Anda di halaman 1dari 30

i

ANALISIS PERKEMBANGAN PARIWISATA TERHADAP KONDISI

SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DI KECAMATAN RUMBIA

KABUPATEN JENEPONTO

DIAJUKAN OLEH

SELFIRA

NIM : 9183770410385

INSTITUT TURATEA INDONESIA (INTI) KABUPATEN JENEPONTO

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

TAHUN 2022
ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

memberi rahmat, berkat, Kesehatan dan kemudahan sehingga penulisan proposal

yang berjudul “Analisis perkembangan pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi

masyarakat di kecematan rumbia kabupaten jeneponto” dapat di selesaikan dengan

baik sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan studi untuk mencapai gelar

sarjana.

Dalam penulisan proposal ini, penulis telah banyak menerima bimbingan,

saran, motivasi dan doa dari berbagai pihak .Oleh karena itu, pada kesempatan ini

penulis mengucapkan terimah kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang

telah memberikan bantuan dan bimbingan selama peyusunan proposal ini, yaitu

kepada:

1. Bapak Anwar Rifai selaku ketua yayasanp Pendidikan turatea Indonesia

(YAPTI) jeneponto

2. Bapak Dr. H.Maksud Hakim, S.pd. SE.MM selaku rektor institut turatea

Indonesia kabupaten jeneponto.

3. Bapak Dr.H.Maksud Hakim.S.pd,SE,MM. Selaku pembimbing I dan Bapak

Drs.H.Sijaya.MM. Selaku pembimbing II yang telah meluangkan waktunya


iii

untuk memberikan bimbingan dan petunjuk sejak proposal ini disusun hingga

selesai.

4. Bapak dan ibu dosen serta staf Institut Turatea Indonesai (INTI) kabupaten

jeneponto yang telah memberikan pengetahuan kepada penulis sejak duduk

dibangku kuliah hingga selesai.

5. Pimpinan perusahaan/instansi/sekolah beserta seluruh staf,

6. Rasa salut dan hormat yang setinggi-tingginya penulis sampaikan kepada

ibunda dan ayahanda, serta keluarga yang telah mendoakan dengan ihklas dan

tulus kepada allah SWT. Disertai dengan dorongan dan pengertian yang

mendalanm sekali sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal ini. Saya

hanya mampu menyatakn bahwa tidak ada pengorbanan yabg sia-sia, setiap

perjuangan yang kita lakukan adalah bukti ketundukan manusia terhadap

penciptanya.

Semoga Allah SWT membalas budi dan pengorbanan yang diberikan.

Akhir kata, penulis menyadari bahwa proposal ini, masih jauh dari

kesempurnaan dikarenakan keterbatasan pengetahuan, pengalaman, dan

kemampuan penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan

kritikan dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan proposal

ini lebih baik lagi. Dengan segala kerendahan hati, penulis berharap proposal

ini dapat bermanfaat bagi pembaca, dan peneliti selanjutnya.


iv

HALAMAN PERSETUJUAN

Yang bertanda tangan dibawah ini menerangkan bahwa:

Nama : Selfira

No. stanbuk /NIRM : 9183770410385

Jenjang : SI

Program studi : Ekonomi pembangunan

Judul skripsi : Analisa perkembangan pariwisata terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat di kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto

Mahasiswa tersebut diatas skripsinya telah diperiksa dan disetujui untuk

mengikuti ujian skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

starta satu (S-I) di institute turatea Indonesia (INTI) kabupaten jeneponto

Menyetujui,

Pembimbing I pembimbing II

Dr.H.Maksud Hakim, S,pd,SE,MM. Drs.H.Sijaya,MM.


