Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH AFFILIATE MARKETING DAN KOMUNIKASI PEMASARAN

TERHADAP VOLUME PENJUALAN ONLINE

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Tugas Pada Program Studi
Ilmu Administrasi Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Yudharta
Pasuruan

Disusun : Nadyatus Syarifah (202069100074)

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS YUDHARTA PASURUAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT , berkat rahmat dan karunia-Nya penulis
dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan judul “PENGARUH AFFILIATE MARKETING
DAN KOMUNIKASI PEMASARAN TERHADAP VOLUME PENJUALAN ONLINE ” ini
dengan baik. Proposal skripsi ini disusun dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
menempuh ujian S1 pada program studi Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial Ilmu
Politik Universitas Yudharta Pasuruan.
Dalam proses penyusunan dan pendalaman materi pada proposal skripsi ini, tentunya penulis
mendapatkan bimbingan, arahan, koreksi dan saran yang sangat berharga bagi penulis. Oleh
karena itu kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Romo K. H. M. Sholeh Bahrudin selaku pengasuh Pondok Pesantren Ngalah.
2. Bapak Dr. H. Agus Kholid Murtadlo, S.E, M.E selaku Rektor Universitas Yudharta.
3. Ibu Any Urwatul Wusko, S. Sos, M. AB selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik
4. Ibu Nur Ajizah, S. Sos, M. AB selaku Kepala Program Studi Administrasi Bisnis.
5. Bapak Dr. H. Agus Kholid Murtadlo, SE, M.E selaku Dosen Pembimbing.
Kepada segenap Dosen Administrasi Bisnis yang senantiasa membimbing dan mendidik saya
dengan ilmu yang telah diberikan.
Menghanturkan sembah sujud kepada Ayah dan Ibu yang dengan kerelaan, keikhlasan dan
pengorbanan yang besar bagi saya dalam menuntut ilmu.
Semoga segala bantuan yang telah diberikan kepada penulis mendapat balasan dari Allah SWT.
Saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan proposal skripsi ini. Maka dari
itu, saya berharap saran dan kritik yang sifatnya membangun.
Akhir kata penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kekurangan dalam proposal
skripsi ini. Besar harapan bagi penulis agar proposal skripsi ini dapat bermanfaat di kemudian
hari.

Pasuruan, 2 Januari 2023

Nadyatus Syarifah
DAFTAR ISI

BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................................4
1.1 Latar belakang...............................................................................................................................4
1.2 Rumusan masalah.........................................................................................................................4
1.3 Tujuan penelitian...........................................................................................................................4
1.4 Manfaat penelitian.........................................................................................................................4
BAB II..........................................................................................................................................................5
LANDASAN TEORI...................................................................................................................................5
2.1 Affiliate Marketing............................................................................................................................5
2.1.1 Pengertian Marketing Menurut Para Ahli....................................................................................5
2.1.2 Pengertian Affiliasi......................................................................................................................5
2.1.3 Strategi Pemasaran dalam Affiliate Marketing............................................................................6
2.2 Komunikasi Pemasaran.......................................................................................................................7
2.2.1 Bentuk-Bentuk Komunikasi Pemasaran......................................................................................8
2.2.2 Tujuan komunikasi pemasaran....................................................................................................9
BAB III.......................................................................................................................................................10
METODE PENELITIAN.........................................................................................................................10
3.1 Bentuk Penelitian........................................................................................................................10
3.2 Metode Penelitian.......................................................................................................................10
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Saat ini penjualan secara online banyak mengalami perkembangan secara pesat. Kondisi
ini tentunya didukung oleh perkembangan teknologi dan tingginya jumlah pengguna
internet. Apalagi dengan adanya perubahan perilaku konsumen yang cenderung senang
melakukan belanja secara online. Beralihnya sistem penjualan dari offline ke online
menyebabkan peta persaingan bisnis online semakin ketat. Hal ini terlihat dari beberapa situs
internet dan beberapa E- Commerce yang menawarkan berbagai barang atau produk yang
disuguhkan kepada pembeli. Memang tidak mudah dalam menawarkan barang secara online,
karena penjualan yang dilakukan secara konvensional membutuhkan berbagai strategi yang
harus di implementasikan.
Oleh karena itu penjualan yang dilakukan secara online, mulai dari membujuk, merayu,
dan mempromosikan barang menjadi suatu hal yang harus dilakukan secara tepat. Banyak
orang yang menjajakan barang dagangan mereka dengan memanfaatkan situs online saat ini,
yang pada nantinya akan membagikan sistem keuntungan mereka dengan sistem bagi hasil
atau istilah pemasarannya adalah affiliate marketing. Pada dasarnya tersebut dilakukan agar
volume penjualan meningkat

