Anda di halaman 1dari 84

ANALISIS STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK SEBAGAI UPAYA

MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN


(Studi Pada UKM UD Kreasi Lutvi, Tuntungan)

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Meraih Gelar Sarjana (S1)
Pada Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:

MUHAMMAD AYUB

120907068

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NIAGA/BISNIS


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
2016

Universitas Sumatera Utara


ABSTRAK
ANALISIS STRATEGI DIVERSIFIKASI PRODUK SEBAGAI UPAYA
MENINGKATKAN VOLUME PENJUALAN
(Studi Pada UKM UD Kreasi Lutvi, Tuntungan)
Nama : Muhammad Ayub
NIM : 120907068
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi : Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis
Pembimbing : Dharmawan Sryanto, SE, M.Si
Usaha Kecil Menengah (UKM) memiliki peranan yang besar di Indonesia.
Pertumbuhan dan Perkembangan ekonomi menyebabkan persaingan yang semakin
ketat dalam dunia bisnis. Untuk itu UKM perlu meningkatkan daya saing untuk dapat
bertahan dalam persaingan dengan melakukan strategi diversifikasi produk. Karena,
daya saing sebuah perusahaan tercermin dari daya saing dari produk yang dihasilkan
oleh UKM tersebut.
Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui strategi diversifikasi produk yang
diterapkan oleh UD Kreasi Lutvi serta dampak yang menjadi hasil dari penerapan
strategi diversifikasi tersebut.
Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan analisis data
kualitatif. Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik
wawancara, observasi, dan studi dokumentasi. Dari hasil penelitian, peneliti
menemukan fenomena-fenomena yang kemudian diklasifikasikan menjadi dua
identifikasi tema, yaitu strategi diversifikasi pada objek penelitian dan dampak
penerapan strategi diversifikasi produk.
Hasil identifikasi terhadap tema-tema yang telah ditentukan, peneliti
memberikan kesimpulan bahwa strategi diversifikasi yang diterapkan oleh UD Kreasi
Lutvi merupakan strategi diversifikasi konsentris dan dampak penerapan strategi
diversifikasi pada UD Kreasi Lutvi yakni turut meningkatkan volume penjualan.
Kata kunci. UKM, Diversifikasi, Produk

Universitas Sumatera Utara


ABSTRACT
ANALYSIS STRATEGY AS A PRODUCT DIVERSIFICATION EFFORTS TO
INCREASE SALES VOLUME
(Study on SME UD Kreasi Lutvi, Tuntungan)
Name : Muhammad Ayub
NIM : 120907068
Fakulty : Social and Political Science
Study Program : Business Administration
Advisor : Dharmawan Sryanto, SE, M.Si
Small and Medium Enterprises (SMEs) have a major role in Indonesia. Growth
and economic developments lead to increasingly fierce competition in the business
world. For that, SMEs need to improve competitiveness in order to survive in the
competition by pursuing a strategy of product diversification. Because, the
competitiveness of a company is reflected in the competitiveness of the products
produced by SMEs.

The purpose of this study was to determine the product diversification strategy
implemented by UD Kreasi Lutvi and impact the result of the implementation of the
diversification strategy.

This research is descriptive qualitative data analysis. The method used in this study
using the technique of interview, observation and documentation. From the results of
the study, researchers found phenomena which are then classified into two identifying
themes, namely the diversification strategy on the object of research and the impact
of product diversification strategy.

The results of the identification of the themes that have been determined, the
researcher concludes that the diversification strategy implemented by UD Kreasi
Lutvi a concentric diversification strategy and the impact of the diversification
strategy at UD Kreasi Lutvi that helped increase sales volume.

Key words: SMEs, diversification, product

Universitas Sumatera Utara


KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

kesehatan, kelancaran serta karunia yang sangat besar kepada penulis, sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan judul “Analisis Strategi Diversifikasi Sebagai

Upaya Meningkatkan Volume Penjualan (Studi pada UKM Kreasi Lutvi,

Tuntungan)”. Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad

saw beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah membawa ummatnya dari

zaman jahiliyah menuju zaman peradaban yang penuh dengan ilmu pengetahuan dan

teknologi seperti saat ini.

Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi kelengkapan persyaratan guna

memperoleh gelar strata satu (S1) Ilmu Administrasi Bisnis pada Fakultas Ilmu Sosial

dan Ilmu Politik di Universitas Sumatera Utara. Penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari kata sempurna, baik dalam hal penyampaian, gaya bahasa dan gaya

penulisan. Penulis memohon maaf atas ketidaksempurnaan tersebut, penulis juga

bersedia menerima saran dan kritik yang dapat membangun dari pembaca.

Skripsi ini akan penulis persembahkan kepada keluarga tercinta, Ayahanda

Rajimin, Ibunda Siti Halimah serta satu-satumya adik penulis, Umi Kalsum yang

telah memberikan curahan kasih sayang dan perhatian serta pengorbanan yang tidak

terbalas oleh penulis, bimbingan serta do’a yang tulus dari mereka selama ini.

Universitas Sumatera Utara


Selama menjalani perkuliahan dan menyelesaikan skripsi, penulis telah

banyak menerima bantuan, dukungan dan bimbingan dari berbagai pihak. Maka

dalam kesempatan ini, izinkan penulis untuk mengucapkaan terima kasih kepada

semua pihak yang telah membantu penulis selama ini, yaitu kepada:

 Bapak Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

 Bapak Prof. Dr. Marlon Sihombing, M.A. selaku Ketua Program Studi Ilmu

Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas

Sumatera Utara sekaligus sebagai dosen pembimbing penulis yang telah banyak

membantu penulis mulai dari awal masuk kuliah, inisiasi, arahan magang,

penetapan judul skripsi hingga bimbingan skripsi yang diberikan kepada penulis

selama ini.

 Bapak Muhammad Arifin Nasution, S.Sos, M.S.P. selaku Sekretaris Program

Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara.

 Bapak Darmawan Sriyanto S.E, M.Si, Ak selaku dosen pembimbing yang

senantiasa memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam

menyelesaikan penulisan skripsi.

 Ibu Siswati Saragih S.Sos, M.S.P. dan Bapak Farid, S.H. yang telah banyak

membantu penulis dalam urusan administrasi selama menjalani perkuliahan

hingga selesai di Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

ii

Universitas Sumatera Utara


 Seluruh Dosen/Staff pengajar di Program Studi Ilmu Administrasi Niaga/Bisnis

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang tidak

dapat saya sebutkan satu persatu namanya yang telah memberikan waktu dan

didikannya selama penulis menempuh pendidikan.

 Bapak Muhammad Muhdi, S.Ag. selaku pemilik Keripik Singkong UD Kreasi

Lutvi beserta seluruh karyawannya yang bersedia membantu penulis dan

menyempatkan waktu dalam memberikan informasi dan data yang dibutuhkan

selama penelitian berlangsung.

 PT. Socfin Indonesia, kebun Bangun Bandar/Tanjung Maria yang berkenan

memberikan kesempatan penulis untuk praktek internship guna menambah

pengetahuan dan pengalaman tentang duni kerja.

 Sahabat saya yang luar biasa baiknya, Ridha Mustika, Della, Afrilla yang turut

membantu penyelesaian skripsi ini.

 Sahabat yang lebih dari saudara, geng The Crows, Raga Tilottama, Muhammad

Arif Habibi, Ramdhani Ardiansyah, Dody Purmadani, Habib Muharman, dan

Muhammad Kurnia Tama yang selama empat tahun tinggal di rumah kontrakan

yang sama.

 Sahabat terdekat saya, Alm. Putra Fajar Bahari, Alm. Intan, Davin, Ninok, Janter,

Irfal, Guntur, Ridho, Oky, Mufida Sari, Ruly, Rizkina, Juli, Bembeng, Timbul,

Steven, Boby, dan masih banyak lagi yang mungkin tidak bisa saya sebutkan satu

persatu.

iii

Universitas Sumatera Utara


 Alamamater, Alumni, kawan-kawan seperjuangan stambuk 2012 serta keluarga

besar Program Studi Ilmu Adiministrasi Niaga/Bisnis Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa membalas dengan kebaikan atas

bantuan pihak-pihak yang terkait tersebut. Semoga skipsi ini dapat dipahami bagi

siapapun yang membacanya. Sekiranya skripsi yang telah disusun ini dapat berguna

bagi diri sendiri maupun orang yang membacanya.

Amin ya Rabbal’alamin.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Medan,31 Oktober 2016


Penulis,

(Muhammad Ayub)

iv

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR ISI

ABSTRAK
KATA PENGANTAR ................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ..................................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ........................................................................................... 4
1.3 Tujuan Penelitian ............................................................................................ 4
1.4 Manfaat Penelitian .......................................................................................... 4

BAB II KERANGKA TEORI


2.1 Strategi ............................................................................................................ 6
2.1.1 Pengertian Strategi .................................................................................. 6
2.1.2 Peranan Strategi ....................................................................................... 7
2.1.3 Jenis-Jenis Strategi .................................................................................. 8
2.2 Produk ........................................................................................................... 10
2.2.1 Pengertian Produk ................................................................................. 10
2.2.2 Tingkatan Produk .................................................................................. 11
2.2.3 Siklus Hidup Produk ............................................................................. 11
2.3 Strategi Diversifikasi .................................................................................... 14
2.3.1 Diversifikasi Produk .............................................................................. 14
2.3.2 Tujuan Diversifikasi Produk ................................................................. 16
2.3.3 Strategi Diversifikasi Produk ................................................................ 16
2.3.4 Pertimbangan Dalam Mengadakan Diversifikasi Produk ..................... 17

Universitas Sumatera Utara


2.3.5 Faktor Yang Mendorong Strategi Diversifikasi .................................... 18
2.4 Penjualan ....................................................................................................... 19
2.4.1 Pengertian Penjualan ............................................................................. 19
2.4.2 Tujuan Penjualan ................................................................................... 19
2.4.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penjualan ..................................... 20
2.5 Penelitian Terdahulu ..................................................................................... 23

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Bentuk Penelitian .......................................................................................... 26
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ........................................................................ 26
3.3 Jenis dan Sumber Data .................................................................................. 27
3.4 Informan Penelitian ....................................................................................... 28
3.5 Definisi Konsep ............................................................................................ 29
3.6 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 30
3.7 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 31
3.8 Teknik Analisis Keabsahan Data .................................................................. 32
3.8.1 Uji Kredibilitas (validitas internal) ...................................................... 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................. 37
4.1.1 Sejarah Singkat UD Kreasi Lutvi ....................................................... 37
4.1.2 Profil Umum Perusahaan .................................................................... 39
4.1.3 Ruang Lingkup Bidang Usaha ............................................................ 40
4.2 Organisasi dan Manajemen ........................................................................... 41
4.2.1 Visi dan Misi ....................................................................................... 41
4.2.2 Struktur Organisasi ............................................................................. 41
4.2.3 Deskripsi Tugas Dan Tanggungjawab ................................................ 42
4.2.4 Deskripsi Produk ................................................................................. 45

vi

Universitas Sumatera Utara


4.3 Penyajian Data .............................................................................................. 48
4.3.1 Deskripsi Responden .......................................................................... 49
4.3.2 Penerapan Strategi Diversifikasi Pada UD. Kreasi Lutvi ................... 50
4.3.3 Dampak Strategi Diversifikasi Terhadap Volume Penjualan Pada UD
Kreasi Lutvi ................................................................................................. 54
4.4 Analisis Data ................................................................................................. 56
4.4.1 Analisis Pelaksanaan Startegi Diversifikasi Produk Pada UD Kreasi
Lutvi ............................................................................................................. 56
4.4.2 Analisis Dampak Penerapan Strategi Diversifikasai Terhadap Volume
Penjualan Pada UD Kreasi Lutvi ................................................................. 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 64
5.2 Saran ............................................................................................................. 65
DAFTAR PUSTAKA

vii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Triangulasi Sumber Data ....................................................................... 35

Gambar 3.2 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data ................................................. 36

Gambar 3.3 Triangulasi Waktu Pengumpulan Data ................................................. 36

Gambar 4.1 Logo UD Kreasi Lutvi........................................................................... 41

Gambar 4.2 Struktur Organisasi UD. Kreasi Lutvi ................................................... 43

Gambar 4.3 Keripik Produksi Singkong UD Kresi Lutvi ........................................ 47

Gambar 4.4 Opak Produksi UD Kreasi Lutvi ............................................................ 47

Gambar 4.5 Pengeringan Mocaf Chips Pada UD Kreasi Lutvi .................................. 48

viii

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Produk dan Harga Produk pada UD Kreasi Lutvi .................................... 48

Tabel 4.2 Produk Diversifikasi produk UD Kreasi Lutvi ......................................... 58

Tabel 4.3 Laju pertumbuhan volume penjualan UD Kreasi Lutvi ............................. 62

ix

Universitas Sumatera Utara


BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perkembangan dunia usaha dewasa ini telah mengalami kemajuan dan

pertumbuhan yang pesat, serta diwarnai dengan berbagai macam masalah dan

memunculkan persaingan yang semakin kompetitif. Tidak dapat dipungkiri,

pengusaha senantiasa mencari kemungkinan untuk mempertahankan

keberlangsungan dan bahkan memperlebar usahanya. Maka dari itu, dunia usaha

dituntut untuk selalu berinovasi dan terus mengembangkan produknya. Sehingga,

suatu perusahaan dapat menghadapi masalah-masalah yang muncul dan juga

menghadapi persaingan yang semakin kompetitif.

Salah satu upaya yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan agar dapat

sukses dalam persaingan adalah selalu berusaha mencapai tujuan untuk

menciptakan dan mempertahankan pelanggan, dengan selalu memberikan

kepuasan terhadap pelanggan. Setiap perusahaan juga bertujuan untuk dapat selalu

meningkatkan volume penjualan. Jika sebuah perusahaan tidak memperhatikan

perkembangan pasar, maka konsumen lebih tertarik terhadap produk-produk

perusahaan lain yang lebih banyak memproduksi produk-produk dengan berbagai

macam inovasinya, hal itu juga mempengaruhi penjualan pada perusahaan.

Untuk memenuhi permintaan konsumen dan meningkatkan volume

penjualan, setiap perusahaan harus peka dalam menghadapi perubahan yang

terjadi di dalam dunia bisnis. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta

meningkatnya pertumbuhan ekonomi membuat perubahan pada kebutuhan,

keinginan, maupun selera konsumen. Perusahaan yang berorientasi pada

Universitas Sumatera Utara


konsumen sudah sepatutnya mengetahui hal-hal yang menjadi kepuasan bagi

konsumen-nya.

