SKRIPSI Baru RYAN SAPUTRA REG C NIM 18.11.019781
SKRIPSI Baru RYAN SAPUTRA REG C NIM 18.11.019781
SKRIPSI
Oleh :
RYAN SAPUTRA
NIM. 18.11.019781
i
EFEKTIVITAS DISIPLIN KERJA DALAM PENINGKATAN KINERJA
PEGAWAI PADA KANTOR DINAS PERTANIAN KABUPATEN
PULANG PISAU
SKRIPSI
Oleh :
RYAN SAPUTRA
18.11.019781
ii
HALAMAN PENGESAHAN
SKRIPSI
Oleh :
RYAN SAPUTRA
NIM. 18.11.019781
Komisi Pembimbing,
Dekan,
iii
IDENTITAS TIM PENGUJI SKRIPSI
Oleh :
RYAN SAPUTRA
NIM. 18.11.019781
Komisi Pembimbing,
Nama Nama
iv
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan dengan sebenar-benarnya bahwa
sepanjang pengetahuan saya, di dalam naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang
pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan
Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh
orang lain, kecuali yang dikutip dalam naskah ini dan disebutkan sumbur kutipan serta daftar
pustakanya.
Apabila ternyata dalam naskah Skripsi ini di kemudian hari dapat dibuktikan terdapat unsur-
unsur plagiasi, saya bersedia Skripsi ini digugurkan dan gelar akademik yang telah saya
peroleh (Sarjana) dibatalkan, serta diproses sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Mahasiswa
Materai 6000
RYAN SAPUTRA
NIM. 18.11.019781
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
karunia-nya maka penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi sederhana ini penulis
mempersembahkan sebagai tanda cinta, sayang serta hormat yang sangat besar kepada:
Terima kasih kepada Ayahanda Albert dan Ibunda Sayun M.Pd yang tercinta, yang
senantiasa memberika doa, cinta dan kasih sayang, terima kasih telah memberika segalanya
Terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen Pembimbing, yang senantiasa dengan
sabar serta tulus dan ikhlas membimbing saya dalam pembuatan serta penyelesaian skripsi
ini.
Terima kasih kepada Kaka ku Dede Kurniawan S.E yang selalu mendukung dan
Terima kasih kepada seluruh keluarga besar yang senantiasa mendoakan dan
Dan terima kasih kepada sahabat saya Agustinus, Roy Apriharyadi, Ricky, dan
Nurahman yang selalu memberikan dukungan serta doa untuk keberhasilan ini.
vi
RIWAYAT HIDUP
Nama Ryan saputra lahir pada tanggal 23 Oktober 1999 di Pulang pisau Kecematan
Kahayan Hilir, Kabupaten Pulang Pisau, Kalimantan Tengah, anak ketiga dari tiga
pada tahun 2012, kemudian menyelesaikan pendidikan tingkat Sekolah Menengah Pertama
di SMPN 1 Kahayan Hilir pada tahun 2015 dan menyelesaikan pendidikan tingkat Sekolah
Pada tahun 2018, penulis melanjutkan ke jenjang strata satu (S1) di Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Ilmu
Administrasi Negara.
vii
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulisan Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang dihasilkan atas dukungan, didikan
dan bantuan dari berbagai pihak dalam rangkaian studi program Sarjana pada Ilmu
Administrasi Negara, dan Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, UM
Palangka Raya.
Sehubungan dengan hal tersebut maka dalam kesempatan ini penulis haturkan
terima kasih dan semoga Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa, memberikan ganjaran yang
setimpal kepada:
UMPalangka Raya.
5) Bapak dan Ibu saya serta Keluarga saya yang senantiasa mendukung dan mendoakan
keberhasilan saya.
6) Kepada para Staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas
Muhammadiyah Palangkaraya.
Sebagai makhluk sosial yang lemah penulis tiada artinya tanpa bantuan
orang lain, oleh karenanya sekali lagi penulis haturkan terima kasih, semoga Allah
SWT membalas dengan limpahan Rahmat dan HidayahNya bagi kita semua.
Aamiin.
Ryan Saputra
ix
RINGKASAN
Ryan Saputra, 2022 Program Studi Ilmu Administras Negara Universitas
kerja dalam peningkatan kinerja pegawai pada Dinas Pertanian Kabupaten Pulang
Pisau. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang
digambarkan secara rinci lewat wawancara dengan para informan. Penelitian ini
menggunakan sumber data yaitu sumber data primer. Data tersebut dianalisis secara
deskriptif kualitatif yaitu dengan cara, data yang sudah diperoleh dari hasil observasi,
wawancara, dan dokumentasi diolah dengan baik menjadi perangkat informasi yang
kepada Pegawai dan Tenaga kerja Harian Lepas agar dapat Menghargai waktu. Dan
juga Penerapan suatu Aturan-aturan sudah berjalan maksimal dan tegas untuk
x
SUMMARY
Ryan saputra, 2022 State Administrative Sciences Study Program, University of
This study aims to determine how the effectiveness of work discipline in improving
method used in this research is qualitative which is described in detail through interviews
with informants. This study uses data sources, namely primary data sources. The data were
analyzed descriptively qualitatively, that is, the data that had been obtained from the results
The results of the study indicate that the level of quality of employee performance at
the Agricultural Service Office is quite effective. It can be seen from the indicators used
through in-depth interviews with informants, showing positive results although they cannot be
separated from several shortcomings. in order to value time. And also the application of a
rule has been running maximally and firmly to provide a deterrent effect for employees who
xi
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Skripsi
Kantor Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau” dapat di selesaikan dengan baik.
Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna oleh
karena keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis dapatkan. Oleh karena itu
Semoga penulisan Skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, untuk menambah
Ryan Saputra
xii
DAFTAR ISI
Contents
LEMBARAN PENGESAHAN...........................................................................................ii
IDENTITAS TIM PENGUJI SKRIPSI..............................................................................iv
PERNYATAAN ORISINALITAS......................................................................................v
HALAMAN PERSEMBAHAN.........................................................................................vi
RIWAYAT HIDUP............................................................................................................vii
UCAPAN TERIMA KASIH............................................................................................viii
RINGKASAN......................................................................................................................x
SUMMARY........................................................................................................................xi
KATA PENGANTAR.......................................................................................................xii
BAB I...................................................................................................................................2
PENDAHULUAN...............................................................................................................2
1.1 Latar Belakang Masalah................................................................................2
1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................6
1.3 Tujuan Penelitian............................................................................................6
1.4 Manfaat Penelitian..........................................................................................7
BAB II..................................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA......................................................................................................8
2.1 DISIPLIN KERJA............................................................................................8
2.1.1 Arti penting disiplin kerja...........................................................................10
2.1.1 Indikator dalam pendisiplinan..................................................................11
2.1.3 Bentuk-bentuk disiplin kerja.....................................................................12
2.1.4 Pembinaan disiplin Kerja Pegawai..........................................................13
2.2 FAKTOR - FAKTORYANG MEMPENGARUHI DISIPLIN KERJA
.PEGAWAI..................................................................................................1
5
2.2.1 TUJUAN DAN KEMAMPUAN..................................................................16
2.2.2 KEPEMIMPINAN.......................................................................................18
2.2.3 KOMPENSASI...........................................................................................20
B.Tujuan Pemberian Kompensasi....................................................................23
2.2.4 SANKSI HUKUM.....................................................................................25
2.2.5 PENGAWASAN........................................................................................27
2.2.6 PENELITIAN TERDAHULU....................................................................28
BAB III...............................................................................................................................30
METODE PENELITIAN..................................................................................................30
3.1 Metode Penelitian.........................................................................................30
3.2 Lokasi Penelitian...........................................................................................30
3.3 Populasi dan Sampel...................................................................................30
3.4 Jenis dan Sumber Data...............................................................................32
A. Jenis Data........................................................................................................32
B. Sumber Data...................................................................................................32
C. Teknik Pengumpulan Data............................................................................32
D. Analisis Kualitatif............................................................................................. 34
E. Reduksi Data................................................................................................... 34
a). Penyajian Data...........................................................................................................34
b). Penyimpulan Data.....................................................................................................34
BAB IV...............................................................................................................................35
HASIL DAN PEMBAHASAN..........................................................................................35
A. DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN..............................................................35
B.Struktur Organisasi..........................................................................................37
C.Hasil Penelitian..............................................................................................42
D. PEMBAHASAN..............................................................................................49
BAB V................................................................................................................................52
KESIMPULAN DAN SARAN.........................................................................................52
A.Kesimpulan.....................................................................................................52
B. Saran................................................................................................................53
LAMPIRAN.......................................................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................59
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
1
Sebaliknya apabila moril kerja atau semangat kerjamereka
rendah, maka mereka dapat menyesuaikan diri dengan kebiasaan-
kebiasaan yang tidak baik. Bahkan mungkin juga mereka tidak
bersikap sopan terhadap pimpinan. Pada umumnya mereka itu
menyetujui saja perintah- perintah, tetapi dengan perasaan yang
kurang senang.
Dengan demikian disiplin yang baik mencerminkan besarnya
rasa tanggung jawab seseorang terhadaptugas-tugas yang diberikan
kepadanya. Dengan disiplin kerja pegawai yang tinggi, akan
mampumencapai efektivitas kerja yang maksimal, baik itu disiplin
waktu, tata tertib atau peraturan yangtelah ditetapkan oleh organisasi.
Peraturan sangat diperlukan untuk memberikan bimbingan
danpenyuluhan bagi pegawai dalam menciptakan tata tertib yang baik
di perusahaan/instansi dimana dengan tata tertib yang baik, maka
semangat kerja, moril kerja, efisiensi dan efektifitas kerja pegawai
akan meningkat.
Tujuan dikeluarkannya Undang-Undang No. 32 tahun 2004
Tentang sistem pemerintahan daerah, adalah upaya pemerintah
membentuk Otonomi daerah dalam rangka memproleh pelayanan,
kesejahtraan masyarakat (social walfare) yang semakin baik,
pengembangan kehidupan berdemokrasi, keadilan (justice),
pemerataan (equality), dan pemeliharaan hubungan yang serasi
dengan pemerintah Pusat dan pemerintah Daerah yang merupakan
bagian utama dari tujuan Nasional dalam rangka keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia Sedarmayanti (2003).
Oleh karena itu, dalam konteks pelayanan publik, pemerintah
daerah tidak hanya semata-mata bisa melayani masyarakat, akan
tetapi pemerintah daerah mampu membuat pelayanan yang
disertaikemampuan, kreatifitas dan kedisiplinan dalam bekerja serta
kapasitas pengetahuan yang bisa diandalkan sehingga,
terselenggara birokrasi yang bersih, jujur, terbuka, partisipatif,
akuntabilitas, efisiensi danefektivitas.
112
Hal ini akan menjadi prinsip-prinsip dasar untuk penting
dimiliki oleh para Aparatur Negara Khususnya Pegawai Negri Sipil
(PNS), dalam melayani masyarakat agar terbentuk terciptanya
masyarakat yang kondusif, bebas dari penendasan dan ketimpangan.
Disiplin kerja dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang
tercipta dan bentuk melalui proses dari serangkaian perilaku yang
menunjukkan nilai-nilai ketaatan, kepatuhan, kesetiaan, keteraturan
dan ketertiban. Dalam hal ini sikap dan perilaku yang demikian
tercipta melalui proses binaan keluarga, pendidikan dan pengalaman
dari keteladaan dari lingkunganya. Kedisiplinan merupakan suatu
sikap mental yang dengan kesadaran dan keinsafan mematuhi
terhadap perintah atau larangan yang ada pada suatu hal karena
mengerti betul tentang pentingnya perintah dan larangan tersebut.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas kiranya jelas
bahwa kedisiplinan yaitu ketaatan terhadap aturan-aturan yang telah
menjadi konsekuensi seseorang, tanpa pemaksaan namun kepatuhan
dan kesadaran dari diri masing-masing individu, yang di dasari oleh
nilai-nilai moral dan hukum.
Perilaku tidak disiplin yang timbul merupakan cerminan dari
persepsi negatif pegawai terhadap kontrol yang dilakukan oleh
perilaku pimpinan. Sebaliknya perilaku disiplin seorang karyawan
yang timbul merupakan cerminan dari persepsi positif terhadap
kontrol atasan atau pimpinan.
Disiplin merupakan suatu proses yang negatif, yaitu suatu
yang memaksa tingkah laku karyawannya yang bermasalah. Sikap
seperti ini dapat menimbulkan perasaan ragu-ragu pada semua
orang yang terlibat. Proses disiplin ini dapat digunakan sebagai
sebuah kesempatan untuk membalik sebuah situasi yang bermasalah
menjadi suatu yang menguntungkan semua pihak dan untuk
mengubah perilaku serta bukan untuk menghukum karyawan yang
bermasalah.
123
Kenyataannya sebagian karyawan perilakunya sesuai dengan
harapan organisasi, dan sebagian lain yang perilakunya cukup
diterima, namun ada pula beberapa karyawan yang sering
menimbulkan masalah walaupun tidak semuanya itu.
Dalam lingkungan yang semakin kompetitif manajemen
perusahaan harus didukung untuk meningkatkan kinerjanya dengan
cara menyempurnakan sistem pengukuran kinerja tradisional karena
dalam sistem pengukuran tradisional yang menekankan pada
ukuran keuangan.