1.2 Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, peneliti merumuskan masalah penelitian


ini sebagai berikut: “Bagaimana pengaruh affiliate marketing dan komunikasi pemasaran
terhadap volume penjualan online”

1. Apakah affiliate marketing berpengaruh terhadap volume penjualan secara online?


2. Apakah komunikasi pemasaran berpengaruh terhadap volume penjualan secara online?
3. Apakah affiliate marketing dan komunikasi pemasaran secara bersama-sama
berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan online?

1.3 Tujuan penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah :


1. Menguji secara empiris pengaruh affiliate marketing terhadap volume penjualan online
2. Menguji secara empiris pengaruh komunikasi pemasaran terhadap peningkatan
volume penjualan
1.4 Manfaat penelitian

a. Memberikan dan menambah ilmu peneliti tentang kajian ilmu affiliate marketing dan
komunikasi pemasaaran dalam meningkatkan volume penjualan.
b. Penelitian ini diharapkan bisa menjadi pengetahuan serta referensi untuk peneliti
lainnya dimasa mendatang.
c. Penelitian ini dapat memberikan masukan positif untuk bahan pertimbangan
keputusan bagi para pelaku usaha dalam menerapkan strategi pemasaran.
d. Semoga dengan adanya penelitian ini dapat menambah wawasan dan pemahaman
mengenai Pengaruh Affiliate Marketing Dan Komunikasi Pemasaran Terhadap
Volume Penjualan Online
BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Affiliate Marketing

2.1.1 Pengertian Marketing Menurut Para Ahli

1. Menurut Philip Kotler -> Marketing adalah aktivitas sosial dan pengaturan yang
dilakukan satu atau sekelompok orang untuk mendapatkan yang diinginkan dengan cara
menciptakan sebuah produk untuk ditukarkan sejumlah nominal tertentu dengan pihak
lain.
2. Menurut Tung Desem Waringin -> Marketing adalah proses mengomunikasikan suatu
nilai tambah yang lebih tinggi dari sebuah produk.
3. Laksita Utama Suhud -> Marketing adalah usaha yang perlu dilakukan agar sebuah
bisnis/usaha selalu tampak lebih baik dibandingkan para pesaingnya di kalangan pasar.
4. Menurut Sutisna -> Definisi Marketing adalah usaha menyampaikan pesan kepada
publik, terutama konsumen sasaran, tentang keberadaan sebuah produk di pasaran.

Pengertian Marketing adalah seluruh aktivitas yang bertujuan untuk mempromosikan sebuah
produk atau jasa yang ditawarkan suatu perusahaan kepada target pasar tertentu. Dengan kata
lain, marketing adalah usaha untuk menarik perhatian calon konsumen.
2.1.2 Pengertian Affiliasi

Affiliasi atau affiliate adalah sistem bisnis online dengan menjualkan produk atau jasa
orang lain tanpa syarat apapun,hanya diwajibkan mendaftar tanpa perlu membeli atau memiliki
produk atau jasa yang kan kita tawarkan. Komisi affiliate juga tidak sebesar komisi reseller,
biasanya hanya berkisar 20-40%.
Affiliate marketing adalah sistem bisnis dengan membayar jasa seseorang ketika orang
tersebut berhasil menjual produk atau jasa seorang merchant atau perusahaan yang mempunyai
produk atau jasa dengan pemasaran secara online melalui Internet dan membutuhkan orang lain
untuk menjual produk/jasanya.
Affiliate Marketing didefinisikan sebagai kegiatanmempromosikan produk orang atau
perusahaan lain dan akan memperoleh komisi jika terjadi pembelian dengan referensi kita.
Sistem kerja affiliate marketing yaitu dengan mengarahkan pengunjung ke website melalui link
khusus yang dimiliki oleh pemasar. Link tersebut di peroleh melalui merchant yang diberikan
kepada kita sebagai alat pendeteksi apabila terjadi transaksi pembelian melalui link referensi
kita. Cara kerja pada sistem ini adalah semakin banyak orang yang me review produk tersebut
maka kemungkinan besar produk tersebut akan meningkat penjualannya.
Hal itulah yang menjadikan strategi affiliate marketing ini sangat populer seiring dengan
meningkatnya penggunaan jejaring sosial. Strategi affiliate marketing ini banyak digunakan oleh
merchant-merchant besar. Hal ini dikarenakan strategi pemasaran tersebut menghemat biaya
iklan tetapi memiliki dampak yang cukup bagus dalam menaikkan volume penjualan.
2.1.3 Strategi Pemasaran dalam Affiliate Marketing