v

Mengetahui

Wakil rektor I

Bidan akademik dan kemahasiswaan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………….2
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................................3
DAFTAR ISI.................................................................................................................5
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................6
A. Latar belakang masalah......................................................................................6
B. Rumusan masalah...............................................................................................8
C. Tujuan penelitian................................................................................................8
D. Manfaat penelitian..............................................................................................8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................................9
A. Analisis perkembangan pariwisata.....................................................................9
1. Pengertian pengembangan............................................................................10
2. Pengembangan periwisata.............................................................................10
3. Jenis jenis pariwisata.....................................................................................13
4. Pengelolaan pariwisata..................................................................................15
5. Meningkatkan perekonomian........................................................................21
B. Perumusan hipotesis.........................................................................................22
BAB IV METODE PNELITIAN................................................................................23
A. Daerah Penelitian..............................................................................................23
B. Metode Pengumpulan data...............................................................................24
C. Sumber data......................................................................................................24
C. Definisi operasional..........................................................................................26
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................28
vi
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah

Sektor pariwisata merupakan kontribusi dan driven pengembangan

ekonomi daerah dan penciptaan lapangan kerja termurah. Dewasa ini bagi

Sebagian masyarakat berwisata bukan lagi suatu kemewahan akan tetapi

sudah menjadi kebutuhan kegiatan pariwisata merupakan salah satu sektor

yang berperan dalam proses pembangunan wilayah yaitu memberikan

kontribusi dalam meningkatkan pendapatan suatu daerah maupun masyarakat.

Dalam peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 5 tahun 2010 tentang

rencana jangka [Panjang menengah nasional (RPJMN) 2010-2014

menyatakan bahwa pariwisata mempunyai peranan penting dalam mendorong

kegiatan ekonomi, meningkatkan citra Indonesia, meningkatkan kesejahteraan

masyarakat, dan memberikan perluasan kesempatan kerja.

Industri pariwisata merupakan sektor ekonomi yang memiliki

pertumbuhan yng sangat cepat dibandingkan sektor ekonomi lainnya.

Pariwisata juga telah terbukti mampu menjadi solusi dalam menopang

ekonomi daerah, karena dapat menghasilkan devisa dan sekaligus diharapkan

dapat meciptakan usaha bagi masyarakat dan meciptakan kesempatan kerja.

Pariwisata adalah serangkaian kegiatan perjalanan yang dilakukan oleh

perorangan atau kelompok dari tempat tinggal asalnya ke berbagai tempat


2

dengan tujuan melakukan kunjuangan wisata dan bukan untuk bekerja atau

mencari penghasilan ditempat tujuan. Kunjungan yang dimaksud bersifat

semenatara dan pada waktunya akan kembali ke tempat semula. Pengertian

pariwisata menurut WTO (world tourism organization) adalah berbagai

aktivitas yang dilakukan oleh orang-orang yang mengadakan perjalanan untuk

dan tinggal diluar kebiasaan lingkunganya.

Secara umum, pariwisata adalah perjalanan yang dilakukan oleh

seseorang dalam jangka waktu tertentu dari suatu tempat ke tempat lain selain

tempat tinggalnya dengan melakukan perencanaan sebelumnya, tujuannya

untuk rekreasi atau untul suatu kepentingan sehingga keinginannya dapat

terpenuhi.

pengembangan pariwisata bekelanjutan sebenarnya bukan hanya

tanggung jawab pemerintah saja namun masyarakat juga harus berperan aktif

untuk menciptakan tempat pariwisata yang memilki daya Tarik untuk

dikunjungi . hal yang harus dilakukan masyarakat untuk mencapai daerah

wisata dengan cara menjaga kelestarian alam, mempromosikan keunikan

budaya yang dimiliki setiap daerah guna untuk menarik wisatawan untuk

dapat berkunjung serta agar budaya tetap dikembangkan agar tidak terlupakan

oleh generasi mendatang.


3

B. Rumusan masalah

Dari uraian latar belakang diatas, pokok permasalahan dari penelitian

ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. .Bagaimana dampak perkembangan pariwisata terhadap kondisi sosial

ekonomi masyarakat dikecamatan Rumbia?

2. .bagaimana dampak dari pengembangan kawasan wisata didaerah

kecamatan Rumbia?

C. Tujuan penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

1. untuk menganalisis dampak perkembangan pariwisata terhadap kondisi

sosial ekonomi masyarakat dikecamatan Rumbia

2. Untuk menganalisis dampak dari pengembangan Kawasan wisata diderah

kecamatan Rumbia.

