USULAN PENELITIAN
Oleh:
194010192
UNIVERSITAS PASUNDAN
2023
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KERJASAMA TIM
Usulan penelitian
Universitas Pasundan
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
S.W.T. Karena dengan rahmat taufiq serta hidayahnya penulis masih diberikan
nikmat sehat, nikmat iman dan islam. Shalawat dan salam tetap terlimpah
curahkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad S.A.W. Dengan segala
jauh dari kesempurnaan dan tidak luput dari kekurangan. Namun, penulis
berharap Proposal ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca. Penulis
tua yaitu ibu Teti Komarawati dan bapak Adjid Syayidin yang selalu memberikan
dukungan moral serta do’a yang tidak pernah putus sehingga menjadi motivasi
bagi penulis agar mampu menghadapi segala bentuk halangan dan rintangan
pihak yang telah memberikan banyak masukan, nasihat, kritik, saran serta
dukungan yang sangat berarti. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih
kepada:
1. Prof. Dr. Ir. H. Eddy Yusuf, SP., M.Si., M.Kom. Selaku Rektor Universitas
Pasundan Bandung.
2. Dr. H. Atang Hermawan, SE., MSIE., Ak. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
3. Dr. H. Juanim, SE., M.Si. Selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi dan
4. Dr. H. Sasa S Suratman, SE., M.Sc., Ak. Selaku Wakil Dekan II Fakultas
5. Bapak Dikdik Kusdina, SE., MT. Selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi
6. Dr. H. Heru Setiawan, SE., MM. Selaku Ketua Program Studi Manajemen
8. Dr. Ismaul Husni Drs. SPd. MPd. Selaku Dosen Wali Fakultas Ekonomi dan
10. Untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah
Akhir kata, penulis sangat berharap bahwa usulan penelitian ini dapat
memberikan manfaat serta barokah untuk semua pihak yang membacanya dan
penulis memohon maaf yang sebesar besarnya apabila dalam penyusunan usulan
penelitian ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Semoga Allah S.W.T
2.1.1 Manajemen.................................................................................. 29
............................................................................................75
Kinerja Pegawai.......................................................................... 77
82
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 .......................................................................................................... 13
Tabel 1. 2 .......................................................................................................... 16
Tabel 1. 3 .......................................................................................................... 18
Tabel 1. 4 .......................................................................................................... 19
Tabel 1. 5 .......................................................................................................... 21
Tabel 1. 6 .......................................................................................................... 22
Tabel 2. 1 .......................................................................................................... 63
Tabel 3. 1 .......................................................................................................... 85
Tabel 3. 2 .......................................................................................................... 98
PENDAHULUAN
komponen yang saling bekerjasama dan berkoordinasi agar tujuan dari suatu negara
dinas merupakan tempat pelaksanaan berbagai kebijakan yang telah diatur dan
diciptakan oleh negara, dengan demikian dinas tersebut merupakan kunci untuk
Penting bagi sebuah instansi untuk membuat para pegawai merasa nyaman
dengan pekerjaan dan lingkungan kerja sehingga dapat mencapai kinerja yang baik.
Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi , tanpa aspek
manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan yang telah di
Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas adalah sumber daya manusia
fungsinya.
Barat 2012, Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 20, Peraturan Daerah Jawa Barat
pengganti DP3 oleh Kabupaten Garut yang disebut dengan Sasaran Kinerja
Pegawai (SKP).
tujuan yang telah ditetapkan untuk pelaksanaan misi dan visi suatu instansi
2014 tentang Tata Cara Verifikasi Kontrak Kinerja, Laporan Kinerja, dan Laporan
sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan tersebut
telah memberikan hasil kerja yang baik atas tugas yang telah diberikan atau justru
karena dengan kinerja yang baik dapat mengetahui seberapa jauh kemampuan
seseorang menggambarkan hasil kerja yang dinilai dari segi kualitas dan kuantitas
pada tahun 2004 di dalam Undang-Undang Pasal 120 No. 32 tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah.
tinggi dihasilkan oleh Badan Pengelola Keuangan dna Aset Daerah dengan nilai
Dinas Komunikasi dan Informatika memiliki presentase capaian kinerja yang cukup
rendah dengan perolehan nilai hasil evaluasi 68.90%. Berikut adalah tabel daftar
(SAKIP) Kabupaten Garut Tahun 2022. Sebagaimana peneliti lampirkan pada tabel
1.1
Tabel 1. 1
1 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah 100 85.80 A Sangat Baik
2 Inspektorat 100 85.50 A Sangat Baik
3 Sekretariat Daerah 100 84.15 A Sangat Baik
4 Dinas Perhubungan 100 83.75 A Sangat Baik
5 Sekretariat DPRD 100 83.75 A Sangat Baik
6 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah 100 83.35 A Sangat Baik
7 Dinas Ketahanan Pangan 100 82.40 A Sangat Baik
8 Dinas Perikanan dan Peternakan 100 81.90 A Sangat Baik
9 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 100 81.75 A Sangat Baik
10 Badan Kepegawaian dan Diklat 100 81.60 A Sangat Baik
11 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 100 81.00 A Sangat Baik
12 Dinas Koperasi dan UKM 100 80.95 A Sangat Baik
13 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 100 80.90 A Sangat Baik
14 Badan Pendapatan Daerah 100 80.60 A Sangat Baik
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan
15 100 80.60 A Sangat Baik
Sumber Daya Mineral
16 Dinas Sosial 100 80.60 A Sangat Baik
Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu
17 100 80.55 A Sangat Baik
Satu Pintu
18 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 100 80.35 A Sangat Baik
19 Dinas Perumahan dan Pemukiman 100 80.20 A Sangat Baik
20 Dinas Pertanian 100 80.10 A Sangat Baik
21 RSU dr. Slamet 100 80.00 A Sangat Baik
22 Dinas Lingkungan Hidup 100 79.20 B Baik
23 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 100 78.95 B Baik
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga
24 Berencana Pemberdayaan Perempuan dan 100 78.45 B Baik
Perlindungan Anak
25 Dinas Pemuda dan Olahraga 100 77.35 B Baik
26 Dinas Kesehatan 100 74.85 B Baik
27 Dinas Pemadam Kebakaran 100 73.55 B Baik
28 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 100 72.80 B Baik
29 Dinas Pendidikan 100 72.75 B Baik
30 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 100 72.25 B Baik
31 Satuan Polisi Pamong Praja 100 70.80 B Baik
32 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 100 69.85 C Cukup
33 Dinas Komunikasi dan Informatika 100 68.90 C Cukup
Sumber: Data SAKIP Inspektorat Kabupaten Garut, Tahun 2022
untuk lebih meningkatkan kinerja baik untuk instansi maupun pegawai. Maka dari
itu peneliti menindak lanjuti penelitian pada Dinas Komunikasi Dan Informatika
Kabupaten Garut.
Salah satu elemen penting yaitu pegawai dan organisasi dapat meningkatkan
kinerjanya apabila pegawai tahu apa yang telah diharapkan oleh pekerjaannya,
tidak mudah puas dengan hasil yang telah dicapai. Diperlukan upaya-upaya
yang tidak bisa menempatkan kemampuannya dalam bidang yang telah ditekuni.
kepada kinerjanya.