Bisnis online saat ini sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat global, bahkan di
Indonesia mengingat kondisi saat ini, perusahaan tentu wajibmengikuti gaya usaha masyarakat
modem, supaya pangsa pasarnya tetap bertahan atau bahkan meningkat. Saat ini dalam e-
marketing terdapat 6 macam strategi pemasaran yang diterapkan oleh banyak pebisnis dalam
menjangkau konsumen diantaranya yaitu:

a. Content Marketing
Dalam buku Content Marketing karya Rebecca Lieb, content marketing merupakan
strategi pemasaran yang menghasilkan konten yang dimaksudkan untuk memberikan informasi
yang menarik kepada target (konsumen) tentang produk yang dipasarkan Oleh karena itu, fungsi
serta tujuan dari content marketing yaitu untuk mengedukasi konsumen serta menjadi jembatan
penghubung antara penjual dan pembeli untuk membentuk proses komunikasi yang
menyenangkan melalui informasi dari konten yang tersedia bagi mereka. Artinya, pemasaran
konten bukanlah taktik untuk mempromosikan produk atau layanan secara langsung, melainkan
upaya untuk membuat konten yang dimaksudkan agar menarik konsumen untuk membeli, atau
konten yang dipasarkan bisa mensugesti konsumen denngan keputusan pembelian. Informasi ini
bisa berupa artikel, video, hasil pencarian, dll.

b. Mobile Marketing
Menurut Mariotti Mobile-Marketing adalah pemasaran yang menggunakan perangkat
mobile, seperti ponsel. Sehingga memperoleh kesimpulan bahwasannya pemasaran seluler
merupakan metode yang efektif dalam mempromosikan iklan produk kepada konsumen,
sehingga meningkatkan keuntungan usalu Bersamaan dengan perkembangan teknologi mobile
yang semakin modern dan berorientasi pada pengguna. Mobile Marketing merupakan teknologi
persuasi massal, teknologi yang dapat membujuk orang melalui sarana seluler. Karena sekarang
handphone menjadi sebuah kebutuhan pokok bagi setiap orang. Jenis-jenis handphone pun
sangat beragam dan berkembang pesat seiring dengan perkembangan zaman salah satunya yaitu
jenis yang paling popular sad ini yaitu smartphone."

c. Continus Marketing
Continuous marketing merupakan pemasaran yang dilakukan secara terus menerus dan
berkesinambungan di jejaring sosial. Biasanya media sosial yang digunakan yaitu facebook dan
twitter, media sosial tersebut merupakan saluran utama untuk pemasaran yang kontinu.
Pemasaran yang kontinu ini memfokuskan pada promosi di jejaring media sosial. Selain itu, agur
yang ditargetkan sukses sesuai dengan target pasar, pengusaha harus mengkaji berbagai macam
data, seperti demografi, review konsumen, opini dll agar dapat memahami keinginan konsumen.

d. Digital Marketing
Definisi dari Digital Marketing merupakan aktifitas marketing termasuk branding dengan
menggunakan berbagai macam media yang berbasis weh (Sanjaya & Tarigan, 2009) Digital
Marketing merupakan strategi pemasaran yang mempersatukan serta memanfaatkan semua
elemen digital yang ada. Hal ini dijadikan cara dalam memperkuat efektifitas pemasaran. Digital
marketing hadir dikarenakan oleh kemajuan teknologi serta Web 2.0 yang bersamaan dengan
mobile technology, hal ini sesuai apa yang dikatakan oleh Rhenald Kasali, bahwa dengan
teknologi mobile, serta koneksi internet siapa pun dapat dengan mudah memperoleh informasi
hanya dengan genggaman
e. Visual Marketing
Visual marketing yaitu sesuatu yang lebih mengedepankan pada objek visual yaitu
dengan melakukan branding menggunakan konten visual seperti gambar, grafik, video dil.
dengan kreatifitas dalam membuat gambar-gambar yang memorable menjadikan kunci sukses
dalam strategi marketing. Sebab dengan visual marketing konsumen lebih lama mengigat
informasi mengenai merek, brand sehingga hal tersebut selalu dingat serta lebih cepat diserap
oleh konsumen.

