Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PELAKSANAAN

PRAKTIKUM PROFESI TERPADU

“Pelayanan Jamaah Haji Embarkasi DKI Jakarta

(Asrama Haji Pondok Gede) Tahun 2018 M/1439 H”

Diajukan oleh

Kelompok : 1 ( Satu )

Nama Instansi : Asrama Haji Pondok Gede

Alamat : Jl

KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018 M/ 1439 H
Pelayanan Jamaah Haji Embarkasi DKI Jakarta

(Asrama Haji Pondok Gede) Tahun 2018 M/1439 H

LAPORAN

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Tugas Praktikum Profesi Terpadu

Oleh:

Kelompok 1 ( Satu )

Manajemen Dakwah (MHU) Angkatan 2015

Di Bawah Bimbingan:

Drs. H. Ahmad Kartono, M. Si.


KONSENTRASI MANAJEMEN HAJI DAN UMROH

JURUSAN MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2018 M/ 1439 H

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahiim

Assalamualaikum Wr. Wb.

Alhamdulillahi Rabbil’alamin, itulah ungkapan kata yang kami ucapkan kepada Allah
SWT atas Rahmat dan Nikmat-Nya yang senantiasa mengiringi setiap langkah kami.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW beserta keluarga
dan sahabat-Nya, semoga kita selaku umatnya mendapat syafa’at di hari akhir kelak. Dengan
niat dan tekad karena Allah kami mampu melewati perjalanan panjang yang dihadapkan
penuh halangan dan cobaan. Dengan rasa syukur kami dapat menyelesaikan laporan ini
dengan baik dengan judul “Pelayanan Jamaah Haji Embarkasi DKI Jakarta - Banten (Asrama
Haji Pondok Gede) Tahun 2018 M/1439 H”.

Disadari sepenuhnya bahwa kemampuan dan pengetahuan kami yang sangat terbatas,
maka dengan adanya bimbingan, pengarahan, dukungan, dan doa dari berbagai pihak sangat
membantu kami dalam menyelesaikan laporan ini. Untuk itu kami ingin mengucapkan terima
kasih terutama kepada Kedua Orang Tua Kami, yang telah mendidik dan membesarkan
dengan penuh kasih sayang dan kesabaran demi masa depan seorang anak yang dicintainya
baik secara materil maupun moril. Selanjutnya dengan penuh hormat dan ketulusan, kami
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Arief Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Drs. Cecep Castrawijaya, MA, selaku Ketua Jurusan Manajemen Dakwah (MD).
3. Drs. Sugiharto, MA, selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah (MD).
4. Drs. H. Kartono, M.Si, selaku Pembimbing Praktikum Profesi Terpadu yang telah
banyak membantu dan memberikan jalan dalam melakukan praktikum di Asrama Haji
Pondok Gede serta memberikan informasi, membimbing dan mengarahkan kami agar
dapat menjalankan Praktikum dengan baik.
5. H. Syaiful Mujab, selaku Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama DKI Jakarta
yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk melakukan praktikum di
Asrama Haji Pondok Gede
6. Bapak H. Panca, H. Fudlolli, H. Syukri Ahmad Fanani, H. Matroji, dan seluruh staf
PPIH, Pengelola Asrama Haji Pondok Gede yang telah memberikan kami arahan dan
bimbingan dalam melakukan praktikum serta segala informasi dan pemahaman
mengenai pelayanan jamaah haji di Embarkasi guna penulisan laporan
7. Serta keluarga Besar Manajemen Dakwah khususnya Konsentrasi Manajemen Haji
dan Umroh yang senantiasa saling bekerjasama, saling membantu agar praktikum ini
berjalan dengan baik dan lancar.

Penulis berharap dan berdo’a, semoga seluruh pengorbanan yang diberikan kepada
kami dalam menyelesaikan laporan ini akan dibalas segala kebaikannya oleh Allah SWT.

