PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
SDA, bagian pemerintah atas laba BUMN, maupun lainnya), dan penerimaan
1
maka diterapkan prinsip transparansi sehingga informasi yang ada di
2003 tentang Keuangan Negara, Pasal 9 huruf e yang terkait dengan tugas-tugas
jawabnya,
dipimpinnya.
instansi pemerintah.
2
SAI terdiri dari dua subsistem yaitu Sistem Akuntansi Anggaran dan
barang. SAI ini terus disempurnakan dari tahun ke tahun agar dapat
yang dilakukan secara berjenjang. Laporan keuangan yang dihasilkan oleh tiap-
digabungkan oleh unit akuntansi diatasnya pada tingkat Unit Akuntansi Pembantu
akumulasi kesalahan jika pada level dibawahnya menyajikan data yang tidak
akurat. Oleh karena itu setiap satuan kerja yang berkewajiban menyusun laporan
LKPP selama kurun waktu lima tahun yaitu tahun 2004 - 2008
3
Indonesia (BPK RI). Demikian juga dengan Laporan Keuangan beberapa
sistem pengendalian internal yang diterapkan oleh tiap-tiap UAKPA. Selama ini
secara menyeluruh.
Bagian keuangan ini perlu didukung oleh suatu sistem yang baik, cepat
4
5
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian yang telah dibahas sebelumnya dapat dirumuskan
keuangan.
2. Bendahara mencatat kejadian tiap transaksi/kejadian keuangan secara periodik
C. Perumusan Masalah
Berdasarkan Identifikasi masalah maka penulis dapat merumuskan
Belawan.
2. Bagaimana proses pembuatan laporan keuangan pada Kantor Imigrasi
Belawan.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan diatas, dapat dirumuskan
6
2. Penelitian ini dirumuskan untuk mengetahui pembuatan Laporan Keuangan di
E. Manfaat Penelitian
Dalam hasil penelitian ini terdapat 2 (dua) manfaat yang dapat
disimpulkan :
1. Secara Teiritis
Tulisan ini diharapkan dapat bermanfaat dalam perkembangan ilmu ekonomi
atau manajemen pada umumnya dan dalam keuangan pada Kantor Imigrasi
Belawan.
2. Secara Kongkrit
Dapat bermanfaat dan membantu semua pihak baik kepada para pegawai di
Kantor Imigrasi Belawan dan para pembaca dan khususnya penulis agar
7
Drs. Mulyadi, MSc, Ak., merinci lebih lanjut pengertian umum
bersangkutan.
c. Unsur sistem tersebut bekerja sama untukmencapai tujuan sistem.
d. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar.
untuk sesuatu yang berulang kali atau secara rutin terjadi. Adapun
pengelolaan perusahaan.
yang disadur oleh Drs. Zaki Baridwan, MSc., Ak., dalam bukunya Sistem
oleh manajemen, untuk mengawasi sahnya, dan bagi pihak-pihak lain yang
8
berkepentingan, seperti pemegangsaham,kreditur, dan lembaga-lembaga
kas”.
Untuk keberhasilan suatu penelitian suatu penelitian yang baik
yang diangkat, tujuan serta manfaat sangat ditentukan oleh metode yang
9
tolak dari permasalahan dengan melihat kenyataan yang terjadi di
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
bisa dibuat.
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
tersebut.
objeknya.
c. Hubungan internal, diantaranya objek-objek didalamnya
d. Lingkungan, tempat dimana sistem berada
11
Ada elemen yang membentuk sebuah sistem, yaitu:tujuan,
a. Tujuan
Setiap sistem memiliki tujuan (goal), entah hanya satu atau mungkin
sistem. Tanpa tujuan, sistem menjadi tak terarah dan tak terkendali.