Kinerja pegawai merupakan sesuatu yang dinilai dari apa yang dilakukan
seorang pegawai dalam melakukan pekerjaannya dengan kata lain kinerja individu
Kinerja sebagai hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok
dalam suatu kegiatan organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk
mencapai tujuan organisasi dalam periode tertentu. Fungsi kegiatan atau pekerjaan
suatu organisasi.
Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja
Pegawai Negeri Sipil (PNS) menegaskan SKP yang telah disusun dan disepakati
Penilai Kinerja PNS, ditetapkan setiap tahun pada bulan Januari.Penilaian kinerja
bidang persandian, dan bidang statisktika yang menjadi kewenangan daerah dan
naungan provinsi yang telah diatur dalam Peraturan Gubernur No 60 tahun 2017
tentang Tugas, Fungsi, Rincian Tugas Unit, Dan Tata Kerja Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Garut yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat masalah
utama pada kinerja pegawai Dinas Kominikasi Dan Informasi Kabupaten Garut
memiliki kategori cukup. Ketidakstabilan kinerja yang terjadi dinilai kurang baik
dan tidak konsisten. Berikut adalah tabel laporan kinerja pegawai pada Dinas
Tabel 1. 2
Laporan Kinerja Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Pada Bulan
Januari-Desember 2022
SKP (%)
No Bulan Keterangan
Bobot %
1 Januari 100% 56.33 Kurang
2 Februari 100% 84.50 Sangat Baik
3 Maret 100% 63.38 Cukup
4 April 100% 77.46 Baik
5 Mei 100% 59.15 Kurang
6 Juni 100% 56.33 Kurang
7 Juli 100% 91.54 Sangat Baik
8 Agustus 100% 81.69 Sangat Baik
9 September 100% 69.01 Kurang
10 Oktober 100% 49.29 Kurang
11 November 100% 57.74 Kurang
12 Desember 100% 70.42 Baik
Jumlah Rata-Rata Skor 67.36 Cukup
Sumber: Data SKP Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun 2022
Baik : 70 – 79%
Kurang : <60%
Dari Hasil laporan kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Garut yang menunjukan bahwa sasaran kinerja pegawai (SKP) pada
Dinas Komunikasi dan Informatika belum optimal karena belum memenuhi sasaran
target 100%. Hasil dari wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti kepada
bahwa target tidak tercapai dan hanya memperoleh 67,36% yang terealisasi.
fluktuasi dan terdapat beberapa bulan yang memiliki kategori kurang, SKP tertinggi
yaitu terdapat pada bulan juli sebesar 91,54% dengan perolehan kategori sangat
baik, namun hasil tersebut belum mencapai 100% dan SKP terendah berada pada
bulan oktober sebesar 49,29% dengan perolehan kategori kurang. Hal tersebut
dapat menandakan bahwa terdapat masalah kinerja pada Dinas Komunikasi dan
bahwa data primer dan sekunder yang diperoleh dari instansi belum cukup untuk
menjadi dasar penelitian maka dari hasil arahan pembimbing dan untuk
diperoleh peneliti dalam pra survey mengenai kinerja pegawai pada tabel 1.3
sebagai berikut:
Tabel 1. 3
Hasil Pra survey Kinerja Kantor Dinas Komunikasi Dan Informatika
Kabupaten Garut
Frekuensi
No Dimensi SS S KS TS STS Jumlah Skor Skor Rata-Rata
5 4 3 2 1
1 Kualitas Kerja 7 8 5 7 3 99 3,3
2 Kuantitas Kerja 5 5 6 8 7 86 2,86
3 Kerjasama 5 8 8 5 4 95 3,16
4 Tanggung jawab 3 10 5 7 5 89 2,96
5 Inisiatif 5 8 5 6 6 90 3,0
Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Kinerja Karyawan 3,10
Jumlah Skor = Nilai x Frekuensi
Rata-Rata = Nilai x F : Jumlah Responden
Nilai Rata-Rata = Jumlah Rata-Rata : Jumlah Kuesioner
Sumber : Hasil olah data pra survey , 2023
rata sebesar 3,10. Hal ini dapat dilihat dari dimensi yang nilainya dibawah rata-
rata yaitu dimensi kuantitas kerja dengan skor 2,86 dimensi tanggung jawab
dengan skor 2,96 dan dimensi inisiatif yaitu 3,0 yang menandakan kurangnya
pekerjaannya.
Dari Hasil wawancara dan kusioner pra survey kepada para pegawai Dinas
pegawai yang rendah berdasarkan kuantitas kerja yang ditandai oleh kurangnya
hasil pekerjaan yang dapat dihasilkan oleh para pegawai, kurangnya tingkat
menghasilkan kinerja yang kurang maksimal dan kurangnya inisiatif dari para
dan Informatika Kabupaten Garut yang cukup rendah. Oleh karena itu, peneliti
Tabel 1. 4
Promosi 9 10 4 1 0 99 3.3
Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Kepuasan Kerja 3.41
Lingkungan
3 3 10 8 7 80 2.66
Kerja Fisik
Lingkungan
3. Lingkungan
Kerja
Kerja Non 2 4 11 9 5 82 2.73
Fisik
Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Lingkungan Kerja 2.69
Stress
2 3 10 7 9 2.50
Individu 75
Stress
4. Stress Kerja 2 5 9 8 6 2.66
Lingkungan 80
Stress
4 4 7 8 7 2.80
Organisasi 84
Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Stress Kerja 2.65
Kepemimpina
9 8 7 4 1 3.40
n organisasi 102
Kepemimpina Kepemimpina
5. 7 9 9 2 1 3.46
n n operasional 104
Kepemimpina
7 12 8 3 1 3.80
n personal 114
Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Kepemimpinan 3.55
Kerjasama 2 5 10 7 7 81 2.70
Kerjasama
6. Kepercayaan 2 2 6 12 6 90 3.0
Tim
Kekompakan 3 3 10 9 6 81 2.70
Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Kerjasama Tim 2.8
Jumlah Skor = Nilai x Frekuensi
Rata-Rata = Nilai x F : Jumlah Responden
Nilai Rata-Rata = Jumlah Rata-Rata : Jumlah Kuesioner
Sumber: Hasil Olah Data Pra-Surey, 2023
mempengaruhi kinerja. Hasil wawancara dan pra survey kepada para pegawai
keseluruhan bahwa lingkungan kerja dan kerjasama tim memiliki skor rata-rata lebih
variabel Kerjasama tim menjadi variabel terendah kedua dengan skor rata-rata
2,8. Hal tersebut menandakan lingkungan kerja dan kerjasama tim pada Dinas
para pegawai tidak bisa memberikan kinerja terbaiknya. Oleh karena itu, peneliti
memutuskan untuk mengambil variabel dengan skor terendah untuk diteliti lebih
dalam.
lingkungan kerja yaitu : 1) Lingkungan kerja fisik, 2) Lingkungan kerja non fisik.
