Pembimbing I :
Pembimbing II :
Alamat : Institut Agama Islam (IAI) Yasni Bungo Jalan Lintas
Sumatra Km. 4 Kel.SeiBinjai, Kec. Batin III, Kab.
Bungo.
Assalamu’alaikum.Wr.Wb
Setelah membaca dan mengadakan perbaikan, maka kami berpendapat bahwa
proposal skripsi yang disusun oleh saudara/i HANIF AGUSTRIA NIM/NIRM
PI.01.218.4478/13004-1118-25020, Prodi: PENDIDIKAN AGAMA ISLAM dengan
judul “PERAN GURU AKIDAH AKHLAK DALAM MENYEIMBANGKAN
ILMU DAN MORAL SISWA DI MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI 1
BUNGO”, telah disetujui untuk di seminarkan. Demikian persetujuan ini disampaikan.
Wassalamu’alaikum.Wr.Wb.
Pembimbing I Pembimbing II
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Sholawat dan salam semoga senantiasa tetap tercurahkan kepada baginda Nabi
Muhammad SAW yang telah mengantar umatnya untuk menuntut ilmu, sehingga
Karya ilmiah dalam bentuk skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian
persyaratan guna memperoleh gelar sarjana Strata Satu (SI) pada kampus Institut
Agama Islam Yayasan Nurul Islam (Yasni) Bungo. Peneliti menyadari bahwa dalam
menyusun Proposal Skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu mohon kritik dan
saran dari semua selama proses penyelesaian karya ilmiah ini. Banyak pihak yang telah
memberikan konstribusi, baik langsung maupun tidak langsung, oleh karena itu pada
kesempatan ini, peneliti mengaturkan banyak terima kasih dan penghargaan yang tak
terhingga kepada:
1. Prof. Dr. H. Suaidi Asyari, M.A, Ph.D, selaku ketua kopertasi Wilayah XIII UIN
STS Jambi.
2. Bapak Drs. H. Idham Kholik, ME selaku Ketua Yayasan Nurul Islam (Yasni)
Bungo.
3. Bapak Dr. Muhammad Solihin, S. Ag, S.Pd, M. Pd.I selaku Rektor Institut Agama
4. Bapak dan Ibu Dosen Institut agama Islam Yayasan Nurul Islam (Yasni) Bungo dan
segenap karyawan juga staf yang telah banyak membantu dalam penyelesaian
5. Kepala Sekolah, Guru, dan Tenaga Kerja MTs N 1 Bungo Kecamatan Muko-Muko
Bathin VII Kabupaten Bungo yang telah membantu penulis dan memberikan data
kepada penulis.
6. Kedua orang tua saya yang telah membantu baik dari segi material maupun moral
serta memberi semangat kepada saya sehingga Proposal Skripsi ini selesai.
7. Seluruh keluarga saya yang telah memberi semangat dan motivasi sehingga
Demikian juga kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu.
Semoaga konstribusi yang telah diberikan mendapat balasan pahala dari Allah SWT dan
mudah-mudahan Proposal Skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan pembaca, Aamiin ya
Penulis
HANIF AGUSTRIA
NIM : PI.01.218.4478
DAFTAR ISI
B. k...............................................................................................................................7
1. Pengertian Akhidah Akhlak..................................................................................7
2. Ruang Lingkup Akhidah Akhlak...........................................................................7
C. Ilmu Dan Moral...................................................................................................32
D. Penelitian Yang Relevan........................................................................................34
E. Kerangka Berpikir.................................................................................................35
BAB III METODOLOGI PENELITIAN...............................................................36
A. Jenis Penelitian.....................................................................................................37
B. Lokasi Penelitian..................................................................................................38
C. Jenis Dan Sumber Data........................................................................................37
D. Teknik Pengumpulan Data..................................................................................38
E. Teknik Analisis Data ...........................................................................................39
F. Teknik Keabsahan Data.......................................................................................42
G. Jadwal Penelitian..................................................................................................45
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................46
BAB I
PENDAHULUAN
Peran guru dalam proses belajar mengajar sangat penting karena guru sering
didik, baik potensi kognitif maupun potensi psikomotoriknya. 1 Dalam hal ini guru
dibidang keilmuan tetapi juga dalam cara berprilaku. Dalam UU No. 14 tahun
2005 tentang guru dan dosen pasal 1 ayat 1 dijelaskan bahwa guru adalah
usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah.2
menuju pencerahan (pengetahuan), atau dari yang tidak tahu menjadi tahu.