Perusahaan harus selalu berupaya menghasilkan dan menyampaikan produk

yang dihasilkannya sesuai dengan keinginan konsumen yang terus berkembang.

Oleh sebab itu, perusahaan harus mampu memberikan inovasi baru dan berbagai

macam kreatifitas agar dapat menyempurnakan produk. Maka dari itu, perusahaan

harus memiliki strategi yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen

serta untuk meningkatkan volume penjualan. Ada berbagai strategi yang dapat

diambil oleh perusahaan dalam meningkatkan volume penjualan dan memenuhi

keinginan konsumen. Salah satu strategi yang dapat digunakan oleh perusahaan

yaitu, strategi diversifikasi produk.

Diversifikasi produk adalah upaya perusahaan untuk meningkatkan

penjualan melalui penganekaragaman produk, baik lewat pengembangan produk

baru, atau mengembangkan produk yang sudah ada. Diversifikasi produk

bertujuan untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan dari konsumen yang

berbeda-beda, selain itu sebagai suatu bentuk investasi bagi perusahaan.

Perusahaan yang melakukan diversifikasi produk dapat memberikan alternatif

pilihan kepada konsumen untuk memenuhi kebutuhan mereka.

Diversifikasi produk merupakan strategi yang tepat diperlukan oleh sebuah

perusahaan untuk meningkatkan sebuah mutu produk dan meningkatkan volume

penjualan. Akan tetapi tindakan diversifikasi produk harus dipikirkan dan

direncankan dengan baik, agar diversifikasi yang dikembangkan sesuai dengan

kebutuhan konsumen di dalam pasar dan diharapkan tidak mengalami kegagalan

Universitas Sumatera Utara


yang dapat menyebabkan kerugian. Dengan adanya diversifikasi produk suatu

perusahaan tidak akan bergantung pada keuntungan suatu jenis produknya saja.

Salah satu pelaku UKM yang menerapkan strategi diversifikasi produk

yakni Bapak Muhdi selaku pemilik Usaha Dagang. Kreasi Lutvi yang

beralamatkan di Jalan Tunas Mekar No.50, Desa Tuntungan, Kecamatan Pancur

Batu. Beliau merupakan pengusaha yang bergerak di bisnis olahan yang terbuat

dari singkong (manihot utilisima), utamanya yang menjadi fokus bisnis beliau

yakni makanan ringan keripik singkong. ada berbagai olahan yang terbuat dari

singkong dan berbagai varian rasa keripik yang diproduksi di UKM ini. (sumber:

Wawancara langsung dengan pemilik UD. Kreasi Lutvi).

Terdapat banyak UKM olahan dari singkong yang berada di sekitar

lingkungan tempat tinggal Bapak Muhdi. Akan tetapi, tidak banyak yang

melakukan diversifikasi produk seperti pada usaha kepunyaan Bapak Muhdi.

Sementara, UD. Kreasi Lutvi memiliki keunggulan dari segi variasi rasa juga

variasi bentuk sehingga konsumen memiliki banyak pilihan rasa dan bentuk untuk

dinikmati.

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka penulis

tertarik untuk memilih menganalisis strategi diversifikasi di UKM kepunyaan

Bapak Muhdi yakni UD Kreasi Lutvi dengan meneliti lebih dalam tentang

strateginya dalam meningkatkan volume penjualan. Sehingga, pada penelitian ini

penulis mengambil judul “Analisis Strategi Diversifikasi Produk Sebagai

Upaya Meningkatkan Volume Penjualan (Studi pada UKM Kre asi Lutvi,

Tuntungan)”.

Universitas Sumatera Utara


1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang permasalahan di atas, maka yang menjadi

rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana strategi diversifikasi produk yang diterapkan UD Kreasi Lutvi?

2. Bagaimana dampak penerapan strategi diversifikasi produk pada UD

Kreasi Lutvi terhadap volume penjualan ?

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian adalah jawaban atas permasahalan. Maka,berdasarkan

perumusan masalah di atas,yang menjadi tujuan dari penelitian ini ialah untuk:

1. Mengetahui strategi diversifikasi yang diterapkan oleh UD Kreasi Lutvi,

2. Mengetahui apakah strategi diversifikasi yang diterapkan telah

meningkatkan volume penjualan.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat menamah wawasan penulis dan pembaca

mengenai strategi daya saing UKM khususnya dalam meningkatkan mutu

dan standar produk dalam menghadapi implementasi AEC 2015 dan

menerapkan secara langsung teori-teori dan pengetahuan yang didapatkan

selama perkuliahan.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Penulis

Universitas Sumatera Utara


Melalui penulisan ini penulis dapat memperoleh wawasan dan

pengetahuan baru serta memenuhi salah satu syarat untuk

menyelesaikan gelar sarjana di bangku kuliahnya.

b. Manfaat Bagi Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan atau sebagai

referensi kepada pemilik usaha untuk mengukur tingkat daya saing

usahanya.

c. Manfaat Bagi Civitas Akademika

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi serta referensi

sebagai sumber pustaka dan karya ilmiah untuk pengembangan ilmu

pengetahuan tentang bisnis, dapat menjadi bahan perbandingan bagi

peneliti berikutnya serta menjadi bahan masukan bagi mahasiswa/i

program studi ilmu administrasi niaga/bisnis di masa yang akan

datang.

Universitas Sumatera Utara


BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Strategi

2.1.1 Pengertian Strategi

Kata strategi berasal dari bahasa Yunani “Strategos” (stratos = militer dan

ego = pemimpin) yang berarti “generalship” atau sesuatu yang dikerjakan oleh

para jenderal perang yang membuat rencana untuk memenangkan perang. Konsep

ini relevan dengan situasi pada zaman dahulu yang sering diwarnai perang,

dimana jenderal perang dibutuhkan untuk memimpin suatu angkatan perang

(Rahmayanti, 2013:7).

Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Dalam perkembangannya,

konsep mengenai strategi terus berkembang. Defenisi strategi yang dikemukakan

oleh Chandler (dikutip dari Rangkuti, 2005:12) menyebutkan bahwa “strategi

adalah tujuan jangka panjang dari suatu perusahaan, serta pendayagunaan dan

alokasi semua sumber daya yang penting untuk mencapai tujuan tersebut”.

Pemahaman yang baik mengenai konsep strategi dan konsep-konsep lain yang

berkaitan, sangat menentukan suksesnya strategi yang disusun. Konsep-konsep

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Distinctive Competence: tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar

dapat melakukan kegiatan lebih baik dibandingkan dengan pesaingnya.

b. Competitive Advantage: kegiatan spesifik yang dikembangkan oleh

perusahaan agar lebih unggul dibandingkan dengan pesaingnya.

Hal ini pun ditegaskan pula oleh Bateman (dalam Tri Ernayanti, 2015:15)

yang menyatakan: a strategy is a pattern of action and resource allocation

Universitas Sumatera Utara


designed to achieve the goals of organization (strategi adalah pola tindakan dan

alokasi sumber data yang dirancang untuk mencapai tujuan organisasi). Karena

strategi adalah suatu alat untuk mencapai tujuan baik itu tujuan organisasi atau

perusahaan, maka strategi memiliki beberapa sifat antara lain :

a) Menyatu (unified), yaitu menyatukan seluruh bagian-bagian dalam

suatu organisasi atau perusahaan.

b) Menyeluruh (comprehensive), yaitu mencakup seluruh aspek dalam

suatu organisasi atau perusahaan.

c) Integral (integrated), yaitu seluruh strategi akan cocok / sesuai dari

seluruh tingkatan (corporate, business, dan functional).

2.1.2 Peranan Strategi

Dalam lingkungan organisasi atau perusahaan, strategi memiliki peranan

yang sangat penting bagi pencapaian tujuan, karena strategi memberikan arah

tindakan, dan cara bagaimana tindakan tersebut harus dilakukan agar tujuan yang

diinginkan tercapai. Strategi memiliki 3 peranan penting (Yogi, 2007:15) dalam

mengisi tujuan manajemen, yaitu:

a) Strategi sebagai pendukung untuk pengambilan keputusan

Strategi sebagai suatu elemen untuk mencapai kesuksesan.

Strategi merupakan suatu bentuk atau tema yang memberikan kesatuan

hubungan antara keputusan-keputusan yang diambil oleh individu atau

organisasi.

b) Strategi sebagai sarana koordinasi dan komunikasi

Salah satu peranan penting strategi adalah untuk memberikan

kesamaan arah bagi perusahaan.

Universitas Sumatera Utara


c) Strategi sebagai target

Konsep strategi akan digabungkan dengan misi dan visi untuk

menentukan di mana perusahaan berada dalam masa yang akan datang.

Penetapan tujuan tidak hanya dilakukan untuk memberikan arah bagi

penyusunan strategi, tetapi juga untuk membentuk aspirasi bagi

perusahaan. Dengan demikian, strategi juga dapat berperan sebagai

target perusahaan.

2.1.3 Jenis-jenis Strategi

Banyak organisasi menjalankan dua strategi atau lebih secara bersamaan,

namun strategi kombinasi dapat sangat beresiko jika dijalankan terlalu jauh. Di

perusahaan yang besar dan terdiversifikasi, strategi kombinasi biasanya digunakan

ketika divisi-divisi yang berlainan menjalankan strategi yang berbeda. Organisasi

yang berjuang untuk tetap hidup mungkin menggunakan gabungan dari sejumlah

strategi defensif, seperti divestasi, likuidasi, dan rasionalisasi biaya secara

bersamaan. Jenis-jenis strategi (Namawi, 2003:148) adalah sebagai berikut:

a) Strategi Integrasi

Integrasi ke depan, integrasi ke belakang, integrasi horisontal

kadang semuanya disebut sebagai integrasi vertikal. Strategi integrasi

vertikal memungkinkan perusahaan dapat mengendalikan para

distributor, pemasok, dan pesaing.

b) Strategi Intensifikasi

Penetrasi pasar, dan pengembangan produk kadang disebut

sebagai strategi intensif karena semuanya memerlukan usaha-usaha

Universitas Sumatera Utara


intensif jika posisi persaingan perusahaan dengan produk yang ada

hendak ditingkatkan.

c) Strategi Diversifikasi

Terdapat tiga jenis strategi diversifikasi, yaitu diversifikasi

konsentrik, horizontal, dan konglomerat. Menambah produk atau jasa

baru, namun masih terkait biasanya disebut diversifikasi konsentrik.

Menambah produk atau jasa baru yang tidak terkait untuk pelanggan

yang sudah ada disebut diversifikasi horizontal. Menambah produk atau

jasa yang tidak disebut diversifikasi konglomerat.

d) Strategi Defensif

Disamping strategi integratif, intensif, dan diversifikasi,

organisasi juga dapat menjalankan strategi defensif melalui rasionalisasi

biaya, divestasi, atau likuidasi. Rasionalisasi biaya, terjadi ketika suatu

organisasi melakukan restrukturisasi melalui penghematan biaya dan

aset untuk meningkatkan kembali penjualan dan laba yang sedang

menurun. Divestasi adalah menjual suatu divisi atau bagian dari

organisasi. Divestasi sering digunakan untuk meningkatkan modal yang

selanjutnya akan digunakan untuk akusisi atau investasi strategis lebih

lanjut. Divestasi dapat menjadi bagian dari strategi rasionalisasi biaya

menyeluruh untuk melepaskan organisasi dari bisnis yang tidak

menguntungkan, yang memerlukan modal terlalu besar, atau tidak

cocok dengan aktivitas lainnya dalam perusahaan. Likuidasi adalah

menjual semua aset sebuah perusahaan secara bertahap sesuai nilai

nyata aset tersebut. Likuidasi merupakan pengakuan kekalahan dan

Universitas Sumatera Utara


akibatnya bisa merupakan strategi yang secara emosional sulit

dilakukan.

2.2 Produk

2.2.1 Pengertian Produk

Suksesnya suatu perusahaan bergantung pada penilaian konsumen terhadap

produk yang ditawarkan. Jika konsumen memberikan penilaian positif terhadap

produk tersebut, maka secara otomatis produk yang ditawarkan akan sukses di

pasar, begitupun sebaliknya.

Produsen harus memahami apa yang diinginkan dan dibutuhkan oleh

konsumen. Konsumen kerapkali lebih menyukai produk yang berkualitas dan

prestasi paling baik. Oleh karena itu, konsep produk memusatkan perhatian pada

usaha untuk menghasilkan produk yang unggul dan senatiasa melakukan

perbaikan secara berkesinambungan.

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:248), produk adalah “hal apapun yang

dapat ditawarkan ke pasar untuk mendapatkan perhatian, dibeli, digunakan atau

dikonsumsi yang dapat memuaskan keinginan dan kebutuhan”. Seseorang

membeli produk bukan hanya sekedar ingin membeli produk tersebut, melainkan

karena manfaat yang diberikan oleh barang dan jasa tersebut sehingga dapat

memenuhi kebutuhan, keinginan dan selera konsumen. Konsep produk tidak

hanya terbatas pada benda fisik. Segala sesuatu yang memberi jasa, yakni

memenuhi kebutuhan bisa disebut sebuah produk. Produk mencakup pula orang,

tempat, organisasi, kegiatan, gagasan, disamping barang dan jasa.

10

Universitas Sumatera Utara


2.2.2 Tingkatan Produk

Menurut Kotler dan Keller (2008:4-5), dalam merencanakan tawaran

pasarnya, pemasar perlu memikirkan secara mendalam lima tingkat produk yaitu :

1. Manfaat inti (core product) yaitu layanan atau manfaat mendasar yang

sesungguhnya dibeli pelanggan. Pemasar harus memandang dirinya

sebagai penyedia manfaat.

2. Produk dasar (basic product) yaitu karakteristik yang dimiliki produk

tersebut, berupa mutunya, corak, atau ciri-ciri khasnya, mereknya dan

kemasannya.

3. Produk yang diharapkan (expected product) yaitu beberapa atribut dan

kondisi yang biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli

produk ini.

4. Produk yang ditingkatkan (augmented product) yaitu menggambarkan

kelengkapan atau penyempurnaan dari produk inti yang melampaui

harapan pelanggan.

5. Calon produk (potential product) yaitu meliputi segala kemungkinan

peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami produk atau

tawaran tersebut pada masa mendatang.

2.2.3 Siklus Hidup Produk

Pada saat tertentu produk akan mengalami perubahan berupa siklus hidup

produk. Perusahaan harus berubah karena produk, pasar dan pesaing mengalami

perubahan sepanjang waktu. Menurut Kotler dan Armstrong (2008:326),

mendefenisikan “Siklus hidup produk adalah perjalanan dari penjualan dan

keuntungan produk selama hidupnya”.

