-

rata di kalangan milenial sekarang menjunjung tinggi photogenic

tempat menjadi hal penting untuk mereka kunjungi. Tak hanya tempat

saja, namun makanan atau minuman juga menjadi salah satu faktor

penting jika terlihat menarik.

Untuk saat ini Old Coffee, Soreang, Kabupaten Bandung tidak

memiliki SDM khusus yang menangani bagian marketing online. Yang

selama ini Old Coffee, Soreang, Kabupaten Bandung yang memegang

untuk marketing online masih oleh pemilik yang tidak memiliki latar

belakang dunia design ataupun fotografi. Sehingga untuk tampilan

design dan cara pengambilan foto untuk di unggah pada media sosial
seperti Instagram dan Facebook menjadi kurang menarik. Ini

merupakan kendala tersendiri bagi Old Coffee, Soreang, Kabupaten

Bandung dimana tampilan promosi menarik untuk di unggah pada

media sosial merupakan hal penting. Karena, konsumen kalangan

milenial sangat tertarik jika melihat di media sosial terdapat foto yang

terlihat bagus dan itu menjadi incaran mereka untuk datang

mengunjungi tempat terutama coffee shop.

Contoh beberapa foto yang kurang menarik dari segi design.


Old Coffee, Soreang, Kabupaten Bandung dalam segi

pembayaran sudah melalui aplikasi online seperti ovo, gopay atau

disebut pembayaran secara online untuk memudahkan pembayaran

konsumen. Namun pada umumnya masyarakat masih menggunakan

secara cash (tunai) atau debit, dimana Old Coffee belum bekerjasama

dengan instansi perbankan untuk menjalankan pembayaran debit, itu

merupakan suatu faktor kendala, sehingga beberapa konsumen

memiliki kesulitan tersendiri dalam segi pembayaran, dimana

segmentasi Old Coffee, Soreang, Kabupaten Bandung kebanyakan

menengah keatas yang rata-rata mereka melakukan pembayaran secara

debit.
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian diatas, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Peran administrasi strategi pemasaran di Old Coffee, Soreang,

Kabupaten Bandung sangatlah penting dalam berjalannya suatu

perusahaan, di Old Coffee sendiri masih kekurangan SDM untuk

bagian pemasaran, dari segi pemasaran Old Coffee menjunjung tinggi

kepuasan konsumen, dikarenakan ketika dari segi bahan baku, produk

dan fasilitas yang tidak lengkap menyebabkan konsumen merasa

kurang puas.

2. Pemasaran di Old Coffee menerapkan digital marketing dan aplikasi

jasa sebagai strategi bisnis yang bisa mendatangkan keuntungan,

dikarenakan dari kalangan milenial sekarang ini menggunakan media

sosial yang sudah menjadi suatu makanan dalam sehari-hari. Old

Coffee bekerja sama dengan instansi dan brand ambassador ataupun

brand awareness yang berpengaruh untuk keberlangsungan

perusahaan.

3. Old Coffee memiliki kekurangan dalam tim design marketing dari segi

promosi yang kurang menarik dalam hal pengunggahan sebuah foto,

itu menjadi sebuah kendala untuk mempromosikan sebuah produk dan

bentuk tempat, sehingga konsumen masih membanding-bandingkan

dari fakor harga.


B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang peneliti cantumkan diatas, maka peneliti

menyarankan :

1. Old Coffee, Soreang, Kabupaten Bandung seharusnya melakukan

penambahan karyawan di bidang SDM agar pemasaran dapat teratasi

dan berjalan dengan baik dalam menjungjung kepuasan terhadap

konsumen yang merasa kurang puas.

2. Old Coffee dari segi pembayaran melalui aplikasi online seperti

gofood, gopay dan ovo, namun konsumen memiliki kesulitan dalam

pembayaran secara debit, dikarenakan pada umumnya konsumen

masih melakukan pembayaran secara tunai, untuk itu Old Coffee

seharusnya bisa bekerja sama dengan instansi perbankan dalam

memudahkan pembayaran.

