OLEH :
Ibadah haji merupakan rukun kelima dari rukun Islam. Ia diwajibkan Allah
SWT, kepada orang- orang yang mampu. Dalam al- Qur’an dinyatakan bahwa ibadah
haji wajib atas setiap muslim yang mampu, yakni memiliki bekal sehat jasmani dan
rohani, sebagaimana dijelaskan dalam surat Ali Imran/3: 97. Kesehatan adalah modal
dalam perjalanan ibadah haji. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan
pemeriksaan kesehatan jemaah haji sebelum keberangkatannya ke Arab Saudi.
Merupakan rangkaian pelayanan kesehatan yang bersifat kontinum dan komprehensif
dengan melaksanakan proses pemeriksaan kesehatan, pengobatan, dan pemeliharaan
kesehatan terhadap jamaah haji sesuai standar agar jamaah haji dapat melaksanakan
ibadah haji yang sebaik- baiknya. Pelaksanaan kegiatan pelayanan kesehatan terdiri
dari pelayanan kesehatan di daerah (pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan/
pra haji dan pada saat kepulangan/ pasca haji), pelayanan kesehatan di embarkasi dan
debarkasi, pelayanan kesehatan selama penerbangan, pelayanan kesehatan selama di
Arab Saudi, dan pelayanan kesehatan dikelompok terbang.
Tujuan dilakukan penelitian untuk mengetahui pelaksanaan pelayanan
kesehatan jamaah haji di Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI dan untuk
mengetahui evaluasi pelayanan dalam pelaksanaan kesehatan haji, dengan melihat
bagaimana pelaksanaan pelayanan kesehatan jamaah haji di Pusat Kesehatan Haji
Kementerian Kesehatan RI tahun 2014 dan bagaimana evaluasi pelaksanaan dan
pelayanan kesehatan jamaah haji.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Metode penelitian kualitatif
sering disebut metode penelitian naturalistik karena penelitiannya dilakukan pada
kondisi yang alamiah (natural setting) disebut metode kualitatif karena data yang
terkumpul dan analisisnya lebih bersifat kualitatif.
Setelah di analisis evaluasi dari jemaah wafat pada tahun 1435H/ 2014M
berdasarkan tempat wafat yaitu (BPHI, Sektor dan RSAS) sebesar 61,6 % atau
sebanyak 183 jemaah haji wafat di Sarana Pelayanan Kesehatan; dan sebesar 38,4 %
atau 114 jamaah haji wafat di luar sarana pelayanan kesehatan (Pondokan, Masjid,
Perjalanan dan Pesawat). Jika dibandingkan dengan tahun 1434H/2013M maka pada
tahun 1435H/2014M persentase jamaah wafat di sarana kesehatan lebih rendah,
sedangkan di luar sarana kesehatan lebih tinggi. Itu artinya pelayanan kesehatan
jamaah haji yang diberikan oleh petugas maupun tim kesehatan jamaah haji Indonesia
sudah lebih baik dari tahun sebelumnya.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya,
maka penulis bisa menyelesaikan skripsi ini dengan baik dan lancar. Sholawat dan
salam semoga selalu tercurah kepada junjungan Nabi Muhammad SAW. atas
perjuangan dan kemuliaan akhlaknya semoga dapat menjadi suri tauladan bagi kita
Pada Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI Tahun 2014” bertujuan untuk
memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar sarjana strata satu di Fakultas Dakwah
dan Ilmu Komunikasi pada Program Studi Manajemen Haji dan Umrah UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa tujuan penulisan skripsi ini, tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan moril dan materiil dari banyak pihak terutama kepada kedua
orang tua saya Bapak Abdul Rasyid dan Ibu Inni Djuniati Sutetri yang sangat penulis
cintai dan sayangi, yang senantiasa mendo’akan penulis dan selalu memberikan
dukungan yang luar biasa agar penulis dapat menyelesaikan skripsi dan wisuda, yang
selalu sabar dalam memberikan sesuatu yang terbaik untuk penulis, dan yang selalu
