Anda di halaman 1dari 31

1

PROPOSAL SKRIPSI

STRATEGI PEMBELAJARAN EVERY ONE IS A TEACHER


HERE DALAM RANGKA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR
SEJARAH KEBUDAYAAN ISLAM KELAS X DI MAN 2 KOTA
BATAM

Oleh :
ANIFAH ANDRIA DEWI
NIRM : 1207.18.1979

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM


IBNU SINA BATAM
2020/2021
2

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang.Penyusun panjatkan puji syukur atas ke hadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat, taufiq, inayah, dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu

menyelesaikan proposal skripsi yang menjadi tugas karya ilmiah Jurusan Pendidikan

Agama Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Ibnu Sina Batam. Sholawat serta salam

semoga tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, yang telah menuntun kita,

menunjukkan kita, dan membimbing kita dari masa kebodohan menuju kehidupan

yang lebih baik dan penuh kemuliaan yakni agama Islam.

Proposal skripsi ini bertujuan untuk menyelesaikan penulisan karya ilmiah

yang berjudul “ Strategi pembelajaran Every One Is A Teacher Here dalam

rangka meningkatkan minat belajar Sejarah Kebudayaan Islam Kelas X di Man

2 Kota Batam ”.Dalam penyusunan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai

pihak yang telah memberi informasi, inspirasi, dan juga bimbingan yang tiada henti-

hentinya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena

itu penyusun mengucapkan banyak terima kasih kepada:

1. Bapak Andi Ibrahim, B.A selaku Ketua Yayasan Ibnu Sina Kota Batam.

2. Bapak Dr. Muhammad Juni Beddu, Lc, M.A. selaku Ketua STAI Ibnu Sina

Batam.

3. Bapak Dr. Afi Parnawi, M.Pd. selaku Wakil Ketua I STAI Ibnu Sina Batam.
3

4. Bapak Hendra Findi Prastyo, S.E., M.M selaku Wakil Ketua II STAI Ibnu

Sina Batam.

5. Bapak Dr. H. Hamzah, M.Ag selaku Ketua Jurusan Pendidikan Agama Islam.

6. Bapak Bayu Mujrimin M.Pd.I selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Agama

Islam.

7. Seluruh Dosen STAI Ibnu Sina Batam yang telah mencurahkan seluruh

ilmunya sehingga penulis bisa seperti sekarang ini.

8. Seluruh Staf dan Karyawan Perpustakaan STAI Ibnu Sina Batam yang telah

memberikan fasilitas untuk mengadakan studi kepustakaan demi kelancaran

penulis dalam menyelesaikan karia tulis yang sederhana ini.

9. Teman-teman seperjuangan (Jurusan PAI, HESY, dan PIAUD) semester VI

tahun 2021 yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada penulis

dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dan masih jauh dari

apa yang diharapkan, mengingat pengetahuan penulis yang masih sangat terbatas.

Namun demikian dengan berlapang hati kami menerima kritikan yang bersifat

positif dan membangun dari semua pihak yang menaruh perhatian pada tulisan

ini.Semoga tulisan ini dapat bermanfaat baik bagi penulis sendiri maupun bagi

pembaca yang memerlukan. Akhirnya kepada Allah penulis serahkan diri semoga

saja apa yang telah penulis perbuat dan juga yang telah membantu penulis
4

mendapat ridha dari Allah SWT, dan semoga akan mendapat balasan berlipat

ganda dari Allah SWT.

Batam, 14 Juni 2021

Penulis

Anifah Andria Dewi


5

DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................1
B. Alasan Memilih Judul................................................................................................4
C. Penegasan istilah........................................................................................................5
D. Permasalahan.............................................................................................................5
E. Tujuan Penelitian.......................................................................................................6
F. Manfaat Penelitian.....................................................................................................7
G. Sistematika Penulisan............................................................................................7
BAB II.....................................................................................................................................9
TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................................9
A. Landasan Teori..........................................................................................................9
B. Penelitian Relevan....................................................................................................16
BAB III..................................................................................................................................17
METODOLOGI PENELITIAN.............................................................................................17
A. Lokasi dan Waktu Penelitian..................................................................................17
B. Metode dan Prosedur Penelitian.............................................................................17
D. Fokus Penelitian......................................................................................................19
C. Data Dan Sumber Data............................................................................................19
D. Teknik Pengumpulan Data......................................................................................20
E. Prosedur Analisis Data............................................................................................22
F. Pemeriksaan Keabsahan Data.................................................................................23
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................27
1

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Sekolah merupakan wadah bagi anak untuk belajar, memperoleh ilmu

pengetahuan serta mengembangkan berbagai kemampuan dan keterampilan yang ada

dalam diri mereka. Pada masa ini pendidikan sangatlah penting demi tercapainya

pembangunan dan manusia terpelajar. Pendidikan adalah hak setiap warga Negara

yang harus dipenuhi. Pendidikan dinegara ini terjadi melalui 3 tahapan, tingkat dasar,

menengah, dan atas. Pendidikan adalah pemberian pengetahuan yang diperoleh

seseorang dan terletak disuatu lembaga. Dalam pendidikan terdapat beberapa unsure

penting yang harus dipenuhi, yang salah satunya adalah guru sebagai pendidik.