Tentu saja, tujuan antara satu sistem dengan sistem yang lain berbeda.
b. Masukan
Masukan (input) sistem adalah segala sesuatu yang masuk kedalam
berupa hal-hal yang berwujud (tampak secara fisik) maupun yang tidak
2. Pengertian Akuntansi
12
Akuntansi adalah pengukuran, penjabaran, atau pemberian
dan sebagai alat untuk melakukan kontrol sosial. Tapi fokuskan dalam
usaha. Pada abad ke-14, para pedagang dari Genoa mulai mengadakan
13
Kemudian pada abad ke- 19, teori dan praktek pembukuan berpasangan
Anglo-Saxon.
Di Indonesia, perkembangan akuntansi mulai tampak setelah
akuntan di Indonesia
Secara teknis, akuntansi merupakan kumpulan prosedur-prosedur
yang akirat akan sangat berdampak terhadap stakeholder bisnis itu sendiri.
Keputusan Menteri Keuangan RI. NO. 476 KMK. 01 1991
14
Peraturan menteri keuangan nomor 171/PMK.05/2007 (Pasal 1
pemerintah Pusat.
Sistem akuntansi Pemerintah Pusat berlaku untuk seluruh unit
15
konsisten sesuaidengan standard an praktek akuntansi yang diterima
secara umum.
b. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu tentang anggaran
akuntabilitas.
c. Menyediakan informasi keuangan yang dapat dipercaya tentang posisi
pemerintahsecara efisien.
transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas diterima
peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
16
Sistem Pembukuan Berpasangan didasarkan atas persamaan dasar
tunggal.
d. Desentralisasi Pelaksanaan Akuntansi
Kegiatan akuntgansi dan pelaporan keuangan di instansi
keuangan.
17
Konsolidasi Laporan realisasi anggaran dari seluruh Kementerian
18
b. Neraca pemerintah
Neraca Pemerintah Pusat merupakan konsolidasi Nerasa SAI dan
tertentu.
c. Laporan Arus Kas
Laporan Arus Kas Pemerintah Pusat merupakan konsolidasi Laporan
Arus Kas dari seluruh Kanwil Ditjen PBN. Laporan ini menyajikan
(KUN).
2) SAU (sistem akuntansi umum) yang menghasilkan Laporan
19
Wilayah Ditjen Perbendaharaan dan Kantor Pusat Ditjen
Perbendaharaan.
b. Sistem Akuntansi Instansi (SAI)
Sistem Akuntansi Instansi dilaksanakan oleh Kementerian
Keuangan.
Dalam pelaksanaan SAI, Kementerian Negara/Lembaga
(SABMN).
Unit akuntansi keuangan terdiri dari :
Unit Akuntansi Pengunaan Anggaran (UAPA)
Unit Akuntan Pembantu Penguna Anggaran Eselon 1 (UAPPA-E1)
Unit Akuntansi Pembantu Pengguna Anggaran Wilayah (UAPPA-
W)
Unit Akuntansi Kuasa Pengguna Anggran (UAKPA)
20
diberikan kepada unit akuntansi diatasnya untuk digabung atau
W/UAPPB-W.
Dengan adanya pembentukan dan penunjukan unit akuntansi
Negara/Lembaga.
21
Adapun proses pelaksanaan sistem akuntansi intansi dimasing-
tahun2007 yaitu :
a. Unit akuntansi kuasa pengguna barang
1) Dokumen sumber
Dokumen sumber yang digunakan untuk menyusun laporan
dipersamakan.
(2) Realisasi pengeluaran:Surat Perintah Membayar (SPM)
22
f) Dokumen kontruksi dalam pengejaran antara lain kartu KDP,
kepada UAKPB.
(3) Menerima dan memproses arsip data computer (ADK)
bulan.
(7) Mencetak dan memverifikasi buku besar
(8) Mencetak laporan keuangan.
b) Menyampaikan laporan realkisasi anggran (LRA) dan neraca
23
c) Melakukan rekonsiliasi data denganKPPN setiap bulannya dan
dibawahnya
c) Melakukan pencocokan atau rekonsiliasi hasil penggabungan
semester.
