Disusun Oleh:
Kelompok 2
Aswananda Rosalina (1910313320032)
Athiyyah Fachdina (1910313220068)
Fitri Ayu Andila (1910313320047)
Safna Muzpa Balel (1910313320012)
Siti Mahbubah (1910313120027)
Puji syukur kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata
kuliah Manajemen Pemasaran, dengan judul: “Mengumpulkan Informasi, Mengukur
Permintaan Pasar, dan Mencari Peluang di Lingkungan Pemasaran”.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta kritik yang membangun dari berbagai pihak.
Demikian, kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca umumnya dan penulis khususnya.
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Perumusan Masalah..........................................................................................1
1.3 Tujuan...............................................................................................................1
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1. Menjelaskan tentang sistem perencanaan internal
2. Menjelaskan tentang sistem intelijen pemasaran
3. Menjelaskan tentang sistem riset pemasaran
4. Menjelaskan tentang sistem pendukung keputusan pemasaran
5. Tinjauan atas peramalan dan pengukuran permintaan
6. Menganalisis kebutuhan dan kecendrungan di lingkungan makro
7. Mengidentifikasi dan menanggapi kekuatan lingkungan makro
1
BAB II
MENGUMPULKAN INFORMASI, MENGUKUR PERMINTAAN PASAR, DAN
MENCARI PELUANG DI LINGKUNGAN PEMASARAN
Siklus Pesanan-sampai-Pembayaran
Inti sistem pencatatan internal adalah siklus pesanan-sampai-pembayaran. Perwakilan,
penjualan, penyalur, dan pelanggan mengirimkan pesanan ke perusahaan. Departemen penjualan
menyiapkan tagihan, mengirimkan salinannya ke berbagai departemen, dan memesan ulang
barang-barang yang habis. Barang-barang yang dikirimkan ini menghasilkan dokumen
pengiriman dan penagihan yang dikirimkan ke berbagai departemen.
Perusahaan masa kini harus melakukan langkah-langkah ini dengan cepat dan akurat,
karena pelanggan menyukai perusahaan yang dapat menjanjikan pengiriman tepat waktu. Oleh
karena itu banyak perusahaan telah menggunakan internet dan ekstranet untuk meningkatkan
kecepatan, akurasi dan efisiensi siklus pesanan-sampai-pembayaran.
2
pemasaran dengan membaca buku, surat kabar, dan publikasi dagang, berbicara dengan
pelanggan, pemasok, dan distributor, mengamati media sosial di internet melalui kelompok
diskusi online, daftar email dan blog dan melakukan pertemuan dengan manajer perusahaan lain.
Sebuah perusahaan dapat mengambil beberapa langkah untuk meningkatkan kualitas
intelijen pemasarannya.
Melatih dan memotivasi tenaga penjualan untuk menemukan dan melaporkan
perkembangan baru
Perusahaan harus "menjual" tenaga penjualannya berdasarkan arti penting mereka sebagai
pengumpul intelijen. Sebagai contoh, beberapa pelanggan menggunakan bahan kedap air
Grace untuk membuat mobil serta sepatu bot dan tenda mereka kedap suara.
Memotivasi distributor, pengecer, dan perantara lain untuk menyampaikan intelijen yang
penting
Banyak perusahaan mempekerjakan spesialis untuk mengumpulkan intelijen pemasaran.
Penyedia layanan dan pengecer sering mengirimkan pembelanja misterius ke toko-toko
mereka untuk menilai kebersihan fasilitas.
Membentuk jaringan eksternal
Perusahaan dapat membeli produk pesaing, menghadiri open house dan pameran dagang.
Membaca laporan terbitan pesaing, dan menghadiri rapat. Tentu saja sebelum adanya
internet, terkadang anda benar benar harus pergi ke lapangan dan mengamati
persaingan.perusahaan masih bisa mendapatkan informasi bermanfaat di lapangan.
Pengumpulan intelijen kompetitif haruslah resmi dan etis. Procter & Gamble dilaporkan
membayar penyelesaian jutaan dolar kepada unilever ketika beberapa operatif eksternal yang
dipekerjakan sebagai bagian dari program intelijen korporat P&G yang mempelajaru tenteng
produk perawatan rambut.
