SKRIPSI
Oleh :
LUKMAN HIDAYAT
NIM: 109053100012
Lukman Hiadayat
Evaluasi Penetapan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) Oleh
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementrian Agama RI
Dalam Penyelenggaraan Ibadah Haji Di Indonesia Tahun 2012
i
KATA PENGANTAR
Assalammua’alaikum Wr.Wb
telah memberikan banyak nikmat bagi kita semua, sehingga Penulis dapat
menyelesaikan penulisan tugas akhir ini, sebagai salah satu persyaratan kelulusan
Manajemen Haji dan Umrah, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi,
Shalawat serta salam penulis curahkan kepada Nabi besar Muhammad SAW
sebagai nabi terakhir yang mana perjuangan beliau yang tidak dapat tergantikan
sehingga kita semua dapat menjalani hidup ini dengan damai sampai sekarang.
terlepas dari motivasi, bantuan dan bimbingan dari banyak pihak. Terutama
kepada kedua orang tua penulis, Abah dan Mimi tercinta, H.A. Fauzi S. dan Raeti
Ningsih serta keluarga besar Eyang Tharmidzi dan Hj. Fatimah, yang senantiasa
sabar mendampingi serta memberikan do’a dan restunya kepada penulis mulai
dari sekolah tingkat dasar hingga jenjang perguruan tinggi. Serta tiada kata yang
ii
1. Dr. Arief Subhan, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Bapak H. Lutfi Makki, Bapak Julian serta Staff Ortala, juga Bapak
iii
7. Teman Seperjuangan Konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah 2009,
persatu.
Akhirnya atas jasa dan bantuan dari semua pihak, baik itu moril maupun
materil. Penulis panjatkan doa semoga Allah SWT membalasnya dengan imbalan
Penulis
iv
DAFTAR ISI
ABSTRAK ........................................................................................................i
KATA PENGANTAR ......................................................................................ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................v
DAFTAR TABEL ............................................................................................vii
DAFTAR BAGAN ..........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
C. TujuandanManfaatPenelitian ................................................. 5
F. SistematikaPenulisan ............................................................ 10
v
BAB III. GAMBARAN UMUM DIRJEN PENYELENGGARAAN
IBADAH HAJI DAN UMROH KEMENTRIAN AGAMA RI
BAB V. PENUTUP
A. Kesimpulan……....……………………………………….… 72
B. Saran…….…….…………………………………………….. 74
LAMPIRAN-LAMPIRAN
vi
DAFTRA TABEL
vii
DAFTRA BAGAN
viii
BAB I
PENDAHULUAN
dikenal dengan nama ONH (Ongkos Naik Haji)1, merupakan salah satu
selanjutnya disebut BPIH dalam tulisan ini bisa dikatakan sebagai titik awal
salah satu syarat bagi warga Negara muslim yang akan menunaikan ibadah
haji yakni sejumlah dana yang harus dibayarkan oleh warga Negara yang
dilakukan sejak dahulu. Besarnya penetapan ongkos naik haji dahulu lebih
1
Depag, Haji dari masa ke masa ( Jakarta : Ditjen PHU, 2012 ),h.152
2
Depag, Haji dai Masa ke masa ( Jakarta : Ditjen PHU,2012),h.186
3
UU No 13 tahun 2008 tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji Ketentuan Umum.hlm 3
4
UU Haji No.13 Tahun 2008 Pasal 21 (1) tentang Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji
bersifat kolektif karena jumlah jamaah haji yang masih sedikit. Namun
seiring meningkatnya minat calon jamaah haji maka mulai ada pembenahan
ongkos naik haji. Penetapan BPIH dulu menggunnakan mata uang dalam
penetapan BPIH yang kemudian mulai lelambat dari waktu yang telah
BPIH pada tahun 2008 yang masih terkesan mahal dan belum terkelola
Pemerintah untuk musim haji tahun 2012, baru tercapai pertengahan Juli
hanya ada waktu sekitar 1 (satu) bulan untuk persiapan pelunasan BPIH
5
Realita Haji Indonesia Media Komunikasi Penyelenggaraan Hajidan umroh Edisi V thn
2012.
bagi para jemaah calon haji yang masuk daftar berangkat menunaikan
ibadah haji, karena dari situlah, para jemaah yang berhak menunaikan
Arab Saudi, penyiapan gelang identitas, baju batik seragam Jemaah Haji
catering untuk makanan para jemaah selama di Tanah Suci. Itulah gambaran
6
Realita Haji Indonesia Media Komunikasi Penyelenggaraan Hajidan umroh Edisi V thn
2012.
