Anda di halaman 1dari 4

BAB I

HUKUM PERDATA

1. PENGERTIAN
PERKATAAN HUKUM PERDATA
A. Dalam Arti Yang Luas
Meliputi Semua Hukum “PRIVATMATERIIL”, yaitu :
Segala hukum pokok yang mengatur kepentingan-kepentingan perseorangan.

Perkataan “PERDATA”, juga lazim dipakai sebagai lawan dari perkataan


“HUKUM SIPIL”, untuk hukum “PRIVAT MATERIAL” dan sebagainya, tetepi
karena perkataan “SIPIL” itu juga lazim dipakai sebagai lawan dari perkataan
“MILITER”, maka lebih baik kita memakai istilah/perkataan “HUKUM
PERDATA”, untuk segenap peraturan hukum “PRIVAT MATERIIL”.

B. Salam Arti Sempit


Sebagai lawan “HUKUM DAGANG”.
Seperti dalam Psl. 102 UUDS, yang memerintahkan/menitahkan
pembukuan (KODIFIKASI) hukum di Indonesia Terhadap :
 Hukum perdata dan dagang
 Hukum pidana sipil-militer
 Hukum acara perdata-pidana
 Susunan dan kekuasaan pengadilan

UUD 1945, Tidak mengenal adanya golongan-golongan warga negara,


adanya hukum yang berlaku berlainan untuk berbagai golongan tersebut
dianggap janggal.

Kita sedang berusaha untuk membentuk suatu kodifikasi hukum nasional


(DPRI-PRESIDEN) UUPA no. 5/1960 – UUPP no. 1/1974, dan lain-lain.

II. SISTEMATIKA HUKUM PERDATA


A. Hukum perdata menurut ilmu hukum sekarang lazim di bagi empat bagian,
yaitu:
1. Hukum Perdata Diri Sendiri
Memuat peraturan-peraturan tentang manusia sebagai subyek dalam
hukum, peraturan-peraturan tentang kecakapan untuk memiliki hak-
hak dan kecakapan untuk bertindak sendiri melaksanakan hak-haknya
itu serta hak-hak yang mempengaruhi
Ini disebut dengan istilah “PENDEWASAAN” atau istilah “Cakap
bertindak dalam Hukum”.
2. Hukum Keluarga
Mengatur perihal hubungan-hubungan hukum yang timbul dari
hubungan keluarga/kekeluargaan, yaitu: perkawinan beserta hubungan
dalam lapangan hukum kekayaan antara suami dan isteri, hubungan
antara orangtua dan anak, perkawaninan dan curatele.

3. Hukum Kekayaan
Mengatur perihal hubungan-hubungan hukum yang dapat dinilai
dengan uang.
A. Kekayaan seseorang, adalah:
Jumalah segala hak dan kewajiban orang tersebut dinilai dengan
uang ini dapat/boleh dipindahkan/dialihkan kepada orang lain.
Contohnya: jual-beli ; tukar-menukar, hibah.
B. Hak-hak kekayaan terbagi atas :
 Hak mutlak, ialah : hak-hak yang berlaku terhadap tiap
orang/siapa saja.
 Hak perseorangan, ialah : hak-hak yang hanya berlaku
terhadap seseorang atau suatu pihak tertentu
C. Hal yang sangat penting Hak mutlak yang memberikan kekuasaan
atas suatu benda yang dapat dilihat dinamakan “HAK
KEBENDAAN”.
D. Hak mutlak yang tidak memberikan kekuataan atas suatu benda
yang dapat dilihat/terlihat dinamakan “HAK MUTLAK SAJA”,
sekarang disebut hak kekayaan intelektual, disingkat “HAKI”
seperti hak seorang pengarang atas karangannya (buku), suatu
pendapat dalam lapangan iptek (inovasi), atau hak pedagang untuk
memakai sebuah merk (hak merk), dan lain-lain.

4. Hukum waris :
Mengatur hal ikhwal tentang benda atau kekayaan seseorang, jikalau ia
meninggal/mati.

Bisa juga dikatakan bahwa hukum waris tersebut mengatur akibat-


akibat hubungan keluarga terhadap harta peninggalan/harta warisan
seseorang (pewaris) hal waris-mewaris.