Hasil wawancara dan pra survey seperti pada tabel 1.5 sebagai berikut:
Tabel 1. 5
Hasil Pra Survei Lingkungan Kerja Kantor Dinas Komunikasi Dan
Informatika Kabupaten Garut
Frekuensi Skor
Jumlah
Variabel Dimensi SS S KS TS STS Rata-
Skor
5 4 3 2 1 Rata
Lingkungan
3 3 10 8 7 80 2.66
Lingkungan Kerja Fisik
Kerja Lingkugan Kerja
2 4 11 9 5 82 2.73
Non Fisik
Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Lingkungan Kerja 2.69
Jumlah Skor = Nilai x Frekuensi
Rata-Rata = Nilai x F : Jumlah Responden
Nilai Rata-Rata = Jumlah Rata-Rata : Jumlah Kuesioner
Sumber: Hasil olah data prasurvey 2023
rata sebesar 2,69. Dengan dimensi terendah adalah dimensi lingkungan kerja fisik
sebesar 2,66 yang menandakan bahwa lingkungan kerja fisik yang kurang baik,
artinya lingkungan kerja yang kurang baik berdasarkan lingkungan kerja fisik
dapat ditandai oleh fasilitas dan alat bantu pekerjaan yang kurang mendukung
keberlangsungan para pegawai dalam bekerja, sehingga membuat para pegawai
kerja dengan kepuasan kerja terdapat hubungan yang positif dan lingkungan kerja
terkait dengan kemampuan manusia dan prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor fisik,
yang sedemikian rupa agar memberikan pengaruh positif terhadap pekerjaan yang
dilakukan pegawai.
disebabkan oleh kurang kerjasama tim yang terwujud diantara para pegawai pada
Tabel 1. 6
Hasil Pra Survei Kerjasama Tim Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Garut
Frekuensi Skor
Jumlah
Variabel Dimensi SS S KS TS STS Rata-
Skor
5 4 3 2 1 Rata
Kerjasama 2 2 6 12 6 90 3.0
Kerjasama Kepercayaan 2 5 10 7 7 81 2.70
Tim
Kekompakan 3 3 10 9 6 81 2.70
Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Kerjasama Tim 2.8
Jumlah Skor = Nilai x Frekuensi
Rata-Rata = Nilai x F : Jumlah Responden
Nilai Rata-Rata = Jumlah Rata-Rata : Jumlah Kuesioner
Sumber: Hasil olah data pra survey, 2023
Berdasarkan pada Tabel diatas seacara keseluruhan memperoleh nilai rata-
rata sebesar 2,8. Dengan dimensi terendah adalah dimensi kepercayaan sebesar
2,70 dan dimensi kekompakan yaitu sebesar 2,70 yang artinya pegawai kantor
kepercayaan terhadap sesama rekan kerja dan masih adanya kesenjangan dalam
sistem perpaduan kerja suatu kelompok yang didukung oleh berbagai keahlian
dengan kejelasan tujuan, dan juga didukung oleh kepemimpinan dan komunikasi
Didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Alvin Arifin (2020)
juga memberi pengaruh yang tidak langsung yang positif dan signifikan terhadap
yang harus diorganisasi dan dikelola dengan baik. Pernyataan tersebut diperkuat
oleh hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Nana Triapnita Nainggolan,
menyelesaikan sebuah tugas. Dari berbagai definisi diatas bisa diambil kesimpulan
pengalaman dan latar belakang yang berbeda yang berkumpul bersama-sama untuk
kurang baik dipengaruhi oleh lingkungan dan Kerjasama tim yang terbilang cukup
mendapatkan hasil yang kurang maksimal dan yang menjadikan Dinas Kominikasi
Dan Informatika Kabupaten Garut berada pada posisi terendah dalam Satuan Kerja
peneliti pada Dinas Kominikasi Dan Informasi Kabupaten Garut, maka judul pada
adalah pertanyaan peneliti yang mengarahkan kepada apa yang sebenarnya ingin
sesuai dengan aturan yang berlaku dan dapat meningkatkan kinerja para pegawai
dalam bekerja. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan,
berikut:
1. Lingkungan Kerja
a. Fasilitas dan alat bantu pekerjaan yang dimiliki oleh kantor tersebut
dalam bekerja.
2. Kerjasama Tim
pekerjaan.
3. Kinerja Pegawai
telah dibebankan.
Lingkungan kerja dan Kerjasama tim Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Garut sehingga perumusan masalah dalam penelitian
Kabupaten Garut.
Kabupaten Garut.
Kabupaten Garut.
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk
Garut. Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian untuk
Garut
Garut
Peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi
peneliti, tetapi bermanfaat bagi yang membaca. Adapun kegunaan yang diharapkan
berikut:
2. Sebagai ilmu pengetahuan agar dapat kesesuain teori dan praktik khususnya
3. Dapat dijadikan bahan diskusi wacana ilmiah serta dapat digunakan sebagai
diharapkan dapat memberi kegunaan terhadap berbagai pihak. Pihak tersebut antara
lain:
1. Bagi penulis
2. Bagi instansi/perusahaan
3. Bagi Pegawai
4. Bagi masyarakat
bagi para pembaca yang ingin mengetahui mengenai lingkungan kerja dan
studi lanjutan para peneliti dalam melakukan penelitian di bidang yang sama
Kajian Pustaka
yang focus terhadap teori yang berhubungan dengan permasalahan yang akan
2.1.1 Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu management dengan kata kerja
manajemen berkembang lebih lengkap. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berikut beberapa
dalamnya”.
Menurut M. Anang Firmansyah dan Budiman (2018:1) menyatakan bahwa:
“Manajemen berasal dari kata kerja manage yang berarti mengatur, maka
munculah kata manajemen. Tiga definisi manajemen dapat dilihat jika
melihat literatur yang ada sekarang: manajemen sebagai proses, manajemen
sebagai kolektivitas manusia, manajemen sebagai ilmu (sains), dan
manajemen sebagai seni (art)”.
Menurut Harold Koontz dan O'Donnel dalam Sri Larasati (2018:2) menyatakan
bahwa:
1. Perencanaan (Planning)
2. Pengorganisasian (Organizing)
3. Kepegawaian (Staffing)
calon
pengembangan karyawan.
4. Terkemuka (Leading)
bawahan.
5. Pengendalian (Controling)
dihadapi.
memperoleh hasil secara maksimal untuk menentukan masa depan organisasi itu
sendiri.
2.1.1.2 Unsur-Unsur Manajemen
dalam keberhasilan manajemen itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut menurut
1. Manusia (Mens)
dapat berjalan, karena pada dasarnya faktor SDM sangat berperan penting
2. Uang (Money)
karena pada dasarnya keuangan ialah darah dari perusahaan atau organisasi.
3. Barang-barang (Materials)
barang jadi. Dengan adanya barang mentah maka dapat dijadikan suatu
4. Mesin (Machine)
berbagai mesin pengolah atau teknologi yang dipakai dalam mengolah
barang mentah menjadi barang jadi. Dengan adanya mesin pengolah, maka
5. Metode (Method)
6. Pasar (Market)
maka kualitas dan harga barang haruslah sesuai dengan selera konsumen
Dari pernyataan yang telah diuraikan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa
manajemen tidak hanya melibatkan sumber daya manusia saja, melainkan terdapat
beberapa unsur yang terlibat dalam manajemen diantaranya manusia, uang, barang,
untuk menjalankan kegiatan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Visi dan misi
organisasi dapat dilaksanakan dengan baik jika sumber daya manusia sebagai
pelaksana diseleksi juga denganbaik. Oleh karena itu perusahaan atau organisasi
harus menjadikan sumber daya manusia sebagai faktor yang paling penting untuk
dikelola.
Proses ini terdapat dalam fungsi produksi, pemasaran, keuangan maupun karyawan.
