DISERTASI
SHULAMITE DAMAYANTI
137020300111019
i
ii
iii
iv
RIWAYAT HIDUP
keempat dari ayah Matias Ramelan dan ibu Trifoza Chrismawati. Pendidikan
dasar dan menengah diselesaikan di Malang, yaitu SDK Kolese Santo Yusup III
(1993), SMPK Kolese Santo Yusup II (1996), dan SMUK Kolese Santo Yusup
dari Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi lulus tahun 2003 dengan gelar SE.,
Ak. dan Program Magister Ilmu Akuntansi lulus tahun 2007 dengan gelar MSA
Kristen Petra, Surabaya pada semester ganjil tahun 2003 dan dosen tetap di
Shulamite Damayanti
v
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yesus Kristus atas karunia
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan Ketua Program Doktor Ilmu Akuntansi
Prof. Dr. Unti Ludigdo, SE., M. Si., Ak., Dr. Rosidi, SE., MM., Ak., dan Dr.
Zaki Baridwan, SE., M.Si., Ak. selaku tim promotor yang telah memberikan
ini. Nilai-nilai dan motivasi yang sangat berharga juga penulis dapatkan dari
Prof. Iwan Triyuwono, SE., M.Ec., Ak., Ph. D, Bpk. Nurkholis, SE., M.
Buss., Ak., Ph.D, dan Dr. Bambang Hariadi, SE., M.Ec., Ak. sebagai tim penguji
yang telah memberikan masukan yang sangat berarti dan membangun dalam
penulisan disertasi ini. Prof. Dr. Andreas Lako dan Prof. Dr. Indra Bastian
sebagai dosen penguji dari luar yang di tengah kesibukannya telah memberikan
waktu dan pemikiran yang berharga untuk penyelesaian penulisan disertasi ini.
Bpk. Rosek Nursahid dan Ibu Made Astuti sebagai pendiri LSM
vi
dan memberikan kesempatan seluas-luasnya pada penulis untuk melakukan
dalam diri penulis, juga untuk Pak Putu Indrajaya atas semua referensi bukunya.
suka maupun duka sebagai teman seperjuangan dari awal hingga akhir.
Ramelan dan ibunda Trifoza Chrismawati atas segala kasih sayang, doa,
bagi penulis. Juga kepada keluarga Ko De, Cik Ngah, Bili, Papa dan Mama
Daud Yasin, Pdt. Widjaja Hendra dan Ibu, teman-teman GPT Kristus Kasih yang
senantiasa mendukung dalam doa untuk kelancaran studi penulis dan penulisan
disertasi ini. Kiranya Tuhan sendiri yang akan memberkati dengan kesehatan,
selalu menemani dan mendukung dengan segala cinta, doa, dan usaha dalam
penyelesaian studi penulis dan penulisan disertasi ini. Penulis sangat menyadari
bahwa studi dan penulisan disertasi ini tidak akan terselesaikan tanpa motivasi
dan dukungan penuh dan tanpa batas yang sudah diberikan, kiranya Tuhan
Penulis tidak dapat membalas semua jasa dan kebaikan yang telah
diberikan, hanya doa yang penulis panjatkan supaya Tuhan sendiri yang selalu
memberkati. Amin.
vii
ABSTRAK
viii
ABSTRACT
The research findings show that there are four strategies in practicing
accountability in Non-Governmental Organization. Controlling funds with a one-
gate system is the strategy to practice accountability in cash receipt and
expenditure. Environmental conservation is the strategy used to maintain the
organization vision and mission. Meanwhile, supporter and saweran systems are
employed to obtain support from its stakeholders through cooperative works.
Finally, using big programs that serve as an umbrella for other activities is a
strategy for practicing accountability in operating the NGO. The four strategies
embody several values such as honesty, simplicity, consistency,
cooperativeness, caring, independence, and spirituality, all of which will maintain
the sustainability of the Non-Governmental Organization.
ix
KATA PENGANTAR
PROFAUNA sebagai situs penelitian. Baba IV, V, VI, VII, VIII menyajikan
konsep yang telah ada sebelumnya. Bab XI merupakan penutup yang berisi
Penulis
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……………………………………………………………… i
LEMBAR PENGESAHAN……………………………………………………… ii
LEMBAR IDENTITAS TIM PROMOTOR DAN PENGUJI………………….. iii
PERNYATAAN ORISINALITAS DISERTASI……………………………….. iv
RIWAYAT HIDUP………………………………………………………………. v
UCAPAN TERIMA KASIH…………………………………………………….. vi
ABSTRAK………………………………………………………………………... viii
ABSTRACT……………………………………………………………………… ix
KATA PENGANTAR……………………………………………………………. x
DAFTAR ISI……………………………………………………………………… xi
DAFTAR TABEL………………………………………………………………… xv
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………... xvi
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………………………... xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang …………………………………………………………….. 1
1.1.1 Akuntabilitas LSM……...……………………...………………..…..….. 3
1.1.2 Akuntabilitas dan Strategi Organisasi..……..………………………… 15
1.2 Motivasi Penelitian ……………………………………..………………… 23
1.3 Fokus Penelitian dan Rumusan Masalah ……..………………………. 25
1.4 Tujuan Penelitian ………………………………………………………….. 25
1.5 Kontribusi Penelitian ……………………………………………………… 26
xii
7.3 Strategi Payung Besar dalam Pelaksanaan Program………………….. 145
7.4 Komunikasi dan Koordinasi untuk Berakuntabilitas…………………….. 152
7.5 Laporan Kegiatan…………………………...……………………………… 162
7.6 Ikhtisar…………………………..…………………………………………... 166
xiii
11.3 Implikasi Hasil Penelitian ………………………………………………. 237
11.4 Keterbatasan Penelitian…………………………………………………. 239
xiv
DAFTAR TABEL
xv
DAFTAR GAMBAR
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
keuangan dan non keuangan, hal yang begitu penting dalam kehidupan
memuat informasi bisnis, tetapi juga nilai-nilai sosial yang sangat penting
dalam suatu organisasi. Hal ini dapat dengan mudah dipahami dalam
1
menjadi dasar pengambilan keputusannya.
dipertanggungjawabkan.
masyarakat (Gray dan Jenkis, 1993) dan konsep akuntabilitas sudah menjadi
hal yang penting dalam berbagai disiplin ilmu seperti akuntansi, administrasi
sektor publik, keperilakuan, pendidikan, dan politik sekarang ini (Fikri, 2010).
2
akuntabilitas menjadi suatu hal yang begitu penting bagi perusahaan untuk
bisnis tersebut.
entitas bisnis. Namun tidak hanya perusahaan saja yang perlu mempunyai
sebagainya. LSM muncul karena issue sosial tertentu yang dirasa masyarakat
3
―Organisasi Kemasyarakatan‖. Selanjutnya, terjadilah era reformasi yang
Akibatnya adalah jumlah LSM di Indonesia meningkat. Jika pada tahun 1997
ditaksir ada sekitar 4000-7000 LSM, maka pada tahun 2002 jumlah LSM
nirlaba lainnya. LSM merupakan salah satu organisasi sektor publik yang
tidak bertujuan mencari laba. Ini yang merupakan pembeda antara LSM
lingkungan, sektor publik dipengaruhi oleh banyak faktor yang tidak hanya
faktor ekonomi semata, tetapi juga faktor politik, sosial, budaya, dan historis.
Karena LSM merupakan salah satu dari organisasi sektor publik, maka LSM
1
Kompas 13 Januari 2003 dalam “NGO di tengah Kepungan Kepentingan Global”
4
bertanggung jawab kepada masyarakat, bukan kepada anggota atau para
aktivisnya sendiri seperti yang dilakukan oleh koperasi atau asosiasi profesi.
dengan nilai dari sumber daya yang telah diserahkan. Kedua, entitas nirlaba
memperoleh laba dan jika ada laba yang dihasilkan maka laba tersebut
tidaklah dibagikan kepada para pendiri atau pemilik entitas nirlaba itu. Ketiga,
tidak ada kepemilikan seperti pada entitas bisnis sehingga kepemilikan dalam
entitas nirlaba tidak bisa dijual, dialihkan, atau ditebus lagi. Hal ini juga berarti
sesuai dengan visi dan misi yang telah dijanjikan. Setiap pendonor, baik
secara eksplisit atau tidak, berharap entitas nirlaba yang mereka beri sumber
5
untuk melakukan evaluasi penggunaan dana, dan mewajibkan entitas nirlaba
untuk menyerahkan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik,
Tidak hanya dunia bisnis yang dituntut memiliki akuntabilitas. LSM juga
Akuntabilitas menjadi suatu kata yang semakin sering dipakai dan dikonsumsi
masyarakat di Indonesia.
berkaitan dengan cara menjelaskan tanggung jawab atau wewenang itu (Fikri,
Hal ini berarti bahwa akuntabilitas selalu memiliki kaitan dengan pihak
pengelola, yaitu orang yang diberi tanggung jawab, dan pengelola merupakan
halnya dengan pengelola organisasi non bisnis atau (LSM) sebagai jantung
6
Akuntabilitas menjadi hal yang serius dalam LSM karena pendonor
adalah pihak yang berbeda dengan stakeholder atau pihak yang merasakan
stakeholder.
para manajer dari organisasi non bisnis. Keempat, manajer organisasi non
LSM mengingat bahwa LSM adalah organisasi yang lahir dengan tujuan
sosial budaya di tempat entitas tersebut berada (Anzar dan Mukhtar, 2010),
7
akuntabilitas LSM berkembang sehubungan dengan isu aktivitas LSM dan
penyaluran dananya.
akuntabilitas LSM (Gray et al., 2006; Dixon et al., 2006). Pertama, tujuan LSM
bersifat ekonomi, tetapi lebih ke hubungan moral dan non formal; berbeda
itu, pengukuran akuntabilitas LSM menjadi hal yang sulit karena tujuan LSM
sementara pihak pendonor pun pada umumnya tidak melakukan kontrol yang
efektif karena mereka tidak mengharapkan imbalan dari sumber daya yang
mereka berikan (Fikri dan Isnaini, 2013). Gibelman dan Gelman (2001)
8
mengemukakan tentang skandal dan penyalahgunaan wewenang LSM tahun
Grey et al., 2006). Selain itu, diskursus akuntabilitas di sektor publik tetap
berat sebelah dan tidak lengkap (Carnegie dan West, 2005). Dengan
2005).
muncul beberapa tahun terakhir ini. Seorang mantan aktivis sebuah LSM di
Jakarta mengungkap keburukan LSM itu adalah hal pengelolaan dana yang
diterima dari pendonor2. Dana yang diterima dari pendonor dipotong hingga
Yogyakarta hanya muncul ketika ada bencana saja, contohnya adalah saat
dan sekitarnya pada tahun 2006 silam. LSM juga saling bersaing guna
memperoleh dana dari para pendonor yang berniat menolong para korban
2
Lihat :http://hukum.kompasiana.com/2011/04/16/saksi-kejahatan-aktivis-lsm-356150.html diakses tanggal 10
Oktober 2013
3
Lihat : http://www.tempo.co/read/news/2013/01/31/058458067/NGO-Cenderung-Berebut-Dana-Donatur-
Bencana diakses tanggal 10 Oktober 2013
9
Saidi (2006) menyatakan bahwa akuntabilitas LSM yang didorong oleh
berada, yaitu para pendonor. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan dua
hal. Pertama, ada dua jenis akuntabilitas LSM, yaitu kepada para pendonor
sumber daya yang diterima dari pendonor. Dana tersebut dikeluarkan untuk
jaringan LSM untuk kode etik di beberapa propinsi pada tahun 2002. LSM
SMERU bekerja sama dengan Friedrich Ebert Stiftung (FES) Jakarta dan
kebutuhan bagi setiap ORNOP jika ingin tetap mendapat kepercayaan dari
10
Lembaga TIFA dan Satu Nama menghasilkan instrumen untuk
Akuntabilitas pada tahun 2006 dan kemudian bersama dengan 93 LSM dari
tahun 2010. Salah satu misi utamanya adalah meningkatkan kesadaran dan
penerapan kode etik Konsil LSM dilakukan pada 96 anggotanya pada Juli
2011 hingga Maret 2012 dan hasilnya dipublikasikan secara internal pada
sulit diukur karena konsepnya yang kompleks dan praktek yang berbeda di
setiap lembaga anggota hingga kemudian dilakukan revisi kode etik tersebut.
Pada tahun 2014 muncul Standar Dasar Akuntabilitas sebagai panduan untuk
akuntabilitas, namun tidak demikian halnya dengan LSM yang hanya memiliki
11
rendah dibandingkan dengan organisasi komersial (Gray et al., 2006; Dixon et
al., 2006).
Selain dari pihak LSM sendiri, Ikatan Akuntan Indonesia (2011) telah
terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan aktivitas, laporan arus kas, dan
pihak lain.
untuk membuka akses informasi bagi masyarakat luas (Kumara, 2014). Hal
ini berarti bahwa LSM juga didorong untuk siap membuka diri untuk diakses
tentang kegiatan LSM dapat diakses publik (Masduki, 2012). Hal tersebut
sesuai dengan apa yang dikemukakan Gray et al. (2006) bahwa akuntabilitas
dengan bentuk, kegiatan, dan pendanaan organisasi, serta apakah dana yang
12
Akuntabilitas perlu dipunyai oleh LSM sebagai hal yang penting untuk
antara akuntabilitas fungsional dan strategis (Avina, 1993). Gray et al. (2006)
pelaporan sehingga tidak ada akuntabilitas. Hal ini senada dengan Kovach et
al. (2003) yang meneliti akuntabilitas tiga bentuk organisasi, yaitu IGO (Inter
13
Akuntabilitas penyaluran dana bergulir LSM pemberdayaan kaum
fiktif untuk manipulasi data. Hal ini terjadi karena kurangnya pengawasan
NGO secara erat terikat dengan identitas organisasional. Akuntansi NGO juga
akuntabilitas NGO juga dilakukan oleh Goddard dan Assad (2006). Penelitian
yang dilakukan pada NGO di Tanzania dengan metode grounded research itu
oleh Fikri (2010) di kantor lapangan WWF (World Wide Fund for Nature) Nusa
14
kepada masyarakat. Masyarakat menganggap bahwa akuntabilitas tindakan
lebih penting dari akuntabilitas pelaporan walau sebagian dari mereka tetap
Fikri dan Isnaini (2013) juga melakukan penelitian dengan desain yang
pendonor sebagai penyedia sumber dana. Hal ini terjadi karena tidak ada
kepada masyarakat dan tidak ada umpan balik dari masyarakat kepada NGO.
aktivitas dengan alasan untuk menghemat biaya dan waktu serta menghindari
Setiap organisasi mempunyai visi dan misi yang ingin dicapai. Mulyadi
dan Setyawan (1999: 285) menyatakan misi sebagai jalan yang dipilih (the
adanya peta perjalanan yang tepat. Visi organisasi juga perlu ditetapkan
15
sebagai gambaran kondisi yang akan diwujudkan di masa depan yang belum
ada sebelumnya atau kondisi yang melampaui kenyataan yang ada sekarang
yang dimilikinya agar secara efektif dapat mewujudkan visi dan misinya.
untuk mewujudkan visi misi tersebut dan strategi akan membentuk pola-pola
LSM sebagai salah satu organisasi sektor publik memiliki tujuan utama untuk
16
satu sama lain dan bahkan mungkin tidaklah selaras dengan tujuan pemimpin
dan staf organisasi (Brown dan Moore, 2001). Akibatnya, pemimpin LSM
atas misi, strategi, dan operasi LSM karena permintaan akan adanya
atau mengubah tujuan LSM jika struktur dan sistem akuntabilitas LSM selaras
itu tidak selaras dengan tujuan LSM dan penolakan tersebut akan
manajemen strategis di sektor publik dan organisasi non profit. Ketiga titik itu
artinya adalah fokus perhatian atas tiga kalkulasi penting yang harus dibuat
perubahan lingkungan.
Titik pertama adalah value. Ini berkaitan dengan eksisnya LSM untuk
memenuhi beberapa tujuan publik yang jelas atau spesifik (Bromell, 2012).
Hal ini merupakan positioning dari suatu LSM. Contoh tujuan publik tersebut
17
self-help, mengurangi polusi lingkungan, dan memerangi pelanggaran hak
asasi manusia (Brown dan Moore, 2001). Hal ini berkaitan erat dengan visi
untuk mencapai tujuan LSM (Brown dan Moore, 2001). Support atau
dukungan untuk LSM adalah berupa aliran uang dan sumber daya yang
sebagian besar berasal dari para pendonor, baik dari individu, lembaga, atau
jasa pada pihak lain yang tidak dapat membayarnya sendiri dan sedikit sekali
pendonor dan klien serta LSM menghadapi pertanyaan strategis, legal, dan
etis tentang pada siapa LSM itu harus akuntabel (ke pendonor atau ke klien)
dibutuhkan selain uang karena LSM bergantung pada waktu dan usaha yang
dikontribusikan secara sukarela oleh para sukarelawan dan anggota staf yang
dibayar kurang dari tarif di pasaran yang selevel dengan kemampuan mereka,
juga berfokus pada pengakuan sosial dan politis atas hak organisasi untuk
18
tetap eksis dan beroperasi guna memenuhi tujuannya. Hal ini bisa didapatkan
LSM dengan menciptakan persekutuan dengan pihak atau aktor lain dalam
pelaksanaan program mereka (Brown dan Moore, 2001). Hal ini juga
dalam mengelola sumber daya yang telah diberikan dan dikuasai, dalam
kebijakan dan menghasilkan hasil atau value yang diinginkan (Bromell, 2012).
value yang dipunyainya atau nilai dan tujuan LSM tersebut. Kapasitas untuk
kapasitas yang tidak dibatasi oleh organisasi (Brown dan Moore, 2001).
dan Moore, 2001). Hal ini seperti yang dinyatakan oleh Gray et al. (2006)
19
masyarakat. Akuntabilitas juga merupakan hak dan kewajiban organisasi
masyarakat publik atau klien LSM. LSM dikatakan akuntabel bila berhasil
mencapai tujuan yang bernilai sesuai dengan misi yang bisa datang dari
akuntabilitas kepada para staf LSM. LSM harus akuntabel kepada anggota
Kesimpulan lain yang dapat diambil dari tiga titik strategi dalam
yang berhasil adalah suatu hal yang selaras dengan jenis-jenis akuntabilitas
20
mempertimbangkan juga perubahan sistem akuntabilitas mereka (Brown dan
Moore, 2001).
LSM tersebut. Salah satu LSM di Kota Malang yang survive adalah
PROFAUNA, yaitu LSM yang bergerak dalam bidang pelestarian satwa liar
dan perlindungan hutan. LSM ini berdiri di Malang pada tahun 1994. Strategi
Value dari LSM PROFAUNA tampak dalam visi dan misinya untuk
lokal sebagai klien. LSM ini berprinsip bahwa satwa liar akan mempunyai arti
lebih bagi alam serta kehidupan manusia apabila satwa tersebut dibiarkan
untuk terus hidup di alam bebas, bukan dikurung dengan tujuan apa pun.
aktif dari masyarakat lokal. Hutan bukan hanya sekedar kayu untuk industri,
namun ada kehidupan di dalamnya. Hutan menjadi tempat tinggal satwa liar
dan beragam spesies binatang yang unik, sekaligus berfungsi secara ekologi
dan sosial.
pendonor dari berbagai kalangan dan instansi baik di dalam maupun di luar
negeri yang menopang LSM ini dari sejak berdirinya hingga sekarang.
21
Operational capacity LSM PROFAUNA tampak dalam aktivitasnya
kepada masyarakat, dan aksi nyata perlindungan satwa liar dan pelestarian
dan instansi lain yang bekerja sama dengan PROFAUNA. Laporan aktivitas
pencapaian tujuan LSM. Hal inilah yang dinilai penulis menarik untuk diteliti,
PROFAUNA adalah LSM yang sudah berdiri lebih dari 20 tahun dan
tetap konsisten dengan komitmennya untuk melindungi satwa liar dan hutan
Indonesia. LSM ini didukung oleh ratusan ribu supporter dari banyak daerah
di Indonesia sekaligus dari luar negeri. LSM ini berpusat di Malang, namun
22
1.2 Motivasi Penelitian
kaitan yang sangat erat, bahkan dapat dikatakan bahwa akuntabilitas adalah
Hal ini terjadi karena pilihan strategi organisasi adalah sebuah persetujuan
memberikan akuntabilitas (Brown dan Moore, 2001). Hal inilah yang menjadi
motivasi penelitian ini, sesuai dengan pernyataan Ferlie dan Ongaro (2015,
116) bahwa isu segitiga strategi itu bernilai atau berharga untuk diperiksa
dengan mendalam.
keuangan (berkaitan dengan support dan legitimacy), namun LSM yang sama
Adanya value dan operational capacity, tetapi tanpa support dan legitimacy
menyatakan kegagalan LSM karena tidak adanya sumber daya dan legitimasi
23
untuk tetap beroperasi. Adanya operational capacity serta support dan
legitimacy tetapi tanpa atau hanya sedikit value mengindikasikan bahwa LSM
akan tetap bertahan hidup, tetapi dengan pemborosan sumber daya. Masing-
LSM dengan strategi dalam tiga titik seperti yang telah dikemukakan
organisasi. Sangat dimungkinkan bahwa strategi LSM memiliki suatu hal yang
berbeda dengan segitiga strategi yang sudah ada. Perbedaan tersebut dapat
strategi yang lain. Selain itu, nilai-nilai lain yang tidak berkaitan langsung
dengan visi dan misi LSM dapat sangat mempengaruhi akuntabilitas LSM.
Nilai-nilai tersebut dapat berupa nilai kemanusiaan dan nilai yang berke-
Tuhan-an.
Para pendonor akan merasa bahwa sumber daya yang mereka berikan pada
LSM telah digunakan dengan baik untuk memenuhi misi mereka jika LSM
dengan atau dapat menjadi suatu strategi, bahkan akuntabilitas adalah suatu
bagian penting yang tidak bisa dipisahkan dengan strategi suatu LSM.
24
Akuntabilitas sebagai isu yang sudah cukup lama berhembus di dunia
LSM Indonesia perlu dipahami dalam praktiknya yang tidak bisa dipisahkan
akan dapat dilakukan di sebuah LSM yang eksis dalam operasionalnya dari
awal berdirinya. Penelitian ini akan dilakukan PROFAUNA, sebuah LSM yang
bergerak dalam perlindungan hutan dan satwa liar yang berdiri sejak tahun
1994 dan beroperasi secara konsisten hingga sekarang dengan banyak pihak
LSM itu tidak hanya meliputi tindakan dalam suatu proses, tetapi termasuk di
25
1.5 Kontribusi Penelitian
akuntabilitas LSM sebagai salah satu organisasi sektor publik masih terbilang
LSM dan stakeholders lain untuk lebih berperan serta dalam praktik
26
penertiban LSM yang berkaitan dengan akuntabilitasnya mengingat bahwa
aturan mengenai akuntabilitas LSM telah ada tetapi tidak banyak LSM yang
menerapkannya.
27
BAB II
2.1 Pengantar
menilai secara langsung apa yang terjadi di dunia, yaitu untuk memeriksa apa
113). Selain penelitian kualitatif, dapat dikatakan pula bahwa penelitian ini
merupakan studi kasus, yaitu pengujian yang mendalam dan merinci dari satu
konteks, satu subyek, satu kumpulan dokumen, atau satu kejadian khusus
suatu hal. Mainstream dapat diartikan sebagai aliran yang mendominasi yaitu
fokus yang berat terhadap data empiris. Artinya, sesuatu diakui sebagai
kebenaran hanya jika dapat dibuktikan secara empiris, dan jika tidak, maka
kebenaran yang lebih dari sekedar benar atau salah secara empiris
28
menggunakan nilai moral tunggal, tetapi ada sesuatu di balik itu, yaitu nilai
moral ganda yang bisa berupa nilai moral agama, ilmu, individual, fisik, politik,
menyatakan ada tiga pendekatan utama untuk analisis data kualitatif, yaitu
tersebut eksis dan tidak dapat meniadakan satu sama lain, sehingga disebut
memahami praktik akuntabilitas yang dilakukan oleh para aktor dalam LSM.
29
2.2 Paradigma Interpretif untuk Memahami Fenomena
secara utuh. Upaya memahami atau memaknai sesuatu secara mendalam itu
dijelaskan dengan penggunaan istilah ‗to understand and explain‟ oleh Burrell
(Burrell dan Morgan, 1979: 28). Hal ini tidak berarti sekedar mendapat
pemahaman atau pengertian yang tampak dari luar saja, tetapi riset dengan
bermakna atas suatu proses sosial. Penjelasan yang didapatkan itu adalah
tentang bagaimana suatu kondisi tertentu itu ada dan tetap ada. Inti dari
paradigma ini adalah bahwa ada suatu konstruksi sosial atas realitas (Willis et
interpretif berkaitan dengan penjelasan atau deskripsi atas suatu hal tertentu
untuk mendapatkan maknanya. Kata kunci dari interpretif adalah maksud atau
arti.
30
Paradigma interpretif berada pada area yang dicakup oleh pendekatan
bottom-up. Artinya perspektif atas suatu isu sosial tertentu berasal dari
yang berarti berkaitan dengan sesuatu yang ada dan interaksional atau
berkaitan dengan hal-hal yang ada saat individu berada pada suatu situasi
atau diulas secara mendalam dan sarat makna. Pemahaman atas kehidupan
berkaitan dengan gender dan situasi tertentu (Denzin, 1989: 19) dan prroses
mendalam dan sarat makna (Denzin, 1989: 83). Deskripsi yang dimaksudkan
31
di sin adalah menjelaskan atau memberi pertanggungjawaban atas sesuatu
dengan kata-kata secara mendalam, tebal, dan detil. Artinya, tidak hanya
seperti yang dialami atas suatu kejadian yang dideskripsikan agar dapat
84).
akuntansi (Belkaoui, 1996: 11). Hal inilah yang diperlukan untuk memahami
lingkup, dan tujuan penelitian. Latar belakang merupakan informasi awal yang
sini berarti adanya suatu temuan baru atau yang bermanfaat untuk ilmu
32
pengetahuan atau solusi atas suatu hal problematis dalam masyarakat yang
dibahas peneliti berkaitan dengan latar belakang penelitian. Hal ini berbeda
membatasi penelitian pada aspek tertentu dari fenomena sosial yang ada.
Berkaitan dengan tahap ini, teori digunakan sebagai perspektif dasar untuk
dan kepekaan peneliti untuk menempatkan diri sebagai rekan yang penuh
simpati dan empati. Informan kunci dalam penelitian ini adalah pendiri,
33
sini artinya peneliti tidak membiarkan dirinya dikontrol oleh teori tetapi
mengontrol teori tersebut untuk menjadi kaya dengan banyak teori dan cara
berpikir yang inovatif dan selain itu dapat dicoba pula untuk kekosongan
mental (tabula rasa), yaitu menutup pikiran dari konsepsi awal (Alvesson dan
atas interpretasinya (Denzin, 1989: 76). Tahap ini sangat dipengaruhi oleh
penamaan dan jumlah bab tergantung hal-hal yang ingin dimunculkan oleh
peneliti atas fenomena yang ditelitinya. Berkaitan dengan hal tersebut, tulisan
naratif yang disajikan perlu menunjukkan suatu refleksi, yaitu ada perhatian
sentral, dan narasi serta bahasa dalam konteks penelitian (Alvesson dan
mendekati standar teknis riset yang mendetil, hasilnya tetaplah laporan yang
tidak obyektif atas kebenaran suatu hal (Willis et al., 2007: 160). Ini berkaitan
34
dengan interpretasi atas suatu interpretasi dan peneliti secara aktif
mendalam dari apa yang para anggota LSM percakapkan dan lakukan
yang berarti orang, methodos yang berarti metode; dan logos yang berarti
ilmu. Arti etnometodologi berdasarkan asal katanya ini adalah ilmu atau studi
secara teratur atau seimbang dalam kehidupan mereka (Amal, 2010: 205).
dari karya Talcott Parsons dan Alfred Schutz, dua orang sosiolog dengan
35
tindakan, yaitu aturan kehidupan masyarakat yang dibatinkan oleh manusia
hari untuk memberi makna dalam tindakan kita dan orang lain (Coulon, 2008:
3-4).
Bagian dari interaksionisme simbolik adalah teori label (labeling theory) yaitu
―memberi cap‖ pada seseorang dan menganggap dunia sosial bukan begitu
adanya, tetapi dibentuk ―di sini dan sekarang‖ (Coulon, 2008: 11).
Kejahatan Antar Ras dan Definisi Situasi tentang pembunuhan antar dan intra
36
manusia melihat, menggambarkan, dan menawarkan secara bersama suatu
definisi situasi.
mereka. Selain itu, diterapkan pula analisis percakapan, yaitu suatu penelitian
tentang struktur dan ciri khas formal bahasa yang dilihat dalam
itu (Ritzer, 2012: 673) dengan fokus studi pada strukturnya, aturan-aturan
37
formal, dan prosedur-prosedur resmi untuk menjelaskan apa yang dilakukan
alamiah (Ritzer, 2012: 674-675) dengan fokus studi berupa analisis atas
secara rasional dan dilaporkan untuk tujuan praktis (Garfinkel, 1967: vii). Hal
ini berarti berkaitan dengan tatanan dunia sehari-hari para anggota tersebut
pada akal sehat yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk memaknai
sehari-hari.
tersebut (Ludigdo, 2007: 70). Hal ini berdasarkan keseharian yang digunakan
38
orang-orang untuk merealisasikan atau menyempurnakan kehidupan mereka
sehari-hari.
ini terjadi karena realitas sosial selalu diciptakan oleh anggota atau aktor di
aturan-aturan (Coulon, 2008: 30). Praktik tindakan yang dilakukan para aktor
sosial.
mengacu pada orang, waktu, atau tempat tertentu, dengan penyebutan atas
suatu hal yang bisa berbeda dengan apa yang dimaknai oleh dunia luar
(Garfinkel, 1967: 5). Hal ini terjadi karena makna adalah hal yang relatif
39
adalah dengan menggunakan sumber bahasa orang biasa atau bahasa
kata dan suatu situasi (Coulon, 2008: 32) berarti bahwa kata, ujaran, gerakan,
hanya bisa dianalisis jika seseorang mengacu pada situasi pada saat kata
tersebut dipakai atau diucapkan. Upaya untuk memahami hal itu memerlukan
Indeksikalitas belum tentu muncul secara eksplisit, tetapi bisa muncul dari
konteks atau setting kejadian yang sedang terjadi (Garfinkel, 1967: 8).
Refleksivitas berarti hubungan dua arah antara peneliti dan obyek yang diteliti
yang berlangsung secara mutualis di mana peneliti dan obyek yang diteliti
terlibat dalam konteks yang sama (Ludigdo, 2007: 73). Hal ini dalam
penelitian dapat terjadi dalam berbagai cara, tetapi intinya adalah perhatian
yang terbuka dan teratur kepada konteks yang mengijinkan kita untuk
40
Hal ini merupakan suatu sifat khas kegiatan sosial yang mensyaratkan
pada waktu bersamaan saat kita berbicara (Coulon, 2008: 43). Kegiatan yang
kehidupan mereka setiap harinya adalah suatu hal yang sama dengan cara-
tersebut terlihat rasional dan terlaporkan untuk semua tujuan praktik, yakni
suatu unsur utama dari kegiatan tersebut; dan rasional, yaitu etnometodologi
hal yang tersirat dari perilaku mereka dan menerima rutinitas yang dilakukan
41
dalam rutinitas kehidupan sehari-hari (Burrell dan Morgan, 1979: 248) atau
secara rinci sebagai suatu studi atas metode yang digunakan anggota untuk
bukanlah warga dari suku-suku primitif, tetapi para aktor dari berbagai situasi
telah meluas dan dipergunakan dalam berbagai disiplin ilmu hingga sekarang
(Atkinson, 1988 dan Salim, 2006: 200). Etnometodologi juga digunakan untuk
Groves, 1983).