7
Realita Haji Indonesia Media Komunikasi Penyelenggaraan Hajidan umroh Edisi V thn
2012.
8
Realita Haji Indonesia Media Komunikasi Penyelenggaraan Hajidan umroh Edisi V thn
2012.
para jemaah calon haji menyelesaikan kewajibannya melunasi BPIH
2012”
1. Batasan Masalah
tidak luput oleh berbagai masalah seperti yang telah diuraikan penulis
penetapan BPIH.
2. Perumusan Masalah
penetapan BPIH ?
2012 ?
1. Tujuan Penelitian
2. Manfaat Penelitian
D. Metodelogi Penelitian
1. Metode Penelitian
dalam kegiatan informan kunci yang menjadi subjek penelitian dan sumber
informasi penelitian9.
tulisan dan tingkah laku yang dapat diamati dari suatu individu, kelompok,
9
Elvinaro Ardianto, Metodolgi Penelitian Untuk Public Relations, Kualitatif dan
Kuantitatif (Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010) h.58
10
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi (Jakarta: PT. Raja
GrafindoPersada, 2003) h. 213
Oleh karena itu, pendekatan kualitatif ini dipilih oleh penulis
2. Jenis Penelitian
Buku-buku, Media masa cetak (majalah, koran), dan tulisan karya ilmiah
lainya.
3. Waktu Penelitian
Dalam penelitian ini penulis membatasi waktu penelitian pada bulan Juli
4. Lokasi Penelitian
a. Wawancara
b. Observasi
c. Dokumentasi
11
Husaini Usman dan Purnomo Akbar Setiady, Metodologi Penelitian Sosial (Jakarta:
PT. Bumi Aksara, 2003) h. 53
Dalam penelitian ini penulis menggunakan dokumen yang didapat
& 2012
E. Tinjauan Pustaka
hasil plagiat dari skripsi sebelumnya. Selain itu dalam penelitian ini pun
penulis belum menemukan judul dan bahasan penelitian serupa yang akan
2012”. Perbedaan dari judul yang penulis akan teliti dengan judul-judul
tinjauan pustaka diatas adalah terletak pada pokok bahasan yang akan
penetapan BPIH untuk semua aspek yang ada dalam proses PIH yang
F. Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
penulisan
didalam bab ini berisi hasil penelitian dan pembahasan mengenai gambaran
BAB V PENUTUP
didalam bab ini terdapat kesimpulan terkait penelitian ini dan saran-saran
LANDASAN TEORI
A. Evalusai
1. Pengertian Evaluasi
dalam bahasa Inggris disebut value yang berarti Nilai.1 Menurut kamus
organisasi.2
1
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarat; Rajawali Perss,2009), h.1.
2
Aji B Firman dan Sirait Martin S, perencanaan dan Evaluasi: Suatu Sistem Untuk
Proyek Pembangunan (Jakarta;Bumi Angkasa,1990),h.30.
3
Suharsimi Arikunto, Penilaian Program Pendidikan (Jakarta; Bina Aksara, 1988),
h.290.
Evaluasi sebagai fungsi manajemen adalah sebagai aktifitas
berikutnya.4
a. Ditujukan pada satu fase tertentu dalam satu proses setelah fase
4
M. Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen,(Bandung; Pustia Setia, 2010) Cet.I,
h.115.
5
Ahmad fadli HS, Organisasi & Administrasi (Jakarta; Manhalun Nasyi-in Perss,2008)
Cet.IV, h.32-33
Maka secara umum dapat disimpulkan bahwa evaluasi yang
ataukah tidak. Bukan tidak mungkin bahwa atas dasar data hasil
2. Proses Evaluasi
6
Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan (Jakarat; Rajawali Perss,2009),
h.7-10.
hanya digunakan untuk mengukur hasil akhir, tetapi juga untuk
7
Hungger and Wheelen, Essential of Strategic Manajemen, (Tampa, Florida, Addison
Wesley Longman Inc. 1997), h.161.
8
Farida Yusuf Tayib nafis, Evaluasi Program, ( Jakarta: Rineka Cipta,2000), h.187-188
e. Memperbaiki dana yang telah diberikan.
yaitu :
program.
memperkuat program.
suatu program.
masyarakat.