11

Universitas Sumatera Utara


Berikut ini konsep siklus hidup produk dan perubahan-perubahan yang

lazim terjadi saat produk melalui masing-masing tahap siklus hidup. Sebuah

produk memiliki siklus hidup yang menegaskan empat hal (Kotler, 2005:361)

yaitu :

1. Produk memiliki umur yang terbatas

2. Penjualan produk melalui berbagai tahap yang berbeda, masing-masing

memberikan tantangan, peluang dan masalah yang berbeda bagi

penjual.

3. Laba naik dan turun pada berbagai tahap yang berbeda selama siklus

hidup produk.

4. Produk memerlukan strategi pemasaran, keuangan, manufaktur,

pembelian dan sumber daya manusia yang berbeda dalam tahap siklus

hidupnya.

Suatu gagasan produk baru akan menempuh tahap-tahap daur hidup produk

yang terdiri dari empat dimana masing-masing tahap memiliki karakteristik yang

berbeda serta membutuhkan strategi pemasaran yang berbeda pula.

Siklus hidup produk terdiri dari empat tahap (Kotler, 2005 : 362-373) yaitu:

1. Tahap Perkenalan (Introduction)

Perkenalan merupakan periode pertumbuhan yang lambat saat

produk itu diperkenalkan ke pasar. Pada tahap itu tidak ada laba karena

besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan produk. Pengeluaran

promosi berada pada rasio tertinggi terhadap penjualan karena

diperlukan usaha promosi yang gencar dan harga cukup tinggi karena

pengaruh biaya.

12

Universitas Sumatera Utara


2. Tahap Pertumbuhan (Growth)

Pertumbuhan merupakan periode penerimaan pasar yang cepat

dan peningkatan laba yang besar. Pada tahap pertumbuhan ini, ada

peluang bagi perusahaan untuk mengembangkan dan mempertahankan

produk agar tetap memuaskan kebutuhan konsumen. Beberapa strategi

untuk mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin

dengan cara yaitu :

a. Perusahaan meningkatkan kualitas produk serta menambahkan fitur

produk yang baru dan gaya yang lebih baik.

b. Perusahaan menambahkan model baru.

c. Perusahaan memasuki segmen baru.

d. Perusahaan meningkatkan cakupan distribusinya dan memasuki

saluran distribusi baru.

e. Perusahaan menurunkan harga untuk menarik pembeli yang sensitif

terhadap harga.

3. Tahap Kedewasaan (Maturity)

Kedewasaan merupakan periode penurunan pertumbuhan

penjualan karena produk itu telah diterima oleh sebagian pembeli

potensial. Laba stabil atau menurun karena persaingan yang meningkat.

Tahap ini biasanya berlangsung lebih lama daripada tahap-tahap

sebelumnya tetapi akan menjadi tantangan berat bagi manajemen

pemasaran.

13

Universitas Sumatera Utara


4. Tahap Penurunan (Decline)

Penurunan merupakan saat penjualan menunjukkan arah yang

menurun dan laba yang menipis. Penjualan merosot karena sejumlah

alasan termasuk kemajuan teknologi, pergeseran selera konsumen dan

meningkatnya persaingan dalam negeri dan luar negeri. Saat penjualan

dan laba menurun, beberapa perusahaan mengundurkan diri dari pasar.

Yang bertahan mungkin mengurangi jumlah penawaran produk.

Mereka mungkin mengundurkan diri dari segmen pasar yang lebih kecil

dari jalur perdagangan yang lebih lemah dan mungkin memotong

anggaran promosi dan menurunkan harga.

2.3 Strategi Diversifikasi

2.3.1 Diversifikasi Produk

Diversifikasi produk bagi kebanyakan masyarakat cenderung ditafsirkan

sebagai barang yang belum pernah diciptakan atau diproduksi oleh perusahaan

sebelumnya, yang kemudian dirancang dengan berbagai modifikasi sebagai hasil

dari kemajuan teknologi. Sedangkan di dalam ilmu pemasaran, pengertian

diversifikasi dapat diartikan lebih luas, jadi bukan semata-mata produk baru saja

melainkan yang menyangkut aspek rancangan, dan inovasi dari produk tersebut

juga dianggap baru.

Menurut Ismanthono (2006:65), diversifikasi produk adalah upaya

perusahaan untuk meningkatkan penjualan melalui penganekaragaman produk,

baik lewat pengembangan produk baru atau mengembangkan produk yang sudah

ada.

14

Universitas Sumatera Utara


Menurut Tjiptono (2008:132), pengertian diversifikasi adalah sebagai upaya

mencari dan mengembangkan produk atau pasar baru, atau keduanya, dalam

rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan

fleksibilitas.

Sedangkan menurut Assauri (2007:198), diversifikasi produk dilakukan oleh

suatu perusahaan sebagai akibat dilaksanakannya pengembangan produk,

sementara produk lama secara ekonomis masih dapat dipertahankan. Dalam

diversifikasi produk, perusahaan berusaha untuk menaikkan penjualan dengan

cara mengembangkan produk baru untuk pasar-pasar yang baru, sehingga terdapat

bermacam macam produk yang diproduksi perusahaan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa diversifikasi produk merupakan suatu

usaha atau strategi perusahaan untuk memenuhi selera dan kebutuhan konsumen

melalui penganekaragaman produk dalam rangka mengejar pertumbuhan,

peningkatan penjualan, profitabilitas dan fleksibilitas dengan jalan menciptakan

produk atau jasa baru tanpa bergantung pada satu jenis produknya saja. Produk

yang beranekaragam akan membuat konsumen percaya bahwa berbagai

kebutuhannya dapat terpenuhi oleh pengusaha itu. Semakin beragam produk yang

ditawarkan kepada konsumen, semakin besar ketertarikan konsumen untuk

membeli produk yang ditawarkan.

2.3.2 Tujuan Diversifikasi Produk

Adapun tujuan dari diversifikasi produk dikemukakan oleh Tjiptono

(2008:132) yang mengemukakan bahwa secara garis besar, diversifikasi produk

dikembangkan dengan berbagai tujuan, antara lain:

15

Universitas Sumatera Utara


1. Meningkatkan pertumbuhan bila pasar atau produk yang ada telah

mencapai tahap kedewasaan dalam Product Life Cycle (PLC)

2. Menjaga stabilitas, dengan jalan menyebarkan resiko fluktuasi laba.

3. Meningkatkan kredibilitas di pasar modal.

Dari pendapat diatas maka dapat diketahui tujuan diversifikasi produk

adalah meningkatkan laba dengan cara menganekaragamkan produk untuk

meningkatkan keuntungan yang maksimal dan menghilangkan kejenuhan

terhadap produk.

2.3.3 Strategi Diversifikasi Produk

Menurut Tjiptono (2008:132) strategi diversifikasi produk dapat dilakukan

melalui 3 (tiga) cara , yaitu :

1. Diversifikasi Konsentris

Dimana produk-produk baru yang diperkenalkan memiliki kaitan

atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan produk yang

sudah ada.

2. Diversifikasi Horizontal

Dimana perusahaan menambah produk-produk baru yang tidak

berkaitan dengan produk yang telah ada, tetap dijual kepada pelanggan

yang sama.

3. Diversifikasi Konglomerat

Dimana produk-produk yang dihasilkan sama sekali baru, tidak

memiliki hubungan dalam hal pemasaran maupun teknologi dengan

produk yang sudah ada dan dijual kepada pelanggan yang berbeda.

16

Universitas Sumatera Utara


Pada penelitian ini, jenis diversifikasi produk yang dilakukan oleh

perusahaan adalah diversifikasi konsentris, karena perusahaan senantiasa

menambah produk-produk baru yang berkaitan dengan produk yang telah ada.

2.3.4 Pertimbangan Dalam Mengadakan Diversifikasi Produk

Assauri (2007:218) menyatakan bahwa terdapat beberapa pertimbangan

dalam mengadakan diversifikasi produk oleh suatu perusahaan, yaitu :

1. Agar perusahaan tidak tergantung pada satu pasar saja, sehingga

kekhawatiran perusahaan tentang kejenuhan yang akan terjadi atas

product line yang ada untuk mencapai tujuan pertumbuhan secara

efisien, dapat dihindari atau dihilangkan.

2. Adanya kesempatan menghasilkan produk baru dapat mendatangkan

hasil keuntungan yang lebih baik.

3. Adanya unsur sinergi, dimana penambahan produk baru yang lain akan

menimbulkan besarnya biaya tetap per unit akan menurun atau lebih

rendah.

4. Adanya kegiatan dalam pengembangan produk yang dapat

menghasilkan atau menemukan produk baru.

Pelakasanaan strategi diversifkasi produk membutuhkan adanya penelitian

yang mendalam mengenai tiap produk yang akan diproduksi, sehingga diperoleh

keyakinan akan dapat diperolehnya tingkat keuntungan yang diharapkan. Kadang-

kadang perusahaan dapat meneruskan produk yang telah ada, tetapi di lain pihak

dapat pula menghentikan produksi produk tertentu, agar keuntungan perusahaan

dapat ditingkatkan.

17

Universitas Sumatera Utara


Perusahaan perlu memperhatikan dan memperhitungkan dengan seksama

segala hal yang dilakukannya, begitu juga dalam usaha diversifikasi produk

perusahaan perlu memperhatikan beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya

diversifikasi produk tidak menimbulkan resiko yang membahayakan bagi

kelangsungan hidup perusahaan dan masih mendapatkan keuntungan yang wajar.

Untuk mengurangi resiko yang melekat dalam strategi diversifikasi, maka

menurut Tjiptono (2008 : 133) unit bisnis seharusnya memperhatikan hal-hal

berikut :

1. Mendiversifikasi kegiatan-kegiatannya hanya bila peluang produk atau

pasar yang ada terbatas.

2. Memiliki pemahaman yang baik dalam bidang-bidang yang

didiversifikasi.

3. Memberikan dukungan yang memadai pada produk yang

diperkenalkan.

4. Memprediksi pengaruh diversifikasi terhadap lini produk yang ada.

2.3.5 Faktor Yang Mendorong Strategi Diversifikasi

Menurut J.Nijman (dalam skripsi Ervicha Sonji Anggraeini, 2014:26)

Adapun beberapa faktor yang mendorong perusahaan melaksanakan strategi

diversifikasi yaitu:

a. Hasrat untuk menyesuaikan produk dengan keinginan konsumen secara

optimal.

b. Hasrat untuk bertumbuh.

c. Usaha mencapai stabilitas.

d. Usaha mencapai “input” yang optimal daripada sumber dan kapasitas.

18

Universitas Sumatera Utara


e. Hasrat untuk kelanjutan usaha.

f. Motif non ekonomi.

2.4 Penjualan

2.4.1 Pengertian Penjualan

Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana-

rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan

pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba dan meningkat.

Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (The Definition Committee of the

American Marketing Association) yang dikutip oleh Basu Swastha dan Irawan

(2002:403), penjualan adalah sebuah perencanaan, pengarahan, dan pengawasan

penjualan tatap muka, termasuk penarikan, pemilihan, pelengkapan, penugasan,

penentuan rute, supervisi, pembayaran, dan pemotivasian sebagai tugas yang

diberikan kepada para tenaga penjual.

2.4.2 Tujuan Penjualan

Pada umumnya, para pengusaha mempunyai tujuan untuk mendapatkan laba

tertentu (mungkin maksimal), dan mempertahankan atau bahkan berusaha

meningkatkannya untuk jangka waktu yang lama. Tujuan tersebut dapat direalisir

apabila penjualan dapat dilaksanakan seperti yang direncanakan. Dengan

demikian tidak berarti bahwa barang atau jasa yang terjual selalu akan

menghasilkan laba. Menurut Basu Swastha dan Irawan (2002:404) pada

umumnya, perusahaan mempunyai tiga tujuan umum dalam penjualannya yaitu.

a. Mencapai volume penjualan tertentu.

b. Mendapatkan laba tertentu.

c. Menunjang pertumbuhan perusahaan.

19

Universitas Sumatera Utara


Usaha-usaha untuk mencapai tujuan tersebut tidak sepenuhnnya hanya

dilakukan oleh pelaksana penjualan atau para penjual. Dalam hal ini perlu adanya

kerjasama yang rapi diantara fungsionaris dalam perusahaan (seperti bagian

produksi yang membuat produknya, bagian keuangan yang menyediakan dananya,

bagian personalia yang menyediakan tenaganya, bagian promosi, dan sebagainya)

maupun dengan para penyalur. Namun demikian semua ini tetap menjadi

tanggung jawab dari pimpinan (top manager), dan dialah yang harus mengukur

seberapa besar sukses atau kegagalan yang dihadapinya. Untuk maksud tersebut

pimpinan harus mengkoordinir semua fungsi dengan baik termasuk dalm

penjualan.

Menurut Fandy Tjiptono (2008:249) pada umumnya tujuan penjualan

dinyatakan dalam volume penjualan. Tujuan ini dapat dipecah berdasarkan

penentuan apakah volume penjualan yang ingin dicapai itu berdasarkan penentuan

apakah per wilayah operasi atau per sales person di dalam suatu wilayah operasi.

Tujuan operasi juga biasanya dalam target gross margin, tingkat pengeluaran

maksimum, atau pencapaian tujuan tertentu seperti merebut pelanggan pesaing.

2.4.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Penjualan

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi penjualan (Basu

Swastha dan irawan,2002:406) antara lain:

a. Kondisi dan Kemampuan Penjual

Transaksi jual beli atau pemindahan hak milik secara komersial

atas barang dan jasa itu pada prinsipnya melibatkan dua pihak, yaitu

penjual sebagai pihak pertama dan pembeli sebagai pihak kedua. Di

sini, penjual harus dapat meyakinkan kepada pembelinya agar dapat

20

Universitas Sumatera Utara


berhasil mencapai sasaran penjualan yang diharapkan. Untuk maksud

tersebut penjual harus memahami beberapa masalah penting yang

sangat berkaitan, yakni :

1) Jenis dan karateristik barang yang ditawarkan.

2) Harga produk.

3) Syarat penjualan seperti: pembayaran, penghantaran, pelayanan

sesudah penjualan, garansi, dan sebagainya.

Masalah-masalah tersebut biasanya menjadi pusat perhatian

pembeli sebelum melakukan pembelian. Selain itu, perlu

memperhatikan jumlah serta sifat-sifat tenaga penjualan yang akan

dipakai. Dengan tenaga penjualan yang baik dapatlah dihindari

timbulnya rasa kecewa pada para pembeli dalam pembeliannya.

b. Kondisi Pasar

Pasar, sebagai kelompok pembeli atau pihak yang menjadi

sasaran dalam penjualan, dapat pula mempengaruhi kegiatan

penjualannya, Adapun faktor-faktor kondisi pasar yang perlu

diperhatikan adalah :

1) Jenis pasarnya, apakah pasar konsumen, pasar industri, pasar

2) penjual, pasar pemerintah, ataukah pasar internasional.

