Anda di halaman 1dari 59

i

HUBUNGAN AKTIVITAS FISIK DENGAN PRESTASI


AKADEMIK SANTRI PONDOK PESANTREN X DI
KABUPATEN BOGOR
Laporan Penelitian ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA KEDOKTERAN

OLEH :

Sri Nur Shadrina B


NIM : 11141030000039

PROGRAM STUDI KEDOKTERAN DAN PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1438H/2017M
ii
iii
iv
v

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT berkat nikmatNya penulis
dapat belajar dan menyelesaikan penelitian di FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Sholawat serta salam tak lupa penulis curahkan kepada Baginda Rasulullah SAW
yang telah membawa umat Muslim dari zaman kegelapan ke zaman yang penuh
dengan perkembangan ilmu dan teknologi sehingga penulis dapat belajar kala ini.
Banyak dukungan yang telah membantu penulis menyelesaikan penelitian. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terimakasih pada :
1. Prof. Dr. H. Arif Sumantri, S.KM, M.Kes, Prof. Dr. dr. Sardjana, Sp.OG (K),
Maftuhah M.Kep, PhD, Fase Badriah S.KM, M.Kes, PhD selaku Dekan dan
Pembantu Dekan FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. dr. Nouval Shahab, Sp.U, PhD, FICS,FACS selaku Ketua Program Studi
Kedokteran dan Profesi Dokter FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. dr. Mery Natalia, Sp.PK selaku Pembimbing Akademik yang telah
membimbing penulis dari tahun pertama hingga akhir.
4. Bapak Chris Adhiyanto, M.Biomed, phD selaku Penanggung Jawab Modul
Riset PSKPD angkatan 2014 yang selalu mengingatkan penulis untuk segera
menyelesaikan penelitian ini.
5. dr. Bisatyo Mardjikoen, Sp.OT dan dr. Marita Fadhilah, PhD selaku
Pembimbing yang telah meluangkan waktu, serta memberikan bimbingan,
arahan, saran-saran yang sangat membangun, tenaga serta motivasi terkait
pengambilan data, penyusunan laporan hingga laporan ini dapat terselesaikan.
6. dr. Ana Raudah Al Jannah dan Pengurus Madrasah Alyah Pondok Pesantren
X di Kabupaten Bogor yang telah membantu menyediakan tempat dan
kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitiannya.
7. Seluruh responden yang telah meluangkan waktunya mengisi kuesioner dan
setuju untuk memberikan data sekunder berupa nilai rerata rapor tahun ajaran
vi

2016/2017 sehingga penulis bisa mendapatkan ilmu yang baru dari hasil
penelitian ini.
8. Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kementrian Agama RI
yang telah memberikan beasiswa sehingga saya bisa meneruskan pendidikan
di PSKPD FKIK UIN Jakarta.
9. Kedua orang tua penulis, Bapak Baharuddin Borima S.pd M.Si dan Ibu Hj.
Hadrah Thamrin S.pd yang telah membesarkan penulis dengan kasih sayang,
memberikan dukungan dan semangat terus menerus, nasihat, waktu serta
lantunan do’anya yang tak pernah putus untuk penulis.
10. Ketiga adik penulis, Zukhruf Khairati B, Miftahul Jannah B, dan Muh.
Azzami Syauqy B yang telah menghibur, menyemangati dan mendo’akan
penulis.
11. Teman-teman penelitian penulis, Syahriani Syukri, St. Rafidah Ali, Annisa
Tristiana dan Ayu Rizki Saputri, yang sabar dan rajin untuk saling
mengingatkan dan membantu menyelesaikan penelitian. Terimakasih atas
kerja sama kita.
12. Teman, kakak dan adik di PSKPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
di almamater penulis lainnya yang selalu memberikan semangat serta
memberi motivasi pada penulis saat jenuh sehingga penelitian ini dapat
selesai.

Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT.. Oleh karena itu, penulis


menerima saran dan kritik yang membangun untuk melengkapi laporan
penelitian. Semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk masyarakat.

Wassalamualaikum Wr. Wb.


Jakarta, 19 September 2017
Penulis
vii

ABSTRAK
Sri Nur Shadrina B. Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter. Hubungan Aktivitas Fisik
dengan Prestasi Akademik Santri Pondok Pesantren X di Kabupaten Bogor.2017.

Latar belakang : Aktivitas fisik dapat diterapkan sehari-hari untuk mencapai kondisi
kesehatan yang baik, dan nantinya dapat mendukung berjalannya proses pendidikan yang
akan berimbas terhadap prestasi akademik. Tujuan : Mengetahui hubungan aktivitas fisik
dengan prestasi akademik santri Pondok Pesantren X di Kabupaten Bogor. Metode:
Penelitian ini menggunakan desain potong lintang. Sampel dalam penelitian ini sebesar 239
responden dengan total sampling. Pengumpulan data menggunakan kuesioner serta
pengambilan nilai rapor, dan analisis data menggunakan Chi-Square. Hasil : Responden
dengan kategori aktivitas fisik ringan 105 responden (43,9%), aktivitas fisik sedang 77
responden (32,2%) dan aktivitas fisik berat 57 responden (23,8%). Responden dengan
kategori prestasi akademik sangat baik 4 responden (1,7%), kategori prestasi akademik baik
193 responden (80,8%), kategori prestasi akademik cukup 42 (17,6%), dan tidak ada
responden yang memiliki kategori prestasi akademik kurang. Hasil analisis bivariat
menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan prestasi
akademik (ρ=0.024). Korelasi antara prestasi akademik sangat lemah (r=-.167) dengan arah
korelasi negatif yaitu semakin berat aktivitas fisik, semakin buruk prestasi akademik yang
diperoleh. Kesimpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara aktivitas fisik dengan
prestasi akademik (ρ=0.024).

Kata kunci : aktivitas fisik, prestasi akademik.

ABSTRACT
Sri Nur Shadrina B. Medicine and Physician Profession Study Program. The Relationship of
Physical Activity with The Academic Achievement of Santri Integrated Boarding School X in
Bogor District.2017.

Background: Physical activity can be applied daily to achieve a good health condition, and
will be able to support the process of education that will impact on academic achievement.
Objective :To determine the relationship of physical activity with the academic achievement
of santri Integrated Boarding School X in Bogor District. Method : This study used cross
sectional design, and of 239 subject by total sampling were involved. The data were collected
from the questionnaire and raport, and the analysis was carried out using Chi-Square test.
Result : Respondent with lowest level of physical activity 105 respondents (43.9%), moderate
level of physical activity 77 respondents (32.2%), and high level of physical activity 57
respondents (23.8%). Respondent with very good academic achievement category 4
respondents (1.7%), good academic achievement category 193 respondents (80.8%),
moderate academic achievement category 42 respondents (17.6%), and no respondent had
poor academic achievement category .The result of the bivariate analysis showed that a
significant association between physical activity and academic achievement (ρ=0.024). The
correlation between academic achievement is very weak (r=-.167) with linear negatif is
heavier the physical activity, worse the academic achievement. Conclusion : There is a
significant association between physical activity and academic achievement (ρ=0.024).

Keywords : physical activity, academic achievement.


viii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL ........................................................................................................ i


LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..... Error! Bookmark not defined.
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN .......................................... Error! Bookmark not defined.
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iv
ABSTRAK ................................................................................................................. vii
DAFTAR ISI ............................................................................................................. viii
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi
DAFTAR SINGKATAN ........................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1


1.1. Latar Belakang ............................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .......................................................................................... 4
1.3. Hipotesis ......................................................................................................... 4
1.4. Tujuan ............................................................................................................. 4
1.5. Manfaat ........................................................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................. 6


2.1 Landasan Teori .................................................................................................... 6
2.1.1 Prestasi akademik ......................................................................................... 6
2.1.1.1 Definisi Prestasi Akademik ................................................................ 6
2.1.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik ................................ 7
2.1.1.3 Alat Ukur Prestasi Akademik............................................................ 9
2.1.2 Aktivitas Fisik ............................................................................................. 10
2.1.2.1 Definisi Aktifitas Fisik ..................................................................... 10
2.1.2.2 Klasifikasi Aktifitas Fisik ................................................................ 10
2.1.2.3 Manfaat Aktivitas Fisik .................................................................... 11
2.1.2.4 Alat Ukur Aktivitas Fisik ................................................................. 12
ix

2.2 Kerangka Teori .................................................................................................. 13


2.3 Kerangka Konsep .............................................................................................. 13
2.4 Definisi Operasional .......................................................................................... 14

BAB III METODE PENELITIAN .......................................................................... 15


3.1. Desain Penelitian .............................................................................................. 15
3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian ............................................................................ 15
3.3. Populasi dan Sampel Penelitian ....................................................................... 15
3.3.1 Populasi dan sampel yang diteliti ............................................................... 15
3.3.2 Besar sampel ............................................................................................... 16
3.3.3. Kriteria sampel ........................................................................................... 17
3.3.4. Variabel yang diteliti ................................................................................. 17
3.4. Cara Kerja Penelitian........................................................................................ 18
3.5. Managemen Data .............................................................................................. 19
3.5.1 Pengumpulan data ....................................................................................... 19
3.5.2 Pengolahan dan analisis data ...................................................................... 20
3.6. Etika Penelitian................................................................................................ 20

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 21


4.1 ANALISIS UNIVARIAT.................................................................................. 21
4.1.1 Karakteristik responden .............................................................................. 21
4.1.2 Aktivitas fisik.............................................................................................. 22
4.1.3 Prestasi akademik ....................................................................................... 23
4.2 ANALISIS BIVARIAT ..................................................................................... 24
4.2.1 Hubungan aktivitas fisik berdasarkan jenis kelamin .................................. 24
4.2.2 Hubungan prestasi akademik berdasarkan jenis kelamin ........................... 25
4.2.3 Hubungan aktivitas fisik dengan prestasi akademik ................................... 26
x