Jakarta, 30 Juli 2018

Koordinator Kelompok 1

Manajemen Dakwah (MHU) Angkatan 2015


DAFTAR ISI

Kata Pengantar

Daftar Isi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

Daftar Lampiran

BAB I PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

B. Bentuk dan Program Kegiatan Praktikum

C. Tujuan dan Target Praktikum

D. Metode Pelaksanaan Praktikum

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktikum

BAB II TINJAUAN UMUM ASRAMA HAJI PONDOK GEDE

EMBARKASI HAJI DKI JAKARTA-BANTEN

A. Sejarah Singkat

B. Visi dan Misi

C. Struktur Organisasi

D. Sistem Manajemen

E. Sistem Akuntansi

F. Kegiatan-kegiatan
BAB III IDENTIFIKASI POTENSI, PERMASALAHAN DAN
PROGRAM KERJA

A. Identifikasi Potensu

B. Pengelompokan Masalah, Penyebab dan Akibatnya

C. Pemilihan Masalah Prioritas

D. Program Kerja

BAB IV PELAKSANAAN DAN KEGIATAN PROGRAM

A. Deskripsi Pelaksanaan Program Kerja

B. Faktor Pendorong Pelaksanaan Program Kerja

C. Faktor-Faktor Penghambat

D. Langkah-langkah Kongkrit Pemecahan Masalah

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

B. Rekomendasi
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I

PENDAHULUAN

A. Dasar Pemikiran

B. Bentuk dan Program Kegiatan Praktikum

Praktikum Profesi Terpadu Pelayanan Jamaah Haji dilakukan dalam bentuk rangkaian
kegiatan, yaitu:

1. Orientasi tentang PPIH Embarkasi Haji DKI Jakarta (Asrama Haji Pondok Gede)
dalam bentuk pengamatan.
2. Latihan kerja
3. Penyusunan laporan.

Adapun bidang bidang kegiatan praktikum ini meliputi :

1. Pengamatan yang berkenan dengan manajemen, administrasi, proses dan prosedur


atau mekanisme yang diberlakukan di Embarkasi Haji DKI Jakarta (Asrama Haji
Pondok Gede).
2. Latihan kerja (magang)
Setiap mahasiswa praktikum melakukan praktek secara langsung terkait dengan
pelayanan jamaah haji, selaras dengan arahan, petunjuk dan kewenangan yang
diberikan oleh pihak PPIH Embarkasi Haji DKI Jakarta (Asrama Haji Pondok
Gede).
C. Tujuan dan Target Praktikum

Adapun beberapa tujuan dari penyelenggaraan Praktikum adalah :

1. Mahasiswa dapat merasakan langsung melayani tamu-tamu Allah.


2. Untuk memperoleh pengalaman menjadi PPIH.
3. Untuk mengetahui lingkungan penyelenggaraan haji reguler.
4. Untuk mengetahui proses-proses kerja yang terdapat di embarkasi.
5. Membandingkan ilmu yang di dapat dari bangku perkuliahan dengan pelaksanaan
praktikum.
6. Untuk memperoleh pengetahuan dari tempat praktek keahlian propesi.
7. Mengaplikasikan kemampuan praktik yang diperoleh di bangku perkuliahaan ke
dunia penyelenggaraan haji.
8. Memeberikan bekal keterampilan mahasiswa bidang penyelenggaraan
tugas,penelitian,pengembanagan,komunikasi,informasi,dan edukasi pengelolaan
haji.
Target dari Praktikum Profesi Terpadu adalah :
1. Memberikan kontribusi berupa pemikiran maupun tindakan yang dapat
memecahkan berbagai masalah yang sedang dihadapi oleh instansi.
2. Mengabdi untuk masyarakat khususnya dalam melayani jamaah haji
3. Terciptanya sikap dan mental kompetitif dalam memasuki dunia perhajian
4. Menjalin hubungan dengan para praktisi Haji / Panitia Penyelenggara Haji
Indonesia
5. Membentuk mahasiswa menjadi praktisi haji yang profesional bedasarkan tugas,
fungsi dan tanggungjawab oleh sistem yang ada
D. Metode Pelaksanaan Praktikum

1. Persiapan

Mahasiswa Praktikum Profesi Terpadu sebelum terjun lapangan perlu diberikan


Orientasi/Coaching yaitu perantara singkat mengenai hal-hal yang berhubungan
dengan pelaksanaan PPL, penentuan lokasi PPL, tata tertib pelaksanaan PPL, dan hal-
hal yang berkaitan dengan teknis pelaksanaan PPL.

2. Pelaksanaan

a. Pengamatan Langsung

Pengamatan dilakukan dengan mencermati setiap kegiatan demi kegiatan yang


dilakukan PPIH dan BPAH di Asrama Haji Pondok Gede

b. Simulasi dan Latihan Kerja

Mahasiswa dibimbing oleh pembimbing yang memberi latihan dan petunjuk-petunjuk


sehingga mahasiswa siap terjun dan langsung praktek ke-lapangan sesuai dengan
konsentrasi kegiatan.

