Anda di halaman 1dari 204

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KERJASAMA TIM

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA


DINAS KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA KABUPATEN
GARUT

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Pasundan

Oleh:

M FAIZAL ALI PASA

194010192

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PASUNDAN

2023

i
LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KERJASAMA TIM


TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KOMUNIKASI DAN
INFORMATIKA KABUPATEN GARUT

DRAFT SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

Universitas Pasundan

Bandung, Desember 2023

Menyetujui,

Dosen Pembimbing, Ketua Program Studi,

Dr. Hj. Mujibah A. Sufyani, S.E., MM Dr. H. Heru Setiawan, S.E.,MM

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis,

Dr. H. Juanim, SE., M.Si.

ii
ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Lingkungan Kerja (X1) dan
Kerjasama Tim (X2) terhadap Kinerja (Y) baik secara simultan maupun secara
parsial pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Garut. Metode
Penelitian yang digunakan yaitu metode deskriptif dan verifikatif dengan jumlah
sampel sebanyak 71 responden. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu observasi, wawancara dan penyebaran
kuisioner. Dan untuk metode analisis yang digunakan meliputi regresi linier
berganda, korelasi berganda dan koefisien determinasi. Hasil dari penelitian ini
menunjukan bahwa terdapat pengaruh positif secara simultan maupun secara
parsial. Secara simultan pengaruh Lingkungan Kerja (X1) dan Kerjasama Tim (X2)
terhadap Kinerja (Y) sebesar 79,5%. Sedangkan secara parsial Lingkungan Kerja
(X1) berpengaruh terhadap Kinerja (Y) memberikan pengaruh sebesar 46,7% dan
Kerjasama Tim (X2) berpengaruh terhadap Kinerja (Y) memberikan pengaruh
sebesar 32,7% dapat disimpulkan bahwa Lingkungan Kerja (X1) dan Kerjasama
Tim (X2) memiliki pengaruh positif terhadap Kinerja (Y) pada Dinas Komunikasi
dan Informatika Kabupaten Garut.

Kata Kunci : Lingkungan Kerja, Kerjasama Tim, Kinerja

iii
ABSTRACT

This research aims to determine the influence of the Work Environment (X1) and
Teamwork (X2) on Performance (Y) both simultaneously and partially at the Garut
Regency Communication and Information Service. The research method used was
descriptive and verification methods with a sample size of 71 respondents.
Meanwhile, the data collection techniques used in this research are observation,
interviews and distributing questionnaires. And the analytical methods used include
multiple linear regression, multiple correlation and coefficient of determination.
The results of this research show that there is a positive influence simultaneously
and partially. Simultaneously the influence of Work Environment (X1) and
Teamwork (X2) on Performance (Y) is 79.5%. Meanwhile, partially the Work
Environment (X1) has an effect on Performance (Y) giving an effect of 46.7% and
Teamwork (X2) has an effect on Performance (Y) giving an effect of 32.7%. It can
be concluded that the Work Environment (X1) and Collaboration Team (X2) has a
positive influence on Performance (Y) at the Dinas Komunikasi dan Informatika
Kabupaten Garut.

Keyword: Work Environment, Teamwork, Performance

iv
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahi Rabbil’alamin. Segala puji dan syukur kehadirat Allah

S.W.T. Karena dengan rahmat taufiq serta hidayahnya penulis masih diberikan

nikmat sehat, nikmat iman dan islam. Shalawat dan salam tetap terlimpah

curahkan kepada junjungan alam Nabi besar Muhammad S.A.W. Dengan segala

syukur akhirnya penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian yang berjudul

“PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KERJA SAMA TIM

TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA KABUPATEN GARUT”. Sebagai salah satu syarat untuk

melengkapi program perkuliahan S1 Program Studi Manajemen Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan.

Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari

kesempurnaan dan tidak luput dari kekurangan. Namun, penulis berharap

Proposal ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembaca. Penulis sangat

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun kearah kesempurnaan

penyusunan baik dari segi isimaupun teknik penulisan.

Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis

mengucapkan terimakasih yang sedalam-dalamnya terutama kepada kedua orang

tua yaitu ibu Teti Komarawati dan bapak Adjid Syayidin yang selalu memberikan

v
dukungan moral serta do’a yang tidak pernah putus sehingga menjadi motivasi

bagi penulis agar mampu menghadapi segala bentuk halangan dan rintangan

dalam menjalankan kehidupan ini. Terimakasih banyak penulis ucapkan kepada

yang terhormat ibu Dr. Hj. Mujibah A. Sufyani,SE.,M,M selaku dosen

pembimbing yang telah memberikan bimbingan serta pengarahan kepada penulis

sehingga akhirnya penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan pada waktunya.

Penyusunan skripsi ini tidak terlepas bantuan dari berbagai pihak yang

telah memberikan banyak masukan, nasihat, kritik, saran serta dukungan yang

sangat berarti. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. Dr. H. Azhar Affandi, SE.,M.Sc. Selaku Rektor Universitas Pasundan

Bandung.

2. Dr. H. Juanim, SE., M.Si. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Pasundan.

3. Dr. H. Sasa S Suratman, SE., M.Sc., Ak. Selaku Wakil Dekan I Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan.

4. Bapak Dikdik Kusdina, SE., MT. Selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi

danBisnis Universitas Pasundan.

5. Dr. H. Heru Setiawan, SE., MM. Selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan.

6. Ardi Gunardi, SE., M.Si. Selaku Sekretaris Program Studi Manajemen

FakultasEkonomi dan Bisnis Universitas Pasundan.

7. Alm. Dr. Ismaul Husni Drs. SPd. MPd. Selaku Dosen Wali Fakultas

Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan

vi
8. Kepada Keluarga Besar Penulis yang telah memberikan semangat, masukan

dan saran kepada penulis.

9. Untuk semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu-persatu yang telah

membantu dalam menyelesaikan Proposal Penelitian ini baik secara

langsung maupun secara tidak langsung.

Akhir kata, penulis sangat berharap bahwa usulan penelitian ini dapat

memberikan manfaat serta barokah untuk semua pihak yang membacanya dan

penulis memohon maaf yang sebesar besarnya apabila dalam penyusunan usulan

penelitian ini terdapat banyak kekurangan dan kesalahan. Semoga Allah S.W.T

senantiasa memberikankemudahan dalam memahami ilmu pengetahuan melalui

proposal penelitian ini. Aamiin ya Robbal Alamiin.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Bandung, Juni 2023

M. Faizal Ali Pasa

vii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................................... iii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................................. 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ............................................................ 15

1.2.1 Identifikasi Masalah Penelitian ........................................................ 15

1.2.1 Rumusan Masalah ............................................................................ 16

1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................... 17

1.4 Kegunaan Penelitian .................................................................................. 17

1.4.1 Kegunaan Teoritis / Akademis ......................................................... 18

1.4.2 Kegunaan Praktik / Empiris ............................................................. 18

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN


HIPOTESIS ........................................................................................... 20

Kajian Pustaka ........................................................................................... 20

2.1.1 Manajemen ....................................................................................... 20

2.1.1.1 Pengertian Manajemen ........................................................ 20

2.1.1.2 Fungsi Manajemen .............................................................. 22

2.1.1.3 Unsur-Unsur Manajemen .................................................... 24

2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia ................................................. 26

2.1.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia .................. 26

2.1.2.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia......................... 28

viii
2.1.2.3 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia ........................ 30

2.1.3 Lingkungan Kerja ............................................................................. 31

2.1.3.1 Pengertian Lingkungan Kerja.............................................. 31

2.1.3.2 Jenis-Jenis Lingkungan Kerja .............................................. 32

2.1.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja...... 34

2.1.3.4 Dimensi dan Indikator Lingkungan Kerja ........................... 37

2.1.4 Kerjasama Tim ................................................................................. 39

2.1.4.1 Pengertian KerjasamaTim ................................................... 40

2.1.4.1 Ciri-Ciri Kerjasama Tim ..................................................... 42

2.1.4.1 Jenis-Jenis Kerjasama Tim .................................................. 43

2.1.4.2 Dimensi dan Indikator Kerjasama Tim ............................... 44

2.1.5 Kinerja .............................................................................................. 46

2.1.5.1 Pengertian Kinerja ............................................................... 47

2.1.5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja ....................... 48

2.1.5.3 Tujuan Pengukuran Kinerja................................................. 49

2.1.5.4 Dimensi dan Indikator Kinerja ............................................ 51

Penelitian Terdahulu .................................................................................. 53

2.3 Kerangka Pemikiran .................................................................................. 63

2.3.1 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai ................. 63

2.3.2 Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Pegawai...................... 64

2.3.3 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kerjasama Tim Terhadap


Kinerja Pegawai ............................................................................... 65

2.4 Paradigma Penelitian ................................................................................. 66

2.5 Hipotesis Penelitian ................................................................................... 67

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 68

3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan .......................................................... 68

3.2 Definisi Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel penelitian ..... 69

ix
3.2.1 Definisi Variabel Penelitian ............................................................. 70

3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian ................................................ 71

3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian ................................................................ 76

3.3.1 Populasi Penelitian ........................................................................... 77

3.3.2 Sampel Penelitian ............................................................................. 77

3.3.3 NonProbability Sampling ................................................................. 78

3.4 Teknik Pengumpulan Data......................................................................... 78

3.5 Uji Instrumen Penelitian ............................................................................ 81

3.5.1 Uji Validitas ..................................................................................... 82

3.5.2 Uji Reabilitas .................................................................................... 83

3.6 Metode Analisis Data................................................................................. 85

3.6.1 Analisis Deskriptif............................................................................ 86

3.6.2 Analisis Verifikatif ........................................................................... 88

3.6.2.1 Method Of Successive Interval (MSI)................................. 89

3.6.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda........................................ 90

3.6.2.3 Analisis Korelasi Berganda ................................................. 92

3.6.2.4 Analisis Koefisien Determinasi ........................................... 93

3.6.3 Uji Hipotesis ..................................................................................... 95

3.6.3.1 Uji Hipotesis Simultan (Uji F) ............................................ 95

3.6.3.2 Uji Hipotesis Parsial (Uji T) ................................................ 96

3.7 Rancangan Kusioner .................................................................................. 98

3.8 Lokasi dan Tempat Penelitian.................................................................... 98

BAB IV HASIL PENELITIAN ......................................................................... 99

4.1 Hasil Penelitian .......................................................................................... 99

4.1.1 Gambaran Umum ............................................................................. 99

4.1.1.1 Sejarah Instansi ................................................................... 99

4.1.1.2 Visi dan Misi ..................................................................... 100

x
4.1.1.3 Struktur Organisasi ............................................................ 101

4.1.1.4 Deskripsi Jabatan Dinas Komunikasi dan Informatika ..... 102

4.2 Karakteristik Responden .......................................................................... 104

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .................... 104

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ................................... 105

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ........................ 105

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ........................ 106

4.3 Uji Instrumen ........................................................................................... 107

4.3.1 Uji Validitas ................................................................................... 107

4.3.2 Uji Reabilitas .................................................................................. 109

4.4 Analisis Deskriptif ................................................................................... 110

4.4.1 Lingkungan Kerja Pada Dinas Komunikasi dan Informatika


Kabupaten Garut ............................................................................ 111

4.4.2 Kerjasama Tim Pada Dinas Komunikasi dan Informatika


Kabupaten Garut ............................................................................ 118

4.4.3 Kinerja pegawai Pada Dinas Komunikasi dan Informatika


Kabupaten Garut ............................................................................ 126

4.5 Analisis Verifikatif .................................................................................. 135

4.5.1 Analisis Regresi Linier Berganda................................................... 135

4.5.2 Analisis Korelasi Berganda ............................................................ 137

4.5.3 Analisis Koefisien Determinasi Simultan ...................................... 138

4.5.4 Analisis Koefisien Determinasi Parsial .......................................... 139

4.6 Pembahasan Penelitian ............................................................................ 141

4.6.1 Pembahasan Deskriptif ................................................................... 141

4.6.1.1 Lingkungan Kerja Pada Dinas Komunikasi Dan


Informatika Kabupaten garut............................................. 141

4.6.1.2 Kerjasama Tim Pada Dinas Komunikasi Dan


Informatika Kabupaten Garut ............................................ 143

xi
4.6.1.3 Kinerja Pegawai Pada Dinas Komunikasi Dan
Informatika Kabupaten Garut ............................................ 144

4.7 Pembahasan Verifikatif............................................................................ 145

4.7.1 Pengaruh Lingkungan kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada


Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Garut .................. 146

4.7.2 Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Pegawai Pegawai


Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Garut ......... 147

4.7.3 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kerjasama Tim Terhadap


Kinerja Pegawai Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika
Kabupaten Garut ............................................................................ 148

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 150

Kesimpulan .............................................................................................. 150

Saran ....................................................................................................... 152

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 155

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... 160

xii
DAFTAR TABEL

No Judul Halaman
1.1 Penilaian Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Garut Tahun 2022 ....................................................................4
1.2 Laporan Evaluasi Kinerja Pegawai Dinas Komunikasi Dan Informatika
Pada Bulan Januari_Desember Tahun 2022 ............................................. 7
1.3 Kinerja Kantor Dinas omunikasi Dan Informatika Kabupaten Garut ...... 9
1.4 Variabel Yang Diduga Mempengaruhi Kinerja Pegawai Kantor Dinas
Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Garut ......................................10
1.5 Lingkungan Kerja Kantor Dinas Komunikasi Dan Informatika
Kabupaten Garut ......................................................................................12
1.6 Kerjasama Tim Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Garut ....................................................................................................... 13
2.1 Penelitian Terdahulu ............................................................................... 54
3.1 Operasionalisasi Variabel ....................................................................... 72
3.2 Alternatif Jawaban Skala Likert.............................................................. 86
3.3 Kategori Skala ......................................................................................... 87
3.4 Taksiran Besarnya Korelasi Berganda .................................................... 93
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 104
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia.......................................... 105
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ............................... 106
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja ............................. 106
4.5 Hasil Perhitungan Uji Validitas Lingkungan Kerja (X1) ...................... 108
4.6 Hasil Perhitungan Uji Validitas Kerjasama Tim (X2)........................... 108
4.7 Hasil Perhitungan Uji Validitas Kinerja (Y) ......................................... 109
4.8 Hasil Uji Reabilitas .............................................................................. 110
4.9 Interval penafsiran Rata-Rata Skor Tanggapan Responden ................. 111
4.10 Tanggapan Responden Mengenai Lingkungan Kerja Fisik .................. 111
4.11 Tanggapan Responden Mengenai Lingkungan Kerja Non Fisik .......... 114

xiii
4.12 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Mengenai Lingkungan
Kerja ......................................................................................................116
4.13 Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama ....................................... 119
4.14 Tanggapan Responden Mengenai Kepercayaan ................................... 121
4.15 Tanggapan Responden Mengenai Kekompakan ................................... 122
4.16 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama Tim
................................................................................................................124
4.17 Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Kerja ................................. 126
4.18 Tanggapan Responden Mengenai Kuanttas Kerja ................................ 128
4.19 Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama ....................................... 129
4.20 Tanggapan Responden Mengenai Tanggung Jawab ............................. 130
4.21 Tanggapan Responden Mengenai Inisiatif............................................ 131
4.22 Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai
................................................................................................................132
4.23 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ................................................ 135
4.24 Koefisien Korelasi Berganda ................................................................ 137
4.25 Interpretasi Koefisien Korelasi ............................................................. 138
4.26 Koefisen Determinasi Simultan ............................................................ 138
4.27 Koefisien Determinasi Parsial Variabel Independen Terhadap Kinerja
Pegawai ..................................................................................................140

xiv
DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman
2.1 Paradigma Penelitian .............................................................................. 67
3.1 Garis Kontinum ....................................................................................... 88
4.1 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten
Garut ......................................................................................................103
4.2 Garis Kontinum Kategorisasi Variabel Lingkungan Kerja ....................119
4.3 Garis Kontinum Kategorisasi Variabel Kerjasama Tim ........................127
4.4 Garis Kontinum Ketegorisasi Variabel Kinerja .....................................136

xv
DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Halaman

1 Surat Keputusan Dekan......................................................................... 160


2 Perkembangan Penelitian Skripsi ......................................................... 162
3 Kartu Pekembangan Bimbingan Skripsi ............................................... 162
4 Kartu Bukti Mengikuti Kegiatan Ujian SUP dan Sidang Skripsi ......... 164
5 Laporan BAP ........................................................................................ 165
6 Kusioner prasurvey ................................................................................167
7 Kusioner Penelitian ................................................................................170
8 Tabulasi Data .........................................................................................175
9 Tabulasi Data MSI .................................................................................180
10 Hasil pengolahan data ............................................................................185

xvi
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Negara merupakan sebuah kesatuan yang didalamnya terdapat berbagai

komponen yang saling bekerjasama dan berkoordinasi agar tujuan dari suatu negara

tersebut dapat tercapai dengan maksimal serta sesuai dengan perencanaan.

Indonesia merupakan negara dengan sistem pemerintahan desentralisasi yang

memiliki sejumlah kantor-kantor pemerintahan daerah yang beroperasi sesuai

dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Kantor pemerintahan daerah atau

dinas merupakan tempat pelaksanaan berbagai kebijakan yang telah diatur dan

diciptakan oleh negara, dengan demikian dinas tersebut merupakan kunci untuk

merealisasikan kebijakan dan tujuan negara agar dapat tercapai.

Penting bagi sebuah instansi untuk membuat para pegawai merasa nyaman

dengan pekerjaan dan lingkungan kerja sehingga dapat mencapai kinerja yang baik.

Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi , tanpa aspek

manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan yang telah di

tetapkan, secanggih apapun peralatan dan perangkat yang ada di perusahaan

tersebut, apabila tidak ditunjang dengan sumber daya manusia untuk

mengendalikan serta mengoprasikannya, maka peralatan dan perangkat tersebut

tidak mungkin dapat bekerja sesuai dengan fungsinya.

Sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas adalah sumber daya manusia

yang dapat memperlihatkan perilaku kerja yang mengarahkan pada tercapainya

maksud dan tujuan perusahaan. Namun dalam kenyataannya sering ditemui bahwa

kemampuan sumber daya manusia belum dapat memenuhi harapan. Maka

1
2

diperlukannya perbaikan dan pengembangan sumber daya manusia yang

berdampak pada peningkatan kinerja perusahaan maupun organisasi sesuai dengan

fungsinya.

Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang penilaian kinerja PNS

diharapkan dapat membantu instansi pemerintah mengevaluasi kinerja pegawainya.

Selain itu, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2013 tentang Direktur Pembinaan

Kepegawaian, Peraturan tentang Produktivitas dan Disiplin Pejabat Publik di Jawa

Barat 2012, Peraturan Daerah Jawa Barat Nomor 20, Peraturan Daerah Jawa Barat

38 Tahun 2014 tentang pedoman pengelolaan kinerja pegawai di Lingkungan

Pemerintah Provinsi Jawa Barat untuk dijadikan pedoman evaluasi kinerja

pengganti DP3 oleh Kabupaten Garut yang disebut dengan Sasaran Kinerja

Pegawai (SKP).

Dalam pemerintahan ukuran kinerja digunakan untuk mengevaluasi

keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan kegiatan sesuai dengan program dan

tujuan yang telah ditetapkan untuk pelaksanaan misi dan visi suatu instansi

pemerintah. Evaluasi kinerja mengacu pada Peraturan Menteri Nomor 53 tentang

Pemberdayaan Pemerintah dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Tahun

2014 tentang Tata Cara Verifikasi Kontrak Kinerja, Laporan Kinerja, dan Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah untuk Setiap Indikator Kinerja.

Kinerja pegawai seringkali menjadi tolak ukur untuk mengetahui apakah

sumber daya manusia yang dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan tersebut

telah memberikan hasil kerja yang baik atas tugas yang telah diberikan atau justru

sebaliknya. Kinerja pegawai sangatlah penting bagi organisasi maupun perusahaan,


3

karena dengan kinerja yang baik dapat mengetahui seberapa jauh kemampuan

pegawai dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepadanya. Kinerja

seseorang menggambarkan hasil kerja yang dinilai dari segi kualitas dan kuantitas

berdasarkan standar kerja yang ditentukan oleh pihak instansi tersebut.

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) merupakan perangkat pemerintah

daerah baik tingkat Provinsi maupun Kabupaten/Kota di Indonesia yang

bertanggung jawab kepada Gubernur/Bupati/Walikota dalam rangka

penyelenggaraan pemerintahan dan pelaksanaan dekonsentrasi/tugas pemerintahan

di bidang tertentu di daerah Provinsi, Kabupaten/Kota. Pembentukan SKPD yaitu

pada tahun 2004 di dalam Undang-Undang Pasal 120 No. 32 tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah.

Dapat diketahui bahwa hasil penilaian evaluasi kinerja instansi

pemerintahan Kabupaten Garut yang memiliki presentase capaian kinerja paling

tinggi dihasilkan oleh Badan Pengelola Keuangan dna Aset Daerah dengan nilai

hasil evaluasi 85.80% dan mendapatkan nilai predikat akuntabilitas kinerja A,

capaian tersebut memuaskan bagi pemerintahan Kabupaten Garut. Sedangkan

Dinas Komunikasi dan Informatika memiliki presentase capaian kinerja yang cukup

rendah dengan perolehan nilai hasil evaluasi 68.90%. Berikut adalah tabel daftar

hasil Penilaian Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan

(SAKIP) Kabupaten Garut Tahun 2022. Sebagaimana peneliti lampirkan pada tabel

1.1
4

Tabel 1. 1
Penilaian Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
Kabupaten Garut Tahun 2022

Nilai Hasil Evaluasi Tingkat


No SKPD Akuntabilitas Keterangan
Bobot% Nilai Kinerja

1 Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah 100 85.80 A Sangat Baik
2 Inspektorat 100 85.50 A Sangat Baik
3 Sekretariat Daerah 100 84.15 A Sangat Baik
4 Dinas Perhubungan 100 83.75 A Sangat Baik
5 Sekretariat DPRD 100 83.75 A Sangat Baik
6 Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah 100 83.35 A Sangat Baik
7 Dinas Ketahanan Pangan 100 82.40 A Sangat Baik
8 Dinas Perikanan dan Peternakan 100 81.90 A Sangat Baik
9 Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang 100 81.75 A Sangat Baik
10 Badan Kepegawaian dan Diklat 100 81.60 A Sangat Baik
11 Badan Penanggulangan Bencana Daerah 100 81.00 A Sangat Baik
12 Dinas Koperasi dan UKM 100 80.95 A Sangat Baik
13 Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa 100 80.90 A Sangat Baik
14 Badan Pendapatan Daerah 100 80.60 A Sangat Baik
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan
15 100 80.60 A Sangat Baik
Sumber Daya Mineral
16 Dinas Sosial 100 80.60 A Sangat Baik
Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu
17 100 80.55 A Sangat Baik
Satu Pintu
18 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 100 80.35 A Sangat Baik
19 Dinas Perumahan dan Pemukiman 100 80.20 A Sangat Baik
20 Dinas Pertanian 100 80.10 A Sangat Baik
21 RSU dr. Slamet 100 80.00 A Sangat Baik
22 Dinas Lingkungan Hidup 100 79.20 B Baik
23 Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi 100 78.95 B Baik
Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga
24 Berencana Pemberdayaan Perempuan dan 100 78.45 B Baik
Perlindungan Anak
25 Dinas Pemuda dan Olahraga 100 77.35 B Baik
26 Dinas Kesehatan 100 74.85 B Baik
27 Dinas Pemadam Kebakaran 100 73.55 B Baik
28 Badan Kesatuan Bangsa dan Politik 100 72.80 B Baik
29 Dinas Pendidikan 100 72.75 B Baik
30 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan 100 72.25 B Baik
31 Satuan Polisi Pamong Praja 100 70.80 B Baik
32 Dinas Perpustakaan dan Kearsipan 100 69.85 C Cukup
33 Dinas Komunikasi dan Informatika 100 68.90 C Cukup
Sumber: Data SAKIP Inspektorat Kabupaten Garut, Tahun 2022

Peringkat yang dicapai oleh instansi merupakan gambaran secara umum

keberhasilan instansi dalam menjalakan tugas. Ketidakberhasilan instansi dalam

mencapai nilai sempurna menjadi fokus utama permasalahan pada instansi


5

pemerintahan tersebut. Tentu hal tersebut menjadi sebuah tantangan bagi pimpinan

untuk lebih meningkatkan kinerja baik untuk instansi maupun pegawai. Maka dari

itu peneliti menindak lanjuti penelitian pada Dinas Komunikasi Dan Informatika

Kabupaten Garut.

Salah satu elemen penting yaitu pegawai dan organisasi dapat meningkatkan

kinerjanya apabila pegawai tahu apa yang telah diharapkan oleh pekerjaannya,

bagaimana pegawai berperan serta diberi penilaian atas kinerjanya.

Permasalahannya apakah pegawai di organisasi tersebut memiliki perilaku bersaing

untuk mendapatkan prestasi kerja yang diharapkan sehingga menimbulkan perilaku

tidak mudah puas dengan hasil yang telah dicapai. Diperlukan upaya-upaya

tambahan menyebarluaskan betapa pentingnya masalah kinerja, adanya pegawai

yang tidak bisa menempatkan kemampuannya dalam bidang yang telah ditekuni.

Ketidakkemampuan pegawai dalam bidang yang ditekuni akan memberikan efek

kepada kinerjanya.

Kinerja pegawai merupakan sesuatu yang dinilai dari apa yang dilakukan

seorang pegawai dalam melakukan pekerjaannya dengan kata lain kinerja individu

adalah bagaimana seorang pegawai melaksanakan pekerjaan atau untuk kerjanya.

Kinerja sebagai hasil fungsi pekerjaan atau kegiatan seseorang atau kelompok

dalam suatu kegiatan organisasi yang dipengaruhi oleh berbagai faktor untuk

mencapai tujuan organisasi dalam periode tertentu. Fungsi kegiatan atau pekerjaan

yang dimaksud disini adalah pelaksanaan hasil pekerjaan atau kegiatan

seseorangatau kelompok yang menjadi tanggung jawab dan wewenangnya dalam

suatu organisasi.
6

Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja

Pegawai Negeri Sipil (PNS) menegaskan SKP yang telah disusun dan disepakati

sebagaimana dimaksud ditandatangani oleh PNS dan ditetapkan oleh Pejabat

Penilai Kinerja PNS, ditetapkan setiap tahun pada bulan Januari.Penilaian kinerja

adalah penilaian secara periodik pelaksanaan pekerjaan seorang pegawai. Tujuan

penilaian kinerja adalah untuk mengetahui keberhasilan atau ketidak berhasilan

seorang pegawai dan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan dan kelebihan-

kelebihan yang dimiliki oleh pegawai yang bersangkutan dalam melaksanakan

tugasnya. Hasil penilaian kinerja digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam

pembinaan pegawai, antara lain pengangkatan, kenaikan pangkat, pengangkatan

dalam jabatan, pendidikan dan pelatihan, serta pemberian penghargaan.

Dinas Kominikasi Dan Informatika Kabupaten Garut merupakan salah satu

instansi di Jawa Barat di bidang komunikasi dan informatika membantu gubernur

melaksanakan urusan pemerintahan dalam bidang komunikasi dan informatika,

bidang persandian, dan bidang statisktika yang menjadi kewenangan daerah dan

tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah.

Dinas komunikasi Dan informatika Kabupaten Garut berada di bawah

naungan provinsi yang telah diatur dalam Peraturan Gubernur No 60 tahun 2017

tentang Tugas, Fungsi, Rincian Tugas Unit, Dan Tata Kerja Dinas Komunikasi dan

Informatika Pemerintah Daerah Jawa Barat.

Berdasarkan hasil wawancara dengan para pegawai Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut yang telah dilakukan oleh peneliti terdapat masalah
7

utama pada kinerja pegawai Dinas Kominikasi Dan Informasi Kabupaten Garut

dalam kondisi yang kurang baik.

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut pada tahun 2022

memiliki kategori cukup. Ketidakstabilan kinerja yang terjadi dinilai kurang baik

dan tidak konsisten. Berikut adalah tabel laporan kinerja pegawai pada Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut tahun 2022 sebagaimana peneliti

lampirkan pada tabel 1.2:

Tabel 1. 2
Laporan Evaluasi Kinerja Pegawai Dinas Komunikasi Dan Informatika
Pada Bulan Januari_Desember Tahun 2022
SKP (%)
No Bulan Keterangan
Bobot %
1 Januari 100% 56.33 Kurang
2 Februari 100% 84.50 Sangat Baik
3 Maret 100% 63.38 Cukup
4 April 100% 77.46 Baik
5 Mei 100% 59.15 Kurang
6 Juni 100% 56.33 Kurang
7 Juli 100% 91.54 Sangat Baik
8 Agustus 100% 81.69 Sangat Baik
9 September 100% 69.01 Kurang
10 Oktober 100% 49.29 Kurang
11 November 100% 57.74 Kurang
12 Desember 100% 70.42 Baik
Jumlah Rata-Rata Skor 67.36 Cukup
Sumber: Data SKP Dinas Komunikasi dan Informatika Tahun 2022

Sangat Baik : 80 – 100%

Baik : 70 – 79%

Cukup : 60- 69%

Kurang : <60%

Dari Hasil laporan kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut yang menunjukan bahwa sasaran kinerja pegawai (SKP) pada

Dinas Komunikasi dan Informatika belum optimal karena belum memenuhi sasaran
8

target 100%. Hasil dari wawancara yang telah dilakukan oleh peneliti kepada

sekertaris Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut menyebutkan

bahwa target tidak tercapai dan hanya memperoleh 67,36% yang terealisasi.

Berdasarkan tingkat penilaian kerja pegawai selama tahun 2022 mengalami

fluktuasi dan terdapat beberapa bulan yang memiliki kategori kurang, SKP tertinggi

yaitu terdapat pada bulan juli sebesar 91,54% dengan perolehan kategori sangat

baik, namun hasil tersebut belum mencapai 100% dan SKP terendah berada pada

bulan oktober sebesar 49,29% dengan perolehan kategori kurang. Hal tersebut

dapat menandakan bahwa terdapat masalah kinerja pada Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut.

Terdapat beberapa dimensi pada kinerja pegawai seperti yang telah

dikemukakan oleh Mangkunegara (2017:70) adalah 1) Kualitas kerja, 2) Kuantitas

kerja, 3) Kerjasama, 4) Tanggung jawab, 5) Inisiatif. Sejauh ini penulis merasa

bahwa data primer dan sekunder yang diperoleh dari instansi belum cukup untuk

menjadi dasar penelitian maka dari hasil arahan pembimbing dan untuk

memperkuat penelitian, peneliti menggunakan pra survei dan wawancara kepada

pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut dengan

memfokuskan terhadap kinerja dengan melibatkan 30 responden. Adapun data yang

diperoleh peneliti dalam pra survey mengenai kinerja pegawai pada tabel 1.3

sebagai berikut
9

Tabel 1. 3
Kinerja Kantor Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Garut
Frekuensi
No Dimensi SS S KS TS STS Jumlah Skor Skor Rata-Rata
5 4 3 2 1
1 Kualitas Kerja 7 8 5 7 3 99 3,3
2 Kuantitas Kerja 5 5 6 8 7 86 2,86
3 Kerjasama 5 8 8 5 4 95 3,16
4 Tanggung jawab 3 10 5 7 5 89 2,96
5 Inisiatif 5 8 5 6 6 90 3,0
Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Kinerja Karyawan 3,10
Jumlah Skor = Nilai x Frekuensi
Rata-Rata = Nilai x F : Jumlah Responden
Nilai Rata-Rata = Jumlah Rata-Rata : Jumlah Kuesioner
Sumber : Hasil olah data pra survey , 2023

Berdasarkan pada Tabel diatas secara keseluruhan memperoleh nilai rata-

rata sebesar 3,10. Hal ini dapat dilihat dari dimensi yang nilainya dibawah rata-rata

yaitu dimensi kuantitas kerja dengan skor 2,86 dimensi tanggung jawab dengan

skor 2,96 dan dimensi inisiatif yaitu 3,0 yang menandakan kurangnya kuantitas

kerja, kerjasama dan inisiatif dari pegawai untuk menyelesaikan pekerjaannya.

Hasil wawancara dan kusioner pra survey kepada para pegawai Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut menyatakan bahwa kinerja pegawai

yang rendah berdasarkan kuantitas kerja yang ditandai oleh kurangnya hasil

pekerjaan yang dapat dihasilkan oleh para pegawai, kurangnya tingkat kerjasama

antar pegawai untuk menyelesaikan pekerjaannya sehingga dapat menghasilkan

kinerja yang kurang maksimal dan kurangnya inisiatif dari para pegawai untuk

mengerjakan tugasnya dan menyeselesaikannya dengan baik.


10

Kinerja pegawai juga memiliki beberapa variabel yang diduga dapat mempengaruhi

kinerja pegawai dalam bekerja. Menurut Sedarmayanti (2017:65) menyatakan

bahwa terdapat beberapa variabel yang mempengaruhi kinerja pegawai yaitu 1)

Motivasi Kerja. 2) Lingkungan kerja. 3) Stress kerja. 4) Kepuasan kerja. 5)

Kepemimpinan. 6) Kerjasama Tim.

Berdasarkan Tabel 1.3 mengenai Kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Garut yang cukup rendah. Oleh karena itu, peneliti

kembali melakukan Pra Survey Penelitian mengenai faktor-faktor yang diduga

mempengaruhi kinerja yang telah disebutkan diatas.

Tabel 1. 4
Variabel Yang Diduga Mempengaruhi Kinerja Pegawai Kantor Dinas
Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Garut
Frekuensi
Juml Skor
No Variabel Dimensi ah Rata-
SS S KS TS STS Skor Rata

Kebutuhan
9 10 6 4 1 112 3.73
Fisik
Kebutuhan
Keamanan dan 11 5 7 5 2 108 3.6
Keselamatan
Kebutuhan
1. Motivasi Kerja 7 12 7 4 0 112 3.73
Sosial
Kebutuhan
Penghargaan 12 7 5 4 0 106 3.53
diri
Kebutuhan
Perwujudan 9 10 4 5 0 107 3.56
diri
Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Motivasi Kerja 3.63
Kondisi
10 8 8 2 2 116 3.86
Pekerjaan
Supervisi 13 8 4 4 1 118 3.93
2. Kepuasan Kerja
Kompensasi 10 11 5 3 1 116 3.86
Rekan Kerja 7 9 10 4 0 109 3.63
Promosi 10 10 6 3 1 115 3.83
11

Tabel 1.4 Lanjutan

Frekuensi
Juml Skor
No Variabel Dimensi ah Rata-
SS S KS TS STS Skor Rata

Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Kepuasan Kerja 3.82


Lingkungan
3 3 10 8 7 80 2.66
Kerja Fisik
Lingkungan
3. Lingkungan
Kerja
Kerja Non 2 4 11 9 5 82 2.73
Fisik
Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Lingkungan Kerja 2.69
Stress Individu 2 3 10 7 9 75 2.50
Stress
2 5 9 8 6 2.66
4. Stress Kerja Lingkungan 80
Stress
4 4 7 8 7 2.80
Organisasi
84
Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Stress Kerja 2.65
Kepemimpina
9 8 7 4 1 3.40
n organisasi 102
Kepemimpina
5. Kepemimpinan 7 9 9 2 1 3.46
n operasional 104
Kepemimpina
7 12 8 3 1 3.80
n personal 114
Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Kepemimpinan 3.55
Kerjasama 2 5 10 7 7 81 2.70
6. Kerjasama Tim Kepercayaan 2 2 6 12 6 90 3.0
Kekompakan 3 3 10 9 6 81 2.70
Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Kerjasama Tim 2.8
Jumlah Skor = Nilai x Frekuensi
Rata-Rata = Nilai x F : Jumlah Responden
Nilai Rata-Rata = Jumlah Rata-Rata : Jumlah Kuesioner
Sumber: Hasil Olah Data Pra-Surey, 2023
Berdasarkan pada Tabel diatas terkait variabel-variabel yang diduga dapat

mempengaruhi kinerja. Hasil wawancara dan pra survey kepada para pegawai

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut, dapat dilihat secara

keseluruhan bahwa lingkungan kerja dan kerjasama tim memiliki skor rata-rata lebih

rendah dibandingkan dengan variabel-variabel lainnya. Pada tabel diatas menunjukan

bahwa lingkungan kerja menjadi variabel terendah skor rata-rata sebesar 2,69 dan
12

variabel Kerjasama tim menjadi variabel terendah kedua dengan skor rata-rata 2,8.