9
Rukminto, Pemberdayaan: Pengembangan Masyarakat dan Intervensi Komunikasi
Pengantar Pada Pemikiran dan Pendekatan Praktis (Jakarta: FEUI Press, 2003), h.187-188
Keberhasilan rencana kegiatan program hanya dapat
10
Wawancara langsung dengan Bapak H. A. Rachman, M.Si, Kepala Seksi
Perbendaharaan Oprasional Haji (subdit PAOH) BPIH Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji
dan Umroh Kementerian Agama Republik Indonesia.
11
Wawancara langsung dengan Bapak H. In’am, SE, Kepala Seksi Pengendalian BPS
BPIH Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Republik
Indonesia.
namun dari banyaknya komponen yang mempengaruhi beseran
yang dalam hal ini diwakili oleh Kementrian Agama RI dan DPR
haji tahun 2010 dengan kurs valuta 1 USD= 9300 rupiah, 3,72
12
Wawancara langsung dengan Bapak H. In’am, SE, Kepala Seksi Pengendalian BPS
BPIH Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Republik
Indonesia
per jamaah. Komponen indirect cost yang dialihakan tersebut
meliputi :
f. Konsumsi di Armina
h. Safeguarding.
Tabel 2.1.1
Besaran BPIH
No Embarkasi
(USD)
1 Aceh 3,147
2 Medan 3,237
3 Batam 3,325
4 Padang 3,233
5 Palembang 3,280
6 Jakarta 3,364
7 Solo 3,327
8 Surabaya 3,432
9 Banjarmasin 3,440
10 Balikpapan 3,474
11 Makassar 3,505
Rata-Rata 3,343
13
Realita Haji Indonesia, Media Komunikasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Dirjen
PHU Kemenag RI
Usulan BPIH tahun 1431H/2010M tersebut terdiri dari
600, living cost sebesar USD 405, dan biaya asuransi sebesar Rp
1431H/2010M
juta tujuh ratus tujuh puluh satu ribu sembilan ratus rupiah) atau
US$3.537 (Tiga ribu lima ratus tiga puluh tujuh USD) dengan kurs
14
Realita Haji Indonesia, Media Komunikasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh, hlm.17
Edisi IV_2011-K_1
Tabel 2.1.2
Besaran BPIH
No Embarkasi
(USD)
1 Aceh 3,285
2 Medan 3,327
3 Batam 3,460
4 Padang 3,369
5 Palembang 3,417
6 Jakarta 3,589
7 Solo 3,549
8 Surabaya 3,612
9 Banjarmasin 3,736
10 Balikpapan 3,720
11 Makassar 3,795
Rata-Rata 3,537
mengakui bahwa ibadah haji merupakan rukun Islam yang ke-5 yang
berikut15 :
a. Pasal 21
a. Pasal 22
oleh Menteri
b. Pasal 23
15
Dirjen PHU : Rencana Mutu dalam Punyusunan dan Pembahasan Rancangan BPIH.
2009
16
Kementrian Agama. Dirjen PHU : Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2008 tentanp
Penyelenggaraan Ibadah Haji.Jakarta 2009. H 11
yang dimaksudkan dalam pasal 22 dikelola oleh
Departemen Agama.
ditunjuk oleh menteri agama dan dikelola oleh menteri agama dengan
17
Kementerian Agama. Dirjen PHU : Undang-Undang RI Nomor 13 Tahun 2008 tentanp
Penyelenggaraan Ibadah Haji.
