Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada jaman sekarang mainan anak-anak sangat banyak, dengan beragam variasi bentuk
dan jenisnya. Mulai dari yang tradisional sampai modern, dari yang manual sampai otomatis.
Semenjak perkembangan jaman, industri mainan juga telah berkembang pesat. Banyak
ditemui permainan modern yang bisa dimainkan langsung lewat gadget dengan segala
kelebihan dan kekurangannya. Namun yang jadi perhatian sekarang adalah industri mainan
tradisional yang semakin hari semakin tergerus oleh perkembangan jaman. Telah banyak
mainan tradisional yang sepi peminat. Terlebih lagi mainan berbahan dasar kayu seperti
puzzle, mobil-mobilan dan lain-lain. Mainan ini yang sudah mulai jarang dimainkan oleh
anak-anak dijaman sekarang. Pengembangan tentunya perlu untuk memberikan inovasi baru
pada industri mainan tradisional.
PT Automiya adalah perusahaan yang memproduksi mainan anak-anak berbahan dasar
kayu. perusahaan ini sangat mengetahui bahwasanya industri mainan tradisional sangat
tertinggal jauh dengan industri mainan modern. Maka dari itu perusahaan ini berusaha
mengembangkan produk untuk menarik minat konsumen untuk kembali menggunakan dan
melestarikan mainan tradisional terutama berbahan dasar kayu. PT Automiya sekarang
mempunyai dua tugas yakni mengembangkan produk mainan tradisional berbahan dasar kayu
dan juga mengatur strategi untuk menarik minat konsumen agar kembali mencintai produkproduk tradisional.
Metode yang digunakan dalam perusahaan ini untuk mengembangkan produk ada 2
yakni QFD (Quality Function Deployment) dan analisis SWOT (Strength, Weakness,
Opportunity, dan Threats). QFD sendiri digunakan untuk mengetahui apa keinginan dari
konsumen mengenai produk yang akan dibuat. dengan mengetahui apa yang diinginkan oleh
konsumen maka akan memudahkan dalam proses merancang desain serta perencanaan
produksi. Sedangkan analisis SWOT digunakan sebagai strategi perusahaan dalam
meciptakan produk. Strategi yang disusun secara sistematis dengan berbagai pertimbangan
baik dari internal seperti alur produksi, manajemen produksi, manajemen biaya sampai pada
eksternal perusahaan seperti karakteristik produk pesaing, pangsa pasar yang akan dikuasai.

1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum modul 1 tentang pengembangan produk adalah sebagai
berikut :
1. Mengerti dan memahami apa yang dimaksud dengan proses pengembangan produk.
2. Mampu menerapkan konsep keilmuan tentang pengembangan produk ke dalam bentuk
praktis.
3. Mampu membuat suatu konsep pengembangan produk dengan menggunakan metode
QFD ( Quality Function Deployment ).
4. Mampu melakukan analisis dari keinginan konsumen dan peningkatan kualitas produk
dengan menggunakan rumah kualitas (HOQ) sebagai bagian dari QFD.

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pengembangan produk
Pada umumnya, perusahaan memproduksi produk yang sesuai dengan kebutuhan atau
keinginan konsumen, oleh karena itu produk bisa diartikan sebagai alat pengukur kepuasan
konsumen. Dimana tingkat kepuasan konsumen sangat berpengaruh terhadap pengembangan
sebuah produk. Apabila produk yang dihasilkan oleh perusahaan belum bisa memuaskan
konsumen maka perusahaan harus melakukan pengembangan terhadap produk yang dibuat
dengan mengetahui apa yang diinginksn oleh konsumen (voice of customer). Tidak hanya
tentang kepuasan konsumen, perusahaan juga harus melakukan pengembangan terhadap
persaingan bisnis. Disini yang paling berperan adalah pesaing dimana perusahaan harus
mampu memberikan pelayanan yang lebih, baik dari sisi harga, inovasi produk, atau respon
yang cepat. Atau juga bisa gabungan dari ketiganya.
Pengembangan produk untuk internal dari perusahaan biasanya menggunakan metode
QFD (Quality Functtion Deployment). Sedang yang berperan di luar perusahaan biasanya
menggunakan metode analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threats).
2.1.1 QFD (Quality Function Deployment)
Dalam sebuah pengembangan produk yang menjadi masalah utama adalah tingkat
kepuasan konsumen. Konsumen berhak menilai sebuah produk. Penilaian konsumen terhadap
produk merupakan evaluasi terhadap perusahaan. Berkomunikasi dengan konsumen atau
pelanggan merupakan cara untuk mengetahui apa saja yang menjadi keinginan atau
kebutuhan konsumen. Konsep QFD dikembangkan untuk menjamin bahwa produk yang
memasuki tahap produksi benar-benar akan memuaskan kebutuhan konsumen dengan cara
membentuk tingkat kualitas yang diperlukan pada setiap tahap pengembangan produk. Yang
diutamakan dari QFD adalah keterlibatan pelanggan pada proses pengembangan produk
sesegera mungkin. Filosofi yang sering terdengar adalah konsumen tidak akan puas terhadap
suatu produk meskipun suatu produk yang telah dihasilkan perusahaan dirasa telah sempurna.
QFD sendiri merupakan praktek merancang suatu proses sebagai tanggapan terhadap
kebutuhan pelanggan. Dengan menerjemahkan apa yang dibutuhkan oleh konsumen menjadi
apa yang dihasilkan oleh produsen. QFD memberikan produsen petunjuk untuk apa yang
harus di prioritaskan kebutuhan pelanggan, mencari tanggapan inovatif terhadap kebutuhan
pelanggan, serta memperbaiki proses hingga tercapai efektifitas tertinggi. Melakukan

