SKRIPSI
Disusun Oleh :
NPM : CA191110146
JAKARTA
2023
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN FISKUS DALAM RANGKA
MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SENEN
2020 - 2022
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Persyaratan guna Memperoleh Gelar
Sarjana Administrasi Publik (S.AP) Program Studi Strata Satu
Insitut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI
Disusun Oleh :
ii
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN FISKUS DALAM RANGKA
MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SENEN
2020 - 2022
SKRIPSI
Diajukan guna memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Administrasi Publik (S.AP) Program Studi Strata Satu telah
disetujui oleh Pembimbing dan Ketua Pgrogram Studi pada tanggal
seperti tertera dibawah ini
Jakarta, .. .. 2023
Menyetujui,
Menyetujui,
iii
ANALISIS KUALITAS PELAYANAN FISKUS DALAM RANGKA
MENINGKATKAN KEPATUHAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA JAKARTA SENEN
2020 – 2022
SKRIPSI
Diajukan guna memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar
Sarjana Administrasi Publik (S.AP) Program Studi Strata Satu telah
disetujui Tim Penguji dan disahkan Rektor Institut Ilmu Sosial dan
Manajemen STIAMI pada tanggal seperti tertera di bawah ini
Jakarta, .. … 2023
1. …………………… ………………………
Ketua Tim Penguji
2. …………………… ………………………
Penguji Ahli
Mengesahkan,
Dekan Fakultas Ilmu Administrasi
Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI
iv
PERNYATAAN
1. Karya tulis saya, skripsi ini, adalah asli dan belum pernah diajukan
untuk mendapatkan gelar akademik* (sarjana, magister, dan atau
doktor) di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan, dan penelitian saya
sendiri, tanpa bantuan pihak lain, kecuali arahan Dosen Pembimbing
dan masukan dari Tim Penguji.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah
ditulis atau dipublikasikan orang lain, kecuali secara tertulis dengan
jelas dicantumkan sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan
nama pengarang dan dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di
kemudian hari terdapat penyimpangan dan ketidakbenaran dalam
pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh, serta sanksi lainnya
sesuai dengan norma yang berlaku di perguruan tinggi ini.
peryataan,
Materai 6.000
v
MOTTO
- Imam Syafi’I –
- Qs Al Insyirah : 5 –
vi
KATA PENGANTAR
vii
Ucapan Terima Kasih
perhatian yang tidak terhingga dari berbagai pihak. Untuk itu pada
doa, dukungan, dan nasehat hingga sampai detik ini penulis tetap
3. Bapak Prof. Dr. Ir. Wahyuddin Latunreng, MM. selaku Rektor Institut
Administrasi.