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 28


5.1 KESIMPULAN ................................................................................................. 28
5.2 SARAN ............................................................................................................. 29

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 30


LAMPIRAN ............................................................................................................... 35
xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1.1. Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin, usia, dan kelas

Tabel 4.1.2. Kategori aktivitas fisik

Tabel 4.1.3. Kategori prestasi akademik

Tabel 4.2.1. Hubungan aktivitas fisik berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.2.2. Hubungan prestasi akademik berdasarkan jenis kelamin

Tabel 4.2.3. Hubungan aktivitas fisik dengan prestasi akademik


xii

DAFTAR SINGKATAN

UNESCO The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization

EFA-GMR Education For All Global Monitoring Report

EDI The Education for All Development Index

Riskesdas Riset Kesehatan Dasar

WHO World Health Organization

METs Metabolic equivalents

BDNF Brain-Derived Neurotrophic Factor

IPAQ International Physical Activity Questionnairre

MA Madrasah Aliyah

PSKPD Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter

FKIK Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan

UIN Universitas Islam Negeri


i
1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting bagi


kehidupan, di mana dengan pendidikan seseorang dapat mengembangkan
potensi diri yang dapat bermanfaat untuk individu itu sendiri, lingkungan,
bahkan negara sekalipun. Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor
20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional BAB II Pasal 3 dikatakan
bahwa “Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung
jawab” .1
Pendidikan yang telah diterapkan tersebut dapat dinilai pencapaiannya
melalui prestasi akademik yang diperoleh oleh pelajar itu sendiri. Di
Indonesia, kualitas dan kuantitas pendidikan berdasarkan laporan The United
Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) dalam
Education For All Global Monitoring Report (EFA-GMR), Indeks
Pembangunan Pendidkan Untuk Semua atau The Education for All
Development Index (EDI) tahun 2014, menunjukkan bahwa Indonesia
menempati posisi ke-57 dari 115 Negara.2 Dari pelaporan tersebut dapat
disimpulkan bahwa pencapaian pendidikan di Indonesia masih tertinggal.
Kualitas prestasi yang didapatkan tersebut dapat dipengaruhi oleh
berbagai faktor, antara lain faktor psikologis, ekonomi, sosial, individu serta
lingkungan. Dari berbagai faktor tersebut dapat dipengaruhi oleh kesehatan
pelajar. Dalam hal ini, aktivitas fisik merupakan salah satu penunjang yang

1
2

dapat diterapkan sehari-hari untuk mencapai kondisi kesehatan yang baik, dan
nantinya dapat mendukung berjalannya proses pendidikan yang akan
berimbas terhadap pencapaian prestasi akademik.
Menurut Departemen Kesehatan RI (2007), aktivitas fisik sangat
penting bagi pemeliharaan kesehatan fisik, mental, dan mempertahankan
kualitas hidup agar tetap sehat dan bugar sepanjang hari. Selain itu, menurut
Grissom (2005), kesegaran jasmani berhubungan positif dengan prestasi
belajar. Siswa dengan kesegaran jasmani yang baik cenderung mendapatkan
prestasi yang baik.
Di Indonesia, berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2013 didapatkan proporsi penduduk yang melakukan aktivitas fisik berat atau
sedang atau keduanya (aktif) secara umum adalah 73,9. Sedangkan yang tidak
melakukan aktivitas fisik berat maupun sedang (tidak aktif) secara umum
adalah 26,1%.3
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mencari hubungan aktivitas
fisik dengan prestasi akademik. Penelitian Negi dkk. (2016), menunjukkan
korelasi positif yang cukup baik antara aktivitas fisik dengan prestasi
akademik (r=+0,49).4
Terkait ulasan diatas, sebenarnya dalam Islam pun telah diajarkan
melalui salah satu pepatah arab, yaitu “ ‫ “ العقل السالم فى جسم السالم‬yang artinya
akal yang sehat terdapat dalam tubuh yang sehat. Dari pepatah tersebut,
Islam mengajarkan bahwa untuk mencapai akal yang sehat diperlukan adanya
tubuh yang sehat. Sebagaimana yang kita ketahui, salah satu cara yang dapat
membuat kondisi tubuh tetap sehat yaitu dengan melakukan aktivitas fisik.
Indonesia yang merupakan negara dengan mayoritas pemeluk Islam di dunia,
sekiranya menerapkan ajaran-ajaran Islam, contohnya pepatah Arab tersebut.
Islam yang ada di Indonesia juga tidak hanya berpengaruh dalam batas
agama saja, melainkan ikut serta berpengaruh dalam berbagai hal, salah
satunya dalam bidang pendidikan. Pengaruh Islam dalam bidang pendidikan
tersebut dapat dilihat dari banyaknya pondok pesantren sebagai salah satu
3

lembaga pendidikan di Indonesia. Menurut Kementrian Pendidikan dan


Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia, “pondok pesantren adalah lembaga
pendidikan Islam tertua yang merupakan produk budaya Indonesia”.5
Berdasarkan analisis dan interpretasi data pada pondok pesantren,
Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur’an (TPQ) tahun pelajaran
2011-2012 didapatkan 27.230 pondok pesantren yang tersebar di seluruh
Indonesia. Jumlah santri pondok pesantren secara keseluruhan adalah
3.759.198 orang santri, yang terdiri dari 1.886.748 orang santri laki-laki
(50,19%) dan 1.872.450 orang santri perempuan (49,81%).6
Di era modern ini, pondok pesantren tidak hanya dijadikan tempat
menuntut ilmu agama saja, namun ilmu pengetahuan umum pun diajarkan di
pesantren. Bahkan pondok pesantren menjadi sarana bagi masyarakat
Indonesia untuk membangun karakter yang berwawasan luas akan ilmu
pengetahuan umum sekaligus mengintegrasikan dengan nilai agamis yang
tinggi. Dengan demikian pondok pesantren sama halnya dengan lembaga
pendidikan lainnya, sanga mempengaruhi sistem pendidikan Indonesia.
Terlebih lagi dengan anggapan kebanyakan masyarakat yang menjadikan
santri sebagai panutan bagi remaja sekarang ini, hal tersebut menuntut santri
mencapai prestasi yang lebih baik.5
Semakin banyaknya pesantren dan jumlah santri seiring berjalannya
waktu, maka prestasi akademik yang dicapai adalah salah satu hal yang
penting untuk diamati, karena prestasi akademik pelajar memainkan peranan
penting dalam menciptakan alumni dengan kualitas terbaik yang nantinya
akan menjadi pemimpin dan tenaga kerja dari negara tertentu, karena itu
prestasi akademik bertanggung jawab untuk pembangunan sosial dan ekonomi
Negara.7 Dapat dilihat pula berdasarkan fungsi dan tujuan adanya pendidikan,
dampak yang dapat terjadi dari kurang baiknya pendidikan sangatlah banyak,
baik terhadap individu pelajar tersebut bahkan negara.
Kondisi yang telah diuraikan dalam latar belakang tersebut membuat
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai hubungan aktivitas
4

fisik dengan prestasi akademik santri Pondok Pesantren X di Kabupaten


Bogor.

1.2.Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah yang


ditekankan peneliti adalah :
1. Bagaimana tingkat aktivitas fisik santri Pondok Pesantren X di
Kabupaten Bogor ?
2. Bagaimana prestasi akademik santri Pondok Pesantren X di Kabupaten
Bogor ?
3. Adakah hubungan antara aktivitas fisik dengan prestasi akademik
santri Pondok Pesantren X di Kabupaten Bogor ?

1.3.Hipotesis

Terdapat hubungan antara aktivitas fisik dengan prestasi akademik santri


Pondok Pesantren X di Kabupaten Bogor.

1.4.Tujuan

Tujuan dilakukannya penelitian :


1. Tujuan Umum
Tujuan Umum penelitian ini adalah :
- Mengetahui prestasi akademik santri Pondok Pesantren X di
Kabupaten Bogor.
- Mengetahui tingkat aktivitas fisik santri Pondok Pesantren X di
Kabupaten Bogor.
5

2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui
hubungan aktivitas fisik dengan prestasi akademik santri Pondok
Pesantren X di Kabupaten Bogor.

1.5.Manfaat

1. Bagi Penulis
 Menjadi syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran.
 Menambah wawasan dan pengetahuan tentang penelitian.
 Menerapkan ilmu yang telah didapat selama proses
pembelajaran di masa non-klinik ini.
2. Bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi bahwasanya terdapat berbagai faktor
yang dapat mempengaruhi prestasi akdemik, salah satunya yaitu
aktivitas fisik.
3. Bagi Institusi (Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta)
 Institusi akan memperoleh hasil analisis mengenai hubungan
aktivitas fisik dengan prestasi akademik santri Pondok
Pesantren X di Kabupaten Bogor.
 Memperkuat hasil penelitian sebelumnya yang membahas
masalah yang sama, yaitu mengenai hubungan aktivitas fisik
dengan prestasi akademik.
6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Prestasi akademik

2.1.1.1 Definisi Prestasi Akademik

Prestasi akademik merupakan sebuah kalimat yang terdiri dari dua


kata, yaitu prestasi dan akademik, yang mana keduanya memiliki makna
yang berbeda pula. Prestasi digambarkan sebagai perilaku terukur dalam
suatu rangkaian tes. Tes terhadap prestasi pada umumnya dibangun dan
dibakukan untuk mengukur kecakapan dalam subjek sekolah.8 Menurut
Bruce dan Neville (1979), prestasi dalam bidang pendidikan diukur dari
tes prestasi yang telah berkembang dan dibakukan untuk subjek
sekolah.9

