Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

RISET PEMASARAN

Oleh :
YOSUA ZEFANYA MOKALU
(21302135)

SEMESTER VI
RISET PEMASARAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


JURUSAN MANAJEMEN
2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis sampaikan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat
rahmat-Nya makalah ini dapat penulis selesaikan sesuai yang diharapkan. Dalam
makalah ini penulis membahas "RISET PEMASARAN". Makalah ini dibuat dalam
rangka memperdalam pemahaman tentang penelitian dalam dunia pemasaran.
Selanjutnya, penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Riset Pemasaran, Ibu Marice Legi, SE. MM dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bimbingan serta arahan selama penulisan makalah ini. Untuk para
pembaca, jika ada kesalahan dalam penulisan makalah ini, saya sebagai penulis
memohon maaf sebesar-besarnya dan semoga makalah ini memberikan manfaat dan
pengetahuan baru bagi para pembaca.

Minahasa, April 2024

Yosua Mokalu
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 2


BAB I : PENDAHULUAN ............................................................................................................. 5
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 5
B. Rumusan Masalah ................................................................................................................ 5
C. Tujuan Makalah ................................................................................................................... 5
BAB II : PEMBAHASAN .............................................................................................................. 6
A. Karakteristik Pemasaran dan Karir dalam Riset Pemasaran ............................................ 6
1. Definisi riset pemasaran ............................................................................................... 6
2. Klasifikasi riset pemasaran ........................................................................................... 6
3. Kedudukan riset pemasaran dalam sistem informasi pemasaran ................................. 7
4. Proses riset pemasaran .................................................................................................. 7
B. Mendefinisikan dan Merumuskan Masalah Riset Pemasaran ............................................. 8
1. Pendahuluan.................................................................................................................. 8
2. Perumusan masalah dan prosesnya............................................................................... 8
C. Perumusan Hipotesis ............................................................................................................ 9
1. Arti hipotesis................................................................................................................. 9
2. Dasar penggunaan dan fungsi hipotesis........................................................................ 9
3. Bentuk-bentuk hipotesis ............................................................................................. 10
Merumuskan hipotesis .......................................................................................................... 10
D. Metode Penelitian, Populasi dan Sampel ........................................................................11
1. Macam-macam metode penelitian ...............................................................................11
2. Populasi ...................................................................................................................... 12
3. Sampel ........................................................................................................................ 12
E. Menentukan Variabel Data dan Sumber Data ................................................................... 12
1. Variabel........................................................................................................................... 12
2. Data ............................................................................................................................. 13
3. Sumber data ................................................................................................................ 13
F. Pembahasan Hasil Penelitian, Kesimpulan dan Saran ....................................................... 14
1. Arti pembahasan hasil ................................................................................................ 14
2. Pembahasan hasil penelitian. ...................................................................................... 14
3. Kesimpulan dan saran ................................................................................................. 14
BAB III : PENUTUP .................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan..................................................................................................................... 15
B. Saran .................................................................................................................................. 15
Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 16
BAB I : PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perubahan dramatis dalam lanskap bisnis global akibat perkembangan teknologi informasi
telah mengubah paradigma tradisional pemasaran. Saat ini, organisasi harus beroperasi dalam
lingkungan yang sangat dinamis, di mana kecepatan adaptasi dan inovasi menjadi kunci untuk
bertahan dan berkembang. Dalam konteks ini, penelitian dalam bidang pemasaran menjadi
semakin penting untuk memahami perilaku konsumen yang berubah, tren pasar yang berkembang,
dan teknologi baru yang mempengaruhi cara kita berinteraksi dengan merek dan produk.
Riset pemasaran bertujuan untuk menjelajahi berbagai aspek dalam pemasaran modern,
dimulai dari analisis mendalam tentang perilaku konsumen hingga implementasi strategi
pemasaran yang inovatif. Melalui pendekatan ini, diharapkan dapat ditemukan wawasan yang
berharga bagi para praktisi pemasaran untuk mengembangkan strategi yang efektif dalam
menghadapi tantangan yang dihadapi oleh organisasi dalam pasar yang kompetitif saat ini.

