Anda di halaman 1dari 42

ANALISIS STP (SEGMENTING, TARGETING, POSITIONING) DAN

BAURAN PEMASARAN PADA KANTOR KONSULTAN PAJAK “PELITA


SARA GRACIA”

Mini Riset
Diajukan Sebagai Salah Satu Tugas Mata Kuliah Marketing Manajemen

Pada Program Studi S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Singaperbangsa Karawang

Disusun oleh : KELOMPOK 8

TIA MUTIA 1610631030275

TIFANI ALMAS G 1610631030277

VINA TIARA S 1610631030291

YOSI NABILA NIZARI 1610631030302

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA KARAWANG

KARAWANG
2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas limpahan

rahmat dan karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan mini riset ini dengan judul “ANALISIS STP

(SEGMENTASI, TARGETING, POSITIONING) DAN BAURAN PEMASARAN PADA KANTOR KONSULTAN

PAJAK “PELITA SARA GRACIA”, yang merupakan salah satu tugas mata kuliah Marketing Manajemen

pada jurusan S1 Akuntansi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang.

Begitu banyak perjuangan yang penulis lakukan dalam proses penyusunan makalah ini, namun

penulis mendapatkan banyak bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Tanpa bantuan dan

bimbingan tersebut, sangat sulit bagi penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Oleh karena itu,

penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kepada orang tua tercinta, yang senantiasa selalu memberikan doa, kasih sayang,

kesabaran dan motivasi.

2. Bapak Prof. Dr. H. Moh. Wahyudin Zarkasyi, S.E., MS, AK, CPA selaku Rektor Universitas

Singaperbangsa Karawang.

3. Bapak Dr. H. Sonny Hersona GW, Drs., MM., CHRA. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang.

4. Bapak Eman Sulaeman S.E., MM. Selaku Wakil Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Singaperbangsa Karawang.

5. Bapak Dian Hakip Nurdiansyah,S.E.,MM. selaku Koordinator Program Studi S1 Akuntansi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Singaperbangsa Karawang.

6. Bapak Abdul Yusuf S.E.,MM. selaku Dosen mata kuliah Marketing Manajemen atas

pengarahan, bimbingan, serta saran-saran yang sangat berguna dan diperlukan dalam

penyusunan makalah

7. Kepada Bapak/Ibu Dosen dan Staff Tata Usaha Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Singaperbangsa Karawang, yang telah membantu selama proses perkuliahan dan selalu

memberikan motivasi tiada batas selama penyusunan makalah.

8. Teman-teman Akuntansi angkatan 2016, terutama sahabat-sahabat kelas 6AK7

Peneliti menyadari bahwa makalah penelitian ini masih jauh dari sempurna karena terbatasnya

kemampuan dan pengalaman peneliti. Oleh karena itu, segala kritik dan saran yang membangun akan

penulis terima dengan senang hati.

Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk yang membacanya

dan dapat memberikan pengetahuan baru dalam bidangnya.

Karawang, Mei 2019

Penulis,
DAFTAR ISI

Kata Pengantar....................................................................................................................... ii

Daftar Isi ................................................................................................................................ iv

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................................

1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................

1.3 Tujuan Penelitian .....................................................................................................

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen ................................................................................................

2.2 Pengertian Pemasaran .................................................................................................

2.3 Pengertian Manajemen Pemasaran .............................................................................

2.4 Strategi Pemasaran ......................................................................................................

2.4.1 Segmentasi Pasar ...........................................................................................

2.4.1.1 Segmentasi Pasar konsumen ...................................................................

2.4.1.2 Targeting ..................................................................................................

2.4.1.3 Positioning ...............................................................................................

2.5 Bauran Pemasaran (Marketing Mix) ..............................................................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ..............................................................................

3.1 Pendekatan Penelitian ...................................................................................................

3.2 Metode Penelitian ..........................................................................................................

3.3 Lokasi Penelitian .............................................................................................................

3.4 Data dan Sumber Data ............................................................................................

3.5 Teknik dan Prosedur Pengumpulan Data .......................................................................

3.6 Prosedur Analisis Data ....................................................................................................


3.7 Pemeriksaan Keabsahan Data ........................................................................................

BAB IV HASIL PENELITIAN .................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri jasa konsultan saat ini semakin dihadapkan pada tekanan yang kuat untuk

mengontrol biaya dan disaat yang bersamaan harus meningkatkan kualitas pelayanannya.

Saat ini juga terdapat banyak perusahaan-perusahaan jasa konsultasi bermunculan yang

menyebabkan perusahaan jasa konsultasi harus dapat menghadapinya jika ingin kompetitif

dan tetap bertahan. Perusahaan jasa konsultan bukan hanya memberikan produk layanan

saja akan tetapi juga harus mempunyai nilai pola pikir. Misalnya, Jasa Konsultan Pajak ,

Indonesia memerlukan jasa konsultan pajak sedikitnya 400.000 konsultan untuk menangani

25 juta Wajib Pajak yang terdaftar, apabila menggunakan angka rata-rata di Amerika Serikat.

Sementara menurut DJP, jumlah konsultan pajak yang aktif se-Indonesia tahun 2018 baru

sebanyak 3.500. oleh karena itu, masih terbuka lebar pintu untuk masuk ke usaha ini.

Usaha jasa konsultan pajak ini memang menjanjikan. Peluang ini dilihat oleh peneliti

sehingga tertarik bekerjasama dengan Kantor Konsultan Pajak “PELITA SARA GRACIA” yang

sedang berkembang. Saingan memang tidak sedikit, namun pasar masih banyak. Pesaing

dalam usaha ini salah satunya adalah perusahaan konsultan Big Four Indonesia. Perusahaan

Big Four Indonesia yang dimaksud adalah PWC, EY, Delloitte, dan KPMG.

Persaingan antar pelaku usaha jasa akuntansi ini juga terjadi karena pada umumnya jasa

yang diberikan tidak jauh berbeda. Meskipun kebutuhan tiap pelanggan atas jasa akuntansi

dan perpajakan berbeda, disesuaikan dengan industrinya masing-masing, standarnya tetap

sama, harus sesuai dengan standar ketentuan yang berlaku. Oleh karena itu perlu adanya STP
(Segmentasi, Targeting, Positioning) agar dapat menghadapi persaingan dan memenangkan

pasar.

