Nama Kelompok :
1. Indah Ilmi Puspita (21012010090)
2. Sherly Anindhya Merya L. T (21012010192)
3. Katherine Situmorang (21012010290)
4. Laura Geoveni Rumahorbo (21012010300)
5. Very Dwi Yulianto (21012010351)
6. Dyna Arofatul Baiyinah (21012010389)
DAFTAR ISI........................................................................................................................................... ii
ii
A. Memahami langkah-langkah Pengembangan Produk dan Jasa
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller, pengembangan produk adalah strategi
untuk pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk baru atau yang dimodifikasi ke
segmen pasar yang sekarang. Mengembangkan konsep produk menjadi produk fisik untuk
meyakinkan bahwa gagasan produk dapat diubah menjadi produk yang dapat diwujudkan.
2. Pemunculan gagasan
1
Pengevaluasian ide-ide baru merupakan bagian penting dari perencanaan dan
pengembangan produk baru. Suatu produk dikatakan berhasil ketika produk tersebut
dapat memuaskan kriteria manajemen untuk keberhasilan komersial. Manajemen
memerlukan suatu prosedur penyaringan dan evaluasi yang akan menghapus ide-ide
yang tidak akan menjanjikan sesegera mungkin. Tujuannya adalah untuk
mengeliminasi ide-ide yang paling tidak menjanjikan sebelum terlalu banyak waktu dan
dana yang dikucurkan ke dalamnya.
4. Analisis bisnis
2
3. Menjelaskan jumlah penjualan, sasaran laba, dan strategi pemasaran selanjutnya.
6. Pengembangan Produk
Contoh, produsen telepon seluler memiliki mesin khusus untuk menguji ponsel-
ponsel buatannya agar tahan terhadap bantingan. Jika ditemukan hal-hal yang tidak
memuaskan, produk tersebut perlu didesain ulang. Sudah tentu hal-hal yang
memuaskan harus dilihat berdasarkan sudut pandang konsumen, bukan produsen. Pada
umumnya, produsen-produsen besar saat ini mengkaji produknya secara terus-menerus
agar nama produk yang dibuat tetap terjaga. Uji coba yang tepat dan akurat,
berimplikasi pada citra merek atau perusahaan. Pada akhirnya akan diminati oleh
3
konsumen.
8. Komersialisasi
Jika hasil uji pemasaran positif, perusahaan akan memulai produksi dan pemasaran
berskala penuh. Perusahaan yang sudah memasuki tahapan komersial, harus sudah
mempersiapkan strategi penetapan harga dan keuntungan yang diharapkannya. Di
dalam tahapan ini, perusahaan sudah melaksanakan riset pemasaran terlebih dahulu,
terutama yang menyangkut kebutuhan, keinginan, selera, kepuasan para konsumen
yang akan dituju.
4
B. Memahami Penggunaan QFD dan HOQ untuk Rekayasa Nilai
5
Tahap 1 : Product Planning
Pada metode ini, tahap pertama disebut tahap perencanaan produk. Menurut
Liu, pada tahap ini ada matriks HOQ (House of Quality). Sesuai istilahnya matriks ini
merupakan rumah dari suara-suara konsumen. Matriks ini berfungsi mengkonversi
voice of costume secara langsung terhadap persyaratan teknis.
Bagian A: Data tersebut berdasarkan input penelitian dalam HOQ untuk mengidentifikasi
kebutuhan konsumen melalui wawancara.
Bagian B : Berisikan tiga jenis data yaitu: Tingkat kepentingan dari tiap kebutuhan
konsumen. Data tingkat kepuasan konsumen terhadap produk-produk yang dibandingkan.