42
Ilmu Akuntansi telah berkembang sedemikian pesat pada ranah
dan Jensen (2008), Akroyd dan Maguire (2011), Amaliah (2014), dan Rahayu
(2015).
atas praktik etika pada sebuah Kantor Akuntan Publik (KAP). Hasil yang
didapat adalah adanya hal selain kode etik yang mempengaruhi praktik etika
di kantor akuntan publik. Hal yang lain itu adalah pandangan moral dari sosok
pemimpin KAP yang berkaitan dengan dimensi spiritual yang meyakini bahwa
staf dan membentuk suatu praktik etika di KAP tersebut. Sesuatu hal yang
lain inilah yang telah diungkapkan dalam penelitian ini dengan menggunakan
etnometodologi.
memiliki posisi yang kuat agar laporan modal intelektual tersebut bisa menjadi
43
adalah peran pengendalian manajemen dalam pengaturan pengembangan
pengembangan produk.
Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa ada tiga nilai budaya yang
melingkupi papalele dalam menetapkan harga jual, yaitu nilai budaya pela
nilai masohi yaitu solidaritas, altruism, dan kejujuran; serta nilai sukei matau‟u
hadir tersebut merefleksikan bahwa tidak hanya nilai materi semata yang
gotong-royong.
44
Penelitian-penelitian dengan desain etnometodologi ini telah
yang bergerak di bidang perlindungan hutan dan satwa liar. LSM ini
merupakan lembaga yang didirikan tahun 1994 oleh orang lokal dengan
semangat lokal untuk pelestarian satwa liar dan hutan di Indonesia. Lembaga
ini didirikan oleh orang Indonesia, dan memiliki kantor pusat di Indonesia,
tepatnya kota Malang. Beberapa perwakilan telah dimiliki LSM ini yang
para pendonor, baik individu maupun organisasi atau LSM lainnya. Beberapa
Society for the Protection of Animals (WSPA), dan World Animal Net (WAN).
45
dananya. Selain itu, PROFAUNA juga menjalin kerja sama beberapa
beberapa persen keuntungan dari penjualan produk atau jasa yang diberikan
dan hutan.
satwa liar dan hutan. Kegiatan operasional PROFAUNA tidak akan dapat
berjalan dengan baik dalam jangka waktu yang cukup lama sejak berdirinya
hingga sekarang tanpa dukungan dari stakeholders. Hal ini secara langsung
titik strategi dalam pelestarian hutan dan satwa liar yang dilakukan oleh
dana guna kegiatan operasionalnya untuk pelestarian hutan dan satwa liar.
pada akal sehat yang digunakan oleh anggota masyarakat untuk memaknai
46
dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini berarti etnometodologi
mempraktekkan akuntabilitas.
selama empat bulan dari tanggal 8 September 2015 hingga 7 Januari 2016 di
LSM PROFAUNA yang berkantor pusat di jalan Raya Candi Gang II Nomor
sebagaimana yang dilihat oleh subjek penelitian pada saat itu (Moleong,
dunia suatu subyek dan melihat dunia tersebut sebagaimana yang dilihat oleh
47
subyek itu. Pengamat sebagai pemeranserta mempunyai peranan yang
secara terbuka diketahui oleh umum. Karena itu maka segala macam
yaitu Tiara sebagai Front Officer, Niar selaku Supporter Officer, Asti yang
kliping tentang isu hutan dan satwa liar untuk dipasang di majalah dinding,
mengurus administrasi telepon masuk dan surat masuk dan keluar, serta
48
kegiatan PROFAUNA baik yang rutin maupun yang insidentil. Membina
dan sms juga merupakan tugas Supporter Officer. Supporter Officer juga
atau masyarakat umum yang memesan lewat Facebook, sms center, dan
WA.
mengenai isu tertentu sekaligus mengurus program volunteer dari luar negeri,
dari luar negeri yang telah mendaftar ke Indonesia untuk bekerja bersama
PROFAUNA di website.
49
diskusi bersama atau GreenDay kampanye di Balai Kota Malang, dan Back
To Nature (BTN) di kota Bandung. Hal ini dapat dilakukan peneliti karena
mengenai isu hutan atau satwa liar tertentu. Forum ini juga diselenggarakan
PROFAUNA yang telah dan akan dilakukan juga dilakukan dalam forum ini,
sekaligus pengedaran kotak donasi untuk diisi secara sukarela oleh para
konsep teatrikal di area yang dilalui cukup banyak orang untuk menarik
perhatian untuk menerima pesan yang terkandung dalam kampanye itu, yaitu
kesadaran akan pelestarian hutan. Konsep ini juga digunakan untuk menarik
dalam kampanye tersebut kepada masyarakat luas lewat artikel yang mereka
50
Briefing untuk koordinasi acara kampanye dilakukan pada siang dan
kampanye tersebut tanpa disadari oleh para supporter yang lain bahwa
tengah mereka.
peserta datang tidak hanya dari daerah Jawa Barat, tetapi juga dari kota dan
pulau lain.
51
Peneliti tiba di Bandung pada tanggal 24 oktober 2016 di bandara
ditempuh untuk menuju ke lokasi hutan dan konservasi tersebut cukup jauh
dengan jalan yang menanjak cukup tinggi dan sinyal telepon genggam yang
pertanyaan dan mendengarkan dalam situasi yang tidak formal dan tidak
hanya satu kali saja (active listening). Peneliti berfokus pada siapa yang
Informan kunci dalam penelitian ini adalah para pendiri, pengelola, dan
staf operasional, dan pendonor LSM. Para pendiri LSM adalah aktor kunci
dalam LSM yang merumuskan visi dan misi LSM dari awal berdirinya. Hal ini
penting dalam penelitian ini sebagai pihak yang menentukan kebijakan dan
52
arah pergerakan kegiatan LSM. Hal ini terutama berkaitan dengan isu strategi
LSM yang akan diulas dalam penelitian ini. Staf operasional adalah pihak
Pendonor juga akan menjadi informan dalam penelitian ini sebab konsep
bahwa operasi dan penyediaan sumber daya LSM sebagai organisasi non-
profit juga bergantung pada pihak pendonor. Daftar informan penelitian ini
53
sejumlah besar fakta dan data tersimpan di dalam dokumentasi berbentuk
Muhadjir (2000: 139) menyatakan ada dua jenis catatan, yaitu yang deskriptif
dan yang reflektif. Catatan deskriptif lebih menyajikan rinci kejadian daripada
2000: 139-140). Catatan ini sangat perlu mengingat hal yang akan diteliti
melibatkan manusia dengan perilaku dan perkataan yang sarat dengan nilai-
nilai tertentu. Semua data yang didapat harus segera dicatat dalam transkrip
atau catatan lapangan mengingat bahwa daya ingat manusia terbatas dan
dan suatu situasi. Kata, ujaran, gerakan, aturan, tindakan hanya bermakna
54
pengujarannya dan keberadaannya hanya bisa dianalisis jika seseorang
mengacu pada situasi pada saat kata tersebut dipakai atau diucapkan. Upaya
peristiwa dengan peristiwa lainnya (Ludigdo, 2007: 104). Hal ini berkaitan
menyatakan bahwa jika penelitian diulang, maka hasil yang didapatkan akan
sama. Keempat, kriteria kepastian berarti sesuatu yang dapat dipercaya dan
faktual itu dapat dipastikan. Keabsahan data riset interpretif perlu selalu
dikonfirmasikan ke obyeknya. Inti dalam hal ini adalah kejujuran di diri peneliti
untuk menampilkan data apa adanya seperti yang ditunjukkan oleh obyeknya.
temuan bagi orang lain (Muhadjir, 2000: 142). Analisis data tidak hanya
55
Analisis data dalam penelitian ini mengacu pada tahap analisis data
model interaktif dalam penelitian kualitatif yang dikemukakan oleh Miles dan
Huberman (1992, 20). Model interaktif berarti bahwa ketiga tahap dalam
analisis data tersebut dilakukan secara kontinyu dan berulang serta bisa
dilakukan bersamaan dengan pengumpulan data. Tiga tahap analisis data ini
verifikasi.
sumber dan peristiwa (Ludigdo, 2007: 109). Muhadjir (2000, 145) menyatakan
kemudian diuraikan keterkaitannya satu per satu dari berbagai sumber dan
pada tahap analisis data ketiga. Peneliti melakukan interpretasi atas informasi
kesimpulan sementara. Informasi yang telah didapat itu harus diuji kembali,
56
lapangan (Miles dan Huberman, 1992: 16-19). Verifikasi dilakukan dengan
makna atau praktik yang tidak berasal dari lapangan. Proses verifikasi
yang benar dan lengkap atas fenomena dalam realitas sosial, yaitu praktik
suatu kata yang diujarkan oleh aktor atau agen untuk mendeskripsikan
selalu dikaitkan dengan konteksnya. Pemahaman yang benar dan utuh atas
ucapan dan di balik kata, ujaran, gerakan, aturan, dan tindakan tersebut
adalah bagian yang penting dalam proses penelitian kualitatif ini untuk
akuntabilitas LSM.
57
Praktik Akuntabilitas LSM
Pengumpulan Data
Indeksikalitas
Reduksi Data dan
Tematisasi
Analisis
Penyajian Data
Data
Penarikan Kesimpulan
Refleksivitas
58
BAB III
3.1 Pengantar
sosial tersebut.
59
LSM di Indonesia adalah dalam Undang-Undang No. 16 tahun 2001
―Organisasi Kemasyarakatan‖.
Salah satu LSM yang ada di Indonesia adalah PROFAUNA. Bab ini
Nomor 179, daerah Klaseman, Karangbesuki, kota Malang. Tidak sulit untuk
sekeliling. Daerah ini merupakan daerah pusat industri sanitair atau benda-
benda hasil kerajinan dari batu alam. Peneliti dapat melihat hasil industri
sanitair itu di halaman rumah warga di sepanjang jalan yang peneliti lalui.
of Forest and Fauna di depan sebuah gang di dekat masjid. Peneliti pun
60
memutuskan untuk berhenti di dekat masjid itu untuk melanjutkan perjalanan
dengan berjalan kaki karena tidak mungkin masuk ke dalam gang itu.
seorang Ibu berusia cukup tua dalam balutan kebaya sedang duduk di
halaman rumah pertama di sebelah kiri. Ibu tersebut berkata ―mlebu ae Nak…
onok kok wong e‖ saat melihat peneliti mencari-cari lokasi alamat. Rupanya
Ibu tersebut adalah penghuni rumah di hadapan kantor LSM PROFAUNA dan
sudah terbiasa melihat ada banyak orang yang berbeda mendatangi kantor di
rumah pertama dalam gang itu di sebelah kiri yang ternyata adalah kantor
pintu pagar hitam tersebut adalah empat buah sepeda motor yang berjajar di
dalam sebuah ruangan kecil di samping halaman rumah. Lalu seorang wanita
muda keluar dari rumah itu setelah mendengar suara pintu pagar yang
kantor pusat LSM PROFAUNA. Ruang tunggu berukuran kurang lebih sama
meter. Ada tiga buah kursi, dua buah kursi berjajar berhadapan dengan satu
kursi agak panjang dan satu meja berada di antaranya. Ruang Front Officer
61
berada dalam ruangan yang sama dengan ruang tunggu itu. Perpustakaan
1 dapur kecil, dan tangga untuk menuju ke lantai dua. Supporter Officer,
satu ruangan di lantai dua, terpisah dengan ruangan ketua dan penanggung
sederhana di sebuah gang yang tidak tampak seperti sebuah kantor. Suara
―tok… tok… tok…‖ dari pukulan pedagang bakso atau pedagang lain lewat
sepeda motor, dan obrolan Ibu penghuni rumah depan dengan tetangga
kerap terdengar dari dalam bangunan yang tidak besar ini. Kantor ini dulunya
memang merupakan rumah salah seorang pendiri, yaitu Made Astuti. Daniel,
―Ya kayak gini, mulai dari dulu dari kecil ya begini, dari kampung masih
KSBK sampai sekarang tetap di sini, jalan Raya Candi II. Kalok
dibandingkan kawan-kawan lain yang kapasitasnya di bawah kita yang
baru berdiri, mereka nempati bukan ruko lagi, tapi perkantoran dengan
mobil mewah.‖
saja dengan kemeja atau kaos. Kesederhanaan tampak pula dari pandangan
―Melakukan sesuatu itu kan tidak harus selalu heboh gitu kan… Tidak
selalu harus kita terjun ke lapangan, demo misalkan. Kan tidak harus.
Tapi kepedulian itu banyak caranya.‖
Kesederhanaan itu dilakukan dalam aksi, bukan dalam perkataan saja. Itulah
yang ditanamkan oleh Rosek pada para supporter, yaitu melakukan sesuatu
62
―Anda harus melakukan sesuatu. Itu harus… Cumak apa yang harus
Anda lakukan ya itu terserah Anda, sesuai dengan kemampuan.
Jangan hanya tidak melakukan sesuatu karena merasa kita tidak
mampu melakukan sesuatu, padahal kita bisa. Hanya… apa? Kita itu
terlalu muluk-muluk. Yang kecil aja bisa gitu kan. Saya mendidik anak
saya sejak kecil untuk tidak buang sampah sembarangan. Itu kayak
terpatri di otak mereka dan malu sekali kalok mereka buang sampah
sembarangan. Jadi jangan heran kalok di tas anak saya itu isinya
sampah‖
lebih seperti dikatakan Daniel ―Enak jadi, nggak muluk-muluk Bu, ―ya wes, ini
Hal sederhana ini menjadi suatu aksi sederhana untuk pelestarian hutan
terhadap masyarakat ini dirasa sangat penting oleh PROFAUNA karena jika
semakin kecil.
63
akan berani berspekulasi buka hutan. Kalok buka hutan cost-nya juga
tinggi‖ (Rosek).
dan energi yang secara langsung atau tidak langsung telah mengurangi hutan
di Indonesia.
―Nah itu kan cara yang tidak mengurangi biaya. Anda tidak perlu ikut
demo PROFAUNA tapi Anda telah membantu PROFAUNA dengan
melakukan prinsip-prinsip PROFAUNA dalam keseharian‖ (Rosek).
penggunaan kertas bungkus dan keresek karena kertas bungkus dan keresek
menjadi sampah lingkungan, padahal hanya dipakai sekali dan sebentar saja.
Langkah kecil ini dipraktekkan oleh para staf di kantor PROFAUNA, bahkan
telah menjadi suatu perarturan bahwa setiap orang yang datang ke kantor
para staf yang tidak membawa bekal makan siang dan hendak membeli
makanan di tempat lain harus membawa piring atau wadah sendiri, bahkan
―Saya di rumah juga gitu. Mau beli krupuk ya bawa toplesnya anak
saya. Pertama ya mualu ―Apa, tertawa semua, bawa toples.‖ ―Ya wes
gakpopo, ngapain tertawa, wong nggak nyuri.‖ Ya sebetulnya kan
64
penjualnya seneng mestinya, karena berkurang ongkos untuk
ngeluarin beli kresek― (Rosek).
menyatakan bahwa hal ini didasarkan pemikiran bahwa satwa liar akan
semakin banyak ditangkap dari alam jika masyarakat yang membeli semakin
banyak ―karena binatang itu semuanya hasil tangkapan dari hutan. Jadi ya
―Don‟t buy!‖ Satwa liar seharusnya tinggal di habitatnya, yaitu di hutan, bukan
di dalam sangkar.
hari. Aktivis itu bukan suatu seremoni atau gelar yang diperoleh dengan studi
S1, S2, karena tidak ada pendidikan untuk jadi aktivis. Aktivis melakukan
masyarakat sebagai aksi sederhana pelestarian satwa liar yang dapat mereka
65
lakukan. Made mengatakan bahwa berbagai informasi mengenai pelestarian
satwa liar dan hutan akan bisa disebarluaskan kepada masyarakat, dimulai
Inilah secara garis besar yang dinamakan aksi grassroot movement dari LSM,
merupakan salah satu negara dengan kekayaan satwa liar yang tertinggi di
384 jenis dan ampibi endemik 173 jenis berdasarkan data dari International
Indonesia, maka hal itu berarti bahwa mereka juga punah di dunia.
Kekayaan alam berupa banyaknya jenis satwa liar itu sayangnya tidak
diikuti dengan pelestarian satwa liar tersebut. Tidak adanya pelestarian satwa
Indonesia yang terancam punah menurut IUCN (2013) dengan kategori kritis
66
sejumlah 539 jenis. Satwa-satwa itu akan tersebut benar-benar punah dari
alam kita jika tidak dilakukan tindakan apa pun untuk menyelamatkannya.
hutan merupakan habitat utama sebagai tempat tinggal satwa liar itu. Hutan
pentingnya melakukan pelestarian atas satwa liar dan hutan masih sangat
lemah. Tidak sedikit satwa liar yang diperdagangkan itu mati akibat proses
makanan yang tidak memadai. Semakin langka jenis satwa tersebut, maka
harganya akan menjadi semakin mahal pula. Perdagangan satwa liar bahkan
67
Perburuan Satwa Buru. Perdagangan satwa liar secara bebas adalah sesuatu
lima tahun dan denda sebesar seratus juta rupiah. Undang-undang lain yang
Tahun 1998 tentang Kawasan Suaka Alam dan Kawasan Pelestarian Alam,
mendorong dua orang yang aktiv dalam bidang lingkungan untuk mendirikan
(KSBK) pada tahun 1994 di Malang, Jawa Timur, Indonesia. Kedua aktivis
lingkungan itu adalah Rosek Nursahid dan Made Astuti. Mereka adalah biolog
banyak hal di tempat itu. Made mengatakan bahwa salah satu guru mereka
adalah pendiri PPLH tersebut yang telah berhasil mendidik banyak orang
negeri di PPLH itu untuk membuka wawasan. Rosek pun mengadakan survey
68
Taman Nasional dan pasar-pasar burung dan mendapati bahwa ada banyak
KSBK. Pendiri IPPL inilah yang menekankan pada Rosek untuk mengerjakan
lembaga lain. Made mengatakan ―itu awal mulanya di situ, ya memang kita
perjuangan dari nol. Sejak sebelum lulus saya mendirikan pertama KSBK,
KSBK berdiri dengan visi terjaganya kelestarian satwa liar; dan misi
menyelamatkan satwa liar dari kepunahan; serta ada beberapa tujuan KSBK
liar dari kegiatan eksploitasi dan perlakuan yang tidak layak. Keempat,
nama yang dipelopori oleh Rosek sebagai salah satu pendiri sempat
69
sekarang membawa hasil yang manis setelah dijalani hingga sekarang. Made
mengatakan
pelestarian hutan dan satwa liar adalah hal yang penting, melindungi satwa
liar dari kegiatan eksploitasi dan perlakuan yang tidak sepantasnya, dan
binatang, yaitu lutung, menjadi logo bergambar hutan dan primata, yang
PROFAUNA meyakini bahwa setiap jenis satwa liar memiliki nilai bagi
kelestarian alam. Karena itu satwa liar harus dilepas untuk hidup bebas di
alam dan manusialah yang memikul tanggung jawab untuk mewujudkan hal
itu. Rosek mengatakan bahwa Tuhan menciptakan setiap spesies itu ada
fungsinya. Jika spesies itu diambil dari rumah mereka di alam, dia tidak bisa
70
PROFAUNA juga meyakini bahwa hutan bukanlah sekedar kayu untuk
industri tetapi ada kehidupan satwa liar di dalamnya. Hutan memiliki fungsi
secara ekologi dan sosial. Upaya pelestarian satwa liar secara langsung dan
tidak langsung akan berhubungan dengan habitat satwa liar, yaitu hutan.
upaya pelestarian hutan akan menjadi lebih efektif jika masyarakat lokal
hutan alami.
LSM ini memang didirikan dan memiliki kantor pusat di Malang, tetapi
tertentu dalam pelestarian satwa liar dan hutan. Kampanye sering dilakukan
secara teatrikal untuk menarik perhatian masyarakat sekitar dan pihak media.
sarana, baik buku, film, atau sarana lainnya. Edukasi juga dilakukan secara
mengenai hal yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di kawasan
71
tersebut. Investigasi dilakukan dengan secara langsung datang ke pasar
binatang untuk mengecek apakah ada jenis satwa liar yang diperdagangkan
masyarakat lokal untuk terus melestarikan satwa liar dan hutan di sekitar
enam isu. Enam isu tersebut yaitu membasmi perdagangan satwa liar,
alam bebas untuk tetap melakukan fungsinya untuk menjadi bagian dari
kepada masyarakat yang peduli akan terjaganya kelestarian hutan dan satwa
dilakukan dengan menjalin kerja sama dengan banyak pihak. Yang utama
individu yang sukarela dalam kegiatan pelestarian satwa liar dan hutan.
72
perlindungan primata. PROFAUNA juga masuk dalam SSN (Species Survival
USA. SSN memiliki anggota lebih dari tujuh puluh NGO (Non Governmental
World Society for the Protection of Animal atau WSPA, yaitu sebuah
dari penjualan produk atau jasa yang diberikan perusahaan itu kepada
konsumennya untuk kegiatan pelestarian satwa liar dan hutan. Ada pula
Australia, International Fund for Animal Welfare (IFAW), Save of Sea turtle
73
3.5 Ikhtisar
kurangnya pelestarian kekayaan satwa liar dan hutan di Indonesia yang jika
bahwa pelestarian satwa liar di alam adalah hal yang sangat penting untuk
tertentu dalam pelestarian satwa liar dan hutan. Kebijakan dan kegiatan
PROFAUNA di Indonesia berfokus pada enam isu. Enam isu tersebut yaitu
yang peduli terhadap pelestarian hutan serta satwa liar untuk mendaftarkan
74
diri menjadi supporter PROFAUNA sekaligus mendukung gerakan
75
BAB IV
4.1 Pengantar
keanggotaan, bukan berupa yayasan. LSM ini didukung oleh ratusan ribu
gerakan mereka itu dilakukan secara fleksibel asal tetap berpegang teguh
pada prinsip PROFAUNA. Bab ini membahas sistem supporter dan saweran
bahkan di luar negeri. Banyak LSM yang berbentuk yayasan, berbeda dengan
basic anggota. Ide mengenai sistem supporter atau keanggotaan ini muncul
dari awal berdirinya. Made berkata ―karena kita nggak bisa kerja cuman
berdua, kan harus ada yang bantu...‖ Para supporter PROFAUNA banyak
76
terlibat di alam saat awal-awal berdirinya lembaga ini. Mereka dilatih untuk
―Ya itu kita punya jaringan orang-orang dalam itu yang sangat
membantu PROFAUNA. PROFAUNA nggak punya dana tapi kita
punya orang-orang hebat, supporter itu. Misalnya dengan Bu Susi
[Mentri Perikanan], kita punya Rouf. Saya ngadernya 10 tahun lalu
sejak dia jadi mahasiswa. Dia sudah jadi asistennya Bu Susi, tangan
kanan. Dan jalan kita untuk masalah penyu terbuka lebar. Jauh lebih
mudah. Sebenarnya kita mungkin bisa aja, tapi jauh lebih sulit kalok
kita nggak punyak orang dalem. Penyu dilindungi, tapi banyak
perdagangan telur penyu di mana-mana‖ (Made).
2 orang staf di sana. Seorang mengurus pulau tempat pendaratan penyu dan
sekali. Wilayah kerja seluas itu hanya diurus oleh 2 orang staf PROFAUNA.
Mereka tidak akan bisa bekerja tanpa dukungan masyarakat lokal, yaitu
PROFAUNA dalam pelestarian satwa liar dan hutan. Banyak orang yang ingin
Penerimaan supporter sekarang adalah bagi semua orang yang berniat untuk
melakukan sesuatu sebagai wujud kepeduliannya pada satwa liar dan hutan,
77
membantu PROFAUNA dengan cara apapun, dari profesi apapun tanpa
pendaftaran yang berisi mengenai data-data pribadi. Salah satu item data
counterpart atau ambil bagian dalam program PROFAUNA ―Kapan hari itu
ada 4 orang dari Prancis, sebagian guide-nya itu dari supporter. Jadi di form
Formulir itu juga memuat isian besaran uang donasi yang akan
memiliki besaran minimal yang harus calon supporter bayarkan pertama kali
untuk secara resmi menjadi supporter, namun calon supporter tersebut dapat
satwa liar dan hutan ―Dana supporter untuk filter kepedulian karena orang
ada isu tertentu yang akan dikerjakan PROFAUNA. Para supporter seperti
78
berada dalam sebuah keluarga besar dan ingin melakukan sesuatu bagi
keluarga besar tersebut. Prinsip relawan sangat kuat terlihat di sini. Berbagai
terlebih dahulu tetapi karena kegiatan itu memang perlu untuk dilakukan.
Rosek mengatakan ―jadi mau ada apa kita ngomong ke supporter, kita share.
Istilahnya tu saweran kita, patungan. Jadi Anda bisa bantu apa? Terserah gitu
kan‖ Daniel mengatakan ―Enak jadi, nggak muluk-muluk Bu, ―ya wes, ini
hal yang sangat penting di PROFAUNA karena para supporter tidak akan
tidak ada sistem komunikasi yang baik. Hal ini cukup sulit dilakukan
dan ada 5 representatif di daerah lain, yaitu representatif Jakarta, Jawa Barat,
79
penting supporter di PROFAUNA, organisasi yang berbasis relawan atau
Green Day atau diskusi bersama para supporter, juga menjadi salah satu
sarana untuk terus membina komunikasi dengan para supporter seperti yang
dikatakan Niar ―Green Day jadi pertemuan dengan supporter biar nggak lepas
kontak.‖
supporter yang tersebar ke berbagai penjuru tanah air, bahkan di luar negeri.
masing supporter yang berada di Jawa Timur dan informasi lewat Whatsapp,
Facebook, dan milis supporter untuk semua supporter. Cara seperti ini
80
Niar ―kalok di Malang mahasiswa, mangkanya lebih gampang untuk menarik
masa. Misalkan kita butuh minta bantuan seperti untuk kampanye, edukasi,
ato kegiatan lain, kebanyakan memang mahasiswa sih yang ikut, soalnya kan
makanya kita selalu informasikan ini, siapa yang bisa ikut. Karena memang
kita tidak mengikat kan. Siapa yang bisa pas tanggal itu ya silakan. Infonya
komunikasi yang lain. Sumbangan berupa barang dan uang datang dari
Sumatera selama satu bulan pun berhasil dilakukan dengan gotong royong
para supporter.
dana. Kita cuma cerita aja ―kita mau ke sini, butuhnya ini ini ini, silakan
81
kegotongroyongan di antara para supporter. Contoh lain tentang bagaimana
―Kita buat seruan lewat grup WA dan FB kita bahwa PROFAUNA butuh
LCD proyektor untuk program edukasi di Sumatra Barat, silakan Anda
sumbang kami berapa pun. Tidak sampai 2 jam ada supporter yang
berkata ―Saya sumbang membelikan dari Jakarta.‖ Dan ini baru dikirim,
mungkin besok nyampe. Kayak gitu kadang-kadang kalok nggak
masuk di PROFAUNA nggak akan bisa paham. ―O… masak seh kayak
gitu?‖ Padahal memang gitu‖ (Rosek).
PROFAUNA dapat eksis hingga saat ini karena didukung oleh banyak
supporter dari berbagai daerah dengan beragam potensinya. Hal ini dikatakan
melakukan saweran atau patungan menjadi salah satu nilai lebih yang
82
namun yang lain, yang tidak bergerak langsung di lapangan juga dapat
PROFAUNA tidak harus dengan secara aktif terlibat secara fisik dalam
kehidupan sehari-hari seperti tidak memelihara satwa liar dengan tujuan dan
mengatakan kepada para supporter dalam acara Green Day bahwa memang
makalah dan buku catatan dalam seminar atau pelatihan juga dapat dihemat
dengan penggunaan soft file atau tanpa perlu dicetak dengan tidak
83
Supporter dapat melakukan prinsip-prinsip PROFAUNA tersebut setiap
hari, tidak hanya terbatas pada hari-hari tertentu seperti Hari Bumi, Hari
Lingkungan Hidup, dan Hari Primata. ―Earth day is every day. Selama Anda
masih hidup jadi penghuni bumi, Anda harus menyayangi bumi ini. Kalok
Anda sudah gak sayang, gak peduli, silakan pindah ke planet lain.‖ Itulah
bahwa supporter dapat membantu PROFAUNA tanpa perlu ikut demo atau
Supporter dari berbagai kalangan dan daerah bisa bergerak sesuai dengan
mereka itu bergerak sesuai dengan apa yang mereka mampu, bukan kita
publikasi pelestarian satwa liar dan hutan lewat media massa. Supporter yang
satwa liar dan hutan, demikian pula dengan supporter dari kalangan
84
Rosek juga mencontohkan hal yang mendasar seperti yang dilakukan
seorang supporter yang merupakan ibu rumah tangga yang berkata padanya
―Pak Rosek, saya senang sekali menjadi anggota PROFAUNA karena selama
ini saya selalu dapat info dan meneruskan info itu kepada dua anak saya.‖
seorang ibu. Semua orang bisa melakukan sesuatu bagi pelestarian hutan
tahun 1994, 1995 keadaannya masih masih seperti pecinta alam dan bahwa
seringkali juga beberapa program PROFAUNA seperti survey elang jawa dan
owa lebih mengarah ke penelitian, hanya mengambil data di lapangan. Hal ini
tapi seiring berkembangnya waktu, hal itu menjadi tidak dipentingkan karena
konservasi.
85
peneliti terlibat dalam acara kampanye pelestarian hutan di balai kota Malang.
dan gelang dari dedaunan. Tiga orang supporter berperan sebagai penebang
pohon untuk keperluan industri, salah satunya membawa gergaji mesin yang
sudah diambil mata gergajinya sedangkan dua orang lainnya membawa tali.
Cerita dimulai dengan lima wanita berperan sebagai pohon yang hidup
dan bergerak-gerak dengan bebas dan indah di alam. Lalu terdengar suara
keras gergaji mesin yang dibawa seorang logger beserta dua temannya yang
membawa tali. Tali diikatkan dan gergaji diarahkan ke badan wanita atau
menjadi aktor utama dalam kampanye itu berada di belakang dan samping
HUTAN INDONESIA dan beberapa buah poster kecil berisi gambar dan
dapat dimuat oleh media untuk bisa dibaca atau diketahui masyarakat. Rosek
mengatakan ―Ini isu hutan untuk pelestarian. Info diharap disebar oleh media,
maka diharap info itu dengan cara yang unik, asik dari PROFAUNA sehingga
86
utama telah di-briefing sebelum acara dilangsungkan, yaitu bahwa mereka
dapat melakukan aksi rebah ke tanah pada posisi yang bagus untuk
orang, padahal jumlah supporter di kota Malang adalah lima ratusan. Rosek
mengatakan
Hal serupa dikatakan Made ―kita nggak akan memaksa itu karena tidak
supporter yang cantik memang akan dihubungi pada saat kampanye karena
publik, orang lari… Bukan kita pilih kasih maksudnya, tapi semua punya
peran. Pemerannya memang kita pilih karena wartawan kan milih juga
kepentingan yang sedang diusung, apakah itu untuk tampil di depan publik
87
adalah supporter tidak boleh memelihara satwa liar. Prinsip ini harus tetap
yang gemar mengoleksi satwa dan kalangan artis atau pemimpin daerah
―Ya kita nggak bisa berubah. Mau masuk kami anda kayak gitu ya
nggak bisa. Kita disuruh merubah, dispensasi, nggak bisa. Itu harga
mati sudah. Satwa liar nggak boleh dipelihara di rumah atas nama hobi
dan kita sangat teguh memegang seperti itu. Itu garis imannya. Karena
iman kita percaya (akidah). Kalok sudah iman nggak bisa diganggu
gugat. Kalok Anda seiman silakan gabung, kalok nggak seiman ya
sudah, jangan ganggu. Imanmu … imanmu, imanku … imanku.