Sehubungan dengan hal itu, guru sebagai pendidik merupakan salah satu

unsur dalam pendidikan yang mempunyai peranan penting dalam mewujudkan tujuan

dari pendidikan. Sebagai pendidik yang selalu berkecimpung dalam proses belajar

mengajar pastilah menginginkan proses belajar yang efektif dan efisien, Maka dari itu

penguasaan materi saja tidaklah cukup, seorang guru harus menguasai berbagai

strategi pengajaran yang tepat dan sesuai dengan materi yang akan diajarkan.

Aktifitas belajar bagi setiap individu, tidak selamanya berlangsung secara

wajar. Kadang-kadang lancar, kadang-kadang tidak, kadang-kadang dapat

menangkap apa yang dipelajari, kadang-kadang terasa amat sulit. Dalam hal

semangat kadang semangatnya tinggi, tetapi terkadang juga sulit untuk mengadakan
2

konsentrasi. Demikian antar lain kenyataan yang sering kita jumpai pada setiap anak

didik, dalam kehidupan sehari-hari dalam kaitannya dengan aktivitas belajar.

Dengan demikian IQ yang tinggi belum tentu menjamin keberhasilan belajar1.

Salah satu faktor penyebab kesulitan belajar adalah karena tidak adanya minat

seseorang terhadap suatu mata pelajaran yang akan menimbulkan kesulitan belajar.

Belajar yang tidak ada minatnya mungkin tidak sesuai dengan bakatnya,

kebutuhannya, kecakapannya atau tidak sesuai dengan tipe-tipe khusus anak yang

banyak menimbulkan problema pada dirinya. Karena itu pelajaran pun tidak pernah

terjadi pada otak, akibatnya timbul kesulitan belajar. Ada tidaknya minat terhadap

suatu pelajaran dapat dilihat dari cara anak mengikuti pelajaran, lengkap tidaknya

catatan, memperhatikan garis miring tidal dalam pelajaran itu. Dari tanda-tanda itu

seorang ptugas diagnosis dapat menemukan apa penyebab kesulitan belajarnya.

Disebabkan karena adanya minat atau boleh sebab yang lain2.

Titik permulaan dalam mengajar yang berhasil adalah membangkitkan minat

anak didik, karena rangsangan tersebut membawa kepada senangnya anak didik

terhadap pelajaran, dan meningkatkan kepentingan mata pelajaran bagi mereka, di

samping perasaan mereka, bahwa mereka mendapat manfaat dari pekerjaan dan

kegiatan mereka deng sunguh-sungguh. Tidak dibangkitkannya minat terhadap

pelajaran, akan menggoncangkan suasana dalam kelas dan timbulnya persoalan

tentang peraturan ,serta manjanya rasa malas dan lelah ke dalam jiwa anak didik. Di

samping timbul rasa remehnya pelajaran dan pekerjaan sekolah. Dengan demikian,

Zakiah Daradjat,2011. Kepribadian Guru. Jakarta: Bulan Bintang.


1

Zuhairini, dkk.2011. Sejarah Pendidikan Islam. Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan


2

Kelembagaan Agama Islam.


3

jelaslah betapa pentingnya membangkitkan minat anak-anak didik dalam proses

belajar mengajar bagi guru. Karena sesungguhnya sebagian besar dari usaha guru

yang sukses tertenmpuh kepada membangkitkan minat anak-anak didik. Sementara

orang bersalah memahami arti membangkitkan minat anak didik, disangkanya hal itu

dicapai dengan menggunakan berbagai daya tarik pada awala 1 pelajaran,

menggunakan upaya atau rangsangan sementara, yang dapat menarik perhatian dan

pendngaran anak didik beberapa waktu, hal ini jelas dalam strategi ceramah, dalam

mengajar dimana guru menjelaskan, pelajaran kepada anak-anak didik, misalnya

kisah atau bicara lucu, teka-teki, alat pelajaran, cara yang lancar, janji, ancaman,

imbalan atau hukuman. Rangsangan-rangsangan seperti itu boleh jadi benar, akan

tetapi seringkali mengecewakan, karena anak didik akan segera bosan terhadap

pelajaran, karena ia tidak menyentuh diri dan keperluan mereka.

Sebagai mata pelajaran yang dipastikan ada pada setiap lembaga pendidikan

Islam mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam mengandung kegunaan yang sangat

besar bagi kehidupan manusia, karena sejarah menyimpan atau mengandung

kekuatan yang dapat menimbulkan dinamisme dan melahirkan nilainilai baru bagi

pertumbuhan serta perkembangan kehidupan umat manusia. Sumber utama ajaran

Islam (al-Qur’an) mengandung cukup banyak nilai-nilai kesejarahan yang langsung

atau tidak langsung mengandung makna yang besar. Pelajaran yang sangat tinggi bagi

pimpinan umat, khususnya bagi umat Islam.