3. Dalam pemasaran diperlukan sebuah promosi yang menarik dan bisa

menjadi alasan konsumen dapat mengunjungi Old Coffee seperti dari

segi foto tempat, produk. Faktor potongan harga dan design interior

yang instagramable juga menjadi incaran konsumen dalam

menyesuaikan harga dan tempat di Old Coffee.


DAFTAR PUSTAKA

Sumber Referensi

Aditia, I. (2012). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan pada


UD Pandan Wangi Semarang. Jurnal Kajian Akuntansi dan Bisnis, 1(1).

Ferdinand, A. (2002). Kualitas Strategi Pemasaran: Sebuahstudi


Pendahuluan. Jurnal Sains Pemasaran Indonesia (Indonesian Journal of
Marketing Science), 1(1), 107-119.

Rafsanjani, F. (2017). Peran Administrasi Dalam Persediaan Bahan Baku di Old


Coffee Soreang Kabupaten Bandung. Bandung.
Saidani, B., & Arifin, S. (2012). Pengaruh kualitas produk dan kualitas layanan
terhadap kepuasan konsumen dan minat beli pada ranch market. JRMSI-Jurnal
Riset Manajemen Sains Indonesia, 3(1), 1-22.

Untari, D. (2018). Peranan Administrasi Pemasaran Produk Sari Husada PT


Tigaraksa Satria Tbk Cabang Bandung. Jurnal Cano Ekonomos, 7(2), 26-40.

Wibowo, D. H., & Arifin, Z. (2015). Analisis Strategi Pemasaran Untuk


Meningkatkan Daya Saing Umkm (Studi pada Batik Diajeng Solo). Jurnal
Administrasi Bisnis, 29(1), 59-66.

Wulandari, A. (2012). Pengaruh Orientasi Pelanggan, Orientasi Pesaing dan


Inovasi Produk terhadap Kinerja Pemasaran. Management Analysis Journal, 1(2).

Sumber Internet

http://staffnew.uny.ac.id/upload/130799880/pengabdian/pemasaran-pada-
perusahaan-kecil-1.pdf

http://digilib.uinsby.ac.id/2054/5/Bab%202.pdf
LAMPIRAN

Pedoman Wawancara

Wawancara dengan Manager Purchasing

Nama : Faldi Rafsanjani

Hari dan Tanggal : Jumat 10 Juli 2020

Waktu : WIB

1. Menurut Bapak hal-hal apa saja yang menjadi peluang perusahaan?

Jawaban : Menu nya untuk sekarang lebih beragam dan jarang

berada di coffee shop lain khusus nya di Kabupaten Bandung, yang rata-

rata hanya Indonesian food saja. Dimana Old Coffee lebih lengkap dari

segi Indonesian food, western food, dan javanesse food nya ada walaupun

tidak terlalu banyak. Dan dari segi kopi nya pun lengkap seolah-olah menu

kopi nya lebih lengkap.

2. Menurut Bapak hal-hal apa saja yang menjadi ancaman perusahaan?

Jawaban : Lebih maraknya kembali coffee shop atau tempat

berkumpulnya suatu kalangan pemuda khususnya di Kabupaten Bandung,

hampr setiap bulan ada pesaing baru dan yang memiliki langsung dengan

peralatan yang lengkap, tempat yang lebih nyaman, itu sebagai ancaman

untuk perusahaan.

3. Bagaimana strategi penetapan harga yang diterapkan?


Jawaban : Standar dengan menggunakan bahan baku dan ditambah

dengan operasional.

4. Bentuk promosi seperti apa yang telah dilakukan Old Coffee dalam

mengembangkan pasarnya?