Karena sumber daya manusia berperan sangat penting dalam pencapaian tujuan
suatu organisasi, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang
sumber daya manusia dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang telah
Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang telah dikemukakan oleh para
appraising, and operating employees, and for take care of their employment
relationship, their health and safety, and other matters related to justice.
rangka tujuan yang telah ditetapkan. Sumber daya manusia adalah inti dari
didirikan didasari oleh visi yang bermanfaat bagi umat manusia, dalam
Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa manusia adalah faktor strategis
mengelola sumber daya manusia sesuai dengan visi organisasi guna mencapai
Tugas utama dari seorang manajer sumber daya manusia untuk mengelola
manusia (pegawai) yang dimiliki seefektif mungkin agar diperoleh suatu satuan
sumber daya manusia demi mencapai tujuan perusahaan atau organisasi yang telah
ditetapkan sebelumnya. Menurut Edy Sutrisno (2017:13) mendefinisikan fungsi-
1. Perencanaan (Planning)
terwujudnya tujuan.
2. Pengorganisasian (Organization)
bagan organisasi.
sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan
4. Pengendalian (Controlling)
5. Kompensasi (Compensation)
Merupakan pemberian balas jasa langsung berupa uang atau barang kepada
kebutuhan pegawai, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling
menguntungkan.
organisasi.
dengan cara yang strategis, etis dan bertanggung jawab secara sosial. Para manajer
dan departemen sumber daya manusia mencapai maksud mereka dengan memenuhi
tujuannya. Menurut Sri Larasati (2018:10). Tujuan umum manajemen sumber daya
berikut:
1. Tujuan sosial
Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau
perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan
2. Tujuan organisasional
3. Tujuan fungsional
kebutuhan organisasi.
4. Tujuan individual Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota
dalam organisasi.
Dari beberapa uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajer sumber
daya manusia adalah orang yang bekerja sebagai staf dan bekerja sama erat dengan
manajer lain untuk mendukung mereka dalam mengatasi tantangan terkait sumber
daya manusia. Akibatnya, pengawasan tenaga kerja di setiap unit kerja berada di
aktivitas setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman
dan nyaman yang memungkinkan pegawai untuk bekerja secara optimal. Dalam
pegawai menyenangi dimana tempat dia bekerja, maka pegawai tersebut merasa
dipergunakan secara efektif. Produktivitas akan tinggi dan otomatis kinerja prestasi
salah satu faktor yang cukup penting dalam upaya peningkatan kinerja, sehingga
produktivitas kerja pegawai tercipta. Lingkungan kerja atau kondisi kerja itu sendiri
adalah kondisi dimana pegawai itu bekerja, jadi organisasi atau instansi tersebut
harus mempersiapkan lingkungan kerja yang baik dan tepat supaya para pegawai
dapat bekerja dengan baik dan memperolah kinerja yang maksimal sesuai dengan
yang telah diinginkan. Berikut adalah beberapa pernyataan yang telah dikemukakan
tidak langsung”.
“Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar tempat para
melaksanakan pekerjaannya”.
kerja memiliki peran yang sangat penting untuk menciptakan kenyamanan bagi
para pegawai guna menjaga kestabilan kinerja pegawai dalam bekerja melalui
suatu instansi maupun perusahaan, agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman,
(2017:27) Secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua, yaitu
sebagai berikut:
1. Lingkungan Kerja Fisik
Lingkungan Kerja Non Fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang
Terdapat lima aspek lingkungan kerja non fisik yang bisa mempengaruhi
adanya komunikasi yang baik, terbuka, dan lancer, baik antar teman
adanya komunikasi yang baik, terbuka, dan lancar, baik antar teman
Dari beberapa uraian yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa
lingkungan kerja memilik dua jenis yaitu lingkungan kerja fisik dan non fisik.
Lingkungan kerja fisik berhubungan langsung meliputi berbagai benda atau fasilitas
yang seseorang gunakan saat bekerja. Sedangkan lingkungan kerja non fisik
lingkungan kerja yang baik akan memberikan motivasi kerja bagi para pegawai
terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja fisik dan
yang meliputi:
maksimal.
e. Perselisihan antara pribadi dan kelompok, hal ini terjadi apabila kedua
belah pihak mempunyai tujuan yang sama dan bersaing untuk mencapai
kerja, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor lingkungan fisik maupun non
fisik keduanya sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam lingkungan kerja,
jika tempat kerja hanya memperhatikan salah satu faktor saja, tidak akan
memperhatikan kedua faktor tersebut. Akan terciptanya lingkungan kerja yang baik
Dalam penelitian ini terdapat beberapa dimensi dan indikator yang dapat
a. Penerangan cahaya
dengan
telah berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang
d. Dekorasi
Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu
dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi
e. Kebisingan
f. Fasilitas
dengan baik dan harus saling menghargai antara atasan dengan bawahan,
individu masing-masing.
harmonis dan tanpa saling intrik di antara sesama rekan sekerja. Salah
satu faktor yang dapat mempengaruhi karyawan tetap tinggal dalam satu
Dari beberapa dimensi dan indikator diatas tentang lingkungan kerja, maka
penulis menyimpulkan bahwa lingkungan kerja fisik dapat tercipta dengan baik
apabila pihak instansi telah memperhatikan lingkungan kerja fisik dengan baik
seperti memberi ruangan kerja dengan tingkat penerangan cahaya yang cukup serta
tingkat intensitas kebisingan yang dimiliki kantor instansi tersebut cukup rendah
sehingga dapat membantu para pegawai bekerja dengan baik. Lingkungan kerja non
fisik dapat tercipta dengan baik jika hubungan antar pegawai dengan sesame
pegawai dapat terjalin secara harmonis dan juga hubungan antara pegawai dengan
menuju visi dan misi bersama. Dengan kata lain, kerjasama tim merupakan suatu
kemampuan yang kuat dalam mengarahkan dan mendorong para individu dalam
menuju dan meraih tujuan organisasi secara bersama-sama. Melalui kerjasama tim
yang kuat, para pegawai dapat meraih suatu pencapaian besar yang mungkin belum
tercapai sebelumnya. Itulah mengapa kerjasama tim merupakan suatu hal yang
komunikasi yang baik dan kemampuan untuk memecahkan suatu masalah yang
dihadapi dengan cara bersama sama, guna menghasilkan output yang sesuai dengan
visi yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi. Terdapat beberapa pernyataan yang
telah dikemukakan oleh para ahli mengenai definisi dari kerjasama tim yaitu :
mengarahkan setiap prestasi yang dimiliki demi mencapai hasil yang lebih
baik. Prestasi yang telah tercapai dapat membuat anggota tim menjadi lebih
demi meraih sasaran yang serupa serta dapat bertambah ringan untuk
Pembentukan tim yang saling bekerja sama dalam mencapai kinerja yang
lebih baik.”.
effectively, anticipate and meet each other needs, and stimulate confidence
Koordinasi yang baik diantara anggota tim membuat sebuah tim menjadi
efektif.
bahwa kerjasama tim adalah komunitas orang yang memiliki potensi untuk
Kerjasama dapat membantu pekerjaan yang sulit menjadi lebih mudah dan
ringan. Tanpa adanya kerjasama, hard skill saja tidak cukup untuk membantu
mencapai visi misi suatu organisasi atau perusahaan, untuk menciptakan kerjasama
tim yang baik, ada beberapa ciri-ciri yang harus diketahui terlebih dahulu, Adapun
Anggota tim yang memiliki tujuan bersama mampu bekerja secara efektif
2. Bersinergi positif
Anggota tim yang memiliki sinergi akan secara aktif mengelola kerja tim
telah dilakukan.