5. Ibu Eka Rofiyanti, S. AP, M.Si. selaku Ketua Program Studi Ilmu
viii
8. Narasumber yaitu Seksi Pelayanan dan Penyuluhan Kantor
Dosen Institut Ilmu Sosial dan Manejemen STIAMI terima kasih atas
10. Sahabat yang sangat penulis sayangi, Salshabila Puty Fadillah SE,
11. Rekan kerja di PT. SanSan Yosindo yang telah mendukung penulis.
12. Seluruh Staff dan Dosen Institut Ilmu Sosial dan Manajemen STIAMI.
13. “Lastly, thanks to myself, for fighting as far and as hard as I have
until now, through all the obstacles and trials that are not easy. thank
Terima kasih atas bantuan dan bimbingan semua pihak yang sungguh amat
tidak ternilai, semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya dengan yang
ix
ABSTRAK
xi
ABSTRACT
xi
DAFTAR ISI
xii
5. Information and Communication Technology (ICT) …….. 37
6. Sistem Pemungutan Pajak …………………………………. 38
6.1. Syarat Pemungutan Pajak …………………………. 39
6.2. Hambatan Dalam Pemungutan Pajak …………. 40
7. Pengertian Pelayanan Fiskus …………………………. 41
7.1. Hak dan Kewajiban Fiskus …………………………. 43
8. Wajib Pajak …………………………….…………………… 43
8.1. Kepatuhan Wajib Pajak ………….……………… 44
8.2. Faktor yang Mempengaruhi Wajib Pajak ………… 44
8.3. Indikator Kepatuhan Wajib Pajak …………….…… 46
9. Pengertian SPT …………………………….…………….… 46
10. Kesadaran ………………………………………….……… 47
10.1. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kesadaran
Membayar Pajak ………………………….……… 47
11. Sanksi Pajak ……………………………………………….… 49
C. Kerangka Konseptual ……….………………………………… 51
D. Model Konseptual …………….…………………………… 53
BAB III METODE PENELITIAN ………………….……………………… 54
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ………….……………… 54
B. Operasionalisasi Konsep ……………………….………… 55
C. Teknik Pengumpulan Data …………………………….…… 57
D. Penentuan Informan ……………….………………………… 59
E. Teknik Analisa Data …………………….…………………… 61
F. Lokasi dan Jadwal Penelitian ………………….……………… 62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………………… 65
A. Gambaran Umum Kantor Pelayanan Pajak ( KPP ) Pratama
Jakarta Senen ………………………………………………… 65
1) Sejarah Singkat KPP Pratama Jakarta Senen ………… 65
2) Visi dan Misi KPP Pratama Jakarta Senen ………….…. 66
3) Tugas dan Fungsi KPP Pratama Jakarta Senen ……… 67
xiii
4) Susunan Organisasi KPP Pratama Jakarta Senen …… 69
5) Struktur dan Tugas Organisasi KPP Pratama Jakarta
Senen ……………………………………………..………… 70
B. Hasil Penelitian ………………………………………………… 73
1) Analisis Kualitas Pelayanan Fiskus Dalam Rangka
Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jakarta senen ……………… 73
2) Analisis Hambatan Kualitas Pelayanan Fiskus Dalam Rangka
Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Senen ……………… 100
3) Analisis Upaya Yang Dilakukan Dalam Mengatasi Hambatan
Yang Dihadapi Pada Kualitas Pelayanan Fiskus Dalam
Rangka Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Senen ……... 104
C. Pembahasan ……………………………………………..… 107
1) Analisis Kualitas Pelayanan Fiskus Dalam Rangka
Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jakarta senen ……………… 107
2) Analisis Hambatan Kualitas Pelayanan Fiskus Dalam Rangka
Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi kantor
Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Senen ……………… 113
3) Analisis Upaya Yang Dilakukan Dalam Mengatasi Hambatan
Yang Dihadapi Pada Kualitas Pelayanan Fiskus Dalam
Rangka Meningkatkan Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi
Kantor Pelayanan Pajak Pratama Jakarta Senen …… 115
BAB V PENUTUP ………………………………..……………… 119
A. KESIMPULAN …...………………………………..……… 119
B. SARAN ……………………………………………….…… 120
xiv
DAFTAR PUSAKA ……..………………………………………………… 122
PEDOMAN WAWANCARA ……………………………………….…… 125
LAMPIRAN ………………………………………………………..……… 163
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ……………………………………….…… 167
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
penerimaan yang berasal dari dalam negeri, pajak memiliki potensi yang
besar untuk ditingkatkan. Oleh karena itu, pemerintah dalam hal ini
pajak melalui banyak hal, salah satunya adalah Pelayanan Fiskus, untuk
wajib pajak yang patuh akan pajak. Untuk itu pelayanan fiskus perlu
menjadi perhatian utama dalam hal ini oleh Direktorat Jenderal Pajak.
18
Peningkatan kualitas dan kuantitas pelayanan diharapkan dapat
Utara. Dari uraian tersebut, dapat dikatakan bahwa sikap Wajib Pajak
Dengan Rasio Kepatuhan Wajib Pajak yang jumlah wajib pajak orang
19
Tabel I.6
wajib Lapor SPT Tahunan yaitu dengan jumlah pelaporan wajib pajak
sebesar 18.826 dari 24.136 wajib pajak dengan rasio kepatuhan pajak
wajib pajak sebesar 18.471 dari 18.709 wajib pajak dengan rasio
kepatuhan 98,73%.
wajib pajak orang pribadi yang lapor. Hal tersebut diindikasi karena
20
kualitas pelayanan yang belum maksimal, rendahnya tingkat kepatuhan
fiskus dalam hal tata cara pelaporan pajak menyebabkan masih banyak
wajib pajak orang pribadi yang kurang memahami tata cara dan
yang tersedia seperti DJP Online, e-mail, dan telepon unit kerja. Hal
tersebut dilakukan Dirjen Pajak agar wajib pajak orang pribadi tetap
Bagi wajib pajak yang minim pengetahuan akan tata cara pelaporan
memadai.