3) Kelompok pembeli atau segmen pasarnya.

4) Daya belinya.

5) Frekuensi pembeliannya

6) Keinginan dan kebutuhannya.

21

Universitas Sumatera Utara


c. Modal

Akan lebih sulit bagi penjual untuk menjual barangnya apabila

barang yang dijual tersebut belum dikenal oleh calon pembeli, atau

apabila lokasi pembeli jauh dari tempat penjual. Dalam keadaan seperti

ini, penjual harus memperkenalkan dulu membawa barangnya ke

tempat pembeli. Untuk melaksanakan maksud tersebut diperlukan

adanya sarana serta usaha, seperti : alat transport, tempat peragaan baik

di dalam perusahaan maupun di luar perusahaan, usaha promosi, dan

sebagainya. Semua ini hanya dapat dilakukan apabila penjual memiliki

sejumlah modal yang diperlukan untuk itu.

d. Kondisi Organisasi Perusahaan

Pada perusahaan besar, biasanya masalah penjualan ini

ditangani oleh bagian tersendiri yang dipegang oleh orang-orang

tertentu atau ahli dibidang penjualan. Lain halnya dengan perusahaan

kecil dimana masalah penjualan ditangani oleh orang yang juga

melakukan fungsi-fungsi lain. Hal ini disebabkan karena jumlah tenaga

kerjanya lebih sedikit, sistem organisasinya lebih sederhana, masalah-

masalah yang dihadapi, serta sarana yang dimilikinya juga tidak

sekompleks perusahaan besar.

e. Faktor Lain

Faktor-faktor lain, seperti: periklanan, peragaan, kampanye,

pemberian hadiah, sering mempengaruhi penjualan. Namun untuk

melaksanakannya, diperlukan sejumlah dana yang tidak sedikit. Bagi

22

Universitas Sumatera Utara


perusahaan yang bermodal kuat, kegiatan ini secara rutin dapat

dilakukan. Sedangkan bagi perusahaan kecil yang mempunyai modal

relatif kecil, kegiatan ini lebih jarang dilakukan. Adapun pengusaha

yang berpegang pada suatu prinsip bahwa “paling penting membuat

barang yang baik”. Bilamana prinsip tersebut dilaksanakan, maka

diharapkan pembeli akan kembali membeli lagi barang yang sama.

2.5 Penelitian Terdahulu

Untuk mendukung penelitian ini, penulis berpedoman pada penelitian-

penelitian terdahulu yang terkait dengan judul yang diambil oleh penulis,

diantaranya yaitu:

1. Penelitian dengan judul “Analisis Strategi Pemasaran Dalam

Meningkatkan Volume Penjualan Produk Pada Perusahaan Snack Lucky

Olympic Kediri” oleh Agus Athori dan Supriyono. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mendeskripsikan dari strategi pemasaran pada perusahaan

Snack Lucky Olympic Kediri dan menganalisa posisi perusahaan serta

strategi apa yang harus dilakukan oleh perusahaan Snack Lucky Olympic

Kediri. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif

dengan jenis penelitian studi kasus pada obyek penelitian yang

menggunakan metode observasi, wawancara dan dokumentasi dan survei.

Sedangkan teknik analisa data menggunakan teknik analisa SWOT.

2. Skripsi dengan judul “ Diversifikasi Produk Sebagai Strategi

Meningkatkan Volume Penjualan (studi kasus pada PT. Avia Avian

Brands Sidoarjo) oleh Ervicha Sonji Anggraeni, Universitas Negeri Islam

23

Universitas Sumatera Utara


Sunan Ampel, Surabaya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif

yang bertujuan menjawab pertanyaan tentang bagaiman pelaksanaan

diversifikasi produk pada PT. Avia Avian Brands Sidoarjo, dan mengapa

dengan diversifikasi produk dapat meningkatkan penjualan pada PT.

Avia Avian Brands Sidoarjo. Metodologi penelitian yang digunakan

adalah pendekatan deskriftif analitik dengan jenis penelitian studi kasus

pada objek. Hasil penelitian yang diperoleh adalah pelaksanaan

diversivikasi produk pada PT. Avia Avian Brands Sidoarjo, khususnya

pada produk cat. PT. Avia Avian Brands Sidoarjo menggunakan

diversivikasi konsentris dimana produk-produk baru perusahaan

diperkenalkan memiliki kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau

teknologi dengan produk yang sudah ada, ataupun jaringan pemasaran

yang sama.

3. Skripsi dengan judul “Pengaruh Diversifikasi Produk terhadap Keputusan

Pembelian Sepeda Motor Merek Honda pada Mahasiswa Fakultas

Ekonomi ,Universitas Sumatera Utara” oleh Haryati Manurung.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh

diversifikasi produk terhadap keputusan pembelian sepeda motor Honda

pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Hasil

yang didapat dari penelitian ini menunjukkan bahwa diversifikasi produk

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian sepeda

motor Honda pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera

Utara. Nilai R Square = 0,206, berarti 20,6% faktor-faktor keputusan

pembelian dapat dijelaskan oleh variabel bebas yaitu diversifikasi produk

24

Universitas Sumatera Utara


sedangkan sisanya 79,4% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak

diteliti dalam penelitian ini.

4. Skripsi dengan judul “Pengaruh Diversifikasi Produk Terhadap Volume

Penjualan Pada Frolic Clothing Semarang” oleh Nur Ahmad

Habibi,Universitas Islam Negeri Walisongo, Semarang. Penelitian ini

merupakan penelitian kuantitatif dimana peneliti dapat menentukan

hanya beberapa variabel saja dari objek yang diteliti kemudian dapat

membuat instrumen untuk mengukurnya. Hasil penelitian ini

menyimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara

diversifikasi produk dengan volume Penjualan produk pada Frolic

Clothing Semarang.

5. Jurnal dengan judul “Strategi Diversifikasi Produk Pangan Olahan Tahu

Khas Kota Kediri” oleh Lucius Hermawan, Alumnus Fakultas Ekonomi,

Jurusan Manajemen, Universitas Ma Chung. Penilitian ini merupaka

penelitian kualitatif, dimana peneliti menggambarkan diversifikasi yang

dilakukan oleh partisipan. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa

partisipan melakukan diversifikasi untuk mengurangi kerugian akibat

tahu yang tidak laku. Kemudian peneliti menyimpulkan adanya

peningkatan penjualan dengan diversifikasi produk yang dilakukan

partisipan.

25

Universitas Sumatera Utara


BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

Metode penelitian adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang

membicarakan atau mempersoalkan cara-cara melaksanakan penelitian (yaitu

meliputi kegiatan-kegiatan mencari, mencatat, merumuskan, menganalisis sampai

menyusun laporan) berdasarkan fakta-fakta atau gejala-gejala secara ilmiah

(Wirartha, 2006:67).

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif lebih menekankan analisisnya pada proses penyimpulan

deduktif dan induktif serta pada analisis terhadap dinamika hubungan antar-

fenomena yang diamati, dengan menggunakan logika ilmiah. Penekanannya tidak

pada pengujian hipotesis, melainkan pada usaha menjawab pertanyaan penelitian

melalui cara-cara berpikir formal dan argumentatif (Wirartha, 2006:134).

Menurut tingkat eksplanasinya, penelitian ini dikategorikan sebagai

penelitian deskriptif yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mencandra atau

mendiskripsikan secara sistematik, faktual atau akurat tentang fakta-fakta dan

sifat-sifat suatu objek atau populasi tertentu. Maksud dan tujuan penelitian ini

hanya sebatas membuat deskripsi yang tepat, apa adanya tentang fakta-fakta dan

sifat-sifat dari objek tanpa membuat prediksi atau mencari pemecahan atas

masalalah yang ada dalam objek tersebut (Sinulingga, 2011:23).

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada UD. Kreasi Lutvi yang berlokasi di

Jalan Tunas Mekar, Tuntungan II, Kec.Pancur Batu. Alasan peneliti memilih

26

Universitas Sumatera Utara


lokasi ini karena sesuai dengan jurusan peneliti yaitu Ilmu Administrasi Bisnis

yang lebih mengarahkan mahasiswa/i untuk menjadi wirausahawan atau

pengusaha, salah satunya usaha kecil menengah dan UD. Kreasi Lutvi merupakan

salah satu bentuk usaha yang tergolong dalam UKM. Selain itu, lokasi penelitian

ini jarang dijadikan sebagai objek penelitian oleh peneliti lain dan belum pernah

dilakukan penelitian terkait dengan judul peneliti. Sedangkan rencana penelitian

ini akan dilakukan pada bulan Juni 2016 sampai September 2016.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang ada dalam penelitian ini berupa kualitatif (non numerik)

yaitu data yang berbentuk kata, kalimat, skema dan gambar seperti literatur-

literatur serta teori-teori yang berkaitan dengan sejarah, sistem serta strategi daya

saing yang telah diterapkan oleh UD. Kreasi Lutvi. Sedangkan menurut

sumbernya, data penelitian digolongkan menjadi data primer dan data sekunder.

Data primer atau data tangan pertama adalah data yang diperoleh langsung dari

subjek penelitian dengan menggunakan alat pengukuran atau pengambilan data

langsung pada subjek sebagai informasi yang dicari. Data primer ini didapat

melalui wawancara dengan pemilik UD Kreasi Lutvi.

Data sekunder atau data tangan kedua adalah data yang diperoleh lewat

pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data

sekunder biasanya berwujud data dokumentasi atau data laporan yang telah

tersedia. Data yang digunakan adalah data yang diperoleh dari buku-buku tentang

strategi daya saing, majalah, jurnal, koran, dan sumber lainnya yang berkenaan

dengan materi skripsi ini.

27

Universitas Sumatera Utara


3.4 Informan Penelitian

Dalam Hamidi (2005:15) dikatakan bahwa, penelitian kualitatif jumlah

respondennya diketahui ketika pengumpulan data mengalami kejenuhan.

Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai informan awal atau informan

kunci dan berhenti sampai pada responden yang kesekian sebagai sumber yang

sudah tidak memberikan informasi baru lagi. Maksudnya berhenti sampai

informan yang kesekian ketika informasinya “sudah tidak berkualitas lagi”

melalui teknik bola salju (snow-ball) sebab jawaban yang diberikan sama atau

tidak bervariasi lagi dengan para informan sebelumnya. Jadi penelitian kualitatif

jumlah responden atau informannya didasarkan pada suatu proses pencapaian

kualitas informasi.

Pemilihan informan dalam penelitian ini menggunakan purposive sample.

Purposive sample merupakan teknik penentuan sampel dengan pertimbangan

tertentu (Sugiyono, 2009:85). Menurut Suyanto (2005:172) informan penelitian

meliputi tiga macam yaitu:

1. Informan kunci, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki informasi

pokok yang diperlukan dalam penelitian,

2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam

interaksi sosial yang diteliti,

3. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi

walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang sedang

diteliti.

28

Universitas Sumatera Utara


Penelitian ini mengkaji tentang strategi diversifikasi yang diterapkan

UD.Kreasi Lutvi dalam upaya meningkatkan penjualan. Maka, yang menjadi

informan penelitian adalah sebagai berikut:

a. Informan kunci: Pemilik UD Kreasi Lutvi, yaitu Bapak Muhdi

b. Informan utama: Konsumen UD Kreasi Lutvi

c. Informan tambahan: Karyawan UD Kreasi Lutvi

3.5 Defenisi Konsep

1. Strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan. Defenisi strategi yang

dikemukakan oleh Chandler (dikutip dari Rangkuti 2006:12)

menyebutkan bahwa “strategi adalah tujuan jangka panjang dari suatu

perusahaan, serta pendayagunaan dan alokasi semua sumber daya yang

penting untuk mencapai tujuan tersebut”.

2. Diversifikasi produk menurut Tjiptono (2008:132) merupakan upaya

mencari dan mengembangkan produk atau pasar baru, atau keduanya,

dalam rangka mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan,

profitabilitas, dan fleksibilitas.

3. Penjualan Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (The Definition

Committee of the American Marketing Association) yang dikutip oleh

Basu Swastha dan Irawan (1997:403), penjualan adalah sebuah

perencanaan, pengarahan, dan pengawasan penjualan tatap muka,

termasuk penarikan, pemilihan, pelengkapan, penugasan, penentuan

rute, supervisi, pembayaran, dan pemotivasian sebagai tugas yang

diberikan kepada para tenaga penjual.

29

Universitas Sumatera Utara


3.6 Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini berupa data primer dan

data sekunder.

Peneliti memperoleh data primer dengan cara:

1. Wawancara

Yaitu mengambil data untuk kepentingan penelitian ini dengan

cara melakukan tanya jawab secara langsung kepada informan, dimana

informan pada penelitian ini adalah pihak yang memiliki kemampuan

dan wewenang dalam merumuskan kebijakan perusahaan termasuk

merumuskan strategi pemasaran perusahaan juga para konsumen yang

sedang melakukan pembelian pada saat penelitian dilakukan.

Wawancara juga dilakukan dengan mempedomani pedoman wawancara

yang telah disusun yang bersifat terbuka, sehinggan informan bisa

menyampaikan jawaban secara bebas atas pertanyaan-pertanyaan yang

diajukan tanpa terikat pada pilihan jawaban yang tersedia. Data yang

akan diperoleh melalui wawancara ini adalah data mengenai lingkungan

perusahaan baik internal maupun eksternal.

2. Observasi

Dengan melakukan pengamatan secara mendalam terhadap

partisipan atau objek penelitian yaitu UD Kreasi Lutvi.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu

(Sugiyono, 2012:82-83). Dokumen dapat berupa tulisan, gambar, serta

data-data tentang objek penelitian. Dokumen yan diambil dalam

30

Universitas Sumatera Utara


penelitian ini berupa foto-foto dan dokumen-dokumen tentang UD.

Kreasi Lutvi.

Sementara data sekunder diperoleh dari studi pustaka, literatur terkait,

jurnal, internet, dan informasi dari perusahaan. Dimana data-data yang dibutuhkan

dalam penelitian ini adalah:

1. Gambaran umum, visi, misi, serta permodalan UD Kreasi Lutvi.

2. Data-data penunjang lainnya yang berkaitan dengan bahan penelitian

dan proses pengolahan data dan informasi yang didapat selama

pengamatan.

3.7 Teknik Analisis Data

Kegiatan selanjutnya setelah terkumpulnya data adalah menganalisis data.

