SKRIPSI
Disusun Oleh
Mohammad Rohedi
NPM: 710.1.1.1388
Disusun Oleh
Mohammad Rohedi
NPM: 710.1.1.1388
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
mencapai derajat Sarjana S1
Disusun Oleh
Mohammad Rohedi
NPM: 710.1.1.1388
ii
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI
NPM : 710.1.1.1388
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
DekanFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
iii
PERSETUJUAN SKRIPSI
Disusun Oleh
Mohammad Rohedi
NPM. 710.1.1.1388
Pembimbing II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
iv
PENGESAHAN SKRIPSI
Disusun Oleh
Mohammad Rohedi
NPM: 710.1.1.1388
Pembimbing / Penguji
Ketua
Penguji I Penguji II
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
v
SURAT PERNYATAAN
Menyataka bahwa Skripsi yang saya buat untuk memenuhi salah satu
persyaratan mencapai derajat Sarjana S1 pada Program Studi Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wiraraja Sumenep, dengan judul:
“STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
(UMKM) UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT.
(Study: Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumenep)” Adalah hasil
karya sendiri, bukan duplikasi dari karya orang lain.
Selanjutnya apabila dikemudian hari ada tuntutan dan keberatan dari pihak
lain, buka tanggung jawab Pembimbing dan atau Pengelola Program Studi
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wiraraja
Sumenep, tetapi menjadi tanggung jawab saya sendiri.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh
dengan tanggung jawab.
Mohammad Rohedi
vi
KATA PENGANTAR
merupakan tugas akhir perkuliahan atau sebagai syarat untuk mendapatkan gelar
sarjana Strata-1 (S1), dengan judul penelitian yaitu: “Strategi Pengembangan Usaha
skripsi ini.
3. Ibu Dra. Irma Irawati P, M.Si. selaku Dosen Pembimbing I yang dengan
skripsi.
vii
4. Bapak Ir. Alqaf Harto M. S.Sos, MH, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II
skripsi ini.
5. Seluruh Dosen yang ada dalam ruang lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan
kepada penulis, semoga kelak apa yang penulis dapatkan tentang ilmu
tersebut menjadi bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi orang banyak.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menambah wawasan bagi
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.......................................................................................i
HALAMAN LOGO............................................................................................ii
HALAMAN JUDUL...........................................................................................iii
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN…......................................iv
LEMBAR PENGESAHAN DOSEN PENGUJI….............................................vi
LEMBAR SURAT PERNYATAAN…..............................................................vii
KATA PENGANTAR........................................................................................viii
DAFTAR ISI.......................................................................................................x
DAFTAR TABEL…...........................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR…......................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN…...................................................................................xiv
HALAMAN ABSTRAKSI….............................................................................xv
BAB I : PENDAHULUAN.....................................................................01
Latar belakang Penelitian......................................................01
Rumusan Masalah.................................................................15
Tujuan Penelitian..................................................................15
Manfaat Penelitian................................................................16
BAB II : KERANGKA DASAR TEORI..................................................18
Pengertian Strategi….............................................................................................18
Tentang Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM)........31
Pengertian Pembangunan......................................................39
BAB III : METODE PENELITIAN.........................................................49
Fokus Penelitian. 49
Lokasi Penelitian. 50
Sumber Data. 50
Instrument Penelitian… 52
ix
Subjek Penelitian. 53
Tekhnik Pengumpulan Data....................................................................................54
Tekhnik Analisa Data. 57
BAB IV : HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN......................59
4.1. Gambaran Umum Kabupaten Sumenep.........................59
Gambaran Umum Lokasi Penelitian.......................................................................61
Hasil Penelitian. 79
Anlisa Hasil Penelitian….......................................................................................104
Pembahasan… 116
BAB V: PENUTUP.................................................................................129
Kesimpulan… 129
Saran… 131
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.3.4.a : Jumlah Luas Lahan dan Produksi Industri Garam Th. 2012......101
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Kabupaten Sumenep.................................................................77
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiii
ABSTRAKSI
mencapai lebih dari 90% dari semua perusahaan di luar sektor pertanian. Oleh
karena itu, mereka adalah sumber terbesar dari pekerjaan dan menyediakan sumber
pendapatan utama bagi lebih dari 90% dari negara tenaga kerja (Bhasin, 2010:02).
Dari hasil kajian, maka diperoleh beberapa masalah yang dihadapi oleh UMKM di
Kabupaten Sumenep antara lain yaitu; modal, pemasaran, sumber daya manusia,
dan peralatan produksi. Berkaitan dengan berbagai masalah yang dihadapai UMKM
mengembangankan UMKM tentu saja tidak hanya dibebankan pada UMKM sendiri
namun harus memperoleh dukungan dari pihak lain, dalam hal ini yang memiliki
kepada para UMKM di Kabupaten Sumenep yaitu: (1) penciptaan iklim usaha yang
berupa website, (3) Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan UMKM berupa
Kabupaten Sumenep, dan (4) Sistem pemasaran bersama yang diberikan oleh
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
merupakan salah satu indikator yang amat penting dalam melakukan analisis
ekonomi yang hendak dicapai pada Negara berkembang dan Negara maju harus
depan adalah sumber daya manusia yang berkualitas dan pemerintahan yang baik
ukur kesuksesan suatu Negara. Negara dengan pendapatan yang tinggi dapat
2007:24).