Anggota tim yang memliki perbedaan keahlian dapat melengkapi satu sama
kerjasama tim terbangun dengan baik, maka hasil yang dicapai akan meningkat dan
akan menciptakan sebuah tim yang baik dan professional guna mencapai tujuan
organisasi.
keberlangsungan para pegawai untuk bekerja sama guna mencapai suatu tujuan
Tim formal merupakan sebuah tim yang dibangun dalam susunan Lembaga
terstruktur.
Tim vertical merupakan tim manajemen yang mencakup bos serta Sebagian
staf dengan jenjang hierarki yang serupa namun bermula di berbagai bidang
keterampilan.
diupah per jam dalam divisi yang sama tempat pegawai bekerja serta
Dari pemaparan di atas tentang jenis-jenis kerjasama tim, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa setiap kerjasama tim memiliki jenis yang berbeda-beda, hal
mewujudkan visi dan misi suatu perusahaan, sehingga pada kerjasama tim ini
terdapat beberapa dimensi dan indikator indikator yang dapat digunakan dalam
sebagai berikut:
1. Kerjasama
Kerjasama dilakukan oleh sebuah tim lebih efektif daripada kerja secara
yang baik.
2. Kepercayaan
apa yang dikatakan dan dilakukannya. Kerjasama tim yang berkinerja tinggi
kepercayaan yaitu :
3. Kekompakan
Kekompakan adalah tingkat solidaritas dan perasaan positif yang ada dalam
menciptakan kekompakan.
dicapai bukanlah hasil yang telah dicapai oleh individu, tetapi hasil
yang tinggi pada tujuan yang akan dicapai dalam sebuah tim.
merupakan variabel yang bisa membantu kita dalam kegiatan pengukuran berbagai
macam perubahan yang terjadi baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam
sebuah penelitian.
2.1.5 Kinerja
Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi
Optimalisasi sumber daya manusia menjadi titik sentral perhatian organisasi dalam
adalah sumber daya yang sangat penting atau faktor kunci untuk mendapatkan
sebuah kinerja yang baik. Kinerja didefinisikan sebagai apa yang dilakukan atau
mereka memberi kontribusi kepada organisasi. Kinerja sangat perlu di evaluasi oleh
setiap pemimpin suatu instansi, untuk dapat mengetahui manakah pegawai yang
tertentu”.
Menurut Robbins et al (2018:480) menyatakan bahwa:
bersama”.
“Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
secara illegal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral
dan etika”.
the work and the outcomes of the work that are so closely linked into what
merupakan hasil kerja yang telah dicapai oleh seorang pegawai yang sesuai dengan
pekerjaan yang telah diberikan kepadanya dalam waktu tertentu. Kinerja juga
yang baik merupakan salah satu langkah tercapainya suatu tujuan dalam organisasi.
2.1.5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
seperti yang telah dikemukakan oleh Pramularso (2017: 174) Terdapat 3 faktor
demografi.
stimulan.
sketsa kegiatan.
terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai seperti faktor
individu, psikologis, dan organisasi dan hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat
Kinerja pegawai pada dasarnya adalah hasil kerja pegawai selama periode tertentu.
Pemikiran tersebut dibandingkan dengan target/sasaran yang telah disepakati
1. Prestasi
pegawai.
2. Kedisiplinan
Evaluasi keahlian sesuai dengan regulasi yang ada serta serasi bersama
3. Kreatifitas
efisien.
4. Bekerja sama
Evaluasi kepuasan pekerja aktif serta berproses sebagai lurus atau tegak
dengan pekerja lain didalam atau di luar maka hasil tes makin kuat.
5. Kecakapan
6. Tanggung jawab
Evaluasi kemampuan pekerja untuk mengambil tanggung jawab atas
tindakan mereka, hasil pekerjaan dan asal taktik yang digunakan serta
perilaku kerja.
Dari uraian yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa
terdapat beberapa tujuan penilaian dalam kinerja yang harus diperhatikan oleh
bekerja sama, kecakapan, dan tanggung jawab. Hal tersebut merupakan hal yang
Mangkunegara (2017:70) bahwa terdapat lima (5) dimensi untuk mengukur kinerja
yaitu:
1. Kualitas
Merupakan hasil kerja keras dari para pegawai yang sesuai dengan tujuan
yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan sebelumnya. Jika hasil yang
dicapai oleh pegawai tersebut tinggi maka kinerja dari pegawai tersebut
dianggap baik oleh pihak perusahaan atau sesuai dengan standar yang telah
kesempurnaan.
2. Kuantitas kerja
Merupakan hasil kerja keras dari pegawai yang bisa mencapai skala
3. Kerjasama
4. Tanggung jawab
Dengan adanya pegawai yang mempunyai rasa harga diri yang tinggi
dalam pekerjaan tersebut. Oleh karena itu dengan rasa harga diri yang tinggi
bekerja, percaya diri, komunikasi yang baik antar rekan kerja sehingga
kualitas-kualitas atau wajah suatu pekerjaan atau aktivitas- aktivitas yang terjadi di
tempat kerja yang konduktif terhadap pengukuran dan menyediakan alat untuk
2. Kuantitas kerja adalah seberapa lama seseorang pegawai bekerja dalam satu
harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai
itu masing-masing.
dan akan sangat dikperlukan karena akan bermanfaat baik bagi banyak pihak.
penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh
bentuk tabel:
Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu
Peneliti, tahun,
No judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
dan sumber
berpengaruh
signifikan
terhadap kinerja
pegawai Dinas
Pekerjaan Umum
dan Perumahan
Rakyat Kabupaten
Aceh Tamiang.
Ersa Mayori Hasil penelitian 1. Kerjasama 1. Beban Kerja
Jayanti Fortuna , ini menunjukkan tim sebagai Dan Disiplin
Heri Wijayanto, bahwa : (1) variabel Kerja sebagai
Sri Hartono (2020) Terdapat independent variabel
pengaruh antara 2. Kinerja independent
Pengaruh kerjasama tim pegawai 2. Lokasi,
Kerjasama Tim, terhadap kinerja sebagai tempat, objek
Beban Kerja Dan pegawai Dinas variabel penelitian
Disiplin Kerja Pengendalian depeden
Terhadap Kinerja Penduduk dan
Pegawai Dinas Keluarga
Pengendalian Berencana
Penduduk Dan Kabupaten
Keluarga Ponorogo. (2)
Berencana Terdapat
Kabupaten pengaruh antara
Ponorogo beban kerja
terhadap kinerja
2. Indonesian Journal pegawai Dinas
of Business and Pengendalian
ManagementVol. Penduduk dan
2 No. 2 Mei - Keluarga
Agustus 2022 Berencana
Kabupaten
Ponorogo. (3)
Terdapat
pengaruh antara
disiplin kerja
terhadap kinerja
pegawai Dinas
Pengendalian
Penduduk dan
Keluarga
Berencana
Kabupaten
Ponorogo.Terdapa
t pengaruh antara
Peneliti, tahun,
No judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
dan sumber
kerjasama tim,
beban kerja dan
disiplin kerja
terhadap kinerja
pegawai Dinas
Pengendalian
Penduduk dan
Keluarga
Berencana
Kabupaten
Ponorogo.