21
Undang-undang perpajakan. Selain itu Fiskus juga harus memiliki
melapor pajak, pada saat melihat KPP penuh dan menunda pelaporan
pajaknya.
22
B. Ruang Lingkup Penelitian
C. Pertanyaan Penelitian
23
Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Kantor Pelayanan Pajak
D. Tujuan Penelitian
24
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Akademik
2. Manfaat Praktis
25
BAB II
KAJIAN LITERATUR
A. Penelitian Terdahulu
Penelitian Pertama
Metode
Deskriptif kualitatif.
Penelitian
26
mengungkapkan bahwa kondisi keuangan wajib pajak
Penelitian Kedua
Nama
Mirnawati / 222015090 / 2020 / (tahun 2020)
Peneliti
Kota Palembang)
Metode
Deskriptif Kualitatif
Penelitian
(empati),
27
2) kurangnya informasi dari pihak pemerintah kepada
bermotor.
Penelitian Ketiga
Nama
Agustuti Handayani, Azza Fitria (Tahun 2021)
Peneliti
Metode
Kualitatif
Penelitian
28
Penelitian Keempat
Nama
Robby kurniawan, Sundari Apriliyanti, dan zelika fitri dewi
Peneliti
(Vol. 1, No. 1, Tahun 2019)
Singingi.
Metode
Kualitatif
Penelitian
Penelitian Kelima
29
Metode
Kualitatif
Penelitian
pajak periode
Penelitian Keenam
30
PAJAK DAN RETRIBUSI DAERAH KOTA
Metode Kualitatif
Penelitian
hambatan tersebut
Penelitian Ketujuh
Peneliti
Metode Kualitatif
Penelitian
31
Hasil Dalam pembuatan akte perkawinan memerlukan kualitas
penelitian. Dimana dalam penelitian ini yang akan diteliti yaitu Kualitas
2022.
B. Kajian Pusaka
1. Teori Administrasi
32
2. Anggara (2016: 11) menyatakan bahwa:
serangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dari
33
Administrasi publik berusaha melembagakan praktik-praktik
3. Administrasi Perpajakan
34
dibutuhkan wajib pajak karena semua yang menyangkut perpajakan
Wajib pajak lebih menyukai apabila sistem administrasi yang mudah dan
35
2) mengimplementasikan dan penegakan good governance di
seluruh kalangan.
seluruh kalangan.
4. Pajak
kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau
36
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan undang-
menyerbarkan informasi.
digunakan tersebut.
37
6. Sistem Pemungutan Pajak
Ciri - cirinya:
Ciri - cirinya:
38
bukan Wajib Pajak yang bersangkutan) untuk memotong atau
terutang ada pada pihak ketiga, pihak selain Fiskus dan Wajib
Pajak.
sebagi berikut:
pengadilan pajak.
Yuridis);
39
Pemungutan tidak boleh mengganggu kelancaran kegiatan
Contoh:
macam tarif.
(Mardiasmo, 2016:4)
menjadi:
1. Perlawanan pasif.
40
Masyarakat enggan (pasif) membayar pajak, yang dapat
masyarakat.
dengan baik.
2. Perlawanan aktif.
41
pajak dan Undang-undang perpajakan. Selain itu Fiskus juga harus
yang dibutuhkan seseorang dalam hal ini adalah Wajib Pajak (Jatmiko,
2006:20).
Menurut Zeithalm & Biner Gremler, dalam Wijayani ( 2019 ) ada lima
yaitu :
1. Keandalan (reliability),
dan keyakinan;
3. Responsif (responsiveness),
dengan cepat;
4. Empati (empathy),
kepada pelanggannya;
42
Penampilan fisik, peralatan, personil, dan media komunikasi.
