Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam menempuh seminar manajeme
n pada program studi manajemen
NPM. 2001015
SURYALAYA-TASIKMALAYA
2023
I
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjat kan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan rahmat-Nyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal
penelitian yang berjudul "Pengaruh Strategi Promosi Dan Merchandising
Terhadap Impulse Buying (Studi Pada Konsumen Pakaian Hypermarket Di
Provisnis Dki Jakarta)" tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk mempelajari cara
pembuatan skripsi pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah
dan sebagai syarat dalam memenuhi seminar manajemen di program studi
manajemen (S1).
1. Bapak Dr. H. Iwan Saputra, S.E., M.Si., selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Ekonomi Latifah Mubarokiyah Suryalaya.
2. Bapak Iwan Sugianto, S.E., M.M., selaku Wakil ketua I Bidang Akademik
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah Suryalaya.
3. Bapak H. Baban Ahmad Jihad SB. Ar., selaku Wakil Ketua II Bidang
Keuangan Sekolah Tinggi Latifah Mubarokiyah Suryalaya.
4. Bapak H. Agoes Hari Edy Wibowo, S.E., M.M.,. selaku Wakil Ketua III
Bidang Kemahasiswaan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah
Suryalaya.
5. Bapak Asep Saeful Falah, S.E., M.M., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah Mubarokiyah Suryalaya.
6. Bapak Jajang Saeful Zaman, S.Kom.I., M.M. Selaku Dosen Pembimbing
II
yang telah banyak meluangkan waktu dan telah memberikan bimbingan serta
arahannya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini.
7. Ibu Dyah Cipataning LSW, S.E., M.M. selaku wali dosen yang telah
mendukung dan membimbing sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini.
8. Seluruh dosen beserta staf Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Latifah
Mubarokiyah Suryalaya yang telah memberikan dukungan kepada penulis
selama penyusunan usulan penelitian.
9. Teman-temanku satu bimbingan penelitian proposal yang telah berjuang
bersama-sama penulis dalam menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, penulis berharap semoga proposal penelitian ini berguna bagi
para pembaca dan pihak-pihak lain yang berkepentingan.
Penulis
III
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................i
KATA PENGANTAR.............................................................................................ii
DAFTAR ISI..........................................................................................................iii
ABSTRAK...............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah................................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................................4
1.4 Kegunaan penelitian................................................................................4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................5
2.1 Review Literatur......................................................................................5
2.2 Batasan Konseptual...............................................................................11
BAB III METODOLOGI.......................................................................................19
3.1 Metode Penelitian..................................................................................19
3.2 Teknik Pengumpulan Data...................................................................20
3.3 Teknik Analisis Data.............................................................................21
BAB IV PEMBAHASAN......................................................................................23
4.1 Deskripsi Hasil Penelitian.....................................................................23
4.2 Analisis Hasil Penelitian.......................................................................24
BAB V PENUTUP.................................................................................................28
5.1 Kesimpulan............................................................................................28
5.2 Saran.......................................................................................................28
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................29
LAMPIRAN- LAMPIRAN....................................................................................30
ABSTRAK
Pada hasil survei mengindikasikan bahwa Impulse buying di DKI Jakarta cukup
tinggi. Sejumlah pusat perbelanjaan modern yang makin bertambah, diindikasikan
perilaku pembelian tidak terencana di Provinsi DKI Jakarta juga menunjukkan
peningkatan yang signifikan. Adanya Impulse buying dipengaruhi oleh
terdapatnya konsumen yang langsung terlibat terhadap produk, emosi/affect, dan
dana yang tersedia. Pada penelitian ini bertujuan untuk menguji variabel Promosi
dan Merchandising yang mempengaruhi Impulse buying. Sampel pada penelitian
ini sejumlah 224 sampel, yang dipilih secara random pada Hypermarket, survei
pada Carrefour Transmart, yang berada pada Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta. Tujuan pemilihan subjek secara random dalam sampel purposif adalah
untuk meningkatkan kredibilitas hasil penelitian, bahkan mempresentasikan atau
dilakukan suatu generalisasi. Hasil Hipotesis menyatakan bahwa Promosi dan
Merchandising mempengaruhi Impulse buying.
Kata Kunci: Promosi, Merchandising, Impulse Buying.