Strategi STP (Segmentasi, Targeting, Positioning) pada dasarnya digunakan untuk

menempatkan suatu merk dalam pemikiran klien, sehingga merek tersebut memiliki

keunggulan kompetitif yang berkesinambungan. Dalam kasus ini kita mencoba

mengaplikasikannya kepada kantor konsultan pajak ”pelita sara gracia”.

disamping itu, tidak hanya strategi STP yang digunakan dalam memasarkan suatu jasa

tersebut, tetapi diperlukan juga pendekatan yang mudah dan fleksibel yang disebut bauran

pemasaran. Dalam ilmu manajemen pemasaran dikenal suatu istilah yang disebut dengan

bauran pemasaran atau disebut juga dengan “marketing mix” yang merupakan suatu konsep

strategi dalam memasarkan suatu produk. Bauran pemasaran terdiri dari 4 unsur yang tidak

bisa dilepaskan yaitu seperti : produk,harga,promosi dan tempat untuk memasarkan dar

sudut manajemen starategi bauran pemasaran ini salah satu strategi untuk memuaskan

konsumen agar jasa yang kita tawarkan dapat diteria langsung oleh konsumen.

Melihat hal tersebut, dapat disimpulkan bahwa Strategi STP dan Strategi Bauran

Pemasaran yang tepat penting untuk usaha jasa akuntansi perpajakan. Peneliti pun tertarik

untuk melakukan penelitian ini, yaitu dengan judul “ANALISIS STP (SEGMENTASI, TARGETING,

POSITIONING) DAN BAURAN PEMASARAN PADA KANTOR KONSULTAN PAJAK “PELITA SARA GRACIA”.

1.2 Rumusan Masalah

Perumusan masalah ini adalah “Bagaimana Strategi STP dan Strategi Bauran Pemasaran pada

Lembaga Kantor Konsultan Pajak Pelita Sara Gracia ?”


1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui Strategi STP dan Strategi Bauran

Pemasaran pada Lembaga Kantor Konsultan Pajak Pelita Sara Gracia


BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Manajemen

Manajemen diperlukan dalam suatu organisasi memiliki peran diantaranya adalah

agar tujuan organisasi dapat dicapai secara efektif dan efisien. Istilah manajemen memiliki

berbagai pengertian. Secara universal manajemen adl penggunaan sumberdaya organisasi

utk mencapai sasaran dan kinerja yg tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun non

profit. Banyak dennisi yang diberikan terhadap istilah manajemen. Beberapa penulis

memberikan pengertian, antara lain: 1. Harold Koontz dan Cyril O'donnel Manajemen adaIah

usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. 2. R. Terry Manajemen

mempakan suatu proses khas yang terdiri dari tindakantindakan perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta

mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya

manusia dan sumber-sumber lainnya.

Menurut James F.Stoner Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, dan

penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi

yang telah ditetapkan.

Menurut Andrew F.Sikula Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-

aktivitas pengendalian, penempatan, perencanaan , pengorganisasian, pengarahan,

pemotivasian, komunikasi dan pengambilan keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi
dengan tujuan untuk sumber daya yang dimiliki oleh mengkoordinasikan berbagai

perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.

Menurut Drs. H. Malayu S.P Hasibuan Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien

untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Amirullah dan Haris Budiyono, 20047).

2.2 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari bagian-bagian pokok yang dilakukan oleh para

pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya,

perkembangan dan memperoleh laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis

tergantung pada keahlian dari pada pengusaha dalam bidang pemasaran, produksi

keuangan, maupun dalam bidang lainnya.

Pengertian pemasaran yang dikutip oleh (Ujang Sumarwan, 2010:29) memaparkan

definisi pemasaran sebagai: “Proses manajemen untuk mencari keuntungan maksimal bagi

pemegang saham dengan mengembangkan dan mengimplementasikan strategi untuk

membangun hubungan kepercayaan dengan pelanggan melalui cara penciptaan nilai

pelanggan yang tinggi dan keunggulan diferensiasi secara berkelanjutan”.

Ali Hasan (2009) mendefinisikan pemasaran sebagai berikut:

“Pemasaran sebuah konsep ilmu dalam strategi bisnis yang bertujuan untuk mencapai

kepuasan berkelanjutan bagi stakeholder (pelanggan, karyawan, dan pemegang saham)”.


2.3 Pengertian Manajemen Pemasaran

Dalam menjalankan program pemasaran, suatu perusahaan harus memperhatikan

fungsi pemasaran karena dewasa ini pemasaran harus dipahami tidak dalam arti lama yaitu

melakukan penjualan, melainkan dalam arti baru, yaitu memuaskan kebutuhan dan

keinginan pelanggan. Untuk mengetahui lebih jelasnya tentang pemasaran maka penulis

mengutip pendapat para ahli.

Menurut Kotler (2000:7) : ”Marketing is a societal process by with individuals and groups

obtain what they need and want through creating, offering, and freely exchanging products

and services of value with other”.

“Manajemen pemasaran adalah suatu proses perencanaan dan pelaksanaan pemikiran,

penetapan harga, promosi serta penyaluran gagasan barang dan jasa untuk meciptakan

pertukaran yang memuaskan tujuan-tujuan individu dan organisasi”.

Manajemen pemasaran bertugas untuk mempengaruhi tingkat waktu dan komposisi

permintaan sehingga akan membantu organisasi mencapai tujuannya.

2.4 Strategi pemasaran

Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi perusahaan

akan dampak dari berbagai aktifitas atau program pemasaran terhadap permintaan produk

atau lini produknya dipasar sasaran tertentu. Perusahaan dapat menggunakan dua atau lebih

program pemasaran secara bersamaan, sebab setiap jenis program (seperti periklanan,

promosi penjualan. personal selling, pelayanan pelanggan. atau pengebangan produk)


memiliki pengaruh yang berbeda-beda terhadap permintaan. Oleh sebab itu, dibutuhkan

mekanisme yang dapat mengkoordinasi program-program pemasaran agar program-

program itu sejalan dan terintegrasi dengan sinergi. Mekanisme ini disebut strategi

pemasaran.

Definisi strategi pemasaran menurut Sopyan Asauri dalam buku Manajemen

Pemasaran (2007: 168) yaitu: Strategi pemasaran adalah serangkaian tujuan dan sasaran,

kebijakan dan aturan yang memberi arah pada usaha-usaha pemasaran perusahaan dari

waktu ke waktu, pada masing-masing. Sedangkan menurut Doyie dalam buku Pemasaran

Strategik (Ujang Sumarwan dkk.,2010: 29) yaitu: Pemasaran merupakan proses manajemen

yang berupaya memaksimumkan laba (Return) bagi pemegang saham dengan jalan menjalin

relasi dengan pelanggan utama (valued costumer) dan menciptakan keunggulan kompetitif.