BPIH terdiri dari setoran awal dan setoran lunas, meliputi dua
komponen yaitu Direct cost dan Indirect cost. Manfaat setoran awal
cost.18
18
Kemenag RI Haji dari Masa Ke Masa. Cetakan Pertama 2012. Hlm. 184 - 186
19
Kementrian Agama Republik Indonesia, SOP Direktorat Penyelenggaraan Haji dan
Umrah,: Rencana Mutu dalam Punyusunan dan Pembahasan Rancangan BPIH. Jakarta Ditjen
PHU,2009
20
KPPU RI dalam Evaluasi Kebijakan Pemerintah Terkait Dengan Persaingan Usaha
Dalam Rencana Perubahan Undang-undang No.17/1999 tentang Penyelenggaraan Haji. Hlm. 19-
20
unsur internal Departemen Agama. Rapat tersebut melibatkan
III. Hasil rapat tersebut dipresentasikan dalam rapat yang lebih luas
tidak diketahui secara pasti, tapi menurut literatur sejarah telah dimulai
1
Republik Indonesia, 2010, Komisi Pengawas Persaingan Usaha Tentang Laporan
Akhie Evaluasi Kebijakan Pemerintah Terkait Persaingan Usaha dalam Rancangan Perubahan
Undang-undang No.17/1999 tentang Penyelenggaraan Haji, hlm 05
digunakan untuk mengangkut barang dagangan, demikian juga tempat
hal tersebut tidak mengurangi animo dan keinginan umat Islam untuk
sendiri bagi jamaah haji Indonesia. Pada tahun 1932, berkat perjuangan
anggota Volskraad, Wiwoho dan kawan-kawan, Pelgrims Ordanantie
dan tata kerja organisasi Menteri Urusan Haji dan mengalihkan tugas
Agama.2
biaya haji, pelaksanaan ibadah haji serta hubungan antara dua negara
2
Zakaria Anshar, Profile Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh,
(Jakarta: Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umroh, 2008), h.5
yang mulai dilaksanakan pada tahun 1970. Pada tahun tersebut biaya
dan struktur organisasi PIH yang dilakukan oleh Dirjen Bimas Islam
operasional PIH.4
3
Zakaria Anshar, Profile Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh,
(Jakarta: Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umroh, 2008), h.5
4
Zakaria Anshar, Profile Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh, (Jakarta:
Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umroh, 2008), h.5
menyeimbangkan antara orientasi pelayanan dan orientasi keuntungan
yang selanjutnya dikenal dengan istilah PIH Plus. Pada tahun 1987
peraturan PIH dan Umroh Nomor 245 tahun 1991 yang lebih
over quota seperti yang terjadi pada tahun 1995 dan sempat
calon jamaah haji yang telah terdaftar pada tahun tersebut namun tidak
orang per mil dari jumlah penduduk yang beragama Islam dari masing-
tersendiri.6
5
Zakaria Anshar, Profile Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh, (Jakarta:
Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umroh, 2008), h.6
6
Zakaria Anshar, Profile Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh, (Jakarta:
Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umroh, 2008), h.6
3. Penyelenggaraan Haji Pasca-Orde Baru
7
Zakaria Anshar, Profile Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh,
(Jakarta: Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umroh, 2008), h.6
Penyelenggaraan Haji dan Umroh (PHU). Dengan demikian mulai
8
Zakaria Anshar, Profile Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh,
(Jakarta: Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umroh, 2008), h.6
para jamaah haji, ditangani Direktorat Jenderal Perhubungan Udara,
HAM.
dan Mabes Polri. Komisi-Komisi di DPR RI, juga melakukan hal yang
ibadah haji bukan hanya dilaksanakan oleh Ditjen PHU atau pun
Visi dan misi Ditjen PHU adalah gambaran dari harapan dan
karakteristik, nilai, dan prinsip yang ditetapkan. Visi Ditjen PHU yaitu
jemaah haji dalam pelaksanaan ibadah haji. Sedangkan misi dari Ditjen
PHU terbagi ke dalam tiga kategori, yaitu Misi Utama atau Misi
berlaku. Misi Pendukung atau Misi Manajerial yaitu misi yang berkaitan
tugas Ditjen PHU secara optimal. Misi Layanan adalah misi tambahan
yang harus diemban oleh Ditjen PHU, di mana sebagian dari lembaga
PHU) juga menganut sistem kerja yang teratur dengan beberapa rencana
2. Fungsi :
pembinaan umroh;
9
PERANCANGAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI:STUDI KASUS DIRJEND
PHU AGAMA RI. Miftahul MaulanadanDana Indra Sensuse Magister Teknologi Informasi,
Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Indonesia, Kampus Universitas Indonesia. Volume 7, Issues
1, April 2011. Hlm.4
d. Pemberian pembinaan teknis dan evaluasi pelaksana tugas;
3. Struktur Organisasi
serta PMA No. 10 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Kementrian Agama.
PHU.
10
Direktorat Penyelengaraan Haji dan Umrah, Haji Dari Masa Ke Masa, h. 180 – 182
Bagan 2.1
Struktur Organisasi
Direktorat Jendral Penyelenggaraan Haji dan Umrah
( PMA Nomor 10 Tahun 2010 )
Direktorat Jendral
Penyelenggaraan
Haji dan Umrah
Sekretariat
berikut :11
11
Republik Indonesia, 2010, Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 10
Tahun2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Agama, h 56 – 73
Struktur organisasi Ditjen PHU dibagi menjadi 4 organisasi kerja
f. Kasubbag Kepegawaian,
l. Kabag Umum,
12
Bagan Organisasi Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umroh PMA Nomor 10 Tahun
2010
2. Direktur Pembinaan Haji dan Umroh dan Kasubbag Tata Usaha
a. Kasubdit BPIH,
2. Pengelolaan keuangan
3. Pengelolaan kepegawaian
masyarakat
13
Republik Indonesia, 2010, Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 10
Tahun2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Agama, h. 62 pasal 246-247
5. Penyusunan peraturan perundang-undangan dan bantuan hokum
14
Republik Indonesia, 2010, Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia No 10
Tahun2010 Tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementrian Agama, h.77 pasal 309
BAB IV
setiap tahun yang tidak jauh berbeda bentuk dan sifatnya. Kegiatan itu
tahun.