ABSTRACT
The Jakarta results indicate that Impulse buying in DKI Jakarta is quite high. A
number of modern shopping centers are increasing, 77 tis indicated that
unplanned buying behavior in DKI Jakarta Province also shows a significant
increase. The existence of Impulse buying is influenced by the presence of
consumers who are directly involved in the product, emotions/affect, and
available funds. This study aims to examine the Promotion and Merchandising
variables that affect Impulse buying. The sample in this study was 224 samples,
selected randomly at hypermarkets, and surveyed at Carrefour Transmart, which
is in the Special Capital Region of Jakarta Province. The purpose of random
selection of subjects in a purposive sample is to increase the credibility of the
research results, even to present or make a generalization. Hypothesis results
state that Promotion and Merchandising affect Impulse buying.
Keywords: Promotion, Merchandising, Impulse Buying
BAB I
PENDAHULUAN
KI Jakarta selama kurun waktu tahun 2015 hingga 2019 telah memberikan ko
ntribusi. Di tahun 2019 kontribusi bisnis retail sebesar 40,97 persen terhadap t
otal PDRB DKI Jakarta. Kategori perdagangan besar dan eceran menyumban
g besar dalam pembentukan PDRB DKI Jakarta dengan nilai kontribusi sebes
ar 17,14 persen di tahun 2019. Nilai ini lebih besar dari yang di berikan pada t
ahun 2017 yang sebesar 16,68 persen dan dari nilai tahun 2018 yang sebesar
n untuk Strategi persaingan. Bauran penjualan ritel ialah keseluruhan dari vari
abel yang bisa dipergunakan sebagai Langkah dari strategi pemasaran untuk p
ersaingan pada pasar yang akan di jadikan sebagai pilihan. Pasar yang akan di
pilih ini sangat bervariatif dan kompetitif, akibatnya pelaku usaha ritel ini aka
lakukan agar konsumen tertarik dan membeli dan tetap mempertahankan kons
umen untuk berbelanja. Pada pelaksanaan bauran ritel akan dihadapkan pada
gka waktu promosi kurang jelas, serta petunjuk barang yang tidak jelas. Visua
okasi yang tidak strategis. Visual merchandising adalah alat dari marketing un
tuk menarik perhatian yang dapat di andalkan, saat ini masih dilupakan dan b
elum maksimal dalam peningkatan jual. Dari alat marketing dapat dilakukan
g di Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta masih tinggi. Dengan jumlah pusat
agi konsumen yang dapat menyebabkan pembelian tidak terencana pada prod
uk tersebut.
insi Daerah Khusus Ibukota Jakarta yaitu di Transmart Carrefour dengan ala
mat jalan raya KKO Cilandak, Jakarta Selatan. Mengacu dari penjelasan di at
as, bahwa impulse buying ialah aktivitas berdasarkan dari emosi seseorang ya
ng muncul atas ketertarikan dari produk tersebut, Hal ini terjadi dengan cepat
ion), hal Ini menyebabkan para pebisnis mulai berlomba-lomba untuk menjad
ebutuhan pakaian mereka. Maka dari itu perlu adanya pelaksanaan kegiatan bi
sing, dan Promosi terhadap impulse buying, survei pada konsumen Pakaian
dalam peranannya sebagai salah satu bagian penting supaya tetap bertahan dal
istilahkan kata lain yaitu mekanisme yang mengandung arti cara yang diperte
Jakarta”.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Arti dari definisi tersebut yaitu manajemen pemasaran sebagai ilmu dan seni
Molan (2012), bisa mengandung arti bauran pemasaran (marketing mix) ialah
tujuan pemasarannya.
penting selain variabel lainnya yakni harga, lokasi, produk dan lokasi
perusahaan. Sebuah produk tidak akan memiliki kegunaan selama produk itu
mengetahui keadaan produk apabila tidak ada aktivitas promosi. Maka dari
itu promosi dapat diartikan sebagai komunikasi awal antara perusahaan dan
konsumen yang merupakan bagian dari media agar mengenalkan produk pada
kenalkan.
beberapa bagian yang ada pada bauran promosi. Bauran promosi merupakan
bonus waktu yang singkat agar memotivasi membeli atau penjualan produk
atau iklan produk perusahaan serta memberi tempat rak secara maksimal.