Menurut Amstrong dan Baron dalam wibowo (2007) kinerja
merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai hubungan kuat
dengan tujuan strategis organisasi, kepuasan konsumen, dan
memberikan kontribusi pada ekonomi.
Salah satu faktor yang mempengaruhi kinerja adalah dengan
menciptakan disiplin kerja yang baik dengan pemberian motivasi
yang tepat. Olehnya dibutuhkan sumber daya manusia yang
terampil dan proaktif untuk mendukung faktor tersebut.
13
4
Dinas Pertanian adalah Merupakan kantor Dinas Pertanian
daerah Kabupaten Pulang Pisau, provinsi Kalimantan Tengah. Dinas
Pertanian ini berfungsi untuk menyelenggarakan urusan kewenangan
dan tugas pembantuan bidang pertanian daerah Kabupaten Pulang
Pisau, Kalimantan Tengah.
Selain itu, Dinas pertanian juga memiliki beberapa tugas dan
fungsi lain seperti penyuluhan pertanian, merumuskan kebijakan
pertanian, memutus kebijakan bidang pangan, administrasi
ketatausahaan pertanian, pembinaan teknis pada pihak-pihak bidang
pertanian, memastikan ketersedian pupuk pertanian, hingga
penyaluran bantuan alat dan mesin pendukung pertanian. Selain itu,
dinas pertanian juga adalah penjamis kesejahteraan petani melalui
program memastikan memberikan asuransi usaha tani padi. Oleh
karenanya, terkait dengan fungsi dan tugasnya, dinas pertanian
memiliki wewenang untuk mengeluarkan surat izin pertanian, izin alih
fungsi, izin usaha pertanian, pembukaan lahan dan izin lainnya
terkait pertanian.
Berdasarkan observasi awal pada Dinas Pertanian Kabupaten
Pulang Pisau ditemukan berberapa masalah yang berhubungan
dengan disipiln kerja, masalah tersebut yakni masih kurangnya
kesadaran beberapa Tenaga Kerja Harian Lepas (Honorer) tentang
pentingnya disiplin kerja pegawai, ini di buktikan dengan adanya
pegawai honorer yang datang terlambat masuk kantor. Hal ini dilihat
dari Absen daftar hadir karyawan Tenaga Kerja Harian Lepas
(Honorer) Dinas Pertanian. Selain itu masih ada pegawai negeri sipil
yang datang hanya mengisi absen saja dan kembali pulang setelah
itu, meskipun masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan
diantaranya melaksanakan tugas yang menjadi tanggung jawabnya
sehingga dapat mempengaruhi kinerja karyawan dan berakibat pada
gagalnya pencapaian tujuan instansi.
Kinerja Pegawai dan Tenaga Kerja Harian Lepas pada kantor
Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau yakni sudah cukup baik
tetapi masih perlu ditingkatkan lagi pelaksanaan tugas dan
kompetensi kerja dari para
5
Pegawai. Kenyataan yang ada bahwa diantara para Pegawai
dan Honorer masih ada para pegawai yang sering menunggu
perintah dalam menjalankan tugas, Hal tersebut di atas tentunya
sangat merugikan pegawai itu sendiri dan instansi yang
bersangkutan. Semua itu karena kurangnya perhatian pegawai
terhadap tugas yang diberikan serta tanggung jawabnya sebagai
aparatur negara, sehingga pekerjaan yang harus di selesaikan hari
ini tidak bisa terselesaikan dan selalu di tunda-tunda.
6
pengetahuan bahwa adanya kedisiplinan Pegawai dapat
menciptakan suatu kinerja pegawai yang baik di dunia
Perkantoran.
1.4.2 Manfaat Praktis.
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan perbandingan,
masukan dan referensi bagi pihak instansi dalam meningkatkan
disiplin kerja Pegawai pada Kantor Dinas Pertanian Kabupaten
Pulang Pisau.
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
Kedisiplinan merupakan keinginan dan kesadaran untuk mentaati
peraturan organisasi dan norma sosial. Oleh karena itu disiplin merupakan
sarana penting untuk mencapai tujuan, maka pembinaan disiplin
merupakan bagian dari manajemen yang sangat penting. Manajemen apa
saja dalam pelaksanaannya memerlukan disiplin segenapanggota
organisasi. Disiplin dikatakan juga sebagai sarana untuk melatih dan
mendidik orang- orang terhadap peraturan-peraturan agar ada kepatuhan
dan supaya dapat berjalan dengan tertip dan teratur dalam organisasi.
Disiplin juga dikatakan sebagai alat berkomunikasi dengan para karyawan
agar karyawan mau berbuat seperti apa yang dianjurkan oleh atasan dan
sesuai dengan peraturan perusahaan yang telah ditetapkan.
Menegakkan suatu kedisiplinan penting bagi perusahaan, sebab
kedisiplinan berisikan peraturan-peraturan yang harus ditaati kary awan.
Dengan kedisiplinan diharapkan dapat membuat pekerjaan seefisien
mungkin. Disiplin kerja dapat dilihat sebagai sesuatu yang besar
manfaatnya, baik bagi kepentingan organisasi maupun bagi para
karyawan. Bagi organisasi adanya disiplin kerja akan menjamin
terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas, sehingga
diperoleh hasil yang optimal. Sedangkan bagi karyawan akan diperoleh
suasana kerja yang menyenangkan sehingga akan menambah semangat
kerja dalam melaksanakan pekerjaannya.
Dengan demikian, karyawan dapat melaksanakan tugasnya
dengan penuh kesadaran serta dapat mengembangkan tenaga dan
pikirannya semaksimal mungkin demi terwujudnya tujuan organisasi.
Pembagian disiplin ada 2 jenis Moekizat (2002) yaitu:
9
1. Self imposed discipline yaitu disiplin yang dipaksanakan diri sendiri.
Disiplin yang berasal dari diri sesorang yang ada pada
hakikatnya merupakan suatu tanggapan spontan terhadap pimpinan
yang cakap dan merupakan semacam dorongan pada dirinya sendiri
artinya suatu keinginan dan kemauan untuk mengerjakan apa yang
sesuai dengan keinginan kelompok.
10
Sutrisno (2009), Kedisiplinan dalam suatu organisasi dapat
ditegakkan bilamana sebagian besar peraturan- peraturannya
ditaati para anggota organisasi tersebut. Ada beberapa prilaku yang
mudah menimbulkan persoalan atau pelanggaran peraturandisiplin
antara lain yaitu: Gondokusumo (1998).
1. Ketetapan waktu
11
tersebut memiliki disiplin kerja yang baik.
mengenakan kartu tanda indentitas dan izin apabila tidak masuk kantor.