2.4.1 Segmentasi Pasar

Konsep segmentasi pasar pertama kali diperkenalkan oleh Wendell R.Smith

pada tahun 1956 dalam artikel terkenalnya berjudul “Product Differentiation and

Market Segmentation as Alternative Marketing Strategies” yang dimuat di Journal of

Marketing. Menurutnya, konsumen ini bersifat unik dan berbeda-beda.

Konsekuensinya, mereka membutuhkan program pemasaran yang berbeda pula.

Dalam artikel orisinalnya tersebut, Smith menawarkan diferensiasi produk untuk

melayani segmen berbeda sebagai alternatif strategi pamasaran.


Secara garis besar, segmentasi dapat diartikan sebagai proses

mengelompokkan pasar keseluruhan heterogen menjadi kelompokkelompok atau

segmen-segmen yang dimiliki kesamaan dalam hal kebutuhan. keinginan. perilaku

dan/atau respon: terhadap program pemasaran spesifik. Segmentasi pasar merupakan

konsep pokok yang mendasari strategi pemasaran perusahaan dan pengalokasian

sumber daya yang harus dilakukan dalam rangka mengimpiemantasikan program

pemasaran. istilah segmentasi diartikan sebagai pengelompokan, pembagian,

pemisahan pasar ke dalam kelompok pelanggan atau segmen-segmen pelanggan

dengan kebutuhan yang sama (Berrigan and Finkbeiner, 1992) Etzel, Walker, and

Shanton (1997), mendefinisikan sebagai berikut :

“Segmentasi pasar sebagai proses membagi pasar keseluruhan untuk suatu produk ke

dalam beberapa kelompok yang lebih kecil, dimana para anggota masing-masing

kelompok mempunyai kesamaan persepsi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi

permintaan”.

Sedangkan menurut Kotler, P (1994) adalah sebagai berikut :

“Segmentasi pasar adalah proses membagi pasar keseluruhan suatu produk atau jasa

yang bersifat heterogen ke dalam beberapa segmen, dimana masing-masing

segmennya cenderung bersifat homogen dalam segala aspek”.

Swastha & Handoko (1997) mengartikan segmentasi pasar sebagai berikut :


“Segmentasi pasar sebagai kegiatan membagi-bagi Qasar/market yang bersifat

heterogen kedalam satuan-satuan pasar yang bersifat homogen”.

Sedangkan definisi yang diberikan oleh Pride & Ferrel (1995) mengatakan segmentasi

pasar sebagai berikut :

“Bahwa segmentasi pasar adalah suatu proses membagi pasar ke dalam segmen-

segmen pelanggan potensial dengan kesamaan karakteristik yang menunjukkan

adanya kesamaan perilaku pembeli”.

Di lain pihak Pride & Ferrel (1995) mendefinisikan sebagai berikut :

“Segmentasi pasar sebagai suatu proses pembagian pasar keseluruhan menjadi

kelompok-kelompok pasar yang terdiri dari orang-orang yang secara relatif memiliki

kebutuhan produk yang serupa”.

Ada lagi pendapat Swastha & Handoko (1987) yang merumuskan segmentasi pasar

sebagai berikut :

“Segmentasi pasar adalah suatu tindakan membagi pasar menjadi segmen-segmen

pasar tertentu yang dijadikan sasaran penjualan yang akan dicapai dengan marketing

mix".

Menurut Kotler, Bowen dan Makens (2002, p.254) pasar terdiri dari pembeli dan

pembeli berbeda-beda dalam berbagai hal yang bisa membeli dalam keinginan,

sumber daya, lokasi, sikap membeli, dan kebiasaan membeli. Karena masing-masing

memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing pembeli merupakan


pasar potensial tersendiri. Oleh sebab itu penjual idealnya mendisain program

pemasarannya tersendiri bagi masing-masing pembeli. Segmentasi yang lengkap

membutuhkan biaya yang tinggi, dan kebanyakan pelanggan tidak dapat membeli

produk yang benaritu, perusahaan benar disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk

mencari kelas-kelas pembeli yang lebih besar dengan kebutuhan produk atau

tanggapan membeli yang berbeda-beda. Segmen pasar terdiri dari kelompok

pelanggan yang memiliki seperangkat keinginan yang sama (Kotler, 2005:307)

2.4.1.1 Segmentasi Pasar Konsumen

1. Segmentasi Geografis

Segmentasi geografis mengharuskan pembagian pasar menjadi unit-unit

geografis yang berbeda, seperti negara, negara bagian, wilayah, propinsi, kota,

atau lingkungan rumah tangga. Perusahaan dapat memutuskan untuk

beroperasi dalam satu atau sedikit wilayah geografis atau beroperasi dalam

seluruh wilayah, tetapi memberikan perhatian pada perbedaan lokal.

2. Segmentasi Demografis

Dalam segmentasi demografis pasar dibagi menjadi kelompokkelompok

berdasarkan variabel seperti usia, ukuran keluarga, siklus hidup keluarga, jenis

kelamin, penghasilan, pekerjaan, pendidikan, agama, ras, generasi,

kewarganegaraan, dan kelas sosial. VariabeI-variabel demografis merupakan

dasar yang paling popular untuk membedakan kelompok-kelompok pelanggan.


Salah satu alasannya adalah keinginan, preferensi (kesukaan), dan tingkat

pemakaian konsumen sering sangat berhubungan dengan variabel-variabel

demografis.

3. Segmentasi Psikografis

Psikografus adalah ilmu yang menggunakan psikologi dan demografik

untuk lebih memahami konsumen. Dalam segmentasi psikografis, para pembeli

dibagi menjadi kelompok yang berbeda berdasarkan gaya hidup atau

kepribadian atau nilai. Orang-orang dalam kelompok demografis yang sama

dapat menunjukkan gambaran psikograns yang sangat berbeda.