Agamamu … agamamu, agamaku ... agamaku. Kira-kira begitu Bu,
saya selalu kasih pengandaian.‖ (Rosek).
Hal ini bukan berarti bahwa PROFAUNA tidak memiliki supporter dari
mau sekedar artis trus kita terima, saya audisi dulu, saya ajak ngobrol dulu,
88
keperluan pribadi. Hal ini menjadi pengalaman berharga bagi PROFAUNA
mengenai hal ini seperti yang dikatakan Made bahwa ada beberapa orang
Orang yang sudah mapan saja yang bisa mengemban tugas sebagai
PROFAUNA. Hal ini terjadi untuk menjaga agar jangan sampai pengalaman
buruk di masa lalu bahwa PROFAUNA dijadikan ajang bisnis itu terulang.
saja, tetapi juga mengenai besaran gaji yang diperolehnya setiap bulan dari
terlalu rendah sehingga berisikio, itu nggak jadi. Dan penolakan itu tanpa
4.4 Ikhtisar
pelestarian hutan dan satwa liar secara sukarela dalam sistem saweran atau
nya masing-masing.
itu menjadi suatu jaringan orang dalam yang memberikan dukungan kepada
90
PROFAUNA dengan melakukan saweran dalam suasana kekeluargaan dan
kegotongroyongan.
91
BAB V
MENJAGA ALAM
5.1 Pengantar
dapat dilakukan untuk memenuhi visi dan misi dalam kepedulian terhadap
konsistensi dalam aksi tersebut sebagai fokus kerja mereka. Hal inilah yang
Tuhan di alam adalah baik dan perlu dijaga. Made menyatakan ‖di
bumi ini untuk kepentingan umat manusia, pasti bermanfaat. Cuman mungkin
kadang-kadang kita belum tahu manfaatnya apa seperti itu.‖ Setiap binatang
diyakininya memiliki manfaat ―baik yang terkecil dari cacing atau semut
apalagi yang jelas kelihatan seperti burung gitu, misalnya jenis-jenis primata.‖
Terlebih lagi mengenai satwa liar yang berfungsi menjaga ekologi dan hutan.
‖Satwa liar itu harus hidup di alam karena mereka akan menjaga fungsi
ekologi dan akan mejaga hutan itu sendiri. Sebenarnya kita nggak
perlu ikut campur mengurus hutan, itu mereka sama Allah sudah
diciptakan untuk mengurus hutan itu. Seperti itu…. Tinggal kita
menjaga kawasan itu karena terlalu banyak campur tangan manusia.‖
adalah ―satwa liar lebih baik di alam.‖ Hal ini sesuai dengan The Five
92
Freedom yang merupakan konsep yang dapat digunakan untuk mengevaluasi
(Wahyudi, 2003), yaitu bebas dari rasa lapar dan haus; bebas dari panas dan
rasa tidak nyaman; bebas dari luka, penyakit dan sakit; bebas
mengekspresikan perilaku normal dan alami; dan bebas dari rasa takut dan
penderitaan. Satwa liar akan bisa mendapatkan hal ini hanya jika berada di
bumi, manusia harus berbuat sesuatu untuk alam karena hidup manusia
adalah dengan memanfaatkan alam ‖hanya akan hidup kalok ada oksigen
dan akan ada oksigen kalok ada alam, ada hutan dan sebagainya. Jadi kita
harus bertanggungjawab, for our life, gitu kan. Kita nggak boleh berdiam diri,
hidup di bumi dan harus bertanggung jawab menjaganya supaya tidak rusak.
ataupun yang lain, tapi alam dan seisinya ini adalah tanggung jawab nenek
moyang kita. Tapi, bagaimanapun kita sebagai anak cucu wajib ikut
93
bertanggung jawab.‖ (PROFAUNA, 2009). PROFAUNA meyakini bahwa alam
Rouf juga mengatakan ‖yang menarik itu sebetulnya alam bisa menjaga
dirinya sendiri. Yang penting kita jaga aja. Kita jaga aja.‖ Dia memiliki
pandangan bahwa sudah menjadi tugas atau tanggung jawab manusia untuk
Hasilnya pun akan dirasakan oleh manusia itu sendiri seperti yang dikatakan
lebih banyak.‖
yang selalu berhubungan dengan alam. Hal ini ditinjaunya dari sisi budaya
―Kenapa seh orang Jawa itu kalok berdoa kok pake bunga, pake ini,
pake itu. Kok nggak pake yang mudah-mudah, baca ayat ini sekian
kali, baca surat itu sekian kali. Umpamanya kita mau selamatan,
peringatan keluarga yang sudah meninggal, atau peringatan apalah
kegiatan di rumah, kita kan mesti menyediakan ―O..nanti bunga,
o..nanti ada airnya, nanti ada kopi yang tanpa gula.‖ Kita ini di Jawa
tidak lepas dari alam, apapun kita ambil dari alam.‖
94
yang telah diambil dari alam bagi kehidupan manusia. Hal itu dianggap
walaupun mungkin dianggap tidak biasa oleh banyak orang yang lain.
kebanyakan adalah aksi damai, bukan aksi anarkis. Aksi teatrikal atas isu
menarik-menarik gitu diberitakan. Paling nggak, ikut aksi gini ikut bertanggung
setiap staf adalah humas ―Kita semua humas karena salah satu prinsip di
95
Akuntabilitas ke lingkungan dilakukan sebagai sebuah ibadah. Hal ini
karena adanya penyadaran diri sendiri bahwa tindakan itu memang perlu dan
harus dilakukan.
―Ya seperti ibadah gitu. Jadi Mas Rosek nggak pernah ribut ini carik
uang dulu, kalok nggak ada uang nggak jalan. Itu nggak…Sudah..
jalankan aja programnya, nantik uang ya datanglah…. Insyaallah uang
itu ada aja, nggak tahu gimana caranya. Karna saya yakin ya Tuhan
nggak tutup mata gitu. Selaaaalu saja ya‖ (Made).
kesadaran pribadi akan nilai–nilai yang terkandung dalam segala tindakan itu.
―Pelajaran yang saya ambil dari mertua saya yang sudah meninggal.
Beliau punya kebiasaan ketika makan, beliau buka tempat nasi,
diambil entah dua atau tiga entong kalok bahasa Jawa, setelah itu
dikembalikan sebagian. Ketika saya bertanya ―Abah, kok emboh kados
ngaten, kok mboten mendet mawon rong entong setengah utawa sak
entong setengah, kok dikembalikan?‖ beliau cerita kita harus sadar
dulu apa yang kita ambil, baru kemudian sebagian kita kembalikan.
Istilahnya kalok bahasa saudara-saudara muslim namanya zakat. Jadi
niat kita di sini adalah berzakat, ibadah, sedakoh‖ (Samsul).
para supporter berdoa terlebih dahulu dengan dipimpin oleh Rosek ―sebelum
PROFAUNA bekerja di dua isu besar yang saling terkait, yaitu hutan
dan satwa liar. Melestarikan satwa liar berarti pula melestarikan rumahnya,
96
yaitu hutan. Pelestarian hutan akan selalu melibatkan masyarakat lokal,
sehingga ada tiga komponen yang selalu berkaitan, yaitu masyarakat, hutan,
melakukan pelestarian hutan dan satwa liar baik secara insidentil jika terjadi
liar dengan benar- benar merawat satwa liar yang berhasil diamankan dari
manusia yang tidak seharusnya mereka dapatkan, baik secara fisik maupun
secara mental. Saat mereka telah diamankan, mereka harus dirawat sampai
siap untuk dilepas ke alam atau habitat mereka yang sesungguhnya. Pusat
pelestarian satwa itu dikenal dengan sebutan PPS. Biaya yang sangat mahal
disertai waktu yang lama untuk merawat satwa yang sangat banyak
hutan tidak keluar. PROFAUNA bekerja sama dengan masyarakat adat atau
97
sebagai user atau pengguna hutan. Hutan alami sangat sering ditebang untuk
dijadikan hutan produksi pembuatan kertas. Hal ini tentu saja mengancam
penggunaan kertas.
sebagai pembuat kebijakan. Kebijakan menjadi suatu hal yang penting karena
pelestarian hutan dan satwa liar tidak terlepas dari kebijakan pemerintah. Hal
ini seperti yang dikatakan Rosek ―pemerintah di sisi lain kenapa masih
mengeluarkan ijin perkebunan sawit. Itu kan kebijakan. Kalok gak ada ijin ya
gak mungkin.‖
Unilever, yaitu ―Don‟t buy any product from Unilever.‖ Rosek mengatakan
tentang produk mereka. Company hanya akan peduli ketika produk mereka
tidak laku, produk mereka dijauhi masyarakat. Itu baru mereka peduli.‖
orang Indonesia dalam membeli sesuatu biasanya adalah pada barang yang
harganya termurah, bukan soal kualitas dan lingkungannya apakah produk itu
merusak hutan atau tidak. Masyarakat United Kingdom tidak demikian karena
mereka akan terpengaruh besar dengan isu lingkungan, yaitu mereka akan
memilih membeli produk yang mereka yakini tidak merusak lingkungan dan
98
sebaliknya mereka tidak akan membeli produk yang mereka ketahui tidak
1995 untuk pelestarian hutan kota Malang sebab hutan kota tersebut akan
hutan tersebut berubah menjadi perumahan, namun hal itu tetap dianggap
sebagai suatu aksi yang berhasil karena PROFAUNA telah berbuat sesuatu
―Jadi contoh kalok dari konteks itu kan kita kalah. Ya tapi kalok dalam
konteks manajemen kampanye itu tidak gagal. Karna kalok kita
kampanye tentang alam, kita tidak boleh berbicara indikator
keberhasilan itu adalah ABCD. Yang harus kita lakukan adalah proses.
Jadi kalok itungan matematisnya saya katakan kita kalah, tapi
sebenernya kita menang. Menangnya apa? Mampu menggugah dan
menggerakkan masyarakat untuk peduli. Itu proses yang kami anggap
berhasil. Kepedulian itu ternyata ditularkan kepada lingkungan
sekitarnya, termasuk anak-anaknya gitu lho. Itu kan nilai-nilai yang kita
tanamkan yang tidak bisa kita hitung. Tolok ukurnya itu tidak kuantitatif,
kalok nilai-nilai seperti itu gitu lho.‖
sepuluh tahun. Hal ini juga sangat dipengaruhi oleh fokus aksi PROFAUNA
99
Isu yang kedua adalah mengenai satwa liar. Satwa liar di Indonesia
orangutan, lutung, dan kukang, jenis penyu, jenis burung paruh bengkok, dan
PROFAUNA berhubungan dengan isu satwa liar ini adalah kepada user atau
karena jika masyarakat gemar membeli satwa liar, perdagangan satwa liar
barang tersebut.
disertai tempat bejualan secara fisik, namun sekarang telah bergeser menjadi
perdagangan online dan banyak anak muda atau mahasiswa di Malang dan
Bandung yang menjadi reseller. Dunia yang menjadi tanpa batas dengan
satwa itu kembali. Mahasiswa yang melakukan hal ini sebagai profesi
yang telah disebutkan di atas sejak dari berdiri hingga sekarang, bukan
100
sekedar LSM lingkungan. Ini dimaksudkan sebagai konsistensi dalam arah
‖Berarti kalok di luar payung itu ya kita nggak bisa. Itu untuk
membatasi gitu lho, supaya PROFAUNA jadi organisasi yang terarah,
bukan organisasi supermarket. Kalok kita ke supermarket kan beli
apapun kan ada. Memang PROFAUNA organisasi lingkungan, tapi isu
kan hanya 2: hutan sama satwa liar. Maaf kalok Anda mungkin ngajak
kami bersih-bersih sungai. Bukannya nggak penting. Itu penting, tapi
itu bukan mainannya PROFAUNA. Kami pasti nggak mau. Kadang
orang kan ―kita melakukan apapun biar kelihatan peduli, hebat.‖ Maaf,
kalok menurut saya manajemen organisasi seperti itu salah.
Organisasi harus punya fokus, dan fokus itu yang membuat akan
bertahan dan berkembang. Tapi kalok apapun dilakukan ya susah‖
(Rosek).
satwa liar,. Begitu pula dengan isu hutan karena masyarakat sudah
Fokus ini dikatakan Rosek sebagai suatu prioritas ―kita sih maunya
PROFAUNA membantu apapun sesuai isu hutan, satwa liar. Cumak kan kita
kan ada keterbatasan, PROFAUNA selalu harus memilih. Ada prioritas isu
Berfokus pada dua isu tersebut, PROFAUNA menganut nilai atau spirit
bahwa harus ada sesuatu yang dilakukan untuk melestarikan satwa liar dan
101
hutan, tidak hanya diam atau mengumbar kata-kata belaka. Rosek
mengatakan ―ada LSM lain yang sukanya protes tapi tidak pernah melakukan
apa-apa. Kalok cuman protes ngomong semua bisa, tapi apa yang telah Anda
jelas supaya PROFAUNA tidak hanya eksis, tetapi memiliki arti bagi
masyarakat itulah yang diinginkan LSM seperti yang dikatakan Rosek ―tapi
kemudian kalau tidak ada sebuah perubahan berarti gagal dong.‖ Daniel juga
Apalagi kalau perubahannya menjadi lebih buruk, berarti kita harus kerja lebih
keras lagi. Itu yang dibangun di sini, bukan dalam rangka apa.‖
masyarakat. Hal ini telah terjadi, bahkan dikukuhkan oleh masyarakat adat
bahwa hutan yang semula hanya 38.000 hektar sekarang menjadi 300.000
Contoh lain seperti dituturkan Daniel adalah saat ada terjadi letusan Gunung
yang ditinggal tersebut sampai selama 7 hari saat para penduduk dapat
kembali ke tempat tinggal mereka. Tercatat saat itu sejumlah 2 ton makanan
PROFAUNA di tempat itu adalah suatu hal yang penting karena jika tidak,
para penduduk daerah itu akan terkena bencana kedua setelah terkena
supporter untuk berbuat sesuatu dalam pelestarian satwa liar dan hutan di
hanya sekali untuk melakukan sesuatu yang baik ―Kita seharusnya punya
semangat untuk bisa berbagi untuk alam, untuk menjadi relawan untuk
103
Berbagai informasi mengenai pelestarian satwa liar dan hutan yang
melekat pula pada staf. Contohnya adalah pada Nikita yang bertugas
kebetulan mendengar ada suara burung di dekat ruangan front office otomatis
bertanya kepada Tiara, ―itu suara burung kah? Apa di sini?‖ Tiara langsung
menjawab ―ya enggaklah Bu, kan lebih indah di alam, masak malah kita
melakukan aksi nyata di lapangan untuk pelestarian satwa liar dan hutan
mulai dari awal berdirinya hingga sekarang. Berbagai aksi telah dilakukan di
luar Jawa dan isu terbaru yang diinformasikan dalam forum Greenday kepada
Jawa Timur. Suaka Margasatwa ini sangatlah luas dan menjadi habitat
penting berbagai jenis satwa dengan ekosistem yang bagus sebagai hutan
hujan tropis, savana, swarm (rawa), namun hanya ada 2 orang polisi hutan
yang menjaganya.
104
Hal yang dapat dilakukan PROFAUNA adalah menyediakan ranger atau
penjaga hutan untuk membantu mereka menjaga hutan. Para ranger itu
kawasan tanpa ada briefing mengenai hal yang harus dilakukan dan tidak
―Lah ini akan kita lakukan dan sudah kita lakukan tapi akan lebih
kontinyu dan ini memberi tantangan buat Anda. Anda nggak bisa jadi
ranger-nya masuk hutan, Anda bisa jadi guru, di desa-desa kecil. Anda
kemudian nggak bisa mengajar? Anda masih bisa melakukan lain,
apa? Jaga tiket, edukasi ke pendaki. ―Anda mau mendaki?
Peraturannya, satu dilarang membuang sampah sembarangan, dua
bla bla bla.‖ Itu kan sederhana juga misalnya. Ada banyak hal yang
bisa kita lakukan. Apalagi yang biologi, kehutanan, mau penelitian, itu
laboratorium terbesar‖ (Rosek).
berdirinya.
PROFAUNA telah berumur 21 tahun pada akhir Desember 2015, usia yang
cukup matang bagi sebuah LSM yang bergerak di bidang pelestarian satwa
liar dan hutan. Daniel menganalogikan usia matang PROFAUNA ini seperti
bara yang nyala apinya stabil dan lama ―Nggak kayak yang lainnya yang
pyurrrrr….. kayak kembang api yang hidup sebentar lalu mati. Kita pinginnya
105
kayak bara. Bara kan panasnya nggak kelihatan, tapi lama, untuk jangka
panjang dan untuk masak …..lebih mateng.‖ Hal ini dikatakannya sambil
salah satunya adalah karena sebagai pendiri dia memegang teguh prinsip
dan sistem PROFAUNA ―PROFAUNA juga bisa bertahan karena saya sakleg
kita punya sistem seperti ini. Anda setuju? Masuk…. Nggak? Out...‖ Rosek
susah ―Jadi kami tetap menjaga, yang lain itu soal waktu.‖
perjuangan itu akan akrab dengan pengorbanan. Prinsip ini dilakukan sejak
―Dari awal ketat kita. Aturannya jalan, kita tegakkan betul. Itu prinsip
yang saya tanamkan dan itu juga saya pakek di perusahaan saya. Kita
harus punya sebuah kebijakan yang konsisten, yang harus kita patuhi,
jangan dirubah-rubah, dibengkok-bengkok-in karena itu‖ (Rosek).
tidak hanya perusahaan yang profit oriented yang butuh ketaatan karena
malah sebenarnya value dan aturan (SOP) non-profit organization lebih berat
pengalaman atau kejadian tertentu yang tidak baik yang perlu diperbaiki dan
―Kan begitu kan. Ada kejadian, baru ada peraturan. Itu pasti wes, di
peraturan apa pun.Gitu lho. Di kitab juga gitu. Kitab suci apapun selalu
ada sejarahnya kan, kenapa keluar surat ini karena ada peristiwa ini.
Kan begitu. Ya kira-kira di PROFAUNA ya begitu. Jadi akhirnya
PROFAUNA semakin lama semakin tahun semakin ketat aturannya
karena gitu. Uda ketat, ada celah….., kita perbaiki lagi aturannya. Jadi
ya semakin tahun ya semakin baik akhirnya.‖
‖Ada banyak aturanlah….. Aturan itu kan perlu ya, untuk mengerjakan
sesuatu sesuai dengan relnya. Tapi di situlah yang membuat
PROFAUNA bisa terus berkembang, bahkan banyak teman-teman lain
yang dari pemerintah juga mengundang saya dan ya bertanya tentang
manajemen organisasi karena manajemen organisasi itu kan sama,
mau di perusahaan atau NGO atau kampus prinsipnya sama, hanya
orientasinya apa? Karena saya kan nggak punya background teoritis
tentang manajemen, naluriah saja. Itu yang banyak tidak dipunyai
teman-teman NGO di Indonesia. Mereka tidak punya garis kebijakan
yang jelas, akhirnya ya hanya seperti kembang api, sebentar tau-tau
mati. Padahal kan seharusnya tidak seperti itu‖ (Rosek).
positif dan negatif. Efek negatif terjadi karena adanya pihak-pihak yang kontra
dengan teguh,
107
Upaya tersebut bukanlah sesuatu yang mudah dilakukan karena ada
suatu kegiatan jika ada salah satu persyaratan yang tidak dipenuhi.
pinggir jalan sebagai pemegang spanduk sudah pasti harus memakai sepatu
tersebut.
108
sudah jelas, di bawah 18 tahun nggak boleh ikut. Yo wes…., gak iso
ngomong opo-opo. Yok opo wes…. Karena aturan khusus acara itu
gitu. Anak saya itu puinginn ikut, pas liburan. ―Haduhh, nggak boleh
peraturannya.‖ ―Kan Bapak yang buat peraturannya?‖ [jawab sang
anak] ―Lha ya justru karena saya yang buat peraturannya itu nggak
boleh, kan malu….‖ Padahal dia sudah SMA, uda hampir, kurang
setahun, tapi kan belum‖ (Rosek).
dalam dirinya ―jadi bisa aja kasihan, tapi kita nggak bisa bikin sesuatu
dispensasi karena kasihan. Itu malah nanti akan merusak.‖ Rosek tidak ingin
konsistensi itu adalah berdasar karena aturan dibuat dengan ada suatu
beasiswa ke luar negeri. Supporter tersebut akan meminta kepada Niar untuk
109
berdasarkan pengamatannya semata, tapi disertai dengan data-data yaitu
―Kalok misalkan ada si A yang nggak pernah ikut gitu ya kita masih
nggak bisa ngasihkan. Ngomong gitu, kalok aku sih jujur aja. ―Mbak,
bisa minta surat rekomendasi?‖ Tapi saya amati hampir nggak pernah
ikut gitu ya ―Ya maaf, kamu nggak pernah ikut ini, hampir nggak
pernah ikut acara PROFAUNA, ya kita nggak bisa, belum bisa ngasik
rekomendasi, ikut dulu aja kegiatannya supporter, baru kita bisa
mengeluarkan itu.‖ Soalnya kan yang bikin bukan aku Mbak, tapi
langsung ke Pak Roseknya. Jadi pak Rosek pasti tanya ke aku dia aktif
apa nggak. Nggak pernah…., ya wes lah, selalu berdasarkan data
yang ada. Kan tiap ada kegiatan kan kita selalu ada presensinya kayak
kemaren itu, briefing dan pelaksanaan diabsen‖ (Niar).
Efek positif didapat PROFAUNA berupa hasil yang sangat baik, yaitu
kepercayaan dari masyarakat. Hal ini tentu saja merupakan buah yang manis
yang lebih baik lagi di masa mendatang karena ternyata sumber daya
manusia untuk mengurus persoalan dalam pelestarian satwa liar dan hutan
‖Di sisi lain kita keteteran. Keberhasilan kami di Kaltim membuat iri
kelompok-kelompok lain di Kalbar. Masyarakat Kalbar email kami
―Tolong PROFAUNA datang di Kalbar, kami butuh PROFAUNA seperti
di Kaltim‖, tapi sumber daya manusia kami nggak memungkinkan.‖
Bogor ―baru dikabari malam, nyesel nggak share di grup. Kadang-kadang kita
dan hutan juga dilakukan dengan mengubah nama, yang semula KSBK
menjadi PROFAUNA. Hal ini terjadi karena walaupun sejak awal berdirinya
KSBK sudah mengurus pelestarian satwa liar dan hutan juga, namun
110
publikasi di media massa sebagian besar berkaitan dengan isu satwa liar
menariknya. Hal ini diakui Rosek bahwa media massa turut membentuk opini
masyarakat, yaitu KSBK hanya bergerak dalam pelestarian satwa liar saja.
bahwa keputusan merubah nama ini awalnya adalah sesuatu hal yang sulit
Namun pada akhirnya keputusan perubahan nama ini menjadi sesuatu hal
5.6 Ikhtisar
LSM PROFAUNA berfokus pada dua isu, yaitu satwa liar dan hutan.
Hutan tidak bisa dipisahkan dari satwa liar karena hutan adalah tempat
tinggal atau habitat satwa liar. Pelestarian satwa liar dan hutan juga harus
selalu berdekatan dengan hutan dan satwa liar tersebut. Namun demikian,
111
masyarakat yang di kota pun dapat melakukan sesuatu untuk pelestarian
satwa liar dan hutan tersebut. Tidak dengan kata-kata atau kebungkaman,
tapi dengan perbuatan untuk suatu perubahan sosial. Banyak hal yang dapat
Indonesia.
Pelestarian satwa liar dan hutan menjadi suatu hal yang harus
dari alam, sehingga manusia bertanggung jawab menjaganya, bahkan hal ini
isu tersebut agar ada fokus kerja karena adanya kesadaran bahwa tidaklah
mungkin untuk mengurus semua isu lingkungan dengan baik. Perlu ada suatu
tersebut dipegang teguh oleh pendiri dan ditularkan kepada para anggota
112
BAB VI
6.1 Pengantar
tidak terbangun begitu saja, tetapi melewati sebuah proses mulai dari dasar
akan sangat berperan dalam arah pergerakan LSM itu. Personil di dalam LSM
pula yang akan berperan penting dalam hal akuntabilitas LSM. Sifat kejujuran
PROFAUNA. Hal ini tampak dalam ujarannya terhadap korupsi yang sudah
mark up atau korupsi karena jika satu orang tidak ikut korupsi, maka korupsi
113
―Butuh revolusi untuk memberantas korupsi karena itu sistem. Mark up,
korupsi kecil-kecil, tapi itu kan tetep korupsi, sudah budaya. Jadi
gini…korupsi jadi bukan hal yang memalukan akhirnya, jadi sesuatu
yang biasa. Adik saya kuat. Akhirnya lama-lama setelah pimpinannya
terjerat KPK, baru Adik saya sempat mau mundur, bilang sama saya.
Saya bilang cari kerja itu nggak gampang, wes tutupo mata ae, gak
punya temen nggak papa daripada punya temen brengsek, ya
mending nggak punya temen kalok saya [sambil tertawa]. Di DPR
apalagi, banyak temen saya yang udah jadi DPR, dia memang kaya.
Jadi sebelum jadi DPR itu dia memang kuaya raya, menjadi anggota
dewan itu betul-betul memang menyalurkan pengabdian dia, gitu.
Setahun mundur dia dari DPR, nggak kuat hatinya dan dia itu hampir
semua benci ke dia, tatapan matanya, nada ngomongnya sisnis.
Munduuuurrr. Waktu nyalonkan itu saya sudah tak tertawain ―ngapain
kamu?‖ ―Mau membuat perubahan.‖ Itu birokrasi. Saya juga punya
banyak temen saya polisi, jadi kayak misalnya ada kapolda datang ke
mana gitu, misalnya nginep di hotel. Kayak nginep di hotel itu semua
dibebankan kepada polisi sini, nggak mau tau gimana caranya. Nah,
untuk mendapatkan dana itu kan dia harus mencari, ya kan? Lewat
tilang, yang tidak resmi, lewat mintak pengusaha. Apalagi kalok
kemudian suka wanita, plus mintak temen wanitanya. Dan itu kan
nggak mungkin dibayar oleh negara. Masak laporan booking PSK
gitu?‖
Sifat jujur yang dipegang teguh pendiri PROFAUNA ini bukannya tidak
membawa akibat yang tidak mengenakkan. Hal ini terjadi karena PROFAUNA
tidak jarang dengan aparat pemerintahan, yang tidak memiliki sifat jujur
tersebut.
―Dulu kita sempat pertama kali tahun 90-an dimarahi dari kehutanan itu
―kalian ini mempermalukan bangsa, gini gini, gini…‖, karena kita jujur.
Terus ―lho, saya ini membela bangsa Indonesia yang bener kan kita
harus jujur.‖Ya memang risikonya berat juga kalok kita pas bener-
bener fight sama pemerintah. Tapi sekarang udah mulai lumayan sih,
nggak separah dulu. Ya mereka mungkin hati-hati betul. Kita kan juga
bongkar yang di Medan, Lampung. Bongkar-bongkar kasus korupsi,
kan mereka main belakang. Jadi misalnya ada satwa dilindungi nih….,
kepegang gitu ya…, e…..ternyata sama petugas BKSDA itu dijual lagi,
kan mahal. Mangkanya kita bongkar, jual apa, jual apa, kita investigasi.
Ada filmnya investigasi penyu, parrot di Medan‖ (Made).
Perbenturan sifat jujur dan tidak jujur disertai dengan adanya kepentingan
Banyak LSM yang melakukan korupsi atas dana besar yang telah
diterimanya dari donor. Hal seperti inilah yang menjadi rumor di masyarakat
PROFAUNA juga pernah dianggap sebagai LSM yang kaya. Hal ini terjadi
saat ada bencana tsunami di Aceh dan tim PROFAUNA datang ke sana.
menolak dana dari pendonor. Dana dari pendonor akan ditolak jika pendonor
negara dengan dana yang sangat besar, yaitu 10 juta dolar Amerika yang di
dalamnya termasuk dana untuk gaji sesuai dengan standar yang mereka
diminta membuat nota berstempel secara fiktif yang tentu saja tidak sesuai
akuntabilitas.
―Mereka masuk, ketemu saya, gini gini gini, akhirnya nggak jadi.
Sangat birokratis dan tim saya akan lebih banyak ngurusi itu dibanding
ngurusi program lapangannya. Misalnya kalok kita di lapangan ya…,
tidak semua pengeluaran itu bisa ada notanya. Nota mereka
standarnya ada stempel. Kemudian saya diajari bikin stempel aja…,
perusahaan fiktif. Contoh pakan satwa harus dari perusahaan, harus
116
dari supplier pakan itu. Padahal satwa makannya rumput. Di mana sih
ada perusahaan khusus jual rumput? Tapi itu diajari sama mereka
kalok bikin perusahaan gitu, yang penting pelaporan keuangan
memenuhi standar, ada perusahaan, ada stempelnya. Standar mereka
seperti itu. Lha ini menurut saya penipuan, lha sekarang di lapangan
ya nggak semua harus ada ya kan. Masak saya harus buat
perusahaan fiktif, UD, CV ada stempel. Saya nggak mau, saya nggak
bisa. Kuatirku nanti saya terbiasa seperti itu. Ternyata di mana-mana
biasa seperti itu, diarahkan seperti itu. Saya nggak bisa seperti itu.
Nggak lucu aja saya punya banyak UD. Satu dodolan suket, satu
dodolan ATK, gitu lho... [dengan gemas]. Ya maaf…, PROFAUNA
tidak bisa terima dananya. Mereka bingung lagi, mau kasik 10 juta
dolar, tinggal tanda tangan, malah nggak jadi, nggak mau saya,
hahaha…(Rosek).
akuntabilitas.
berikut ini.
117
Bu Sunari…, trus desanya Rejo Tangan… Asal ada bukti. Ato ya
sudah bungkus rokok itu ditulisi nggak apa-apa.‖
tindakan tegas harus dilakukan untuk menindaklanjuti praktek tidak jujur yang
dilakukan oleh personilnya. Personil yang tidak jujur pasti diberhentikan dari
PROFAUNA.
LSM tidak ditujukan untuk mendapatkan laba, tetapi untuk kepentingan publik.
Ada dua hal negatif yang dapat terjadi dalam keseharian kehidupan
memberikan dana tersebut secara sukarela untuk operasi LSM. Hal kedua
tertentu.
