USULAN PENELITIAN
Oleh
Agreda Loretta
164020045
Mengetahui,
Ruslina Lisda, S.E., M.Si., Ak., C.A Isye Siti Aisyah, SE., M.Si., Ak., C.A
i
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum wr.wb
SWT atas segala berkat, rahmat, taufik, serta hidayah-Nya yang tiada terkira
besarnya, sehingga saya dapat menyelesaikan laporan skripsi sebagai salah satu
Pandan)”.
Draf usulan penelitian ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat bagi
penulis guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Akuntansi
Dalam penelitian draf usulan penelitian ini, penulis juga tidak luput dari
pengetahuan. Maka dari itu penulis berharap adanya kritik dan saran yang
membangun dari berbagai pihak sebagai bahan masukan di masa yang akan
datang.
Pada kesempatan ini peneliti ingin berterima kasih kepada semua pihak
langsung dan tidak langsung. Ucapan terima kasih peneliti tujukan kepada
i
Bapak Agus wahyudi dan ibu Ida Istari selaku orang tua peneliti yang senantiasa
Peneliti juga mengucapakan terima kasih atas bimbingan, motivasi dan ilmu
1. Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp., Msi., M.kom., Selaku Rektor Universitas
Pasundan Bandung.
3. Dr. H. Juanim, SE., MSi., Selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan
5. Bapak Dikdik Kusdianaa, SE., MT. selaku Wakil Dekan III Fakultas
6. Ibu Isye Siti Aisyah, SE, MSI, AK., CA Selaku Ketua Program Studi
Pasundan Bandung.
ii
yang telah mendidik penulis selama penulis menuntut ilmu di Universitas
Pasundan.
10. Sahabat saya Furi Agustina Rahayu, Tata Anggara, Resti Fuji Lestari,
11. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah
Akhir kata peneliti menyadari bahwa dalam penelitian laporan skripsi ini
masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, peneliti memohon saran dan kritik
Agreda Loretta
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................3
Daftar Isi..................................................................................................................6
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................8
PENELITIAN........................................................................................................19
iv
2.1.1.3 Tipe Budaya Organisasi...................................................................23
v
2.1.4 Penelitian Terdahulu............................................................................54
Perusahaan..........................................................................................................61
vi
3.3.3 Teknik Sampling..................................................................................80
vii
viii
BAB I
PENDAHULUAN
dicapai dengan salah satu cara, yaitu meningkatkan kinerja perusahaan. Untuk
Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh
Keberhasilan Kinerja perusahaan dapat dilihat dari personil, tim, atau unit
agregasi atau akumulasi kinerja semua unit – unit organisasi, yang sama dengan
yang harus dicapai oleh setiap perusahaan dimanapun, karena kinerja merupakan
1
2
seberapa efisien dan efektif sebuah perusahaan atau seberapa baik perusahaan itu
Tanjung Pandan yaitu: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau
merogoh kocek hingga Rp 771,5 miliar pada tahun lalu. Dana tersebut merupakan
kompensasi dari tidak terpenuhinya tingkat mutu pelayanan (TMP) listrik kepada
masyarakat. Pada tahun 2019 pun berharap tim pemasaran dan pelayanan PLN
kompensasi yang harus dibayar BUMN itu lebih kecil. Apalagi pemerintah telah
menugaskan PLN untuk menyalurkan stimulus listrik pada tahun ini. Pemerintah
berharap BUMN itu bisa menjalankan penugasan dengan TMP yang baik.
pemerintah telah memberikan stimulus listrik dalam beberapa tahapan. Pada tahap
450 VA dan 900 VA subsidi selama tiga bulan, mulai April sampai Juni 2020.
https://katadata.co.id/febrinaiskana/berita/5f3bad5d0b25f/mutu-layanan-buruk-
pln-bayar-rp-771-5-miliar-ke-pelanggan-tahun-lalu
yang dilakukan oleh ICW menunjukkan bahwa PT PLN masih memiliki berbagai
Usaha Milik Negara (BUMN). Berdasarkan arahan dari PT PLN bukan untuk
energi, disrupsi teknologi, krisis energi, dan peluang energi terbarukan yang
pembangkit listrik milik PLN dan segala infrastrukturnya. Lalu nanti ada
aset-aset milik PLN, misalnya saja fiber optic untuk bisnis mobile. Sementara itu
PT PLN (Persero) berlaku sebagai holding yang fokus pada jaringan transmisi,
https://finance.detik.com/energi/d-5905223/erick-thohir-bentuk-subholding-bos-
pln-harus-berubah-jadi-lincah
4
pada kinerja perusahaan yaitu budaya masih lambat yang dikaitkan dengan
indikator budaya organisasi yaitu indikator orientasi hasil. Lazimnya budaya kerja
harus dapat bekerja dengan cepat dan produktif, Lazimnya budaya kerja
perusahaan setiap lapisan harus menyadari bahwa perubahan kearah yang lebih
kinerja perusahaan belum optimal dalam memenuhi tenaga listrik dan tingkat
informasi yang berkerja bersama dengan tujuan untuk mengubah informasi yang
tingkat pencapaian suatu perusahaan, baik buruknya kinerja dari sistem informasi
budaya organisasi sebagai kerangka kerja kognitif yang terdiri dari sikap-sikap,
nilai-nilai, norma perilaku dan harapan bersama yang dirasakan oleh anggota
organisasi. Kulitas sistem informasi akuntansi integrasi semua unsur dan sub
strategik yang telah ditetapkan melalui inisiatif strategik pilihan. Maka peneliti
penelitian ini agar dapat mencapai sasaran dalam penyusunannya maka yang
Pandan
TanjungPandan
a. Tujuan Umum
b. Tujuan Khusus
Tanjung Pandan.
Dari penelitian ini penulis berharap agar hasill penelitian ini dapat
a. Bagi Penulis
akuntansi baik secara teoritis maupun secara praktis. Selain itu dapat
b. Bagi Perusahaan
penelitian.