Dengan mempertimbangkan perubahan-perubahan dalam perilaku konsumen, kemajuan


teknologi, dan dinamika pasar yang terus berubah, riset pemasaran juga bertujuan untuk
memberikan kontribusi signifikan dalam memperluas pengetahuan dalam bidang pemasaran dan
memberikan panduan praktis bagi organisasi dalam merancang strategi pemasaran yang sukses.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana karakteristik pemasaran dan karir dalam riset pemasaran?
2. Bagaimana cara mendefinisikan dan merumuskan masalah riset pemasaran?
3. Apa itu hipotesis dan bagaimana merumuskannya?
4. Apa definisi metode penelitian, populasi dan sampel?
5. Apa dan bagaimana menentukan variabel data dan sumber data?
6. Bagaimana menjelaskan hasil penelitian, kesimpulan dan saran?

C. Tujuan Makalah
1. Menggambarkan karakteristik pemasaran dan karir dalam riset pemasaran.
2. Menjelaskan cara pendefinisian dan perumusan masalah pada riset pemasaran.
3. Menjelaskan definisi hipotesis dan cara perumusannya.
4. Menjelaskan metode penelitian, populasi dan sampel.
5. Menjelaskan variabel data dan sumber data.
6. Menunjukkan penjelasan hasil penelitian, kesimpulan dan saran.
BAB II : PEMBAHASAN

A. Karakteristik Pemasaran dan Karir dalam Riset Pemasaran


1. Definisi riset pemasaran
Riset pemasaran adalah proses sistematis untuk mengumpulkan, menganalisis, dan
menginterpretasikan informasi yang relevan untuk memahami pasar, kebutuhan konsumen, dan
perilaku pesaing. Metode-metode seperti survei, wawancara, observasi, dan analisis data
digunakan untuk mengumpulkan data primer dan sekunder. Analisis tersebut kemudian bisa
digunakan sebagai bahan ajar untuk merumuskan strategi pemasaran yang efektif, termasuk
penetapan harga, promosi, dan distribusi produk atau layanan. Riset pemasaran secara kompleks
melibatkan pendekatan multidisiplin dari berbagai bidang seperti ekonomi, psikologi konsumen,
statistik, dan teknologi informasi untuk mendapatkan wawasan yang mendalam tentang pasar dan
memahami bagaimana memenuhi kebutuhan konsumen dengan cara yang optimal.

2. Klasifikasi riset pemasaran


Riset pemasaran dapat diklasifikasikan ke dalam beberapa kategori berdasarkan berbagai
kriteria, termasuk tujuan, metode, dan sumber data. Berikut adalah beberapa klasifikasi umum
dari riset pemasaran:

a) Berdasarkan Tujuan:
• Riset Deskriptif: Menggambarkan karakteristik pasar dan konsumen, seperti profil
demografis, preferensi produk, dan perilaku pembelian.
• Riset Eksploratif: Menjelajahi dan mengidentifikasi masalah atau peluang baru di
pasar, sering kali melalui wawancara mendalam atau fokus kelompok.
• Riset Kausal: Menganalisis hubungan sebab-akibat antara variabel-variabel tertentu,
misalnya, bagaimana perubahan harga mempengaruhi volume penjualan.
b) Berdasarkan Metode:
• Survei: Pengumpulan data dari sampel responden melalui kuesioner atau wawancara.
• Observasi: Pengamatan langsung perilaku konsumen di tempat seperti toko atau situs
web.
• Eksperimen: Pengujian hipotesis tentang efek perubahan dalam variabel tertentu
terhadap respons konsumen.
• Analisis data sekunder: Menggunakan data yang telah ada, seperti data penjualan atau
data demografis yang diperoleh dari sumber eksternal.
c) Berdasarkan Sumber Data:
• Data Primer: Data yang dikumpulkan secara langsung oleh peneliti untuk tujuan
tertentu.
• Data Sekunder: Data yang sudah ada dan dikumpulkan untuk tujuan lain, tetapi dapat
digunakan kembali untuk tujuan riset pemasaran.
d) Berdasarkan Lingkup:
• Riset Pasar Konsumen: Fokus pada perilaku, preferensi, dan kebutuhan konsumen
individu atau rumah tangga.
• Riset Pasar Bisnis: Mempelajari perilaku pembelian dan kebutuhan pasar bisnis,
termasuk organisasi dan institusi.
• Riset Pasar Global: Mempelajari pasar di berbagai negara dan menganalisis perbedaan
budaya, kebijakan, dan preferensi konsumen di seluruh dunia.

