UNIVERSITAS PADJAJARAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
PROGRAM STUDI ANTROPOLOGI
JUNI 2021
1
HALAMAN PENGESAHAN
Judul :
Mahasiswa
Nama Lengkap : Nilla Oktaviranti
NPM : 170510180053
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Program Studi : Antropologi
Nomor HP : 087778171491
Alamat surel (e-mail) : nillaoktaviranti@gmail.com
Pembimbing Universitas
Nama Lengkap : Hardian Eko Nurseto, S.Sos., M.Si
NIDN/NIP :
Perguruan Tinggi : Universitas Padjajaran
Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Prodi : Antropologi
Pembimbing Perusahaan
Nama Lengkap : Sri Ayu Budiyanti Pratiwi, S.T.
Jabatan : Chief Marketing Officer
Perusahaan : PT. Bhineka Rahsa Nusantara
Alamat surel (e-mail) :
Waktu Pelaksanaan : 1 Semester ( Februari – Juni )
Menyetujui,
(Nama Lengkap)
NIP/NIK
2
RINGKASAN
3
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang maha kuasa yang telah memberikan
rahmatnya dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan magang selama 1 semester
di perusahaan PT. Bhineka Rahsa Nusantara dan bisa menyelesaikan laporan magang dengan judul
Analisis Perilaku Konsumen dalam Menentukan Keputusan Pembelian Produk Sukhloka di PT.
Bhineka Rahsa Nusantara.
Laporan magang ini menjelaskan berbagai macam kegiatan yang dilakukan penulis dalam
melakukan riset pasar pada konsumen produk PT. Bhineka Rahsa Nusnatara dalam kurun waktu yang
ditentukan.
Dalam penyusunan laporan magang ini tentu tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu
memberikan arahan dan bimbingan dalam proses kegiatan magang sampai kepada penyusunan
laporan, Pihak-pihak yang terkait tersebut diantaranya :
1. Ibu Rina Herawati, S.IP., M.Si. selaku ketua prodi Antropologi Universitas Padjajaran
yang memberikan bimbingan dan arahan dan mengenai sistem magang kampus merdeka
2. Bapak Hardian Eko Nurseto, S.Sos., M.Si selaku pembimbing
3. Ibu Mirna Astari Magetsari, MBA. selaku tim people & culture PT. Bhineka Rahsa
Nusantara yang sudah memberikan arahan system dan culture kerja di Rahsa Nusantara
4. Ibu Sri Ayu Budiyanti Pratiwi, S.T. selaku chief marketing officer yang telah
memberikan bimbingan tentang project market research kepada konsumen Rahsa
Nusantara.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih terdapat kekurangan baik dari segi
penyusunan dan penulisan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun
sehingga dapat memberi manfaat bagi pihak yang berkepentingan dan menambah wawasan bagi para
pembaca.
Nilla Oktaviranti
4
DAFTAR ISI
RINGKASAN …………………………………………………………………………3
BAB I PENDAHULUAN
LAMPIRAN
5
BAB I
PENDAHULUAN
Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan dan pengembangan sumber daya
manusia dalam mempersiapkan mahasiswa menjadi pribadi yang memiliki bekal sebelum
memasuki dunia kerja. Salah satu program yang mendukung mahasiswa untuk memiliki
pengalaman dan kompetensi sebelum memasuki dunia kerja adalah program Kampus
Merdeka yang diusung oleh kemendikbud. Salah satu kegiatannya adalah Praktik kerja
lapangan ( magang ). Melalui program ini bertujuan untuk memberikan pengalaman yang
cukup kepada mahasiswa tentang pembelajaran langung ditempat kerja. Tentang bagaimana
mengasah hardskill seperti keterampilan, complex problem solving, analytical skill maupun
soft skill seperti etika kerja, komunikasi, kerjasama dsb.
Rahsa Nusantara merupakan perusahaan yang bergerak dibidang food & beverages yang
memiliki values dalam menghasilkan produk dengan meracik kebaikan dari alam, herbal dan
rempah dengan mengedepankan penggunaan bahan bahan lokal yang alami. Sejak 2016,
Rahsa Nusantara mengupayakan proses yang etis dan bertanggung jawab, dengan
mengedepankan bahan-bahan lokal yang alami, kesadaran lingkungan, serta pemberdayaan.
Dalam proses menjalankan bisnis untuk selalu berkembang, maka produk yang dihasilkan
harus mengedepankan kualitas dan kenyamanan konsumen berdasarkan kebutuhan target
market. Maka dibutuhkan nya riset pasar ( market research ) yang bertujuan unutk
memahami dan menganalisis kebutuhan, perilaku dan hambatan konsumen/calon konsumen,
mengevaluasi suatu produk, , dan melihat peluang produk, agar values yang terdapat pada
bisnis dapat tersampaikan dan memberikan manfaat.
Project riset ini erat kaitannya dengan ilmu dan metode riset yang dipelajari di
Antropologi, output yang dihasilkan adalah memberikan analisis konsumen dalam
menentukan keputusan pembelian produk Rahsa nusantara, data kebutuhan konsumen
pengalaman dan evaluasi produk. Riset ini bermanfaat dalam menentukan strategi pemasaran
yang relevan untuk memenuhi kebutuhan konsumen target pasar. Maka dari itu melalui
kegiatan praktik kerja lapangan ini diharapkan dapat mengasah keterampilan dan kemampuan
mahasiswa Antropologi, Universitas Padjajaran terutama dibidang etnografer bisnis.
6
1.2 Ruang Lingkup
Penulis membatasi pelaksanaan kegiatan, dan penelitian pada kegiatan magang ini
yaitu pada Tim branding & Marketing Rahsa Nusantara bagian divisi Market Research, yang
bertugas untuk melakukan riset tentang pola kebiasanaan konsumen dalam membeli produk
Sukhaloka salah satu produk kecantikan Plant-based dari PT. Bhineka Rahsa nusantara.
Target pekerjaan di kegiatan magang ini yaitu melakukan peneliatian dengan metode
Kualitatif dan Kuantitatif meliputi perecanaan kegiatan penelitian, pencarian data, transkip
data, menyebar angket dengan kuesionner, melakukan analisis data dan penyajian data dalam
bentuk laporan.
7
Sarana untuk memperkenalkan Prodi antropologi pada lembaga lembaga kerja
c. Bagi lembaga magang
Mendapatkan informasi sumber daya manusia yang kompeten
Memperoleh sumbangan pemikiran, kreatifitas dan tenaga dari mahasiswa
peserta magang
8
BAB II
Deskripsi Kegiatan
Masa orientasi magang dimulai dengan pengenalan singkat tentang Rahsa nusantara,
jenis product yang dijual, dan deskripsi jobdesk market research oleh HR people & culture
Rahsa Nusantara yaitu ibu Mirna Astari. Lalu penulis ditugaskan terlebih dahulu untuk studi
literatur dari buku dan jurnal tentang market research. Berikutnya penulis melakukan
interview dilanjut dengan diskusi dengan ibu Ayu Budiyati selaku Chief Marketing Officer
( CMO ) Rahsa Nusantara sekaligus yang akan jadi mentor selama kegiatan ini berlangsung.
Penulis diberikan pengenalan tentang produk yang target marketnya akan diriset dan
ditugaskan untuk studi literatur tentang direct dan indirect competitor Rahsa nusnatara.
Diberikan rekomendasi untuk membaca jurnal/artikel tentang brand Glossier asal Amerika
serikat dan brand The beauty chef asal Australia. Pertemuan selanjutnya, mentor memberikan
guideline dan rancangan umum project market research ini, kami diskusi mengenai tujuan,
objective dari perusahaan, objective dari mentee, pengenalan segmen konsumen dan metode
riset yang digunakan.
Secara garis besar pada divisi market research kegiatan yang dilakukan adalah
mengumpulkan data dari setiap segmen / target konsumen dengan memiliki tujuan tertentu
yang nantinya data tersebut diolah dan dijadikan rekomendasi untuk pengembangan strategi
marketing selanjutnya. Tujuan dari project market riset ini adalah perusahaan ingin melihat
9
dan menganalisi perilaku konsumen Rahsa nusantara, memahami kebutuhan konsumen,
mengenal profile konsumen serta pengalaman dan permasalahan saat mengonsumsi produk.
Penulis mendapat pembagian produk riset yaitu Sukhaloka. Sukhaloka adalah produk terbaru
dari Rahsa Nusantara dengan kategori produk kecantikan. Sukhaloka merupakan plant-based
collagen booster yang bermanfaat untuk menjaga Kesehatan kulit, rambut, sendi dan kuku
dengan bahan dasar ekstract umbi talas. Sebagai produk baru market research ini sangat
diperlukan untuk meningkatkan product development dengan melihat pengalaman ataupun
kendala saat pemakaian produk, memahami kebutuhan dan hambatan konsumen dalam
membeli produk sehingga data tersebut menjadi feedback bagi Rahsa nusantara untuk
memberikan inovasi produk berbasis kebutuhan dan sudut pandang konsumen, serta
peningkatan pelayanan.
Metode yang digunakan adalah mix method yaitu kualitatif dengan tekhnik
wawancara dan kuantitatif dengan tekhnik sebar angket. Tahap pertama yang dilakukan
penulis dalam project market research ini adalah membuat output infomasi apa saja yang
ingin digali dalam riset ini dari setiap segmen konsumen. Segmen konsumen sudah dibagi
menjadi 4 yaitu Best, loyal, New dan Windows shopper. Setelah merancang output informasi
dari setiap segmen, Langkah selanjutnya Menyusun pedoman wawancara dan pedoman
kuesionner . Dalam penelitian kualitatif penulis ditugaskan untuk melakukan wawancara
dengan target minimal 36 konsumen meliputi 3 konsumen dari setiap segmen dan setiap
kanal. Kanal yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsumen dari kanal Rahsa.id,
Shopee dan Tokopedia.
10
metode random sampling dengan target minimal responden sebanyak 40 konsumen.
Kuesionner disebar melalui kontak whatsapp yang tersedia di database konsumen Rahsa
Nusantara. Setelah itu untuk populasi konsumen yang bersedia untuk di wawancara mengisi
dan kuesionner, dari rahsa nusantara menyediakan voucer untuk pembelian produk Rahsa
Nusantara sebagai tanda terima kasih.
Selanjutnya adalah penyusunan hasil riset. Langkah pertama adalah reduksi data
untuk mempermudah penulis terhadap data yang terkumpul dari hasi penelitian. Dalam
penelitian kualitatif, setelah melakukan transkip data, Langkah selajutnya adalah kategorisasi
data, pengelompokkan tanggapan dan pernyataan responden. Untuk mempermudahkan
kategorisasi ini penulis menggunakan Tools Jambord yang disediakan oleh Google. Dalam
penelitian kuantitatif data yang dikumpulkan menggunakan google form sudah tersedia
dalam bentuk grafik data. Langkah kedua Tahap penyajian data dilakukan dalam bentuk
uraian untuk mempermudah membaca hasil riset dan proses analisis nantinya. Langkah ketiga
adalah analisis dan rekomendasi. Hasil analisa dan rekomendasi tersebut kemudian disusun
dalam laporan akhir riset.
Selama project ini berlangsung pengawasan langsung dari mentor. Laporan progress
dilakukan setiap Jumat dengan mentor kami yaitu ibu Ayu Budiyati selaku Chief Marketing
Officer dan Mbak Jilan selaku Assistant Chief Marketing Officer sekaligus diskusi mengenai
target pencarian data di minggu minggu selanjutnya.
BAB III
1. Antropologi Pemasaran
Riset tentang consumer insight saat ini banyak dilakukan oleh perusahan start-up
untuk pengembangan bisnis terutama pemasaran. Sebab perusahaan berusaha untuk mulai
memahami para konsumennya, memahami minat dan kesukaan atas produk tertentu, serta
mempelajari bagaimana pengalaman konsumen bisa menjadi suatu nilai untuk produk yang
dijual, dalam rangka menentukan startegi pemasaraan yang lebih efektif. Market reseach
yang dilakukan oleh penulis, mengadopsi pendekatan Antropologi yang sudah dipelajari.
Selama melakukan penelitian kualitatif dengan tekhnik pengumpulan data in-depth interview,
11
penulis berusaha menggali informasi dari sudut pandang konsumen mengenai pengalaman,
kendala serta kebutuhan akan suatu produk. Point point yang ditemukan dari sudut pandang
konsumen tersebut menjadi pola pola unik dan baru untuk selanjutnya dilakukan analisa
sebagai rekomendasi untuk perusahaan. Walaupun dalam riset ini peneliti belum
menggunakan tekhnik etnografi, namun saat ini seorang antropolog sangat berpeluang untuk
bekerja dalam bidang market research dengan kekuatan metode etnografi. Pendekatan
etnografi memiliki kekuatan untuk memahami dinamika konsumen dan perubahan yang
terjadi dimasyarakat, yang sangat diperlukan untuk menentukan strategi pemasaran produk.
2. Antropologi Komunikasi
Pada pola komunikasi yang terjadi antara sesama karyawan dan karyawan dengan
atasan menggunakan bahasa semi formal sehari harinya, dengan sapaan Mbak dan Mas. Gaya
Bahasa yang digunakan santai namun sopan. Penggunaan media komunikasi dalam konteks
komunikasi formal seperti Meeting, OKRs semi formal namun tetap terarah oleh agenda
meeting yang dilead langsung oleh atasan. Setiap pagi sebelum memulai pekerjaan CMO dari
tim branding & marketing menanyakan kabar dan memberikan kata kata semangat untuk
team dalam menjalani hari kerjanya. Setiap meeting OKRs diawali dengan sharing gratefull
( hal hal yang disyukuri ) setiap orang sebagai bentuk rasa syukur atas hal hal baik yang
datang setiap harinya.
Bagi para pelaku industri kreatif, keragaman budaya dapat menjadi sumber kreasi dan
inovasi. Pemanfaatan warisan budaya dan pengetahuan lokal dapat terus dilestarikan ke
12
generasi selanjutnya. Contohnya jamu sebagai warisan nenek moyang dalam masalah
kesehatan ( Ramdhani, 2020). Rahsa nusantara adalah industri yang bergerak dibidang F&B
dengan memanfaatkan kekayaan alam rempah Indonesia, sebagai upaya mengatasi
permasalahan kesehatan modern dengan pendekatan kearifan local. Inovasi produk diciptakan
dengan pemanfaatan bahal-bahan lokal khas indonesia ini dikemas dalam bentuk produk
ready-to-drink, bumbu dasar masakan, sambal bahkan kecantikan yang memiliki inovasi
mulai dari jenis produk yang dijual, pengemasan produk yang eco-friendly, pemasaran,
values yang diberikan, konten produk yang bersifat informatif dan kreatif, serta pengolahan
limbah organik dari hasil produksi. Selain itu, pemasaran produk juga dilakukan dengan
memanfaatakan tekhnologi yang berkembang saat ini yaitu melalui digital marketing. Mulai
dari informasi mengenai komposisi bahan, manfaat serta tips tips untuk memulai hidup sehat
lengkap disertakan sebelum konsumen membeli produk. Salah satu inovasi produk Rahsa
nusantara yaitu Sukhaloka. Produk kecantikan dari dalam yang memanfaatkan tumbuhan
endemik khas Indonesia yaitu ekstrak umbi talas, sebagai solusi dari permasalahan kesehatan
kulit, rambut dan sendi, juga menjadi solusi untuk produk produk yang berasal dari kimia
ataupun hewani.
4. Budaya koorporasi
Budaya koorporasi adalah sistem nilai nilai yang diyakini oleh semua anggota
organisasi yang dipelajari, diterapkan secara berkesinambungan, berfungsi sebagai sistem
perekat, dan dapat dijadikan acuan berperilaku dalam organisasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan ( Moeljono, 2004 : 21 ). PT. Bhineka Rahsa Nusantara memiliki budaya dan
values yang diterapkan pada setiap elemen mulai dari petinggi sampai ke staff. Setelah
melakukan penelitian, penulis melihat terdapat organizational values dan aktivitas internal .
Organizational values yang diterapkan Rahsa Nusantara adalah building positive team, being
a life long learner dan innovative. Lalu terdapat aktivitas internal Rahsa Nusantara yang di
inisiasi oleh tim people & culture tentang bagimana bisa menjadi suatu perusahaan yang tidak
saja mengarah kepada keuntungan namun juga tentang self-development agar setiap elemen
manusia dapat tumbuh bersama. Acara internal tersebut bertujuan untuk engagement antar
karyawan, ajang rekreasi dan motivasi. Kegiatan ini dilakukan sebulan 2 kali seperti Rahsa
mengaji, olahraga bersama, nonton bareng, lomba kartini, belajar tentang design & system
thinking dll, Sedangkan, untuk training, rahsa nusantara juga memilikin program individual
development plan dimana setiap karyawan dapat memilih dan menjalankan training sesuai
dengan kebutuhan dan bertujuan untuk pengembangan skill dan personal karyawan.
13
5. Antropologi digital
Semakin berkembangnya tekhnologi saat ini, jual-beli produk juga dilakukan tidak
selalu tatap muka. Atas pergeseran cara seseorang memperoleh produk, juga menggeser
bentuk pemasaran dan penawaran produk. Interaksi antar produsen dan konsumen pun
dilakukan melalui jejaring internet. Dalam melakukan project market research ini, penelitian
dilakukan secara daring atau melalui jejaring digital. Interaksi yang dilakukan antar peneliti
dan responden ( konsumen ) juga melalui internet. Metode yang dilakukan penulis juga
sedang banyak dilakukan antropolog yaitu metode netnography. Netnografi adalah sebuat
metode etnografi untuk dirancang untuk mempelajari kebudayaan dan komunitas online
( bowler Jr, 2010 ). Dalam riset ini penulis mencoba untuk melihat kebutuhan, perilaku,
pengalaman konsumen Rahsa nusantara yang sebagian besar melakukan transaski via online.
Peneliti melihat bagaimana pengaruh jejaring media social dapat mempengarhi keputusan
konsumen dalam membeli suatu produk contohnya melalui pemasaran digital di Instagram.
Bagaimana konsumen menjadi tertarik dengan pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk
menjual suatu produk misalnya melalui konten digital, tesimoni pelanggan, promosi, value
dan informasi yang diberikan serta kolaborasi dengan influencer sehingga ketertarikan dan
kepercayaan konsumen dengan suatu produk semakin besar karna beberapa faktor tersebut.
14
BAB V
Strength: Weakness:
Oppurtunity: Thread:
ANALISIS SWOT
Analisis SWOT adalah tekhnik perencanaan strategi yang dapat digunakan untuk
mengevaluasi kekuatan ( strength ) dan kelemahan ( weakness ), peluang dan ancaman
( threats ) dalam suatu project atau bisnis untuk menyusun strategi selanjutnya. Berikut
merupakan analisis dari penulis selama melakukan kegiatan magang di PT. Bhineka Rahsa
Nusatara.
Strength :
15
Oppurtunity :
Weakness :
Thread :
1. Direct Competitor
2. Harga
16
BAB VI
KESIMPULAN
17
LAMPIRAN GAMBAR
18
4. Membuat output informasi yang ingin digali untuk project market research
berdasarkan segmen konsumen
5. Pedoman wawancara
19
7. Melakukakn wawancara via online ( melalui chat & telfon )
8. Transkip wawancara
20
10. Sebar kuesionner melalui direct massanger Instagram
21
12. Voucer untuk informan / responden riset
13. Diskusi dengan Kak Anggi ( Antropologi 2008 ) mengenai penyajian data dan
analisis market research
22
LAMPIRAN LOG BOOK MAGANG
NPM : 170510180053
23
4. Kamis, 18 Februari Melakukan gmeet untuk perkenalan dan
2021 diskusi bersama HR Rahsa Nusantara
Mendiskusikan tentang jobdesk
pembekalan tentang produk rahsa,
ditugaskan untuk studi literatur
mengenai riset market
24
7. Rabu, 24 Februari 2021 Mengikuti meeting dengan tim
marketing, untuk finalisasi marketing
plan, Rahsa Nusantara.
25
11. Rabu, 3 Maret 2021 Melakukan studi literature dari artikel
dan jurnal mengenai direct competitor
sukhaloka yaitu brand The beauty chef
asal Australia dan membuat preview
26
Instagram (@rahsadotid )
16. Rabu, 10 Maret 2021 Sortir data konsumen sukhaloka per
kategori
27
23. Jumat, 19 Maret 2021 Melakukan report kepada chief
marketing officer tentang progress
28
30. Selasa, 30 Maret 2021 Wawancara konsumen
29
4. Selasa, 6 April 2021 Wawancara konsumen kategori
segmen Windows shopper di kanal
Website
30
8. Senin, 12 April 2021 Wawancara konsumen katageori
segmen best dan loyal ( shopee )
31
Approach list influencer lewat
instagram @rahsa.nusantara untuk
kiriman paket campaign
#SahurbukabersamaRN
32
Meeting bersama tim branding dan
marketing untuk update OKRS dan
pembagian PIC di tim branding dan
marketing
33
Rekap daily interaction konsumen
rahsa nusantara di instagram
@rahsa.nusantara
34
Sebar kuesioner dan voucer ke
konsumen yang diwawancarai
4. Kamis, 6 Mei 2021 Approach list influencer lewat
instagram @rahsa.nusantara untuk
kiriman paket produk tunggal
Sukahloka
35
9 Kamis, 13 Mei 2021 Libur lebaran
36
15. Jumat, 21 Mei 2021 Lapran progres ke assistant chief
marketing officer tentang progres
kuesioner dan ditugaskan untuk
memperluas target responden menjadi
50 responden
Libur waisak
37
untuk bulan Juni bersama tim
branding & Marketing
38
7. Rabu, 9 Juni 2021 Rekap data hasil kuesionner
39