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), prestasi diartikan


sebagai hasil usaha yang dicapai dari apa yang telah dikerjakan,
diusahakan, dan sebagainya. Seseorang dapat dianggap berprestasi
apabila dia telah meraih sesuatu hasil dari apa yang diusahakannya, baik
karena hasil belajar, bekerja, atau berlatih keterampilan dalam bidang
tertentu. Adapun akademik diartikan sebagai hasil pelajaran yang
diperoleh dari kegiatan belajar di sekolah atau perguruan tinggi yang
bersifat kognitif dan biasanya ditentukan melalui pengukuran dan
penilaian.10

Menurut Bloom (Slavin,1994), prestasi akademik atau prestasi


belajar adalah proses belajar yang dialami siswa dan menghasilkan
perubahan dalam bidang pengetahuan, pemahaman, penerapan, daya
analisis, sintesis, dan evaluasi.11 Winkel (1996) mengatakan bahwa
prestasi akademik adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau

6
7

kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya


sesuai dengan bobot yang dicapainya. Prestasi akademik yang diperoleh
dapat dilihat melalui penilaian guru terhadap unjuk perilaku dari siswa,
baik dari keberhasilannya dalam pelajaran maupun hasil tes.12

Menurut Crow dan Crow (1985), penilaian terhadap prestasi


akademik merupakan gambaran dari kelebihan maupun kekurangan
seseorang di sekolah. Penilaian ini biasanya diberikan oleh pengajar
berdasarkan hasil tes, evaluasi atau ujian dari setiap mata pelajaran. Di
mana, hasil dari evaluasi atau ujian biasanya diberikan dalam bentuk
angka atau huruf yang merupakan lambang kuantitatif. Dengan
demikian, prestasi akademik menggambarkan penguasaan individu
terhadap materi pelajaran yang telah dipelajari selama jangka waktu
yang ditentukan.13

Berdasarkan beberapa pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa


prestasi belajar merupakan nilai yang diperoleh siswa sebagai hasil dari
kegiatan belajar dan dianggap sebagai bukti keberhasilan atau
kemampuan seseorang siswa dalam menguasai materi pelajaraan yang
telah dipelajari.

2.1.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Akademik

Menurut Syah (2010), faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi


akademik dapat dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi proses
belajar itu sendiri, karena dari faktor-faktor tersebutlah muncul peserta
didik yang high achiever (berprestasi tinggi) dan under achiever
(berprestasi rendah) atau gagal sama sekali.14

Winkel (Slameto,1991) menyatakan bahwa ada banyak faktor yang


dapat mempengaruhi prestasi akademik, yaitu faktor yang bersifat
internal, dan faktor yang bersifat eksternal.11 Menurut Ahmadi dan
8

Supiyono (2004) faktor-faktor yang dapat mempengaruhi prestasi


akademik adalah sebagai berikut ;

1. Faktor internal
a) Faktor jasmaniah (fisiologi), yang termaksud dalam faktor
ini, misalnya aktivitas fisik, nutrisi, kondisi kesehatan.
b) Faktor psikologis, terdiri atas :
a. Faktor intelektif yang meliputi :
1) Faktor potensial, yaitu kecerdasan dan bakat.
2) Faktor kecakapan nyata, yaitu prestasi yang telah
dimiliki.
b. Faktor non-intelektif, yaitu unsur-unsur kepribadian
tertentu, seperti sikap, kebiasaan, minat, kebutuhan,
motivasi, emosi, penyesuaian diri.
c) Faktor kematangan fisik maupun psikis.
d) Faktor lingkungan spiritual atau keamanan.15

2. Faktor eksternal
a) Faktor sosial yang terdri atas :
a. Lingkungan keluarga
Keluarga merupakan lingkungan terkecil dalam
masyarakat tempat seseorang dilahirkan dan dibesarkan.
Slameto (1995) menjelaskan bahwa keluarga adalah
lembaga pendidikan pertama dan utama.16
Keluarga merupakan tempat dimana siswa
melakukan sosialisasi yang pertama kalinya dan
lingkungan pertama dalam pembentukan kepribadian
kemampuan anak. Cara orang tua mendidik, relasi antar
anggota keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi,
pengertian orang tua dan latar kebudayaan akan
9

berpengaruh terhadap prestasi siswa. Dengan demikian,


diperlukan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dan
orang tua siswa dalam meningkatkan hasil belajar.17
b. Lingkungan sekolah
Keadaan sekolah sebagai tempat belajar turut
mempengaruhi tingkat keberhasilan belajar. Kualitas
guru, metode mengajar, kesesuaian kurikulum dengan
kemampuan siswa, keadaan fasilitas atau perlengkapan di
sekolah, keadaan ruangan, jumlah murid perkelas,
pelaksanaan tata tertib sekolah, dan sebagainya, semua
turut mempengaruhi keberhasilan siswa.18
c. Lingkungan masyarakat
Lingkungan masyarakat dapat menimbulkan
kesukaran belajar siswa, terutama siswa-siswa yang
sebayanya. Apabila siswa-siswa yang sebayanya
merupakan siswa yang rajin belajar, maka siswa akan
terangsang untuk mengikuti jejak mereka, begitupula
sebaliknya (Slameto,1995). Dalam pergaulan sehari-hari,
seorang siswa akan selalu menyesuaikan dirinya dengan
kebiasaan-kebiasaan lingkungannya, dengan demikian
dapat dikatakan bahwa lingkungan ikut serta dalam
membentuk kepribadian siswa.16
b) Faktor budaya seperti adat istiadat, ilmu pengetahuan,
teknologi, kesenian.
c) Faktor lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, fasilitas
belajar, iklim.15

2.1.1.3 Alat Ukur Prestasi Akademik

Dalam pendidikan, menilai merupakan salah satu proses belajar


dan mengajar. Di Indonesia, kegiatan menilai prestasi belajar pada
10

bidang akademik di sekolah-sekolah dicatat dalam sebuah buku laporan


yang disebut rapor. Dalam rapor dapat diketahui sejauh mana prestasi
belajar seorang siswa, apakah siswa tersebut berhasil atau gagal dalam
suatu mata pelajaran. Sumadi Suryabrata menyatakan bahwa rapor
merupakan perumusan terakhir yang diberikan oleh guru mengenai
kemajuan atau hasil belajar murid-muridnya selama masa tertentu.19

2.1.2 Aktivitas Fisik

2.1.2.1 Definisi Aktifitas Fisik

Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), aktivitas fisik


didefinisikan sebagai gerakan tubuh yang dihasikan oleh otot rangka
yang memerlukan pengeluaran energi. Aktivitas fisik adalah setiap
gerakan tubuh yang meningkatkan pengeluaran tenaga dan energi
(pembakaran kalori). Dari penjelasan tersebut, maka dapat disimpulkan
bahwa aktivitas fisik adalah segala macam gerak tubuh yang
membutuhkan energy.20

2.1.2.2 Klasifikasi Aktifitas Fisik

Aktivitas fisik umumnya dapat dibedakan menjadi ringan, sedang


dan berat berdasarkan METs (metabolic equivalents). Satu METs
didefinisikan sebagai jumlah oksigen yang dikonsumsi sambil duduk
saat istirahat dan sama dengan 3,5 ml O2 per kg berat badan per
menit.21 Adapun klasifikasi aktifitas fisik, sebagai berikut :
1. Aktivitas fisik berat ( ≥ 3000 MET dan ≥7 hari/minggu)
Jenis aktivitas fisik berat adalah jenis kegiatan yang secara
terus-menerus melakukan kegiatan fisik minimal 10 menit
sampai meningkatnya denyut nadi dan napas lebih cepat
dari biasanya (misalnya; menimba air, mendaki gunung,
lari cepat, menebang pohon, mencangkul, dan sebagainya).
11

Skor MET aktivitas fisik berat dikalikan bobot (MET


value) sebesar 8 kalori.
2. Aktivitas fisik sedang (≥ 600 MET menit/minggu dan ≥5
hari/minggu)
Jenis aktivitas fisik sedang merupakan jenis kegiatan
aktivitas fisik dengan peningkatan denyut nadi dan napas
yang lebih rendah dari aktivitas fisik berat, jenis aktivitas
fisik sedang seperti menyapu, mengepel, berjalan kaki, dan
sebagainya.
3. Aktivitas fisik ringan
Aktivitas fisik ringan merupakan jenis aktivitas fisik yang
tidak termasuk jenis aktivitas fisik sedang dan/atau maupun
aktivitas fisik berat.22 23

2.1.2.3 Manfaat Aktivitas Fisik

Selain bermanfaat untuk kesehatan fisik, aktivitas fisik juga


berpengaruh dalam pembelajaran kognitif, dimana keterampilan
kognitif dan keterampilan motorik berkembang melalui interaksi yang
dinamis. Aktivitas fisik dapat meningkatkan perhatian, meningkatkan
pengolahan informasi, penyimpanan, pengambilan, dan fungsi kogitif
lainnya melalui beberapa mekanisme. Telah dikemukakan bahwa
aktivitas fisik dapat meningkatkan volume otak pada regio yang
mendukung fungsi eksekutif, menghasilkan perubahan dalam pola
aktivitas otak, meningkatkan level brain-derived neurotrophic factor
(BDNF), meningkatkan produsi neutropin, meningkatkan
neurotransmitter, dan meningkatkan fungsi pembuluh darah otak.
Semua hal tersebut dapat memediasi efek aktivitas fisik terhadap fungsi
kogitif.24 25

Dalam sebuah meta-analisis, Sibley dan Etnier (2003) mengenai


hubungan aktivitas fisik dengan kognitif anak menemukan adanya
12

hubungan positif antara aktivitas fisik dan kognisi remaja usia sekolah
(usia 4-18 tahun), menunjukkan bahwa aktivitas fisik serta kebugaran
fisik, mungkin terkait dengan hasil kognitif selama proses
perkembangan.26