Klasifikasi ini membantu peneliti dan praktisi pemasaran dalam merancang dan
melaksanakan riset yang sesuai dengan kebutuhan mereka dan memahami karakteristik pasar
dengan lebih baik.
3. Kedudukan riset pemasaran dalam sistem informasi pemasaran
Riset pemasaran menduduki peran sentral dalam sistem informasi pemasaran (SIM),
berkontribusi dalam pengumpulan data, analisis, dan interpretasi. Data yang diperoleh dari riset
pemasaran memberikan wawasan mendalam tentang pasar, perilaku konsumen, dan kebutuhan
pelanggan. Hasil analisis ini digunakan untuk merencanakan strategi pemasaran yang efektif,
memantau kinerja kampanye, dan mengintegrasikan informasi dengan sistem lain dalam
organisasi, seperti CRM. Dengan demikian, riset pemasaran tidak hanya menyediakan pemahaman
yang mendalam tentang pasar, tetapi juga menjadi fondasi bagi pengambilan keputusan pemasaran
yang efektif dan responsif terhadap perubahan pasar.

4. Proses riset pemasaran


Proses riset pemasaran dimulai dengan identifikasi masalah atau peluang yang ingin
dipecahkan, diikuti dengan perencanaan metodologi riset, pengumpulan data primer dan/atau
sekunder, analisis data menggunakan teknik statistik, interpretasi hasil, dan penyajian dalam
laporan riset. Hasil riset digunakan untuk merumuskan atau menyesuaikan strategi pemasaran,
yang kemudian diimplementasikan dan dievaluasi. Proses ini membantu organisasi memahami
pasar mereka dengan lebih baik, mengidentifikasi peluang bisnis, dan mengambil keputusan yang
tepat dalam mengelola strategi pemasaran mereka.
B. Mendefinisikan dan Merumuskan Masalah Riset Pemasaran
1. Pendahuluan
Pendahuluan riset pemasaran adalah tahap awal yang penting dalam merancang studi yang
efektif. Ini melibatkan penyelidikan awal untuk menentukan konteks dan kerangka kerja
penelitian. Dalam pendahuluan, peneliti akan mengidentifikasi masalah riset atau peluang yang
ingin dipecahkan dan menjelaskannya pada sebuah latar belakang masalah, sehingga merumuskan
pertanyaan penelitian yang relevan, dan mengklarifikasi tujuan dan manfaat yang diharapkan dari
riset tersebut.
2. Perumusan masalah dan prosesnya
Perumusan masalah adalah langkah selanjutnya yang melibatkan identifikasi masalah atau
peluang yang akan diteliti. Ini mencakup mengidentifikasi gap dalam pengetahuan, tantangan
dalam pasar, atau kebutuhan yang belum terpenuhi. Proses perumusan masalah melibatkan
beberapa langkah, termasuk:
a) Identifikasi Masalah atau Peluang: Peneliti mengidentifikasi isu-isu atau peluang yang
ingin diteliti berdasarkan pada pemahaman pasar dan tujuan organisasi.
b) Pengumpulan Informasi Awal: Informasi awal tentang industri, pasar, dan pesaing
dikumpulkan untuk memahami konteks yang lebih luas.
c) Pemilihan Isu Penting: Dari informasi awal, peneliti memilih isu-isu yang paling relevan
dan signifikan untuk diteliti lebih lanjut.
d) Penyusunan Pertanyaan Penelitian: Berdasarkan isu-isu yang dipilih, pertanyaan penelitian
dirumuskan untuk memberikan arah yang jelas bagi studi.
e) Definisi Tujuan Penelitian: Tujuan penelitian yang spesifik dan terukur ditetapkan untuk
memberikan panduan dalam merancang dan melaksanakan riset.