Nico Harumanu Hasil ini 1. Lingkungan 1. Disiplin kerja
Feel, Toni menunjukkan kerja dan budaya
Herlambang, bahwa tenaga sebagai organisasi
Yusron Rozzaid kerja disiplin, variabel sebagai variabel
(2018) budaya organisasi independent independent
dan lingkungan 2. Kinerja 2. Lokasi, tempat,
Pengaruh Disiplin kerja secara sebagai dan objek
Kerja, Budaya simultan variabel penelitian
Organisasi Dan signifikan depedent
Lingkungan Kerja berpengaruh
Terhadap Kinerja terhadap kinerja
Pegawai pegawai di Kantor
Desa Sekarputih,
Jurnal Penelitian Kecamatan
Ipteks Vol. 3 No. 2 Tegalampel,
Juli 2018 Bondowoso.
Semua variabel
3.
independen
memiliki
pengaruh yang
signifikan
terhadap
kinerja sebagian
pegawai di Kantor
Desa Sekarputih
Kecamatan
Tegalampel,
Bondowoso. Dari
ketiga variabel
bebas yang
diteliti, disiplin
kerja dominan
berpengaruh pada
kinerja karyawan.
Peneliti, tahun,
No judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
dan sumber
e Jurnal Katalogis,
Volume 4 Nomor
10, Oktober 2016
hlm 176-183
ISSN: 2302-2019
Agung Hasil penelitian 1. Lingkungan 1. Budaya kerja
Widyanarko, menunjukkan kerja dan tunjangan
Sukesi (2020) budaya kerja dan sebagai kinerja sebagai
tunjangan kinerja variabel variabel
Pengaruh Budaya memiliki independent independent
8.
Kerja, Lingkungan pengaruh tidak 2. Kinerja 2. Kepuasan
Kerja Dan langsung terhadap sebagai sebagai variabel
Tunjangan Kinerja kinerja melalui variabel intervening
Terhadap Kinerja kepuasan depeden 3. Lokasi, tempat,
Melalui Kepuasan pegawai, namun dan objek
Peneliti, tahun,
No judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
dan sumber
Vol.1No.
3hal.209-219,
September 2020
Jurnal Mahasiswa
Vol. 4,No.3, 2022
Paulino The research 1. Work 1. Employee
Mendoncaa, findings show that environment Involvement as
Augusto da C. work environment and a variable
Soaresa, I Gede and teamwork teamwork as independent
Rianab, Carla were not variable 2. Research
Alexandra de significantly independent object, time
Jesus da Costac related to 2. Employee and location
(2021) employee performance
performance. as a variable
16
The Influence of Employee depedent
.
Employee involvement fully
Involvement, Work mediated the
Environment, and effect of work
Teamwork on environment and
Employee teamwork on
Performance employee
(Case Study: performance.
Ministry of
Agriculture and
Peneliti, tahun,
No judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
dan sumber
Fisheries, Dili
Timor-Leste)
Timor-Leste
Journal of
Business and
Management
Vol.3, IssueI,
pp.12-23, 2021
Muhammad Regression 1. Teamwork as 1. Leadership, and
Ummair Mughal analysis predicts a variable Employee
(2020) that work independet Engagement as
environment, team 2. Employee as a variable
The Impact of work and peer a variable independent.
Leadership, support, and depedent 2. Research
Teamwork and transformational object, time and
Employee leadership came location
17 Engagement on up with the
. Employee significant path
Performances validity or t value.
These factors
Saudi Journal of were found to
Business and have a significant
Management t values in
Studies 2020 relating with
employee
engagement
Nurwinda1, Chalid The research 1. Teamwork 1. Work
Imran Musa2 , findings and as a variable communication
Muh. Ichwan discussions independent as a variable
Musa3 , Zainal clearly 2. Employee as independent
Ruma4 , Tenri demonstrate a a variable 2. Research
Sayu positive depedent object, time and
Puspitaningsih relationship location
Dipoatmodjo between work
(2023) communication,
18
teamwork, and
The Effect Of employee
Work performance. The
Communication study conducted
And Teamwork On on the employees
Employee of Bontonompo 1
Performance At Health Center in
The Bontonompo 1 South
Health Center Of Bontonompo
Peneliti, tahun,
No judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
dan sumber
International
Journal of
Economic,
Business,
Accounting,
Agriculture
Management and
Sharia
Administration
(2022)
Ayu Maya Sari1 , The test results in 1. Work 1. Research
Ribhan2 , R.R. this study found environment object, time and
Erlina3 (2021) that the work as a location
20 environment has a variable
The Effect of the positive and independent
Work Environment significant 2. Employee
on Employee influence on Performanc
Peneliti, tahun,
No judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
dan sumber
berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang
penelitian untuk memberikan gambaran yang lebih rinci dan jelas antara variabel
yaitu: Lingkungan Kerja (X1), Kerjasama Tim (X2) terhadap variabel dependen
Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja
tanggung jawab para pekerja. Peralatan dan perlengkapan kantor yang tidak
yang tidak harmonis juga akan menghambat kinerja pegawai karena akan sering
sama tim yang baik agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan efektif dan efisien.
Hasil penelitian Rizal Nabawi (2019) pada pegawai dinas pekerjaan umum dan
pegawai pada kantor dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat Kabupaten Aceh
sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi. Kerjasama tim dapat
Hal ini didukung oleh hasil penelitian oleh Ersa Mayori Fortuna, Heri
Wijayanto, Sri Hartono (2020) pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga
kerjasama tim terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengendalian Penduduk dan
pegawai pada BKD Kota Pematangsiantar baik secara simultan maupun parsial.
Tiara Riska Taufik, Agustina Hanafi Zunaidah, Badia Perizade (2022) Kecamatan
Ilir Barat 1 Palembang menyatakan hasil penelitian bahwa kerjasama tim
Pegawai
Tim merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diciptakan oleh suatu
perusahaan atau organisasi, guna mencapai tujuan yang sesuai seperti yang telah
Pegawai dapat dilihat dalam jurnal penelitian yang telah dilakukan oleh Nanda
dan Kerjasama Tim berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja
pegawai. Didukung oleh hasil penelitian dari Wuri Nofita Sari (2022) pada Klinik
Alexandra de Jesus da Costac (2021) The research findings show that work
on employee performance.
antar variabel yang diteliti. Mengacu pada definisi paradigma tersebut, terungkap
bahwa paradigma ilmu itu amat beragam, hal ini didasarkan pada pandangan dan
pemikiran para ahli yang dianut masing-masing ilmuan. Baik tentang hakikat yang
harus dipelajari, objek yang diamati, atau metode yang digunakan. Berdasarkan
penelitian pengaruh lingkungan kerja dan kerjasama tim terhadap kinerja pegawai
Mangkunegara
Kerjasama Tim Ersa Mayori Fortuna, (2017:70)
Heri Wijayanto, Sri
1. Kerjasama Hartono (2020) Lamtiur
2. Kepercayaan Simanjuntak (2018)
3. Kekompakan
Sibarani (2018:19)
Gambar 2. 1
Paradigma Penelitian
Keterangan:
penelitian yang telah di uraikan, maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu :
Secara simultan:
pegawai
Secara parsial:
METODE PENELITIAN
dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi
pada data yang telah didapatkan tersebut. Dalam sebuah penelitian perlu
menentukan terlebih dahulu metode penelitian yang akan digunakan. Data yang
dikumpulkan peneliti dalam penelitian ini berupa informasi yang berkaitan dengan
masalah yang akan diteliti. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah
untuk medapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono 2021:2)
deskriptif dan verifikatif. Data penelitian yang di peroleh tersebut diolah, di analisis
pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel
bersifat kuantitatif, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.
yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan nilai variabel mandiri, baik satu
untuk mengetahui dan mengkaji bagaimana lingkungan kerja, kerjasama tim dan
pengujian hipotesis yang telah dibuat dari hasil penelitian deskriptif dengan
dapat diterima atau ditolak. Metode verifikatif yang digunakan dalam penelitian ini
kerjasama tim dan kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Garut.
variabel Bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen) yang
akan dilakukan oleh peneliti. Pada saat yang sama variabel perlu dioperasionalkan
penelitian ini dapat dikembangkan dan diolah, sehingga dapat diketahui pemecahan
masalahnya. Dalam melakukan pengolahan data diperlukan unsur lain yang
berhubungan dengan variabel seperti konsep variabel, indikator, ukuran, dan skala.
yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga
Berdasarkan judul yang telah diambil oleh peneliti yaitu Pengaruh Lingkungan
individu.
atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun variabel
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
diberikan kepadanya.
berikut:
variabel X1.
variabel X2.
Tabel 3. 1
Operasionalisasi Variabel
Variabel
penelitian No
Dimensi Indikator Ukuran Skala
/konsep Item
variabel
Lingkungan Tingkat Ordinal
kerja (X1) penerangan
cahaya
Penerangan
Lingkungan pada ruang 1
cahaya
kerja kerja
merupakan Diskominfo
semua keadaan Kab Garut
yang terdapat Tingkat Ordinal
disekitar kelancaran
Lingkungan
tempat kerja, sirkulasi
kerja Fisik Sirkulasi
akan udara
ruangan 2
memengaruhi ruangan
kerja
pegawai baik kerja
secara Diskominfo
langsung Kab Garut
maupun tidak Tingkat Ordinal
langsung Tata letak ketepatan
3
ruang tata letak
ruang kerja
Sedarmayanti Diskominfo
(2018:56) Kab Garut
Tingkat Ordinal
kesesuaian
dekorasi
Dekorasi 4
ruang kerja
Diskominfo
Kab Garut
Tingkat Ordinal
intensitas
kebisingan
Kebisingan suara pada 5
kantor
Diskominfo
Kab Garut
Tingkat Ordinal
kelengkapa
n fasilitas
Fasilitas 6
kerja
Diskominfo
Kab Garut
Tingkat Ordinal
kedekatan
Hubungan pegawai
dengan dengan 7
pimpinan pimpinan
Diskominfo
Lingkungan
Kab Garut
kerja non fisik
Tingkat Ordinal
Hubungan keharmonis
kerja an sesame
8
sesame pegawai
rekan kerja Diskominfo
Kab Garut
Kerjasama Tim Tingkat
(X2) rasa
tanggung
Tanggung
Kerjasama tim jawab Ordinal 9
Jawab
merupakan pegawai
gabungan kerja Kerjasama terhadap
kelompok yang tim
didukung oleh Saling Tingkat
berbagai berkontribu kontribusi Ordinal 10
kemampuan, si antar
tujuan yang pegawai
jelas didukung dalam tim
oleh pimpinan,
dan Tingkat
komunikasi pengerahan
untuk kemampuan
menghasilkan Pengerahan pegawai
kinerja yang Ordinal 11
kemampuan dalam
lebih unggul mendukung
dari kinerja kerjasama
individu tim
Tingkat
Sibarani kejujuran
(2018) Kejujuran Ordinal 12
antar
pegawai
Tingkat
penuntasan
Pemberian
tugas dalam Ordinal 13
tugas
Kepercayaan kerjasama
tim
Tingkat
integritas
dalam
Integritas Ordinal 14
menjalin
kerjasama
tim
Tingkat
Saling ketergantun
ketergantun gan dalam Ordinal 15
gan tugas bertugas
Tingkat
Saling ketergantun
Kekompakan ketergantun gan dalam Ordinal 16
gan hasil memperole
h hasil
Tingkat
komitmen
Komitmen
tinggi yang Ordinal 17
yang tinggi
telah
dibangun
Kinerja Y Tingkat
Kualitas kualitas
Kinerja adalah Kualitas kerja yang Ordinal 18
kerja
hasil kerja dihasilkan
secara kualitas para
dan kuantitas pegawai
yang dicapai
oleh seorang
pegawai dalam
Tingkat
melaksanakan
kuantitas
tugasnya sesuai
Kuantitas yang
dengan Kuantitas Ordinal 19
kerja dihasilkan
tanggung
para
jawab yang
pegawai
diberikan
Tingkat
kepadanya.
pelaksaan
Pelaksanaa tugas yang
Mangkunegar Kerjasama Ordinal 20
n tugas dilaksanaka
a (2017:67)
n para
pegawai
Tingkat
Tanggung tanggung
jawab jawab
pegawai
Tanggung
dalam Ordinal 21
jawab
keberlangsu
Inisiatif ngan
bertugas
yang harus diteliti sehingga suatu masalah dapat dipecahkan dan diselesaikan.
Populasi dan sampel dalam penelitian ini perlu ditetapkan dengan tujuan agar
penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data yang sesuai dengan yang
mengambil bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang
disebut sampel, dengan menggunakan sampel peneliti akan lebih mudah mengolah
data. Sampel penelitian diperoleh dari teknik sampling tertentu. Adapun
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
ini yaitu berjumlah sebanyak 71 orang pegawai yang berada pada Dinas
Sampel Menurut Sugiyono (2018: 118) sampel adalah bagian dari jumlah
dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan ukuran sampel
merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam
Dalam penelitian ini populasi yang terdapat pada Dinas Komunikasi dan
atau pengumpulan sampel pada suatu populasi, bila semua anggota populasi
pengambilan sampel dengan tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama
kepada setiap anggota populasi saat akan dipilih sebagai sampel. Jenis non
probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampling jenuh atau
karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa
memuat informasi yang diperlukan untuk pembahasan data yang digunakan dalam
Data primer merupakan data penelitian yang diperolah secara langsung dari
sesuai dengan yang telah diinginkan oleh peneliti. Data primer dalam penelitian
ini yaitu berupa data yang berisi mengenai Lingkungan Kerja, Kerjasama Tim,
dan Kinerja Pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut.
a. Observasi
spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak
terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain (Sugiyono
b. Wawancara
dengan perkenalan dan selanjutnya dengan tanya jawab mengenai hal yang
Kabupaten Garut.
c. Kusioner
yang sudah dipersipakan oleh peneliti dan kemudian disebarkan juga disertai
kinerja pegawai.