Jawaban : Untuk promosi yang pertama melalui online seperti

gofood dan grabfood dan untuk yang kedua menggunakan Instagram,

facebook bisnis, pemasangan iklan. Bekerjasama dengan brand

ambassador dan juga youtuber yang melakukan promosi sehingga ada

promosi terselubung. Ada juga live akustik yang bekerjasama dengan

musisi-musisi. Untuk yang terakhir Old Coffee mengadakan lomba kopi

sebagai ajang promosi.

5. Menurut Bapak bagaimana lokasi usaha Old Coffee?

Jawaban : Lokasi cukup strategis dimana Gading Tutuka untuk

sekarang menjadi sentral tempat nongkrong di Kabupaten Bandung

khususnya daerah Soreang, lokasinya bersebrangan dengan samsat, ketika

orang-orang sedang berada di samsat bisa mengunjungi Old Coffee .


Wawancara dengan Manager Operasional

Nama : Riki Andriansyah

Hari dan Tanggal : Kamis 23 Juli 2020

Waktu : WIB

1. Menurut Bapak hal-hal apa saja yang menjadi peluang perusahaan?

Jawaban : Pertama dari segi kompetitor, ini bukan menjadi sebuah

ancaman melainkan sebuah peluang dimana visi misi Old Coffee ini

menjadikan jaringan kuliner, semakin banyaknya kuliner di daerah

Soreang, semakin tumbuh juga Old Coffee ini, dikarenakan menjual bahan

baku mentah kepada restoran dan kedai-kedai kopi terdekat khususnya di

Kabupaten Bandung.

2. Menurut Bapak hal-hal apa saja yang menjadi ancaman perusahaan?

Jawaban : Dari segi kompetitor bisa juga menjadi sebuah ancaman

dimana market set kita menjadi terbagi, yang biasanya dalam radius 5KM

kita mendapatkan 50% menjadi berkurang, juga brand-brand besar. Untuk

yang kedua dari segi perizinan yang menjadikan daya beli konsumen

kurang dan menjadi kurang terorganisir dari pemerintah setempat untuk

mendistribusikan atau mengedukasikan masalah tentang wajib pajak

konsumen atau ppn.

3. Bagaimana strategi penetapan harga yang diterapkan?


Jawaban : Dilihat dari hpp produk yang dibuat oleh Old Coffee dan

melihat juga daya beli masyarakat. Old Coffee sedang menuju ke

segmentasi pasar mulai dari anak muda dan family atau keluarga.

4. Bentuk promosi seperti apa yang telah dilakukan Old Coffee dalam

mengembangkan pasarnya?

Jawaban : Old Coffee sendiri mempunyai konsep safe service,

dimana untuk konsumen melakukan transaksi langsung di kasir, dan untuk

kategori minuman diambil sendiri oleh konsumen, sementara makanan

diantar oleh karyawan, alasan nya dikarenakan untuk meminimalisir sering

terjadinya karyawan yang kurang efektif, dan mengedepankan pelayanan

prima.

5. Menurut Bapak bagaimana lokasi usaha Old Coffee?

Jawaban : Lokasi Old Coffee sangat strategis karena berada di

pusatnya kuliner di daerah Soreang, banyak terjadi transaksi baik itu

instansi atau pemerintah, sehingga menumbuhkan ekosistem masyarakat

yang padat .
Wawancara dengan Kepala Bar

Nama : Irsal Anaba

Hari dan Tanggal : Rabu 15 Juli 2020

Waktu : WIB

1. Bagaimana dengan menu makanan dan minuman yang dijual?

Jawaban : Untuk menu makanan yang kami jual sangat universal,

tidak hanya makanan dan minuman lokal, bahkan makanan eropa ataupun

asia pun kami pasarkan seperti signature food yang terdiri dari chicken

katsu, Chicken Cordon Bleu dan ada yang lainnya, yang merupakan

makanan dari jepang. Juga ada spaghetti, Pene dengan berbagai toping di

dalamnya yang merupakan makanan dari italia. Dan untuk Indonesian

food juga tidak kalah dengan makanan luar seperti nasi goreng, rawon

special, ayam penyet yang merupakan makanan asli dari indonesa,

begitupun dengan minumannya kami menyediakan minuman khas yang

berasal dari dalam ataupun luar negeri, baik coffe ataupun non-coffee.