Tujuan strategis untuk produk atau jasa baru yang akan dikembangkan
Bagian C : Berisikan persyaratan-persyaratan teknis terhadap produk atau jasa baru yang
akan dikembangkan. Data persyaratan teknis ini diturunkan berdasarkan “suara konsumen”
yang telah diperoleh pada bagian A. Untuk setiap persyaratan teknis ditentukan satuan
pengukuran, dan target yang harus dicapai. Pengukuran terdiri dari 3, yaitu: Semakin besar
semakin baik (target maksimal tidak terbatas), Semakin kecil semakin baik (target
6
maksimal adalah nol) dan Target maksimalnya adalah sedekat mungkin dengan suatu nilai
nominal dimana tidak terdapat variasi disekitar nilai tersebut.
Bagian D : Korelasi antara bagian c dengan bagian A ( suara konsumen ) yang ditunjukkan
melalui simbol-simbol.
Bagian E : Berisikan keterkaitan antar persyaratan teknis yang satu dengan persyaratan
teknis yang lain yang terdapat pada bagian C. Korelasi antar persyaratan teknis tergantung
pada pengukuran dari setiap persyaratan teknis, ada dua kemungkinan: o Positive Impact
(Perubahan pada persyaratan teknis 1 yang akan menimbulkan pengaruh positif terhadap
pengukuran persyaratan teknis 2) x Negative Impact (Perubahan pada persyaratan teknis 1
yang akan menimbulkan pengaruh negatif yang sedang terhadap pengukuran persyaratan
teknis 2).
Bagian F : Berisikan tiga macam jenis data, yaitu: Tingkat kepentingan (ranking)
persyaratan teknis, technical benchmarking dari produk yang dibandingkan dan target
kinerja persyaratan teknis dari produk yang dikembangkan.
7
1.3 Manfaat dalam menerapkan QFD
8
C. Membuat Desain Produk dan Jasa
10
1.4.2 Hasil Jasa Produk
11
D. Studi Kasus pada Sepeda Motor Listrik
Di masa sekarang keberadaan mesin sebagai alat penunjang dalam semua lini pekerjaan
sangatlah penting. Karena dengan adanya mesin dapat mempercepat selesainya suatu
pekerjaan dan mengurangi tenaga manusia yang dibutuhkan. Dengan semakin
berkembangnya teknologi di bidang transportasi, beberapa produsen kendaraan berlomba–
lomba untuk menampilkan produksi unggulannya. Kali ini akan menampilkan sebuah
produk kendaraan yang ramah lingkungan dimana tenaga penggeraknya menggunakan
sebuah motor listrik dengan ditenagai sebuah baterai sebagai sumber tenaga utamanya.
Adapun nama produk tersebut adalah sepedat motor listrik sigesit yang sudah mulai dikenal
di Indonesia. Proses perancangan produk ini di dasari pada semakin terbatasnya energy fosil
di dunia,maka dari itu dirancanglah sebuah sepeda motor listrik yang di harapkan sebagai
pengganti sepeda motor yang ada selama ini. Adapun definisi dari perancangan produk ini
adalah merupakan cara untuk menghasilkan sejumlah barang dari suatu industri. Atau
produk-produk yang kita gunakan dan temui setiap hari, tentunya dibuat melalui
perancangan produk yang telah melalui proses beberapa tahapan yang berhubungan dengan
standar kelayakan suatu produk.
Produksi motor listrik di Indonesia semakin gencar. Kendaraan ramah lingkungan ini
mendapat sambutan baik pemerintah. Di samping itu, beberapa motor listrik dijual dengan
harga murah. Penggunaan motor listrik dinilai lebih unggul daripada motor berbahan bakar
fosil. Hal tersebut didasari oleh berbagai alasan, di antaranya suara mesin yang cenderung
lebih halus, efisiensi lebih tinggi, akselerasi spontan, perawatan yang mudah dan murah,
serta ramah lingkungan.
Ada banyak sekali motor listrik yang hadir dengan membawa beragam kelebihan, selain
menawarkan efesiensi bahan bakar yang semakin baik motor dengan tenaga listrik juga
memiliki desain yang tidak kalah dengan motor bergaya konfensional, salah satunya adalah
GEISTS type T1800.