12
melaksanakan pekerjaannya. Dengan demikian, karyawan dapat
melaksanakan tugasnya dengan penuh kesadaran serta dapat
mengembangkan tenaga dan pikirannya semaksimal mungkin demi
terwujudnya tujuan organisasi.
13
15. Teladan Pemimpin
Teladan pemimpin sangat berperan dalam menentukan
disiplin kerja karyawan karena pimpinan dijadikan teladan dan
panutan oleh para bawahannya. Dan keteladanan pimpinan yang
baik maka disiplin kerja karyawan akan ikut baik.
17. Waskat
Wasket (pengawasan melekat) adalah tindakan nyata
yang paling efektif dalam mewujudkan disiplin kerja. Secara
efektif merangsang disiplin dan moral kerja karyawan, karena
karyawan dapat perhatian, bimbingan, petunjuk dan pengarahan
dari atasannya langsung. Dengan waskat ini pimpinan akan
dapat mengetahui secara langsung kedisiplinan karyawan
sehingga pimpinan dapat menilai kondisi setiap karyawan.
Selain mengawasi disiplin kerja karyawan, waskat juga mencari
sistem kerja yang efektif untuk mewujudkan tujuan organisasi
dan karyawan.
14
18. Ketegasan
Ketegasan pimpinan dalam melakukan tindakan akan
mempengaruhi disiplin kerja karyawan. Pimpinan harus berani
dan bertindak tegas untuk menghukum setiap karyawan yang
indisipliner sesuai dengan sanksi.
15
pekerjaannya tersebut.
2. Kepemimpinan
Kepemimpinan sangat memiliki peranan penting
dalam menentukan kedisiplinan kerja karyawan. Karena
pemimpintersebut akan menjadi contoh bagi para
bawahannya.
3. Kompensasi.
Kompensasi sangat berperan penting terhadap
kedisiplinan kerja karyawan, artinya semakin besar
kompensasi yang diberikan perusahaan atau instansi, maka
semakin baik disiplin kerja karyawan atau pegawai. Begitu
juga sebaliknya, karyawan atau pegawai akan sulit bekerja
dengan disiplin jika kebutuhan primer mereka tidak terpenuhi.
4. Sanksi hukum.
Sanksi hukum yang semakin berat akan membuat
karyawan takut untuk melakukan tindakan indisipliner, dan
ketaatan karyawan terhadap peraturan perusahaan akan
semakin baik.
5. Pengawasan.
Pengawasan adalah tindakan yang paling efektif
untuk mewujudkan kedisiplinan kerja karyawan tersebut.
2.2.1 TUJUAN DAN KEMAMPUAN
a. Pengertian Tujuan
16
Merupakan tingkatan di mana tujuan dihubungkan dengan
maksud, nilai dan rencana starategi dari organisasi secara
menyeluruh untuk dicapai.
2. Senior management level
Merupakan tingkatan di mana tujuan pada tingkat ini
mendefinisikan kontribusi yang diharapkan dari tingkat
manajemen senior untuk mencapai tujuan organisasi.
3. Business-unit, functional atau depertement level
Merupakan tingkat di man tujuan pada tingkat ini dihubungkan
dengan tujuan organisasi, target, dan proyek yang harus
diselesaikan oleh unit bisnis, fungsi atau depertemen.
Melihat bervariasinya tujuan, perlu dilakukan pengintegrasian
terhadap tujuan tersebut. Integrasi tujuan penting untuk mencapai
pengertian bersama tentang persyaratan kinerja di seluruh
organisasi sehingga memberikan peluang bagi setiap orang untuk
memberikan kontribusi yang tepat untuk mencapai tujuan tim,
depertemen, dan korporat serta menegakkan nilai-nilai utama.
17
Menurut Mangkunegara (2000), secara pisikologis,
kemampuan (ability) terdiri dari kemampuan potensi IQ dan
kemampuan reality pengetahuan dan skill (knowledge dan
skill), artinya karyawan yang memiliki IQ diatas rata-rata
dengan pendidikan yang memadai untuk jabatannya dan
terampil dalam mengerjakan pekerjaannya sehari-hari, maka
akan lebih mudah mencapai kinerja yang maksimal, Sehingga
karyawan perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai
dengan keahliannya.
2.2.2 KEPEMIMPINAN
A. Pengertian Kepemimpinan
Kepemimpinan atau leadership adalah kemampuan
seseorang untuk mempengaruhi orang-orang lain agar bekerjasama
sesuai dengan rencana demi tercapainya tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya. Dengan demikian kepemimpinan memegang
peranan yang sangat penting dalam manajemen, bahkan dapat
dinyatakan, kepemimpinan adalah inti dari managemen.
Kepemimpinan tersebut dapat diartikan sebagai kemampuan
mengarahkan pengikut-pengikutnya untuk bekerja bersama dengan
kepercayaan serta tekun mengerjakan tugas-tugas yang diberikan
oleh pimpinan mereka.
B. Teori kepemimpinan
Dalam Mulyadi dan Rivai (2009) dikemukakan beberapa teori
kepemimpinan, yaitu:
18
1. Teori Sifat
Teori ini memandang kepemimpinan sebagai suatu kombinasi
sifat-sifat yang tampak dari pemimpin. Asumsi dasar dari teori ini
adalah keberhasilan pemimpin disebabkan karena sifat atau
karakteristik, dan kemampuan yang luar biasa yang dimiliki
seorang pemimpin, dan oleh sebab itu seseorang dirasa layak
untuk memimpin. Adapun sifat atau karakteristik, dan
kemampuan yang luar biasa yang dimiliki seorang pemimpin,
antara lain:
2. Kepribadian.
Seorang pemimpin memiliki kepribadian yang menonjol yang
dapat dilihat dan dirasakan bawahannya, seperti:
a. Memiliki sifat percaya diri, dan rasa ingin tau yang besar.
b. Memiliki daya ingat yang kuat.
c. Sederhana, dan dapat berkomunikasi dengan baik kepada
semua pihak.
d. Mau mendengarkan masukan (ide), dan kritikan dari
bawahan.
e. Peka terhadap perubahan globalisasi, baik itu perubahan
lingkungan, teknologi, dan prosedur kerja.
19
f. Mampu beadaptasi dengan perubahan-perubahan
yangtimbul.
g. Berani dan tegas dalam melaksanakan tugas pokoknya, dan
dalam mengambil sikap, serta mengambil keputusan bagi
kepentingan organisasi dan pegawainya.
3. Karakteristik fisik.
Seorang pemimpin dikatakan layak menjadi pemimpin dengan
melihat karakteristik fisiknya, yaitu: usia, tinggi badan, berat
badan, dan penampilan.