Pandan yang beralamat di Jl. A. Yani No.111, Perawas, Kec. Tj. Pandan,
dalam perusahaan, karena pada umumnya perusahaan itu merupakan suatu bentuk
organisasi, yaitu kerja sama antara beberapa orang yang membentuk kelompok
diartikan sebagai nilai-nilai, simbol yang mengerti dan dipatuhi bersama, yang
dimiliki suatu organisasi sehingga anggota organisasi merasa satu keluarga dan
menciptakan suatu kondisi yang berbeda dengan organisasi lain. Beberapa definisi
nilai dan kepercayaan yang dianut bersama oleh anggota organisasi yang
10
11
terdiri atas struktur, kebijakan dan budaya perusahaan, semuanya bisa tidak
“Budaya organisasi adalah kerangka kerja kognitif yang terdiri dari sikap-
sikap, nilai-nilai, norma perilaku dan harapan bersama yang dirasakan oleh
anggota organisasi.”
organisasi menjadi lebih baik, serta dapat memberikan stabilitas sistem sosial
organisasi yang mungkin ada direalitas, tipe budaya organisasi dapat diturunkan
dari tipe organisasi misalnya dengan membagi tipe organisasi dengan membuat
tabulasi silang antara jenis kekuasaan dengan jenis keterlibatan individu di dalam
organisasi.
pada tugas dan proyek dengan cara yang akan membantu mereka dalam
dengan orang lain dengan cara yang tidak menantang keamanan mereka
sendiri.
implisit, dan dianggap biasa saja. Setiap perusahaan memiliki tipe budaya
1. ”Artifak (artifact)
1. Artifak (artifact)
seperti. Tingkat atau level budaya ini dapat terlihat setiap penentuan
manusia.
a. “Inovasi,
b. Rinci,
c. Orientasi hasil,
d. Orientasi SDM,
e. Orientasi tim,
f. Kompetitif, dan
g. Stabilitas.”
16
a. “Inovasi
Budaya mendorong orang untuk berpikir menyelesaikan masalah dan
menghadirkan model kerja yang lebih baik. Salah satu sisi positif
budaya adalah pembangunan pola pikir maju, cara berpikir adaptif
dengan perubahan. Secara teknis, budaya mempengaruhi sudut pandang
atau persepsi, yang pada gilirannya mendorong pegawai untuk dapat
bekerja lebih spesifik/ ahli, sehingga secara sadar menuntut diri untuk
dapat melakukan pekerjaan lebih baik dengan melahirkan ide-ide dan
gagasan.
b. Rinci
Budaya mengatur hal-hal detail. Artinya, budaya berbicara seluruh
aktivitas perusahaan, mulai dari hal-hal besar sampai dengan yang
terkecil. Hal ini menunjukkan, bahwa budaya mengajarkan tentang
kepribadian yang teliti dan telaten, bahkan pada hal-hal kecil sekalipun
tidak boleh diabaikan. Utaminingsih (2014) menjelaskan, budaya
organisasi tidak hanya mengatur perilaku kerja utama, lebih dari pada
itu menuntut kepekaan dan kewaspadaan lebih, sehingga segala hal
kemungkinan diperhitungkan.
c. Orientasi hasil
Budaya kerja menumbuhkan jiwa atau semangat berkinerja. Artinya,
budaya dihadirkan sebagai salah satu cara manajemen untuk
mengarahkan para pegawai untuk produktif dalam bekerja. Melalui
penanaman nilai-nilai, maka diharapkan tumbuh komitmen diri untuk
selalu totalitas di dalam bekerja. Tumbuh sikap loyal, sikap yang
mementingkan kepentingan perusahaan.
d. Orientasi SDM
Budaya memperhatikan keadaan tenaga kerja dan mengakomodir
kepentingannya. Sejatinya, nilai-nilai budaya merupakan strategi
perusahaan di dalam mencapai tujuan melalui pendekatan humanis.
Artinya, perusahaan menyadari, bahwa pegawai merupakan manusia,
17
e. Orientasi tim
Budaya mendorong terbangunnya hubungan industrial yang baik, tidak
hanya antar personal, melainkan antar divisi atau bagian. Dalam setiap
nilai-nilai budaya memiliki muatan tentang kepekaan, perasaan, dan
kepedulian. Sehingga, dalam melaksanakan tugas tidak hanya
melibatkan kompetensi, namun juga menggunakan unsur emosional,
dengan demikian hasil pekerjaan tidak hanya sesuai dengan standar,
akan tetapi terpuaskannya pihak- pihak. Terciptanya suasana kerja yang
baik, tentu akan meningkatkan rasa kekeluargaan di antara pegawai,
tidak memandang departemen mana atau divisi mana. Al-hasil,
terbangun lingkungan kerja yang nyaman dan menyenangkan.
f. Kompetitif
Budaya kerja membantu terbentuknya lingkungan kerja produktif dan
berkinerja. Nilai-nilai budaya menjaga para pegawai untuk bekerja pada
jalurnya, yakni selalu melihat aturan/ kebijakan/ prosedur/ dan
sebagainya dalam menjalankan tugas dengan memaksimalkan potensi
diri, sehingga terbangun suasana kerja yang sehat, di mana para
pegawai secara sadar berlomba-lomba untuk memberikan
hasil yang terbaik.
g. Stabilitas
Budaya kerja menjaga hak, kewajiban, dan kedudukan setiap orang di
dalam organisasi.
peranan penting dalam kehidupan manusia. Begitu pula dengan organisasi akan
hampir semua bidang kegiatan dalam organisasi tidak terlepas dari dukungan
informasi yang menunjang kelancaran setiap program yang telah ditetapkan dalam
organisasi.
akuntansi adalah:
sebagai berikut:
yang melibatkan sumberdaya seperti manusia dan peralatan yang saling bekerja
sama untuk mengelola data ekonomi kedalam bentuk informasi keuangan yang
memiliki tujuan utama untuk mengelola data keuangan berbagai sumber menjadi
suatu sitem informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh para pemakai dan para
pengambil keputusan.
sistem informasi akuntansi secara umum adalah untuk mengolah data transaksi
dipercaya sesuai dengan tujuan sistem informasi akuntasi maka tidak lepas dari
berikut:
2. Alat,
3. Metode,
4. Pencatatan, dan
5. Pelaporan”
2. Alat
perusahaan.