pendapatan riil perkapita pada suatu Negara. Hal ini memang bukanlah satu-
1
2
yang luas dan mendalam pada segala aspek kehidupan social, politik dan
ketimpangan social-ekonomi, jurang yang makin melebar antara kaya dan miskin,
penduduk yang banyak, namun sampai saat ini belum dapat menjadi Negara besar
ekononomi bangsa. Pada akhir tahun 1997 krisis nilai tukar tereskalasi menjadi
krisis multi dimensi hingga lima tahun lebih krisis tersebut berlangsung dan akhir
2002 tingkat output agregatpun belum kembali pada tingkat sebelum krisis,
ditambah lagi adanya krisis Pada tahun 2008 dimana Indonesia mengalami
tenaga kerja yang cenderung semakin terbatas. Pemerintah kelihatan panik dalam
kerja baru dan hal ini tentu dapat meringankan pemerintah dalam menyediakan
kerakyatan, dimana kekuatan ekonomi rakyat dengan melihat usaha kecil dan
social yang selanjutnya. Hal ini memunculkan harapan baru bahwa sektor
ekonomi rakyat, usaha kecil dan kegiatan koperasi akan tumbuh lebih cepat
hal yang baru, namun demikian konsep pengembangan ekonomi dan teknik
Peranan usaha kecil yang terus berkembang dan menjadi usaha mikro
kecil dan menengah (UMKM). Usaha mikro, kecil, dan menengah merupakan
perkumpulan masyarakat yang melihat potensi alam dan sumber daya manusia
usaha mikro, kecil dan menengah merupakan langkah yang strategis dalam
menengah harus terencana, sistematis dan menyeluruh baik pada tataran makro,
meso dan mikro dengan meliputi , penciptaan iklim usaha dalam rangka
pelaku usaha mikro, kecil dan menengah untuk meningkatkan akses kepada
dan potensi sumber daya, terutama sumber daya lokal yang tersedia,
informal yang berskala usaha mikro, terutama yang masih berstatus keluarga
miskin. Selain itu, peningkatan kualitas koperasi untuk berkembang secara sehat
sesuai dengan jati dirinya dan membangun efisiensi kolektif terutama bagi
sangat banyak yang terdapat di semua sektor ekonomi dan kontribusinya yang
dan bagi keluarga berpendapatan rendah, tidak dapat diingkari betapa pentingnya
Usaha Kecil Menengah (UKM) bagi pembangunan ekonomi nasional. Selain itu,
selama ini kelompok usaha tersebut juga berperan sebagai suatu motor penggerak
“Indonesian SMEs account for more that 90% of all firms outside the
agricultural sector. Hence, they are the biggest source of employment and
provide the major source of income for more than 90% of the country's
workforce”. Artinya bahwa UKM di Indonesia mencapai lebih dari 90% dari
semua perusahaan di luar sektor pertanian. Oleh karena itu, mereka adalah sumber
terbesar dari pekerjaan dan menyediakan sumber pendapatan utama bagi lebih
2007 mencapai 49,82 juta unit, meningkat menjadi 51,26 juta unit ditahun 2008.
Berdasarkan kategori, porsi yang paling besar adalah segmen usaha mikro yang
mencapai sekitar 99 persen dari total jumlah UMKM. Sedangkan jumlah usaha
7
mikro, kecil, dan menengah di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 520.220 unit
(BPS, 2010). Diperkirakan akan ada 600.000 pelaku UMKM baru pada tahun
2010. Badan Pusat Statistik juga menjelaskan bahwa sektor tertinggi investasi
yang dilakukan kalangan UMKM adalah di bidang jasa (57 persen), perdagangan
(20 persen) dan manufaktur (23 persen). Besarnya skala bisnis sektor UMKM dan
UMKM harus mendapat perhatian yang besar dan data pada tahun 2011 UMKM
indonesia dengan menyumbang 60% dari PDB dan mampu menampung 97%
Dengan banyaknya jumlah unit usaha yang dimiliki oleh para UMKM di
inginkan oleh masyarakat luas. Dari sekian banyak jumlah usaha kecil di bangsa
ini yang di naungi oleh pemerintah, hanya beberapa saja yang mampu menembus
pemerintah yang masih di nilai kurang respon atas industry kecil tanah air.
lebih luas terkait akses permodalan dan pemasaran dibandingkan dengan para
permasalahan internal dan eksternal. Masalah internal yang dihadapi oleh pelaku
kewirausahaan dari para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah, dan
mikro, kecil dan menengah (UMKM) diantaranya adalah besarnya biaya transaksi
akibat iklim usaha yang kurang mendukung, kelangkaan bahan baku, perolehan
legalitas formal yang hingga saat ini masih merupakan persoalan mendasar bagi
usaha mikro, kecil dan menengah di Indonesia, menyusul tingginya biaya yang
informasi (http://www.koperasiukm.com).
for Indonesia was that it was too dependent on external factors that included lack
dikelola secara terpusat, terpadu dan komprehensif dengan satu lembaga. Kasus
bunga yang tinggi, pajak yang tinggi, dan persyaratan pemerintah memberatkan
mengingat banyaknya usaha kecil yang terdapat di negara ini, sehingga bisa
indonesia.or.id).
intinya memiliki kewajiban untuk turut memecahkan tiga hal masalah klasik yang
kerap kali menerpa UMKM, yakni akses pasar, modal, dan teknologi yang selama
terhadap unit usaha UMKM, antara lain kondisi kerja, promosi usaha baru, akses
informasi, akses pembiayaan, akses pasar, peningkatan kualitas produk dan SDM,
mendasar, maka diperlukan suatu landasan pijak yang kokoh dan kerangka
berdaya saing tinggi, bertumpu pada sumber daya alam yang tersedia dan sumber
daya manusia yang berkualitas dalam rangka pemulihan kondisi ekonomi dan
dan usaha sandang pangan yang cukup berkembang, merupakan suatu peluang
bagi seluruh Usaha Kecil Menengah untuk menciptakan lapangan usaha baru
industry serta agro bisnis yang tangguh terhadap pembangunan daerah dibidang
Sumenep(www.sumenep.go.id).