4. Teori perilaku,
Dalam teori ini perilaku pemimpin merupakan sesuatu yang bisa
dipelajari. Jadi seseorang yang dilatih dengan kepemimpinan
yang akan meraih keefektifan dalam memimpin. Teori ini
memusatkan perhatiannya pada dua aspek perilaku
kepemimpinan, yaitu: fungsi kepemimpinan, dan gaya
kepemimpinan.
5. Teori situasional
Merupakan suatu pendekatan terhadap kepemimpinan yang
menyatakan bahwa pemimpin memahami perilakunya, sifat-sifat
bawahannya, dan situasi sebelum menggunakan suatu gaya
kepemimpinan tertentu. Pendekatan ataupun teori ini
mensyaratkan pemimpin untuk memiliki keterampilan diagnostik
dalam perilaku manusia.
2.2.3 KOMPENSASI
20
Kompensasi merupakan kontra prestasi terhadap penggunaan
tenaga atau jasa yang telah diberikan oleh tenaga kerja. Kompensasi
merupakan jumlah paket yang ditawarkan oleh organisasi kepada pekerja
sebagai imbalan atas penggunaan tenaga kerjanya. Wibowo (2008).
Kompensasi merupakan sesuatu yang diterima karyawan sebagai
pengganti kontribusi jasa mereka pada perusahaan. Pemberian
kompensasi merupakan salah satu pelaksana fungsi MSDM yang
berhubungan dengan semua jenis pemberian penghargaanindividual
sebagai pertukaran dalam melakukan tugas keorganisasian.
Proses kompensasi merupakan suatu jaringan yang kompel
dengan maksud untuk memberikan balas jasa kepada karyawan bagi
pelaksanaan pekerjaan dan untuk memotivasi mereka agar mencapai
tingkat prestasi kerja yang diinginkan.
Bagi manajemen, kompensasi karyawan mungkin merupakan
masalah yang membingungkan dan sulit. Walaupun pengupahan harus
mempunyai dasar yang logis dan dapat dipertahankan, hal ini banyak
menyangkut faktor-faktor emosional dan sudut pandang karyawan.
21
A. Jenis-Jenis Kompensasi
Kompensasi dapat diartikan sebagai pemberian imbalan atas
hasil kerja yang dilakukan dengan melihat prestasi kerja itu sendiri.
Prestasi kerja yang dilakukan dapat dinilai dan diukur melalui suatu
penilaian yang telah ditentukan secara objektif. Dalam hal ini
kompensasi dibedakan menjadi dua, yaitu:
a. Kompensasi yang bersipat langsung (direct compensation).
kompensasi tidak langsung merupakan kompensasi tambahan
yang diberikan berdasarkan kebijakan perusahaan terhadap
semua karyawan sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan
para karyawan. Contohnya, berupa fasilitas-fasilitas, seperti:
asuransi, tunjangan, uang pensiun, dan lain-lain. Rivai (2009)
b). Upah
22
c). Insentif
Insentif merupakan imbalan langsung yang
dibayarkan kepada karyawan karena kinerjanya melebihi
standar yang ditentukan. Insentif merupakan bentuk lain dari
upah langsung di luar upah dan gaji yang merupakan
kompensasi tetap, yang bisa disebut kompensasi yang
berdasrkan kinerja.
B. Tujuan Pemberian Kompensasi
Menurut Rivai tujuan pemberian upah atau gaji adalah
antaralain: Rivai (2009)
1. Ikatan kerja sama
Dengan pemberian upah dan gaji terjadilah ikatan
kerja sama formal antara pemilik/pengusaha dengan
karyawan. Karyawan harus mengerjakan tugas-tugasnya
dengan baik, sedangkan pemilik/pengusaha wajib
membayar upah dan gaji sesuai dengan apa yang telah
disepakati.
2. Kepuasan kerja
Dengan upah dan gaji, karyawan akan dapat
memenuhi kebutuhan-kebutuhan fisik, status sosial, dan
egoistiknya sehingga memperoleh kepuasan kerja dari
jabatannya.
3. Pengadaan efektif
Jika program upah dan gaji ditetapkan cukup
besar, pengadaan karyawan yang qualified untuk
perusahaan akan lebih mudah.
4. Motivasi
Jika upah dan gaji yang diberikan cukup besar,
maka manajer akan dengan mudah untuk memotivasi
karyawan tersebut.
23
5. Stabilitas karyawan
Dengan program upah dan gaji atas prinsip-prinsip
adil dan layak serta eksternal konsistensi yang komperatif
maka stabilitas karyawan akan lebih terjamin karena
trunover relatif kecil.
6. Disiplin
Dengan pemberian upah dan gaji yang cukup
besar maka disiplin karyawan akan semakin baik. Mereka
akan menyadari serta mentaati peraturan-peraturan yang
berlaku.
7. Pengaruh serikat buruh
Dengan program upah dan gaji yang baik maka
pengaruh serikat buruh dapat dihindarkan dan karyawan
akan konsentrasi padapekerjaannya.
8. Pengaruh asosiasi usaha sejenis/kadin
Dengan program upah dan gaji atas prinsip adil
dan layak serta ekternal konsistensi yang kompetitif maka
stabilitas karyawan lebih terjamin karena trunover relatif
kecil dan perpindahan keperusahaan sejenis dapat
dihindarkan.
9. Pengaruh pemerintah
Jika program upah dan gaji sesuai dengan undang-
undang peburuhan yang berlaku (seperti batas upah
minimum), maka intervensi pemerintah dapat dihindarkan.
24
yang diberikan secara layak dan adil terhadap para
karyawan sesuai dengan kontralisasi mereka atas jasa yang
diberikan untuk menunjukan aktivitas organisasi.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
kompensasi dapat membawa perilaku seseorang, ini juga
dapat memberikan dampak bagi prestasi kerja yang akan
ia berikan kepada perusahaan. Sebab jika seseorang
karyawan merasa kebutuhannya telah dapat terpenuhi
dengan penghasilannya.
Maka ia berusaha untuk meningkatkan kinerjanya
sebagai kewajibannya kepada perusahaan. Tujuan
manajemen kompensasi adalah untuk membantu
perusahaan mencapai tujuan keberhasilan perusahaan dan
menjamin terjadinya keadialan internal dan eksternal.
Keadilan eksternal menjamin bahwa pekerjaan-pekerjaan
dikompensasi secara adil dengan membandingakan
pekerjaan yang sama dipasar kerja. Misalnya, untuk
mempertahankan para karywan dan menjamin keadialan,
analisis upah dan gaji merekomendasikan pembayaran
jumlah yang sama utuk pekerjaan-pekerjaan yang sama.
Akan tetapi, perekrut pekerja mungkin akan menawarkan
upah yang tidak biasa, yaitu upah yang tinggi untuk menarik
calon pekerja yang kualified.
25
pimpinan organisasi.
