Anda di halaman 1dari 181

Universitas Katolik Parahyangan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Terakreditasi A
SK BAN –PT NO: 468/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014

Analisis Strategi Inovasi pada PT. Galamedia Bandung Perkasa

Skripsi
Diajukan untuk Ujian Sidang Jenjang Sarjana
Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Oleh
Nurfitriana
2014320017

Bandung
2018
Universitas Katolik Parahyangan
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi Ilmu Administrasi Bisnis

Terakreditasi A
SK BAN –PT NO: 468/SK/BAN-PT/Akred/S/XII/2014

Analisis Strategi Inovasi pada PT. Galamedia Bandung Perkasa

Skripsi

Oleh
Nurfitriana
2014320017

Pembimbing
Dr. Theresia Gunawan, S.Sos. MM., M.Phil.

Bandung
2018
PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Nurfitriana

NPM : 2014320017

Jurusan / Program Studi : Ilmu Administrasi Bisnis

Judul : Analisis Strategi Inovasi pada PT. Galamedia Bandung Perkasa

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini merupakan hasil karya tulis ilmiah sendiri dan
bukanlah merupakan karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar akademik oleh pihak
lain. Adapun karya atau pendapat pihak lain yang dikutip, ditulis sesuai dengan kaidah penulisan
ilmiah yang berlaku.

Pernyataan ini saya buat dengan penuh tanggung jawab dan bersedia menerima konsekuensi
apapun sesuai aturan yang berlaku apabila dikemudian hari diketahui bahwa pernyataan ini tidak
benar.

Bandung, 11 Juni 2018

Penulis,

Nurfitriana
ABSTRAK

Nama : Nurfitriana
NPM : 2014320017
Judul : Analisis Strategi Inovasi pada PT. Galamedia Bandung Perkasa

Pertumbuhan dunia pers dewasa ini semakin meningkat seiring dengan meningkatnya kebutuhan
informasi dalam masyarakat. Selain itu, perkembangan teknologi yang begitu meningkat juga
memiliki pengaruh yang besar bagi industri pers, khususnya media cetak surat kabar. Tantangan
utama pada industri media cetak surat kabar dari tahun ke tahun mencakup inovasi, upaya
mengikuti perkembangan digital dan teknologi baru, ketidakstabilan pasar, serta merekrut dan
mempertahankan SDM yang baik. Oleh karena itu, strategi inovasi yang tepat adalah salah satu
kunci untuk dapat bertahan dalam persaingan yang semakin ketat ini. Banyak perusahaan media
cetak yang bangkrut, namun PT. Galamedia Bandung Perkasa masih bertahan. Salah satu cara
bagaimana PT. Galamedia Bandung Perkasa dapat bertahan adalah melalui inovasi. Penelitian ini
dilakukan untuk mengetahui strategi inovasi apa yang telah dilakukan oleh PT. Galamedia
Bandung Perkasa dan mengetahui value chain yang ada di dalamnya sehingga peneliti dapat
merekomendasikan strategi inovasi yang selanjutnya perlu dilakukan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kualitatif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kepustakaan serta studi
lapangan, yang terdiri dari wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini menggunakan
sumber data primer dan sekunder untuk menunjang validitas dan reliabilitas sebuah penelitian.
Penelitian ini menyimpulkan bahwa PT. Galamedia Bandung Perkasa memiliki strategi
diferensiasi dan biaya rendah. Selain itu, perusahaan melakukan inovasi terbarunya yaitu
membuat rubrik khusus yang menyasar komunitas tertentu. Berdasarkan hasil analisis Rantai
Nilai menggunakan SWOT Matriks, alternatif strategi terbaik yang dapat diterapkan yaitu
Strategi SO dan Strategi WO. Penelitian ini menggunakan Analisis PEST dan Model Lima
Kekuatan Porter untuk analisis eksternal perusahaan, serta Analisis Rantai Nilai untuk analisis
internal perusahaan. Selanjutnya, peneliti menggunakan Analisis SWOT Matriks untuk
menggambarkan strategi bersaing yang tepat bagi perusahaan.

Kata Kunci – Strategi Inovasi, Rantai Nilai, SWOT Matriks, Analisis PEST, Model Lima
Kekuatan Porter.

i
ABSTRACT
Name : Nurfitriana
NPM : 2014320017
Title : Analysis Innovation Strategy of PT. Galamedia Bandung Perkasa

The growth of the press world today is increasing along with the increasing need for information
in society. Moreover, the increasing development of technology also has a huge impact on the
press industry, especially newspaper print media. The major challenges in the newspaper print
industry over the years include innovation, digital follow-up and new technology, market
instability, and recruiting and retaining good human resources. Therefore, an accurate
innovation strategy is one of the keys to survival in this increasingly fierce competition. Many
print media companies are bankrupt, but PT. Galamedia Bandung Perkasa still survives. One of
the ways how PT. Galamedia Bandung Perkasa can survive is through innovation. This research
was conducted to find out what innovation strategy has been done by PT. Galamedia Bandung
Perkasa and to know the value chain in it, so that the researcher can recommend an innovation
strategy, which then needs to be done.
This research used an analytical descriptive method with a qualitative approach. The data
collection techniques that are used in this research include library research and field research,
which consists of interview, observation, and documentation. This research also used primary
and secondary data to support data validity and reliability.
This research concludes that PT. Galamedia Bandung Perkasa has a differentiation and low cost
strategy. In addition, the company made its new innovation, which is making a special rubric
which targets certain communities. Based on the results of Value Chain analysis using SWOT
Matrix, the best alternative strategies that can be applied are SO Strategy and WO Strategy.
This research used PEST Analysis and Five Porter’s Analysis for external analysis, and Value
Chain Analysis for internal analysis. Furthermore, the researcher used SWOT Analysis Matrix
to describe the accurate competitive strategy for the company.

Keywords - Innovation Strategy, Value Chain, SWOT Matrix, PEST Analysis, Five Porter’s
Analysis..

ii
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan

karunia-Nya yang selalu tercurah memberikan kesehatan dan hikmah kepada penulis sehingga

dalam penulisan skripsi yang berjudul Analisis Strategi Inovasi pada PT. Galamedia Bandung

Perkasa ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai dengan waktu yang telah direncanakan.

Penulis menyusun skripsi ini sebagai salah satu syarat menyelesaikan program Strata 1 Ilmu

Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Katolik Parahyangan.

Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan dan terima kasih kepada

semua pihak yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan juga saran kepada penulis baik

selama kuliah maupun pada saat penyusunan skripsi ini berlangsung sehingga dapat terselesaikan

dengan baik, terutama kepada :

1. Allah SWT yang telah melimpahkan kasih sayang, rahmat dan karunia-Nya kepada

penulis.

2. Orang tua tercinta Bapak dan Mamah yang selalu memberikan doa, nasihat, motivasi dan

dukungan tiada henti.

3. Kakak Randy Hadianata Putra dan adik Muhammad Raffi Asyura yang selalu ada

memberikan motivasi, doa, dukungan dan kasih sayang yang sangat besar.

4. Ibu Dr. Theresia Gunawan, S.Sos. MM., M.Phil. selaku dosen pembimbing seminar dan

skripsi yang telah memberikan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan

dan pengarahan selama penulisan skripsi ini.

iii
5. Pihak PT. Galamedia Bandung Perkasa yaitu Bapak Hilman Djajadiredja sebagai

Direktur Utama PT. Galamedia Bandung Perkasa dan Ibu Ika Santika selaku Manajer

Pemasaran PT. Galamedia Bandung Perkasa yang sudah membantu penulis dalam

memperoleh data selama penelitian ini.

6. Bapak Marihot Tua Efendi Hariandja, Drs., M.Si. selaku dosen wali penulis selama

perkuliahan.

7. Ibu M. Banowati Talim, Dra., M.Si. selaku ketua jurusan Ilmu Administrasti Bisnis

Universitas Katolik Parahyangan Bandung.

8. Bapak dan Ibu Dosen beserta seluruh Staf Akademik, Staf Kemahasiswaan yang telah

memberikan bantuan dan jasanya kepada penulis selama menjalani masa perkuliahan.

9. Teman-teman terbaik selama di UNPAR : Diana Cintia Dewi, Hanifah Hasna, Kania

Noviany, Luthfia Purnamasari, Putri Atan, Reitwi Manggala, Sari Ramadhani, Silvia

Lolyta, Tsaniya Faza terimakasih sudah ada untuk penulis selama menjalani perkuliahan

di UNPAR dan juga dukungan pada saat penelitian ini.

10. Kepada Ciwi-ciwi : Akhira Novia Nesya, Dhea Febria Fitriana, dan Vieta Pertiwi yang

menjadi teman terdekat penulis dari awal SMA terimakasih selalu memberikan motivasi

dan kepercayaan kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

11. Teman-teman M3T1 : Alyaa Gustiana, R. M. Alfysa Dwikatama dan Reiny Laukitasari

terimakasih selalu memberikan motivasi dan kepercayaan kepada penulis untuk

menyelesaikan skripsi ini.

12. Terimakasih kepada Rifana Faridhina, Irfan Mirza, dan Ajeng Amanda sebagai teman

seperjuangan penulis selama bimbingan.

iv
13. Teman-teman LISTRA terimakasih atas waktunya untuk menambah teman dan

pengalaman selama penulis berkuliah di UNPAR.

14. Seluruh teman-teman kuliah dan Bisnis 2014 terimakasih atas kerjasama dan segala

pengalaman berharga dan ilmu yang bermanfaat bagi penulis.

15. Semua pihak yang telah membantu penulis selama ini, yang tidak dapat disebutkan satu

persatu. Terima kasih untuk semuanya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna karena keterbatasan dalam

pengalaman, sarana, dana kemampuan peneliti dalam melakukan penelitian. Untuk itu kritik dan

saran yang sifatnya membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

serta dapat menjadi salah satu bahan informasi bagi pembaca.

Bandung,

Penulis

Nurfitriana

v
DAFTAR ISI

ABSTRAK........................................................................................................................................i

ABSTRACT......................................................................................................................................ii

KATA PENGANTAR....................................................................................................................iii

DAFTAR ISI..................................................................................................................................vi

DAFTAR TABEL...........................................................................................................................x

DAFTAR GAMBAR......................................................................................................................xi

BAB 1 PENDAHULUAN...............................................................................................................1

1.1 Latar Belakang Masalah....................................................................................................1

1.2 Identifikasi Masalah..........................................................................................................4

1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................................5

1.4 Kegunaan Penelitian.........................................................................................................5

BAB 2 LANDASAN TEORI..........................................................................................................9

2.1 Pengertian Visi dan Misi...................................................................................................9

2.1.1 Pengertian Visi...........................................................................................................9

2.1.2 Pengertian Misi..........................................................................................................9

2.2 Pengertian Strategi..........................................................................................................11

2.2.1 Strategi Generik (Competitive Strategy)..................................................................11

2.2.2 Pengertian Manajemen Strategis.............................................................................17

2.2.3 Manfaat Manajemen Strategis.................................................................................18

2.3 Analisis Lingkungan Eksternal.......................................................................................20

2.3.1 Lingkungan Jauh......................................................................................................20

2.3.2 Lingkungan Industri.................................................................................................23

vi
2.3.3 Matriks Profil Kompetitif........................................................................................31

2.4 Analisis Lingkungan Internal..........................................................................................37

2.5 Innovation.......................................................................................................................39

2.5.1 Konsep Inovasi........................................................................................................39

2.5.2 Manajemen Inovasi..................................................................................................40

2.5.3 Teori Pengembangan New Product/Inovasi............................................................43

2.5.4 Model Tahapan Keputusan Inovasi.........................................................................46

2.6 Analisis Rantai Nilai.......................................................................................................51

2.7 Analisis SWOT...............................................................................................................56

BAB 3 METODE PENELITIAN..................................................................................................58

3.1 Jenis Penelitian................................................................................................................58

3.2 Metode Penelitian...........................................................................................................59

3.3 Sumber Data....................................................................................................................60

3.4 Teknik Pengumpulan Data..............................................................................................62

3.5 Teknik Analisis Data.......................................................................................................63

BAB 4 OBJEK PENELITIAN......................................................................................................65

4.1 Sejarah Pendirian Harian Umum Galamedia..................................................................65

4.1.1 Corporate Objective Tahun 2010-2011...................................................................69

4.1.2 Corporate Strategy...................................................................................................69

4.2 Profil Perusahaan............................................................................................................69

4.2.1 Motto Harian Umum Galamedia.............................................................................71

4.2.2 Visi...........................................................................................................................72

4.2.3 Misi..........................................................................................................................72

4.2.4 Logo Harian Umum Galamedia...............................................................................73

4.3 Produk PT. Galamedia Bandung Perkasa.......................................................................73

vii
4.3.1 Rubrik Harian Umum Galamedia............................................................................73

4.3.2 Situs galamedianews.com........................................................................................76

4.4 Struktur Organisasi PT. Galamedia Bandung Perkasa....................................................78

4.4.1 Job Description........................................................................................................79

4.5 Sarana dan Prasarana......................................................................................................90

4.6 Reputasi dan Prestasi Harian Umum Galamedia............................................................92

4.7 Eksistensi Harian Umum Galamedia..............................................................................93

BAB 5 ANALISA DAN PEMBAHASAN.................................................................................102

5.1 Strategi pada PT. Galamedia Bandung Perkasa............................................................102

5.2 Analisis Lingkungan Eksternal.....................................................................................104

5.2.1 Analisis PEST........................................................................................................105

5.2.2 Porter’s Five Forces...............................................................................................108

5.3 Analisis Lingkungan Internal........................................................................................114

5.3.1 Pemasaran..............................................................................................................114

5.3.2 Sumber Daya Manusia...........................................................................................122

5.3.3 Produksi dan Operasi.............................................................................................123

5.4 Manajemen Inovasi.......................................................................................................124

5.5 Model Proses Keputusan Inovasi..................................................................................125

5.6 Analisis Rantai Nilai.....................................................................................................127

5.6.1 Kegiatan Utama (Primary Activities)....................................................................127

5.6.2 Kegiatan Sekunder (Support Activities).................................................................137

5.7 Sumber Keunggulan Perusahaan..................................................................................139

5.8 Analisis SWOT.............................................................................................................141

5.8.1 Strengths (Kekuatan).............................................................................................141

5.8.2 Weakness (Kelemahan)..........................................................................................143

viii
5.8.3 Opportunity (Peluang)...........................................................................................143

5.8.4 Threat (Ancaman)..................................................................................................144

5.9 Tabel SWOT.................................................................................................................145

5.10 SWOT Matriks..............................................................................................................147

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN.......................................................................................149

6.1 Kesimpulan...................................................................................................................149

6.2 Saran..............................................................................................................................154

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................................157

LAMPIRAN................................................................................................................................159

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Matriks Profil Kompetitif..............................................................................................36


Tabel 2.2 Matriks SWOT..............................................................................................................57
Tabel 4.1 Corporate Strategy.........................................................................................................69
Tabel 4.2 Sarana dan Prasarana Bagian Redaksi Harian Umum Galamedia.................................90
Tabel 4.3 Progress Repositioning Produk.....................................................................................93
Tabel 4.4 Segmen Pembaca...........................................................................................................94
Tabel 4.5 Daerah dan Jumlah Tiras Edaran HU Galamedia..........................................................96
Tabel 4.6 Data Oplah HU Galamedia Tahun 2017........................................................................97
Tabel 4.7 Statistik Pembaca Situs Galamedia...............................................................................98
Tabel 4.8 Data Nielsen..................................................................................................................99
Tabel 5.1 Competitive Profile Matrix..........................................................................................113
Tabel 5.2 Analisis SWOT PT. Galamedia Bandung Perkasa......................................................145
Tabel 5.3 SWOT Matriks............................................................................................................147

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.2.1.1 Model Strategi Generik Michael Porter...............................................................12


Gambar 2.3.2.1 Model Lima Kekuatan Porter..............................................................................23
Gambar 2.5.4.1 Analisis Rantai Nilai............................................................................................52
Gambar 4.2.4.1 Logo Perusahaan..................................................................................................73
Gambar 4.3.2.1 Struktur Organisasi PT. Galamedia Bandung Perkasa........................................78
Gambar 4.4.1.1 Strategi Generik Michael Porter pada PT. Galamedia Bandung Perkasa..........103
Gambar 5.3.1.1 Data Pemasang Iklan.........................................................................................115
Gambar 5.3.1.2 Data Statistik Kelas Ekonomi Pembaca.............................................................119
Gambar 5.3.1.3 Data Statistik Pembaca HU Galamedia.............................................................119
Gambar 5.3.1.4 Data Statistik Pembaca Media Online galamedianews.com..............................120
Gambar 5.3.3.1 Alur Berita Cetak...............................................................................................123
Gambar 5.3.3.2 Alur Berita Online.............................................................................................123
Gambar 5.6.1.1 Alur Proses Produksi Koran..............................................................................130
Gambar 5.6.1.2 Harga Tarif Iklan Online....................................................................................134
Gambar 5.6.1.3 Harga Tarif Iklan Koran....................................................................................134

xi
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dalam era globalisasi ini setiap perusahaan berupaya untuk menunjukkan

keunggulan-keunggulan yang dimiliki oleh perusahaannya agar dapat bertahan dalam

persaingan bisnis yang semakin ketat. Persaingan tidak lepas dari kebutuhan

konsumen yang semakin meningkat. Perusahaan dituntut untuk meningkatkan

efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan secara optimal sehingga diharapkan dapat

mencapai tujuan dari perusahaan.

Dewasa ini pers Indonesia telah berkembang sangat baik karena semakin

banyaknya media yang bermunculan, sehingga masyarakat memiliki banyak pilihan

media massa mana yang akan dikonsumsinya. Namun, maraknya media massa yang

bermunculan saat ini, tidak berarti semuanya menyampaikan kebutuhan masyarakat

akan informasi dengan benar, akurat, dan mendidik. Banyak juga pers yang buruk,

seperti pers yang dalam menjalankan tugasnya tidak memperhatikan etika jurnalisme.

Pers yang buruk adalah cerminan kondisi sosial ekonomi masyarakat. Seiring

perbaikan sosial-ekonomi masyarakat, pers buruk juga akan berkurang.


Berdasarkan ketentuan pasal 3 UU No. 40 Tahun 1999 tentang Pers, fungsi pers

ialah sebagai media informasi, pendidikan, hiburan dan kontrol sosial. Bertolak dari

fungsi pers tersebut, jelas bahwa pers memiliki peran dan andil yang besar dalam

mendidik dan mencerdaskan masyarakat. Untuk menciptakan pers yang profesional

dan memberikan standar kualitas pers di Indonesia, seperti pemberitaan, sumber daya

manusia serta perusahaan menjadi lebih baik, maka dibuat aturan dan strategi yang

dilakukan perusahaan demi tercapainya tujuan yang diinginkan.

Setiap perusahaan media, baik itu media cetak maupun media elektronik harus

memiliki strategi untuk mencapai tujuan perusahaannya. Begitu juga dengan Harian

Umum Galamedia. Bagian redaksi harus dapat menyusun strategi agar tujuan dari

perusahaan tercapai dan dapat meningkatkan citra pemberitaan yang baik dimata

pembacanya. Tetapi selain strategi, bagaimana cara bagian redaksi mengatur divisi

redaksi juga berpengaruh dalam pencapaian tujuan dari perusahaan. Karena

sesungguhnya citra pembaca ditentukan oleh bagaimana cara kerja redaksi tersebut di

dalam hal menyajikan pemberitaan kepada masyarakat.

Bagian redaksi merupakan salah satu bagian dari manajemen organisasi surat

kabar. Dimana bagian redaksi berperan dan bertanggung jawab atas isi dari suatu

surat kabar. Surat kabar akan dinilai baik atau buruk berdasarkan isi dari surat kabar

tersebut. Oleh sebab itu, redaksi harus bisa dan mampu memperhatikan nilai-nilai

berita yang akan di muat dalam surat kabar.


Suatu surat kabar yang tidak memperhatikan nilai-nilai di dalam berita yang

dimuat maka citranya akan turun. Karena pembaca juga tidak akan mempercayai

surat kabar tersebut. Oleh sebab itu, bagian redaksi harus selalu memiliki strategi dan

harus selalu memperhatikan nilai di dalam berita yang dimuat di dalam surat kabar

agar terus dapat meningkatkan citra pemberitaan di kalangan pembacanya. Banyak

hal yang dilakukan tiap media untuk mendapatkan citra positif di mata pembaca.

Dimulai dari berita yang up to date (terkini), akurat, dan dapat dipercaya menjadi

pilihan masyarakat.

Selain itu, yang menjadi tantangan bagi industri media cetak saat ini yaitu

melesatnya peran teknologi informasi, khususnya internet sebagai sarana pemenuhan

kebutuhan informasi masyarakat. Saat ini tingkat pembaca media cetak terus

menurun. Anak muda sudah tidak lagi membaca koran dikarenakan makin banyak

situs berita yang independen berdiri sendiri dan tidak terkait dengan media cetak. Hal

ini menyebabkan tingkat pembaca berita di media cetak mengalami penurunan karena

mereka lebih memilih media online sebagai media untuk mendapatkan berbagai

macam informasi demi kebutuhan sehari-hari. Akibat penurunan pembaca berita,

banyak media cetak yang bangkrut antara lain adalah Sindo. Kebangkrutan tersebut

disebabkan oleh ketidakmampuan perusahaan dalam mengamati kondisi eksternal

dan tidak dilakukannya inovasi di dalam perusahaan yang mampu mempertahankan

eksistensi perusahaan.
PT. Galamedia Bandung Perkarsa memiliki satu unit usaha dalam bentuk

penerbitan yaitu Harian Umum Galamedia. Harian Umum Galamedia

mengkhususkan penerbitan pemberitaan lokal di Bandung Raya, sedangkan berita-

berita Nasional dan berita lainnya hanya untuk melengkapi. Penekanan jenis

beritanya yaitu kriminalitas dan berita kasus dengan tampilan berita yang disajikan

secara etis, tajam, dan akurat.


3

Menanggapi tantangan dari industri media cetak yang ada perusahaan harus

memiliki inovasi terhadap strategi perusahaan yang akan dilakukan selanjutnya. Pada

tahun 2003 PT. Galamedia Bandung Perkasa; perusahaan yang bergerak dibidang

penerbitan koran, yakni penerbit Harian Umum Galamedia melakukan inovasinya

dengan mulai memasuki tren dunia maya (internet). Tepatnya pada tanggal 30 April

2003, diluncurkan www.klik-galamedia.com disamping media konvensional yaitu

koran cetak. Pada awalnya website klik-galamedia.com ini hanya berisikan berita

yang diambil dari media cetak Harian Umum Galamedia. Sekitar tahun 2011, barulah

klik-galamedia.com menambahkan pemberitaannya dengan berita-berita aktual, e-

paper dan menu-menu tambahan lain untuk mengimbangi kebutuhan informasi

karena kian meningkatnya pengguna internet di Indonesia. E-Paper adalah surat

kabar dalam format elektronik yang dapat diakses dengan komputer atau ponsel

cerdas. Karena perkembangan teknologi informasi, koran yang hanya berbentuk

cetak, kini tersedia versi digital atau elektronik. Koran versi cetak secara digitalisasi

dibuat persis atau menyerupai sumbernya yang biasanya menggunakan metode

pemindaian. Selain itu, proses penyebaran informasi juga dilakukan di akun media

sosial Instagram Galamedianews. Ini dilakukan untuk menyasar kaum anak muda

yang dewasa ini senang bermain di media sosial.

Dalam penelitian ini, peneliti memfokuskan kepada manajemen organisasi

bagian redaksi Harian Umum Galamedia. Bagaimana bagian redaksi harus

mempunyai strategi agar terus meningkatkan citra pemberitaan dari surat kabar
4

karena yang akan menentukan baik atau buruknya citra pemberitaan di kalangan

pembacanya adalah redaksi itu sendiri.

Strategi dan manajemen yang dilakukan oleh PT. Galamedia Bandung Perkasa

membuat penulis ingin mengetahui strategi dan manajemen apa saja yang sudah

dilakukan oleh PT. Galamedia Bandung Perkasa untuk memajukan perusahaannya.

PT. Galamedia Bandung Perkasa bergerak di industri media cetak yaitu bidang

penerbitan koran, yaitu Harian Umum Galamedia yang selalu mengedepankan

inovasi agar tidak kalah bersaing dengan koran lainnya. Dalam melakukan inovasi,

tentu saja PT. Galamedia Bandung Perkasa melakukan banyak cara dan upaya untuk

mengetahui sejauh mana inovasi dapat dilakukan dan bagaimana cara

menerapkannya. Maka dari itu, dengan adanya fenomena yang dihadapi oleh

perusahaan dan ketertarikan penulis untuk memberikan saran-saran dan inovasi maka

penulis melakukan penelitian dengan judul “Analisis Strategi Inovasi pada PT.

Galamedia Bandung Perkasa.”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dijelaskan, berikut adalah

rumusan masalah yang akan dibahas, diselidiki, dan dijawab yaitu:


5

1. Strategi inovasi apa saja yang telah dilakukan selama ini oleh PT.

Galamedia Bandung Perkasa?

2. Bagaimana analisis value chain yang ada di PT. Galamedia Bandung

Perkasa saat ini?

3. Strategi inovasi apa yang dapat direkomendasikan kepada PT. Galamedia

Bandung Perkasa berdasarkan analisis value chain?

1.3 Tujuan Penelitian

Sebagaimana telah ditulis latar belakang masalah yang ingin dibahas, diselidiki,

dan dijawab, berikut tujuan untuk melakukan penelitian ini adalah untuk memperoleh

pemecahan masalah, sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui strategi inovasi yang telah dilakukan oleh PT.

Galamedia Bandung Perkasa.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis value chain yang ada di PT.

Galamedia Bandung Perkasa.

3. Untuk mengetahui strategi inovasi yang dapat direkomendasikan kepada

PT. Galamedia Bandung Perkasa berdasarkan hasil analisis value chain.


6

1.4 Kegunaan Penelitian

Kegunaan dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi dua aspek, yaitu

aspek teoritis dan aspek praktis.

1. Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi

atau masukan bagi perkembangan ilmu strategi dan manajemen khususnya

pada bagian inovasi dan dapat dijadikan acuan pada bidang penelitian

sejenis.

