SKRIPSI
Untuk memenuhi salah satu persyaratan
mencapai derajat Sarjana S1
Disusun Oleh
Mohammad Rohedi
NPM: 710.1.1.1388
UNIVERSITAS WIRARAJA
SUMENEP
2014
SKRIPSI
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM) UNTUK MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT
(Study: Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumenep)
Disusun Oleh
Mohammad Rohedi
NPM: 710.1.1.1388
UNIVERSITAS WIRARAJA
SUMENEP
2014
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan
mencapai derajat Sarjana S1
Disusun Oleh
Mohammad Rohedi
NPM: 710.1.1.1388
UNIVERSITAS WIRARAJA
SUMENEP
2014
ii
Judul
Perekonomian
Masyarakat.
(Study:
Dinas
: Mohammad Rohedi
NPM
: 710.1.1.1388
Program Studi
: Administrasi Negara
Fakultas
Universitas
: Wiraraja Sumenep
Sumenep, 26 Mei 2014
Pembimbing I
Pembimbing II
Mengetahui,
DekanFakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
PERSETUJUAN SKRIPSI
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM) UNTUK MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT
(Study: Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumenep)
Disusun Oleh
Mohammad Rohedi
NPM. 710.1.1.1388
Skripsi ini telah disetujui,
Tanggal, 14 Juni 2014
Oleh
Pembimbing I
iv
PENGESAHAN SKRIPSI
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN
MENENGAH (UMKM) UNTUK MENINGKATKAN
PEREKONOMIAN MASYARAKAT
(Study: Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumenep)
Disusun Oleh
Mohammad Rohedi
NPM: 710.1.1.1388
Telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji
Hari
: Sabtu
Tanggal
: 14 Juni 2014
Pembimbing / Penguji
Ketua
Penguji II
Drs.Sachlan Efendi, M, Si
NIDN. 0714105201
Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
SURAT PERNYATAAN
: Mohammad Rohedi
NPM
: 710.1.1.1388
Alamat
Menyataka bahwa Skripsi yang saya buat untuk memenuhi salah satu
persyaratan mencapai derajat Sarjana S1 pada Program Studi Administrasi Negara
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wiraraja Sumenep, dengan judul:
STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA MIKRO, KECIL, DAN MENENGAH
(UMKM) UNTUK MENINGKATKAN PEREKONOMIAN MASYARAKAT.
(Study: Dinas Perindustrian Dan Perdagangan Kabupaten Sumenep) Adalah hasil
karya sendiri, bukan duplikasi dari karya orang lain.
Selanjutnya apabila dikemudian hari ada tuntutan dan keberatan dari pihak
lain, buka tanggung jawab Pembimbing dan atau Pengelola Program Studi
Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Wiraraja
Sumenep, tetapi menjadi tanggung jawab saya sendiri.
Demikian Surat Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan penuh
dengan tanggung jawab.
Sumenep, 23 Juni 2014
Yang Membuat Pernyataan
Mohammad Rohedi
vi
KATA PENGANTAR
vii
4. Bapak Ir. Alqaf Harto M. S.Sos, MH, M.Si. selaku Dosen Pembimbing II
yang dengan penuh kesabaran meluangkaan waktunya untuk memberikan
arahan serta petunjuk sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
skripsi ini.
5. Seluruh Dosen yang ada dalam ruang lingkup Fakultas Ilmu Sosial dan
Ilmu Politik, penulis mengucapkan banyak-banyak terimakasih yang
mana dalam hal ini Dosen telah banyak memberikan ilmu-ilmunya
kepada penulis, semoga kelak apa yang penulis dapatkan tentang ilmu
tersebut menjadi bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi orang banyak.
6. Semua teman-temanku di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, BEM
FISIP, beserta BEM UNIVERSITAS dalam memberikan motivasi yang
tinggi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
sempurna, maka kritik konstruktif demi kesempurnaan sangat diharapkan. Semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membutuhkan dan menambah wawasan bagi
peneliti khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.
Penulis
viii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL...................................................................................
HALAMAN LOGO........................................................................................
ii
HALAMAN JUDUL.......................................................................................
iii
iv
vi
vii
PENDAHULUAN.................................................................
01
18
18
31
METODE PENELITIAN...................................................... 49
3.1.
Fokus Penelitian............................................................ 49
3.2.
Lokasi Penelitian........................................................... 50
3.3.
Sumber Data.................................................................. 50
3.4.
Instrument Penelitian................................................. 52
ix
BAB IV :
BAB V:
3.5.
Subjek Penelitian............................................................ 53
3.6.
3.7.
4.1.
4.2.
Hasil Penelitian............................................................... 79
4.3.
4.4.
Pembahasan........................................................ 116
PENUTUP... 129
5.1.
Kesimpulan..................................... 129
5.2.
Saran............................................................... 131
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 4.1.4.1 : Jumlah Pegawai atas Dasar Tingkat Pendidikan................
66
66
82
83
84
Tabel 4.3.3
94
Tabel 4.3.4
100
Tabel 4.3.4.a : Jumlah Luas Lahan dan Produksi Industri Garam Th. 2012..
101
xi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.2.4 : Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Sumenep ...........................................................
xii
77
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 : Pedoman Wawancara.........................................................
xvi
xiii
xiii
ABSTRAKSI
Pembangunan dan pertumbuhan usaha Mikro kecil dan menengah (UMKM)
merupakan salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi. UKM di Indonesia
mencapai lebih dari 90% dari semua perusahaan di luar sektor pertanian. Oleh
karena itu, mereka adalah sumber terbesar dari pekerjaan dan menyediakan sumber
pendapatan utama bagi lebih dari 90% dari negara tenaga kerja (Bhasin, 2010:02).