batin), pikiran (intelek) dan jasmani anak anak. Pada kamus besar indonesia,
pendidikan diartikan sebagai proses pengubahan sikap dan prilaku seseorang atau
1
Novan Ardy Wiyani, Dasar Dasar dan Teori Pendidikan: Hakikat Guru (Yogyakarta: Gava
Media,2021), h.42
2
UU Revublik Indonesia No. 14 Tahun 2005, Guru dan dosen (Jakarta: Lembaran Negara RI
Tahun 2005, Nomor 157).
sekelompok orang sebagai upaya mendewasakan manusia melalui upaya
Di era globalisasi yang semakin maju seperti sekarang ini, banyak memberikan
pengaruh yang positif maupun negatif bagi peserta didik. Jika peserta didik tidak
yang kita temui hari ini masih banyak peserta didik yang salah dalam
memanfaatkan kemajuan teknologi dan tidak sesuai dengan harapan dan cita cita
dari pada pendidikan itu sendiri. Gejala tersebut ditandai dengan kenakalan anak
kemajuan teknologi anak-anak dapat megakses apa saja yang ingin mereka lihat
Sehubungan dengan hal tersebut, yang paling penting untuk ditanamkan pada
setiap peserta didik adalah dasar yang kuat seperti akhlak yang terpuji sedini
pendidik, sudah seharusnya kita selalu menjaga peserta didik dari pengaruh
negatif yang timbul dari berbagai aspek salah satunya pengaruh kemajuan di era
globalisasi ini. Guru sebagai tauladan harus mampu memberikan contoh yang
Pembinaan akhlak pada peserta didik sangatlah penting, karena salah satu
faktor kegagalan pendidikan islam selama ini adalah rendahnya akhlak peserta
3
Novan Ardy Wiyani, Dasar Dasar dan Teori Pendidikan: Hakikat Pendidikan (Yogyakarta:
Gava Media,2021), h.1
didik. Kelemahan pendidikan agama islam diindonesia disebabkan karena
pendidikan selama ini hanya menekankan kepada proses pentransferan ilmu siswa
saja, dan kurang dalam proses transformasi nilai nilai luhur keagamaan kepada
siswa untuk membimbing agar menjadi manusia yang berkepribadian kuat dan
berakhlak mulia.
sama dari seluruh warga sekolah, seperti adanya kerja sama antara kepala sekolah
MTs dengan semua guru, baik guru akhidah akhlak maupun guru mata pelajaran
lain dan wali kelas. Dengan adanya kerja sama dari seluruh warga sekolah, maka
pembinaan akhlak kepada siswa dapat berjalan dengan baik dan dapat
Peran guru sangat lah penting dalam memperbaiki akhlak siswa, guna
masyarakat, kemajuan negara dan bangsa. Hal hal yang diuraikan diatas sangat
mengharapkan kenerja dari guru guru yang lebih efektif dalam menanamkan dan
meningkatkan karakter siswa yang lebih baik, bukan hanya dibidang keilmuan
yang mumpuni tapi juga menjadi insan yang berakhlak mulia. Serta
dan perangkat pembelajaran yang dapat memperbaiki keilmuan dan etika siswa di
MTs N 1 Bungo.
B. Fokus Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penelitian ini difokuskan
Pada Peran Guru Akhidah Akhlak Dalam Menyeimbangi Ilmu Dan Etika Siswa
Kabupaten Bungo.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan fokus penelitian diatas maka rumusan
1. Bagaimana Peran Guru Akhidah Akhlak Dalam Menyeimbangi Ilmu Dan Etika
2. Apa saja faktor penghambat dan pendukung Guru Akhidah Akhlak Dalam
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
Adapun Penulisan skripsi ini dapat berguna sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan kajian penelitian yang relevan
oleh para peneliti yang lain, baik yang berkaitan dengan penelitian lanjutan yeng
2. Manfaat Praktis:
antara ilmu dan etika pada siswa serta wawasan tentang pentingnya keseimbangan
antara ilmu dan etika siswa. Penelitian ini juga sebagai salah satu syarat meraih
ditengah masyarakat.