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari wawancara, catatan di lapangan dan dokumentasi dengan cara

mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke unsur-unsur,

melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan apa

yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan (Sugiyono, 2012:426).

Analisis data kualitatif berupa penguraian apa adanya fenomena yang terjadi

(deskriptif). Data- data yang nantinya diperoleh dari proses penelitian tentang

strategi diversifikasi produk yang dilaksanakan UD. Kreasi Lutvi akan dianalisis

dan ditafsirkan ke dalam kata-kata atau penjelasan yang bisa dipahami oleh orang

lain, untuk kemudian disajikan secara tertulis dalam bentuk laporan penelitian.

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini seperti tahapan

analisis yang dikemukakan Burhan Bungin (2003:70), yaitu:

1 Pengumpulan data (Data collection)

31

Universitas Sumatera Utara


Pengumpulan data merupakan bagian integral dari kegiatan

analisis data. Kegiatan pengumpulan data pada penelitian ini adalah

dengan menggunakan wawancara dan studi dokumentasi.

2 Reduksi data (Data reduction)

Yakni proses pemilihan, pemusatan perhatian pada

penyederhanaan dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan.

Dimaksudkan untuk menyisihkan data atau informasi yang tidak relevan

dengan masalah penelitian.

3 Penyajian data (Display data)

Display data adalah pendeskripsian sekumpulan informasi

tersusun yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan

dan pengambilan tindakan. Penyajian data kualitatif disajikan dalam

bentuk teks naratif. Penyajiannya juga dapat berbentuk matrik, diagram,

tabel dan bagan.

4 Verifikasi dan penarikan kesimpulan (Conclution drawing and

verification)

Tahap terakhir adalah penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Penarikan kesimpulan harus didukung dengan bukti-bukti yang valid dan

konsisten yang didapat pada saat peneliti ke lapangan, dengan begitu

kesimpulan yang dikemukakan bersifat kredibel.

3.8 Teknik Analisis Keabsahan Data

Keabsahan data dibutuhkan karena penelitian kualitatif bertujuan untuk

mengetahui kebenaran secara objektif. Dengan keabsahan data yang dimiliki,

maka kredibilitas atau kepercayaan terhadap hasil penelitian dapat dicapai.

32

Universitas Sumatera Utara


Terdapat beberapa teknik untuk menguji keabsahan data, yaitu uji kredibilitas

(validitas internal), uji transferability (validitas eksternal), uji dependability

(reabilitas), dan uji confirmability (Sugiyono, 2012:121). Dalam penelitian ini

digunakan uji kredibilitas (validitas eksternal) untuk menguji keabsahan data.

3.8.1 Uji Kredibilitas (Validitas Internal)

Sebuah penelitian harus memiliki kredibilitas, sehingga penelitian tersebut

dapat dipertanggungjawabkan. Menurut Sugiyono (2012:121), untuk mencari

kredibilitas data atau kepercayaan terhadap sebuah penelitian dapat dilakukan

dengan:

1. Perpanjangan pengamatan

Perpanjangan pengamatan berarti peneliti mendatangi kembali

lokasi penelitian untuk mengetahui kebenaran data yang telah diperoleh

atau menemukan data-data yang baru. Apabila setelah pengecekan

kembali ke lapangan data yang didapat benar, maka data dianggap

kredibel dan perpanjangan pengamatan dapat diakhiri.

2. Peningkatan ketekunan

Yakni melakukan pengamatan secara lebih cermat dan

berkesinambungan. Dengan peningkatan ketekunan berarti peneliti

membaca seluruh hasil penelitian secara cermat atau pengecekan

kembali, sehingga diketahui kekurangan dan kesalahannya. Hal ini

dilakukan dengan memberikan deskripsi data yang akurat dan

sistematis tentang apa yang diamati.

33

Universitas Sumatera Utara


3. Triangulasi

Triangulasi berarti pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara, dan berbagai waktu. Teknik triangulasi dapat

digambarkan dalam skema sebagai berikut:

informan
kunci

informan informan
utama tambahan

Gambar 3.1. Triangulasi Sumber Data

wawancara

dokumen observasi

Gambar 3.2. Triangulasi Teknik Pengumpulan Data

34

Universitas Sumatera Utara


pagi

siang sore
Gambar 3.3. Triangulasi Waktu Pengumpulan Data

Penjelasan dari tiga skema triangulasi diatas yaitu sebagai

berikut:

a. Triangulasi sumber data berarti menguji kredibilitas data yang telah

diperoleh dengan mengecek atau menanyakan hal yang sama pada

sumber yang berbeda, yaitu data yang bersumber dari informan

kunci, informan utama, dan informan tambahan.

b. Triangulasi teknik pengumpulan data berarti menguji kredibilitas

untuk data yang sama dengan menggunakan cara yang berbeda, yaitu

dengan wawacara, observasi dan dokumentasi.

c. Triangulasi waktu pengumpulan data berarti menguji kredibilitas

data dalam berbagai kesempatan, yaitu pada pagi hari, siang hari,

dan sore hari.

4. Analisis kasus negatif

Dalam hal ini peneliti melakukan analisis kasus negatif yang

berarti peneliti mencari data yang berbeda atau bahkan bertentangan

dengan data yang telah ditemukan. Jika dalam penelitian ini terdapat

35

Universitas Sumatera Utara


beberapa kasus negatif yang telah ditemukan, akan ditanyakan kembali

kepada sumber data sehingga mendapat kesepakatan dan data menjadi

tidak berbeda. Namun jika dari beberapa nara sumber memberikan data

yang sama, maka data telah kredibel.

5. Menggunakan bahan referensi

Untuk mendukung dan membuktikan data yang ditemukan dalam

penelitian ini kredibel, maka peneliti akan memberikan bahan referensi

berupa foto-foto hasil observasi.

6. Member check

Member check adakah pengecekan data yang telah diperoleh

peneliti oleh sumber data atau dalam hal ini pemilik usaha. Pelaksanaan

member check dapat dilakukan setelah satu periode pengumpulan data

selesai, atau setelah mendapat suatu temuan, atau kesimpulan.

36

Universitas Sumatera Utara


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1 Sejarah Singkat UD. Kreasi Lutvi

UD Kreasi Lutvi adalah suatu badan usaha yang memproduksi olahan

makanan dengan memanfaatkan komoditas hasil pertanian singkong/ubi kayu

(manihot utilisima) sebagai bahan baku utamanya. Alasan yang melatarbelakangi

Pak Muhdi dan keluarga dalam merintis usaha ini dikarenakan penghasilan

menjadi sales sembako tak lagi mencukupi kebutuhan keluarga pada saat

terjadinya krisis moneter pada tahun 1998. Maka, pada tahun 1999 didirikan UD.

Kreasi Lutvi yang beralamatkan di Jalan Tunas Mekar No. 258 Desa Tuntungan II

Kecamatan Pancur Batu Kabupaten Deli Serdang.

Alasan lain mengapa Bapak Muhdi membangun usaha ini karena melihat

sumber daya singkong yang melimpah di daerahya dengan harga yang murah.

Harga jual singkong pada masa itu Rp 100 perkilogram dengan biaya operasional

sebesar Rp 80, jadi keuntungan yang diperoleh petani hanyalah Rp 20 untuk

setiap kilogram. Oleh sebab itu, Pak Muhdi berinisiatif untuk menjadikan

singkong sebagai makanan yang digemari masyarakat dan mempunyai nilai jual

yang tinggi.

Saat Bapak Muhdi merintis usaha ini, UD Kreasi Lutvi hanya mengolah

singkong menjadi keripik sebanyak 5 kg per hari dan dikerjakan oleh keluarga

saja dengan modal awal sebesar Rp 150.000. Cara penjualannya pun bersifat

langsung (direct) dengan memasarkannya ke warung-warung, sekolah-sekolah

37

Universitas Sumatera Utara


dan ke pesantren disekitar Desa Tuntungan.

Pada tahun-tahun pertama bapak Muhdi mengahadapi kendala yaitu belum

mengetahui selera pasar. Namun berkat kerja keras serta dukungan oleh keluarga,

usaha produksi keripik singkong ini mampu bertahan dan berkembang serta

menyerap tenaga kerja sampai saat ini sebanyak 50 orang yang merupakan

masyarakat sekitar. Produksi ini terus mengalami peningkatan, dari 50 kg perhari

menjadi 0,5 ton, kemudian 1 ton dan kini memproduksi kurang lebih 3 ton

singkong setiap harinya. Berkat usaha yang digagas Pak Muhdi banyak

masyarakat sekitar yang terbantu karena dapat bekerja pada UD Kreasi Lutvi dan

mempunyai pendapatan yang stabil.

Seiring dengan semakin tingginya permintaan pasar akan keripik singkong,

maka secara perlahan-lahan kualitas dan kuantitas produksi keripik mulai

ditingkatkan begitu juga dengan berbagai bentuk dan cita rasa yang dihasilkan.

Kiat Pak Muhdi menjalankan usaha ini, yakni menyelaraskan “otak, otot dan

omong”. Dalam hal memproduksi, produknya harus mempunyai “mutu, mudah

dan murah” serta bekerja dengan “senang, santai dan selesai”. Untuk mewujudkan

hal ini diperlukan inovasi, kreasi serta teknologi yang memadai sehingga mampu

meningkatkan daya saing di pasar. Berkat sikap konsistensinya dalam menjaga

kualitas keripik singkong yang diproduksinya. Sehingga keripik yang

diproduksinya aman untuk dikonsumsi. Keripik singkong Kreasi Lutvi telah

memperoleh sertifikat Halal dari MUI. Keripik Singkong Kreasi Lutvi juga telah

mendapatkan izin dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia pada

tahun.2001.

Kerja keras yang dilakukan Pak Muhdi ternyata membuahkan hasil yang

38

Universitas Sumatera Utara


memuaskan. Untuk pasar dalam negeri UD Kreasi Lutvi telah memiliki cakupan

pasar mulai dari daerah sekitar yaitu Tuntungan, Kota Medan dan Aceh, bahkan

kini usaha keripik singkongnya telah menembus pasar ekspor hingga ke Malaysia,

Singapura bahkan Korea Selatan yang dimulai sejak tahun 2011.

UD Kreasi Lutvi juga telah banyak menerima penghargaan, diantaranya

adalah penghargaan di bidang produktivitas tenaga kerja berupa Paramakarya dari

Kementerian Tenaga Kerja RI Di Istana Presiden tahun 2015. Penghargaan

tersebut langsung diserahkan oleh Presiden RI Joko Widodo. Bapak Muhdi juga

menerima anugerah berupa Inovasi Produk Pertanian Berdaya Saing 2013 oleh

Kementerian Pertanian RI. Penghargaan ini merupakan bentuk apresiasi dari

pemerintah untuk memotivasi dan menggalang peran serta partisipasi masyarakat

dalam menghasilkan produk pertanian yang bernilai tambah, guna meningkatkan

daya saing produk pertanian menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN 2015.

4.1.2 Profil Umum Perusahaan

Nama Perusahaan : UD. Kreasi Lutvi

Alamat Perusahaan : Jalan Tunas Mekar nomor 258 Desa

Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu, Indonesia.

Nama Pemilik Usaha : Muhammad Muhdi, S.Ag.

Alamat Pemilik : Jalan Tunas Mekar nomor 258 Desa

Tuntungan II Kecamatan Pancur Batu, Indonesia.

Pendidikan Terakhir : Strata Satu (S-1)

Telepon/HP : 0853 6018 1803

Alamat e-mail : kreasilutvi@gmail.com

Bidang Usaha : Industri Keripik Ubi/Singkong.

39

Universitas Sumatera Utara


Jenis Produk : Makanan Ringan

Tanggal Berdiri : 08 September 1998

Merek Usaha : KREASI LUTVI

Bentuk Badan Hukum : Usaha Dagang

Logo Usaha : Terdaftar di Ditjen HAKI Kementrian Hukum

Dan HAM RI.No. D00-2006034754 Tanggal 18-

10-2006

Sertifikat Halal : Nomor. 09 100000801 15

Keamanan pangan : DINKES P-IRT SP. NO. 334/02.07/Thn.2001

Gambar 4.1
Logo UD. Kreasi Lutvi

Sumber: dokumentasi penelitian pada ud kreasi lutvi (2016)

4.1.3 Ruang Lingkup Bidang Usaha

UD Kreasi Lutvi menghasilkan produk keripik singkong dengan berbagai

varian rasa dan bentuk, tepung ubi atau mocaf, dan opak. Namun yang menjadi

produk unggulan UD Kreasi Lutvi adalah keripik singkongnya. Pemesanan

biasanya berasal dari grosir atau pengecer di daerah sekitar Medan dan Deli

Serdang. Untuk pasar dalam negeri UD Kreasi Lutvi juga memasarkannya hingga

ke wilayah Aceh, Pekanbaru, Batam dan Jakarta. Sedangkan untuk pasar luar

40

Universitas Sumatera Utara


negeri, UD Kreasi Lutvi hanya memproduksi keripik singkong dengan dua rasa

yakni original dan bawang untuk dieskpor ke Korea Selatan.

4.2 Organisasi dan Manajemen

4.2.1 Visi dan Misi

Keripik singkong Kreasi Lutvi memiliki visi dan misi sebagai

berikut:

1. Visi : Membangun Usaha yang Mandiri dan Sejahtera

2. Misi :

a. Mewujudkan usaha dangan kemandirian.

b. Menciptakan lapangan pekerjaan dalam upaya perbaikan

taraf hidup masyarakat di sekitar.

c. Mewujudkan pemanfaatan potensi bahan baku hasil pertanian

menjadi produk hasil industri.

d. Meningkatkan keterampilan dan penguasaan teknologi

produksi guna memenuhi standart mutu dan peningkatan

daya saing.

4.2.2 Struktur Organisasi

Struktur organisasi diperlukan untuk mengidentifikasi peran dan tanggung

jawab karyawan yang dipekerjakan oleh setiap perusahaan. Struktur organisasi

UD Kreasi Lutvi adalah line structure karena pimpinan perusahaan adalah pemilik

dari perusahaan itu sendiri. Semua keputusan, baik yang bersifat strategis maupun

operasional akan diambil sendiri oleh pemilik.