3. Metode
suatu perusahaan.
4. Pencatatan
5. Pelaporan
perusahaan.
Komponen SIA terdiri atas beberapa unsure penting, yaitu pelaku (orang)
yang bertindak sebagai operator system atau orang yang mengendalikan dan
sebagai berikut :
24
lokasinya, seperti :
dekstop/notebook)
batch maupun secara online agar bisa menjadikan infomasi yang baik
25
rubah maka harus disediakan suatu fasilitas untuk mencari data dan
dan disimpan untuk diproses sehingga salah satu fungsi penting dari
dapat dihasilkan.
Pengertian kualitas dapat berbeda arti bagi setiap orang, kualitas banyak
sebagai berikut:
“Kualitas sistem informasi akuntansi adalah integrasi semua unsur dan sub
unsur yang terkait dalam membentuk sistem informasi akuntansi untuk
menghasilkan informasi yang berkualitas. Unsur-unsur yang terintegrasi
tersebut disebut juga sebagai komponen sistem informasi akuntansi yang
terdiri dari hardware, software, brainware, procedure, database dan
jaringan komunikasi. Jaringan telekomunikasi yang efisien, mudah diakses
dan berkualitas, atau integrasi dari sub-sub sistem yang saling
berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk
mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi
informasi keuangan yang berguna bagi pengambil keputusan oleh
manajemen.”
27
Informasi Akuntansi
dilihat dari berbagai perspektif. Dari perspektif teknis, dapat fokus pada efisiensi
system dan pengolahan. Dari sudut pandang bisnis, dapat fokus pada peningkatan
profitabilitas. Dari sudut pandang pengguna, dapat fokus pada hal peningkatan
kedefinisi
1. “Kegunaan (Usefulness)
2. Ekonomis (Economy)
3. Keandalan (Reliability)
4. Ketersediaan (availability)
5. Pelayanan (customer service)
6. Kapasitas (Capacity)
7. Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)
8. Fleksibel (Flexibility)
9. Traktabiliitas (Tractability)
10. Kemampuan Audit (Auditability)
11. Keamanan (Security)”
29
1. Kegunaan (Usefulness)
make decisions)
2. Ekonomis (Economy)
3. Keandalan (Reliability)
Sistem harus memproses data secara akurat dan lengkap (system should
4. Ketersediaan (Availability)
pelayanan yang efisien terhadap pengguna. (An information system that makes
6. Kapasitas (Capacity)
30
Kapasitas sistem harus cukup untuk menangani periode operasi puncak dan
8. Fleksibel (Flexibility)
9. Traktabiliitas (Tractability)
Auditability dibangun kedalam sistem dari awal. (Auditability is built into the
diberi akses ke atau diizinkan untuk mengubah data sistem. (Only authorized
Kinerja dapat diartikan sebagai hasil kerja yang dapat dicapai oleh
seseorang pegawai dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi yang dibebankan
kepadanya, sementara mereka mengharapkan umpan balik atas hasil kerja yang
diketahui bahwa kinerja organisasi adalah tingkat keberhasilan dari aktivitas yang
tujuan, ukuran, dan penilaian. Penentuan tujuan dari setiap unit organisasi
merupakan strategi untuk meningkatkan kinerja. Tujuan ini akan memberi arah
Joel G. Siegel dan Joe K. Shim dalam Irham Fahmi (2012:71) menyatakan
Pengukuran kinerja tersebut ada yang bersifat umum dan ada pula yang bersifat
sistem pengukuran kinerja terintegrasi yang berhasil dibuat oleh para akademisi
sudah baik dari segi keuangan maupun non keuangan. Hal ini dikarenakan
informasi yang diperoleh dalam proses penilaian kinerja sangat bergantung pada
keberhasilan perusahaan dan juga dapat digunakan sebagai dasar untuk menyusun
utama.
supllier, investor, regulator dan komunitas yang ada pada suatu organisasi.
organisasi telah baik dan pada akhirnya organisasi dapat mencapai tujuan
stakeholder, yaitu:
a. Investor (stakeholder)
b. Pelanggan (customer)
c. Karyawan (employees)
37
d. Penyalur (supllier)
faktur/invoices dll). Pengurangan biaya untuk hal ini perlu secara hati-
f. Masyarakat (communities)
Ada baiknya pihak manajemen harus memastikan bahwa aspek ini harus
2. Strategi (Strategy)
satisfaction.
dapat dijadikan sebagai acuan sudah sejauh mana tujuan organisasi telah
tercapai, sehingga pihak manajemen dapat mengambil langkah cepat dan tepat
terkait
kompetitor.
apa yang diinginkan dan dicari oleh pembeli. Strategi fungsional di area
3. Proses (processes)
dengan strategi tersebut. Proses harus dijalankan berdasarkan arah yang telah
dilakukan, yaitu:
41
service)
demand)
keputusan tentang proyek mana yang harus didanai dan dijalankan dengan
c. Melihat peluang pasar untuk produk dan jasa baru (fulfil demand)
Dalam melihat peluang pasar untuk suatu produk atau jasa baru, atau yang
belum ada dipasaran, selain cerdik kita juga harus cermat. Ide inovasi
harus dapat diperoleh melalui berbagai cara dan dari banyak sumber.