3. Pembuatan Laporan
a. Menyususun laporan kerja oleh mahasiswa peserta praktikum dengan persetujuan
dan bimbingan para pembimbing.
b. Penyerahan laporan kerja mahasiswa peserta praktikum.

E. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Praktikum Profesi Terpadu ini merupakan salah satu bentuk kegiatan yang
dilaksanakan pada semester ganjil (awal semester VII) gelombang I mulai 15 Juli sampai 28
Juli 2018 dan berlangsung selama kurang lebih dua minggu.

Adapun tempat pelaksanaan praktek kerja lapangan ini adalah di Asrama Haji Pondok
Gede dengan peserta dua puluh tiga orang mahasiswa Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi Program Studi Strata 1 Manajemen Dakwah Konsentrasi Manajemen Haji dan
Umroh.
BAB II

TINJAUAN UMUM ASRAMA HAJI PONDOK GEDE

EMBARKASI HAJI DKI JAKARTA-BANTEN

A. Sejarah Singkat

Sejak diselenggarakannya pelayanan ibadah haji saat transportasi masih menggunakan


kapal laut, sarana pelayanan jamaah berupa asrama haji telah diadakan, kita kenal dengan
Asrama Haji Jakarta/PHI kuitang, Jl. Kemakmuran, Asrama Haji Semarang, Surabaya,
Balikpapan dan lain-lain. Seiring dengan perkembangan tarnsportasi haji dengan kapal udara,
maka sejak tahun 1970 sesuai ketentuan WHO, dimana Indonesia pada waktu itu dinyatakan
termasuk daerah terjangkit penyakit Kolera, maka pemerintah Arab Saudi mengambil
tindakan preventif dengan menentukan bahwa seluruh jamaah haji harus menjalani karantina
selama 5x24 jam (3 jam) sebelum keberangkatan ke Arab Saudi dan setibanya kembali ke
tanag air.1

Sejak saat itulah mulai dikenal karantina atau pengasramaan.Selanjutnya mulai tahun
1973 pelaksanaan karantina/pengasramaandiperpendek menjadi tiga hari sebelum berangkat
dan 3 hari setelah tiba di tanah air. Karena pemerintah belum mempunyai asrama haji sendiri,
maka untuk keperluankarantina/ asrama haji tersebut, dilakukan dengan menggunakan sistem
sewa kepada wisma/asrama swasta, seperti pernah menyewa Wisma Pabrik Sepatu Ciliwung,
Asrama ABRI Cilegon, Asrama KKO AL Jl.Kwini, Asrama PHI Cempaka Putih dan lain-
lain. Biaya penyewaan pengasramaan tersebut sangat besar, disisi lain wisma yang disewakan
tidak didesain dan tidak dilengkapi sarana yang sesuai dibutuhkan untuk keperluan pelayanan
calon/jamaah haji.2

Melihat kondisi tersebut dipandang perlu oleh Direktur Jendral Urusan Haji pada
waktu itu dijabat oleh Prof.KH. Farid Ma’ruf perencanakan pembangunan asrama haji,
dengan mengeluarkan Surat perintah Nomer: SP,08/1974 Tanggal 24 April 1974 tentang
pembentukan tim perencanaan pembangunan Asrama Karantina Haji. Baru pada masa
kepemimpinan Departemen Agama dijabat Mentri Agama H. Alamsyah Ratu Perwiaranegara
dan Dirjen Urusan Haji dijabat oleh H.A. Burhani Tjorohandoko surat perintah tersebut
ditindaklanjuti pelaksanaan pembanguanan yaitu dibangunnya Asrama Haji Pondok Gede

1
Kemenag RI Dirjen PHU. Realita Haji Indonesia. Jakarta: Kementrian RI Dirjen PHU. 2008). H.46
2
Kemenag RI Dirjen PHU. Realita Haji Indonesia…,h,46.
Jakarta dengan pertimbangan antara lain, lokasinya dekat dengan Bandara Halim
Perdanakusumah yang pada waktu itu merupakan bandara Internasional penerbangan ke
Indonesia atau dari indonesia.3

Dalam perekmbangan selanjutnya jumlah jamaah haji yang menggunakan kapal udara
mengalami kenaikan sampai 3 (tiga) kalilipat, maka pemberangkatan di asrama haji
dikembangkan menjadi beberapa wilayah yaitu menjadi 2 (dua) lokasi Jakrta dan Surabaya,
dan selanjutnya menajadi 4 (empat) wilayah dengan tambahan asrama haji Makassar dan
Medan.