J. Personalized Marketing
Personalized marketing atau sering disebut dengan one to one marketing merupakan
strategi pemasaran yang mengutamakan tentang keunikan setiap personal (konsumen), sehingga
dalam memperlakukan setiap konsumen itu berbeda-beda. Penjual dapat menargetkan pesan
pemasarannya kepada orang-orang tertentu dengan menyesuaikan personalisasi mereka untuk
memodifikasi barang atau jasa yang dijual berdasarkan keberadaan atau perilaku pengguna.
Biasanya dalam sebuah situs toko online akan menampilkan produk yang berbeda-beda antara
akum satu dengan akun lainnya hal ini bisa terjadi karena adanya personalized marketing. Hal
ini dilakukan agar pemasaran lebih tertarget. Tentunya untuk melakukan hal tersebut perlu
adanya dukungan sofware yang wajib dimiliki oleh toko online

2.2 Komunikasi Pemasaran

Dewasa ini, kehadiran teknologi digital mulai dari situs online dan aplikasi smartphone
hingga penggunaan media sosial telah memberdayakan konsumen dan membuat pemasaran
benar-benar bersifat dua arah. Dengan demikian, selain manajemen hubungan dengan konsumen
atau pelanggan, pemasar harus memiliki strategi efektif dalam hubungan dengan mereka.
Perusahaan pemasaran produk beroperasi di lingkungan kompetitif yang kuat dari sebelumnya.
Mereka harus meningkatkan manajemen yang harus sesuai dengan perubahan dunia. Munculnya
pasar global berkontribusi pada tingkat persaingan tinggi untuk semua perubahan produk dalam
perilaku konsumen, kesadaran lingkungan, dan manfaat sosial di pasar global antara semua
perusahaan. Perusahaan bisnis harus berfokus ke masa depan, tidak dapat menggunakan hanya
teknik tradisional untuk kemajuan perusahaan. Hal ini diperlukan untuk penataan ide-ide baru
sebagai pembeda dari pesaing dalam rangka untuk bertahan hidup di pasar global.
Komunikasi pemasaran memegang peranan penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi,
konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk di
pasar. Komunikasi pemasaran banyak memerlukan anggaran yang sangat besar. Oleh karena itu,
pemasar harus secara hati-hati dan penuh perhitungan dalam menyusun rencana komunikasi
pemasaran. Komunikasi bukan hanya sebagai wadah atau sarana untuk presentasi di internal
perusahaan, tetapi dalam interaksi dengan pemangku kepentingan eksternal, mencakup
konsumen atau pelanggan, mitra, pemasok, serta pengecer dalam suatu proses pemasaran.
Keberhasilan komunikasi ditentukan pada pemilihan siapa saja yang menjadi sasaran
komunikasi. Penentuan sasaran yang tepat maka proses komunikasi akan berjalan efektif dan
efisien. Namun, pemahaman dua konsep antara pemasaran dan komunikasi harus betul-betul
bisa dipahami. Hal ini penting sebelum konsep komunikasi pemasaran dilaksanakan.
Pemahaman yang baik menentukan dan menunjang sukses kegiatan komunikasi pemasaran yang
dilakukan.
Komunikasi pemasaran di dunia nyata lebih kompleks. Namun, perlu dipahami bahwa
proses pertukaran dalam pemasaran yang terjadi baik langsung maupun tidak langsung
memerlukan komunikasi yang membawa pesan. Misalnya, pembeli buku melalui komunikasi
langsung dengan pembeli melalui media online yang menanyakan keberadaan produk berupa
buku-buku hasil terbitannya. Pada setiap elemen di atas, tampak sekali terjadi pertukaran dari
masing-masing pihak. Pertukaran tidak hanya berupa pertukaran uang dengan barang saja
(pembeli buku dan penerbit buku), tetapi juga terjadi pertukaran yang sifatnya bukan berupa
uang, seperti yang terjadi antara pembeli buku dengan penyelenggara media online tersebut. Di
antara mereka terjadi pertukaran sosial (transaksi sosial). Suatu pengertian yang sangat luas,
mengemukakan bahwa: "Komunikasi pemasaran Marketing Communication (MarCom) adalah
proses dialogis berkelanjutan antara pemasar/pembeli dan penjual/konsumen di suatu tempat
pemasaran (marketplace) secara tidak langsung (mediasi) maupun secara langsung bertatap
muka."
Pengertian ini digambarkan secara makro dari proses komunikasi. Pengertian lain
berelevansi dengan pengelolaan suatu perusahaan bahwa:
"Komunikasi pemasaran adalah meliputi (1) proses penyampaian sejumlah rangsangan
terintegrasi pada sasaran target pasar bertujuan untuk memperoleh sejumlah efek atau tanggapan
yang diharapkan; (2) melalui media (media communication), untuk diterima (receive),
diinterpretasikan (interpret), bertindak (act) berdasarkan pesan dengan tujuan mengubah pesan
pemasar tersebut untuk selanjutnya mengidentifikasikan pesan-pesan baru."
Komunikasi dalam proses pemasaran dimungkinkan sebagai alat perusahaan untuk
memengaruhi perilaku konsumen dan menciptakan keunggulan kompetitif melalui proses
menginformasikan, meyakinkan, dan mengingatkan merek perusahaan serta produk dengan cara
langsung atau tidak langsung.
Komunikasi pemasaran adalah mendasar dan kompleks dari usaha aktivitas pemasaran
perusahaan. Komunikasi pemasaran dapat digambarkan sebagai semua pesan dan media yang
disebarkan untuk berkomunikasi dengan pasar atau pelanggan. Komunikasi pemasaran
mencakup komunikasi komersial dan non-komersial untuk mendukung strategi pemasaran
perusahaan (Kotler & Keller, 2004).
Mengutip dari buku Dunia Kerja Kekinian: Sebuah Perspektif Psikologi Industri dan
Organisasi (2021) karya Sumaryono, berikut pengertian komunikasi pemasaran menurut Kotler
dan Keller: “Komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan sebagai upaya
menginformasikan, membujuk, serta mengingatkan konsumen, baik secara langsung maupun
tidak, tentang produk serta merek yang dijualnya”.