D. Manfaat penelitian

1. Sebagai sumber informasi tentang adanya dampak sosial ekonomi

terhadap perkembangan pariwisata.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberi sumbangan pemikiran serta

wacana terkait dampak sosial ekonomi dan menjadi sumber referensi bagi

pembaca dalam pengembangan periwisata


4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Analisis perkembangan pariwisata


5

1. Pengertian pengembangan

Pengembangan adalah salah sat bagian manajemen yang menitik

beratkan pada implementasi potensi budaya yang harus dilaksanakan

dengan rentang waktu dan beberapa langkah sistematis yang dapat

mengarah pada pencapaian hasil, dan hasil yang dicapai diharapkan pada

perencanaan manajemen dengan kegiatan yang sangat spesifik untuk

mencapai tujuan visi, tujuan dan sasaran rencana tersebut.

Menurut Marihot T. Efendi H, pengembangan didefinisikan sebagai

usaha yang terencana dari organisasi untuk meningkatkan pengetahuan,

keterampilan, dan kemampuan pegawai. Pengembangan ini menekankan

pada peningkatan pengetahuan untuk melakukan pekerjaan dimasa yang

akan datang yang dilakukan melalui pengingtegrasian dengan kegiatan

lain.

2. Pengembangan periwisata

Pengembangan periwisata dalam kamus Bahasa Indonesia sebagai hal

cara hasil kerja. Secara umum pengembangan objek wisata diartikan

sebagai usaha mendorang perubahan kepariwisataan dengan tujuan

memperoleh keuntungan dan manfaat yang lebih baik. GBHN 1998

menyatakan bahwa penembangan objek wisata ditujukan untuk

mendayagunakan sumber dan potensi keperiwisataan menjadi kegiatan

ekonomi yang dapat diandalkan untuk penerimaan divisa, memperluas dan


6

meratakan kesempatan kerja bagi masyarakat setempat, membangun

daerah, memperkenalkan alam dan budaya bangsa. Objek wisata adalah

ciri khas suatu daerah yang ditunjang oleh keadaan alam dan budaya

susatu daerah. Dalam literature kepariwisataan luar negeri objek wisata

dikenal dengan: “Tourism attraction” yang segala sesuatu menjadi daya

tarik bagi orang yang mengujungi suatu daerah. (Hermawan, 2018)

Pengembangan periwisata pada suatu daerah tujuan wisata, baik secara

lokal, regional atau ruang lingkup nasional pada suatu negara sangat erat

kaitannya dengan pembangunan perekonomian daerah atau negara

tersebut. Daerah tujua wisata akan selalu memperhitungkan keuntungan

dan manfaat bagi rakyat banyak. Apabila daerah tersebut pariwisatanya

berkembang dengan baik, dengan sendirinya akan memberikan dampak

positif bagi daerah itu dan dapat memberikan lapangan kerja yang cukup

luas untuk masyarakat setempat.

Selain itu, dengan adanya perkembangan wisata menjadi salah satu

motivasi wisatawan untuk berkunjung pada suatu daerah tujuan wisata

tersebut. Wisatawan pasti berkeinginan untuk menyaksikan dan melihat

keindahan alam maupun segala hal yang ada didalamnya.

Untuk itu disuatu dareah wisata harus menyajikan atau membangun

beberapa objek dan atraksi wisata yang menarik, agar wisatawan selalu

berminat untuk mengunjungi daerah wisata tersebut. Tidak hanya objwk


7

dan atraksi wisata yang menarik melainkan juga harus mengembangkan

produk-produk baru. Pengembangan suatu produk pada dasarnya adalah

usaha yang dilakukan secara sadar dan berencana untuk memperbaiki

produk yang sedang berjalan atau menambah jenis produk yang dihasilkan

ataupun yang akan dipasarkan

Hendaknya suatu produk baru sesuai dengan kebtuhan konsumen.

Oleh karena itu, produk baru tidak mungkin dihasilkan secara kebetulan,

tetapi harus melalui riset dan Analisa pasar. Dalam kepariwisataan,

pengembangan produk baru perlu menjadi pemikiran ahli-ahli pariwisata,

khususnya para pengelola yang langsung menangani sektor kepariwisataan

tersebut.