bisa diketahui, apa saja yang perlu disempurnakan dan ditingkatkan pada
Agama dengan Komisi VIII DPR RI. Item per item dalam komponen
BPIH itu dibahas satu persatu, sehingga untuk ini ke dua belah pihak
membentuk Panitia Kerja (Panja) BPIH. Ada Panja BPIH DPR RI serta
1
Mantri Agama.Dirjen PHU.Realita haji Media Komunikasi Penyelenggraan Haji dan
Umroh 2012. edisi III hlm.5
2
Laporan Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1432 H / 2011 M oleh
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama RI, 2011.hlm 13
terdiri dari komponen biaya langsung (direct cost ) dan biaya tidak
RI.
(2). Akomodasi:
3
Kementrian Agama RI, Dirjen PHU.Rencana Operasional Penyelenggaraan Ibadah
Haji Tahun 2011.hlm.19
(3). Konsumsi Jamaah Haji:
Madinah (1X)
Madinah (1X)
Hujaj/Madinah
pengirimannya)
- gelang identitas
kehamilan
konsolidasi kloter)
- asuransi jiwa
embarkasi
- pemeliharaan siskohat
- penyiapan qur’ah
a. Petugas Non-Kloter
b. Petugas Kloter
- ketua kloter
- TPHD
- TKHI (dokter)
- TKHI (paramedis)
- karom
- karu
- koordinator (dubes)
- temus
- sarana administrasi
pelayanan Armina
- posko jamarot
- safari wukuf
- rapat-rapat
Operasional
kendaraan operasional
kendaraan operasional
rapat-ratap dan
lembur)
Propinsi/embarkasi
kendaraan operasional)
rapat-rapat evaluasi
kepropinsi/embarkasi
kendaraan operasional)
penyelenggaraan haji
dan provinsi)
4
Kementrian Agama RI, Dirjen PHU.Rencana Operasional Penyelenggaraan Ibadah
Haji Tahun 2011.hlm.20
5
Kementrian Agama Republik Indonesia, SOP Direktorat Penyelenggaraan Haji dan
Umrah,: Rencana Mutu dalam Punyusunan dan Pembahasan Rancangan BPIH. Jakarta Ditjen
PHU,2009
yang melibatkan unsur perencanaan anggaran BPIH pada
PHU.
indirect cost.
i. DPR mengajukan hasil pembahasan Panja BPIH Depag
BPIH.
Living Cost.
Tabel 4.1
Besaran
No Embarkasi BPIH Prov./Kab./Kota
(USD)
1 Aceh 3,328 Aceh
2 Medan 3,388 Sumatra Utara
3 Batam 3,468 Riau, Kepulauan Riau,
Kalimantan Barat, Jambi
(Kab. Tanjung Jabung
Barat, Kota Jambi, Muaro
Jambi, Batang Hari, dan
Tanjung Jabung Timur)
4 Padang 3,404 Sumatera Barat, Bengkulu,
Jambi (Kab. Merangin,
Kerinci, Sorolangun,
Bungo, dan Tebo)
5 Palembang 3,456 Sumatera Selatan dan
Bangka Belitung
6 Jakarta 3,638 DKI Jakarta, Jawa Barat,
Banten, dan Lampung
7 Solo 3,617 Jawa Tengah,
D.I.Yogyakarta, Klimantan
6
Replublik Indonesia. Perpres Presiden RI Nomor 67 Tahun 2012 Tentang Biaya
Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1433H/2012M.
Tengah, (Kab. Kota
Waringin Barat, Lamandau,
dan Sukamara)
8 Surabaya 3,738 Jawa Timur, Bali, Nuasa
Tenggara Barat, dan Nusa
Tenggara Timur
9 Banjarmasin 3,808 Kalimantan Selatan,
Kalimantan Tengah (Kota
Palangkaraya, Kab. Kapuas,
Barito Utara, Barito Selatan,
Kota Waringin Timur,
Seruyen, Katingan, Pulau
Pisau, Gunung Mas, Barito
Timur, dan Murung Raya)
10 Balikpapan 3,819 Kalimantan Timur,
Sulawesi Tengah dan
Sulawesi Utara
11 Makasar 3,882 Sulawesi Selatan,
Gorontalo, Sulawesi
Tenggara, Sulawesi Barat,
Maluku, Maluku Utara,
Papua dan Papua Barat
12 Lombok 3,857
mata uang dolar Amerika atau mata uang rupiah sesuai kurs
USD 100 yang pada tahun lalu merupakan beban jamaah haji (direct
cost) menjadi beban optimalisasi setoran awal BPIH (indirct cost).