Melihat dari permasalahan di atas maka penulis akan melakukan penelitian

dengan judul “STRATEGI PEMBELAJARAN EVERY ONE IS A TEACHER


4

HERE DALAM RANGKA MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SEJARAH

KEBUDAYAAN ISLAM KELAS X DI MAN 2 BATAM’’

B. Alasan Memilih Judul

Alasan penulis tertarik memilih judul Strategi Pembelajaran Every One is a

Teacher Dalam Rangka Meningkatkan Minat Belajar Sejarah Kebudayaan Islam

Kelas X Di Man 2 Batam adalah sebagai berikut:

a. Penelitian ini sangat menarik untuk diteliti karena kita bisa mengetahui lebih

lanjut bagaimana Strategi Strategi Pembelajaran Every One is a Teacher Dalam

Rangka Meningkatkan Minat Belajar Sejarah Kebudayaan Islam Kelas X Di Man

2 Batam.

b. Karena nilai-nilai yang terkandung dalam pembelajaran sejarah kebudayaan islam

tersebut merupakan nilai yang sangat penting yaitu nilai yang menggambarkan

sosok jiwa kepemimpinan yang harus dimiliki oleh setiap orang, meliputi nilai

religious, kedisipilinan, kejujuran, dan tanggung jawab.

c. Karena sepengathuan penuli judul ini masih sedikit diteliti sebelumnya khususnya

disekolah Tinggi Agama Islam (STAI Ibnu Sina Batam).

C. Penegasan istilah

1. Pengertian Strategi Sejarah kebudayaan Islam adalah kejadian atau peristiwa

masa lampau yang berbentuk hasil karya, karsa dan cipta umat Islam yang

didasarkan kepada sumber nilai-nilai Islam

2. Pengertian Strategi Everyone Is A Teacher Here adalah setiap murid sebagai guru

dengan bertujuan penerapan strategi ini adalah membiasakan peserta didik untuk
5

belajar aktif secara individu dan membudayakan sifat berani bertanya, tidak

minder, dan tidak takut salah.

3. Minat merupakan suatu kondisi yang terjadi apabila seorang melihat ciri-ciri atau

arti sementara situasi-situasi yang dihubungkan dengan keinginan atau

kebutuhan-kebutuhannya sendiri.

D. Permasalahan

1. Identifikasi Masalah

Penulis telah memapaparkan dalam latar belakang masalah, bahwa

pokok kajian ini adalah Strategi Pembelajaran Every One Is A Teacher Here

dalam meningkatkan minat belajar sejarah kebudayaan islam kelas x di

Man 2 Batam, berdasarkan persoalan pokok tersebut, maka masalah-masalah

yang menjadi kajian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut:

a. Pentingnya bagi guru dalam memilih strategi pembelajaran

b. Kurangnya perhatian guru dalam memahami kesulitan belajar yang

dialami siswa

c. Model strategi pembelajaran yang tepat dapat mengurangi kesulitan

belajar pada siswa

2. Batasan Masalah

Dari permasalahan yang ditemui, maka peneliti menganggap perlu membatasi

akar masalah atau lingkup penulisan dan penelaahan yaitu Strategi Pembelajaran

Every One Is A Teacher Here dalam rangka meningkatkan minat belajar sejarah

kebudayaan islam kelas x di Man 2 Batam

3. Rumusan Masalah
6

a. Bagaimana strategi pembelajaran every one is a teacher here dapat

meningkatkan minat siswa pada mata pelajaran Sejarah Kebudayan Islam

di Madrasah Aliyah 2 Kota Batam ?

b. Bagaimana upaya dalam meningkatkan minat belajar siswa pada mata

pelajaran sejarah kebudayaan islam ?

c. Apa saja faktor penghambat dan pendukung upaya guru dalam

meningkatkan minat belajar siswa ?

E. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui penyebab kurangnya minat belajar siswa pada mata pelajaran

Sejarah Kebudayaan Islam.

2. Mengetahui upaya apa yang digunakan dalam meningkatkan minat belajar siswa

pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

3. Mengetahui cara-cara yang digunakan dalam peningkatan minat belajar siswa

pada mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam.

F. Manfaat Penelitian

a. Secara Teoritis

1. Penelitian ini memberi masukan sekaligus pengetahuan untuk mengetahui,

mendeskripsikan, menggali data atau fakta-fakta empiris dan bertujuan untuk

mendalami tentang masalah yang berkaitan dengan strategi guru pendidikan agama

islam dalam pembinaan pendidikan agama islam terhadap prestasi belajar siswa.

b. Secara Praktis

1. Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat menjadi pedoman (guide) bagi mereka

yang berkecimpung dalam dunia pendidikan. Sehingga dapat menjadi panduan dalam
7

proses pembelajaran yang mengandung unsur dalam rangka memperbaiki peranan

guru.

2. Membantu pihak sekolah dalam rangka mencerdaskan siswa. Dengan meningkatnya

minat belajar siswa maka akan meningkatkan pula prestasi yang diraih anak didik dan

membawa nama baik sekolah.