42
pengembangan.
d. Merancang dan mengembangkan produk dan jasa baru (plan and manage
enterprise)
4. Kemampuan (capability)
proses dan kapabilitas tersebut. Dalam hal ini terdapat aspek-aspek yang
Sumber daya insani merupakan sumber daya yang paling penting untuk
pemberdayaan pegawai.
b. Teknologi (technology)
Usia dan kondisi teknologi yang diterapkan merupakan salah satu penentu
menentukan apa saja yang harus diukur yang merupakan tujuan terakhir
Dari beberapa metode yang telah diuraikan di atas dalam penelitian ini
kontribusi skateholder.
45
pokok perhatian
dari sistem
pengendalian
manajemen. Hal
tersebut juga
didukung oleh
penelitian dari
Kokiroba (2021)
yang menunjukkan
bahwa budaya
organisasi
berengaruh positif
dan signifikan
terhadap kinerja
karyawan
7 Popon Rabia Adawia1, Pengaruh Sistem Berdasarkan data
Ayuazizah (2021) Informasi Akuntansi yang dikumpulkan
Terhadap Kinerja cenderung dapat
Keuangan diketahui bahwa
kinerja keuangan
perusahaan atau
profitabilitas setiap
tahunnya
mengalami
penurunan.yang
berarti kemampuan
perusahaan dalam
menghasilkan laba
masih tergolong
rendah;
8 Dominicus Leonard Prabowo Pengaruh Kualitas Hasil penelitian
(2020) Sisteminformasi menunjuk
Akuntansi Terhadap kanbahwa kualitas
Kinerja Individu sistem informasi
Dengan Kepuasan akuntansi
Pengguna Sebagai mempunyai
Variabel Intervening hubungan terhadap
(Studi Kasus Pada kepuasan pengguna.
Universitas Ciputra Artinya kepuasan
Surabaya) pengguna
ditunjukkan olehter
penuhinya
kebutuhannya dan
kemudahan dalam
mengoperasikan
sistem informasi.
49
“Budaya yang kuat dan positif sangat berpengaruh terhadap perilaku dan
Hasil penelitian I Gede Iswara Yudhasena dan IG. A. M. Asri Dwija Putri
hasil penelitian Gulali Donald Indiya, Dr. Johnmark Obura, Dr. J.K Mise (2018),
menunjukkan bahwa ada hubungan positif yang kuat dan signifikan antara budaya
Perusahaan
kinerja organisasi:
Gambar 2.1
Kerangka Pemikiran
55
2.3 Hipotesis
berikut :
pertanyaan.”
perusahaan
H3: Terdapat pengaruh budaya organisasi, dan kualitas sistem informasi akuntansi
kegunaan tertentu.”
pada Kantor Perusahaan Listrik Negara (PLN) Kota Tanjung Pandan. Untuk
memperoleh data yang berhubungan dengan penelitian ini. Data yang diperoleh
akan dianalisis menggunakan uji statistik agar ditemukan fakta dari masing-
56
57
masing variabel yang diteliti serta diketahui pengaruhnya antara variabel bebas
Objek penelitian adalah objek yang diteliti dan dianalisis. Objek penelitian
ini adalah pengaruh budaya organisasi, dan kualitas sistem informasi akuntansi
menggambarkan fakta yang terjadi pada variabel yang diteliti yaitu self
sebagai berikut:
dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang
dengan kehidupan.”
perusahaan”, baik secara parsial maupun simultan. Untuk mengetahui hal tersebut
dilakukan uji hipotesis yaitu dengan uji t (parsial) dan uji F (simultan).
sedang diteliti. Dalam hal ini sesuai dengan judul skripsi yang penulis kemukakan
“Segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti
Kompentensi Auditor, dan Etika Profesi terhadap Kinerja Auditor”, maka penulis
variable)
Maka dalam penelitian ini ada tiga variabel independen yang diteliti
diantaranya :
“Budaya organisasi adalah kerangka kerja kognitif yang terdiri dari sikap-
sikap, nilai-nilai, norma perilaku dan harapan bersama yang dirasakan oleh
anggota organisasi.”
organisasi, yaitu
5) Orientasi tim,
6) Keagresifan,
7) Kemantapan.”
b. Kualitas Sistem Informasi Skuntansi (X2)
“Kualitas sistem informasi akuntansi adalah integrasi semua unsur dan sub unsur
yang terkait dalam membentuk sistem informasi akuntansi untuk menghasilkan
informasi yang berkualitas. Unsur-unsur yang terintegrasi tersebut disebut juga
sebagai komponen sistem informasi akuntansi yang terdiri dari hardware,
software, brainware, procedure, database dan jaringan komunikasi. Jaringan
telekomunikasi yang efisien, mudah diakses dan berkualitas, atau integrasi dari
sub-sub sistem yang saling berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara
harmonis untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan
menjadi informasi keuangan yang berguna bagi pengambil keputusan oleh
manajemen.”
1. “Kegunaan (Usefulness)
2. Ekonomis (Economy)
3. Keandalan (Reliability)
4. Ketersediaan (availability)
5. Pelayanan (customer service)
6. Kapasitas (Capacity)
7. Kemudahan Penggunaan (Ease of Use)
8. Fleksibel (Flexibility)
9. Traktabiliitas (Tractability)
10. Kemampuan Audit (Auditability)
11. Keamanan (Security)”
62
Maka dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah Kinerja
Auditor (Y).
penelitian ke dalam konsep dimensi dan indikator yang akan menjadi bahan
penyusunan instrumen kuesioner. Sesuai dengan judul skripsi yang dipilih yaitu,
63
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Independen
Budaya Organisasi (X1)
Varibael Dimensi Indikator Skala No
Budaya 1. Inovasi, a. Menyelesaikan Ordinal 1-3
Organisai (X1) masalah,
b. Pembangunan pola
pikir maju,
c. Pembangunan pola
pikir maju
2. Rinci a. Kepribadian yang Ordinal 4-5
teliti dan telaten,
b. Kepekaan dan
kewaspadaan lebih.