Selain itu ada tiga hal yang perlu dicermati dalam penetapan BPIH
yakni Nilai tukar rupiah, Harga minyak mentah dunia dan peningkatan
komponen yakni direct cost dan indirect cost. Seperti yang telah
cost :
Tabel 4.2
untuk sebuah kegiatan guna mencapai tujuan bersama. Hal yang menjadi
oleh Dirjen PHU dengan membagi beberapa unit kerja yang telah
memberikan pelayanan yang optimal untuk jamaah haji Indonesia hal ini
karna penetapan BPIH 2012 yang dinilai lambat sehingga persiapan PIH
Saudi.
sesuai dengan rencana atau program yang telah ditetapkan dalam rangka
berikutnya.7
PHU dalm penetapan BPIH 2012 antara lain sesuai dengan langkah-
langkah yang sudah umum, yakni yang pertama adalah menentukan hal-
hal yang akan di evaluasi untuk semua aspek komponen kebutuhan BPIH
7
M. Anton Athoillah, Dasar-Dasar Manajemen, (Bandung: Pustaka Setia, 2010) Cet. I,
h.115
oleh petugas haji yang nantinya laporan tersebut akan dikumpulkan
menjadi satu laporan umum untuk di kaji dan di bahas lebih lanjut.
teratur untuk di kaji lebih lanjut. Ketiga adalah merancang desain atau
pengamatan dan analisis semua komponen BPIH dalam prosesi PIH sejak
masih di tanah air hingga di tanah suci dan kembali lagi ke tanah
adalah hal yang tidak bisa di cegah oleh pemerintah Indonesia, karena
sedikit terhambat. Namun hal tersebut adalah hal yang tidak bisa di
ibadah haji adalah hak dan kewajiban bagi setiap Muslim yang sudah
bus yang dilakukan di tanah suci ini dilakukan dengan alasan untuk
kelebihan armada.
Arabia Airlines sama seperti pada musim haji tahun sebelumnya untuk
yang terlantar. Bahkan jika lewat dari 6 jam bisa kemungkinan pihak
2. Akomodasi Jamaah
8
Rencana Operasional Penyelenggaraan Ibadah Haji Tahun 1432 H / 2011 M oleh
Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama RI, 2011
a. Di Makkah jemaah yang menempati ring I berjumlah 126.900
rumah yang airnya kurang lancar, menurut catatan dilakukan oleh Majmuah
yang kurang bonafitt. Untuk itu pada tahun yang akan datang penunjukkan
adalah air yang tidak lancar, kualitas yang kurang memadai dan persoalan
airnya kurang lancar dan kualitas kurang memadai harus menjadi catatan
agar tahun yang akan datang tidak disewa lagi. Adanya persoalan yang
terkait dengan pengembalian selisih sewa bahkan sampai ada kloter yang
melakukan protes karena dinilai tidak adil, hal ini antara lain disebabkan
9
Mantri Agama.Dirjen PHU.Realita haji Media Komunikasi Penyelenggraan Haji dan
Umroh. edisi II 2011
menerapkan sistem non subsidi silang/proporsional, artinya rumah itu disewa
sesuai dengan harga riil dan tidak boleh dengan harga borongan dan apabila
harga sewa itu dibawah harga yang dibayar oleh jemaah maka jemaah itu
masih ada rumah yang disewa dari pemilik / penyewa dengan sistem
borongan dimana ada rumah yang harganya tidak sesuai dengan realita yang
ada.. Untuk tahun yang akan datang apabila masih diterapkan sistem
didapati adalah katering yang sudah tidak layak atau basi. Untuk itu
10
Mantri Agama.Dirjen PHU.Realita haji Media Komunikasi Penyelenggraan Haji dan
Umroh. Edisi II 2011
yang lebih jelas dari pihak penyelenggara kepada jamaah agar tidak
Namun mulai dari musim haji tahun 2012 kini sudah mulai
11
Mantri Agama.Dirjen PHU.Realita haji Media Komunikasi Penyelenggraan Haji dan
Umroh. Edisi II 2011
Living Cost Jamaah yang nantinya akan diberikan dalam bentuk kartu
ATM.