Hal tersebut menandakan lingkungan kerja dan kerjasama tim pada Dinas

Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Garut masih kurang optimalsehingga para

pegawai tidak bisa memberikan kinerja terbaiknya. Oleh karena itu, peneliti

memutuskan untuk mengambil variabel dengan skor terendah untuk diteliti lebih

dalam.

Peneliti dalam penelitian ini menggunakan cara untuk mengetahui

permasalahan lingkungan kerja yang ada pada kantor Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut, berdasarkan hasil penilaian maka peneliti terlebih

dahulu melakukan pra survey mengenai lingkungan kerja dengan metode pengisian

kusioner kepada responden yang merupakan 30 orang pegawai Dinas Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Garut sebagai lokasi dalam penelitian ini dan terdapat

data seperti pada tabel 1.5 sebagai berikut :

Tabel 1. 5
Lingkungan Kerja Kantor Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten
Garut
Frekuensi
Jumlah Skor Rata-
Variabel Dimensi SS S KS TS STS
Skor Rata
5 4 3 2 1
Lingkungan Kerja
3 3 10 8 7 80 2.66
Lingkungan Fisik
Kerja Lingkugan Kerja
2 4 11 9 5 82 2.73
Non Fisik
Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Lingkungan Kerja 2.69
Jumlah Skor = Nilai x Frekuensi
Rata-Rata = Nilai x F : Jumlah Responden
Nilai Rata-Rata = Jumlah Rata-Rata : Jumlah Kuesioner
Sumber: Hasil olah data prasurvey 2023
13

Berdasarkan pada Tabel diatas secara keseluruhan memperoleh nilai rata-

rata sebesar 2,69. Dengan dimensi terendah adalah dimensi lingkungan kerja fisik

sebesar 2,66 yang menandakan bahwa lingkungan kerja fisik yang kurang baik,

artinya lingkungan kerja yang kurang kondusif berdasarkan lingkungan kerja fisik

dapat ditandai oleh fasilitas dan alat bantu pekerjaan yang dimiliki Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut kurang mendukung

keberlangsungan para pegawai dalam bekerja, sehingga membuat para pegawai

tidak dapat memberikan kinerja yang maksimal.

Untuk mengetahui permasalahan mengenai kurangnya kerjasama tim yang

ada pada kantor tersebut, maka peneliti terlebih dahulu melakukan pra survey

dengan menyebarkan kusioner pra survey kepada 30 orang responden yaitu

pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut seperti yang terlihat

pada tabel 1.6 sebagai berikut :

Tabel 1. 6
Kerjasama Tim Kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Garut
Frekuensi Skor
Jumlah
Variabel Dimensi SS S KS TS STS Rata-
Skor
5 4 3 2 1 Rata
Kerjasama 2 2 6 12 6 90 3.0
Kerjasama Kepercayaan 2 5 10 7 7 81 2.70
Tim
Kekompakan 3 3 10 9 6 81 2.70
Jumlah Skor Rata-Rata Variabel Kerjasama Tim 2.8
Jumlah Skor = Nilai x Frekuensi
Rata-Rata = Nilai x F : Jumlah Responden
Nilai Rata-Rata = Jumlah Rata-Rata : Jumlah Kuesioner
Sumber: Hasil olah data pra survey, 2023

Berdasarkan pada Tabel diatas seacara keseluruhan memperoleh nilai rata-

rata sebesar 2,8. Dengan dimensi terendah adalah dimensi kepercayaan sebesar 2,70
14

dan dimensi kekompakan yaitu sebesar 2,70 yang artinya pegawai kantor Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut belum mendapatkan kepercayaan

terhadap sesama rekan kerja dan masih adanya kesenjangan dalam berkomunikasi

antar pegawai pada instansi tersebut untuk menjalin kekompakan dalam

membangun sebuah kerjasama tim.

Menurut Susanti, Widyani, dan Utami (2021:226), kerjasama tim adalah

sistem perpaduan kerja suatu kelompok yang didukung oleh berbagai keahlian

dengan kejelasan tujuan, dan juga didukung oleh kepemimpinan dan komunikasi

untuk menghasilkan kinerja yang lebih tinggi daripada kinerja individu. Sedangkan

Panggiki, Lumanauw, dan Lumintang (2017:3019) mendefinisikan kerjasama tim

(teamwork) adalah bentuk kerja dalam kelompok yang harus diorganisasi dan

dikelola dengan baik.

Didukung oleh penelitian yang telah dilakukan oleh Alvin Arifin (2020)

kerjasama tim berpengaruh langsung dan signifikan terhadap kinerja karyawan,

juga memberi pengaruh yang tidak langsung yang positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan melalui kepuasan kerja.

Tim beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian yang berbeda-beda

dan dikoordinasikan untuk bekerja sama dengan pimpinan. Terjadi saling

ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan atau

menyelesaikan sebuah tugas. Dari beberapa definisi diatas bisa diambil kesimpulan

bahwa kerjasama tim adalah sekelompok orang dengan kemampuan, talenta,

pengalaman dan latar belakang yang berbeda yang berkumpul bersama-sama untuk

mencapai satu tujuan dalam satu atau lebih kegiatan.


15

Kinerja pegawai Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Garut yang

kurang baik dipengaruhi oleh lingkungan dan Kerjasama tim yang terbilang cukup

rendah, sehingga seringkali hasil tugas yang diberikan kepada pegawai

mendapatkan hasil yang kurang maksimal dan yang menjadikan Dinas Komunikasi

Dan Informatika Kabupaten Garut berada pada posisi terendah dalam Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintahan (SAKIP) Kabupaten Garut.

Berdasarkan hasil wawancara dan observasi yang telah dilakukan oleh

peneliti pada Dinas Kominikasi Dan Informasi Kabupaten Garut, maka judul pada

penelitian ini yaitu “PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN MOTIVASI

KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI PADA DINAS KOMUNIKASI

DAN INFORMATIKA KABUPATEN GARUT”.

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah

Identifikasi dan rumusan masalah adalah proses penting, dalam sebuah

penelitian yang bertujuaan agar peneliti maupun pembaca mendapatkan sejumlah

masalah yang berhubungan dengan judul penelitian, sedangkan rumusan penelitian

adalah pertanyaan peneliti yang mengarahkan kepada apa yang sebenarnya ingin

dikaji. Berdasarkan uraian di atas dalam penelitian ini penulis mengidentifikasikan

dan merumuskan masalah sebagai berikut :

1.2.1 Identifikasi Masalah Penelitian

Setiap instansi pemerintahan menginginkan agar para pegawai bekerja

sesuai dengan aturan yang berlaku dan dapat meningkatkan kinerja para pegawai

dalam bekerja. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan,
16

maka terdapat beberapa permasalahan yang dapat diidentifikasikan yaitu sebagai

berikut:

1. Lingkungan Kerja

a. Kurangnya Fasilitas dan alat bantu pekerjaan yang dimiliki oleh kantor

tersebut untuk mendukung keberlangsungan pegawai dalam bekerja.

b. Hubungan sesama rekan kerja dan juga pimpinan kurang terjalin dengan

baik

2. Kerjasama Tim

a. Kurangnya tingkat kepercayaan yang terjalin diantara para pegawai.

b. Kurangnya kekompakan diantara pegawai dalam menyelesaikan

pekerjaan.

3. Kinerja Pegawai

a. Kurangnya jumlah pekerjaan yang dapat dihasilkan oleh para pegawai.

b. Kurangnya rasa tanggung jawab para pegawai terhadap pekerjaan yang

telah dibebankan.

c. Kurangnya inisiatif pegawai dalam menyelesaikan pekerjaan

1.2.1 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, tentang Pengaruh

Lingkungan kerja dan Kerjasama tim Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Garut sehingga perumusan masalah dalam penelitian

ini sebagai berikut:

1. Bagaimana Lingkungan Kerja pada Dinas Komunikasi dan Infromatika

Kabupaten Garut.
17

2. Bagaimana Kerjasama Tim pada Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut.

3. Bagaimana Kinerja Pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut.

4. Seberapa besar pengaruh Lingkungan Kerja dan Kerjasama tim Terhadap

Kinerja Pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut

baik secara simultan maupun parsial.

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk

menganalisis dan mengetahui Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kerjasama Tim

Terhadap Kinerja Karyawan pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Garut. Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian untuk

mengetahui dan menganalisis :

1. Lingkungan Kerja Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Garut

2. Kerjasama tim Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Garut

3. Kinerja Pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut

4. Besarnya Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kerjasama Tim Terhadap

Kinerja Pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut

Secara Simultan Maupun Secara Parsial

1.4 Kegunaan Penelitian


18

Peneliti berharap bahwa penelitian ini dapat bermanfaat bukan hanya bagi

peneliti, tetapi bermanfaat bagi yang membaca. Adapun kegunaan yang diharapkan

peneliti adalah sebagai berikut:

1.4.1 Kegunaan Teoritis / Akademis

Adapun kegunaan penelitian teoritis dari penelitian ini adalah sebagai

berikut:

1. Bagi perkembangan kajian (Kegunaan Teoritis). Hasil penelitian diharapkan

menjadi bahan kajian dalam pendalaman bagi pengaruh lingkungan kerja

dan kerjasama tim terhadap kinerja pegawai.

2. Sebagai ilmu pengetahuan agar dapat kesesuain teori dan praktik khususnya

terkait kinerja pada pegawai dan faktor yang mempengaruhinya.

3. Dapat dijadikan bahan diskusi wacana ilmiah serta dapat digunakan sebagai

dasar penelitian selanjutnya.

1.4.2 Kegunaan Praktik / Empiris

Berdasarkan rumusan masalah dan implikasi dari penelitian yang dilakukan,

diharapkan dapat memberi kegunaan terhadap berbagai pihak. Pihak tersebut antara

lain:

1. Bagi penulis

Dari penelitian ini peneliti mendapatkan pengalaman langsung yaitu

penelitian bidang manajemen sumber daya manusia dan lebih mengetahui

tentang pengaruh lingkungan kerja dan kerjasama tim terhadap kinerja.

2. Bagi instansi/perusahaan
19

Hasil Penelitian diharapakan dapat memberikan kontribusi bagi

instansi/perusahaan dengan menjadi suatu masukan dalam mengatasi

lingkungan kerja dan kerajasama tim terhadap kinerja.

3. Bagi Pegawai

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Sebagian besar

pegawai, yaitu sebagai bahan pertimbangan untuk mengetahui mengenai

lingkungan kerja dan kerjasama tim terhadap kinerja.

4. Bagi masyarakat

Sebafau suatu bahan referensi dan tambahan informasi yang bermanfaat

bagi para pembaca yang ingin mengetahui mengenai lingkungan kerja dan

kerjasama tim terhadap kinerja.

5. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil dari penelitian diharapkan dapat menjadi acuan dalam melakukan

studi lanjutan para peneliti dalam melakukan penelitian di bidang yang sama

secara lebih mendalam.


BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Kajian Pustaka

Pada kajian Pustaka ini, penulis akan memaparkan teori-teori yang

berhubungan dengan masalah-masalah yang dihadapi. Permasalahan dalam

penelitian ini adalah hal-hal mengenai pentingnya knowledge sharing, dan

empowerment. Dimulai dari pengetahuan secara umum sampai kepada pengertian

yang focus terhadap teori yang berhubungan dengan permasalahan yang akan

diteliti oleh penulis.

2.1.1 Manajemen

Manajemen merupakan suatu aktivitas yang berhubungan dari aktivitas

suatu dengan aktivitas lain. Aktivitas tersebut tidak hanya mengelola orang-orang

yang berbeda dalam suatu organisasi, melainkan mencangkup tindakan-tindakan

perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, pengendalian yang dilakukan untuk

menentukan dan mencapai tujuan organisasi melalui pemanfaatan sumber daya

yang dimiliki. Rangkaian ini dinamakan proses manajemen, prinsipnya manajemen

dalam organisasi mengatur bagaimana kegiatan berjalan dengan baik dalam

pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Tujuan yang telah ditetapkan

2.1.1.1 Pengertian Manajemen

Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu management dengan kata kerja

to manage, diartikan secara umum sebagai mengurusi. Selanjutnya definisi

manajemen berkembang lebih lengkap. Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur

20
21

proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara

efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berikut beberapa

pengertian manajemen yang telah dikemukakan oleh beberapa ahli :

Menurut Sri Larasati (2018:1) menyatakan bahwa :

“Manajemen adalah salah satu yang sering digunakan dalam sebuah


perusahaan saat ini. Organisasi adalah sistem sosio-ekonomi-teknis, yang
menyiratkan bahwa ia terdiri dari elemen-elemen terhubung yang
menggerakkan, memajukan, dan memungkinkan orang untuk bergerak di
dalamnya”.
Menurut M. Anang Firmansyah dan Budiman (2018:1) menyatakan bahwa:

“Manajemen berasal dari kata kerja manage yang berarti mengatur, maka
munculah kata manajemen. Tiga definisi manajemen dapat dilihat jika
melihat literatur yang ada sekarang: manajemen sebagai proses, manajemen
sebagai kolektivitas manusia, manajemen sebagai ilmu (sains), dan
manajemen sebagai seni (art)”.

Menurut Daft L, Richard (2020:7) menyatakan bahwa :

“Management is defined as the attainment of organizational goals in an

effective and effisient manner through planning, organizing, leading, and

controlling organizational resources”.

Menurut R. Griffin, Phillips, J. M., dan Gully, S. M. (2020:3) menyatakan bahwa:

“Management can be defined as a set of activities (including planning, and

decision making, organizing, leading, and controlling) directed at and

organization’s resources (human, financial, physical, and information) with

the aim of achieving organizational goals in efficient and effective manner”.

Menurut Harold Koontz dan O'Donnel dalam Sri Larasati (2018:2) menyatakan

bahwa:
22

“Manajemen berkaitan dengan pencapaian suatu tujuan yang dilakukan

melalui dan dengan orang lain.”

Menurut George R. Terry dalam Sri Larasati (2018:2) menyatakan bahwa:

“Manajemen adalah proses yang membedakan perencanaan,

pengorganisasian, pemindahan pelaksanaan, dan pengawasan, dengan

memanfaatkan ilmu pengetahuan dan seni, agar dapat menyelesaikan tujuan

yang telah ditetapkan.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

manajemen adalah suatu asset utama perusahaan dalam pengelolaan dan

pendayagunaan sumber daya maupun sumber lainnya yang terdapat padaorganisasi.

Pengelolaan dan pendayagunaan tersebut dikembangkan secara efektifdan efisien

agar dapat membantu terwujudnya tujuan dari organisasi tersebut.

2.1.1.2 Fungsi Manajemen

Terciptanya organisasi yang sesuai dengan harapan dilakukan dengan cara

pengelolaan bagian internal organisasinya dengan efektif dan efisien. dalam

manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang dapat menjadi tolak ukur

seorang manajemen melakukan penerapan manajemen di suatu organisasi dengan

baik. Berikut merupakan fungsi manajemen menurut G. Dessler (2017:3) yaitu:

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan merupakan unsur yang sangat penting dan merupakan fungsi

fundamental manajemen, karna organizing, actuating dan controlling harus

terlebih dahulu direncanakan, Adapun pengertian perencanan adalah


23

kegiatan memilih dan menghubungkan fakta-fakta dan membuat serta

menggunakan asumsi-asumsi mengenai masa yang akan dating dalam hal

memvisualisasikan serta merumuskan aktifitas-aktifitas yang diusulkan

untuk mencapai hasil yang telah diinginkan.

2. Pengorganisasian (Organizing)

Pengorganisasian merupakan membagi suatu kegiatan besar menjadi suatu

kegiatan-kegiatan kecil pengorganisasian mempermudah manajer dalam

melakukan pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk

melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagi-bagi tersebut.

3. Kepegawaian (Staffing)

Menentukan jenis orang seperti apa yang harus dipekerjakan, merekrut

calon

karyawan, memilih karyawan, menetapkan standar kinerja, kompensasi

karyawan, mengevaluasi kinerja, konseling karyawan, pelatihan, dan

pengembangan karyawan.

4. Terkemuka (Leading)

Membuat orang lain menyelesaikan pekerjaan, menjaga moral, memotivasi

bawahan.