41

Universitas Sumatera Utara


Gambar 4.2
Struktur Organisasi Keripik Singkong Kreasi Lutvi

Pimpinan
Perusahaan

Quality Control

Bagian
Bagian Bagian Bagian
Penyortiran Dan
Pengupasan Pemotongan Penggorengan
Pengemasan

Sumber: Data primer yang telah diolah tahun 2016

4.2.3 Deskripsi Tugas dan Tanggung Jawab

Pembagian tugas dan tanggung jawab pada UD. Kreasi Lutvi dibagi

menurut fungsi yang telah ditetapkan pimpinan perusahaan. Adapun tugas dan

tanggung jawab setiap bagian dalam perusahaan adalah sebagai berikut:

1. Pemilik Usaha

a. Mengawasi jalannya proses produksi.

b. Merencanakan, mengarahkan, menganalisis dan mengevaluasi serta

menilai kegiatan-kegiatan yang berlangsung pada perusahaan.

c. Bertugas mengawasi kebijaksanaan dan tindakan setiap pekerja dan

menjalin hubungan baik.

d. Bertanggung jawab untuk memberikan upah dan memperhatikan

kesejahteraan karyawannya.

e. Melakukan pengembangan produk

f. Mengendalikan kegiatan-kegiatan bidang keuangan

42

Universitas Sumatera Utara


g. Mengendalikan program dan pendapatan pengeluaran keuangan

h. Merencanakan dan mengendalikan sumber-sumber pendapatan

serta pembelanjaan dan kekayaan perusahaan

i. Mengikuti perkembangan bahan-bahan baru yang dapat

menguntungkan proses produksi, perkembangan dalam desain dan

harga

j. Bertanggung jawab atas kegiatan pembelian, mengetahui dan

menentukan supplier serta memeriksa kapasitas supplier dalam

penyediaan bahan

k. Memelihara bahan dan peralatan yang dibeli dan bertanggung

jawab atas pengawasan persediaan.

l. Mengendalikan pelaksanaan program pemasaran Keripik Singkong

Kreasi Lutvi

m. Memahami kebutuhan konsumen/calon konsumen serta

memberikan jalan keluar/solusi.

n. Memonitor kepuasan konsumen, mengevaluasi persaingan, serta

mengidentifikasikan kecenderungan dan peluang pasar

2. Quality Control

a. Memantau perkembangan semua produk yang diproduksi karyawan

b. Memeriksa semua proses produksi dan kualitas hasil produksi

c. Membantu manajemen dalam upaya pemberdayaan sumber daya

manusia

d. Menjamin kualitas mutu dan rasa produk sesuai dengan standar

yang telah ditentukan.

43

Universitas Sumatera Utara


Dalam menjalankan tugasnya sebagai pengawas mutu produk,

quality control dibantu oleh empat divisi atau bagian pendukung utama

proses produksi. Berikut keempat divisi tersebut beserta uraian

deskripsi tugasnya masing-masing.

2.1 Bagian Pengupasan

Adapun rincian tugas bagian penggorengan adalah sebagai

berikut:

a. Mengupas singkong dari kulitnya hingga tidak ada lagi kulit

yang menempel

b. Mengantarkan singkong yang telah dikupas ke dapur

pemotongan singkong

c. Membersihkan limbah singkong untuk dijadikan gaplek

2.2 Bagian Pemotongan

Adapun rincian tugas bagian penggorengan adalah sebagai

berikut:

a. Memotong singkong dengan menggunakan mesin pemotong

b. Memastikan singkong yang dipotong sama tebalnya

c. Mencuci singkong hingga besih sebelum diantar ke

penggorengan

2.3 Bagian Penggorengan

Adapun rincian tugas bagian penggorengan adalah sebagai

berikut:

a. Memasukkan minyak ke dalam kuali

b. Menggoreng singkong yang telah dipotong

44

Universitas Sumatera Utara


c. Mengangkat singkong yang telah matang

d. Meniriskan singkong dari minyak

2.4 Bagian Penyortiran dan Pengemasan

Adapun tugas pekerja bagian penyortiran dan pengemasan

adalah sebagai berikut:

a. Memilih keripik singkong yang utuh (memisahkan yang pecah

karena proses penggorengan)

b. Membungkus keripik singkong ke dalam pembungkus.

4.2.4 Deskripsi Produk

1. Keripik Singkong

Keripik singkong merupakan makanan terbuat dari singkong yang

digoreng. Keripik sigkong menjadi produk unggulan yang diproduksi

oleh UD Kreasi Lutvi. Terdapat berbagai varian rasa dan bentuk dari

keripik singkong yang di produksi disini. Keripik singkong juga

menjadi produk yang diekspor secara rutin ke Korea Selatan dan

kadangkala ke Singapura dan Malaysia.

45

Universitas Sumatera Utara


Gambar. 4.3

Keripik Singkong Ekspor Produksi UD Kreasi Lutvi

Sumber. Dokumentasi UD Kreasi Lutvi 2016

2. Opak

Opak menjadi salah salah satu produk yang dihasilkan oleh UD


Kreasi Lutvi. Opak merupakan olahan makanan dari singkong yang
berbentuk bulat pipih.
Gambar. 4.4
Opak Produksi UD Kreasi Lutvi

Sumber. Dokumentasi UD Kreasi Lutvi 2016

46

Universitas Sumatera Utara


3. Tepung Mocaf

Modified cassava flour atau disingkat mocaf merupakan olahan

terbuat dari singkong yang dijemur dan kemudian digiling menjadi

tepung. Mocaf berbentuk butiran putih dan dapat diolah menjadi

berbagai macam makanan. Mocaf merupakan produk yang juga

diproduksi oleh usaha ini sebagai bentuk diversifikasi produk dari

singkong.

Gambar. 4.5

Pengeringan Mocaf Chips Pada UD Kreasi Lutvi

Sumber. Dokumentasi UD Kreasi Lutvi 2016

47

Universitas Sumatera Utara


Table 4.1

Produk dan Harga Produk pada UD Kreasi Lutvi

JENIS @ HARGA

1 Bungkus Rp.8000
Keripik Singkong Original

Keripik Singkong Balado 1 Bungkus Rp.10.000

1 Bungkus Rp.10.000
Keripik Singkong Jagung

1 Bungkus Rp.10.000
Keripik Singkong Curry

1 Bungkus Rp.10.000
Keripik Singkong Pedas Basah

1 Bungkus Rp.10.000
Keripik Singkong Keju Manis

1 Bungkus Rp.10.000
Keripik Singkong Stik Balado

1 Bungkus Rp.10.000
Keripik Singkong Keluk Original

Keripik Singkong Keluk Balado 1 Bungkus Rp.11.000

Opak Balado 1 Bungkus Rp.10.000

Keripik Singkong Export Quality


1 Bungkus Rp.12.000
Original

Keripik Singkong Export Quality Garlic 1 Bungkus Rp.15.000

Mocaf 1 Bungkus Rp.5000

Sumber: Hasil Studi Dokumentasi Pada UD Kreasi Lutvi 2016

4.3 Penyajian Data

Data yang diperoleh dari penelitian ini merupakan data-data yang dapat

digunakan untuk menjawab rumusan-rumusan masalah yang telah ditentukan

sebelumnya, yaitu data tentang diversifikasi produk yang diterapkan UD Kreasi

48

Universitas Sumatera Utara


Lutvi sebagai upaya meningkatkan volume penjualan.

Pada bagian penyajian data, peneliti akan menyajikan data yang diperoleh

dari lapangan pada saat melaksanakan penelitian. Berdasarkan metode yang telah

ditentukan sebelumnya, bahwa jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif

dengan teknik pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi yang

dijabarkan dalam bentuk narasi.

4.3.1 Deskriptif Responden

Responden yang dilibatkan dalam memperoleh data pada penelitian ini

berjumlah 3 orang. Satu orang sebagai informan kunci yaitu Bapak Muhdi selaku

pemilik usaha, satu orang karyawan, dan satu orang konsumen. Berikut ini

merupakan informasi tentang responden dan jawaban atas wawancara yang

dilakukan selama periode penelitian yang dimulai sejak bulan Juni 2016 sampai

bulan September 2016 juga dilengkapi dengan dokumen-dokumen yang

menunjang penelitian ini.

1. Informan Kunci

Informan kunci dalam penelitian ini adalah pemilik usaha UD Kreasi Lutvi,

yaitu Bapak Muhammad Muhdi S.Ag. Beliau adalah informan yang paling banyak

digali informasinya dan paling dibutuhkan informasinya, karena beliau

merupakan pemilik UD Kresi Lutvi. Dalam penelitian ini beliau lah yang lebih

mengetahui tentang stategi diversifikasi yang diterapkan pada usahanya. Selama

periode penelitian, beliau dengan senang hati mempersilahkan peneliti melakukan

observasi dan dengan senang hati diajak berdiskusi serta menjawab pertanyaan-

pertanyaan peneliti dengan tanggapan yang sangat baik, terlebih peneliti telah

49

Universitas Sumatera Utara


mengenal beliau sebelumnya pada saat mengerjakan salah satu tugas kuliah yang

menjadikan UD. Kreasi Lutvi sebagai objek tugas.

2. Informan Utama

Informan utama dalam penelitian ini adalah seorang konsumen yang

benama Mifta Hariz. Informasi yang didapat dari informan kunci sebenarnya telah

dapat menjawab keseluruhan rumusan masalah yang telah ditentukan. Namun,

agar data yang didapat lebih kredibel. Maka, diperlukan triangulasi atau

konfirmasi atas data yang diberikan oleh informan kunci dan sebagai bahan

referensi untuk saran yang akan dibuat dalam penelitian ini. Beliau adalah

informan yang ditemui oleh peneliti pada saat peneliti berada di lokasi penelitian.

Saat dimintai pendapat dan diajukan pertanyaan beliau begitu antusias dalam

menjawab pertanyaan-pertanyaan peneliti.

3. Informan tambahan

Informan tambahan dalam penelitian ini merupakan seorang karyawan UD

Kreasi Lutvi yang bernama Ariel. Beliau adalah salah satu karyawan yang bekerja

di UD Kreasi Lutvi, tepatnya pada bagian penggorengan. Alasan peneliti memilih

beliau karena beliau merupakan karyawan yang cukup lama bekerja pada UD

Kreasi Lutvi dan dianggap memiliki informasi yang lebih dibandingkan dengan

karyawan lain untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai bentuk triangulasi

dalam uji keabsahan data.

Wawancara dilakukan dengan menggunakan pedoman wawancara

(pertanyaan) yang tetap berstruktur dan menyeluruh pada topik yang diangkat

peneliti. Berikut ini akan disajikan data dan transkip wawancara yang diperoleh

sewaktu penelitian dilaksanakan.

50

Universitas Sumatera Utara


4.3.2 Penerapan Strategi Diversifikasi Pada UD Kreasi Lutvi

Salah satu strategi yang dilakukan oleh UD Kreasi Lutvi adalah strategi

diversifikasi produk. Diversifikasi produk yang dilakukan oleh pemiliknya yaitu

melalui pengembangan produk. Sehingga, dalam kegiatan usahanya, UD Kreasi

Lutvi dapat menawarkan bermacam-macam produk kepada masyarakat.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti diketahui bahwa produk

yang dihasilkan oleh UD Kreasi Lutvi yaitu keripik singkong dengan beraneka

macam rasa dan bentuk, selain itu badan usaha ini juga memproduksi tepung ubi

atau mocaf, dan opak.

Berdasarkan wawancara mendalam yang dilakukan terhadap informan

tentang penerapan strategi diversifikasi pada UD Kreasi Lutvi diperoleh hasil

yang hampir serupa antar jawaban yang satu dengan jawaban lainya oleh masing-

masing informan. Seperti wawancara mendalam tentang apa produk yang

dihasilkan oleh UD Kreasi Lutvi, yang dijawab oleh Bapak Muhdi selaku

informan kunci di sela-sela saat beliau tidak sedang sibuk.

“Disini (UD. Kreasi Lutvi) kami memproduksi macam-macam produk.


Tetapi, semuanya produk olahan yang terbuat dari singkong. Ada keripik
singkong, opak, dan tepung ubi atau mocaf”
(Bapak Muhdi, wawancara pada tanggal 11/10/16)
Informasi serupa juga diberikan oleh informan tambahan, yakni Saudara

Ariel selaku karyawan tentang produk apa saja yang diproduksi di UD Kreasi

Lutvi. Beliau pun menjawab sebagai berikut:

“Ada keripik, ada opak, dan mocaf. Tapi, yang paling banyak diproduksi ya
keripik ubinya”
(Saudara Ariel, wawancara pada tanggal 11/10/16)
Pelaksanaan strategi diversifikasi pada UD Kreasi Lutvi memiliki tujuan

51

Universitas Sumatera Utara


meningkatkan daya saing dan meningkatkan penjualan. seperti yang disampaikan

Bapak Muhdi tentang apa yang menjadi tujuan atau alasan beliau melakukan

strategi diversifikasi produk.

“Sesuai dengan visi perusahaan ini yaitu membangun usaha yang mandiri
dan sejahtera dan misi mewujudkan pemanfaatan potensi bahan baku hasil
pertanian menjadi produk hasil industri guna meningkatkan daya saing dan
yang pasti agar penjualannya semakin meningkat”
(Bapak Muhdi, wawancara pada tanggal 11/10/16)

Yang menjadi produk unggulan pada UD Kreasi Lutvi yaitu keripik

singkong. Pengembangan yang dilakukan pada produk ini yaitu diversifikasi pada

rasa dan bentuk. UD Kreasi Lutvi memproduksi keripik singkong dengan tiga

jenis bentuk yaitu, berbentuk panjang (stick), pipih (flat), dan berbentuk irisan

bergelombang (chitato), dengan variasi rasa original, garlic atau bawang putih,

kare, jagung, sambalado, rumput laut, keju, dan barbeque. Hal ini seperti yang

disampaikan oleh bapak Muhdi dalam menjawab pertanyaan, ada berapa jenis

varian rasa dan varian bentuk keripik yang diproduksi hingga saat ini?. Beliau

menjawab sebagai berikut:

“Ada rasa original, rasa bawang putih atau garlic, jagung, sambalado, kare,
barbeque, rumput laut dan keju. Kalau bentuknya ada bentuk yang biasa,
yang stick, keluk-keluk yang kayak chitato. Bentuk stik dan chitato hanya
produksi untuk dalam negeri saja”
(Bapak Muhdi, wawancara pada tanggal 11/10/16)

Hal tersebut juga dibenarkan oleh karyawan UD Kreasi Lutvi tentang varian

rasa dan varian bentuk keripik.

“Banyak rasa yang dibuat disini, paling banyak rasa original sama rasa
bawang, kemudian yang rasa jagung, rasa sambalado, kare, keju, rumput

52

Universitas Sumatera Utara


laut dan barbeque. Kalau bentuknya ada yang bentuk bulat, panjang-
panjang, dan bentuk seperti chitato”
(Saudara Ariel, wawancara pada tanggal 11/10/16)
Sedangkan untuk pertanyaan sejak kapan melakukan diversifikasi produk.