ibadah haji adalah sebuah proses kegiatan yang rutin setiap tahun,
yang tidak jauh berbeda bentuk dan sifatnya. Kegiatan itu diawali
haji Indonesia kearah yang lenih baik. seperti yang katakan oleh
12
Mantri Agama.Dirjen PHU.Realita haji Media Komunikasi Penyelenggraan Haji dan
Umroh. Edisi V 2012
dibahas dengan DPR dan kemudian ditetapkan presiden, ia
sebuah proses kegiatan yang rutin setiap tahun, yang tidak jauh berbeda
bentuk dan sifatnya. hal ini karna sudah sesuai denagan Standar
(komponen direct and indirect cost), hal ini bertujuan agar kendala-
berikutnya.
13
Mantri Agama.Dirjen PHU.Realita haji Media Komunikasi Penyelenggraan Haji dan
Umroh. Edisi V I 2012
Namun penetapan BPIH dalam penyelenggaraan ibadah haji di
Perumahan. Hal tersebut bisa saja terus terulang di musim haji berikutnya
masalah yang disebut sebagai kasus sebagai bahan acuan evaluasi dengan
beberapa hal :
Pertama adalah karena Ditjen PHU dibawah naungan Kemenag
A. Kesimpulan
penelitian yang saya lakukan pada Direktorat Penyelenggaraan Haji dan Umrah,
dilakukan dengan tujuan dan maksud yang sama yakni untuk mengetahui
pembahasan BPIH.
ketetapan yang berlaku. Bentuk sistem pengawasan yang baik dan terarah
evaluasi yang dilakukan oleh Ditjen PHU pun sudah sesuai dengan berbagai
teori evaluasi yang ada,dimulai dari menentukan semua aspek yang akan di
pengawasan dan evaluasi PIH baik saat masih di Indonesia maupun saat di
penetapan BPIH.
A. Saran
Haji dan Umrah ada beberapa saran mengenai Penetapan Biaya Penyelenggaraan
ditentukan, hal ini demi lancar dan suksesnya PIH di Indonesia serta agar
Allah AWT.
2. Sebagai regulator dalam penyelenggraan ibadah haji dan umrah sudah
Indonesia dan Arab Saudi tidak ada kendala dan menjadi semakin baik.
ideal baik serta tansparan baik saat masih di tanah air maupun selama di
DAFTAR PUSTAKA
Aji B Firman dan Sirait Martin S, perencanaan dan Evaluasi: Suatu Sistem
Untuk Proyek Pembangunan (Jakarta;Bumi Angkasa,1990)
Rosady Ruslan, Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi (Jakarta: PT.
Raja GrafindoPersada, 2003)
Hadir 36 anggota dari 46 anggota DPR lengkap dari 9 fraksi, rapat kerja
ini dihadiri lebih separuh komisi VIII DPRRI, kuorum terpenuhi. Pembahasan
BPIH merupkaan pembahasan rutin komisi VIII sehingga dibentuk panja bulan
Pembahasan BPIH 2010 secara intensif melalui kerja keras mendalam antara DPR
Komponen Direct cost terdiri dari biaya rata-rata penerbangan, General Fee KSA,
biaya pemondokan di Arab Saudi. Untuk indirect cost akan dibahas lebih lanjut.
memungkinkan bagi kita untuk malakukan pembahasan lebih lanjut, kiranya bisa
disahkan agar kita bisa memperispkan penyelenggaran haji lebih awal, sehingga
1
http://www.saidabdullah.info/index.php?option=com_content&view=article&id=288:rak
er-komisi-viii-dengan-menag-bahas-penetapan-bpih-2010&catid=1:latest-news&Itemid=93
b. General service fee (Biaya Pelayanan Umum)
471 SR dan USD 15,10 per jamaah. Komponen indirect cost yang dialihakan
tersebut meliputi :
f. Konsumsi di Armina
h. Safeguarding.