2.1.2.4 Alat Ukur Aktivitas Fisik

Pengukuran aktivitas fisik dapat dilakukan dengan dua metode,


yaitu metode objektif dan metode subjektif.27

1. Metode objektif, terdiri dari :


 Penggunaan doubly labeled water (DLW)
 Kalorimetri indirek
 Alat frekuensi jantung
 Monitor sensoring (akselerometer dan padometer)
2. Metode subjektif, terdiri dari
 Recall
 Kuesioner
Kuesioner adalah metode pelaporan sendiri, yang
paling sering digunakan adalah International
Physical Activity Questionnairre (IPAQ). Dimana
IPAQ terdiri dari 7 item soal yang mengukur
tentang aktivitas fisik berat (vigorous activity),
aktivitas fisik sedang (moderate activity), aktivitas
berjalan kaki (walking activity) dan aktivitas duduk
(sitting activity) pada seseorang dalam satu minggu
terakhir. IPAQ telah divalidasi pada umur 18-55
tahun di 12 negara dan merupakan instrumen yang
tepat untuk studi prevalensi aktifitas fisik tingkat
nasional dan memiliki tingkat reliabilitas dan
validitas yang baik.28 29
13

2.2 Kerangka Teori

Aktivitas fisik

Meningkatkan Meningkatkan fungsi Sebagai Meningkatk


level neurotrophic pembuluh darah otak neurotransmitter
an volume
otak

Meningkatkan Meningkatkan Respon tubuh


diferensiasi oksigenasi otak
neuronal
Perubahan dalam
pola aktivitas otak

Meningkatkan fungsi
kognitif

Meningkatkan
prestasi akademik

2.3 Kerangka Konsep

Aktivitas fisik Prestasi akademik

Keterangan :
Variabel bebas
Aktivitas fisik

Variabel terikat
Prestasi akademik
14

2.4 Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil Skala

Variabel dependen
1. Prestasi Hasil atau pencapaian yang Nilai rata-rata rapor 1. Sangat baik (>90) Ordinal
akademik didapatkan dari proses belajar dan sekolah selama 1 2. Baik (76-90,5)
ditunjukkan dalam bentuk nilai. tahun (semester 3. Cukup (61-75,5)
ganjil dan genap 4. Kurang (≤60) 33
tahun ajaran
2016/2017)
Variabel independen

2. Aktivitas Setiap gerakan tubuh yang International 1. Ringan (tidak Ordinal


fisik dilakukan responden selama Physical Activity termasuk dalam
seminggu terakhir. Dihitung Questionnaire kategori sedang dan
menggunakan International (IPAQ) berat)
Physical Activity Questionnaire 2. Sedang (skor total
(IPAQ) dan diklasifikasikan MET individu
berdasarkan perhitungan METs sebesar ≥ 600 MET
menit/minggu dan dibagi dalam menit/minggu dan ≥5
kategori sedang dan berat. 23 hari/minggu
beraktivitas fisik)
3. Berat (skor total
MET individu
sebesar ≥ 3000 MET
dan ≥7 hari/minggu
beraktivitas fisik) 23
3. Jenis Karakteristik seksual responden. Kuisioner 1. Laki-laki Nominal
kelamin 2. Perempuan
15

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Desain Penelitian

Jenis penelitian ini merupakan penelitian dekriptif analitik dengan


pengumpulan data secara potong lintang (cross sectional).

3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari 2016 sampai September


2017. Pengambilan data dilakukan pada bulan Juni – September 2017 di Pondok
Pesantren X Kabupaten Bogor.

3.3. Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi dan sampel yang diteliti

 Populasi target dari penelitian ini adalah semua santri Madrasah Aliyah
di Bogor. Dari populasi target yang terjangkau adalah santri Madrasah
Aliyah Pondok Pesantren X di Kabupaten Bogor Tahun Ajaran
2016/2017 .
 Teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini adalah total
sampling, dimana peneliti mengambil data dari semua populasi
terjangkau.

15
16

3.3.2 Besar sampel

Rumus yang digunakan untuk menentukan besar sampel pada penelitian ini
menggunakan rumus estimasi besar sampel untuk penelitian analitik
kategorik tidak berpasangan, yaitu sebagai berikut :

(𝑍𝛼 √2𝑃𝑄 + 𝑍𝛽 √2𝑃1𝑄1+𝑃2𝑄2)2


n=
(𝑃1−𝑃2)2

keterangan :
n = besar sampel
Z𝛼 = derivat baku normal untuk 𝛼
Z𝛽 = derivat baku normal untuk 𝛽
𝛼 = tingkat kemaknaan
𝛽 = power penelitian
P = proporsi total = (P1 - P2)/2
P1 = Proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement
peneliti
P2 = Proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya
Q =1-P
Q1 = 1 – P1
Q2 = 1 – P2

Diketahui :
Z𝛼 = 1, 96
Z𝛽 = 1,28
𝛼 = 5%
𝛽 = 90%
P = 0,4995
P1 = 0,615
P2 = 0,38430
Q = 0,5005
Q1 = 0,385
17

Q2 = 0,616

(𝑍𝛼 √2𝑃𝑄 + 𝑍𝛽 √𝑃1𝑄1+𝑃2𝑄2)2


n=
(𝑃1−𝑃2)2

(1,96 √2.0,4995.0,5005 + 1,28 √0,615.0,385+0,384.0,616)2


n=
(0,615−0,384)2

n = 97
n1 = n2
Berdasarkan rumus besar sampel di atas, didapatkan jumlah sampel
minimun yang dibutuhkan sebesar 194 responden. Untuk mengantisipasi
adanya bias maka jumlah sampel ditambah 10% dari jumlah sampel
sehingga total sampel menjadi minimal 213 responden.

3.3.3. Kriteria sampel

1. Kriteria inklusi
 Santri Madrasah Alyah Pondok Pesantren X di Kabupaten
Bogor yang bersedia menjadi responden.

2. Kriteria ekslusi
 Santri yang sudah mengisi kuesioner namun kuesioner tidak
dapat diolah karena pengisian tidak lengkap atau kuesioner
tidak kembali.
 Santri yang memiliki hendaya dalam melakukan aktivitas fisik.
 Santri yang memiliki kendala komunikasi, mental, emosional
dan kognitif.

3.3.4. Variabel yang diteliti

Adapun variabel yang diteliti :

 Variabel bebas : aktivitas fisik


 Variabel terikat : prestasi akademik
18

3.4. Cara Kerja Penelitian

1. Perizinan penggunaan kuesioner


IPAQ terdiri dari 7 item soal yang mengukur tentang aktivitas fisik berat
(vigorous activity), aktivitas fisik sedang (moderate activity), aktivitas
berjalan kaki (walking activity) dan aktivitas duduk (sitting activity) pada
seseorang dalam satu minggu terakhir. IPAQ telah divalidasi pada umur
18-55 tahun di 12 negara dan merupakan instrument yang tepat untuk
studi prevalensi aktifitas fisik tingkat nasional dan memiliki tingkat
reliabilitas dan validitas yang baik.28 29
19

Perizinan penggunaan kuesioner IPAQ versi bahasa Indonesia yang telah


digunakan pada penelitian Janatin (2013).31
2. Pengambilan sampel dengan teknik total sampling dari populasi yang
telah ditentukan
3. Pembagian kuesioner pada responden
4. Responden mengisi formulir persetujuan penelitian
Sebelum mengisi formulir pesetujuan, responden diberikan penjelasan
mengenai penelitian
5. Responden mengisi formulir identitas
6. Responden mengisi kuisioner penelitian dan mengumpulkan nilai rata-
rata rapor.
Nilai rerata rapor didapatkan dari nilai rapor selama 1 tahun (semester
ganjil dan genap tahun ajaran 2016/2017) yang dijumlahkan lalu dirata-
ratakan.
7. Pengumpulan data dengan SPSS
8. Pengelolaan data dengan SPSS
9. Hasil dan pembahasan

3.5. Managemen Data

3.5.1 Pengumpulan data

a. Data primer
Data primer diperoleh dari hasil kuesioner mengenai aktivitas fisik yang
dibagikan.

b. Data sekunder
Untuk mengetahui prestasi belajar, digunakan data sekunder berupa nilai
rata-rata rapor.

c. Instrumen penelitian
20

Dalam penelitian ini, instrumen yang digunakan adalah kuesioner, berupa


pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi
tentang identitas serta aktivitas fisik responden.

3.5.2 Pengolahan dan analisis data

Data yang telah dikumpulkan oleh peneliti dari responden akan diolah
dengan menggunakan program SPSS (Statistic Package for Social Sciences)
versi 22.0. Tahapan untuk pengolahan data yaitu coding, editing, data entry,
cleaning, saving, dan analisis data. Analisis data dilakukan dengan dua
tahapan, yaitu analisis univariat dan analisis bivariat yaitu sebagai berikut :

1. Analisis univariat
Analisis univariat digunakan untuk mendeskripsikan karakteristik
dari variabel bebas dan variabel terikat.
2. Analisis bivariat
Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara veriabel
bebas dan variabel terikat dengan menggunakan uji Chi Square.

3.6. Etika Penelitian

Peneliti menyediakan lembar informed consent untuk responden sebagai bukti


bahwa responden bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini.
21

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 ANALISIS UNIVARIAT

4.1.1 Karakteristik responden

Setelah dilakuakan pengolahan data dari hasil pengisian keusioner yang


diisi secara mandiri, karakteristik respoden digambarkan pada tabel berikut.