Sehingga dapat disingkat bahwa pengembangan pariwisata merupakan

suatu rangkaian upaya yang dilakukan dengan tujuan mewujudkan

keterpaduan dalam penggunaan berbagai sumber daya pariwisata dalam

mengintregasikan segala bentuk aspek diluar pariwisata yang berkaitan

secara langsung maupun tidak langsung guna kelangsungan

pengembangan pariwisata yaitu memajukan, merperbaiki, dan

meningkatkan kondisi kepariwisataan suatu obyek dan daya tarik wisata

sehingga mampu menjadi mapan dan ramai untuk dikunjungi oleh

wisatawan serta mampu memberikan suatu manfaat baik bagi masyarakat


8

disekitar obyek dan daya tarik dan lebih lanjut akan menjadi sumber

pemasukan bagi pemerintah.

3. Jenis jenis pariwisata

Seseorang yang melakukan perjalanan pariwisata ke suatu daerah biasanya

karena ingin sekedar untuk berjalan-jalan ataupun karena ada urusan

bisnis di suatu daerah. Berikut ini berbagai jenis pariwisata menurut

spillane;

a. Pariwisata untuk menikmati perjalanan

Jenis pariwisata ini dilakukan oleh orang-orang yang meninggalkan

tempat tinggalnya untuk mencari darah segar, memenuhi kehendak

tahunya, menikmati keindahan alam, atau bahkan untuk mendapatkan

ketenangan diluar kota.

b. Pariwisata untuk kebudayaan

Jenis ini dilakukan karena adanya keinginan untuk mempelajari adat

istiadat, kelembangan, dan cara hidup rakyat daerah lain, ataupun

untuk mengunjungi tempat bersejarah.

c. Pariwisata untuk rekreasi

Jenis ini dilakukan oleh orang-orang yang menghendaki pemanfaatan

hari-hari liburnya untuk beristirahat, memulihkan Kembali kesegaran

jasmani dan rohaninya.

d. Pariwisata untuk olahraga


9

Dalam hal ini, pariwisata terbagi menjadi dua yaitu: pariwisata bagi

mereka yang akan melakukan pariwisata besar dan kecil atau untuk

berlatih.

e. Pariwisata untuk urusan usaha dagang

Perjalanan usaha ini adalah bentuk professional travel atau perjalanan

karena ada kaitannya dengan pekerjaan atau jabatan yang tidak

memberikan kepada pelakunya baik pilihan daerah tujuan maupun

pilihan waktu perjalanan.

f. Pariwisata untuk konvensi

Konvensi sering dihadiri oleh ratusan dan bahkan ribuan peserta yang

bisasanya tinggal beberapa hari dikota atau negara penyelenggaraan .

Menurut fandeli pariwisata menurut daya tariknya dapat

dibedakan menjadi 3 bagian yaitu;

a. Daya tarik alam

Periwisata daya tarik alam yaitu pariwisata yang dilakukan dengan

mengunjungi daerah tujuan wisata yang memiliki keunikan daya

tarik alamnya, seperti laut, pesisir pantai,gunung, lembah, air

terjun, hutan dan objek wisata yang masih alami.

b. Daya tarik budaya

Pariwisata daya tarik budaya merupakan suatu wisata yang

dilakukan dengan mengunjungi tempat-tempat yang memiliki


10

keunikan atau kekhasan budaya, seperti kampung naga, tanah

toraja, kampung adat banten, kraton kesepuhan Cirebon, keraton

Yogyakarta, dan obyek wisata budaya lainnya.

c. Daya tarik minat khusus

Pariwisata ini merupakan pariwisata yang dilakukan dengan

mengunjungi obyek pariwisata yang sesuai dengan minat seperti

wisata olahraga, wisata rohani, dan wisata kuliner.

4. Pengelolaan pariwisata

Pengelolaan yaitu mengendalikan atau menyelenggarakan berbagai

sumber daya secara berhasil guna untuk mencapai sasaran. Objek dan

daya tarik wisata umumnya terdiri dari hayati dan non hayati, dimana

masing-masing memerlukan pengelolaan sesuai dengan kualitas dan

kuantitas objek wisata tersebut.