Untuk kelayakan dan kesiapan pakai asrama haji pada musim haji tiap tahun serta
pelayanan pemakaian oleh umum diluar musim haji, maka dalam pengelolaan diperlukan
manajemen yang mengatur tata cara pemeliharaan dan pengembangannya termasuk
manajemen sumber daya manusia dalam mengelola asrama haji tersebut.

Asrama Haji yang dibangun pemerintah pada awal pembangunannya dimanfaatkan


terbatas untuk pelayanan akomodasi serta kemudahan pengaturan pemberangkatan dan
pemulangan jamaah agar sejalan dengan perkembangan zaman, diluar musim haji juga
dimanfaatkan untuk kepentingan umum. Asrama haji Pondok Gede pertama kali didirikan
pada tahun 1995, dengan setatus tanah sertifikat hak milik Departemen Agama RI Dirjen
penyelenggaraan haji dan umroh, Asrama haji ini berdiri diatas tanah seluas 158.606 M2,
dengan kapasitas tampung jamaah 320 orang dan petugas 187 orang.4

Melalui proses pengembangan sarana fisik secara bertahap sampai saat ini
menunjukan kemajuan yang sangat berarti dalam memebeikan pelayanan kearah Melalui
proses pengembangan sarana fisik secara bertahap sampai saat ini menunjukan kemajuan
yang sangat berarti dalam memebeikan pelayanan kearah.5

B. Visi dan Misi

1. Visi

Terwujudnya Asrama Haji yang terpelihara rapi, mandiri dan berkualitas dalam
melayani calon/jamaah haji dan masyarakat umum.6

3
Kemenag RI Dirjen PHU. Realita Haji Indonesia…,h,46.
4
Kemenag RI Dirjen PHU. Realita Haji Indonesia…,h,46.
5
Kemenag RI Dirjen PHU. Realita Haji Indonesia…,h,46.
6
Kemenag RI Dirjen PHU, Pedoman Pengelolaan Asrama Haji Pondok Gede Jakarta,(Jakarta:Kementrian Agama
RI Dirjen PHU. 2007). h. 6
2. Misi
a. Meningkatkan kualitas pelayanan yang bernuansa agamis terhadap calon jamaah
haji dan masyarakat.
b. Menciptakan suasana yang kondusif, nyaman, aman, tenram, dan damai serta
tercipta ukhuwah yang bisa di rasakan pengguna jasa.
c. Meningkatkan inovasi kinerja pengurus dan karyawandalam rangka meningkatkan
pemeliharaan, pengelolaan dan pengembangan asrama haji sebagai aset
pemerintah untuk kepentingan umat.

C. Struktur Organisasi

1. Penanggungjawab :
2. Pengawas
a. .
b. .
c. .
3. Susunan Personalia
4. Kepala
5. Kepala Sub. Bagian TU
6. Kepala Sub. Bagian Pelayanan
7. Kepala Sub. Bagian Umum