Membentuk panel penasihat pelanggan
Anggota dapat meliputi perwakilan pelanggan atau pelanggan terbesar perusahaan atau
sebagian besar pelanggan yang jujur dan canggih. Banyak sekolah bisnis mempunyai panel
penasihat yang terdiri dari para alumni dan perekrut yang memberikan umpan balik pada
kurikulum.
Memanfaatkan sumber daya data pemerintah
Sensus AS tahun 2000 memberikan tinjauan mendalam terhadap perpindahan populasi,
kelompok demografi, migrasi regional, dan perubahan struktur keluarga dari 281.421.906
orang.
Membeli informasi dari pemasok luar
Pemasok data terkenal meliputi A.C. Nielsen Company dan information Resources Inc.
(lihat Tabel 2.1) Perusahaan riset ini mengumpulkan data panel konsumen dengan biaya
yang jauh lebih rendah dibandingkan biaya yang harus dikeluarkan perusahaan bila mereka
mengelola datanya sendiri.
3
Nielsen company: data tentang produk dan merek yang dijual melalui gerai eceran
(Retail Index Services), data pemindai supermarket (Scantrack), data pemirsa televisi
(Media Research Services), data sirkulasi majalah (Neodata Services Inc) dan lainnya.
MRCA Information Services: data tentang pembelian produk konsumen yang
dilakukan keluarga setiap minggu (National Consumer Panel) dan data tentang
konsumsi makanan rumab (National Menu Cencus).
Informasi Resources Inc: data pemindai supermarket (Infoscan) dan data tentang
dampak promosu supermasket (PromotioScan).
SAMI/Burke: laporan tentang penarikan gudang ke toko makanan diwilayah pasar
tertentu (laporan SAMI) dan dara pemindau supermarket (SamScan).
Simmons Market Research Bureau (MRB Group): laporan tahunan yang meliputi pasar
televisi, perlengkapan olahraga, dan obat-obatan khusus, dengan data demogtafis
berdasarjan jenis kelamin, penghasilan, usia, dan prefensi merek (pasar selektif dan
media yang menjangkau mereka).
Perusahaan riset komersial lain yang menjual data kepada para pelanggan terdaftar
meliputi Audit Bureau of Circulation, Arbitron Audits and Surveys, Dun & Bradstreet,
National Family Opinion, Standard Rate & Data Service, dan Starch.
4
research) merupakan perancangan, pengumpulan, analisis, dan pelaporan data sistematis serta
temuan yang relevan terhadap situasi pemasaran tertentu yang dihadapi perusahaan.
Perusahaan riset pemasaran dapat dibagi dalam tiga kategori:
1. Perusahaan riset yang terindikasi dengan jasa. Perusahaan ini mengumpulkan informasi
konsumen dan perdagangan, yang mereka jual untuk mendapatkan imbalan.
2. Perusahaan riset pemasaran sesuai pesanan. Perusahaan ini dipekerjakan untuk
melaksanakan proyek khusus. Mereka merancang studi dan melaporkan temuan.
3. Perusahaan riset pemasaran spesialis lini. Perusahaan ini memberikan layanan riset yang
terspesialisasi.
Perusahaan kecil dapat menyewa jasa dari perusahaan riset pemasaran atau mengadakan riset
dalam cara yang kreatif dan terjangkau, seperti:
1. Melibatkan mahasiswa atau profesor untuk merancang dan melaksanakan proyek.
2. Menggunakan internet
3. Memeriksa pesaing
Sebagian besar perusahaan menggunakan kombinasi sumber daya riset pemasaran untuk
mempelajari strategi industri, perusahaan, pemirsa, dan saluran mereka.
6
Instrumen Riset. Periset pemasaran mempunyai tiga pilihan instrumen riset utama dalam
mengumpulkan data primer: kuesioner, pengukuran kualitatif, dan peralatan teknologi.