BAB II
KAJIAN TEORITIS
A. Landasan Teori
1. Peran Guru
Kata peranan berasal dari peran, yang berarti sesuatu yang diharapkan dimiliki
orang yang memiliki kedudukan dalam masyarakat. Kita sering mendengar istilah
tugas yang menjadi tanggung jawab seseorang dalam melakukan sesuatu. Peran
yang dimaksud adalah peran guru dalam mengembangkan disiplin belajar dan
Guru adalah semua orang yang berwenang dan bertanggung jawab terhadap
pendidikan murid, baik secara individual atau klasikal, baik disekolah maupun
diluar sekolah.
Guru juga diartikan digugu dan ditiru, guru adalah orang yang dapat memberikan
respon positif bagi peserta didik dalam proses belajar mengajar, untuk sekarang
ini sangatlah diperlukan guru yang mempunyai basik, yaitu kompetensi sehingga
4
Depertemen Pendidikan Nasional, Kamus besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:Pusat
Bahasa:2008),h.461
proses belajar mengajar yang berlangsung berjalan sesuai dengan yang kita
harapkan.
Oleh karenanya, masalah sosok guru yang dibutuhkan adalah guru dapat
bidang. Guru adalah pendidik profesional. Pendidik adalah individu yang mampu
seluruh potensi anak didik baik potensi afektif, kognitif maupun psikomotorik.
Keberadaan guru sebagai salah satu komponen dalam sistem pendidikan sangat
relasi yang sangat dekat dengan peserta didiknya. Relasi antara guru dan peserta
takut pada peseta didik, akan tetapi relasi yang membutuhkan kesadaran pribadi
pendidikan baik dilingkungan formal maupun non formal dituntut untuk mendidik
dan mengajar. Karena keduanya mempunyai peranan penting dalam proses belajar
mendidik anak didik menjadi orang yang pandai tentang ilmu pengetahuan saja,
tetapi jiwa dan watak anak didik tidak dibangun dan dibina, sehigga disini
mendidiklah yang berperan untuk membentuk jiwa dan watak anak didik dengan
kata lain mendidik adalah transfer of values, memindahkan sejumlah nilai kepada
anak didik.6
yang berkompeten lebih mampu menciptakan lingkungan belajar yang efektif dan
mengelola kelasnya sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat optimal.
1) Guru sebagai pendidika dan pengajar, yakni harus ada kestabilan emosi, ingin
memajukan siswa, bersikap realistis, bersikap jujur dan terbuka, peka terhadap
masyarakat.
5
Mujtahid, Pengembangan Profesi Guru, (Malang:UIN Maliki Press 2011), h.33-34
6
Akmal Hawi, Kompetesi Guru Pendidikan Agama Islam. (Jakarta:PT Raja Grafindo Persada,
2014), h.9
3) Sebagai pemimpin.
berbagai metode mengajar dan harus menguasai stuasi belajar mengajar didalam
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada jalur pendidikan formal. Tugas
utama itu akan efektif jika guru memiliki derajat profesionalitas tertentu yang
memenuhi standar mutu atau norma etika tertentu. Sejalan dengan itu, guru
memiliki peran yang bersifat multifungsi lebih dari sekedar yang tertuang pada
produk hukum tentang guru, seperti UU No.14 Tahun 2005 tentang guru dan
dosen dan PP.No 74 Tentang guru. Bahwa guru berperan sebagai perancang,
7
Akmal Hawi, Kompetensi Guru Pendidikan Agama Islam (Jakarta:Raja Wali Press, 2014), h.45-
46
prasarana dan mengistimasi sumber-sumber pembiayaan operasional sekolah,
dan instasi terkait. Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, ada beberapa hal
(1) Mengerti dan memahami visi, misi, dan tujuan lembaga sekolah atau
(3) Mampu menyusun prioritas program sekolah secara terukur dan sitemastis,
seperti proses masa orientasi siswa, proses pembelajaran hingga proses evaluasi.