3. Orientasi a. Produktif dalam Ordinal 6-9
hasil bekerja,
b. Totalitas di dalam
bekerja,
c. Sikap loyal, dan
d. Sikap yang
mementingkan
kepentingan
perusahaan
4. Orientasi a. Penanaman nilai- Ordinal 10-12
SDM nilai,
b. Penanaman norma,
dan
c. Penanaman Etika
64
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel Independen
Kualitas Sistem Informasi Akuntansi (X2)
Varibael Dimensi Indikator Skala No
Kualitas Sistem 1.Kegunaan Menghasilkan output Ordinal 1-2
Informasi informasi
Akuntansi (X2)
2.Ekonomis Manfaat sistem Ordinal 3-4
diharapkan harus
melebihi biaya
Tabel 3.3
Operasionalisasi Variabel independen
Kinerja Perusahaan (y)
Varibael Dimensi Indikator Skala No
Kinerja Kepuasan a. Mempertahankan Ordinal 1-6
Perusahaan (Y) Stakeholder pelanggan,
(Stakeholders b. Mempertahankan
Satisfaction) karyawan,
c. Supllier yang
memenuhi kebutuhan
perusahaan,
d. Peraturan pemerintah,
dan
e. Masyarakat
Strategi a. Strategi Korporasi Ordinal 7-13
(Strategy) (coporate strategy),
b. Strategi Bisnis
(business strategy),
c. Strategi Fungsional
(functional strategy),
66
Wibowo (2015:15)
ordinal, skala interval dan skala rasio dari skala pengukuran itu akan diperoleh
maupun variabel terikat akan diukur oleh suatu instrumen penelitian dalam bentuk
menjelaskan bahwa:
67
Dari setiap jawaban akan diberi skor, dimana hasil skor akan
perusahaan).
3.3.1 Populasi
ditarik kesimpulannya.”
terhadap Kinerja perusahaan. Unit analisis dalam penelitian ini adalah PT PLN
Tabel 3.5
Team Populasi penelitian
Jumlah 66
sampel ini harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel yang
N
n=
1+ N ( e)2
Keterangan :
n = ukuran sampel
N = jumlah populasi
dalam setiap penelitian tidak mungkin hasilnya sempurna 100%, makin besar
69
tingkat kesalahan maka semakin sedikit ukuran sampel. Jumlah populasi sebagai
berikut:
peneliti :
Tabel 3.6
Perhitungan Sampel Penelitian
Jumlah Jumlah
No. Divisi Populasi Perhitungan Sampel
15
x 57=¿ 12,95
1 Bagian Akuntansi 15 66 13
Bagian Sistem dan Teknologi 24
x 57=¿ 20.72
2 Informasi 24 66 21
27
x 57=¿ 23.31
3 Bagian SDM 27 66 23
Jumlah 66 Sampel 57
daerah).”
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi ini
(2017:82).
Sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah data primer.
Pengumpulan data primer dalam penlitian ini dengan cara menyebarkan kuesioner
(Sugiyono, 2017:137).
adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memperoleh data primer yaitu data
yang diteliti.
1. Analisis Deskriptif
2. Analisis Verifikatif
a. kinerja perusahaan.
72
Dalam menentukan analisis data, diperlukan data yang akurat dan dapat
kuesioner, dimana yang diteliti adalah sampel yang telah ditentukan sebelumnya.
masing nilai berbeda, tiap jawaban akan diberi skor, dimana hasil skor
sampai dengan 5.
dibagi dalam jumlah responden. Rumus rata-rata (mean) yang dikutip oleh
me=
∑ Xi me= ∑ Yi
n n
Dimana:
Me = Mean(Rata-rata)
Σ = Sigma (jumlah)
Xi = Nilai X ke i sampai ke n
Yi = Nilai Y ke i sampai ke n
N = Jumlah individu
didasarkan atas nilai rata-rata dari kelompok tersebut. Rata-rata ini didapat dengan
dan nilai tertinggi dari hasil kuesioner. Nilai terendah dan nilai tertinggi itu
rentang interval yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dibagi jumlah
74
kriteria. Berdasarkan nilai tertinggi dan terendah tersebut, maka dapat ditentukan
rentang interval yaitu nilai tertinggi dikurangi nilai terendah dibagi jumlah
4. Pilih ujung bawah kelas interval pertama. Untuk ini bisa diambil sama
dengan data terkecil atau nilai data yang lebih kecil dari data terkecil
tetapi selisihnya harus kurang dari panjang kelas yang telah ditentukan.
100−20
=15
5
75
Maka, kriteria untuk nilai variabel budaya organisasi (X1) adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.7
Kriteria Budaya Organisasi
Rentang Nilai Kriteria
20 – 36 Sangat lemah
36 – 52 lemah
52 – 68 Cukup kuat
68 – 84 kuat
84 – 100 Sangat kuat
95−19
=15,2
5
Maka, kriteria untuk nilai variabel kualitas sistem informasi akuntansi (X2)
Tabel 3.8
Kriteria Kualitas Sistem Informasi Akuntansi
Rentang Nilai Kriteria
19 – 34,2 Sangat Tidak Berkualitas
34,2 – 49,3 Tidak Berkualitas
76
125−25
=20
5
Maka, kriteria untuk nilai variabel kinerja perusahaan (Y) adalah sebagai
berikut:
Tabel 3.9
Kriteria Kinerja Perusahaan
Rentang Nilai Kriteria
25 – 45 Sangat Tidak Baik
45 – 65 Tidak Baik
65 – 85 Baik
85 – 105 Baik
105 – 125 Sangat Baik
sudah valid dan reliabel (reliable), yang artinya alat ukur untuk mendapatkan data
terjadi pada objek penelitian dengan data yang dapat dilaporkan oleh peneliti.
Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data
(mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk
mengkorelasikan skor tiap butir dengan skor total yang merupakan jumlah tiap
r =n ∑ XY −¿ ¿ ¿
Keterangan:
n : Banyaknya sampel
yang terkandung dalam konesp reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu
alphayang penulis kutip dari Eti Rochaety (2007:54) dalam sugiono (2017:201)
variabel dapat dikatakan reliabel (reliable) jika koefisien variabelnya lebih dari 0,6
k i
2
1
k 1 x2
Keterangan:
k : Jumlah soal atau pertanyaan
i
2
: Jumlah seluruh variansi setiap soal atau pertanyaan
memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-
2. Bagi setiap bilangan pada frekuensi oleh banyaknya responden (n), kemudian
4. Dengan menggunakan tabel distribusi normal baku, hitung nilai z untuk setiap
responden.
Scale Value = destinas pada batas bawah – destinas pada batas atas
6. Melakukan transformasi nilai skala dari nilai skala ordinal ke nilai skala
Y =Svi+[SVmin]
Mengubah Scala Value (SV) terkecil menjadi sama dengan satu (=1) dan
Uji asumsi klasik dilakukan untuk memenuhi syarat analisis regresi linier.
Ada beberapa pengujian yang harus dijalankan terlebih dahulu untuk menguji
multikolinieritas, dan uji autokorelasi. Namun pada penelitian ini, uji autokorelasi
1. Uji Normalitas
untuk setiap nilai variabel bebas tertentu berdistribusi normal atau tidak.
Dalam model regresi linier, asumsi ini ditunjukan oleh nilai error yang
“Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa
uji t dan f mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Persamaan regresi dikatakan baik jika mempunyai variabel bebas dan variabel
terikat berdistribusi normal.”
Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah normal.
Jika probabilitas < 0,05 maka distribusi dari model regresi adalah tidak
normal.
2. Uji Multikolinearitas
Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance. Pedoman suatu model regresi
batas VIF adalah 10, jika nilai VIF dibawah 10, maka tidak terjadi gejala
berikut:
˙ 1
VIF=
1−Ri 2
82
3. Uji Heteroskedastisitas
terjadi heteroskedastisitas.
dari varians pada grafik scatterplot pada output SPSS. Dasar pengambilan
a. Jika pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk suatu pola
b. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik menyebar diatas dan dibawah
terhadap nilai absolut dari residual hasil regresi. Jika nilai koefisien korelasi
antara variabel independen dengan nilai absolut dari residual signifikan, maka
hipotesis ini dimulai dengan penetapan hipotesis nol (H0) dan hipotesis alternative
(Ha), pemilihan tes statistic, perhitungan nilai statistic dan penetapan tingkat
signifikan.
variabel dependen dan dua atau lebih variabel independen (Sugiyono, 2017:275).
Y =a+b1 X 1 +b 2 X 2 +b3 X 3
Keterangan:
Y : Kinerja Perusahan
α : Bilangan Konstanta
X1 : Budaya Organisasi
84
r xy =n ∑ XY −¿ ¿ ¿
Keterangan:
n : Banyaknya sampel
Tabel 3.
Interpretasi Koefisien Korelasi
Besarnya Pengaruh Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,20 – 0,399 Lemah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
85
dependen secara parsial menggunakan uji t dan secara simultan menggunakan uji
F.
variabel dependen. Uji statistic yang digunakan pada pengujian simultan adalah
Uji f atau yang biasa disebut dengan Analysis of varian (ANOVA). Menurut
berikut:
2
R /k
2
(1−R )(n−k −1)
Keterangan:
Fn : Nilai Uji F
nilai F_tabel dengan tingkat signifikan sebesar 0,05 atau 5%. Adapun kriteria
dependen.
Ho: ρyxi 1−3= 0: Tidak terdapat pengaruh antara budaya organisasi, dan
perusahaan
Ha: ρyxi 1−3≠ 0: Terdapat pengaruh antara budaya organisasi, dan kualitas
dari variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu dengan membandingkan t tabel
dengan t tabel yang diperoleh dengan menggunakan taraf kesalahan 0,05. Berikut
ini rumus uji t secara parsial menurut Sugiyono (2015 : 250 )sebagai berikut:
r √ n−2
¿
√( 1−r )
2
Keterangan :
t : Nilai Uji
r : Koefisien Korelasi
n : Jumlah Data
perusahaan.
H0: px2 = 0, artinya kualitas sistem informasi akuntansi tidak berpangaruh kinerja
perusahaan.
perusahaan.
perusahaan).
2
Kd=R j x 100 %
Keterangan :
Rj = Korelasi jalur
Keterangan:
Kd : Koefisien Determinasi
r2 : Koefisien Korelasi
Proses pengolahan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan bantuan IBM
memperoleh informasi dari responden dalam uji laporan tentang pribadinya, atau
hal-hal lain yang ia ketahui. Kuesioner dapat berupa pertanyaan atau pernyataan
tertutup atau terbuka. Rancangan kuesioner yang dibuat penulis adalah kuesioner
tertutup dimana jawaban dibatasi atau sudah ditentukan oleh penulis, jumlah
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
CV Alfabeta.
Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra. 2011. Service, Quality and Satisfaction,
Lilis, Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini. 2011. Sistem Informasi Akuntansi.
Bogor.
Grafindo Persada.
Fakutas UI
Romney, Marshal B., dan Paul John Steinbart. 2010. Accounting Information
Santoso, Singgih. 2012. Panduan Lengkap SPSS Versi 20. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Technology.
Alfabeta.
Bandung.
Energi Inernasional.
Wibowo . 2014 . Perilaku Dalam Organisasi . Edisi 1-2 . Jakarta : Rajawali Pers.
Wibowo. 2013. Perilaku dalam Organisasi.. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Sumber Jurnal :
Ni Luh Made Galih Putri Saraswati (2018). Pengaruh Kualitas Sistem Informasi
Akuntansi, Norma Subyektif dan Kemudahan Penggunaan pada Kinerja
Individu. ISSN: 2302-8556 E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana
Vol.25.2.November (2018): 1339-1368.
Oleh :
Agreda Loretta
UNIVERSITAS PASUNDAN
BANDUNG
2023
Dengan Hormat,
Dalam rangka Penulisan Skripsi di Universitas Pasundan yang merupakan
salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana.