D. Sistem Manajemen

1. Perencanaan
Dalam merencanakan kegiatan penyelenggaraan haji reguler Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji melakukan beberapa hal:
a. Perkiraan dan perhitungan jenis pelayanan dan jumlah jamaah
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Jakarta memperkirakan dan
menghitung waktu masa operasional dalam pelayanan haji di asrama haji
Jakarta meliputi akomodasi, katering, transportasi, dokumen, dan kesehatan
jamaah haji serta jenis pelayanan lainnnya.
b. Penetapan dan perumusan sasaran dalam rangka mencapai tujuan pelayanan
Dalam perencanaan, sesuai dengan visi dan misi Panitia Penyelenggara Ibadah
Haji (PPIH) telah dirumuskan tujuan utama dari kegiatan ini adalah bertujuan
untuk menjadi pelayan jamaah haji Embarkasi Jakarta melalui manajemen
perhajian yang profesional dan inovatif disertai integritas yang tinggi agar
jamaah haji menjadi haji yang mabrur dan meningkatkan amal ibadah pasca
melaksanakan ibadah haji, tertib dan nyaman, dan meningkatkan citra petugas
dalam memberikan pelayanan kepada jamaah haji. Adapun sasaran Panitia
Penyelenggara Ibadah Haji adalah jamaah haji reguler DKI Jakarta dan Banten
2018.
c. Penetapan Kebijakan
Panitia Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Jakarta melaksanakan kebijakan
yang telah ditetapkan oleh Direktorat Jenderal Penyelenggaraan Haji dan
Umrah, yaitu meningkatkan mutu pelayanan jamaah selama di asrama haji,
meliputi pelayanan penerimaan masuk asrama, pelayanan dokumen haji,
meningkatkan dalam membina jamaah, menjaga keamanan asrama maupun
bandara, mengurusi perbekalan jamaah, keimigrasian dan pelayanan kesehatan
jamaah selama 24 jam.
d. Penetapan dan Penjadwalan Pemberangkatan Jamaah
Pelaksanaan kegiatan pelayanan pemberangkatan jamaah haji sesuai dengan
jadwal Rencana Perjalanan Haji (RPH) yang telah ditentukan dengan
menyusun jadwal keberangkatan kelompok terbang (kloter) dari kloter satu
sampai dengan kloter akhir, masing-masing kloter diisi dengan jumlah jamaah
dan petugas haji sesuai dengan kapasitas seat pesawat. Penyusunan jadwal
kloter mengacu pada Jadwal Perjalanan Haji Tahun 1439H/2018 M (Data
Terlampir)
e. Lokasi Pelayanan Pemberangkatan dan Pemulangan Jamaah
Panitia Penyelenggara Ibadah haji menyelenggarakan operasional
pemberangkatan dan pemulangan pada musim haji 2018 bertempat di Asrama
haji Jakarta Pondok Gede sebagai tempat peristirahatan dan persiapan terakhir
sebelum keberangkatan ke tanah suci, dalam waktu selama 24 jam.
Di asrama haji Jakarta jamaah haji menerima layanan dari PPIH Embarkasi
berupa pendaftaran masuk asrama, penimbangan barang, pemeriksaan
kesehatan, akomodasi, konsumsi, bimbingan manasik, dokumen paspor dan
uang living cost dan identitas jamaah serta layanan biometrik yang berpusat di
Gedung SG2.
f. Penentuan Biaya
Adapun sumber dana untuk pembiayaan pelayanan operasional
pemberangkatan dan pemulangan haji 2018 di Embarkasi Jakarta berasal dari
dana operasionalisasi BPIH yang disetorkan jamaah ke kementerian Agama RI
melalui Bank Penerimaan Setoran biaya haji yang digunakan untuk
membiayai pelayanan selama di embarkasi seperti: katering jamaah selama di
asrama haji, sarana dan prasaranaoperasional PPIH Embarkasi, fasilitas
asrama dan keperluan lain yang berkaitan dengan pelayanan operasional
pemberangkatan dan pemulangan jamaah.
2. Pengorganisasian
Proses pengorganisasian pelayanan di Asrama Haji Embarkasi yaitu dengan
membentuk kepanitian yang disebut Panitia Penyelenggara Ibadah Haji yang terdiri
dari Pejabat Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi DKI Jakarta dan pengurus
Badan Pengelolaan Asrama haji Pondok Gede serta dari instansi terkait lainnya,
sesuai dengan surat keputusan Direktorat Jenderal Penyelenggara Haji dan Umrah
tentang pembentukkan PPIH Embarkasi Jakarta.
3. Penggerakan

Dalam penyelenggaraan haji reguler, maka penggerakkan bukan hanya digerakkan


oleh PPIH Embarkasi saja tetapi juga oleh para TPHI, TPIHI, maupun TKHI. Para
petugas haji yang menyertai jamaah yaitu TPHI, TPIHI, dan TKHI bertugas
membimbing para jamaah baik di asrama haji maupun di Arab Saudi.

Embarkasi Jakarta Pondok Gede (JKG) tahun 2018 memberangkatan dan


memulangankan jamaah haji yang berasal dari 3 (tiga) provinsi yaitu provinsi DKI
Jakarta, provinsi Banten, dan provinsi Lampung.