Proses perumusan masalah ini penting karena memberikan landasan yang kuat bagi riset
pemasaran yang akan dilakukan. Dengan memahami masalah dengan baik, peneliti dapat
merancang studi yang relevan dan efektif untuk menghasilkan wawasan yang berharga bagi
organisasi.
C. Perumusan Hipotesis
1. Arti hipotesis
Hipotesis dalam adalah sebuah asumsi atau prediksi yang diajukan untuk diuji dalam
sebuah penelitian yang berkaitan dengan bidang pemasaran. Hipotesis ini membantu para peneliti
untuk merumuskan pertanyaan penelitian yang jelas dan mengarahkan proses riset mereka.

Dalam konteks pemasaran, hipotesis sering kali didasarkan pada teori-teori pemasaran
yang ada, observasi pasar, atau temuan penelitian sebelumnya. Proses pengujian hipotesis ini dapat
melibatkan pengumpulan dan analisis data pasar, perilaku konsumen, atau respons terhadap
kampanye pemasaran.

Dengan demikian, hipotesis dalam konteks pemasaran membantu para praktisi untuk
menguji asumsi-asumsi mereka, memahami lebih dalam tentang dinamika pasar, dan membuat
keputusan yang lebih tepat dalam merencanakan dan melaksanakan strategi pemasaran.

2. Dasar penggunaan dan fungsi hipotesis


Penggunaan hipotesis dalam penelitian pemasaran sangat penting karena:

a) Membimbing Penelitian: Hipotesis membantu mengarahkan penelitian dengan


merumuskan pertanyaan penelitian yang jelas dan spesifik, sehingga memastikan bahwa
langkah-langkah riset dilakukan dengan tujuan yang terdefinisi.
b) Pengujian Asumsi: Dengan menyajikan prediksi atau asumsi yang dapat diuji, hipotesis
memungkinkan peneliti untuk menguji kebenaran atau keakuratan asumsi-asumsi tersebut
melalui proses penelitian yang sistematis.
c) Menghubungkan Teori dengan Praktik: Hipotesis sering kali berdasarkan pada teori-teori
pemasaran yang ada. Dengan menguji hipotesis, peneliti dapat mengonfirmasi, menolak,
atau memodifikasi teori-teori tersebut, sehingga memperkuat hubungan antara teori dan
praktik pemasaran.
d) Mengarahkan Pengambilan Keputusan: Hasil dari pengujian hipotesis dapat memberikan
wawasan penting bagi praktisi pemasaran dalam membuat keputusan yang lebih efektif,
seperti mengatur strategi harga atau promosi produk.
e) Memperkuat Validitas Penelitian: Dengan merumuskan hipotesis sebelum melakukan
penelitian, peneliti dapat meningkatkan validitas penelitian mereka dengan memberikan
landasan yang kuat untuk proses riset, sehingga temuan dan kesimpulan yang dihasilkan
lebih dapat dipercaya.

Dengan demikian, penggunaan hipotesis menjadi kunci dalam melaksanakan penelitian


pemasaran yang sistematis, relevan, dan bermakna bagi praktisi dan akademisi di bidang
pemasaran.
3. Bentuk-bentuk hipotesis
Terdapat beberapa bentuk hipotesis yang umum digunakan dalam penelitian pemasaran:
a) Hipotesis Nol (Null Hypothesis): Merupakan pernyataan yang menyatakan bahwa tidak
ada hubungan atau perbedaan antara variabel-variabel yang diteliti. Umumnya
dilambangkan dengan (H_O).
b) Hipotesis Alternatif: Merupakan pernyataan yang menyangkal hipotesis nol dan
menyatakan bahwa terdapat hubungan atau perbedaan antara variabel-variabel yang
diteliti. Dilambangkan dengan (H_1) atau (H_a).
c) Hipotesis Korelasional: Merupakan pernyataan yang mengandaikan adanya hubungan atau
korelasi antara dua atau lebih variabel, tetapi tidak menunjukkan sebab-akibat. Contohnya,
“Tingkat pengeluaran konsumen berkorelasi positif dengan tingkat pendapatan.”
d) Hipotesis Kausal: Merupakan pernyataan yang mengandaikan adanya hubungan sebab-
akibat antara dua variabel. Contohnya, “Penawaran harga yang lebih rendah akan
meningkatkan penjualan produk.
e) Hipotesis Direksional: Merupakan pernyataan yang mengindikasikan arah spesifik dari
hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Contohnya, “Peningkatan iklan akan
meningkatkan kesadaran merek.”
f) Hipotesis Non-direksional: Merupakan pernyataan yang tidak mengindikasikan arah
spesifik dari hubungan antara variabel-variabel yang diteliti, hanya menyatakan bahwa ada
hubungan antara keduanya. Contohnya, “Ada hubungan antara usia dan preferensi
pembelian.”