1. Kuesioner. Kuesioner (questionnaire) terdiri dari sekelompok pertanyaan yang diajukan
kepada responden. Bentuk, kata-kata, dan urutan pertanyaan akan mempengaruhi
respons. Pertanyaan tertutup menspesifikasikan semua kemungkinan jawaban yang lebih
mudah untuk diinterpretasikan dan dihitung. Pertanyaan terbuka memungkinkan
responden untuk menjawab pertanyaan dengan kata-kata mereka sendiri dan seringkali
lebih mengungkapkan cara berpikir seseorang.
2. Pengukuran Kualitatif. Teknik riset kualitatif merupakan pendekatan penelitian yang
relatif tidak terstruktur, yang memperbolehkan adanya rentang kemungkinan respons.
Keragaman ini hanya dibatasi oleh kreativitas peneliti pemasaran.
3. Peralatan Teknologi. Teknologi telah berkembang begitu pesat sehingga pemasar dapat
menggunakan peralatan seperti sensor kulit, pemindai gelombang otak, dan pemindai
badan penuh untuk mendapatkan respons konsumen.
Rencana Pengambilan Sampel. Setelah memutuskan pendekatan dan instrumen riset,
periset harus merancang rencana pengambilan sampel. Hal ini memerlukan tiga keputusan:
1. Unit pengambilan sampel: Siapa yang harus kita survei?
Setelah menentukan unit pengambilan sampel, pemasar harus mengembangkan
kerangka sampel sehingga semua orang dalam populasi sasaran mempunyai peluang
yang sama untuk menjadi sampel.
2. Ukuran sampel: Berapa banyak orang yang harus kita survei?
Sampel yang besar memberikan hasil yang lebih dapat diandalkan. Ukuran sampel yang
kurang dari 1% populasi sering memberikan reabilitas yang baik, dengan prosedur
pengambilan sampel yang kredibel.
3. Prosedur pengambilan sampel: Bagaimana kita harus memilih responden?
Ketika biaya atau waktu untuk menggunakan pengambilan sampel probabilitas terlalu
tinggi, periset pemasaran akan menggunakan pengambilan sampel nonprobabilitas.
(lihat tabel 3.1)
A. Sampel Probabilitas
Sampel acak sederhana Setiap anggota populasi memiliki kesempatan seleksi
(simple random sample) yang sama.
Sampel acak terstratifikasi Populasi dibagi menjadi kelompok yang secara
(stratified random sample) eksklusif memiliki persamaan (seperti kelompok usia),
dan sampel acak diambil dari setiap kelompok.
Sample gugus (cluster/area Populasi dibagi menjadi kelompok yang secara
sample) eksklusif memiliki persamaan (seperti blok kota), dan
periset mengambil sampel dari kelompok itu untuk
diwawancara.
B. Sampel Nonprobabilitas
Sampel mudah (convenience Peneliti memilih anggota populasi yang paling mudah
sample) diakses.
7
Sample penilaian (judgement Peneliti memilih anggota populasi yang memiliki
sample) prospek yang baik untuk mendapatkan informasi
akurat.
Sample kuota (quota sample) Peneliti menemukan dan mewawancarai sejumlah
orang yang direkomendasikan dalam masing-masing
kategori.
Tabel 3.1. Sample Probabilitas dan Nonprobabilitas
SPPK adalah serangkaian ‘teknologi pemecahan masalah yang terdiri dari manusa, ilmu
pengetahuan, perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware) yang berkaitan
ddengan proses manajemen “ (little 1979) untuk memfasilitasi pengembalian keputusan manajer
pemasaran.
9
O’Brein (1990) menyatakan bahwa tekanan terhadap persaingan menyebabkan banyak
pemasar menggunakan SPPK untuk memperbiki tingkat efektivitas pasar sasaran. Sehubungan
dengan pentingnya ketersediaan data dan orientasi yang didasarkan pada konsumen dalam
mengembangkan SPPK pemasaran, sebagian besar perusahaan dalam banyak industry yang lebih
memfokuskan pada konsumen dan berkeinginan untuk menjadi “cepat fleksibel, dan responsip
terhadap kompetisi’’.