G. Sistematika Penulisan

Sistematika dari penulisan ini terdiri dari bab akan dibagi menjadi beberapa

sub bab, berikut uraian dari penelitian ini dapat di uraikan sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan membahas tentang latar belakang masalah, rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Pustaka berisi tentang kajian teoritis, penelitian yang relevan,

hipotesi dan relevansi operasional variable.

BAB III Metode penelitian ini berisi tentang waktu dan lokasi penelitian, subjek dan

objek penelitian, populasi dan sampel, dan teknik pengumpulan data.


8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Pengertian Strategi

Strategi adalah suatu penataan potensi dan sumber daya agar efisien dalam

memperoleh hasil sesuai rancangan. pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan

dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam

kurun waktu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki

tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip

pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik

untuk mencapai tujuan secara efektif. Strategi dibedakan dengan taktik yang memiliki

ruang lingkup yang lebih sempit dan waktu yang lebih singkat, walaupun pada

umumnya orang sering kali mencampuradukkan ke dua kata tersebut. Strategi sering

dikaitkan dengan Visi dan Misi, walaupun strategi biasanya lebih terkait dengan

jangka pendek dan jangka panjang.

Sehubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan sebagai pola-

pola umum kegiatan guru anak didik dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar

untuk mencapai tujuan yang telah digariskan.

Menurut Mansyur dan Syaiful Bahri, ada empat strategi dasar dalam belajar

mengajar yang meliputi hal-hal berikut:

1. Mengidentifikasi serta menetapkan spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah

laku dan kepribadian anak didik sebagaimana yang diharapkan.


9

2. Memilih sistem pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan

hidup masyarakat.

3. Memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang

dianggap paling tepat dan efektif.                                              

4. Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar

keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan

evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar. Pertama, spesifikasi dan kualifikasi

perubahan tingkah laku yang bagaimana diinginkan sebagai hasil belajar

mengajar yang dilakukan itu. Sasaran yang dituju harus jelas dan terarah. Oleh

karena itu, tujuan pengajaran yang dirumuskan harus jelas dan konkret, sehingga

mudah dipahami oleh anak didik. Kedua, memilih cara pendekatan belajar

mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif untuk mencapai

sasaran.bagaimana cara guru m emandang suatu persoalan,konsep, pengertian,

dan teori apa yang guru gunakan dalam memecahkan suatu kasus, akan

mempengaruhi hasilnya. Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan

teknik belajar mengajar yang dianggap paling tepat dan efektif. Metode atau

teknik penyajian untuk memotivasi anak didik agar mampu menerapkan

pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, berbeda dengan

cara atau metode supaya anak didik terdorong dan mampu berpikir bebas dan

cukup keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Keempat,

menerapkan norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru mempunyai

pegangan yang dapat dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana

keberhasilan tugas-tugas yang telah dilakukannya.


10

2. Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi pembelajaran merupakan aktivitas utama yang dilakukan dalam

sebuah proses pendidikan. Aktivitas belajar akan dapat terlaksana jika siswa diberi

kesempatan proses pembelajaran.3 Demikian pula, proses pembelajaran akan

berlangsung dengan baik jika siswa terlibat dalam belajar. Secara umum, belajar

dapat diartikan sebagai sebuah proses untuk memperoleh kompetensi. Kompetensi

yang dimaksud mencakup pengetahuan,keterlampilan,dan sikap. Dick dan carey

menjelaskan bahwa strategi pembelajaran adalah suatu set materi dan prosedur

pembelajaran yang digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar

pada siswa secara aktif dan partisipatif.4

Pembelajaran dimulai di keluarga

Pada hakekatnya, pertumbuhan dan perkembangan manusia,

merupakan hasil interaksi antara apa yang ia bawa sejak lahir (bakat, potensi)

dengan apa yang ia peroleh dari tanggapan terhadap lingkungan. Bila demikian

halnya, maka institusi pertama dan utama dalam hal pembelajaran adalah

keluarga. Sekolah bisa menambahkan, melengkapi, tetapi tidak bisa

menggantikan peran keluarga.

3. Pengertian Strategi Belajar Mengajar

Strategi mengajar beararti strategi belajar bagaimana cara

mengajar,melainkan strategi mengajar dengan meletakan kedua aktivitas subjek didik

dan pendidikan dalam suatu konteks yang didalam nya lebih ditekankan pada
3
Moh Suardi, Strategi Pembelajaran, Bantul: Yogyakarta, 2019.,hal. 1-3
4
Dr. Marwan, S.Pd, M.Si, Strategi Pembelajaran, Bantul: Yogyakarta, 2019, hal. 2
11

aktivitas belajar subjek didik. Selain itu, strategi juga berarti menata potensi (subjek

didik,pendidik) dan sumber daya (sarana,biaya,prasarana) agar suatu program dapat

mencapai tujuannya. Supaya belajar terjadi secara efektif perlu diperhatikan beberapa

prinsip antara lain.

a. Motivasi

Yaitu dorongan untuk melakukan kegiatan belajar, baik motivasi intrinsic

maupun motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsic dinilai lebih baik, karena berkaitan

langsung dengan tujuan pembelajaran itu sendiri.