Nama : Agreda Loretta
Fakultas : Ekonomi dan Bisnis
Jurusan : Akuntansi
Judul Penelitian : Pengaruh Budaya Organisasi Dan Kualitas Sistem Informasi
Akuntansi Terhadap Kinerja Perusahaan.
Hormat Saya,
Agreda Loretta
KUESIONER PENELITIAN
Petunjuk Pengisian :
1. Berilah tanda silang (X) atau checklist ( ) pada pilihan jawaban yang
tersedia
2. Setiap pertanyaan hanya membutuhkan satu jawaban saja.
3. Dimohon Bapak/Ibu/Saudara/i memberikan jawaban yang sejujurnya.
4. Pengisian dibenarkan hanya untuk satu jawaban saja.
SL : Selalu / Sangat Setuju
SR : Sering / Setuju
K : Kadang-kadang / Ragu-ragu
HTP : Hampir Tidak Pernah
TP : Tidak Pernah
Contoh:
Lazimnya budaya kerja menjaga hak didalam organisasi.
☐Selalu ☐Kadang-Kadang ☒Tidak Pernah
☐Sering ☐Hampir Tidak Pernah
5. Bila ada perubahan jawaban dari jawaban semula, maka jawaban semula
cukup diberi tanda sama dengan (=),kemudian diberi tanda silang (X) atau
checklist ( ) pada jawaban pengganti.
Contoh:
Lazimnya budaya kerja menjaga hak didalam organisasi.
☐Selalu ☐Kadang-Kadang ☒Tidak Pernah
☐Sering ☒Hampir Tidak Pernah
Nama Perusahaan :
Pendidikan : ☐ D3 ☐ S1
☐ S2 ☐ S3
☐ Lainnya :
☐ Lainnya: ___________________
DAFTAR KUESIONER
BUDAYA ORGANISASI
Keterangan :
No Pernyataan SL SR K HTP TP
Inovatif
Lazimnya budaya mendorong orang untuk
1. berpikir menyelesaikan masalah dan
menghadirkan model kerja yang lebih baik
Lazimnya satu sisi positif budaya adalah
2. pembangunan pola pikir maju cara berpikir
adaptif dengan perubahan.
Lazimnya secara teknis, budaya
mempengaruhi sudut pandang atau persepsi,
3.
yang pada gilirannya mendorong pegawai
untuk dapat bekerja lebih spesifik/ ahli
Rinci
budaya mengajarkan tentang kepribadian
4.
yang teliti
budaya organisasi menuntut kepekaan dan
5. kewaspadaan lebih, sehingga segala hal
kemungkinan diperhitungkan
Orientasi Hasil
Lazimnya budaya kerja mengasilkan
6.
produktifitas dalam pekerjaan.
Lazimnya budaya kerja menumbuhkan totaitas
7.
didalam pekerjaan
Lazimnya budaya organisasi menumbuhkan
8.
sikap loyal kepa perusahaan
Lazimnya budaya kerja menumbuhkan sikap
9
yang mementingkan kepentingan perusahaan
Orientasi SDM
Lazimnya Budaya memperhatikan keadaan
10 tenaga kerja dan mengakomodir
kepentingannya.
No Pernyataan SL SR K HTP TP
11 strategi perusahaan di dalam mencapai
tujuan melaluimenyadari,
perusahaan pendekatan humanis
bahwa pegawai
merupakan manusia, maka cara terbaik untuk
12 mengembangkannya adalah dengan
penanaman nilai-nilai, norma, dan etika.
Orientasi Tim
Budaya mendorong terbangunnya hubungan
13 industrial yang baik, tidak hanya antar
personal, melainkan antar divisi atau bagian
Dalam setiap nilai-nilai budaya memiliki
muatan tentang kepekaan, perasaan, dan
kepedulian. Sehingga, dalam melaksanakan
tugas tidak hanya melibatkan kompetensi,
14
namun juga menggunakan unsur emosional,
dengan demikian hasil pekerjaan tidak hanya
sesuai dengan standar, akan tetapi
terpuaskannya pihak- pihak.
Terciptanya suasana kerja yang baik, tentu akan
meningkatkan rasa kekeluargaan di antara
15. pegawai, tidak memandang departemen mana
atau divisi mana. Al-hasil, terbangun lingkungan
kerja yang nyaman dan menyenangkan.
Kompetitif
Lazimnya budaya kerja yang baik akan
16 memaksimalkan potensi diri untuk sebesar-
besarnya kepintingan perusahaan
Lazimnya budaya kerja menjaga para pegawai
untuk bekerja pada jalurnya, yakni selalu
17.
melihat aturan sehingga terbangun suasana
kerja yang sehat
Stabilitas
Lazimnya budaya kerja menjaga hak didalam
18
organisisa
Lazimnya budaya kerja menjaga kewajiban
19
didalam organisasi
Lazimnya budaya kerja menjaga kedudukan
20
didalam organisasi
Keterangan :
No Pernyataan SL SR K HTP TP
Kegunaan
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
berkualitas diharapkan dapat menghasilkan
21 output informasi yang akan membantu
manajemen dan pengguna dalam membuat
keputusan
Lazimnya system informasi akuntansi yang
22.
bekualitas memberikan kemudahan bagi user
Ekonomis
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
berkualitas, berprinsip mencapai
23.
perbandingan rasional antara pengorbanan
yang di keluarkan dan hasil yang diperoleh
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
24. berkualitas, memaksimalkan pengorbanan
yang sekecil kecilnya
Keandalan
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
berkualitas, menyadari besarnya kebutuhan
25.
akan jaminan keandalan sistem informasi
akuntansi.
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
berkualitas, mencatat informasi transaksi
26.
daam system akuntansi yang dapat di
verifikasi dengan bukti objektif.
Ketersediaan
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
27. berkualitas, harus interaktif dan dibangun
supaya mempunyai daya guna yang tinggi
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
berkualitas, dapat mengukur atau
28.
mendemonstrasikan daya guna suatu system
yang interaktf.