4. Segmentasi Perilaku

Dalam segmentasi perilaku, pembeli dibagi menjadi kelompokkelompok

berdasarkan pengetahuan, sikap, pemakaian, atau tanggapan mereka terhadap

produk tertentu. ( Philip Kotler 2007:301-310). Tujuan adanya segmentasi pasar

adalah sebagai berikut :

a) Menyalurkan uang dan usaha ke pasar potensial yang paling

menguntungkan

b) Merencanakan produk yang dapat memenuhi permintaan pasar

c) Menentukan cara-cara promosi yang paling tepat bagi perusahaan


d) Memilih media advertensi yang lebih baik dan menemukan bagaimana

mengalokasikan secara baik.

e) Mengatur waktu yang sabaik-baiknya dalam promosi

f) Para penjual atau perusahaan akan berada dalam posisi yang lebih baik

untuk menempatkan (mengarahkan) serta membandingkan kesempatan-

kesempatan atau harapanharapan dalarn pemasaran sehingga dapat

mempelajari kebutuhan tiap segmen.

g) Para penjual dapat menggunakan pengetahuannya untuk menanggapi

usaha pemasaran yang berbeda-beda sehingga dapat mengalokasikan

anggarannya dengan lebih tepat terhadap berbagai segmen.

h) Penjual dapat mengatur lebih baik produksnya dengan cara pemasarannya.

2.4.1.2 Targeting

Perusahaan melakukan segmentasi pasar, kemudian memilih satu atau

lebih segmen yang dianggap paiing potensia| dan menguntungkan, serta

mengembangkan produk dan program pemasaran yahg dirancang khusus

untuk segmen-segmen Targeting atau menetapkan target pasar adaIah tahap

setanjutnva dati anausis segmentasi. Produk dari targeting adalah target

market (pasar sasaran), yaitu satu atau beberapa segmen pasar yang akan

menjadi faktor kegiatan-kegiatan pemasaran.


Gunawan (2010:113), menjelaskan : Proses menetukan pilihan satu atau Iebih

pasar sasaran yang dilayani kebutuhannya disebut ”Market Targeting".

Menurut pendapat Kotler dan Amstrong (2008:238) : Pasar sasaran (target

market) terdiri dari sejumlah pembeli yang berbagi kebutuhan dan

karakteristik sama yang akan dilayani perusahaan.

Menurut pendapat Freddy Rangkuti (20102) : Targeting (penetapan pasar

sasaran) adalah proses mengevaiuasi daya tarik setiap segmen pasar dan

memilih satu atau beberapa segmen pasar untuk dimasuki.

Michael E. Porter (dalam Supranto dan Limakrisna, 2007:199) : Karena

pembeIi mempunyai kebutuhan dan keinginan yang unik, penjua! dapat

memandang setiap pembeli potensial sebagai pasar sasaran terpisah.

Kemudian idealnya, penjual bisa merancang program pemasaran terpisah

bagi masing-masing pembeli. Meskipun beberapa perusahaan berusaha

melayani pembeli secara pribadi, sebagian perusahaan menghadapi sejumtah

besar pembefu kecil, sehingga pelayanan secara pribadi menjadi tidak

sepadan. Sebagai gantinya, mereka melaksanakan beberapa tingkat yang

berbeda.

Philip Kotler, 1997 (daOam KasaIi 2007 : 369), menandaskan : bahwa

segmentasi merupakan satu kesatuan dengan targeting dan positioning. Ada

empat kriteria yang harus dipenuhi untuk mendapatkan Keempat kriteria itu

adalah sebagai pasar sasaran yang optimal.


1) program-program pemasaran yang dikembangkan.

2) Potensi penjualan. Potensi penjualan harus cukup luas.Semakin besar

pasar sasaran, semakin besar nilainya. hanya ditentukan oleh jumlah

populasinya, tetapi juga daya beli dan keinginan pasar untuk memiliki

produk tersebut.

3) Pertumbuhan memadai. Pasar tidak dapat dengan segera bereaksi.

Pasar tumbuh per1ahan-lahan sampai akhimya meluncur dengan pesat

dan mencapai titik pendewasaannya.

4) Jangkauan media. Pasar sasaran dapat dicapai dengan optimal kalau

marketer tepat memilih media untuk mempromosikan dan

memperkenalkan produknya.

2.4.1.3 Positioning

Selain memutuskan segmen pasar mana yang akan menjadi harus

memutuskan proposisi nilai, sasarannya, perusahaan bagaimana perusahaan

akan menciptakan nilai terdiferensiasi untuk segmen sasaran dan posisi apa

yang ingin diduduki perusahaan dalam segemen itu. Keberhasilan positionong

sangat ditentukan oleh kemampuan sebuah perusahaan untuk

mendiferensiasikan dirinya secara efektif dibandingkan para pesaingnya,

yaitu dengan jaIan menyampaikan atau memberikan nilai superior kepada

pelanggan.
Pemosislan (positioning) lalah tindakan mendesain tawaran dan citra

perusahaan sehingga tawaran tersebut(produk,jasa,merek) bisa menempati

tempat yang berbeda dan bernllal dibenak konsumen dari segmen pasar yang

teIah dipillh untuk dlmasukl (Supranto dan Limakn'sna,2007:208).

Kotler dan Amstrong (2006:247), menjelaskan : Poslsi produk

(product’s position) adalah cara produk didefinisikan oleh konsumen

terhadap atribut penting-tempat di manaproduk berada dalam pikiran

konsumen dibandingkan produk pesaing.

Positionong adalah perubahan yang kita lakukan terhadap perbedaan

yang kita Iakukan terhadap penampilan, citra dan persepsi sehingga

konsumen memersepsikan produk kita sebagai produk yang berbeda dan

menempati posisi tertentu yang lebih berharga dalam benak pikiran

konsumen (Freddy Rangkuti, 2010:172).

Canon, Perreault dan McCarthy (2008:101), menjelaskan: Pemosisian

(positioning) merupakan cara berpikir pelanggan menggenai merek yang

diusulkan atau yang ada saat ini dalam suatu pasar.

Gunawan (20102131), menjelaskan : Positioning adalah suatu

tindakan untuk mendesain tawaran dan citra perusahaan yang mampu

menempati tempat yang distingtif di benak pasar sasarannya sehingga tujuan

positioning adalah menempatkan brand di benak konsumen untuk

memaksimumkan manfaat potensial perusahaan.


Positioning berkenaan dengan upaya identifikasi, pengembangan, dan

komunikasi keunggutan yang bersifat khas dan unik sedemikian rupa sehingga

produk dan jasa perusahaan dipersepsikan lebih superio} dan khusus

(distincitve) dibandingkan produk dan jasa para pesaing dalam benak pasar

sasaran. Jadi, fokus utama positioning adalah pada persepsl pelanggan dan

bukan sekedar produk fisik yang dlhasllkan (Fandy leptono, 2008:78).