26
dijatuhkan kepada pegawai atau karyawan yang jelas-jelas melanggar
peraturan disiplin. Saydam (2000)
2.2.5 PENGAWASAN
Pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh
kegiatan organiasi guna lebih menjamin bahwa semua pekerjaan yang
sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan
sebelumnya. Siagian (2004)
Seorang pengawas sudah menjadi tugasnya untuk dapat
mengusahakan pekerjaan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
dan melakukan kegiatan, pemeriksaan, pencocokan, serta pengendalian
berbagai tindakan sejenis dengan hal tersebut. Jadi pengawasan
tersebut bukan semata-mata untuk mencari dan menemukan kesalahan,
namun yang lebih penting lagi adalah tindakan korektif dan
pemecahannya.
1. Tindakan Pengawasan
Tindakan pengawasan pada dasarnaya dapat
digolongkan kedalam bentuk berikut : Manulang (1997)
a. Pengawasan dari dalam
c. Pengawasan preventif
Yaitu pengawasan yang dilakukan sebelum rencana dilaksanakan,
tujuanya untuk mencegah terjadinya kesalahan atau kekeliruan
27
dalam pengawasan terhadap penyusunan perencanaan.
d. Pengawasan represif
Yaitu pengawasan terhadap hasil yang dicapai guna menjamin
mutu atau kualitas kerja serta pencapaian target yang
dilaksanakan.
e. Proses Pengawasan
Proses pengawasan terdiri atas tiga bagian yaitu:
1. Menetapkan alat pengukur atau standar, berupa:
a. Standar fisik, yang termasuk kuantitas, kualitas, dan waktu
b. Standar biaya, termasuk biaya- biaya penghasilan dan
investasi.
2. Mengadakan penelitian (evaluasi) dengan cara:
a. Dengan laporan tertulis
b. Langsung mengunjungi bawahan untuk menanyakan hasil
pekerjaan atau bawahan dipanggil untuk memberikan laporan
lisan.
28
lebih besar terhadap kinerja dibanding dengan indikator lain.
Ony Noviantari (2018) melakukan penelitian yang berjudul disiplin
pegawai dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik di kantor camat
siantar kabupaten simalungun. Dari hasil penelitian menunjukan masih
belum baik hal ini diketahui dari hasil penelitian dilihat dari indikator yang
meliputi ketepatan waktu, kesetiaan atau patuh pada peraturan yang ada,
penggunaan perlengkapan atau peralatan kantor, kehadiran, masih
banyak pegawai yang terlambat datang, bangun kesiangan, mengurus
urusan keluarga sebelum bekerja, masih ada pegawai yang masih belum
memahami sepenuhnya mengenai tugas dan fungsi mereka, mengenai
absensi masih banyak pegawai yang melakukan kecurangan, seperti
menandatangani Kembali absensi yang diisi, karena tidak datang bekerja.
Muhammad Darwis (2008) melakukan penelitian yang berjudul
analisis faktor – faktor yang mempengaruhi kedisiplinan karyawan PT.
Riau GraimdoPekanbaru. Dari analisa diperoleh temuan bahwa faktor
kompensasi, pengawasan dan lingkungan kerja secara simultan
mempunyai pengaruh terhadap kedisiplinan kerja karyawan di PT. Riau
Graimdo Pekanbaru.
Ilmi Elviani (2006) melakukan penelitian yang berjudul analisis
faktor- faktor yang mempengaruhi disiplin kerja karyawan pada PT.
Janshan Perdana Utama Cabang Pekanbaru. Dari hasil analisa yang
telah, maka terbukti bahwavariable motivasi, variable pengembangan
karyawan, variable kepemimpinan, variable kesejahteraan dan variable
sanksi hukum secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap
disiplin kerja karyawan PT. Janshan PerdanaUtama Cabang Pekanbaru.
29
BAB III
METODE PENELITIAN
30
Menurut Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999 tentang
Pokok- Pokok Kepegawaian, jabatan struktural dan fungsional
termasuk pada jabatan karier. Kedua jabatan ini yang hanya dapat
diduduki Pegawai Negeri Sipil setelah memenuhi syarat yang
ditentukan.
31
3.4 Jenis dan Sumber Data
A. Jenis Data
Adapun jenis data yang digunakan oleh penulis dalam
penelitian ini adalah data kualitatif. Data kualitatif adalah data
yang diperoleh berupa keterangan atau informasi secara tertulis,
yang diberikan oleh Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau.
B. Sumber Data
Adapun sumber data yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah data Primer, yaitu data yang diperoleh
dengan mengadakan pengamatan serta wawancara langsung
dengan Pimpinan dan para pegawai yang ada relevansinya
dengan objek penulisan, serta diperoleh dari responder dengan
cara wawancara, observasi dan dokumentasi.
32
pedoman wawancara yang sudah dibuat. Pertanyaan
akan berkembang pada saat melakukan wawancara.
Peneliti mendapatkan informasi langsung dengan teknik
wawancara dari pimpinan, sekretaris, kasubbag umum
kepegawaian dan kasubbag keuagan.
b. Observasi
Menurut Sugiyono (2015) observasi merupakan
kegiatan pemuatan penelitian terhadap suatu objek.
Apabila dilihat pada proses pelaksanaan pengumpulan
data, observasi dibedakan menjadi partisipan dan non-
partisipan. Jenis observasi yang digunakan pada penelitian
ini adalah observasi non-partisipan. Dalam melakukan
observasi, peneliti memilih hal- hal yang diamati dan
mencatat hal- hal yang berkaitan dengan penelitian.
Observasi yang dilakukan pada penelitian ini adalah
pada proses efektifitas kedisiplinan kerja pegawai negeri
sipil dan tenaga kerja harian lepas. Dalam penelitian ini
untuk mengetahui seberapa disiplin kinerja pegawai dan
tenaga kerja harian lepas saat didalam kantor atau
ruangan kantor dengan mengamati kinerja pegawai.
c. Dokumentasi
Dokumentasi menurut Sugiyono (2015) adalah
suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan
informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan
angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan
yang dapat mendukung penelitian. Dokumentasi
digunakan untuk mengumpulkan data kemudian ditelah.
Dokumentasi yang digunakan dalam penelitian ini meliputi
absensi Pegawai, dan profil Dinas Pertanian.
33
D. Analisis Kualitatif
34
BAB IV
35
Misi
Adapun keterkaitan visi dan misi daerah kabupaten barru bisa dilihat
dan misi adalah Terwujudnya Masyarakat Pulang Pisau yang Damai, Maju,
36
Peningkatan Kualitas Sumber alam dan Lingkungan yang berkelanjutan.