b. Aktivitas

Belajar itu sendiri adalah aktivitas. Bila fikiran dan perasaan siswa

tidak terlibat aktif dalam situasi pembelajaran, pada hakikatnya siswa tersebut tidak

belajar. Penggunaan metode dan media bervariasi dapat merangsang siswa lebih aktif

belajar. Umpan balik didalam belajar sangat penting,supaya siswa segera mengetahui

benar tidaknya pekerjaan yang ia lakukan.

c. Perbedaan Indivisual

Yaitu individu tersendiri yang memiliki perbedaan dari yang bedaan

dari yang lain. Guru hendaknya mampu memperhatikan dan melayani siswa sesuai

dengan hakikat mereka masing-masing. Pembelajaran merupakan suatu system

lingkungan belajar yang terdiri dari unsur : tujuan, bahan pelajaran,strategi,alat,siswa

dan guru. Semua unsur atau komponen tersebut saling berkaitan, saling

mempengaruhi dan semuanya berfungsi dengan berorientasi kepada tujuan.

Faktor-faktor kondisional yang mempengaruhi belajar adalah sebagai


12

berikut:

a. Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan: Siswa yang belajar melakukan

banyak kegiatan baik kegiatan neural system, seperti melihat, mendengar,

merasakan, berpikir, kegiatan motoris.

b. Faktor asosiasi, faktor asosiasi manfaatnya besar , karena semua pengalaman

belajar antara yang lama dengan yang baru, secara berurutan diasosiasikan,

sehingga menjadi 1 kesatuan pengalaman.

c. Faktor kesiapan belajar. Faktor kesiapan ini erat hubungannya dengan

masalah kematangan, minat kebutuhan, dan tugas-tugas perkembangan.

d. Faktor minat dan usaha. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar

lebih baik daripada belajar tanpa minat. Namun, minat tanpa adanya usaha

yang baik maka belajar juga sulit untuk berhasil.

e. Faktor fisiologis. Kondisi badan siswa yang belajar sangat berpengaruh dalam

proses belajar. Karena itu faktor fisiologis sangat menentukan berhasil atau

tidaknya murid yang belajar.

f. Faktor intelegensi. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan

belajar, karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran

4. Strategi Sejarah Kebudayaan Islam


13

Sejarah Kebudayaan Islam adalah salah satu mata pelajaran yang diajarkan

di madrasah. Baik Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan

Madrasah Aliyah (MA). Sejarah Kebudayaan Islam di Madrasah Man 2 Batam

menelaah tentang asal-usul, perkembangan, peranan kebudayaan/peradaban Islam dan

para tokoh yang berprestasi dalam sejarah Islam di masa lampau, mulai dari sejarah

masyarakat Arab pra-Islam, sejarah kelahiran dan kerasulan Nabi Muhammad SAW,

sampai masa Khulafaurrasyidin. Secara substansial mata pelajaran Sejarah

Kebudayan Islam memiliki kontribusi dalam memberikan motivasi kepada peserta

didik untuk mengenal, memahami, menghayati Sejarah Kebudayaan Islam, yang

mengandung nilai-nilai kearifan yang dapat digunakan untuk melatih kecerdasan,

membentuk sikap, watak dan kepribadian peserta didik.

5. Pengertian Strategi Everyone Is A Teacher Here

Everyone is a teacher here adalah salah satu teknik intruksional dari

pembelajaran kooperatif (cooperative learning) yang termasuk dalam bagian peer

teaching (pembelajaran dengan rekan sebaya.

Langkah-langkah pembelajaran dengan strategi everyone is a teacher here, antara

lain:

1. Bagikan secarik kertas kepada seluruh peserta didik. Minta mereka untuk

menuliskan satu soal tentang materi pelajaran yang sedang dipelajari di kelas atau

sebuah topik khusus yang akan didiskusikan di dalam kelas.


14

b. Kumpulkan kertas, acak kertas tersebut kemudian bagikan kepada setiap peserta

didik. Pastikan bahwa tidak ada peserta didik yang menerima soal yang ditulis

sendiri. Dalam hati soal dalam kertas tersebut kemudi memikirkan jawabannya.

c. Minta peserta didik secara sukarela untuk membacakan soal tersebut dan

menjawabnya.

d. Setelah jawaban diberikan, mintalah perserta didik lainnya untuk menamahkan.

e. Lanjutkan dengan sukarelawan berikutnya.

B. Penelitian Relevan

1. Penelitian yang dilakukan oleh Niko Brahmanto (2010), tentang Penggunaan Strategi

Pembelajaran Everyone Is A Teacher Here Pada Materi Pokok Struktur Sel Untuk

Meningkatkan Motivasi Dan Prestasi Belajar Biologi Siswa Kelas XI IPA MAN Tempel

Sleman Yogyakarta Tahun Ajaran 2009/2010 menyimpulkan bahwa setelah

diterapkannya metode Everyone Is A Teacher Here dapat meningkatkan motivasi dan

prestasi belajar siswa pada tiap siklus yaitu ditandai dengan meningkatnya nilai rata-rata

post-test pada siklus I yaitu 6,16 menjadi 6,66 pada siklus II.

