Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim, Wb
Alhamdulillah, Puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami
mampu menyelesaikan makalah ini yang Alhamdulillah tepat pada waktunya.
Shalawat serta salam semoga tercurah limpahkan kepada Nabi Muhammad SAW.
Makalah ini berisikan tentang penjelasan “Mengumpulkan Informasi Dan
Memindai Lingkungan”
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami
harapkan demi kesempurnaan makalah ini .
Akhir kata, penulis sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang
telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir .
Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita . Amin .

Sungai Penuh, September 2022

i
1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ......................................................................................


DAFTAR ISI......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang....................................................................................
B. Rumusan Masalah...............................................................................
C. Tujuan Masalah..................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Lingkungan Pemasaran.....................................

B. Catatan Internal dan Intelijensi Pemasaran.........................

C. Komponen Sistem Informasi Pemasaran Modern..............

D. Menganalisis Lingkungan Makro.......................................


BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan.........................................................................................
B. Saran...................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

ii 2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pengembangan dan pengimplementasian rencana pemasaran
memerlukan sejumlah keputusan. Pengambilan keputusan tersebut merupakan
seni sekaligus ilmu. Untuk memberikan pengetahuan dan inspirasi bagi
pengambilan keputusan pemasaran, perusahaan harus memiliki informasi
terbaru yang komprehensif tentang tren makro, juga tentang efek mikro
tertentu bagi bisnis mereka. Pemasar holistik menyadari bahwa lingkungan
pemasaran senantiasa menampilkan peluang dan ancaman baru, dan mereka
memahami arti penting pengamatan dan penyesuaian berkelanjutan terhadap
lingkungan tersebut.
Mengingat persaingan bisnis di era globalisasi ini sangat ketat, kami
menyadari pentingnya informasi dalam segala hal. Kami mencoba
mengidentifikasi mengenai pengumpulan informasi dan pengumpulan
peluang di lingkungan pemasaran. Berbagai aspek perlu dianalisis agar tujuan
memperoleh informasi sebagai pengetahuan peluang bisnis juga sebagai
pertimbangan pengambilan keputusan bisnis dapat diperoleh secara akurat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Lingkungan Pemasaran
2. Bagaimana Catatan Internal dan Intelijensi Pemasaran
3. Bagaimana Komponen Sistem Informasi Pemasaran Modern
4. Bagaimana Menganalisis Lingkungan Makro
C. Tujuan Masalah
1. Apa Pengertian Lingkungan Pemasaran
2. Mengetahui Catatan Internal dan Intelijensi Pemasaran
3. Mengetahui Komponen Sistem Informasi Pemasaran Modern
4. Mengetahui Menganalisis Lingkungan Makro

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Lingkungan Pemasaran


Lingkungan pemasaran adalah tempat di mana perusahaan harus
memulai usahanya dalam mencari berbagai peluang dan mempnitor ancaman-
ancamannya. Lingkungan pemasaran terdiri dari semua pelaku dan kekuatan
yang mempengaruhi kemampuan perusahaan untuk melakukan transaksi
secara efektif dengan pasar sasaran. Perusahaan harus terus melakukan
pengamatan secara terus-menerus dan beradaptasi dengan lingkungan yang
bersifat kompleks dan terus berubah-ubah. Dengan mempelajari lingkungan,
perusahaan dapat menyesuaikan strategi perusahaan untuk memenuhi
tantangan dan peluang pasar yang baru.1
Selain itu, dalam melakukan kegiatan pemasaran, suatu produsen harus
memperhatikan lingkungan pemasarannya guna menentukan strategi yang
tepat untuk memasarkan produknya sehingga pemasaran tersebut bisa
berjalan dengan maksimal.
B. Catatan Internal dan Intelijensi Pemasaran
Manajer pemasaran mengandalkan laporan internal pesanan, harga,
biaya, tingkat persediaan, piutang, utang, dan seterusnya. Dengan
menganalisis informasi ini, mereka dapat menemukan berbagai peluang dan
masalah penting.
1. Siklus Pesanan-sampai-Pembayaran
Inti system pencatatan internal adalah siklus pesanan-sampai-pembayaran.
Urutan Siklus tersebut sebagai berikut:
a. Perwakilan penjualan, penyalur, dan pelanggan mengirimkan pesanan
ke perusahaan.
b. Departemen penjualan menyiapkan tagihan, mengirimkan salinannya ke
berbagai departemen.