Karakteristik system pengambilan keputusan SPPK dikategorikan berdasarkan 3 model
(Bonczek, Holsapple dan Winston, 1981, P. 18), yaitu :
1. Incorporating model
2. Penyediaan informasi bagi manajer dengan tingkatan yang lebih tinggi dalam mendukung
keputusan yang tidak terstruktur
3. Para pengguna yang memiliki kemampuan dalam pemahaman bahasa komputer yang dapat
digunakan untuk memecahkan masalah.
DATA INTERNAL
DATA
EKSTERNAL
Gambar diatas menguraikan beberapa alat pendukung pengambilan keputusan. hal ini
seharusnya diperhatikan bahwa walaupun analisis model yang biasanya dihubungkan dengan
SPPK tidaklah secara jelas menunjukan sistem pelaporan dan pemeriksaan, model tersebut
termasuk dalam hirarki ini karena model tersebut biasanya merupakan bentuk dukungan pertama
dari komputer yang kemudian mengolahnya menjadi data yang siap digunakan oleh para manajer
pemasaran dan informasi yang tersedia tersebut dapat membantu mereka dalam proses
pengambilan keputusan. lebih dari, sesulit apapun data yang ada kini dapat disajikan dalam
bentuk grafik, termasuk didalamnya data pemetaan secara geografis dan data yang dapat
10
ditampilkan dalam bentuk tiga dimensi, juga tampilan data dalam aneka warna dan hal itu
mampu meningkatkan nilai pengambilan keputusan dimana sistem pelaporan dan pemeriksaan
yang telah disusun memang secara khusus dibuat digunakan oleh para manajer pemasaran.
Model Bonczek. Holspple dan Whinston dipakai untuk lebih dikenal secara mendalam,
seperti halnya kita menyusun hirarki penganalisaan model pendukung bagi para eksekutif,
pengambilan keputusan berkelompok dan sistem intelijen buatan. Sistem-sistem tersebut
menyediakan kemampuan analitis yang sangat cepat dalam menelusuri bagaimana sesuatu hal
tersebut dapat dipengaruhi, juga untuk memperkirakan apa saja yang mungkin terjadi dalam
keadaan yang tidak pasti serta untuk menggambarkan pennguraian data secara lengkap, dan
informasi-informasi yang tersedia untuk organisasi.
Sementara SPPK membantu para pemasar dalam membuat keputusan. mereka tidak
menggantikan penilaian secara manajerial. Banyak kegunaan dari SPPK berasal dari
kemampuannya untuk memperbolehkan para pembuat keputusan berhubungan secara langsung
dengan model-model atau bentuk lain untuk melakukan analisa. Hubungan ini menyediakan
fleksibilitas dalam menganalisa data yang sifatnya penting, dikarenakan pertanyaan-pertanyaan
pemasaran yang komplek dan rumit dan juga karena keadaan lingkungan pemasaran yang relatif
selalu berubah.
Hoch (1994) telah mengembangkan sebuah perbandingan yang menarik atas keunggulan
dan kelemahan antara model pengambilan keputusan yang ada dengan model lain yang lebih
baik. Menurut Hoch bahwa model yang lebih baik (expert) telah bias, terlalu memiliki keyakinan
yang berlebihan, emosional atau gampang mengalami kelelahan dan menjadi semakin tidak
konsisten. Sebaliknya model yang ada adalah model yang tidak biasa (kecuali untuk beberapa
kesalahan yang spesifik) tidak terpengaruh oleh tekanan sosial, teratur dan dapat menunjukan
hasil yang tepat secara optimal. Hoch juga menyatakan bahwa bagaimanapun juga model-model
yang telah dikenal saja yang telah dispesifikkan penggunaannya oleh para perancang model,
yang khusus ditujukan untuk pertanyaan-pertanyaan yang belum ditentukan sebelumnya dan
cenderung bersifat kaku. Dimana yang telah benar-benar pahamlah yang tahu apa saja
permasalahan yang ada didalamnya sehingga dapat menyediakan suatu evaluasi secara subjektif,
felksibel dan memiliki pengetahuan yang telah terorganisasi dengan baik mengenai hal tersebut.