Pelayanan
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
29. berkualitas, diharapkan dapat memberi
pelayanan yang efisien terhadap pengguna
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
28. berkualitas, akan memberikan pelayanan
yang baik dan efektif terhadap pengguna.
Kapasitas
29. Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
berkualitas, kapasitas sistem harus
No Pernyataan SL SR K HTP TP
mencukupi untuk menangani periode oprasi
puncak dan pertumbuhan masa depan.
Kemudahan Pengguna
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
30.
berkualitas, harus mudah dipelajari
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
31.
berkualitas, harus mudah dipahami
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
32. berkualitas, harus mudah dalam
pengoprasiannya
Fleksibel
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
berkualitas, harus memberikan informasi
33.
akuntansi yang fleksibel dalam hal
pengganggaran
Traktabiliitas
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
34. berkualitas, harus dapat mengakomodir
dalam penyelesaian masalah
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
berkualitas, harus dapat memfasilitasi
35.
pengembangan dimasa depan guna perbaikan
informasi akuntansi yang lebih akurat
Kemampuan Audit
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
36. berkualitas, dapat meninjau kembali data-
data konkrit dalam suatu laporan agar akurat
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
berkualitas, dapat memastikan bahwa sistem
37. pembukuan dan tata kelola perusahaan
terhindar dari kesalahan penyajian atau
penipuan (fraud)
Keamanan
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
38. berkualitas, dapat menjaga kerahasian
informasi dari pihak luar
Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
berkualitas, menjaga agar data atau informasi
39.
tidak dapat dimanipulasi, diubah atau diedit
oleh pihak yang tidak memiliki wewenang.
40. Lazimnya Sistem informasi akuntansi yang
berkualitas, upaya untuk menjaga agar
sebuah sistem tetap bisa digunakan adalah
hal penting yang perlu dilakukan. Dengan
memberikan perlindungan availability, Anda
No Pernyataan SL SR K HTP TP
harus bisa memberikan jaminan bahwa
sistem dan data dapat diakses oleh pengguna
yang diautentikasi kapanpun informasi
tersebut dibutuhkan.
KINERJA PERUSAHAAN
Keterangan :
No Pernyataan SL SR K HTP TP
Kepuasan Pelanggan
Lazimnya suatu perusahaan umumnya harus
41. menerapkan usaha terbaiknya untuk
membawa harapan pada para investornya
Lazimnya perusahan selalu ingin
42. mempertahankan pelanggan dan menemukan
lebih banyak lagi pelanggan potensial.
Lazimnya Perusahaan harus
mempertahankan karyawan, karena ini
43. berarti suatu nilai tambah bagi investor dan
pelanggan tetapi penghematan biaya harus
tetap dilakukan
Lazimnya memiliki supplier yang memenuhi
44. kebutuhan perusahaan karena mempunyai
efek pada biaya administrasi
Lazimnya peraturan pemerintah secara
45. langsung memberikan pengaruh yang besar
bagi perusahaan
Lazimnya masyarakat adalah faktor lain
46. yang kadang- kadang mereka dihubungkan
ke regulator
Strategi
Lazimnya starategi korporasi membuat
langkah-langkah bisnis untuk meningkatkan
56.
posisi binis- bisnis yang berbeda untuk
mencapai diversifikasi
57. Lazimnya strategi korporasi melakukan cara-
No Pernyataan SL SR K HTP TP
cara untuk menangkap sinergi antar unit-unit
bisnis terkait
Lazimnya strategi bisnis sebagai rencana
58.
manajemen untuk suatu bisnis tunggal
Lazimnya strategi bisnis mempunyai
59. kekuatan jika dapat menghasilkan dan
mempertahankan bisnis.
Lazimnya strategi fungsional rencana
manajemen untuk sebuah aktifitas fungsi
pemasaran
Lazimnya strategi fungsional rencana
60
manajemen untuk sebuah aktifitas produksi
Lazimnya strategi operasi berhubungan
dengan prakarsa-prakarsa strategik yang
61
lebih sempit dan pendekatan-pendekatan
untuk mengelola unit-unit operasi kunci
Proses
Lazimnya perusahaan melakukan
komersialisasi produk baru melalui
62.
peluncuran produk menggunakan strategi
pemasaran tertentu
Lazimnya perusahaan harus dapat
mengambil keputusan tentang proyek mana
63.
yang harus didanai dan dijalankan dengan
memperhatikan peluangnya
Lazimnya perusahaan melihat peluang pasar
untuk suatu produk atau jasa baru, atau yang
64.
belum ada dipasaran, selain cerdik kita juga
harus cermat.
Lazimnya perusahaan melakukan
65.
perencanaan dan pengembangan produk baru
Lazimnya perusahaan mengembangkan
konsep termasuk konsep tentang fungsi dari
66.
produk yang dirancang, atributnya serta
estimasi dari target pasar, harga dan biaya
Lazimnya perusahaan melakukan pengujian
67. dan pembuatan produk yang sesuai dengan
konsep yang dibuat
Lazimnya perusahaan melakukan desain
68. produk dan membuat prototipe dari
produknya
Kemampuan
69. Lazimnya sumber daya insani merupakan
sumber daya yang paling penting untuk dapat
No Pernyataan SL SR K HTP TP
memenangkan persaingan,
Lazimnya usia dan kondisi teknologi yang
70. diterapkan merupakan salah satu penentu
kemampuan
Lazimnya mengembangkan sumber daya
insani melalui proses yang kompetitif,
71 pelatihan yang sistematis, peningkatan
kepuasan pegawai, peningkatan pendidikan
pegawai dan pemberdayaan pegawai
Kontribusi stakeholder
Lazimnya perusahaan mampu memenuhi
72.
kegiatan dan kebutuhan stakeholder
Lazimnya perusahaan mampu
73. menyampaikan apa yang diinginkannya dari
para stakeholdernya
TERIMA KASIH