2.5 Bauran Pemasaran (Marketing Mix)

Setelah menentukan pasar sasaran serta posisi produk yang diinginkan dalam benak

konsumen, perusahaan perlu mendesian program agar produk mendapat respons dari pasar

sasaran. Ibarat orang memanah, kalau sasaran adalah papan sasaran yang bergambar

lingkaran, dipedukan alat agar anak panah mencapai sasaran, yaitu busur. Maka di dalam

pemasaran juga diperlukan alat yang dikena! den.gansebutan bauran pemasaran (marketing

mix), yang terdiri dari produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi

(promotion).

Kotler dan Keller, 2006 (dalam Oesman, 2010122) mendefinisikan : marketing mix sebagai

serangkaian dari alat-alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan.

a) Produk (product)

Perusahaan mempunyai tujuan untuk mencapai pasar yang dituju dan

memuaskan keinginan konsumen. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan harus


mamDu mengontrol variabel interna! dalam sistem pemasaran. Salah satunya adalah

produk.

Kotler dan Amstrong (dalam Rahman,2010:9) menjelaskan : produk adalah segala

sesuatu yang ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, dipergunakan,

dan yang dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan konsumen.

McCarrv (dalam Simamora, 20031139) memberikan definisi : produk adalah suatu

tawaran dari sebuah perusahaan yang memuaskan atau memenuhi kebutuhan.

Berasal dari kata product yang berarti hasil. Produk adalah suatu sifat yang

kompieks, baik yéng ‘dapat diraba maupun yang tidak dapat diraba, termasuk kemasan,

harga, prestise perusahaan, dan peiayanan jasa perusahaan yang diterima oleh pembeli

untuk memuaskan keinginan dan kebutuhannya. Produk kemudian dikiasifikasikan

menjadi dua, yakni jasa dan barang yang memang memiliki perbedaan besar, yang satu

dapat dilihat dan diraba (tangible) sementara yang satu lagi hanya dirasakan

(intangible).

1) Klasifikasi Produk

a. Klasifikasi produk dibedakan berdasarkan tiga kriteria, yaitu sebagai berikut :

Daya tahan (durabillity), dibagi menjadi 3 macam, yaitu barang tahan lama,

barang tidak tahan lama dan Iayanan.

b. Siapa yang Membeli dan Motif Pembeliannya, dibagi menjadi dua golongan

yaitu, individu dan rumah tangga serta organisasi.


c. Produk Konsumen, terbagi menjadi 4 jenis :

I. Convenience Products adalah produk-produk yang pembelinya sering, harus

segera ada, dan usaha konsumen membanding-bandingkan produk sebelum

memperoleh produk yang sesuai rendah.

II. Shopping Product adalah barang yang kalau dalam pembeiiannya pembeti

membanding-bandingkan karakteristik produk dengan produk lain dalam hal

harga, kualitas, desain dan gaya, sebelum mengambil keputusan.

III. Speciatty Product adalah barang yang memiliki karakteristik unik atau yang

pembelinya diasosiasikan dengan grup pembeli yang ekéklusif.

IV. Unsought Products merupakan barang-barang yang belum dikenal pembeli

atau yang sudah dikenal tetapi tidak pemah memikirkan untuk membelinva

walaupun memiliki kemampuan untuk membeli.

d. Produk industri atau produk bisnis adalah produk yang dibeli oleh organisasi

dan diperuntukkan untuk dijual kembali atau untuk mendukung proses

produksi danoperasional organisasi.

Ada pula pengelompokan atau klasifikasi jenis barang berdasarkan

pendapatan dibedakan ke dalam empat goiongan sebagai berikut :

I. Baranginterior.

II. Barang esensial.


III. Barang normal.

IV. Barang mewah.

2. Kategori Produk

Produk barang dagangan, khususnya dalam usaha retail minimarket atau

kelontong, biasanya dikelompokkan berdasarkan fungsi dan sifat produknya. Tujuan

pengelompokkan ini untuk memudahkan pemilik dan pengelompokan uk yang

pengelola usaha atau pelanggan datam mencari produk yang diinginkan saat

didisplay. Pengelompokan tersebut diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Produk personal care, produk yang berkaitan dengan atribut personal, seperti

deodoran, sabun mandl dan pasta gigi.

b. Produk home care, produk yang berkaitan dengan detrgen atau pewangi

lantai dan sejenisnya.

c. Produk household, produk yang berkaitan dengan alatalat rumah tangga,

khususnya dapur dan kamar mandi.

d. Produk health food/medicine, produk yang berkaitan dengan makanan

kesehatan dan obat.

e. Produk stationary, produk ini meliputi semua ATK (AIat Tulis Kantor) apapun

jenisnya.

b) Harga (price)
Harga adalah sejumlah nilai yang dipenukarkan untuk memperoleh suatu produk.

Biasanya harga dihitung dengan nilai uang. Harga mempakan jumlah dari keseluruhan

nilai yang diberikan konsumen untuk semua manfaat yang diterimanya atau digunakan

dari suatu produk atau jasa.

Kotler dan Amstrong, 2008 (dalam Oesman, 2010:25) mendefinisikan : price

adalah sejumlah uang yang ditukarkan untuk sebuah produk atau jasa.

Kotler (dalam Rahman,2010:73) menyampaikan : sejarah harga ditetapkan oleh

pembeli dan penjual yang saling bernegosiasi.

Harga merupakan unsur bauran pemasaran yang fleksibel dan dapat diubah

dengan cepat. Namun, persaingan harga dan penetapan harga juga merupakan

diskursus yang panting bagi penjual. Kesalahan yang paling umum adalah penetapan

harga yang teriatu berorientasi paaa biaya : harga yang tidak dievaluasi untuk mengikuti

perubahan pasar; harga yang dipandang bukan sebagai unsur intrinsik dari strategi

penempatan pasar; dan harga yang .kurang divariasikan untuk berbagai item produk,

segmen pasar, serta berbagai waktu pembelian. Menetapkan harga harus konsisten

sehingga pelanggan tidak merasa terjebak dan meragukan kualitas produk dan layanan

yang ditawarkan. Pada akhirnya harga mencerminkan persepsi peianggan atau

konsumen.

Adapun beberapa faktor yang dipertimbangkan dalam menetapkan harga adalah


a. Faktor internal yang terdiri dari pertimbangan organisasi, sasaran pasaran, biaya

dan strategi, strategi bauran pemasarn.

b. Faktor-faktor eksternal yang terdiri dari situasi pasar dan permintaan pasar,

persaingan, harapan perantara, fakorfaktor lingkungan seperti kondisi, sosial,

ekonomi, busaya dan politik.

c.) Tempat (Place)

Alat baruan pemasaran ke tiga adalah tempat (place), unsur waktu dan tempat

merupakan unsur penting pada penyampaian produk/jasa. Kemudahan dalam

mengakses, kenyamanan dalam melakukan transaksi, kecepatan dalam melayani serta

ketepatan waktu dalam penyampaian jasa, merupakan unsur panting bagi pelanggan

karena akan menambah nilai pada para tenan.