Dalam keadaan yang ideal, SPPK dapat dikembangkan dan digunakan dengan berbagai macam
cara sehingga memperbolehkan para manajer untuk mengkombinasikan pengalaman dan intuisi
yang telah diperolehnya dengan objektivitas yang konsisten dari model-model dasar komputer.
Dengan komputerisasi informasi yang didasarkan pada SPPK dan faktor pengetahuan
yang ada pada manusia, kita dapat memahami tipe pertama dari SPPK yaitu, sistem pelaporan
dan pemeriksaan.
11
Pengukuran permintaan pasar memerlukan pemahaman yang jelas akan pasar yang
tercakup, istilah pasar mempunyai banyak arti, pada mulanya pasar adalah tempat fisik
dimana pembeli dan penjual bertemu untuk menukarkan barang dan jasa. Bagi seorang
pemasar, pasar adalah kumpulan semua pembeli nyata dan pembeli pontensial.
Mengukur permintaan pasar saat ini, pemasaran pasti ingin memperkirakan tiga aspek
berbeda permintaan pasar saat ini yakni permintaan pasar total, permintaan pasar menurut
wilayah, dan penjualan nyata dan pangsa pasar.
12
populasi yang sedang tumbuh tidak serta merta menggambarkan bertumbuhnya pasar,
kecuali pasar ini mempunyai daya beli yang cukup besar.
b. Bauran usia populasi
Populasi beragam dalam bauran usia. Sebuah populasi dapat di pecah menjadi enam
kelompok umur: prasekolah, anak usia sekolah, remaja, dewasa, muda berumur 25
sampai 40 tahun, dewasa seprauh baya berumur 40 sampai 65 tahun, dan manula
berumur 65 tahun atau lebih. Perusahan yang memusatkan perhatian pada suatu
kelompok umur harus memisahkan pendekatan pemasaran mereka saat populasi
dengan kelompok umur yang berbeda mulai meningkat.
c. Pasar etnis
Negara –Negara yang beragam dalam suku dan ras. Masing –masing kelompok
populasi memiliki keinginan dan kebiasaan pembelian tertentu yang spesifik.
Beberapa perusahaan pangan, pakaian, dan perabot telah mengarahkan produk dan
promosi mereka pada satu atau lebih kelompok ini. Pemasar harus berhati –hati untuk
tidak terlalu menyamaratakan kelompok etnis. Diantara setiap kelompok etnis terdapat
konsumen yang berbeda dari anggota lainnya.
d. Kelompok pendidikan
Populasi dalam setiap masyarakat terbagi dalam lima kelompok pendidikan, buta
huruf, tidak lulus SMA, lulus SMA, perguruan tinggi, dan memiliki gelar profesional.
e. Pola rumah tangga
Rumah tangga tradisional terdiri dari suami, istri, dan anak–anak. Rumah tangga saat
ini terdiri dari lajang yang hidup sendiri, orang dewasa dengan jenis kelamin berbeda
atau sejenis yang hidup bersama, keluarga dengan orang tua tunggal, psangan tanpa
anak, dan orang tua yang anaknya telah berdiri sendiri.
f. Perubahan geografis dalam populasi
Tahun 1990-an adalah periode pergerakan migrasi yang besar antar Negara dan dalam
Negara. Perpindahan populasi juga terjadi saat penduduk bermigrasi dari daerah desa
ke kota, dan kemudian ke daerah pinggiran kota. Lokasi penduduk menimbulkan
perbedaan dalam prefrensi barang dan jasa mereka.
2. Lingkungan Ekonomi
Selain orang, pasar juga memerlukan daya beli. Daya beli yang tersedia dalam suatu
perekonomian bergantung pada pendapatan, harga, tabungan, hutang, dan ketersediaan
kredit saat ini. Pemasar harus memperhatikan dengan cermat trend utama dalam
pendapatan dan pola pembelanjaan konsumen.
a. Distribusi pendapatan
Distribusi pendapatan berhubungan dengan struktur industri suatu Negara namun juga
di pengaruhi oleh sistem politik. Pemasar sering membedakan Negara – Negara
menjadi lima pola distribusi pendapatan: (1) pendapatan sangat rendah, (2) hampir
semuanya berpendapatan rendah, (3) pendapatan sangat rendah dan sangat tinggi, (4)
Pendapatan rendah, sedang, tinggi, (5) hampir semuanya berpendapatan menengah.