24
d) Menyusun laporan keuangan tingkat UAPPA-W berdasarkan
triwulan.
f) Melakukan rekonsiliasi data laporan keuangan dengan kanwil
jadwal penyampaian.
h) Menyusun catatan atas laporan keuangan (CALK) setiap
25
2) Prosedur Akuntansi
Prosedur akuntansi yang dilakukan pada level UAPPA-E1
adalah :
a) Menerima dan memverifikasi laporan keuangan yang diterima
perbendaharaansetiap triwulan.
g) Melakukan rekonsiliasi atas laporan keuangan dengandirektorat
26
setiap triwulan. Untuk semesteran disertai dengan catatan atas
data dengan Ditje PBN, Ditjen APK berdasrkan data yang diterima dari
27
keuangan kementrian negara/lembaga (termasuk laporan keuangan
menteri/pimpinan lembaga.
28
b. Neraca
Neraca menggambarkan posisi keuangan suatu entitas akuntansi dan
analisis atAs nilai suatu pos yang disajikan dalam laporan realisasi
C. Anggaran
1. Pengertian Anggaran
terjadi dalam suatu periode dimasa depan, serta data dari pengeluaran dan
29
penerimaan yang sungguh-sungguh terjadi dimasa kini dan dimasa yang
lalu.
2. Fungsi Anggaran
berikut:
dipilihnya.
3. Macam-macam Anggaran
a. Anggaran penerimaan
30
Anggaran penerimaan adalah seluruh anggaran dari pendapatan Negara
b. Anggaran Pengeluaran
D. Dana Dekonsentrasi
1. Pengertian Dekonsentrasi
31
dialokasikan berdasarkan rencana kerja Kementerian Negara/Lembaga dan
Gubernur.
Dekonsentrasi
32
1) Dokumen Sumber
dipersamakan
2) Prosedur Akuntansi
adalah:
DIPA,
benar,
33
g) Melakukan rekonsiliasidata dengan KPPN dan melakukan
34
3. Sistem dan Prosedur Pencatatan Aset Tetap (Pencatatan Melalui
a. Kebijakan
BMN pada aplikasi SAI sama seperti kebijakan pada sistem dan
prosedur.
b. Prosedur
35
Kode unit organisasi eselon 1,
bersangkutan),
anggaran bersangkutan,
2005 mengatur mekanisme pembayaran atas beban APBN yang terdiri atas
langsung (LS) kepada pihak ketiga, namun demikian banyak satuan kerja yang
alasan waktu yang mendesak ataupun alasan teknis yaitu kegiatan yang
mendesak justru lebih banyak dari satker yang menjalankan kegiatan kenegaraan.
Pelaksanaan kegiatan tersebut biasanya tidak dapat diduga dan harus segera
dilaksanakan.
36
Sementara satker yang lain seperti perwakilan RI di luar negeri
(LS).
Bercermin dari keadaan di lapangan yang terjadi seperti tersebut di atas, maka
mekanismeUP.
dapat diberikan UP, batasan besaran UP, kewenangan persetujuan pemberian TUP,
pengeluaran Belanja Barang (52), Belanja Modal (53) untuk honor Tim,ATK,
pengeluaran lain yang tidak dapat dilakukan dengan pembayaran langsung dalam
rangka perolehan aset, dan Belanja Lain-lain (58). Perubahan ini memberikan
kemudahan kepada satker dimana kelompok belanja barang (52) dan belanja lain-
lain (58) dapat diberikan UP dan dengan jelas tercantum pula bahwa belanja
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Spesifikasi Penelitian
Penelitian adalah usaha atau pekerjaan untuk mencari kembali yang
dilakukan dengan suatu metode tertentu dengan cara hati-hati, sistematis serta
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Medan pada Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia. Dan obyek penelitian ini adalah Kantor Imigrasi
Belawan yang berada dalam Propinsi Sumatera Utara yang berkenaan Penerapan
alat tulis menulis melalui tahap-tahap penelitian antara lain sebagai berikut :
1. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan ini dilakukan untuk mendapatkan atau mencari konsepsi-
digunakan sbagai data penunjang dalam penelitian ini. Data primer tersebut
diperoleh dari para pihak yang telah ditentukan sebagai informan atau
38
narasumber seperti Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM
Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Propinsi Sumatera Utara dan Kepala
merupakan data dasar yang digolongkan sebagai data sekunder, yang terdiri
lainnya :
1. Pedoman Wawancara dan Kuesioner
Pedoman wawancara dan kuesioner digunakan untuk mengumpulkan data dan
39
BAB IV
mengetahui tentang sejarah, tugas, fungsi dan visi-misi oleh Kantor Imigrasi
Belawan yang mana pada Bab sebelumnya belum ada membahas tersebut antara
lain.