4. Melakukan penyidikan;
8. Wajib Pajak
istilah yang sangat populer. Istilah ini secara umum bisa diartikan
sebagai orang atau badan yang dikenakan kewajiban pajak. Wajib Pajak
43
pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban
44
nurani wajib pajak sadar mengenai pentingnya pajak untuk
2) Kewajiban Moral
yang mempunyai moral dan etika yang besar dengan sukarela akan
3) Kualitas Pelayanan
4) Sanksi Perpajakan
45
berjalan saat ini. Sanksi pajak juga ditujukan terhadap pencegahan
terutang,
adalah laporan pajak tahunan yang digunakan oleh Wajib Pajak Orang
diperoleh selama tahun pajak. Formulir ini harus diisi oleh setiap WPP
yang memiliki pendapatan yang harus dikenakan pajak, baik itu dari
46
10. Kesadaran
membayar pajak adalah suatu perasaan yang senantiasa timbul dari hati
membayar pajaknya.
Jadi yang dimaksud kesadaran merupakan hasil atau bukti dari suatu
47
yang dapat menguasai kesadaran seseorang dalam melunasi pajaknya
yaitu:
1) Sosialisasi perpajakan.
2) Kualitas pelayanan.
ditetapkan
pajak.
48
penyelenggaraan pembangunan negara dan hasil-hasilnya
2013). Sanksi juga didefinisikan sebagai alat pencegah agar wajib pajak
saja, ada yang diancam dengan sanksi pidana, dan ada pula yang
49
1. Sanksi pidana
a) Denda pidana
peraturan perpajakan.
b) Pidana kurungan
bersifat pelanggaran
c) Pidana penjara
2. Sanksi administrasi
50
c) Kenaikan adalah sanksi administrasi yang berupa kenaikan
material.
C. Kerangka Konseptual
dalam proses pemberian jasa layanan pajak yang artinya berguna untuk
kecepatan dan kepastian hukum, rasa nyaman, dan rasa aman dalam
51
Menurut Zeithalm & Biner Gremler, dalam Wijayani ( 2019 ) ada lima
yaitu :
1. Keandalan (reliability),
keyakinan.
3. Responsif (responsiveness),
dengan cepat.
4. Empati (empathy),
pelanggannya.
52
D. Model Konseptual
Gambar I.1
Reabilitas
Daya Tanggap Bukti Fisik
Jaminan Empati
Hambatan
Upaya
53
BAB III
METODE PENELITIAN
juga sebagai metode artistik, karena proses penelitian lebih bersifat seni
ditemukan dilapangan”.
tetapkan”.
54
Tujuan penelitian kualitatif merupakan untuk memahami fenomena
lengkap tentang fenomena yang dikaji. Yang ingin dibahas dan ingin
dicapai oleh penulis adalah fenomena yang terjadi pada wajib pajak
B. Operasionalisasi Konsep
Operasional konsep ini adalah uraian yang berisi konsep yang akan
Menurut Zeithalm & Biner Gremler, dalam Wijayani (2019) ada lima
yaitu :
a) Keandalan (reliability),
55
memberikan sosialisasi atau pengetahuan pelaporan pajak untuk
dan keyakinan.
c) Responsif (responsiveness),
wajib pajak.
d) Empati (empathy),
56
e) Berwujud/Bukti Fisik (tangible),
Senen 2020-2022.
langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dalam
57
peneliti. Tetapi dalam suatu saat peneliti juga tidak terus terang atau
2) Wawancara
situasi dan fenomena yang terjadi, dimana hal ini tidak bisa
3) Dokumentasi
misalnya karya seni, yang dapat berupa gambar , patung, flim dan
58
lain – lain. Studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan
D. Penentuan Informan
informasi yang diperlukan bagi penelitian. Dalam hal ini peneliti memilih
59
Tabel I.3
Data Informan
Senen
Senen
Senen
60
E. Teknik Analisa Data
yaitu analisis yang didasarkan pada data yang diperoleh dan selanjutnya
dengan fokus tersebut, sehingga tidak bias oleh banyak hal yang
61
Menurut Moleong (2010:324) Ada 4 (empat) kriteria untuk
cukup lama.