perbaikan proses secara langsung memungkinkan produsen untuk menghasilkan produk yang
dapat melebihi harapan konsumen. Tujuan QFD adalah agar konsumen tidak menolak dan
tidak komplain terhadap produk yang dibuat melainkan konsumen semakin menginginkan
produk tersebut dengan pemenuhan harapan secara terus menerus terhadap konsumen.
Tahap - tahap implementasi QFD antara lain :
1. Tahap pengumpulan voice of customer (VOC) dengan melakukan survei untuk
memperoleh suara pelanggan. Biasanya dengan menyebarkan kuesioner.
2. Tahap pengumpulan data kualitatif dengan menanyakan secara langsung yakni seberapa
penting atribut dalam memenuhi kebutuhannya dengan atau tanpa atribut lainnya.
3. Diagram affinitas, yakni dengan mengelompokkan informasi kualitatif dengan dua jenis
sumber, yang pertama adalah internal dengan melakukan brainstorming oleh pembuat
diagram affinitas dan yang kedua eksternal dengan melakukan wawancara kepada
pelanggan.
4. Kuantifikasi data, kepentingan relatif, tingkat performansi kepuasan pelanggan, dan
tingkat kompetisi performansi kepuasan pelanggan untuk masing-masing kebutuhan.
5. Analisa hasil, berdasarkan data kuantitatif dapat diketahui prioritas kebutuhan pelanggan
yang akan dimasukkan dalam matriks penemuan QFD. Dalam matriks penemuan QFD
biasanya terdapat 7 tipe data yaitu sebagai berikut
1. Kepentingan pelanggan
2. Performansi kepuasan pelanggan untuk produk saat ini
3. Performansi kepuasan pesaing
4. Sasaran (Goal) yang ingin dicapai terhadap operasi perbaikan
5. Titik penjualan (sales point)
6. Pembobotan (raw weight)
7. Normalisasi pembobotan (normalized raw weight)
(Alfredo Tutuhatunewa, dosen program studi teknik industri fakultas teknik universitas
pattimura, Ambon. Aplikasi metode QFD dalam pengembangan produk air minum kemasan)
2.1.2 Analisi SWOT
Rangkuti, 1997 dalam Nurmianto 2004. Analisa SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisa ini didasarkan pada
logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strenggths) dan peluang (Opportunities),
namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weaknesses) dan ancaman
(Threats). Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan
misi, tujuan, strategi, dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis
(strategic planner) harus menganalisa faktor-faktor strategis perusahaan (kekuatan,
kelemahan, peluang dan ancaman) dalam kondisi yang ada saat ini. Hal ini disebut dengan
Analisis Situasi. Model yang paling populer untuk analisis situasi adalah Analisis SWOT.

(Eko nurmianto, Arman Hakim Nasution) program pascasarjana, program studi manajemen
industri ITS Surabaya, PERUMUSAN STRATEGI KEMITRAAN MENGGUNAKAN
METODE AHP DAN SWOT (Studi kasus pada kemitraan PT. INKA dengan indutri kecil
menengah di wilayah keresidenen Madiun)

BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Prosedur Praktikum
Berikut ini adalah prosedur praktikum modul 1 :
1. Praktikan membuat identitas perusahaan (nama, logo, serta visi dan misi).
2. Praktikan membuat dan menyebarkan kuesioner untuk mengetahui apa yang diinginkan
konsumen (Voice of Customer). Kuesioner yang digunakan ada 3, yang pertama kuesioner
terbuka untuk mengetahui pendapat konsumen, kuesioner yang kedua kuesioner tertutup
berisi tentang produk yang dikembangkan, dan kuesioner yang ketiga berisi perbandingan
produk pesaing dan produk yang akan dikembangkan.
3. Praktikan melakukan pengembangan produk menggunakan QFD.
4. Praktikan merancang strategi perusahaan menggunakan analisis SWOT.
5. Praktikan melakukan analisis terhadap pengembangan dan strategi yang dilakukan
perusahaan.
3.2 Flowchart Praktikum

Gambar 3.1 flowchart pelaksanaan praktikum

BAB IV
PENGOLAHAN DATA

Anda mungkin juga menyukai