Dari hasil kajian, maka diperoleh beberapa masalah yang dihadapi oleh UMKM di
Kabupaten Sumenep antara lain yaitu; modal, pemasaran, sumber daya manusia,
dan peralatan produksi. Berkaitan dengan berbagai masalah yang dihadapai UMKM
di Kabupaten Sumenep, maka diperlukan strategi untuk mengatasinya. Untuk
mengembangankan UMKM tentu saja tidak hanya dibebankan pada UMKM sendiri
namun harus memperoleh dukungan dari pihak lain, dalam hal ini yang memiliki
wewenang adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG)
Kabupaten Sumenep.
kepada para UMKM di Kabupaten Sumenep yaitu: (1) penciptaan iklim usaha yang
baik dengan menggunakan program pemberdayaan skill dan tehnologi, (2)
pembuatan informasi terpadu dengan memanfaatkan kecanggihan tehnologi yang
berupa website, (3) Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan UMKM berupa
MUSRENBANG antar kecamatan yang dimotori oleh Badan Perencanaan Daerah
Kabupaten Sumenep, dan (4) Sistem pemasaran bersama yang diberikan oleh
disperindag melalui pameran tingkat lokal, regional, dan tingkat nasional.
Kata kunci: UMKM, Strategi, Disperindag Kabupaten Sumenep.
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
mengutamakan
masyarakat
luas
dan
dapat
dinikmati
secara
namun
pertumbuhan
ekonomi
dengan
menaikkan
tingkat
informal yang berskala usaha mikro, terutama yang masih berstatus keluarga
miskin. Selain itu, peningkatan kualitas koperasi untuk berkembang secara sehat
sesuai dengan jati dirinya dan membangun efisiensi kolektif terutama bagi
pengusaha mikro dan kecil (http://www.kadin-indonesia.or.id).
Menurut Tambunan, Indonesia di lihat dari jumlah unit usahanya yang
sangat banyak yang terdapat di semua sektor ekonomi dan kontribusinya yang
besar terhadap kesempatan kerja dan pendapatan, khususnya di daerah perdesaan
dan bagi keluarga berpendapatan rendah, tidak dapat diingkari betapa pentingnya
Usaha Kecil Menengah (UKM) bagi pembangunan ekonomi nasional. Selain itu,
selama ini kelompok usaha tersebut juga berperan sebagai suatu motor penggerak
yang sangat krusial bagi pembangunan ekonomi dan komunitas local.
Indonesian SMEs account for more that 90% of all firms outside the
agricultural sector. Hence, they are the biggest source of employment and
provide the major source of income for more than 90% of the country's
workforce. Artinya bahwa UKM di Indonesia mencapai lebih dari 90% dari
semua perusahaan di luar sektor pertanian. Oleh karena itu, mereka adalah sumber
terbesar dari pekerjaan dan menyediakan sumber pendapatan utama bagi lebih
dari 90% dari negara tenaga kerja (Bhasin, 2010:02) .
Jumlah Usaha Mikro Kecil dan Menengah di Indonesia, pada tahun
2007 mencapai 49,82 juta unit, meningkat menjadi 51,26 juta unit ditahun 2008.
Berdasarkan kategori, porsi yang paling besar adalah segmen usaha mikro yang
mencapai sekitar 99 persen dari total jumlah UMKM. Sedangkan jumlah usaha
mikro, kecil, dan menengah di Indonesia pada tahun 2009 mencapai 520.220 unit
(BPS, 2010). Diperkirakan akan ada 600.000 pelaku UMKM baru pada tahun
2010. Badan Pusat Statistik juga menjelaskan bahwa sektor tertinggi investasi
yang dilakukan kalangan UMKM adalah di bidang jasa (57 persen), perdagangan
(20 persen) dan manufaktur (23 persen). Besarnya skala bisnis sektor UMKM dan
Koperasi diperkirakan mencapai 54 persen terhadap Pendapatan Domestik Bruto
(PDB). Jumlah yang demikian besar tersebut menunjukkan, UMKM memiliki
peran besar dalam menopang ekonomi nasional. Karena itu, pengembangan
UMKM harus mendapat perhatian yang besar dan data pada tahun 2011 UMKM
di Indonesia memberikan sinergisitas ketercapaian pengembangan ekonomi di
indonesia dengan menyumbang 60% dari PDB dan mampu menampung 97%
tenaga kerja (Kementerian Koperasi. www. depkop.go.id)
Dengan banyaknya jumlah unit usaha yang dimiliki oleh para UMKM di
indonesia, membuat indonesia masih belum memperbaiki perekonomian yang di
inginkan oleh masyarakat luas. Dari sekian banyak jumlah usaha kecil di bangsa
ini yang di naungi oleh pemerintah, hanya beberapa saja yang mampu menembus
pasar internasional hal ini disebabkan kurangnya pengetahuan atau peran
pemerintah yang masih di nilai kurang respon atas industry kecil tanah air.
Faktor yang ikut mempengaruhi perkembangan usaha kecil dan
menengah di Indonesia yaitu suatu permasalahan kesenjangan dalam pengelolaan
perekonomian yang dilakukan oleh pemerintah, dimana pemerintah lebih
mengutamakan para pemilik modal besar dalam mendapatkan kesempatan yang
lebih luas terkait akses permodalan dan pemasaran dibandingkan dengan para
pengusaha kecil dan menengah yang serba kekurangan modal (Subandi2005:39).
Permasalahan yang dihadapi oleh pelaku UKM dan UMKM di
indonesia dari beberapa penjelasan di atas memiliki dua problema yaitu
permasalahan internal dan eksternal. Masalah internal yang dihadapi oleh pelaku
usaha mikro, kecil dan menengah yaitu,rendahnya produktivitas yang disebabkan
oleh
kualitas
SDM
yang
dimiliki
dalam
mengatur
atau
dalam
pengembangan
pembangunan
ekonomi
nasional.
10
11
berdaya saing tinggi, bertumpu pada sumber daya alam yang tersedia dan sumber
daya manusia yang berkualitas dalam rangka pemulihan kondisi ekonomi dan
penanggulangan kemiskinan. Kabupaten Sumenep yang memiliki potensi alam
dan usaha sandang pangan yang cukup berkembang, merupakan suatu peluang
bagi seluruh Usaha Kecil Menengah untuk menciptakan lapangan usaha baru
serta potensi tersebut akan dapat mendorong terlaksananya pengembangan agro
industry serta agro bisnis yang tangguh terhadap pembangunan daerah dibidang
perekonomian masyarakat di Kabupaten Sumenep.