Setiap bentuk hipotesis ini memainkan peran yang berbeda dalam proses penelitian pemasaran
dan membantu peneliti untuk merumuskan pertanyaan penelitian yang jelas serta mengarahkan
analisis data yang tepat.

Merumuskan hipotesis
Merumuskan hipotesis merupakan langkah penting dalam proses penelitian ilmiah. Berikut
adalah langkah-langkah umum untuk merumuskan hipotesis:

a) Identifikasi Topik Penelitian: Tentukan subjek atau topik penelitian yang ingin Anda teliti.
Pastikan topik tersebut jelas dan relevan.
b) Pahami Konteks Penelitian: Pelajari literatur terkait dan kumpulkan informasi yang relevan
tentang topik penelitian Anda. Pahami teori-teori yang ada dan hasil penelitian sebelumnya
untuk membentuk landasan bagi hipotesis Anda.
c) Tentukan Variabel Penelitian: Identifikasi variabel-variabel yang akan Anda teliti. Variabel
independen adalah variabel yang Anda yakini memiliki pengaruh terhadap variabel
dependen, yang merupakan variabel yang akan Anda amati dan ukur.
d) Bentuk Hipotesis: Berdasarkan penelitian dan pemahaman Anda tentang topik, buatlah
pernyataan tentang hubungan antara variabel independen dan dependen.
e) Tentukan Jenis Hipotesis: Hipotesis dapat berupa hipotesis kausal (menyatakan hubungan
sebab-akibat antara variabel), hipotesis asosiatif (menyatakan hubungan antara variabel
tanpa menyatakan sebab-akibat), atau hipotesis deskriptif (menggambarkan karakteristik
atau distribusi suatu fenomena).
f) Uji Hipotesis: Setelah merumuskan hipotesis, langkah selanjutnya adalah menguji
hipotesis tersebut menggunakan metode-metode statistik yang sesuai untuk
mengumpulkan data dan menarik kesimpulan.

D. Metode Penelitian, Populasi dan Sampel


1. Macam-macam metode penelitian
Metode penelitian adalah pendekatan sistematis yang digunakan untuk mengumpulkan data,
menganalisis informasi, dan mencapai tujuan penelitian. Berikut adalah beberapa macam metode
penelitian yang umum digunakan:

a) Metode Kuantitatif: Metode ini berfokus pada pengumpulan dan analisis data numerik
untuk menjawab pertanyaan penelitian. Contoh teknik yang sering digunakan dalam
metode kuantitatif adalah survei, eksperimen, dan analisis statistik.
b) Metode Kualitatif: Berbeda dengan metode kuantitatif, metode kualitatif menekankan pada
pemahaman mendalam tentang fenomena yang diteliti melalui pengumpulan data non-
numerik, seperti wawancara, observasi partisipatif, dan analisis konten.
c) Metode Campuran (Mixed Methods): Metode ini menggabungkan pendekatan kuantitatif
dan kualitatif dalam satu penelitian. Peneliti menggunakan kedua jenis data untuk
memberikan pemahaman yang lebih lengkap tentang topik yang diteliti.
d) Metode Penelitian Tindakan (Action Research): Metode ini melibatkan kolaborasi antara
peneliti dan praktisi untuk mengidentifikasi dan memecahkan masalah di lapangan. Tujuan
utamanya adalah untuk meningkatkan praktik atau kondisi tertentu:
e) Metode Eksperimental: Metode ini menggunakan desain eksperimen untuk menetapkan
sebab-akibat dalam hubungan antara variabel-variabel yang diteliti. Biasanya, ini
melibatkan pengontrolan variabel-variabel yang mempengaruhi hasil penelitian.
f) Metode Studi Kasus: Metode ini mempelajari secara mendalam suatu fenomena atau kasus
tertentu untuk memahami konteks, kompleksitas, dan dinamika yang terlibat.
g) Metode Penelitian Deskriptif: Metode ini bertujuan untuk mendeskripsikan atau
menggambarkan suatu fenomena tanpa melakukan manipulasi atau pengendalian variabel.