Tabel 4.1.1 Karakteristik responden


Jumlah
Karakteristik Persentase
(n= 239)
Jenis kelamin
Laki-laki 106 44,4%
Perempuan 133 55,6%
Usia
14 tahun 1 4%
15 tahun 53 22,2%
16 tahun 126 52,7%
17 tahun 59 24,7%
Kelas
X 134 56,1%
XI 105 43,9%

Tabel 4.1.1 menjelaskan mengenai distribusi responden berdasarkan


jenis kelamin, usia, dan kelas pada santri MA Pondok Pesantren X di
Kabupaten Bogor Tahun 2017. Dari 239 responden, 106 orang (44,4%)
berjenis kelamin laki-laki dan 133 orang (55,6%) perempuan dengan usia
median 16 tahun dari rentang usia 14 – 17 tahun.

21
22

Berdasarkan tabel 4.1.1 dapat diketahui bahwa responden yang mengisi


kuesioner adalah santri kelas X dan XI. Yang terdiri atas 134 (56,1%) kelas X
dan 105 (43,9%) kelas XI. Hal ini dikarenakan karena santri kelas XII telah
melaksanakan Ujian Nasional (UN) sehingga tidak lagi mengikuti kegiatan
belajar mengajar serta tidak bermukim di Pondok Pesantren lagi.

4.1.2 Aktivitas Fisik

Dari hasil pengisian kuesioner IPAQ yang telah diisi secara mandiri
oleh responden dan dilakukan pengolahan, aktivitas fisik responden
diklasifikasikan berdasarkan total METs (metabolic equivalents) yang
diperoleh menjadi 3 kategori yaitu berat (≥ 3000 MET- menit/minggu),
sedang (≥ 600 MET- menit/minggu), dan ringan (tidak termasuk dalam
kriteria sedang dan berat).
Kategori aktivitas fisik responden digambarkan pada tabel berikut.

Table 4.1.2 Aktivitas Fisik


Jumlah
Kategori aktivitas fisik Persentase
(n= 239)
Ringan 105 43,9%
Sedang 77 32,2%
Berat 57 23,8%
Total 239 100%

Berdasarkan tabel 4.1.2 diketahui responden dengan kategori aktivitas


fisik ringan sebanyak 105 orang (43,9%), aktivitas fisik sedang 77 orang
(32,2%) dan aktivitas fisik berat 57 orang (23,8%). Dari hasil tersebut dapat
disimpulkan bahwa responden lebih banyak pada aktivitas ringan.
23

Fathonah (2006), menyatakan bahwa aktivitas fisik pada remaja atau


usia sekolah pada umumnya tergolong dalam tingkat aktivitas ringan karena
kegiatan yang sering dilakukan adalah kegiatan belajar mengajar di sekolah.32

4.1.3 Prestasi Akademik

Dari hasil pengumpulan data rapor santri selama setahun terakhir (2


semester) yaitu semester ganjil dan genap dan dilakukan pengolahan berupa
menghitung rerata nilai rapor, prestasi akademik santri dikelompokkan dalam
4 kategori, yaitu prestasi akademik sangat baik (<90), prestasi akademik baik
(76-90,5), prestasi akademik cukup (61-75,5) dan prestasi akademik kurang
(≤60).33
Kategori prestasi akademik responden digambarkan pada tabel berikut.

Table 4.1.3 Prestasi Akademik


Jumlah
Karakteristik Persentase
(n= 239)
Sangat Baik 4 1,7 %
Baik 193 80,8 %
Cukup 42 17,6%
Kurang 0 0%
Total 239 100%

Tabel 4.1.3 mengenai distribusi responden berdasarkan prestasi


akademik menunjukkan bahwa responden dengan kategori prestasi akademik
sangat baik sebanyak 4 orang (1,7%) , kategori prestasi akademik baik 193
orang (80,8%), kategori prestasi akademik cukup 42 orang (17,6%) dan tidak
ada santri yang memiliki kategori prestasi akademik kurang.
24

4.2 ANALISIS BIVARIAT

4.2.1 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Jenis Kelamin

Tabel 4.2.1 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Jenis Kelamin

Kategori aktivitas fisik


Jenis Total P value
Ringan Sedang Berat
kelamin
n % n % n % n %
Laki-laki 35 14,6% 29 12,1% 42 17,6% 106 44,4%
.000
Perempuan 70 29,3% 48 20,1% 15 6,3% 133 55,6%
Total 105 43,9% 77 32,2% 57 23,8% 239 100%

Berdasarkan tabel 4.2.1 menunjukkan bahwa responden laki-laki


dengan kategori aktivitas fisik ringan sebanyak 35 orang (14,6%) dan
responden perempuan dengan kategori aktivitas fisik ringan 70 orang
(29,3%). Responden laki-laki dengan kategori aktivitas sedang sebanyak 29
orang (12,1%) dan responden perempuan dengan kategori aktivitas fisik
sedang 48 orang (20,1%). Serta responden laki-laki dengan kategori aktivitas
fisik berat sebanyak 42 orang (17,6%) dan responden perempuan dengan
kategori aktivitas fisik berat 15 orang (6,3%).

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa responden laki-laki lebih


banyak melakukan aktivitas fisik berat sedangkan responden perempuan lebih
banyak melakukan aktivitas ringan. Perbedaan aktivitas fisik antara responden
laki-laki dengan perempuan cukup signifikan yaitu dengan nilai ρ=0.000.
25

4.2.2 Hubungan Prestasi Akademik dengan Jenis Kelamin

Tabel 4.2.2 Hubungan Prestasi Akademik dengan Jenis Kelamin

Kategori Prestasi Akademik


Jenis Total P value
Kurang Cukup Baik Sangat baik
kelamin
n % n % n % n % n %
Laki-laki 0 0% 39 16,3% 67 28% 0 0% 106 44,4%
.000
Perempuan 0 0% 3 1,3% 126 52,7% 4 1,7% 133 55,6%
Total 0 0% 42 17,6% 193 80,8% 4 1,7% 239 100%

Berdasarkan tabel 4.2.2 menunjukkan bahwa tidak ada responden yang


memiliki kategori prestasi akademik kurang, kategori prestasi akademik
cukup sebanyak 42 orang (17,6%) terdiri atas responden laki-laki sebanyak
39 orang (16,3%) dan responden perempuan sebanyak 3 orang (1,3%),
kategori prestasi akademik baik sebanyak 193 orang (80,8%) terdiri atas
responden laki-laki sebanyak 67 orang (28%) dan responden perempuan
sebanyak 126 orang (52,7%), dan yang memiliki kategori prestasi akademik
sangat baik sebanyak 4 orang (1,7%) yang terdiri atas responden perempuan.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa prestasi akademik
responden perempuan lebih baik dibandingkan dengan responden laki-laki.
Perbedaan prestasi akademik antara responden perempuan dengan laki-laki
cukup signifikan yaitu dengan nilai ρ=0.000. Hal ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Farooq (2011) mengenai prestasi belajar
bahwa prestasi belajar yang baik dominan didapatkan oleh responden
perempuan, di mana responden perempuan lebih banyak menunjukkan
usahanya untuk mendapatkan prestasi yang baik.34
Dari penelitian yang serupa, mengenai tingkat prestasi pada santri
yang dilakukan oleh Ahmad Muhaimin (2012) di Nurul Fikri Boarding School
Serang Banten didapatkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan dalam
karakteristik jenis kelamin santri dengan ρ=0.001, Laki-laki lebih berpotensi
26

1,364 berprestasi belajar rendah daripada perempuan.35 Rahmat (1998)


mengemukakan bahwa jenis kelamin berhubungan secara signifikan dengan
tingkat prestasi belajar karena laki-laki cenderung lebih suka menghabiskan
waktunya untuk bermain-main.36 Selain itu, kemampuan intrapersonal dan
interpersonal yang merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar dikatakan lebih baik pada responden perempuan dibandingkan
responden laki-laki oleh Parker (2004) dalam penelitiannya mengenai
perbedaan personal dan individual terhadap prestasi belajar.37

4.2.3 Hubungan Aktivitas Fisik dengan Prestasi Akademik

Tabel 4.2.3 Hubungan Aktifitas Fisik dengan Prestasi Akademik

Kategori Kategori prestasi akademik


Total
aktivitas Kurang Cukup Baik Sangat baik P Value r
fisik N % N % N % N % N %
Ringan 0 0% 14 5,9% 87 36,4% 4 1,7% 105 43,9%
Sedang 0 0% 12 5% 65 27,2% 0 0% 77 32,2%
.024 -.167
Berat 0 0% 16 6,7% 41 17,2% 0 0% 57 23,8%
Total 0 0% 42 17,6% 193 80,8% 4 1,7% 239 100%

Berdasarkan tabel 4.2.3 menunjukkan bahwa responden dengan


kategori aktivitas fisik ringan tidak ada yang memiliki prestasi akademik
kurang, yang memiliki prestasi akademik cukup sebanyak 14 orang (5,9%),
prestasi akademik baik 87 orang (36,4%), dan prestasi akademik sangat baik
4 orang (1,7 %). Responden dengan kategori aktivitas fisik sedang tidak ada
yang memiliki prestasi akademik kurang, yang memiliki prestasi akademik
cukup sebanyak 12 orang (5%), prestasi akademik baik 65 orang (27,2%), dan
tidak ada yang memiliki prestasi akademik sangat baik. Serta responden
dengan kategori aktivitas fisik berat tidak ada yang memiliki prestasi
27

akademik kurang, yang memiliki prestasi akademik cukup 16 orang (6,7%),


prestasi akademik baik 41 orang (17,2 %), dan tidak ada yang memiliki
prestasi akademik sangat baik.
Terdapat hubungan yang cukup signifikan antara aktivitas fisik dengan
prestasi akademik, yaitu dengan ρ=0.024. Dari hasil korelasi diperoleh nilai
r=-.167 yang menunjukkan bahwa korelasi antara prestasi akademik sangat
lemah dengan arah korelasi - yaitu semakin berat aktivitas fisik, semakin
buruk prestasi akademik yang diperoleh.
Hasil diatas tidak sesuai dengan hasil penelitian Coe et al (2006)
tentang pengaruh tingkat pendidikan dan aktivitas fisik terhadap prestasi
akademik yang menyatakan bahwa siswa dengan aktifitas fisik berat
mempunyai prestasi belajar yang baik dibandingkan siswa yang tidak aktivitas
fisik berat.38 Kim et al (2003) mengenai prestasi akademik dengan aktivitas
fisik pada anak-anak Korea menyatakan bahwa hubungan antara aktivitas fisik
dengan prestasi belajar sangat lemah, yaitu dengan nilai korelasi r=0.130
untuk siswa laki-laki dan r=0.090 untuk siswa perempuan.39
Prestasi akademik dipengaruhi oleh berbagai faktor. Pertiwi (2011)
menyatakan bahwa prestasi belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan
eksternal. Faktor internal berupa kondisi fisiologis, inteligensi serta motivasi
dan faktor eksternal berupa kondisi keluarga dan sekolah.40
28