Sesuai dengan peraturan daerah (PERDA) kabupaten Sumenep nomor
16 Tahun 2008 menerbitkan adanya pembentukan organisasi Dinas Daerah.
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (DISPERINDAG) Kabupaten Sumenep
merupakan instansi pemerintahan yang melayani masyarakat dalam sektor
pengembangan usaha serta pembinaan UKM yang terdapat di Kabupaten
Sumenep(www.sumenep.go.id).
Kehadiran Dinas Perindustrian Dan Perdagangan di Kabupaten
Sumenep dinilai sangat berperan dalam menumbuh kembangkan usaha-usaha
kecil menengah UKM /UMKM Sumenep dalam menunjang perekonomian
masyarakat Sumenep. Hal tersebut tentu merupakan suatu respon positif yang
dilakukan oleh pemerintah daerah dalam memperhatikan pertumbuhan serta
perkembangan usaha kecil menengah yang terdapat dikabupaten Sumenep.
12
13
permasalahan
tersebut
memiliki
dampak
terhadap
pendapatan
14
Kabupaten
sumenep
dalam
memberikan
strategi
untuk
Meningkatkan
Perekonomian
Masyarakat
(Study:
Pada
Dinas
15
paradigma
UKM
serta
kinerja
Dinas
Perindustrian
dan
berbagai
penyelenggaraan
tindakan
ataupun
kebijakan
serta
strategi
kinerja
untuk
perbaikan
terhadap
Dinas
Perindustrian
dan
16
sumbangan
pemikiran
serta
bahan
pertimbangan
dalam
17
BAB II
KERANGKA DASAR TEORI
18
19
20
mulanya berasal dari literature mengenai perang. Dalam perspektif itu, bisnis
dimaknai sebagai pertempuran dan pesaing adalah musuh, sedangkan
pemerintah berperan membuat dan melaksanakan berbagai aturan (Sampurno,
2010:03)
Menurut Coulter, strategi merupakan sejumlah keputusan dan aksi yang
ditujukan untuk mencapai tujuan (goal) dan menyesuaikan sumber daya
organisasi dengan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam lingkungan
industrinya. Dengan demikian, beberapa ciri staretgi yang utama adalah
(Kuncoro, 2005:12) :
a) Goal-directed actions, yaitu aktivitas yang menunjukkan apa yang
diinginkan organisasi dan bagaimana mengimplementasikannya.
b) Mempertimbangkan
semua
kekuatan
internal
(sumber
daya
dan
21
2.1.1
22
23
24
c)
strategi
mengidentifikasi
termasuk
peluang
dan
mengembangkan
ancaman
visi
eksternal
dan
misi,
perusahaan,
25
2.1.2
Perencanaan Strategi
Perencanaan dalam pengertian fungsi manajemen adalah pemilihan
sejumlah kegiatan untuk ditetapkan sebagai keputusan tentang apa yang
26
harus
dilakukan,
kapan
dan
bagaimana
melaksanakannya,
siapa
perencanaan
menurut
strategis
David
(2006:06)
27
2.1.3
mempercepat
pertumbuhan
dan
perkembangan
28
Asumsinya, daerah lebih tahu tentang masalah dan potensi yang ada di
daerahnya masing-masing.
Menurut
Subandi
(2011:122)
secara
umum
strategi
pengembangan
program
perbaikan
kondisi
29
informasi
terpadu
yang
dapat
memudahkan
30
dan
keterampilan
sumberdaya
manusia
maka
suatu
31
32
Indonesia dan memiliki hasil penjualan paling banyak 100 juta per tahun
(http://www.kemenkeu.go.id).
Menurut undang-undang nomor 20 tahun 2008, pengertian usaha
mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Indonesia adalah (Kementrian KUKM
2011:06-07):
a) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha milik perorangan yang memiliki kriteria Usaha Mikro berikut dalam
undang-undang tersebut.
b) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan yang bukan anak perusahaan
atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik
langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau Usaha Besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana dimaksud dalam undangundang ini.
c) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha bukan merupakan anak
perusahaan atau cadangan perusahaan yang dimiliki, dikuasai atau menjadi
bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil atau
Usaha Besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan
sebagai mana diatur dalam undang-undang ini.
33
34
dari
Rp.300.000.000,-
sampai
dengan
paling
banyak
Rp.
usaha
tersebut
memiliki
kekayaan
bersih
ebih
dari
Rp.500.000.000,- sampai dengan paling banyak Rp.10.000.000.000,tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, atau memiliki hasil
penjualan tahunan lebih dari Rp.2.500.000.000,- sampai dengan paling
banyak Rp. 50.000.000.000,Apabila ditemukan UMKM sector non industry pengolahan yang baru
berdiri kurang dari satu tahun, untuk menentukan skala usahanya bisa didekati
dengan menggunakan aset dan omzet dari UMKM tersebut selama beroperasi
(survey UMKM jawa timur 2012:34).
Departemen
Koperasi
Usaha
Mikro
Kecil
Menengah
35
36
37
dan
pengalaman
pengusaha
memungkinkan
individu
untuk
yang
38
berbagai
perkembangan usaha.
isu-isu
mutakhir
yang
terkait
dengan
39
40
41
Menurut
Widjojo
Nitisastro,
bahwa
pembangunan
memang
stagnant kesuatu
42
2.3.1
Pembangunan Ekonomi
Dalam istilah ekonomi menurut Todaro pembangunan
biasanya diartikan sebagai kapasitas dari suatu perekonomian nasional,
yang kondisi awalnya statis dalam jangka waktu yang cukup lama, untuk
berupaya menghasilkan dan mempertahankan kenaikan tahunan produk
nasional bruto (Afiffuddin, 2010:174).
Faktor pertumbuhan ekonomi memiliki hubungan yang erat
dengan masalah pembangunan di samping faktor yang lainnya. Para ahli
study pembangunan bahkan meyakini pentingnya faktor ini dalam proses
43
(2009:77)
mengungkapkan
bahwa
pembangunan
ekonomi yang diselenggarakan oleh suatu Negara bangsa dewasa ini harus
terlihat sebagai upaya terencana, terprogram, sitematik, dan berkelanjutan
44
45
2.3.2
46
47
48
berkembang. Artinya, tidak ada masyarakat yang sama sekali tanpa daya,
karena, kalau demikian akan sudah punah. Pemberdayaan adalah upaya
untuk membangun daya itu, dengan mendorong memotivasikan dan
membangkitkan kesadaran akan potensi yang dimilikinya serta berupaya
untuk mengembangkannya.