2. Bagamimana harga jual yang diterapkan?

Jawaban : Mungkin dengan harga yang di terapkan Old Coffee ini

sangat cocok di karenakan dari segi rasa mungkin tidak kalah dengan

coffee shop yang lain, dan dari bahan bahan juga sangat mendukung dan

sangat layak untuk di jadikan lahan jual beli. Mungkin tidak lupa juga

melihat segmentasi pasar sekarang kopi-kopi sudah menjadi gaya hidup


untuk kalangan milenial dan tidak lupa juga mensejahterakan petani-petani

kopi di Indonesia.

3. Bagaimana dan promosi apa yang telah dilakukan?

Jawaban : Kita memiliki 3 bentuk macam promosi yaitu member

card, old coffe express, brosur menu. Member card ini diberikan kepada

pelanggan yang datang langsung ke Old Coffee, ia akan diberikan satu

buah kartu member card ketika sudah datang lebih dari 2x, maka dari itu

kami sebagai garda utama yang ada di depan dan memiliki profesi sebagai

barista harus bisa mengingat nama dan wajah konsumen, agar member

card tersebut tidak diberikan secara percuma.

4. Apakah anda sebagai pemilik usaha/staff ikut melakukan promosi?Jika

ada, apa yang anda lakukan?

Jawaban : Ya tentu, kami ikut mempromosikan produk dengan

melakukan upselling tentunya, dan untuk menarik perhatian pelanggan

agar mereka yang pernah datang, bisa mengunjungi kembali. Kami

menyediakan member card, yang dimana member card tersebut diberikan

kepada pelanggan kami. Fungsinya Ketika pelanggan tersebut kembali

datang ke Old Coffee dan dia membawa member card tersebut, maka dia

mendapatkan potongan harga atau diskon sebanyak 10% untuk semua

menu yang dia pesan, tidak hanya itu, member card juga memberikan

salah satu menu makanan berat gratis dan itu bisa didapatkan ketika

pelanggan kami melakukan transaksi sebanyak 5x dengan syarat ketika

transaksi membawa member card Old Coffee tersebut.


5. Bagaimana promosi yang diberlakukan pemilik usaha, apakah berjalan

dengan baik?

Jawaban :Alhamdulillah promosi yang kami lakukan bisa dibilang

berjalan dengan lancar karena dengan adanya member card tersebut,

pelanggan kami setia untuk datang kembali. Walaupun potongan harganya

tidak seberapa, namun dengan itu kami bisa jauh lebih akrab serta

pelanggan tidak kaku ketika akan memesan.


BIODATA DIRI

DATA PRIBADI
Nama : Sandi Arisma
Tempat, Tanggal Lahir : Garut, 15 Desember 1997
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Agama : Islam
Alamat : Jalan Kopo Panjunan Blok Tempe RT01/01 No.2
198A Kelurahan Bbk Asih Kecamatan Bojongloa
Kaler
Status : Belum Menikah
Telepon/Hp : +62 813 9555 3692
Email : sandigensan@gmail.com

DATA PENDIDIKAN
Sekolah Dasar : SDN Pabaki 10 Bandung (2003-2009)
Sekolah Menengah Pertama : SMP Pasundan 4 Bandung (2009-2012)
Sekolah Menengah Atas : SMA Negeri 18 Bandung (2012-2015)
Perguruan Tinggi : Politeknik Kridatama Bandung (2017-2020)

PENGALAMAN KERJA
Teknisi Telkom Akses 2015
Gudang Istana Sepatu 2016-2017
Fotografer/Videografer Davinci 2017-sekarang
Creative

Anda mungkin juga menyukai