13
Pengecer konvensional yang menawarkan barang dengan harga yang tidak terlalu
mahal adalah pihak yang sangat rentan terhadap perubahan perubahan ini.
b. Tabungan, hutang dan kredit
Pengeluaran kosumen dipengaruhi oleh, tabungan, hutang, dan ketersediaan kredit
bagi konsumen. Pemasar harus mengamati dengan cermat setiap perubahan besar
dalam pendapatan, biaya hidup, tingkat bunga, tabungan, dan pola peminjaman karena
factor –factor ini dapat menimbulkan dampak besar terhadap bisnis, terutama pada
perusahan dengan produk yang memiliki kepekaan pendapatan dan harga yang tinggi.
3. Lingkungan alam
Perusakan alam merupakan salah satu permasalahan utama 1990-an. Dimana banyak kota
dunia, populasi udara dan air telah mencapai tingkat yang membahayakan. Terdapat
keprihatinan yang besar terhadap bahan kimia tertentu yang menimbulkan polusi, udara,
tanah dan air. Perundang–undangan baru yang dikeluarkan sebagai akibat gerakan
lingkungan hidup telah memukul keras industry–industry tertentu. Pemasar harus
mewaspadai ancaman dan peluang yang berhubungan dengan keempat trend dalam
lingkungan alam:
a. Kekurangan bahan baku
Bahan baku yang ada dibumi terbagi menjadi tidak terbatas, dan dapat di perbaharui,
serta terbatas dan tidak dapat diperbaharui. Sumber daya alam yang tidak terbatas
seperti udara dan air, tidak menimbulkan masalah mendesak, meskipun beberapa
kelompok melihat bahaya dalam jangka panjang. Sumber daya alam terbatas dan dapat
diperbaharui, seperti hutan dan pangan, harus digunakan secara bijak. Sumber daya
alam yang terbatas tidak dapat diperbaharui minyak bumi, platina, seng, perak akan
menimbulkan masalah besar saat persediaan mereka hamper habis.
b. Biaya energi yang meningkat
Minyak salah satu sumber daya alam yang terabatas dan tidak dapat diperbaharui telah
menimbulkan masalah yang serius bagi perekonomian dunia. Perkembangan sumber
energy alternative dan cara yang lebih efisien untuk menggunakan energy serta
melemahnya kartel minyak meneyebabkan penurunan harga minyak pada tahun 1986.
Harga yang elbih rendah memiliki buruk atas industry eksplorasi minyak namun
meningkatkan pendapatan industru pemakai minyak dan konsumen.
c. Meningkatnya tingkat polusi
Beberapa kegiatan industri akan memiliki dampak yang tidak dapat dihindarkan
terhadap lingkungan hidup. Riset menunjukaan bahwa skitar 42% konsumen AS
bersedia membayar lebih mahal untuk produk “hijau”. Kesediaaan ini menciptakan
peluang besar bagi perusahaan yang waspada. Ia menciptakan pasar yang lebih luas
untuk solusi pengendalian polusi, seperti alat pembersih, pusat daur ulang dan sistem
penimbunan sampah. Perusahaan yang cerdik tidak menahan langkah mereka,
sebaliknya mereka memulai gerakan cinta lingkungan untuk menunjukkan perhatian
mereka pada lingkungan.
d. Perubahan peran pemerintah dalam perlindungan lingkungan hidup
14
Pemerintah masing–masing Negara memiliki perhatian dan usaha yang berbeda untuk
mempromosikan lingkungan yang bersih. Sementara itu banyak negara miskin tidak
berbuat banyak untuk menanggulangi polusi, terutama karena kurangan dana
dan keamanan politik.