Tempat adalah menyediakan produk kepada konsumen pada tempat yang tepat,

kualitas yang tepat dan jumiah yang tepat. Tempat yang dimaksud adalah di mana

konsumen biasanya membeli produk.

Tempat kerap kali menjadi sektor yang dianggap paling remeh dari 4 P. Tapi, tanpa

strategi tempat, keunggulan produk, promosi dan harga tidak akan bekerja sebagai satu

mekanisme yang kuat. Perushaan perta mengetahui apa, di mana, mengapa, kapan dan

bagaimana pelanggan sasaran membeli. Perusahaan juga pertu mengetahui servis level
yang dibutuhkan pelanggan sasaran. Ada lima layanan yang bisa disediakan oleh saluran,

yaitu :

I. Ukuran pembelian (lot size)

II. Waktu tunggu (waiting time)

III. Kenyamanan tempat (spatial convenience)

IV. Variasi produk

V. Dukungan layanan

d) Promosi (promotion)

Promosi menjadi unsur keempat dalan bauran pemasaran, tidak ada program

pemasaran yang berhasi| tanpa komunikasi. Unsur ini memifiki tiga peran utama, yaitu

memberikan informasi dan nasihat yang dibutuhkan, membujuk pelanggan sasaran dan

mengingatkan mereka untuk melakukan pada waktu yang tepat, Davis dan Brown (dalam

Oesman, 2010127), mengemukakan bahwa komunikasi yang efektif merupakan sesuatu

yang vital dalam keberhasiian bisnis real estate.

Kotler clan Keller (dalam Oesman,2010:28),mengemukakan bahwa bauran komunikasi

pemasaran meliputi 6 cara utama komunikasi, yaitu : advertising, sales promotion, events

and experiences, public relations and publicity, direct marketing dan personal selling.
Meskipun secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi

bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya atau yang

disebut bauran promosi adalah :

a. PersonaISeliing

b. Mass Selling, terdiri dari periklanan dan publisitas

c. Promosi penjualan

d. Public relations (hubungan masyarakat)

e. Direct marketing
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Pendekatan Penelitian

Jenis penelitian pada mini riset ini adalah penelitian kualitatif. Menurut Bodgan dan Taylor

mendefinisikan penelitian kualitatif sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa kata-kata tertulis, atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati

(Moleong,2002). Dalam penelitian kualitatif perlu menekankan pada pentingnya

kedekatan dengan orang-orang dan situasi penelitian, agar peneliti memperoleh

pemahaman jelas tentang realitas dan kondisi kehidupan nyata (Patton dalam

Poerwandari,1998).

Pendekatan kualitatif ini menekankan makna, penalaran, definisi suatu situasi tertentu

(dalam konteks tertentu), lebih banyak meneliti hal-hal yang berhubungan dengan

kehidupan sehari-hari. Pendekatan kualitatif, lebih lanjut mementingkan proses

dibandingkan dengan hasil akhir. Oleh karena itu, urutan-urutan kegiatan dapat berubah

sewaktu-waktu tergantung pda kondisi dan banyaknya gejala-gejala yang ditemukan.

Pendekatan ini diarahkan pada latar dan individu secara holistik (utuh). Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif karena penelitian ini menganalisis dan

mendeskripsikan strategi STP dan Strategi Bauran Pemasaran pada kantor konsultan

pajak Pelita Sara Gracia yang didapatkan dari kata-kata hasil wawancara dengan informan

penelitian.
3.2 Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode wawancara. Wawancara adalah suatu percakapan

yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan

dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik (Setyadin dalam

Gunawan,2013:160). Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan jalan

tanya jawab sepihak yang dilakukan secara sistematis dan berlandasakan kepada tujuan

penelitian. Wawancara yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu dengan mewawancarai

customer service kantor konsultan pajak Pelita Sara Gracia. Wawancara juga dilakukan

untuk mengetahui apakah Strategi STP dan Strategi Bauran Pemasaran dapat

meningkatkan loyalitas Customer kantor Konsultan pajak Pelita Sara Gracia.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian dalam mini riset ini adalah Kantor Konsultan Pajak “Pelita Sara Gracia”

yang terletak di Ruko Pav. Niaga Jl. Tarum Barat II Blok B 2 No.3 Jababeka 2.

3.4 Data dan Sumber data

Suber data yang dianalisis dalam penelitian ini meliputi data primer dan data

sekunder.

1. Data Primer

Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan. Data

ini dapat diperoleh melalui pengamatan langsung maupun hasil wawancara kepada

informan berdasarkan pedoman wawancara yang dibuat oleh peneliti.


2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini didapat melalui peninggalan tertulis yang dilakukan

dengan cara membaca buku-buku literatur, dokumen, dan tulisan yang dianggap peneliti

berkenan dengan permasalahan yang sedang diteliti.

3.5 Tenik dan Prosedur Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan kelengkapan informasi yang sesuai dengan fokus penelitian maka

yang dijadikan teknik pengumpulan data adalah sebagai berikut:

1. Data Primer

Data Primer merupakan data yang diperoleh langsung dari informan penelitian, berupa

hasil wawancara, data primer akan menjadi sumber data utama dalam penelitian. Dalam

mendapatkan data primer, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a) Wawancara; Teknik pengumpulan data melalui tanya jawab langsung dengan informan

untuk mendapatkan informasi-informasi tambahan yang berkaitan dnegan penelitian ini.

b) Observasi; Mengamati secara langsung-tanpa mediator-sesuatu objek untuk melihat

dengan dekat kegiatan yang dilakukan objek tersebut. Kegiatan observasi meliputi

melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematik kejadian-kejadian, perilaku,

obyek-obyek yang dilihat dan hal-hal lain yang diperlukan dalam mendukung penelitian

yang sedang dilakukan.

c) Dokumentasi; Mengumpulkan data melalui peninggalan tertulis dengan cara membaca

literature, tulisan, maupun dokumen yang dianggap peneliti berkenan dengan penelitian

yang sedang diteliti.


2. Data Sekunder

Data Sekunder merupakan data yang mendukung data primer. Data yang ditambahkan

atau pelengkap yang bisa didapat dari studi pustaka dan literatur-literatur yang berkaitan

dengan penelitian.

3.6 Prosedur Analisis Data

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh

dari hasil wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi, dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan

sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,

dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain.