Pertumbuhan ekonomi masyarakat juga dapat dilihat dari
kemandirian masyarakat di suatu daerah tempat tinggalnya. Kemandirian
tersebut dapat dilakukan melalui pembentukan jiwa kewirausahaan pada
masyarakat. Selanjutnya pengertian dari kewirausahawan adalah semangat,
sikap, perilaku dan kemampuan seseorang dalam menangani usaha dan
atau kegiatan yang mengarah pada upaya mencari, menciptakan,
menerapkan cara kerja, tehknologi dan produk baru dengan meningkatkan
efisien dalam rangka memberikan pelayanan yang lebih baik dan
mendapatkan keuntungan yang lebih besar (Kementrian KUKM RI
2011:114).
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
49
50
dilaksanakan
di
kantor
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan
Perindustrian
dan
Perdagangan
Kabupaten
Sumenep
dalam
51
a) Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dari subyek
penelitian dengan mengenakan alat pengukuran atau alat pengambilan data
langsung pada subjek sebagai sumber informasi yang dicari. Data primer ini
disebut juga dengan Data Tangan Pertama.sumber data primer adalah
sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data
(Sugiyono, 2010:225).
Sumber data primer dalam kegiatan penelitian yang akan peneliti
lakukan antara lain :
1) Perolehan data yang melalui wawancara serta analisis dari data yang
diberikan oleh Pimpinan Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Sumenep serta pegawai yang terdapat di lingkungan kantor
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep.
2) Pelaku Usaha Kecil Menengah yang terdapat dikabupaten Sumenep.
Data yang diperoleh ada yang merupakan data murni dan ada pula yang
disebut data tidak murni. Data murni adalah data yang diperoleh secara
mentah dari Pelaku Usaha Kecil Menengah dengan cara wawancara.
Sedangkan data tidak murni adalah data yang disesuaikan hasil
responden dengan jalan pikirannya.
3) Benda, kondisi , situasi, proses serta perilaku yang terdapat di kantor
Dinas
Perindustrian
dan
Perdangan
Kabupaten
Sumenep
52
b) Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak
langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya. Data sekunder
ini disebut juga dengan data tangan kedua yanhg diberikan kepada
pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen
(Sugiyono, 2010:225).
Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari studi pustaka,
literatur-literatur terkait, data-data atau informasi dari Dinas Perindustrian
dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, internet, dan jurnal. Data-data
yang dibutuhkan meliputi beberapa hal, antara lain :
1) Gambaran umum, visi, misi, tujuan Dinas Perindustrian dan
Perdangan Kabupaten Sumenep dalam membina usaha kecil serta
strategi dalam mengembangkan usaha kecil menengah dikabupaten
Sumenep.
2) Data-data penunjang lainnya yang berkaitan dengan bahan penelitian
dan proses pengolahan data dan informasi yang didapat selama
pengamatan berlangsung.
53
tertib dan leluasa, dan bahkan ada yang menyebutnya sebagai Key Instrument
(Djaman Satori dan Aan Komariah, 2009:61).
Nasution, menyatakan bahwa dalam penelitian kualitatif, tidak ada pilihan
lain dari pada menjadikan manusia sebagai instrumen penelitian utama.
Alasannya ialah bahwa, segala sesuatunya belum mempunyai bentuk yang pasti.
Dalam keadaaan yang serba tidak pasti dan tidak jelas itu, tidak ada pilihan lain
dan hanya peneliti itu sendiri sebagai alat satu-satunya yang dapat mencapainya
(Sugiyono, 2010:223).
Dalam penelitian kualitatif ini yang menjadi instrumrn kunci adalah
peneliti sendiri. Peneliti membuat sendiri seperangkat alat observasi, wawancara,
dan dokumentasi dengan menggunakan instrumen pendukung yakni alat
perekam, pedoman wawancara, kamera, dan alat tulis.
informan, yaitu
pelaku
yang
memahami
objek
penelitian.
Jadi informan yang dimaksudkan di sini adalah orang yang memberi informasi
tentang data yang dibutuhkan oleh peneliti, berkaitan dengan penelitian yang
sedang
dilaksanakan
oleh
peniliti
maka
pada
penelitian
ini
yang
menjadi informan adalah masyarakat sebagai pelaku UKM dan pegawai dikantor
54
55
56
b) Observasi
Observasi merupakan proses pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
sendiri di lingkungan Dinas Perindustrian dan Perdagangan kabupaten
Sumenep terhadap realitas yang ada dan diujikebenarannya melalui teori.
Observasi dilakukan untuk melihat secara sepintas wilayah penelitian,
sehingga dapat diperoleh gambaran umum mengenai kondisi wilayah
perdesaan dan isu yang aktual di masyarakat yang menyangkut tema
penelitian. Kegiatan pengamatan lapangan ini di dukung oleh peta dan data
yang telah dipelajari melalui studi literatur (Baiquni,2007:55)
Nasution, menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu
pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta
mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Disamping itu,
Marshall menyatakan bahwamelalui observasi, peneliti belajar tentang
perilaku, dan makna dari perilaku tersebut (Sugiyono, 2010:226).
Menurut Bungin, observasi adalah metode pengumpulan data yang
digunakan untuk menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan. Dalam penelitian kualitatif observasi dipandang sebagai nafas
dari suatu penelitian, melalui observasi langsung peneliti dapat memperoleh
data yang diharapkan (Djaman Satori dan Aan Komariah,2009:105).
Kekuatan metode observasi adalah kemampuannya untuk melihat secara
cepat dan meliputi wilayah yang luas dengan keberagaman fenomena
perdesaan. Hasil dari observasi berupa deskripsi wilayah perdesaan dengan
57
58
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
59
60
61
4.2 Gambaran
Umum
Lokasi
Penelitian
(Dinas
Perindustrian
dan
62
Dengan mengacu pada sumber daya maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan
Kabupaten Sumenep menggunakan urusan pilihan perindustrian dalam
melaksanakan program dan kegiatannya, yang mana mencakup kegiatan-kegiatan
perindustrian dan perdagangan. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Sumenep terletak di Jl. Urip Sumoharjo No. 2 Sumenep, Telp. (0328) 662092664434.