4. Lingkungan teknologi
Salah satu kekuatan yang paling dramatis dlam membentuk hidup manusia adalah
teknologi, teknologi telah menghasilkan keajaiban seperti penisilin, dan pil KB. Setiap
teknologi baru merupakan kekuatan “Perusak kreatif “. Teknologi baru yang memberikan
nilai unggul dalam memuaskan kubutuhan akan merangasang aktivitas investasi dan
ekonomi. Teknologi baru menciptakan konsekuensi jangka panjang yang tidak selalu
dapat diduga. Pemasar baru mengamati trend–trend teknologi berikut ini:
a. kecepatan perubahan yang semakin tingggi
Banyak produk yang dianggap biasa saat ini tidak ada 30 tahun yang lalu. Lebih
banyak gagasan yang sedang di wujudkan, tenggang waktu antara ide baru dan
keberhasilan implementasinya semakin pendek dan waktu antara pengenalan dan
puncak produksi menjadi sangat singkat.
b. Peluang inovasi yang tidak terbatas
Saat ini ilmuan sedang bekerja untuk menghasilkan bergaam jenis teknologi baru yang
akan merombak produk dan proses produksi. Tantangan dalam tiap 0 tiap kasus tidak
hanya bersifat teknis melainkan juga komersial seperti, mengembangkan versi yang
terangkau dari produk –produk tersebut.
c. Anggaran R&D yang bervariasi
Amerika serikat mengungguli dunia dalam pengeluaran R&D tahunan ($74 Milyar),
namun sekitar 60% dari dana tersebut masih disisihkan untuk pertahanan keamanan.
Porsi yang meningkat dari pengeluaran R&D AS ada di sisi pengembangan dari R&D
(Penelitian dan pengembangan) sehingga menimbulkan keprihatianan apakah Amerika
dapat mempertahankan kepemimpinanya dalam ilmu pengetahuan dasar.
d. Semakin banyaknya peraturan mengenai perubahan teknologi
Saat produk menjadi lebih rumit, masyarakat perlu mendapat keyakinan atas
keamanan produk tersebut. Akibatnya kekuasaan badan–badan pemerintahan telah
diperluas untuk menginvestasi dan melarang produk yang kemugkinan besar tidak
aman. Pemasar harus memperhatikan peraturan –peraturan ini saat mengusulkan,
mengembangkan, dan meluncurkan produk baru.
5. Lingkungan Politik/Hukum
Keputusan pemasaran dipengaruhi kuat oleh perkembangan dalam lingkungan politik dan
hukum.Lingkungan ini di bentuk oleh hukum,badan pemerintah, dan kelompok
penekanan yang mempengaruhi dan membatasi beragam organisasi dan individu. Berikut
ini adalah pembahasan mengenai trend politik utama dan implikasinya terhadap
manajemen pemasaran:
a. Peningkatan peraturan bisnis
15
Undang –undang bisnis memiliki empat tujuan utama: melindungi perusahaan dari
persaingan yang tidak sehat, melindungi konsumen dari praktik bisnis yang tidak
sehat, melindungi kepentingan masyarakat dari perilaku bisnis yang tidak terkendali,
dan mengenakan biaya sosial yang tercipta akibat proses produk atau produksi pada
bisnis.
b. Pertumbuhan kolompok kepentingan khusus
Jumlah dan kekuatan kelompok dengan kepentingan khusus telah meningkat selama
tiga dasawarsa terakhir. Banyak perusahaan telah membentuk department urusan
maysarakat untuk menangani kelompok dan permsalahan ini. Sebuah kekuatan penting
yang mempengaruhi bisnis adalah gerakan konsumen, sebuah gerakan masyarakat dan
pemerintah yang terorganisir untuk memperkuat hak adan kekuatan pembeli dlam
hubungan dengan penjual. Jelaslah, undang –undag baru dan peningkatan jumlah
kelompok penekanan telah menempatkan lebih banyak batasan bagi pemasar.