118
Berkaitan dengan hal pertama, ada banyak LSM beroperasi dengan
pribadi berupa uang. Tentu saja hal ini sudah menyimpang dari tujuan
berdirinya LSM yang semula, yaitu untuk kepentingan publik. Hal ini membuat
dengan cara yang tidak jujur, seperti yang dikatakan Rosek ―terus harus
dituntut harus resmi, gini gitu, kan jadi kita malah disuruh korupsi, kan fiktif
kan. Jadi nggak pernah selama ini bikin gimana carane supaya dapat dana
dari donor. Gak pernah.‖ PROFAUNA tidak bisa menerima dana dari
Laporan keuangan juga dibuat tidak dengan tujuan untuk menarik banyak
119
Citra buruk LSM di mata masyarakat bahwa LSM kebanyakan bisa
untuk dapat menghentikan aksinya seperti yang dituturkan oleh Made ―Bisa
dibayar berapa sih supaya mereka berhenti? Ini kita harus bayar berapa sih
menerima dana dari pemerintah. Hal ini terjadi karena PROFAUNA sebagai
kebijakan pemerintah yang dirasa tidak bisa menyentuh sisi lain dalam
independen agar bisa bersuara dengan baik sesuai dengan visi dan misinya.
―Karena sekarang begini lho kalok pemerintah kasik kita uang kalok
saya mau kritik dia lho saya pasti sungkan karena sudah terima. Masio
sak independen-independennya, saya pasti mikir ―waduuhh saya habis
di-kasik uang.‖ Padahal sebetulnya lembaga seperti PROFAUNA ada
untuk keseimbangan, lha bagaimana kita jadi seimbang saat kaki kita
juga berada di tempat yang tidak seimbang, kayak dicancang‖ (Rosek).
independensi LSM ―kalo kita terus menerus minta bantuan donor, ya kitanya
120
Daniel memberikan analogi mengenai independensi LSM itu adalah
seperti plat mobil di Indonesia. Plat merah dipakai oleh mobil-mobil para
LSM harus independen seperti mobil yang berplat hitam di Indonesia adalah
dana untuk operasi LSM dengan adanya maksud tertentu, pendonor menjadi
tidak murni lagi. Hal ini seperti yang dikatakan Rabita ―ada tujuannya jugak
sih mereka mau ngasik itu, makanya mereka cari PROFAUNA mau kasik.‖
―Kita nggak akan mau…. Kalau kita mau, paling gampang seperti BLH
(Badan Lingkungan Hidup) itu. Setiap ada AMDAL, perusahaan kan
121
pasti butuh sertifikasi. Dia ikut menandatangani bahwa perusahaaan ini
aman. Tanda tangan itu nggak ada Buk yang di bawah 100
[maksudnya juta]. Gak ada… PROFAUNA kalok mau kayak begitu ya
wes luar biasa‖ (Daniel).
dana dari lembaga lain untuk disalurkan pada LSM. Dana yang diterima
sendiri oleh pendonor tersebut. Hal ini menimbulkan adanya permintaan dari
keuangannya.
―Kalo pendonor nggak murni, pernah diajari untuk buat nota. Padahal
beli rumput mana ada notanya. Beli buah-buah itu ya susah, harus di-
tender-kan dulu. Kita beli pisang kan ya di masyarakat sekitar, nyuwun
gitu, mana ada yang bawa stempel? Ya gak ada. Dan seringkali
mereka minta fee duluan. Yang 20% diminta dulu, kita yang dapat
dana sisanya gimana caranya dananya habis. Jadi otomatis kan
dinaikkan harganya, karena yang 20% uda diambil mereka, tapi kita
laporannya harus 100%. Kita beli rumput 2.000 ya 2.000, mana ada
rumput 100.000? Itu yang kita nggak suka juga, kan susah. Kalok NGO
murni yang donor ya enak. Parkir 2.000 ya parkir 2.000 gitu‖ (Made).
LSM.
pendonor dari luar negeri. Ada sebuah lembaga donor di Australia yang
122
binatang di Indonesia buruk. Hal tersebut disiarkan oleh TV Australia dan
raising dengan mengatakan bahwa dana itu nanti akan dipakai PROFAUNA
―Tapi awalnya saya nggak tahu bahwa mereka fund raising itu saya
nggak tahu. Suatu ketika itu saya ketemu teman-teman PROFAUNA
yang di Australia yang cerita ―Gimana kemarin kan sukses ya? Itu di
TV Australia gencar sekali kampanye PROFAUNA untuk fund raising.‖
Saya bilang ―sampe sekarang 1% pun kita nggak terima.‖ Trus
kemudian saya baru tahu.‖
lembaga pendonor tersebut saat kegiatan survey dilakukan, yaitu dana yang
tidak besar untuk untuk transportasi dan survey, bukan dana untuk
bahwa dana yang didapat tidak banyak dan sejumlah 100.000 dolar akan
oleh PROFAUNA karena tidak ada kejelasan dari pihak pendonor tersebut.
123
Hal tersebut terjadi karena pendonor juga dapat disusupi keinginan
untuk mendapatkan uang dari pendonor yang lebih besar lagi. ―Yang cari
uang nggak cuman LSM, tapi juga pendonornya. Muter aja sebenarnya.‖
Itulah yang dikatakan oleh Made setelah sekian tahun berkiprah sebagai
―Gak boleh, karena kan sebetulnya kan donor itu juga dapat dana dari
pihak lain dan mereka kan salah satu tolok ukurnya kan keberhasilan
program, proyeknya kan. Artinya kan mereka mencari organisasi yang
bagus. Kalok mereka programnya sukses berarti mereka bisa dapat
dana yang lebih besar lagi. Ceritanya tu begitu‖ (Rosek).
LSM yang menerima dana dari pendonor yang demikian menjadi sebuah alat
kegagalannya kecil gitu kan, supaya nanti mereka nggak ribet kalo laporan ke
donornya lebih.‖
dari pendonor. Hal ini tidaklah salah jika apa yang tertulis di proposal dengan
program itu ternyata menjadi sarana bagi LSM untuk mendapatkan uang
program tersebut di lapangan ―akhirnya jadi ajang carik duit jugak. Karena
kalok nggak selesai-selesai dengan dana yang saaaangat besar kan biar
124
PROFAUNA pernah memiliki program di Bali untuk pelestarian penyu
didampingi lagi.
―Nah satgasnya sudah bisa kan sudah cukup, sudah 10 tahun kita
ndampingin di sana dan satgasnya sudah pinter, sudah bisa, ndak
perlu lagi didampingi. Kan itu kasarannya kayak cari-cari dana aja, ya
sama kayak LSM yang lainnya itu. orang masyarakatnya sudah isa,
ngapain? Itu sih kalok Mas Rosek itu mikirnya di sana. Pendampingan
masyarakat itu ya kalok bisa ndak selamanya, berarti kan nggak pinter-
pinter orangnya (KALAU SELAMANYA) (Made).
program tersebut, namun bagi PROFAUNA hal ini berarti suatu capaian
125
Rosek mengatakan ―jadi nggak pernah selama ini bikin gimana carane
supaya dapat dana dari donor. Gak pernah…. Malah yang mau kasi dana
diseleksi dulu.‖ Ada banyak lembaga yang berniat memberikan dana untuk
―Saya tanya programnya apa dulu? Punya duit berapa dan tentang
apa? Jadi selama ini seperti itu karena saya juga tidak mau terjebak
aktivitas saya itu hanya sibuuuk 90% menulis proposal. Dan itu yang
banyak terjebak di situ teman-teman NGO yang lain. Hari-harinya itu
hanya bingung bikin proposal, mengaudit proposalnya, mengaudit
keuangan mereka, permintaan donor… Itu menghabiskan energi… biar
bisa dapat kucuran dana terus. Dan itu saya tau persis susahnya minta
ampun… waktunya itu… Dan saya nggak mau itu. PROFAUNA itu
organisasi grassroot, di lapangan‖ (Rosek).
―Buanyak sebenarnya yang nawari dana, tapi kita nggak mau memang,
soalnya selalu ada embel-embel di belakang itu. Itu yang kita nggak
mau. Dan Mas Rosek sendiri bilang ―wes lebih baik ndak punya uang
daripada nggak independen. Mau gini nggak enak karena udah di-
kasik.‖ Gitu aja sih sebenarnya‖ (Made).
Ini tidak berarti bahwa PROFAUNA tidak pernah menerima dana dari
Rosek dalam hal ini adalah sebagai suatu kewajiban dan keinginan itu
―Salah satu dana utama PROFAUNA kan ya dari PWEC sekarang. Itu
rutin, saya nggak bicara CSR. Nggak wes itu. Kalok menurut saya
126
nggak perlu kita gemborkan CSR ato nggak. Sudah sejalur. P-WEC
perusahaan bisnis tapi edukasi, misi sosial tetap kuat. PROFAUNA kan
nggak mungkin cari uang. Kita kan memang non-profit. Kita
mengharapkan donasi.‖
liar dan hutan. PROFAUNA bisa menerima dana dari pihak lain yang tidak
bahkan membuat LSM menjadi tidak independen lagi. Hal inilah yang
bahwa independensi adalah dasar yang kuat bagi LSM untuk mampu
orang yang sudah bekerja dengan pekerjaan yang tidak sembarangan yang
127
menjadikan PROFAUNA sebagai alat untuk mendapatkan uang, seperti yang
―Nah pada saat mereka mapan dan mereka peduli, itu jadi hal sangat
luar biasa karena mereka kan nggak menggantungkan ke
PROFAUNA. Nggak bakal jadi lahan untuk cari uang. Jadi bukan
mahasiswa atau mantan mahasiswa yang nganggur.‖
dan dilakukan tanpa ada dana khusus dari donor. Rosek mengatakan
―Sebenarnya di Kaltim itu nggak ada dana. Yang dikirimkan ke sana ya hanya
untuk hidup, berangkat aja naik motor. Tapi berhasil…1 tahun 2 bulan.‖
Rosek juga memberikan contoh lain, yaitu saat kampanye keliling Sumatera
―Jadi kampanye itu kita adakan bukan kita ada sponsor lalu bingung bikin
proyek kita adakan. Kami mengadakan karena itu perlu diadakan. Dana
Hal senada dikatakan oleh Made ―Prinsip kita itu ‗kita kerjakan sendiri
saja, nanti uang itu ada.‘ Jadi kita nggak cari uang dulu baru kerja. Jadi ya
kadang kita keluarkan uang pribadi dulu. Tapi seiring waktu ya kita kerjakan
ajalah, uang itu ada sendiri kok.‖ Artinya akitivitas yang perlu dilakukan akan
128
direncanakan dengan baik tanpa mengetahui berapa uang akan dapat
adalah LSM lingkungan yang berbasis supporter yang kental dengan sistem
dan tempat pelaksanaan dan hal-hal apa yang dapat dilakukan supporter
tetap setiap bulannya pada tanggal yang sama. Para supporter bergotong
129
PROFAUNA atau bahkan turut terjun sendiri sebagai relawan dalam
melakukan berbagai kegiatan pelestarian satwa liar dan hutan. Hal ini
kepada orang luar maupun kepada supporter. Hal ini dilakukan PROFAUNA
suvenir yang dijual PROFAUNA adalah kaos, jaket, stiker, pin, gantungan
tentu saja menjadi pemasukan kas bagi PROFAUNA untuk dapat terus
memuat logo PROFAUNA sehingga dapat dilihat dan dibaca oleh orang lain
130
―Save Our Forest‖ serta stiker dan gantungan kunci bertulis ―Save Our Forest‖
―Satwa Liar Lebih Indah Di Alam‖ dan bergambar burung paruh bengkok serta
stiker dan gantungan kunci yang bergambar satwa-satwa liar yang dilindungi
seperti orang utan, harimau, gajah, dan penyu. Setiap orang yang melihat
Supporter membayar sendiri biaya kegiatan yang akan diikuti dengan cara
biaya. Jika kegiatan tersebut diadakan oleh PROFAUNA di daerah lain, itu
bahwa hal ini membuat supporter menjadi pemilik organisasi dengan ada atau
131
pusat ya. kami menerima, bentuk penyesuaian diri aja. Karena nggak ada
dana dari pusat kan, nggak ada support dari pusat.‖ Representatif Jawa Barat
orang-orang tertentu, yaitu dengan cara membuat uang kas walaupun belum
bisa rutin.
―Saya sempet mikir mentalnya kita jadi nggak bagus. Kita jadi
ngandalin orang-orang itu juga buat ngebiayain. Trus sampe
kapaaaan? Trus akhirnya ini ide Nadia ―sudah pakek uang kas aja.‖
Sistemnya gitu. Belum bisa kita rutin buat uang kas karna kami
khawatir kalok seperti itu nanti memberatkan supporter yang lain
seolah-olah ada beban baru gitu lho, kayak iuran. Yah kami harus
evaluasi diri, kami nggak banyak di Bandung, supporter nggak banyak‖
(Rinda).
uang karena sangat selektif dalam menerima dana dari pihak lain. Rinda
menyatakan bahwa independensi memiliki nilai plus dan minus. Nilai plus
di komunitasnya dan yang kedua adalah nilai plus bagi PROFAUNA sendiri
―yang kedua buat kitanya sendiri gitu, itu juga enak kan, mau bersikap macam
apapun gitu, selama itu buat konservasi nggak ada masalah karena nggak
berhutang budi kan Mbak, nggak terikat.‖ Nilai minus yang dikatakan Rinda
―Tapi yang agak sulit ya itu, kita menjadi secara finansial terbatas. Mau
menggandeng pihak ketiga untuk edukasi aja kita mikiiiir banyak gitu
kan. Perusahaan ini terkait dengan ini nggak, perusahaan ini….
Pokoknya yang sesuai dengan SOP dari kantor pusat deh. SOP itu
sangat jelas, bahkan relatif detil. Do, don‟t-nya ada gitu. Nah itu
ngerasa kayak kita nggak punya uang.‖
132
mintak, tapi kita nggak mau. Pas beberapa ada bulan yang paceklik
juga. Ya berat memang menjaga independensi‖
dalam hal keuangan menjadi hal yang biasa dialami oleh PROFAUNA
PROFAUNA karena memang para relawan tidak mendapat gaji tetapi para
efisiensi, jadi staf rangkep-rangkep karena LSM beda dengan bisnis. Tapi ya
Niar adalah salah satu staf yang bekerja di PROFAUNA paling lama
kedekatan dengan para supporter. Niar mengatakan bahwa dulu ada banyak
staf di masa awal dia bekerja, yaitu 2 orang Campaigner, 1 orang untuk
kemudian ada staf yang keluar dan tidak ada penambahan staf untuk efisiensi
dan staf yang ada tetap dapat mengerjakan pekerjaan dengan baik.
133
lembur, paling ya cuman Sabtu, Minggu masuk itu kalok ada acara,
dan nggak ada uang lembur, sosial soale. Kalok mau nambah staf lagi
nggak tau Pak Rosek, tapi kalok kita nggak ada keluhan. Yang kerja di
sini multitasking semua.‖
penambahan staf baru untuk posisi tersebut. Walaupun semula ada keluhan
atas rangkapnya jabatan yang harus diembannya, pada akhirnya Asti dapat
dengan cakupan kegiatan yang cukup luas dan bahkan melibatkan pihak
pendonor dari luar negeri ini hanya memiliki beberapa staf saja dan terus
―ya banyak yang kaget. Kapan hari ada temen dari Jakarta. Dulu tau-
tau nanya ―Mbak, di PROFAUNA ga ada lowongan ta?‖ Nggak ada
e…, kita lagi nggak butuh tambahan, belum perlu tambahan staf. Trus
dia pokoknya tanya-tanya, trus ujung-ujungnya ―lho memangnya di
PROFAUNA berapa sih stafnya?‖ Ya tak bilang. Di pusat dikiranya
banyak orangnya. Soalnya LSM lain kan sering rekrutmen. Kayak
WWF, terus Greenpeace kan sering ada lowongan kan. ―Kok
PROFAUNA gak ada lowongan sih mbak?‖ Ya memang belum, kita
masih ini sih, masih bisa. Yang ada itu masih ngatasi, yang kita belum
perlu sih memang. Nanti kalok ada ya biasanya di-posting gitu aja.
Nggak percaya dia ―Cuman segitu orangnya?‖ Iya, cuman segitu‖
(Asti).
134
Nikita sebagai Campaign Material Officer bertugas mendesain grafis
termasuk video edukasi. Hal ini juga merupakan salah satu efisiensi yang
orang.
―Jadi kita memang efisien di kita itu. Jadi kalok di tempat lain bagian
gitu aja beberapa orang, ini 1 orang. Ya di lapangan ngambil film, nanti
dia editornya, gitu. Kalok bisa kita kerjakan, kenapa harus banyak
orang, kalok saya sih begitu. Kalo di lainnya kan ada sekretaris, untuk
apa? wong saya bisa ngetik sendiri, bikin surat sendiri yan bisa. Kalok
hanya sekretaris untuk ngetik-ngetik aja ya wasting money menurut
saya. Contoh itu kita efisiensinya kayak apa‖ (Rosek).
menjalankan kegiatan operasional. Hal ini terjadi karena biaya sewa gedung
kantor dan gaji staf operasional cukup besar di daerah-daerah tertentu dan
tidak sebanding dengan manfaat yang didapatkan. Tidak jarang pula kantor
kota besar yang sering dilanda macet menyebabkan jatuhnya pilihan tempat
berkumpul di lokasi lain yang dapat dijangkau banyak pihak. Contoh kantor
―Karena nggak efektif juga ada kantor, karena di kantor berarti harus
ada orang, nggaji….. harus ada front office, harus ada yang nunggu
telpon kayak gitu. Sekarang kan ada café, nggak perlu kantor. Dulu di
Jakarta kita kan punya kantor tuh. Biaya operasionalnya terlalu besar.
Padahal orangnya pinginnya ketemunya di café atau di apa. jadi nggak
di kantor karena terutama jarak, macet, seperti itu. Dulu tahun 2002-
2006 buka di Jakarta itu per tahunnya biaya sewanya aja 50juta, belum
biaya operasionalnya. Yang nanggung ya dari Malang sini, itu
programnya Gibbon juga. Cuman saya pikir nggak efektif. Orangnya
misalnya kepingin ketemu PROFAUNA itu di tempat A, kita di tempat
B, dia ke sini terlalu jauh, jadi akhirnya ketemu di sini [dengan gerakan
tangan menunjuk ke arah lain]. Jadi kantornya nggak guna. Jadi
akhirnya kita ―sudah ditutup aja‖, perwakilan aja yang penting,
representatifnya ada‖ (Made).
135
Penutupan kantor ini tidak berarti menutup aktivitas PROFAUNA di daerah
supporter, di taman, atau di cafe. Kantor cabang di Bali juga telah ditutup
karena program yang sudah selesai, sehingga tidak diperlukan lagi adanya
representatif saja, tanpa ada kantor fisik. Made menjelaskan ‖cabang cumak
ada acara. Tidak ada kantornya, cumak ada orangnya.‖ Asti mengatakan pula
bahwa staf di kantor cabang Kalimantan juga hanya ada 2 orang ―jadi
wilayahnya besar tapi orangnya cuman 2 itu aja dari PROFAUNA, tapi di sana
Satwa yang memuat berbagai informasi mengenai isu satwa liar dan hutan
dapat melihat tumpukan majalah Suara Satwa dari seri ke seri setiap
‖Suara Satwa itu cuman sampek tahun berapa trus berhenti karena
biayanya terlalu banyak untuk nyetak, pertama. Belum lagi ngirim-nya
masih perlu perangko, amplop, dan lain-lain sudah merembetnya
136
panjang padahal orang bacanya cuma sekali ya. Kertas-kertas juga,
kan kita berusaha meminimalkan kertas untuk konservasi, karena itu
kan dari kayu. Nah kalok kita sudah kampanye tentang meminimalkan
penggunaan kertas, kita tetep menggunakan kertas itu kan sama jugak
bohong, gitu…., jadi kita alihkan ke website. Untuk jaman sekarang
kayak-nya lebih efektif. Email, facebook‖ (Made).
yang perlu dicetak terlebih dahulu lalu dikemas dan dikirim lewat pos untuk
membutuhkan biaya yang ternyata tidak sedikit dan waktu yang tidak cepat.
berbasis internet lewat website, email, Whatsapp, dan facebook yang cepat
6.5 Ikhtisar
dengan bersifat jujur mungkin ada akibat yang harus ditanggung LSM.
tidak akan dapat mencapai visi dan misinya dengan baik karena terikat oleh
tidak ingin terganggu dalam melakukan aksinya untuk melestarikan hutan dan
137
satwa liar di Indonesia. Gangguan dapat terjadi jika ada kepentingan pribadi
yang termuat dalam donasi yang diberikan oleh pihak lain. PROFAUNA
dan perusahaan yang merusak lingkungan ataupun pihak lain yang ingin
Tentu saja ada dampak dari kejujuran dan independensi yang menjadi
menerima dana dari pihak lain. Kemandirian selalu diupayakan agar kegiatan
operasional LSM tidak bergantung dari pihak lain. Efisiensi pun dilakukan
138
BAB VII
7.1 Pengantar
operasional yang telah diprogramkan dan yang insidentil. Bab ini akan
dilakukan bersama dengan empat orang staf. Keempat orang staf itu adalah
Tiara sebagai Front Officer, Niar selaku Supporter Officer, Asti yang
kegiatannya. Formulir itu juga memuat isian besaran uang donasi yang akan
139
diberikan calon supporter di luar besaran minimum uang pendaftaran.
Laporan penjualan suvenir dibuat oleh Front Officer seminggu sekali secara
tertulis. Laporan itu memuat saldo awal persediaan tiap jenis suvenir, jumlah
barang yang masuk, jumlah barang yang terjual beserta harga per satuannya,
total pemasukan uang, dan saldo akhir persediaan tiap jenis suvenir. Stock
dibuat Front Officer. Konsep akuntabilitas juga dapat terlihat dalam proses ini.
Kliping tentang isu hutan dan pelestarian satwa liar juga rutin dibuat
setiap minggu. Daftar kliping apa saja yang ditayangkan juga dibuat tertulis
masuk dan surat masuk dan keluar ditangani oleh Front Officer. Laporan
mengenai hal itu diberikan secara tertulis setiap tanggal 10 setiap bulan
PROFAUNA yang rutin diterima oleh kantor pusat hanyalah satu, yaitu dari
140
Kalimantan. Ini adalah efek dari efisiensi sebab membuka kantor cabang
bensin, dan staf rutin per bulannya, sehingga beberapa kantor cabang tidak
dibuka lagi. Contoh yang diberikan Tiara adalah kantor cabang di Jakarta ―
mana gitu. Jadi nggak fungsi kantornya. Yang kantor fungsi cuman di sini dan
Niar adalah salah satu staf yang bekerja di PROFAUNA paling lama
seseorang untuk menempati posisi Front Officer pada tahun 2008. Niar pun
sebagai Front Officer dan Supporter Officer pada 2010. Pemisahan antara
Supporter Officer dan Front Officer terjadi pada tahun 2014 dan Niar
yang insidentil. Data supporter dalam formulir pendaftaran akan diinput oleh
supporter. Tanggung jawab dirasakan oleh Niar ―Data supporter itu penting,
mangkanya selalu tak backup di FD setiap kali ada yang daftar. Harus
141
tanggung jawab mbak…tiap ada yang daftar supporter, di database (excel)
Officer. Diakui Niar ‖awalnya yang bikin ini CMO (Campaign Material Officer),
Nikita, trus karena Nikita banyak kerjaan, jadi aku yang handle langsung
supporter seperti diskon saat pembelian suvenir. KTS juga diperlukan sebagai
―Dulu itu ada sistem supporter itu 250 ribu per orang. Itu cuma
beberapa orang yang daftar soalnya kemahalen kan, cumak kan
fasilitasnya banyak. Itu kemahalen, trus diubah lagi, jadi 50 ribu,
terjangkau. Untuk mahasiswa juga. Semakin murah, semakin banyak
yang daftar, kita juga butuh kontrol. Misalnya kan banyak orang ―Aku
supporter PROFAUNA‖ ngaku-ngaku gitu, mana buktinya?‖ (Niar).
KTS yang sudah jadi diberikan kepada supporter yang bersangkutan sembari
atau masyarakat umum yang memesan lewat Facebook, sms center, dan
WA. Front Officer akan mengepak suvenir sesuai pesanan Supporter Officer.
Suvenir yang sudah dipak itu selanjutnya dikirimkan oleh Supporter Officer ke
PROFAUNA.
142
Jabatan International Affairs and Campaign Officer dipegang oleh Asti
yang mulai bekerja pada April tahun 2013. Tugas yang diemban adalah
mempersiapkan bahan kampanye dan edukasi atas isu tertentu dan segala
mengatakan bahwa hal yang harus dipenuhinya adalah ―Ngikuti isu-isu yang
sekarang lagi rame apa tentang satwa, update tiap hari biar tau mikir materi
International Affairs Officer adalah mengurus volunteer dari luar negeri, yaitu
PROFAUNA.
diembannya itu ―sebagai staf ikut merasa bertanggung jawab kalok ada isu,
soalnya kan dari negaranya sampek sini kan aku yang memastikan. Gak tau
gimana caranya pokoknya nyampe sini dengan selamat, pas gitu.― Tanggung
jawab itu tetap dirasakannya saat tidak ada tugas untuk pelaksanaan suatu
Asti menyatakan bahwa dirinya tetap bekerja saat tidak ada tugas untuk
PROFAUNA ke dalam bahasa Inggris ―kalok nggak ada apa-apa Pak Rosek
143
bikin artikel. Website kita kan 2 versi, bahasa Indonesia, bahasa Inggris.
Bahasa Inggris itu content-nya aku yang terjemahin dari pak Rosek.‖
Nikita mulai bekerja pada Juli tahun 2014 bertugas sebagai Campaign
untuk kampanye dan edukasi seperti poster atau media lainnya yang
dokumentasi gitu, nggak film panjang sih, paling 5 menit, yang lama proses
bikin-nya.‖
memahami isi atau hal yang ditampilkan dalam desainnya agar selalu update
―pas lagi nggak ada apa-apa kalok aku tetep bikin medianya. Karna
walo gak ada kampanye tapi ada isu apa aku tetep bikin poster, update
apa, walaupun nggak isu tertentu, tapi kita tetep lewat medsos. Aku
bikin poster, nggak dicetak, tapi di-share, fun page gitu-gitu.‖
144
7.3 Strategi Payung Besar dalam Pelaksanaan Program
bersifat terprogram. Program ini disusun pada bulan Desember untuk satu
memegang teguh visi, misi, dan tujuannya untuk kelestarian satwa liar dan
hutan yang dimunculkan dalam isu strategis lima tahunan. Rencana strategis
ini bersifat global dan disusun bersama para representatif dan Advisory Board
setiap lima tahun. Program insidentil akan mengacu pada rencana strategis
insidentil tidak boleh keluar dari payung rencana strategis yang lima tahunan
―Ada setiap akhir tahun sebelum Januari kita uda punya program.
Program besar…, payung. Tapi seringkali juga ada yang insidentil,
kecil-kecil masuk, tetep kita jalankan. Tapi kita punyak payungnya, itu
aja yang pasti. Apa yang harus kita lakukan itu kita tahu nanti, ada
panduannya. Kita juga punya setiap 5 tahun sekali kita mau melakukan
apa itu pada 5 tahun ke depan kita mau apa, ada… Staf dan
representatif kumpul. Tapi kalo representatif kita nggak membebani
program biasanya. Tapi mereka tahu. Biasanya mereka nggak sampek
merencanakan, nggak… Kita nggak minta mereka. Seringnya
representatif orangnya juga sudah kerja lain, bukan staf, hanya
perwakilan‖ (Made).
crime atau kejahatan berkaitan dengan satwa liar. Hal ini diterjemahkan
145
hukum penanganan perdagangan satwa. Inilah yang dinamakan sebagai
payung itu. Jika kemudian tiba-tiba ada berita bahwa pemerintah akan
menyita satwa yang dilindungi dari tangan para pedagang dan membutuhkan
atau lebih banyak insidentil daripada yang tersusun, terutama untuk program-
tanggal sekian kita bantu penyitaan, lha iya kalau ada yang disita? Aktivitas
hutan, itu kan nggak bisa diramalkan‖ demikian kata Rosek. Program yang
Beberapa program yang dilakukan secara rutin, yaitu Green Day, Back
To Nature (BTN), Wild Animal Watching (WAW), Hari Primata, dan camp.
Green day adalah forum diskusi atau pertemuan antar supporter yang
alam yang dilakukan satu tahun satu kali. WAW merupakan kegiatan
pengamatan satwa liar di alam yang dilakukan setahun sekali. Hari Primata
146
pelatihan di outdoor sebagai praktek beberapa materi yang diberikan di dalam
ruangan.
yang masih ada hutan dan satwa liarnya. Ranger melakukan patroli secara
rutin satu bulan satu kali. Ranger akan mengingatkan pemburu atau
penebang kayu yang mereka temui di hutan. Warrior merupakan tim yang
―Kalok uda diprogram, harus jalan. Tapi kalok ada sesuatu ya bisa
batal. Tergantung sih… pokoknya itu kan uda nyusun, nanti di tengah
jalan ada apa gitu… ya wes… Ganti. Jadi program kerja cuma acuan
aja, kita mau ngapain taon depan, yang di program pasti jalan, tapi
faktanya kebanyakan ya lebih dari itu. Aku kan ada program kerja
Wildlife Adventure ke Alas Purwo, tapi kita kan keseringan ke Alas
Purwo, akhirnya diganti, nggantinya ndadak gitu, ke Baluran, kawah
Ijen. Jadi Cuma acuan aja sih. Banyak yang surprise… [sambil
tertawa].‖
―Kan kalok tiap tahun kita bikin program kerja tahunan untuk 2015. Nah
itu sebetulnya nanti di pelaksanaannya banyak yang beda gitu. Jadi ya
garis besarnya sama, tapi….kayak kemarin-kemarin kita tau-tau ada
kerja sama sama BKSDA yang di suaka margasatwa Yang. Dulu kan
kita nggak tau kalok bakal ada kerja sama ini. Tau-tau ada…..ya uda,
dikerjakan. Kayak yang di Borneo itu kan juga pertengahan 2014 kita
baru punya. Di program kerja nggak ada memang, tapi akhirnya jadi
program besar, ya menyesuaikan. Trus di Baluran. Kampanye di
Baluran itu kita awalnya nggak tahu, trus tau-tau di tengah tahun
muncul isu itu.Tapi yang di program itu harus tetap ada itu.‖
147
Penetapan PIC (person in charge) suatu program kerja fleksibel sesuai
kondisi yang terjadi yang sering berubah karena isu lingkungan sebagai
cakupan kerja mereka adalah suatu hal yang tidak bisa diprediksikan. Asti
mengatakan ―kadang misalnya kan di program kerja ada misalnya isu satwa
liar programnya apa, kampanye apa, penanggung jawabnya siapa, nah itu
proram kerja dengan penanggung jawab A lalu pada saat kampanye ternyata
A harus ke Kalimantan karena di Kalimantan ada suatu hal yang terjadi, maka
jawab program.