Pengelolaan dalam pariwisata harus didasarkan pada

perencanaan yang matang. Perencanaan berarti melakukan perhitungan

terhadap segala sesuatu sebagai perencanaan dimasa yang akan datang.

Perencanaan terhadap pariwisata pada dasarnya harus dilaksanakan

untuk meningkatkan perekonomian masyarakat. Hal ini disebabkan

sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat menjadi

andalan bagi suatu daerah dalam meningkatkan pendapatan

masyarakat dan kesempatan kerja. Dalam perencanaan pariwisata,


11

kecenderungan pertumbuhan penduduk, ketersedian lahan cadangan,

pembangunan fasilitas, dan kemajuan teknologi serta penerapannya

harus dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam perencanaan

pariwisata.

Selain itu, kualitas sumber daya manusia pengelola pariwisata

tentunya menjadi faktor yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan

pariwisata tersebut. Hal ini disebabkan dalam mengelolah pariwisata

diperlukan keahlian dan pengalaman, serta kinerja yang baik.

Adapun peranan pemerintah dinas kebudayaan dan pariwisata

dalam pengelolaan pariwisata, yaitu perencanaan pariwisata,

pembangunan pariwisata, kebijakan pariwisata dan peraturan

pariwisata. Karena pemerintah merupakan salah satu stakeholder

didalam pengelolaan bidang pariwisata. Pemerintah juga memilki

fungsi sebagai pembuat berbagai kebijakan tentang pariwisata pada

suatu daerah serta berperan dalam meningkatkan devisa dan

pendapatan asli daerah melalui bidang pariwisata.

Bukan hanya pemerintah, masyarakat juga merupakan salah

satu pilar utama dalam meningkatkan potensi sektor pariwisata, karena

pada dasarnya pilar pariwisata itu terdiri dari pemerintah, swasta dan

masyarakat yang sering disebut sebagai tiga pilar utama pariwisata.

Setelah pemerintah mengeluarkan kebijakan mengenai pengembangan

sektor pariwisata yang diiringi dengan regulasi tentunya. Kemudian


12

pihak swasta yang secara professional menyediakan jasa pelayanan

bagi pengembangan pariwisata tersebut, maka tugas masyarakat

adalah selain senantiasa membangkitkan kesadaran tentang pentingnya

pariwisata juga menumbuh-kembangkan kreatifitas yang melahirkan

berbagai kreasi segar yang mengundang perhatian untuk kemudian

menjadi daya pikat pariwisata.

Adapun konsep pengelolaan pariwisata mengunakan konsep

sapta pesona merupakan mewujudakan suasana kebersamaan semua

pihak untuk terciptanya lingkungan alam dan budaya luhur bangsa,

sehingga terkait dengan dukungan dan peran masyarakat sebagai tuan

rumah dalam upaya menciptakan lingkungan dan suasana kodusif.

Kita harus menciptakan suasana indah dan mempesona, dimana saja

dan kapan saja. Khususnya ditempat-temapat yang banyak dikunjungi

wisatawan dan pada waktu melayani wisatawan. Dengan kondisi dan

suasana yang menarik dan nyaman, wisatawan akan betag tingggal

lebih lama, merasa puas atas kunjungan dan memberikan kenangan

indah dalam hidupnya.

1. Aman

Menciptakan lngkungan yang aman bagi wisatawan dan

berlangsungnya kegiatan kepariwisatawan, sehingga wisatawan

tidak merasa cemas dan dapat menikmati kunjungannya. Suasana

aman dapat dilakukan melalui beberapa cara, antara lain:


13

a. Tidak mengganggu wisatawan

b. Menolong dan melindungi wisatawan

c. Bersahabat terhadap wisatawan

d. Memelihara keamanan lingkungan

e. Membantu memberi informasi kepada wisatawan

f. Menjaga lingkungan yang bebas dari bahaya penyakit menular

2. Tertib

Menciptakan lingkungan yang tertib bagi berlangsungnnya

kegiatan kepariwisatawan yang mampu memberikan layanan

teratur dan efektif bagi wisatawan. Adapun cara-cara yang

dilakukan yaitu:

a. Mewujudkan budaya antri

b. Memelihara lingkungan dengan mentaati peraturan yang

berlaku

c. Disiplin dan tepat waktu

d. Serba terarur, rapi dan lancer

e. Semua sisi kehidupan berbangsa dan bermasyarakat

menunjukkan keteraturan yang tinggi

3. Bersih

Menciptakan lingkungan yang bersih bagi berlangsungnya

kegiatan kepariwisatawan yang mampu memberikan layanan


14

higenis bagi wisatawan. Bentuk aksi yang dilaukukan untuk

menciptakan lingkungan bersih, sebagia berikut :

a. Tidak membuang sampah atau limbah sembarangan

b. Turut menjaga kebersihan sarana dan lingkungan daya tarik

wisata

c. Menyiapakan sajian makanan dan minuman yng higenis

d. Menyiapkan perlengkapan penyajian makanan dan minuman

yang bersih

e. Pakaian dan penampilan petugas yang bersih dan rapi

4. Sejuk

Menciptakan lingkungan yang nyaman bagi berlangsungnya

kegiatan kepariwisataan yang mampu menawarkan suasana yang

nyaman dan rasa betah bagi wisatawan, sehingga mendorong lama

tinggal dan kunjungan lebih Panjang. Dapat dilakukan dengan

cara:

a. Melaksanakan penghijauan dengan cara menanam pohon

b. Memeliahara penghijauan didaya tarik wisata serta jalur

wisata

c. Menjaga kondisi sejuk dalam ruangan umum, hotel,

penginapan, restoran, alat transportasi dan tempat lainnya

5. Indah
15

Menciptakan lingkungan yang indah bagi berlangsungnya

kegiatan kepariwisatawan yang mampu menawarkan suasana yang

menarik dan membutuhkan kesan yang mendalam bagi wisatawan,

sehingga mendorong promosi kekalangan/pasar yang lebih luas

dan potensi kunjngan ulang. Adapun cara untuk menciptakan

keindahan, anatara lain:

a. Menjaga keindahan daya tarik wisata dalam tatanan yang

harmoni dan alami

b. Menata tempat tinggal dan lingkungan secara teratur, tertib

dan serasi serta menjaga karakter lokal

c. Menjaga keindahan vegetasi, tanaman hias dan peneduh

sebagai elemen estetika lingkungan yang bersifat natural.

6. Ramah

Menciptakan lingkungan yang ramah bagi berlangsungnya

kegiatan keperiwisatawan yang mampu menawarkan suasana yang

akrab, bersahabat serta seperti dirumah sendiri bagi wisatawan,

sehingga mendorong minat kunjungan ulang dan promosi yang

positif bagi prospek pasar yang lebih luas. Bentuk aksi yang

dilakukan yaitu:

a. Bersikap sebagai tuan rumah yang baik dan rela membantu

wisatawan

b. Memberi informasi tentang adat istiadat secara sopan


16

c. Para petugas bisa menampilkan sikap dan perilaku yang

terpuji

d. Menampilkan senyim dan keramahtamahan yang tulus

7. Kenangan

Menciptakan memori yang berkesan bagi wisatawan, sehingga

pengalaman perjalanan/kunjungan wisata yang dilakukan dapat

terus membekas dalam benak wisatawan, dan menumbuhkan

motivasi untuk berkunjung ulang, hal ini dapat dilakukan melalui

beberapa cara antara lain:

a. Menggali dan mengangkat keunikan budaya lokal

b. Menyajikan makanan dan minuman khas lokal yang bersih,

sehat dan menarik

c. Menyediakan cenderamata yang menarik, unik/khas sera

mudah dibawa.

5. Meningkatkan perekonomian

a. Pengertian ekonomi

Ekonomi adalah aktivitas manusia yang berhubungan dengan

produksi, distribusi, pertukaran, dan komsumsi barang dan jasa.