2.2.1 Bentuk-Bentuk Komunikasi Pemasaran

Menurut Terence A. Shimp dalam buku Advertising, Promotion, and Supplemental


Aspect of Integrated Marketing Communications (2000), bentuk komunikasi pemasaran
dapat dibagi menjadi enam jenis :

a. Penjualan perorangan (personal selling)


Adalah bentuk komunikasi antar individu di mana tenaga penjual
menginformasikan, mendidik, serta mempersuasi calon konsumen untuk membeli
produk atau menggunakan jasa perusahaan. Penjualan perorangan melibatkan tenaga
penjual sebagai wakil perusahaan untuk berhubungan langsung dengan konsumen,
baik secara tatap muka maupun lewat sarana komunikasi lainnya. Biasanya penjualan
perorangan dilakukan dengan mempresentasikan produk atau jasa oleh tenaga penjual
kepada calon konsumen. Setelah itu, tenaga penjual akan menjawab pertanyaan dari
konsumen.
b. Iklan (advertising)
Iklan sebagai bentuk komunikasi pemasaran masih menjadi cara efektif dalam
mempromosikan produk atau jasa kepada publik. Umumnya, advertising digunakan
untuk membangun citra jangka panjang dari sebuah produk atau perusahaan.
c. Promosi penjualan (sales promotion)
Bentuk komunikasi pemasaran ini terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang
berupaya merangsang terjadinya pembelian sebuah produk atau jasa, secara cepat
atau dalam waktu singkat. Berbeda dengan iklan yang hanya menawarkan alasan
untuk menggunakan sebuah merek, promosi penjualan sifatnya lebih mendorong
pelanggan agar membeli produk dengan iming-iming insentif.
d. Sponsorship (sponsorship marketing)
Adalah bentuk komunikasi pemasaran yang dilakukan dengan cara
mengasosiasikan nama merek atau perusahaan dengan kegiatan tertentu, seperti acara
lomba, kompetisi besar, kegiatan sosial, dan sebagainya
e. Publisitas (publicity)
Hampir sama seperti iklan, publisitas juga menggunakan media massa sebagai
sarana penyebaran informasi. Hanya saja, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya
dalam melakukan publisitas. Karena biasanya bentuk komunikasi pemasaran ini
dilakukan lewat penulisan berita dan komentar editorial terhadap produk atau jasa
milik perusahaan. Publisitas erat kaitannya dengan humas (hubungan masyarakat).
Dalam acara atau kondisi tertentu, humas sering mengeluarkan pernyataan yang
berkaitan dengan sebuah merek atau perusahaan. Sehingga tanpa perlu mengeluarkan
uang, perusahaan bisa mendapatkan manfaatnya.
f. Komunikasi di tempat pembelian (point-of-purchase communication)
Bentuk komunikasi pemasaran ini menggunakan alat peraga, poster, tanda, serta
hal lainnya, guna memengaruhi keputusan calon konsumen untuk membeli produk
atau menggunakan jasa. Misalnya display barang dalam toko. Penataan produk
beserta alat peraga yang tepat akan lebih memancing rasa penasaran konsumen untuk
menggunakan produk tersebut.
2.2.2 Tujuan komunikasi pemasaran