Setiap metode memiliki kelebihan dan kelemahan tersendiri, dan pemilihan metode penelitian
harus disesuaikan dengan pertanyaan penelitian, tujuan, dan konteks penelitian yang spesifik.
2. Populasi
Populasi dalam konteks penelitian adalah kelompok yang menjadi fokus studi atau analisis.
Populasi bisa berupa individu, kelompok, organisasi, atau objek lain yang memiliki karakteristik
atau atribut tertentu yang relevan dengan tujuan penelitian. Dalam pemasaran, populasi dapat
merujuk pada berbagai kelompok atau entitas yang menjadi target atau objek dari strategi
pemasaran, seperti konsumen, pelanggan potensial, segmen pasar, wilayah geografis, atau bahkan
produk dan merek tertentu. Memahami populasi dengan baik adalah langkah penting dalam
merancang strategi pemasaran yang efektif, karena hal itu memungkinkan para pemasar untuk
memahami kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan potensial mereka dengan lebih baik.

3. Sampel
Sampel adalah subset dari populasi yang dipilih untuk diambil data atau informasi dalam
sebuah penelitian. Sampel digunakan sebagai representasi dari populasi yang lebih besar, sehingga
memungkinkan peneliti untuk membuat generalisasi atau kesimpulan tentang populasi secara
keseluruhan berdasarkan data yang diperoleh dari sampel tersebut. Proses pemilihan sampel yang
tepat sangat penting untuk memastikan bahwa sampel tersebut mewakili populasi dengan baik dan
dapat memberikan hasil yang dapat diandalkan dan bermakna dalam analisis penelitian. Dalam
pemasaran, sampel sering digunakan dalam survei, eksperimen, atau studi pasar untuk
mendapatkan wawasan tentang preferensi konsumen, perilaku pembelian, atau tanggapan terhadap
produk atau layanan tertentu.

E. Menentukan Variabel Data dan Sumber Data


1. Variabel
Variabel dalam konteks pemasaran adalah faktor-faktor yang dapat bervariasi dan
memengaruhi hasil atau respons dalam suatu situasi pemasaran. Variabel dapat berupa faktor
internal maupun eksternal yang mempengaruhi keputusan pemasaran dan perilaku konsumen.
Dalam pemasaran, beberapa contoh variabel yang umumnya dipertimbangkan meliputi:

a) Variabel Demografis: Seperti usia, jenis kelamin, pendidikan, pendapatan, dan wilayah
geografis. Variabel ini membantu dalam segmentasi pasar dan pemahaman tentang
konsumen yang dituju.
b) Variabel Psikografis: Meliputi nilai-nilai, sikap, minat, dan gaya hidup konsumen. Ini
membantu dalam memahami preferensi konsumen dan pola perilaku mereka.
c) Variabel Produk: Seperti kualitas, fitur, merek, harga, dan ketersediaan produk. Variabel
ini mempengaruhi persepsi konsumen terhadap produk dan keputusan pembelian mereka.
d) Variabel Promosi: Seperti iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, dan strategi
pemasaran digital. Variabel ini memengaruhi kesadaran konsumen tentang produk dan
memengaruhi keputusan pembelian mereka.
e) Variabel Lingkungan: Seperti faktor-faktor ekonomi, politik, sosial, dan teknologi yang
dapat mempengaruhi lingkungan bisnis dan pasar.

Memahami variabel-variabel ini penting bagi para pemasar untuk merancang strategi yang
efektif dan relevan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen serta mencapai tujuan
bisnis mereka.

2. Data
Data adalah kumpulan fakta, angka, atau informasi yang terorganisir atau tidak terorganisir.
Data dapat berupa pengamatan, ukuran, atau deskripsi dari suatu fenomena. Data menjadi sangat
penting dalam konteks analisis dan pengambilan keputusan karena dapat digunakan untuk
mengungkap pola, tren, atau hubungan di antara berbagai variabel.