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

1. Santri MA Pondok Pesantren X di Kabupaten Bogor yang melakukan


aktivitas fisik ringan sebanyak 105 orang (43,9%), aktifitas fisik sedang 77
orang (32,2%) dan aktivitas fisik berat 57 orang (23,8%). Dari ketiga ketegori
tersebut, responden dominan melakukan aktivitas ringan yaitu 105 (43,9%).
2. Santri MA Pondok Pesantren X di Kabupaten Bogor yang memiliki kategori
prestasi akademik sangat baik sebanyak 4 orang (1,7%) , kategori prestasi
akademik baik 193 orang (80,8%), kategori prestasi akademik cukup 42 orang
(17,6%) dan tidak ada santri yang memiliki kategori prestasi akademik
kurang.
3. Terdapat hubungan yang cukup signifikan antara aktivitas fisik dengan
prestasi akademik santri MA Pondok Pesantren X di Kabupaten Bogor, yaitu
dengan ρ=0.024. Dari hasil korelasi diperoleh nilai r=-.167 yang menunjukkan
bahwa korelasi antara prestasi akademik sangat lemah dengan arah korelasi -
yaitu semakin berat aktivitas fisik, semakin buruk prestasi akademik yang
diperoleh.

28
29

5.2 SARAN

1. Bagi pelajar
Selain melakukan aktivitas fisik secara rutin, sebaiknya santri/siswa juga
berusaha untuk meningkatkan prestasi akademik.

2. Bagi penelitian selanjutnya


Dapat dilakukan penelitian selanjutnya mengenai hubungan aktivitas fisik
dengan prestasi akademik serta variabel-variabel yang mempengaruhi baik
faktor internal maupun eksternal. Faktor internal berupa faktor jasmani, faktor
psikologis, faktor kematangan fisik maupun psikis, lingkungan spiritual dan
keamanan sedangkan faktor eksternal dapat berupa faktor sosial, faktor
budaya, faktor lingkungan fisik.
30

DAFTAR PUSTAKA
1
Presiden Republik Indonesia. UU No.20 tahun 2003 : Sistem pendidikan Nasional.
2003. Diakses pada tanggal 25 maret 2016.

2
Kementrian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan. Indonesia
Peringkat ke-57 EDI dari 115 Negara Tahun 2014. 2015. Diaksees pada
tanggal 25 maret 2016.

3
Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
2013. 2013.

4
Negi, Shashank., dkk. A Study of The Relationship of Physical Activity with
Scholastic Performance and Body Mass Index in Children 12-18 Years of
Age. Sri Lanka Journal of Child Health,2016: 45(1): 18-23. 2016.

5
Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Pesantren
(https://belajar.kemdikbud.go.id/PetaBudaya/Repositorys/pesantren/)
diakses pada tanggal 26 maret 2016.

6
Kementrian Agama RI. Analisis dan Interpretasi Data pada Pondok Pesantren,
Madrasah Diniyah (Madin), Taman Pendidikan Qur’an (TPQ)Tahun
Pelajaran 2011/2012
(pendis.kemenag.go.id/file/dokumen/pontrenanalisis.pdf) diakses pada
tanggal 26 maret 2016.

7
Irfan Mushtaq,. Shabana Nawaz. Factors Affecting Students’ Academic
Performance. Global Journal of Management and Business Research vol 12.
2012.

8
Simpson, J. A. & Weiner E. S. C. The oxford English dictionary (2nd ed.) vol. 1.
Oxford: Clarendon Press. 1989.

30
31

9
Bruce, H. C. & Neville, P. Evaluation in education. Oxford: Pengamon Press.
1979.

10
Poerwodarminto. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Binu Ilmu. 1991.

11
Akbar, Reni. Akselerasi (Informasi Program Percepatan Belajar dan Anak
Berbakat Intelektual). Jakarta: Grasindo. 2004.

12
Winkel, W.S. Psikologi pendidikan dan evaluasi belajar, Jakarta : Gramedia. 1983.

13
Crow, Lester D., Alice crow. Educational psychology. Resived ed. New York.
1985.

14
Syah, M. Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Jakarta : Rosda. 2010.

15
Ahmadi, A., & Supriyono, W. Psikologi belajar. PT Rineka Cipta. 2004.

16
Slameto. Belajar dan Faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta : P.T. Bina
Aksara. 1988.

17
Mizan Ibnu Khajar. Pengaruh Lingkungan Keuarga terhadap Prestasi Belajar Siswa
Kelas X Program Keahlian teknik Elektronika SMKN 1 Magelang Tahun
Pelajaran 2011/2012. 2012.

18
Sri Wahyuningsih., & M. Djazari. Pengaruh Lingkungan Sekolah dan Kebiasaan
Belajar terhadap Prestasi Belajar Akuntansi Siswa Kelas XI IPS SMA
NEGERI 1 Srandakan ; Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia. 2013.

19
Sumadi, Suryabrata. Metodologi Penelitian. Cetakan sebelas. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada. 1998.

20
WHO. Global Reccomendations on Physical Activity for Health. Geneva. 2010.

21
Jette m., Sidney K., Blumchen G. Metabolic equivalents (METs) in exercise
testing, exervise prescription, and evaluation of functional capacity.
32

Department of Kinanthropology, School of Human Kinetics, University of


Ottawa, Canada. 1990.
22
Kemekes RI. . Pedoman Manajemen Data Riset Kesehatan Dasar 2013. Kemenkes
RI. 2013.

23
IPAQ. Guidelines for Data Processing and Analysis of the International Physical
Activity Questionnaire (IPAQ): Short and Long Form. 2005. Diakses dari
https://sites.google.com/site/theipaq/scoring-protocol.

24
Syvaoja, Heidi J. et. The Asssociations of Objectively Measyred Physical Activity
and Sedentary Time with Cognitive Functions in School-Aged Children.
Plos One.Vol. 9. h. 1-10. 2014.

25
U.S Department of Health and Human Services. The Association between School-
Based Physical Activity, Including Physical Education, and Academic
Performance. Central for Disease Control and Prevention (CDC). 2010.

26
Sibley, B. A., and J. L. Etnier. The Relationship between Physical Activity and
Cogni tion in Children: A meta-analysis. Pediatric Exercise Science 15:243-
256. 2003.

27
Gibney, M.J., Barrie M., John K., Lenore A. Gizi Kesehatan Masyarakat. Jakarta :
EGC. .2009.

28
Boon, R. M., Hamlin, M. J., Steel, G. D., & Ross, J. J. Validation of the New
Zealand Physical Activity Questionnaire (NZPAQ-LF) and the International
Physical Activity Questionnaire (IPAQ-LF) with accelerometry. British
Journal of Sports Medicine, 44(10), pp.741–6. 2010.

29
Craig, C. L., Marshall, A. L., Sjostrom, M., Bauman, A., Booth, M. L., Ainsworth,
B. E. International Physical Activity Questionnare: 12-Country reliability
and validity. Medicine & Science in Sports & Exercise. 2003.
33

30
Wi-Young So. Association between physical activity and academic performance in
Korean adolescent students. BMC Public Health. 2012.

31
Janatin Hastuti. Anthropometry and Body Composition of Indonesian Adults : An
Evaluation of Body Image, Eating Behaviours, and Physical Activity. 2013.

32
Fathonah. Pencegahan dan manajemen obesitas. Elex Media Kompotindo Bandung.
2006.

33
Menteri Peendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 81A tahun 2013
tentang Implementasi Kurikulum. 2013.

34
Farooq, M.S., Chaudhry, A. H., Shafiq, M., Berhanu, G. Factors Affecting Students
Quality of Academic Performance: A Case of Secondary School Level.
Journal of Quality and Technology Management Volume VII, Issue II, pp.1–
14.). 2011.

35
Muhaimin, Ahmad. Gambaran Prestasi Belajar dan Faktor-Faktor yang
Mempengaruhiya pada Santri SMA dan SMP Islam Nurul Fikri Boarding
School Pesantren Ibnu Salam Serang Banten Tahun 2011. 2012.

36
Rahmat, Mamat.Hubungan antara Status Gizi dan Faktor-Faktor Lainnya dengan
Prestasi Belajar Anak SD/MI di Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat
Tahun 1999/2000. 2001.

37
Parker,J.D.a.etal..Academic achievement inhigh school: does emotional
intelligence matter ? Personality and Individual Differences,37(7),pp.1321–
1330. 2004.

38
Coe, D.P., Pivarnik, J.M.,Womack, C.J., Reeves, M.J., Malina, R.M.. Effect of
Physical Education and Activity Levels on Academic Achievement in
children. Medical and Science in Sports and Exercise Vol 38, No. 8, pp.
1515–19.2006.
34

39
Kim, H.P. et al. Academic performance of Korean children is associated with
dietary behaviours and physical status. Asia Pasific Journal of Clinical and
Nutrition(2002),pp.186–192. 2003.