Menurut Eko Nur Syahputro dalam buku Melejitkan Pemasaran UMKM Melalui Media
Sosial (2020), komunikasi pemasaran punya beberapa tujuan, seperti menginformasikan dan
mempromosikan produk kepada konsumen, serta proses pembentukan citra perusahaan.
Selain dua tujuan di atas, komunikasi pemasaran masih punya tiga tujuan lainnya, yaitu:
Informing (memberikan informasi) Komunikasi pemasaran ditujukan untuk membuat
konsumen sadar akan produk baru, menginformasikan mengenai fitur dan manfaat merek,
serta memfasilitasi penciptaan citra sebuah perusahaan yang menghasilkan produk atau jasa.

a) Persuading (membujuk)
Tujuan lain komunikasi pemasaran adalah membujuk atau mempersuasi
pelanggan untuk mencoba produk atau jasa yang ditawarkan. Terkadang perusasi
juga sering dilakukan untuk memengaruhi permintaan terhadap keseluruhan produk.

b) Reminding (mengingatkan)
Komunikasi pemasaran bertujuan untuk menjaga agar merek perusahaan selalu
diingat konsumen. Misalnya ketika konsumen membutuhkan produk atau jasa,
merek perusahaan tersebutlah yang muncul pertama di benak konsumen.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan adanya pengaruh dari suatu variabel
terhadap variabel lain yaitu dari variabel affiliate marketing (variabel independen) terhadap
variabel volume penjualan (variabel dependen). Jenis penelitian yang digunakan pada penelitian
ini adalah penelitian asosiatif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian asosiatif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih

3.2 Metode Penelitian

Jenis Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif, yang mana penelitian kuantitatif
adalah pencarian fakta-fakta dengan metode objektif yang dilakukan terhadap hubungan antar
fakta dan penelitian yang mementingkan adanya variabel-variabel sebagai objek penelitian &
variabel tersebut harus didefinisikan dalam bentuk operasional. Definisi Operasional Adapun
definisi operasional dari variabel yang digunakan oleh peneliti adalah:

1. Affiliate Marketing (X1) yakni suatu aktivitas bisnis yang bertujuan untuk
mempromosikan produk dari sebuah perusahaan bisnis online dimana bentuk sistem
yang dijalankan dalam kegiatan ini dengan membayar seseorang ketika ia berhasil
menjual produk atau jasa perusahaan.
2. Komunikasi Pemasaran (X2) yakni komponen yang sangat penting dalam pemasaran
atau dunia marketing online, interaksi antara perusahaan dan pelanggan dalam
pemasaran online sangat dibutuhkan, komunikasi dalam proses pemasaran dimungkinkan
sebagai alat perusahaan untuk mempengaruhi perilaku konsumen dan menciptakan
keunggulan kompetitif melalui proses menginformasikan, meyakinkan dan
menginginkan merek perusahaan serta produk dengan cara langsung atau tidak langsung
3. Volume Penjualan (Y) yakni indikator keseluruhan yang didapatkan oleh penjualan
barang, semakin besar jumlahnya, maka semakin besar pula kemampuan usaha tersebut
dalam menghasilkan keuntungan. Oleh karenanya penjualan adalah hal penting dalam
menilai kemampuan perusahaan agar tidak , Adapun faktor yang mempengaruhi volume
penjualan perusahaan yakni harga jual produk, produk, promosi yang dirancang, saluran
distribusi, mutu.

Anda mungkin juga menyukai