5. Pengendalian (Controling)

Pengendalian merupakan proses yang dilakukan untuk memastikan seluruh

rangkaian kegiatan yang telah direncanakan, diorganisasikan, dan

diimplementasikan bisa berjalan sesuai dengan target yang diharapkan

sekalipun berbagai perubahan terjadi dalam lingkungan dunia bisnis yang


24

dihadapi.

Berdasarkan uraian diatas,maka dapat disimpulkan bahwa manajemen yang

terdiri dari empat fungsi yaitu perencanaan, pengorganisasian, perencanaan,

kepegawaian, terkemuka, dan pengendalian merupakan hal yang sangat penting

untuk organisasi karena bertujuan untuk mencapai sebuah keberhasilan dan

memperoleh hasil secara maksimal untuk menentukan masa depan organisasi itu

sendiri.

2.1.1.3 Unsur-Unsur Manajemen

Manajemen tidak hanya melibatkan dengan sumber manusia saja,

melainkan berkesinambungan melibatkan unsur-unsur lainnya yang dapat terlibat

dalam keberhasilan manajemen itu sendiri. Berkaitan dengan hal tersebut menurut

Firmansyah dan Mahardika (2018:4) menyatakan terdapat 6 unsur manajemen yaitu

1. Manusia (Mens)

Yakni Sumber daya manusia yang melakukan kegiatan manajemen dan

produksi. Dengan adanya faktor SDM, kegiatan manajemen dan produksi

dapat berjalan, karena pada dasarnya faktor SDM sangat berperan penting

dalam kegiatan manajemen dan produksi.

2. Uang (Money)

Faktor pendanaan atau keuangan. Tanpa ada keuangan yang memadai

kegiatan perusahaan atau organisasi takkan berjalan sebagaimana mestinya,

karena pada dasarnya keuangan ialah darah dari perusahaan atau organisasi.

Hal keuangan ini berhubungan dengan masalah anggaran (Budget), upah

karyawan (Gaji), dan pendapatan perusahaan atau organisasi.


25

3. Barang-barang (Materials)

Materials berhubungan dengan barang mentah yang akan diolah menjadi

barang jadi. Dengan adanya barang mentah maka dapat dijadikan suatu

barang yang bernilai sehingga dapat mendatangkan keuntungan.

4. Mesin (Machine)

berbagai mesin pengolah atau teknologi yang dipakai dalam mengolah

barang mentah menjadi barang jadi. Dengan adanya mesin pengolah, maka

kegiatan produksi akan lebih efisien dan menguntungkan.

5. Metode (Method)

Yaitu tata cara melakukan kegiatan manajemen secara efektif dengan

menggunakan pertimbangan-pertimbangan kepada sasaran agar tercapai

suatu tujuan akan dituju.

6. Pasar (Market)

Tempat untuk memasarkan produk yang telah dihasilkan. Seorang manajer

pemasaran dituntut untuk dapat menguasai pasar, sehingga kegiatan

pemasaran hasil produksi dapat berlangsung. Agar pasar dapat dikuasai,

maka kualitas dan harga barang haruslah sesuai dengan selera konsumen

dan daya beli masyarakat.

Dari pernyataan yang telah diuraikan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa

manajemen tidak hanya melibatkan sumber daya manusia saja, melainkan terdapat

beberapa unsur yang terlibat dalam manajemen diantaranya manusia, uang, barang,

mesin, metode, dan pasar, unsur-unsur tersebut dapat mendukung keberhasilan

manajemen dalam organisasi.


26

2.1.2 Manajemen Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang memiliki kapasitas dan potensial dibutuhkan

untuk menjalankan kegiatan dalam suatu perusahaan atau organisasi. Visi dan misi

organisasi dapat dilaksanakan dengan baik jika sumber daya manusia sebagai

pelaksana diseleksi juga denganbaik. Oleh karena itu perusahaan atau organisasi

harus menjadikan sumber daya manusia sebagai faktor yang paling penting untuk

dikelola.

2.1.2.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu bidang manajemen

umum yang meliputi berbagai aspek perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian,

Proses ini terdapat dalam fungsi produksi, pemasaran, keuangan maupun karyawan.

Karena sumber daya manusia berperan sangat penting dalam pencapaian tujuan

suatu organisasi, maka berbagai pengalaman dan hasil penelitian dalam bidang

sumber daya manusia dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang telah

disebutkan dalam manajemen sumber daya manusia.

Berikut ini terdapat beberapa pernyataan yang telah dikemukakan oleh para

ahli dalam berbagai defisini tentang manajemen sumber daya manusia :

Menurut Flippo, Edwin. B (2018:7) mengatakan :

“Human resource management is planning, organizing, directing, and

controlling the procurement, development, reinforcement, integration,

maintenance, and termination of employees with the intent and realization

of corporate, individual, employee, and community goals”.


27

Menurut Bintoro dan Daryanto (2017:15) menyatakan bahwa :

“Manajemen sumber daya manusia, disingkat MSDM, adalah suatu ilmu


atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan sumber daya (tenaga
kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif serta dapat
digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan bersama perusahaan,
karyawan dan masyarakat menjadi maksimal”

Menurut Gerry Dessler (2017:39) mengatakan :

“Human resource management is a processes for acquiring, training,

appraising, and operating employees, and for take care of their employment

relationship, their health and safety, and other matters related to justice.

Berdasarkan definisi yang telah di jelaskan diatas, dapat disimpulkan bahwa

manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses pemanfaatan manusia

atau pegawai yang meliputi diantaranya menerima, menggunakan,

mengembangkan, dan memelihara sumber daya manusia agar dapat mendukung

keberlangsungan kegiatan suatu organisasi. Ditentukan oleh suatu organisasi dalam

rangka tujuan yang telah ditetapkan. Sumber daya manusia adalah inti dari

organisasi dan tim. Bagaimanapun bentuk dan tujuannya, sebuah organisasi

didirikan didasari oleh visi yang bermanfaat bagi umat manusia, dalam

menjalankan misinya dikelola oleh manusia.

Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa manusia adalah faktor strategis

dalam kegiatan semua organisasi. Manajemen sumber daya manusia adalah

mengelola sumber daya manusia sesuai dengan visi organisasi guna mencapai

tujuan organisasi dengan sebaik-baiknya.


28

2.1.2.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Tugas utama dari seorang manajer sumber daya manusia untuk mengelola

manusia (pegawai) yang dimiliki seefektif mungkin agar diperoleh suatu satuan

sumber daya manusia demi mencapai tujuan perusahaan atau organisasi yang telah

ditetapkan sebelumnya. Menurut Edy Sutrisno (2017:13) mendefinisikan fungsi-

fungsi manajemen sumber daya manusia, sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Kegiatan memperkirakan tentang keadaan tenaga kerja, agar sesuai dengan

kebutuhan organisasi secara efektif dan efisien, dalam membantu

terwujudnya tujuan.

2. Pengorganisasian (Organization)

Kegiatan untuk mengatur pegawai dengan menetapkan pembagian kerja,

hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bentuk

bagan organisasi.

3. Pengarahan dan pengadaan (Direction and Procurement)

Merupakan kegiatan memberi petunjuk kepada pegawai, agar mau kerja

sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan

organisasi.Sedangkan, pengadaan merupakan proses penarikan, seleksi,

penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan pegawai yang sesuai

dengan kebutuhan organisasi.

4. Pengendalian (Controlling)
29

Merupakan kegiatan mengendalikan pegawai agar menaati peraturan

organisasi dan bekerja sesuai dengan rencana.

Pengembangan Merupakan proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis,

konseptual, dan moral pegawai melalui pendidikan dan pelatihan.

5. Kompensasi (Compensation)

Merupakan pemberian balas jasa langsung berupa uang atau barang kepada

pegawai sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada organisasi.

6. Pengintegrasian pegawai (Intergration of employees)

Merupakan kegiatan untuk mempersatukan kepentingan organisasi dan

kebutuhan pegawai, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling

menguntungkan.

7. Pemeliharaan pegawai (Maintenanse of employees)

Merupakan kegiatan pemeliharaan atau meningkatkan kondisi fisik, mental,

dan loyalitas agar mereka tetap mau bekerja sampai pensiun.

8. Kedisiplinan (employee discipline)

Merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang

penting dan merupakan kunci terwujudnya tujuan organisasi, karena tanpa

adanya kedisiplinan, maka sulit mewujudkan tujuan maksimal.

9. Pemberhentian hubungan kerja (Termination of employees)

Merupakan proses putusnya hubungan kerja seorang pegawai dari suatu

organisasi.
30

2.1.2.3 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Tujuan dari Manajemen Sumber Daya Manusia adalah untuk meningkatkan

kontribusi produktif seseorang atau pegawai untuk organisasi atau perusahaan

dengan cara yang strategis, etis dan bertanggung jawab secara sosial. Para manajer

dan departemen sumber daya manusia mencapai maksud mereka dengan memenuhi

tujuannya. Menurut Sri Larasati (2018:10). Tujuan umum manajemen sumber daya

manusia adalah mengoptimalkan produktivitas semua pekerja dalam sebuah

organisasi. Terdapat 4 tujuan manajemen sumber daya manusia adalah sebagai

berikut:

1. Tujuan sosial

Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi atau

perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan

tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak negatifnya

2. Tujuan organisasional

Tujuan organisasional adalah secara formal yang dibuat untuk membantu

organisasi mencapai tujuannya.

3. Tujuan fungsional

Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi

departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan

kebutuhan organisasi.

4. Tujuan individual Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap anggota

organisasi atau perusahaan yang hendak mencapai melalui aktivitasnya

dalam organisasi.
31

Dari beberapa uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa manajer sumber

daya manusia adalah orang yang bekerja sebagai staf dan bekerja sama erat dengan

manajer lain untuk mendukung mereka dalam mengatasi tantangan terkait sumber

daya manusia. Akibatnya, pengawasan tenaga kerja di setiap unit kerja berada di

bawah lingkup semua manajer.

2.1.3 Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah dimana para pegawai melakukan berbagai

aktivitas setiap harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman

dan nyaman yang memungkinkan pegawai untuk bekerja secara optimal. Dalam

melaksanakan pekerjaan sangat dibutuhkan kondisi-kondisi yang menyenangkan.

Nyaman, dan mempengaruhi kebiasaaan-kebiasaan pekerjaan yang baik.

Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosional para pegawai. Jika

pegawai menyenangi dimana tempat dia bekerja, maka pegawai tersebut merasa

nyaman di tempat kerjanya, melakukan aktivitasnya, sehingga waktu kerja dapat

dipergunakan secara efektif. Produktivitas akan tinggi dan otomatis kinerja prestasi

pegawai juga tinggi.

2.1.3.1 Pengertian Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja atau kondisi kerja dalam suatu organisasi merupakan

salah satu faktor yang cukup penting dalam upaya peningkatan kinerja, sehingga

produktivitas kerja pegawai tercipta. Lingkungan kerja atau kondisi kerja itu sendiri

adalah kondisi dimana pegawai itu bekerja, jadi organisasi atau instansi tersebut

harus mempersiapkan lingkungan kerja yang baik dan tepat supaya para pegawai

dapat bekerja dengan baik dan memperoleh kinerja yang maksimal sesuai dengan
32

yang telah diinginkan. Berikut adalah beberapa pernyataan yang telah dikemukakan

oleh para ahli tentang lingkungan kerja :

Menurut Afandi (2018:66) menyatakan bahwa:

“Sesuatu yang ada di lingkungan para pekerja yang dapat mempengaruhi


dirinya dalam menjalankan tugas seperti temperature, kelembapan,
pentilasi, penerangan, kegaduhan, kebersihan tempat kerja, dan memadai
tidanya alat-alat perlengkapan untuk bekerja. Lingkungan kerja dapat
diartikan sebagai keseluruhan alat perkakas yang dihadapi, lingkugan
sekitarnya dimana seorang pekerja, metode kerjanya, sebagai pengaruh
kerjanya baik sebagai perorangan maupun sebagai kelompok”.

Menurut Sedarmayanti (2018:26) menyatakan bahwa:

“Lingkungan kerja merupakan semua keadaan yang terdapat disekitar

tempat kerja, akan memengaruhi pegawai baik secara langsung maupun

tidak langsung”.

Menurut Enny (2019:56) menerangkan bahwa :

“Lingkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar tempat para

pekerja/karyawan yang dapat memengaruhi kepuasan kerja karyawan dalam

melaksanakan pekerjaannya”.

Dari beberapa pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan

kerja memiliki peran yang sangat penting untuk menciptakan kenyamanan bagi

para pegawai guna menjaga kestabilan kinerja pegawai dalam bekerja melalui

lingkungan kerja fisik maupun non fisik.

2.1.3.2 Jenis-Jenis Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja memiliki beberapa jenis yang harus diperhatikan oleh

suatu instansi maupun perusahaan, agar dapat memberikan rasa aman dan nyaman,

serta mendukung keberlangsungan pegawai dalam bekerja. Menurut Sedarmayanti


33

(2017:27) Secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua, yaitu

sebagai berikut:

1. Lingkungan Kerja Fisik

Lingkungan Kerja Fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang

terdapat disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawai secara

langsung maupun tidah langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi

menjadi dua kategori yaitu:

a. Lingkungan Kerja yang langsung berhubungan dengan pegawai seperti

pusat kerja, kursi, meja, dan sebagainya.

b. Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut

lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi manusia misalnya

temperature, kelembapan, sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan,

getaran mekanik, bau tidak sedap, dan lain-lain.

2. Lingkungan Kerja non Fisik

Lingkungan Kerja Non Fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang

berkaitan dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan, maupun

hubungan dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan.

Terdapat lima aspek lingkungan kerja non fisik yang bisa mempengaruhi

produktivitas kerja karyawan, diantaranya yaitu:

a. Struktur kerja, yaitu sejauh mana bahwa pekerjaan yang diberikan

kepadanya memiliki struktur kerja dan organisasi yang baik.

b. Tanggung jawab kerja, yaitu sejauh mana pekerja merasakan bahwa

pekerjaan tersebut merupakan tanggung jawab atas kewajiban mereka.


34

c. Kerja sama antar kelompok, yaitu sejauh mana karyawan merasakan

adanya komunikasi yang baik, terbuka, dan lancer, baik antar teman

sekerja ataupun pimpinan.

d. Perhatian dan dukungan pimpinan, yaitu sejauh mana karyawan

meraskan bahwa pimpinan sering memberikan pengarahan, keyakinan,

perhatian, serta menghargai mereka.

e. Kelancaran komunikasi, yaitu sejauh mana karyawan meraskaan

adanya komunikasi yang baik, terbuka, dan lancar, baik antar teman

sekerja ataupun dengan pimpinan.

Dari beberapa uraian yang telah diuraikan diatas, dapat disimpulkan bahwa

lingkungan kerja memilik dua jenis yaitu lingkungan kerja fisik dan non fisik.

Lingkungan kerja fisik berhubungan langsung meliputi berbagai benda atau fasilitas

yang seseorang gunakan saat bekerja. Sedangkan lingkungan kerja non fisik

berhubungan dengan seseorang yang melakukan pekerjaan tersebut seperti antar

atasan, relasi, dan rekan kerja.

2.1.3.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Penting bagi setiap instansi maupun perusahaan untuk memperhatikan

faktor-faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja. Karena kondisi

lingkungan kerja yang baik akan memberikan motivasi kerja bagi para pegawai

dalam menyelesaikan pekerjaannya. Menurut Afandi (2018:66) secara umum

terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi lingkungan kerja fisik dan

lingkungan kerja non fisik yaitu:


35

1. Faktor Lingkungan Fisik adalah lingkungan yang berada disekitar pekerja

itu sendiri. Kondisi lingkungan kerja dapat mempengaruhi kinerja pegawai

yang meliputi:

a. Rencana ruang kerja, meliputi kesesuaian pengaturan dan tata letak

peralatan kerja, hal ini berpengaruh besar terhadap kenyamanan dan

tampilan kerja pegawai.

b. Rancangan pekerjaan, meliputi peralatan kerja dan produser kerja atau

metode kerja, peralatan kerja yang tidak sesuai dengan pekerjaannya

akan mempengaruhi kesehatan hasil kerja pegawai.

c. Kondisi lingkungan kerja, penerangan dan kebisingan sangat

berhubungan dengan kenyamanan para pekerja dalam bekerja. Sirkulasi

udara, suhuruangan dan penerangan yang sesuai sanga mempengaruhi

kondisi seseorang dalam menjalankan tugasnya.

d. Tingkat visual privacy dan acoustical privacy, dalam tingkat pekerjaan

tertentu membutuhkan tempat kerja yang dapat member privasi bagi

pegawainya. Yang dimaksud privasi disini adalah sebagai “keleluasan

pribadi” terhadap hal-hal yang menyangkut dirinya dan kelompoknya.

Sedangkan acoustical privasi berhubungan dengan pendengaran.