Ekonomi secara umum atau secara khusus adalah aturan rumah tangga

atau menajemen rumah tangga. Ekonomi juga dikatakan sebagai ilmu

yang menerangkan cara-cara menghasilkan, mengedarkan, membagi


17

serta memakai barang dan jasa dalam masyarakat sehingga kebutuhan

materi masyarakat dapat terepenuhi sebaik-baiknya. Kegiatan ekonomi

dalam masyarakat adalah mengatur urusan harta kekayaan biak yang

menyangkut kepemilikan, pengembangan maupun distribusi.

b. Peningkatan perekonomian masyarakat

Peningkatan adalah sebuah cara yang dilakukan untuk

mendapatkan keterampilan dan kemampuan menjadi lebih baik.

Sedangkan perekonomian yang mempunyai kata dasar ekonomi

berasal dari oikos dan nomos. Oikos adalah rumah tangga dan nomos

berarti mengatur. Dari dasar kata ekonomi tersebut lalu mendpaat

imbuhan per-dan-an sehingga menjadi kata kata perekonomian yang

memiliki pengertian Tindakan, aturan atau cara tentang mengelola

ekonomi rumah tangga dan tujuannya untuk memenuhi kebutuhan

hidup.

Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa peningkatan

perekonomian masyarakat adlaah cara atau usaha yag dilakukan oleh

masyarakat dalam mengatur perekonomian rumah tangga untuk

menjadi lebih baik dengan tujuan dapat memnuhi kebutuhan hidup.

Tujuan dari perekonomian adalah untuk mensejahterakan dan

memenuhi kebutuhan hidup masyarakat serta mencapai kemudahan

masyrakat maka akan tercipta kesejahteraan kelangsungan hidup yang

produktif.
18

B. Perumusan hipotesis

Hipotesis ini akan di uji kebenarannya dan hasil ujian ini akan dapat dipakai

sebagai masukan yaitu menentukan kebijakan bagi peningkatan sektor

pariwisata. Hipotesis adalah suatu pernyataan yang masih lemah

kebenarannya atau belum ada pembuktiannya. Sesuai dengan judul diatas

maka dapat diambil hipotesis yaitu:

1. Di duga terdapat pengaruh positif antara jumlah wisatawan terhadap

pendapatan sektor pariwisata di Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto

Diduga terdapat pengaruh positif antara …tingkat terhadap pendapatan

sektor pariwisata di Kecamatan Rumbia Kabupaten Jeneponto


19

BAB III

METODE PNELITIAN

A. Daerah Penelitian

Adapun daerah penelitian ini adalah dilakukan dilokasi penelitian

bertempat di kecamatan. Rumbia kabupaten Jeneponto tentang

perkembangan pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di

kecamatan. Rumbia kabupaten jeneponto. Adapun alas an memilih objek

lokasi penelitian tersebut adalah menjadi tempat pemberdayaan masyarakat

pada sektor pariwisata.

B. Metode Pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan oleh penulis dalam

penelitian ini meliputi:

1. Observasi, yaitu penulis melakukan pengamatan dan pencatatan langsung

yang secara sistematis terhadap penelitian tentang perkembangan


20

pariwisata terhadap kondisi sosial ekonomi masyarakat di kecamatan

rumbia kabupaten jeneponto.

2. Wawancara yang dilakukan oleh peneliti adalah wawancara bebas

terstruktur, artinya peneliti mengadakan wawancara langsung dengan

unsur pemerintah daerah, kecamatan, pihak pengelola wisata, dan

masyarakat, dan wawancara bebas artinya peneliti bebas mengajukan

pertanyaan-pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya.

3. Studi Pustaka, yaitu pengambilan data dengan membaca literature atau

hasil-hasil penelitian yang relevan dengan pengembangan pariwisata

berbasis masyarakat tepatnya di kecamatan rumbia kabupaten jeneponto.

C. Sumber data

Sumber data dalam penelitian ini dijaringn dari sumber data primer

dan sekunder sesuai dengan tujuan penelitian ini.

1. Data primer

Sumber data primer adalah sumber data utama yang digunakanuntuk

menjaring berbagai data dan informasi yang terkait dengan fokus yang

dikaji. Hal ini dilakukan melalui metode wawancara dan observasi.