Motor listrik Gesits menggunakan tenaga listrik dengan daya motor 5KW. Sekali pengisian
daya, motor listrik Gesits bisa digunakan untuk berkendara sejauh sekitar 50 kilomter untuk
baterai tunggal dan 100 kilometer untuk baterai ganda. Untuk performanya sendiri bisa
mencapai kecepatan maksimal kurang lebih 70 km/jam.
12
Untuk pengisian daya baterainya sendiri, ternyata terbilang sangat mudah dan cepat. Pengisian
daya baterai motor listrik Gesits hanya membutuhkan waktu 3-4 jam saja sampai baterai terisi
penuh.
Dalam pengembangan motor listrik GESIT maka dilakukan penelitian dan survey terhadap
koresponden terkait dengan aspek-aspek berikut:
Aspek ekonomi :
1. harga motor si gesits sangat mahal
2. harga tidak sesuai kualitas produk
3. adanya biaya perawatan rutin
Aspek ergonomi :
1. belum tersedianya stasiun pengisian batrai
2. motor si Gesits kurang nyaman dikendarai
3. si Gesits susah di operasikan
4. suspensi yang keras
Aspek durability :
1. baterai si Gesits kurang awet
2. si Gesits kurang Tangguh dan kuat
Aspek performance :
1. Memiliki jarak tempuh yang pendek dalam sekali pengisisan baterai
2. memerlukan perawatan rutin dan khusus
Aspek fitur :
1. fitur yang tidak lengkap
13
2. tidak memiliki indicator kapasitas baterai
14
Setelah memperoleh nilai TKK pada tiap nomer atribut, dilakukan perangkingan TKK dari
yang tertinggi 5,0 (rangking 1) dan seterusnya sehingga ke 13 nomer atribut mendapat
rangking.
Perencanaan karakter teknis dengan Quality Functional Development (QFD) Fase 1 House
of Quality pada metode QFD merupakan tahapan sistematis menerjemahkan “Voice of
Customer” menjadi persyaratan teknis dan operasional, kemudian mendokumentasikan dan
menggambarkan terjemahan tersebut dalam bentuk matrix. QFDFase I merupakan
tahapmenghubungkan kebutuhan konsumen (Voice of Customer) dengan karakteristik
Teknik (Technical Characteristic) dari produk yang akan dirancang.
15
Setelah dilakukan evaluasi terhadap penelitian yang dilakukan, Dari beberapa pengalaman
para pengemudi sigesit,khususnya yang digunakan oleh ojek online
maka didapatkan beberapa kekurangan pada produk ini yaitu:
1. Si gesit kurang nyaman dikendarai
2. Belum banyak tersedianya stasiun pengisi baterai
3. Baterai sigesit kurang awet
4. Si gesit kurang tangguh dikendarai
Untuk pengembangan produk selanjutnya, maka solusi yang dapat dilakukan adalah sebagai
berikut :
1. Perbaikan Suspensi Depan agar Lebih lembut saat menerjang jalan berlubang.
2. Secara bertahap melakukan penambahan stasiun pengisian batrai.
3. Memberikan kemudahan sistem tukar baterai dan diskon harga baterai untuk
penggantian baterai baru.
4. Menambah bobot berat kendaraan dan memperbaiki kualitas bahan terutama pada
bagian chasis motor.
16
Kesimpulan :
Dari tulisan diatas dapat disimpulkan, bahwa sebelum melakukan Perancangan sebuah
produk,sebaiknya dilakukan sebuah evaluasi dari produk tersebut melalui sebuah metode baik
itu metode Kano,Quality of deployment (QFD) dan sebagainya, dan dari hasil tersebut bisa
dilakukan analisa produk untuk selanjutnya dilakukan perbaikan dari produk tersebut sebelum
di distribusikan secara komersial.
17
DAFTAR PUSTAKA
18