2. Faktor Lingkungan non fisik adalah hal-hal yang menyangkut dengan

hubungan sosial dan keorganisasian. Kondisi psikis yang mempengaruhi

kinerja pegawai adalah:

a. Pekerjaan yang berlebihan, dengan waktu yang terbatas atau mendesak

dalam penyelesaian pekerjaan akan menimbulkan penekanan dan


36

ketegangan terhadap pegawai, sehingga hasil yang di dapat kurang

maksimal.

b. Sistem pengawasan yang buruk, Sistem pengawasan yang buruk dan

tidak efesien dapat menimbulkan ketidakpuasan lainya, seperti ketidak

stabilan suasana politik dan kurangnya umpan balik prestasi kerja.

c. Frustasi, Frustasi dapat berdampak pada terhambatnya usaha

pencapaian tujuan, misalnya harapan perusahaan tidak sesuai dengan

harapan karyawan, apabila hal ini berlangsung terus meerus akan

menimbulkan frustasi bagi pegawai.

d. Perubahan-perubahan dalam segala bentuk, Perubahan yang terjadi

dalam pekerjaan akan mempengaruhi cara orang-orang dalam bekerja,

misalnya perubahan lingkungan kerja seperti perubahan jenis

pekerjaan, perubahan organisasi, dan pergantian pemimpin organisasi.

e. Perselisihan antara pribadi dan kelompok, hal ini terjadi apabila kedua

belah pihak mempunyai tujuan yang sama dan bersaing untuk mencapai

tujuan tersebut. Perselisihan ini dapat berdampak negatif yaitu

terjadinya perselisihan dalam berkomunikasi, kurangnya kekompakan

dan Kerjasama pada tim. Sedangkan dampak positifnya adalah adanya

usaha positif untuk mengatasi perselisihan di tempat kerja, diantaranya:

persaingan, masalah status atau perbedaan antara individu.

Dari uraian diatas mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi lingkungan

kerja, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor lingkungan fisik maupun non

fisik keduanya sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dalam lingkungan kerja,
37

jika tempat kerja hanya memperhatikan salah satu faktor saja, tidak akan

menciptakan lingkungan kerja yang baik. Sebaliknya, jika tempat kerja

memperhatikan kedua faktor tersebut. Akan terciptanya lingkungan kerja yang baik

dengan sistem kerja yang efisien.

2.1.3.4 Dimensi dan Indikator Lingkungan Kerja

Dalam penelitian ini terdapat beberapa dimensi dan indikator yang dapat

mengukur apakah lingkungan kerja menjadi alasan menurunnya kinerja pegawai

dalam bekerja. Menurut Sedarmayanti (2017:45) mengemukakan terdapat dua

dimensi untuk mengukur lingkungan kerja yaitu:

1. Lingkungan kerja fisik:

a. Penerangan cahaya

Pencahayaan adalah faktor penting dalam lingkungan kerja. Karena

dengan

pencahayaan yang baik akan membantu dalam menyelesaikan tugas

dengan lebih efektif.

b. Sirkulasi ruang kerja

Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh mahluk hidup untuk

menjaga kelangsungan hidup, yaitu untuk proses metabolisme. Udara

di sekitar dikatakan kotor apabila kadar oksigen, dalam udara tersebut

telah berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang

berbahaya bagi kesehatan tubuh.

c. Tata letak ruang


38

Penataan letak ruangan kerja yang baik akan lebih mendorong

terciptanya kenyamanan karyawan dalam bekerja.

d. Dekorasi

Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu

dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi

berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna,

perlengkapan, dan lainnya untuk bekerja.

e. Kebisingan

Pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hendaknya

dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien

sehingga produktivitas kerja meningkat.

f. Fasilitas

Fasilitas perusahaan sangat dibutuhkan oleh karyawan sebagai

pendukung dalam menyelasikan pekerjaan yang ada di perusahaan.

Tersedianya fasilitas kerja yang lengkap, walaupun tidak baru

merupakan salah satu penunjang proses kelancaran dalam bekerja.

2. Lingkungan kerja non fisik:

a. Hubungan dengan pimpinan

Hubungan atasan dengan bawahan atau karyawannya harus di jaga

dengan baik dan harus saling menghargai antara atasan dengan bawahan,

dengan saling menghargai maka akan menimbulkan rasa hormat diantara

individu masing-masing.

b. Hubungan kerja sesama rekan kerja


39

Hubungan dengan rekan kerja yaitu hubungan dengan rekan kerja yang

harmonis dan tanpa saling intrik di antara sesama rekan sekerja. Salah

satu faktor yang dapat mempengaruhi karyawan tetap tinggal dalam satu

organisasi adalah adanya hubungan yang harmonis dan kekeluargaan.

Dari beberapa dimensi dan indikator diatas tentang lingkungan kerja, maka

penulis menyimpulkan bahwa lingkungan kerja fisik dapat tercipta dengan baik

apabila pihak instansi telah memperhatikan lingkungan kerja fisik dengan baik

seperti memberi ruangan kerja dengan tingkat penerangan cahaya yang cukup serta

tingkat intensitas kebisingan yang dimiliki kantor instansi tersebut cukup rendah

sehingga dapat membantu para pegawai bekerja dengan baik. Lingkungan kerja non

fisik dapat tercipta dengan baik jika hubungan antar pegawai dengan sesame

pegawai dapat terjalin secara harmonis dan juga hubungan antara pegawai dengan

atasan terjalin dengan baik.

2.1.4 Kerjasama Tim

Kerjasama tim merupakan suatu kemampuan untuk bekerja bersama dalam

menuju visi dan misi bersama. Dengan kata lain, kerjasama tim merupakan suatu

kemampuan yang kuat dalam mengarahkan dan mendorong para individu dalam

menuju dan meraih tujuan organisasi secara bersama-sama. Melalui kerjasama tim

yang kuat, para pegawai dapat meraih suatu pencapaian besar yang mungkin belum

tercapai sebelumnya. Itulah mengapa kerjasama tim merupakan suatu hal yang

harus dibangun dan dijaga dengan baik.


40

2.1.4.1 Pengertian KerjasamaTim

Kerjasama tim merupakan cara bekerja dengan kreatif dengan memiliki

komunikasi yang baik dan kemampuan untuk memecahkan suatu masalah yang

dihadapi dengan cara bersama sama, guna menghasilkan output yang sesuai dengan

visi yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi. Terdapat beberapa pernyataan yang

telah dikemukakan oleh para ahli mengenai definisi dari kerjasama tim yaitu :

Menurut Anggraeni & Saragih (2019:1164) menyatakan bahwa:

“Kerjasama tim adalah sekelompok orang yang memiliki kemampuan

dalam menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama dengan

mengarahkan setiap prestasi yang dimiliki demi mencapai hasil yang lebih

baik. Prestasi yang telah tercapai dapat membuat anggota tim menjadi lebih

semangat dalam mencapai tujuan-tujuan berikutnya.”.

Menurut Hamiruddin et al., (2019:142) menyatakan bahwa:

“Kerja tim merupakan sekerumun individu yang bertugas bersama-sama

demi meraih sasaran yang serupa serta dapat bertambah ringan untuk

mencapai tujuan tersebut dengan bekerja bersama daripada melakukannya

sendiri. Bekerja dalam sebuah tim akan mempermudah anggota ketika

mengalami beberapa permasalahan sehingga tim akan berfungsi sangat baik

dalam memecahkan permasalah tersebut.”.

Menurut Putri & Sariyathi (2017:3402) menyatakan bahwa:

“Kerjasama tim adalah cara yang sangat bagus untuk memadukan

keterampilan yang berbeda serta untuk memberikan resolusi kreatif yang


41

membangun kolaborasi bertambah kompetitif ketimbang individu.

Pekerjaan juga akan menjadi semakin mudah dimana anggota dapat

membantu menghasilkan berbagai solusi ketika bekerja dalam sebuah tim.

Pembentukan tim yang saling bekerja sama dalam mencapai kinerja yang

lebih baik.”.

Menurut Adi et al., (2018: 69) menyatakan bahwa:

“Teamwork is a team member’s ability to work together, communicate

effectively, anticipate and meet each other needs, and stimulate confidence

to generate coordinated collective action. Definisi kerja tim membutuhkan

anggota tim untuk bekerja bersama, berkomunikasi secara efisien,

mengantisipasi serta menanggapi kepentingan masing-masing, dan

meningkatkan keyakinan diri dalam aksi bersama-sama terorganisir.

Koordinasi yang baik diantara anggota tim membuat sebuah tim menjadi

efektif.

Menurut Lawasi & Triatmanto (2017: 51) menyatakan:

“Kerjasama tim adalah pengelompokan dua ataupun lebih orang yang

berhubungan dan penyerasian tentang sebuah kegiatan beserta usaha agar

meraih sasaran spesifik. Tim dapat membuat pekerjaan antar anggota

menjadi lebih baik sehingga akan tercapainya tujuan organisasi. Pekerjaan

dapat diselesaikan dengan lebih mudah dengan saling berkomunikasi dan

melengkapi satu sama lain”.


42

Menurut pendapat yang terpapar diatas, maka dapat ditarik kesimpulan

bahwa kerjasama tim adalah komunitas orang yang memiliki potensi untuk

menyelesaikan pekerjaan bersama dengan memimpin setiap prestasi yang dimiliki

untuk menghasilkan hasil yang lebih baik.

2.1.4.1 Ciri-Ciri Kerjasama Tim

Kerjasama dapat membantu pekerjaan yang sulit menjadi lebih mudah dan

ringan. Tanpa adanya kerjasama, hard skill saja tidak cukup untuk membantu

mencapai visi misi suatu organisasi atau perusahaan, untuk menciptakan kerjasama

tim yang baik, ada beberapa ciri-ciri yang harus diketahui terlebih dahulu, Adapun

Menurut Masyithah et al (2018: 53) terdapat 4 ciri-ciri kerjasama tim yaitu:

1. Memiliki tujuan bersama

Anggota tim yang memiliki tujuan bersama mampu bekerja secara efektif

dalam pencapaian tujuan perusahaan.

2. Bersinergi positif

Anggota tim yang memiliki sinergi akan secara aktif mengelola kerja tim

sehingga tim bertindak secara efisien dan harmonis.

3. Rasa tanggung jawab individu dan bersama

Anggota tim yang secara bersama-sama bertanggung jawab pekerjaan yang

telah dilakukan.

4. Keahlian yang saling melengkapi

Anggota tim yang memliki perbedaan keahlian dapat melengkapi satu sama

lain dalam pencapaian tugas.


43

Jadi menurut pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa ketika ciri-ciri

kerjasama tim terbangun dengan baik, maka hasil yang dicapai akan meningkat dan

akan menciptakan sebuah tim yang baik dan professional guna mencapai tujuan

organisasi.

2.1.4.1 Jenis-Jenis Kerjasama Tim

Dalam Kerjasama tim terdapat berbagai jenis Kerjasama dan Jenis-jenis

tersebut berbentuk berbagai jenis tim. kerjasama tim dapat menunjang

keberlangsungan para pegawai untuk bekerja sama guna mencapai suatu tujuan

dalam satu kegiatan ataupun lebih. Menurut Masyithah et al (2018:53) diperoleh 6

jenis kerjasama tim yakni:

1. Tim Formal (Formal Team)

Tim formal merupakan sebuah tim yang dibangun dalam susunan Lembaga

terstruktur.

2. Tim Vertical (Vertical Team)

Tim vertical merupakan tim manajemen yang mencakup bos serta Sebagian

pegawai di ikatan instruksi terstruktur.

3. Tim Horisontal (Horizontal Team)

Tim horisontal merupakan tim kohesif yang mencakup Sebagian anggota

staf dengan jenjang hierarki yang serupa namun bermula di berbagai bidang

keterampilan.

4. Tim Penugasan Khusus (Special Assignment Team)

Tim penugasan khusus adalah tim yang dirancangang untuk menangani

dengan minat dan imajinasi individu.


44

5. Tim Mandiri (Independent Team)

Tim mandiri merupakan tim yang mencakup 5 atau 20 orang pegawai

melalui beraneka keahlian dan pengalaman perputaran aktivitas demi

mewujudkan komoditas ataupun layanan.

6. Tim pemencah masalah (Problem Solving Team)

Tim pemecah masalah umumnya mencakup 5 orang sampai 1 pegawai, yang

diupah per jam dalam divisi yang sama tempat pegawai bekerja serta

mebahas taktik, peningkatan produktivitas, kinerja, serta area aktivitas.

Dari pemaparan di atas tentang jenis-jenis kerjasama tim, maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa setiap kerjasama tim memiliki jenis yang berbeda-beda, hal

tersebut di bentuk sesuai dengan kebutuhan pekerjaannya untuk mendukung

keberlangsungan pegawai dalam menjalankan kerjasama.

2.1.4.2 Dimensi dan Indikator Kerjasama Tim

Kerjasama tim merupakan proses dan strategi yang dibangun untuk

mewujudkan visi dan misi suatu perusahaan, sehingga pada kerjasama tim ini

terdapat beberapa dimensi dan indikator indikator yang dapat digunakan dalam

penelitian ini. Menurut Sibarani (2018:19) menetapkan indikator kerjasama tim

sebagai berikut:

1. Kerjasama

Kerjasama dilakukan oleh sebuah tim lebih efektif daripada kerja secara

individual. Kontribusi tiap-tiap individu dapat menjadi sebuah kekuatan

yang terintegrasi. Individu dikatakan bekerja sama jika upaya-upaya dari

setiap individu tersebut secara sistematis terintegrasi untuk mencapai tujuan


45

bersama. Semakin besar integrasinya semakin besar tingkat kerja samanya.

Indikator-Indikator kerjasama tim sebagai alat ukurnya sebagai berikut :

a. Tanggung jawab secara bersama-sama menyelesaikan pekerjaan,

yaitu dengan pemberian tanggung jawab dapat tercipta kerjasama

yang baik.

b. Saling berkontribusi, yaitu dengan saling berkontribusi baik tenaga

maupun pikiran akan terciptanya kerjasama

c. Pengerahan kemampuan secara maksimal, yaitu dengan mengerahkan

kemampuan masing-masing anggota tim secara maksimal, kerjasama

akan lebih kuat dan berkualitas.

2. Kepercayaan

Kepercayaan adalah keyakinan bahwa seseorang sungguh-sungguh dengan

apa yang dikatakan dan dilakukannya. Kerjasama tim yang berkinerja tinggi

dicirikan oleh kepercayaan (trust) timbal balik yang tinggi di antara

anggota-anggotanya. Artinya para anggota meyakini akan integritas,

karakter dan kemampuan setiap anggotanya. Indikator-indikator

kepercayaan yaitu :

a. Kejujuran, yaitu adanya kejujuran anggota tim akan menciptakan rasa

saling percaya antar satu dengan yang lain.

b. Pemberian tugas, yaitu dengan pemberian tugas pada anggota tim

berarti telah memberi kepercayaan bahwa anggota tim mampu

melaksanakan tugasnya dengan baik.

c. Integritas, yaitu setiap anggota dianggap memiliki integritas atau


46

bersikap sebenarnya (truthfulness) dalam bekerja.

3. Kekompakan

Kekompakan adalah tingkat solidaritas dan perasaan positif yang ada dalam

diri seseorang terhadap kelompoknya. Indikator-Indikator sebagai berikut :

a. Saling ketergantungan tugas, yaitu saling ketergantungan pada tugas

menciptakan kekompakan.

b. Saling ketergantungan hasil, yaitu anggota tim merasa hasil yang

dicapai bukanlah hasil yang telah dicapai oleh individu, tetapi hasil

kekompakan Bersama dalam bekerja.

Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa dimensi

merupakan variabel yang bisa membantu kita dalam kegiatan pengukuran berbagai

macam perubahan yang terjadi baik secara langsung ataupun tidak langsung dalam

sebuah penelitian.

2.1.5 Kinerja

Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting bagi

perusahaan atau organisasi dalam mengelola, mengatur, memanfaatkan karyawan

sehingga dapat berfungsi secara produktif untuk tercapainya sebuah tujuan.

Optimalisasi sumber daya manusia menjadi titik sentral perhatian organisasi dalam

meningkatkan kinerja pegawai, sehingga dapat dikatakan sumber daya manusia

adalah sumber daya yang sangat penting atau faktor kunci untuk mendapatkan

sebuah kinerja yang baik. Kinerja didefinisikan sebagai apa yang dilakukan atau

tidak oleh pegawai.


47

2.1.5.1 Pengertian Kinerja

Kinerja pegawai merupakan hal yang mempengaruhi seberapa banyak

mereka memberi kontribusi kepada organisasi. Kinerja sangat perlu di evaluasi oleh

setiap pemimpin suatu instansi, untuk dapat mengetahui manakah pegawai yang

berprestasi dan tidak berprestasi sehingga instansi dapat memberikan suatu

penghargaan (reward) pada orang yang tepat dan layak untuk

mendapatakannya.Menurut Fahmi (2018:2) menyatakan bahwa:

“Kinerja adalah hasil yang diperoleh suatu organisasi baik organisasi

tersebut bersifat profit oriented dan nonprofit oriented yang dihasilkan

selama satu priode waktu”.

Menurut Litjan Poltak Sinambela (2018:480) mengemukakan bahwa:

“Kinerja didefinisikan sebagai kemampuan seseorang dalam


melakukansesuatu keahlian tertentu, kinerja sangatlah penting sebab
dengangkinerja ini akan diketahui seberapa jauh kemampuan mereka dalam
melaksanakan tugas yang dibebankan kepadanya. Untuk itu,diperlukan
penentuan kriteria yang jelas dan terukur, serta ditetapkansecara bersama-
sama untuk dijadikan sebagai acuan. Kinerja individu didefinsisikan
sebagai kemampuan individu dalam melakukan sesuatu sesuai dengan
keahlian tertentu”.
Menurut Robbins et al (2018:480) menyatakan bahwa:

“Kinerja diartikan sebagai hasil evaluasi terhadap pekerjaan yang dilakukan

oleh suatu individu dibandingkan dengan kriteria yang telah ditetapkan

bersama”.

Menurut Afandi (2018:83) menyatakan bahwa:

“Kinerja adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau
kelompok orang dalam suatu perusahaan sesuai dengan wewenang dan
tanggung jawab masing-masing dalam upaya pencapaian tujuan organisasi
48

secara legal, tidak melanggar hukum dan tidak bertentangan dengan moral
dan etika”.
Menurut Ghofar (2018: 33) menyatakan bahwa:

“Perfomance is mentioned as the results of a given job function or

procedure over a period of time (work efficiency), so success is how to do

the work and the outcomes of the work that are so closely linked into what

is done and how to do in a certain period of time”.