Pada operasional pemberangkatan haji tahun 1439 H/ 2018 M jamaah haji asal
provinsi DKI Jakarta dan Banten diterapkan sistim pelayanan one stop service dan
jamaah haji dikarantina selama semalam kemudian di berangkatkan melalui Bandara
Halim Perdana Kusuma, sedangkan bagi jamaah haji yang berasal dari provinsi
Lampung menjalani proses dokumen, kesehatan, keimigrasian, dan proses lainnya di
Embarkasi Antara Lampung dan transit, kemudian jamaah haji diangkut ke Jakarta
menggunakan pesawat domestik selanjutnya dipindahkan ke pesawat Garuda/Saudi
Arabia untuk melanjutkan penerbangan ke Arab Saudi. Namun Embarkasi Antara
Lampung merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Embarkasi Jakarta, karena
pelaksanaan proses pemberangkatan jamaah tetap harus berkoordinasi dengan Paniti
Penyelenggara Ibadah Haji Embarkasi Jakarta.

Adapun penggerakkan yang dilakukan Ketua Panitia Penyelenggara Ibadah Haji


Embarkasi pada saat pemberangkatan melalui Kepala Bidang dan pembantu PPIH
untuk melayani jamaah haji sesuai dengan tugasnya masing-masing, berupa pelayanan
yang diberikan kepada jamaah mulai dari jamaah datang ke asrama haji sampai
jamaah diberangkatkan ke Bandara Halim Perdana Kusuma dalam waktu kurang lebih
24 jam.
4. Pengawasan
Pengawasan pelaksanaan ibadah haji tahun 2018 di Embarkasi Jakarta dilakukan
oleh Inspektur Jenderal Kementerian Agama yang bertugas untuk melakukan
pemantauan/pengawasan dan evaluasi pemberangkatan jamaah haji tahun 2018 pada
Embarkasi Jakarta yang meliputi pelayanan yang diberikan PPIH terhadap jamaah
haji 2018. Inspektrul Jenderal Kementerian Agama melakukan fungsi pengawasan
dalam manajemen yaitu Pertama, menentukan standar sebagai ukuran pengawasan.
Kedua, menentukanpengukuran pelaksanaan kegiatan secara tepat. Dan Ketiga,
melakukan tindakan koreksi jika ada penyimpangan dalam proses kegiatan.
5. Evaluasi

Ketua PPIH Embarkasi yang dilaksanakan pada mingguan dan akhir pelaksanaan.
Evaluasi mingguan dan akhir dilaksanakan oleh para ketua, Sekertaris dan Kepala
Bidang, dan dalam hal tertentu dapat mengundang pihak lain dan unsur terkait.

Hasil rumusan evaluasi mingguan dipergunakan sebagai dasar perbaikan


pelaksanaan operasional yang sedang berjalan, sedangkan evaluasi akhir sebagai
bahan laporan operasional pemberangkatan haji yang akan menjadi tolak ukur PPIH
Emabarkasi tahun berikutnya.

E. Kegiatan-kegiatan Asrama Haji Pondok Gede

1. Pemberangkatan
a. Pelayanan One Stop Service
b. Pelayanan Asrama
c. Pelayanan Katering
d. Pelayanan Pembinaan Jamaah dan Manasik Haji
e. Pelayanan Bandara
2. Pemulangan
a. Pelayanan Bandara
b. Pelayanan Asrama

BAB III

IDENTIFIKASI POTENSI, PERMASALAHAN DAN PROGRAM


KERJA

A. Identifikasi Potensi

Sebagaimana pelayanan jamaah haji yang diberikan oleh Panitia dan Petugas Haji di
asrama haji embarkasi, karena asrama haji merupakan tempat proses kesiapan administratif
dan dokumen terakhir bagi jamaah haji dan mereka dapat beristirahat dalam waktu kurang
lebih 24 jam serta mendapat pelayanan lainnya seperti pemeriksaan kesehatan, penimbangan
barang bawaan (bagasi) dan manasik haji yang sebelumnya sudah diberikan di kota masing-
masing

Asrama haji embarkasi Jakarta Pondok Gede menerapkan sistem pelayanan satu atap,
dimana semua unsur petugas pelayanan berada dalam satu ruangan untuk memproses
administratif dan dokumen, membagikan perlengkapan haji kepada jamaah antara lain buku
kesehatan, paspor, gelang identitas, uang living cost dan pelayanan biometrik.

Tugas dan fungsi Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi Jakarta-
Banten adalah menyelenggarakan operasional pemberangkatan dan pemulangan haji di
asrama haji embarkasi meliputi pelayanan dokumen, akomodasi, pembinaan jamaah dan
petugas, keamanan, perbekalan, penerbangan, imigrasi, bea cukai, dan kesehatan serta
mengkoordinasikan kegiatan pelayanan dengan unsur instansi terkait.