Sesuai dengan program prioritas daerah yang ditetapkan dalam RPJMD
Tahun 2011 2015, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep
mengemban amanat untuk pencapaian program/kegiatan prioritas. Program yang
menjadi proritas yaitu Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
serta Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri. Program tersebut
lebih diarahkan pada pembinaan dan pengembangan industri kecil, kerajinan dan
rumah tangga (Laporan Pelaksanaan Pemerintahan Daerah (LPPD) Disperindag
2013).
4.2.1
Renstra
Organisasi
Dinas
Perindustrian
dan
Yang
Mandiri,
Tangguh
dan
Berdaya
Saing
63
64
kemampuan
Sumber
Daya
Aparatur
dalam
4.2.2
65
4.2.3
: 40
orang
b) Jumlah CAPEG
:-
orang
c) Jumlah PHL
:3
orang
d) Jumlah Honorer
:4
orang
66
Tabel 4.1.4.1
Jumlah Pegawai atas Dasar Tingkat Pendidikan
No
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Tingkat
Pendidikan
Sarjana
Diploma
SLTA
SLTP
SD
Laki-laki
(Orang)
15
2
17
2
-
Perempuan
(Orang)
2
2
-
36
4
Jumlah
Sumber: (LPPD 2013 Disperindag Kabupaten Sumenep).
Jumlah
17
2
19
2
40
Nama
Drs. Saiful Bahri, M.Si
Drs. Erfandi
Abd. Gaffar
Jabatan
Kepala Dinas
Sekretaris
Kasubag
Umum dan
Kepegawaian
Nurul Imam, B. Sc
Kasubag
Program dan
Perencanaan
Cahyono, SE
Kasubag
Keuangan
Agus Eka Hariyadi, SE
Kabid
Perindustrian
R. Heni Yulianto, SE, Kabid
M.Si
Perdagangan
Fathorrohem, SH, MH
Kabid
Pendidikan
Golongan
S-II
S-I
SLTA
IV/b
IV/b
III/d
D-III
III/d
S-I
III/c
S-I
IV/b
S-II
IV/a
S-II
IV/a
67
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
Pemberdayaan
Industri dan
Perdagangan
Mohammad Ruslan, BA
Kabid Promosi
dan
Perlindungan
Konsumen
Moh. Kamaruddin, S.Sos Kasi Data dan
Informasi
Perindustrian
Whandy Hendra Wijaya, Kasi
Bina
SE
Industri
Rumah
Tangga
dan
Industri Kecil
Muhamad Ramli
Kasi
Agro
Industri
Agus Wahyudi, ST
Kasi Informasi
Kerjasama
Perdagangan
Devi Christina Wardhani, Kasi
SE
Perdagangan
dan
Agro
Bisnis
Drs, Abdul Masud
Kasi
Penyuluhan
Pelatihan dan
keterampilan
Suci Prawira Sari, ST
Kasi
Usaha
Industri dan
Perdagangan
Drs. Soefri Wahyudi
Kasi
Pengawasan
Industri dan
Perdagangan
Moh. Wiyono
Kasi Promosi
Rustiningsih
Kasi
Perlindungan
Konsumen
Sudharmono, ST
Analisa Data
Perindustrian
Said
Staf
Kuswandi, SE
Staf
Abd. Rakhman
Staf
Samsidi
Staf
Asyikurrahman, SE
Staf
D-III
IV/a
S-I
III/c
S-I
III/c
SLTA
III/d
S-I
III/b
S-I
III/c
S-I
III/d
S-I
III/b
S-I
III/d
SLTA
SLTA
III/d
III/d
S-I
III/a
SLTA
D-III
SLTA
SLTA
S-I
III/b
III/c
III/b
III/b
III/b
68
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
Didik Prayitno, ST
Uwi
Sarifudin
Siswadi
Fathorrahman
Dwi Murni Seffriastuti
Sasono Dian Pribowo
Molyanto
Hazam
Saleh
Amyah Khoffary
Fathorrasid
Hari
A. Badjuri
Moh. Ramli
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
Staf
S-I
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTA
SLTP
SLTA
SLTA
III/a
II/d
II/b
II/b
II/b
II/b
II/b
II/b
II/a
II/a
II/a
II/a
II/a
II/a
III/b
program,
perencanaan
dan
keuangan.
Untuk
69
menganalisa
dan
memformulasikan
rencana
tata
usaha
kepegawaian
yang
meliputi
70
urusan
surat
menyurat.
Pengetikan,
peralatan,
perlengkapan,
keamanan
dan
menyusun
usahakepegawaian
peningkatan
yang
karier
perjalanan dinas.
dan
melaksanakan
meliputi
pegawai,
tata
pengembangan,
kesejahteraan
dan
dan
menyiapkan
bahan
penyusunan
71
dan
pertanggung
meneliti
serta
jawaban
pengelolaan
mengoreksi
kebeneran
dokumen keuangan.
d) Memelihara dan mengamankan dokumen administrasi
keuangan.
e) Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Masing-masing sub bagian di pimpin oleh seorang kepala sub
bagian yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada
sekretaris.
B. Bidang Perindustrian;
Bidang
perindustrian
mempunyai
tugas
melaksanakan
72
bahan
koordinasi
dan
evaluasi
pelaksanaan
dan
Perdagangan
Kabupaten
perindustrian membawahi:
1) Seksi data dan informasi perindustrian
2) Seksi industri rumah tanggam industri kecil
3) Seksi agro industry
Sumenep
Bidang
73
C. Bidang Perdagangan;
Bidang
perdagangan
mempunyai
tugas
melaksanakan
bahan
dan
pembinaan
teknis
pelaksanaan
pemberi
bimbingan
teknis
pembinaan
dan
pengembangan perdagangan.
Sesuai dengan Struktur Organisasi yang ada pada Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan
Kabupaten
perdagangan membawahi:
1) Seksi informasi kerja sama perdagangan.