Model analisis data dalam penelitian ini mengikuti konsep yang diberikan Miles dan

Huberman. Miles dan Huberman mengungkapkan bahwa aktifitas dalam analisis data

kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus pada setiap

tahapan penelitian sehingga sampai tuntas. Komponen dalam analisis data:

1. Reduksi Data

Merupakan proses pemilihan, pemusatan perhatian pada penyederhanaan,

mengabstrakkan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan-catatan tertulis

di lapangan. Dimana setelah peneliti memperoleh data, harus lebih dulu dikaji

kelayakannya dengan memilih data mana yang benar-benar dibutuhkan dalam penelitian

ini.
2. Penyajian Data

Penyajian data dibatasi sebagai sekumpulan informasi tersusun yang disesuaikan dan

diklarifikasi untuk mempermudah peneliti dan menguasai data dan tidak terbenam dalam

setumpuk data

3. Verifikasi (Menarik Kesimpulan)

Kesimpulan selama penelitian berlangsung makna-makna yang muncul dari data yang

diuji kebenarannya, kekokohannya dan kecocokannya sehingga diperoleh kesimpulan

yang jelas kebenaran dan kegunaannya.

3.7 Pemeriksaan Keabsahan Data

Dalam penelitian kualitatif, instrumen utamanya adalah manusia, karena itu yang

diperiksa adalah keabsahan datanya. Untuk menguji kredibilitas data penelitian peneliti

menggunakan teknik Triangulasi. Teknik triangulasi adalah menjaring data dengan

berbagai metode dan cara dengan menyilangkan informasi yang diperoleh agar data yang

didapatkan lebih lengkap dan sesuai dengan yang diharapkan. Setelah mendapatkan data

yang jenuh yaitu keterangan yang didapatkan dari sumber-sumber data telah sama maka

data yang didapatkan lebih kredibel.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Perusahaan

CV Pelita Sara Gracia ini mulai berdiri sejak tahun 2004 di Purwokerto Kabupaten

Banyumas, Jawa Tengah. Pemilik CV Pelita Sara Gracia ini adalah Dr. Kezia Ariesa S Sara Swati,

SE,MM,AK,BKP. CV Pelita Sara Gracia ini memiliki cabang perusahaan yang tersebar dipulau

Jawa antara lain Cikarang, Surabaya, Jakarta, Yogyakarta dan Semarang.

Dalam Penelitian ini peneliti mencoba melakukan penelitian terhadap Cabang

Perusahaan CV Pelita Sara Gracia yang tepatnya terletak di Ruko Pav.Niaga Jl.Tarum Barat II

Blok B2 No.3 Jababeka 2. Perusahaan Cabang ini mulai dibuka sejak tahun 2014. Saat ini Jumlah

pegawai yang bekerja di perusahaan cabang ini sekitar 6 (enam) orang pegawai dengan latar

belakang pendidikan mulai dari Strata Satu (S1) dan Strata Dua (S2). Perusahaan Cabang CV

Pelita Sara Gracia ini juga telah menempuh Ujian Negara agar memenuhi Standar KPP di

Indonesia dan telah terdaftar di kantor pusat KPP Indonesia.

4.1.1 Aktivitas Usaha CV Pelita Sara Gracia Cabang Cikarang

Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Adalah unit kerja DJP yang melaksanakan

seluruh pelayanan perpajakan kepada masyarakat. Sebagai Instansi DJP, KPP

langsung berhubungan dengan wajib pajak.

CV Pelita Sara Gracia ini melayani pembuatan Pajak Bulanan serta pelaporan

SPT bagi wajib pajak. Biasanya Customer CV Pelita Sara Gracia ini dari jenis

Perusahaan-perusahaan besar seperti CV, dan Perseroan terbatas. Customer tetap


dari CV Pelita Sara Gracia cabang Cikarang ini berasal dari Perusahaan yang

terletak di daerah Karawang, Cikarang dan Bekasi.

4.2 Hasil Penelitian

4.2.1 Analisis STP (Segmenting, Targeting, Positioning) pada CV PELITA SARA GRACIA

Cabang Cikarang

4.2.1.1 Segmenting (Segmentasi)

Dari hasil penelitian dan hasil wawancara pada CV Pelita Sara

Gracia Cabang Cikarang, CV ini pertama-tama membagi sebuah

pasar ke segmen-segmen atau kelompok-kelompok, jadi

mengelompokan pasar yang heterogen menjadi pasar yang

homogen, maksudnya disini adalah CV Pelita Sara Gracia Cabang

Cikarang pertama-tama mengelompokan jasa-jasa yang mereka

tawarkan apa saja? Mulai dari jasa kepatuhan pajak,jasa

perencanaan pajak,jasa periksa laporan pajak,jasa pendampingan

dalam pemeriksaan,jasa konsultasi,jasa restitusi pajak,dan jasa-

jasa lainnya yang menyangkut perpajakan. Dari jasa-jasa yang

bermacam-macam tersebut dikelompokkan menjadi satu jenis jasa

yang sama yaitu jasa konsultan pajak yang meliputi jasa-jasa yang

diatas telah disebutkan. Dari segi konsumennnya juga

dikelompokan antara perusahaan satu dengan perusahaan lainnya

tentu berbeda. Karena profit,laba dan lain sebagainya juga berbeda

antar perusahaan.
CV Pelita Sara Gracia menurut kami terbilang CV yang melihat

segmentasi pasar secara kreatif, karena CV Pelita Sara Gracia ini

memiliki cabang dimana-mana temasuk cabang yang di daerah

cikarang yang pusatnya ada di kota purwokerto. Kenapa dibilang

kreatif? Karena cv ini melihat peluang pasar yang ada karena

daerah sekitar cikarang,karawang, bekasi dan sekitarnya

merupakan kawasan industri dimana banyak peruahaan-

perusahaan yang otomatis merupakan peluang konsumen bagi CV

Pelita Sara Gracia.

4.2.1.2 Targeting (Target)

Setelah perusahaan CV Pelita Sara Gracia Cabang Cikarang

mengidentifikasi peluang segmen pasar,selanjutnya mengevaluasi

berbagai segmen tersebut untuk memutuskan segmen mana yang

akan menjadi target market. Disini kita ambil kasus dari target

market konsumennya, CV Pelita Sara Gracia Cabang Cikarang ini

kan hanya menerima konsumen dari suatu organisasi atau

perusahaan nah, tentunya perusahaan satu dan lainnya pasti

berbeda dari profit,laba dan lain sebagainya juga pasti berbeda

antar perusahaan. Tentunya CV Pelita Sara Gracia Cabang Cikarang

ini harus melihat apakah suatu segmen potensial memiliki

karakteristik yang secara umum menarik seperti ukuran,

pertumbuhan, profitabilitas, skala ekonomi, resiko yang rendah


dan lain-lain intinya mana yang lebih menguntungkan bagi CV

Pelita Sara Gracia Cabang Cikarang ini.