2. Penelitian yang dilakukan oleh Siti Qomariyah (2009), tentang Penerapan Model

Pembelajaran Active Learning Dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran PAI di

SMAN 3 Malang menyimpulkan bahwa Penggunakan model pembelajaran active

learning adalah tingkat keaktifan siswa dalam proses pembelajaran semakin meningkat,

kritis terhadap suatu permasalahan 30 yang sedang dihadapi, berani mengungkapkan

pendapat atau idenya serta hasil prestasi yang dicapai siswa juga terus
15

meningkatmeningkat baik dari aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik, hal ini

dapat diketahui dari hasil nilai rata-rata yang mereka peroleh yaitu diatas Standart

kelulusan belajar minimal (SKBM) yaitu antara nilai 8 dan 9 dan yang paling penting

adalah dapat menerapkan ilmu yang mereka peroleh dalam kehidupan sehari.

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian akan dilaksanakan di MAN 2 Batam. Waktu penelitian

setelah sidang seminar proposal.

B. Metode dan Prosedur Penelitian

Peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif

sendiri merupakan strategi inkuiri yang menekankan pencarian makna,

pengertian konsep, karakteristik, gejala, symbol, maupun deskripsi tentang suatu

fenomena, fokus dan multimetode, bersifat alami dan holistic,mengutamakan

kualitas menggunakan beberapa cara, serta disajikan secara naratif.

Pendekatan ini menggunakan pendekatan kualitatif murni yaitu suatu

bentuk penelitian yang digunakan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan

fenomena atau kejadian yang ada, baik fenomena yang bersifat alami maupun
16

rekaya manusia.5Dalam hal ini gambaran dari kejadian yang ada tersebut

merupakan Gambaran yang berkaitan dengnan Strategi Pembelajaran Strategi

Pembelajaran Every One Is a Teacher Here dalam rangka meningkatkan minat

belajar Sejarah Kebudayaan Islam Kelas X di Man 2 Kota Batam. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif murni, yaitu penelitian yang berusaha

mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar, dirasakan dan ditanyakan. Penelitian

deksriptif memusatkan perhatian kepada masalah-masalah aktual sebagaimana

saat penelitian itu berlangsung.6

Penelitian kualitatif murni yaitu penelitian dimaksudkan untuk

mengembangkan senuah konsep, teori, menguji hipotesis atau menguji suatu

kebenaran teori.Penelitian murni biasanya fokus pada pembahasan konsep atau

hal-hal yang bersifat abstrak atau sulit di deskripsikan.

Adapun Prosedur penelitian kualitatif terdapat tiga tahap yaitu: Tahap

deskripsi atau orientasi, tahap reduksi dan tahap seleksi.

1. Tahap deskripsi atau tahap orientasi. Pada tahap ini, peneliti

mendeskripsikan apa yang dilihat, didengar dan dirasakan. Peneliti

baru mendata sepintas tetang informasi yang diperolehnya.

2. Tahap reduksi. Pada tahap ini, peneliti mereduksi segala informasi

yang diperoleh pada tahap pertama untuk memfokuskan pada masalah

tertentu.

3. Tahap seleksi. Pada tahap ini,peneliti menguraikan fokus yang telah

ditetapkan menjadi lebih rinci kemudian melakukan analisis secara


5
Suryana,Metodologi Penelitian, Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,
(Yogyakarta: Sumber Ilmu, 2015), hal 19.
6
Ibid, hal 20.
17

mendalam tentang fokus masalah. Hasilnya adalah tema yang

dikonstruksinberdasarkan data yang diperoleh menjadi suatu

pengetahuan, hipotesis, bahkan teori baru.7

D.Fokus Penelitian

Fokus penelitian ini dimaksudkan untuk membatasi studi kualitatif

sekaligus membatasi penelitian guna memilih mana data yang relevan dan mana

yang tidak relevan.Pembatasan dalam penelitian kualitatif ini lebih didasarkan

pada tingkat kepentingan atau urgensi dari masalah yang dihadapi dalam

penelitian ini. Penelitian ini akan difokuskan pada ” Strategi Pembelajaran

Every One Is a Teacher Here dalam rangka meningkatkan minat belajar Sejarah

Kebudayaan Islam Kelas X di Man 2 Kota Batam”.

C. Data Dan Sumber Data

Data adalah kumpulan informasi atau keterangan-keterangan dari suatu

hal yang diperoleh melalui pengamatan atau pencarian ke sumber-sumber

tertentu.8

a. Data Primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada

pengumpul data.Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh

dari hasil wawancara dengan beberapa guru mata pelajaran, kepala sekolah,

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,2014), hal.46


7

Rudy Setiawan, Metodologi Penelitian Teknologi Informasi, (Malang: CV. Seribu Bintang,
8

2018), hal. 123.


18

dan beberapa siswa kelas X di MAN 2 Kota Batam serta hasil dari observasi

di lingkungan Man 2 Kota Batam.

b. Data sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan data

pada si pengumpul data.9 Data skunder umumnya berupa bukti catatan atau

laporan historis yang telah tersusun dalam arsip yang dipublikasikan dan

yang tidak dipublikasikan. Penelitian lapangan, maka sumber data penelitian

ini adalah berupa data-data yang meliputi tempat, aktor dan aktivitas.