37
Berdasarkan Pasal 1 Ayat 6 Undang-Undang Nomor 43 Tahun 1999
tentang Pokok-pokok Kepegawaian, pengangkatan dalam jabatan di lingkungan
birokrasi pemerintah dibagi menjadi dua jenis jabatan, yaitu jabatan struktural
dan jabatan fungsional. Kedua jabatan tersebut merupakan jabatan karier yang
hanya dapat diduduki PNS atau Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja
(PPPK) setelah memenuhi syarat yang ditentukan.
38
1. Jabatan fungsional umum
Pada jabatan fungsional umum, sistem penilaian kerjanya
menggunakan Daftar Penilaian Prestasi Pekerjaan (DP3).
39
Tingkat keahlian, bagi jabatan fungsional keahlian,
Tingkat keterampilan, bagi jabatan fungsional keterampilan.
Pelaksanaan tugas bersifat mandiri.
Jabatan fungsional tersebut diperlukan untuk melaksanakan tugas pokok
dan fungsi organisasi.
40
KEPALA DINAS
Ir. SLAMET UNTUNG RIYANTO
Pembina Utama Muda (IV/c)
NIP. 19630510 199303 1 011
SEKRETARIS
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL YUDADY, S.Hut
NIP. 19711008 200501 1 007
PONIMAN, S.PKP
SUB KOORDINATOR DAN
NIP. 19631025 198709 1 002 SUB BAGIAN KEUANGAN SUB BAGIAN UMUM DAN
KELOMPOK JABATAN
DAN ASET KEPEGAWAIAN
FUNGSIONAL
NURINDAH, SP, MM TRIHASANTO, A.Md SRI MURLIANI, A.Md
NIP. 19761001 201101 1 008 NIP. 19810624 200801 1 014 NIP. 19670604 200604 2 007
BIDANG PENYULUHAN
BIDANG PRASARANA DAN BIDANG TANAMAN PERTANIAN
BIDANG HORTIKULTURA BIDANG PERKEBUNAN BIDANG PETERNAKAN
SARANA PERTANIAN PANGAN
WIWIK
GODFRIDSON, SP, MM HARSON, S.Hut IRENHAD, S.Pi, MM TATA ALI SUMITRA, S.Hut IBRAHIM, S.Pt, MM
SETYONINGSIH,SP,MM
NIP. 19680217 199703 1 006 NIP. 19690418 200003 1 004 NIP. 19740523 200604 1 006 NIP. 19760717 199503 1 OO2 NIP. 19720817 200501 1 019 NIP. 19790710 200501 2 015
SUB KOORDINATOR
SUB KOORDINATOR DAN SUB KOORDINATOR DAN SUB KOORDINATOR DAN SUB KOORDINATOR DAN SUB KOORDINATOR DAN DAN KELOMPOK
KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN KELOMPOK JABATAN JABATAN
FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL FUNGSIONAL
UPT
Berdasarkan Peraturan Bupati Pulang Pisau nomor 54 tahun 2016 tentang
organisasi dinas Pertanian dipimpin oleh seorang Kepala dinas yang dibantu
C. Hasil Penelitian
kinerja pegawai pada kantor dinas pertanian Pulang Pisau dalam hal ini dapat
dilihat dari tiga aspek disiplin kerja Menurut Alfred R.Latanier (2002) yaitu :
jawab dan kedisiplinan dalam menaati aturan kantor.Teori tersebut diperkuat juga
Masuk kerja dan menaati ketentuan jam kerja merupakan salah satu
kewajiban bagi setiap pegawai untuk datang tepat waktu dan bersikap
2021 Tentang Disiplin Pegawai Negri Sipil Pada Pasal 4 ayat f yang menjelaskan
bahwa salah satu kewajiban Pegawai Negri Sipil yaitu “masuk kerja dan menaati
ketentuan jam kerja”,Artinya pegawai wajib datang dan pulang tepat waktu, serta
43
bukan karena dinas.Hasil wawancara peneliti dengan Kepala Dinas Pertanian
Dinas pertanian Kabupaten Pulang Pisau (tanggal 13 juni 2022), dalam hal
arahan yang baik dalam melakukan pekerjaan maupun sikap yang baik
dan bisa menghargai waktu ,misalnya seperti apel pagi saya selalu
Dan juga saya selalu melakukan komunikasi yang baik dengan para
Aturan-aturan yang sudah ditentukan di dinas Pertanian ini dan saya selalu
yang ada diharapkan kepada seluruh pegawai untuk tetap menjaga agar
sudah memberikan arahan yang baik terhadap bahawahan nya. kepala dinas
kantor pertanian Kabupaten Pulang Pisau Bapak Ir. Slamet untung Riyanto
44
selalu memberikan semangat dalam bekerja sehingga pegawai akan lebih teratur
selalu melakukan hal-hal yang positif sehingga dalam bekerja akan berjalan
dengan baik.
absensi karena gajih mereka dibawah standar UMR, seperti yang saya
jelaskan dari awal bahwa pelanggaran yang sering terjadi di sini sebatas
masuk kerja.”
45
Pendapat berbeda juga disampaikan oleh Bapak Paul Jhonson Togatorop
juni 2022) Terkait keterlambatan jam kerja Tenaga kerja harian lepas (Honorer)
Kami diberikan kelonggaran untuk absen pagi paling lambat jam 09.00 wib.