Pak Muhdi menjawab dengan jawaban sebagai berikut:

“Kalau pertama kalinya ya sejak dua tahun berdiri, itu masi dua produk aja,
yang rasa balado dan rasa bawang. Jadi di tahun itu sama rasa yang original
saya udah buat tiga macam rasa. Kemudian tahun 2004 menambah rasa
jagung. 2007 sudah tujuh rasa dan mulai menjual opak, kemudian 2011
sudah tujuh rasa dan produksi mocaf juga”.
(Bapak Muhdi, wawancara pada tanggal 11/10/16)
Lebih lanjut peneliti menanyakan kepada Pak Muhdi tentang bagaimama

mengenalkan produk baru kepada konsumen. Beliau menjawab sebagai berikut:

“Kita sebelumnya sudah melihat pasar ya, terus kita buat produknya namun
dalam jumlah sedikit dulu. Kemudian kita kenalkan kepada konsumen
dengan memberikan sampel untuk mengetahui respon konsumen. Kalau
responnya bagus, ya lanjut kita produksi dalam jumlah besar”
(Bapak Muhdi, wawancara pada tanggal 11/10/16)
Diversifikasi dalam artian luas juga berkaitan dengan aspek rancangan.

Dalam hal ini UD Kreasi Lutvi telah memiliki rancangan untuk

mendiversifikasikan produknya, yaitu akan membuat produk baru (new product)

berupa Slondok. Slondok merupakan makanan yang terbuat dari singkong yang

digoreng dan berbentuk panjang, Seperti jawaban Pak Muhdi ketika ditanya

apakah ada rencana kedepanya untuk membuat produk diversifikasi yang baru?

Beliau menjawab sebagai berikut:

“Kalau kedepanya kita berencana akan membuat Slondok. Slondok itu


bentuknya panjang seperti bentuk lidi kemudian dijemur, dan nanti digoreng
menjadi seperti kerupuk”
(Bapak Muhdi, wawancara pada tanggal 11/10/16)

53

Universitas Sumatera Utara


Dalam hal jumlah produksi, bapak Muhdi mengungkapkan bahwa jumlah

produksi keripik dari total keseluruhan produksi, hingga saat ini sebanyak 70%

produksi untuk rasa original dan garlic, 10% rasa sambalado, 10% rasa jagung,

dan selebihnya 10% untuk rasa lainnya.

“Tujuh puluh persen rasa original dan garlic karena untuk diekspor juga
kan, sepuluh persen rasa jagung, sepuluh persen rasa sambalado, dan
sepuluh persennya dibagi-bagi”
(Bapak Muhdi, wawancara pada tanggal 11/10/16)
4.3.3 Dampak Strategi Diversifikasi Dalam Upaya Meningkatkan Volume

Penjualan Pada UD. Kreasi Lutvi

Setiap kebijakan atau strategi yang diterapkan oleh sebuah perusahaan

selalu memiliki dampak. Baik itu dampak positif sebagai dampak yang memang

diharapkan maupun kendala yang kadang muncul sebagai bentuk tantangan yang

dihadapi.

Seiring dengan perkembangan usahanya, dengan beraneka ragam produk

yang dihasilkan oleh UD Kreasi Lutvi, minat masyarakatpun semakin meningkat.

Hal ini terbukti dengan mudah habisnya produk yang dipasarkan, serta banyaknya

pesanan dari konsumen. Strategi diversifikasi yang diterapkan oleh Pak Muhdi

terhadap produk yang dihasilkan turut menunjang volume penjualan. Hal ini

seperti yang diungkapakan beliau atas wawancara yang dilakukan oleh peneliti

tentang dampak yang dirasakan setelah melakukan stategi diversifikasi.

“itu sudah pasti, volume penjualan semakin meningkat, dan pasarnya juga
semakin luas.”
(Bapak Muhdi, wawancara pada tanggal 11/10/16)
Kepuasan konsumen merupakan tujuan dari pengembangan produk. Apabila

produk yang dihasilkan memberikan kepuasan terhadap konsumen. Maka, hal itu

54

Universitas Sumatera Utara


juga berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan. Dengan adanya variasi

produk, konsumen memiliki banyak pilihan untuk membeli selain produk lama.

Hal ini pun didukung dengan pernyataan yang diungkapkan oleh Informan kunci

selaku konsumen UD Kreasi Lutvi Saudara Mifta Hariz. Beliu memberikan

pendapatnya tentang produk diversifikasi pada UD Kreasi Lutvi.

“Kalau rasa yang original kan sudah biasa, kadang-kadang pun bosan kalau
rasanya itu-itu saja. Tapi, kalau rasanya banyak dan bentuknya macam-
macam kan kita jadi punya pilihan lain”.
(Mifta Hariz, wawancara pada tanggal 11/10/16)

Selain itu terdapat juga kendala yang dihadapi oleh Pak Muhdi dalam

melakukan strategi diversifikasi. Dalam mengenalkan produk baru kepada

konsumen kadang kala membutuhkan waktu yang lama untuk dapat diterima oleh

konsumen, dan juga untuk membuat produk baru diperlukan teknologi yang baru

yang berdampak pada kebutuhan lahan yang lebih luas pula.

”Kalau kendalanya ya kan diperlukan teknologi baru untuk membuat produk


yang baru. Maka, lahanya juga perlu diperluas dan itu semua pasti perlu
dana juga kan”
(Bapak Muhdi, wawancara pada tanggal 11/10/16)

Pada saat melakukan penelitian, peneliti menemukan data tentang penjualan

yang menunjukan adanya fluktuasi volume penjualan yang terjadi pada UD Kreasi

Lutvi. Namun, secara keseluruhan volume penjualan yang terjadi di UD Kreasi

Lutvi cenderung terus mengalami peningkatan. Hal ini seperti yang diungkapkan

oleh beliau saat ditanya tentang peningkatan volume penjualan yang terjadi

setelah melakukan diversifikasi produk sebagai berikut:

“Tentunya penjualan gak terus menerus meningkat, kadangkala juga


mengalami penurunan penjualan. Namun penjualan meningkat drastis pada

55

Universitas Sumatera Utara


tahun 2011 saat mendapat tawaran untuk ekspor keripik ke Korea Selatan”
(Bapak Muhdi, wawancara pada tanggal 11/10/16)
4.4 Analisis Data

Pada bagian ini, peneliti akan menelaah hasil penelitian (data) yang telah

ditemukan di lapangan serta menganalisis setiap bagian (tema) untuk memperoleh

kesesuaian dengan teori yang ada.

Peneliti memperoleh data penelitian dari wawancara yang dilakukan

bersama dengan bapak Muhdi selaku pemilik perusahaan olahan dari singkong

UD Kreasi Lutvi dan sebagai tambahan penelitian melibatkan pembeli serta

karyawan sebagai sebagai bentuk uji triangulasi agar data yang diperoleh kredibel

atau dapat dipercaya. Langkah selanjutnya yang dilakukan adalah mereduksi data

untuk dapat menentukan tema-tema. Dari hasil reduksi data peneliti menemukan

fenomena-fenomena yang mempengaruhi perusahaan UD Kreasi Lutvi untuk

menerapkan strategi diversifikasi produk dalam usahanya. Dari hasil rumusan

fenomena-fenomena yang disajikan, peneliti menemukan klasifikasi fenomena-

fenomena yang mengarah pada identifikasi tema-tema yang berkaitan dengan

penerapan strategi diversifikasi produk.

4.4.1 Analisis Pelaksanaan Startegi Diversifikasi Produk Pada UD Kreasi

Lutvi

Produk merupakan penyampaian hasil produksi yang dilakukan oleh

perusahaan yang mana nantinya produk tersebut menjadi penentu apakah

perusahaan mendapatkan tempat dihati konsumennya atau malah tidak. Seperti

halnya UD Kreasi Lutvi yang sangat memperhatikan kualitas dan kepuasan

konsumen atas produk yang dihasilkan dengan terus memberikan inovasi dalam

setiap produknya, yaitu dengan melakukan diversifikasi produk.

56

Universitas Sumatera Utara


Terdapat empat jenis strategi menurut Nawawi (2003:148) yaitu, strategi

integrasi, strategi intensifikasi, strategi diversifikasi dan strategi defensif. Melihat

bahwa persaingan pasar dengan perusahaan-perusahaan didunia bisnis begitu

ketat. Maka, diversifikasi produk menjadi salah satu kebijakan yang diambil Pak

Muhdi selaku pemilik usaha sebagai wujud sebuah strategi untuk meningkatkan

volume penjualan pada UD Kreasi Lutvi. Hal tersebut sangat jelas sekali yang

mana diikuti dengan visi yang dibangun oleh UD Kreasi Lutvi yaitu “Membangun

Usaha yang Mandiri dan Sejahtera”. Visi tersebut juga didukung dengan salah

satu misi yang dimiliki oleh UD. Kreasi Lutvi yaitu “Meningkatkan keterampilan

dan penguasaan teknologi produksi guna memenuhi standart mutu dan

peningkatan daya saing”.

Penerapan diversifikasi produk menjadi pilihan utama oleh UD Kreasi Lutvi

dan merupakan sebuah aspek yang begitu penting untuk melakukan perubahan

perusahaan agar lebih maju. Oleh karena itu, sebuah perusahaan dituntut untuk

terus mengembangkan produk yang dihasilkan. Tanpa adanya pengembangan

produk dapat mengakibatkan perusahaan tersebut menjadi lemah.

Awal pelaksanaan diversifikasi produk dilakukan sejak tahun 2000 yakni

setelah dua tahun UD Kreasi Lutvi berdiri. Berdasarkan data yang diperoleh pada

saat penelitian, Terdapat berbagai produk olahan dari singkong yang dihasilkan

oleh UD Kreasi Lutvi yaitu keripik dengan berbagai varoam rasa dan bentuk,

opak dan tepung mocaf. Maka, dapat disimpulkan bahwa strategi diversifikasi

produk yang digunakan pada UD. Kreasi Lutvi yaitu strategi diversifikasi

konsentris. Seperti yang diungkapkan Fandy Tjiptono (2008:132) diversifikasi

konsentris yaitu dimana produk-produk baru yang diperkenalkan oleh perusahaan

57

Universitas Sumatera Utara


memiliki kaitan atau hubungan dalam hal pemasaran atau teknologi dengan

produk yang sudah ada.

Table 4.2

Tabel produk diversifikasi UD Kreasi Lutvi

Produk Lama Produk Diversifikasi

Keripik singkong rasa bawang putih

Keripik singkong rasa sambalado

Keripik singkong rasa jagung

Keripik singkong rasa kare


Keripik rasa original
Keripik singkong rasa barbeque

Keripik singkong rasa rumput laut

Opak

Tepung Mocaf
Sumber: Hasil Wawancara UD Kreasi Lutvi 2016

Dapat dilihat pada tabel diatas bahwasanya seluruh produk yang dihasilkan

oleh UD Kreasi Lutvi merupakan produk-produk turunan dari singkong. Produk-

produk tersebut memiliki kesamaan dalam hal pemasaran maupun teknologi yang

digunakan.

Diversifikasi produk dalam artian yang lebih luas juga berkaitan dengan

aspek rancangan produk atau calon produk (potential product). Seperti yang

diutarakan oleh Kotler dan Keller (2008:4-5) calon produk (potential product)

yaitu meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin

akan dialami produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang, dalam hal ini

UD Kreasi Lutvi juga berencana akan membuat produk diversifikasi yang baru

58

Universitas Sumatera Utara


berupa Slondok.

UD Kreasi Lutvi adalah salah satu produsen makanan olahan dari singkong

yang ada di desa Tuntungan. UD Kreasi Lutvi terus berupaya untuk mewujudkan

proses produksi dalam mengembangkan produk keripik yang berkualitas. UD

Kreasi Lutvi juga menggunakan teknologi terkini dalam mengembangakan setiap

produknya untuk mewujudkan dan mengembangakan produk dengan kualitas

yang terjamin, guna menghasilkan produk-produk keripik yang baik, dengan terus

memperhatikan dalam penggunaan mesin-mesin dan teknologi. Disamping itu UD

Kreasi Lutvi juga menerapkan manajemen pengawasan mutu dalam proses

produksi keripik ubinya. Tahap pemilihan bahan baku, proses produksi hingga

kemasan telah melalui kontrol yang begitu cermat untuk memastikan produk

dengan kualitas yang baik hingga sampai ditangan konsumen. UD Kreasi Lutvi

telah berkomitmen terhadap jaminan mutu untuk mempertahankan dan

meningkatkan mutu produk dari waktu ke waktu. Dan kualitas ini sangat besar

pengaruhnya terhadap kelancaran penjualan. Karena jika kualitas produk yang

telah dihasilkan oleh perusahaan tidak dapat mendapat tempat dihati

konsumennya maka penjualan pun akan turun, konsumen lebih tertarik dengan

produk yang telah dihasilkan oleh perusahanan pesaing.

4.4.2 Analisis Dampak Penerapan Strategi Diversifikasai Dalam Upaya

Meningkatkan Volume Penjualan Pada UD. Kreasi Lutvi

Diversifikasi Produk merupakan strategi yang telah dipilih dan diterapkan

oleh UD Kreasi Lutvi. Karena, diversifikasi produk menjadi sebuah aspek penting

untuk melakukan sebuah perubahan pada perusahaan agar lebih berkembang lagi

dengan produk-produk yang baru khususnya pada produk keripik. Hal ini sesuai

59

Universitas Sumatera Utara


dengan pandangan yang telah diungkapkan oleh Fandy Tjiptono, bahwasannya

dengan persaingan yang begitu ketat, dimana semakin banyak seorang produsen

yang terlibat dalam pemenuhan kebutuhan dan sebuah keinginan konsumen,

menyebabkan setiap perusahaan harus menempatkan sebuah orientasi atau

pengenalan pada kepuasan pelanggan sebagai tujuan utama.

Setiap strategi punya kelebihan dan kekurangan, sehingga perusahaan perlu

mereview terlebih dahulu strategi mana saja yang bisa digunakan dan layak untuk

situasi yang dihadapinya saat ini. Strategi diversifikasi adalah sebuah strategi

yang paling kompleks implikasinya bagi perusahaan, karena ini akan menjadi

pengalaman baru, baik dari segi pasarnya (new market), maupun dari segi

produknya (new products). Pada dasarnya keputusan untuk melakukan

diversifikasi akan mengandung resiko atau dampak yang diakibatkan. Perusahaan

harus melakukan studi kelayakan (feasibility study) terlebih dahulu, misalnya saja

apakah channel distribusi yang baru akan cukup mendukung karena distribusi

menjadi faktor utama keberhasilan produk. Dalam hal ini UD Kreasi Lutvi telah

melakukan penelitian sebelum mengeluarkan sebuah produk baru.