1. Tugas dan Fungsi Kantor Imigrasi Belawan.
Kantor ImigrasiBelawan adalah salah satu Unit Pelaksana Teknis
tugas melaksanakan Bagian tugas pokok dan fungsi Kementerian Hukum dan
40
Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, pihak Kantor Imigrasi
Komunikasi Keimigrasian
b. Melaksanaka tugas keimigrasian di bidang Lalu-Lintas Keimigrasian
c. Melaksanakan tugas keimigrasian di bidang Status Keimigrasian
d. Melaksanakan dan Penindakan Keimigrasian
Indonesia maupun Warga Negara Asing, yang juga dihasilkan oleh Indonesia
Indonesia.
4) ERP (Exit Reentry Permit)
ERP, izin berangkat dan masuk kembali untuk sekali perjalanan
41
Indonesia, pemegang KITAS,KITAP, dan DAHSUSKIM dalam
dihasilkan oleh Kantor Imigrasi Belawan, maka ada baiknya dapat dilihat
Tabel 1
Kegiatan Kantor Imigrasi Belawan Tahun 2010
Spri
No Bulan 24 Itas Itap itk rep merp epo poa Jlh
48 Hal
Hal
1. Januari 624 1082 6 - - - - 1 -
2. Februari 573 1041 3 - - - - - -
3. Maret 381 1061 2 - - - - - -
4. April 463 1239 - - - - - 5 -
5. Mei 496 1359 16 - - - - 5 -
6. Juni 561 1274 2 - - - - 3 -
7. Juli 312 1234 3 - - - - - -
8. Agustus 270 1430 5 - - - - - -
9. September 249 1498 7 - - - - - -
10 Oktober 269 1430 9 - - - - 11 -
11 November 347 1396 10 - - - - - -
12 Desember 75 1056 7 - - - - - -
Jumlah 4616 15100 60 - - - - 25 - 19701
Sumber : Kantor Imigrasi Belawan Tahun 2010
42
II. Sub Bagian Tata Usaha
III. Seksi Informasi dan Sarana Komunikasi Keimigrasian
IV. Seksi Lalu Lintas dan Status Keimigrasian
V. Seksi Pengawasan dan Penindakan Keimigrasian
43
Ad.I. Sub Bagian Tata Usaha
a. Tugas melakukan urusan tata usaha dan rumah tangga Kantor Imigrasi
b. Fungsi :
1) Melakukan Urusan Kepegawaian
2) Melakukan Urusan Keuangan
3) Melakukan Urusan Surat Menyurat, perlengkapan dan rumah tangga
a. Urusan Kepegawaian
b. Urusan Keuangan
c. Urusan Umum
44
DAFTAR PUSTAKA
Mulyadi. 2001. Sistem akuntansi. Edisi Ketiga, Jakarta : penerbit Salemba Empat
Nash, Jonh F. 1998. Accounting Information System. Second Edition, PWS kent
Publishing Company
KH., Ramadhan dan Abrar Yusra, Lintas Sejarah Imigrasi Indonesia, Jakarta,
Direktorat Jenderal Imigrasi Departemen Hukum Dan HAM RI, 2005.
45