2) Seksi perdagangan dan agro bisnis.
Sumenep
Bidang
74
melaksanakan
urusan
kegiatan
penyuluhan,
pelatihan,
bahan
kegiatan
penyuluhan,
pelatihan
dan
bahan
pelaksnaan
bantuan
usaha
industri
dan perdagangan.
4) Pelaksanaan penyuluhan, pelatihan dan keterampilan dalam
rangka pengembangan usaha bidang industri dan perdagangan.
5) Pelaksanaan pemberian bantuan usaha industri dan perdagangan.
Sesuai dengan Struktur Organisasi yang ada pada Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep, Bidang
Pemberdayaan Industri dan Perdagangan, membawahi:
1) Seksi penyuluhan, pelatihan dan keterampilan.
2) Seksi bantuan usaha, industri dan perdagangan
3) Seksi perizinan.
75
penyuluhan
dalam
rangka
memberikan
rangka
pelaksanaan
penyuluhan,
pelatihan
dan
promosi
dan
pemasaran
hasil
usaha
76
4.2.4
Struktur
Orgaisasi
Dinas
Perindustrian
dan
Perdagangan
Kabupaten Sumenep
Struktur Organisasi merupakan suatu susunan dan hubungan antara
tiap bagian serta posisi yang ada pada suatu organisasi dalam
menjalankan
kegiatan
operasional
untuk
mencapai
tujuan
yang
Kabupaten
Sumenep,
Struktur
organisasi
Dinas
77
Gambar 4.2.4.
Struktur Organisasi Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep
KEPALA DINAS
SEKRETARIS
KELOMPOK
JABATAN
FUNGSIONAL
KABID
PERINDUSTRIAN
KASUB BAGIAN
UMUM, DAN
KEPEGAWAIAN
KASUB BAGIAN
PROGRAM, DAN
PERENCANAAN
DINAS
DINAS
KASUB BAGIAN
KEUANGAN
KABID
PERDAGANGAN
KABID
PEMBERDAYAAN
INDUSTRI DAN
PERDAGANGAN
KASI INFORMASI
KERJASAMA
PERDAGANGAN
KASI PENYULUHAN,
PELATIHAN DAN
KETRAMPILAN
KASI
PROMOSI
KASI BINA
INDUSTRI RUMAH
TANGGA DAN
INDUSTRI KECIL
KASI
PERDAGANGAN
DAN AGRO BISNIS
KASI USAHA,
INDUSTRI DAN
PERDAGANGAN
KASI
PERLINDUNGAN
KONSUMEN
KASI
AGRO INDUSTRI
KASI
PENGAWASAN
INDUSTRI DAN
PERDAGANGAN
78
4.2.5
Tugas
dan
Fungsi
Keberadaan
Dinas
Perindustrian
dan
membantu
Bupati
dalam
penyelenggaraan
melaksanakan
tugas
tersebut
di
atas
Dinas
79
penyelenggaraan
bidang
perindustrian
dan
perdagangan.
6) Pelaksanaan kerjasama dengan lembaga pemerintah dan lembaga
lainnya.
7) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
80
81
82
86
233
319
Sumber: (Data IKM 2012 dan Data IKM 2013 diperoleh dari kantor Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep).
83
Jenis Usaha
Keterangan
Petis
Ikan,
Terasi,
Krupuk
Ikan,
Rengginang
2
Pelestarian Budaya
Industri Agro
84
85
4.3.2
86
87
88
peneliti
jarang
melihat
masyarakat
pengunjung
yang
89
90
91
a) Terbatasnya
staff
dalam
mendata
unit
usaha
dan
sarana
92
93
94
Tabel 4.3.3
Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah
No
1
Wilayah
Jenis Program
Longos
Kec.
Kec. Dungkek
perbengkelan
sepeda
Kabupaten Sumenep
motor
(Maintenance Service).
Penumbuhan
industry
wirausaha
kasur
baru
dilingkungan
penghasil tembakau.
Ds.
Ellak
Ares
Kec.
Ambunten,
Ds.
Panaongan
Kec.
Pasongsongan
(Kepulauan)
Sumenep
Kec. Lenteng
Kec.
Langsar
Kec.
95
Saronggi
Penumbuhan
wirausaha
baru
penghasil tembakau.
Kec. Bluto,
Ds. Ambunten Tengah
Kec. Ambunten, dan
Kec. Pragaan
11
12
Penumbuhan
wirausaha
baru
dibidang Ds.
Slopeng
Kec.
penghasil tembakau.
13
4.3.4
96
97
98
Perindustrian
dan
Perdagangan
Kabupaten
Sumenep,
kemampuan
dan
kemauan
pengusaha
untuk
99
pembinaan
serta
pelatihan
ketrampilan
dalam
100
Tabel 4.3.4
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
No
Jenis Program
Pelaksana
Disperindag
Fasilitasi
Disperindag
dan Disperindag
peningkatan
pengembangan
pasar
industri
hasil
lingkungan
daerah
penghasil
tembakau
7
Disperindag
101
Kecamatan Kalianget dengan produksi 73.030 ton per tahun di susul oleh
Kecamatan Gapura dengan produksi 43.331 ton dan Kecamatan peragaan
dengan produksi 30.612 ton.
Tabel 4.3.4.a
(Jumlah Luas Lahan dan Produksi Industri Garam tahun 2012)
No
Kecamatan
Jumlah Luas
Produksi Ton
Lahan/ ha
Rata-Rata
Produksi/ ha
Pragaan
257. 663
30.612.00
118.80
Saronggi
338. 746
25.538.00
75.38
Giligenting
255.456
27.875.00
109.12
Talango
7.590
350.00
46.11
Kalianget
495.053
730.030.00
147.53
Sumenep
4.718
175.00
37.09
Gapura
302. 697
43.331.00
143.15
Dungkek
143.505
4.280.00
29.80
Raas
63. 544
4.417.00
69.50
10
Sapeken
50. 760
2.983.00
58.76
11
Arjasa
24. 500
1.423.00
58.50
1. 944. 230
214.014.00
110.08
Jumlah
102
antik/ repro. Pangsa pasarnya terdiri dari lokal, regional/nasional dan peluang
ekspor luar negeri.