Perusahaan juga perlu memepertimbangkan apakah

berinvestasi dalam segmen tersebut masuk akal dengan

mempertimbangkan tujuan dan sumber daya perusahaan (CV

Pelita Sara Gracia Cabang Cikarang). Jadi perusahaan tidak semena-

mena mengambil atau memilih konsumen tapi harus dilihat dari

keadaan perusahaan(konsumen) tersebut apakah kah perusahaan

bisa menyelesaikan/ahli atau tidak dan apakah sumber daya

manusia dari CV Pelita Sara Gracia Cabang Cikarang memadai atau

tidak dalam artian penuh job atau tidak jadi harus menyesuaikan

dengan keadaan perusaan atau CV ini.

4.2.1.3 Positioning

Positioning adalah image atau citra yang terbentuk dibenak

seorang konsumen dari sebuah nama perusahaan atau produk atau

jasa yang ditawarkan. Postioning adalah bagaimana sebuah produk

dimata konsumen yang membedakannya dengan dengan produk

atau jasa pesaing. Dalam hal ini adalah brand image, manfaat yang

dijanjikan serta competitif advantage. Dari hasil penelitian dan

wawancara kami Yang membedakan atau keunggulan dari CV

Pelita Sara Gracia Cabang Cikarang dengan jasa konsultan pajak lain

yaitu lebih mengutamakan kejujuran,sesuai real atau kenyataan


dari keadaan perusahaan tersebut, jadi apabila ada perusahaan

yang ingin memanipulasi laporan keuangan perusahaan tersebut

demi meperkecil pajak yang akan dibayarkan. Dan lebih

mengedepankan kualitas pelayanannya.

4.2.2 Analisis Bauran Pemasaran (Marketing Mix) pada CV PELITA SARA GRACIA

Cabang Cikarang

4.2.2.1 Product (Jasa)

CV Pelita Sara Gracia ini mejual produk jasa yaitu melayani

pelaporan SPT Tahunan dan membuat Pajak Bulanan untuk

perusahaan-perusahaan seperti CV dan Perseroan Terbatas

(PT).

Pelayanan yang diberikan cukup baik mengingat sumber

daya manusia nya yang berkualitas juga perusahaan ini telah

dinyatakan lulus dalam ujian negara yang berarti telah

memenuhi persyaratan untuk menjadi Kantor Pelayanan Pajak

(KPP).

Perusahan ini juga memastikan bahwa hasil laporan pajak

yang dibuat berdasarkan keadaan sebenarnya tanpa ada

rekayasa/manipulasi.
4.2.2.2 Price Harga

Harga merupakan faktor utama penentu posisi dan harus

diputuskan sesuai dengan pasar sasaran, bauran ragam produk,

dan pelayanan, serta persingan.

Dalam menentukan harga CV Pelita Sara Gracia mematok

harga berdasarkan Omzet Perusahaan yang menggunakan

pelayanan jasa nya. Untuk Omzet ≤ 2 Miliar rupiah/bulan maka

CV pelita Sara Gracia mematok harga Rp 4.000.000 untuk satu

kali pelayanan Pajak. Sedangkan untuk perusahaan yang

memiliki omzet ≥ 5 Miliar Rupiah/Bulan dipatok dengan harga

Rp 7.000.000-Rp 8.000.000 untuk satu kali pelayanan pajak.

4.2.2.3 Place (Lokasi)

Jangkauan tempat menjadi suatu yang harus di

pertimbangkan sacara matang, tempat-tempat strategis tentu

memiliki peluang akses publik yang lebih baik namun biaya

sewa dari tempat tersebut juga harus diperhitungkan.

Untuk CV Pelita Sara Gracia sendiri memiliki tempat yang

cukup strategis mengingat daerah Jababeka Cikarang

merupakan kawasan perusahaan-perusahaan besar sehingga

CV Pelita Sara Gracia memiliki banyak peluang untuk

mendapatkan customer.
4.2.2.4 Promotion (Promosi)

Promosi merupakan suatu aktivitas dan materi yang dalam

aplikasinya menggunakan teknik, dibawah pengendalian

penjual/produsen, yang dapat mengkomunikasikan informasi

persuasif yang menarik tentang produk/jasa yang ditawarkan

oleh produsen.

Untuk CV Pelita Sara Gracia melakukan promosi

menggunakan Brosur & Iklan saat awal perusahaan ini dirintis.

Namun saat ini CV Pelita Sara Gracia Tidak melakukan Promosi

menggunakan Brosur dan Iklan melainkan hanya melalui

website dan menawarkan langsung kepada relasi saat ada

pertemuan-pertemuan.

4.2.2.5 People (Sumber Daya Manusia)

Sumber Daya Manusia merupakan aset utama

dalam industri jasa. Terlebih lagi bisnis yang membutuhkan

SDM dengan performen tinggi.

Sumber daya manusia pada CV. Pelita sara gracia

memiliki latar belakan yang mumpuni yaitu lulusan s1 dan

s2. kemampuan yang baik akan menjadi kompetisi dasar

dalam internal perusahaan dan pencitraan yang baik di luar.


4.2.2.6 Proses (Aktivitas Bisnis)

Layanan jasa ataupun kualitas produk sangat

bergantung pada proses penyampaian jasa kepada

konsumen. Seluruh operasional perusahaan harus

dijalankan sesuai dengan sistem dan prosedur yang

terstandarisasi oleh karyawan yang berkompetensi,

berkomitmen dan loyal terhadap perusahaan tempatnya

bekerja.

Dari hasil penelitian, Cv Pelita Sara Gracia cabang

Cikarang ini kualitas jasa yang diberikan cukup baik karena

narasumber mengatakan bahwa pelayanan pajak yang

mereka berikan telah memenuhi standar tanpa ada

manipulasi di dalam laporan tersebut.

4.2.2.7 Physical Evidence/ Bukti Fisik Perusahaan

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa CV

Pelita Sara Gracia memiliki Bukti fisik perusahaan berupa

bangunan milik sendiri dan perusahaan ini telah memiliki

sertifikat konsultan pajak juga izin praktek.

Anda mungkin juga menyukai