1 Kevin Lane Keller, Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, edisi ketiga belas
jilid satu. Jakarta: Erlangga, 2008 h. 45

2
c. Memesan ulang barang-barang yang habis.
d. Barang-barang yang dikirimkan ini menghasilkan dokumen pengiriman
dan penagihan yang dikirim ke berbagai departemen.
2. Sistem Informasi Penjualan
Manajer pemasaran memerlukan laporan yang tepat waktu dan
akurat tentang penjualan yang terkini. Perusahaan yang pandai
memanfaatkan “cookies,”catatan penggunaan situs Web yang disimpan
di browser pribadi, merupakan pengguna pemasaran terbidik (target) yang
cerdik. Perusahaan harus menerjemahkan data penjualan secara hati-hati
agar tidak menarik kesimpulan yang salah. Michael Dell memberikan
ilustrasi: ”Jika anda mempunyai tiga mobil Mustang kuning terpajang di
ruang penyalur dan pelanggan menginginkan Mustang merah, kalau si
wiraniaga Mustang bisa membujuk pelanggan itu untuk membeli Mustang
kuning, perusahaan bisa salah dalam menangkapa kesan bahwa pelanggan
senang Mustang berwarna kuning (padahal yang disukai yang merah)”.
3. Database, Gudang Data, dan Penggalian Data
Saat ini perusahaan mengelola informasi mereka dalam database-
database pelanggan, database produk, database wiraniaga- dan kemudian
menggabungkan data dari berbagai database. Contoh: database pelanggan
berisi semua nama pelanggan, transaksi masa lalu, dan terkadang bahkan
data demografis dan psikografis (keiatan, minat dan pendapat). Alih-alih
mengirimkan surat ”pengebom” missal yang berisi penawaran baru kepada
semua pelanggan dalam database-nya, perusahaan dapat menentukan
peringkat pelanggannya menurut pembelian terakhir, frekuensi, dan nilai
moneter (RFM) serta hanya mengirimkan penawaran kepada pelanggan
yang memiliki nilai tertinggi. Selain menghemat pengeluaran surat,
manipulasi data ini sering dapat mencapai tingkat respons dua digit.
Perusahaan menyimpan data-data ini (data warehousing) dan
membuatnya mudah diakses oleh pengambil keputusan. Selanjutnya,
dengan mempekerjakan analisis yang memiliki keahlian dalam metoda
statistik yang rumit, perusahaan dapat “menggali” data (data mining) dan

3
mengumpulkan pengetahuan baru tentang segmen pelanggan yang
terabaikan, dan informasi berguna lainnya.
4. Sistem Intelijen Pemasaran
Sistem catatan internal memberikan data hasil, tetapi system intelijen
pemasaran memberikan data saat ini (happenings). Sistem intelijen
pemasaran (marketing intelligence system) adalah kumpulan prosedur
dan sumber daya yang digunakan manajer untuk mendapatkan informasi
harian tentang berbagai perkembangan dalam lingkungan pemasaran.
Manajer pemasaran mengumpulkan intelijen pemasaran dengan membaca
buku, surat kabar, dan publikasi dagang; berbicara dengan pelanggan,
pemasok, dan distributor; mengamati “media sosial” di internet melalui
kelompok diskusi online, daftar e-mail dan blog; dan melakukan
pertemuan dengan manajer perusahaan lain.
B. Komponen Sistem Informasi Pemasaran Modern
Meskipun setiap manajer setiap organisasi harus meneliti lingkungan
luar, tanggung jawab utama untuk mengidentifikasi perubahan pasar yang
signifikan terletak di bahu pemasar perusahaan. Mereka mempunyai dua
keunggulan yaitu, mereka mempunyai metode disiplin untuk mengumpulkan
informasi, dan mereka menghabiskan lebih banyak waktu dibandingkan
karyawan lainnya untuk berinteraksi dengan pelanggan dan meneliti
persaingan serta perusahaan dan kelompok luar lainnya. 2
Beberapa perusahaan telah mengembangkan sistem informasi
pemasaran yang memberikan rincian yang mendalam kepada manajemen
tentang keinginan, preferensi, dan perilaku pembeli. Pemasar juga
mempunyai banyak informasi tentang bagaimana pola konsumsi bervariasi
lintas Negara. Dalam basis per kapita di Eropa barat, misalnya, orang Swiss
paling banyak mengkonsumsi coklat, orang Yunani paling banyak
mengkonsumsi keju, orang Irlandia paling banyak minum the, dan orang
Austria paling banyak merokok.

2 Ball D, dkk, Internasional Business. Jakarta: Salemba Empat, 2007 h. 54

4
Masalahnya, banyak perusahaan bisnis belum ahli dalam
mengumpulkan informasi. Ada banyak perusahaan yang belum mempunyai
departemen riset pemasaran. Perusahaan lain hanya mempunyai departemen
yang membatasi kerjanya pada peramalan rutin, analisis penjualan, dan
sedikit survei. Beberapa manajer mengeluh karena mereka tidak tahucara
mendapatkan informasi penting; biasnya mereka mendapatkan terlalu banyak
informasi yang tidak dapat mereka gunakan dan terlalu sedikit informasi yang
benar-benar mereka perlukan; dan terlambat mendapatkan informasi yang
penting. Perusahaan yang memiliki informasi yang unggul menikmati
keunggulan kompetitif. Mereka dapat memilih pasar mereka yang lebih baik,
mengembangkan penawaran yang lebih baik, dan melaksanakan perencanaan
pemasaran yang lebih baik.
Setiap perusahaan harus mengelola dan mendistribusikan aliran
informasi berkelanjutan bagi manajer pemasarannya. Sistem Informasi
Pemasaran, MIS (Marketing Information System), terdiri dari orang-orang,
peralatan, dan prosedur untuk mengumpulkan, memilah, menganalisis,
mengevaluasi, dan mendistribusikan informasi yang dibutuhkan, tepat waktu,
dan akurat bagi pengambil keputusan pemasaran. System informasi
pemasaran bergantung pada catatan internal perusahaan, kegiatan intelijen
pemasaran, dan riset pemasaran. System informasi pemasaran perusahaan
harus merupakan persilangan antara apa yang kira-kira dibutuhkan oleh
manajer, apa yang benar-benar mereka butuhkan, dan apa yang benar-benar
layak secara ekonomis.
C. Menganalisis Lingkungan Makro
1. Kebutuhan dan Tren
Pengusaha individu dan perusahaan selalu berusaha menciptakan
solusi baru terhadap kebutuhan yang belum terpenuhi. Kita membedakan
antara fad, trend dan megatrend.
a. Fad adalah “sesuatu yang tidak dapat diperkirakan, berumur pendek,
dan tanpa signifikansi sosial, ekonomi dan politik”.