6. Lingkungan sosial/budaya
Keyakinan, nilai–nilai, dan norma seseorang dibentuk oleh masyarakat dimana mereka
dibesarkan. Manusia hampir menyerap secara tidak sadar, pandangan dunia yang
merumuskan hubungan mereka dengan dirinya sendiri, dengan sesamanya, dengan alam,
dan dengan alam semesta. Berikut ini adalahbebrapa ciri–ciri kebudayaan lain yang
menarik begi pemasar:
a. Tingkat kemapanan yang tinggi dari nilai–nilai budaya dasar
Orang yang tinggal dalam masyarakat tertentu cenderung untuk mempertahankan
banyak keyakinan dasar dan nilai–nilai. Pemasar memiliki kesempatan untuk
mengubah nilai–nilai sekunder namun hanya memiliki sedikit kesempatan untuk
mengubah nilai–nilai dasar.
b. Keberadaaan sub-kultur
Masing–masing masyarakat terdidri dari sub-kultur, beragam kelompok yang memiliki
nilai–nilai yang sama yang muncuk dari pengalaman atau keadaan hidup yang khusus.
Bila kelompok sub-kultur memperlihatkan keinginan dan perilaku konsumsi yang
berbeda, pamasar dapat memilih sub-kultur sebagai pasar sasarannya. Pemasar kadang
–kadang memanen hasil yang tidak terduga dalam sub-kultur sasaran. Dan pasar juga
tahu bahwa jika mereka menarik sesroang pada saat remaja, cukup besar kemungkinan
mereka akan dapat mempertahankannya sebagai pelanggan untuk bebrapa tahun
kedepan.
c. Pergeseran nilai –nilai budaya sekunder sepanjang waktu
Pemasar harus memiliki perhatian yang tajam terhadap pergeseran budaya pada suatu
saat sehingga dapat mengantisipasi peluang atau ancaman baru pemasaran.
Sehubungan dengan hal ini, beberapa perusahaan menawarkan ramalan sosial/budaya.
Pemasar makanan kesehatan dan peralatan olahraga menanggapi trend ini dengan
produk dan komunikasi yang tepat. Trend ini bahkan muncul dalam industri makanan
cepat saji, dimana perusahaan kini berlomba dalam menghasilkan produk yang paling
sehat.
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Sistem pencatatan internal meliputi informasi tentang siklus pesanan sampai
pembayaran dan sistem informasi penjualan. Dengan adanya sistem pencatatan
internal, manajer pemasaran dapat menemukan berbagai peluang. sis
2. Sistem intelijen pemasaran (marketing intelligence system) adalah kumpulan prosedur
dan sumber daya yang digunakan manajer untuk mendapatkan informasi harian
tentang berbagai perkembangan dalam lingkungan pemasaran.
3. Perusahaan dapat mengadakan riset pemasaran sendirian atau mepekerjakan
perusahaan lain untuk melakukannya. Riset pemasaran yang baik dicirikan oleh
metode ilmiah, kreativitas, berbagai metode riset, pembuatan model yang akurat, dan
etika yang kuat.
4. Sistem pendukung pengambilan keputusan pemasaran digunakan untuk memperbaiki
tingkat efektivitas pasar sasaran. Karakteristik sistem pengambilannya dikategorikan
menjadi 3 model.
5. Meramalkan permintaan dari pasar yang dimasuki oleh perusahaan adalah suatu
pekerjaan yang perlu dilakukan oleh setiap manajer perusahaan, dalam rangka
memprediksi berapa besar peluang-peluang pasar yang tersedia di masa depan.
6. Pemasar menemukan banyak peluang dengan mengidentifikasi tren (arah atau urutan
kejadian yang mempunyai momentum dan bertahan cukup lama) dan megatren
(perubahan sosial, ekonomi, politik, dan teknologi utama yang mempunyai pengaruh
bertahan sangat lama).
7. Dalam gambaran global yang cepat berubah, pemasar harus mengamati enam
kekuatan lingkungan yang utama: demografis, ekonomi, sosial-budaya, alam,
teknologi, dan politik-hukum.
3.2 Saran
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Apabila
ada saran dan kritik yang membangun, silahkan sampaikan kepada kami.
Apabila ada kesalahan kami mohon dapat dimaafkan dan dimaklumi, karena kami
hanya manusia biasa yang tidak luput dari kesalahan.
17
18
DAFTAR PUSTAKA