Karena sifatnya yang setengah-setengah tersebut, maka hukum waris


lazimnya ditempatkan tersendiri.

B. Sistematika kitab undang-undang hukum perdata (KUH perdata)


Burgerlijk Wetboek (BW), terdiri dari 4 (empat) buku, yaitu :
 Buku I (satu) : perihal/tentang 6 orang, memuat hukum tentang diri
seseorang dan hukum keluarga ;
 Buku II (dua)
(buku kedua) : tentang/perihal kebendaan, memuat hukum
perbendaan/hukum benda dan hukum waris ;
 Buku III (tiga)
(buku ketiga) : perihal/tentang perikatan, memuat hukum
kekayaan,yang mengenai hak-hak dan kewajiban-kewajiban yang
berlaku terhadap orang-orang atau pihak-pihak yang tertentu ;
 Buku IV (empat)
(buku keempat)
Sebenarnya ini adalah bidang hak acara perdata/hak perdata
formil : tentang/perihal pembuktian dan lewat
waktu/daluwarsa/verjaring, memuat perihal alat-alat pembuktian
dan akibat-akibat lewat waktu terhadap hubungan-hubungan
hukum.

BAB II
PERIHAL ORANG DALAM HUKUM PERDATA :

Menurut hukum, bahwa perkataan “orang (person)”, berarti


pembawa hak atau subyek didalam hukum.
Ada asas dalam hak perdata  bahwa semua kekayaan seseorang
menjadi tanggungan untuk segala kewajibannya.

Perkataan “KEMATIAN PERDATA”, yaitu : suatu hukuman yang


menyatakan bahwa seseorang tidak dapat memiliki sesuatu hak lagi
 pasal 3 KUH PERDATA/BW coba baca.
 Tidak terdapat lagi sekarang ini dalam hukum kita,
hanyalah mungkin seseorang sebagai hukuman baginya,
dicabut sementara hak-hak nya, seperti kekuasaannya
sebagai orang tua terhadap anak-anak (kot), sebagai wali,
hak untuk bekerja pada angkatan bersenjata, dan lain-lain.
 Berlakunya seseorang sebagai pembawa hak, mulai saat
lahir dan berakhir pula saat yang bersangkutan meninggal
dunia/mati, malahan jika perlu untuk kepentingannya, dapat
dihitung surut hingga mulai orang itu berada dalam
kandungan ibunya, asal saja kemudian ia dilahirkan hidup
 hal ini pantang sekali sehubungan dengan waris-mewaris
yang terbuka/timbul pada suatu waktu, dimana yang
bersangkutan masih berada dalam kandungan ibunya,
(pasal 2 bw)
 Walaupun demikian, ada pengecualian dala bertindak
sendiri dalam melaksanakan hak-haknya itu (tidak cakap
kurang cakap, seperti :
 Yang bersangkutan belum dewasa/masih
kurang umur  BW (21 tahun), telah
kawin (dewasa mri bw)
 Curatele curator.
 Yang bersangkutan sakit jiwa/gila
 Disamping orang-orang (manusia), telah Nampak pula
didalam hukum ikut sertanya badan-badan/perkumpulam-
perkumpulan yang dapat juga memiliki hak-hak dan
melakukan perbuatan-perbuatan hukum, seperti seorang
manusia, yang mempunyai kekayaan sendiri, ikut serta
dalam lalu lintas hukum dengan perantaraan pengurusnya
dapat di gugat dan boleh juga menggugat di muka
hakim/pengadilan artinya diperlakukan sepenuhnya sebagai
seorang manusia artinya seperti seperti subyek hk.
 Badan & perkumpulan –perkumpulan yang demikian
seperti itu, dinamakan “badan hukum (Rechts-Persoon)”,
artinya orang yang diciptakan hukum seperti : suatu
lembaga wakaf , yayasan, perseroan terbatas (PT), firma,
koperasi, dan lain-lain.

I. PERKAWINAN
(1) Arti Perkawinan :
a.

Anda mungkin juga menyukai