c) Industri Batik Tulis
Industri Batik Tulis merupakan salah satu produk unggulan
Kabupaten Sumenep. Produk yang dihasilkan mempunyai ciri khas dan
keunikan tersendiri yang membedakan dengan baik-batik tulis luar. Bahan
yang diproduksi terbuat dari jenis kain primissima dan sutra dengan metode
batik tulis dan pewarnaan dilakukan dengan cara kimia dan alami sehingga
menghasilkan jenis dan corak yang beraneka ragam. Industri ini terkonsentrasi
di Desa Pakandangan Barat Kecamatan Bluto dan mempunyai pangsa pasar
lokal, regional/nasional dan peluang ekspor luar negeri.
d) Industri Keris
Produk unggulan Kabupaten Sumenep berupa kerajinan yang
memiliki nilai sejarah yaitu kerajinan keris. Industri ini berlokasi di Desa
Aeng Tong-Tong Kecamatan Saronggi dan Palongan Kecamatan Bluto.
Produski yang dihasilkan terdiri dari berbagai macam jenis produk keris.
Pangsa pasarnya lokal, Nasional dan Internasional.
e) Industri Makanan
Industri makanan yang ada di Kabupaten Sumenep bertumpu pada
hasil pertanian dan perkebunan serta hasil laut. Jenis dan macam industri
makanan yang merupakan produk unggulan; Kripik singkong, Kripik ikan,
103
Petis ikan, Terasi, Rengginang, Mente, Juwadah, Man Reman, dan Kripik
Pisang.
f) Industri Gula Siwalan
Industri ini hanya diproduksi pada musim kemarau dikarenakan
bahan bakunya berupa nira pohon siwalan yang banyak dan melimpah yang
bisa diambil pada musim kemarau. Lokasi industri Gula Siwalan berada di
Kecamatan Dungkek, Batang-Batang, Gapura, Lenteng, Pragaan dan Bluto.
g) Industri Kerajinan Kerang- Kerangan
Kabupaten Sumenep dengan wilayah kepulauan dan laut yang luas
menghasilkan banyak potensi kelautan yang bisa diolah menjadi hasil industri,
diantaranya adalah kerang-kerangan. Lokasi industri ini yaitu di Kecamatan
Raas dengan pangsa pasar Bali dan Yogyakarta.
h) Industri Rokok
Industri Rokok di Kabupaten Sumenep sangat didukung oleh
tersedianya bahan baku lokal yang cukup serta kwalitas yang baik sehingga
mampu menghasilkan produk rokok dengan cita rasa dan aroma yang khas.
Lokasi industri ini berada di Kecamatan Bluto, Pasongsongan, Pragaan dan
Lenteng.
i) Industri Perahu Kayu
Industri Perahu Kayu sangat diperlukan sebagai daya dukung alat
transportasi laut yang efisien untuk menghubungkan pulau-pulau serta
keperluan para nelayan untuk mengeksploitasi hasil kekayaan laut dimana
104
105
baru bagi dunia usaha di suatu daerah dengan harapan dapat menciptakan
produk unggulan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi baik dipasar
dalam negeri maupun di pasar luar negeri. Dengan begitu peluang kerja
bagi usia produktif akan semakin banyak dan pemerintah akan lebih
mudah dalam meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat.
Dalam penelitian ini, iklim usaha dilihat dari sejauh mana tingkat
keberhasilan pemerintah daerah dalam mengatur, membina dan
memotivasi pelaku UKM agar tetap menjaga hasil produksinya menjadi
produk yang dapat berdaya saing dengan produk-produk lain yang ada
diluar daerah.
Iklim Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang terdapat
dikabupaten Sumenep hingga saat ini tetap terjaga kondusifitasnya.
Pemerintah daerah (Disperindag) dalam menangani iklim usaha bagi
UKM agar selalu berjalan dengan baik yaitu dengan menerapkan
beberapa strategi dengan mengeluarkan beberapa program, karena
mengingat pentingnya untuk menjaga kondusifitas iklim usaha sama
halnya menjaga kesejahteraan masyarakat daerah melalui perekonomian
dikabupaten Sumenep.
Adapun program yang pernah dilakukan oleh pemerintah daerah
dalam hal ini adalah Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten
Sumenep yang memiliki tugas dan tanggung jawab yaitu melalui
pemberdayaan bagi usaha kecil yang baru merintis dengan bentuk
106
4.4.2
107
108
4.4.3
layanan
monitoring,
evaluasi,
pembinaaan
dan
109
Memberikan
pelayanan
konsultasi
bisnis
yang
ingin
mengkonsultasikan
permasalahannya.
Pada
Dinas
110
dan
partisipatif
masyarakat,
yang
dimulai
dengan
111
yaitu
dapat
mengetahui
pengembangan
industri
dan
peran
penting
dalam
laju
perekonomian
masyarakat.
UKM,
perlu
menggabungkan
keunggulan
local
112
113
114
4.4.4
115
dan
nasional.
Strategi
pemerintah
dalam
membabantu
116
4.5 Pembahasan
Strategi pembangunan ekonomi melalui pemberdayaan Usaha Mikro
Kecil dan Menengah (UMKM) pada dasarnya akan mengembangkan kesempatan
kerja bagi penduduk dan upaya untuk mencapai stabilitas ekonomi, serta
mengembangkan basis ekonomi dan kesempatan kerja yang beragam.
Pembangunan ekonomi akan berhasil bila mampu memenuhi kebutuhan dunia
usaha. Dalam penilitian ini akan dibahas terkait dengan Strategi Pengembangan
Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang dilakukan oleh Dinas
Perindustrian dan Perdagangan Dalam Meningkatkan Perekonomian Masyarakat
yang dilihat dari 4 (empat) indikator diantaranya; penciptaan iklim usaha bagi
UMKM, pembuatan informasi terpadu, pendirian pusat konsultasi dan
pengembangan usaha, dan system pemasaran bersama.
4.5.1
117
fasilitas
dan
sarana-sarana
sosial
lainnya.