Dalam konteks pemasaran, data dapat berupa informasi tentang pelanggan, penjualan, produk,
pasar, dan banyak lagi. Data ini dapat diperoleh dari berbagai sumber, termasuk survei, penelitian
pasar, data penjualan, dan analisis media sosial. Dengan menganalisis data ini, perusahaan dapat
mengidentifikasi peluang, memahami perilaku konsumen, dan merencanakan strategi pemasaran
yang lebih efektif.

3. Sumber data
Dalam konteks pemasaran, sumber data yang beragam dapat dimanfaatkan untuk analisis yang
relevan. Survei dan penelitian pasar memberikan wawasan langsung dari konsumen, sementara
data penjualan internal mengungkapkan tren produk dan perilaku pembelian. Analisis media sosial
mencerminkan interaksi konsumen dengan merek secara online, sementara data demografis dan
geografis memberikan pemahaman tentang profil target dan pola distribusi. Selain itu, data pihak
ketiga menawarkan wawasan tambahan tentang tren industri dan perilaku konsumen. Pentingnya
memilih sumber data yang tepat adalah kunci untuk menghasilkan analisis yang bermanfaat bagi
pengambilan keputusan pemasaran yang efektif.
F. Pembahasan Hasil Penelitian, Kesimpulan dan Saran
1. Arti pembahasan hasil
Pembahasan hasil adalah proses di mana data yang telah dikumpulkan dan dianalisis dipelajari
dan dievaluasi secara mendalam untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang temuan
atau hasil penelitian. Ini melibatkan interpretasi data, pengidentifikasian pola atau tren, penjelasan
signifikansi hasil, dan penyimpulan terhadap implikasi praktis atau teoritis dari temuan tersebut.
Pembahasan hasil penting untuk menyampaikan temuan penelitian secara jelas dan memberikan
konteks yang relevan bagi pembaca atau pemangku kepentingan agar dapat mengambil tindakan
yang sesuai.

2. Pembahasan hasil penelitian.


Pembahasan hasil penelitian melibatkan interpretasi data, penjelasan hubungan dengan tujuan
penelitian, identifikasi pola atau tren, penyajian implikasi praktis atau teoritis, pengakuan terhadap
keterbatasan penelitian, saran untuk penelitian selanjutnya, dan kesimpulan. Ini adalah tahap kunci
dalam proses penelitian yang bertujuan memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang makna
temuan penelitian dan relevansinya dalam konteks lebih luas.

3. Kesimpulan dan saran


Kesimpulan dalam riset merupakan rangkuman singkat dari temuan utama yang dihasilkan dari
analisis data dan pembahasan hasil penelitian. Ini mencakup poin-poin penting yang dapat ditarik
dari penelitian tersebut dan memberikan gambaran keseluruhan tentang apa yang telah diketahui.

Sementara itu, saran dalam penelitian mengarahkan pada langkah-langkah selanjutnya yang
dapat diambil berdasarkan temuan dan kesimpulan tersebut. Saran ini dapat berupa rekomendasi
untuk tindakan praktis, pengembangan lebih lanjut dari penelitian, atau arahan untuk penelitian
masa depan. Tujuannya adalah untuk memberikan kontribusi pada pemahaman yang lebih baik
tentang topik yang diteliti dan memberikan panduan untuk tindakan lebih lanjut dalam konteks
yang relevan.
BAB III : PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam dunia bisnis yang cepat berubah, riset pemasaran adalah kunci untuk memahami pasar
dan konsumen. Proses riset ini melibatkan langkah-langkah penting seperti mengidentifikasi
masalah, merumuskan hipotesis, dan mengumpulkan data. Metode penelitian yang beragam,
seperti survei dan eksperimen, membantu perusahaan mendapatkan wawasan yang mendalam
tentang pasar mereka.

Penting bagi perusahaan untuk mengintegrasikan hasil riset pemasaran ke dalam pengambilan
keputusan mereka. Ini membantu mereka merancang strategi pemasaran yang lebih efektif dan
responsif terhadap perubahan pasar. Namun, tantangan yang dihadapi adalah memastikan bahwa
riset dilakukan dengan efisien dan memberikan wawasan yang berharga.

Dengan mengalokasikan sumber daya yang cukup dan berkolaborasi dengan akademisi,
perusahaan dapat memastikan bahwa riset pemasaran mereka relevan dan memberikan manfaat
yang nyata. Dengan demikian, riset pemasaran bukan hanya alat untuk mengembangkan strategi
pemasaran, tetapi juga merupakan bagian integral dari keseluruhan upaya perusahaan untuk tetap
bersaing di pasar yang kompetitif.