Semua capaian ditata laksanakan secara baik, sehingga setiap kemajuan yang
Guru juga dikatakan sebagai penggerak, yaitu mobilisator yang mendorong dan
peneliti, jiwa rasional, dan jiwa untuk maju. Kepribadian, seperti wibawa, luwes,
adil dan bijaksana, arif dan jujur, sikap objektif dalam mengambil keputusan,
penilaian terhadap aktifitas yang dikerjakan dalam sistem sekolah. Peran ini
serta kebijakan yang elevan demi kebaikan sistem yang ada disekolah, baik
artinya daya penggerak yang ada didalam diri seseorang untuk melakukan
dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak didalam diri siswa yang
dalam ruang lingkup proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan pada suatu lembaga formal. Serta seorang guru juga sangat berperan
dalam mendidik anak didiknya, tidak hanya memberikan ilmu pengetahuan tetapi
guru juga mampu memotivator dan mengatur kelas, sehingga anak didik yang
keahlian yang telah berlatih secara matang. Kematangan seseorang guru dalam
dan tanggung jawab guru tersebut bukan hanya dalam hubungannya dengan para
peserta didik dikelas akan tetapi menyangkut semua aspek yang bisa dilakukannya
tugas dan tanggung jawab profesinya. Guru harus sadar bahwa tungas dan
Demikian pula ia harus sadar bahwa dalam melaksanakan tugasnya selalu dituntut
tentu benar dimasa yang akan datang. Oleh karena itu guru dituntut agar selalu
jawab dalam membina hubungan dengan masyarakat berarti guru harus dapat
serta sekolah sebagai pembaharu masyarakat. Sebagai bagian tugas dan tanggung
2. Akidah Akhlak
antara arti kata ‘aqdan dan akidah adalah keyakinan itu tersimpul kokoh didalam
estimologis, aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum
oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. (Kebenaran) itu dipatrikan (oleh
manusia) didalam hati serta diyakini kesahihan dan keberadaanya (secara pasti)
Sesungguhnya agama islam adalah akidah yaitu sebagai ilmu yang membahas
tentang cara-cara meng-esa-kan allah atau ushuluddin yaitu ilmu yang membahas
9
Rama yulis, Dasar-dasar kependidikan suatu ilmu Pendidikan, (Jakarta:Kalam Mulia), h.155
soal-soal dasar- dasar agama, atau juga kalam ilmu yang mempelajari kalam
sendiri adalah setiap perkara yang dibenarkan oleh jiwa dan hati menjadi tentram
Dalam defenisi lain disebutkan bahwa aqidah adalah tali pengikat batin
manusia dengan yang diyakini-nya sebagai tuhan yang esa yang patut disembah
Sementara kata “akhlak” juga berasal dari bahasa arab, yaitu jamaknya tingkah
laku, perangai, tabi’at, watak, moral dan budi pekerti. Dalam kamus besar Bahasa
Indonesia, akhlak dapat diartikan budi pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan
sikap yang telah melekat pada diri seseorang dan secara spontan diwujudkan
dalam tingkah laku dan perbuatan. Jika indakan sepontan baik menurut pandangan
akal dan agama, maka disebut akhlakul karimah atau mahmudah. Akan tetapi bila
Akhlak adalah suatu sifat yang tertanam dalam jiwa yang dari sifat-sifat itu
10
Khalimi, Pembelajaran Akidah dan Akhlak, (Jakarta:Departemen Agama Republik Indonesia,