2. Data Sekunder
Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak
langsung oleh peneliti atau melalui pihak lain. Data sekunder biasannya berupa
bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (dokumen)
beberapa cara yang dapat dilakukan dalam teknik pengambilan data sekunder
sebagai berikut:
a. Studi Kepustakaan
mengetahui teori yang ada kaitan nya dengan masalah yang diteliti oleh
peneliti.
b. Jurnal Penelitian
jurnal yang berhubungan dengan topik masalah yang diteliti oleh peneliti
sehingga menjadi salah satu referensi yang dapat dijadikan sebagai tolak
c. Internet
di internet, baik yang berbentuk jurnal, makalah ataupun karya tulis dari
peneliti terdahulu.
variabel yang akan diteliti. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian
penelitian. Keabsahan suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur yang
digunakan,untuk menguji keabsahan tersebut diperlukan dua macam pengujian
yaitu uji validitas (test of validity) dan uji reliabilitas (test of reliability).
ketepatan dan kesesuaian antara objek dengan data yang telah dikumpulkan.
yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang diperoleh langsung yang terjadi
pada subjek penelitian. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau
setidaknya suatu kuesioner. Valid berarti bahwa instrumen tersebut dapat di ukur
dengan cara analisis faktor, yaitu mengkorelasikan antara skor butir soal dengan
n ∑ AB − (∑ A)( ∑ B)
rxy =
√[n(∑ A2) − (∑ A)2][n(∑ B2) − (∑ B)2]
Keterangan :
antaraitem degan total item sama atau diatas 0,3 maka item tersebut dinyatakan
valid, tetapi jika nilai korelasinya dibawah 0,3 maka item tersebut dinyatakan tidak
valid. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statiscal
Product and Service Solution). Hasil dari uji validitas ini dapat dilihat pada bagain
Item-Total Statstic dan untuk melihat hasil dari masing-masing responden dapat
terdapat kesamaan data meskipun dalam waktu yang berbeda. Instrumen atau
indikator pada variabel dikatakan reliabel apabila instrumen atau indikator tersebut
Metode yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode
split half (SH) merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji
rumus spearman brown untuk mengetahui konsistensi alat ukur apakah dapat
𝑛(ΣAB) − (ΣA)(Σb)
rAB =
√[(𝑛Σ𝐴2) − (Σ𝐴2)] [(𝑛Σ𝐵2 − (Σ𝐵2)]
Keterangan:
ΣAB = Jumlah perkalian skor jawaban belahan ganjil dan belahan genap
2. 𝑟𝑏
𝑟=
1 + 𝑟𝑏
Keterangan:
r = Nilai reliabilitas
tersebut dibandingkan dengan jumlah responden dan taraf nyata. Berikut ini
merupakan keputusannya :
1. Jika rhitung > dari rtabel, maka instrumen tersebut dikatakan reliabel.
2. Jika rhitung < dari rtabel, maka instrument tersebut dikatakan tidak
reliabel.
Selain valid, Alat ukur tersebut juga harus memiliki keandalan atau
reliabilitas. Suatu alat ukur dapat diandalkan jika alat ukur tersebut digunakan
berulang kali akan memberikan hasil yang relatif sama (tidak jauh berbeda). Untuk
melihat andaltidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu
melalui koefisien reliabilitas. Apabila koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,7 maka
berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data setiap variabel yang
perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data
statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau
membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam penelitian
ini untuk mengumpulkan data dengan menyebarkan kusioner kepada responden dan
peneliti mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang
fenomena social. Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala
likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative (Sugiyono
terdapat lima kategori pembobotan dalam skala likert yang dijelaskan pada tabel
Tabel 3. 2
Alternatif Jawaban Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
SS (Sangat Setuju) 5
S (Setuju) 4
KS (Kurang Setuju) 3
TS (Tidak Setuju) 2
STS (Sangat Tidak Setuju) 1
Sumber: Sugiyono (2021:94)
setiap indikator untuk mengetahui skor variabel penelitian masuk kedalam kategori
sangat setuju, setuju, kurang setuju,tidak setuju atau sangat tidak setuju. Berikut ini
adalah cara perhitungan untuk mengetahui skor rata- rata dari setiap pernyataan
yang telah di sebarkan dalam bentuk kuesioner yang diisi oleh responden yaitu
Keterangan:
Indeks minimum =1
Indeks maksimum =5
Kategori Skala
Skala Kategori
1,00 – 1,80 Sangat Rendah
1,81 – 2,60 Rendah
2,61 – 3,40 Kurang Tinggi
3,41 – 4,20 Tinggi
4,21 – 5,00 Sangat Tinggi
Sumber; Sugiyono (2021:97)
Gambar 3. 1
Garis Kontinum
antara dua variabel atau lebih. Verifikatif berarti menguji teori dengan penguji suatu
hipotesis apakah diterima atau ditolak. Teknik analisis ini digunakan untuk
mengetahui pengaruh Lingkungan kerja (X1) dan Kerjasama Tim (X2) terhadap
Kinerja (Y). Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengaruh tersebut, maka
verifikatif seperti method successive interval (MSI), analisis regresi linier berganda,
dan analisis korelasi berganda. Berikut peneliti memaparkan beberapa metode yang
digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel
menjadi data interval. Setelah memperoleh data dari hasil penyebaran kuesioner
linier berganda data yang diperoleh harus merupakan data dengan skala interval.
Dalam banyak prosedur statistik seperti regresi, korelasi pearson, uji t dan
lain sebagainya mengharuskan data berskala interval. Oleh karena itu, jika hanya
mempunyai data berskala ordinal maka data tersebut harus diubah ke dalam bentuk
dibagikan, hitung berapa banyak responden yang menjawab 1-5 untuk setiap
pertanyaan).
2. Menentukan berapa responden yang akan memperoleh skor-skor yang telah
rumusan berikut:
Keterangan:
denganmenggunakan rumus:
y = sv + [𝑘]
k = 1 + [𝑆𝑉𝑚𝑖𝑛]
dua atau lebih variabel independen (X1, X2,....Xn) dengan variabel dependen
(independen) sebagai prediktor lebih dari satu, analisis regresi linier berganda
Y = 𝑎 + β1X1 + β2X2 + e
Keterangan:
𝑎 = Bilangan konstanta
β1 = Koefisien korelasi variabel bebas/independent
analisis untuk menguji hipotesis tentang hubungan dua variabel independen atau
kekuatan hubungan antara variabel Lingkungan kerja (X1) dan Kerjasama Tim (X2)
koefisien korelasi merupakan besar kecilnya hubungan antara dua variabel yang
dinyatakan dalam bilangan yang disebut dengan koefisien korelasi. Adapun yang
telah dipilih oleh peneliti untuk menghitung korelasi berganda dalam penelitian
sebagai berikut:
𝐽𝐾(𝑟𝑒𝑔𝑟𝑒𝑠𝑖)
R=
∑𝑌2
Keterangan:
sebagai berikut:
Koefisiensi korelasi menunjukan kekuatan hubungan linier dan arah hubungan dua
variabel acak. Pengaruh kuat atau tidaknya antar variabel maka dapat dilihat pada
tabel 3.4 taksiran besarnya koefisien korelasi yang telah disajikan sebagai paduan
Tabel 3. 4
Taksiran Besarnya Korelasi Berganda
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,000 – 0,199 Sangat Lemah
0,200 – 0,399 Lemah
0,400 – 0,599 Cukup
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 0,999 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2021: 184)
3.6.2.4 Analisis Koefisien Determinasi
pengaruh variabel Lingkungan Kerja (X1) dan variabel Kerjasama Tim (X2)
terhadap variabel Kinerja (Y). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan
berikut:
𝐾𝑑 = 𝑟2𝑥 100%
Keterangan:
Kd = β x Zero Order
Keterangan:
Kd = Koefisien Determinasi
dinyatakan lemah.
dinyatakan kuat.
data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan
responden merupakan hal yang penting. Kuesioner itu berisi pernyataan mengenai
Komunikasi dan Informatikas Kabupaten Garut yang berlokasi di Jl. Pramuka No.6,
Pakuwon, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44117. Waktu dan