perhatian terhadap penulis. Terimakasih juga untuk keempat kakak- kakakku yang
sangat penulis sayangi, Irma Yulinsa, Ade Zailani, Dhita Sefrita, Oka Wirahadi
Kusuma. Semoga penulis dapat menjadi anak yang dapat dibanggakan bagi kedua
v
orang tua juga keluarga, dan ilmu yang di dapat selama diperkuliahan menjadi
1. Dr. H. Arief Subhan , MA selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi.
2. Suparto, M.E.d, Ph.D selaku Wakil Dekan I, Dr. Roudhonah, MA selaku Wakil
Dekan II, Dr. Suhaimi, MSi selaku Wakil Dekan III Fakultas Dakwah dan Ilmu
Komunikasi.
4. Ir. Noor Bekti Negoro, SE., M.Si selaku dosen pembimbing skripsi penulis yang
6. Tim penguji sidang skripsi pada tanggal 15 September 2015. Dr. Suhaimi, M.Si
sebagai ketua sidang, Drs. Sugiharto, MA selaku sekertaris sidang, Prof. Dr. H.
Syamsir Salam, MS sebagai penguji I dan Drs. Sugiharto, MA sebagai penguji II.
7. Seluruh Dosen- dosen Manajemen Haji dan Umrah yang tidak bisa penulis
sebutkan namanya satu persatu, penulis ucapkan terimakasih yang tak terhingga
banyaknya atas ilmu yang telah diberikan, atas kesabaran, perhatian, pengorbanan
terus kepada penulis dari sebelum masuk perkuliahan sampai saat ini.
v
9. Budi Maulana ST selaku Kasubbag Tata Usaha Pusat Kesehatan Haji
melaksanakan penelitian.
10. Mulyanti selaku Staf Perencana Kesehatan Haji di Pusat Kesehatan Haji
11. Sahabat Keluarga (Lollypop) Difla Karisha, Rizka Zahara, Pipit Deviyanti, Kicky
Mayantie dan Annisa Nuraddina yang penulis sayangi dan yang selalu
12. Teman- teman Manajemen Haji dan Umroh angkatan 2011 yang selalu
Aamiiin.
13. Teman- teman KKN Origami UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Tahun 2014,
Tiada kata yang paling indah selain Jazakkalloh Khoiron Katsira, semoga
Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada penulis, dengan
sebaik- baik balasan dan semoga selalu dalam naungan rahmat dan Ridho-Nya.
Aamiin…
Penulis
v
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Evaluasi ........................................................................................ 12
x
4. Desain Evaluasi ...................................................................... 15
x
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................. 70
B. Saran ............................................................................................. 71
LAMPIRAN- LAMPIRAN
x
DAFTAR TABEL
Tabel 2. Data Jamaah Wafat Berdasarkan Tahun 2012, 2013 dan 2014 ............ 45
Gambar 3. Perbandingan Rate Jamaah Wafat (per mil) di Arab Saudi .............. 48
BAB I
PENDAHULUAN
Allah SWT, kepada orang- orang yang mampu.1 Dalam al- Qur’an dinyatakan
bahwa ibadah haji wajib atas setiap muslim yang mampu, yakni memiliki bekal
sehat jasmani dan rohani, sebagaimana dijelaskan dalam surat Ali Imran/3: 97.
Pelaksanaan ibadah haji yang dimulai sejak dari persiapan di tanah air,
tanah air penuh dengan aktifitas fisik dan rohani yang intensitasnya sangat
mempunyai lingkungan dan iklim yang sangat berbeda dengan situasi di tanah
air. Situasi demikian mengharuskan setiap calon jamaah haji harus mampu dan
maksimal. Oleh karena itu setiap jemaah haji perlu menyiapkan diri agar
1
Wahbah Al- Zuhaily, Fikih Shaum, I’tikaf dan Haji: Kajian Berbagai Mazhab
(Bandung: Pustaka Media Utama, 2006), Cet. Ke- 1, h. 167.
2
Farid W Husein, Pedoman Pelayanan Kesehatan Jiwa Bagi Calon Jamaah Haji dan
Jamaah Haji: Pedoman Bagi Petugas Kesehatan (Jakarta: Direktorat Jenderal Bina
Pelayanan Medik, 2006) h. 2.