2009), h.123
1) Ilahiyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan
3) Sam’iyyat, yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang hanya bisa diketahui
lewat sami’ (dalil naqli Al-Qur’an dan sunnah seperti alam barzah, akhirat, azab
Selain yang terpapar diatas ruang lingkup akidah bisa juga mengikuti
perbuatan dan aktivitas manusia. Sebab apa saja perbuatan, amalan dan aktivitas
yang mencakup semua kegiatan, usaha dan upaya manusia, yaitu adanya nilai-
11
http://kita-klikyaoke.blogspot.com/2014/07/pengertian-dan-ruang-lingkup-aqidah-dan-html,
diakses pada tanggal 5 nov 2022 13:48:45 GMT
nilai perbuatan. Pendek kata, akhlak tidak membatasi lorong waktu dan tempat,
semua waktu dan tempat yang digunakan diperlukan akhlak, dan akhlak tidak
Akhlak kepada Allah merupakan akhlak yang paling tertinggi derajatnya. Jadi,
sebelum berakhlak kepada hal-hal yang lain akhlak kepada Allah harus
diutamakan. Disamping itu, akhlak merupakan perintah dan kewajiban yang telah
Ada beberapa bentuk akhlak kepada allah yang harus ditaati antara lain :
(c) Orang mukmin meski mempersiapkan dirinya untuk menghadapi masa depan
(d) Orang mukmin jangan menjadikan musuh Allah dan musuh orang mukmin
perhiasan, dan buah hati. Harta dan anak bisa membawa malapetaka dan
Nabi Muhammad sebagai utusan Allah yang terakhir, pada dirinya lekat
sumber keteladanan bagi umat manusia, dialah yang disebut induk akhlak islami.
Allah SWT mewajibkan kepada umat manusia agar bersifat santun dan
sebagaimana yang diisyaratkan dan diabadikan dalam Q.S Al Ahzab (33): (56-57)
ُّ اِ َّن الَّ ِذيْ َ!ن ُيْؤ ذُ ْو َن ال ٰلّهَ َو َر ُس ْولَهٗ لَ َعَن ُه ُم ال ٰلّهُ فِى
الد ْنيَا! َوااْل ٰ ِخ َر ِة َواَ َع َّد لَ ُه ْم َع َذابًا ُّم ِه ْينًا
Ada beberapa sikap dan prilaku santun yang harus dilakukan, antara lain :
(a) Mematuhi dan Mengikuti Sunnahnya
Allah.
Cakupan akhlak kepada diri sendiri adalah semua yang menyangkut persoalan
yang melekat pada diri sendiri, semua aktivitas, baik secara rohaniah maupun
secara jasadiyyah.
a. Pengertian ilmu
Secara istilah ilmu berasal dari bahasa arab, yakni ‘alima-ya’lamu-‘ilman yang
berarti mengerti atau memahami benar-benar. Dalam bahasa inggris istilah ilmu
berasal dari kata science, yang berasal dari bahsa latin scienta dari bentuk kata
kerja scire, yang berarti mempelajari dan mengetahui. 12 Istilah ilmu dan sains
menurut Mulyadi Kartanegara (2003:1) tidak berbeda, terutama sebelum abad ke-
19, tetapi setelah itu sains telah terbatas pada bidang-bidang fisik atau indrawi,
12
A. Susanto, Filsafat Ilmu: Filsafat Ilmu Pengetahuan: Hakikat Ilmu Pengetahuan (Jakarta: Buah
Askara), h.76-77
Menurut The Liang Gie (1998:88) ilmu sebagai pengetahuan, aktivitas, atau
metode satu kesatuan yang saling berkaitan. Ilmu adalah rangkaian aktivitas
ilmu ialah pengetahuan tentang suatu bidang yang disusun secara bersistem
ilmiah, yang berangkat dari perpaduan proses berfikir dedukatif (rasional) dan
induktif (empiris). Jadi, proses berfkir inilah yang membedakan antara ilmu dan
pengetahuan.