Menurut Levy & Weitz (2012) “Assortment is the number of different items
dari permintaan SKU tertentu yang dirasa memuaskan sehingga tidak ada
Menurut Kacen Lee Ada dua faktor yang mendorong terjadinya impulse
buying, adalah faktor eksternal dan faktor internal. dan yang menjadi faktor
internal dari perilaku impulse buying adalah isyarat internal pelanggan dan
ciri khas pribadi pelanggan, contohnya hati gembira serta keterbiasaan untuk
Engel, Blackwell, Miniard (2013) menjelaskan lima ciri khas penting sebagai
pembeda perilaku konsumen yang impulsif dan tidak impulsif. Ciri khas itu
sebagai berikut:
konsumen dalam waktu yang tidak seimbang secara Dorongan tiba-tiba untuk
tipe pembelian impulsif atau dengan kata lain, pembelian tidak dengan pola
sudah sesuai dengan bisnis dari ritel modern lainnya seperti kebutuhan rumah
karena pemajangan produknya sangat tertata rapi dan merasa nyaman pada
berbelanja karena hypermarket ini cukup luas. Untuk retail service yang ada
toilet, dan terutama pada sarana parkir telah disediakan sangat luas karena ada
pada sebuah mal atau pusat perbelanjaan. Mengacu pada survei pertama yang
Raya Cilandak KKO dan di Lotte Mart Jalan Raya Pasar Rebo, tentang
impulse buying juga sering terjadi sebab kebutuhan pelanggan seperti produk-
produk yang kecil dengan mudah dibawa oleh pelanggan serta produk
mencapai misi dan tujuannya secara optimal. Strategi bauran ritel yang
ditetapkan setiap perusahaan harus bersifat dinamis dan juga fleksibel. Hal ini
Hypermarket juga memiliki kelebihan dan keunikan yang tidak dimiliki oleh
harus memiliki strategi yang kuat dan tepat. Industri harus mampu
memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal dan juga peka dalam
eds. One of the shortest good definitions of markerting is meeting needs profit
njutnya perancangan produk dan jasa yang diperlukan masyarakat sampai pad
ting management taste art and science of choosing target markets and getting ,
cating superior customer value”. Arti dari definisi tersebut yaitu manajemen
pemasaran sebagai ilmu dan seni dalam pemilihan pasar mendapatkan, sasara
ari variabel pemasaran yang bias dikuasai serta dipahami oleh perusahaan aga
Aktivitas promosi pada perusahaan adalah salah satu aspek yang penti
ng selain variabel lainnya yakni harga, lokasi, produk dan lokasi perusahaan.
Sebuah produk tidak akan memiliki kegunaan selama produk itu belum samp
produk apabila tidak ada aktivitas promosi. Maka dari itu promosi dapat diarti
kan sebagai komunikasi awal antara perusahaan dan konsumen yang merupak
an bagian dari media agar mengenalkan produk pada konsumen supaya meng
a bagian yang ada pada bauran promosi. Bauran promosi merupakan pilihan d
yang memiliki respons baik agar perusahaan diuntungkan. Berikut ini merupa
kan pengertian bauran promosi menurut beberapa para ahli diantaranya menur
Definisi dari Kotler dan Armstrong (2015) mengatakan tentang sales promoti
acen Lee (2002) mengatakan impulse buying adalah perilaku seseorang diman
a orang tersebut tidak melakukan rencana untuk belanja. Menurut Kacen Lee
Ada dua faktor yang mendorong terjadinya impulse buying, adalah faktor ekst
ernal dan faktor internal. dan yang menjadi faktor internal dari perilaku impul
se buying adalah isyarat internal pelanggan dan ciri khas pribadi pelanggan, c
ontohnya hati gembira serta keterbiasaan untuk berbelanja, gaya hidup pelang
sebagai pembeda perilaku konsumen yang impulsif dan tidak impulsif. Ciri k
has itu sebagai berikut: Konsumen memiliki rasa tentang motivasi secara tiba-
tiba dan langsung untuk melaksanakan tindakan yang memiliki perbedaan den
nsumen dalam waktu yang tidak seimbang secara Dorongan tiba-tiba unt
mentara.