Dalam menerapkan strategi diversifikasi produk, partisipan yang dalam hal

ini UD Kreasi Lutvi mendapatkan keuntungan dan juga kendala. Keuntungan

yang didapat yaitu produk-produk diversifikasi turut meningkatkan penjualan

pada UD Kreasi Lutvi, sedangkan kendala yang dihadapi yakni terkendala dengan

ketersediaan lahan produksi sebagai dampak yang muncul karena perlunya tempat

untuk teknologi baru, dimana untuk mempoduksi jenis produk baru diperlukan

teknologi yang baru pula.

Dewasa ini semakin diyakini bahwa kunci utama untuk memenangkan

60

Universitas Sumatera Utara


sebuah persaingan adalah memberikan sebuah nilai dan kepuasan pelanggan

melalui penyampaian produk-produk yang telah dikembangakan oleh perusahaan

itu sendiri. Secara tidak langsung perusahaan dapat menempatkan produknya

dihati konsumen dan hal tersebut juga berpengaruh terhadap peningkatan volume

penjualan pada UD Kreasi Lutvi.

Suatu perusahaan melakukan diversifikasi produk karena diversifikasi

produk adalah salah satu cara untuk meningkatkan volume penjualan yang dapat

dilakukan oleh perusahaan terutama jika perusahaan tersebut telah berada dalam

tahap kedewasaan (maturity) atau bahkan dalam tahap penurunan (decline).

Seperti yang diungkapkan dalam buku Basu Swasta dan Irawan (2002:406) salah

satu faktor yang mempengaruhi penjualan yakni jenis dan karakteristik barang

atau produk yang ditawarkan. Dengan diversifikasi produk, suatu perusahaan

tidak akan bergantung pada satu jenis produknya saja. Selain itu, perusahaan juga

dapat mengandalkan jenis produk lainnya (produk diversifikasi). Karena, jika

salah satu jenis produknya tengah mengalami penurunan, maka akan dapat teratasi

dengan produk jenis lainnya. Dalam hal ini UD Kreasi Lutvi tidak mengalami

kejenuhan dalam penjualan terhadap produk lama. Namun strategi diversifikasi

yang diterapkan oleh UD Kreasi Lutvi diharapkan turut meningkatkan volume

penjualan. Di sisi lain sejumlah perusahaan melakukan diversifikasi usaha guna

mengantisipasi ancaman krisis yang muncul. Sesuai dengan yang diungkapkan

oleh Fandy Tjiptono (2008:132) diversifikasi produk yaitu upaya mencari dan

mengembangkan produk atau pasar yang baru, atau keduanya dalam rangka

mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas dan fleksibilitas.

Dari tujuan diversifikasi diatas yang telah diungkapkan oleh Fandy

61

Universitas Sumatera Utara


Tjiptono, sangat sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh Bapak Muhdi

yaitu strategi diversifikasi yang diterapkannya turut meningkatkan volume

penjualan pada usahanya. Berikut ini disajikan tabel mengenai

peningkatan volume penjualan yang dialami oleh UD Kreasi Lutvi sejak

diterapkannya strategi diversifikasi.

Table 4.3
Laju pertumbuhan volume penjualan pada UD Kreasi Lutvi

volume Volume
Volume
Penjualan penjualan
Tahun Jumlah Produk penjualan
keripik Ton/ opak /
mocaf / tahun
Tahun tahun
1998 1 varian rasa 1,5 ton
keripik
1999 5 ton

3 varian rasa
2000 10 ton
keripik

2001 25 ton

2002 55 ton

2003 4 varian rasa 89 ton


keripik
2004 125 ton

2005 110 ton

2006 125 ton

2007 280 ton

2008 5 varian rasa 300 ton


keripik, produk
2009 baru opak. 350 ton

2010 200 ton 0,5 ton

2011 790 ton 0,5 ton


7 varian rasa
2012 keripik, opak, 810 ton 1 ton 1,5 ton

62

Universitas Sumatera Utara


2013 tepung mocaf 800ton 3,2 ton 2 ton

2014 830 ton 3,2 ton 1, 3 ton

2015 850 ton 4,8 ton 1,7 ton

Sumber: Data olahan Kreasi Lutvi (2016)


Dari tabel diatas dapat diketahui bahwa tingkat penjualan cenderung terus

meningkat setiap tahunnya. Ini membuktikan bahwa strategi diversifikasi produk

yang diterapkan oleh UD Kreasi Lutvi turut mendorong peningkatan volume

penjualan.

Pada umumnya perusahaan-perusahaan besar menggunakan strategi

diversifikasi produk atau strategi pengembangan produk, hal itu juga yang telah

dilakukan oleh UD. Kreasi Lutvi karena dengan diversifikasi produk turut

meningkatkan volume penjualan. Dan tanggapan pasar pun sangat positif sekali

dengan setiap produk yang dihasilkan oleh UD Kreasi Lutvi khususnya pada

produk keripik.

Dengan strategi diversifikasi produk yang digunakan pada UD. Kreasi Lutvi

memang turut meningkatkan volume penjualan perusahaan dimana tingkat

penjualan sangat berpengaruh besar terhadap kelangsungan hidup sebuah

perusahaan.

63

Universitas Sumatera Utara


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan tujuan penulis yaitu untuk mengetahui penerapan strategi

diversifikasi dan dampak dari penerapan diversifikasi yang dirasakan oleh pemilik

usaha. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada UD Kreasi Lutvi. Maka,

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Strategi yang diterapkan oleh pemilik usaha guna meningkatakan

volume penjualan yaitu strategi diversifikasi produk. Berdasarkan

analisis yang dilakukan oleh peneliti srategi diversifikasi yang

dilakukan oleh UD Kreasi Lutvi merupakan strategi diversifikasi

konsentris, dimana semua produk yang dihasilkan memiliki keterkaitan

dalam hal pemasaran dan teknologi yaitu produk olahan dari singkong

yaitu keripik singkong dengan berbagai varian rasa dan varian bentuk,

opak, dan mocaf.

2. Dampak yang terjadi saat penerapan strategi diversifikasi pada UD

Kreasi Lutvi yaitu keuntungan dan tantangan yang dihadapi. Dampak

positif atau keuntungan yang didapatkan oleh pemilik usaha dengan

menerapkan strategi diversifikasi produk adalah strategi ini turut

meningkatkan volume penjualan produknya. Sedangkan yang menjadi

tantangan yang dihadapi yakni terkendala dengan ketersediaan lahan

64

Universitas Sumatera Utara


produksi sebagai dampak yang muncul karena perlunya tempat untuk

teknologi baru, dimana untuk mempoduksi jenis produk yang baru

diperlukan teknologi yang baru pula.

5.2 Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan mengenai penerapan strategi

diversifikasi. Maka, berikut ini peneliti memberikan beberapa saran guna menjadi

bahan pertimbangan:

1. Dengan tingginya daya serap pasar dan semakin luasnya permintaan

pasar. Maka, UD Kreasi Lutvi perlu berinvestasi pada bidang teknologi

pengolahan yang lebih modern untuk meningkatkan efisiensi.

2. Lebih banyak melibatkan masyarakat sekitar sebagai tenaga pemasar

dalam skala eceran dan memperluas cakupan domestik seperti ke kota-

kota atau daerah lain.

3. Lebih memanfaatkan kemajuan Teknologi Informasi dalam

mempromosikan produk UD Kreasi Lutvi serta terus meningkatkan

kualitas dan tampilan kemasan agar lebih menarik.

4. UD Kreasi Lutvi perlu membuat pembukuan yang lebih professional

agar data-data tentang pembelian dan penjualan dapat diketahui dengan

jelas guna meningkatkan daya saing dan sebagai panduan untuk

melakukan kebijakan pada perusahaan.

5. Untuk peneliti selanjutnya disarankan untuk menggunakan metode

penelitian yang lain, seperti penelitian kuantitatif untuk memberikan

hasil yang bervariasi. Selain itu, peneliti selanjutnya disarankan untuk

65

Universitas Sumatera Utara


meneliti strategi diversifikasi dalam produk dan jenis usaha yang

berbeda guna mendapatkan hasil yang berbeda pula.

66

Universitas Sumatera Utara


DAFTAR PUSTAKA

Buku:

Assauri, Sofjan. 2007. Manajemen Pemasaran, Jakarta: Rajawali Pers.

Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif, Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.

Hamidi. 2005. Metode Penelitian Kualitatif: Aplikasi Praktis Pembuatan


Proposal Dan Laporan Penelitian. Malang: UMM Press.

Ismanthono, dan W. Henricus. 2006. Kamus Istilah Ekonomi Populer, Jakarta:


Buku Kompas.

Kotler, Philip. 2005. Manajemen Pemasaran, Edisi 11, Jakarta: PT Indeks


Kelompok Gramedia.

Kotler. Philip, dan Gary Armstrong. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran, Edisi 12,
Jakarta: Erlangga.

Nawawi, Hadari. 2003. Manajemen Strategik: Organisasi Non Pofit Bidang


Pemerintahan, Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Sinulingga, Sukaria. 2011. Metode Penelitian, Medan: USU press.

Suyanto, Bagong. 2005. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif


Pendekatan, Jakarta: Prenada Media.

Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis ( Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif,


Dan R&D, Bandung: Alfabeta.

________. 2012. Metode Penelitian Kombinasi, Bandung: Alfabeta

Swastha. Basu, Irawan. 2002. Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta:


Liberty

Tjiptono, Fandy, 2008. Strategi Pemasaran, Edisi III, Yogyakarta: CV.Andi


Offset.

Wirartha, I Made. 2006. Metode Penelitian Sosial Ekonomi. Yogyakarta: Andi


Offset.

67

Universitas Sumatera Utara


Yogi, dkk. 2007. Manajemen Strategik Terapan: Panduan Cara Menganalisa
Industri dan Pesaing, Jakarta: Poliyama Widya Pustaka.

Karya Ilmiah:

Agus Athori dan Supriyono.Analisis Strategi Pemasaran Dalam Meningkatkan


Volume Penjualan Produk Pada Perusahaan Snack Lucky Olympic Kediri,
Kediri.

Ervicha Sonji Anggraeni, 2014. Diversifikasi Produk Sebagai Strategi


Meningkatkan Volume Penjualan (studi kasus pada PT. Avia Avian Brands
Sidoarjo, Surabaya: Universitas Negeri Islam Sunan Ampel.

Haryati Manurung, 2013. Pengaruh Diversifikasi Produk Terhadap Keputusan


Pembelian Sepeda Motor Honda Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara, Medan: Universitas Sumetera Utara.

Nur Ahmad Habibi, 2014. Pengaruh Diversifikasi Produk Terhadap Volume


Penjualan Pada Frolic Clothing Semarang,Semarang:Universitas Islam
Negeri Walisongo.

Tri Ernayanti, 2015. Penerapan Analisis SWOT Dalam Strategi Peningkatan


Daya Saing Pedagang Muslim Untuk Menghadapi MEA. Semarang: UIN
Walisongo.

Lucius Hermawan, 2015. Strategi Diversifikasi Pangan Olahan Tahu Khas Kota
Kediri. Jurnal JIBEKA.

68

Universitas Sumatera Utara


LAMPIRAN I PEDOMAN WAWANCARA

3. Wawancara Terhadap Informan Kunci:

a. Siapa nama lengkap bapak dan berapa umur bapak?

b. Ada berapa produk olahan dari singkong yang Bapak produksi disini?

c. Sebagai produk utama yaitu keripik, ada berapa jenis varian rasa dan varian

bentuk keripik yang bapak produksi hingga saat ini?

d. Sejak kapan bapak melakukan diversifikasi produk?

e. Apa alasan bapak melakukan strategi diversifikasi?

f. Menurut bapak, apakah setelah melakukan diversifikasi terhadap produk

yang bapak berpengaruh terhadap peningkatan volume penjualan.

g. Untuk kedepanya, adakah rencana bapak untuk membuat produk

diversifikasi yang baru?

h. Apakah ada kendala yang bapak hadapi dalam penerapan diversifikasi

produk?

2. Wawancara Terhadap Informan Utama:

a. Siapa nama anda dan berapa umur anda?

b. Sudah berapa sering anda membeli dan produk apa yang paling sering anda

beli di UD. Kreasi Lutvi?

c. Bagaimana pendapat anda tentang banyaknya varian rasa dan bentuk keripik

yang dijual oleh UD. Kreasi Lutvi?

d. Adakah dan apa saran anda tentang produk yang sudah ada atau produk yang

harus dikembangkan oleh UD. Kreasi Lutvi?

69

Universitas Sumatera Utara


3. Wawancara Terhadap Informan Tambahan:

a. Siapa nama anda dan berapa umur anda?

b. Sudah berapa lama anda bekerja di UD Kreasi Lutvi?

c. Apa saja produk yang dihasilkan di UD Kreasi Lutvi?

LAMPIRAN II PEDOMAN OBSERVASI

1. Bagaimana letak geografis pabrik UD Kreasi Lutvi?

2. Bagaimana penampilan pabrik UD Kreasi Lutvi?

3. Bagaimana suasana lingkungan di sekitar pabrik UD Kreasi Lutvi?

4. Apakah lingkungan sekitar menunjang proses kegiatan operasional di pabrik UD

Kreasi Lutvi?

5. Apakah sarana dan prasarana pabrik UD Kreasi Lutvi dikelola dengan baik?

LAMPIRAN IIIPEDOMAN DOKUMENTASI

1. Data sejarah berdiri dan proses perkembangan

a. Bagaimana sejarah berdirinya UD Kreasi Lutvi?

b. Apa visi, misi UD Kreasi Lutvi?

c. Apa landasan hukum UD Kreasi Lutvi?

d. Bagaimana bentuk dan kegiatan usaha UD Kreasi Lutvi?

2. Struktur organisasi

a. Bagaimana struktur organisasi UD Kreasi Lutvi?

b. Bagaimana fungsi tugas dan tanggungjawab UD Kreasi Lutvi?

3. Data jumlah karyawan

70

Universitas Sumatera Utara


a. Berapa jumlah karyawan UD Kreasi Lutvi?

b. Tamatan apa saja karyawan di UD Kreasi Lutvi?

4. Keadaan sarana dan prasarana pabrik UD Kreasi Lutvi?

LAMPIRAN IV DOKUMENTASI FOTO PENELITIAN

71

Universitas Sumatera Utara


72

Universitas Sumatera Utara

Anda mungkin juga menyukai