Peneliti menentukan tempat penelitian berdasarkan pertimbangan efektivitas

dan efisiensi.

D. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan salah satu tahapan sangat penting dalam

penelitian. Teknik pengumpulan data yang benar akan menghasilkan data yang

memiliki kredibilitas tinggi, dan sebaliknya. Oleh karena itu, tahap ini tidak

boleh salah dan harus dilakukan dengan cermat.Teknik pengumpulan data dari

penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan studi dokumenter.

1. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik mengumpulkan

data dengan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang

berlangsung.10Observasi dilakukan untuk mengamati bagaimana strategi

cooperative learning dalam mengatasi kesulitan belajar siswa.

2. Wawancara
9

10
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis,(Bandung: Alfabeta, 2013), hal 58
19

Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila

peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti, tetapi juga apabila Peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. 11Susan Stainback

mengemukakan bahwa dengan wawancara, Peneliti akan mengetahui hal-

hal yang lebih mendalam tentang partisipan dalam menginterpretasikan

situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa ditemukan

melalui observasi.

Wawancara yaitu cara dan teknik pengumpulan data dengan

melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala


12
atau fenomena yang ada pada subjek penelitian. Peneliti menggunakan

wawancara guna mendapatkan data primer dari informan.Letak yang utama

dari penelitian ini adalah mengetahui secara langsung dari objek yang

sedang diteliti.

3. Dokumentasi

Dokumentasi berasal dari kata dokumen yang artinya barang-barang

tertulis. Dokumentasi merupakan cara yang dilakukan oleh penulis dalam

mencari data penelitian mengenai hal-hal atau variable yang berupa

catatan, transkip, buku, foto dan video penelitian guna untuk memperkuat

data yang telah penulis dapatkan dari observasi, maupun angket.13

11
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D),
(Bandung: Alfabeta, Cet. XXV, 2017), hal. 203
12
Moh.Nazir,Metode Penelitian, (Bogor: Ghalia Indonesia, 2011). Hal. 51
13
Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis (Bandung: Alfabeta, 2013)…,hal.139
20

Melalui dokumentasi data-data akan tergambar jelas dan dapat

dijadikan sebagai buktifisik. Penelitian metode dokumentasi digunakan

untuk mendapatkan data yang berhubungan dengan profil sekolah, struktur

organisasi, visi dan misi sekolah, kondisi sarana dan pra-sarana

sekolah,nama beserta data nilai siswa yang bersangkutan, keadaan dan

jumlah siswa, guru serta karyawan.

E. Prosedur Analisis Data

Menurut Sugiyono analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan sejak

sebelum memasuki lapangan, selama di lapangan, dan setelah selesai lapangan.

Dalam kenyataannya analisis data kualitatif berlangsung selama proses

pengumpulan data dari pada setelah pengumpulan data.14

1. Analisis Sebelum di Lapangan

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data

yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi.

Penelitian ini terdapat tahapan-tahapan penelitian yang akan dilalui oleh

Peneliti, hal ini berhubungan dengan proses pelaksanaan penelitian. Terdapat

beberapa tahapan dalam Penelitian, diantaranya:

a. Tahapan Pra-Lapangan

14
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D
(Bandung: Alfabeta, 2015), hal 213
21

Pada tahap ini, Peneliti menyusun rancangan penelitian sebelum datang

ke lapangan, mengurus perizinan, menilai lapangan, dan menyiapkan

perlengkapan penelitian.

b. Tahap Pekerjaan Lapangan

Pada tahap ini Peneliti terjun ke lapangan. Dalam tahap ini, peneliti

menyiapkan alat-alat untuk penelitian, seperti alat perekam, buku, alat

tulis, dan surat izin Penelitian.

F. Pemeriksaan Keabsahan Data

Keabsahan data dilakukan untuk membuktikan apakah penelitian yang

dilakukan benar-benar merupakan penelitian ilmiah sekaligus untuk menguji data

yang diperoleh. Uji keabsahan data dalam penelitian kualitatif meliputi uji,

credibility (validitas internal), transferability (validitas eksternal), dependability

(reliabilitas), dan confirmability( obyektivitas).15Agar data dalam penelitian

kualitatif dapat dipertanggungjawabkan sebagai penelitian ilmiah perlu dilakukan

uji keabsahan data.Adapun uji keabsahan data yang dapat dilaksanakan sebagai

berikut:

1. Kredibilitas

Kredibilitas merupakan penetapan hasil penelitia kualitatif yang kredibel

atau dapat dipercaya dari perspektif partisipan dalam penelitian tersebut.Dari

15
Team Teaching STAI Ibnu Sina, dkk, Metode Penelitian Kualitatif …,hal. 30.
22

perspektif ini tujuan penelitian kualitatif adalah untuk mendeskripsikan atau

memahami fenomena yang menarik perhatian dari sudut pandang

partisipan.Partisipan adalah satu-satunya orang yang dapat menilai secara sah

kredibilitas hasil penelitian tersebut.16Peneliti berperan sebagai instrument

utama dalam penelitian kualitatif, banyak berperan dalam menentukan dan

menjustikasian data, sumber data, kesimpulan.