Dari beberapa pendapat diatas maka dapat diketahui bahwa kinerja

merupakan hasil kerja yang telah dicapai oleh seorang pegawai yang sesuai dengan

pekerjaan yang telah diberikan kepadanya dalam waktu tertentu. Kinerja juga

merupakan perwujudan kerja yang dilakukan oleh pegawai yang biasanya

digunakan sebagai dasar penilaian terhadap pegawai ataupun organisasi. Kinerja

yang baik merupakan salah satu langkah tercapainya suatu tujuan dalam organisasi.

2.1.5.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam

melaksanakan tugas-tugas yang telah dibebankan kepadanya. Dalam prosesnya

pegawai memiliki beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kualitas kerjanya,

seperti yang telah dikemukakan oleh Pramularso (2017: 174) Terdapat 3 faktor

yang dapat mempengaruhi kinerja yaitu:

1. Faktor individu mencakup: kapabilitas, kemahiran, konteks, serta

demografi.

2. Faktor psikologis mencakup: kesan, perilaku personalitas, pengkajian

stimulan.
49

3. Faktor organisasi mencakup: sumber daya, koordinator, penghargaan, pola

sketsa kegiatan.

Dari pemaparan yang telah di paparkan diatas,dapat disimpulkan bahwa

terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja pegawai seperti faktor

individu, psikologis, dan organisasi dan hal tersebut merupakan sesuatu yang sangat

perlu diperhatikan oleh organisasi atau perusahaan untuk mendukung pegawai

dalam melaksanakan tugas-tugasnya yang telah dibebankan.

2.1.5.3 Tujuan Pengukuran Kinerja

Penilaian kerja adalah proses organisasi dalam mengevaluasi pelaksanaan

kerja karyawan. Dalam penilaian dinilai kontribusi karyawan kepada perusahaan

selama periode tertentu. Umpan balik kinerja memungkinkan karyawan

mengetahui seberapa baik bekerja jika dibandingkan dengan standar perusahaan.

Kinerja pegawai pada dasarnya adalah hasil kerja pegawai selama periode tertentu.

Pemikiran tersebut dibandingkan dengan target/sasaran yang telah disepakati

bersama. Tentunya dalam penilaian tetap mempertimbangkan berbagai keadaan dan

perkembangan yang mempengaruhi kinerja tersebut. Menurut Nanulaita

(2018:209) terdapat 6 penilaian kinerja antara lain:

1. Prestasi

Evaluasi aktivitas mengenai atribut maupun kapasitas yang akan diproduksi

pegawai.

2. Kedisiplinan

Evaluasi keahlian sesuai dengan regulasi yang ada serta serasi bersama

arahan yang diberikan kepadanya.


50

3. Kreatifitas

Penaksiran kapasitas pekerja untuk melebarkan inovasi dan menuntaskan

pekerjaan mereka, maka mereka mampu bertindak makin efektif serta

efisien.

4. Bekerja sama

Evaluasi kepuasan pekerja aktif serta berproses sebagai lurus atau tegak

dengan pekerja lain didalam atau di luar maka hasil tes makin kuat.

5. Kecakapan

Evaluasi penyatuan serta harmonisasi berbagai komponen yang

berpartisipasi selama pengembangan kebijakan serta keadaan administrasi.

6. Tanggung jawab

Evaluasi kemampuan pekerja untuk mengambil tanggung jawab atas

tindakan mereka, hasil pekerjaan dan asal taktik yang digunakan serta

perilaku kerja.

Dari uraian yang telah diuraikan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa

terdapat beberapa tujuan penilaian dalam kinerja yang harus diperhatikan oleh

organisasi ataupun perusahaan diantaranya prestasi, kedisiplinan, kreatifitas,

bekerja sama, kecakapan, dan tanggung jawab. Hal tersebut merupakan hal yang

penting bagi organisasi maupun perusahaan untuk memperbaiki dan meningkatkan

kinerja organisasi maupun perusahaan melalui peningkatan kinerja sumber daya

manusia agar dapat mencapai suatu tujuan dengan baik.


51

2.1.5.4 Dimensi dan Indikator Kinerja

Dimensi kinerja pegawai merupakan pendekatan strategis dan terintegrasi

yang bertujuan untuk mencapai keberhasilan berkelanjutan bagi organisasi.

Pendekatan ini mencakup peningkatan kinerja individu yang bekerja di dalamnya,

pengembangan kemampuan tim, serta kontribusi individu. Dinyatakan oleh

Mangkunegara (2017:70) bahwa terdapat lima (5) dimensi untuk mengukur kinerja

yaitu:

1. Kualitas

Merupakan hasil kerja keras dari para pegawai yang sesuai dengan tujuan

yang telah ditetapkan oleh pihak perusahaan sebelumnya. Jika hasil yang

dicapai oleh pegawai tersebut tinggi maka kinerja dari pegawai tersebut

dianggap baik oleh pihak perusahaan atau sesuai dengan standar yang telah

ditetapkan. Ini berarti merupakan suatu tingkatan yang menunjukkan proses

pekerjaan atau hasil yang dicapai atas suatu pekerjaan mendekati adanya

kesempurnaan.

2. Kuantitas kerja

Merupakan hasil kerja keras dari pegawai yang bisa mencapai skala

maksimal yang telah ditentukan oleh pihak perusahaan. Kuantitas kerja

menunjukkan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu atau kelompok

sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan. Setiap pekerjaan

memiliki persyaratan yang berbeda sehingga menuntut karyawan harus

memenuhi persyaratan tersebut baik pengetahuan, keterampilan, maupun

kemampuan yang sesuai.


52

3. Kerjasama

Menunjukan seberapa besar pegawai dalam menerima dan melaksanakan

pekerjaannya, mempertanggung jawabkan hasil kerja serta sarana dan

prasarana yang digunakan dan perilaku kerjanya setiap hari.

4. Tanggung jawab

Dengan adanya pegawai yang mempunyai rasa harga diri yang tinggi

terhadap pekerjaannya maka pegawai berusaha untuk mencapai hasil terbaik

dalam pekerjaan tersebut. Oleh karena itu dengan rasa harga diri yang tinggi

terhadap pekerjaannya diharapkan para pegawai dapat meningkatkan

kinerja dalam bekerja. Kemampuan bekerja sama yang merupakan suatu

tingkatan keadaan dari pegawai dapat menciptakan suasana nyaman dalam

bekerja, percaya diri, komunikasi yang baik antar rekan kerja sehingga

tercipta peningkatan kinerja.

5. Inisiatif

Inisiatif dari dalam diri anggota perusahaan untuk melakukan pekerjaan

serta mengatasi masalah dalam pekerjaan tanpa menunggu perintah dari

atasan atau menunjukan tanggung jawab dalam pekerjaan yang sudah

menjadi kewajiban pegawai.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa dimensi kinerja adalah

kualitas-kualitas atau wajah suatu pekerjaan atau aktivitas- aktivitas yang terjadi di

tempat kerja yang konduktif terhadap pengukuran dan menyediakan alat untuk

melukiskan keseluruhan cakupan aktivitas di tempat kerja.


53

Adapun beberapa yang dinyatakan sebagai indikator pada kinerja menurut

Mangkunegara (2017:75) antara lain sebagai berikut:

1. Kualitas kerja adalah seberapa baikseorang karyawan mengerjakan apa

yang seharusnya dikerjakan.

2. Kuantitas kerja adalah seberapa lama seseorang pegawai bekerja dalam satu

harinya. Kuantitas kerja ini dapat dilihat dari kecepatan kerja setiap pegawai

itu masing-masing.

3. Pelaksanaan Tugas. Seberapa jauh karyawan mampu melakukan

pekerjaannya dengan akurat atau tidak ada kesalahan.

4. Tanggung Jawab. Kesadaran akan kewajiban melakukan pekerjaannya

dengan akurat atau tidak ada kesalahan.

Dari pemaparan di atas mengenai indikator kinerja maka dapat disimpulkan

bahwa indikator kinerja merupakan aspek-aspek yang menjadi ukuran dalam

menilai kinerja. Ukuran- ukuran tersebut dijadikan tolak ukur dalam menilai kinerja

dan akan sangat dikperlukan karena akan bermanfaat baik bagi banyak pihak

Penelitian Terdahulu

Penulis menggunakan penelitian terdahulu sebagai dasar dalam penyusunan

penelitian. Tujuannya adalah untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh

peneliti sebelumnya, serta sebagai pembanding dan gambaran yang dapat

mendukung kegiatan penelitian berikutnya yang sejenis. Berikut ini adalah

penelitian terdahulu yang mendukung penelitian penulis yang disajikan dalam

bentuk tabel:
54

Tabel 2. 1
Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Lanjutan

Peneliti, tahun,
judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
No
dan sumber

Rizal Nabawi (2019) Hasil penelitian 1. Lingkungan 1. Kepuasan Kerja


menunjukkan bahwa kerja sebagai dan Beban
Pengaruh secara parsial variabel Kerja sebagai
Lingkungan Kerja, Lingkungan Kerja, independent variabel
Kepuasan Kerja dan Kepuasan Kerja dan 2. Kinerja independent
Beban Kerja Beban Kerja tidak sebagai 2. Lokasi,tempat
Terhadap Kinerja berpengaruh variabel dan objek
Pegawai Dinas signifikan terhadap depeden penelitian
Pekerjaan Umum kinerja pegawai
dan Perumahan Dinas Pekerjaan
Rakyat Kabupaten Umum dan
Aceh Tamiang Perumahan Rakyat
1. Kabupaten Aceh
Jurnal Ilmiah Tamiang. Secara
Magister simultan Lingkungan
Manajemen Kerja, Kepuasan
homepage: Vol 2, Kerja dan Beban
No. 2, September Kerja berpengaruh
2019, 170-183 signifikan terhadap
kinerja pegawai
Dinas Pekerjaan
Umum dan
Perumahan Rakyat
Kabupaten Aceh
Tamiang.
Tri Wiranti1, Nurdin hasil penelitian ini 1. Lingkungan 1. Lokas, tempat,
Latif2, Meldianus menunjukkan bahwa kerja dan dan objek penelitian
N.J Lenas3 Lingkungan Kerja kerjasama tim
dan Kerjasama Tim sebagai
Pengaruh berpengaruh positif variabel
Lingkungan Kerja dan signifikan independent
Dan Kerjasama Tim terhadap Kinerja 2.Kinerja
Terhadap Pegawai pada kantor sebagai
Kinerjapegawai Asn Kesatuan variabel
Dan Non Asnpada Pengelolaan Hutan dependen
2
Kantor Kesatuan
Pengelolaanhutan
(Kph) Jeneberang
Kabupatengowa
Provinsi Sulawesi
Selatan

Jurnal Ekonomi
Prioritas Vol 3,
No.3, Juli 2023
Ersa Mayori Jayanti Hasil penelitian ini 1. Kerjasama 1. Beban Kerja
3.
Fortuna , Heri menunjukkan bahwa tim sebagai Dan Disiplin
55

Tabel 2.1 Lanjutan

Peneliti, tahun,
judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
No
dan sumber

Wijayanto, Sri : (1) Terdapat variabel Kerja sebagai


Hartono (2020) pengaruh antara independent variabel
kerjasama tim 2. Kinerja independent
Pengaruh Kerjasama terhadap kinerja pegawai 2. Lokasi, tempat,
Tim, Beban Kerja pegawai Dinas sebagai objek
Dan Disiplin Kerja Pengendalian variabel penelitian
Terhadap Kinerja Penduduk dan depeden
Pegawai Dinas Keluarga Berencana
Pengendalian Kabupaten
Penduduk Dan Ponorogo. (2)
Keluarga Berencana Terdapat pengaruh
Kabupaten antara beban kerja
Ponorogo terhadap kinerja
pegawai Dinas
Indonesian Journal Pengendalian
of Business and Penduduk dan
ManagementVol. 2 Keluarga Berencana
No. 2 Mei - Agustus Kabupaten
2022 Ponorogo. (3)
Terdapat pengaruh
antara disiplin kerja
terhadap kinerja
pegawai Dinas
Pengendalian
Penduduk dan
Keluarga Berencana
Kabupaten
Ponorogo.Terdapat
pengaruh antara
kerjasama tim, beban
kerja dan disiplin
kerja terhadap
kinerja pegawai
Dinas Pengendalian
Penduduk dan
Keluarga Berencana
Kabupaten
Ponorogo.
Nico Harumanu Hasil ini 1. Lingkungan 1. Disiplin kerja dan
Feel, Toni menunjukkan bahwa kerja sebagai budaya
Herlambang, Yusron tenaga kerja disiplin, variabel organisasi
Rozzaid (2018) budaya organisasi independent sebagai variabel
dan lingkungan kerja 2. Kinerja independent
Pengaruh Disiplin secara simultan sebagai 2. Lokasi, tempat,
4.
Kerja, Budaya signifikan variabel dan objek
Organisasi Dan berpengaruh depedent penelitian
Lingkungan Kerja terhadap kinerja
Terhadap Kinerja pegawai di Kantor
Pegawai Desa Sekarputih,
Kecamatan
56

Tabel 2.1 Lanjutan

Peneliti, tahun,
judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
No
dan sumber

Jurnal Penelitian Tegalampel,


Ipteks Vol. 3 No. 2 Bondowoso. Semua
Juli 2018 variabel independen
memiliki pengaruh
yang signifikan
terhadap
kinerja sebagian
pegawai di Kantor
Desa Sekarputih
Kecamatan
Tegalampel,
Bondowoso. Dari
ketiga variabel bebas
yang diteliti, disiplin
kerja dominan
berpengaruh pada
kinerja karyawan.
Nanda Aswan Hasil analisis 1. Lingkungan 3 Disiplin kerja
Rosmana1, Sri menyatakan bahwa: kerja da sebagai variabel
Wahyuningsih2 (1) lingkungan kerja kerjasama independent
(2023) tidak berpengaruh tim sebagai 4 Lokasi, tempat
positif dan signifikan variabel dan objek
Pengaruh terhadap kinerja independent penelitian
Lingkungan Kerja, pegawai, (2) disiplin 2. Kinerja
Disiplin Kerja dan kerja berpengaruh sebagai
Kerjasama Tim positif dan signifikan variabel
5.
terhadap Kinerja terhadap kinerja dependent
pegawai Kantor pegawai, (3)
Kecamatan Kejajar kerjasama tim
berpengaruh positif
Journal on dan signifikan
Education terhadap kinerja
Volume 05, No. 04, pegawai. kinerja
Mei-Agustus 2023, karyawan.
pp. 16606-16613
Lamtiur Hasil penelitian 1. Kerjasama 1. Kepemimpinan
Simanjuntak (2018) disimpulkan sebagai tim sebagai sebagai
berikut: variabel variabel
Pengaruh Peran kepemimpinan dan independent independent
Kepemimpinan Dan kerjasama tim 2. Kinerja 2. Lokasi,
Kerjasama Tim berpengaruh positif sebagai tempat,dan
Terhadap Kinerja dan signifikan variabel objek
6. Pegawai Pada Badan terhadap kinerja depedent penelitian
Kepegawaian pegawai pada BKD
Daerah Kota Kota
Pematangsiantar Pematangsiantar baik
secara simultan
ISSN : 2338-4328 maupun parsial
Vol. 6, No. 1, JUNI
2018
57

Tabel 2.1 Lanjutan

Peneliti, tahun,
judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
No
dan sumber

Tiara Riska Taufik, Hasil pengujian 1. Kerjasama 1. Komunikasi


Agustina Hanafi menunjukkan bahwa tim sebagai sebagai
Zunaidah, Badia Komunikasi dan variabel variabel
Perizade Kerjasama Tim independent independent
berpengaruh positif 2. Kinerja 2. Lokasi, tempat,
Pengaruh signifikan terhadap sebagai dan objek
Komunikasi Dan Kinerja Pegawai variabel penelitian
Kerjasama Tim pada Kantor depeden
Terhadap Kinerja Kecamatan Ilir Barat
Pegawai Kecamatan 1 Palembang
7.
Ilir Barat 1 Komunikasi tidak
Palembang berpengaruh positif
dan signifikan
Jurnal Riset terhadap Kinerja
Akuntansi dan Pegawai dan
Manajemen, Vol.11 Kerjasama Tim
, No 2. , Juni 2022 berpengaruh positif
yang signifikan
terhadap Kinerja
Pegawai
Rizky Nugraha pengaruh 1. Lingkungan 1. Pengembangan
(2016) pengembangan kerja sebagai sumberdaya
sumberdaya variabel manusia dan
Pengaruh manusia, disiplin independent disiplin kerja
Pengembangan kerja dan lingkungan 2. Kinerja 2. Lokasi, tempat.
Sumberdaya kerja berpengaruh sebagai Dan objek
Manusia, Disiplin positif dan signifikan variabel penelitian
Kerja Dan terhadap kinerja depeden sebagai
Lingkungan Kerja pegawai pada
Terhadap Kinerja inspektorat
8.
Pegawai Pada kabupaten morowali
Inspektorat
Kabupaten
Morowali

e Jurnal Katalogis,
Volume 4 Nomor
10, Oktober 2016
hlm 176-183 ISSN:
2302-2019
Agung Widyanarko, Hasil penelitian 1. Lingkungan 1. Budaya kerja dan
Sukesi (2020) menunjukkan budaya kerja sebagai tunjangan kinerja
kerja dan tunjangan variabel sebagai variabel
Pengaruh Budaya kinerja memiliki independent independent
Kerja, Lingkungan pengaruh tidak 2. Kinerja 2. Kepuasan
9.
Kerja Dan langsung terhadap sebagai sebagai variabel
Tunjangan Kinerja kinerja melalui variabel intervening
Terhadap Kinerja kepuasan pegawai, depeden 3. Lokasi, tempat,
Melalui Kepuasan namun lingkungan dan objek
Pegawai Pada kerja tidak terbukti penelitian
58