Dari penulisan ini penulis menentukan lokasi peneliti dan juga jadwal
penelitian yang akan dilakukan. Berikut ini adalah lokasi dan jadwal
penelitian:
62
1) Lokasi Peneliti
63
2) Jadwal Penelitian
skripsi.
Tabel I.4
Jadwal Penelitian
Tahun 2023
Kegiatan
No Februari Maret April Mei Juni
Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2
Penyusunan
1
Proposal
Studi
2
Pendahuluan
Pengumpulan
3
Referensi
Penulisan
4
Bab I-III
Pengumpulan
5
Data
6 Analisis Data
Penulisan
7
Bab IV-V
Penyusunan
8
Skripsi
64
BAB IV
Jakarta Senen
dan demi meningkatkan pelayanan yang lebih baik bagi wajib pajak itu
sendiri, lalu pada tahun 1984 semua Kantor Inspeksi Pajak berganti nama
jawab langsung kepada Direktorat Jenderal Pajak. Selain itu juga, Kantor
sifatnya sangat komprehensif dan sudah berjalan sejak tahun 2002 yang
65
ditandai dengan terbentuknya Kantor Wilayah (Kanwil) dan Kantor
a) Visi
b) Misi
dengan:
66
2. Pelayanan berbasis teknologi modern untuk kemudahan
professional, dan
kinerja.
pajak
67
b. Penguasaan data dan informasi subjek dan objek pajak dalam
Wajib Pajak
Pajak
jabatan
pengenaan
pajak
68
o. Pengelolaan kinerja dan pengelolaan risiko
Gambar I.2
Susunan Organisasi KPP Pratama Jakarta Senen
69
5) Struktur dan Tugas Organisasi KPP Pratama Jakarta Senen
Pajak, pada pasal 60&61 menjelaskan Tugas pokok dan Fungsi Masing-
berikut:
70
dukungan teknis pengolahan data, serta melakukan
perpajakan.
71
pengelolaan administrasi penetapan dan penerbitan produk
72
B. Hasil Penelitian
pada penelitian. Hasil dari penelitian ini merupakan fakta - fakta yang
73
Tabel I.5
Daftar Informan
1. Keandalan ( Reliability )
Pertanyaan 1
Senen?
No.
74
Jalan Kramat Raya dan
pelaporan pajak.
langsung
Kesimpulan :
75
Para informan tertarik untuk melaporkan pajak di KPP Pratama Jakarta
untuk melapor pajak. Dan tersedia fasilitas serta pelayanan yang cukup
baik.
Pertanyaan 1
No.
76
meningkatkan kepatuhan wajib
pajak.
77
Untuk kemampuan para petugas Pelayanan Fiskus KPP
Kesimpulan :
dalam membantu pelaporan pajak sejauh ini sudah cukup optimal dan
Pertanyaan 1
perpajakan?
No.
78
mengetahui bahwa pelaporan pajak
DJP Online.
pajak.
tersebut.
79
Kurangnya pendekatan langsung ke Kurangnya sosialisasi
Minimnya
Kesimpulan :
Menurut para informan wajib pajak orang pribadi terlihat lalai atau enggan
80
2. Kepastian/Jaminan (Assurance)
Pertanyaan 2
No.
wajib pajak.
81
Selama melaporkan pajak di KPP
orang pribadi
berbeda.
berlaku di KPP.
Kesimpulan :
82
Pelayanan yang diberikan oleh fiskus dalam membantu wajib pajak untuk
SOP yang berlaku di KPP. Mulai dari memberikan nomor antrian dan
pelaporan pajak.
Pertanyaan 2
online/offline?
No.
semacamnya.
83
Secara offline sikap petugas fiskus Sikap petugas fiskus
cukup baik.
cukup baik.
84
minimnya pengetahuan teknologi
wajib pajak.
cukup baik.
Kesimpulan :
pelayanan secara offline cukup baik dan para petugas menjunjung tinggi
masih perlu ditingkatkan. hal ini juga disetujui oleh semua informan yang
sudah diwawancarai.