―Dulu sebetulnya Campaign Officer ada 2. Aku yang khusus untuk isu
satwa liar, yang lain lagi 1 khusus untuk isu hutan. Cuman trus dia
resign, jadi ya sekarang masih sendirian. Besok yang kampanye hutan
itu sebetulnya nggak masuk di programku kalok diliat dari job desk-
nya. Cuman ya udah, gakpapa bareng-bareng.‖
secara mandiri, terlepas dari program kerja kantor pusat, asalkan tetap
payung ―kegiatan di pusat dan di cabang beda, tapi payungnya sama. Anda
boleh melakukan kegiatan tapi payungnya ini. Di luar payung itu, NO….‖
daerah memiliki isu lokal masing-masing. Apa yang terjadi di daerah yang
satu bisa berbeda dengan daerah yang lain, demikian pula apa yang terjadi di
kantor pusat berbeda dengan di cabang. Hal ini terjadi karena setiap daerah
148
memiliki isu lokalnya sendiri yang berbeda dengan isu lokal di daerah lain.
di daerahnya kayak gimana. Dari tema itu kita turunin ke topik kita yang lokal
kantor pusat, yaitu di Jawa Timur. Hal ini dikatakan Rinda ―mungkin karena
PROFAUNA besar di Jawa Timur sehingga dia bisa kayak single fighter gitu
ya, yang lain merujuk ke PROFAUNA. Di Jawa Barat, PROFAUNA itu kan
―Tapi sebelumnya, sebelum ada kegiatan itu saya ngobrol sama Mas
Rosek. Saya cerita bahwa di Jawa Barat posisinya begini dan
PROFAUNA sebagai orang baru lagi. Jadi kami berusaha me-lobi, jadi
kami ikut aja, tapi bawa bendera PROFAUNA. Atas persetujuan Mas
Rosek karena kami tidak paham peta, bisa peta isu lingkungan, bisa
peta NGO, arah mainnya ke mana. Sebenarnya kami sowan sih,
karena kami bukan orang biologi, orang kehutanan yang paham.
Selalu HQ yang ngasik tau. Dapet lampu ijo aja dulu. Kalok nggak
dapet lampu ijo juga kami nggak berani.‖
PROFAUNA Jawa Barat juga membina hubungan yang baik dengan para
149
seniman dan lembaga lainnya untuk mengusung isu pelestarian hutan dan
satwa liar.
dengan Wanggi yang merupakan artis pantomime dan Botol Smoker yang
melakukan jaringan dengan AJI (Aliansi Jurnalis Independen) dan IJTI (Ikatan
―AJI itu sekarang sudah mulai kalok ada urusan soal lingkungan, soal
satwa, PROFAUNA gitu…. Kan itu lumayan ya, menanamkan itu di
kepala mereka. Trus media itu kayak kemarin Tempo Jabar bicara
satwa, akhirnya langsung ke kami gitu, wartawan Tempo di Jawa Barat
langsung telfon saya. Jadi kalok dari situ sih saya liat oh itu yah upaya
pembentukan brand itu mulai ada hasilnya yah.‖
150
Upaya pembentukan brand ini dilanjutkan hingga kini PROFAUNA di Jawa
Barat menjalin hubungan secara intensif dengan BKSDA Jawa Barat serta
―Bukan untuk jadi ininya Pemprov, tapi biar dilirik bahwa ada
PROFAUNA-nya, itu jadi kunci. Jadi kami itu terinspirasi dari Pemprov
Jawa Barat yang membuat satgas lingkungan Jawa Barat. Jadi lintas
instansi nih, lintas lembaga, bahkan melibatkan NGO kecuali
PROFAUNA. Awalnya nggak ngerti saya ―kok nggak diini ya?‖ Tapi
pas saya ngobrol sama temen saya yang memang ada di Pemprov,
humas, asistennya Wagub, mereka nggak kenal, mereka nggak tahu
ada PROFAUNA. Nah karena itulah kami mau menargetkan begitu.
Kalo media massa mah udah dilahaplah. Maksudnya ya memang itu
sudah dunianya‖ (Rinda).
kegiatan untuk pelestarian hutan dan satwa liar yang berbeda antara daerah
satu dengan yang lain. Berbagai kegiatan dapat dilakukan daerah dengan
tetap mengacu pada payung besar yang dipunyai PROFAUNA. Isu yang
atas isu pelestarian primata karena masih banyak orang yang memelihara
kukang dan jenis primata lain yang dilindungi. Momen hari primata setiap 30
tentang primata, desain poster, desain stiker yang dapat didownload untuk
dalam satu hari buareng… se-Indonesia gitu soal primata, tapi koordinatornya
dari sini.‖
tempat lain dilakukan oleh pusat sementara pusat juga melakukan kegiatan
untuk hari primata juga. Berbagai tempat yang melakukan kegiatan Hari
video, atau berita atau liputan acara oleh media. Rinda sebagai representatif
jauh lebih mudah daripada .org. Staf khusus yang mengelola email
152
PROFAUNA adalah Supporter Officer. Hal ini dilakukan Supporter Officer
supporter juga sih, jadi tiap ada kegiatan harus diinfokan. Memang itu sudah
remindernya tiap 3 bulan sebelum habis saya sms. Tiap ganti tahun, aku
harus liat yang bikin KTS bulan Januari, awal Januari uda tak sms. Jadi liat
keanggotaan, walau tidak ada paksaan untuk itu. Masa keanggotaan yang
dibuktikan dengan KTS berlaku satu tahun dan KTS yang sudah tidak berlaku
153
Teknologi internet dengan peralatan pendukungnya membuat
PROFAUNA.
peletarian hutan dan satwa liar secara up to date. Beberapa orang yang
satwa liar dan hutan, tetapi juga bisa menyampaikan berbagai hal yang
lewat forum discuss di Facebook, grup di Whatsapp, twitter, dan grup milis
lewat email dan sms center sebagai wadah masyarakat untuk bersuara. Email
dan sms yang masuk akan dicek untuk ditindaklanjuti jika memang isinya
perlu ditindaklanjuti. Email yang masuk akan dibalas tergantung dari isinya
seperti dikatakan Asti ―Kalok tentang supporter, Mbak Niar. Kalok ada orang
tanya, dari luar negeri, aku biasanya. Kalok minta kerja sama ato apa ke Pak
Rosek.‖
154
Rapat rutin diadakan setiap hari Senin untuk koordinasi kegiatan yang
berbagai lokasi sesuai arahan ketua sebagai forum para staf dan pendiri
untuk membicarakan segala hal yang berkaitan dengan kegiatan yang akan
saat ada ide yang terbersit dalam benak mereka. Hal ini sangat mungkin
terjadi karena situasi di ruangan staf di lantai dua yang berupa ruang terbuka
seringkali tidak perlu menunggu adanya rapat koordinasi setiap hari Senin.
Green Day yang akan diadakan sehari sebelum kampanye di Balai Kota
Day sekaligus kampanye di Balai Kota. Nikita bertanya kepada Niar tentang
diundang, tema diskusi, waktu, tempat, narasumber, dan staf yang bertugas
untuk memberikan informasi lebih lanjut lebih lanjut. Niar menjawab ―iya lah
wes koyok sing wingi-wingine wes ya.‖ Nikita bertanya ke Asti tentang jumlah
155
poster yang akan dicetak. Semua pembicaraan ini terjadi tanpa ada satu
Ketua pun tidak jarang membicarakan berbagai hal dengan para staf
kampanye kepada Nikita ―Nik, yang untuk kampanye itu uda jadi to? Uda
cetak?‖ Hal seperti ini dapat terjadi karena setiap harinya Ketua akan
melewati ruangan para staf terlebih dahulu untuk dapat sampai di ruangannya
Asti menggambar denah posisi aktor dan menjelaskan jalan cerita dari
156
hasil karya lomba poster hutan yang diadakan Februari tahun 2015. Ada lima
sudah dilepas terlebih dahulu. Gergaji diarahkan ke para pohon dan pohon itu
satu per satu tumbang rebah ke tanah. Rosek menambahkan ―ini sebetulnya
itu simbol bahwa ketika kita menebang kayu di hutan itu sebenarnya akan
sebagaimana dikatakan Asti, di balai kota Malang, lokasi yang sengaja dipilih
di tempat yang banyak dilewati orang karena target kampanye ini adalah lebih
berbicara karena yang boleh berbicara hanyalah Campaign Officer atau juru
kampanye. Hal ini berarti bahwa orang yang lain tidak boleh memberikan
tidak boleh berbicara sendiri memberi komentar karena ingin masuk koran
dan sebagainya. Nggak boleh ya…., jadi dilempar ke Mbak Asti.‖ Rosek
157
mengatur posisi untuk angle yang bagus itu dituruti gakpapa, tapi kalok
pentingnya pelestarian hutan dan satwa liar atau public campaign awareness.
kemungkinan itu nggak akan ada. Seandainya ada, tapi itu sangat kecil,
makan, minum, dan mengobrol dengan sesama teman. Hal ini dikatakan
158
Keseriusan itu juga diwujudkan dengan memakai kaos logo PROFAUNA
dalam kampanye. Setiap orang yang tampil dalam kampanye ini juga harus
―SOP dalam kampanye, pastikan semua mobile phone off, jadi kami
tidak mau Anda tampil bingung sms, itu jelek sekali. Jadi matikan,
nggak usah bingung selfie. Konsentrasi! Be focus untuk acara ini,
jangan fokus terhadap dirinya sendiri. Ke sana tas dititipkan di kantor,
bawa dompet saja, hp untuk darurat, tapi nggak usah dihidupkan‖
(Rosek).
Sangat jelas terlihat bahwa koordinasi menjadi suatu hal yang penting
keharusan. Hal ini tidak berarti bahwa setiap kegiatan yang dilakukan
159
sehingga hanya menerima briefing secara mendadak saja dan hal itu kurang
―Briefing-nya itu ndadak pas di sana tapi mereka juga ada yang kayak
nggak ngerti ―sakjane ngapain‖, yo wes, akhire mereka kayak bingung
gitu, trus ya harus dikasi tau terus-terusan gitu ―kamu ginio-ginio.‖ Lha
kalok supporter sudah di-briefing gitu maksudnya kan tau mreka harus
ngapain. Kemarin itu sebetulnya ada yang mau ikut, ya komunitas
yang itu lagi. Cuman mungkin orangnya kan sudah ganti, tapi nek
mereka susah untuk diajak ketemuan, mau briefing gitu mereka
banyak nggak bisanya, ya wes mending nggak usah‖ (Asti).
briefing untuk kedua kalinya. Briefing kedua untuk kegiatan kampanye di balai
kampanye, yaitu jam 8.30 maksimal jam 9 karena akan diadakan briefing
ulang diadakan dengan isi yang sama dengan briefing pertama. Rosek
kembali menekankan ―juru bicara Mbak Asti, ada orang yang tanya siapapun,
Koordinasi tidak hanya dilakukan di antara para staf, antara staf dan
ketua PROFAUNA, dan antara staf dan ketua dengan para supporter
kampanye tersebut. Hal ini selalu dilakukan PROFAUNA jika kegiatan yang
akan dilakukan berkaitan dengan massa seperti disampaikan oleh Asti dan
apa yang penulis amati saat kampanye pelestarian hutan diadakan di balai
kota Malang.
160
―Biasanya kalok pas acara hari H ada orang dari polisi yang ke lokasi
ya cuman liat aja, minta dokumentasi. Uda… Kalok di Malang kan uda
sering kan, polisinya uda tau PROFAUNA, ya gakpapa. Kalok
demonya ruang lingkupnya lebih dari 1 propinsi kita ke Polri, kalok
antar kota ke Polda.‖ Orang-orang itu mikirnya kampanye itu demo,
ada polisi trus gepuk-gepuk-an. Nggak…‖
Berbagai hal yang berkaitan dengan komunikasi dan koordinasi baik dengan
memastikan bahwa kegiatan itu dapat dilakukan dengan cara yang baik dan
satwa liar]
Koordinasi juga dilakukan saat ada acara di luar kota Malang yang
menuntut kehadiran wakil dari PROFAUNA. Tidak semua acara diwakili oleh
‖Bu Rinda atau Bu Titin yang akan mewakili PROFAUNA karna mereka
memang bergerak di bidang jurnalis, kan mereka dosen jurusan
komunikasi. Bu Nadya, Bu Titin, Bu Rinda, mereka dosen di Unpad
dan suaminya Bu Titin itu ketua KPI (Komisi Penyiaran Indonesia). Jadi
makanya untuk tayangan-tayangan misalnya kayak Jejak Petualang
ato apa kalok ada masalah kita akan langsung ke Bu Titin, Bu Titin ke
suaminya‖ (Made).
161
Made mengakui bahwa PROFAUNA bukan LSM yang memiliki banyak dana,
―Ya itu kita punya jaringan orang-orang dalam itu yang sangat
membantu PROFAUNA. PROFAUNA nggak punya dana tapi kita
punya orang-orang hebat, supporter itu. Misalnya dengan Bu Susi
[Mentri Perikanan], kita punya Rouf. Saya ngadernya 10 tahun lalu
sejak dia jadi mahasiswa. Dia sudah jadi asistennya Bu Susi, tangan
kanan. Dan jalan kita untuk masalah penyu terbuka lebar. Jauh lebih
mudah. Sebenarnya kita mungkin bisa aja, tapi jauh lebih sulit kalok
kita nggak punyak orang dalem. Penyu dilindungi, tapi banyak
perdagangan telur penyu di mana-mana‖ (Made).
dilakukan, para staf rutin membuat laporan kegiatan kerja sesuai jabatan
Laporan tersebut diberikan oleh staf kepada ketua via email. Laporan yang
dibuat oleh Front Officer adalah catatan penjualan suvenir, catatan surat
keluar-masuk, catatan telepon masuk, daftar buku tamu, daftar kliping koran,
suvenir setiap minggunya dan totalnya selama sebulan. Catatan surat keluar-
masuk memuat rincian tanggal keluar dan masuk, nama pengirim dan orang
yang dituju semua surat yang keluar dan masuk kantor. Catatan telepon
masuk berisi rincian tanggal danjam telepon masuk, nama dan asal instansi
nama, nomor telepon, dan asal instansi tamu yang datang ke kantor
162
daftar artikel yang dimuat dalam surat kabar berkaitan dengan hutan dan
satwa liar di Indonesia, yaitu rincian tanggal dimuat, nama media, judul artikel
dan isinya. Daftar artikel mading berisi rincian jenis artikel, flyer, promosi, dan
memuat saldo awal persediaan tiap jenis suvenir, jumlah barang yang masuk,
jumlah barang yang terjual beserta harga per satuannya, total pemasukan
uang, dan saldo akhir persediaan tiap jenis suvenir. Laporan tersebut akan
laporan tertulis yang dibuat Front Officer. Front Officer tetap harus membuat
laporan tersebut setiap hari Selasa walaupun mungkin bendahara tidak dapat
―Stock opname tiap Selasa, tapi kadang saya nggak bisa. Tapi dia
wajib bikin tiap hari Selasa. Saya periksa ato nggak, jangan dirubah.
Jadi pada saat saya sempat, saya nggak tahu itu hari Kamis ato hari
apa, ato malah mungkin 3 minggu kemudian. Tapi tiap Selasa itu
sudah harus ini. Jadi, untuk pengecekan itu jauh lebih mudah. Itu aja
sih sebenarnya. Ininya lebih ringkeslah‖ (Made).
desain yang telah dibuat dalam bentuk poster, spanduk, stiker, atau material
lain. Jumlah, desain gambar dan tulisan, ukuran cetakan, tempat mencetak,
dan kegunaan dari desain itu dijelaskan satu per satu. Hasil desain tersebut
juga dilampirkan.
berusaha tepat waktu dalam membuat laporan rutin setiap bulannya dan jika
Jika ada terlalu banyak pekerjaan seperti membuat film, slide show sebelum
kegiatan, dan desain-desain lain seperti saat camp dan conference, Nikita
mengatakan ―kalok udah kayak gitu sih biasanya Pak Rosek dari
apa. Tak rekap 2 bulan, tapi itu kalok urgent kayak gitu. Kalok nggak ya
tanggal 10 pas.‖
berasal dari rasa tangung jawab pribadinya sendiri, bukan dari tekanan dari
―Pak Rosek bukan orang yang ―deadline-nya tanggal segini lho, ayo!‖
Nggak… Ya kitanya sendiri yang merasa perlu buat tanggal segini. Ya
mau nggak mau, ya tanggung jawab sih.‖ Jarang kok pak Rosek
sampe kayak ―Mana desainnya, ayo cepet, cepet lho ya!‖ Tapi kitanya
yang gimana sama Pak Rosek itu. Kerjaan belum selesai, lembur
pernah, tapi aku jarang. Soalnya tak usahain selesai sebelum hari H,
kecuali lembur ya paling sering ya film itu. Biasanya aku siap 2 hari
sebelum hari H. Ke Pak Rosek dulu, cek, kalok uda deal, setuju, baru
cetak‖ (Nikita).
telah dilakukan. Laporan khusus atau tersendiri akan dibuat untuk kegiatan
tetapi untuk Hari Primata atau pelatihan selama satu minggu di Jakarta
164
dilaporkan terpisah ―Kan laporannya formatnya terserah, cerita uda ngapain
aja gitu.‖
juga melaporkan jumlah supporter yang hadir dalam kegiatan atau program
tersebut berdasarkan daftar presensi yang diisi oleh supporter yang hadir,
beserta materi kegiatan, dan jumlah donasi yang berhasil dikumpulkan jika
Laporan rutin yang dibuat setiap bulan oleh staf di kantor pusat adalah
dalam bentuk email, sementara laporan rutin dari kantor cabang di Borneo
adalah dalam bentuk hard copy yang dikirim via pos ke kantor pusat di
Malang. Laporan rutin yang lain adalah laporan rutin tahunan yang dibuat
dalam bentuk hard copy dan berupa power point untuk dilakukan evaluasi
pada akhir tahun. Made mengatakan ‖Program hampir 80% jalan sih karena
setiap akhir tahun kan kita kumpul tuh. Kita evaluasi tahun ini kita ada ininya
programnya. Kita evaluasi setahun ini program kita itu sukses berapa, nggak
kegiatan atau program PROFAUNA selama satu tahun yang telah berlalu
165
secara rutin satu bulan satu kali. Program ini awalnya dilakukan berpindah-
pindah tempat. Hal ini ternyata tidak efektif seperti dikatakan Asti ―kita ke
tempat A sekali, trus ke tempat B, trus ke tempat A bisa tahun depannya lagi,
kayak mulai dari baru. Jadi mending fokus di satu lokasi.‖ Sehingga akhirnya
program ranger ini dilakukan rutin di satu lokasi tertentu. Pertemuan rutin di
akhir tahun tidak hanya untuk melakukan evaluasi, tetapi juga untuk
7.6 Ikhtisar
dengan mengacu pada rencana strategis yang menjadi suatu panduan. Hal
ini dikatakan sebagai payung besar yang menaungi berbagai jenis kegiatan di
dalamnya.
dilakukan secara rutin untuk kemajuan organisasi. Hal ini juga dilakukan di
dibuat sebulan sekali dan laporan kegiatan tertentu dibuat setelah kegiatan itu
166
atau yang insidentil karena berbagai kegiatan yang dilakukan PROFAUNA
167
BAB VIII
8.1 Pengantar
itu kegiatan rutin maupun insidentil. Hal ini terjadi pula di LSM PROFAUNA.
Sejumlah dana yang didapat dari pihak lain digunakan untuk melakukan
kegiatan pelestarian hutan dan satwa liar. Unsur akuntabilitas dapat dilihat
dalam proses ini. Bab ini membahas tentang akuntabilitas penerimaan dan
diberikan oleh Front Officer kepada supporter sebagai bukti penerimaan uang
168
penanggung jawab keuangan PROFAUNA. Donasi para supporter tidak
hanya dilakukan saat mendaftar pertama kali saja, tapi juga saat menghadiri
Supporter Officer juga yang bertanggung jawab atas hal ini ―trus ada donasi
yang muter itu juga dilaporkan, hasilnya berapa, aku setor ke bendahara. Itu
suvenir tidah hanya dilayani oleh Front Officer, tetapi juga oleh Supporter
Made menjelaskan hal itu ―Niar cuma tau orangnya sudah transfer, dia lapor,
PROFAUNA di tiga bank yang berbeda, yaitu BCA, BNI, dan Bank Mandiri
dikatakan bendahara ―dari awal begitu, kan ada rekening untuk PROFAUNA
169
sendiri, jadi semua langsung masuk ke rekening itu supaya gampang aja
kostum khusus, topeng dari kertas yang didesain dan dicetak sendiri, atau
baju biasa. Persiapan yang dilakukan oleh Asti sebagai Campaign Officer
dinyatakannya ―aku mau bikin gitu-gitu pasti itung-itung dulu, nanti butuhnya
ini, bayar segini. Ada anggarannya buat ini butuh biaya kira-kira segini, trus
tersebut dan setelahnya Asti membuat laporan penggunaan uang itu beserta
Bendahara akan memberikan uang yang diminta oleh para staf hanya
jika anggaran tersebut telah disetujui oleh ketua PROFAUNA. Hal tersebut
dituturkan oleh Made dengan mencontohkan permintaan uang dari Bayu, staf
170
staf kan deket-nya sama saya. ―Buk, saya perlu uang untuk ini…‖ Yo
wes ngomongo, gitu lho maksud saya, laporo dulu, acc nggak, nanti
saya siapkan duit-nya. ―Buk, saya mau perlu ini ini ini.‖ ―Yo, lapor
dulu…‖, gitu. Jadi Mas Rosek nanti yang menginformasikan ke saya.
Kadang mereka juga sudah lapor Mas Rosek, mungkin Mas Rosek
lupa bilang ke saya. Jadi mangkanya mereka mesti bilang uda-duanya.
―Bu Made sudah di-kasik tau Pak Rosek a? Saya perlu uang sekian
gitu.‖ ―Lho, belum i…, kok gak ngomong apa-apa ya, sek… tak
tanyakan.‖ Terus saya tanyak. Akhirnya karna tau kita itu kadang-
kadang lupa, jadi mereka dua arah langsung sudah. ―Bu, saya perlu
uang sekian.‖ Jadi saya tau ya. Trus Mas Rosek juga di-kasik tau, jadi
kadang saya tanyak juga ―Bayu sudah mintak uang ta?‖ [ke Rosek] ―O
iya, sudah tadi, kasiono sekian…‖[jawab Rosek] Jadi kita berdua selalu
tau. Harus selalu acc ke Mas Rosek dulu, baru ini… Kalok saya sudah
mau pergi-pergi atau saya mau sibuk di PWEC, temen-temen kan
setiap hari Senin ada briefing tuh, mereka mau pergi ke sini sini sini, itu
saya ingatkan ―jangan lupa anggarannya, soale saya mau pergi.‖
[sambil tertawa] Jadi saya ingatkan biasanya. ―Cepetan lho yo, saya 2
hari ndak ada, saya di Petung Sewu, nantik susah lho mintak
uangnya.‖ Cumak ya kalok saya nggak ketemu ya biasanya saya
transfer ke rekening mereka. Sing penting sudah acc Pak Roseknya
berapa. Acc Pak Rosek, saya nunggu Pak Rosek bilang. Kadang saya
tanyak [ke Rosek], anaknya sudah tanyak ke saya ―Buk uangnya
sudah transfer ke saya?‖ ―Uang apaa?‖ ―Lho, saya sudah mintak,
katanya Pak Rosek sudah acc.‖ Saya telpon [Rosek] ―Katanya ini
sudah ini…‖ ―Oh iya…‖ Nah seperti itu koordinasinya.‖
PROFAUNA yang hanya bisa dikeluarkan oleh bendahara dan ketua saja. Hal
ini dikatakan Made ―Soalnya kan yang selalu ada hanya saya sama Mas
Rosek. Yang lainnya staf itu selalu berganti kan. Ndak bisa selalu bersama-
sama. Kasarannya seperti itu. Jadi kita susah juga kalok mendelegasikan
dana.‖ Semua penerimaan uang masuk ke kantor pusat dan kantor pusat
yang akan akan mentransfer sejumlah uang yang diperlukan cabang atau
representatif.
171
―Kalok nggak dikendalikan kan di lapangan juga nggak jalan, termasuk
kita yang cari dananya, cari ke pendukung-pendukung kita. Jadi di
lapangan tidak terbebankan cari dana. Jadi di lapangan ya bekerja di
lapangan. Dan ternyata pola seperti itu berjalan. Mobil kita disumbang
sama the Body Shop, buat di Kalimantan. Sumbangan semua mobil-
mobil kita yang di lapangan itu‖ (Rosek).
operasional setiap harinya di kantor pusat PROFAUNA diambil dari kas kecil
tersebut. Penerimaan dan pengeluaran kas kecil selalu dicatat oleh Supporter
Officer dengan model laporan seperti buku besar tiga kolom yang memuat
seperti yang dikatakan Niar ―misal aku tiap bulan gitu di-kasik modal 1 juta,
trus 1 juta itu habis aku mintak lagi. Terserah aku yang mintak. Kalok aku
pelaporan kas secara sederhana, namun format laporan bukan Niar yang
sudah ada, diarahin oleh Bu Made ―bikin kayak gini aja mbak‖, ya wes.
172
Sebelumnya nggak ada kas kecil, semua langsung dipegang Bu Made, tapi
Staf dapat meminta dana kas kecil untuk keperluan mereka dalam
kantor. Supporter Officer memberikan bukti kas keluar kepada staf yang
Officer akan memberikan tambahan uang jika ternyata ada kekurangan uang
Niar juga menggunakan kas kecil untuk membeli satu dos AQUA gelas untuk
disimpannya untuk dilaporkan. Niar mengatakan ―Mesti itu, harus itu untuk
beli semuanya. Semua transaksi harus ada bonnya meskipun cuman seribu.‖
pengeluaran kas kecil direkapitulasi dan dilaporkan setiap akhir bulan kepada
Made.
PROFAUNA dan tidak pernah ada masalah berkaitan dengan hal tersebut.
173
‖Aturan selama ini uda jalan. Model laporan kas kecil dari dulu sampe
sekarang ya gitu aja. Sederhana. Setiap transaksi kan diisi di buku
langsung, nota-nota diurut tanggal, ditempel, dicek sama Bu Made,
sama itung uangnya. Selama ini nggak pernah ada masalah tentang
uang di kantor. Mesti jelas semua dan Bu Made juga selalu ngecek‖
(Niar).
‖Untuk kas kecil saya cek nota sama uangnya. Saya sudah nggak
sanggup pegang kas kecil sekarang, pekerjaan saya sudah terlalu
banyak. Tapi paling nggak, saya tahu uangnya sekian yang saya
berikan itu untuk apa saja, notanya ada. Jadi juga sangat membantu.
Waktu akhir bulan kan saya tau ―O…ini…ini...ini...ini‖ (Made).
Saldo, gitu aja. Karna dulu LSM yang lama-lama taunya gitu aja. Ada dana
masuk, dana keluar, gitu aja. Karena situasinya berkembang akhirnya ada
174
pusat, baik mengenai pemberian informasi kepada para supporter maupun
harinya beserta uang yang diterima tunai atau ditransfer dengan bukti
transfernya.
Uang pendaftaran yang telah diterima kantor pusat, baik tunai maupun
pengeluaran uang seperti dinyatakan Made ―Memang kita harus satu pintu
175
kalok dapat dana, nggak bisa langsung ke mereka. Harus ke kita dulu baru
PROFAUNA dulu, baru kita inikan ke mereka. Satu pintu…‖ Asti juga
pihak yang di Bandung, kayak EO-nya gitu. Tapi pendaftaran dan bayar tetep
di sini, di sana tinggal atur acara. Tinggal dari sini transfer ke sana butuhnya
apa. Semua pasti gitu untuk acara-acara.‖ Made mentransfer uang sejumlah
Niar juga menegaskan ―Jadi bayar brapanya masuk sini dulu, pusat
dulu, trus pusat ngirim uangnya ke sana. Jadi kita kan ikut tanggung jawab
kan mbak. Karena kalok nggak dikelola pusat, repot… Jadi dana selalu ke
barang atau material yang diperlukan jika daerah mengadakan acara edukasi,
bukan uang yang disalurkan dalam hal ini. Hal ini dilakukan untuk
jelas sebagai pertanggungjawaban, tidak hanya oleh staf, tapi juga oleh
―Ya harus, kalok kita di internal kita sangat ketat. Misal kayak kemarin
kita pergi ke suaka margasatwa iu ada sembilan orang yang
berangkat. Karena kita ada dana sumbangan dari supporter kami,
semua biaya makan dan transportasi kita yang tanggung. Kemudian
uang kan kita kasik ke koordinatornya, tapi mereka harus
mempertanggungjawabkan itu. Semua harus tercatat secara tertulis
dan ada bukti pengeluaran. Dapet berapa dikeluarkan berapa, saldo
berapa. Itu haruuussss [dengan penekanan] (Rosek).
―Makanya Buk…, kalok ada acara-acara gitu nggak enak kalok terus
kita jadi PIC-nya, nggak hanya koordinator ntar. Buyar itu kita harus
kompilasi foto, laporan tulisan, plus mbuat laporan keuangan. Jadi LPJ
dan Laporan keuangan pasti ada. Wajib pasti. Itu plus kemudian plus
laporan kegiatan, capaian, wajib ada foto dan film sekarang [diakuinya
itu lebih ketat dari di universitas tempat dia bekerja). Berapa yang
setelah kegiatan mbuat laporan walo uda ada SOP? (Daniel)
177
Asti juga mencontohkan mekanisme untuk staf yang diberangkatkan ke
luar kota atau luar negeri untuk mewakili PROFAUNA dalam berbagai
Turki mengenai penyu, ada travel grant, namun biaya transportasi yang
mencontohkan ―beli rumput mana ada notanya. Kita beli pisang kan ya di
masyarakat sekitar, nyuwun gitu, mana ada yang bawa stempel? Ya gak
ada.‖
Hal itu tidak berarti bahwa tidak ada pengendalian. Pengendalian tetap
178
―Ngecek-nya kan enak dari laporan. Kalau laporan kegiatannya ini, ini,
ini, tinggal ngecek fotonya ada nggak? O ya bener fotonya hari ini di
pulau ini, hari ini di pulau ini kan kelihatan. Dan sekali-sekali entah pak
Rosek entah siapa pasti datang ke sana ngecek lagi. Ngecek
sungguhan pasti.‖
―Karena kalok nggak, ada beberapa juga kasus yang ternyata kan
nggak nyampek. Dulu ada laporannya bilang nyampek tapi waktu dicek
nggak ada, berarti fiktif. Jadi ada acara tapi nggak sampek ke sana.
Katakanlah 5 tempat, tapi ternyata cuma 2 atau 3 tempat. Ada juga
yang support orang lokal tapi ‘dimakan‘ sendiri, itu ada. Ngomongnya
―kita ini swadaya ya, nggak ada dana.‖ ―Masak Pak nggak ada dana
sama sekali.‖ (supporter di daerah yang bercerita). Lho ada… Akhirnya
pinter dia. Karna punya pengalaman itu pinter dia buat proposal,
belajar membohongi temannya. Sekarang belajar membohongi donatur
aja, lebih mudah itu karena nggak tau lapangan‖(Daniel).
jawab disesuaikan dengan kondisi yang ada, apakah dengan uang dari
―Uangnya kalok dari P-WEC ada, ya saya ambil di P-WEC. Trus juga
ada misalnya sumbangan dari supporter itu, yang spesifik tentang itu
waktu kita bilang mau ada ini. Kalok ada keuntungan dari suvenir ya
saya ambil dari suvenir. Saya kan tau kebutuhannya berapa. Ya sudah
ini pakek uang suvenir dulu karena memang keuntungan suvenir pun
juga untuk PROFAUNA. Ya langsung saya pakek uangnya. Itu saya
punya laporannya sendiri. Uangnya saya pakek untuk ini misalnya
kalok memang belum ada dananya. Tapi tetep ada bahwa uang saya
sekian sekian sekian seperti itu, di-pakek untuk apanya itu tetep ada.
Memang nggak rapiii sekali, tapi ada laporannya‖ (Made).