Adapun beberapa definisi ilmu menurut para ahli seperti yang dikutip oleh
tentang pekerjaan hukum kausal dalam suatu golongan masalah yang sama
tabiatnya, maupun itu menurut kedudukannya tampak dari luar, atau dari dalam.
satu sistem yang berasal dari pengamatan, studi dan percobaan untuk menentukan
13
Ivan Eldes Dafrita, “Ilmu dan Hakekat Ilmu Pengetahuan Dalam Nilai Agama,” h.161
Secara khusus, Suparlan Suharto (2005:84) mengemukakan tentang perbedaan
makna antara ilmu dan pengetahuan, dengan mengambil rujukan dari Webster’
menjelaskan tentang adanya suatu hal yang diperoleh secara biasa atau sehari-hari
sistematis, metodis, ilmiah, dan mencakup kebenaran umum mengenai objek studi
Dari beberapa defenisi ilmu yang dijelaskan para ahli diatas dapat disimpulkan
konsisten, dan bersifat umum tentang fakta dari pengamatan yang telah dilakuakn.
Dan berdasarkan defenisi diatas terlihat jelas ada hal prinsip yang berbeda antara
b. Pengertian Moral
Moral berasal dari bahasa latin yakni mores yang berarti adat kebiasaan.
Maksud moral ialah sesuai dengan ide-ide yang umum diterima tentang tindakan
manusia, mana yang baik dan wajar. Di indonesia ada beberapa makna dan tujuan
yang hampir sama dengan moral adalah akhlak (arab) dan etika (yunani). Susila,
kesusilaan, tata susila, budi pekerti, sopan santun, adab, perangai, tingkah laku,
dan kelakuan.14
14
Panuju dan Umami, Psikologi Remaja: Moral Reasoning (Yogyakarta: Tiara Wacana 2008),
h.135
Menurut Yusuf (2012:132) istilah moral berasal dari kata latin mos (moris),
yang berarti adat istiadat, kebiasaan, peraturan, tata cara kehidupan. Sedangkan
nilai atau prinsip-prinsip moral. Nilai-nilai moral itu; seperti seruan untuk berbuat
baik kepada orang lain, memelihara hak orang lain; dan larangan mencuri,
dikatakan bermoral, apabila tingkah laku orang tersebut sesuai dengan nilai-nilai
tingkah laku yang susila. Ciri-ciri khas seorang pria atau sekelompok orang
dengan prilaku pantas dan baik menyinggung hukum atau adat kebiasaan yang
mengatur tingkah laku. Sedangkan dalam kamus besar bahasa indonesia online
(kbbi.web.id, 2015) menyatakan bahwa moral adalah ajaran tentang baik buruk
Adapun moral ialah segala perbuatan yang dinilai baik dan perlu dilakukan. Serta
macam prilaku yang harus dipatuhi dan dihormati. Moral sendiri adalah kaidah
masyarakat dan sekelompok sosial. Yang dijadikan ukuran baik buruk untuk
manusia mengenai nilai sosial dan kebudayaan manusia selaku bagian dari
masyarakat yaitu moral. Sementara itu Wila Huki, dikutip dari Bambang Daroeso
2) Moral merupakan ajaran mengenai tata kehidupan yang lebih baik berdasar
bentuk dari pada tingkah laku seseorang dan menjadi gambaran kepribadian.
Ilmu sangatlah penting dalam kehidupan dan ini tertuang dalam beberapa
pandangan, hampir tidak ada yang mengatakan bahwasanya ilmu tidaklah penting,
salah satunya adalah pandangan islam terhadap kedudukan ilmu. Salah satu ciri
masalah ilmu (sains). Al-qur’an dan As-sunnah mengajak kaum muslim untuk
berpengetahuan pada derajat yang tinggi. Sebagian dari ayat-ayat Al-qur’an dan
As-sunnah yang relevan akan disebutkan dalam pembahasan masalah ini. Seperti
pentingnya membaca, pena dan ajaran untuk manusia. 15 Dalam surat Al-Alaq ayat
15
Mahdi Ghilsyani, “Filsafat Sains menurut Al-Qur’an” (Bandung: Penerbit Mizan,1986), h.39
ك ااْل َ ْ!ك َ!ر ۙ ُم الَّ ِذ ْي َعلَّ َم ِ ۚ َق خلَ!!ق ااْلِ نْس!ا َن ِمن عل
ۚ ِ َّ َ ِّاِ ْق!!رْأ بِاس! ِم رب
َ ُّق ا ْق! َ!رْأ َو َرب
ٍ َ ْ َ َ َ َ َك الذ ْي َخل َ ْ َ
menciptakan manusia dari segumpal darah, Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Mulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena, Dia mengajarkan manusia apa
Al-Qur’an juga mengatakan bahwa tidaklah sama antara orang yang tahu
!ِ َيَ ْستَ ِوى الَّ ِذيْ َ!ن َي ْعلَ ُم ْو َن َوالَّ ِذيْ َ!ن اَل َي ْعلَ ُم ْو َن ۗ اِنَّ َما َيتَ َذ َّك ُر اُولُوا ااْل َلْب
ࣖ اب
“(Apakah kamu orang musyrik yang lebih beruntung) Ataukah orang yang
beribadah pada waktu malam dengan sujud dan berdiri, karena takut kepada
sebenarnya hanya orang berakal sehat yang dapat menerima pelajaran.” (QS. Az-
yang akan memahaminya kecuali mereka yang berilmu.” (QS. AL-Ankabut 29:
Ayat 43).