Kondisi
Daerah
dalam
mencapai
pembangunan
melalui
dalam
menyusun, merencanakan
dan
melaksanakan
118
119
120
4.5.2
121
informasi
terpadu
adalah
suatu
tempat
yang
122
4.5.3
Lincolin
Arsyad
pendirian
pusat
konsultasi
dan
dengan
masyrakat.
Apabila
Pemerintah
berhasil
123
Perindustrian
dan
Perdagangan
Kabupaten
Sumenep
124
upaya
peningkatan
adaptasi
terhadap
kebutuhan
pasar,
125
bagi
UMKM.
Keterlibatan
pemerintah
dalam
kemitraan,
dan
koordinasi
pemberdayaan,
sanksi
Perindustrian
dan
Perdagangan
Kabupaten
Sumenep
126
Disperindag
Kabupaten
Sumenep
dalam
127
usaha yang satu dengan usaha yang lainnya merasa saling membutuhkan,
saling memperkuat dan tentunya dapat saling menguntungkan. Seperti
yang diungkapkan oleh Lincolin Arsyad, dalam Subandi, (2011:123)
bahwa
pembuatan
menghindari
skala
system
pemasaran
yang tidak
bersama
ekonomis
dalam
bertujuan
produksi,
untuk
dan
128
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari hasil kegiatan dan pembahasan dalam penelitian ini, tentang Strategi
Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, Dan Menengah (UMKM) Untuk
Meningkatkan Perekonomian Masyarakat Kabupaten Sumenep dilihat dari empat
(4) indikator yang dijadikan fokus dalam penelitian ini, strategi yang keluarkan
dapat dikatan berhasil, namun tidak sepenuhnya pelaksanaan dari strategi
tersebut berjalan sesuai dengan harapan. Adapun kesimpulan dari keempat fokus
tersebut, adalah sebagai berikut:
5.1.1
yaitu
129
130
5.1.2
5.1.3
mendirikan
pusat
konsultasi
yaitu
melalui
perkumpulan
131
5.1.4
5.2 Saran
Adapun saran peniliti dari hasil kesimpulan yang telah dipaparkan diatas
yaitu:
5.2.1
132
5.2.2
5.2.3
dengan
cara
mengumpulkan
masyarakat
melalui
DAFTAR PUSTAKA
133
Ekonomika
Pembangunan,
BPFE-
134
Penyusunan
Kurikulum
Pem. Prov Jatim, Badan Pusat Statistik Jatim, 2012, Survey UMKM jawa timur 2012Pedoman Pencacah, Surabaya
135
Sumber Media:
Tabloid Info Sumenep Edisi 186-187, 11 September & 1 Oktober 2013
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/08/konsep-strategi-definisi perumusan.html
http://www.depkop.go.id
http://www.kadin-indonesia.or.id/enm/images/dokumen/KADIN-98-314426092008.pdf
http://www.koperasiukm.com/tag/permasalahan-umkm
http://www.kemenkeu.go.id/fullText/2006/40~PMK.07~2006Per.HTM
LAMPIRAN 1
PEDOMAN WAWANCARA
dari strategi
tersebut?
e) Sejauh mana keberhasilan strategi tersebut, adakah data yang
menunjang ketercapaian strategi yang Bapak keluarkan?
B. Bagi Pegawai
a) Sejauh ini, bagaimana perkembangan iklim usaha UMKM yang
terdapat dikabupaten Sumenep, apakah sudah sesuai dengan
keinginan Disperindag dan UKM?
xvi
xviii
ini,
bagaimana
Bapak
melakukan
interaksi
dengan
masyarakat?
b) Adakah pusat konsultasi khusus bagi masyarakat pelaku UMKM?
c) Sejauh ini, Strategi apa yang digunakan oleh saudara selaku
pimpinan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Sumenep
untuk mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah
dikabupaten Sumenep?
xix
B. Bagi Pegawai
a) Sejauh ini bagaimana pelaksanaan konsultasi masyarakat dengan
instansi saudara?
b) Adakah strategi yang dikeluarkan oleh pimpinan saudara dalam
menyediakan pusat konsultasi bagi masyarakat?
c) Strategi apa yang digunakan oleh instansi saudara dalam
mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah yang ada
dikabupaten Sumenep?
d) Bagaimana pelaksanaan strategi tersebut? adakah output yang
diperoleh bagi instansi dan pelaku UKM?
e) Apakah memiliki perbedaan strategi atas pengembangan yang
digunakan pada usaha mikro, usaha kecil dan usaha menengah yang
ada dikabupaten Sumenep?
xx
xxi
xxii
C. Bagi Masyarakat
a) Selama ini, bagaimana system pemasaran dari hasil produksi UKM
saudara?
b) Pernahkah system pemasaran bersama bagi UMKM dilakukan oleh
Disperindag? dan apabila pernah, apa output yang diperoleh bagi
UKM Saudara?
c) Event apa yang sering dilakukan oleh pihak Dinas Perindustrian dan
Perdagangan Kabupaten Sumenep dalam menyediakan pasar
produksi UMKM Kabupaten Sumenep atau system pemasaran
bersama di Kabupaten Sumenep?
d) Peluang apa saja yang pernah diberikan oleh pihak Disperindag
terhadap kemajuan UKM saudara?
xxiii
LAMPIRAN 2
DOKUMENTASI OBSERVASI
Program Pelatihan dan Bantuan Peralatan oleh Disperindag Kabupaten
Sumenep
xxiv
LAMPIRAN 3
DOKUMENTASI WAWANCARA
xxv
xxvi
CURRICULUM VITAE
A. DATA PRIBADI
Nama
Mohammad Rohedi
Jenis Kelamin
Laki-laki
Agama
Islam
Kewarganegaraan
Indonesia
Status
Belum Kawin
Pekerjaan
Mahasiswa
Alamat
B. DATA PENDIDIKAN
1) SDN Pragaan Laok II
C. PENGALAMAN ORGANISASI
1) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Wiraraja Sumenep pada tahun 2012-2013 sebagai anggota.
2) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Wiraraja Sumenep pada tahun 2013-2014 sebagai wakil ketua
BEM.
Demikian curriculum vitae ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat
dipergunakan sebagaimana mestinya.
Sumenep, Juni 2014
Yang Membuat,
Mohammad Rohedi