‖Nggak ada donatur yang tanya asset PROFAUNA. Karena itu harta
pribadi yang disumbangkan. Nggak ada yang nanya. Kayak computer
179
itu kan punya umur ini nya, ya tiap tahun ada sih laporannya ke ini, kita
kan punya NPWP, tapi laporannya ya kira-kira biasa, bukan laporan
laba rugi, itu ndak…, ndak sedetil itu. Jadi pengadaan laptop kantor ya
sesuai kebutuhan. Orang kerja butuh laptop ya dibelikan. Ini rusak ya
beli. Rumah untuk kantor itu kan rumah saya. Jadi nggak ada sewa,
saya juga nggak pernah narik. Jadi kalok kita sih yang penting ada
dana masuk, pengeluarannya berapa, jelas. Kalok yang lain kan slalu
bikin anggaran. Jadi sebenarnya staf-staf itu, kamu mau pergi ke
mana, misalkan ditugaskan ke mana, trus dia sudah bikin anggarannya
ini sekian, jadi nantik saya kasik-kan uangnya. Kadang ya lebih,
kadang ya kurang. Ya kalok kurang ya saya tambahi, asal nggak di
luar budget sampek lebih berapa gitu. Tapi seringkali ya susuk gitu
masihan, dikembalikan.‖
Gibbon dengan adanya audit itu ‖Dulu banyak cabang, ke saya smua. Tapi
enaknya pas audit saya jadi tahu semua. Kan setelah 5 tahun baru diaudit.
12x5 bulan.‖ Akan tetapi, audit laporan keuangan tidak lagi dibuat setelah
audit untuk program yang didanai Gibbon itu selesai dilakukan. ―Kalok laporan
rutin nggak diaudit, ya di-file sendiri. Bikin laporan sesuai kebutuhan. Kalok
dana khusus saya sendirikan, bikin laporan khusus untuk program itu. Saya
pilah, supaya donaturnya harus tau dana saya tinggal berapa. Yang lain ya
langsung aja.‖
tertentu yang dibiaya pendonor adalah saat kegiatan Right For Orang Utan
uang untuk kegiatan tersebut karena IPPL mengetahui bahwa dana yang
penggunaan uang.
180
―Kayak Right For Orang Utan kemarin orang bilang kita habisnya
hampir 300juta. 100 juta aja nggak nyampek padahal kita keliling
Sumatra itu ya. Itu dananya kita kerja sama dengan IPPL. Dia ngasik
sekitar 50 juta. Itu juga gak ada laporan ke IPPL. Mereka nggak
mintak. Karena mereka tahu nggak mungkin 50 juta itu cukup. Kita
banyak didukung oleh supporter. Tapi tetap kita membuat laporannya.
Tetap…, tapi tidak detil sampai per nota kecil-kecil itu nggak. Jadi
untuk transport kita habis sekian, ini sekian, saya kan punya
catatannya sekian, sekian, sekian.
Bupati di Waikanan dan dukungan juga diberikan oleh para polisi di Sumatra
yang memiliki hobi trail. Komunitas trail di Padang dan Palembang juga
Jambi bernama Pak Yusuf juga sudah menyediakan penginapan bagi para
saat Pak Yusuf sendiri tidak berada di Jambi karena ada keperluan di Jakarta.
―Jadi kita dapat kekuatan dari sana. Jadi kita selalu dijamin di banyak
tempat (SAMBIL TERTAWA). Itu kelebihannya di situ. Ada yang njamu
makan siang, ada yang makan malam. Jadi bisa dibilang pengeluaran
kita bisa kita irit. Kita mungkin tinggal untuk transport, yang betul-betul
perlu yang kita nggak mungkin mintak. Orang IPPL tahu, perjalanan ke
Sumatra nggak mungkin 50 juta. Sama kayak saya pikiran untuk BTN
2.475.000 itu nggak mungkin sebenarnya. Lebih ke arah sana sih.
PROFAUNA lebih banyak seperti itu. Tapi saya tetep bikin laporan.
Misalnya uang yang masuk untuk BTN sekian ya saya keluarnya
sekian juga. Tapi saya gak ada rincian itu keluarnya untuk apa… gak
ada, ya BTN gitu aja. Untuk semua program lain juga gitu‖ (Made).
181
Laporan keuangan yang dibuat dari dulu sampai sekarang adalah
oleh PWC saat audit dana dari Gibbon dan akan diaudit jika pendonor
meminta hal itu seperti dijelaskan Made ―Selama ini selalu begitu. Saya
memang nggak pernah melaporkan di web. Jadi kita keep sendiri. Gak selalu
diaudit. Yang itu pas dana dari Gibbon besar, milyaran. Pendonornya minta
diaudit ya uda. Audit kan harus bayar juga. Kalok nggak, ya nggak.‖
program dan kegiatan yang telah dilakukan lewat media majalah Suara Satwa
―Pendataan itu wajib karena itu jadi laporan kita. Jangan dibayangkan
LSM itu tanpa laporan. Justru kekuatan kita itu di database.
Konsistensi kinerja kita kelihatan di database itu dan itu yang kemudian
dilihat orang. Publikasi kita jelas semua. Sekarang sudah bukan
majalah karena online. Tapi kita selalu punya laporan. Publikasi tiap
tahun pasti ada yang terkait dengan kondisi kekinian. Kalok LSM,
NGO, tidak punya terbitan dan database lha itu pasti plat kuning. Pasti
itu… kalok plat merah laporannya pasti masih lengkap. Kalok kita
begini, Ibu mau tanya mulai kita berdiri mau database anggota,
database kegiatan, publikasi dan sebagainya ada semua‖ (Daniel).
182
adalah seperti kendaraan angkutan umum yang memiliki plat nomor berwarna
kendaraan dengan plat nomor berwarna merah yang dikendarai oleh aparat
PROFAUNA dikatakannya merupakan LSM jenis seperti ini, yaitu LSM yang
memiliki visi dan misi untuk memberikan pelayanan publik dalam bidang
pelestarian hutan dan satwa liar, sehingga pelaporan kepada publik menjadi
PROFAUNA tidak selalu diadakan di dan oleh orang-orang dari kantor pusat.
Di mana pun dan siapa pun yang bertugas sebagai panitia suatu kegiatan,
laporan kegiatan pasti akan dibuat dengan rapi untuk diserahkan kepada
publikasi muncul dari hasil kegiatan yang dilakukan. Rosek meminta Rinda
183
―artikelnya mana?‖ saat representatif Jawa Barat telah selesai melakukan
‖Untuk BTN 225 ribu itu untuk sewa mobil, sewa kamar, terkadang
mereka itu malah tekor sebenarnya. Soalnya untuk rumah pohonnya
itu aja sendiri Rp2.400.000,00 untuk kamarnya. Belum untuk makan,
belum untuk… Ada kadang yang sponsor. Kita memang nggak pernah
laporan detil, kecil-kecil, karena kita tahu sebenarnya uangnya itu
kurang (SAMBIL TERTAWA). Itu supporter kan orang-orang Bandung,
jadi ada 1 sponsornya kasik, cuman saya juga nggak tanya berapa.
Cuma bayangkan aja itu 225ribu, padahal kapasitas rumah pohon
untuk 30 orang, kita kan cuma 16 orang. Padahal kita sewanya harus
semua Rp2.400.000,00. Cumak memang saya nggak pernah mintak
perinciannya karena saya tahu, misalnya nginep di situ aja uda 2,4 juta
sendiri padahal kita masih sewa mobil, bayar sopirnya, trus makan.
Nah...hal-hal seperti itu yang saya nggak mungkin minta periciannya.
Saya pasti malu karena itu pasti kurang. Karena mereka pasti tekor.
Belum kue-kue, mereka pasti sudah keluarkan uang lebih banyak
sebenarnya dari yang didapat itu.
menanyakan kepada Niar apakah dana yang telah ditransfer dari kantor pusat
itu harus dipertanggungjawabkan atau tidak namun jawaban Niar adalah ―ya
184
―Jadi pertanggungjawabannya lebih pada event yang kami
selenggarakan, ini ceritanya, beresnya tanggal segini udah beres ya…,
jadi yang diminta Head Quarter pada kami adalah sejauh mana
pelaksanaan kegiatan, tingkat keberhasilannya, tantangannya, analisis
SWOT-lah ujung-ujungnya gitu‖ (Rinda).
kepada kantor pusat, tetapi sebagai upaya menjaga kredibilitas diri sendiri di
supporter .
dana yang ditransfer dari kantor pusat dan sumbangan dari supporter internal
Jawa Barat. Seorang supporter PROFAUNA dari Jawa Barat yang sedang
yang diberikan oleh supporter untak dana kegiatan BTN itu disebutkan Rinda.
185
segini orang, segini, segini, segini, trus buat tambahan makan siang di
sini karena nggak sempet gini, gini, gini. Jadi dia sudah tau
sebenarnya peruntukannya. Tapi pada pelaksanaannya bersisa, dan
sisanya nggak saya lapor dia jumlahnya berapa, cuman ―sisanya
masuk uang kas yah‖, via Whatsapp, via grup kami gitu.‖
supporter ada yang tanya tentang dana ya saya jelaskan. 225 ribu itu
nggak ini.‖ Hal ini diperjelas oleh Rosek bahwa dia mencita-citakan organisasi
lingkungan dan sosial di Indonesia seperti di luar negeri yang sangat kuat
tidak terikat.
Rinda juga menyatakan ―kalok temen saya malahan gayanya ―ya udahh…,
sukarela, saya pikir begitu.‖ Jadi tidak ada akuntabilitas PROFAUNA kepada
supporter yang telah memberikan donasi kecuali jika supporter tersebut yang
memintanya.
―Kecuali dia menuntut. Kalok biasanya gitu, tapi juarang sekali. Kalok
ada yang nyumbang dalam jumlah besar, pernah kita waktu kita
186
program pelepasan satwa yang di Ireng-Ireng itu kan kita butuh dana
total itu 400 juta, harus pakek helicopter. Kemudian ada supporter kita
yang Inggris, itu dia nyumbang cukup besar, 200 juta berapa gitu. Dia
bilang saya ―tolong nanti bikin laporan, dana itu untuk apa saja.‖ Ya
buat… Tapi kalok ada orang nyumbang 100 ribu, 50 ribu nuntut
laporan kan habis waktu untuk buat, ya bukannya mengecilkan
sumbangan itu. Kita lihat kepantasannya Anda nyumbang. Tapi kalok
laporan keuangan per tahun tetep ada‖ (Rosek).
yang nyuruh diaudit. Kan Gibbon punya program tidak hanya di PROFAUNA,
yaitu di Bali, Jakarta, Malang, PPS (Pusat Pelestarian Satwa) Tegal Alur, PPS
bendahara. Bendahara yang mengecek semua nota dan laporan dari masing-
saya harus buat laporan 6 tiap bulan. Mereka bikin, tapi saya yang ngecek-
ngecek nota sama rekonsiliasinya. Gibbon pertama ndak terlalu ini dia, tapi
―Kata PWC, LSM itu sederhana aja. Uang masuk berapa, keluar
berapa, itu aja. LSM itu karena bukan bisnis kan, laporannya seperti ini
aja, gitu kata orangnya. Jadi dananya masuk berapa, dikeluarkan
untuk apa aja, misalnya operasional berapa, program berapa, ini
187
berapa, saldonya berapa. Itu aja sih. Gibbon itu cuman 1x selama 5
tahun (2001-2005) karena memang dananya besar‖ (Made).
Audit pun dilakukan PWC di akhir masa lima tahun program pemberian dana
sampai saat ini, yaitu relatif cepat karena disesuaikan dengan kebutuhan
―Niar butuhnya berapa ya uda saya kasik, nggak ada anggaran yang
jelas tiap bulannya itu karena dinamikanya itu berkembangnya cepet.
Kadang-kadang itu tiba-tiba ada kasus apa, kita harus demo. Kan
nggak bisa dianggarkan. Jadi ya sudah, langsung..., kita perlu ini ini ini.
Dulu kan dianggarkan ―Lho ini kan nggak ada anggarannya?‖ menurut
Pak Rosek ―sudah ini lebih penting untuk dikerjakan lebih dulu,‖ Nah itu
sudah, langsung… Jadi kita memang bukan yang harus diprogram
mateng, ini…, soalnya seringkali ada keperluan-keperluan mendadak
yang harus segera diatasi.‖ (Made)
188
Institusi yang sampai sekarang rutin menjadi pendonor bagi
konservasi alam dan outbond yang berdiri pada tahun 2003 di desa
―Selama ini pendonor dari P-WEC ya nggak. Karena ini saya donorkan,
kan otomatis saya kelola sendiri dananya. Tapi tiap tahun selalu bikin
laporan untuk PROFAUNA soalnya saya kan juga harus mengingat
kira-kira keperluan berapa, terus dana yang masuk berapa. Trus saya
punya staf berapa kan saya harus ngitung juga ya, dengan
penghasilan sekian, misalkan sumbangannya P-WEC itu biasanya
sekian, jadi saya kan bisa tambah staf atau ndak. Harus dikurangi ato
bagaimana. Saya harus mengelola uang itu harus cukup. Harus tetap
saya bikin laporannya supaya tahu, misalnya ―O.. tahun ini apa aja
programnya, ininya apa‖ itu tetep tahu. Selama ini PROFAUNA terima
dari PWEC berapa selalu ada catatannya.‖
Body Shop, perusahaan kosmetik dari luar negeri. Body Shop tidak
―Kayak the Body Shop itu mereka nggak pernah minta laporan
keuangan, tapi mereka selalu kasik. Tapi kita selalu kirim laporan,
189
tetep detil. Tapi mereka sebenarnya nggak mintak detil laporan. Tapi
mereka hanya untuk apa uangnya, seperti itu… Dan kita program-
programnya kita masukkan ke youtube. Ini dana-dana ini terserah kita
uangnya itu kita mau beli apa itu, di-kasik. Mau kita belikan mobil, kita
belikan sepeda motor, itu terserah PROFAUNA-lah, sing penting itu
berguna. Kan kayak kita beli jip untuk yang di Kalimantan itu dari the
Body Shop. Tapi mereka nggak ―ini kamu belio mobil gitu‖ ndaakkk…
―ini tak kasi uang, terserah kamu mau beli apa…kan yang tahu
kebutuhan organisasi itu kamu.‖
sejak tidak banyaknya donator besar yang mendanai suatu kegiatan tertentu
PROFAUNA dengan dana yang mereka berikan untuk pelestarian hutan dan
harus mendapat gaji tepat waktu sebagai buah kerja keras mereka.
190
mereka sampek nggak gajian itu trus anak istrinya gimana. Saya
mikirnya cumak itu aja sih. Cumak ya lebih ke moral aja. Jangan
sampek saya itu terlambat nggaji. Kalok di muslim kan juga nggak
boleh. Jangan sampek keringat itu, belum habis harusnya sudah
dibayar gitu. Jangan sampek telat-telat gitu karna mereka kan juga
punya tanggungan lain, nggak cumak mereka sendiri. Saya nggak
enak kalok sampek terlambat. Kadang kalok saya bepergian, gaji
mereka saya ajukan, daripada mundur. Kadang mereka gajian tanggal
27, 28, padahal SOP-nya kan tanggal 30. Tapi tanggal 29 saya harus
pergi ke mana gitu ya, ya tanggal 28 itu saya gaji sudah…, biasanya
seperti itu‖ (Made).
mengenai berbagai isu dan kegiatan PROFAUNA baik yang telah dilakukan
supporter seperti yang dikatakan Niar ‖kalok aku ke supporter sih kepingin
kasi info terus ke supporter. Kita sering ada kegiatan di daerah, kalo ada
supporter harus berpartisipasi, ditawari supporternya itu mau ikut apa nggak.‖
―yang ngadain Bandung, tapi yang share info dari sini.‖ Setelah perhitungan
dengan Niar, Niar melaporkan pada Rosek ―uda fix itu 225ribu itu Pak.‖ Rosek
191
bertanya ―itu apa fasilitasnya?‖ Niar menjawab ―penginapan di rumah pohon,
rinciannya ―uda 225 ribu itu, perlu bikin pengumumannya.‖ Informasi tersebut
tertulis penyelenggaraannya.
peringatan hari primata tahun lalu, yaitu tahun 2015, berbagai hal yang dapat
kegiatan kan mereka juga koordinasi ―Mbak, aku mau bikin kegiatan di sini
gitu.‖ ―O iya, nanti butuh apa?‖ Nah itu semuanya masuk ke aku, trus nanti
komunikasi terus sampek hari H.‖ Peneliti juga menerima pesan di Whatsapp
192
pada tanggal 28 Januari 2016 berisi pengumuman peringatan hari primata
di daerah lain.
―Misalnya biasanya kan ada yang masuk berita atau diliput kayak gitu,
biasanya tak share. Trus foto-foto dari mana-mana itu kita kumpulkan.
Trus ada yang bikin video, nah itu kita share juga di website
PROFAUNA. Jadi semua yang partisipasi itu yang lain itu juga ikut tau.
Jadi saling tahu kayak gitu. Trus ya ada orang misalnya di Jateng
―Mbak di Jateng ada nggak yang bikin acara hari primata?‖ ―O, ada di
kota ini, join aja ke situ.‖ Jadi akhirnya tambah banyak yang tahu‖
(Asti).
Kalimantan Timur dan Jawa Barat yang dilakukan pada tanggal 24 Januari
Ulasan mengenai aksi peringatan hari primata yang dilakukan oleh para
diunggah pada hari itu juga sedangkan ulasan lengkap mengenai peringatan
tanggal 11 Februari 2016. Jumlah total event peringatan hari primata adalah
supporter dapat mengetahui berbagai isu pelestarian hutan dan satwa liar di
193
‖Kalo ada posting-an apa, ada komen di bawahnya, saya bales. Di fun
page PROFAUNA cuma admin yang bisa. Di fun page supporter,
semua supporter bisa. Supporter dari Bukit Tinggi yang sering posting
situ, edukasi, ada sesuatu apa gitu posting di situ, buat diskusi‖ (Niar).
Tetapi informasi itu tidak hanya ditujukan kepada para supporter saja, tetapi
juga kepada masyarakat. Hal ini dikatakan Niar ‖misalnya kalo ada kegiatan
apa aja.‖
dan isu terbaru mengenai pelestarian satwa liar dan hutan lewat website
namun staf dan representatif di daerah juga dapat membuat press relase
‖Humas gak ke satu orang. Semua Campaign Officer punya hak untuk
buat Press Release, kemudian dengan persetujuan dari ketua (acc-
nya). Karena PROFAUNA bekerja di banyak tempat di Indonesia, jadi
misalnya ada isu Kalimantan yang kawan-kawan Borneo yang
mengeluarkan Press Release. Cuman biasanya sebelum kita keluar
publish ke media, itu mereka akan mengirim ke sini dulu, seperti apa,
didiskusikan… OK, fix…, sebarrrr… Trus dipublikasikan lewat web dan
jaringan kita di media‖ (Rosek).
mengenai hal itu. Hal ini terjadi berdasarkan pengalaman tidak mengenakkan
terkait tercampurnya isu tersebut dengan berbagai hal lain, yaitu banyaknya
komentar yang tidak relevan karena tidak adanya pemahaman akan isi
tersebar luas. Tidak semua orang dapat memasang sesuatu sendiri di Wall di
194
―karena ada yang jualan, akhirnya kita tutup karena kasihan admin-nya. Tim
kita kecil, harus cepat buka karena ada notifikasinya, itu sampah jadinya. Itu
tutup 2011.‖
―Karena asumsi kita orang daftar jadi supporter itu sudah melalui
saringan, dia peduli. Kalok orang peduli itu sudah satu hati, jadi pasti
dia kalok komen terkait dengan isu itu. Sama kalok psikologi nonton
musik. Yang nonton musik gratis itu macam-macam, bisa berkelahi,
dan sebagainya. Tapi kalok nontonnya mbayar dan memang semua 1
fans gak mungkin ada berkelahi. Kan mereka datang niatnya untuk
menikmati musik itu. Ada musik rock, yang datang ada musik dangdut,
akhirnya ya gak nyambung, kira-kira begitu‖ (Rosek).
komunikasi yang ada seperti nomor telepon, Whatssap, email, dan akun
langsung bersinggungan dengan isu pelestarian hutan dan satwa liar seperti
yang dikatakan Asti ―Kalo misalnya ada orang yang tau ada perdagangan,
perburuan satwa yang dilindungi gitu bisa kontak PROFAUNA, nanti kita
follow up. Itu masuknya ke mbak Niar, tapi aku yang jawab, diforward ke aku.‖
―Ada orang kirim email ―ini ada orang pelihara ini tolong dicek.‖
Padahal nggak tau itu jenis ular apa, ya harus dicek dulu. Kadang ada
orang email protes-protes gitu ―saya nggak setuju ada orang jual ini,
ini, ini.‖ Ternyata yang dia protes itu yang nggak dilindungi, ya kita
harus njelaskannya gimana gitu, kan kayak musang itu kan masih
195
susah kan. Orang kan masih pro kontra kan, sementara nggak
dilindungi. Ya harus ngasih pengertiannya itu, ya harus hati-hatilah
bahasanya gimana. Jadi mesti update ilmu sama info jadinya. (Asti)
8.5 Ikhtisar
rekening Bank atas nama PROFAUNA. Dana di bank tersebut hanya bisa
juga dapat diadakan di berbagai daerah, tidak di kantor pusat, namun semua
penerimaan uang selalu masuk ke kantor pusat dan kantor pusat yang akan
telah diberikan kepada LSM. Hal ini adalah sesuatu yang harus dalam
dicatat dan dilaporkan oleh LSM yang disesuaikan dengan kondisi. Kondisi
yang dimaksud di sini adalah adanya permintaan dari pendonor untuk diberi
196
PROFAUNA daam melakukan kegiatan pelestarian satwa liar dan hutan.
telah dilakukan PROFAUNA. Akuntabulitas LSM dalam hal ini dilakukan lewat
197
BAB IX
9.1 Pengantar
Bab ini merupakan sintesa dari temuan dalam penelitian ini yang telah
LSM.
buat atau fiktif. Nilai kejujuran ini pula yang membuat PROFAUNA selalu
Nilai kejujuran yang dipegang teguh oleh pendiri dari sejak awal berdirinya
dalam hal penerimaan dana dari pihak lain guna pelaksanaan kegiatan rutin
ataupun insidentil.
198
suatu kesadaran bahwa visi dan misinya tidak akan dapat terpenuhi tanpa
akuntabilitas. Hal ini berarti akuntabilitas tidak akan tumbuh tanpa adanya
dari fondasi yang berakar, batang utama sebagai penopang, dan carang
strategi yang tumbuh di atasnya dengan nilai yang terkandung berupa getah
yang mengalir di dalamnya. Ada suatu proses yang terjadi dalam waktu yang
tampak seperti pohon dengan dasar yang kuat, batang dan carang yang
199
Gambar 9.1 Konstruksi Akuntabilitas LSM
200
kegiatan PROFAUNA sebagai suatu organisasi yang memiliki kantor pusat,
akuntabilitas kepada lingkungan sesuai visi dan misi LSM untuk melestarikan
hutan dan satwa liar. Strategi berswadaya dengan sistem supporter dan
dalam penggunaan sumber daya yang telah diperoleh dari para anggota.
setiap kegiatan yang telah diprogram bersama staf dan representatif. Strategi
201
program besar sebagai payung dalam melakukan kegiatan dan strategi
kandungan nilai-nilai tertentu di dalamnya yang akan dijelaskan satu per satu
berikut ini.
pelaksanaan segala aktivitas pelestarian hutan dan satwa liar sebagai suatu
ibadah, serta sistem yang sakleg atau konsisten sesuai visi dan misi
terkandung dalam strategi menjaga alam. Strategi jaga alam mengandung visi
dan misi PROFAUNA untuk pelestarian hutan dan satwa liar. Hal ini dilakukan
diberikan oleh Tuhan, namun tetap ada prioritas fokus, yaitu isu pelestarian
hutan dan satwa liar. PROFAUNA tidak ingin menjadi organisasi supermarket,
yaitu organisasi yang mengurus semua hal agar tetap eksis di mata publik.
Pelestarian hutan dan satwa liar tersebut tidak harus dilakukan dengan
hutan dan satwa liar tidak hanya dilakukan di kawasan yang berdekatan
Hal-hal kecil pun akan menjadi berarti jika dilakukan, tidak hanya dikatakan.
dipegang teguh oleh para pendiri dan dituangkan dalam berbagai aturan
202
yang bentuknya bisa bermacam-macam. Kekonsistenan atau sistem yang
menjadikannya eksis.
hutan serta satwa liar pada khususnya dianggap oleh para anggota LSM
sebagai ibadah kepada Sang Pencipta sehingga tidak ada pamrih berupa
keinginan medapatkan ucapan terima kasih atau pengakuan dari orang lain.
203
Anggota atau supporter memberikan support kepada PROFAUNA
dapat melakukan berbagai tindakan pelestarian hutan dan satwa liar dengan
cara terjun secara langsung ke kawasan konservasi. Pihak yang tidak bisa
terjun langsung dalam kegiatan pelestarian hutan dan satwa liar di area
ini dilakukan secara saweran, yaitu dalam suatu sistem kekeluargaan dan
dan satwa liar karena merasa menjadi anggota suatu keluarga besar LSM
pihak menjadi suatu hal yang penting untuk dilakukan agar tujuan organisasi
204
dapat dicapai, baik secara umum atau global maupun secara khusus untuk
hutan dan satwa liar yang terjadi di Indonesia. Hal ini sangat penting
mengingat bahwa isu-isu pelestarian hutan dan satwa liar selalu akan
berbagai isu dan aktivitas rutin untuk pelestarian hutan dan satwa liar. Rapat
dalam setiap tugas yang telah diembannya berkaitan dengan sumber daya
yang dicapai. Rapat tahunan juga dilakukan sebagai upaya koordinasi antar
205
Strategi mengendalikan pengelolaan dana dengan sistem satu pintu
informasi. Satu pintu dalam hal penerimaan dan pengeluaran uang disertai
Hanya kantor pusat yang dapat menerima dan mengeluarkan uang. Berbagai
untuk kegiatan tersebut harus sudah disetujui oleh ketua. Sistem satu pintu
penyelewengan uang yang rawan terjadi jika ada banyak tangan yang dapat
memegang uang.
hutan dan satwa liar. Setiap penerimaan dan pengeluaran uang disertai
disertai dengan bukti transaksi jika memang hal tersebut tidak memungkinkan
masyarakat lokal dan alam sekitar yang tidak dapat dipastikan dengan
dalam hal ini sangat berkaitan erat dengan faktor kejujuran para staf dan
206
yang memberikan wewenang atas pemakaian sumber daya organisasi yaitu
daya pada LSM secara sukarela, namun hanya jika pendonor yang
akuntabilitas kepada pendonor. Hal ini juga berkaitan erat dengan faktor
secara khusus sesuai visi dan misi LSM yang bersangkutan. Akuntabilitas
kegiatan yang dilakukan LSM sesuai dengan visi dan misinya untuk
dalam sistem satu pintu, yaitu hanya kantor pusat yang dapat melakukan
publikasi lewat berbagai media yang ada. Beberapa staf berwewenang untuk
mengunggah tulisan mengenai kegiatan pelestarian hutan dan satwa liar yang
207
dilakukan oleh PROFAUNA maupun isu terkait di masyarakat lokal, namun
pelestarian hutan dan satwa liar yang sedang terjadi di kantor cabang atau
Kantor pusat, dalam hal ini adalah ketua, harus terlebih dahulu mengetahui isi
tulisan yang dipublikasikan tersebut untuk dapat direvisi terlebih dahulu atau
dimulai dari fondasi yang berakar, batang utama sebagai penopang, dan
carang strategi yang tumbuh di atasnya dengan nilai yang terkandung berupa
waktu yang tidak cepat hingga konstruksi tersebut tampak wujudnya seperti
usia yang cukup dewasa bagi sebuah LSM mengingat cukup banyaknya LSM
yang datang dan pergi di Indonesia. Usia dewasa itu juga dibarengi dengan
kiprah yang nyata dalam bidang pelestarian hutan dan satwa liar di Indonesia.
208
dengan akuntabilitasnya. Value tersebut merupakan keunikan yang dimiliki
LSM PROFAUNA yang menjadikan LSM ini bertahan hingga sekarang seperti
―Tapi ya independensi ini memang hal yang bisa dijual banget sih.
Saya ngomongnya orang komunikasi ya. Bisa dijual banget, bisa dijual
banget untuk mencari massa, bisa dijual banget untuk menunjukkan
identitas lembaga, bisa dijual untuk menentukan daya tawar kita. Jadi
saya sepakat banget dengan independensi‖ (Rinda).
masyarakat dan hal ini akan membuat sebuah LSM eksis dan dapat
strategi menjaga alam. Misi yang selalu diusung PROFAUNA adalah menjaga
209
kelestarian hutan dan satwa liar. Ini merupakan suatu bentuk akuntabilitas
memprioritaskan fokusnya pada dua isu, yaitu kelestarian satwa liar dan
hutan. Misi tersebut dijalankan dengan tidak hanya berdiam diri tetapi dengan
menciptakan suatu perubahan. Segala hal untuk melestarikan satwa liar dan
hutan tersebut dilakukan sebagai suatu ibadah kepada Tuhan yang telah
strategi menjaga alam ini dilakukan secara konsisten dari awal berdiri hingga
―Nggak boleh kita terima dari pemerintah. Sejak awal, sejak 20 tahun
lalu, 1 rupiah pun nggak pernah kita terima. Justru kita yang kasik
pemerintah. Kalok kasik kita nggak papa, menerima nggak boleh.
Misalnya, program terbaru Suaka Margasatwa di JawaTimur, kita kasik
dalam bentuk barang dan kendaraan operasional ke pemerintah. Kita
sumbang…., tapi kita nggak boleh terima. Itu sebabnya pemerintah
yang bekerja di bidang konservasi itu sangat respect kepada kita
karena mereka tau persis kita nggak pernah meminta, malah memberi,
jadi mereka malu. Jadi karena mereka malu, ketika ada sesuatu yang
PROFAUNA protes disambut dengan baik, didengar‖ (Made).
walaupun banyak tawaran yang datang dari berbagai perusahaan besar untuk
210
memberikan sumber daya kepada PROFAUNA. Dana tersebut ditolak
mereka report ke kita, laku sekian, uang sekian, jadi kalok di Body Shop itu
satu LSM yang mendapat donasi dari perusahaan tersebut hingga sekarang.
Cara pemberian donasi adalah dengan membuat sejenis lip balm yang
didonasikan untuk tiga LSM. Pembeli lip balm tersebut diberi koin untuk
adalah salah satu dari ketiga LSM tersebut sementara dua LSM lainnya
211
The Body Shop memberikan dana kepada PROFAUNA bukan karena
sendiri tidak asal menerima donasi dari pihak luar ini. Made juga mengatakan
―Organisasi luar itu bilang ―saya punya uang sekian, kamu ada program apa
yang bisa saya danai dengan uang?‖ Mereka tau PROFAUNA sendiri.