Pertanyaan 2
No.
85
memudahkan fiskus untuk
melakukan pelayanan.
keadaan tersebut.
memadai.
terlalu lama.
86
Sudah cukup memadai, karena
perpajakan.
Kesimpulan :
Pertanyaan 3
No.
87
pelaporan perpajakan sesuai
penghasilan.
88
Cukup mengerti dan memahami Memahami dan sesuai
Kesimpulan :
Jakarta Senen.
Pertanyaan 3
No.
89
terbitnya sanksi administrasi seperti
dengan UU HPP.
berlaku.
NPWP
90
batas akhir pelaporan SPT, serta
Kesimpulan:
4. Empati ( empathy )
Pertanyaan 4
No.
91
kepatuhan sebesar 98% dengan jumlah lapor pajak
pajaknya
92
Sangat senang jika lapor langsung di Antusias wajib pajak
sangat baik
lebih praktis.
Kesimpulan :
lebih ditingkatkan sosialisasi cara pelaporan untuk wajib pajak agar lebih
paham tatacaranya.
Pertanyaan 4
93
No.
petugas fiskus.
94
mungkin agar tidak terjadi salah menggunakan DJP
paham. Online.
Online.
Disampaikan dengan
menggunakan DJP
Online.
Kesimpulan :
95
5. Bukti Fisik ( Tangibles )
Pertanyaan 5
No.
96
Senen sejauh ini sudah sesuai tersedia sudah
memadai.
berdiri.
memadai.
Kesimpulan:
97
Pertanyaan 5
No.
pajaknya.
98
Sudah sesuai dengan kebutuhan Fasilitas di KPP
kredit.
Kesimpulan :
baik.
99
2. Analisis Hambatan Kualitas Pelayanan Fiskus Dalam Rangka
Pertanyaan
pribadi?
No.
itu.
100
Hambatan yang dirasakan dari segi
4. ada dengan jumlah SDM yang masih ialah jumlah SDM dan
101
wajib pajak harus lebih aktif mencari
Kesimpulan :
wajib pajak masih ada, dari kuantitas atau kualitas SDM nya yang kurang
dengan jumlah wajib pajak nya. Pelayanan via DJP Online yang masih
lama dan juga 102eknik/jaringan/server yang masih down pada saat para
b) Data Sekunder
adalah proses menganalisis yang dilakukan terhadap data yang sudah ada
Pribadi Tahun 2020 – 2022, yang diperoleh merupakan data dari Kantor
102
Tabel I. 5
Pada Tahun 2020 jumlah pelaporan SPT masih dibawah jumlah WP wajib
Lapor SPT Tahunan yaitu dengan jumlah pelaporan wajib pajak sebesar
18.826 dari 24.136 wajib pajak dengan rasio kepatuhan pajak 78%.
dengan jumlah pelaporan wajib pajak sebesar 17.262 dari 19.366 wajib
pajak dengan rasio kepatuhan pajak sebesar 98,27%. Pada tahun 2022
103
kualitas pelayanan fiskus yang menyebabkan kurangnya kepatuhan wajib
Pertanyaan
pribadi?
No.
104
oleh wajib pajak. Dengan cara Upaya yang dilakukan
memperbesar jaringan/servernya
berdampak besar.
105
Menghimbau Wajib Pajak untuk
langsung di KPP.
Kesimpulan :
106
instansi-instansi tertentu untuk meningkatkan kesadaran dan
C. Pembahasan
Operasionalisasi konsep yang telah diuraikan pada Bab III dan untuk
sebagai berikut :
107
1) Keandalan ( Reliability )
yang optimal sesuai dengan visi dan misi yang menjadi tujuan
108
Berdasarkan uraian diatas penulis dapat menyimpulkan
2) Kepastian/Jaminan ( Assurance )
sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staff bebas dari bahaya,
109
melaporkan kewajiban perpajakan secara online melalui website
DJP Online.
DJP online.