2. Kegunaan Praktis

a. Bagi Penulis

Sebagai ilmu pembelajaran agar dapat memahami dan memperluas

ilmu pengetahuan di bidang strategi dan inovasi manajemen dan

belajar menganalisis suatu masalah untuk mendapatkan solusi dan

pemecahannya dari hambatan yang dihadapi oleh PT. Galamedia

Bandung Perkasa.

b. Bagi PT. Galamedia Bandung Perkasa.

Hasil penelitian diharapkan dapat membantu PT. Galamedia Bandung

Perkasa untuk mengetahui tantangan dan peluang dari lingkungan

eksternal dan mengetahui kekuatan dan kelemahan dari lingkungan

internal dan untuk mengetahui kelemahan dan kekurangan inovasi

yang sudah ada sebelumnya dan memperbaiki kesalahan dan dapat


7

menjadi masukan bagi PT. Galamedia Bandung Perkasa untuk

mengevaluasi keberhasilan dan mengelola perusahaan di tengah

menghadapi persaingan yang semakin ketat sehinga dapat

meningkatkan kualitas pemberitaan.

c. Bagi Pihak Lain

Mendapatkan berbagai macam informasi mengenai peluang dan

hambatan yang terjadi pada PT. Galamedia Bandung Perkasa dan

mengetahui strategi inovasi yang dilakukan. Selain itu, penulisan ini

diharapkan menjadi tambahan referensi bagi penelitian yang sejenis.


BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Visi dan Misi

2.1.1 Pengertian Visi

Sebuah visi menurut (Susanto, 2014, p. 16) berisi pernyataan yang singkat dan

jelas mengenai tujuan organisasi dan bagaimana mencapainya pada suatu titik waktu

di masa depan, sering dinyatakan dalam kata-kata mengenai tujuan dan cita-cita di

masa depan yang harus dimiliki organisasi sebelum organisasi itu menyusun rencana

untuk mencapai cita-cita tersebut. Sebuah visi harus mampu memberikan motivasi

dan inspirasi bagi sejumlah besar orang untuk melakukan perubahan dan bagi

karyawan untuk memberikan kinerja yang terbaik.

2.1.2 Pengertian Misi

Misi menurut (Pearce II & Robinson Jr., 2014, p. 23) adalah pernyataan yang

luas dan kekal mengenai niat suatu perusahaan. Misi ini mencakup falsafah dari para

pengambil keputusan strategis perusahaan, mengindikasikan citra yang ingin

diproyeksikan perusahaan, mencerminkan konsep diri perusahaan, mengindikasikan


10

bidang produk atau jasa utama serta pelanggan utama yang ingin dilayani oleh

perusahaan. Singkatnya, misi perusahaan menjelaskan bidang penekana n atas

produk, pasar, teknologi perusahaan serta dinyatakan sedemikian rupa sehingga

mencerminkan nilai dan prioritas dari pengambil keputusan strategis perusahaan.

Menurut King dan Cleland, tujuan pernyataan misi perusahaan adalah:

1. Memastikan adanya kesamaan tujuan dalam organisasi.

2. Sebagai dasar untuk memotivasi pemanfaatan sumber daya perusahaan.

3. Sebagai dasar atau standar bagi pengalokasian sumber daya organisasi.

4. Membangun sebuah iklim bagi organisasi, misalnya untuk menentukan

jenis operasi bisnis.

5. Sebagai titik fokus untuk menentukan siapa saja yang dapat

mengidentifikasi tujuan dan arah organisasi dan siapa saja yang tidak

dapat melakukannya.

6. Sebagai fasilitas untuk menerjemahkan tujuan dan arah organisasi ke

dalam struktur kerja yang melibatkan pelimpahan tugas dan tanggung

jawab kepada elemen-elemen yang ada dalam organisasi.

7. Menjelaskan secara spesifik tujuan dari organisasi dan menerjemahkan

tujuan ini ke dalam sasaran dalam sebuah cara di mana biaya, waktu,

dan parameter kinerja dapat dinilai dan dikendalikan.


11

2.2 Pengertian Strategi

Strategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus

pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya

bagaiman agar tujuan tersebut dapat dicapai. Strategi menurut (Pearce II & Robinson

Jr., 2014, p. 2) mengatakan bahwa strategi adalah rencana manajer yang berskala

besar dan berorientasi kepada masa depan untuk berinteraksi dengan lingkungan

persaingan guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan. Melalui strategi, manajemen

mengartikan rencana berskala dasar dan berorientasi ke masa yang akan dating

mereka untuk berinteraksi dengan lingkungan yang kompetitif untuk mencapai tujuan

organisasi yang merefleksikan kesadaran suatu organisasi mengenai bagaimana,

kapan dan di mana organisasi akan bersaing, terhadap siapa organisasi harus bersaing

dan apa maksud organisasi bersaing. Karena strategi memiliki beberapa sifat, (Glueck

& Jauch, 1990, p. 20) mendefinisikan sebagai berikut: (1) Unfield. Menentukan

seluruh bagian-bagian dalam organisasi atau perusahaan. (2) Complex. Bersifat

menyeluruh mencakup seluruh aspek dalam organisasi atau perusahaan. (3) Integral.

Dimana seluruh strategi akan sesuai dari seluruh tingkatan. Maka dari itu strategi

memiliki konsekuensi yang multi fungsi.

2.2.1 Strategi Generik (Competitive Strategy)

Menurut Porter, strategi generik adalah suatu pendekatan strategi perusahaan

dalam rangka mengungguli pesaing dalam industri sejenis (Umar, 2001, p. 32).
12

Keunggulan bersaing diterapkan dalam persaingan yang melibatkan banyak segmen

pelanggan, baik saat menerapkan cost leadership ataupun differentiation strategy.

Sebaliknya, saat menerapkan focused strategy perusahaan terjun dalam persaingan

dengan lingkup dan segmen persaingan yang lebih sempit, ataupun narrow market.

Gambar 2.2.1.1 Model Strategi Generik Michael Porter

(Sumber : Buku Strategic Management In Action, 2011)

Catatan:

 Sumbu mendatar (sumbu Y) digunakan untuk dimensi-dimensi dalam keunggulan

persaingan perusahaan.

 Sumbu vertikal (sumbu X) digunakan untuk dimensi-dimensi dalam tingkatan

persaingan perusahaan.

1. Strategi Biaya Rendah (Cost Leadership)


13

Strategi Biaya Rendah (cost leadership) menekankan pada upaya

memproduksi produk standar (sama dalam segala aspek) dengan biaya per

unit yang sangat rendah. Produk ini (barang maupun jasa) biasanya ditujukan

kepada konsumen yang relatif mudah terpengaruh oleh pergeseran harga

(price sensitive) atau menggunakan harga sebagai faktor penentu keputusan.

Dari sisi perilaku pelanggan, strategi jenis ini amat sesuai dengan kebutuhan

pelanggan yang termasuk dalam kategori perilaku low-involvement. Ketika

konsumen tidak terlalu peduli terhadap perbedaan merek, (relatif) tidak

membutuhkan pembedaan produk, atau jika terdapat sejumlah besar

konsumen memiliki kekuatan tawar-menawar yang signifikan.

Strategi ini membuat perusahaan mampu bertahan terhadap persaingan

harga bahkan menjadi pemimpin pasar (market leader) dalam menentukan

harga dan memastikan tingkat keuntungan pasar yang tinggi di atas rata-rata

dan stabil melalui cara-cara yang agresif dalam efisiensi dan kefektifan biaya.

Untuk dapat menjalankan strategi biaya rendah, sebuah perusahaan harus

mampu memenuhi persyaratan di dua bidang, yaitu: sumber daya (resources)

dan organisasi. Strategi ini hanya mungkin dijalankan jika dimiliki beberapa

keunggulan di bidang sumber daya perusahaan, yaitu: kuat akan modal,

terampil pada rekayasa proses (process engineering), pengawasan yang ketat,

mudah diproduksi, serta biaya distribusi dan promosi rendah. Sedangkan dari

bidang organisasi, perusahaan harus memiliki: kemampuan mengendalikan


14

biaya dengan ketat, informasi pengendalian yang baik, insentif berdasarkan

target (alokasi insentif berbasis hasil) (Umar, 2001).

2. Strategi Pembedaan Produk (Product Differentiation)

Strategi Pembedaan Produk (product differentiation) mendorong

perusahaan untuk sanggup menemukan keunikan tersendiri dalam pasar yang

jadi sasarannya. Keunikan produk barang atau jasa yang dikedepankan ini

memungkinkan suatu perusahaan untuk menarik minat sebesar-besarnya dari

konsumen potensialnya.

Berbagai kemudahan pemeliharaan, features tambahan, fleksibilitas,

kenyamanan dan berbagai hal lainnya yang sulit ditiru lawan merupakan

sedikit contoh dari diferensiasi. Strategi jenis ini biasa ditujukan kepada para

konsumen potensial yang relatif tidak mengutamakan harga dalam

pengambilan keputusannya (price insensitive).  Contoh penggunaan

strategi ini secara tepat adalah pada produk barang yang bersifat tahan lama

(durable) dan sulit ditiru oleh pesaing.

Pada umumnya strategi biaya rendah dan pembedaan produk diterapkan

perusahaan dalam rangka mencapai keunggulan bersaing (competitive

advantage) terhadap para pesaingnya pada semua pasar. Secara umum,

terdapat dua bidang syarat yang harus dipenuhi untuk memutuskan

memanfaatkan strategi ini ; bidang sumber daya (resources) dan bidang

organisasi.  Dari sisi  sumber daya perusahaan, maka untuk menerapkan

strategi ini dibutuhkan kekuatan-kekuatan yang tinggi dalam hal: pemasaran


15

produk, kreativitas dan bakat, perekayasaan produk (product engineering),

riset pasar, reputasi perusahaan, distribusi, dan ketrampilan kerja. Sedangkan

dari sisi bidang organisasi, perusahaan harus kuat dan mampu untuk

melakukan: koordinasi antar fungsi manajemen yang terkait, merekrut tenaga

yang berkemampuan tinggi, dan mengukur insentif yang subyektif di samping

yang obyektif. (Umar, 2001)

3. Strategi Fokus (Focus Strategy)

Strategi fokus digunakan untuk membangun keunggulan bersaing dalam

suatu segmen pasar yang lebih sempit. Strategi jenis ini ditujukan untuk

melayani kebutuhan konsumen yang jumlahnya relatif kecil dan dalam

pengambilan keputusannya untuk membeli relatif tidak dipengaruhi oleh

harga. Dalam pelaksanaannya terutama pada perusahaan skala menengah dan

besar, strategi fokus diintegrasikan dengan salah satu dari dua strategi generik

lainnya: strategi biaya rendah atau strategi pembedaan karakteristik produk.

Strategi ini biasa digunakan oleh pemasok narrow market (segmen

khusus/khas dalam suatu pasar tertentu; disebut pula sebagai ceruk pasar)

untuk memenuhi kebutuhan suatu produk barang dan jasa khusus.

Syarat bagi penerapan strategi ini adalah adanya besaran pasar yang

cukup (market size), terdapat potensi pertumbuhan yang baik, dan tidak terlalu

diperhatikan oleh pesaing dalam rangka mencapai keberhasilannya (pesaing

tidak tertarik untuk bergerak pada ceruk tersebut). Strategi ini akan menjadi

lebih efektif jika konsumen membutuhkan suatu kekhasan tertentu yang tidak
16

diminati oleh perusahaan pesaing. Biasanya perusahaan yang bergerak dengan

strategi ini lebih berkonsentrasi pada suatu kelompok pasar tertentu (narrow

market), wilayah geografis tertentu, atau produk barang atau jasa tertentu

dengan kemampuan memenuhi kebutuhan konsumen secara baik, excellent

delivery.

Strategi ini dilakukan dengan cara memproduksi produk atau jasa untuk

memenuhi kebutuhan sekelompok kecil konsumen. Terdapat dua alternatif

dalam strategi fokus, yaitu:

1. Focused Cost Leadership Strategy

Strategi ini menawarkan produk atau jasa kepada sekelompok kecil

konsumen pada harga terendah yang tersedia di pasar.

2. Focused Differentiation Strategy

Strategi ini menawarkan produk atau jasa kepada sekelompok kecil

konsumen dengan nilai terbaik yang tersedia di pasar.

4. Strategi Biaya/Diferensiasi Terintegrasi (Integrated Cost

Leadership/Differentiation Strategy)

Strategi baru ini dapat menjadi populer ketika persaingan global

meningkat. Perusahaan yang menggunakan strategi ini dapat meningkatkan

kemampuan mereka untuk:

 Adaptabilitas terhadap perubahan lingkungan.

 Mempelajari keterampilan dan teknologi baru.


17

 Lebih efektif memanfaatkan kompetensi inti di seluruh unit bisnis dan

lini produk yang seharusnya memungkinkan perusahaan memproduksi

produk dengan fitur yang berbeda dengan biaya lebih rendah.

Namun, organisasi yang memilih strategi ini harus berhati-hati untuk

tidak terjebak di tengah-tengah yaitu, tidak mampu mengelola dengan berhasil

lima kekuatan kompetitif dan tidak mencapai daya saing strategis. Harus

mampu secara konsisten mengurangi biaya sekaligus menambahkan fitur yang

berbeda.

2.2.2 Pengertian Manajemen Strategis

Manajemen strategis menurut (Pearce II & Robinson Jr., 2014, p. 3)

didefinisikan sebagai suatu rangkaian keputusan dan tindakan yang menghasilkan

formulasi dan implementasi rencana untuk mencapai tujuan perusahaan. Manajemen

strategis terdiri atas sembilan tugas penting:

1. Merumuskan misi perusahaan, termasuk penyataan umum mengenai intensi,

falsafah, dan tujuan perusahaan.

2. Melakukan analisis yang mencerminkan kondisi internal dan kemampuan

perusahaan.

3. Menilai kondisi eksternal perusahaan, termasuk pesaing dan faktor-faktor

kontekstual umum.
18

4. Menganalisis pilihan-pilihan yang dimiliki oleh perusahaan dengan

menyesuaikan sumber daya yang dimiliki dengan lingkungan eksternal.

5. Mengidentifikasi pilihan yang paling diinginkan dengan mengevaluasi setiap

pilihan yang ada sesuai dengan misi perusahaan.

6. Memilih rangkaian tujuan jangka panjang dan strategi utama yang dapat

menghasilkan pilihan yang paling diinginkan.

7. Merancang tujuan-tujuan tahunan dan strategi jangka pendek yang sesuai

dengan rangkaian tujuan jangka panjang dan strategi utama yang telah dipilih.

8. Mengimplementasikan pilihan strategis sesuai dengan anggaran alokasi

sumber daya, yakni menyesuaikan tugas-tugas yang akan dilaksanakan, para

pelaksana, struktur, teknologi, dan system penghargaan merupakan hal yang

ditekankan.

9. Mengevaluasi keberhasilan proses strategis sebagai bahan masukan untuk

pengambilan keputusan pada masa yang akan datang.

2.2.3 Manfaat Manajemen Strategis

Dengan menggunakan pendekatan manajemen strategis, manajer pada seluruh

tingkatan dalam perusahaan dapat berinteraksi dalam proses perencanaan dan

implementasi. Sebagai hasilnya, konsekuensi perilaku manajemen strategis serupa

dengan pengambilan keputusan partisipatif. Terlepas dari keuntungan dari rencana


19

strategis, beberapa dampak perilaku manajemen strategis meningkatkan kesejahteraan

perusahaan, yaitu:

1. Kegiatan perumusan strategi memperkuat kemampuan perusahaan untuk

mencegah timbulnya masalah. Manajer yang mendorong perhatian

bawahannya kepada kegiatan perencanaan akan terbantu dalam mengawasi

dan memprediksi tanggung jawab oleh bawahan yang mengetahui kebutuhan

akan manajemen strategis.

2. Keputusan strategis berbasis kelompok kemungkinan besar akan dipilih dari

alternatif terbaik yang ada. Proses manajemen strategis menghasilkan

keputusan yang lebih baik karena interaksi kelompok mampu menghasilkan

variasi strategi yang lebih banyak dan prediksi yang didasarkan pada sudut

pandang khusus dari anggota-anggota kelompok untuk meningkatkan proses

penyaringan pilihan.

3. Keterlibatan karyawan dalam perumusan strategi meningkatkan pemahaman

mereka mengenai hubungan antara produktivitas dengan imbalan pada setiap

rencana strategis sehingga hal ini akan meningkatkan motivasi mereka.

4. Kesenjangan dan tumpang tindih kegiatan antarindividu dan kelompok akan

berkurang karena partisipasi dalam perumusan strategi memperjelas

perbedaan peran.

5. Resistensi terhadap perubahan akan berkurang. Meskipun peserta dalam

perumusan strategi tidak akan lebih senang dengan keputusan yang mereka
20

ambil sendiri dibandingkan dengan keputusan yang diambil secara otoriter,

kesadaran lebih besar terhadap parameter yang membatasi pilihan yang

tersedia membuat mereka lebih mungkin menerima keputusan tersebut.

2.3 Analisis Lingkungan Eksternal

Lingkungan eksternal perusahaan adalah faktor-faktor di luar kendali yang

memengaruhi pilihan perusahaan mengenai arah dan tindakan, yang pada akhirnya

juga memengaruhi struktur organisasi dan proses internalnya.

2.3.1 Lingkungan Jauh

Lingkungan jauh (remote environment) terdiri atas faktor-faktor yang berasal

dari luar, dan biasanya tidak terkait dengan situasi suatu perusahaan, seperti: faktor

(1) ekonomi, (2) sosial, (3) politik, (4) teknologi, dan (5) ekologi. Lingkungan ini

memberikan peluang, ancaman, dan batasan bagi perusahaan, tetapi jarang sekali ada

suatu perusahaan yang dapat memberikan pengaruh timbal balik yang cukup besar.

Faktor-faktor yang termasuk ke dalam lingkungan jauh adalah:

1. Faktor Ekonomi

Faktor ekonomi berkaitan dengan sifat dan arah perekonomian di mana

suatu perusahaan beroperasi. Karena pola konsumsi diperngaruhi oleh

kemakmuran relatif dari berbagai segmen pasar, setiap perusahaan harus


21

mempertimbangkan tren ekonomi pada segmen yang memengaruhi

industrinya. Baik pada tingkatan nasional maupun internasional, manajer

harus mempertimbangkan ketersediaan kredit , tingkat pendapatan bersih

sesudah pajak, dan kecenderungan konsumsi. Suku bunga utama, tingkat

inflasi, dan tren pertumbuhan penduduk nasional bruto merupakan faktor-

faktor ekonomi lainnya yang harus dipantau.

2. Faktor Sosial

Faktor sosial yang memengaruhi suatu perusahaan meliputi kepercayaan,

nilai, sikap, opini, dan gaya hidup masyarakat dalam lingkungan eksternal

perusahaan, yang berkembang dari kondisi budaya, ekologi, demografi,

agama, pendidikan, dan etnis. Ketika sikap sosial berubah, permintaan akan

berbagai jenis pakaian, aktivitas, waktu luang, dan seterusnya pun berubah.

Sama seperti kekuatan lain dalam lingkungan eksternal yang jauh, kekuatan

sosial bersifat dinamis, dengan perubahan konstan yang berasal dari usaha-

usaha para individu untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan mereka

dengan mengendalikan dan beradaptasi dengan faktor lingkungan.

3. Faktor Politik

Arah dan stabilitas faktor politik merupakan pertimbangan utama manajer

dalam memutuskan strategi perusahaan. Faktor politik menentukan

parameter-parameter hukum dan aturan di mana perusahaan harus

beroperasi. Batasan politik yang dikenakan pada perusahaan biasanya

diberlakukan melalui keputusan perdagangan yang adil, undang-undang


22

antimonopoli, program pajak, aturan upah minimum, kebijakan polusi dan

penentuan harga, penambahan administrasi, dan berbagai tindakan lain

yang ditujukan untuk melindungi karyawan, konsumen, masyarakat umum,

dan lingkungan.

4. Faktor Teknologi

Untuk menghindari keusangan dan meningkatkan inovasi, suatu

perusahaan harus menyadari perubahan teknologi yang memengaruhi

industrinya. Adaptasi teknologi yang kreatif dapat menciptakan

kemungkinan akan produk atau akan perbaikan pada produk yang sudah

ada atau pada teknik manufacturing dan pemasaran.

5. Faktor Ekologi

Istilah ekologi (echology) mengacu pada hubungan antara manusia dan

makhluk hidup lainnya serta udara, tanah, dan air (faktor lingkungan) yang

mendukungnya. Ancaman terhadap ekologi yang mendukung kehidupan

manusia, yang terutama disebabkan oleh aktivitas manusia dalam

komunitas industri secara umum disebut polusi (pollution). Perhatikan

spesifik mencakup pemanasan global, hilangnya habitat dan keberagaman

biologi serta polusi udara, air, dan tanah. Dengan adanya berbagaipolusi

yang semakin bertambah parah maka bisnis memikul tanggung jawab

untuk meniadakan hasil samping beracun dari proses manufaktur dengan

cara memformulasi produk, memodifikasi proses, merancang ulang

peralatan produksi, mendaur ulang hasil-samping dan sebagainya.


23

2.3.2 Lingkungan Industri

Profesor Harvard, Michael E. Porter, mengajukan konsep lingkungan industri

sebagai landasan pemikiran strategis dan perencanaan bisnis. Inti pemikirannya ini

pertama kali diterbitkan dalam Harvard Business Review, di mana Porter menjelaskan

lima kekuatan yang membentuk persaingan pada suatu industri. Kerangka analitisnya

yang didefinisikan dengan baik membantu para manajer strategis untuk mengaitkan

faktor lingkungan jauh dengan dampaknya terhadap lingkungan operasi perusahaan.

Persaingan dalam suatu industri berakar dari perekonomian yang mendasarinya, dan

terdapat kekuatan kompetitif yang melampaui para pihak yang saling bersaing dalam

suatu industri. Pelanggan, pemasok, pemain baru yang potensial, dan produk

substitusi, seluruhnya merupakan pesaing yang tingkat keunggulan ataupun

keaktifannya bergantung pada industri.

Gambar 2.3.2.2 Model Lima Kekuatan Porter


24

(Sumber : Buku Manajemen Strategis Konsep, 2012)

Berikut beberapa karakteristik adalah sangat penting bagi intensitas setiap

kekuatan kompetitif:

1. Ancaman dari Pendatang Baru

Pendatang baru dalam suatu industri akan membawa kapasitas baru,

keinginan untuk merebut pangsa pasar dan sering kali sumber daya yang

substansial. Tingkat keseriusan dari ancaman pendatang baru bergantung

pada hambatan yang ada dan reaksi pesaing saat ini yang dapat diantisipasi

oleh pendatang baru. Jika hambatan terhadap masuknya pendatang baru


25

cukup tinggi dan pendatang baru tersebut mungkin tidak akan membawa

ancaman yang serius ketika masuk.

Adanya perusahaan pendatang baru yang masuk ke dalam suatu

industri akan membawa serta kapasitas tambahan. Apabila tingkat

permintaan terhadap suatu barang tidak mengalami peningkatan untuk

menyerap kelebihan kapasitas tersebut, maka para pendatang baru harus

berkompetisi untuk mendapatkan pangsa pasar dari permintaan yang ada.

Berikut enam sumber utama hambatan masuk:

1) Skala Ekonomi

Skala ekonomi mengacu pada penghematan yang didapatkan oleh

perusahaan dalam suatu industri yang disebabkan oleh kenaikan volume

produksi. Dengan kata lain, jika volume produksi naik, biaya rata-rata

untuk satu unit produk akan menurun.

2) Diferensiasi Produk

Diferensiasi produk atau identifikasi merek, menciptakan hambatan

dengan memaksa pendatang baru untuk menghabiskan biaya yang besar

guna memenangkan loyalitas pelanggan.

3) Persyaratan Modal

Kebutuhan untuk menginvestasikan sumber daya keuangan yang besar

dalam bersaing menciptakan hambatan bagi masuknya pendatang baru,

terutama jika modal tersebut dibutuhkan untuk pengeluaran yang tidak


26

bisa diperoleh kembali, seperti memasang iklan pada awal usaha atau

melakukan penelitian dan pengembangan awal.

4) Biaya Peralihan (Switching Cost)

Biaya peralihan merupakan biaya yang ditimbulkan oleh pembeli bila

berpindah dari satu pemasok ke pemasok lainnya. Hambatan masuk

tercipta dengan adanya biaya peralihan pemasok, yaitu biaya yang harus

dikeluarkan pembeli bilamana berpindah dari produk pemasok tertentu ke

pemasok lainnya.

5) Akses terhadap Saluran Distribusi

Pendatang baru harus mengamankan distribusi produk atau jasa mereka.

Makin terbatas saluran pedagang besar dan pengecer dan makin erat

ikatan perusahaan yang sudah ada sekarang ini, jelas makin sukar masuk

ke dalam suatu industri.

6) Kebijakan Pemerintah

Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup masuknya pendatang

baru ke industry, dengan pengendalian-pengendalian, seperti persyaratan

lisensi, pembatasan akses ke bahan baku, dan insentif pajak.

2. Kekuatan Posisi Pemasok

Pemasok dapat menggunakan kekuatan menawarnya terhadap partisipan

dalam suatu industri dengan menaikkan harga atau mengurangi kualitas

barang atau jasa yang dibeli. Bila perusahaan tidak dapat menutupi biaya
27

yang meningkat dari pemasok, melalui struktur biaya sendiri, maka

keuntungan perusahaan itu akan tergerus dari tindakan para pemasok.

Kelompok pemasok memiliki kekuatan jika:

a. Didominasi oleh sejumlah kecil perusahaan yang lebih

terkonsentrasi dibandingkan industri kepada siapa mereka

menjual.

b. Produknya unik atau paling tidak terdiferensiasi, atau jika

kelompok tersebut memiliki biaya tukar (switching cost) yang

besar.

c. Pemasok tidak perlu bersaing dengan produk lain untuk menjual

ke industri tersebut.

d. Pemasok merupakan ancaman yang kuat karena dapat

melakukan integrase hilir sampai ke bisnis industri tersebut.

e. Industri itu bukan merupakan pelanggan penting bagi kelompok

pemasok tersebut.

3. Kekuatan Posisi Pembeli

Kekuatan ini merupakan tingkat pengaruh pembeli untuk mengatur ha-

hal dalam perjanjian pembelian, kepada perusahaan dalam industri.

Walaupun sebenarnya kekuatan tawar pembeli adalah satu dari kekuatan

vertikal yang mempengaruhi penciptaan nilai atau value oleh suatu industri.

Akan tetapi, kekuatan tawar pembeli dapat mengganggu upaya perusahaan

dalam suatu industri untuk dapat memaksimalkan keuntungan atas modal


28

yang diinvestasikannya. Tentunya dengan kekuatan tawar pembeli, para

pembeli akan berupaya mendapatkan produk dengan kualitas yang baik, serta

tingkat pelayanan yang cukup memuaskan dan dengan harga yang relatif

rendah.

Pembeli juga dapat menekan harga, menuntut kualitas yang lebih baik

atau layanan yang lebih banyak. Para pembeli atau pelanggan bisa memiliki

kekuatan tawar-menawar cukup besar diantaranya:

a. Kelompok ini terkonsentrasi atau membeli dalam volume besar

b. Produk yang dibeli oleh kelompok ini dari industri tersebut adalah

produk standar atau produk yang tidak terdiferensiasi.

c. Produk yang dibeli oleh kelompok ini dari industri merupakan salah

satu komponen dari produk yang dihasilkannya dan biaya komponen

itu merupakan bagian yang signifikan dari total biaya tersebut.

d. Pembeli hanya memperoleh laba yang kecil sehingga memiliki

insentif yang tinggi untuk menurunkan biaya pembeliannya.

e. Produk industri tersebut tidak terlalu penting bagi kualitas dari

produk atau jasa si pembeli.

f. Produk industri tersebut tidak dapat menghemat biaya pembeli.

g. Pembeli merupakan ancaman kuat karena dapat melakukan integrasi

ke hulu untuk membuat produk industri tersebut.

4. Produk Substitusi
29

Produk dari suatu industri dapat di substitusi produk dari industri

lainnya, sehingga dapat memperluas lawan dari produk tersebut. Oleh karena

itu, produk substitusi merupakan barang atau jasa dari luar industri tertentu

yang manfaat dan fungsinya sama seperti produk yang dihasilkan industri itu.

Hadirnya produk substitusi merupakan ancaman bagi suatu perusahaan, bila

pelanggan senang atau puas dengan suatu produk baru. Hal ini dapat terjadi,

bila biaya perpindahan atau switching cost dan harga produk substitusi lebih

rendah di samping kualitas atau kapabilitas kinerjanya lebih baik, atau sama

dengan produk saingan.

Produk pengganti merupakan jalan alternatif untuk memenuhi

kebutuhan pembeli. Perusahaan berkompetisi ketat dengan produsen

penghasil barang-barang substitusi di industri lain. Kekuatan kompetitif

produk substitusi dapat di ukur melalui penelitian terhadap pangsa pasar

yang berhasil diraih produk itu dan juga rencana perusahaan produk

substitusi untuk meningkatkan kapasitas produksi.

Produk-produk substitusi yang perlu diperhatikan secara strategis adalah

produk-produk substitusi yang (a) memiliki tren membaiknya kinerja harga

dibandingkan dengan produk industri tersebut atau (b) diproduksi oleh

industri yang memperoleh laba tinggi. Produk substitusi seringkali timbul

dengan cepat ketika suatu perkembangan meningkatkan persaingan industri

mereka dan menyebabkan penurunan harga atau perbaikan kinerja.

5. Persaingan Antar Perusahaan


30

Terdapat upaya dari para pesaing yang ada, untuk mencoba

mengembangkan hambatan-hambatan untuk masuk. Apabila terdapat

pendatang baru masuk, maka perusahaan pendatang itu potensian untuk

mencari pasar. Dan hal ini berarti bahwa hambatan masuk yang ada secara

relatif adalah kurang signifikan, sehingga pendatang baru tersebut dapat

beroperasi secara menguntungkan. Ada beberapa jenis hambatan masuk yang

signifikan, sehingga secara potensial dapat menghalangi masuknya

pendatang baru menjadi pesaing. Hambatan-hambatan masuk tersebut terdiri

dari:

a. Skala ekonomis, yang dapat mendorong upaya meningkatan

bertambahnya efisiensi, melalui kegiatan meningkatkan pertumbuhan

perusahaan.

b. Diferensiasi produk, dapat menimbulkan kepercayaan dan keyakinan

pelanggan atas keunikan produk. Sehingga hal ini dapat menjadi ekuitas

merek.

c. Biaya penggantian atau perpindahan merek atau switching cost, bila

pada suatu waktu, pelanggan harus mengeluarkan biaya untuk dapat

melakukan pembelian dari pemasok lain.

d. Kebutuhan investasi modal, yang harus dikeluarkan untuk perusahaan

baru yang masuk dalam industri.

e. Akses ke saluran distribusi, sebagai sarana yang efektif bagi

pendistribusian produknya.
31

f. Regulasi pemerintah, yang dilakukan melalui perizinan pemerintah

untuk mengendalikan pendatang baru yang masuk.

Persaingan di antara perusahaan dalam industri yang sama bersumber

pada sejumlah faktor antara lain:

a. Pertumbuhan industri yang lambat sehingga mempercepat

perebutan pangsa pasar yang melibatkan anggota-anggota yang

ingin melakukan ekspansi.

b. Banyak pesaing atau pesaing yang ada memiliki ukuran dan

kekuatan yang hamper sama.

c. Produk atau jasa yang ditawarkan kurang memiliki diferensiasi

(perbedaan) atau biaya menukar, yang dapat mengunci pembeli dan

melindungi perusahaan agar pelanggannya tidak direbut oleh

pesaingnya.

d. Biaya tetap tinggi atau produknya tidak tahan lama sehingga

menimbulkan dorongan yang kuat untuk memotong harga.

e. Kapasitas biayanya ditambah dalam jumlah besar.

2.3.3 Matriks Profil Kompetitif

Dalam dunia usaha, pengetahuan tentang kemampuan dan posisi

perusahaan/organisasi adalah penting. Pengetahuan ini diperoleh dari pihak internal

maupun eksternal perusahaan. Pengetahuan tersebut dapat berupa informasi tentang


32

apa yang dibutuhkan pelanggan, kapasitas mesin pabrik kita, keadaan jaringan

pemasaran, komposisi sales representative kita, keadaan jaringan pemasok, hal-hal

yang akan dilakukan oleh para pesaing, serta peluang-peluang yang mungkin ada.

Apabila pengetahuan yang dimiliki dapat dikelola dengan baik dan efektif, maka

keunggulan kompetitif perusahaan dapat dicapai dengan mudah (David F. R., 2007).

Manfaat-manfaat yang diperoleh perusahaan dengan dilakukannya pengelolaan

informasi sebagai sumber pengetahuan antara lain:

1) Waktu pembuatan produk/pelayanan lebih pendek,

2) Menentukan keputusan lebih cepat,

3) Memperbaiki hubungan dengan kastemer, dan

4) Menciptakan peluang lebih besar dalam berinovasi.

Sedangkan The Knowledge Company (2001) menggarisbawahi manfaat

pengetahuan bagi perusahaan menjadi empat macam yaitu perusahaan lebih

responsif, inovatif, kompetitif, dan efisien.

Salah satu faktor eksternal yang penting untuk diperhatikan adalah pesaing.

Dengan adanya pesaing maka sebuah perusahaan dituntut untuk terus berupaya dan

berpacu untuk mencapai dan mempertahankan competitive advantage agar dapat

menang dalam persaingan. Salah satu toolsmanajemen strategis yang mampu

membantu manajemen untuk menyelidiki dan memetakan posisi pesaing utama

dibandingkan dengan perusahaan adalah Matriks Profil Kompetitif (Competitive

Profile Matrix—CPM).
33

CPM adalah sebuah alat manajemen strategis yang penting untuk

mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing utama dalam hubungannya dengan

posisi strategis perusahaan. Perangkat ini digunakan pada tahap masukan. CPM

menunjukkan gambaran yang jelas tentang titik kuat dan titik lemah relatif

perusahaan terhadap pesaing mereka. Penilaian CPM diukur berdasarkan faktor

penentu keberhasilan, dimana setiap faktor yang diukur dalam skala yang sama untuk

setiap perusahaan, namun dengan rating bervariasi sehingga memudahkan untuk

dilakukan analisis komparatif. Dalam CPM, analisa dilakukan secara keseluruhan,

baik itu faktor eksternal maupun faktor internal. Hal ini berbeda dengan penilaian

kondisi internal dan eksternal perusahaan melalui Internal Factor Evaluation (IFE)

dan External Factor Evaluation (EFE) dimana hanya masing-masing faktor internal

dan eksternal saja.

A. Komponen Competitive Profile Matrix—CPM

Matriks Profil Kompetitif terdiri dari komponen-komponen berikut ini:

1. Critical Success Factors

Critical Success Factors atau faktor penentu keberhasilan, merupakan faktor-

faktor terpenting yang mempengaruhi keberhasilan organisasi . Faktor-faktor

tersebut digambarkan secara luas tanpa memasukkan data yang spesifik dan

faktual. Faktor-faktor tersebut diambil setelah dilakukan analisis yang

mendalam mengenai kondisi eksternal dan lingkungan internal perusahaan. Ini


34

dilakukan karena dalam lingkungan eksternal dan internal, banyak faktor yang

secara nyata memberikan dampak baik dan buruk bagi perusahaan. Critical

Success Factors yang memiliki peringkat lebih tinggi dibanding pesaingnya

menunjukkan bahwa strategi perusahaan terhadap faktor-faktor penentu

keberhasilan tersebut telah berhasil dengan baik, atau dalam kata lain

merupakan kekuatan perusahaan. Sedangkan peringkat yang lebih rendah

berarti startegi perusahaan dalam mendukung faktor-faktor tersebut masih

kurang, atau dengan kata lain menjadi kelemahan perusahaan.

2. Rating/Peringkat

Rating/peringkat dalam CPM menunjukkan tanggapan atau respons

perusahaan terhadap faktor-faktor penentu keberhasilan. Rating tertinggi

menunjukkan bahwa perusahaan dengan baik mampu mesrespons faktor

penentu keberhasilan dan hal ini menunjukkan kekuatan utama perusahaan.

Kisaran peringkat diberikan antara 1,0 – 4,0 dan dapat diterapkan pada setiap

faktor. Ada beberapa poin penting yang terkait dengan pemberian rating di

CPM, antara lain:

1. Respon perusahaan yang kurang terhadap critical success factor diwakili

oleh (1). Hal ini menunjukkan bahwa faktor tersebut menjadi kelemahan

utama perusahaan.
35

2. Respon rata-rata terhadap critical success factor diwakili oleh (2). Hal ini

menunjukkan bahwa faktor tersebut menjadi kelemahan minor

perusahaan.

3. Respon diatas rata-rata terhadap critical success factor diwakili oleh (3).

Hal ini menunjukkan bahwa faktor tersebut menjadi kekuatan minor

perusahaan.

4. Respon perusahaan yang superior terhadap critical success factor diwakili

oleh (4). Hal ini menunjukkan bahwa faktor tersebut menjadi kekuatan

utama perusahaan.

3. Weighted (Bobot)

Bobot dalam CPM menunjukkan kepentingan relatif dari faktor untuk menjadi

penentu kesuksesan perusahaan dalam industri. Bobot berkisar dari 0,0 yang

berarti tidak penting dan 1,0 yang berarti penting. Jumlah dari semua bobot

dari faktor-faktor yang dianalisis harus sama dengan 1,0.

4. Weighted Score (Nilai Tertimbang).

Nilai tertimbang adalah hasil yang  dicapai setelah masing-masing bobot

masing-masing faktor denga peringkatnya.

5. Total Weighted Score (Jumlah Nilai Tertimbang)

Jumlah semua nilai tertimbang adalah sama dengan total nilai tertimbang.

Nilai akhir dari jumlah nilai tertimbang harus berada di antara rentang 1.0

(rendah) untuk 4.0 (tinggi). Rata-rata total nilai tertimbang untuk CPM adalah
36

2,5, dimana setiap perusahaan dengan total nilai tertimbang berada di bawah

2,5 dapat dikatakan dalam posisi yang lemah. Perusahaan dengan total nilai

tertimbang lebih tinggi adalah 2,5 maka dianggap memiliki posisi yang kuat.

Dimensi lain dalam CPM adalah perusahaan dengan jumlah nilai tertimbang

yang paling tinggi dianggap sebagai pemenang di antara para pesaing. Namun

meski demikian, angka-angka total nilai tertimbang hanyalah menggambarkan

kekuatan relatif perusahaan-perusahaan yang dibandingkan, bukan dengan

tujuan untuk mendapatkan angka tertentu tetapi lebih kepada asimilasi dan

evaluasi informasi dalam cara yang mempunyai arti yang dapat membantu

pengambilan keputusan.

Tabel 2.1 Matriks Profil Kompetitif

Perusahaan 1 Perusahaan 2
Faktor-faktor Keberhasilan Penting Bobot
Peringkat Skor Peringkat Skor
1 xx xx xx xx xx
2 xx xx xx xx xx
3 xx xx xx xx xx
4 xx xx xx xx xx
5 xx xx xx xx xx
Total 1 xx xx xx xx

(Sumber: (Pearce II & Robinson Jr., 2014, p. 118)

B. Manfaat Competitive Profile Matrix—CPM

Berikut disajikan manfaat-manfaat dari CPM:


37

1. Mencari dan mengidentifikasikan critical success factor.

2. Mengidentifikasi pesaing langsung/pesaing utama.

3. Mengidentifikasi dan menganalisis titik-titik kekuatan dan kelemahan

perusahaan/organisasi.

4. Mengidentifikasi dan menganalisis titik-titik kekuatan dan kelemahan

pesaing.

5. Menemukan, melakukan pengamatan dan identifikasi terhadap area-area yang

memerlukan perhatian lebih.

6. Membuka peluang untuk dilakukannya upaya-upaya perbaikan.

2.4 Analisis Lingkungan Internal

Perusahaan dapat mengenal lebih jauh beberapa kekuatan dan kelemahan dalam

dirinya dengan melakukan analisis lingkungan internal. Pentingnya analisis

lingkungan internal ini adalah upaya untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan

perusahaan. Kekuatan merupakan sumber dapa atau kapabilitas yang dikendalikan

oleh atau tersedia bagi suatu perusahaan yang membuat perusahaan relatif lebih

unggul dibandingkan dengan pesaingnya dalam memenuhi kebutuhan pelanggan

yang dilayaninya. Sedangkan kelemahan merupakan keterbatasan atau kekurangan

dalam satu atu lebih sumber daya atau kapabilitas suatu perusahaan relatif terhadap

pesaingnya, yang menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan pelanggan secara


38

efektif. Berikut adalah kompetensi perusahaan yang dapat di lihat pada berbagai

fungsi bisnis yang ada, yaitu:

1. Pemasaran

fungsi utama pemasaran dalam suatu perusahaan adalah menyampaikan dan

memindahkan barang dan jasa dari produsen ke tangan konsumen melalui

saluran-saluran yang telah ditentukan.

2. Keuangan

Analisis keuangan dalam perusahaan tujuannya adalah memberikan ukuran

bagi manajer mengenai bagaimana kinerja keuangan perusahaan dibandingkan

dengan kinerjanya di tahun-tahun sebelumnya dengan kinerja perusahaan lain.

3. SDM (Sumber Daya Manusia)

Fungsi utama SDM itu sendiri adalah menempatkan karyawan yang tepat agar

dapat bekerja secara efektif dan efisien karena hal ini akan mempengaruhi

keunggulan bersaing perusahaan.

4. Produksi dan Operasi

Fungsi produksi dan operasi adalah melakukan pengawasan terhadap biaya

produksi dan biaya manufaktur dan memperbaiki efisiensi operasi pabrik.

Bagian ini akan memusatkan perhatiannya pada pengambilan keputusan

mengenai kapasitas pabrik, layout pabrik, tata letak mesin dan peralatan,

proses manufaktur dan proses produksi dan menetapkan berbagai kebijakan


39

persediaan sehingga yang ada sejalan dengan kelancaran operasi perusahaan

tidak mengalami kekurangan dan juga tidak mengalami kelebihan.

5. Peneliti dan Pengembangan

Proses penelitian dan pengembangan umumnya berlangsung secara bertahap

melalui penelitian dasar, penelitian terapan, penelitian pengembangan, dan

komerialisasi.

2.5 Innovation

Inovasi merupakan keberhasilan secara social dan ekonomi karena

diperkenalkannya cara baru atau kombinasi baru dari cara lama dalam mengubah

input menjadi output sedemikian rupa sehingga dihasilkan perubahan besar dalam

perbandingan antara nilai manfaat dan harga atau pengorbanan menurut persepsi

konsumen dan/atau pengguna atau masyarakat pengguna (Fontana, 2011).

2.5.1 Konsep Inovasi

Teknologi dan inovasi sudah dikenal sebagai faktor penting dalam meningkatkan

keuntungan, positioning, dan kinerja bagi perusahaan dalam menghadapi

kedinamisan pasar. Dengan melakukan inovasi, perusahaan bereaksi terhadap

perubahan pasar yang dinamis dan untuk menciptakan atau mempertahankan daya
40

saingnya. Dapat dikatakan bahwa “Innovation is an almost obligatory survival

strategy”.

Keberlangsungan hidup perusahaan bergantung pada seberapa cepat dan tanggap

perusahaan tersebut menghadapi kedinamisan yang ada. Schumpeter merupakan ahli

pertama kali mengemukakan konsep inovasi. Ia mendefinisikan “inovasi” sebagai

kombinasi baru dari faktor-faktor produksi yang dibuat oleh pengusaha dan

pemikiran inovasi adalah kekuatan pendorong yang penting (critical driving force)

dalam pertumbuhan ekonomi.

Dalam perspektif inovasi sebagai sebuah hasil (an outcome), inovasi dibagi

menjadi dua jenis, yaitu Radical Innovation dan Incremental Innovation. Inovasi

radikal (Radical Innovation) adalah adanya teknologi yang mendorong inovasi dalam

menciptakan sesuatu yang baru bagi perusahaan dan juga untuk pasar atau pelanggan.

Inovasi incremental (Radical Innovation) biasanya dikategorikan sebagai inovasi

yang berorientasi pasar karena ide-ide yang diciptakan dalam produk baru berasal

dari pasar, sehingga sering disebut sebagai produk yang berorientasi pasar atau

marketable product.

2.5.2 Manajemen Inovasi

Manajemen inovasi merupakan alat yang digunakan oleh manajer maupun

organisasi atau perusahaan untuk mengembangkan produk dan inovasi organisasi atau
41

dengan kata lain manajemen inovasi adalah pengelolaan dan pengorganisasian sebuah

proses. Melalui penelitian dan pengembangan (Research & Development),

perusahaan melakukan respon terhadap kesempatan eksternal atau internal dan

menggunakan upaya kreatif untuk memperkenalkan ide-ide baru, proses, atau produk.

Manajemen inovasi baru diperkenalkan oleh kalangan professional di akhir abad

19 (Ortt & Duin, 2008). Setelah Perang Dunia II berakhir dan seiring dengan

tumbuhnya industry maupun perusahaan yang berskala global menjadikan inovasi

sebagai komponen yang sangat penting, sehingga pada akhir abad ke 19 tersebut,

konsep manajemen inovasi menjadi sebuah konsep yang mengiringi konsep inovasi

yang ada. Perkembangan sejarah manajemen inovasi menjadi sangat penting untuk

memahami eksistensi manajemen inovasi di perusahaan sepanjang masa.

Menurut buku Kreativitas dan Inovasi dalam Bisnis, Menggali Potensi Diri untuk

Berkreasi dan Berinovasi, karangan (Amir, 2014) terdapat bentuk inovasi

diantaranya:

1. Inovasi Produk

2. Inovasi Teknologi

Merupakan pengenalan barang baru yang berbasis teknologi dan objek

yang dikembangkan adalah teknologi itu sendiri.

3. Inovasi Manusia
42

Merupakan bentuk perubahan perilaku manusia yang mempunyai dimensi

psikis, psikologis dan perilaku yang tidak terbatas. Perubahan dari satu

posisis perilaku psikologis ke posisis lain merupakan inovasi manusia.

4. Inovasi Organisasi

Merupakan inovasi dalam menempatkan tata kelola, kebijakan manajemen

dan unsur organisasi lainnya sebagai objek perubahan. Struktur organisasi

dijadikan flat agar monitoring lebih mudah dikendalikan, proses produksi

diganti dengan sistem baru.

5. Inovasi Pasar

Merupakan kegiatan inovasi yang menyertakan pasar sebagai bagian dari

perubahan perusahaan.

6. Inovasi Bisnis

Merupakan permunculan produk baru baik yang berupa ekspansi atau

ekstensi produk yang ada. Inovasi bisnis dilakukan untuk menjaga

keberlangsungan perusahaan dan keberadaan diversifikasi produk akan

memperkaya sumber potensi untuk meningkatkan daya saing.

7. Inovasi Global

Merupakan kebijakan nasional dalam rangka mengubah susunan yangh ada

dengan maksud agar bisa lebih meningkatkan produktivitas nasional dan

menyeimbangkan volume perdagangan antar negara, meningkatkan

penggunaan sumber daya alam.

8. Inovasi Sistem Informasi


43

Merupakan inovasi yang banyak dilakukan dalam bidang teknologi

komunikasi saat ini yang sudah mengglobal.

9. Inovasi Manajemen

Inovasi manajemen adalah implementasi dari sebuah aplikasi, proses, dan

struktur manajemen baru yang mewakili sebuah awal penting bagi

perusahaan untuk bertransformasi kearah yang lebih baik. (Birkinshaw,

Crainer, & Mol, 2007)

10. Inovasi Jasa

Konsep inovasi jasa pertama kali dibahas oleh Miles (1993) dan telah

dikembangkan dalam dua decade terakhir. Berikut merupakan konsep

inovasi jasa yang dikemukakan oleh Miles:

1) Inovasi dalam pelayanan, misalnya produk. Produk jasa baru

atau peningkatan produk jasa (komoditas atau pelayanan publik)

seringkali dibedakan dengan “inovasi teknologi”, meskipun

produk jasa dapat memiliki elemen teknologi. Inovasi jasa terkait

erat dengan desain layanan dan “pengembangan layanan baru”.

2) Inovasi dalam proses, yaitu cara-cara baru atau peningkatan

dalam proses merancang dan memproduksi jasa. Ini termasuk

inovasi dalam sistem pelayanan, meskipun sering dianggap

bukan sebagai inovasi produk jasa. Ini termasuk inovasi dalam

system pelayanan, meskipun sering dianggap bukan sebagai

inovasi produk jasa. Inovasi semacam ini mungkin berbasis


44

teknologi, teknik, atau keahlian, atau organisasi kerja (misalnya

restrukturisasi kerja antara para professional).

3) Inovasi dalam perusahaan jasa, organisasi, dan industri. Meliputi

inovasi organisasi, produk jasa, proses inovasi, dan pengelolaan

proses inovasi dalam organisasi jasa.

2.5.3 Teori Pengembangan New Product/Inovasi

Produk baru menjadi pusat perhatian seluruh perusahaan, karena sumbangannya

jelas untuk kelangsungan hidup dan kemakmuran perusahaan. Perencanaan produk

baru merupakan kegiatan strategis yang penting dan menuntut. Produk baru, yang

disesuaikan dengan kebutuhan konsumen, membantu memperkuat posisi organisasi di

pasar yang sudah ada dan untuk berpindah ke pasar produk baru.

Perusahaan penting mengembangkan produk baru karena untuk mempertahankan

tingkat pertumbuhan dan keunggulan perusahaan dan mengganti produk lama.

Kenapa perlu adanya pengembangan produk, hal ini salah satu strategi untuk

memperpanjang daur hidup produk (life cycle product) sehingga produk tidak

mengalami tahap decline. Pengembangan produk ini diperlukan jika produk sudah

memasuki tahap maturity yaitu, dimana produk perusahaan mengalami titik jenuh,

ditandai dengan tidak terjadi penambahan konsumen sehingga angka penjualan tetap

di titik tertentu. Jika produk sudah mencapai tahap ini, dan perusahaan tidak segera

melakukan strategi untuk menarik perhatian konsumen dan para pedagang. Hal ini
45

akan mengakibatkan keuntungan yang diperoleh semakin menurun serta penjualan

yang cenderung turun.

Sebagian besar pelaku usaha pastinya berusaha untuk menciptakan produk baru

yang belum pernah ada sebelumnya. Strategi ini memang cukup efektif, sehingga

produk yang diciptakan memiliki daya saing yang cukup kuat dan mampu bertahan di

tengah padatnya persaingan pasar. Selain menciptakan produk baru, juga bisa

mengembangkan produk yang sudah ada menjadi produk yang luar biasa. Dalam hal

ini bisa meningkatkan kualitasnya, memperbaharui bentuknya, atau mempercantik

kemasan produknya. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan dalam menciptakan

produk baru :

a. Produk unik dan menarik

Sebagian besar pelaku usaha pastinya berusaha untuk menciptakan produk baru

yang belum pernah ada sebelumnya. Strategi ini memang cukup efektif,

sehingga produk yang diciptakan memiliki daya saing yang cukup kuat dan

mampu bertahan di tengah padatnya persaingan pasar. Selain menciptakan

produk baru, juga bisa mengembangkan produk yang sudah ada menjadi produk

yang luar biasa. Dalam hal ini bisa meningkatkan kualitasnya, memperbaharui

bentuknya, atau mempercantik kemasan produknya.

b. Memanfaatkan teknologi modern inovasi produk

Strategi inovasi juga bisa dijalankan dengan memanfaatkan bantuan teknologi

modern dalam setiap proses produksi maupun operasional usaha. Dengan begitu
46

bisa lebih produktif, memiliki daya saing produk yang lebih tinggi, serta bisa

lebih teliti untuk mengurangi resiko kesalahan kerja yang disebabkan oleh

human error.

c. Meningkatkan kualitas SDM

Untuk menciptakan produk yang inovatif, tentunya dibutuhkan sumber daya

manusia yang berkompetensi dan memiliki kreativitas cukup tinggi. Karenanya

sebelum merencanakan sesuatu yang inovatif, penting untuk meningkatkan

pengetahuan dan kemampuan karyawan sesuai dengan perkembangan

perusahaan. Sebab, tanpa tangan-tangan kreatif, mustahil sebuah produk

inovatif bisa tercipta.

d. Meningkatkan Pelayanan

Disamping strategi inovasi dengan menciptakan sebuah produk, juga bisa

menawarkan pelayanan khusus bagi konsumen. Misalnya saja melayani

pemesanan secara online, memberikan layanan delivery order, serta

menawarkan paket one stop service untuk memberikan total solusi bagi para

konsumen.

2.5.4 Model Tahapan Keputusan Inovasi

Proses keputsan inovasi ialah proses yang dilalui individu  mulai dari pertama

tahu adanya inovasi, kemudian dilanjutkan dengan keputusan setuju terhadap inovasi,

penetapan keputusan menerima atau menolak inovasi, implementasi inovasi, dan


47

konfirmasi terhadap keputusan inovasi yang telah diambilnya. Proses keputusan

inovasi bukan kegiatan yang dapat berlangsung seketika, tetapi merupakan

searangkaian kegiatan yang berlangsung dalam jangka waktu tertentu, sehingga

individu atau organisasi dapat menilai gagasan yang baru itu sebagai bahan

pertimbangan untuk selanjutnya akan menolak atau menerima inovasi dan

menerapkannya. Menurut buku Diffusion of Innovations (Rogers, 2003) proses

keputusan inovasi terdiri dari 5 tahap, yaitu tahap pengetahuan, tahapan bujukan,

tahapan keputusan, tahap implementasi dan tahap konfirmasi.

1. Tahap Pengetahuan

Proses keputusan inovasi dimulai dengan tahap pengetahuan, yaitu tahap

pada saat seseorang menyadari adanya suatu inovasi dan ingin tahu

bagaimana fungsi inovasi tersebut. Ada tiga tipe pengetahuan dalam tahap

pengenalan inovasi, yaitu: kesadaran/pengetahuan mengenai adanya inovasi,

pengetahuan “teknis” dan pengetahuan “prinsip”. Tipe yang pertama yakni

pengetahuan kesadaran akan adanya inovasi yang telah dibicarakan di

sebelumnya. Tipe yang kedua, meliputi informasi yang diperlukan mengenai

cara pemakaian atau penggunaan suatu informasi. Tipe pengetahuan yang

ketiga adalah berkenaan dengan prinsip-prinsip berfungsinya suatu informasi.

Berkaitan dengan pengetahuan tentang inovasi, ada generalisasi (prinsip-

prinsip umum) tentang orang yang lebih awal mengetahui tentang inovasi :
48

a) Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih tinggi pendidikannya

daripada yang akhir.

b) Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih tinggi status sosial

ekonominya daripada yang akhir.

c) Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih terbuka terhadap

media massa daripada yang akhir.

d) Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih terbuka terhadap

komunikasi interpersonal daripada yang akhir.

e) Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih banyak kontak

dengan agen pembaharu daripada yang akhir.

f) Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih banyak berpartisipasi

dalam sistem sosial daripada yang akhir.

g) Orang yang lebih awal tahu tentang inovasi lebih kosmopolitan

daripada yang akhir.

Perlu diketahui juga bahwa tahu tentang inovasi tidak sama dengan

melaksanakan atau menerapkan inovasi. Banyak orang yang tahu tetapi tidak

melaksanakan, dengan berbagai kemungkinan penyebabnya.

2. Tahap Bujukan (Persuasi)

Pada tahap persuasi dari proses keputusan inovasi, seseorang membentuk

sikap menyenangi atau tidak menyenangi terhadap inovasi. Jika pada tahap

pengetahuan proses kegiatan mental yang utama bidang kognitif, maka pada
49

tahap persuasi yang berperan utama bidang afektif atau perasaan. Seseorang

tidak dapat menyenangi inovasi sebelum ia tahu lebih dulu tentang inovasi.

Dalam tahap persuasi ini lebih banyak keaktifan mental yang memegang

peran. Seseorang akan berusaha mengetahui lebih banyak tentang inovasi, dan

menafsirkan informasi yang diterimanya. Pada tahap ini berlangsung seleksi

informasi disesuaikan dengan kondisi dan sifat pribadinya. Di sinilah peranan

karakteristik inovasi dalam mempengaruhi proses keputusan inovasi.

Dalam tahap persuasi ini juga sangat penting peran kemampuan untuk

mengantisipasi kemungkinan penerapan inovasi di masa datang. Perlu ada

kemampuan untuk memproyeksikan penerapan inovasi dalam pemikiran

berdasarkan kondisi dan situasi yang ada. Untuk mempermudah proses mental

ini, perlu adanya gambaran yang jelas tentang bagaimana pelaksanaan inovasi,

jika mungkin sampai pada konsekuensi inovasi.

3. Tahap Keputusan

Tahap keputusan dari proses keputusan inovasi, berlangsung jika

seseorang melakukan kegiatan yang mengarah untuk menetapkan menerima

atau menolak inovasi. Menerima inovasi berarti sepenuhnya akan menerapkan

inovasi. Menolak inovasi berarti tidak akan menerapkan inovasi.

Sering terjadi seseorang akan menerima inovasi setelah ia mencoba lebih

dahulu. Bahkan jika mungkin mencoba sebagian kecil lebih dahulu, baru

kemudian dilanjutkan secara keseluruhan jika sudah terbukti berhasil sesuai

dengan yang diharapkan. Tetapi tidak semua inovasi dapat dicobadengan


50

dipecah menjadi beberapa bagian. Inovasi yang dapat dicoba bagian demi

bagian akan lebih cepat diterima.

Dapat juga terjadi percobaan cukup dilakukan sekelompok orang, dan

yang lain cukup mempercayai dengan hasil percobaan temannya. Perlu

diperhatikan bahwa dalam kenyataannya pada setiap tahap dalam proses

keputusan inovasi dapat terjadi penolakan inovasi. Misalnya penolakan dapat

terjadi pada awal tahap pengetahuan, dapat juga terjadi pada tahap persuasi,

mungkin juga terjadi setelah konfirmasi, dan sebagainya.

Dalam pelaksanaan difusi inovasi antara: pengetahuan, persuasi dan

keputusan inovasi sering berjalan bersamaan. Satu dengan yang lain saling

berkaiatan. Bahkan untuk jenis inovasi tertentu dan dalam kondisi tertentu

dapat terjadi urutan: pengetahuan-keputusan inovasi-baru persuasi.

4. Tahap Implementasi

Tahap implementasi dari proses keputusan inovasi terjadi apabila

seseorang menerapkan inovasi. Dalam tahap implementasi ini berlangsung

keaktifan baik mental maupun perbuatan. Keputusan penerimaan gagasan atau

ide baru dibuktikan dalam praktek. Pada umumnya implementasi tentu

mengikuti hasil keputusan inovasi. Tetapi juga tejadi karena sesuatu hal sudah

memutuskan menerima inovasi tidak diikuti implementasi. Biasanya hal ini

terjadi karena fasilitas penerapan yang tidak tersedia.

Tahap ini berlangsung dalam waktu yang sangat lama, tergantung dari

keadaan inovasi itu sendiri. Tetapi biasanya suatu tanda bahwa taraf
51

implementasi inovasi berakhir jika penerapan inovasi itu sudah melembaga

atau sudah menjadi hal-hal yang bersifat rutin. Sudah tidak menerapkan hal

yang baru lagi.

Dalam tahap implementasi dapat terjadi hal yang yang

disebut Reinvention (invensi kembali) yaitu penerapan inovasi dengan

mengadakan perubahan atau modifikasi. Jadi penerapan inovasi tetapi tidak

sesuai dengan aslinya. Reinvensi bukan berarti tentu hal yang tidak baik,

tetapi terjadinya re-invensi dapat merupakan kebijakan dalam pelaksanaan

atau penerapan inovasi, dengan mengingat kondisi dan situasi yang ada.

Hal-hal yang memungkinkan terjadinya re-invensi antara lain: inovasi

yang sangat komplek dan sukar dimengerti, penerima inovasi kurang dapat

memahami inovasi karena sukar untuk menemui agen pembaharu, inovasi

yang memungkinkan berbagai kemungkinan aplikasi, apabila inovasi

diterapkan untuk memecahkan masalah yang sangat luas, kebanggaan akan

inovasi yang dimiliki oleh suatu daerah tertentu juga dapat menimbulkan re-

invensi.

5. Tahap Konfirmasi

Dalam tahap konfirmasi ini seseorang mencari penguatan terhadap

keputusan yang telah diambilnya, dan ia dapat menarik kembali keputusannya

jika memang diperoleh informasi yang bertentangan dengan informasi semula.

Tahap konfirmasi ini sebenarnya berlangsung secara berkelanjutan sejak

terjadi keputusan menerima atau menolak inovasi, yang berlangsung dalam


52

waktu yang tak terbatas. Selama dalam tahap konfirmasi seseorang berusaha

menghindari terjadinya disonansi atau paling tidak berusaha menguranginya.

2.6 Analisis Rantai Nilai

Analisis rantai nilai (value chain analysis) adalah proses di mana sebuah

perusahaan mengidentifikasi kegiatan utama dan bantuan yang mengubah nilai

produk, kemudian menganalisisnya untuk mengurangi biaya atau meningkatkan

diferensiasi. Analisis rantai nilai merupakan strategi yang digunakan untuk

menganalisis kegiatan internal perusahaan. Dengan kata lain, dengan melihat ke

dalam kegiatan internal, analisis itu mengungkap di mana keunggulan kompetitif

suatu perusahaan atau kekurangannya. Perusahaan yang bersaing melalui keunggulan

direfensiasi akan mencoba untuk melakukan kegiatan yang lebih baik dari yang akan

dilakukan pesaing. Jika bersaing melalui keunggulan biaya, ia akan mencoba untuk

melakukan kegiatan internal dengan biaya lebih rendah dari pesaing. Ketika sebuah

perusahaan mampu memproduksi barang dengan biaya yang lebih rendah dari harga

pasar atau untuk memberikan produk-produk unggulan, ia memperoleh keuntungan

(David F. R., 2011).

Value chain analysis yang banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan, yaitu

Porter’s Value Chain Model yang diperkenalkan oleh Michael Porter pada tahun

1985. Berikut adalah gambaran model dari Porter’s Value Chain:


53

Gambar 2.5.4.3 Analisis Rantai Nilai

(Sumber: Buku Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian, 2014)

Porter’s Value Chain berfokus pada sistem, dan bagaimana input diubah menjadi

output yang dibeli oleh konsumen. Menggunakan sudut pandang ini, Porter

menggambarkan rantai kegiatan umum untuk semua bisnis, dan ia membagi mereka

ke dalam kegiatan primer dan dukungan.

a) Primary activities
54

Kegiatan utama berhubungan langsung dengan penciptaan fisik, penjualan,

pemeliharaan dan dukungan dari suatu produk atau jasa. Mereka terdiri

dari:

a. Inbound Logistic yaitu semua proses yang terkait dengan menerima,

menyimpan, dan mendistribusikan input internal.

b. Operatios yaitu kegiatan transformasi yang mengubah input menjadi

output yang akan dijual kepada pelanggan.

c. Outbond Logistic yaitu kegiatan ini memberikan produk atau layanan

kepada pelanggan.

d. Marketing & Sales yaitu proses yang digunakan untuk membujuk

pelanggan untuk membeli produk yang dijual.

e. Service yaitu kegiatan yang berkaitan dengan mempertahankan nilai

dari produk atau layanan kepada pelanggan setelah membeli produk.

b) Support Activities

Kegiatan ini mendukung fungsi utama di atas. Dalam diagram, garis

putus-putus menunjukkan bahwa setiap dukungan, atau sekunder, aktivitas

dapat berperan dalam setiap kegiatan utama. Misalnya, mendukung

operasi dengan kegiatan tertentu, tetapi juga mendukung pemasaran dan

penjualan dengan kegiatan lain.

a. Procurement (Purchasing) yaitu kegiatan organisasi untuk

mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk beroperasi.


55

b. Human Resource Management yaitu seberapa baik sebuah perusahaan

merekrut, melatih, memotivasi, memberi penghargaan, dan

mempertahankan para pekerjanya.

c. Technological Development yaitu kegiatan ini berhubungan dengan

pengelolaan dan pengolahan informasi, serta melindungi basis

pengetahuan perusahaan.

d. Infrastructure yaitu system dukungan perusahaan, dan fungsi-fungsi

yang memungkinkan untuk mempertahankan operasi sehari-hari

seperti akuntansi, hukum, administrasi, dan manajemen.

Berikut adalah langkah-langkah yang harus dilalui oleh perusahaan untuk

mendapatkan keuntungan (cost advantages): (Jurevicius, 20013)

1. Mengidentifikasi kegiatan utama dan dukungan perusahaan. Semua

kegiatan (menerima dan menyimpan bahan-bahan untuk pemasaran,

penjualan dan dukungan purna jual) yang dilakukan untuk menghasilkan

barang atau jasa harus diidentifikasi secara jelas dan terpisah satu sama

lain. Ini membutuhkan pengetahuan yang memadai tentang operasi

perusahaan karena kegiatan rantai nilai tidak diatur dalam cara yang sama

seperti perusahaan itu sendiri.

2. Menetapkan kepentingan relatif dari setiap kegiatan dalam total biaya

produk. Total biaya produksi suatu produk atau jasa harus dipecah dan

ditugaskan untuk setiap kegiatan.


56

3. Mengidentifikasi biaya-biaya untuk setiap kegiatan.

4. Mengidentifikasi hubungan antara kegiatan. Pengurangan biaya dalam satu

kegiatan dapat menyebabkan pengurangan biaya lebih lanjut dalam

kegiatan berikutnya. Misalnya, lebih sedikit komponen dalam desain

produk dapat menyebabkan bagian yang rusak kurang dan biaya jasa lebih

rendah.

5. Mengidentifikasi peluang untuk mengurangi biaya.

Berikut langkah jika value chain analysis yang dilakukan oleh perusahaan

dengan mengandalkan diferensiasi produk/jasa. Hal ini dikarenakan fitur yang lebih

banyak dan pelanggan lebih puas dengan produk/jasa yang dapat sesuai dengan

kebutuhan mereka sehingga tingkat peminat lebih tinggi.

1. Mengidentifikasi kegiatan penciptaan nilai pelanggan. Setelah

mengidentifikasi semua kegiatan, manajer harus fokus pada kegiatan-

kegiatan yang paling berkontribusi untuk menciptakan nilai pelanggan.

2. Mengevaluasi strategi diferensiasi untuk meningkatkan nilai pelanggan.

Manajer dapat menggunakan strategi berikut untuk meningkatkan

diferensiasi produk dan nilai pelanggan:

a. Menambah fitur produk yang lebih

b. Fokus pada layanan pelanggan yang responsive

c. Meningkatkan kustomisasi

d. Menawarkan produk komplementer


57

3. Mengidentifikasi diferensiasi terbaik yang berkelanjutan. Biasanya,

keunggulan diferensiasi dan nilai pelanggan akan menjadi hasil dari

banyak kegiatan yang saling terkait dan strategi yang digunakan.

Kombinasi terbaik dari mereka harus digunakan untuk mengejar

keuntungan diferensiasi yang berkelanjutan.

2.7 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan teknik historis yang terkenal dimana para manajer

menciptakan gambaran umum secara cepat mengenai situasi strategis perusahaan.

Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari

kesesuaian yang baik antara sumber daya internal perusahaan (kekuatan dan

kelemahan) dengan situasi eksternalnya (peluang dan ancaman). Kesesuaian yang

baik akan memaksimalkan kekuatan akurat , asumsi sederhana ini memiliki implikasi

yang bagus dan mendalam bagi desain dan strategi yang berhasil.

Menurut (Rangkuti, 2013, p. 83), matriks ini dapat menggambarkan secara jelas

bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan yang

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Empat kemungkinan

alternatif strategis dari matriks SWOT adalah sebagai berikut:

Tabel 2.2 Matriks SWOT


58

(Sumber : Sumber: Buku Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis, 2016)

Matriks SWOT merupakan alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor

strategis perusahaan, diantaranya 4 jenis strategi yaitu:

1. Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan

peluang sebesar-besarnya.

2. Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan

untuk mengatasi ancaman.

3. Strategi WO
59

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan

cara meminimalkan kelemahan yang ada.

4. Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensive dan

berusahan meminimalkan kelemahan yang ada, serta menghindari

ancaman.

Analisis SWOT adalah penilaian terhadap hasil identifikasi situasi, untuk

menentukan apakah suatu kondisi dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan,

peluang atau ancaman (Tripomo, 2005, p. 118).

a. Kekuatan (Strengths) adalah situai internal organisasi yang berupa

kompetensi/kapabilitas/sumberdaya yang dimiliki organisasi, yang dapat

digunakan sebagai alternative untuk menangani peluang dan ancaman.

b. Kelemahan (Weakness) adalah situasi internal organisasi dimana

kopetensi/kapabilitas/sumberdaya organisasi sulit digunakan untuk

menangani kesempatan dan ancaman.

c. Peluang (Opportunity) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi

menguntungkan.

d. Ancaman (Threat) adalah situasi eksternal organisasi yang berpotensi

menimbulkan kesulitan.
BAB 3

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui dan menganalisis strategi pada PT.

Galamedia Bandung Perkasa dengan data yang diperoleh melalui PT. Galamedia

Bandung Perkasa. Maka diharapkan bisa melanjutkan penelitian ini dan dapat

menganalisis apakah kualitas pemberitaan yang telah diberikan telah memenuhi

keinginan konsumen yaitu pembaca di kota Bandung.

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan oleh peneliti adalah deskriptif analitis. Berikut

ini akan dijelaskan definisi dan tujuan dari deskriptif analitis menurut Faisal

(1989:20) :

Penelitian deskriptif analitis adalah penelitian yang dimaksudkan sebagai

upaya eksplorasi dan klarifikasi mengenai suatu fenomena atau kenyataan

sosial dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan

dengan masalah dan unit yang diteliti.


59

Dengan demikian, jenis deskriptif analitis digunakan untuk memperoleh

gambaran mengenai situasi dan keadaan dengan cara memaparkan data yang

diperoleh sebagaimana adanya, kemudian melalui berbagai analisis disusun beberapa

kesimpulan. Dalam penelitian ini, jenis deskriptif analitis digunakan untuk

mengeksplorasi dan mengklarifikasi fenomena yang terjadi dan mendeskripsikan

sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah yang dihadapi untuk mengetahui

kondisi salah satu unit bisnis perusahaan pada masa kini, kemudian mempelajari dan

menganalisis strategi yang digunakan oleh PT. Galamedia Bandung Perkasa. Akhir

dari studi kasus ini adalah memberikan alternatif strategi yang dapat dilakukan PT.

Galamedia Bandung Perkasa untuk dapat meningkatkan kinerja perusahaan secara

keseluruhan.

3.2 Metode Penelitian

(Sugiyono, 2008) mendefinisikan pengertian metode penelitian, sebagai berikut:

“Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang

valid dengan tujuan bersifat penemuan, pembuktian, dan pengembangan

suatu pengetahuan sehingga hasilnya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan, dan mengantisipasi masalah”.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analitis

dengan pendekatan kualitatif.


60

Menurut Sugiyono (2008:147), pengertian dari metode deskriptif adalah sebagai

berikut:

“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi”.

Selanjutnya, Sugiyono (2008:15) juga mendefinisikan pengertian penelitian

kualitatif, sebagai berikut:

“Penelitian kualitatif adalah suatu metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat post-positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek

yang ilmiah dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan

sampel sumber data dilakukan secara purposive, teknik pengumpulan data

dengan triangulasi, analisis data bersifat induktif atau kualitatif, dan hasil

penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada generalisasi”.

3.3 Sumber Data

Sumber data pada sebuah penelitian, terdiri dari dua sumber, yaitu data primer

dan data sekunder. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan kedua sumber data,
61

yakni data primer dan data sekunder guna menunjang validitas dan reliabilitas sebuah

penelitian.

1. Data Primer

Pengertian sumber data primer seperti yang dikutip dari (Sugiyono, 2008, p.

193) adalah sebagai berikut:

“Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data”.

Data primer pada penelitian ini diperoleh dengan cara melakukan observasi

serta wawancara secara lebih mendalam (in depth interview) dengan pihak PT.

Galamedia Bandung Perkasa.

2. Data Sekunder

Pengertian sumber data sekunder seperti yang dikutip dari (Sugiyono, 2008, p.

193) adalah sebagai berikut:

“Sumber sekunder adalah sumber data yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data, misalnya melalui orang lain atau melalui

dokumen”.

Data sekunder disajikan dalam bentuk data, tabel, serta diagram yang terkait

dengan topik penelitian. Data sekunder pada penelitian ini diperoleh secara

langsung dari PT. Galamedia Bandung Perkasa di Kota Bandung, berupa

dokumentasi dan arsip perusahaan.


62

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa

mengetahui, teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data

yang memenuhi standar yang ditetapkan (Sugiyono, 2008, p. 62).

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Studi Kepustakaan (Library Research)

Studi kepustakaan (Library Research) dilakukan untuk memperoleh data

ataupun teori yang dibutuhkan peneliti dalam melakukan penelitiannya.

Pengumpulan data dapat dilakukan dengan cara membaca dan/atau

mempelajari berbagai macam buku, jurnal, majalah, serta laporan referensi

yang tersedia di perpustakaan yang erat hubungannya dengan topik penelitian

yang akan dibahas oleh peneliti.

2. Studi Lapangan (Field Research)

Dalam penelitian ini, peneliti mengambil data secara langsung pada objek

penelitian. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai

berikut:

a. Wawancara
63

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan langsung

(face to face) melalui kegiatan tanya-jawab antara peneliti dan pihak yang

terkait dengan masalah yang akan diteliti.

b. Observasi

Observasi yaitu teknik pengambilan data dengan mengadakan pengamatan

secara langsung terhadap masalah yang akan diteliti, dengan maksud

untuk membandingkan keterangan-keterangan yang diperoleh peneliti

dengan keadaan yang sebenarnya.

c. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan mengumpulkan serta

menganalisis data-data penting dari suatu perusahaan, terutama yang

berhubungan langsung dengan masalah yang akan diteliti lebih lanjut di

dalam penelitian.

3.5 Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang membutuhkan refleksi secara

terus-menerus terhadap data, mengajukan pertanyaan-pertanyaan analitis, dan

menulis catatan singkat sepanjang penelitian. Analisis data kualitatif bisa saja

melibatkan proses pengumpulan data, interpretasi, dan pelaporan hasil secara serentak

dan bersama-sama (Creswell, 2010, p. 238).


BAB 4

OBJEK PENELITIAN

4.1 Sejarah Pendirian Harian Umum Galamedia

PT. Galamedia Bandung Perkasa (Grup Pikiran Rakyat) yang salah satu unit

usahanya adalah Harian Umum Galamedia, didirikan di Bandung pada tahun 1968.

Di mana kegiatan usahanya khusus bergerak dalam bidang jurnalistik atau penerbitan

surat kabar yang cakupan usahanya adalah local dengan kata lain daerah

pemasarannya adalah Kota dan Kabupaten Bandung dan Jawa Barat.

HU Galamedia semula muncul dari izin terbit Majalah Sunda Tjempaka yang

diterbitkan oleh CV. Tjampaka dibawah pimpinan Sukandi Andrias Wasuma. Badan

penerbit tersebut kemudian diserahkan sekitar bulan Agustus 1968 kepada Sjamsujar

Adnan, yang kemudian mengubah majalah tersebut menjadi Surat Kabar Mingguan

Gala.

Penerangan saat itu H. Boediarjo. Surat Kabar Mingguan Gala terbit dan

diedarkan untuk pertama kali pada hari Jumat, 20 Oktober 1968 dan secara resmi

terbit pada hari Minggu, 22 Oktober 1968. Surat Kabar Mingguan Gala pertama kali

dicetak di percetakan Jakarta Pers, Jalan Gunung Sahari Ancol, Jakarta. Percetakan

ini dikelola oleh lima orang, tiga orang direksinya masing-masing di tempatkan di
66

Bandung, termasuk Pempimpin Umum atau Pemimpin Redaksi. Sedangkan di

Jakarta, Sofyan Lubis memegang jabatan sebagai Redaktur Pelaksana dan

Chaeruddin sebagai kolektor. Selama surat kabar mingguan Gala di cetak di Jakarta,

peredarannya melebihi 50% dari jumlah oplah cetak, yakni 20.000 eksemplar setiap

terbit.

Seiring berjalannya waktu, surat kabar Mingguan Gala kemudia berpindah cetak

dari Jakarta ke Bandung. Oplah Gala meningkat mendekati oplah tertinggi saat

diterbitkan di Jakarta. Perkembangan ini menjadi dorongan jajaran reaksional untuk

meningkatkan periode penerbitan menjadi dua kali dalam seminggu. Keputusan ini

terlaksana setelah Gala memperoleh Surat Ijin Terbit Harian yang baru. Pada 27

Desember 1971, Surat Kabar Mingguan Gala berubah menjadi Surat Kabar Harian

berdasarkan surat ijin terbit Harian nomor 0113/Per-3/SK/Dirjen PPG/71, dimana

edisi pertama terbit tanggal 28 Desember 1971 sebagai nomor perkenalan atau

perdana.

Sejak terbit pertama kali sebagai Surat Kabar Mingguan Gala, CV. Tjampaka

sebagai perusahaan penerbitnya menghentikan segala aktivitas penerbitannya pada

tanggal 31 Desember 1971, karena sebelumnya telah berdiri sebuah perusahaan

penerbit lainnya, yakni PT. Galamedia. Seiring dengan aktivitas CV. Tjampaka, PT.

Galamedia mengajukan permohonan kepada Menteri Penerangan untuk memperoleh

SIT penerbit Gala, disertai akta penghentian kegiatan CV. Tjampaka dan

pengambilan SIT atas nama CV. Tjampaka tersebut. Setelah empat tahun terbit
67

sebagai surat kabar harian, tepatnya mulai tanggal 26 Agustus 1975 Dirjen

PPG/Deppen memberi ixin kepada Gala untuk menambah jumlah halaman. Di

samping itu pada tahun 1978 oplah Gala berada pada titik terendah disbanding ketika

terbit dua kali seminggu, kecuali saat musim kampanye 1979, oplah Gala mencapai

lebih dari 20.000 eksemplar yang kemudian turun kembali di bawah angka minimum.

Setelah akhir tahun 1981, penampilan redaksional harian Gala dibenahi secara total

mulai dari penyajian pemberitaan sampai tata letak rubrik berita (layout). Berbeda

dengan penampilan yang dulu, dan berbeda dengan surat kabar lainnya dalam hal

penyajian berita, terutama dalam hal sasaran pemasaran atau segmentasi pembacanya,

sehingga Surat Kabar Gala lebih mempunyai jati diri yang khas di hati para

pembacanya.

Setelah terbit lebih dari 13 tahun sebagai surat kabar harian, oplah Gala

mencapai 118.500 eksemplar di saat musim pembunuhan misterius antara tahun 1982

hingga 1983. Oplah Gala yang mampu menempuh angka 100.000 eksemplar lebih

ini, merupakan oplah terbesar penerbitan sebuat surat kabar daerah di Indonesia saat

itu. Namun, jumlah oplah ini sebenarnya bisa ditingkatkan sampai angka 150.000

eksemplar jikalau sarana percetakan yang dimiliki saat itu lebih memadai dan

menunjang. Keberhasilan Gala mencapai Oplah dan pemasaran yang sangat bagus

ini, bukan semata-mata karena lebih banyak menyajikan berita-berita criminal

melainkan karena hasil pembenahan penampilan redaksional dan perwajahan yang

dilakukan setelah kembali menggunakan nama Surat Kabar Gala. Keberhasilan Gala
68

dalam melakukan penampilan dan perwajahan yang khas ini, mampu meraih

segmentasi pembaca tersendiri dan mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak.

Dengan kondisi ini, Gala dianggap sukses mencapai sasaran atau misinya yaitu untuk

selalu menjadi surat kabar yang berorientasi pada kepentingan masyarakat dan juga

tidak bersaing dengan surat kabar lainnya yang telah memiliki ciri dan atribut

tersendiri. Pada tahun 1985, pemerintah mengeluarkan peraturan yang baru melalui

SK Menteri Penerangan RI Nomor 61/1984 tentang penghapusan SIT, yang mengacu

kepada Undang-Undang Pokok Pers Nomor 21/1982. Dengan izin baru SIUP tersebut

jumlah halaman Gala secara resmi bertambah menjadi 12 halaman dan terbit di Jawa

Barat, dan memperoleh SIUP pada tanggal 8 November 1985, melalui SK Menteri

Perdagangan Penerangan Nomor 009/SK/Menpen/SIUPPA-7/85.

Mulai tanggal 10 November 1989 Harian Gala kembali terbit dengan penampilan

baru nya. Dimana dua halaman (cover dan halaman terakhir) berwarna, dan terbit 12

halaman 7 kali seminggu. Penampilan redaksional dan wajah baru ini berbeda dengan

penampilan Gala sebelumnya, perubahan secara total dan drastic ini berkaitan dengan

keinginan jajaran Redaksi untuk mengembalikan Harian Gala ke format lama tanpa

ada perubahan dalam susunan jajaran redaksionalan. Seiring berjalannya waktu pada

tanggal 4 Oktober 1999, Harian Gala beralih Manajemen menjadi Harian Umum

Galamedia di bawah naungan Grup Pikiran Rakyat Bandung. PT. Galamedia

Bandung Perkasa mempunyai satu unit usaha dalam bentuk penerbitan surat kabar.

Setelah beralih menjadi Harian Umum Galamedia, oplah surat kabar harian ini
69

meningkat menjadi 26.000 eksemplar. Menurut data terakhir dari bagian Litbang per-

Desember 2003, tiras penjualan Harian Umum Galamedia mencapai 40.000

eksemplar untuk edisi Hari Minggu penjualannya mencapai 28.000 eksemplar (Al-

Masyhud, 2011).

4.1.1 Corporate Objective Tahun 2010-2011

Menjadikan PT. Galamedia Bandung Perkasa sebagai perusahaan yang sehat baik

dalam perspektif financial maupun perspektif strategis dengan produk utama Harian

Umum Galamedia.

4.1.2 Corporate Strategy

Tabel 4.3 Corporate Strategy


Tahun 2010 Tahun 2011

Melakukan Konsolidasi di semua Pengembangan produk & pasar


lini Strategic Alliance
Repositioning produk
Diversifikasi usaha

(Sumber : Observasi dan Wawancara Perusahaan)

4.2 Profil Perusahaan

Saat ini PT. Galamedia Bandung Perkasa dikelola oleh :


70

Manajemen

Komisaris Utama : H. Wawan Hermawan

Komisaris : H. Erick Parikesit

Direktur : H. Hilman Djajadiredja.

Staf Ahli Direktur Bid. Pemasaran : Anjar Asmara.

Staf Ahli Direktur Bid. Redaksi : Boedi Azwar.

Staf Ahli Direktur Bid. IT : Yales Wildhani.

General Manager : H. Yoyo S. Adiredja.

General Officer : H. Chandra Sundara.

Finance Officer : Ika Santika.

Advertising Officer :Dicky Irvan F.

Senior Marketing Officer : Juriah S.E.

Senior Secretary : Dian Pandawati.

HRD Spv : Tuti Agustini.

Tax Spv : Karmilah.

Circulation Spv : Budi Setiawan.

Billing Spv : Wawan Setiawan.

IT Spv : Muhamad Basuki.

Redaksi Online

Penanggung Jawab :-
71

Pemimpin Redaksi : H. Rahmat Sudarmaji

Redaktur Pelaksana : Endan Suhendra

Redaktur : H. Dicky Aditya, Brilliant Awal

Asisten Redaktur : Dadang Setiawan, Andri Ridwan Fauzi,  Mia

Fahrani

Pengembangan Media Sosial : Yuyun Dewi RN

Admin Medsos : Tiara Disa Pratiwi

Wartawan : Ris Imantoro, Engkos Kosasih, Cucu Sumiati,

Eli Kurniawati, Laksmi Sri Sundari, Remi Suryadi, Tri Widyanti, Sutanto, Zyan

Muhammad, Anthika Asmara, Rio Batee, Asep Awaludin, Whisnu Pradana, Ferdy

Soegito Putra, Anshar Mohammad,  Irwina Istiqomah, Adi Permana

Fotografer : M. Fadlillah Solihin, Darma Legi, Muhammad

Rizal Yakub

Videografer : Pandu Satiagraha

Koresponden Daerah : Dally Kardilan THR (Subang), Ade Hadeli

(Sumedang), Ahmad Junaedi (Sukabumi), Bisri Mustofa. (Cianjur), Agus Somantri

(Garut), Aen (Indramayu), Septian Danardi (Tasikmalaya)

Sumber : (Galamedia About Us, 2018)


72

4.2.1 Motto Harian Umum Galamedia

Bagi setiap perusahaan, keberadaan motto, merupakan bentuk keseriusan dalam

dunia bisnis. Karena dengan adanya motto, dapat menggambarkan identitas

perusahaan secara singkat. Demikian halnya dengan Harian Umum Galamedia yang

mengusung motto “Sukses Klien adalah Sukses Kami”. Untuk itu dengan klien HU

Galamedia mengembangkan hubungan partnership yang baik, tidak hanya pra, in dan

pascakerjasama, namun juga berlanjut untuk sama-sama tumbuh dan berkembang.

4.2.2 Visi

Menciptakan sumber daya manusia yang mandiri, berintelektual, dan

berwawasan luas, dan bertakwa, dan bermanfaat bagi kehidupannya dan kehidupan

orang banyak

4.2.3 Misi

1. Memfasilitasi kepentingan-kepentingan publik dan pelayanan terhadap

masyarakat berupa pelatihan, seminar, diskusi, penyuluhan dalam upaya

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mempublikasikan,

menginformasikan dan mensosialisasikannya untuk kepentingan masyarakat

yang lebih luas.


73

2. Memeditasi kepentingan-kepentingan public dan pelayanan terhadap

masyarakat berupa pelatihan, seminar, diskusi, penyuluhan dalam upaya

meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mengintegrasikan

dukungan pemerintah, akademisi, praktisi maupun lembaga-lembaga

pelayanan atau pengabdian masyarakat lainnya.

4.2.4 Logo Harian Umum Galamedia

Setiap perusahaan, memiliki logo yang mencerminkan identitas dari perusahaan

tersebut. Begitu juga Harian Umum Galamedia yang memiliki logo perusahaan

sebagai berikut:

Gambar 4.2.4.4 Logo Perusahaan

(Sumber : Observasi dan Wawancara Perusahaan)


74

4.3 Produk PT. Galamedia Bandung Perkasa

4.3.1 Rubrik Harian Umum Galamedia

Dalah HU Galamedia, terdapat beberapa rubrik yang disajikan sebagai wujud

dari komitmen dalam memenuhi kebutuhan dan meningkatkan pelayanan kepada

setiap segmen pembacanya.

Dengan headline berita yang paling up to date serta beberapa pengisi kolom dari

kalangan public figure sebagai narasumber tetap, Galamedia menyentuh semua

segmen usia, profesi, komunitas dan minat. Adapun rubrik-rubrik tersebut adalah

sebagai berikut:

Rubrik Terbit Harian Senin s/d Sabtu

1. Halaman Utama

2. Kabar Bandung

3. Kabar Bandung

4. Kabar Bandung

5. Kabar Soreang

6. Kabar Cimahi

7. Kabar Padalarang

8. Kabar Jatinangor

9. Gala Soccer

10. Gemar/Ragam/Agenda/Kota/Pamoka
75

11. Opini/Kisah

12. Gala Sport

13. Kabar Daerah

14. Kabar Dunia

15. Iklan Serba Usaha

16. Otomotif/Shopping/Soccer/Pariwisata

17. Hiburan/Sport

18. Sport

19. Kilas/Sketsa

20. Gala Persib

Rubrik Terbit Mingguan

1. Halaman Utama

2. Bandung Raya

3. Bandung Raya

4. Agenda Kota

5. Gala Soccer

6. Gala Sport

7. Iklan Serba Usaha

8. Pamokas

9. Pamokas

10. Ragam
76

11. Telusur

12. Bidikan Lensa

13. Pentas

14. Hiburan

15. Sketsa

16. Gala Persib

4.3.2 Situs galamedianews.com

Disamping pergantian nama, secara menyeluruh diganti pula sistem dan desain

website agar terlihat lebih nyaman dan baik. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi

tuntutan dan kebutuhan masyarakat akan informasi yang aktual dan tersaji cepat

dengan perangkat yang beraneka ragam.

Saat ini Situs galamedianews.com adalah portal berita dengan kanal-kanal

sebagai beikut:

a. Gerbang http://www.galamedianews.com

b. Kanal News, http://www.galamedianews.com/news/

c. Kanal Persib, http://www.galamedianews.com/persib/

d. Kanal Maung Ngora, http://www.galamedianews.com/maung-ngora/

e. Kanal Galatainment, http://www.galamedianews.com/galatainment/

f. Kanal Galafoto, http://www.galamedianews.com/gala-foto/

g. Kanal Galawisata, http://www.galamedianews.com/pariwisata/


77

h. Profil, http://www.galamedianews.com/profil/

i. INDEX, http://www.galamedianews.com/?indeks=yes

j. Edisi e-Paper

e-Paper adalah surat kabar dalam format elektronik yang dapat diakses

dengan komputer atau ponsel cerdas. Karena perkembangan teknologi

informasi, koran yang hanya berbentuk cetak, kini tersedia versi digital

atau elektronik. Koran versi cetak secara digitalisasi dibuat persis atau

menyerupai sumbernya yang biasanya menggunakan metode pemindaian.

e-Paper untuk HU. GALAMEDIA dapat diakses dengan mengunjungi

http://epaper.galamedianews.com.
78

4.4 Struktur Organisasi PT. Galamedia Bandung Perkasa

Gambar 4.3.2.5 Struktur Organisasi PT. Galamedia Bandung Perkasa

(Sumber : Observasi dan Wawancara Perusahaan)


79

4.4.1 Job Description

1. Pemimpin Umum

Memimpin dan mengelola penerbitan HU Galamedia

berdasarkan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga PT.

Galamedia Bandung Perkasa, serta mempertanggung jawabkan

kepada direktur utama. Mengendalikan dan mengorganisasikan

aktivitas penerbitan HU Galamedia secara profesional, sehingga

mendukung tercapainya sasaran dan tujuan perusahaan, baik idiil

maupun komersil.

2. Satuan Pengawas Intern

Melaksanakan pemeriksaan intern keuangan, operasional

perusahaan dan menilai pengendalian, pengelolaan, pelaksanaan

kegiatan perusahaan serta memberikan saran-saran perbaikannya

kepada direktur menuju kea rah kinerja terbaik untuk mencapai

target yang ditetapkan perusahaan.

3. Penelitian dan Pengembangan

Melaksanakan kegiatan penelitian dan pengembangan

perusahaan dalam memenuhi visi, misi dan sasaran perusahaan.

Menghasilkan konsep optimalisasi produktivitas dan

pengembangan produk dengan memegang prinsip efisien dan

efektif untuk mencapai keunggulan bersaing yang lestari sesuai

anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan.


80

4. Badan Teknologi dan Informasi

Membantu direktur utama dalam merencanakan, menyusun,

mengkoordinasi dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab

bidang teknologi dan informasi, kea rah kinerja terbaik untuk

mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Merancang,

membangun, mengembangkan dan memelihara perangkat

teknologi serta sistem dan jaringan informasi untuk mencapai

sasaran perusahaan dengan selalu memegang prinsip efektik dan

efisien sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga

perusahaan.

5. Sekretaris Perusahaan

Menyelenggarakan kegiatan kesekretariatan PT. Galamedia

Bandung Perkasa kea rah kinerja terbaik untuk mencapai target

yang ditetapkan perusahaan. Menunjang kelancaran aktivitas

perusahaan dengan memegang prinsip efektif dan efisien sesuai

dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga perusahaan.

6. Pemimpin Redaksi

Pemimpin redaksi merupakan orang pertama yang bertanggung

jawab terhadap semua isi penerbitan pers. Sesuai dengan undang-

undang pokok pers, pemimpin redaksi bertanggung jawab jika ada

tuntutan hukum yang disesabakan oleh isi pemberitaan pada


81

penerbitannya. Tetapi, dalam prakteknya pemimpin redaksi bisa

mendelegasikan kepada pihak lain yang ditunjuknya.

7. Sekretaris Redaksi

Sekretaris redaksi merupakan pembantu pemimpin redaksi

dalam hal administratsi keredaksionalan, mengirim honor tulisan

kepada penulis dari luar baik yang berkaitan dengan peliputan

maupun sumbangan tulisan, surat tersebut diteruskan kepada

masing-masing bagian. Jika surat itu isinya undangan liputan,

tugas sekretaris redaksi meneruskan undangan tersebut pada

redaktur bidang yang sesuai denga nisi undangan tersebut.

Sekretaris redaksi tidak dibenarkan langsung memberikan

undangan tersebut kepada wartawan.

8. Pemimpin Perusahaan

Membuat perencanaan bidang usaha penerbitan HU Galamedia

sesuai dengan rencana umum perusahaan serta mengatur, membina

dan mengawasi pelaksanaannya kea rah kinerja terbaik untuk

mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Mengelola usaha

penerbitan HU Galamedia secara profesional untuk mencapai

sasaran dan tujuan perusahaan yang optimal, dengan memegang

prinsip efektif dan efisien sesuai anggaran dasar dan anggaran

rumah tangga perusahaan.

9. Manajer Pemasaran
82

Merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan, mengendalikan

serta mengambil keputusan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab pada departemen pemasaran kea rah kinerja terbaik untuk

mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Mengelola

departemen pemasaran secara profesional sehingga dapat

memberikan kontribusi pada tercapainya sasaran-sasaran

perusahaan dengan mempertahankan dan meningkatkan volume

penjualan hasil produksi , sesuai dengan AD/ART perusahaan.

10. Manajer Produksi

Merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan, mengendalikan

dan mengambil keputusan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung

jawanb pada departemen produksi kea rah kinerja terbaik untuk

mencapai target yang ditetapkan perusahaan. Mengelola

departemen produksi secara profesional sehingga dapat

mendukung tercapainya sasaran-sasaran perusahaan dengan

menyajikan sistem informasi manajemen produksi dalam kualitas

produk yang maksimal, untuk memenuhi kebutuhan manajemen

sesuai dengan AD/ART perusahaan.

11. Manajer Keuangan dan Akuntansi

Merencanakan, mengatur, mengkoordinasikan, mengendalikan

dan mengambil keputusan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab pada departemen keuangan dan akuntansi, kea rah kinerja


83

terbaik untuk mencapai target yang disesuaikan dengan AD/ART

perusahaan.

12. Manajer Personalia dan Umum

Mengelola departemen personalia dan umum secara

profesional sehingga dapat memberikan dukungan dan fasilitas

pada pertumbuhan dan keuntungan perusahaan dengan

mengembangkan memformulasikan dan menerapkan sistem

kebijakan dan strategi sesuai dengan AD/ART perusahaan.

13. Asisten Manajer Bidang Iklan

Membantu manajer pemasaran merencanakan, menyusun,

mengkoordinasi dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab

bidang iklan, ke arah kinerja terbaik untuk mencapai target yang

telah ditetapkan perusahaan. Memasarkan (menawarkan, menjual)

iklan di halaman HU Galamedia untuk meraih pendapatan dan

menghasilkan laba sebanyak-banyaknya dengan memegang prinsip

efektif dan efisien sesuai dengan AD/ART perusahaan.

14. Asisten Manajer Bidang Sirkulasi

Membantu manajer pemasaran merencanakan, menyusun,

mengkoordinasi dan melaksanakan tugas serta tanggung jawab

bidang sirkulasi, ke arah kinerja perusahaan. Memasarkan HU

Galamedia untuk meraih pendapatan dan menghasilkan laba


84

sebanyak-banyaknya dengan selalu memegang prinsip efektif dan

efisien sesuai dengan AD/ART perusahaan.

15. Asisten Manajer Bidang Promosi

Membantu manajer pemasaran dalam merencanakan,

menyusun, mengkoordinasi dan melaksanakan tugas dan tanggung

jawab bidang promosi ke arah kinerja terbaik untuk mencapai

target yang telah ditetapkan perusahaan. Untuk menyelenggarakan

promosi yang efektif dan efisien untuk memperoleh segmen

pembaca, target pasar dan positioning dalam rangka

mengembangkan brand image sesuai dengan AD/ART perusahaan.

16. Asisten Manajer Bidang Produksi

Membantu manajer produksi dalam merencanakan, menyusun,

mengkoordinasi dan melaksanakan tugas dan tanggung jawab

bidang produksi, ke arah kinerja terbaik untuk mencapai target

yang telah ditetapkan perusahaan sesuai dengan AD/ART.

17. Asisten Manajer Bidang Keuangan

Membantu manajer keuangan dan akuntansi merencanakan,

menyusun, mengkoordinasi, melaksanakan tugas dan tanggung

jawab bidang keuangan, ke arah kinerja terbaik untuk mencapai

target yang telah ditetapkan sesuai dengan AD/ART perusahaan.

18. Asisten Manajer Bidang Akuntansi


85

Membantu manajer keuangan dan akuntansi merencanakan,

menyusun, mengkoordinasi dan melaksanakan tugas dan

kewajiban dalam bidang akuntansi ke arah kinerja terbaik untuk

mencapai target target yang telah ditetapkan sesuai dengan

AD/ART perusahaan.

19. Asisten Manajer Bidang Personalia

Membantu manajer personalia dan umum merencankan,

mengatur, mengkoordinasikan, melaksanakan tugas dan tanggung

jawab dalam bidang personalia ke arah kinerja terbaik untuk

mencapai target target yang telah ditetapkan sesuai dengan

AD/ART perusahaan.

20. Asisten Manajer Bidang Umum

Membantu manajer personalia dan umum merencanakan,

mengatur, mengkoordinasikan, melaksanakan tugas dan tanggung

jawab dalam bidang umum ke arah kinerja terbaik untuk mencapai

target target yang telah ditetapkan sesuai dengan AD/ART

perusahaan.

21. Pelayanan Langsung (PL)

Memberikan pelayanan jasa pemasangan iklan, baik kepada

pemasang iklan maupun biro iklan sesuai kinerja terbaik untuk

mencapai target perusahaan yang ditetapkan.

22. AE (Account Executive)


86

Membantu asisten manajer pemasaran bidang iklan menjual

sebanyak-banyaknya jasa pemasangan iklan di HU Galamedia

kepada perusahaan, instansi pemerintah/swasta dan masyarakat

luas sesuai kinerja terbaik untuk mencapai target yang ditetapkan

perusahaan.

23. Administrasi Iklan

Melaksanakan proses administrasi bidang iklan ke arah kinerja

terbaik untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan.

24. Teknik Iklan

Melaksanakan teknik pemasangan iklan sesuai dengan booking

space sesuai kinerja terbaik untuk mencapai target yang ditetapkan

perusahaan.

25. Administrasi Sirkulasi

Melaksanakan proses administrasi bidang sirkulasi ke arah

kinerja terbaik untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan.

26. Penjualan

Membantu asisten manajer pemasaran bidang sirkulasi dalam

menyelengarakan kegiatan operasional penjualan HU Galamedia

ke arah kinerja terbaik untuk mencapai target yang ditetapkan

perusahaan.

27. Pengepakan
87

Melaksanakan pengepakan koran sesuai daftar pendistribusian

dan form permintaan/perubahan jatah koran ke arah kinerja terbaik

untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan.

28. Distribusi

Melakukan pengiriman koran kepada agen/pelanggan, koran

bukti iklan dan para pimpinan grup Pikiran Rakyat, tepat waktu ke

arah kinerja terbaik untuk mencapai target yang ditetapkan

perusahaan.

29. Staf Promosi

Melaksanakan kegiatan promosi penjualan, publikasi,

hubungan masyarakat dalam upaya meningkatkan citra produk

perusahaan ke arah kinerja terbaik untuk mencapai target yang

ditetapkan perusahaan.

30. Proses Produksi

Melaksanakan proses produksi mulai dari teks entri, scan foto,

desain iklan/grafis, lay out halaman, proofing, print

film/reproduksi, plat making serta digitalisasi produk lainnya ke

arah kinerja untuk mencapai target yang telah ditetapkan

perusahaan.

31. Kontrol Kualitas


88

Memeriksa kualitas bahan baku dan hasil produksi, baik

sebelum, selama maupun sesudah proses produksi kea rah kinerja

terbaik untuk mencapai target yang telah ditetapkan perusahaan.

32. Anggaran

Menyusun, mengolah data proyeksi dan realisasi anggaran dari

setiap bidang ke arah kinerja terbaik untuk mencapai target yang

ditetapkan perusahaan.

33. Billing

Menerbitkan faktur iklan, faktur koran dan faktur pajak serta

mengelola faktur-faktur yang belum ditagih, ke arah kinerja terbaik

untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan.

34. Kolektor

Melaksanakan penagihan piutang kepada agen dan pemasang

iklan, ke arah kinerja terbaik untuk mencapai target yang

ditetapkan perusahaan.

35. Kasir

Menerima, menyimpan dan mengeluarkan uang perusahaan

berdasarkan prosedur dan dokumen yang sah, ke arah kinerja

terbaik untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan.

36. Akuntan Penjualan dan Pengepakan

Memeriksa, mencatat dan menyimpan semua dokumen yang

diterima dari asisten manajer bidang akuntansi mengenai penjualan


89

dan perpajakan, ke arah kinerja terbaik untuk mencapai target yang

ditetapkan perusahaan.

37. Akuntan Biaya Beban dan Persediaan

Memeriksa, mencatat dan menyimpan semua dokumen yang

diterima dari asisten manajer bidang akuntan mengenai biaya

beban dan persediaan, ke arah kinerja terbaik untuk mencapai

target yang ditetapkan perusahaan.

38. Akuntan Piutang

Memeriksan, mencatat dan menyimpan semua dokumen yang

diterima dari asisten manajer bidang akuntansi mengenai piutang

usaha, ke arah kinerja terbaik untuk mencapai target yang

ditetapkan perusahaan.

39. Akuntan Umum

Memeriksan, mencatat dan menyimpan semua dokumen yang

diterima dari asisten manajer bidang akuntansi mengenai aktiva

tetap, pendanaan, hutang dan modal, ke arah kinerja terbaik untuk

mencapai target yang ditetapkan perusahaan.

40. Personalia

Melaksanakan fungsi manajemen personalia ke arah kinerja

terbaik untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan.

41. Sirkulasi
90

Sirkulasi adalah peredaran jumlah terbitan pada media cetak.

Tugas bagian sirkulasi adalah menyetorkan hasil produksi ke

wilayah peredaran.

42. Umum

Melaksanakan pengadaan, pemeliharaan dan menjaga sarana

dan prasarana di lingkungan perusahaan secara benar dan aman.

4.5 Sarana dan Prasarana

Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana Bagian Redaksi Harian Umum Galamedia

No. Sarana dan Prasarana Jumlah

1 Komputer 64 Unit

2 Printer 2 Unit

3 Internet 1 Unit

4 Server (Komputer Data) 1 Unit

5 Telepon 16 Unit

6 Faximile 1 Unit

7 Fotocopy 1 Unit

8 Televisi 3 Unit
91

9 Handy Talkie 2 Unit

10 Kamera Manual dan Otomatis 4 Unit

11 Kamera Digital 3 Unit

12 Kamera Saku (Pocket) 12 Unit

13 Ruang Pemred 1 Ruang

14 Ruang Assisten Redaksi 1 Ruang

15 Ruang Litbang 1 Ruang

16 Ruang Koordinator Liputan 1 Ruang

17 Ruang Redaktur 1 Ruang

18 Ruang Redaktur Foto 1 Ruang

19 Ruang Produksi dan Pracetak 1 Ruang

20 Ruang Dokumentasi 1 Ruang

21 Ruang Wartawan 1 Ruang

22 Ruang Sekretariat 1 Ruang

23 Kamar Gelap 1 Ruang

24 Ruang Rapat 1 Ruang

25 Percetakan 1 Ruang
92

26 Ruang Tamu 1 Ruang

27 Musholla 1 Ruang

28 Halaman atau Tempat Parkir 1 Halaman

29 Toilet 4 Ruangan

30 Kendaraan Operasional 5 Unit

(Sumber : Wawancara dan Observasi Perusahaan)

4.6 Reputasi dan Prestasi Harian Umum Galamedia

Anugerah 10 Koran Terbaik pada tahun 2005

Selain itu, Harian Umum Galamedia merupakan media massa yang menekankan

penerapan etika pers kepada wartawannya dalam bekerja, sebagai media massa lokal

Harian Umum Galamedia memiliki prestasi yang dapat dibilang sangat baik. Harian

Umum Galamedia dinilai oleh Dewan Pers sebagai salah satu dari 10 koran terbaik di

Indonesia untuk tahun 2005. Predikat itu baru diumumkan pada tahun 2006.

Hal ini terjadi karena para peneliti dari Dewan Pers memerlukan waktu yang

cukup banyak untuk meneliti dan mengambil kesimpulan, koran-koran mana saja

yang menjadi koran terbaik. Untuk tahun 2005, Dewan Pers memiliki 86 surat kabar
93

di Indonesia. Koran urang Bandung yang mempunyai prestasi luar biasa, yaitu meraih

predikat sebagai koran terbaik di Indonesia.


94

4.7 Eksistensi Harian Umum Galamedia

Progress Repositioning Produk

Berdasarkan Progress Repositioning Produk, perubahan yang dilakukan pada

tahun 2010 mulai memberikan hasil yang cukup baik dari segi branding, berikut

datanya:

Tabel 4.5 Progress Repositioning Produk

Media Hal Warna Ukura Cetak Harga Promos

n i
Sbl Ssd Sbl Ssd (Rp)

m h m h

Galamedi 16 20 4 6 Mini Sedan 1.50 2.00 Sedang

a Hal Hal Broads g 0 0

(Sumber : (Al-Masyhud, 2011)

a. Brand Galamedia sebagai Koran kuning mulai memudar

b. Mutu cetak cukup bagus karena sudah menggunakan film

c. Perubahan menjadi 20 halaman dilakukan per 1 Juni 2011 (momen Piala

Dunia)

d. Perubahan eceran menjadi Rp.1.000,-


95

e. Segmen pembaca mulai beranjak ke B dan C (Efektivitas beriklan terjaga)

f. Fokus Greater Bandung

Dalam penyebarannya Harian Umum Galamedia telah menjadi daya tarik

tersendiri bagi masyarakat di Jawa Barat, baik dari berbagai kalangan, gender serta

usia. Seperti pada data berikut:

Berdasarkan Segmen Pembaca;

Tabel 4.6 Segmen Pembaca


Gender Presentasi

Wanita 43%

Pria 57%

Usia Presentasi

15-22 Tahun 33%

25-39 Tahun 43%

40-60 Tahun 24%

Kelas Sosial Presentasi

A 15%

B 11%
96

C 49%

D 17%

E 8%

Pendidikan Presentasi

SD 11%

SLTP 25%

SLTA 40%

DIPLOMA 15%

SARJANA 9%

(Sumber : Wawancara dan Observasi Perusahaan)

Juga berdasarkan penyebarannya, HU Galamedia mencapai pelosok yang “Lebih

Dalam”, sehingga semua warga di wilayah Greater Bandung dan Kota-kota besar di

Jawa Barat bisa mengetahui dan mengikuti perkembangan terkini dinamika

kehidupan dan gerak langkah pembangunan di wilayahnya.


97

Adapun daerah dan jumlah tiras edaran HU Galamedia, adalah sebagai berikut:

Tabel 4.7 Daerah dan Jumlah Tiras Edaran HU Galamedia

Greater Bandung 41.290

(Kota Bandung-Banjaran-Pangalengan-

Ciwidey-Soreang-Cimahi-Padalarang-

Lembang-Majalaya-Cileunyi-Jatinangor-

Rancaekek-Cicalengka)

Cianjur 1.005

Sukabumi 1.349

Purwakarta 843

Subang 1.024

Karawang 748

Garut 1.598

Sumedang 1.334

Kuningan 781

Majalengka 796

Tasikmalaya 786
98

Ciamis-Banjar 717

RATA-RATA OPLAH 52.271

(Sumber : Wawancara dan Observasi Perusahaan)

Tabel 4.8 Data Oplah HU Galamedia Tahun 2017

BULAN ED OPLAH

Januari 29 35.729

Februari 28 35.814

Maret 30 35.770

April 28 35.518

Mei 28 35.505

Juni 21 33.948

Juli 26 34.067

Agustus 26 34.087

September 24 31.858

Oktober 26 32.662

November 26 32.900

Desember 24 32.946
99

TOTAL 316 410.804

RATA-RATA 34.234

(Sumber : Wawancara dan Observasi Perusahaan)

Statistik

Adapun statistik pembaca situs Galamedia dari tahun ke tahun mengalami

kenaikan yang cukup signifikan.

Tabel 4.9 Statistik Pembaca Situs Galamedia


Tahun Jumlah Kunjungan

2003 22.317

2004 55.016

2005 117.062

2006 212.448

2007 355.593

2008 663.827
100

2009 1.024.525

s/d 04/2010 523.561

(Sumber : Wawancara dan Observasi Perusahaan)

Selain itu, Galamedia dengan wajah baru, menyajikan lebih dari 80% dari space

berita yang tersedia tentang informasi dan seluk beluk Greater Bandung. Masyarakat

wilayah Greater Bandung maupun para wisatawan domestik dan mancanegara

menjadikan Galamedia sebagai Guide to explore Greater Bandung.

Informasi Galamedia menuntun dan menunjukkan pembaca dalam penelusuran

Greater Bandung yang kaya akan kuliner, seni budaya, wisata belanja, olah raga, dan

sejuta kreativitasnya.

Berikut sumber dari Nielsen tentang Column most read at Bandung:

Tabel 4.10 Data Nielsen


Local Info 80.8

National News 67.4

Headline News 66.9

Crime 64

Sports 56.1
101

Economy 47.3

ADS 45.2

Politic 43.1

International News 40.6

Opinion 31.8

(Sumber : (Al-Masyhud, 2011)

Berdasarkan data diatas, maka tidak diragukan lagi tentang keeksistensian HU

Galamedia di masyarakat, sebagai salah satu sumber informasi yang terpercaya dan

ter up to date. Keprofesionalan atas kinerja wartawan HU Galamedia dapat dilihat,

saat wartawan tersebut memperoleh popularitas dari berbagai kalangan, baik dari

masyarakat, pemerintah, kepolisian, serta beberapa instansi yang sudah mengenal HU

Galamedia.
BAB 5

ANALISA DAN PEMBAHASAN

5.1 Strategi pada PT. Galamedia Bandung Perkasa

Setelah melakukan wawancara dan analisis, maka dalam bagian ini akan

dijelaskan bagaimana strategi yang sedang atau selama ini digunakan oleh PT.

Galamedia Bandung Perkasa. Sampai saat ini, PT. Galamedia Bandung Perkasa

menggunakan strategi differentiation dan low cost, menurut informasi yang didapat

penulis dari pihak perusahaan yaitu Ibu Ika menyebutkan bahwa “perusahaan

menggunakan strategi dimana produk yang unik dan berbeda dari pesaing yang

menjadi keunggulan kami sehingga menggunakan strategi diferensiasi dengan harga

jual yang paling rendah”. Perusahaan yang dapat mengintegrasikan kedua strategi

tersebut akan lebih cepat dalam beradaptasi dengan perubahan lingkungan, belajar

kemampuan dan teknologi baru lebih cepat, lebih baik dalam mempengaruhi

kompetensi dalam berkompetensi.


103

Gambar 4.4.1.6 Strategi Generik Michael Porter pada PT. Galamedia Bandung
Perkasa

Cost Leadership Cost Focus


Cost Differentiation
(PT. Galamedia
Bandung Perkasa)
Product Differentiation Focus
Differentiation

(Sumber : Data Olah Penulis)

Dalam hal media cetak, yang dimaksud produk unik dan berbeda dari pesaing

yaitu isi dari rubrik berita. Harian Umum Galamedia mempunyai diferensiasi pada

rubrik isi berita yaitu perusahaan memiliki rubrik ‘Gemar’ yang ditujukan untuk

komunitas pecinta burung. Rubrik gemar ini terdapat di koran Harian Umum

Galamedia yang terbit setiap hari Rabu. Menurut wawancara saya dengan Ibu Ika

selaku pihak dari Galamedia menyebutkan bahwa setiap hari Rabu, supply koran

ditingkatkan sekitar 1000 oplah dan selalu laku oleh komunitas pecinta burung.

Selain itu, Harian Umum Galamedia juga mempunyai isi rubrik yang berbeda di

setiap wilayah Greater Bandung. Isi rubrik HU Galamedia memuat berita di berbagai

wilayah daerah seperti Kabar Bandung, Kabar Cimahi, Kabar Soreang, Kabar

Padalarang, Kabar Daerah, Kabar Nasional yang tidak dimiliki oleh koran lain.
104

Pun juga menggunakan strategi low cost karena harga dari koran Harian Umum

Galamedia berada pada titik jual paling rendah yaitu Rp.2000,-“ untuk daerah Greater

Bandung dan Rp.3.000,- untuk luar Greater Bandung. Strategi ini merupakan strategi

yang dianggap perusahaan paling tepat dilakukan.

Lalu, PT. Galamedia Bandung Perkasa memiliki strategi inovasi yang

berorientasi kepada pasar (market oriented), jadi perusahaan akan terus memperbaiki

produk dan jasa layanan dari perusahaan sesuai dengan perkembangan kebutuhan

konsumen saat ini. Aplikasi dari strategi inovasi tersebut adalah media digital online

yaitu Galamedianews.com. demi mengikuti perkembangan jaman dengan tetap

mempertahankan edisi print karena itu merupakan produk utama dari PT. Galamedia

Bandung Perkasa. Tetapi perusahaan pun bergerak terus mengembangkan online dari

website, media sosial, dan jaringan aplikasi.

5.2 Analisis Lingkungan Eksternal

Analisis lingkungan eksternal merupakan analisis yang berasal dari luar

perusahaan, dimana disini penulis akan menggunakan analisis PEST untuk

melakukan analisis lingkungan eksternal dari PT. Galamedia Bandung Perkasa.

Analisis PEST digunakan untuk mengetahui lingkungan eksternal yang

mempengaruhi perusahaan atau organisasi. Dengan analisis PEST dapat dilihat

bagaimana kondisi dari faktor politik, ekonomi, sosial, dan teknologi.


105

5.2.1 Analisis PEST

1. Faktor Politik

Faktor politik saat ini sangat berpengaruh dan menjadi sumber

berita yang menarik di dalam perusahaan. Pada saat ini, akan

dilakukan Pilkada di Jawa Barat, melihat situasi ini, perusahaan

mencoba meraih peluang baru untuk tambahan jualan iklan PT.

Galamedia Bandung Perkasa dengan menawarkan membuka rubrik

tentang Pilkada. PT. Galamedia Bandung Perkasa menawarkan

kerjasama dengan KPU karena yang diperbolehkan berpromosi

dengan media cetak hanyalah KPU bukan dari calon kandidatnya

langsung.

2. Faktor Ekonomi

Perekonomian Jawa Barat, pada triwulan I-2018, tumbuh

6,02 persen dibandingkan  triwulan I-2017. Pertumbuhan

berdasarkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas

dasar harga berlaku mencapai Rp 467,01 triliun, sedangkan

PDRB atas dasar harga konstan 2010 mencapai Rp 343,03

triliun. Demikian intisari Laporan Badan Pusat Statistik (BPS)

Jawa Barat bertajuk “Berita Resmi Statistik”. (Febrinastri, 2018)

Dari tahun ke tahun jumlah pembaca media cetak terus

menurun karena terjadi perpindahan ke versi digital. Artinya, media


106

cetak dituntut untuk lebih kreatif dalam menghasilkan uang dari

industri tersebut. Berdasarkan survei terbaru yang dirilis Nielsen pada

(6/12), jumlah pembaca media cetak di Indonesia saat ini ada 4,5 juta

orang. Lebih sedikit dibanding jumlah pembaca media digital yang

mencapai 6 juta orang. Sementara, hanya ada 1,1 juta orang yang

membaca berita dari kedua platform yang berbeda tersebut. (Sa'diyah,

2017)

Pada data diatas dapat disimpulkan bahwa laju perekonomian

Jawa Barat mengalami kenaikan yang berarti bahwa masyarakat Jawa

Barat seharusnya mampu untuk membeli atau berlangganan koran.

Tetapi tren pembaca media cetak menurun karena terjadi perpindahan

ke versi digital. Hal tersebut membuat industri media cetak surat

kabar lebih fokus untuk membuat berita di jejaring online agar bisa

mengimbangi dan mengikuti perubahan jaman demi eksistensi

perusahaan. Selain itu, perusahaan juga banyak merekrut calon

karyawan pada redaksi online. Dengan ini, akan membantu menyerap

pekerja dan mengurangi pengangguran di Indonesia khususnya di

Jawa Barat.

3. Faktor Sosial

Karena menurunnya kecenderungan membaca (koran cetak),

dan zaman yang sudah berpindah ke digital online maka pembaca


107

koran cetak menurun, akan berpengaruh kepada klien perusahaan

swasta biasanya yang melakukan direct selling. Seperti memasang

iklan di koran Harian Umum Galamedia harus ada pengaruhnya

terhadap penjualan klien perusahaan swasta tersebut, karena

kecenderungan membaca menurun (keseluruhan perusahaan media

cetak, bukan hanya Galamedia) maka otomatis perusahaan swasta

pun merasakan dampaknya.

Selain itu, gaya hidup masyarakat yang sudah berubah menjadi

serba digital mempengaruhi siklus hidup PT. Galamedia Bandung

Perkasa dalam hal produk koran. Maka dari itu, perusahaan

menyiasati dengan mengembangkan koran ke arah online demi

menyesuaikan gaya hidup konsumen dan memenuhi kebutuhan

masyarakat dewasa ini dan agar perusahaan tetap beroperasi.

4. Faktor Teknologi

Untuk menghindari keusangan dan meningkatkan inovasi, PT.

Galamedia Bandung Perkasa sangat menyadari perubahan teknologi

yang mempengaruhi industrinya. Teknologi yang dibutuhkan di

industri media cetak surat kabar yaitu mesin cetak dan komputer yang

canggih agar proses bisnis bisa berjalan. Perusahaan sudah memiliki

komputer dengan standar yang telah ditetapkan tetapi PT. Galamedia

Bandung Perkasa tidak memiliki mesin cetak sendiri. Perusahaan

memiliki pemasok percetakan yaitu PT. Granesia. Proses percetakan


108

diserahkan kepada PT. Granesia. Proses produksi pengerjaan di

dalam perusahaan sudah mengikuti perkembangan jaman di dalam

hal teknologinya.

Faktor teknologi lainnya yaitu adanya aplikasi yang bisa

digunakan dan diunduh di smartphone dalam mempermudah mencari

berita dan informasi yang sedang ada terkini.

5.2.2 Porter’s Five Forces

Analisis industri terhadap PT. Galamedia Bandung Perkasa digunakan dengan

menggunakan analisis Porter’s Five Forces. Porter’s Five Forces dalam analisis

bersaing adalah pendekatan kompetitif yang secara luas digunakan untuk

mengembangkan strategi dalam banyak industri. Menurut Porter, sifat daya saing

dalam suatu industri tertentu dapat dilihat sebagai gabungan dari lima kekuatan. Lima

kekuatan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Ancaman Pendatang Baru

Untuk masuk ke dalam industri percetakan surat kabar tidaklah mudah.

Dibutuhkan network ke percetakan, wartawan yang kompeten, isi konten yang

menarik, ketepatan dan kecepatan dalam mengumpulkan informasi atau

berita, dan yang lainnya.

Munculnya pesaing baru di ranah penerbitan koran dirasa cukup

mempengaruhi keberlangsungan hidup organisasi. Hanya saja untuk media


109

cetak sudah tidak terlalu kuat dikarenakan lifestyle dan perkembangan jaman

yang sudah tidak membuat konsumen untuk membeli produk koran.

Kebanyakan perusahaan pesaing yang sejenis gulung tikar karena tidak bisa

memenuhi keinginan konsumen dan tidak dinamis dalam menghadapi

perkembangan jaman. Walaupun minat pembaca koran berkurang, PT.

Galamedia Bandung Perkasa masih bisa bertahan menyiasati dan dinamis

dalam menghadapi kebutuhan konsumen dan perkembangan jaman yang serba

digital. Maka dari itu, perusahaan sedang fokus untuk mengembangkan

produknya di ranah digital. Pesaing baru yang dirasa sangat mempengaruhi

yaitu perusahaan sejenis yang memasuki ranah digital. Banyak perusahaan

penerbitan koran yang berpindah ke digital seperti tribunnews.com,

pikiranrakyat.com yang dirasa sangat berpengaruh dalam siklus perusahaan.

Selain itu Galamedia juga memiliki produk yang berbeda dengan koran

yang lain. HU Galamedia menyajikan informasi yang paling lengkap setiap

hari tentang wilayah Greater Bandung (Kota Bandung, Banjaran,

Pangalengan, Ciwidey, Soreang, Cimahi, Padalarang, Lembang, Majalaya,

Cileunyi, Jatingangor, Rancaekek, Cicalengka). Isi rubrik HU Galamedia

memuat berita di berbagai wilayah daerah seperti Kabar Bandung, Kabar

Cimahi, Kabar Soreang, Kabar Padalarang, yang koran lain tidak

memilikinya. Strategi produk yang dimiliki PT. Galamedia Bandung Perkasa

ini berguna untuk memudahkan pembagian karyawan agar terkonsentrasi di

satu lokasi agar mendapat berita seaktual mungkin.


110

2. Kekuatan Posisi Pemasok

PT. Galamedia Bandung Perkasa menyajikan layanan informasi, dan

mengolah informasi sehingga menjadi isi rubrik berita dan dicetak menjadi

koran HU Galamedia. Pemasok bagi HU Galamedia yaitu berita dan informasi

yang diambil oleh jurnalis dan wartawan. Walaupun dewasa ini sudah

berkembang citizen journalism tidak membuat kekuatan dari wartawan

sebagai pemasok PT. Galamedia Bandung Perkasa melemah. Wartawan dan

jurnalis masih menjadi kekuatan pemasok dari perusahaan. Galamedia masih

anak perusahaan dari PT. Pikiran Rakyat maka pemasok percetakan pun

masih dalam lingkup sesama anak perusahaan PT. Pikiran Rakyat yaitu PT.

Granesia. Selain itu, PT. Galamedia Bandung Perkasa memiliki pemasok alat

tulis kerja guna kebutuhan proses bisnis sehari-hari yaitu pabrik kertas Berkat

Lamandau.

Didalam ranah online, PT. Galamedia Bandung Perkasa memiliki

pemasok yaitu jaringan provider. Provider yang digunakan untuk online yaitu

Telkom dan Biznet. Pemasok jaringan ini sangat berpengaruh terhadap siklus

bisnis galamedianews.com karena jika terdapat gangguan dalam jaringan

provider, akan menggangu jalannya proses bisnis yaitu berita tidak akan bisa

terbit dengan cepat. Karena yang didahulukan oleh media berita online yaitu

berita yang cepat dan up to date. Jika berita telat ditayangkan maka pembaca

tidak akan tertarik lagi untuk mengunjungi situs galamedianews.com karena

sudah mendapatkan informasi berita dari situs media online yang lain.
111

Selain itu, perusahaan harus mengantisipasi adanya lonjakan kenaikan

visitors dari media online galamedianews.com. Karena menurut wawancara

penulis dengan pihak Galamedia menyebutkan bahwa penunjang dalam

membuat berita online selain dari SDM yang mumpuni dalam bidang IT tetapi

juga server provider jaringan sangat dibutuhkan oleh media online. Tren

positif pembaca galamedianews.com mengenai berita aktual yang terkini dan

berita Persib membuat kapasitas terlalu tinggi dan berakibat error dan sulit

untuk diakses (crowded) dan setelah dianalisa ternyata kapasitas server harus

ditambah dan jaringan provider harus cepat dan selalu on dalam 24 jam.

Untuk menyiasati jaringan provider yang suatu saat akan down maka

perusahaan memiliki cadangan provider lain agar berita online tetap

menyajikan berita yang aktual, cepat dan selalu up to date setiap detiknya

dalam 24 jam.

3. Kekuatan Posisi Pembeli

Pembeli di PT. Galamedia Bandung Perkasa yaitu agen untuk media

cetak koran dan pembaca pada media online. PT. Galamedia Bandung Perkasa

memiliki alur distribusi dalam memasarkan produk korannya. Ada 3 alur yang

digunakan PT. Galamedia Bandung Perkasa yaitu ke agen besar, lalu agen

besar akan membagikan ke sub-agen nya, setelah itu sub-agen akan

membagikan ke lopper, lopper akan menjual langsung ke pembaca. Beberapa

agen mendistribusikan koran lain selain Harian Umum Galamedia, maka daya

tawar pembeli tinggi. Tapi untuk beberapa agen lainnya hanya menjual koran
112

Harian Umum Galamedia yang berarti daya tawar pembeli kepada agen

tersebut adalah rendah.

Untuk harga jual ke agen besar, perusahaan sudah menetapkan harga

tertentu yaitu menjual dibawah harga yang tertera di koran yaitu dibawah

Rp.2.000,-. Yang menjual seharga Rp.2.000,- hanyalah lopper yang akan

menjual langsung kepada konsumen.

Karena banyak media online yang dapat digunakan untuk mendapatkan

berita, dapat dikatakan kastemer yang mempunyai banyak pilihan dalam

mendapatkan informasi.

4. Produk Substitusi

Perusahaan tidak merasakan dampak produk substitusi karena produk

yang dihasilkan yaitu berupa koran harian yang setiap hari nya memiliki isi

rubrik berita yang berbeda-beda. Untuk galamedianews.com dirasakan

dampak produk substitusi yaitu berita-berita yang ada di media sosial seperti

Whatsapp, Line Today, Facebook dan lain-lain karena berita yang dihasilkan

pada tiap detik dan menitnya berganti dan lebih up to date. Tetapi, kekurangan

dari produk substitusi tersebut adalah berita yang kurang akurat, dan isi berita

tidak bisa dipertanggung jawabkan.

5. Persaingan Antar Perusahaan

Persaingan antar perusahaan yang dirasakan yaitu ‘perang harga’. Yang

menjadi penopang hidup suatu perusahaan penerbitan adalah pendapatan

iklan. Perusahaan kompetitor yang sejenis memberikan diskon besar kepada


113

klien yang akan membuat iklan di koran nya. Hal itu membuat PT. Galamedia

Bandung Perkasa membuat strategi dalam mengajukan harga untuk

pemasangan iklan di koran atau online kepada klien dengan beberapa jenis

paket. Dalam menentukan harga dan paket tersebut, perusahaan memiliki

kedekatan personal dengan klien yaitu dengan memberikan pelayanan yang

lebih professional dan bernegosiasi sehingga mendapatkan win-win solution

antar sesama pihak.

Pesaing terhadap produk surat kabar koran tidak begitu terasa oleh

perusahaan karena zaman yang kini telah berubah menjadi serba digital

membuat perusahaan beralih ke digital. Bagi perusahaan yang tidak dinamis

mengikuti jaman akan gulung tikar seperti contohnya koran Sindo. Sedangkan

pesaing yang dirasakan oleh PT. Galamedia Bandung Perkasa khususnya

galamedianews.com yaitu Tribunews, Jabar Ekspress dan Radar Bandung.

Tabel 5.11 Competitive Profile Matrix

Galamedianews Tribunews Jabar Ekspress Radar Bandung


Faktor-faktor Keberhasilan Penting Bobot
Peringkat Skor Peringkat Skor Peringkat Skor Peringkat Skor
Harga 0.15 4 0.6 3 0.45 3 0.45 3 0.45
Kualitas Isi Konten 0.2 3 0.6 4 0.8 3 0.6 4 0.8
Tampilan Konten 0.3 4 1.2 4 1.2 4 1.2 3 0.9
Luas Jangkauan Distribusi 0.17 3 0.51 5 0.85 4 0.68 4 0.68
Kecepatan 0.18 4 0.72 3 0.54 3 0.54 3 0.54
1 3.63 3.84 3.47 3.37

(Sumber : Wawancara dan Observasi Perusahaan)

Menurut hasil wawancara dan observasi penulis di perusahaan

menggunakan matriks profil kompetitif, maka bisa dilihat posisi kompetitif


114

perusahaan dibandingkan dengan pesaing. Faktor-faktor yang digunakan yaitu

faktor yang mempengaruhi di dalam media berita online seperti Harga (yang

dimaksud yaitu persaingan harga iklan), kualitas isi konten, tampilan konten,

luas jangkauan distribusi, dan kecepatan informasi yang disajikan.

Berdasarkan Matriks CPM, terlihat bahwa posisi kompetitif PT. Galamedia

Bandung Perkasa menempati posisi ke-2 dengan skor 3,63 setelah Tribunews

yang lalu diikuti oleh Jabar Ekspress dan Radar Bandung.

5.3 Analisis Lingkungan Internal

Analisis lingkungan internal PT. Galamedia Bandung Perkasa akan dilakukan

dengan analisis terhadap pemasaran, sumber daya manusia, produksi dan operasi, dan

juga keuangan. Analisis ini dilihat dari pengembangan inovasi produk dan hal-hal

yang memengaruhinya.

5.3.1 Pemasaran

Teknik pemasaran yang dilakukan oleh PT. Galamedia Bandung Perkasa yaitu

integrated marketing yakni membuat program pemasaran yang terintegrasi antara

iklan di koran dengan iklan di online dan dikombinasikan dengan event. Di dalam

pemasarannya PT. Galamedia Bandung Perkasa melakukan pendekatan dan

kerjasama kepada instansi pemerintahan, swasta, maupun komunitas. Perusahaan


115

menawarkan paket iklan kepada calon klien yang akan memasang iklan di koran HU

Galamedia atau di galamedianews.com. Penulis menganalisis bahwa networking

pihak perusahaan baik dalam menggaet calon klien untuk memasang iklan. Terlebih

lagi PT. Galamedia Bandung Perkasa sudah memiliki nama yang bagus di mata

masyarakat.

Gambar 5.3.1.7 Data Pemasang Iklan

(Sumber : Data Perusahaan)

Selain itu, teknik pemasaran yang lain adalah perusahaan sering melakukan

event-event seperti mengadakan lomba festival bola ‘Galamedia Cup’ yang diadakan

dan diikuti oleh seluruh Indonesia. Event Galamedia Cup ini dilakukan karena

kerjasama dan kedekatan pihak perusahaan dengan pihak Persib Bandung untuk
116

menarik pecinta bola dalam mengikuti event ini. Selain itu, perusahaan juga sering

mengadakan event untuk pecinta ‘Gemar’ yaitu pecinta burung. Event ini

dilaksanakan karena tersedianya komunitas pecinta burung yang cukup banyak

sehingga perusahaan melihat peluang untuk mengadakan lomba Kicau Burung yang

bertujuan untuk menambah pendapatan perusahaan.

Pemasaran yang dilakukan PT. Galamedia Bandung Perkasa dapat kita analisis

melalui aspek 7P (produk, place, price, promotion, process, people, dan physical

evidenve) dan STP (segmenting, targeting, dan positioning)

7P (Product, Place, Price, Promotion, Process, People, dan Physical Evidence)

1. Product

a. Produk yang dimiliki PT. Galamedia Bandung Perkasa yaitu media

konvensional berupa koran cetak yang terbit setiap hari.

b. Selain itu PT. Galamedia Bandung Perkasa juga memiliki produk berupa

berita online yakni galamedianews.com yang berisikan e-Paper dan

berita-berita online terkini yang selalu up to date dan tambahan lain untuk

mengimbangi kebutuhan informasi karena kian meningkatnya pengguna

internet di Indonesia. e-Paper adalah surat kabar dalam format elektronik

yang dapat diakses dengan komputer atau ponsel cerdas. Karena

perkembangan teknologi informasi, koran yang hanya berbentuk cetak,

kini tersedia versi digital atau elektronik. Koran versi cetak secara
117

digitalisasi dibuat persis atau menyerupai sumbernya yang biasanya

menggunakan metode pemindaian.

2. Place

PT. Galamedia Bandung Perkasa memiliki kantor pusat tersendiri. Dalam

memasarkan produknya, perusahaan mendistribusikan koran kepada agen

besar yang kemudian akan diberikan kepada lopper sehingga bisa sampai ke

tangan pembaca. Selain itu, untuk e-Paper HU Galamedia dapat diakses

dengan mengunjungi http://epaper.galamedianews.com.

3. Price

Harga produk yang ditawarkan oleh PT. Galamedia Bandung Perkasa dalam

media cetak koran yaitu Rp.2.000,- untuk daerah Greater Bandung dan

Rp.3.000,- untuk daerah luar Greater Bandung.

4. Promotion

Pemasaran yang dilakukan oleh PT. Galamedia Bandung Perkasa yaitu berupa

menyelenggarakan event-event yang memiliki banyak peminat di dalam suatu

komunitas seperti komunitas pecinta burung, pecinta sepak bola, dan lain-lain.

5. Process

Proses yang dilakukan oleh PT. Galamedia Bandung Perkasa dalam pelayanan

yang diberikan kepada konsumen selama pembelian barang yaitu memberikan

pelayanan yang ekstra untuk klien yang memasang iklan di PT. Galamedia

Bandung Perkasa. Hal ini dilakukan oleh perusahaan untuk mengupayakan isi

konten dan efisiensi dalam bekerja. Proses yang dilakukan yaitu datang tepat
118

waktu ke event klien untuk meliput berita agar tercipta efisiensi dalam

bekerja. Selain itu dalam proses pengambilan informasi HU Galamedia di

dalamnya menyediakan informasi yang tajam, etis, dan akurat yang selalu

mengikuti dinamika kehidupan di wilayah Greater Bandung (Bandung Raya)

untuk pembacanya. Sedangkan proses pada ranah online yaitu

galamedianews.com, pembaca disuguhkan tampilan konten yang menarik dan

berita yang akurat, dan terkini.

6. People

Orang-orang yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung terhadap

klien/pembaca dalam proses layanan di PT. Galamedia Bandung Perkasa yaitu

jurnalis/wartawan dalam mengambil berita, karyawan yang ditugaskan dalam

event klien, marketing sales saat menawarkan iklan kepada klien, dan

customer service dalam penerimaan saran dan kritik perusahaan.

7. Physical Evidence

Lingkungan fisik atau physical evidence yang dirasakan di kantor PT.

Galamedia Bandung Perkasa cukup nyaman. Penampilan kantor yang terbagi

menjadi ruangan tersendiri membuat karyawan tenang dan fokus dalam

berkinerja di perusahaan. Selain itu, ruangan yang diberi sekat pun dirasa

nyaman karena bisa saling berinteraksi dengan karyawan lain saat

membutuhkan sesuatu di dalam proses bisnis perusahaan.

Di dalam penyampaian berita kepada pembaca, physical evidence yang

dirasakan PT. Galamedia Bandung Perkasa dalam penyajian berita lengkap


119

pada koran Harian Umum Galamedia dengan analisis dan solusi yang dikemas

dalam bentuk yang mudah untuk dipahami dan tampilan yang menarik dan

mudah dibaca sehingga membuat Galamedia menjadi sumber inspirasi,

kreativitas dan inovasi bagi para pembacanya. Sedangkan pada situs online

galamedianews.com disediakan tampilan konten yang menarik, mudah dibaca

dan dipahami, dan selalu menyediakan berita terkini sesuai dengan apa yang

terjadi di lapangan.

STP (Segmenting, Targeting, Dan Positioning)

1. Segmenting

Gambar 5.3.1.8 Data Statistik Kelas Ekonomi Pembaca

(Sumber : Data Perusahaan)

Ket : A-B-C-D menunjukkan tingkatan kelas pembaca ekonomi dari

paling tinggi hingga paling rendah.


120

Gambar 5.3.1.9 Data Statistik Pembaca HU Galamedia

(Sumber : Data Perusahaan)

Gambar 5.3.1.10 Data Statistik Pembaca Media Online

galamedianews.com

(Sumber : Data Perusahaan)

Segmenting dari PT. Galamedia Bandung Perkasa adalah dari kelas

menengah kebawah. Tetapi setelah melakukan pembenahan


121

penampilan redaksional harian Galamedia mulai dari penyajian

pemberitaan sampai tata letak rubrik berita (Layout), segmentasi

pembaca pun meluas dan media online galamedianews.com sering

dibaca oleh kalangan ekonomi keatas. Selain itu, pembaca online

galamedianews.com banyak di daerak Jakarta yang berarti

keberhasilan Galamedia dalam melakukan penampilan redaksional dan

perwajahan yang khas ini, mampu meraih segmentasi pembaca

tersendiri dan mendapat tanggapan positif dari berbagai pihak di

berbagai daerah.

2. Targeting

Konsumen yang disasar oleh PT. Galamedia Bandung Perkasa yaitu

warga (Greater Bandung) Bandung Raya. Selain itu perusahaan

menyasar tingkat ekonomi kebawah dalam menyajikan produk

beritanya. Rubrik Gemar yang terbit setiap hari Rabu dibuat

perusahaan demi menyasar pembaca yang menyukai dan pecinta

burung. Selain itu GalaPersib diperuntukkan kepada bobotoh yang

ingin mengetahui berita terkini mengenai Persib.

3. Positioning

Positioning yang dilakukan PT. Galamedia Bandung Perkasa yaitu

koran yang praktis yang mudah dibaca dan dipahami oleh masyarakat

Kota Bandung. Positioning PT. Galamedia Bandung Perkasa menyasar

segmen menengah kebawah dan bobotoh Persib. Sejak diambil alih


122

oleh Group Pikiran Rakyat, Harian Umum Galamedia yang dulu

terkesan koran kriminal sekarang sudah berubah menjadi koran yang

tidak hanya diminati oleh masyarakat menengah kebawah, namun

merambah ke warga Jawa Barat pada kesebelasan kebanggan Kota

Bandung, Persib, dalam kondisi apapun, pembaca fanatik Galamedia

tidak akan menurun. Terlebih, berita-berita mengenai Persib selalu

menempati porsi lebih besar disamping berita-berita kejadian, politik,

dan kasus hukum.

5.3.2 Sumber Daya Manusia

Sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sangat mendukung keberhasilan

perusahaan, sehingga PT. Galamedia Bandung Perkasa telah memiliki standar yang

baik dalam menentukan SDM.

Saat ini, perusahaan sedang giat mencari SDM untuk divisi redaksi online karena

perusahaan sadar bahwa jika ingin bertahan dalam kehidupan bisnis harus mengikuti

perubahan bisnis yang dinamis. Dewasa ini mendapatkan informasi serba cepat

melalui digital. Maka dari itu, perusahaan sedang giat untuk menaikkan

galamedianews.com kepada pembaca. SDM yang dimiliki pun berkompetensi di

bidang ini. Perusahaan melakukan rekrutmen dan seleksi yang sesuai dengan

kebutuhan job spesifikasi dari redaksi online PT. Galamedia Bandung Perkasa. Lalu

perusahaan melakukan training yang diperuntukkan kepada karyawan baru guna


123

mengetahui cara dan proses bekerja di PT. Galamedia Bandung Perkasa dan pelatihan

yang dilakukan oleh karyawan lama guna mengupdgrade pengetahuan demi

mengikuti perkembangan jaman yang kian meningkat. SDM di PT. Galamedia

Bandung Perkasa memiliki sistem remurerasi yang di dalamnya terdapat gaji (diatas

UMR), insentif, dan bonus dalam imbalan yang dilakukan perusahaan atas kinerja

yang dilakukan karyawannya.

5.3.3 Produksi dan Operasi

Di dalam proses produksi dan operasi, perusahaan penerbitan surat kabar harus

memiliki kecepatan dan ketepatan dalam mengolah berita agar berita bisa langsung

dimuat dan dicetak hingga bisa dibaca oleh pelanggan/pembaca.

Gambar 5.3.3.11 Alur Berita Cetak


124

Berita/Informasi

Wartawan/Jurnalis

Editor

Pracetak

Produksi (cetak)

Distribusi ke Agen

Lopper

Pembaca

Gambar 5.3.3.12 Alur Berita Online

Berita/Informasi

Wartawan/Jurnalis

Editor

Pracetak

Upload

Viewers/Visitors

(Sumber : Wawancara dan Observasi Perusahaan)


125

5.4 Manajemen Inovasi

Inovasi produk yang dimiliki PT. Galamedia Bandung Perkasa yaitu konten

berita yang mengikuti perkembangan zaman dan mengikuti kebutuhan masyarakat.

Contohnya dengan membuat rubrik yang sedang diminati oleh konsumen dan

menyasar komunitas lain yang keberadaan anggotanya banyak di Kota Bandung

seperti pecinta motor tua, pecinta otomotif, dan pecinta kuliner Bandung.

Inovasi organisasi dalam PT. Galamedia Bandung Perkasa yaitu memiliki divisi

baru yaitu divisi online maka struktur perusahaan menjadi besar. Selain itu,

perusahaan kadang melakukan rolling dalam divisi redaksi jurnalis untuk

meningkatkan motivasi karyawan agar tidak jenuh dalam pekerjaannya.

5.5 Model Proses Keputusan Inovasi

Tahapan keputusan inovasi berguna untuk menggambarkan tentang variabel

yang berpengaruh terhadap tingkat adopsi suatu inovasi serta tahapan dari proses

pengambilan keputusan inovasi.

1. Tahap Pengetahuan

Dalam mengorganisir ide PT. Galamedia Bandung Perkasa melakukan

pertemuan dengan seluruh redaksi di dalam perusahaan. Setiap orang yang

ada di dalam pertemuan tersebut melakukan brainstorming dengan

mengeluarkan ide dan pendapat yang dirasakan dan diusulkan pada tiap
126

masing-masing divisi. Selain melakukan brainstorming, perusahaan juga

menganalisis lingkungan eksternal mereka mulai dari kebutuhan masyarakat,

tren masyarakat, teknologi yang berkembang agar PT. Galamedia Bandung

bisa maju dan berkembang mengikuti permintaan pasar.

2. Tahap Bujukan (Persuasi)

Setelah ide terkumpul dari semua masing-masing divisi di dalam perusahaan,

langkah selanjutnya yaitu menyeleksi ide yang telah dikemukakan. Ide yang

diseleksi yaitu ide yang sangat berpengaruh dan berkorelasi dengan keadaan

internal dan eksternal PT. Galamedia Bandung Perkasa. Ide ini dipikirkan

oleh berbagai divisi apakah dengan menerapkan ide baru di perusahaan bisa

membuat perusahaan menjadi lebih maju dalam mengikuti jaman dan

memberikan solusi atas permintaan pasar.

3. Tahap Keputusan

Tahap keputusan dari proses keputusan inovasi, berlangsung jika seseorang

melakukan kegiatan yang mengarah untuk menetapkan menerima atau

menolak inovasi. Langkah yang dilakukan yaitu membuat prototype/uji coba

produk terhadap penuangan ide dan inovasi yang telah disetujui. Produk

dibuat sesuai ide yang telah dipilih untuk menambah nilai tambah di dalam

produk. Pada prototype yang dilakukan PT. Galamedia Bandung Perkasa saat

menambah rubrik Gemar, perusahaan memuat info-info mengenai event

lomba kicau burung, komunitas pecinta burung demi pemenuhan informasi

yang dibutuhkan oleh pecinta burung.


127

4. Tahap Implementasi

Tahap Implementasi dilakukan setelah melakukan langkah uji pasar dilakukan

untuk mengetahui seberapa tertariknya pasar terhadap produk yang diproduksi

oleh PT. Galamedia Bandung Perkasa. Setelah melakukan prototype,

perusahaan melakukan uji pasar dan mencoba menjual produk koran berisi

rubrik Gemar yang terbit setiap hari Rabu. Setelah dianalisis, tren penjualan

koran yang berisikan rubrik Gemar mencatat tren positif.

5. Tahap Konfirmasi

Setelah mengetahui antusias pembaca mengenai koran yang berisikan rubrik

Gemar, PT. Galamedia Bandung Perkasa menambah kuota penjualan sekitar

1000 oplah untuk memenuhi permintaan pasar setiap hari Rabu yaitu

komunitas pecinta burung.

5.6 Analisis Rantai Nilai

5.6.1 Kegiatan Utama (Primary Activities)

1. Logistik kedalam

Pemenuhan bahan baku seperti ATK (alat tulis kerja) dilakukan oleh

pemasok dari perusahaan Berkat Lamandau yang memasok kertas. Selain

itu, pemasok percetakan dari PT. Galamedia Bandung Perkasa adalah PT.

Granesia yang masih dalam satu anak perusahaan dari PT. Pikiran

Rakyat.
128

Dalam pelaksanaanya, perusahaan harus tepat waktu untuk

memberikan hasil softcopy file yang berisi koran kepada percetakan.

Karena jika terlambat, koran tidak akan terbit.

Berita yang diambil berasal dari hasil kejadian yang diambil oleh para

wartawan dan jurnalis PT. Galamedia Bandung Perkasa. Untuk

memudahkan pengambilan informasi PT. Galamedia Bandung Perkasa

membuat strategi yaitu menyebarkan wartawan dan jurnalis ke titik-titik

tertentu sesuai daerah yang telah ditetapkan. Selain itu, untuk memotivasi

kinerja wartawan dan jurnalis, perusahaan kadangkala mengubah struktur

organisasi yaitu mengubah tempat wilayah kerja (rolling) dengan para

wartawan dan jurnalis di daerah lain. Hal ini bertujuan untuk mencegah

rasa bosan yang dirasakan wartawan dan jurnalis selain itu agar setiap

wartawan dan jurnalis bisa mendapatkan networking yang lebih luas lagi

dalam pengambilan informasi, data, dan berita kejadian.

Selain itu, adanya kedekatan relasi personal antara pihak PT.

Galamedia Bandung Perkasa dengan pihak Persib Bandung sebagai

resourch data membuat koran HU Galamedia dan media online

galamedianews.com memiliki kelebihan yaitu lebih eksis dan bisa

mengupdate berita-berita terkini yang diminati oleh bobotoh dan

pemburu berita Persib Bandung. Karena kedekatan personal tersebut

masyarakat memiliki pemikiran jika ingin mengetahui informasi tentang

Persib masyarakat akan langsung membaca koran HU Galamedia atau


129

mengakses galamedianews.com. Pun begitu juga dengan relasi pecinta

burung. Perusahaan menilai komunitas burung sangat banyak dan

diperlukan wadah dalam mengakomodasi komunitas tersebut.

Karena PT. Galamedia Bandung Perkasa memiliki keunikan yaitu

memiliki kedekatan relasi dengan berbagai sumber dan hal itu perlu

dipertahankan, maka usulan inovasi yang penulis analisis yaitu membuat

link atau relasi kepada komunitas lain yang memiliki banyak peminat

seperti pecinta otomotif, pecinta motor tua, pecinta kuliner di Bandung

dan lain sebagainya agar bisa merangkul masyarakat yang sebelumnya

tidak membaca produk dari PT. Galamedia Bandung Perkasa.

2. Operasi

Produksi keredaksian dimulai dari kerja peliputan reporter dan

fotografer di lapangan. Dalam kerja ini, para jurnalis resmi yang berbekal

kartu pers menjalankan fungsinya dalam meliput berita/peristiwa.

Mengenai bidangnya, para reporter dan fotografer sudah dibagi menjadi

sejumlah desk. Kerja liputan yang dilakukan para reporter dan fotografer

akan dilaporkan pada siang harinya. Oleh sekretaris redaksi, seluruh

liputan akan di-listing menjadi satu rekam peristiwa pada hari itu.

Selanjutnya, pada sore hari, listing berita ini akan didiskusikan oleh para

redaktur dipimpin pemimpin redaksi atau wakil pemimpin redaksi.

Kepentingan rapat listing tersebut adalah untuk menentukan

penempatan berita yang diliput reporter dan fotografer. Berita yang


130

masuk didistribusikan ke seluruh halaman yang tersedia. Apabila berita

dengan kekuatan nilai jurnalistik tentu akan ditempatkan di halaman

cover depan atau cover belakang. Baik sebagai berita utama atau

headlines, maupun berita features. Demikian pula masing-masing

halaman dalam terdapat berita-berita pilihan yang dipandang menarik

oleh para redaktur.

Pada sore hingga malam harinya, berita yang masuk melalui proses

editing oleh redaktur. Usai redaktur melakukan editing, selanjutnya berita

akan dilayouting oleh penata halaman (layouter) dan desainer grafis.

Berita yang sudah diatur penempatannya oleh redaktur, akan dilakukan

layout sesuai perencanaan. Unsur-unsur seni desain menjadi tanggung

jawab layouter. Bagaimana agar halaman yang berisi berita dan foto

tersebut enak serta menarik dibaca, disitulah peran layouter berfungsi.

Jika layouter selesai menjalankan fungsinya, maka file tersebut

langsung dikirim ke bagian pracetak. Koordinasi dengan bagian pracetak

percetakan biasanya dilakukan malam hari hingga tengah malam. Dalam

kondisi tertentu, koordinasi ini bahkan bisa dilakukan hingga lewat

tengah malam. Apabila sudah masuk bagian pracetak percetakan, maka

akan melalui beberapa tahapan. Di antaranya cek komposisi halaman

dengan file pdf, pengeplatan, pencetakan, kontrol cetak, dan yang

terakhir packing. Khusus untuk ritme kerja di bagian ini, dilakukan

secara cepat dan simultan. Masing-masing pekerja dituntut melakukan


131

fungsinya seakurat mungkin. Sebab jika tidak, maka akan berpengaruh

terhadap produk koran yang tercetak kurang sempurna.

Jika dalam redaksi online tahap pracetak tidak dilakukan. Setelah

layout selesai berita bisa langsung dimuat di dalam galamedianews.com.

Di dalam berita online berita yang disajikan up to date tiap detik, menit,

dan jam nya. Tetapi kekurangan nya yaitu berita yang dihasilkan tidak

lengkap. Berbeda dengan berita yang dimuat di koran HU Galamedia

yang isi beritanya lengkap dan bisa dipertanggungjawabkan.

Gambar 5.6.1.13 Alur Proses Produksi Koran


o rti
ep
R n g
istr ib
D u si n g
iti
Ed
ti n
rin
P g La yo
n g
ti
u

(Sumber : Wawancara dan Observasi Perusahaan)


132

Dalam hal operasi yang dilakukan oleh PT. Galamedia Bandung

Perkasa telah dilakukan dengan efektif dan efisien sesuai dengan SOP

(Standar Operasional Perusahaan) yang berlaku di PT. Galamedia

Bandung Perkasa.

3. Logistik keluar

Setelah selesai cetak, koran siap untuk diberikan kepada agen besar

yang selanjutnya akan didistribusikan kembali kepada agen kecil. Dari

agen kecil akan diberikan kepada lopper. Tugas lopper lah yang

menyampaikan produk kepada pembaca/pelanggan.

Bagi agen yang sudah memiliki banyak pelanggan, maka hal itu lebih

memudahkan dan menguntungkan. Setiap pagi, koran dikirim dan

tagihan dibayar pada akhir bulan oleh pelanggan. Agen yang sudah

memiliki pelanggan, transaksi ini biasanya sudah terjalin secara baik.

Apabila terdapat komplain pengiriman, agen harus bertanggung jawab.

Pada situs online galamedianews.com, logistic keluar berupa

mengunggah berita online yang telah dibuat sebelumnya.

Tidak terdapat keunikan yang ada di PT. Galamedia Bandung Perkasa

dalam hal logistik keluar. Hal ini dikarenakan memang alur proses koran

HU Galamedia telah ditentukan seperti itu. Usulan untuk membuat

galamedianews.com lebih banyak dikunjungi yaitu dengan membuat

jaringan aplikasi untuk smartphone dan komputer agar bisa dikunjungi

pembaca dengan mudah dan cepat.


133

4. Pemasaran dan penjualan

Di dalam perusahaan penerbitan surat kabar aktivitas penjualan koran

dilakukan ke distribusi agen. Lalu tugas agen lah yang menyampaikan

koran hingga ke tangan pembaca. Perusahaan bertugas untuk memelihara

konsumen yang sudah berlangganan.

Dari hasil wawancara saya denga Ibu Ika selaku pihak dari PT.

Galamedia Bandung Perkasa, disebutkan pengembangan dilakukan ke

titik-titik tertentu yang khusus yaitu saat ini perusahaan sedang ada

kerjasama dengan Pemerintah Kabupaten Ciamis dalam pengembangan

produk koran yang berbentuk iklan.

Pemasaran dan penjualan yang dilakukan oleh PT. Galamedia

Bandung Perkasa yaitu dalam hal advertising/iklan. Pemasaran yang

dilakukan yaitu menawarkan harga paket iklan kepada calon klien yang

akan memasang iklan di dalam koran HU Galamedia maupun di dalam

koran online galamedianews.com.


134

a. Harga tarif iklan online

Gambar 5.6.1.14 Harga Tarif Iklan Online

(Sumber : Data Perusahaan)

b. Harga tarif iklan koran

Gambar 5.6.1.15 Harga Tarif Iklan Koran


135

(Sumber : Data Perusahaan)

Yang menjadi keunikan PT. Galamedia Bandung Perkasa dalam hal

pemasaran dan penjualan yaitu berada pada iklan online yang memiliki

paket full + produksi yang berisi 1x video Youtube + Instagram +

Facebook. Maka usulan untuk perusahaan ke depannya demi menambah

nilai yaitu bisa menawarkan jasa pembuatan konten, design untuk iklan

agar dapat menambah pendapatan perusahaan PT. Galamedia Bandung

Perkasa. Selain itu usulan kedepan yang bisa PT. Galamedia Bandung
136

Perkasa lakukan adalah video Youtube yang ada di dalam media online

galamedianews.com bisa di play langsung di website galamedianews.com

dan tidak perlu mengunjungi aplikasi Youtube agar bisa memudahkan

para visitors/viewers dalam mencari informasi yang dibutuhkan. Lalu,

usulan berikutnya yaitu membuat iklan pop-up dalam

galamedianews.com agar saat visitors/viewers mengunjungi dan

mengakses galamedianews.com bisa mengetahui iklan dan informasi apa

yang ada di dalam galamedianews.com.

5. Layanan

Layanan yang diberikan oleh perusahaan adalah dengan adanya

customer service dan layanan online yang berguna untuk melayani

kebutuhan konsumen. Selain itu layanan yang diberikan yaitu peran

direktur utama di dalam menjaga hubungan baik dengan pihak luar. Di

dalam event, layanan yang diberikan dari perusahaan sangat baik yaitu

selalu datang tepat waktu untuk meliput event tertentu.

Selain itu, PT. Galamedia Bandung Perkasa dalam

galamedianews.com memiliki layanan citizen journalism yaitu aktifitas

jurnalistik yang dilakukan oleh warga biasa (bukan bukan wartawan). Di

dalam koran HU Galamedia juga terdapat layanan opini masyarakat yang

berguna untuk mewadahi opini-opini dari masyarakat mengenai isu-isu

yang sedang hangat diperbincangkan.


137

Layanan perusahaan guna memelihara konsumen loyalnya yaitu

dengan memberikan bonus atau iklan gratis kepada konsumen yang telah

sering memasang iklan di koran HU Galamedia maupun

galamedianews.com. Untuk agen dilakukan gathering jika perusahaan

sedang ada acara seperti ulang tahun perusahaan dan perusahaan

memberikan reward kepada agen-agen yang mampu menjual koran

dengan banyak.

Hal tersebut patut dipertahankan oleh PT. Galamedia Bandung

Perkasa demi merawat dan memelihara kedekatan perusahaan dengan

konsumen dan para stakeholder lain.

5.6.2 Kegiatan Sekunder (Support Activities)

1. Infrastruktur perusahaan

Dalam memudahkan proses produksi dan distribusi,

perusahaan telah memiliki kantor pusat sendiri, memiliki agen

distributor, pemasok, dan penunjang produksi dalam mengolah data

berita menjadi file yang siap cetak. PT. Galamedia Bandung Perkasa

masih mengandalkan komputer dalam proses bisnis mengubah input

yaitu berupa informasi atau berita-berita yang didapatkan oleh

wartawan dan jurnalis yang kemudian diolah data nya menggunakan

komputer dan diedit hingga membentuk rubrik yang menarik untuk


138

dibaca lalu menjadi file yang siap cetak dan siap terbit di

galamedianews.com. Hanya saja dalam percetakan PT. Galamedia

Bandung Perkasa belum memiliki percetakan sendiri. Pemasok

percetakan dari PT. Galamedia Bandung Perkasa yaitu PT. Granesia

yang masih anak perusahaan dari PT. Pikiran Rakyat.

2. Manajemen SDM

Untuk manajemen SDM, perusahaan sering melakukan

pembinaan dan pelatihan kepada karyawan terlebih lagi untuk

karyawan lama untuk mengupgrade skill dan wawasan mengenai

lingkup pekerjaannya. Untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan,

perusahaan sering melakukan prestasi penghargaan kepada karyawan

yang memiliki kriteria baik dalam bekerja di perusahaan. Biasanya

reward yang diberikan berupa promosi, dan bonus.

Selain itu, tiap tahunnya perusahaan melakukan regenerasi

karyawan dengan merekrut dan menyeleksi karyawan yang baru.

Manajemen SDM yang dilakukan perusahaan dirasa telah baik karena

memerhatikan tingkat pendidikan yang sesuai untuk setiap posisi

jabatan. Sehingga SDM sudah menjadi salah satu kekuatan yang

dimiliki oleh perusahaan untuk mengelola operasi, keuangan, sdm,

pemasaran telah diatur dengan baik.


139

PT. Galamedia Bandung Perkasa juga memiliki siasat dalam

mencegah menurunnya motivasi kerja para jurnalis dan wartawan

yaitu dengan memindah-tugaskan tiap jurnalis dan wartawan ke

wilayah daerah yang sebelumnya bukan wilayah tempat mereka

mengambil berita. Selain itu, tujuan rolling daerah wilayah

pengambilan berita ini dilakukan agar setiap jurnalis dan wartawan

bisa mendapatkan koneksi yang lebih luas lagi dalam mendapatkan

informasi, data, dan berita terkini.

3. Pengembangan Teknologi

Dalam hal teknologi perusahaan media surat kabar hanya

mengandalkan komputer dan skill manusia untuk menghasilkan

konten dan rubrik yang menarik bagi pembaca. Dalam penyajian

informasi online yang diberikan PT. Galamedia Bandung Perkasa

terhadap pembaca, masih mengandalkan website. Sedangkan dewasa

ini telah banyak sumber-sumber informasi yang didapat melalui

aplikasi yang bisa diunduh di smartphone/gadget agar lebih mudah

untuk mengakses berita.


140

5.7 Sumber Keunggulan Perusahaan

Sumber keunggulan yang dimiliki oleh perusahaan yang terdapat di dalam

value chain sehingga dapat dijadikan sebagai potensi inovasi;

a. Kegiatan Utama (Primary Activities)

1) Logistik Kedalam

a) PT. Galamedia Bandung Perkasa memiliki keunikan yaitu memiliki

kedekatan relasi dengan berbagai sumber dan berbagai komunitas

guna menjadi pemasok berita yang bisa menjadi bahan berita dalam

produksi perusahaan.

2) Pemasaran dan Penjualan

Yang menjadi keunikan dan keunggulan PT. Galamedia Bandung

Perkasa dalam hal pemasaran dan penjualan yaitu berada pada iklan

online yang memiliki paket full + produksi yang berisi 1x video

Youtube + Instagram + Facebook.

3) Layanan

Layanan perusahaan guna memelihara konsumen loyal nya yaitu dengan

memberikan bonus atau iklan gratis kepada konsumen yang telah sering

memasang iklan di koran HU Galamedia maupun galamedianews.com.

Untuk agen dilakukan gathering jika perusahaan sedang ada acara

seperti ulang tahun perusahaan dan perusahaan memberikan reward

kepada agen-agen yang mampu menjual koran dengan banyak.


141

b. Kegiatan Sekunder (Support Activities)

1) Manajemen SDM

Selain memberikan remunerasi kepada seluruh karyawan, untuk

memotivasi kinerja wartawan dan jurnalis, perusahaan kadangkala

mengubah struktur organisasi yaitu mengubah tempat wilayah kerja

(rolling) dengan para wartawan dan jurnalis di daerah lain. Hal ini

bertujuan untuk mencegah rasa bosan yang dirasakan wartawan dan

jurnalis selain itu agar setiap wartawan dan jurnalis bisa mendapatkan

networking yang lebih luas lagi dalam pengambilan informasi, data, dan

berita kejadian.

5.8 Analisis SWOT

Analisis SWOT merupakan sebuah metode perencanaan strategis yang

digunakan untuk mengevaluasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman

dalam suatu proyek atau suatu spekulasi bisnis. Berikut akan dijabarkan hasil

analisis SWOT yang didapatkan penulis melalui proses wawancara dengan pihak

PT. Galamedia Bandung Perkasa dan melalui beberapa informasi yang penulis

dapatkan dari media internet.


142

5.8.1 Strengths (Kekuatan)

1. Kedekatan personal antara seluruh jurnalis, seluruh divisi marketing di

dalam PT. Galamedia Bandung Perkasa. Pendekatan personalnya lebih

dalam sehingga ada kedekatan emosional jadi klien akan lebih percaya

dan membuat citra nama baik perusahaan.

2. Memiliki kedekatan personal dengan sesama relasi dan pihak luar.

3. Di dalam segi produk konten yang dimiliki oleh PT. Galamedia

Bandung Perkasa lebih lokal. Contohnya jika masyarakat ingin

mengetahui tentang PERSIB, pasti akan membaca koran HU

Galamedia karena beritanya lebih bagus dan mendalam. Karena PT.

Galamedia Bandung Perkasa memiliki kedekatan jurnalis dengan

orang-orang di dalam PERSIB sehingga memudahkan dalam

mendapatkan berita mengenai PERSIB.

4. SDM dan pelanggan yang dimiliki memadai dan loyal. PT. Galamedia

Bandung Perkasa memiliki program regenerasi SDM yaitu pembinaan

dan pelatihan agar SDM bisa lebih berkembang. Selain itu, tiap

tahunnya PT. Galamedia Bandung Perkasa selalu ada regenerasi

pegawai untuk menggantikan SDM senior yang telah pensiun. Selain

itu, demi mempertahankan loyalitas pelanggan perusahaan sering

melakukan gathering dengan para stakeholder.

5. PT. Galamedia Bandung Perkasa kadangkala melakukan rolling

wilayah pekerjaan terhadap jurnalis dan wartawan. Hal tersebut


143

berguna untuk memotivasi jurnalis dan karyawan dalam pengambilan

data, informasi dan berita. Selain itu, agar setiap jurnalis dan wartawan

memiliki koneksi yang lebih luas lagi.

5.8.2 Weakness (Kelemahan)

1. PT. Galamedia Bandung Perkasa memiliki budaya organisasi yang

lemah. SDM di dalamnya sudah merasa di dalam comfort zone mereka

sehingga mereka tidak dinamis dan tidak sigap dalam menghadapi

perubahan bisnis.

2. PT. Galamedia Bandung Perkasa tidak memiliki aplikasi yang dapat

diunduh melalui aplikasi handphone.

5.8.3 Opportunity (Peluang)

1. Dengan dikeluarkannya undang-undang mengenai pers, membuat

perusahaan penerbitan surat kabar memiliki peluang untuk

mendapatkan dan menyajikan berita selengkap-lengkapnya.

2. Kebutuhan masyarakat akan informasi yang cepat dan akurat.

3. Membuat jaringan aplikasi yang bisa diunduh di smartphone dan di

komputer untuk lebih mempermudah pembaca dalam mengakses

berita.
144

4. Menawarkan layanan jasa membuat design dan konten untuk klien

yang memasang iklan di PT. Galamedia Bandung Perkasa demi nilai

tambah dan meningkatkan pendapatan perusahaan.

5.8.4 Threat (Ancaman)

1. Gaya hidup masyarakat yang berubah membuat perusahaan

menghadapi ancaman yang dapat memengaruhi siklus hidup bisnis PT.

Galamedia Bandung Perkasa.

2. Tersedianya produk substitusi yaitu informasi dan berita yang terdapat

di berbagai media sosial seperti Line Today, Whatsapp, Instagram,

Facebook, dan lain-lain.

3. Jaringan provider yang sewaktu-waktu terganggu dan akan

mengganggu jalan nya proses bisnis PT. Galamedia Bandung Perkasa

dalam menyajikan informasi.

4. Munculnya pesaing dari industri yang sama dalam hal media berita

online yang menimbulkan adanya persaingan harga iklan.


145

5.9 Tabel SWOT

Tabel 5.12 Analisis SWOT PT. Galamedia Bandung Perkasa

Strength Weakness

1) Nama baik dan citra perusahaan. 1) PT. Galamedia Bandung Perkasa


2) Hubungan baik dengan pihak luar. memiliki budaya organisasi yang
3) Di dalam segi produk konten yang lemah.
dimiliki oleh PT. Galamedia 2) PT. Galamedia Bandung Perkasa
Bandung Perkasa lebih lokal. tidak memiliki aplikasi yang dapat
4) SDM dan pelanggan yang dimiliki diunduh melalui aplikasi
memadai dan loyal. handphone.
5) PT. Galamedia Bandung Perkasa
kadangkala melakukan rolling
wilayah pekerjaan terhadap jurnalis
dan wartawan.

Opportunity Threats

1) Dengan dikeluarkannya undang- 1) Gaya hidup masyarakat yang


undang mengenai pers. berubah.
2) Kebutuhan masyarakat akan 2) Tersedianya produk substitusi yaitu
informasi yang cepat dan akurat. informasi dan berita yang terdapat di
3) Membuat jaringan aplikasi yang bisa berbagai media sosial seperti Line
diunduh di smartphone dan di Today, Whatsapp, Instagram,
komputer. Facebook, dan lain-lain.
4) Menawarkan layanan jasa membuat 3) Jaringan provider yang sewaktu-
design dan konten untuk klien yang waktu terganggu.
memasang iklan di PT. Galamedia 4) Munculnya pesaing dari industri
146

Bandung Perkasa. yang sama dalam hal media berita


online yang menimbulkan adanya
persaingan harga iklan.

(Sumber : Wawancara dan Observasi Perusahaan)


147

5.10 SWOT Matriks

Tabel 5.13 SWOT Matriks

Strength Weakness

IFAS 1) Nama baik dan citra perusahaan. 1) Budaya organisasi yang lemah.
2) Hubungan baik dengan pihak luar. 2) Tidak memiliki aplikasi yang dapat
3) Memiliki produk konten yang lokal. diunduh melalui aplikasi handphone.
4) SDM dan pelanggan yang memadai dan
loyal.
5) Melakukan rolling wilayah pekerjaan
EFAS terhadap jurnalis dan wartawan.

Opportunity SO Strategy WO Strategy

1) Regulasi Pemerintah. 1) Perusahaan dapat memperluas pangsa 1) Perusahaan melakukan perbaikan


2) Kebutuhan masyarakat akan informasi. pasarnya (S1, S2, O1,O2); pada internal perusahaan (W1, O2,
3) Membuat jaringan aplikasi. 2) Perusahaan dapat mengambil peluang O4);
4) Menawarkan layanan jasa membuat kerja yang ada melalui peranan loyalitas 2) Membuat aplikasi yang bisa diunduh
desain dan konten. SDM dan pelanggan (S1, S2, S3, S4, di gadget smartphone (W2, O2, O3);
O4); 3) Menawarkan berbagai layanan yang
3) Perusahaan dapat membuat teknologi dapat menarik komunitas yang ada
baru (S1, S3, O2, O3); (W2, W3, O2, O4).
148

4) Menawarkan berbagai layanan yang


dapat menarik pihak luar (komunitas
yang ada) (S1, S2, O2, O3, O4).

Threats ST Strategy WT Strategy

1) Perubahan gaya hidup masyarakat. 1) Dengan adanya hubungan yang baik 1) Perusahaan dapat melakukan
2) Tersedianya produk substitusi. dengan pihak luar serta loyalitas dari perbaikan terkait system pada internal
3) Jaringan provider yang sewaktu-waktu pelanggan, perusahaan tetap dapat perusahaan, mulai dari perbaikan
terganggu. bersaing dengan industri sejenis (S1, S2, kapabilitas tenaga kerja hingga
4) Pesaing. S4, T2, T4); pengelolaan teknologi perusahaan
2) Perusahaan dapat menghadapi ancaman agar dapat terus bersaing secara
dari perkembangan teknologi (S2, S4, kompetitif dengan industri sejenis
T3). (W1, W2, T2, T3, T4).

(Sumber : Data Olah Penulis)


BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan Bab 5 Analisa dan Pembahasan , maka penulis manarik kesimpulan

dan mengajukan beberapa saran.

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh penulis selama melakukan

penelitian dan pembahasan di PT. Galamedia Bandung Perkasa mengenai analisis

inovasi terhadap lingkungan internal dan ekternal perusahan, maka kesimpulannya

adalah sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil analisis inovasi pada PT. Galamedia Bandung Perkasa

dihasilkan sebagai berikut;

a. PT. Galamedia Bandung Perkasa menerapkan inovasi di dalam produknya

yang perusahaan lain tidak miliki yaitu terdapat di dalam konten atau isi

rubrik yang ada di dalam berita yaitu memiliki rubrik khusus yang

diperuntukkan kepada komunitas pecinta burung yaitu ‘Rubrik Gemar’

yang terbit setiap hari Rabu. Inovasi yang dilakukan PT. Galamedia

Bandung Perkasa dapat diterima oleh masyarakat khususnya komunitas


150

burung karena selalu mencetak tren positif dalam penjualan koran. Selain

itu, PT. Galamedia Bandung Perkasa menerapkan harga yang murah

dalam menjual koran Harian Umum Galamedia yaitu Rp.2.000,- untuk

wilayah Greater Bandung dan Rp.3.000,- untuk wilayah luar Greater

Bandung.
151

2. Berdasarkan hasil analisis sumber keunggulan yang dimiliki oleh PT.

Galamedia Bandung Perkasa yang terdapat di dalam value chain sehingga

dapat dijadikan sebagai potensi inovasi dapat disimpulkan bahwa;

a. PT. Galamedia Bandung Perkasa memiliki keunikan di logistik kedalam

yaitu memiliki kedekatan relasi dengan berbagai sumber dan berbagai

komunitas guna menjadi pemasok berita yang bisa menjadi bahan berita

dalam produksi perusahaan.

b. Yang menjadi keunikan dan keunggulan pemasaran dan penjualan PT.

Galamedia Bandung Perkasa dalam hal pemasaran dan penjualan yaitu

berada pada iklan online yang memiliki paket full + produksi yang berisi

1x video Youtube + Instagram + Facebook.

c. Layanan yang diberikan oleh PT. Galamedia Bandung Perkasa guna

memelihara konsumen loyal nya yaitu dengan memberikan bonus atau

iklan gratis kepada konsumen yang telah sering memasang iklan di koran

HU Galamedia maupun galamedianews.com. Untuk agen dilakukan

gathering jika perusahaan sedang ada acara seperti ulang tahun perusahaan

dan perusahaan memberikan reward kepada agen-agen yang mampu

menjual koran dengan banyak.

d. Dalam manajemen SDM, PT. Galamedia Bandung Perkasa selain

memberikan remunerasi kepada seluruh karyawan, untuk memotivasi


152

kinerja wartawan dan jurnalis, perusahaan kadangkala mengubah struktur

organisasi yaitu mengubah tempat wilayah kerja (rolling) dengan para

wartawan dan jurnalis di daerah lain. Hal ini bertujuan untuk mencegah

rasa bosan yang dirasakan wartawan dan jurnalis selain itu agar setiap

wartawan dan jurnalis bisa mendapatkan networking yang lebih luas lagi

dalam pengambilan informasi, data, dan berita kejadian.

3. Strategi inovasi yang dapat direkomendasikan kepada PT. Galamedia

Bandung Perkasa berdasarkan hasil analisis value chain dengan menggunakan

SWOT Matriks adalah sebagai berikut;

a. SO Strategy:

Dengan memiliki SDM dan pelanggan yang loyal PT. Galamedia

Bandung Perkasa dapat memperluas pangsa pasar dan perusahaan dapat

mengambil peluang kerja yang ada. Hal tersebut dapat terealisasikan

karena perusahan memiliki kekuatan dalam citra nama baik perusahaan

dan buhungan baik dengan pihak luar serta memiliki peluang regulasi

pemerintah yang berpihak pada pers sehingga memudahkan dalam

mendapatkan dan menyajikan informasi dengan akurat dan lengkap sesuai

dengan memenuhi kebutuhan masyarakat akan informasi. Selain itu,

perusahaan juga dapat membuat teknologi baru seperti membuat jaringan

aplikasi yang bisa diunduh di gadet smartphone dan komputer untuk


153

mempermudah pembaca dalam mengakses berita online dari

galamedianews.com.

b. WO Strategy:

PT. Galamedia Bandung Perkasa dapat melakukan perbaikan internal

perusahaan yaitu mencegah budaya organisasi lemah yang berada pada

zona nyaman. Perusahaan memberikan motivasi berupa rolling wilayah

pekerjaan, mengadakan insentif dan bonus, dan mengadakan pelatihan dan

pembinaan untuk karyawan yang sudah lama berada di PT. Galamedia

Bandung Perkasa. Selain itu, PT. Galamedia Bandung Perkasa bisa

menawarkan berbagai layanan yang dimiliki perusahaan seperti menjadi

EO di dalam event komunitas yang ada, menawarkan iklan di koran dan

iklan di berita online kepada klien dan komunitas tertentu dan

menawarkan jasa pembuatan desain dan konten kepada calon klien yang

akan memasang iklan di dalam koran HU Galamedia maupun

gamaledianews.com.

c. ST Strategy

Dengan adanya hubungan yang baik antara PT. Galamedia Bandung

Perkasa dengan pihak luar serta loyalitas dari pelanggan, perusahaan tetap

dapat bersaing dengan industri sejenis dalam menghadapi ancaman

tersedianya produk substitusi dan munculnya pesaing khususnya dalam


154

ranah online dan perusahaan dapat menghadapi dan mengatasi ancaman

dari adanya perkembangan teknologi.

d. WT Strategy

PT. Galamedia Bandung Perkasa dapat melakukan perbaikan terkait

sistem pada internal perusahaan, mulai dari perbaikan kapabilitas tenaga

kerja hingga pengelolaan teknologi perusahaan agar dapat terus bersaing

secara kompetitif dengan industri sejenis.

6.2 Saran

Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah dilakukan pada BAB 5, maka

peneliti dapat memberikan beberapa saran sebagai bentuk implementasi dan cara

meningkatkan strategi inovasi bagi PT. Galamedia Bandung Perkasa berdasarkan

value chain yang dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi

perusahaan, adalah sebagai berikut:

1. Demi menambah nilai dalam melakukan pemasarannya PT. Galamedia

Bandung Perkasa ke depannya yaitu bisa menawarkan jasa pembuatan konten,

desain untuk iklan agar dapat menambah pendapatan perusahaan. Selain itu

usulan kedepan yang bisa PT. Galamedia Bandung Perkasa lakukan adalah

video Youtube yang ada di dalam media online galamedianews.com bisa di

play langsung di website galamedianews.com dan tidak perlu mengunjungi

aplikasi Youtube agar bisa memudahkan para visitors/viewers dalam mencari


155

informasi yang dibutuhkan. Lalu, usulan berikutnya yaitu membuat iklan pop-

up dalam galamedianews.com agar saat visitors/viewers mengunjungi dan

mengakses galamedianews.com bisa mengetahui iklan dan informasi apa yang

ada di dalam galamedianews.com.

2. Demi eksistensi kelangsungan hidup koran HU Galamedia, perusahaan bisa

mendeklarasikan dan mengkampanyekan Anti Hoax karena dewasa ini sangat

mudah dalam mendapatkan berita dimana saja terlebih lagi di media berita

online yang tidak akurat dan tidak bisa dipertanggungjawabkan.

3. Perusahaan dapat mengimplementasikan beberapa strategi inovasi dibawah

ini;

 SO Strategy yaitu perusahaan membuat teknologi baru yaitu membuat

jaringan aplikasi yang bisa diunduh di gadget smartphone dan

komputer untuk mempermudah pembaca dalam mengakses berita

online dari galamedianews.com.

 WO Strategy yaitu dengan membuat relasi dengan komunitas lain

yang memiliki anggota dan antusias yang tinggi seperti komunitas

pecinta otomotif, pecinta motor tua, dan pecinta kuliner yang ada di

Bandung untuk menambah data source yang digunakan di dalam

koran HU Galamedia dan berita online galamedianews.com.

 ST Strategy yaitu perusahaan melakukan brainstorming terhadap

kebutuhan konsumen dan lingkungan eksternal yang ada sehingga


156

perusahaan bisa selalu memenuhi kebutuhan konsumen yang dinamis

seiring dengan perkembangan teknologi yang sedang meningkat.

 WT Strategy yaitu PT. Galamedia Bandung Perkasa dapat melakukan

perbaikan terkait sistem pada internal perusahaan, mulai dari

perbaikan kapabilitas tenaga kerja hingga pengelolaan teknologi

perusahaan agar dapat terus bersaing secara kompetitif dengan industri

sejenis.
157

DAFTAR PUSTAKA

Al-Masyhud, S. U. (2011). Profesionalisme Kinerja Wartawan Pada harian Umum Galamedia.

Amir, D. M. (2014). Kreativitas dan Inovasi dalam Bisnis. Mitra Wacana Media.

Birkinshaw, J., Crainer, J., & Mol. (2007). Special Report on Management Innovation. Business
Strategy Review.

Creswell, J. W. (2010). Research Design: Qualitative, Quantitative, and Mixed Method


Approaches. SAGE.

David, F. R. (2007). Strategic Management Concepts and Cases. California: Prentice-Hall.

David, F. R. (2011). Manajemen Strategis Konsep. Jakarta: Salemba Empat.

Fontana, A. (2011). Innovate We Can. Jakarta: Cipta Inovasi Sejahtera.

Glueck, & Jauch. (1990). Manajemen Strategis dan Kebijakan Perusahaan. Jakarta: Erlangga.

Ortt, R., & Duin, P. A. (2008). Innovating the Innovation Process.

Pearce II, J. A., & Robinson Jr., R. B. (2014). Manajemen Strategis: Formulasi, Implementasi,
dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.

Rangkuti, F. (2013). Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta: PT. Gramedia
Pustaka Utama.

Rogers, E. M. (2003). Diffusion of Innovations 4th Edition.

Sugiyono, P. D. (2008). Metode Penelitian Kualitatif: Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.


Bandung: Alfabeta.

Susanto, A. (2014). Manajemen Strategik Komprehensif. Erlangga.

Tripomo, T. (2005). Manajemen Strategi. Bandung.

Umar, H. (2001). Strategic Management In Action. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
158

INTERNET

Febrinastri, F. (2018, Mei 16). Triwulan I-2018, Ekonomi Jabar Tumbuh 6,02%. Retrieved from

https://www.suara.com/bisnis/2018/05/16/130449/triwulan-i-2018-ekonomi-jabar-

tumbuh-602. Pada tanggal : 5 Juni 2018

Galamedia About Us. (2018, Maret). Retrieved from http://www.galamedianews.com/about-us/.

Pada tanggal : 10 Mei 2018

Jurevicius, O. (20013, April 25). Value Chain Analysis. Retrieved from

https://www.strategicmanagementinsight.com/tools/value-chain-analysis.html. Pada

tanggal : 5 Juni 2018

Sa'diyah, H. (2017, 12 7). Industri Media Cetak Perlu Kembangkan Model Bisnis Baru.

Retrieved from http://www.republika.co.id/berita/ekonomi/makro/17/12/06/p0jlw2415-

industri-media-cetak-perlu-kembangkan-model-bisnis-baru. Pada tanggal : 5 Juni 2018


159

LAMPIRAN

Data Penjualan Iklan Galamedia Tahun 2017

BULAN GALA CETAK GALA ONLINE


Januari 800.631.000 109.963.000
Februari 862.135.000 112.694.000
Maret 1.101.472.000 106.763.000
April 1.030.870.000 110.647.000
Mei 912.829.000 113.968.000
Juni 1.059.931.000 117.895.000
Juli 1.003.021.000 127.983.000
Agustus 824.261.000 110.250.000
September 1.158.548.000 120.754.000
Oktober 1.236.719.000 126.245.000
November 1.257.192.000 133.954.000
Desember 1.180.489.000 110.327.000
TOTAL 12.428.098.000 1.401.443.000
RATA-RATA 1.035.674.833 116.786.917
160

Interview Guide

a. Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan

1. Strategi apa yang dilakukan/sedang diterapkan oleh PT. Galamedia Bandung

Perkasa?

2. Strategi inovasi apa yang dilakukan/sedang diterapkan oleh PT. Galamedia Bandung

Perkasa?

3. Faktor apa saja yang menjadi kekuatan dari perusahaan?

4. Faktor apa saja yang menjadi kelemahan dari perusahaan?

5. Bagaimana perusahaan memanfaatkan peluang yang ada saat ini? Apa saja peluang

yang ada?

6. Apa yg menjadi ancaman yang dihadapi perusahaan? Apa saja ancaman yang ada?

7. Bagaimana regulasi, perekonomian, sosial dan teknologi memengaruhi perusahaan?

b. Persaingan

1. Apakah PT. Galamedia Bandung Perkasa memiliki pesaing dalam industri media

cetak dan media online? Jika iya, seberapa besar pengaruh kekuatan persaingan di

dalam industri?

2. Siapa saja yang menjadi pesaing dalam industri media cetak dan media online?

3. Bagaimana posisi PT. Galamedia Bandung Perkasa di dalam persaingan tersebut?

4. Bagaimana perusahaan menghadapi ancaman produk pengganti dan apa saja produk

pengganti terhadap koran HU Galamedia dan galamedianews.com?

5. Bagaimana bentuk persaingannya?


161

6. Faktor apa saja yang menyebabkan perubahan di dalam industri dan apa saja

dampaknya?

c. Pembeli

1. Bagaimana faktor pembeli/pembaca dalam memengaruhi strategi perusahaan?

2. Bagaimana dengan pertumbuhan pembeli/pembaca yang ada saat ini? Semakin

besar/stagnan?

3. Apakah pembeli memiliki kemampuan tawar menawar yang tinggi dan apabila

jumlah pembelian dalam skala yang besar dapat berdampak atau merupakan hal yang

penting bagi perusahaan? Mengapa?

d. Pemasok

1. Siapa saja yang menjadi pemasok di PT. Galamedia Bandung Perkasa?

2. Apa saja bahan/alat yang didapatkan dari pemasok?

3. Bagaimana perusahaan membangun hubungan dengan pemasok yang ada?

4. Apakah pemasok memiliki kekuatan atau peran yang besar dalam keberlangsungan

perusahaan? Mengapa?

e. Inovasi

1. Bagaimana model proses keputusan inovasi yang dilakukan oleh PT. Galamedia

Bandung Perkasa?
162

Foto Perusahaan
163

Foto Produk

Galamedianews.com

HU Galamedia (diambil dari e-Paper)


164
165

Anda mungkin juga menyukai