Tabel 2.1 Lanjutan

Peneliti, tahun,
judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
No
dan sumber

Kantor Kementerian berpengaruh


Agama terhadap kinerja
melalui kepuasan
Jurnal Ekonomi & pegawai.
Bisnis, Vol. 1, No.
2, Desember 2020:
60–75
Devi Desyinta Dari hasil penelitian 1. Lingkungan 1. Karakteristik
(2019) ini dapat kerja sebagai individu sebagai
disimpulkan bahwa variabel variabel
Pengaruh karakteristik individu independent individu.
Karakteristik dan lingkungan kerja 2. Kinerja 2. Lokasi, tempat,
Individu Dan yang dilakukan sebagai dan objek
Lingkungan Kerja Badan Pengelolaan variabel penelitian
Terhadap Kinerja Pajak dan Retribusi depeden
Pegawai Pada Badan Daerah UPT
10.
Pengelolaan Pajak SAMSAT
Dan Retribusi Pematangsiantar
Daerah Upt Samsat berpengaruh positif
Pematangsiantar dan signifikan
terhadap kinerja
pegawai.
ISSN : 2502-4434
Vol. 5, No. 1, JUNI
2019
Helvin Ruida Hasi, Hasil penelitian 1. Lingkungan 1. Budaya kerja
Sjahril Effendy, menyebutkan bahwa kerja sebagai dan motivasi
Muis Fauzi Rembe lingkungan kerja, variabel kerja sebagai
(2020) budaya kerja dan independent variabel
motivasi kerja dapat 2. Kinerja indepeden
Pengaruh disimpulkan sebagai 2. Lokasi, tempat,
Lingkungan Kerja, berpengaruh secara variabel objek
Budaya Kerja Dan signifikan terhadap depeden penelitian
Motivasi Kerja kinerja pada Dinas
Terhadap Kinerja Pemadam Kebakaran
Pegawai Di Dinas Kabupaten
11.
Pemadam Labuhanbatu Utara.
Kebakaran
Kabupaten Labuhan
batu Utara

Vol.1No. 3hal.209-
219, September
2020

Wuri Novita Sari Hasil penelitian 1. Lingkungan 1. Kesehatan dan


12. (2022) menunjukkan bahwa kerja dan keselamatan
Kerjasama Tim kerjasama kerja sebagai
59

Tabel 2.1 Lanjutan

Peneliti, tahun,
judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
No
dan sumber

Pengaruh Kerjasama berpengaruh tim sebagai variabel


Tim, Lingkungan signifikan secara variabel idependen
Kerja, Kesehatan parsial terhadap independen 2. Lokasi, tempat
Dan Keselamatan kinerja karyawan, 2. Kinerja dan objek
Kerja Terhadap Lingkungan Kerja sebagai penelitian
Kinerja Pegawai berpengaruh Variabel
pada Dinas signifikan secara dependen
Perumahan dan parsial terhadap
Pemukiman kinerja karyawan,
Kabupaten Muaro Kesehatan dan
Jambi Keselamatan Kerja
berpengaruh
Jurnal Ilmiah signifikan secara
Manajemen, parsial terhadap
Ekonomi dan Bisnis kinerja karyawan,
Volume 1, Nomor 3, Kerjasama Tim,
Oktober – 2022, Hal Lingkungan Kerja,
129-139 Kesehatan dan
Keselamatan Kerja
berpengaruh
signifikan secara
simultan terhadap
kinerja karyawan.
Dewi sukaisih, Hasil Penelitian 1. Lingkungan 1. Kepemimpnan
Sunarno, Sutono menunjukan bahwa kerja dan dan kepuasan
(2022) kepemimpinan, kerjasama kerja sebagai
lingkungan kerja, tim sebagai variabel
Analisis Pengaruh dan kepuasan kerja variabel independent
Kepemimpinan, berpengaruh independent 2. Motivasi kerja
Lingkungan Kerja, signifikan terhadap 2. Kinerja sebagai variabel
Kepuasan Kerja dan kinerja dan motivasi sebagai intervening
kerjasama tim kerja sebagai variabel 3. Lokasi, tempat,
terhadap Kinerja variabel intervening depeden dan objek
Pegawai dengan berpengaruh positif penelitian
13.
Motivasi Kerja signifikan terhadap
sebagai Variabel kinerja pegawai pada
Intervening di kantor secretariat
Kantor Sekretariat daerah Kabupaten
Daerah Kabupaten Demak
Demak

Jurnal Ekonomi dan


Bisnis Digital
(MINISTAL)Vol.1,
No.32022: 216-230
Ipan Hilamawan Hasil penelitian ini 1. Kerjasama 1. Disiplin Kerja,
(2022) menunjukkan bahwa tim sebagai Komitmen
14. : 1) Disiplin kerja variabel Organisasi
Pengaruh Disiplin memiliki pengaruh independen sebagai variabel
Kerja, Komitmen positif dan signifikan 2. Kinerja independent
60

Tabel 2.1 Lanjutan

Peneliti, tahun,
judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
No
dan sumber

Organisasi Dan terhadap kinerja sebagai 2. Lokasi, tempat,


Kerjasama Tim pegawai, 2) variabel dan objek
Terhadap Kinerja Komitmen organisasi depeden penelitian
Pegawai Pada memiliki pengaruh
Kementrian Agama positif dan signifikan
Kabupaten Serang terhadap kinerja
pegawai, dan 3)
Jurnal Rekaman, Kerjasama tim
Vol. 4, No.2, Juni memiliki pengaruh
2020 positif dan tidak
signifikan terhadap
kinerja pegawai.
Aulia Regita Hasil analisis dapat 1. Lingkungan 1. Etos kerja dan
Firdausyi, Kasmari disimpulkan bahwa kerja sebagai disiplin kerja
(2022) Etos kerja variabel sebagai variabel
berpengaruh positif independent independen
Pengaruh Etos dan signifikan 2. Kinerja 2. Lokasi, tempat
Kerja, Disiplin terhadap kinerja, sebagai dan objek
Kerja, dan disiplin kerja variabel penelitian
Lingkungan kerja berpengaruh postif depeden
Terhadap Kinerja dan signifikan
15.
Pegawai Pada terhadap kinerja
Kantor Badan pegawai dan
Keuangan Daerah lingkungan kerja
Kabupaten berpengaruh
Semarang terhadap kinerja
pegawai dengan nilai
Jurnal Mirai signifikansi.
Manajemen Vol 7,
No 1 (2022)
Khoirul Badriah, Kompentensi, 1. Lingkungan 1. Kompetensi
Erwin syahputra, Teamwork, dan kerja dan sebagai sebagai
Anita Sumelvia lingkungan kerja kerjasama variabel
Dewi (2022) berpengaruh tim sebagai independent
signifikan secara variabel 2. Lokasi, tempat
Pengaruh parsial maupun independent dan objek
Kompetensi, simultan terhadap 2. Kinerja penelitian
Teamwork, Dan kinerja sebagai
16.
Lingkungan Kerja variabel
Terhadap Kinerja depeden
Karyawan Koperasi
Mekar PT. Gudang
Garam Tbk, Kediri

Jurnal Mahasiswa
Vol. 4,No.3, 2022
Paulino Mendoncaa, The research 1. Work 1. Employee
Augusto da C. findings show that environment Involvement as
17.
Soaresa, I Gede work environment and a variable
Rianab, Carla and teamwork were teamwork as independent
61

Tabel 2.1 Lanjutan

Peneliti, tahun,
judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
No
dan sumber

Alexandra de Jesus not significantly variable 2. Research


da Costac (2021) related to employee independent object, time and
performance. 2. Employee location
The Influence of Employee performance
Employee involvement fully as a variable
Involvement, Work mediated the effect of depedent
Environment, and work environment
Teamwork on and teamwork on
Employee employee
Performance (Case performance.
Study: Ministry of
Agriculture and
Fisheries, Dili
Timor-Leste)

Timor-Leste Journal
of Business and
Management Vol.3,
IssueI, pp.12-23,
2021
Muhammad Ummair Regression analysis 1. Teamwork as a 1. Leadership, and
Mughal (2020) predicts that work variable Employee
environment, team independet Engagement as a
The Impact of work and peer 2. Employee as a variable
Leadership, support, and variable independent.
Teamwork and transformational depedent 2. Research object,
Employee leadership came up time and location
18. Engagement on with the significant
Employee path validity or t
Performances value. These factors
were found to have a
Saudi Journal of significant t values in
Business and relating with
Management Studies employee
2020 engagement
Nurwinda1, Chalid The research 1. Teamwork as 1. Work
Imran Musa2 , Muh. findings and a variable communication
Ichwan Musa3 , discussions clearly independent as a variable
Zainal Ruma4 , demonstrate a 2. Employee as independent
Tenri Sayu positive relationship a variable 2. Research object,
Puspitaningsih between work depedent time and location
Dipoatmodjo (2023) communication,
19. teamwork, and
The Effect Of Work employee
Communication And performance. The
Teamwork On study conducted on
Employee the employees of
Performance At The Bontonompo 1
Bontonompo 1 Health Center in
Health Center Of South Bontonompo
62

Tabel 2.1 Lanjutan

Peneliti, tahun,
judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
No
dan sumber

South Bontonompo District confirmed


Sub-District that both work
communication and
Marginal | Volume 2 teamwork
No. 3 (2023) E-Issn: significantly
2809-8013 influence and
enhance employee
performance
Em Yusuf Iis1, The results showed 1. Work 1. Career
Wahyuddin2, that career environment Development as
Armanu Thoyib3, development and as a variable a variable
Rico Nur Ilham4, employee work independent independent
Irada Sinta5 environment had a 2. Employee 2. Work Motivation
(2022) significant effect on performance AsIntervening
work motivation and as a variable Variable
The Effect of Career employee depedent 3. Research object,
Development And performance time and location
Work Environment
On Employee
Performance With
Work Motivation As
20. Intervening Variable
At The Office Of
Agriculture and
Livestock In Aceh

International
Journal of
Economic, Business,
Accounting,
Agriculture
Management and
Sharia
Administration
(2022)
Ayu Maya Sari1 , The test results in 1. Work 5 Research object,
Ribhan2 , R.R. this study found that environment time and location
Erlina3 (2021) the work as a variable
environment has a independent
The Effect of the positive and 2. Employee
Work Environment significant influence Performance
on Employee on employee as a variable
21. Performance with performance, the dependet
Motivation as a work environment
Mediation Variables has a positive and
significant influence
International on employee
Journal of Disaster motivation, there is a
Recovery and positive and
Business Continuity significant influence
63

Tabel 2.1 Lanjutan

Peneliti, tahun,
judul penelitian, Hasil penelitian Persamaan Perbedaan
No
dan sumber

Vol.12, No. 1, between motivation


(2021), pp. 372–382 and employee
performance, and
work motivation does
not mediate the
direct influence of
the work
environment on
employee
performance.

2.3 Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah yang

penting. Kerangka pemikiran akan mempermudah pemahaman dalam mencermati

arah-arah pembahasan dalam penelitian ini yang disertai dengan paradigma

penelitian untuk memberikan gambaran yang lebih rinci dan jelas antara variabel

penelitian. Kerangka pemikiran ini menghubungkan antara variabel independen

yaitu: Lingkungan Kerja (X1), Kerjasama Tim (X2) terhadap variabel dependen

Kinerja Pegawai (Y).

2.3.1 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai

Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja

yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang menjadi

tanggung jawab para pekerja. Peralatan dan perlengkapan kantor yang tidak

memadai akan menghambat kinerja pegawai karena pegawai sepenuhnya bekerja

menggunakan peralatan dan perlengkapan kantor. Hubungan antar sesama pegawai

yang tidak harmonis juga akan menghambat kinerja pegawai karena akan sering
64

terjadi konflik diantara pegawai. Padahal di instansi pemeritahan dibutuhkan kerja

sama tim yang baik agar pekerjaan dapat terselesaikan dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan hasil penelitian oleh Nico Harumanu Feel, Toni Herlambang,

Yusron Rozzaid (2018) pada pegawai kantor Kelurahan Sekarputih Kec.

Tegalampel Kab. Bondowoso menyatakan bahwa hasil penelitian ini menunjukkan

bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan secara simultan terhadap kinerja

pegawai pada Kantor Kelurahan Sekarputih Kec. Tegal ampel Kab. Bondowoso.

Hasil penelitian Rizal Nabawi (2019) pada pegawai dinas pekerjaan umum dan

perumahan rakyat Kabupaten Aceh Tamiang menyatakan hasil penelitian bahwa

lingkungan kerja berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kinerja

pegawai pada kantor dinas pekerjaan umum dan perumahan rakyat Kabupaten Aceh

Tamiang. Rizky Nugraha (2018) pada Inspektorat Kabupaten Morowali

menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja.

2.3.2 Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Pegawai

Kerjasama tim merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan

sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi. Kerjasama tim dapat

meningkatkan kerja sama dan komunikasi di dalam dan di antara bagian-bagian

instansi, Biasanya kerjasama beranggotakan orang-orang yang memiliki perbedaan

keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan sebuah organisasi,

Hal ini didukung oleh hasil penelitian oleh Ersa Mayori Fortuna, Heri

Wijayanto, Sri Hartono (2020) pada Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga

Berencana Kabupaten Dipenogoro menunjukan bahwa terdapat pengaruh antara


65

kerjasama tim terhadap kinerja pegawai pada Dinas Pengendalian Penduduk dan

Keluarga Berencana Kabupaten Dipenegoro. Lamtiur Simanjuntak (2018) Pada

Badan Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar menunjukan bahwa hasil

penelitian kerjasama tim berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai pada BKD Kota Pematangsiantar baik secara simultan maupun parsial.

Tiara Riska Taufik, Agustina Hanafi Zunaidah, Badia Perizade (2022) Kecamatan

Ilir Barat 1 Palembang menyatakan hasil penelitian bahwa kerjasama tim

berpengaruh positif dan sigifikan terhadap kinerja pegawai.

2.3.3 Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja

Pegawai

Kinerja merupakan suatu fungsi dari motivasi dan kemampuan untuk

menyelesaikan tugas atau pekerjaan. Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kerjasama

Tim merupakan sesuatu yang sangat penting untuk diciptakan oleh suatu

perusahaan atau organisasi, guna mencapai tujuan yang sesuai seperti yang telah

diinginkan oleh perusahaan atau organisasi.

Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja

Pegawai dapat dilihat dalam jurnal penelitian yang telah dilakukan oleh Nanda

Aswan Rosmana, Sri Wahyuningsih (2023) menyatakan bahwa Lingkungan Kerja

dan Kerjasama Tim berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja

pegawai. Didukung oleh hasil penelitian dari Tri Wiranti, Nurdin Latif, Meldianus

N.J Lenas (2023) menyatakan bahwa lingkungan kerja dan kerjasama tim

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Paulino Mendoncaa,

Augusto da C. Soaresa, I Gede Rianab, Carla Alexandra de Jesus da Costac (2021)


66

The research findings show that work environment and teamwork were not

significantly related to employee performance. Employee involvement fully

mediated the effect of work environment and teamwork on employee performance.

2.4 Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian merupakan pola pikir yang menunjukan hubungan

antar variabel yang diteliti. Mengacu pada definisi paradigma tersebut, terungkap

bahwa paradigma ilmu itu amat beragam, hal ini didasarkan pada pandangan dan

pemikiran para ahli yang dianut masing-masing ilmuan. Baik tentang hakikat yang

harus dipelajari, objek yang diamati, atau metode yang digunakan. Berdasarkan

uraian kerangka pemikiran di atas, maka dapat dirumuskan bahwa paradigma

penelitian pengaruh lingkungan kerja dan kerjasama tim terhadap kinerja pegawai

dalam gambar 2.1 berikut ini:

Nico Harumanu Feel,


Lingkungan Kerja Toni Herlambang,
Yusron Rozzaid (2018)
1. Lingkungan Rizal Nabawi (2019) Kinerja
kerja fisik
2. Lingkungan 1. Kualitas Kerja
2. Kuantitas Kerja
kerja non Fisik
3. Kerjasama
4. Tanggung jawab
Sedarmayanti 5. Inisiatif
(2017:30)
Mangkunegara
(2017:70)
Ersa Mayori Fortuna,
Kerjasama Tim Heri Wijayanto, Sri
Hartono (2020) Lamtiur
1. Kerjasama Simanjuntak (2018)
2. Kepercayaan
Tri Wiranti1, Nurdin Latif, Meldianus N.J
3. Kekompakan Lenas (2023) Paulino Mendoncaa, Augusto
da C. Soaresa, I Gede Rianab, Carla
Sibarani (2018:19) Alexandra de Jesus da Costac (2021) Nanda
Aswan Rosmana, Sri Wahyuningsih (2023)
67

Gambar 2 1
Paradigma Penelitian

Keterangan:

: Berpengaruh secara parsial

: Berpengaruh secara simultan

2.5 Hipotesis Penelitian

Menurut Sugiyono (2021:89), hipotesis merupakan jawaban sementara

rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan

dalam bentuk pertanyaan. Berdasarkan kerangka pemikiran dan paradigma

penelitian yang telah di uraikan, maka hipotesis dalam penelitian ini yaitu :

Secara simultan:

H1 Terdapat pengaruh lingkungan kerja dan kerjasama tim terhadap kinerja

pegawai

Secara parsial:

H2 Terdapat pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai

H3 Terdapat pengaruh kerjasama tim terhadap kinerja pegawai


68

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian Yang Digunakan

Metode penelitian merupakan langkah-langkah yang dilakukan peneliti

dalam rangka untuk mengumpulkan informasi atau data serta melakukan investigasi

pada data yang telah didapatkan tersebut. Dalam sebuah penelitian perlu

menentukan terlebih dahulu metode penelitian yang akan digunakan. Data yang

dikumpulkan peneliti dalam penelitian ini berupa informasi yang berkaitan dengan

masalah yang akan diteliti. Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah

untuk medapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono 2021:2)

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dan verifikatif. Data penelitian yang di peroleh tersebut diolah, di analisis

dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut (Sugiyono, 2021:8) Metode

penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positifisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel

tertentu,pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data

bersifat kuantitatif, dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Menurut Sugiyono (2019: 206) penelitian deskriptif merupakan penelitian

yang dilakukan untuk mengetahui keberadaan nilai variabel mandiri, baik satu

variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan atau

menghubungkan dengan variabellain. Penenelitian deskriptif dalam penelitian ini

digunakan untuk menjawab rumusan masalah nomor satu hingga nomor tiga, yaitu
69

untuk mengetahui dan mengkaji bagaimana lingkungan kerja, kerjasama tim dan

kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut.