ang antara kepuasan keperluan secara langsung serta tanggung jawab jan
n tipe pembelian impulsif atau dengan kata lain, pembelian tidak dengan
dah sesuai dengan bisnis dari ritel modern lainnya seperti kebutuhan rumah ta
ngga. Untuk makanan, hypermarket menjual jenis makanan basah dan kemasa
n. Pricing yang ditetapkan dalam hypermarket sangat standar dengan ritel-rite
rutan yang menarik, memberikan diskon, dan memberikan hadiah kepada pela
karena pemajangan produknya sangat tertata rapi dan merasa nyaman pada sa
karena hypermarket ini cukup luas. Untuk retail service yang ada pada hyper
Terdapat fasilitas, seperti toilet, dan terutama pada sarana parkir telah
disediakan sangat luas karena ada pada sebuah mal atau pusat perbelanjaan.
erbesar bertempat Jakarta yaitu di Jl. Raya Cilandak KKO dan di Lotte Mart J
alan Raya Pasar Rebo, tentang impulse buying juga sering terjadi sebab kebut
uhan pelanggan seperti produk-produk yang kecil dengan mudah dibawa oleh
pelanggan serta produk tersebut memiliki harga yang murah dapat mendorong
juannya secara optimal. Strategi bauran ritel yang ditetapkan setiap perusahaa
n harus bersifat dinamis dan juga fleksibel. Hal ini dikarenakan semua aktivit
as perusahaan selalu berkembang dan berubah- ubah. Industri ritel Hypermar
n keunikan yang tidak dimiliki oleh industri ritel lain untuk mempertahankan
kelebihannya tersebut industri juga harus memiliki strategi yang kuat dan tepa
t. Industri harus mampu memanfaatkan sumber daya yang ada secara optimal
dan juga peka dalam melihat kesempatan yang ada pada lingkungan pemasara
n.
Atas dasar hasil kajian literatur yang telah disampaikan di atas maka
sebagai berikut:
n ukuran kuesioner, skala ordinal menjadi interval, dan skala likert. Dimensi
Promotion, indikator gencar berpromosi, diskon menarik, media promosi men
arik (poster, roll banner). Instrumen ukuran kuesioner, skala ordinal menjadi i
pada orang lain. Instrumen ukuran kuesioner, skala ordinal menjadi interval, d
an skala likert.
Atas dasar kerangka model penelitian di atas, maka penelitian ini akan
H3: Bauran retail yang terdiri atas Merchandising, Promotion, secara bersama
METODOLOGI
3.2.1 Populasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan ciri
Carrefour, Giant, dan Lotte Mart yang berada di daerah Provinsi Daerah
3.2.2 Sample
Jakarta.
Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta yang memiliki strategi bauran ritel pada
ritel, perlu dijelaskan terlebih dahulu tahapan dalam penelitian ini, karena
(mapping) dari job description dan key Performance Indicator (KPI) yang
PEMBAHASAN
validasi kembali pada sampel konsumen kedua. Jadi secara metode terdapat
harus menerapkan strategi bauran pemasaran ritel yang baik dan tepat, agar
penelitian ini adalah, 43,75% laki-laki dan 56,25% perempuan. Hal ini
perempuan.
pengunjung yang paling sedikit yakni pengunjung yang berumur 45-54 tahun
dari model regresi yang dibuat terdistribusi normal atau tidak. Model
regresi yang baik adalah model yang memiliki distribusi residual yang
normal atau mendekati normal. Uji yang dapat digunakan adalah uji
> 0,1 dan nilai VIF variabel bebas < 10. Jadi dapat disimpulkan bahwa
data penelitian terbebas dari multikolinearitas.
bebas > 0,05 sehingga dapat disimpulkan model regresi terbebas dari
heteroskedastisitas.
1,481.
2. Nilai koefisien Merchandise sebesar 0,140 artinya besarnya
6. Nilai sig variabel Merchandise sebesar 0,014 lebih kecil dari alpha
7. Nilai sig variabel promosi sebesar 0,045 lebih kecil dari alpha 0,05
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
buying.
5.2 Saran
yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen adalah hal yang sangat penting
karena akan menuntun pemasaran pada kebijakan yang tepat dan efisien.
DAFTAR PUSTAKA
Berman, Barry, & Jr. Evans, (2010). Retail Management, 12th Ed). Jakarta: Pears
on.
earson Education.
a.
n Mixed.
Gilbert, David. (2003). Retail Marketing Management, (2nd Ed). New Jersey: Pre
ntice Hall.
as Gadjahmada.
Kotler dan Keller. (2012). Manajemen Pemasaran, (Edisi 12). Jakarta : Erlangga