110
untuk memberikan pemahaman kepada wajib pajak akan
4) Empati ( Empathy )
111
untuk dilakukan dengan adanya sistem pelaporan melalui
pegawai juga sangat diperhatikan baik untuk wajib pajak dan para
112
petugasnya berupa komputer yang disediakan. Tujuan kualitas
komputer, ATK, kursi, meja, AC dan sistem secara online. Hal ini
113
dan eksternal yang dapat mempengaruhi proses penyampaian
Hambatan Internal :
Hambatan Eksternal :
114
( Wawancara dengan Ibu Komalasari selaku Wajib Pajak )
hari.
akan dilakukan baik secara internal dan eksternal yang menjadi tolak
115
ukur sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan dan
Upaya Internal :
Upaya Eksternal :
116
kewajiban perpajakan dan alokasi dana yang digunakan dari
Online agar tidak mudah eror saat diakses dengan para wajib
117
diharapkan bisa dipertahankan atau lebih ditingkatkan lagi untuk
118
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
119
melalui online masih agak kurang jika dibandingkan offline,
B. Saran
120
2) Untuk mengurangi hambatan yang ada, KPP Pratama Jakarta
pelayanan pajak.
121
Daftar Pusaka
Buku :
Bandung: Alfabeta
122
Internet :
https://repository.stiami.ac.id/js/pdfjs/web/viewer.html?file=../../../repository
//BAB%20I%20-%20DIECKY.pdf
https://repository.stiami.ac.id/index.php?p=show_detail&id=4097&keyword
s=
https://www.pinhome.id/blog/pengertian-administrasi
publik/#Pengertian_Administrasi_Publik_Menurut_Para_Ahli
https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2022/08/04/rasio-kepatuhan-
pelaporan-spt-pajak-tercapai-84-pada-2021
https://www.slideshare.net/FairNurfachrizi/pelayanan-prima-djp
https://www.pajakku.com/read/6226e20ea9ea8709cb1895e7/Realisasi-
Kepatuhan-Pajak-2021-84-Persen-tapi-Target-2022-Hanya-80-Persen
https://eprints.uny.ac.id/16819/1/TA%20FEBRILYA%20SARI%20DEWI-
NIM%2011409134054.pdf
https://eprints.uny.ac.id/17821/1/TUGAS%20AKHIR.pdf
https://www.researchgate.net/publication/349904112_Analisis_Pemeriksa
an_dalam_Meningkatkan_Kepatuhan_Wajib_Pajak_Badan_di_Kantor_Pel
ayanan_Pajak_Pratama_Jakarta_Tanah_Abang_Satu_Tahun_2016-2018
http://eprints.kwikkiangie.ac.id/934/3/22160127%20-
%20Claudia%20Ade%20-%20bab%202.pdf
http://portaluqb.ac.id:808/167/4/BAB%20II.pdf
123
Peraturan Undang – undang :
124
PEDOMAN WAWANCARA
No Informan : 1
A. Jadwal Wawancara
B. Identifikasi Masalah
C. Pertanyaan Wawancara
1. Keandalan (Reliability)
Jakarta Senen?
yang ramah.”
125
kepatuhan wajib pajak orang pribadi? apakah sudah
optimal?
optimal.”
126
2. Kepastian/Jaminan (Assurance)
semacamnya.”
127
pribadi di KPP Pratama Jakarta Senen cukup
memadai?
yang berlaku.”
128
yang sudah diatur dalam UU KUP yang sekarang
4. Empati (Empathy)
Tahunan.”
secara mandiri.”
129
5. Bukti Fisik (Tangibles)
pajak ?
melaporkan pajaknya.”
130
6. Hambatan
pribadi?
7. Upaya
pribadi?
131
PEDOMAN WAWANCARA
No Informan : 2
A. Jadwal Wawancara
B. Identifikasi Masalah
C. Pertanyaan Wawancara
1. Keandalan (Reliability)
Jakarta Senen?
optimal?
132
“Sudah cukup optimal, dari segi keramahan, dari segi
2. Kepastian/Jaminan (Assurance)
133
memberikan pelayanan atau menjawab pertanyaan
memadai?
keadaan tersebut.”