Adapun jumlah anggota Personil PPIH Embarkasi Jakarta disesuaikan dengan


kebutuhan organisasi sebanyak .... orang, dan keanggotaan PPIH Embarkasi jakarta terdiri
dari unsur Pejabat Kantor Wilayah Kementerian Agama dan instansi terkait. Dalam
pelaksanaan tugasnya PPIH Embarkasi Jakarta mengangkat pembantu panitia yang disebut
dengan pembantu PPIH Embarkasi sebanyak .... orang.

B. Pengelompokan Masalah, Penyebab dan Akibatnya


Menurut ketentuan jumlah pembantu PPIH embarkasi disesuaikan dengan kebutuhan,
dengan ketentuan jumlah maksimum 1 :75 bagi embarkasi yang jamaahnya kurang dari
10.000, sedangkan embarkasi yang jamaahnya lebih dari 10.000 orang, maka jumlah
pembantu PPIH 1 :100 (1 orang petugas pembantu PPIH melayani 100 orang jamaah)

Akibatnya beberapa problematika PPIH Embarkasi Jakarta yang ditemui dalam


praktikum berkaitan dengan pelayanan yang diberikan PPIH kepada jamaah haji antara lain :

1. PPIH Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan terutama penguusan terhadap


jamaah udzur kurang sumber daya manusia dalam memberikan pelayanan saat prosedur
penerimaan dokumen, gelang dan biometrik,

2. PPIH Bidang Pembinaan Jamaah dan Petugas terutama Seksi Pemantapan Manasik
Haji masih kurang melakukan sosialisasi untuk mengajak jamaah dalam mengikuti kegiatan
manasik haji yang dilaksanakan ba’da ashar sehingga banyak jamaah yang tidak ikut serta,
pengetahuan tentang manasik masih perlu ditingkatkan karena masih banyak dijumpai
jamaah haji yang berkonsultasi,

3. PPIH Bidang Dokumen dan Posko Daerah masih kurang teliti dalam penulisan
nama jamaah secara lengkap dalam rangka pengolahan kloter, rombongan dan data manifest
maupun penempelan visa dalam paspor jamaah,

4. PPIH Bidang Gelang Identitas dan Barcode kurang professional ketika menghadapi
jamaah saat harus memasang gelang identitas dan gelang barcode serta masih banyaknya
gelang yang tertukar/tidak tercetak,

5. PPIH Bidang Biometrik masih kewalahan mengatur jamaah mengantri apalagi


disaat adanya trouble saat foto dan pemindaian sidik jari sehigga terjadi penumpukan saar
mengantri maupun keluar dari gedung SG2 untuk laporan akhir hingga adanya jamaah yang
belum terdata.

C. Pemilihan Masalah Prioritas

Dalam hal pelayanan haji tentunya yang diberikan PPIH kepada jamaah haji yaitu
berupa jasa maka perlu adanya pelayanan yang berkualitas karena jika layanan jasa yang
diterima melampaui atau melebihi harapan jamaah, maka kualitas jasa dipersepsikan sebagai
kualitas jasa yang ideal. Sebaliknya jika kualitas jasa yang diterima lebih rendah dari
harapan, maka kualitas jasa dipersepsikan buruk.
Disinilah peran mahasiswa membantu PPIH dalam melayani jamaah haji dengan
pelayanan 24 jam yang diberikan PPIH selama di asrama haji Jakarta Pondok Gede sebelum
di berangkatkan ke Tanah Suci, untuk mempersiapkan segala keperluan jamaah yang akan
melaksanakan ibadah haji.

Sehingga PPIH sebagai perwakilan dari pemerintah dapat memberikan pelayanan


yang terbaik untuk jamaah sesuai dengan biaya yang mereka keluarkan, sehingga masyarakat
Indonesia khususnya jamaah haji dapat menilai kesungguhan pemerintah sebagai
penyelenggara haji yang baik dan profesional.