Mereka tahu betul apa yang kita kerjakan sesuai dengan program apa yang
kita uda ajukan.‖ Proses masih berlanjut dengan wawancara dengan pihak
the Body Shop sebagai proses seleksi karena PROFAUNA harus memastikan
mengetahui prinsip bisnis the Body Shop yang bagus. Pertama, mereka harus
pantas sehingga produk dijual dengan harga yang tidak murah karena juga
pembuatan, bahan dan sebagainya tidak boleh merusak lingkungan dan non-
―Founder mereka dari Inggris itu. Jadi prinsip bisnis mereka Bagus
sekali perusahaan ini, jadi akhirnya kita mau. Jadi kalok mau jadi
donator diseleksi, gak bisa sembarang kasi, jangan cuma buat cari
nama. Tapi perusahaan ini profit terus tinggi karena dia mengedukasi
konsumen, bahwa memang kita harus membayar tinggi untuk
lingkungan. Konsumen-konsumen yang sudah high class, ekonomi
sudah stabil itu beli itu. Ya mungkin untuk di Indonesia itu beli itu untuk
212
gengsi gitu kan, tapi kalok di luar mereka beli karena mereka peduli
lingkungan‖ (Rosek).
baik dari luar maupun dari dalam, yaitu dari supporter, kepada PROFAUNA
didapat oleh LSM dan keberlanjutan pertumbuhan organisasi LSM dari aspek-
sendiri di samping dana yang didapat dari pendonor di luar PROFAUNA. Para
213
sendiri. Sistem supporter disertai saweran atau kegotongroyongan untuk
masing-masing supporter.
penggunaan dana. Hal ini terjadi karena mereka mengetahui bahwa dana
mereka danai itu sehingga pada akhirnya laporan yang mereka minta
publik, yaitu kepada masyarakat umum, maka legitimasi yang dimiliki LSM
bernilai penting bagi kelangsungan hidup LSM. Operasi LSM tidak bertujuan
214
untuk mencari laba, maka LSM beroperasi dengan adanya support atau
utama LSM untuk dapat terus melakukan aktivitas sesuai dengan visi dan
keberlanjutan LSM. Hal ini terjadi karena jika para pendonor percaya, mereka
dahulu dalam suatu rapat tahunan dengan mengacu pada suatu payung
program yang telah direncanakan tersebut namun hal-hal lain yang secara
insidentil muncul tetap dapat dilakukan asalkan tidak keluar dari payung yang
yang baik di antara kantor pusat dan representatif serta ketua dan staf
215
9.5 Ikhtisar
yang terdiri dari menjaga alam, berswadaya dengan sistem supporter dan
Berbagai strategi itu dapat dilakukan dengan berdasarkan nilai kejujuran dan
tercipta melalui suatu proses dan secara keseluruhan telah menjadi suatu hal
atau akar nilai kejujuran dengan independensi sebagai batang utama dengan
satu pintu. Nilai-nilai berupa prioritas fokus pada isu pelestarian satwa liar dan
pelaksanaan segala aktivitas pelestarian hutan dan satwa liar sebagai suatu
mengandung nilai jaringan orang dalam yang bekerja sesuai passion masing-
216
digunakan untuk penerimaan dan pengeluaran uang serta satu pintu dalam
pemberian informasi.
oksigen dan warna hijau alami yang baik untuk kesehatan manusia. Adanya
akar pohon yang kuat menancap di tanah juga menjadi penahan air atau
praktik negatif LSM yang mungkin timbul karena tidak adanya pengendalian
dari stakeholders.
217
BAB X
10.1 Pengantar
dalam pengelolaan atas sumber daya yang sudah diberikan dan dikuasai,
pihak yang telah memberikan amanah (principal) yang memiliki hak atau
218
Istilah akuntabilitas seringkali dikaitkan dengan akuntabilitas keuangan,
pengelola keuangan yang diberi wewenang serta tanggung jawab dalam hal
tersebut (Kaban dan Ginting, 2010). Hal ini dapat dilakukan oleh entitas
di antara Friedrich (1940) dan Finner (1941). Hal ini terjadi karena munculnya
dan moralitas atau nilai- nilai personal di sisi yang satu dengan adanya
keharusan untuk menuruti perintah dari pihak yang disebut „Political Masters‟
219
geometri– yang menyatakan suatu metafora atas kesenjangan inheren dari
sebuah kata yang tidak dapat dengan mudah diterjemahkan ke dalam kata-
kata, berkaitan dengan lintas konteks dan kultur. Artinya, akan menjadi lebih
berkaitan dengan cara menjelaskan tanggung jawab atau wewenang itu (Fikri,
jawab kepada pihak yang mempercayakan tanggung jawab itu. Hal ini berarti
orang yang diberi tanggung jawab; dan pengelola merupakan jantung dari
definisi akuntabilitas. Salah satunya adalah The World Bank (2004) yang
sebagai berikut.
220
Akuntabilitas LSM dapat diukur secara umum melalui transparansi,
organisasi, serta apakah dana yang diterima digunakan sesuai tujuan (Gray
et al., 2006). Kovach et al. (2003) menyatakan dua dimensi penting dalam
keterbukaan LSM.
akuntabilitas yang dipraktikkan LSM. Kelima hal itu adalah reports and
pertanggungjawaban dana yang dibuat secara berkala. Sifat dan bentuk dari
laporan ini dapat bervariasi tergantung pada sifat proyek yang didanai.
Keinginan dari pendonor juga mempengaruhi bentuk dan sifat laporan ini.
dana untuk program selanjutnya. Evaluasi ini juga dipakai guna mengukur
kemajuan staf LSM sesuai dengan tujuan dan misi program. Staf dapat
221
untuk masyarakat berupa pertemuan, survey, dan dialog formal dengan
standar atas perilaku dan kinerja sekaligus guna memperbaiki citra LSM
sendiri atas skandal publik. Hal ini berkaitan dengan integritas dan proses
kinerja sosial dan perilaku etis, dan pelaporan, terutama melalui dialog
keempat mekanisme yang lain. Audit sosial ini dapat memberikan pandangan
bagi masyarakat dan pendonor untuk perkembangan misi dan tujuan LSM
LSM menjadi hal yang sulit karena tujuan LSM bukanlah untuk mencari laba
yang utama.
222
pembuatan perhitungan semua properti yang dimiliki oleh pemilik properti
buku yang disebut ‗Buku Perhitungan‘ (Domesday Books). Buku ini mencatat
benda-benda atau apa saja yang menjadi kekuasaan raja, termasuk sumpah
setia para pemilik lahan kepada raja atau penguasa (Dubnick, 2007: 11-13).
(subject) atau di antara forum dan aktor (Bovens, 2008:8). Hal ini dalam
keuntungan maksimum. Premis dari teori ini adalah individu, yaitu principal,
individu lain, yaitu agent (Fikri, 2010). Hal ini sangat jelas terlihat dalam dunia
bisnis. Pihak yang memiliki sumber daya atau principal memberikan tanggung
keuntungannya.
informasi akan penggunaan sumber daya yang telah mereka berikan dan
semua capaian perusahaan. Hal ini dapat sangat dimengerti karena dunia
agent dalam mengelola sumber daya yang mereka berikan yang tercermin
223
dalam aktivitas perusahaan sebagai evaluasi sekaligus pijakan untuk
antara agent dan principal saat principal tidak mengetahui secara pasti
apakah yang dilakukan agent sesuai dengan keinginannya atau tidak (Fikri,
2010).
untuk memperoleh penjelasan dari agent dan hak memberikan sangsi jika
dengan akuntabilitas juga muncul saat teori keagenan diterapkan dalam LSM
sebagai principal tetapi karena tujuan LSM yang tidak mencari keuntungan
224
tercapai. Keempat, LSM akuntabel kepada banyak principal seperti
pendonor, klien, dan agen lain yang berhubungan (Bogart, 1995) dan menjadi
lebih kompleks lagi saat LSM memiliki hubungan dengan pendonor dari luar
tidak tepat.
adanya asimetri tujuan antara principal dan agent dikemukakan Fikri (2010).
dilakukan dengan cara memberi reward kepada agent agar bekerja secara
yang berhubungan dengan pihak lain atau stakeholders (Fikri, 2010) padahal
tidak hanya dipengaruhi banyak principal dan banyak kepentingan, tetapi juga
225
10.4 Pemahaman Akuntabilitas LSM dari Sudut Pandang Teori
Stakeholders
merupakan suatu hal yang perlu dan harus dimiliki setiap perusahaan. Hal ini
menjadi sesuatu yang penting bagi setiap organisasi yang ingin tetap
Hal ini sesuai dengan teori stakeholder, yaitu agent disewa principal
tidak hanya dituntut untuk bertanggung jawab kepada pihak principal saja
tetapi lebih luas meliputi masyarakat yang terlibat (Power, 1991; Goddard
2004). Teori stakeholder menyatakan bahwa agen dituntut untuk tidak hanya
bertanggung jawab pada pihak principal (pendonor), tetapi lebih luas lagi
226
(Suwardjono, 2005: 575). Alam (2004) juga menyatakan bahwa tujuan
ekonomi dan menunjukkan apa yang telah dilakukan oleh manajemen, atau
pihak internal, pemerintah, dan juga masyarakat. Semua pihak yang berkaitan
juga memiliki hubungan dan tanggung jawab sosial. Kegiatan organisasi akan
227
Pendonor
LSM
Pemerintah Masyarakat
entitas untuk melaporkan berbagai upaya yang telah dilakukan dan hasil yang
1. Akuntabilitas.
2. Manajemen.
3. Transparansi.
Hal ini berarti memberikan informasi keuangan secara terbuka dan jujur
228
atas pertanggungjawaban di dalam pengelolaan sumber daya yang
perundang-undangan.
pelaporan tertentu dan apakah ada asumsi bahwa generasi yang akan
Sebuah LSM juga dikatakan akuntabel jika LSM itu bersedia menampung
kegiatan yang telah dilakukan melalui website atau koran, membuat catatan
229
Standards No. 117: Financial Statement of Not-for-Profit Organization (FAS
digarisbawahi.
para manajer dari organisasi non bisnis. Keempat, manajer organisasi non
stakeholders (Abidin dan Rukmini, 2004: 6). Begitu juga dengan beberapa
akuntabilitas mereka, bahkan kerangka hak dan tanggung jawab LSM hanya
230
menghasilkan solusi teknis yang sempit dan seringkali tidak mencerminkan
sesuai dengan visi dan misi yang diperjuangkan LSM. Akuntabilitas LSM
terbangun dengan dasar nilai kehidupan yang berakar semakin kuat dan
dalamnya.
berbagai kegiatan sesuai dengan visi dan misi LSM, termasuk sebagai dasar
pihak lain.
tindakan nyata untuk menjaga alam sebagai suatu ibadah kepada Tuhan,
Sang Pencipta alam semesta tempat tinggal makhluk hidup. Hal ini
231
menunjukkan nilai ke-Tuhan-an dalam mempraktikkan akuntabilitas.
Hal ini sesuai dengan apa yang dikatakan Silvia dan Ansar (2011)
sebenarnya memiliki cakupan yang luas, bukan hanya secara ekstern, tapi
internal mereka, muncul sebagai hal yang paling penting dalam memahami
adalah bersifat sosial dan bertempat di hati dan pikiran masyarakat yang
232
Akuntabilitas yang mengandung nilai-nilai kemanusiaan dan berke-
Tuhan-an perlu diterapkan oleh setiap LSM mengingat bahwa LSM terkait
sehingga pihak-pihak lain atau stakeholders yang terlibat dengan LSM secara
dalam hal ini menjadi kurang tepat karena tujuan LSM adalah untuk
(Donaldson dan Preston, 1995; Suwardjono, 2005: 497; Fikri, 2010), sehingga
agen dituntut untuk tidak hanya bertanggung jawab pada pihak principal
2003: 20), sehingga tidak ada alasan untuk memercayai bahwa pihak
233
beberapa tulisan dan penelitian sebelumnya yang mengindikasikan bahwa
Moore, 2001, Gibelman dan Gelman, 2001) sehingga pada akhirnya teori
keagenan dan teori stakeholder akan memiliki tujuan akhir sama, yaitu
10.6 Ikhtisar
dan hak memberikan sangsi jika agent tidak memenuhi keinginan principal.
234
BAB XI
PENUTUP
11.1 Pengantar
yang beraktivitas untuk mencapai visi dan misinya yang berkaitan dengan
yang seharusnya tidak mengharapkan imbalan berupa uang atau laba. Ada
aktivitasnya.
disertasi ini. Bab ini diawali dengan ulasan mengenai simpulan atau hasil
implikasi hasil penelitian dan keterbatasan yang ada dalam penelitian ini.
11.2 Simpulan
pengelolaan dana dengan sistem satu pintu. Masing-masing dari strategi itu
235
Bermula dari strategi menjaga alam, LSM melakukan akuntabilitas ke
lingkungan dengan prioritas pada dua isu, yaitu pelestarian satwa liar dan
dan misi LSM menjadi suatu ibadah kepada Tuhan dan dilakukan dengan
strategi ini.
baik antara staf, pendiri, dan supporter serta antara kantor pusat dan cabang
dasar nilai kejujuran dan independensi yang dimiliki oleh LSM. Kejujuran
yang dapat berdiri jika tidak dilandasi oleh kejujuran mengingat bahwa tidak
ada indikator yang jelas atau baku mengenai kinerja atau keberhasilan
236
aktivitas LSM atau organisasi non-profit. Independensi menjadi tiang
akuntabilitas LSM sebab visi dan misi LSM mengusung kepentingan publik,
LSM seperti pohon dengan batang yang kuat yang bertumbuh di atas dasar
pengelolaan dana dengan sistem satu pintu dengan nilai yang terkandung di
Hasil penelitian ini berimplikasi secara teoritis dalam dua hal. Pertama,
yang digali dari dasar nilai kehidupan manusia yang perlu dipelihara.
237
atau angka-angka seperti yang banyak dilakukan selama ini, namun ada
dalam pengembangan ilmu akuntansi sektor publik. Kedua, hasil penelitian ini
terkandung di dalamnya.
praktisi LSM untuk menerapkan akuntabilitas dalam LSM yang didasari nilai-
nilai ke-Tuhan-an juga perlu diterapkan LSM. Bagaikan pohon rindang yang
sejuk akibat oksigen dan lebatnya daun berwarna hijau alami yang
menjadi suatu faktor yang penting dalam menjaga keberlanjutan LSM. Seperti
akar pohon yang kuat menancap di tanah yang dapat menjadi penahan air
238
negatif LSM yang mungkin timbul karena tidak adanya pengendalian dari
stakeholders.
kehidupan sosial. Hal ini berarti bahwa LSM merupakan aset negara karena
Informan kunci tersebut adalah para pendiri, staf, dan anggota sekaligus
239
LSM ini memiliki beberapa representatif di berbagai kota dan pulau
dan tenaga yang dimiliki peneliti juga menyebabkan penelitian tidak dilakukan
di semua representatif yang dimiliki LSM ini, tetapi hanya di satu representatif,
berfokus pada satu LSM saja yang telah menerapkan konsep akuntabilitas
mengenai akuntabilitas LSM berikutnya dapat dilakukan pada lebih dari satu
LSM.
240
DAFTAR PUSTAKA
Amaliah, T.H. 2014. Konsep Penetapan Harga Jual Papalele Dalam Lingkup
Nilai-Nilai Budaya Masyarakat Maluku. Disertasi. Program Doktor Ilmu
Akuntansi. Universitas Brawijaya. Malang.
Berg, B.L. 2004. Qualitative Research Methods for the Social Sciences (5 th
ed.). Allyn and Bacon. Boston.
241
Polity Press. Cambridge.
Bromell, D. 2012. Creating Public Value in the Policy Advice Role. Policy
Quarterly. Vol. 8, No. 4 November 2012, 18-22.
Bukh, P.N. dan Jensen, I.K. 2008. Intellectual Capital Statements In The
Danish Utility Sector: Materialisation And Enactment. Journal of Human
Resource Costing & Accounting. Vol. 12, No. 3, 148-178.
Carnegie, G.D. dan West, B.P. 2005. Making accounting accountable in the
public sector. Critical Perspective on Accounting. Vol 16, 905-28.
Chandoke, N. 2002. The Limits of Global Civil Society. Global Civil Society
2002. Oxford University Press. Oxford, 35-53.
Dixon, R., Ritchie, J., dan Siwale, J. 2006. Microfinance: Accountability From
the Grassroots. Accounting, Auditing, and Accountability Journal.
Vol.19, No.3, 405-427.
242
Dubnick, M. J. 2002. Seeking Salvation for Accountability. Paper presented at
Annual Meeting of the American Political Science Association, Boston.
August 29-September 1, 2002 .
243
Garfinkel, H. 1967. Studies in Ethnomethodology. Prentice-Hall, Inc. New
Jersey.
Gray, R., Bebbington, J., and Collison, D. 2006. NGOs, Civil Society
and Accountability: Making the People Accountable to Capital,
Accounting, Auditing, and Accountability Journal. Vol.19, No.3I,319-48.
Hewitt, J.A. dan Brown, D. K. 2000. Agency Cost in Environmental Not for
Profit. Public Choice. No 103, 163-183.
Jensen, M.C. dan Meckling, W.H. 1976. Theory of the Firm: Managerial
Behaviour, Agency Cost, and Ownership Structure. Journal of Financial
Economics. October 1976, Vol. 3, No. 4, 305-360.
Kavanagh, S. 2014. Defining and Creating Value for the Public. Government
Finance Review. October 2014, 57-60.
244
Konsil LSM Indonesia. 2014. Standar Dasar Akuntabilitas LSM. Sekretariat
Konsil LSM Indonesia. Jakarta Selatan.
Kovach, H., Neligan C., dan Burall, S. 2003. Power Without Accountability.
Executive Summary of the Global Accountability Report 1. One World
Trust.
Lambell, R., Ramia, G., Nyland, C.; and Michelotti, M. 2008. NGOs and
International Business Research: Progress, Prospects and Problems.
International Journal of Management Reviews. Vol. 10, No. 1, March
2008, 75-92.
Lehman, G. 1999. Disclosing new world: a Role for social and Enviromental
Accounting and Auditing. Accounting Organizations and Society Vol.
24, No.3, 217-242.
Miles, M.B. dan Huberman, A.M. 1992. Analisis Data Kualitatif terjemahan T.
R. Rohidi. UI Press. Jakarta.
245
Miles, M.B. dan Huberman, A.M. 1994. Qualitative Analysis: An Expanded
Sourcebook (2nd ed.). Sage. Thousand Oaks, CA.
Moleong, L.J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. PT Remaja Rosdakarya.
Bandung.
Niven, P.R., 2003. Balanced Scorecard Step by Step for Government and
Nonprofit Agencies. John Wiley & Sons Inc. New Jersey.
Pulu, L. 2014. Potret Praktik Tata Pengurusan Internal dan Prinsip-prinsip Etik
di LSM, Studi Kasus Hasil Assessment 18 Anggota Konsil LSM
Indonesia. Jurnal Akuntabilitas Organisasi Masyarakat Sipil, Edisi 2.
Februari – Juni 2014, 46-47.
246
PROFAUNA. 2009. Tingkatkan Spiritual Sambil Belajar di Alam. Suara Satwa
Volume XIII/ No 2/ April-June 2009. Malang.
Salim, A. 2006. Teori & Paradigma Penelitian Sosial Edisi kedua. Penerbit
Tiara Wacana. Yogyakarta.
247
Organisation Performance and Accountability – Beyond the Magic
Bullet. Earthscan. London.
Teegan, H., Doh, J., dan Vachani, S. 2004. The Importance of Non
Governmental Organization (NGOs) in Global Governance and Value
Creation: An International Business Research Agenda. Journal of
International Business Studies, Vol. 35, No. 6, 463-83.
Weinberg, M.L. dan Lewis, M.S. 2009. The Public Value Approach to
Strategic Management. Museum Management and Curatorship Vol 24,
No. 3, 253-269.
http://hukum.kompasiana.com/2011/04/16/saksi-kejahatan-aktivis-lsm-
356150.html diakses tanggal 2 Januari 2015
http://www.tempo.co/read/news/2013/01/31/058458067/NGO-Cenderung-
Berebut-Dana-Donatur-Bencana diakses tanggal 2 Januari 2015
248
GLOSARIUM
Kata Penjelasan
abis habis
acc persetujuan
ae saja
aja saja
ancur hancur
apain apakan
arep harap
ato atau
bales balas
banget sangat
bareng bersama
bawak, mbawak bawa
belio belilah
bener benar
bersih jujur
bikin buat
buyar selesai, bubar
carane caranya
catet catat
cepet cepat
cepetan cepatlah
cobak, coba seandainya
crita cerita
cumak, cuman, mek hanya, cuma
dadakan mendadak
dalem dalam
dapet dapat
dateng datang
deh istilah untuk menyatakan suatu penekanan
deket dekat
denger dengar
diabaiin diabaikan
diarahin diarahkan
dicancang diikat
diem diam
dikapakne diapakan
dikit sedikit
ditambahin ditambahkan
ditambai ditambahi
ditransferin ditransferkan
249
Kata Penjelasan
dodolan menjual
dong istilah untuk menyatakan suatu penekanan
duit uang
e, ne nya
emang memang
embel-embel hal lain yang menyertai
entong sendok nasi
gakpapa tidak apa-apa
garap kerja, buat
gede besar
gepuk pukul
gimana bagaimana
gini begini
gitu begitu
gontok pukul
habis baru
harusnya seharusnya
ijo hijau
ilang hilang
isa bisa
iso bisa
itungan hitungan
iyo iya
jalan dilakukan
jugak juga
kademen kedinginan
kali mungkin
kalok kalau
kan, ta, to istilah untuk menyatakan suatu penekanan
karna karena
kasarannya singkatnya
kasi, kasik, ngasik beri
kasiono berilah
kayak. Koyok seperti
kebawak terbawa
kecekluk keseleo
kemahalen terlalu mahal
kepakek terpakai
kepegang terpegang
kepingin ingin
kepleset terpeleset
kerasa terasa
250
Kata Penjelasan
kerasan betah
kerjain dikerjakan
keseringan sering
ketemu bertemu
keteteran tidak mampu
kok mengapa, istilah untuk menyatakan suatu penekanan
kontak hubungan, menghubungi
korup korupsi
lagi sedang
lah istilah untuk menyatakan suatu penekanan
lapo berbuat apa
laporin melapor
laporo laporlah
lobi mengusahakan tercapainya tujuan
mah istilah untuk menyatakan suatu penekanan
malah istilah untuk menyatakan suatu penekanan
malahan malah
males malas
mangkanya, makanya jadi
masak betulkah
masio walaupun
mateng matang
mbayar membayar
mbuat membuat
melok ikut
mending lebih baik
mintak minta
mlebu masuk
motoi memfoto
muter mutar
nah, lhoo, lah istilah untuk menyatakan suatu penekanan
nambahi, tambahi menambahkan
nantik nanti
narik menarik
narsis ingin tampil di muka publik
nawari menawarkan
ndadak mendadak
ndak tidak
ndampingin mendampingi
nek kalau
ngadain mengadakan
ngadu mengadu
251
Kata Penjelasan
ngajak mengajak
ngajukan mengajukan
ngaku mengaku
ngambil mengambil
ngandalin mengandalkan
nganggur menganggur
ngapain ada apa
ngaruh berpengaruh
ngasih memberi
ngatasi cukup
ngebiayain membiayai
ngecek mengecek
ngelaporin melaporkan
ngeluarin mengeluarkan
ngepoin ingin tahu
ngerasa merasa
ngerusak merusak
ngetik mengetik
nggaji menggaji
nggak, gak tidak
ngganggu mengganggu
nggantinya menggantinya
nggowo membawa
ngikuti mengikuti
nginep menginap
ngirim mengirim
ngomongnya bicaranya
ngomongo bicaralah
ngrepoti merepotkan
ngurus mengurus
ngurusin mengurusi
niatan maksud
nih istilah untuk menyatakan suatu penekanan
njamu menjamu
njelimet susah dimengerti
ntar nanti
nuntut menuntut
nyampe, sampe sampai
nyante santai
nyesel menyesal
nyetak mencetak
nyumbang menyumbang
252
Kata Penjelasan
nyuruh menyuruh
nyusun menyusun
nyuwun membawa di atas pundak
oleh dapat
onok ada
onoke adanya
opo apa
pakek, pake pakai
papa apa-apa
pas waktu
penginepan penginapan
pinginnya, pingin ingin
pinter pintar
piro berapa
plus tambah
punyak punya
rame ramai
rangkep rangkap
rek istilah untuk menyatakan suatu penekanan
ribet repot
ringkes ringkas
sa'enake seenaknya
sak se
saktipruk banyak sekali
sama dengan, oleh
sapa siapa
sedakoh sedekah
sek sebentar, masih
sempet sempat
seneng senang
sih, seh istilah untuk menyatakan suatu penekanan
sing yang
soalnya, soale karena
sowan bersilaturahmi
spaneng keadaan tertekan
sukanya suka
susuk kembali
ta istilah untuk menekankan suatu pertanyaan
tak saya
tanyak bertanya
taon tahun
tau-tau tiba-tiba
253
Kata Penjelasan
tekor rugi
temen teman
terjemahin menerjemahkan
tertwawain tertawakan
tetep tetap
to istilah untuk menyatakan suatu penekanan
tok saja
trus lalu
tu, tuh itu
tuh istilah untuk menyatakan suatu penekanan
turunin diturunkan
tutupo tutuplah
udah, uda sudah
ujung-ujungnya akhirnya
usahain usahakan
walo walaupun
wes sudah
wingi kemarin
wong orang; istilah untuk menyatakan suatu penekanan
woro-woro mengumumkan
yak apa bagaimana
yo ya
254
Lampiran 1. Analisis Indeksikalitas dan Refleksivitas Strategi Berswadaya
dengan Sistem Supporter dan Saweran
255
Rosek cari ke termasuk kita yang cari dananya, cari ke
pendukung- pendukung-pendukung kita. Jadi di
pendukung lapangan tidak terbebankan cari dana.
kita Jadi di lapangan ya bekerja di lapangan.
Dan ternyata pola seperti itu berjalan.
Made kita punya PROFAUNA bukan LSM yang kaya. Kita
orang untuk nggak punya uang, tapi kita bisa bantu
membantu perlunya apa gitu karena kita punya
banyak supporter yang hebat. Bisa
advokasi, misalnya dokter hewan. Mau
yang kayak apa, Insyaallah kita punya
orang untuk membantu. Gitu aja sih
Made kita punya Ya itu kita punya jaringan orang-orang
jaringan dalam itu yang sangat membantu
orang-orang PROFAUNA. PROFAUNA nggak punya
dalam itu dana tapi kita punya orang-orang hebat,
supporter itu.
5 Nikita denger- sebenarnya awalnya aku nggak tahu ya Prinsip yang
dengerin, ya Mbak, tapi ya mau nggak mau ya karena dipegang
paling nggak ikut acaranya, trus kayak ikut Greenday, teguh pendiri
tahulah, jadi denger-dengerin, ya paling nggak menular ke
paham gitu lho tahulah, jadi paham gitu lho peraturannya. staf dalam
peraturannya keseharian
Tiara ya enggaklah Bu, kan lebih indah di alam,
masak malah kita melihara……, itu
punyak tetangga.‖ (SAAT PENELITI
MENANYAKAN APAKAH ADA BURUNG
YANG DIPELIHARA DI KANTOR
PROFAUNA)
6 Made kita kerjakan Prinsip kita itu ‗kita kerjakan sendiri saja, berswadaya
sendiri saja, nanti uang itu ada.‘ Jadi kita nggak cari
nanti uang itu uang dulu baru kerja. Jadi ya kadang kita
ada keluarkan uang pribadi dulu. Tapi seiring
waktu ya kita kerjakan ajalah, uang itu
ada sendiri kok.‖
Rouf swadaya itu bener-bener swadaya, kita semuanya
apa-apa pakai dana sendiri, kita kalok
ada camp, conference, dari Papua, dari
mana, dia tiket beli sendiri-sendiri.
256
Lampiran 2. Analisis Indeksikalitas dan Refleksivitas Strategi Menjaga Alam
257
kepada lingkungan sekitarnya, level
termasuk anak-anaknya gitu lho. masyarakat
Made kita bisa tularkan di PROFAUNA kita tekankan kalok
yang baik-baik 1 orang saja berpikir ‗alaaahh, yang
saya pelihara itu hanya 1.‘ Tapi
kalok ada 100 orang yang berpikir
‗alaaahh, satuu…‘ ya jadinya
banyak. Ya itu sih yang kita
tekankan juga. Karena kalok dari 1
kita tidak memelihara satwa liar,
kalok ada 1000 orang yang tidak
memelihara satwa liar berarti kan
kita bisa tularkan yang baik-baik.‖
5 Rosek membangun ―membangun kepercayaan kayak Konsistensi
kepercayaan; gitu nggak gampang. Kalo ditanya dalam
Konsisten dengan satu kata apa rahasianya? melakukan
Konsisten…….. Konsisten itu butuh aksi menjaga
pengorbanan, alam
Made edukasi, kampanye tahun 1995
baru kerasa setelah 10 tahun. Pas
saya kemarin ke Kalimantan, kita
kunjungan di masyarakat Dayak.
Masyarakat Dayak percaya
PROFAUNA karena dari sekian itu
banyak yang kenal
Rosek sakleg PROFAUNA juga bisa bertahan
karena saya sakleg kita punya
sistem seperti ini. Anda setuju?
Masuk…. Nggak? Out….‖
Rosek garis yang jelas Kalok nggak punya garis yang jelas
ya susah.
Daniel Kita pinginnya Nggak kayak yang lainnya yang
kayak bara pyurrrrr….. kayak kembang api
yang hidup sebentar lalu mati. Kita
pinginnya kayak bara. Bara kan
panasnya nggak kelihatan, tapi
lama, untuk jangka panjang dan
untuk masak …..lebih mateng.‖
6 Rosek Kita disuruh ya kita nggak bisa berubah. Mau Konsistensi
merubah, masuk kami anda kayak gitu ya dalam
dispensasi, nggak nggak bisa. Kita disuruh merubah, memegang
bisa dispensasi, nggak bisa. Itu harga teguh prinsip
mati sudah…. Satwa liar ngak
boleh dipelihara di rumah atas
nama hobi dan kita sangat teguh
memegang seperti itu. Itu garis
imannya. Karena iman kita percaya
(akidah). Kalok sudah iman nggak
bisa diganggu gugat. Kalok Anda
seiman silakan gabung, kalok
nggak seiman ya sudah, jangan
ganggu. Imanmu …imanmu,
imanku… imanku.
Agamamu…agamamu,
agamaku….agamaku
Rosek Aturannya jalan, Dari awal ketat kita. Aturannya
kita tegakkan betul; jalan, kita tegakkan betul. Itu prinsip
konsisten yang saya tanamkan dan itu juga
saya pakek di perusahaan saya.
Kita harus punya sebuah kebijakan
258
yang konsisten, yang harus kita
patuhi, jangan dirubah-rubah,
dibengkok-bengkok-in karena itu
7 Rosek mengerjakan Aturan itu kan perlu ya, untuk Konsistensi
sesuatu sesuai mengerjakan sesuatu sesuai dalam
dengan relnya dengan relnya. memegang
teguh
peraturan
Rosek Yo wes…., gak iso ngomong opo-
opo. Yok opo wes…. Karena aturan
khusus acara itu gitu. Anak saya itu
puinginn ikut, pas liburan. ―Haduhh,
nggak boleh peraturannya.‖ ―Kan
Bapak yang buat peraturannya?‖
(JAWAB SANG ANAK) ―Lha ya
justru karena saya yang buat
peraturannya itu nggak boleh, kan
malu….‖ Padahal dia sudah SMA,
uda hampir, kurang setahun, tapi
kan belum.‖
Rosek Ada dari Jakarta, saya kasik waktu
30 menit untuk beli sepatu, kalok
nggak…, pulang ke Jakarta.
Niar Soalnya kan yang bikin bukan aku
Mbak, tapi langsung ke Pak
Roseknya. Jadi pak Rosek pasti
tanya ke aku dia aktif apa nggak.