1
keberangkatannya ke Arab Saudi. Agar mencapai tujuan, maka pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan pada jemaah haji sebelum keberangkatan harus dapat
haji. Risiko kesakitan dan kematian ini selanjutnya dikelola dengan tujuan
ibadah haji.3
saja memerlukan persiapan dari aspek tuntutan agama tapi juga kesiapan fisik
agar ibadah haji dapat berjalan dengan aman, tertib dan lancar. Untuk
agar jamaah haji dapat melaksanakan ibadah haji yang sebaik- baiknya.
daerah (pemeriksaan kesehatan sebelum keberangkatan/ pra haji dan pada saat
2
Saudi, dan pelayanan kesehatan dikelompok terbang. Pelayanan kesehatan
pemeliharaan kesehatan terhadap jamaah haji sesuai standar agar jamaah haji
kesehatan haji.
penunaian ibadah haji bagi umat Islam sesuai dengan kemampuan masyarakat.6
4
Pedoman Penyelenggaraan Kesehatan Haji (Keputusan Menkes RI Nomor 442/
MENKES/ SK/ VI/ 2009) h. 13
5
UU. No. 17 tahun 1999 BAB III Pasal 6 ayat 1
6
TAP MPR nomer. II/ MPR/ 1993
3
Tanggung jawab pelayanan kesehatan ini meliputi sejak sebelum
Arab Saudi, rujukan bagi calon haji resiko tinggi, pembinaan kesehatan yang
lain.
tugas akhir skripsi untuk menjawab gelar kesarjanaan pada bidang haji dan
umrah dengan judul : “Evaluasi Pelayanan Kesehatan Haji Tahun 2014 Pada
1. Batasan Masalah
haji tahun 2014 pada Pusat Kesehatan Haji yang berada di Kementerian
Kesehatan RI
4
2. Rumusan Masalah
1. Tujuan Penelitian
jamaah haji.
2. Manfaat Penelitian
a. Manfaat Teoritis
5
b. Manfaat Praktis
Kementerian Kesehatan RI
c. Manfaat Akademis
Umroh).
D. Metodologi Penelitian
1. Metode Penelitian
6
awalnya metode ini lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang
2. Lokasi Penelitian
Rasuna Said No. X-5 Kav 4-9 Kuningan, Jakarta 12750 Telp. / Fax : 021 -
2015.
7
Sugiyono, Metode Penelitian Kualitatif, Kuantitatif dan R&D. (Bandung:2009) h. 8-9
7
a. Interview
b. Observasi
c. Dokumentasi
8
5. Teknik Analisis Data
analysis yaitu menganalisa dan menguraikan secara jelas dan utuh hal- hal
yang berkaitan dengan permasalahan yang ada yaitu sesuai dengan judul
E. Tinjauan Pustaka
Dari Beberapa referensi dan skripsi yang penulis baca, ada beberapa
skripsi yang hampir sama dengan yang akan penulis teliti walaupun sebenarnya
8
Wasilaturohmah, Evaluasi Pelayanan Manasik Haji Tahun 2013 pada Kementerian
Agama Jakarta Timur
9
sama dengan penelitian yang penulis lakukan, hanya saja penulis
Pelayanan Umroh Angkatan ke- 6 tahun 2011 PT. Mulia Utama Tour
Jakarta.
F. Sistematika Penulisan
BAB II Landasan Teori, bab ini berisi pengertian evaluasi, jenis- jenis
BAB III Gambaran umum Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI,
bab ini berisi profil umum, visi, misi, tugas pokok dan fungsi,
10
tujuan, sasaran, kebijakan, strategi dan target, struktur organisasi
2014.
11
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Evaluasi
1. Pengertian Evaluasi
bersistem dan objektif yang menganalisa sifat dan ciri pekerjaan di dalam
untuk mengukur dan memberi nilai secara objektif pencapaian hasil- hasil
9
Firman B. Aji, S. Martin, Perencanaan dan Evaluasi, (Jakarta: Bumi Aksara, 1990)
cet ke-3 h.30
10
Suharsimi Arikunto, Penelitian Program Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara,
1998), cet ke-1 h.8
11
Firman B. Aji, S. Martin, Perencanaan dan Evaluasi, (Jakarta: Bumi Aksara,
1990) cet ke-3 h.30
12
dapat dicapai. Definisi ini menerangkan secara langsung hubungan
Amerika, evaluasi ialah suatu proses untuk menentukan nilai atau jumlah
tertentu sebagai tolak ukur apakah suatu kinerja tersebut sudah mencapai
12
Sukardi, Evaluasi Pendidikan “Prinsip dan Operasionalnya” (Jakarta: Bumi
Aksara, 2009) cet ke-3, h. 1
13
Notoatmodjo Soekidjo, Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2007) h. 103
13
karyawan secara rutin. Sedangkan evaluasi kinerja juga dapat disusun
organisasi
3. Proses Evaluasi
14
A. Dale Timpe, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Kinerja (Jakarta: PT.Elex
Media Komputindo,kelompok Gramedia, 1999) h. 15
14
d. Melaksanakan evaluasi, mengolah dan menganalisis data atau hasil
penjelasan- penjelasannya.
4. Desain Evaluasi
b. Penelitian Kualitatif
15
Notoatmodjo Soekidjo, Kesehatan Masyarakat: Ilmu dan Seni. (Jakarta: Rineka
Cipta, 2007) h. 104
15
proses perencanaan kinerja, pelaksanaan kinerja, sampai dokumen
16
Wasilaturohmah, Evaluasi Pelayanan Manasik Haji Tahun 2013 pada
Kementerian agama Jakarta Timur. h. 14-15
17
http://peterpaper.blogspot.com/2010/04/pelayanan-kesehatan-1.html diakses pada
12 Juni 2015, pukul 22:11
18
http://www.konsultankolesterol.com/pelayanan-kesehatan.html diakses pada 12
Juni 2015, pukul 22.25
16
Dengan kata lain pelayanan kesehatan merupakan upaya yang
kesehatan yang dilakukan secara berjenjang mulai dari tanah air sampai
19
Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI “Laporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji
Tahun 2009” (Jakarta: 2010) h. 11
17
transmisi penyakit menular yang mungkin terbawa keluar/ masuk oleh
jamaah haji.20
berlangsung.
18
d. Pelayanan Kesehatan di Arab Saudi
dari pelayanan rawat jalan (Kloter, BPHI Sektor dan BPHI Daker),
rawat inap BPHI Sektor dan BPHI Daker serta perawatan rujukan
Biasa (KLB).21
berikut :
21
Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI “Laporan Penyelenggaraan Kesehatan Haji
Tahun 2009” (Jakarta: 2010) h. 11
19
a. Pengerahan Tenaga Kesehatan
sebagai berikut:
yang sama
PPIH
20
b. Bimbingan dan Penyuluhan
c. Pelayanan Kesehatan
21
70% merupakan suatu indikator dalam pemberian pelayanan
kesehatan.
d. Pengendalian Penyakit
22
3) Hygiene dan sanitasi makanan (Food Hygiene and Sanitation)
Construction)
Sanitation)
yang ada dapat dipenuhi dan berfungsi dengan baik. Hal ini
dalam lokasi yang sama. Selain itu juga agar Jemaah haji
C. Jamaah Haji
Jamaah adalah kata dalam bahasa Arab yang artinya “kompak” atau
23
pendirian, keyakinan dan tugas serta tujuan yang sama. Islam
yaitu suatu masyarakat yang terdiri dari pribadi- pribadi muslim, yang
Negara.23
Dalam buku Fiqih Empat Mazhab bagian ibadat (puasa, zakat, haji
haji secara istilah adalah amalan- amalan tertentu dan cara tertentu pula.24
Sebagai salah satu rukun Islam, ibadah haji diwajibkan satu kali
22
Harun Nasution, Ensiklopedi Islam Indonesia, (Jakarta, Djembatan 1992) h. 486-
487
23
Muhammad M. Basyuni, Reformasi Manajemen Haji, (Jakarta: FDK Press, 2008)
h.45
24
Abdurrahman al-Zaziri, Fiqih 4 Mazhab Bagian Ibadat (Puasa, Zakat, Haji,
Kurban), (Jakarta: Darul Ulum Press, 1996), cet ke- 1. h. 177
24
transportasi, dan akomodasi selama pelaksanaan haji. Seorang muslim
haji sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dan telah melunasi Biaya
dan obat.
25
Abdul Halim, Ensiklopedi Haji dan Umroh, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada,
2002) h. 84
26
Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji, (Pusat Kesehatan Haji
Kementerian Kesehatan RI: 2010) h.9
25
d. Jamaah haji resiko tinggi adalah jamaah haji dengan kondisi
27
Ibid h. 9-10
26
b. Peraturan Kesehatan Internasional dan Ketentuan Keselamatan
Penerbangan.
a) Penyakit Karantina
27
c) Imunisasi meningitis meningkokus ACW135Y,
ketinggian/ penerbangan
b) Usia kehamilan
saat di embarkasi
28
Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji, (Kementerian Kesehatan
RI: 2011) h. 18-19
28
BAB III
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
A. Profil Umum29
oleh Pemerintah secara inter departemental (UU no. 17 tahun 1999 Bab III
meningkatkan pelayanan dan kelancaran penunaian ibadah haji bagi umat Islam
ke Arab Saudi, diperjalanan pergi/ pulang, selama di Arab Saudi dan setelah
29
dengan pihak terkait seperti Kementerian Agama, KBIH, LSM Penyelenggara
Visi
Misi
sehat.
haji.
30
lembaga/ badan penelitian dan kerja sama lintas program serta lintas
sektor.
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 978 Permenkes 1144 Tahun 2010, Pusat
umrah.
31
lainnya, sistem kewaspadaan dini dan respon kejadian luar biasa penyakit
umrah dan
Haji.
umrah.
32
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, bidang
menyelenggarakan fungsi:
kesehatan haji
33
Subbidang pelayanan kesehatan haji mempunyai tugas
Kesehatan Haji.
34
a) Penyiapan penyusunan kebijakan teknis peningkatan
umrah dan
dan umrah
35
Subbidang pengendalian faktor risiko kesehatan haji
1. Tujuan
a. Tujuan umum
b. Tujuan Khusus
36
1) Teridentifikasinya calon jamaah haji yang memenuhi
respon KLB.
haji Indonesia.
2. Sasaran
37
Arab Saudi dan 14 hari setelah kembali dari Arab Saudi, pengelola
3. Kebijakan
38
menular yang berjangkit kembali (re emerging diseases), sistem
kesehatan haji.
(provinsi dan kabupaten/ kota) dan sumber daya yang berasal dari
39
4. Strategi
haji
jamaah haji
40
h. Pengembangan metode dan materi pelatihan petugas kesehatan haji
(aplikatif)
5. Target
standar.
(K3JH) 80%
41
E. Struktur Organisasi Pusat Kesehatan Haji Kemenkes RI
KASUBAG TATA
USAHA
JABATAN FUNGSIONAL
42
BAB IV
Setelah jamaah terdaftar sebagai calon jamaah haji yang akan berangkat
pada Agustus 2014, jamaah wajib menjalani pemeriksaan pertama pada bulan
Maret tahun 2014 di Puskesmas daerah masing- masing yang ditunjuk untuk
jamaah haji.33
32
Semua data di dapat dari Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI
33
Wawancara langsung dengan ibu Mulyanti, staf perencanaan haji Pusat Kesehatan
Haji Kementerian Kesehatan RI, tanggal 27 July 2015
43
1. Pengerahan Tenaga Kesehatan.
1 Aceh (BTJ) 7 21
2 Medan(MES) 15 45
3 Padang(PDG) 9 27
4 Palembang(PLM) 13 39
5 Batam(BTH) 21 54
Jakarta Pondok Gede
6 (JKG) 12 36
7 Jakarta Bekasi (JKS) 83 249
8 Solo (SOC) 71 213
9 Banjarmasin (BDJ) 10 39
10 Balikpapan(BPN) 12 36
11 Makassar (UPG) 25 75
12 Mataram (LOP) 11 33
13 SUB 62 186
14 GTO 2 6
15 LAMPUNG 12 36
16 PKY 3 9
17 BENGKULU 3 9
JUMLAH 371 1113
44
2. Bimbingan dan Penyuluhan
Tabel 2. Data Jemaah Wafat Berdasarkan Tempat Tahun 2012, 2013 dan
2014
SARANA KESEHATAN
atau sebanyak 183 jemaah haji wafat di Sarana Pelayanan Kesehatan dan
sebesar 38,4 % atau 114 jemaah haji wafat di luar sarana pelayanan
45
3. Pelayanan Kesehatan
ada sebanyak 92,703 jamaah (54,7%) dan non risti sebanyak 76.772
1435H/2014M
Jamaah risti ini dibagi menjadi 3, yaitu risti karena usia ≥ 60 tahun,
risti karena penyakit dan risti karena usia ≥ 60 tahun di sertai penyakit.
32.839 jamaah (39,2%). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar 2
46
Gambar 2. Distribusi Jumlah Jemaah Risti Berdasarkan Sebab Risti
Tahun 1435H/2014M
Jika dibandingkan dengan jumlah jemaah risti pada tahun 2013, maka
pada tahun 2014 jemaah risti mengalami peningkatan. Pada tahun 2013
persentase jumlah jemaah risti sebesar 51% dan pada tahun 2014 menjadi
54,7%. Kelompok prioritas utama jamaah haji adalah risti baik risti usia,
risti penyakit maupun risti keduanya. Untuk itu identifikasi jemaah haji
risti sejak awal di tanah air untuk mengendalikan faktor risiko penyakit
yang diderita para calon jemaah haji, pembinaan secara terus menerus
yang sakit menjadi sehat dan yang sehat tetap terpelihara dan pada saat
setiap kloter.
Berikut adalah grafik rate kematian jamaah haji dari tahun 2011-
2014.
47
Gambar 3. Perbandingan Rate Jemaah Wafat (per mil) di Arab Saudi
48
4. Pengendalian Penyakit
haji dan katering bagi jemaah haji tahun 1435 H/ 2014M diperoleh hasil
49
Embarkasi Tahap I Tahap II Tahap III
Solo Asrama Haji 75,45 77,17 80,85
ACS 94
Catering Asrama 84
Surabaya Asrama Haji 55,62 73,34 81,20
ACS 97,55 98,70
Catering Asrama 82
Makassar Asrama Haji 67,20 57,03 67,20
ACS
Catering Asrama 70
Banjarmasin Asrama Haji 42,55 65,21 76,96
ACS 80.94
Catering Asrama
Lombok Asrama Haji 67,77 82,52 87,80
ACS
Catering Asrama
Gorontalo Asrama Haji 49,42 49,42
ACS
Catering Asrama
Lampung Asrama Haji 53,07 76,29
ACS
Catering Asrama
Bengkulu Asrama Haji 77,07 75,28
ACS 72,75
Catering Asrama
Palangkaraya Asrama Haji 72,65 77,86
ACS
Catering Asrama
kesehatan
50
kusam, ruang makan dan dapur masih kotor dan wastafel
saja.
basah.
51
9) Ditemukan keberadaan tikus dengan melihat secara visual
52
3) Beberapa saran/rekomendasi pada pemeriksaan I belum
dilaksanakan.
sebagainya.
haji.
53
3) Katering asrama haji sudah ditentukan pemenangnya, dan
sebelum oprasional.
dengan KKP.