Uji kredibilitas data dimaksudkan untuk membuktikan data yang diamati

dan berhasil dikumpulkan sesuai fakta yang terjadi secara wajar di

lapangan.Derajat kepercayaan data (kesahihan data) dalam penelitian

kualitatif digunakan untuk memenuhi kriteria kebenaran yang bersifat emic,

baik bagi pembacamaupun bagi subyek yang diteliti.Untuk mencapai nilai

kredibilitas data dalam penelitan ini, peneliti menggunakan teknik triangulasi

sumber data dan metode.17

2. Transferability

Transferability merupakan validitas eksternal dalam penelitian

kualitatif.Validitas eksternal menunjukkan derajat ketepatan atau dapat

diterapkannya hasil penelitian ke populasi di mana sampel tersebut diambil.

Pertanyaan yang berkaitan dengan nilai transfer sampai saat ini masih dapat

diterapkan atau dipakai dalam situasi lain. Bagi Peneliti nilai transfer sangat

bergantung pada si pemakai, sehingga ketika penelitian dapat digunakan

Ibis,hal. 30
16

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D


17

(Bandung: Alfabeta,2015)…,hal254
23

dalam konteks yang berbeda di situasi sosial yang berbeda validitas nilai

transfer masih dapat dipertanggungjawabkan.

3. Dependability

Reliabilitas atau penelitian yang dapat dipercaya, dengan kata lain

beberapa percobaan yang dilakukan selalu mendapatkan hasil yang

samaPenelitian yang dependability atau reliabilitas adalah penelitian apabila

penelitian yang dilakukan oleh orang lain dengan proses penelitian yang sama

akan memperoleh hasil yang sama pula.

Pengujian dependability dilakukan dengan cara melakukan audit terhadap

keseluruhan proses penelitian. Cara auditor yang independen atau

pembimbing yang independen mengaudit keseluruhan aktivitas yang

dilakukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Misalnya bisa dimulai

ketika bagaimana peneliti mulai menentukan masalah, terjun ke lapangan,

memilih sumber data, melaksanakan analisis data, melakukan uji keabsahan

data, sampai pada pembuatan laporan hasil pengamatan.

4. Confirmability

Objektivitas pengujian kualitatifdisebut juga denganujiconfirmability

penelitian. Penelitian bisa dikatakan objektif apabila hasil penelitian telah

disepakati oleh lebih banyak orang. penelitian kualitatif uji confirmability


24

berartimenguji hasil penelitian yang dikaitkan dengan proses yang telah

dilakukan. Apabila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses penelitian

yang dilakukan, maka penelitian tersebut telah memenuhi standar

confirmability. Validitas atau keabsahan data adalah data yang tidak berbeda

antara data yang diperoleh oleh Peneliti dengan data yang

terjadisesungguhnya pada objek penelitian sehingga keabsahan data yang

telah disajikan dapat dipertanggungjawabkan .18

DAFTAR PUSTAKA

Zakiah Daradjat, Kepribadian Guru, Jakarta: Bulan Bintang, 2011

Zuhairini, Sejarah Pendidikan Islam, Jakarta: Direktorat Jendral Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam, 2011

Moh Suardi, Strategi Pembelajaran, Bantul: Yogyakarta, 2019

Dr. Marwan, S.Pd, M.Si, Strategi Pembelajaran, Bantul: Yogyakarta, 2019

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan kuantitatif, kualitatif dan R&D


18

(Bandung: Alfabeta,Cet. XXV,2017) …hal 268


25

Suryana,Metodologi Penelitian, Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,


Yogyakarta: Sumber Ilmu, 2015

Ibid, hal 20.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta,2014

Rudy Setiawan, Metodologi Penelitian Teknologi Informasi, Malang: CV. Seribu


Bintang, 2018

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis,Bandung: Alfabeta, 2013

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D), Bandung: Alfabeta, Cet. XXV, 2017

Moh.Nazir,Metode Penelitian, Bogor: Ghalia Indonesia, 2011

Sugiyono, Metode Penelitian Bisnis Bandung: Alfabeta, 2013

Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan


R&D Bandung: Alfabeta, 2015

Team Teaching STAI Ibnu Sina, dkk, Metode Penelitian Kualitatif …,hal. 30.

Ibis,hal. 30

Suryana,Metodologi Penelitian, Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif,


Yogyakarta: Sumber Ilmu, 2015

Trianto Ibnu Badar At-Tabany, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif, Progresif,

dan Kontekstual, Jakarta: Kencana, 2014.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorintasi Standar Proses Pendidikan,

Jakarta: Kencana Prenada Media Group,2014


26

Zainab Aqib & Ahmad Amrullah,Mengatasi Belajar Dan Pembelajaran Di


sekolah,Yogyakarta:Pustaka Referensi,2019.

Anda mungkin juga menyukai