1431/2010 yang dibayarkan langsung oleh jamaah haji (direct cost) adalah sebagai
berikut :
Tabel 2.1.1
Besaran BPIH
No Embarkasi
(USD)
1 Aceh 3,147
2 Medan 3,237
3 Batam 3,325
4 Padang 3,233
5 Palembang 3,280
6 Jakarta 3,364
7 Solo 3,327
8 Surabaya 3,432
9 Banjarmasin 3,440
10 Balikpapan 3,474
11 Makassar 3,505
Rata-Rata 3,343
sesuai dengan jarak embarkasi ke Arab Saudi rata-rata biaya sebesar USD 1,720,
sebesar SR 600, living cost sebesar USD 405, dan biaya asuransi sebesar Rp
100.000. Jika dibandingkan dengan BPUH tahun 1430/2009 maka besaran rata-
rata BPIH tahun 1431/2010 mengalami penurunan sebesar USD 80 dari USD
yang tahun lalu sebanyak 27% berada di Ring I menjadi 63% pada tahun
dapat menurunkan plafon biaya sewa pemondokkan di Mekkah lebih rendah dari
bahwa cadangan hasil optimalisasi tersebut sangat penting pada tahun datang.
Semakin kuat cadangan hasil optimalisasi, akan semakin baik untuk menjamin
kontinuitas penyelenggaraan ibadah haji yang lebih baik dengan harga yang relatif
stabil.
Semakin kuat cadangan hasil optimalisasi akan bermanfaat dalam
Mempertahankan azas keadilan bagi jamaah haji tahun yang akan datang
di Ring I semakin besar dari tahun ke tahun, yang berakibat pada besarnya subsidi
cost sebagaimana tersebut diatas, kami mengusulkan besaran indirect cost sebesar
penerbangan petugas.
o General Service Fee KSA bagi petugas, yang meliputi tambahan kekurangan
o Biaya Operasional Dalam Negeri yang meliputi antara lain biaya penerbitan
paspor, Penerbitan tidak gratis, betul tapi ini dibayar dari indirect cost,
dihindari.
===================
disetujui? (setuju)
pada halaman dua sedangkan hal dua. Usulan BPIH, yang saya maksudkan
bukan paparan awal 27 April, pemerintah mengajukan usulan 133 dolar.
Hari ini sesungguhnya hasil kerja panja, panja melaporkan dalam rapat ini.
Ingat kita punya UU besaran BPIH atas usul menteri atas persetujuan
pembahasan.
bersama, ini persoalan usul menjadi benar, ini muaranya. Penurunan ini
bersama antara panja DPR dengan Kemenag, disepakati direct cost, masih
ada beberapa point yang didalami dalam indrect cost, tanpa mengulur-ulur
Fauzan Syai'e (F-PAN): Sore ini ada kesepakatan BPIH 2010 bisa turun,
bahwa merebak berkali-kali isu, ada minta komisi VIII meminta sesuatu.
Ini sangat penting bagi kita baik yang diangkat media electronik, tulis,
mau tabayun, apakah perlu kita tabayun, materi dulu, mohon disahkan
penyelenggaran ibadah haji, kita taat asas sehingga tidak kenal kepepet
BPIH sudah dilakukan lama tentu oleh dua panja panja Kemenag dan
Panja Komisi VIII. Karena pembahasan sudah begitu detail rinci, oleh
karena saya berharap pada siang hari ini sudah pada tahap epngambilan
Kemenag.
Zulkarnaen Djabar: Itu sudah dibicarakan, kita terima atau tidak apa
==============
Draft Kesimpulan:
pandangan seluruh Anggota dan Fraksi Komisi VIII DPRRI maka dapat
Setelah ini Komisi VIII akan membentuk panja haji dalam rangka
dihapus
==============
semangat meski direct dan indirect cost Kemenag punya kewajiban 8 point
indirect cost.
pemerintah mengadjust supaya tidak ada kesalahan lagi. Usulan Pak Said
itu satu sudah bagus, ini meminta Panja Pemerintah untuk rasionalisasi, ini
tidak akan bulat itu bermasalah dengan hukum, pemondokan 2.850, ini
membuat kita tidak bisa bergerak. Saya setuju pemikiran adjustmen, ini
berubah dalam komponen direct cost, indirect diadjust dari yang itu
sehingga tidak perlu pembahasan. Kalau 2.850 dikurang 100 ribu, saldo
menjadi 140.
Suryadharma Ali : Tidak ada kata lain selain puji syukur kepada Allah
SWT dan terima kasih pada pimpinan dan komisi VIII baik dalam konteks
ini DPR tidak puas, pemerintah tidak puas, tapi sudah bisa menemukan
titik temu. Hal ini semata-mata untuk memberikan pelayanan yang terbaik
dan indirect cost bagaimana supaya 2011 bisa lebih cepat dan mudah.
Terimakasih atas partisipasi yang serius, kami mohon maaf kalau ada yang
tidak berwenang.
=======