D. Program Kerja

Sesuai dengan hasil rapat dengan Dosen Pembimbing Lapangan, Bapak H. Fudholli,
dan mencermati permasalahan-permasalahan yang ada kami mendapat tugas dan amanah
untuk membantu dan berperan menjalani program kerja sebagai PPIH dengan divisi-divisi
sebagai berikur:

1. Pelayanan Satu Atap ( One Stop Service )


a. Penerimaan Jamaah
b. Gelang Identitas dan Barcode
c. Dokumen Jamaah
d. Pelayanan Biometrik
e. Penerimaan Dokumen dari Daerah
2. Pembinaan Manasik Haji dan Pemantapan Petugas Haji
BAB IV

PELAKSANAAN DAN KEGIATAN PROGRAM

A. Deskripsi Pelaksanaan Program Kerja

1. Pelayanan Satu Atap ( One Stop Service )


a. Penerimaan Jamaah
Menyiapkan counter penerimaan jamaah dan tanda pengenal, menyampaikan
informasi tentang proses pelayanan penerimaan, mencocokkan nama jamaah
haji antara SPMA dan pramanifes, menyerahkan daftar nama jamaah haji , dan
menyampaikan SPMA untuk diserahkan kepada Sekretaris PPIH Embarkasi.
b. Gelang Identitas dan Barcode
Memantau pembuatan gelang identitas dan barcode, menerima dan
mendistribusikan gelang identitas dan barcode dan perbekalan lainnya,
mengganti gelang identitas yang salah cetak
c. Dokumen Jamaah
Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan
pelaksanaan tugas-tugas pembuat pramanifest, pelayanan komputerisasi
(Siskohat) penelitian dan penyerahan paspor haji, dan membawahi seksi-seksi
sebagai berikut:
1) Seksi Pramanifest bertugas menerima, menyusun, meneliti,
menggandakan, dan mendistribusikan pramanifest kepada pihak yang
terkait, berkoordinasi dengan Seksi pengumpulan dan Pengolahan data
jika terjadi mutasi dan batal untuk di update, menbagikan pramanifest
kepada bidang yang terkait, menghitung dan mencocokkan lembar
debarkasi berdasarkan jumlah jamah jenis kelamin dan daerah asal
(pada saat pemulangan)
2) Seksi pengumpulan dan pengolahan data bertugas
mengkonfirmasikan lembar B sobekan paspor (lembar embarkasi) ke
database Siskohat, melakukan update perubahan pramanifest apabila
ada jamaah batal atau mutasi, mencetak pramanifest embarkasi
3) Seksi penelitian dan penyerahan paspor bertugas menerima dan
meneliti paspor haji sesuai dengan pramanifest kloter yang
bersangkutan, menyerahkan paspor haji kepada bidang penerbangan,
menempelkan stiker maktab di paspor berdasarkan hasil Qur’ah,
berkoordinasi dengan pihak imigrasi, menerima paspor kembali dari
bidang penerbangan, menyiapkan paspor sesuai kloter masing-masing,
mengecek paspor dengan manifest, mengelompokkan paspor haji
menurut regu/rombongan sesuai pramanifest, dan menyerahkan paspor
kepada jamaah haji.
d. Pelayanan Biometrik
e. Penerimaan Dokumen dari Daerah
2. Pembinaan Manasik Haji dan Pemantapan Petugas Haji
Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan pelaksanaan
tugas-tugas pemantapan manasik haji serta pemantapan petugas haji, dan membawahi
seksi-seksi sebagai berikut:
a) Seksi Pemantapan Manasik Haji bertugas menyusun jadwal ceramah
manasik, menghubungi tenaga penceramah manasik, mengatur tempat
bimbingan/ceramah manasik, mengatur pelaksanaan shalat berjamaah lima
waktu dan penerapan manasik haji, memberikan pelayanan konsultasi kepada
jamaah haji
b) Seksi Pemantapan Petugas bertugas melayani perlengkapan petugas,
mengatur pemantapan kelompok, menerima dan mendayagunakan petugas
daerah karu/karom, mengatur penempatan akomodasi petugas

B. Faktor Pendorong Pelaksanaan Program Kerja

1. Pelayanan Satu Atap ( One Stop Service )


a. Penerimaan Jamaah
b. Gelang Identitas dan Barcode
c. Dokumen Jamaah
d. Pelayanan Biometrik
e. Penerimaan Dokumen dari Daerah
2. Pembinaan Manasik Haji dan Pemantapan Petugas Haji

C. Langkah-Langkah Kongkrit Pemecahaan Masalah

1. Pelayanan Satu Atap ( One Stop Service )


a. Penerimaan Jamaah
b. Gelang Identitas dan Barcode
c. Dokumen Jamaah
d. Pelayanan Biometrik
e. Penerimaan Dokumen dari Daerah
2. Pembinaan Manasik Haji dan Pemantapan Petugas Haji
BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

B. Rekomendasi
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai