PENDAHULUAN
mengebalkan, memberi kekebalan pasif (diberi antibodi) yang sudah jadi seperti
Hepatitis B imunoglobulin pada bayi yang lahir dari ibu dengan Hepatitis B
(Sunarti, 2012).
secara aktif terhadap antigen sehingga bila kelak terpajan pada antigen yang
antara 1960 dan 1990. Rata-rata penurunan AKBA pada dekade 1990-an adalah
7% per tahun, lebih tinggi dari Dekade sebelumnya yaitu 4% per tahun. Belum
lagi tercatat data yang tahun 2000-2011, hal ini selalu menunjukkan perbaikan
kondisi kesehatan. Salah satu indikator kesadaran masyarakat terhadap kesehatan
Indonesia memiliki tujuan untuk menurunkan angka kejadian penyakit dan angka
kematian akibat penyakit yang dapat dicegah dengan Imunisasi. Secara spesifik
penderita) tetanus pada bayi baru lahir dibawah 1 per 1000 kelahiran bayi yang
lahir hidup (tetanus neonatorum) dalam 1 tahun. Dalam hal ini ingin dicapai pada
tahun 2008.
dapat dicegah dengan imunisasi, antara lain tuberculosis, difteria, tetanus, polio,
2005). AKB tahun 1992 tercatat 68 per 1.000 kelahiran hidup, kemudian menurun
menjadi 57 per 1.000 kelahiran hidup pada tahun 1994, turun lagi menjadi 46 per
1.000 kelahiran hidup pada tahun 1997, dan pada tahun 2002-2003 penurunannya
Angka kematian bayi yang disebabkan oleh penyakit menular yang dapat
dicegah dengan pemberian imunisasi masih cukup tinggi, yaitu sekitar 120.000
setiap tahunnya. Untuk mencegah kematian, kesakitan dan kecacatan pada anak
dirasakan pada tahun 1973 dengan dilakukan imunisasi BCG, imunisasi DPT pada
tahun 1976, dan pada tahun 1982 mulai dilakukan imunisasi polio, tahun 1982
Tanpa imunisasi kira-kira 3 dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena batuk
rejan. Satu dari 100 kelahiran anak akan meninggal karena penyakit tetanus. Dari
setiap 200.000 anak, satu akan menderita penyakit polio (Atikah, 2010).
Secara nasional target tahun 2010 semua desa harus mencapai Universal
pemberian suntikan yang aman (Safe Injection). Strategi yang digunakan adalah
dengan baik dan benar perlu pengetahuan dan ketrampilan prosedur pemberian
Vaksinasi berasal dari kata “Vaccine” yaitu zat yang dapat merangsang
timbulnya kekebalan aktif seperti BCG, Polio, DPT, Hepetitis B dan lain-lain.
Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu
Campak (Rubeola) adalah suatu infeksi virus yang sangat menular, yang
umur kurang 12 bulan dan anak usia 1-4 tahun. Diperkirakan 30.000 per tahun
Campak adalah penyakit yang sangat menular yang dapat disebabkan oleh
umur.
paritas.
pendidikan.
sumber informasi.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan dan refrensi bagi
dibaca bagi mahasiswa dan untuk menambah bahan dari kelanjutan dalam
melaksanakan penelitian.
1.5. Hipotesa
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengetahuan
Pengetahuan adalah merupakan hasil tahu dan ini terjadi setelah orang
melalui panca indera yakni pengetahuan, pendengaran, penciuman rasa dan raba,
objek tersebut sehingga memperoleh hasil yang dapat disusun secara sistematis
bahwa dengan pendidikan yang tinggi maka orang tersebut akan semakin luas
pula pengetahuannya. Akan tetapi perlu ditekankan, bukan berarti seseorang yang
saja, akan tetapi dapat diperoleh melalui pendidikan non formal. Pengetahuan
seseorang tentang suatu objek mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan
aspek negatif. Kedua aspek ini yang akan menentukan sikap seseorang, semakin
banyak aspek positif dan objek yang diketahui, maka akan menimbulkan sikap
makin positif terhadap objek tertentu.Menurut teori WHO (World Health
Organization) yang dikutip oleh Notoatmodjo (2007), salah satu bentuk objek
penelitian ternyata perilaku yang didasari oleh pengetahuan akan lebih langgeng
daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan (A. Wawan & Dewi M,
2011).
sebagai berikut :
a. Tahu (Know)
seluruh rangsangan yang diterima. Oleh sebab itu “tahu” ini adalah
sebagainya.
b. Memahami (Comprehensif)
c. Aplikasi (Aplication)
telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya). Aplikasi disini
d. Analisa (Analysis)
e. Sintesis (Synthesis)
f. Evaluasi (Evaluation)
dan logis. Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain
Pada dewasa ini lebih sistematis dan logis. Cara ini disebut metode penelitian
a. Baik : Bila subjek mampu menjawab dengan benar 76% - 100% dari 30
b. Cukup : Bila subjek mampu menjawab dengan benar 56% - 75% dari 30
c. Kurang : Bila subjek mampu menjawab dengan benar 40% - 50% dari 30
yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek penelitian atau
responden (Notoatmodjo,2012)
a. Faktor Internal
1. Pendidikan
2. Pekerjaan
kehidupan keluarga.
3. Umur
Menurut Elisabeth BH yang dikutip oleh Nursalam (2003), usia adalah umur
dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja. Dari
b. Faktor Eksternal
1. Faktor Lingkungan
merupakan seluruh kondisi yang ada disekitar manusia dan pengaruhnya yang
2. Sosial Budaya
Sistem sosial budaya yang ada pada masyarakat dapat mempengaruhi dari
(berperilaku baru), ia harus tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku
bagi kesehatan.
akibat polusi (polusi air, udara dan tanah) bagi kesehatan dan sebagainya.
paling penting dalam psikologi sosial yang membahas unsur sikap baik sebagai
Theory orang bersikap positif atau negatif terhadap sesuatu objek sikap dibentuk
yaitu :
a. Keterkaitan ide dengan emosi yang mengawali tindakan terhadap situasi
sosial tertentu.
fungsi yaitu :
Fungsi ini adalah berkaitan dengan sarana tujuan. Disini sikap merupakan
sarana mencapai tujuan. Orang memandang sejauh mana objek sikap dapat
digunakan sebagai sarana atau sebagai alat dalam rangka mencapai tujuan. Karena
itu fungsi ini juga disebut fungsi manfaat yaitu sampai sejauh mana manfaat objek
Fungsi ini juga disebut sebagai fungsi penyesuaian, karena dengan sikap
yang diambil oleh seseorang, orang akan dapat menyesuaikan diri dengan secara
mempertahankan egonya. Sikap ini diambil oleh seseorang pada waktu orang
Sikap yang ada pada diri seseorang merupakan jalan bagi individu untuk
d. Fungsi Pengetahuan
pengalaman yang tidak konsisten dengan apa yang diketahui oleh individu, akan
Azwar., 2000:6).
1997 : 130).
f. Allport (1935), sikap adalah kondisi mental dan neural yang diperoleh
1996:132) :
1. Menerima
2. Merespon
yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk
3. Menghargai
Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala
resiko.
Sikap dapat pula bersifat positif dan negatif (Heri Purwanto, 1998:63) :
d. Objek sikap itu merupakan suatu hal tertentu tetapi dapat juga
dimiliki orang.
a. Pengalaman Pribadi
c. Pengaruh Kebudayaan
d. Media Massa
f. Faktor Emosional
(Hadi, 1971) :
b. Situasi Pengukuran
d. Penyelenggaraan Pengukuran
2.3. Imunisasi
2.3.1. Defenisi
terhadap suatu penyakit dengan memasukkan kuman atau produk kuman yang
secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila kelak ia terpapar antigen yang
infeksi pada bayi, anak, dan juga orang dewasa (Indiarti, 2008).
Imunisasi adalah pemberian vaksin untuk mencegah terjadinya penyakit
tertentu, sedangkan yang dimaksud dengan vaksin adalah suatu obat yang
aktif terhadap suatu antigen, sehingga bila ia terpapar pada antigen yang serupa
tidak terjadi penyakit. Sistem imun spesifik hanya dapat menghancurkan benda
Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan
memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah
terhadap penyakit tertentu. Vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang
pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan seperti
vaksin BCG, DPT, Campak dan melalui mulut seperti vaksin polio (Fitramaya,
2011).
sesuatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu
antigen, sehingga bila kelak ia terkena pada antigen yang serupa, tidak terjadi
dapat mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh
Menurut Proverawati dkk, 2010 secara umum tujuan Imunisasi antara lain:
penderitanya.
f. Untuk mencegah terjadinya penyakit tertentu pada seseorang dan
imunisasi cacar.
populasi.
Imunisasi.
adalah memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan maksud menurunkan
kematian dan kesakitan serta mencegah akibat buruk lebih lanjut dari penyakit
menghilangkannya dari dunia. Data yang harus dicatat pada kartu Imunisasi
yaitu : jenis vaksin yang diberikan, tanggal melakukan vaksinasi, efek samping
memberikan vaksin.
Menurut Lilis Lisnawati 2011, prinsip Imunisasi ada dua antara lain
sebagai berikut :
a. Kekebalan Aktif yaitu : memberikan perlindungan jangka panjang
mahal.
harus diperhatikan yaitu : diberikan pada bayi atau anak yang sehat, vaksin yang
diberikan harus baik, disimpan dilemari es dan belum lewat masa berlakunya,
dengan melihat umur dan jenis imunisasi yang telah diterima, meneliti jenis
vaksin yang diberikan, memberikan dosis yang akan diberikan, mencatat nomor
batch pada buku anak atau kartu imunisasi serta memberikan informed consent
samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dapat timbul setelah
pemberian imunisasi.
yang nyaman.
3. Untuk Negara : Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan
pembangunan negara.
Jenis-jenis Imunisasi
2. Vaksin DPT diberikan 3x selang pemberian 4 minggu selama usia 2-11 bulan.
3. Vaksin Polio diberikan 4x selang waktu 4 minggu selama usia 0-11 bulan.
4. Vaksin Campak diberikan 1x selang waktu 4 minggu selama usia 9-11 bulan.
bulan.
Menurut Atikah, 2010 Imunisasi ada dua macam antara lain sebagai
berikut :
a. Imunisasi Aktif
agar nantinya sistem imun tubuh berespon spesifik dan memberikan suatu
ingatan terhadap antigen ini, sehingga ketika terpapar lagi tubuh dapat
b. Imunisasi Pasif
zat imunoglobulin, yaitu zat yang dihasilkan melalui suatu proses infeksi
yang dapat berasal dari plasma manusia (kekebalan yang didapat bayi dari ibu
melalui plasenta) atau binatang (bisa ular) yang digunakan untuk mengatasi
mikroba yang sudah masuk dalam tubuh yang sudah terinfeksi. Contohnya :
penyuntikan ATS (Anti Tetanus Serum) pada orang yang mengalami luka
kecelakaan.
2.4. Campak
2.4.1. Pengertian
Campak adalah penyakit yang sangat menular yang dapat disebabkan oleh
virus yang bernama virus campak. Penularan melalui udara ataupun kontak
virus yang sangat menular. Penyakit ini sering ditandai dengan demam, batuk,
(Firdaus, 2011).
dibawah usia 5 tahun, mudah sekali menular biasanya dengan percikan ludah
penderita (Irianto,2004).
(2008) penyakit campak adalah penyakit akut yang disebabkan oleh virus campak
yang sangat menular pada anak-anak, ditandai dengan panas, batuk, pilek,
konjungtivitas.
Menurut Anik Maryunani 2010, pengertian Imunisasi campak adalah
sebagai berikut :
terjadinya penyakit campak pada anak karena penyakit ini sangat menular.
tampak melalui dalam waktu 7-12 hari setelah terinfeksi. Adapun beberapa gejala
2. Nyeri tenggorokan.
3. Hidung meler.
4. Batuk.
5. Nyeri otot.
6. Mata merah.
8. Selang 2-4 hari kemudian, muncul bintik putih kecil pada mulut bagian
9. Ruam kulit terasa agak gatal yang muncul 3-5 hari setelah timbulnya gejala
bintik koplik. Ruam awalnya akan tampak pada wajah yaitu didepan dan
dibawah telinga serta dileher sebelah samping. Dalam waktu 1-2 hari, ruam
akan menyebar kebatang tubuh, lengan dan tungkai sementara ruam pada
11. Pada puncak penyakit, penderita merasa sangat sakit karena ruam kulit
meluas dan suhu tubuhnya mencapai 400C. Pada 3-5 hari kemudian, suhu
tubuhnya turun, penderita mulai merasa baik dan ruam yang tersisa segera
menghilang.
batuk, pilek dan bercak-bercak merah pada permukaan kulit 3-5 hari setelah
a. Fase pertama disebut masa inkubasi yang berlangsung sekitar 10-12 hari,
pada tahap ini anak yang sakit belum memperlihatkan gejala dan tanda sakit.
b. Fase kedua (fase prodormal) barulah timbul gejala yang mirip penyakit flu,
merah berair, mulut muncul bintik putih (bercak koplik) dan kadang disertai
mencret.
c. Fase ketiga ditandai dengan keluarnya bercak merah seiring dengan demam
tinggi yang terjadi. Namun, bercak tak langsung muncul diseluruh tubuh,
dada, muka, tangan, dan kaki. Warnanya pun khas; merah dengan ukuran
yang tidak terlalu besar tapi juga tidak terlalu kecil. Biasanya, bercak
memenuhi seluruh tubuh dalam waktu sekitar satu minggu dan jika bercak
yaitu : radang paru-paru, infeksi pada telinga, radang pada saraf, radang pada
anak dibawah 5 tahun dan anak-anak dengan gizi buruk. Komplikasi dapat terjadi
berupa radang telinga tengah, radang paru (pneumonia) atau radang otak
radang paru-paru, infeksi pada telinga, radang pada saraf, radang pada sendi dan
radang pada otak yang dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen
(menetap).
Usia Pemberian
satu kali, dapat dilakukan pada umur 9-11 bulan.Vaksin dari virus (CAM 70-
Biasanya reaksi yang ditimbulkan oleh Imunisasi ini adalah setelah 7-12 hari
pasca Imunisasi yang akan timbul seperti demam, diare, konjungtivitis, ruam.
Menurut Marimbi 2010, vaksin campak diberikan pada bayi umur 9 bulan
oleh karena masih ada antibodi yang diperoleh dari ibu. Jika ada wabah, Imunisasi
bulan atau lebih. Pada kejadian luar biasa dapat diberikan pada umur 6 bulan dan
usia 9 bulan dan tidak dianjurkan pemberiannya sesuai jadwal. Selain karena
antibodi dari ibu sudah menurun di usia bayi 9 bulan, penyakit campak umumnya
menyerang anak usia balita. Jika sampai usia 12 bulan anak belum mendapatkan
imunisasi campak, maka pada usia 12 bulan ini anak harus diimunisasi MMR
Jumlah Pemberian
satu kali, dapat dilakukan pada umur 9-11 bulan, dengan dosis 0,5 cc. Sebelum
disuntikkan, vaksin campak terlebih dahulu dilarutkan dengan pelarut stril yang
telah tersedia yang berisi 5 ml cairan pelarut. Kemudian disuntikkan pada lengan
sebanyak 0,5 ml. Vaksin yang telah dilarutkan hanya tahan 8 jam pada suhu 2-
Efek Samping
Menurut Proverawati 2010, hingga 15% pasien dapat mengalami demam
ringan dan kemerahan selama 3 hari yang dapat terjadi 8-12 hari setelah vaksinasi.
Imunisasi campak diberikan sebanyak 1 dosis pada saat anak berumur 9 bulan
atau lebih. Pada kejadian luar biasa dapat diberikan pada saat anak berumur 6
pada pipi dibawah telinga pada hari ke 7-8 setelah penyuntikan. Kemungkinan
a. Demam lebih dari 39,50C yang terjadi pada 5%-15% kasus, demam
dijumpai pada hari ke-5 sampai ke-6 sesudah imunisasi dan berlangsung
selama 2 hari.
b. Kejang demam.
c. Ruam timbul pada hari ke-7 sampai ke-10 sesudah imunisasi dan
sistem saraf, yang reaksinya diperkirakan muncul pada hari ke-30 sesudah
imunisasi.
Kontra Indikasi
sebagai berikut :
3 bulan.
antara lain :
f. Wanita hamil
faktor lingkungan fisik yang berpengaruh pada manusia, terutama hal-hal yang
Suatu keadaan dari akibat keseimbangan antara komsumsi dari penyebaran zat
gizi dan penggunaan zat-zat gizi tersebut atau keadaan fisiologik akibat dari
Vaksin adalah suatu obat yang diberikan untuk membantu mencegah suatu
penyakit. Vaksin membantu tubuh untuk menghasilkan anti body. Anti body ini
Vaksin juga dapat berupa produk racun kuman yang telah dilemahkan atau
antara lain :
Vaksin terdiri dari kuman atau virus yang dilemahkan, masih antigenik.
Vaksin mati jelas tidak patogenik dan tidak berke mbangbiak dalam tubuh.
c. Rekombinan
yang patogen.
d. Toksoid
Vaksin ini berdasarkan isolasi DNA mikroba yang mengandung kode antigen
terhadap tuberkulosa.
tetanus.
terhadap poliomyelitis.
campak.
1. Antigen Virus
2. Bakteri
Menurut Atikah 2010, hal-hal yang dapat merusak Vaksin antara lain
sebagai berikut :
3. Pembekuan Toksoid
4. Desinfeksi/Antiseptik : sabun
BAB III
METODE PENELITIAN
variabel pada situasi atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat
hubungan antara gejala satu dengan gejala yang lain atau antara variabel satu
dengan variabel yang lain. Metode ini dilakukan untuk mengetahui Hubungan
Pengetahuan Ibu tentang Campak dengan pemberian vaksin campak pada bayi di
2013.
pada bayi.
3.3.1 Populasi
Kelurahan Pulo Brayan Bengkel Kecamatan Medan Timur Tahun 2013, dengan
jumlah populasi sebanyak 60 ibu yang mempunyai bayi berumur 0-1 tahun.
3.3.2 Sampel
Sampel penelitian ini adalah total sampling yaitu jumlah keseluruhan dari
diketahui oleh ibu tentang Imunisasi Campak yang meliputi pemberian vaksin
1. Berdasarkan Umur
Umur adalah cara saat ibu dilakukan penelitian yang ditanyakan dalam tahun
a. < 20 tahun
b. 20-35 tahun
c. > 35 tahun
2. Berdasarkan Paritas
Paritas adalah banyaknya anak yang pernah dilahirkan oleh ibu baik lahir hidup
3. Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan formal terakhir yang diselesaikan seseorang ibu pada saat
yang benar diberi bobot 5 dan jawaban yang salah diberi bobot 0.
Skor jawaban minimal adalah skor jawaban salah dikalikan jumlah soal : 0 x
20 = 0
Skor jawaban maksimal adalah skor jawaban benar dikalikan jumlah soal : 5
x 20 = 100.
Menurut Arikunto 2005, berdasarkan jumlah nilai yang diperoleh dari
1. Data Primer
2. Data Sekunder
mendapatkan jumlah ibu yang mempunyai bayi dari usia 0-1 tahun.
agar data diolah secara benar sehingga pengolahan data memberikan hasil
2. Coding
diteliti.
3. Processing
“software” komputer.
4. Cleaning
Memeriksa semua data dari setiap sumber data atau responden yang telah
atau koreksi.
1. Analisa Univariat
2. Analisa Bivariat
analisa bivariat. Analisa bivariat yang dilakukan terhadap dua variabel yang
product moment.
r = N(∑XY) – (∑X.∑Y)
I. Karakteristik Responden
1. No Responden :
2. Pendidikan Akhir :
3. Pekerjaan :
4. Umur :
5. Parietas :
6. Sumber Informasi :
2. B 12. C
3. B 13. C
4. A 14. A
5. B 15. A
6. B 16. A
7. A 17. A
8. A 18. C
9. A 19. C
10. C 20. A