Dan hanya orang-orang yang berilmulah yang takut kepada Allah SWT:
“Dan demikian (pula) diantara manusia, makhluk bergerak yang bernyawa, dan
sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Pengampun.” (QS. Fatir 35: Ayat 28).
kedudukan ilmu dan orang-orang yang berilmu, sejumlah hadis mengenai hal ini
dinisbahkan kepada Nabi SAW yang beberapa diantaranya kami kutip dibawah
ini.16
16
Ibid, h.40
Manusia sebagai khalifah Allah di muka bumi ini, mempunyai tugas pokok
untuk dirinya. Salah satunya adalah mengisi diri dengan ilmu-ilmu yang telah di
Moral, etika atau akhlak. Selain berilmu manusia juga dituntut untuk memilik
moral yang menjadi pendukung dari keilmuan yang dimiliki. Maka dari pada itu
moral juga memiliki kedudukan yang sangat tinggi dan penting dalam kehidupan
manusia.
Pada kesempatan kali ini kita akan membahas perihal moral dari sudut pandang
islam. Moral dalam bahasa agama identik dengan kata akhlaq, kata akhlaq berasal
dari bahasa arab yang merupakan bentuk jamak dari kata al-khuluq yang secara
kebijaksanaa, adat atau sopan santun. Akhlak juga bisa disebut dengan dorongan
Dalam Islam Akhlak merupakan faktor yang sangat penting dalam kehidupan
manusia. Oleh karena itu sumber ajaran islam tidak luput memuat akhlak sebagai
17
Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad al Ghazali, Ihya’ ‘Ulumuddin, Juz III,
(Semarang: Karya Taha, 2007), h.52
اَألخالَ ِق ِ
ُ ِْإمَّنَا بُعث
ْ ت ُألمَتِّ َم َم َكا ِر َم
Artinya :”Dan tidak lah Aku diutus melainkan untuk menyempurnakan akhlak
Ilmu dan Moral harus mampu berjalan beriringan tidak ada yang harus
mendahului, kedua-dua merupakan hal yang penting demi terciptanya tujuan dari
manusia diciptakan.
siswa, kerja sama dengan orang tua siswa dalam memberikan suri tauladan
pada siswa.
bahwa penelitian yang peneliti lakukan ini merupakan penelitian yang pernah
Islami Siswa.
D. Kerangka Berfikir
dibahas, serta menunjang dan mengarahkan peneliti sehingga data yang diperoleh
berfikirnya:
Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2011), h. 199.Djam’an Setori Dan Aan Komariah, Metodologi
Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2011), h, 130.Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian
Kualitatif, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1998), h. 130.Ibid. h. 87.Prastyo Irawan, Logika, dan
Prosedur Penelitian, (Jakarta: Press 1999), h. 86. Lexy J Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif,
(Bandung: Remaja Rosda Karya, 2008), h. 128.Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan:
Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 399.Djaman Satori
dan Aan Komariah, Metode Penelitian Kualitatif. (Bandung: Alfabeta, 2011), h, 219. Taufiq,
Strategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Pembentukan Akhlak Siswa di SMK 1 Palopo,
(Skripsi:STAIN Palopo,2010, h, 63.