Nggak pernah…., ya wes lah,
selalu berdasarkan data yang ada.
Kan tiap ada kegiatan kan kita
selalu ada presensinya kayak
kemaren itu, briefing dan
pelaksanaan diabsen.
Daniel Kalok seperti di Sempu, ya wes,
harus berlengan panjang, jaket,
dan sebagainya. Gak bawak
jaket…., suruh balik. Kalok nggak
ketauan, katakanlah jaketnya tipis,
trus di atas kademen? Diturunkan
langsung Buk….
Daniel Udah…, itu wajib Udah…, itu wajib. Kalok nggak, ya
pulang…. Kalok acara conference
datang pakek sandal, katokan
pendek, disuruh keluar… Wajib
pakek sepatu. Kalok kita mau jalan,
ini sepatu saya sepatu trek
(NUNJUK SEPATU), tapi tidak
menutup sampek ke mata kaki,
kalok kita naik gunung nggak boleh
ini, ini pulang ini, ini hanya untuk di
trek datar, bukan untuk mendaki.
8 Rosek Ya peraturan apapun tidak bisa Kesadaran
memuaskan banyak pihak. Nggak akan adanya
semua setuju. Nggak mungkin konsekuensi
aturan membuat orang setuju konsisten
semua walaupun itu baik. memegang
teguh
peraturan
Rosek kita perbaiki lagi Jadi akhirnya PROFAUNA semakin Perbaikan
aturannya lama semakin tahun semakin ketat aturan
259
aturannya karena gitu. Uda ketat, berdasarkan
ada celah….., kita perbaiki lagi pengalaman
aturannya. Jadi ya semakin tahun
ya semakin baik akhirnya.‖
9 Rosek Memang Berarti kalok di luar payung itu ya Fokus ke 2 isu,
PROFAUNA kita nggak bisa. Itu untuk yaitu
organisasi membatasi gitu lho, supaya pelestarian
lingkungan, tapi isu PROFAUNA jadi organisasi yang satwa liar dan
kan hanya 2: hutan terarah, bukan organisasi hutan
sama satwa liar supermarket. Kalok kita ke
supermarket kan beli apapun kan
ada. Memang PROFAUNA
organisasi lingkungan, tapi isu kan
hanya 2: hutan sama satwa liar.
Maaf kalok Anda mungkin ngajak
kami bersih-bersih sungai.
Bukannya nggak penting. Itu
penting, tapi itu bukan mainannya
PROFAUNA. Kami pasti nggak
mau. Kadang orang kan ―kita
melakukan apapun biar kelihatan
peduli, hebat.
Rosek prioritas isu Ada prioritas isu yang harus kita
tangani.
10 Rosek bertanggungjawab, hanya akan hidup kalok ada Akuntabilitas
for our life oksigen dan akan ada oksigen ke lingkungan
kalok ada alam, ada hutan dan
sebagainya. Jadi kita harus
bertanggungjawab, for our life, gitu
kan. Kita nggak boleh berdiam diri,
harus melakukan sesuatu.―
Made menggerakkan ‖kita juga menggerakkan generasi
generasi muda muda untuk bertanggung jawab.
untuk bertanggung Kita kan hidup di bumi yang satu
jawab nih. Kalok nggak mau jaga ya
sana….pergilah, pindah ke bumi
yang lain, kali ada planet yang lain.
Samsul Kita ini di Jawa tidak lepas dari
alam, apapun kita ambil dari alam.‖
Samsul kita sadari bahwa Dalam 1 hari 1 malam kita bernafas
yang kita lakukan sudah berapa kibik oksigen,
ini adalah pajak naaah… Kita minum, kita mandi,
kita berjemur, aktivitas segala
macam. Ayolah coba kita sadari
bahwa yang kita lakukan ini adalah
pajak.
Samsul menunaikan Tapi yang kita rasakan adalah ya
kewajiban kita ini tadi, bahwa kita sudah
menunaikan kewajiban kita.
Lukman ikut aksi gini ikut Paling nggak, ikut aksi gini ikut
bertanggung jawab bertanggung jawab ke lingkungan
ke lingkungan ya, tanggung jawab kita semua
warga bumi.‖
11 Samsul berzakat, ibadah, Istilahnya kalok bahasa saudara- Akuntabilitas
sedakoh saudara muslim namanya zakat. ke lingkungan
Jadi niat kita di sini adalah sebagai
berzakat, ibadah, sedakoh sebuah ibadah
Rosek yang kita lakukan sebelum berangkat mari berdoa
ini menjadi sebuah sesuai keyakinan masing-masing,
ibadah semoga yang kita lakukan ini
260
menjadi sebuah ibadah untuk
pelestarian hutan Indonesia
(DIKATAKAN SEBELUM
BERANGKAT KE LOKASI
KAMPANYE)
Made Ya seperti ibadah ―Ya seperti ibadah gitu. Jadi Mas
gitu Rosek nggak pernah ribut ini carik
uang dulu, kalok nggak ada uang
nggak jalan. Itu nggak…Sudah..
jalankan aja programnya, nantik
uang ya datanglah…. Insyaallah
uang itu ada aja, nggak tahu
gimana caranya. Karna saya yakin
ya Tuhan nggak tutup mata gitu.
Selaaaalu saja ya.‖
261
Lampiran 3. Analisis Indeksikalitas dan Refleksivitas Fondasi Kejujuran dan
Independensi
3 Rosek tidak semua Misalnya kalok kita di lapangan ya…, Tidak setuju
pengeluaran tidak semua pengeluaran itu bisa ada atas
itu bisa ada notanya. Nota mereka standarnya ada ketidakjujuran
notanya stempel. Kemudian saya diajari bikin pembuatan
stempel aja…, perusahaan fiktif. nota,
perusahaan
fiktif
Rosek Lha ini menurut saya penipuan, lha
sekarang di lapangan ya nggak semua
harus ada ya kan. Masak saya harus
buat perusahaan fiktif, UD, CV ada
262
stempel. Saya nggak mau, saya nggak
bisa. Kuatirku nanti saya terbiasa seperti
itu.
Made kalo pendonor nggak murni, pernah
diajari untuk buat nota. Padahal beli
rumput mana ada notanya. Beli buah-
buah itu ya susah, harus ditenderkan
dulu. Kita beli pisang kan ya di
masyarakat sekitar, nyuwun gitu, mana
ada yang bawa stempel? Ya gak ada.
Dan seringkali mereka minta fee duluan.
Yang 20% diminta dulu, kita yang dapat
dana sisanya gimana caranya dananya
habis.
Rosek Nah ini menurut saya prinsip dari
pertanggungjawaban sudah nggak ada
karena Anda sudah mengajari orang
untuk jadi penipu, Itu sudah menyalahi
kodrat.‖
4 Made kita nggak jadi memang kita mau menerima dana, Independensi
mau terikat pertama dari perusahaan yang tidak dari
merusak lingkungan, yang kedua tidak perusahaan
ada ikatan, jadi mereka itu ikhlas. yang
Kasarannya gitu ya…, kita nggak mau mengusung
terikat. Itu.. itu yang terpenting di kita kepentingan
(DENGAN WAJAH SERIUS). Kita nggak pribadi dalam
mau misalnya ―Ini tak kasik dana tapi donasinya
kamu harus begini begini begini, kamu
harus begini‖ Nggak mau, nggak jadi…‖
Made kita nggak Buanyak sebenarnya yang nawari dana,
mau memang, tapi kita nggak mau memang, soalnya
soalnya selalu selalu ada embel-embel di belakang itu.
ada embel-
embel di
belakang itu
Rosek kalok mau jadi Jadi kalok mau jadi donator diseleksi,
donator gak bisa sembarang kasi, jangan cuma
diseleksi buat cari nama.
5 Made kalok dari ‖kalok dari pemerintah, kita memang Independensi
pemerintah, nggak mau. Karena independensi ya…, dari pemerintah
kita memang maksudnya kuatirnya kita disetir-setir
nggak mau sama yang korup-korup itu, ya susah
kita. Itu aja sih
Made Nggak boleh Nggak boleh kita terima dari pemerintah.
kita terima dari Sejak awal, sejak 20 tahun lalu, 1 rupiah
pemerintah pun nggak pernah kita terima. Justru kita
yang kasik pemerintah. Kalok kasik kita
nggak papa, menerima nggak boleh.
Rosek bagaimana karena sekarang begini lho kalok
kita jadi pemerintah kasik kita uang kalok saya
seimbang saat mau kritik dia lho saya pasti sungkan
kaki kita juga karena sudah terima. Masio sak
berada di independen-independennya, saya pasti
tempat yang mikir ―waduuhh saya habis dikasik
tidak uang.‖ Padahal sebetulnya lembaga
seimbang, seperti PROFAUNA ada untuk
kayak keseimbangan, lha bagaimana kita jadi
dicancang seimbang saat kaki kita juga berada di
tempat yang tidak seimbang, kayak
dicancang.‖
263
Daniel plat merah plat merah itu…banyak NGO yang
dibentuk pemerintah untuk melancarkan
proyek-proyek mereka. Itu didanai, dan
itu kaya-kaya. Kalok saya mau Buk,
ditawari saktipruk Buk, karena
pengalaman saya di PROFAUNA lama,
posisi saya Advisory Board, itu kan bagi
banyak orang menarik, belum lagi
pengalaman di tempat lain. (DANIEL
TIDAK MAU)
Daniel Kalok kita plat Kalok kita plat hitam, karena milik-milik
hitam kita kok, sa‘enake kita. Nggak cukup
bensine dicampur suruh gakpopo.
6 Made pokoknya Kita kan nggak bisa cari dana sebanyak- Independensi
yang ngerusak banyaknya juga. Kalok LSM lain kan dari
lingkungan mereka mau menerima dana dari perusahaan
nggak bisa manapun, masalahnya, kalok yang tidak
PROFAUNA nggak bisa terima dana, sesuai visi dan
pokoknya yang ngerusak lingkungan misi
nggak bisa. Gitu…‖ PROFAUNA
Made nggak pernah Jadi nggak pernah selama ini bikin
selama ini gimana carane supaya dapat dana dari
bikin gimana donor. Gak pernah.‖
carane supaya
dapat dana
dari donor
Titin ―kalo kita terus menerus minta bantuan
donor, ya kitanya sendiri jadi nggak
independen sih
Daniel plat kuning Ada lagi plat kuning… NGO yang
kerjaannya cari donor, keliling ke mana
cari duit, yah kayak angkot. Ada isu ini
trus buat proposal nanti garap isu ini,
pokoknya main gitu. Kita nyebutnya plat
kuning, tapi juga makelar proyek.
Daniel ―kita nggak akan mau…. Kalau kita mau,
paling gampang seperti BLH (Badan
Lingkungan Hidup) itu. Setiap ada
AMDAL, perusahaan kan pasti butuh
sertifikasi. Dia ikut menandatangani
bahwa perusahaaan ini aman. Tanda
tangan itu nggak ada Buk yang di bawah
100 (MAKSUDNYA JUTA). Gak ada…
PROFAUNA kalok mau kayak begitu ya
wes luar biasa.‖
7 Rosek karena kan sebetulnya kan donor itu Pendonor
juga dapat dana dari pihak lain dan didonori
mereka kan salah satu tolok ukurnya kan pendonor lain
keberhasilan program, proyeknya kan. yang lebih
Artinya kan mereka mencari organisasi besar, hingga
yang bagus. Kalok mereka programnya LSM menjadi
sukses berarti mereka bisa dapat dana sarana untuk
yang lebih besar lagi. Ceritanya tu mendapat uang
begitu.‖
Rosek Jadi kayak alat untuk dapat uang,
mangkanya mereka selalu mencari
lembaga yang trusted, yang
kegagalannya kecil gitu kan, supaya
nanti mereka nggak ribet kalo laporan ke
donornya lebih
264
8 Rosek yang mau kasi ―jadi nggak pernah selama ini bikin Seleksi
dana diseleksi gimana carane supaya dapat dana dari penerimaan
dulu donor. Gak pernah…. Malah yang mau dana dari
kasi dana diseleksi dulu.‖ pendonor
Rosek tetep dari satu Di daerah pun kan mereka nggak boleh.
rekening, Keputusan mereka boleh terima dana
keputusan dari ato tidak tetep dari satu rekening,
pusat keputusan dari pusat.
Made kita tahu mana Biasanya mereka yang menawarkan.
yang bersih Karena sudah lama, kita tahu mana yang
bersih. Biasanya yang bersih itu ngak
kaya-kaya amat, soalnya jugak sama
kayak PROFAUNA
9 Rinda independensi tapi ya independensi ini memang hal Kepercayaan
yang bisa dijual banget sih. Saya dari pihak lain
ngomongnya orang komunikasi ya. Bisa sebagai hasil
dijual banget, bisa dijual banget untuk independensi
mencari massa, bisa dijual banget untuk LSM
menunjukkan identitas lembaga, bisa
dijual untuk menentukan daya tawar kita.
Jadi saya sepakat banget dengan
independensi.‖
Made kita nggak Itu sebabnya pemerintah yang bekerja di
pernah bidang konservasi itu sangat respek
meminta, kepada kita karena mereka tau persis
malah kita nggak pernah meminta, malah
memberi memberi, jadi mereka malu. Jadi karena
mereka malu, ketika ada sesuatu yang
PROFAUNA protes disambut dengan
baik, didengar.
10 Made Nggak bakal Nah pada saat mereka mapan dan Independensi
jadi lahan mereka peduli, itu jadi hal sangat luar di dalam LSM
untuk cari biasa karena mereka kan nggak
uang menggantungkan ke PROFAUNA.
Nggak bakal jadi lahan untuk cari uang.
Jadi bukan mahasiswa atau mantan
mahasiswa yang nganggur‖
Made Nah mereka itu mengajukan proposal,
mereka dapat dana atas nama
PROFAUNA, nggak tau uangnya lari ke
mana. Itu sempet terjadi yang kayak gitu.
Kita ―lhoo… ini….bahaya!‖ akhirnya
dikeluarkan, black list dia… Kalok
orangnya tanggung jawab yang nggak
masalah, tapi pas lari itu kan susah saya
ini. Untungnya cuman satu kali di
Padang dulu. Jadi pelajaran… ya
gimana lagi…, sudah kadung ya.
11 Made menjaga Kita harus independen, gitu aja sih. Efek
independensi Banyak perusahaan itu mau ngasik, independensi
padahal kita nggak pernah mintak, tapi pada keuangan
kita nggak mau. Pas beberapa ada bulan LSM
yang paceklik juga. Ya berat memang
menjaga independensi‖
Rinda Pokoknya yan sesuai dengan SOP dari
kantor pusat deh. SOP itu sangat jelas,
bahkan relatif detil. Do, don‘t nya ada
gitu. Nah itu ngerasa kayak kita nggak
punya uang.‖
12 Made kita kerjakan Prinsip kita itu ‗kita kerjakan sendiri saja, Kemandirian
265
sendiri saja, nanti uang itu ada.‘ Jadi kita nggak cari sebagai
nanti uang itu uang dulu baru kerja. Jadi ya kadang kita dampak dari
ada keluarkan uang pribadi dulu. Tapi seiring independensi
waktu ya kita kerjakan ajalah, uang itu LSM
ada sendiri kok.‖
Rouf swadaya itu bener-bener swadaya, kita semuanya
apa-apa pakai dana sendiri, kita kalok
ada camp, conference, dari Papua, dari
mana, dia tiket beli sendiri-sendiri.
Rinda saya sempet mikir mentalnya kita jadi
nggak bagus. Kita jadi ngandalin orang-
orang itu juga buat ngebiayain. Trus
sampe kapaaaan?
Made Jadi kita nggak pernah tau hasilnya itu
mau dapat berapa dan kita juga nggak
berharap terlalu banyak. Karena kalok
kita berharap terlalu banyak, iyo lek oleh,
lek nggak? Nah itu…, sapa sing tau. Jadi
kita nggak ada pikiran. Sudah, ojok
diarep-arep. Ada ya alhamdulilah,
nggak…, ya gimana lagi.
13 Rosek efisien Jadi kita memang efisien di kita itu. Jadi Efisiensi
kalok di tempat lain bagian gitu aja sebagai
beberapa orang, ini 1 orang. Ya di dampak dari
lapangan ngambil film, nanti dia independensi
editornya, gitu. Kalok bisa kita kerjakan, LSM
kenapa harus banyak orang, kalok saya
sih begitu. Kalo di lainnya kan ada
sekretaris, untuk apa? wong saya bisa
ngetik sendiri, bikin surat sendiri yan
bisa. Kalok hanya sekretaris untuk
ngetik-ngetik aja ya wasting money
menurut saya. Contoh itu kita
efisiensinya kayak apa.‖
266
Lampiran 4. Analisis Indeksikalitas dan Refleksivitas Strategi Menggunakan
Program Besar sebagai Payung dalam Melakukan Kegiatan
267
tersentral.
Made Program besar…, Ada setiap akhir tahun sebelum
payung Januari kita uda punya program.
Program besar…, payung. Tapi
seringkali juga ada yang
insidentil, kecil-kecil masuk,
tetep kita jalankan. Tapi kita
punyak payungnya, itu aja yang
pasti.
Rinda Payung HQ gayanya di HQ kan ada
program, sosialisasi, ayok
kerjain di daerahnya kayak
gimana. Dari tema itu kita
turunin ke topik kita yang lokal
gitu. Payung HQ, Jawa Barat
mau jabarkan ke lokalnya.‖
4 Niar Tergantung sih kalok uda diprogram, harus Program kerja
jalan. Tapi kalok ada sesuatu ya sebagai acuan,
bisa batal. Tergantung sih… namun masih
pokoknya itu kan uda nyusun, memungkinkan
nanti di tengah jalan ada apa adanya
gitu….. ya wes…. Ganti. Jadi kegiatan
program kerja cuma acuan aja, insidentil
kita mau ngapain taon depan,
yang di program pasti jalan, tapi
faktanya kebanyakan ya lebih
dari itu.
Niar Cuma acuan aja sih Jadi Cuma acuan aja sih.
Banyak yang surprise…..
(sambil tertawa).‖
Asti garis besarnya sama Jadi ya garis besarnya sama,
tapi….kayak kemarin-kemarin
kita tau-tau ada kerja sama
sama BKSDA yang di suaka
margasatwa Yang. Dulu kan kita
nggak tau kalok bakal ada kerja
sama ini. Tau-tau ada…..ya
uda, dikerjakan.
Made bukan yang harus Kadang-kadang itu tiba-tiba ada
diprogram mateng kasus apa, kita harus demo.
Kan nggak bisa dianggarkan.
Jadi ya sudah, langsung...., kita
perlu ini ini ini. Dulu kan
dianggarkan ―Lho ini kan nggak
ada anggarannya?‖ menurut
Pak Rosek ―sudah ini lebih
penting untuk dikerjakan lebih
dulu,‖ Nah itu sudah,
langsung….. Jadi kita memang
bukan yang harus diprogram
mateng, ini…, soalnya seringkali
ada keperluan-keperluan
mendadak yang harus segera
diatasi.‖
Rosek Gak mungkin kita programkan
tanggal sekian kita bantu
penyitaan, lha iya kalau ada
yang disita?
5 Niar nggak lepas kontak Greenday jadi pertemuan Komunikasi
dengan supporter biar nggak untuk
268
lepas kontak berakuntabili-
tas dalam
operasional
6 Rinda Dapet lampu ijo aja Selalu HQ yang ngasik tau. Komunikasi
dulu Dapet lampu ijo aja dulu. Kalok antara
nggak dapet lampu ijo juga kami reperesentatif
nggak berani.‖ dan pusat
7 Rinda Pertanggungjawab- jadi pertanggungjawabannya Akuntabilitas
annya lebih pada lebih pada event yang kami representatif ke
event yang kami selenggarakan, ini ceritanya, kantor pusat
selenggarakan beresnya tanggal segini udah
beres ya…., jadi yang diminta
Head Quarter pada kami adalah
sejauh mana pelaksanaan
kegiatan, tingkat
keberhasilannya, tantangannya,
analisis SWOT lah ujung-
ujungnya gitu
8 Rinda menjaga kredibilitas ―bukan bagaimana kita Akuntabilitas
kita di depan melaporkan pada HQ sih ke supporter
supporter gitu sebenernya, tapi bagaimana kita
menjaga kredibilitas kita di
depan supporter gitu.
Persepsinya adalah kita punya
program bersama yang
dilaksanakan di Jawa Barat
seperti ini, ya ini…, kami
mempertanggungjawabkannya
pada temen-temen supporter.
Rinda program itu kami tapi untuk menunjukkan bahwa
dukung banget dan program itu kami dukung banget
kami ngelaporin itu; dan kami ngelaporin itu kayak
mempertanggungjaw ngepoin daerah lain ya, nyari
abkannya ke tau daerah lain, di Jakarta
supporter gimana? Di Jogja gimana? Cari
keunikannya di sana. Kan itu
berarti kita
mempertanggungjawabkannya
ke supporter
9 Asti koordinatornya dari ―jadi dalam satu hari buareng…. Koordinasi
sini se-Indonesia gitu soal primata, dalam
tapi koordinatornya dari sini pelaksanaan
kegiatan
10 Daniel database Kalok kita begini, Ibu mau tanya Laporan
mulai kita berdiri mau database kegiatan
anggota, database kegiatan,
publikasi dan sebagainya ada
semua
Daniel Publikasi kita jelas Pendataan itu wajib karena itu
jadi laporan kita. Jangan
dibayangkan LSM itu tanpa
laporan. Justru kekuatan kita itu
di database. Konsistensi kinerja
kita kelihatan di database itu
dan itu yang kemudian dilihat
orang. Publikasi kita jelas
semua. Sekarang sudah bukan
majalah karena online.
Daniel laporan kegiatan Jadi LPJ dan Laporan keuangan
pasti ada. Wajib pasti. Itu plus
269
kemudian plus laporan kegiatan,
capaian, wajib ada foto dan film
sekarang. (DIAKUINYA ITU
LEBIH KETAT DARI DI
UNIVERSITAS TEMPAT DIA
BEKERJA).
Rosek harus ada laporan setelah program ada ketentuan
setelah berapa hari harus ada
laporan. Ada SOP nya. Jenis
kegiatan apa, misal mengikuti
workshop, maka dalam waktu 2
hari setelah berakhirnya
workshop sudah harus ada
laporan. Itu ada kita. Itu ketat
kita.
Rosek Urusan LPJ Kantor sini
pusatnya.
11 Nikita ya tanggung jawab Ya kitanya sendiri yang merasa Laporan rutin
sih perlu buat tanggal segini. Ya setiap staf
mau nggak mau, ya tanggung
jawab sih.‖
Niar dilaporkan, hasilnya ‘kegiatan PROFAUNA apapun
berapa, aku setor ke harus ada presensinya, trus itu
bendahara dilaporkan tiap bulan. Berapa
totalnya, sapa aja. Waktu
Greenday kemarin bahasnya
tentang apa, trus ada donasi
yang muter itu juga dilaporkan,
hasilnya berapa, aku setor ke
bendahara. Itu masuk donasi
untuk kegiatan-kegiatan
PROFAUNA selanjut-
selanjutnya
12 Nikita Kalok udah kayak gitu sih Disepensasi
biasanya Pak Rosek dari keterlambatan
persetujuannya nanti dengan
laporannya terakhir setelah persetujuan
selesai acara nggak apa-apa. ketua
Tak rekap 2 bulan, tapi itu kalok
urgent kayak gitu. Kalok nggak
ya tanggal 10 pas.‖
270
Lampiran 5. Analisis Indeksikalitas dan Refleksivitas Strategi Mengendalikan
Pengelolaan Dana dengan Sistem Satu Pintu
271
dicatet.
Made Pokoknya ada karena kebiasaan aja, bukan
Debet, Kredit, mahasiswa akuntansi. Pokoknya
Saldo, itu aja wes ada Debet, Kredit, Saldo, itu aja
wes, nggak usah yang lain-lain,
pusiiinggg…. (SAMBIL
TERTAWA).
Made Memang nggak Uangnya saya pakek untuk ini
rapiii sekali, tapi misalnya kalok memang belum
ada laporannya ada dananya. Tapi tetep ada
bahwa uang saya sekian sekian
sekian seperti itu. dipakek untuk
apanya itu tetep ada. Memang
nggak rapiii sekali, tapi ada
laporannya.‖
3 Niar Model laporan kas kecil dari dulu Pencatatan
sampe sekarang ya gitu aja. dan pelaporan
Sederhana. Setiap transaksi kan penggunaan
diisi di buku langsung, nota-nota dana kas kecil
diurut tanggal, ditempel, dicek
sama Bu Made, sama itung
uangnya. Slama ini nggak pernah
ada masalah tentang uang di
kantor. Mesti jelas semua dan Bu
Made juga selalu ngecek.‖
Niar ditulis di buku ya pokoknya ada laporannya, ada
harian Mbak, buku buktinya. Slain ada uang
kas kecil gitu lho mukanya, ada nota kas keluar,
ada formatnya kan. Jadi uang
sama kas keluar dikasi ke Nikita,
nanti Nikita kasikan ke aku
notanya sama kembaliannya.
Kalok uangnya Nikita kepakek ya
aku nambahi. Pokoknya keluar
masuk uang itu jelas ya. Itu harus
ditulis di buku harian Mbak, buku
kas kecil gitu lho.‖
Niar Laporan itu sudah ada , diarahin
oleh Bu Made ―bikin kayak gini aja
mbak‖, ya wes.
4 Rosek faktor kepercayaan Gak papa, ya jadi ya dari faktor Tidak semua
kepercayaan gitu lho. Karena ada bukti
kalok saya minta dengan tegas transaksi
kalian harus gitu per perahu, itu
impossible di sana.
Daniel ngecek lagi Dan sekali-sekali entah pak Rosek
entah siapa pasti datang ke sana
ngecek lagi. Ngecek sungguhan
pasti.‖
5 Made Kita memang Kita memang nggak pernah Laporan
nggak pernah laporan detil, kecil-kecil, karena keuangan tidak
laporan detil, kecil- kita tahu sebenarnya uangnya itu detil karena
kecil kurang (SAMBIL TERTAWA). kesadaran
bahwa jumlah
uang yang
diberikan
tidaklah cukup
6 Made Kalok lebih besar Kalok laporan keuangan juga Laporan
pasak daripada nggak. Ya yakin aja. Soalnya keuangan tidak
tiang ya hancur kasarannya gini, kalok saya dipublikasikan
272
sendiri korupsi, kasarannya ya….., ke masyarakat
sebenernya ya nggak korupsi
wong itu uang-uang saya sendiri,
itu ya saya hancur-hancur sendiri.
Itu aja sih. Itu kan sama dengan
menghancurkan diri sendiri, itu
aja. Kalok lebih besar pasak
daripada tiang ya hancur sendiri.
7 Rosek Ya buat Dia bilang saya ―tolong nanti bikin Laporan
laporan, dana itu untuk apa saja.‖ keuangan detil
Ya buat…. Tapi kalok ada orang dibuat jika
nyumbang 100 ribu, 50 ribu nuntut diminta
laporan kan habis waktu untuk pendonor
buat, ya bukannya mengecilkan
sumbangan itu. Kita lihat
kepantasannya Anda nyumbang.
Tapi kalok laporan keuangan per
tahun tetep ada.”
Made Mereka nggak Mereka nggak mintak. Karena
mintak mereka tahu nggak mungkin 50
juta itu cukup. Kita banyak
didukung oleh supporter. Tapi
tetap kita membuat laporannya.
Tetap…, tapi tidak detil
Made laporannya ya kira- Kayak computer itu kan punya
kira biasa, bukan umur ini nya, ya tiap tahun ada sih
laporan laba rugi, laporannya ke ini, kita kan punya
itu ndak NPWP, tapi laporannya ya kira-
kira biasa, bukan laporan laba
rugi, itu ndak…,
8 Made kita selalu kirim Kayak the Body Shop itu mereka Fleksibilitas
laporan nggak pernah minta laporan pembuatan
keuangan, tapi mereka selalu laporan kepada
kasik. Tapi kita selalu kirim donatur
laporan, tetep detil. Tapi mereka
sebenarnya nggak mintak detil
laporan. Tapi mereka hanya untuk
apa uangnya, seperti itu…
Made Bikin laporan Kalok laporan rutin nggak diaudit,
sesuai kebutuhan ya difile sendiri. Bikin laporan
sesuai kebutuhan. Kalok dana
khusus saya sendirikan, bikin
laporan khusus untuk program itu.
Saya pilah, supaya donaturnya
harus tau dana saya tinggal
berapa. Yang lain ya langsung
aja.”
9 Made Mereka percaya Pendonor lain ya dari supporter. Kepercayaan
Mereka kasih gak ada niatan dan keiklasan
untuk ini (DIBERI LAPORAN). dari pendonor
Kadang mereka juga ―tolong saya
tidak dicantumkan.‖ Ada yang tiap
bulan nyumbang, tapi mereka
nggak mau disebutkan. Mereka
juga tidak ada keinginan untuk
tahu uang itu digunakan untuk apa
saja. Mereka percaya. Sebagian
yang nyumbang juga mantan-
mantan staf juga. Jadi pada saat
mereka ikut suaminya, mereka
273
tahu betul kerjanya PROFAUNA
seperti apa, jadi mereka
menyumbangnya ya iklas betul
gitu.”
10 Made nggak pernah Selama ini selalu begitu. Saya Laporan
melaporkan di web memang nggak pernah keuangan
melaporkan di web. Jadi kita keep diaudit jika
sendiri. Gak selalu diaudit. Yang pendonor yang
itu pas dana dari Gibbon besar, dananya besar
milyaran. Pendonornya minta meminta hal itu
diaudit ya uda. Audit kan harus
bayar juga. Kalok nggak, ya
nggak.
11 Made tetep bikin laporan; Lebih ke arah sana sih. Laporan dibuat
Tapi saya gak ada PROFAUNA lebih banyak seperti sebagai
rincian itu itu. Tapi saya tetep bikin laporan. pertanggungja-
keluarnya untuk Misalnya uang yang masuk untuk waban tetapi
apa BTN sekian ya saya keluarnya tidak semua
sekian juga. Tapi saya gak ada dipertanggung-
rincian itu keluarnya untuk apa… jawabkan
gak ada, ya BTN gitu aja. Untuk
semua program lain juga gitu.”
Rosek kan nggak mungkin saya minta
tanda tangan mafianya. “Iya pak,
nggak apa-apa 50 juta, tapi tolong
tandatangan.” Itu lhooo kita.
Itu…yang nggak dipahami oleh
orang-orang yang donor gitu lho.
12 Made Sing penting itu Sing penting itu programnya Akuntabilitas
programnya apakah kita jalan. Mereka lebih lewat
apakah kita jalan seneng berita tentang itu, pemberian
program-program kita itu apa, infromasi
daripada berita nama mereka
dipasang sudah memberi donor.”
Rosek kita keluar publish Cuman biasanya sebelum kita
ke media keluar publish ke media, itu
mereka akan mengirim ke sini
dulu, seperti apa, didiskusikan…
OK, fixed…, sebarrrr…. Trus
dipublikasikan lewat web dan
jaringan kita di media
Rosek acc Humas gak ke satu orang. Semua
Campaign Officer punya hak
untuk buat Press release,
kemudian dengan persetujuan
dari ketua (acc-nya).
13 Made kita nggak pernah kalok ke masyarakat kita nggak Program kerja
woro-woro “ini pernah woro-woro “ini programku‖, detil tidak
programku”, biasanya ya program aja… dipublikasikan
ke masyarakat
274