masyarakat Sumenep. Hal tersebut tentu merupakan suatu respon positif yang
tahun 2012 sebanyak 22.465 UKM, dan data terahir sampai juni 2013 bertambah
telah melakukan suntikan dana berupa bantuan modal usaha bagi para UKM
yang betul-betul tidak mampu serta Dinas Koperasi juga melakukan pembekalan
soft skill bagi para UKM baru dengan membekali pelatihan serta keterampilan.
dalam mengetahui kendala serta hambatan yang di hadapi oleh pelaku UKM di
banyaknya prosedur yang harus diikuti dengan biaya yang tidak murah, ditambah
lagi dengan jangka waktu yang lama membuat pelaku UKM sulit
jalur ataupun akses terhadap pasar tersebut, pada akhirnya hanya beredar di pasar
Sumenep adalah sedikitnya peluang pasar serta keikut sertaan hasil produksi
selalu mengutamakan pelaku-pelaku UKM yang telah dikenal akrab atau dapat
dikatakan bahwa pemerintah dalam mengirim pelaku UKM untuk ikut serta pada
pameran hanya itu-itu saja, tanpa ada kesempatan bagi pemula untuk
produksinya pada pameran daerah dan nasional yang di bawa oleh pemerintah
dan DISPERINDAG yaitu melati (batik tulis pekandangan Bluto), ricky galeri
(ukir kayu karduluk Pragaan), cap jempol (rengginang prenduan Pragaan), mega
Jika kondisi ini tidak segera dibenahi maka akan menurunkan daya
saing usaha kecil itu sendiri. Efek dari hal ini adalah produk yang dihasilkan oleh
terdapat pada pelaku UKM di daerah lain, tapi apabila masalah di atas tetap
dibiarkan begitu saja bukan tidak mungkin usaha kecil yang ada akan berkurang
dan potensi alam yang beradadi Kabupaten Sumenep akan dimanfaatkan oleh
14
sektor ekonomi daerah. Sebagai leading sector penggerak demi kemajuan usaha-
dalam bidang pengembangan usaha kecil menengah dalam hal ini Dinas
proposal ini adalah “Strategi Pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
PERUMUSAN MASALAH
menengah yang di tekuni oleh masyarakat kabupaten Sumenep, Namun, hal itu
ditetapkan sebelumnya.
TUJUAN PENELITIAN
MANFAAT PENELITIAN
1) Bagi Penulis
Kabupaten Sumenep.
kabupaten Sumenep.
3) Bagi Masyarakat
Pengertian Strategi
kegagalan dan kesuksesan organisasi serta penekanan pada “pola tujuan” dan
“kerangka kerja”. Berikut akan dipaparkan oleh para ahli mengenai pengertian
strategi.
kembali.
18
19
mencapai tujuan jangka panjang. Strategi juga dapat diartikan sebagai tindakan
daya perusahaan dalam jumlah yang besar. Selain itu, strategi dapat
yang diinginkan oleh perusahaan dan jenis organisasi seperti apa yang hendak
dijalankan (Kuncoro2005:01).
tujuan dan kebijakan/rencana umum untuk meraih tujuan yang telah ditetapkan,
2005:01).
mulanya berasal dari literature mengenai perang. Dalam perspektif itu, bisnis
2010:03)
(Kuncoro, 2005:12) :
mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan sesuai dengan visi yang
telah ditentukan.
kelamahan perusahaan.
motivasi mereka.
sebagai suatu proses yang meliputi sejumlah tahapan yang saling berkaitan
strategi.
arti apa-apa.
pajangan.
Perencanaan Strategi
Perencanaan dalam pengertian fungsi manajemen adalah pemilihan
2005:50).
rencana permainan (game plan) perusahaan. Seperti halnya tim sepak bola
perusahaan harus memiliki rencana strategis yang baik untuk bisa sukses
Asumsinya, daerah lebih tahu tentang masalah dan potensi yang ada di
daerahnya masing-masing.
penduduk yang ada sekarang dan upaya untuk mencapai stabilitas ekonomi,
kesempatan kerja.
Strategy)
atau daya tahan kegiatan dunia usaha, adalah merupakan cara terbaik
kualitas lingkungan.
Development Strategy)
yang berisi data tentang keahlian dan latar belakang orang yang
menganggur di daerah.
Strategy)
masyarakat tertentu pada suatu daerah. Tujuan dari kegiatan ini adalah
dana, tenaga kerja, lahan, dan keahlian untuk mendapatkan manfaat ekonomis
barang/jasa untuk diperjual belikan atauditukar dengan barang lain, dan ada
seoarang atau lebih yang bertanggung jawab atas resiko. Apabila kegiatan usaha
lebih dari satu jenis dan administrasinya tidak dapat dipisahkan, maka diambil
mikro adalah usaha produktif milik keluarga atau perorangan waga Negara
32
Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak 100 juta per tahun
(http://www.kemenkeu.go.id).
2011:06-07):
a) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha milik perorangan yang memiliki kriteria Usaha Mikro berikut dalam
undang-undang tersebut.
b) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan yang bukan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar yang
undang ini.
c) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha bukan merupakan anak
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau
Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
dengan menggunakan besarnya nilai aset dan omzet untuk sektor non industri
pengolahan. Berikut penjelasan dari sektor industri pengolahan dan sektor non
1) Usaha Mikro
2) Usaha Kecil
2.500.000.000,-
3) Usaha Menengah
tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil
berdiri kurang dari satu tahun, untuk menentukan skala usahanya bisa didekati
dengan menggunakan aset dan omzet dari UMKM tersebut selama beroperasi
milyar rupiah).
dimiliki, dikuasai atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan
ini berkaitan dengan upaya percepatan pemulihan kembali untuk berusaha adalah
produksi dapat diatasi, sehingga kegiatan produksi akan lebih lancar sehingga
SME growth in Indonesia had positive results, both directly and indirectly”.
Indonesia memiliki hasil positif , baik secara langsung maupun tidak langsung
(Bhasin, 2010:04).
1) Faktor Internal
a) Kurangnya Permodalan
2) Faktor Eksternal
factors affecting the success of entrepreneurs at the SME level in Indonesia. Her
pengusaha-pengusaha baru
peningkatan permodalannya.
koordinasi yang serasi antara pemerintah dengan dunia usaha (UKM) untuk
perkembangan usaha.
39
Pengertian Pembangunan
kebutuhan masyarakat umum. Oleh karena itu, salah satu indicator utama untuk
adalah pembangunan masyarakat yang adil dan makmur. Keadilan akan menuju
baik dari kondisi saat ini. Kondisi yang lebih baik itu harus dilihat dalam
karenanya tidak hanya dalam arti peningkatan taraf hidup saja, akan tetapi juga
kesejahteraan rakyat.
40
secara terencana dan sadar yang ditempuh oleh suatu Negara bangsa menuju
faktor politik, social, budaya dan ekonomi. Secara keseluruhan faktor tersebut
ekonomi yang menjadi tolak ukur keberhasilan pembangunan dari pada factor-
baik itu ekonomi maupun sosial budaya, merupakan hubungan atau interaksi
suatu bangsa, negara, dan pemerintah dalam rangka pencapaian tujuan nasional
modern. Dari definisi tersebut terlihat bahwa tidak ada satu negara yang akan
kemakmuran, keadilan dan kesejahteraan rakyat bersifat relatif dan tidak akan
ilmu dan tekhnologinya. Para pembentuk opini (opinion leaders) turut berperan
yang tetap.
kegiatan pembangunan.
Pembangunan Ekonomi
yang kondisi awalnya statis dalam jangka waktu yang cukup lama, untuk
lain melalui tingkat pendapatan rill per kapita yang tinggi. Jadi
taraf hidup suatu bangsa yan sering kali diukur dengan tinggi rendahnya
ekonomi yang diselenggarakan oleh suatu Negara bangsa dewasa ini harus
masyarakat.
berbagai sumber dana tersebut semakin penting karena suatu negara bangsa
2011:115).
46
keadaan atau hasil yang ingin dicapai oleh sebuah perubahan sosial, yaitu
saja dari golongan kapitalis atas areal tanah yang disewakannya (Irawan,
dari pemerintah pada mereka yang lemah dan miskin, dan “sektor”
berkembang. Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya,
untuk mengembangkannya.
2011:114).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Fokus Penelitian
yang tertkait dari situasi sosial. Penentuan fokus dalam proposal lebih didasarkan
pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi lapangan.
(Sugiyono 2010:208-209)
ini mengacu kepada teori Lincolin Arsyad dalam Subandi (2011:122), yaitu
1) Penciptaan iklim usaha yang baik, bagi usaha kecil dan menengah.
49
50
impor.
Lokasi Penelitian
terutama pada sector industri dan perdangannya. Tentu dengan wewenang yang
dalam memperoleh data ataupun informasi terkait strategi yang dilakukan oleh
Sumber Data
Sumber data pada penelitian yang akan digunakan oleh peneliti yaitu
mengunakan data primer dan data skunder. Berikut pengertian data primer dan
data skunder.
51
a) Data Primer
langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer ini
(Sugiyono, 2010:225).
1) Perolehan data yang melalui wawancara serta analisis dari data yang
Data yang diperoleh ada yang merupakan data murni dan ada pula yang
disebut data tidak murni. Data murni adalah data yang diperoleh secara
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
ini disebut juga dengan data tangan kedua yanhg diberikan kepada
(Sugiyono, 2010:225).
Sumenep.
pengamatan berlangsung.
Instrumen Penelitian
sendiri, yaitu peneliti. Peneliti dalam penelitian kualitatif merupakan orang yang
tertib dan leluasa, dan bahkan ada yang menyebutnya sebagai Key Instrument
Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti.
Dalam keadaaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain
dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya
(Sugiyono, 2010:223).
Subjek penelitian
Jadi informan yang dimaksudkan di sini adalah orang yang memberi informasi
tentang data yang dibutuhkan oleh peneliti, berkaitan dengan penelitian yang
menjadi informan adalah masyarakat sebagai pelaku UKM dan pegawai dikantor
54
Kita juga mengenal istilah key informan atau kunci sumber informasi.
Adapun yang menjadi key informan pada penelitian ini adalah pimpinan Dinas
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa
data yang memenuhi standar data yang ditetapkan atau dapat memperoleh data
tetapi dengan cara tidak tepat (Djam’an Satori dan Aan Komariah,2009:145).
seting (kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan tehnik pengumpulan data
a) Wawancara
informasi yang digali dari sumber data langsung melalui percakapan atau
mendalam adalah Tanya jawab yang terbuka untuk memperoleh data tentang
atau tidak terstruktur. Wawancara ini adalah wawancara yang bebas dimana
b) Observasi
penelitian. Kegiatan pengamatan lapangan ini di dukung oleh peta dan data
pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta
c) Dokumentasi
Dokumentasi, dari asal katanya dokumen yang berasal dari Bahasa Latin
yaitu decore, yang berarti mengajari. Dalam bahasa Inggris disebut document
manusia (non human resource) yang diantaranya adalah dokumen, foto, dan
gambar visual berupa foto dan dalam bentuk tulisan berupa peraturan/regulasi.
observasi dan wawancara dalam hal ini peneliti dapat memperoleh informasi
dari macam-macam sumber tertulis atau dari dokumen yang ada pada
informan.
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya
dapat diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dapat dilakukan dengan
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
tahapan yaitu:
unit/bagian terkecil dalam suatu data yang memiliki makna bila dikaitkan
tersebut dengan tujuan agar unit tersebut dapat ditelusuri sumber asalnya.
pola-pola hubungan satu data dengan data lainnya. Setiap kategori yang ada
Kabupaten Sumenep terletak antara 113o 32’ 54” hingga 16o 16’48” Bujur
Timur dan 4o55’ hingga 7o24’ Lintang Selatan, dengan batas-batas sebagai
berikut :
Penduduk 1.035.687 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 494,73 jiwa per
yaitu daratan dan kepulauan. Bagian daratan luasnya 1.146,93 Km2 atau sekitar
54,79%. Bagian daratan ini terbagi menjadi 18 (delapan belas) kecamatan, walau
di sebut sebagai daratan, tetapi masih terdapat satu Pulau Gili yang terletak di
Kecamatan Dungkek.
45,21% wilayah kepulauan ini terdiri dari 126 pulau. Diantara Pulau-pulau
59
60
berpenghuni, tidak sedikit dari pulau yang ada belum memiliki nama. Pulau yang
belum memiliki nama tersebut sebanyak 22 buah, sementara 104 pulau sudah
memiliki nama.
dan Masalembu, Pulau yang berada paling utara wilayah Kabupaten Sumenep
151 Mil Laut dari Kecamatan Kalianget. Sedangkan pulau yang berada paling
Timur Wilayah Kabupaten Sumenep adalah Pulau Sakala, pulau ini berada dalam
Kondisi alam yang ada di Kabupaten Sumenep secara potensial kaya akan
hasil-hasil alamnya baik hasil pertanian, peternakan, perkebunan dan hasil laut
golongan C yang terdiri dari batu kapur dan phospat alamnya, calsit/batu hitam,
gypsum, pasir kuarsa, dolomite, dan kaolin. Hal ini memungkinkan Daerah
kerajinan dan rumah tangga yang mengolah hasil-hasil alam tersebut. Kabupaten
Sumenep juga memiliki kekayaan alam berupa minyak bumi dan gas,
besar yaitu sebanyak 71.739 diikuti Kecamatan Pragaan 65.913 jiwa dan
2012 adalah 503,30 jiwa setiap 1 Km2. Kepadatan Penduduk kota umumnya lebih
struktur Industri dan Perdagangan yang kokoh dan seimbang, berdaya saing
tinggi, bertumpu pada sumber daya alam yang tersedia dan sumber daya manusia
kemiskinan.
Dengan mengacu pada sumber daya maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Sumenep terletak di Jl. Urip Sumoharjo No. 2 Sumenep, Telp. (0328) 662092-
664434.
lebih diarahkan pada pembinaan dan pengembangan industri kecil, kerajinan dan
2013).
Sumenep
saing.
unggulan daerah.
Kabupaten Sumenep
pelayanan
Sumenep
Tabel 4.1.4.1
Jumlah Pegawai atas Dasar Tingkat Pendidikan
Tingkat Laki-laki Perempuan
No Jumlah
Pendidikan (Orang) (Orang)
1. Sarjana 15 2 17
2. Diploma 2 - 2
3. SLTA 17 2 19
4. SLTP 2 - 2
5. SD - - -
6.
Jumlah 36 4 40
Sumber: (LPPD 2013 Disperindag Kabupaten Sumenep).
Tabel 4.1.4.2
Daftar Urut Kepangkatan Pegawai Negeri Sipil Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sumenep
No Nama Jabatan Pendidikan Golongan
Pemberdayaan
Industri dan
Perdagangan
9 Mohammad Ruslan, BA Kabid Promosi D-III IV/a
dan
Perlindungan
Konsumen
10 Moh. Kamaruddin, S.Sos Kasi Data dan S-I III/c
Informasi
Perindustrian
11 Whandy Hendra Wijaya, Kasi Bina S-I III/c
SE Industri
Rumah
Tangga dan
Industri Kecil
12 Muhamad Ramli Kasi Agro SLTA III/d
Industri
13 Agus Wahyudi, ST Kasi Informasi S-I III/b
Kerjasama
Perdagangan
14 Devi Christina Wardhani, Kasi S-I III/c
SE Perdagangan
dan Agro
Bisnis
15 Drs, Abdul Mas’ud Kasi S-I III/d
Penyuluhan
Pelatihan dan
keterampilan
16 Suci Prawira Sari, ST Kasi Usaha S-I III/b
Industri dan
Perdagangan
17 Drs. Soefri Wahyudi Kasi S-I III/d
Pengawasan
Industri dan
Perdagangan
18 Moh. Wiyono Kasi Promosi SLTA III/d
19 Rustiningsih Kasi SLTA III/d
Perlindungan
Konsumen
20 Sudharmono, ST Analisa Data S-I III/a
Perindustrian
21 Said Staf SLTA III/b
22 Kuswandi, SE Staf D-III III/c
23 Abd. Rakhman Staf SLTA III/b
24 Samsidi Staf SLTA III/b
25 Asyikurrahman, SE Staf S-I III/b
68
A. Sekretariat;
fungsi :
69
tugas sekretariat.
pembinaan ketatalaksanaan.
kegiatan.
Perdagangan.
fungsinya.
kepegawaian.
dan perdagangan.
perencanaan.
dan kegiatan.
dokumen keuangan.
keuangan.
sekretaris.
B. Bidang Perindustrian;
fungsi :
tugas perindustrian.
informasi perindustrian.
industri.
perindustrian membawahi:
C. Bidang Perdagangan;
tugas perdagangan.
pengembangan perdagangan.
perdagangan membawahi:
dan perdagangan.
3) Seksi perizinan.
75
Kabupaten Sumenep
tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi dalam
jelas pemisahan kegiatan pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan
melapor kepada siapa dan disitu akan ada suatu pertanggung jawaban apa
Nomor 2 Tahun 2011 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Dinas Daerah.
Gambar 4.2.4.
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
A. Tugas
B. Fungsi
fungsi :
bidang perindustrian.
79
bidang perdagangan.
dan perdagangan.
perdagangan.
lainnya.
Hasil Penelitian
sebagai berikut:
iklim usaha yang baik bagi perkembangan usaha mikro kecil dan
bahwa:
mengatakan bahwa:
dimana pada tahun 2012 data IKM mencapai 221 yang tersebar di semua
hanya 50 IKM saja sedangkan 171 IKM belum memiliki legalitas izin
usaha. Sedangkan pada tahun 2013 jumlah IKM bertambah 98 IKM dan
legalitas izin usaha. Secara keseluruhan data dari tahun 2012 dan tahun
Tabel 4.3.1
penelitian ini, dengan atas nama Almanfaluthi (36 tahun) yang merupakan
Tabel 4.3.1.a
Pembagian Jenis Usaha di Kabupaten Sumenep
No Jenis Usaha Keterangan
Rengginang
25.850 Unit Usaha sedangkan untuk kelompok Industri Logam Mesin dan
Kimia (ILMK) Formal sejumlah 565 Unit Usaha. dan Industri Logam
Mesin dan Kimia (ILMK) Non Formal sejumlah 3.500 Unit Usaha.
Tabel 4.3.1.b
(Data Dinas Perindustrian, dan Perdagangan Tahun 2013 Industri
Kecil Menengah di Kabupaten Sumenep).
NO JENIS INDUSTRI UNIT USAHA UNIT USAHA
FORMAL NON FORMAL
1 Industri Hasil 1.015 25.850
Pertanian dan
Kehutanan (IHPK)
2 kelompok Industri 565 3.500
Logam Mesin dan
Kimia (ILMK)
1.580 29.350
JUMLAH
30.930 Unit Usaha
Sumber: (LPPD Tahun 2013 Disperindag Kabupaten Sumenep).
85
mengatakan bahwa:
Dermaga di Kecamatan Pragaan dan anggota dari Arah Naga Tresna yang
Sumenep.
melakukan perbaikan sumber daya yang dimiliki oleh UKM dan kualitas
dilihat dari LPPD Tahun 2013 yaitu (Sumber: LPPD Tahun 2013 Dinas
diabaikan.
sebagaimana mestinya.
masyarakat kecil.
pemasaran akan lebih luas dan menghilangkan atau paling tidak dapat
dengan hukum dan aturan yang berlaku sehingga terhindar dari kredit
macet.
93
Tabel 4.3.3
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
No Jenis Program Wilayah
1 Penumbuhan usaha baru industri kecil Kec. Batang dan Kec.
dan menengah Pande Besi. Dungkek
bahwa:
97
Hal tersebut berbeda dengan apa yang diungkapkan oleh salah satu
responden dalam penelitian ini, atas nama Hartono (38 tahun) warga
dari data LPPD Tahun 2013 yang dimiliki oleh Dinas Perindustrian dan
luar Negeri.
Pasar Global.
dalam negeri khususnya barang lokal, agar barang lokal bisa menjadi
Tabel 4.3.4
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
No Jenis Program Pelaksana
1 Pengembangan pasar lelang daerah Disperindag
2 Pameran dan kontak dagang produk Disperindag
unggulan
3 Peningkatan fasilitas terwujudnya kerja Kabupaten Sumenep
sama strategis
4 Operasional gudang SRG Disperindag
5 Fasilitasi peningkatan dan Disperindag
pengembangan pasar industri hasil
tembakau dan hasil produk diversifikasi
6 Pembinaan dan fasilitasi dalam rangka Kabupaten Sumenep
penguatan pedagang jasa perbengkelan
di lingkungan daerah penghasil
tembakau
7 Kemitraan UKM dan Usaha Besar Disperindag
dalam pengadaan bahan baku
Sumber: (LPPD Tahun 2013 Disperindag Kabupaten Sumenep)
Industri andalan yang merupakan produk unggulan Kabupaten Sumenep
dilihat dari data LPPD Disperindag Kabupaten Sumenep Tahun 2013, diantaranya
sebagai berikut :
a) Industri Garam
Kecamatan Kalianget dengan produksi 73.030 ton per tahun di susul oleh
Tabel 4.3.4.a
(Jumlah Luas Lahan dan Produksi Industri Garam tahun 2012)
No Kecamatan Jumlah Luas Produksi Ton Rata-Rata
Lahan/ ha Produksi/ ha
1 Pragaan 257. 663 30.612.00 118.80
2 Saronggi 338. 746 25.538.00 75.38
3 Giligenting 255.456 27.875.00 109.12
4 Talango 7.590 350.00 46.11
5 Kalianget 495.053 730.030.00 147.53
6 Sumenep 4.718 175.00 37.09
7 Gapura 302. 697 43.331.00 143.15
8 Dungkek 143.505 4.280.00 29.80
9 Ra’as 63. 544 4.417.00 69.50
10 Sapeken 50. 760 2.983.00 58.76
11 Arjasa 24. 500 1.423.00 58.50
Jumlah 1. 944. 230 214.014.00 110.08
Sumber: (LPPD Dinas Perindustrian dan Perdagangan Tahun 2013).
b) Industri Meubel Kayu
Kecamatan. Sentra Industri Meubel Kayu yang cukup besar yaitu berlokasi di
produksi dibedakan menjadi meubel kayu komersial biasa dan meubel kayu
102
antik/ repro. Pangsa pasarnya terdiri dari lokal, regional/nasional dan peluang
yang diproduksi terbuat dari jenis kain primissima dan sutra dengan metode
batik tulis dan pewarnaan dilakukan dengan cara kimia dan alami sehingga
menghasilkan jenis dan corak yang beraneka ragam. Industri ini terkonsentrasi
d) Industri Keris
memiliki nilai sejarah yaitu kerajinan keris. Industri ini berlokasi di Desa
Produski yang dihasilkan terdiri dari berbagai macam jenis produk keris.
e) Industri Makanan
hasil pertanian dan perkebunan serta hasil laut. Jenis dan macam industri
Petis ikan, Terasi, Rengginang, Mente, Juwadah, Man Reman, dan Kripik
Pisang.
bahan bakunya berupa nira pohon siwalan yang banyak dan melimpah yang
bisa diambil pada musim kemarau. Lokasi industri Gula Siwalan berada di
menghasilkan banyak potensi kelautan yang bisa diolah menjadi hasil industri,
h) Industri Rokok
tersedianya bahan baku lokal yang cukup serta kwalitas yang baik sehingga
mampu menghasilkan produk rokok dengan cita rasa dan aroma yang khas.
Lenteng.
Masalembu.
di BAB III tentang metodologi penelitian. Dari hasil penelitian diperoleh data
Iklim usaha yang baik merupakan impian bagi setiap pelaku usaha
dan bagi pemerintah. Dengan iklim usaha yang baik maka, daerah
baru bagi dunia usaha di suatu daerah dengan harapan dapat menciptakan
produk unggulan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi baik dipasar
dalam negeri maupun di pasar luar negeri. Dengan begitu peluang kerja
bagi usia produktif akan semakin banyak dan pemerintah akan lebih
Dalam penelitian ini, iklim usaha dilihat dari sejauh mana tingkat
produk yang dapat berdaya saing dengan produk-produk lain yang ada
diluar daerah.
dikabupaten Sumenep.
usaha yang telah lama berdiri, program yang diberikan yaitu dengan
saing bagi hasil produksi UKM dengan UKM yang terdapat di daerah
badai krisis financial. Oleh sebab itu penting untuk menajaga iklim usaha
Oleh sebab itu, informasi merupakan hal penting yang harus tetap dimiliki
sekarang sudah tidak lagi, karena system informasi yang diterapkan oleh
usaha.
dimiliki. Dari data LPPD tahun 2013 yang dikeluarkan oleh Disperindag,
pelaku UKM.
mengatasi masalah yang dihadapi oleh pengusaha kecil, mikro dan wira
kerja antar pengusaha kecil, mikro dan wirausaha baru, UKM Sentra,
Sumenep tetap tersedia, terutama bagi pelaku UKM dan masyarakat luas
izin usaha atau SIUP adalah Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPPT)
Kabupaten Sumenep.
dengan pelaku UKM, artinya bahwa siapa yang dekat maka dia yang
masyarakat yang nyata dan sesuai dengan potensi kondisi wilayah yang
usaha atau industrinya akan sulit, karena sumber daya manusia menjadi
semakin tahun semakin meningkat, hal tersebut dapat dilihat dari data
IKM tahun 2012 dan data IKM tahun 2013. Perkembangan UKM yang
Perdagangan Kabupaten Sumenep. hal itu dapat dilihat dari Usaha Kecil
menjadi unggulan di daerah lain. Produk seperti keris, ukir kayu, krupuk
ikan, petis, kripik singkong, batik tulis, garam, gula merah, dan
Sumenep.
113
pengrajin batik tulis, mesin bordir bagi penjahit, alat ukir keris dan lain-
usaha kecil dan menengah yang ada dikabupaten Sumenep, meskipun ada
(SDM) yang dimiliki oleh Disperindag masih jauh dengan apa yang
diharapkan, dengan kata lain bahwa SDM atau pegawai yang dimiliki
dikabupaten Sumenep.
mau tidak mau mendorong para pelakunya untuk lebih kreatif dan
kali diibaratkan sebagai jantung kehidupan sebuah usaha. jadi saat ini
para pelaku UKM harus bisa jeli dan teliti dalam menciptakan strategi
terpenting yang harus difikirkan oleh pemilik usaha selain sumber daya
manusia yaitu segmen pasar yang jelas. Pelaku UKM harus mampu
melihat segmen pasar yang tepat untuk hasil produksi yang dimilikinya,
pasar merupakan hal terpenting yang harus difikirkan oleh pemilik usaha.
kerimpangan.
115
saja yang memiliki nilai jual cukup tinggi di pasaran. Analisis pasar juga
sebagai tolak ukur dari potensial yang dimiliki oleh produk unggulan di
suatu daerah.
yaitu dengan system titip kepada sesama pelaku UKM yang lebih besar
pada pameran tingkat lokal, regional dan nasional. Untuk tingkat local
Pasar Lelang yang diadakan setiap 1 bulan sekali di Surabaya. Dan untuk
Pembahasan
kerja bagi penduduk dan upaya untuk mencapai stabilitas ekonomi, serta
usaha. Dalam penilitian ini akan dibahas terkait dengan Strategi Pengembangan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dilakukan oleh Dinas
yang dilihat dari 4 (empat) indikator diantaranya; penciptaan iklim usaha bagi
daerah dalam menjaga stabilitas sumber daya manusia dan sumber daya
lebih nyata. Wirausahawan mampu menampung tenaga kerja baru dan hal
dengan jumlah tenaga kerja 1-4 orang. Usaha kecil adalah usaha sektor
industri pengolahan dengan jumlah tenaga kerja 5-19 orang. Dan usaha
atau ditukar dengan barang lain, dan ada seorang atau lebih yang
(Survey UMKM jawa timur 2012:10). Suatu usaha yang baik adalah
yang dimiliki.
luasnya.