40
Pertiwi, G. C. Hubungan antara Status Gizi dan Kesegaran Jasmani dengan Prestasi
Belajar Siswa SMA Negeri 1 Yogyakarta [Skripsi]. FK UGM, Yogyakarta.
2011.
35

LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 SURAT ETIK PENELITIAN

35
36

LAMPIRAN 2 LEMBAR Informed Consent

Persetujuan Setelah Penjelasan (Informed Consent)

Hubungan Aktivitas Fisik dengan Prestasi Akademik Santri


Pondok Pesantren X di Kabupaten Bogor

Santri yang terhormat,

Saat ini saya, Sri Nur Shadrina sebagai peneliti di Universitas Islam Negeri (UIN)
Syarif Hidayatullah Jakarta sedang melakukan penelitian mengenai “Hubungan
Aktivitas Fisik dengan Prestasi Akademik Santri Pondok Pesantren X di Kabupaten
Bogor”.

Sesuai dengan tata cara yang telah ditetapkan di universitas kami, maka Anda akan
menjalani penelitian ini melalui pengisian kuesioner. Tujuan dari penelitian ini adalah
untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dengan prestasi akademik santri Pondok
Pesantren X di Kabupaten Bogor.

Anda berkesempatan untuk menanyakan segala hal yang berhubungan dengan


penelitian ini dan berhak menolak ikut serta dalam penelitian ini atau sewaktu-waktu
ingin berhenti dalam penelitian ini. Oleh karena penelitian ini penting sekali,
diharapkan agar Anda dapat menjalani ini dengan jujur dan sebaik-baiknya.

Peneliti,

Sri Nur Shadrina

Mahasiswa Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter

Jalan Puri Laras 1 Kavling 21 – 22 Tarumanegara 78 Ciputat Timur Tangerang


Selatan

Tlp. 082334646785
37

Surat Persetujuan untuk Mengisi Kuesioner

Yang bertanda tangan di bawah ini

Nama :

Usia :

Kelas :

Alamat :

Nomor telp/ hp :

Menyatakan bahwa saya telah mengerti sepenuhnya atas penjelasan yang diberikan
oleh Sri Nur Shadrina dari PSKPD FKIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan
bersedia menjalani penelitian mengenai “Hubungan Aktivitas Fisik dengan Prestasi
Akademik Santri Pondok Pesantren X di Kabupaten Bogor”.

Pernyataan ini dibuat dengan kesadaran penuh tanpa paksaan.

Ciputat, 2017
Mengetahui,

Peneliti Peserta Penelitian

(Sri Nur Shadrina) ( )


38

LAMPIRAN 3 KUESIONER PENELITIAN

IDENTITAS RESPONDEN

Nama :

Jenis kelamin : lk / pr (coret yang tidak perlu)

Usia :

Kelas :

Alamat :

Nomor telp/ hp :

Status santri : mukim/ tidak mukim (coret yang tidak perlu)


39

DAFTAR TABEL INTENSITAS AKTIVITAS FISIK

Aktivitas Fisik Sedang Aktivitas Fisik Berat


 Berjalan pada langkah cepat
4,8 – 7,2 km/jam pada
permukaan rata di dalam atau
di luar rumah, di kelas, ke  Berjalan cepat dan jalan
tempat kerja atau ke toko aerobik ≥7,4 km/jam
 Berjalan santai
 Berjalan saat istirahat kerja/
sekolah
 Bersepeda 8 – 15 km/jam,
 Bersepeda >15 km/jam, tanah
tanah datar atau dengan
mendaki
beberapa bukit
 Sepeda stationer dengan
 Sepeda stationer dengan
tenaga berat
tenaga sedang
 Senam aerobik (low impact)
 Senam aerobik (high impact)
 Aerobik air
 Step aerobic
 Latihan kalistenik ringan
 Jogging air
 Yoga
 Mengajar kelas aerobik
 Senam
 Latihan beban (latihan sedang  Latihan kalistenik, push up,
menggunakan beban bebas) dan sits up dengan tenaga
 Tinju menggunakan kantung kuat
pukulan (punching bag)  Latihan beban (latihan sirkuit
training)
 Dansa Ballroom (agak cepat)
 Dansa ballroom
 Disco
(professional, energentik)
 Folk dance
 Bermain tenis meja atau  Bermain tenis perseorangan
pingpong (kompetitif)  Bermain bola basket
 Tenis ganda (kompetitif)
 Bermain golf (membawa dan  Bermain sepak bola
menarik kantung golf) (kompetitif)
 Berenang (rekreasi)
 Aerobik air  Berenang (kompetitif)
 Ski air  Polo air
 Menyelam  Mendayung perahu >6,4
 Mendayung perahu <6,436 km/jam
km/jam
 Bermain basket  Jogging
 Menembak  Lari
40

 Melempar Frisbee  Mendorong kursi roda


 Bermain billiard atau bowling  Berjalan dan mendaki bukit
 Bermain bulu tangkis dan  Membawa beban punggung
bola voli (kompetitif)  Naik gunung
 Roller atau inline skating
 Bermain bola voli pantai,
 Bermain tangkapan (softball
handball, atau squash
tangkapan lambat)
 Bermain bola basket
 Bermain skate board atau
 Bermain bulu tangkis dan
roller skate
bola voli (kompetitif)
 Loncat tali, menggunakan
 Rafting arung jeram mesin stair climber, rowing
 Berlayar (rekreasi dan machine, mesin dayung
kompetisi) tangan
 Cross country skiing
 Berkebun dan pekerjaan
 Berkebun dan pekerjaan
halaman rumah: menanam
halaman rumah: menanam
pohon, memangkas semak,
pohon, memangkas semak,
memotong ranting, dan
memotong ranting, dan
mendorong mesin pangkas
mendorong mesin pangkas
rumput
rumput
 Pekerjaan membersihkan
 Pekerjaan membersihkan
rumah sedang: mengepel,
rumah berat: memindahkan
mengelap jendela, dan
perabot yang berat
memindahkan perabot ringan
 Aktif bermain dengan anak:
 Aktif bermain dengan anak:
jalan-jalan, berlarian
jalan-jalan, berlarian
 Mendaki bukit ketika
 Mendaki bukit ketika
bermain dengan anak
bermain dengan anak
 Menggendong anak
 Tinju di ring (sparring)
 Gulat kompetitif
41

INTERNATIONAL PHYSICAL ACTIVITY QUESTIONNAIRE (IPAQ)

Kami tertarik untuk mengetahui berbagai aktivitas fisik yang dikerjakan masyarakat
sebagai bagian dalam kehidupan sehari-hari. Pertanyaan berikut akan menanyakan
kepada anda tentang waktu yang anda habiskan untuk aktif secara fisik selama 7 hari
terakhir. Jawablah tiap-tiap pertanyaan meskipun anda tidak menganggap diri anda
sebagai orang yang aktif. Pikirkanlah aktivitas yang anda kerjakan saat anda bekerja,
sebagai bagian dari pekerjaan rumah dan halaman, perjalanan dari satu tempat ke
tempat lain, dan dalam waktu luang anda pada saat rekreasi, latihan, atau olahraga.

Pikirkanlah segala aktivitas fisik berat maupun sedang yang anda kerjakan dalam 7
hari terakhir. Aktivitas fisik berat merupakan aktivitas yang membutuhkan tenaga
fisik yang kuat dan membuat tarikan nafas anda lebih cepat dari normal. Aktivitas
fisik sedang merupakan aktivitas yang membutuhkan kekuatan fisik sedang dan
membuat tarikan nafas anda sedikit lebih cepat daripada normal.

BAGIAN 1: AKTIVITAS FISIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KEGIATAN BELAJAR
Bagian pertama berikut tentang kegiatan belajar Anda, termasuk kegiatan
belajar di luar rumah maupun di luar asrama. Perlu diketahui, jangan
memasukkan pekerjaan yang anda kerjakan di dalam maupun di sekitar rumah
seperti pekerjaan sehari-hari dalam rumah, pekerjaan di pekarangan rumah,
perawatan secara umum, perawatan rumah dan keluarga, dll. Hal tersebut akan
ditanyakan pada Bagian 3.
1 Apakah akhir-akhir ini anda mempunyai kegiatan belajar di sekolah atau
ditempat kursus di luar rumah atau asrama?
a. Ya Jika tidak ada,
b. Tidak lanjutkan ke
BAGIAN 2:
TRANSPORTASI
Pertanyaan selanjutnya tentang aktivitas fisik yang anda kerjakan selama 7
hari terakhir sebagai bagian dari kegiatan belajar di luar rumah. Tidak
termasuk perjalanan berangkat dan pulang ke tempat belajar.
Pikirkan hanya aktivitas fisik yang anda kerjakan minimal 10 menit
sekali waktu.
42