5
b. Tren (trend) adalah arah atau urutan kejadian yang mempunyai
momentum dan durabilitas. Tren lebih mudah diperkirakan dan
berlangsung lama daripada fad. Tren mengungkap bentuk masa depan
dan memberikan banyak peluang.
c. Megatren (megatrend) digambarkan sebagai “perubahan besar dalam
sosial, ekonomi, politik dan teknologi yang lambat terbentuk, dan
setelah terjadi, perubahan itu mempengaruhi kita uuntuk sementara
waktu-antara tujuh dan sepuluh tahun, atau bahkan lebih lama”.
2. Mengidentifikasi Kekuatan Utama
Perusahaan dan pemasoknya, perantara pemasaran, pelanggan,
pesaing, dan publik, semuanya beroperasi dalam kekuatan dan tren
lingkungan makro, yang semakin global, dan membentuk peluang dan
menghadirkan ancaman. Kekuatan ini merepresentasikan “hal-hal yang
tidak dapat dikendalikan,” yang harus diamati dan harus direspons oleh
perusahaan.
3. Tren yang Membentuk Lanskap Bisnis Tren Ekonomi Makro
a. Pusat kegiatan ekonomi akan sangat berubah, tidak hanya secara
global tetapi juga secara regional.
b. Kegiatan sektor publik akan membesar, membuat perolehan
produktivitas semakin penting
c. Lanskap konsumen akan berubah dan berekspansi secara signifikan.
4. Tren sosial dan lingkungan
a.  Konektivitas teknologi akan mengubah cara hidup dan interaksi
masyarakat
b. Pertarungan untuk bakat akan berpindah.
c. Peran dan perilaku bisnis besar akan datang dengan inspeksi yang
semakin tajam.
d. Permintaan sumber daya alam akan tumbuh demikian juga dengan
kerusakan lingkungan.
5. Tren bisnis dan industry

6
a. Struktur industri global yang baru sedang muncul.
b. Manajemen akan bergerak dari seni ke ilmu.
c. Akses informasi yang luas mengubah ekonomi pengetahuan.3

3 Ball D, dkk, Op Cit, h. 67

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Untuk melaksanakan tanggung jawab analisis, perencanaan,
implementasi, dan pengendalian dalam suatu perusahaan, manajer pemasaran
memerlukan sistem informasi pemasaran (MIS). Peran MIS adalah menilai
kebutuhan informasi manajer, mengembangkan informasi yang dibutuhkan,
dan mendistribusikan informasi tersebut secara tepat waktu.MIS mempunyai
tiga komponen: (a) sistem pencatatan internal, yang meliputi informasi
tentang siklus pesanan sampai pembayaran dan sistem informasi penjualan;
(b) sistem intelijen pemasaran, kumpulan prosedur dan sumber daya yang
digunakan oleh manajer untuk mendapatkan informasi setiap hari tentang
perkembangan penting dalam lingkungan pemasaran; dan (c) sistem riset
pemasaran yang memungkinkan desain sistematis, pengumpulan, analisis dan
pelaporan data temuan yang relevan terhadap situasi pemasaran tertentu.
Pemasar menemukan banyak peluang dengan mengidentifikasi tren
(arah atau urutan kejadian yang mempunyai momentum dan bertahan cukup
lama) dan megatren (perubahan sosial, ekonomi, politik, dan teknologi utama
yang mempunyai pengaruh bertahan sangat lama).
B. Saran
Sebaiknya kita sebagai manusia saling memaafkan dan memperbaiki
kesalahan, Karena itu dalam menyampaikan informasi yang sifatnya sebuah
koreksi, sebaiknya kita menyampaikannya dengan cara yang baik, ramah dan
lembut

8
DAFTAR PUSTAKA

Kevin Lane Keller, Philip Kotler, Manajemen Pemasaran, edisi ketiga belas jilid
satu. Jakarta: Erlangga, 2008

Ball D, dkk, Internasional Business. Jakarta: Salemba Empat, 2007

Anda mungkin juga menyukai