kemudahan bagi dunia usaha dan pada saat yang sama mencegah
dilihat dari industri yang bertumpu pada penggunaan bahan baku local
yang ada dikabupaten Sumenep. Hal ini dapat dilihat dari jumlah industri
120
pertambahan.
usaha kecil perannya sangat penting sebagai penyerap tenaga kerja dan
2011:123).
diubah dan pemerintah akan lebih memahami apa yang akan menjadi
yang diberikan kepada para pelaku UKM. Bentuk pelatihan tersebut yaitu
domestic melainkan juga datang dari sector luar negeri. Oleh karena itu
usaha yang satu dengan usaha yang lainnya merasa saling membutuhkan,
lebih kreatif dalam mencari peluang pasar untuk tetap menjaga stabilitas
regional yang diadakan setiap setahun sekali yaitu tepatnya pada hari jadi
produk UKM yang pantas diikut sertakan dalam pameran regional dan
PENUTUP
Kesimpulan
Dari hasil kegiatan dan pembahasan dalam penelitian ini, tentang Strategi
(4) indikator yang dijadikan fokus dalam penelitian ini, strategi yang keluarkan
tersebut berjalan sesuai dengan harapan. Adapun kesimpulan dari keempat fokus
merata atau yang sering mendapat bantuan pelatihan dan peralatan hanya
129
130
berinteraksi dengan website tersebut dan banyak juga dari para pelaku
mereka yang sudah akrab dan dikenal lama dengan beberapa pegawai
UKM masih pilih kasih atau tidak merata, banyak masyarakat pelaku
UKM yang mengeluh akan peluang yang kecil untuk ikut serta pada
pameran.
Saran
Adapun saran peniliti dari hasil kesimpulan yang telah dipaparkan diatas
yaitu:
konsultasi.
dan sangat membantu kepada para pelaku UKM, hal ini harus tetap
pemasaran tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Bagong, Suyanto dan Sutinah, 2010, Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif
Pendekatan, Kencana, Jakarta
Baiquni, M, 2007, Strategi Penghidupan di Masa Krisis: Belajar dari Desa, IdeAs
Media, Yogyakarta
Muhammad, Suwarsono, 2008, Manajemen Strategik: Konsep dan Kasus, UPP STIM
YKPN, Yogyakarta
133
134
Umar, Husein, 2004, Metode Riset Ilmu Administrasi: Ilmu Administrasi Negara,
Pembangunan, dan Niaga, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Peraturan Perundang-undangan:
Pem. Prov Jatim, Badan Pusat Statistik Jatim, 2012, Survey UMKM jawa timur 2012-
Pedoman Pencacah, Surabaya
135
Sumber Media:
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi perumusan.html
http://www.depkop.go.id
http://www.kadin-indonesia.or.id/enm/images/dokumen/KADIN-98-3144-
26092008.pdf
http://www.koperasiukm.com/tag/permasalahan-umkm
http://www.kemenkeu.go.id/fullText/2006/40~PMK.07~2006Per.HTM
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
A. Bagi Pimpinan
Strategi tersebut?
tersebut?
B. Bagi Pegawai
xvi
b) Rencana/strategi apa yang pernah dikeluarkan oleh pimpinan
strategi tersebut?
C. Bagi Masyarakat
anda miliki?
saudara ?
A. Bagi Pimpinan
Kabupaten Sumenep?
xvii
b) Strategi apa yang dilakukan oleh Disperindag terkait dengan
Kabupaten Sumenep?
e) Apa saja yang menjadi kendala pemilik Usaha Mikro, Kecil, dan
B. Bagi Pegawai
instansi saudara?
xviii
e) Bagaimana respon masyarakat terkait dengan website yang
C. Bagi Masyarakat
oleh Disprindag?
A. Bagi Pimpinan
masyarakat?
dikabupaten Sumenep?
xix
d) Bagaimana perkembangan UMKM yang ada di Kabupaten
B. Bagi Pegawai
instansi saudara?
dikabupaten Sumenep?
digunakan pada usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah yang
xx
f) Apa yang menjadi permasalahan atau kendala Dinas Perindustrian
C. Bagi Masyarakat
Disperindag?
konsultasi masyrakat?
UMKM saudara?
xxi
4. Pembuatan System Pemasaran Bersama
A. Bagi Pimpinan
B. Bagi Pegawai
berproduksi?
instansi saudara? dan apabila pernah, apa output yang diperoleh dari
xxii
C. Bagi Masyarakat
saudara?
UKM Saudara?
c) Event apa yang sering dilakukan oleh pihak Dinas Perindustrian dan
xxiii
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI OBSERVASI
Program Pelatihan dan Bantuan Peralatan oleh Disperindag Kabupaten
Sumenep
xxiv
LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI WAWANCARA
xxv
Wawancara dengan Kabid Pemberdayaan Industri Dan Perdagangan
DISPERINDAG KabupatenSumenep
xxvi
CURRICULUM VITAE
A. DATA PRIBADI
Nama : Mohammad Rohedi
Tempat, Tanggal Lahir : Sumenep, 05 Mei 1989
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Status : Belum Kawin
Pekerjaan : Mahasiswa
Alamat : Dusun Aeng Soka RT/RW 01/01 Pragaan Laok
Kecamatan Pragaan Kabupaten Sumenep
B. DATA PENDIDIKAN
1) SDN Pragaan Laok II Lulus Tahun 2001
2) SMP Negeri I Pragaan Lulus Tahun 2004
3) SMA Al-Muqri Prenduan Lulus Tahun 2007
C. PENGALAMAN ORGANISASI
1) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Wiraraja Sumenep pada tahun 2012-2013 sebagai anggota.
2) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Wiraraja Sumenep pada tahun 2013-2014 sebagai wakil ketua
BEM.
Demikian curriculum vitae ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Mohammad Rohedi