2 Selama 7 hari terakhir, berapa hari anda melakukan aktivitas fisik berat
seperti mengangkat benda-benda berat, naik tangga, dan olahraga wajib di
jam sekolah (bermain voli, basket, sepak bola dan sebagainya) ? Hanya
pikirkan tentang aktivitas fisik yang Anda lakukan setidaknya 10 menit
sekali waktu.
a. ……. hari per minggu Jika tidak ada,
b. Tidak ada kegiatan belajar yang menuntut lanjutkan
aktivitas fisik berat ke pertanyaan no. 4
3 Berapa lama waktu biasanya anda habiskan dalam sehari untuk melakukan
aktivitas fisik berat sebagai bagian dari kegiatan belajar anda (pertanyaan
no. 2)?
a. ……menit per hari
4 Lagi, pikirkanlah hanya aktivitas fisik yang Anda kerjakan selama paling
tidak 10 menit sekali waktu. Selama 7 hari terakhir berapa hari anda
melakukan aktivitas fisik sedang seperti mengangkat benda ringan
sebagai bagian dari kegiatan belajar Anda? Tidak termasuk berjalan.
a. ……. hari per minggu Jika tidak ada,
b. Tidak ada kegiatan belajar yang menuntut lanjutkan
aktivitas fisik sedang ke pertanyaan no. 6
5 Berapa banyak waktu yang biasa Anda habiskan pada satu hari untuk
melakukan aktivitas fisik sedang sebagai bagian dari kegiatan belajar Anda
(pertanyaan no. 4)?
a. ……menit per hari
6 Selama 7 hari terakhir, berapa hari anda berjalan selama minimum 10
menit sebagai bagian dalam kegiatan belajar anda? Tidak termasuk
berjalan dalam rangka berangkat ke ataupun pulang dari tempat belajar.
a. ……. hari per minggu Jika tidak ada,
b. Tidak ada waktu berjalan yang berhubungan lanjutkan
dengan kegiatan belajar ke pertanyaan no. 8
7 Berapa lama waktu biasanya Anda habiskan untuk berjalan pada hari-hari
tersebut sebagai bagian dari kegiatan belajar Anda (pertanyaan no. 6)?
a. ……menit per hari
BAGIAN 2: AKTIVITAS FISIK DALAM TRANSPORTASI
Pertanyaan berikut tentang bagaimana anda melakukan perjalanan dari dan ke
suatu tempat, termasuk tempat belajar, kantin, toko, pasar, dsb selama 7 hari
terakhir, minimum 10 menit.
8 Selama 7 hari terakhir, berapa hari Anda bepergian menggunakan
kendaraan bermotor seperti sepeda motor, kereta api, bus, mobil, dan lain-
lain?
a. ……. hari per minggu Jika tidak ada,
b. Tidak ada perjalanan menggunakan lanjutkan
kendaraan bermotor ke pertanyaan no. 10
43

9. Berapa rata-rata waktu yang biasanya Anda habiskan untuk bepergian


dengan kendaraan bermotor seperti sepeda motor, kereta api, bus, mobil,
dan lain-lain dalam satu hari ? (sesuai jawaban pertanyaan nomor 8)
a. ……. menit per hari
10 Selama 7 hari terakhir, berapa hari Anda bersepeda paling sedikit 10 menit
terus-menerus dari satu tempat ke tempat lain?
a. ……. hari per minggu Jika tidak ada,
b. Tidak ada bersepeda dari satu tempat ke lanjutkan
tempat lain ke pertanyaan no. 12
11 Berapa rata-rata waktu yang biasanya Anda habiskan untuk bersepeda
dalam satu hari ? (sesuai jawaban pertanyaan nomor 10)
a. ……. menit per hari
12 Selama 7 hari terakhir, berapa hari Anda berjalan paling sedikit 10 menit
terus-menerus dari satu tempat ke tempat lain?
a. ……. hari per minggu Jika tidak ada,
b. Tidak ada lanjutkan
ke pertanyaan no. 14
13 Berapa rata-rata waktu yang biasanya Anda habiskan untuk berjalan dalam
satu hari? (sesuai jawaban pertanyaan nomor 12)
a. ……. menit per hari
BAGIAN 3: KEGIATAN DI RUMAH ATAU ASRAMA
Bagian ini tentang beberapa kegiatan fisik yang mungkin Anda lakukan dalam 7
hari terakhir di dalam dan sekitar rumah atau asrama, seperti menyapu,
mengepel, membersihkan kamar atau rumah, mencuci, menyetrika, dan lain-
lain.
14 Selama 7 hari terakhir, berapa hari Anda melakukan kegiatan fisik yang
berat paling sedikit 10 menit terus-menerus seperti mengangkat benda
berat, memotong kayu, menggali di halaman atau, atau menimba air di
sumur?
a. ……. hari per minggu Jika tidak ada,
b. Tidak melakukan aktivitas fisik berat lanjutkan
ke pertanyaan no. 16
15 Berapa rata-rata waktu yang biasanya Anda habiskan untuk melakukan
kegiatan fisik yang berat di halaman dalam satu hari? (sesuai jawaban
pertanyaan nomor 14)
a. ……. menit per hari
16 Selama 7 hari terakhir, berapa hari Anda melakukan kegiatan fisik yang
sedang paling sedikit 10 menit terus-menerus seperti membawa benda
ringan, mengelap jendela, mencabut rumput, atau menyapu di halaman?
a. ……. hari per minggu Jika tidak ada,
b. Tidak melakukan aktivitas fisik sedang lanjutkan
ke pertanyaan no. 18
44

17 Berapa rata-rata waktu biasanya Anda habiskan untuk melakukan aktivitas


fisik sedang di halaman dalam satu hari? (sesuai jawaban pertanyaan
nomor 16)
a. ……. menit per hari
18 Selama 7 hari terakhir, berapa hari Anda melakukan kegiatan fisik yang
sedang paling sedikit 10 menit terus-menerus seperti membawa benda
ringan, mengelap jendela, menyikat lantai dan menyapu di dalam rumah
atau asrama Anda?
a. ……. hari per minggu Jika tidak ada,
b. Tidak melakukan aktivitas fisik sedang lanjutkan
ke pertanyaan no. 20
19 Berapa rata-rata waktu biasanya Anda habiskan untuk melakukan aktivitas
fisik sedang di rumah atau asrama dalam satu hari? (sesuai jawaban
pertanyaan nomor 18)
a. ……. menit per hari
BAGIAN 4: REKREASI, OLAHRAGA, DAN AKTIVITAS FISIK DI
WAKTU SANTAI
Bagian ini tentang semua kegiatan fisik yang Anda lakukan dalam 7 hari
terakhir untuk rekreasi, olahraga, hiburan lain di waktu santai. Aktivitas fisik
yang sudah Anda sebutkan pada pertanyaan-pertanyaan sebelumnya jangan
disebutkan lagi.
Bagian ini tentang aktivitas fisik yang Anda kerjakan selama 7 hari terakhir
paling sedikit 10 menit terus-menerus tentang rekreasi, olahraga, atau hiburan
lain di waktu santai. Aktivitas fisik yang sudah Anda sebutkan pada
pertanyaanpertanyaan sebelumnya jangan disebutkan lagi.
20 Selama 7 hari terakhir, berapa hari Anda berjalan paling sedikit 10 menit
terus-menerus di waktu santai Anda? (selain kegiatan berjalan yang ada di
bagian 2)
a. ……. hari per minggu Jika tidak ada,
b. Tidak ada aktivitas berjalan pada waktu lanjutkan
santai ke pertanyaan no. 22
21 Berapa rata-rata waktu yang biasanya Anda habiskan untuk berjalan di
waktu santai Anda dalam satu hari? (sesuai jawaban pertannyaan nomor
20)
a. ……. menit per hari
22 Selama 7 hari terakhir, berapa hari Anda melakukan kegiatan fisik yang
kuat minimal 10 menit seperti aerobik, berlari, bersepeda cepat, atau
berenang cepat di waktu santai Anda?
a. ……. hari per minggu Jika tidak ada,
b. Tidak ada aktivitas yang kuat di waktu lanjutkan
luang ke pertanyaan no. 24
23 Berapa rata-rata waktu yang biasanya Anda habiskan untuk melakukan
kegiatan fisik yang kuat di waktu santai Anda dalam satu hari? (sesuai
45

jawaban pertannyaan nomor 22)


a. ……. menit per hari
24 Selama 7 hari terakhir, berapa hari Anda melakukan kegiatan fisik sedang
minimal 10 menit seperti bersepeda pada kecepatan biasa, berenang dengan
kecepatan biasa, dan tenis di waktu santai Anda?
a. ……. hari per minggu Jika tidak ada,
b. Tidak ada aktivitas yang sedang di waktu lanjutkan ke
luang pertanyaan no. 26
25 Berapa banyak waktu yang biasanya Anda habiskan untuk melakukan
aktivitas fisik sedang dalam waktu santai Anda dalam satu hari? (sesuai
jawaban pertannyaan nomor 24)
a. ……. menit per hari
BAGIAN 5: WAKTU UNTUK DUDUK
Pertanyaan terakhir tentang waktu yang Anda habiskan duduk saat hari sekolah,
di rumah atau asrama, dan selama waktu luang. Ini mungkin termasuk waktu
yang dihabiskan duduk di meja, mengunjungi teman, membaca atau duduk atau
berbaring untuk menonton televisi. Tidak termasuk waktu yang dihabiskan
untuk duduk di kendaraan bermotor seperti yang telah Anda sebutkan
sebelumnya.
26 Selama 7 hari terakhir, berapa banyak waktu yang biasanya Anda habiskan
untuk duduk saat hari sekolah? ( di rumah atau asrama maupun di tempat
belajar)
a. ……. menit per hari
27 Selama 7 hari terakhir, berapa banyak waktu yang biasanya Anda habiskan
untuk duduk selama hari libur?
a. ……. menit per hari
46

LAMPIRAN 4 RIWAYAT HIDUP PENULIS

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Sri Nur Shadrina Baharuddin

Tempat/tanggal lahir : Parepare, 13 oktober 1996

Jenis kelamin : Perempuan

Alamat : Polewali Kec.Suppa Kab.Pinrang Sulawesi Selatan

No. Hp : 082334646785

Email : Shadrinasns@gmail.com

PENDIDIKAN

2000-2002 : TK Teratai Parepare

2002-2008 : SD Negeri 106 Polewali Suppa

2008-2011 : MTS DDI LIL-BANAT Parepare Sulawesi Selatan

2011-2014 : MA DDI LIL-BANAT Parepare Sulawesi Selatan

2014-sekarang : Program Studi Kedokteran dan Profesi Dokter UIN Syarif


Hidayatullah Jakarta

53

Anda mungkin juga menyukai