134
b) Menurut bapak/ibu, Bagaimana Tindakan yang
4. Empati (Empathy)
135
“Wajib Pajak yang datang untuk melaporkan SPT
di KPP.”
pajak ?
pajak.”
6. Hambatan
136
Online, guna meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang
pribadi?
7. Upaya
pribadi?
137
PEDOMAN WAWANCARA
No Informan : 3
A. Jadwal Wawancara
B. Identifikasi Masalah
C. Pertanyaan Wawancara
1. Keandalan (Reliability)
Jakarta Senen?
pelaporan pajak.”
138
kepatuhan wajib pajak orang pribadi? apakah sudah
optimal?
pajak.”
tersebut.”
2. Kepastian/Jaminan (Assurance)
139
awal hingga akhir oleh fiskus untuk membantu
memadai?
cukup memadai.”
140
bagaimana tata cara pelaporan pajak sesuai dengan
penghasilan.”
4. Empati (Empathy)
141
mempermudah wajib pajak untuk melapor tetapi
142
b) Menurut bapak/ibu, Apakah fasilitas di KPP Pratama
pajak ?
memadai.”
6. Hambatan
pribadi?
pribadi.”
7. Upaya
143
Dalam upaya meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang
pribadi?
pajak.”
144
PEDOMAN WAWANCARA
No Informan : 4
A. Jadwal Wawancara
B. Identifikasi Masalah
C. Pertanyaan Wawancara
1. Keandalan (Reliability)
Jakarta Senen?
keluhan.”
optimal?
145
c) Menurut bapak/ibu, Hal apa yang membuat wajib pajak
pajak.”
2. Kepastian/Jaminan (Assurance)
146
c) Menurut bapak/ibu, Apakah jumlah SDM dalam
memadai?
“Dikenakan denda.”
147
4. Empati (Empathy)
yang ramah.”
148
b) Menurut bapak/ibu, Apakah fasilitas di KPP Pratama
pajak ?
6. Hambatan
pribadi?
7. Upaya
149
Dalam upaya meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang
pribadi?
KPP.”
150
PEDOMAN WAWANCARA
No Informan : 5
A. Jadwal Wawancara
B. Identifikasi Masalah
C. Pertanyaan Wawancara
1. Keandalan (Reliability)
Jakarta Senen?
plaporan pajak.”
optimal?
151
“Petugas cukup optimal dengan menjelaskan
pajaknya.”
2. Kepastian/Jaminan (Assurance)
152
“Ada SOP yang berlaku yang diterapkan di KPP,
memadai?
lama.”
153
3. Daya Tanggap (Responsiveness)
dari rekan kerja dan juga baca dari situs online pajak.”
4. Empati (Empathy)
154
b) Menurut bapak/ibu, Apakah pelayanan fiskus dalam
pajak ?
155
“Fasilitas cukup sesuai dengan kebutuhan wajib
pajak.”
6. Hambatan
pribadi?
7. Upaya
pribadi?
langsung.”
156
PEDOMAN WAWANCARA
No Informan : 6
A. Jadwal Wawancara
B. Identifikasi Masalah
C. Pertanyaan Wawancara
1. Keandalan (Reliability)
Jakarta Senen?
optimal?
157
c) Menurut bapak/ibu, Hal apa yang membuat wajib pajak
2. Kepastian/Jaminan (Assurance)
158
c) Menurut bapak/ibu, Apakah jumlah SDM dalam
memadai?
159
4. Empati (Empathy)
cukup jelas.”
160
b) Menurut bapak/ibu, Apakah fasilitas di KPP Pratama
pajak ?
fiskus.
kartu kredit.”
6. Hambatan
pribadi?
7. Upaya
161
Dalam upaya meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang
pribadi?
162
Lampiran Wawancara Informan
Informan 1
Ibu Usha Puanova
Informan 2
Ibu Siti Kholilah Maulida
163
Informan 3
Ibu Vina Ariany
Informan 4
Ibu Oktavianingsih
164
Informan 5
Ibu Komalasari
Informan 6
Bapak Tri Djoko Hardjono, SH, MM.
165
Lampiran Surat Izin KPP Pratama Jakarta Senen
166
Daftar Riwayat Hidup
167