Kesehatan RI, yaitu analisis reabilitas, analisis daya tangkap, analisis jaminan,
54
Dalam pelayanan kesehatan haji Pusat Kesehatan Haji
55
menggembirakan, menjadi prioritas mendapatkan dukungan
didaerahnya.34
1) Komunikasi Publik
34
Wawancara Langsung dengan mba Mulyanti, selaku staf perencana Pusat
Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan RI, tanggal 27 july 2015
56
Kegiatan komunikasi publik dilakukan sejak sebelum,
meliputi:
media massa
di Arab Saudi
2) Promosi
57
Kabupaten/ Kota, Provinsi, Pusat, Embarkasi/ Debarkasi Haji
oleh dokter- dokter beserta tim kesehatan haji Indonesia. Hal ini di
ungkapkan langsung oleh ibu Hj. Mulyanah selaku jamaah haji asal
tetapi dokter dan tim kesehatan haji Indonesia selalu sigap dan
di depan kamar jamaah, agar ketika jamaah haji ada yang sakit
58
kesehatan haji Indonesia segera memberikan pelayanan yang sudah
semestinya.35
tanggap
waktu tergantung dari jumlah petugas yang ada dan jumlah pasien
35
Wawancara via telpon dengan ibu Hj. Mulyanah jamaah haji asal Jakarta Barat
pada tgl 18 Agustus 2015.
59
melakukan kunjungan secara berkala kepada calon/ jamaah haji
yang sakit. Ketika jamaah sudah tiba di Arab Saudi pun petugas
RSAS.
60
Untuk terlaksananya komunikasi yang baik antara pusat
jamaah haji dan sweeping jamaah haji yang tujuannya agar jamaah
kesehatan lainnya)
61
2) Deteksi adanya kondisi yang berpotensi menimbulkan masalah
kesehatan
(BKJH)
Buku kesehatan jamaah haji adalah faktor penting bagi para jamaah
haji, Buku kesehatan jamaah haji disimpan oleh dinas kesehatan wilayah
kesehatan jamaah haji wajib diisi agar petugas kesehatan haji Indonesia
dapat lebih mudah melayani setiap masalah kesehatan yang dialami oleh
36
Pedoman Teknis Pemeriksaan Kesehatan Jamaah Haji, Kementerian Kesehatan RI
th. 2010
62
jamaah haji Indonesia. Berikut beberapa cara petunjuk pengisian Buku
a. Sampul Buku
of Indonesia)
coret
Jamaah Haji
63
kartu ini ke puskesmas terdekat dimana saudara
berada
(WUS)
c) Arsip Puskesmas
64
b. Identitas Jamaah Haji (BKJH)
pengisian:
DIABETES MELITUS tipe II Terkontrol
HIPERTENSI Sedang
OBESITAS dll.
kesehatan di Embarkasi.
kotak transparan.
Contoh stempel:
RT
65
o Kotak Nama
Huruf Balok.
025-SUB.
petugas kloter)
66
c) Di cap dengan stempel dari sarana layanan
a. Page 1:
pendampingan vaksinasi.
Issued to: diisi dengan nama jamaah haji (tidak boleh dihapus
b. Page 2:
pendampingan vaksinasi.
67
Meningitis Meningkokus ACW 135Y in accordance with
clinicians,
vaksinasi.
68
6) Certificate valid from…until…, diisi sertifikat berlaku
diganti.
a. Nama: diisi nama jamaah haji serta diisi nama bin/ binti
haji
profilaksis
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
2. Setelah di analisis evaluasi dari jemaah wafat pada tahun 1435H/ 2014M
berdasarkan tempat wafat yaitu (BPHI, Sektor dan RSAS) sebesar 61,6 %
atau sebanyak 183 jemaah haji wafat di Sarana Pelayanan Kesehatan; dan
sebesar 38,4 % atau 114 jemaah haji wafat di luar sarana pelayanan
kesehatan jamaah haji yang diberikan oleh petugas maupun tim kesehatan
70
B. Saran- saran
Kesehatan bagi Jamaah Haji Indonesia pada Pusat Kesehatan Haji Kementerian
Kesehatan RI dan seluruh instansi pemerintahan dan pihak- pihak yang terkait
haji di daerah agar tidak terjadi calon jamaah haji risti ikut dalam
71
DAFTAR PUSTAKA
Al- Zuhaily, Wahbah, Fikih Shaum, I’tikaf dan Haji: Kajian Berbagai Mazhab
(Bandung: Pustaka Media Utama, 2006)
Arikunto, Suharsimi, Penelitian Program Pendidikan, (Jakarta: Bina Aksara, 1998)
Timpe, A, Dale, Seri Manajemen Sumber Daya Manusia Kinerja (Jakarta: PT.Elex
Media Komputindo,kelompok Gramedia, 1999)