Jadi kebanyakan para honorer itu ada usaha nya, yang tidak bisa mereka
tinggalkan, jadi kami diberi keringanan untuk Absen di jam kerja pagi. dan
juga masalah absen kami memang kurang disiplin untuk jam kerja, tapi
(tanggal 13 juni 2022) salah satu pegawai Honorer Selaku Staf Keuangan dan
Pulang Pisau :
untuk membayar pajak, pergi ke kantor pajak untuk melapor pajak, pergi ke
kantor pos dan ke kantor sekda, karena kantor sekda berjarak jauh dengan
memaklumi. Ditambah lagi untuk lembur saat malam hari, yang menguras
tenaga karena kurang tidur, jadinya saya bangun kesiangan rata-rata pukul
09.00 wib. Dan untuk Honorer yang lain memang berbeda beda setiap
terlambat juga dan hanya mereka tau alasannya mereka datang terlambat
46
ke kantor. Terlebih lagi dengan gajih yang kecil dibawah UMK (Upah
mengharuskan honorer datang pagi pukul 07.00 wib yang sama dengan
Hal senada juga disampaikan Harry Pratomo (tanggal 13 juni 2022), salah
kami bukan hanya di kantor saja melainkan di lapangan. Baik itu mendata
Dinas Pertanian Kabupaten Pulang Pisau mengacu pada peraturan pusat yaitu
masuk jam 07.15 dan pulang jam 16.00. ketentuan jam kerja tersebut dibuat dan
ditujukan kepada pegawai agar patuh dalam menjalankan tugas dan tanggung
keterlambatan masuk jam kerja karena sesuatu hal, Untuk yang Tenaga Kerja
Harian (Honorer) lepas diberikan keringanan waktu sesuai ketentuan waktu yang
finger print yang merupakan alat untuk absensi sangat Efektif digunakan untuk
mengurangi indisipliner
47
TABEL
WAKTU JAM KERJA
PEGAWAI INSTANSI PERTANIAN KABUPATEN PULANG PISAU
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 Tentang Disiplin Pegawai Negri
Sipil Pada Pasal 13 ayat 12 “mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan”
artinya, tanggung jawab pegawai dapat dilihat dari bagaimana seorang pegawai
Dari hasil wawancara pegawai Bapak Yudadi, S.Hut selaku sekretaris Dinas
Pertanian Kabupaten Pulang Pisau (14 juni 2022) terkait apa saja pekerjaan
48
“Untuk kinerja mereka sangat bagus khususnya yang PNS nya
sangat terbantu dengan adanya Tenaga kerja harian lepas (Honorer) Karena
bidang, Oleh PNS Di Dinas ini sangat terbatas contohnya di ruangan umum
kasubag kepegawaian kan PNS di ruangan itu cuman ber 2 nah yang lain
nya di bantu dengan honorer salah satunya untuk absensi khusus. Untuk
untuk masalah surat masuk dan surat keluar Tenaga kerja harian lepas
tersebut. Jadi kalo mengenai masalah kinerja mereka. Kami disini sangat
terbantu dengan adanya Honorer masa kinerja mereka sangat bagus dan
Dari beberapa wawancara di atas Jadi tanggung jawab adalah hal yang
sangat penting dalam penerapan disiplin kerja, dimana pegawai PNS sangat
memiiliki kedisiplinan kerja yang tinggi dan memperoleh hasil kerja yang bagus.
49
3. Kedisiplinan dalam Mentaati Aturan Kantor
Taat terhadap aturan kantor ini dartikan bahwa pegawai harus mematuhi
peraturan yang telah ditetapkan, memakai seragam kantor sesuai dengan jadwal
yang telah ditentukan, dan meminta izin apabila tidak masuk kantor. Ketaatan
Tahun 2021 Tentang Disiplin Pegawai Negri Sipil Pada Pasal 3 ayat c yang
yang berwenang”. Artinya setiap pegawai wajib menaati segala peraturan yang
pegawai, kita sebagai pegawai harus tau apa kewajiban kita dan
pakaian PDH warna khaki, hari rabu menggunakan pakaian hitam putih,
Selain itu peneliti juga melakukan wawancara dengan Ibu Sri Murliani,
A.Md selaku Kasubag Umum dan Kepegawaian (14 juni 2022), mengenai hal
terhadap tunjangan.:
50
“Untuk pegawai negeri Khususnya PNS dan P3K itu ada
Pegawai Negeri Sipil dan P3K Akan diberikan sanksi berupa pemotongan
seperti Absensi maupun keterlambatan masuk jam kerja. Aturan tersebut sangat
Efektif digunakan sehingga pegawai bisa menaati Aturan yang sudah berlaku
kantor dinas ini sudah menerapkan Aturan mentri Keuangan Nomor 221 Tahun
2021 tentang hari dan jam kerja serta penegakan disiplin berkaitan dengan
D. PEMBAHASAN
tentang. Efektifitas disiplin kerja dalam peningkatan kinerja pegawai negeri sipil di
berpengaruh langsung terhadap kinerja pegawai dan citra bagi instansi terkait.
51
peraturan. Tidak terkecuali di Dinas pertanian kabupaten pulang pisau. yang
tujuan aparatur negara akan berjalan dengan baik. Dengan adanya penerapan
yang baik memungkinkan akan meningkatkan disiplin kerja pegawai negeri sipil.
Dan Efektifitas disiplin kerja pegawai sangat penting karena menjadi tolak ukur
seorang pegawai maka cita-cita pembangunan akan berjalan dengan baik dan
sempurna, dan sebalikya jika penerapan disiplin disalah gunakan tentunya sulit
mencapai pemerintah yang baik dan kondusif.terdapat tiga aspek Disiplin kerja
menurut Alfred R.Latanier (2002) antara lain :1) Kedisiplinan dalam ketetapan
pegawai hal ini bermaksud agar mereka bisa lebih disiplin dalam hal
menghargai waktu. dan untuk Tenaga kerja harian lepas (Honorer) diberikan
keringan waktu untuk datang terlambat dari batas waktu yang di tentukan
karena mengenai gajih mereka masih di bawah standar UMR yaitu hanya
52
Rp.1.500.000.per-bulan Jadi sebagian dari mereka mencari kerja luaran oleh
teori dari Alfred R.Latanier (2002),dari hasil temuan lapangan bahwa di dinas
dan tanggung jawab terhadap hasil kerja nya,dapat pula dikatakan memiliki
Pulang Pisau kualitas kinerja para pegawai sangat Efektif. dan untuk yang
tersebut akan diberikan Sanksi apa yang telah dilakukan nya Seperti yang
Kriteria Hukuman tidak disiplin Bagi yang tidak disiplin dengan Waktu, Agar
pegawai nya sadar terhadap aturan yang berlaku dalam lingkungan kantor
dinas Pertanian ini. karena adanya keyakinan bahwa dengan Peraturan itu
dapat menjadi lebih baik bagi ruang lingkup di kantor dinas Pertanian.
53
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
maka dapat disimpulkan bahwa Pegawai Negri sipil dan Tenaga kerja Harian
hal ini disebabkan karena faktor malas dan kurangnya kesadaran dalam
tugasnya masing-masing.
sangat baik dengan bantuan adanya Tenaga Kerja Harian Lepas (Honorer)
beberapa dari mereka terlambat masuk jam kantor akan tetapi mereka sudah
UMR.
B. Saran
54
1. Untuk lebih meningkatkan lagi efektivitas kinerja pegawai,maka hasil
dalam hal kenaikan gajih, agar para honorer dapat semangat untuk
55
LAMPIRAN
56
LAMPIRAN
57
Gambar 3 Penulis melakukan wawancara bersama Ibu Sri Murliani, A.Md selaku
Honorer di Dinas Kabupaten pulang Pisau dan para pegawai Tenaga Kerja
58
Gambar 5 penulis melakukan wawancara dengan Paul Jhonson
Togatoropselaku Honorer di bidang penyuluh pertanian
59
Gambar 7 penulis melakukan wawancara dengan Bapak Uneng selaku PNS
pengelola Teknologi OPT
60
DAFTAR PUSTAKA
Wibowo , 2007. Manajemen Kinerja Edisis ketiga .Penerbit PT. Raja Grafindo
Persada, Jakarta. Hal.7.
https://www.pengadaan.web.id/2019/08/jabatan-fungsional.html
61