B. Saran
1. Perusahaan harus memprioritaskan penggunaan riset pemasaran dalam pengambilan
keputusan strategis. Hal ini akan membantu mereka memahami pasar dengan lebih baik,
mengidentifikasi peluang, dan menghadapi tantangan yang ada.
2. Penting bagi perusahaan untuk secara teratur mengupdate pengetahuan mereka tentang
metodologi riset pemasaran yang baru dan tren terkini dalam industri. Ini akan memastikan
bahwa mereka menggunakan pendekatan riset yang paling efektif dan relevan.
3. Kolaborasi antara praktisi pemasaran dan akademisi dalam melakukan riset pemasaran
dapat menghasilkan wawasan yang lebih dalam dan solusi yang lebih inovatif. Perusahaan
harus mempertimbangkan untuk menjalin kemitraan dengan institusi pendidikan atau
lembaga riset untuk mengoptimalkan penelitian mereka.
4. Perusahaan juga harus berinvestasi dalam pengembangan infrastruktur dan sumber daya
yang diperlukan untuk melaksanakan riset pemasaran secara efisien, termasuk penggunaan
teknologi informasi yang canggih untuk pengumpulan dan analisis data.
5. Akhirnya, perusahaan harus mengintegrasikan hasil riset pemasaran ke dalam proses
pengambilan keputusan mereka secara menyeluruh. Hal ini akan memastikan bahwa
keputusan strategis didasarkan pada pemahaman yang kuat tentang pasar dan konsumen,
sehingga dapat meningkatkan kinerja bisnis mereka secara keseluruhan.
Daftar Pustaka
Kotler, P., & Keller, K. L. (2016). Marketing Management. Pearson Education.
Malhotra, N. K. (2017). Marketing Research: An Applied Orientation. Pearson Education.
Hair, J. F., Bush, R. P., & Ortinau, D. J. (2019). Marketing Research. McGraw-Hill Education.
Churchill, G. A., & Iacobucci, D. (2019). Marketing Research: Methodological Foundations.
Cengage Learning.
McDaniel, C., & Gates, R. (2018). Marketing Research Essentials. Wiley.
Zikmund, W. G., Babin, B. J., Carr, J. C., & Griffin, M. (2013). Business Research Methods.
Cengage Learning.
Cooper, D. R., & Schindler, P. S. (2014). Business Research Methods. McGraw-Hill Education.
Burns, A. C., & Bush, R. F. (2019). Marketing Research. Pearson.
Hair, J. F., Jr., Wolfinbarger, M., Money, A. H., Samouel, P., & Page, M. J. (2015). Essentials of
Business Research Methods. Routledge.
Popper, K. R. (1959). The Logic of Scientific Discovery. New York: Routledge.
Creswell, J. W., & Creswell, J. D. (2017). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed
Methods Approaches. Sage Publications.
Bryman, A., & Bell, E. (2015). Business Research Methods. Oxford University Press.
Bungin, Burhan. (2017). Metodologi Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Kencana.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Ary, Donald et al. (2018). Introduction to Research in Education. Boston: Cengage Learning.
Fraenkel, Jack R. & Wallen, Norman E. (2019). How to Design and Evaluate Research in
Education. New York: McGraw-Hill.
Solomon, Michael R. et al. (2018). Consumer Behavior: Buying, Having, and Being. Boston, MA:
Pearson.
Aaker, David A. et al. (2017). Marketing Research. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons.
Groves, Robert M., et al. (2019). Survey Methodology. Hoboken, NJ: John Wiley & Sons.
Malhotra, Naresh K. (2017). Marketing Research: An Applied Orientation. Upper Saddle River,
NJ: Pearson.
Hair, Joseph F., et al. (2020). Multivariate Data Analysis. Boston, MA: Cengage Learning.
Krosnick, Jon A. & Presser, Stanley. (2018). Questionnaire Design. New York: Routledge.
Churchill, Gilbert A. Jr. et al. (2019). Marketing: Creating Value for Customers. New York:
Pearson Education.

Anda mungkin juga menyukai