2. Data sekunder

Sumber data sekunder adalah sumber data pendukung yang diperlukan

untuk melengkapi data primer yang dikumpulkan. Hal ini dilakukan


21

sebagai upaya penyesuain dengan kebutuhan data lapangan. Data

sekunder terutama diperoleh melalui dokumentasi.

D. Metode Analisis

Menurut miles dan Huberman, penelitian kualitatif dilakukan secara

interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga

datanya sudah jenuh. Aktivitas dalam analisis data, yaitu data reducation, dan

display, dan conclusion drawing/verification, setelah peneliti melakukan

pengumpualn data, maka peneliti melakukan anticipatory sebelum melakukan

reduksi data, setelah data direduksi maka Langkah selanjutnya adalah

mendisplaykan data dengan penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya. Setelah itu penarikan

kesimpulan dan verifikasi yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh

bukti yang valid dan konsisten.

1. Pengumpulan data

Pengumpulan data merupakan Langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data tanpa

mengetahui Teknik pengumpulan data, maka penelitian tidak akakn

mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan.

2. Reduksi data

Reduksi data merupakan komponen pertama analisis data yang

mempertegas, memperpendek, membuat hal yang tidak penting dan


22

mengatur data sedemikian rupa sehingga simpulan peneliti data

dilakukan.

3. Sajian data

Sajian data merupakan suatu rangkaian informasi yang memungkinkan

kesimpulan secara singkat dapat berarti cerita sistematis dan logis makna

peristiwanya dapat dipahami.

4. Penarikan kesimpulan

Dalam awal pengumpulan data, peneliti sudah harus mengerti apa arti

dan hal-hal yang ditemui dengan mencatat peraturan-peraturan sebab

akibat dan berbagai proporsi sehingga penarikan simpulan dapat

dipertanggung jawabkan.

C. Definisi operasional

Definisi operasional adalah suatu rumusan yang mencakup ruang lingkup dan

ciri-ciri untuk menjadikan produk penelitian. Dengan definisi operasional

maka peneliti mengetahui Batasan indicator dari suatu variable agar dapat

memudahkan dalam mengukur menggunakan teori yang ada. Adapun definisi

operasional mengenai pengembangan pariwisata melalu strategi promosi

wisata pada dinas pariwisata Kabupaten Jeneponto kecamatan Rumbia,

sebagai berikut:

1. Aspek dalam melakukan promosi


23

a. Melakukan inventarisasi atau mendata objek wisata yang layak

dipromosikan

b. Melakukan pameran agar dapat secara langsung memasarkan wisata

yang ada di kecamatan Rumbia

2. Aspek pendukung promosi

a. Dinas pariwisata bekerja sama dengan Lembaga pemerintah, pihak

swasta dan POKDARWIS dalam melakukan promosi wisata

b. Dinas pariwisata melakukan promosi dengan menggunakan media

cetak, media elektronik dan sosial media.


24

DAFTAR PUSTAKA

Damanik, Janianton, 2018 “pariwisata Indonesia”, Yogyakarta , Pustaka belajar


Pitana, I Gede. 2018, pengantar ilmu pariwisata. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Hermawan Hary. 2018, metode kualitatif untuk riset pariwisata. Indonesia culture
Karyono, Hari. 2017. Kepariwisataan. Jakarta: PT. Grasindo
Yoeti, Oka A. 2017. Pengantar ilmu pariwisata. Bandung: Angkasa.
Soebagyo. 2018. Strategi pengembangan pariwisata diindonesia. Jurnal liquidity,
1(2). 153-158
Suwantoro, Gamal.2019. dasar-dasar pariwisata. Yogyakarta: ANDI
Wulandari, Dwi Pratiwi. (2018). Analisis Dampak Perkembangan Pariwisataterhadap
Perubahan Kondisi Sosial Ekonomimasyarakat Desa Kersik Tuo Kecamatan Kayu
Aro Kabupaten Kerinci. Ensiklopedia of Journal Vol. 1 No.1 Oktober

Anda mungkin juga menyukai