Sedangkan menurut Sugiyono (2018:13) metode verifikatif merupakan

pengujian hipotesis yang telah dibuat dari hasil penelitian deskriptif dengan

perhitungan statistik hingga didapatkan hasil yang menjelaskan hipotesis tersebut

dapat diterima atau ditolak. Metode verifikatif yang digunakan dalam penelitian ini

untuk mengetahui dan mengkaji seberapa besar pengaruh lingkungan kerja,

kerjasama tim dan kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut.

3.2 Definisi Variabel Penelitian dan Operasionalisasi Variabel penelitian

Definisi variabel merupakan penjelasan variabel penelitian mengenai

variabel Bebas (variabel independen) dan variabel terikat (variabel dependen) yang

akan dilakukan oleh peneliti. Pada saat yang sama variabel perlu dioperasionalkan

untuk memudahkan dalam mengukur dan memahami variabel penelitian.

Berdasarkan judul penelitian yang diambil yaitu Pengaruh Lingkungan Kerja,

Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Komunikasi Dan

Informatika Kabupaten Garut. Masing-masing variabel independent (bebas)

depeden (terikat) didefinisikan dan dibuat operasionalisasi variabelnya.

Variabel adalah unsur penting dalam sebuah penelitian karena variabel

penelitian ini dapat dikembangkan dan diolah, sehingga dapat diketahui pemecahan

masalahnya. Dalam melakukan pengolahan data diperlukan unsur lain yang

berhubungan dengan variabel seperti konsep variabel, indikator, ukuran, dan skala.
70

3.2.1 Definisi Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:38), variabel penelitian adalah segala sesuatu

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga

diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan judul yang telah diambil oleh peneliti yaitu Pengaruh Lingkungan

Kerja dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Pegawai, maka peneliti

mengelompokan variabel yang digunakan dalam penelitian ini manjadi variabel

independen (X) dan variabel depeden (Y). Adapun penjelasannya mengenai

variabel independen dan depeden sebagai berikut:

1. Variabel Independen (X)

Variabel independen merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau yang timbulnya variabel dependen.

Sedangkan menurut Menurut Sugiyono (2017:39) bahwa variabel bebas

adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya

atau timbulnya variabel dependen (terikat). Jadi,variabel bebas merupakan

variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahanya. Dalam

penelitian ini variabel independent yang diteliti adalah Lingkungan Kerja

(X1) dan Kerjasama Tim (X2).

a) Lingkungan Kerja (X1) menurut Sedarmayanti (2018:56) menyatakan

bahwa lingkungan kerja merupakan semua keadaan yang terdapat

disekitar tempat kerja, akan memengaruhi pegawai baik secara langsung

maupun tidak langsung”.


71

b) Kerjasama Tim menurut Menurut Sibrani (2018) mengemukakan bahwa

kerjasama tim merupakan gabungan kerja kelompok yang didukung oleh

berbagai kemampuan, tujuan yang jelas didukung oleh pimpinan, dan

komunikasi untuk menghasilkan kinerja yang lebih unggul dari kinerja

individu.

2. Variabel Depeden (Y)

Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau akibat,

karena adanya variabel bebas. Sedangkan menurut Sugiyono (2017:39),

definisi dari variabel dependen (terikat) adalah variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Adapun variabel

depeden yang diteliti dalam penelitian ini adalah kinerja pegawai.

a) Kinerja dinyatakan oleh Mangkunegara (2017:67) Kinerja adalah hasil

kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Operasionalisasi variabel penelitian diperlukan dalam menentukan jenis dan

indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Operasionalisasi

variabel bertujuan untuk menentukan skala pengukuran dari masing-masing

variabel, sehingga pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu dapat

dilakukan dengan tepat. Operasionalisasi variabel dalam penelitian ini sebagai

berikut:
72

1. Lingkungan kerja, sebagai variabel independent pertama yang biasa disebut

variabel X1.

2. Kerjasama tim, sebagai variabel independent kedua yang biasa disebut

variabel X2.

3. Kinerja, sebagai variabel depeden yang disebut Y.

Berikut ini merupakan operasionalisasi variabel dalam penelitian yang

dilakukan oleh peneliti:

Tabel 3. 1
Operasionalisasi Variabel Tabel 3.1 Lanjutan

Variabel
penelitian No
Dimensi Indikator Ukuran Skala
/konsep Item
variabel
Lingkungan Tingkat Ordinal
kerja (X1) peneranga
n cahaya
Lingkungan pada
Penerangan
kerja ruang 1
cahaya
merupakan kerja
semua keadaan Diskomin
yang terdapat fo Kab
disekitar Garut
tempat kerja, Tingkat Ordinal
akan kelancara
memengaruhi Lingkungan n sirkulasi
pegawai baik kerja Fisik udara
Sirkulasi
secara ruangan 2
ruangan kerja
langsung kerja
maupun tidak Diskomin
langsung fo Kab
Garut
Tingkat Ordinal
Sedarmayanti ketepatan
(2018:56) Tata letak tata letak
3
ruang ruang
kerja
Diskomin
73

Tabel 3.1 Lanjutan

Variabel
penelitian No
Dimensi Indikator Ukuran Skala
/konsep Item
variabel
fo Kab
Garut

Tingkat Ordinal
kesesuaia
n dekorasi
ruang
Dekorasi 4
kerja
Diskomin
fo Kab
Garut
Tingkat Ordinal
intensitas
kebisinga
n suara
Kebisingan pada 5
kantor
Diskomin
fo Kab
Garut
Tingkat Ordinal
kelengkap
an
fasilitas
Fasilitas 6
kerja
Diskomin
fo Kab
Garut
Tingkat Ordinal
kedekatan
pegawai
Hubungan
dengan
dengan 7
pimpinan
pimpinan
Diskomin
Lingkungan fo Kab
kerja non fisik Garut
Tingkat Ordinal
keharmon
Hubungan
isan
sesama rekan 8
sesama
kerja
pegawai
Diskomin
74

Tabel 3.1 Lanjutan

Variabel
penelitian No
Dimensi Indikator Ukuran Skala
/konsep Item
variabel
fo Kab
Garut
Kerjasama Tim Tingkat
(X2) rasa
tanggung
Tanggung
Kerjasama tim jawab Ordinal 9
Jawab
merupakan pegawai
gabungan kerja terhadap
kelompok yang tim
didukung oleh Tingkat
berbagai kontribusi
Saling
kemampuan, antar Ordinal 10
berkontribusi
tujuan yang pegawai
jelas didukung Kerjasama dalam tim
oleh pimpinan, Tingkat
dan pengeraha
komunikasi n
untuk kemampu
menghasilkan an
kinerja yang Pengerahan
pegawai Ordinal 11
lebih unggul kemampuan
dalam
dari kinerja menduku
individu ng
kerjasama
Sibarani tim
(2018:19) Tingkat
kejujuran
Kejujuran Ordinal 12
antar
pegawai
Tingkat
penuntasa
Pemberian n tugas
Ordinal 13
tugas dalam
Kepercayaan
kerjasama
tim
Tingkat
integritas
dalam
Integritas Ordinal 14
menjalin
kerjasama
tim
75

Tabel 3.1 Lanjutan

Variabel
penelitian No
Dimensi Indikator Ukuran Skala
/konsep Item
variabel
Tingkat
Saling ketergant
ketergantung ungan Ordinal 15
an tugas dalam
bertugas
Kekompakan Tingkat
ketergant
Saling
ungan
ketergantung Ordinal 16
dalam
an hasil
memperol
eh hasil
Kinerja Y Tingkat
kualitas
Kinerja adalah kerja
hasil kerja Kualitas kerja yang Ordinal 17
secara kualitas dihasilkan
dan kuantitas para
yang dicapai Kualitas pegawai
oleh seorang Tingkat
pegawai dalam ketepatan
melaksanakan Ketepatan waktu Ordinal 18
tugasnya sesuai waktu dalam
dengan bekerja
tanggung Tingkat
jawab yang kuantitas
diberikan Kuantitas yang
kepadanya. Kuantitas Ordinal 19
kerja dihasilkan
para
Mangkunegar pegawai
a (2017:67) Tingkat
pelaksaan
tugas
Pelaksanaan
yang Ordinal 20
tugas
dilaksana
kan para
Kerjasama pegawai
Tingkat
komunika
si para
Komunikasi Ordinal 21
pegawai
dalam
76

Tabel 3.1 Lanjutan

Variabel
penelitian No
Dimensi Indikator Ukuran Skala
/konsep Item
variabel
menjalank
an tugas

Tingkat
tanggung
jawab
Tanggung Tanggung pegawai
Ordinal 22
jawab jawab dalam
keberlang
sungan
bertugas
Tingkat
Kemandir
ian
Pegawai
Kemandirian Ordinal 23
dalam
melaksan
akan
Inisiatif tugas
Tingkat
antusiasm
e pegawai
Antusiasme dalam Ordinal 24
menyeles
aikan
pekerjaan

3.3 Populasi Dan Sampel Penelitian

Dalam setiap penelitian tentunya harus memerlukan objek ataupun subjek

yang harus diteliti sehingga suatu masalah dapat dipecahkan dan diselesaikan.

Populasi dan sampel dalam penelitian ini perlu ditetapkan dengan tujuan agar

penelitian yang dilakukan benar-benar mendapatkan data yang sesuai dengan yang
77

telah diharapkan. Untuk mempermudah pengolahan data, maka peneliti akan

mengambil bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang

disebut sampel, dengan menggunakan sampel peneliti akan lebih mudah mengolah

data. Sampel penelitian diperoleh dari teknik sampling tertentu. Adapun

pembahasannnya sebagai berikut.

3.3.1 Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian berlaku sebagai objek penelitian, dengan

menentukan populasi dalam penelitian maka peneliti dapat malakukan pengolahan

data untuk mempermudah penelitian. Dinyatakan oleh Sugiyono (2018:117)

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Adapun populasi dalam penelitian

ini yaitu berjumlah sebanyak 71 orang pegawai yang berada pada Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut.

3.3.2 Sampel Penelitian

Sampel Menurut Sugiyono (2018: 118) sampel adalah bagian dari jumlah

dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Sedangkan ukuran sampel

merupakan suatu langkah untuk menentukan besarnya sampel yang diambil dalam

melaksanakan suatu penelitian. Dalam menentukan kecil dan besarnya sampel

dapat dilakukan dengan statistik atau berdasarkan estimasi penelitian.

Pengambilan sampel harus dilakukan sedemikian rupa sehingga diperolah sampel

yang benar-benar berfungsi atau dapat menggambarkan keadaan yang sebenarnya,

dengan istilah lain harus representif.


78

Dalam penelitian ini populasi yang terdapat pada Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut yaitu berjumlah 71 orang pegawai. Karena hanya 71

orang pegawai, maka dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik sampel

jenuh. Menurut Sugiyono (2017:124) sampling jenuh merupakan sebuah teknik

pengambilan atau pengumpulan sampel pada suatu populasi, bila semua anggota

populasi digunakan sebagai sampel dalam penelitian.

3.3.3 NonProbability Sampling

Menurut Sugiyono (2018:136) nonprobability sampling merupakan teknik

pengambilan sampel dengan tidak memberi peluang atau kesempatan yang sama

kepada setiap anggota populasi saat akan dipilih sebagai sampel. Jenis non

probability sampling yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampling jenuh atau

bisa disebut sensus sampling.

Teknik pengumpulan sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini

adalah teknik nonprobability sampling, yaitu dengan simple random sampling.

Simple random sampling adalah teknik pengambilan sampel secara sederhana,

karena pengambilan anggota sampel dari populasi dilakukan secara acak tanpa

memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono, 2021:129).

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara-cara yang dilakukan untuk

memperoleh data dan keterangan-keterangan yang diperlukan dalam penelitian

(Sugiyono, 2021:194). Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan untuk


79

memuat informasi yang diperlukan untuk pembahasan data yang digunakan dalam

penelitian. Terdapat beberapa teknik dalam pengumpulan data sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer merupakan data penelitian yang diperolah secara langsung dari

narasumber dan data dikumpulkan untuk menjawab pertanyaan penelitian yang

sesuai dengan yang telah diinginkan oleh peneliti. Data primer dalam penelitian

ini yaitu berupa data yang berisi mengenai Lingkungan Kerja, Kerjasama Tim,

dan Kinerja Pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut.

Adapun cara yang dilakukan pengumpulan data primer sebagai berikut:

a. Observasi

observasi merupakan teknik pengumpulan data yang mempunyai ciri yang

spesifik bila dibandingkan dengan teknik yang lain. Observasi juga tidak

terbatas pada orang, tetapi juga objek-objek alam yang lain (Sugiyono

2018:229). Observasi yaitu metode pengumpulan data dengan melakukan

pengamatan secara langsung terhadap aktifitas pegawai pada Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut.

b. Wawancara

Wawancara Menurut Sugiyono (2017:194) wawancara adalah teknik

pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

menemukan permasalahan yang akan diteliti. Proses wawancara ini diawali

dengan perkenalan dan selanjutnya dengan tanya jawab mengenai hal yang

peneliti teliti. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan wawancara dalam

bentuk pertanyaan-pertanyaan yang dilakukan kepada pihak sekretaris Dinas


80

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut sebagai pihak yang kompeten

terhadap kondisi yang terjadi pada Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut.

c. Kusioner

Kuesioner merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya Sugiyono (2017:142). Pernyataan-pernyataan

yang sudah dipersipakan oleh peneliti dan kemudian disebarkan juga disertai

dengan alternatif jawaban yang akan diberikan kepada responden dengan

daftar pentanyaan yang menyangkut lingkungan kerja, kerjasama tim, dan

kinerja pegawai.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak

langsung oleh peneliti atau melalui pihak lain. Data sekunder biasannya berupa

bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip (dokumen)

yang dapat dipublikasikan atau tidak dapat dipublikasikan. Adapun terdapat

beberapa cara yang dapat dilakukan dalam teknik pengambilan data sekunder

sebagai berikut:

a. Studi Kepustakaan

Pengumpulan data atau informasi yang bisa dilakukan dengan cara

membaca dan mempelajari literatur atau sumber-sumber yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti oleh peneliti dalam penelitian. Studi

kepustakaan dapat diperoleh dari data sekunder yaitu literatur-literatur,


81

buku-buku yang berkaitan dengan objek yang diteliti dan bertujuan untuk

mengetahui teori yang ada kaitan nya dengan masalah yang diteliti oleh

peneliti.

b. Jurnal Penelitian

Jurnal penelitian yaitu penelaahan terhadap hasil penelitian yang telah

dilakukan secara ilmiah. Jurnal penelitian terdahulu yang digunakan yaitu

jurnal yang berhubungan dengan topik masalah yang diteliti oleh peneliti

sehingga menjadi salah satu referensi yang dapat dijadikan sebagai tolak

ukur dalam penelitian yang dilakukan.

c. Internet

Internet yaitu cara mengumpulkan data dengan mencari informasi-

informasi yang berhubungan dengan topik penelitian yang dipublikasikan

di internet, baik yang berbentuk jurnal, makalah ataupun karya tulis dari

peneliti terdahulu.

3.5 Uji Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat untuk mengukur nilai variabel yang

ditelitiguna memperoleh data pendukung dalam melakukan suatu penelitian.

Jumlahinstrument yang akan digunakan untuk penelitian tergantung pada jumalah

variabel yang akan diteliti. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian

adalah beberapa daftar pertanyaan atau pernyataan kuesioner yang diberikan

kepada masing-masing responden dan menjadi sampel dari populasi dalam

penelitian. Keabsahan suatu hasil penelitian sangat ditentukan oleh alat ukur yang
82

digunakan,untuk menguji keabsahan tersebut diperlukan dua macam pengujian

yaitu uji validitas (test of validity) dan uji reliabilitas (test of reliability).

3.5.1 Uji Validitas

Validitas adalah suatu alat yang digunakan untuk menunjukan derajat

ketepatan dan kesesuaian antara objek dengan data yang telah dikumpulkan.

Menurut Sugiyono (2018:267) menyatakan uji validitas merupakan persamaan data

yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang diperoleh langsung yang terjadi

pada subjek penelitian. Uji validitas digunakan untuk mengukur valid atau

setidaknya suatu kuesioner. Valid berarti bahwa instrumen tersebut dapat di ukur

untuk mengukur apa seharusnya diukur. Pengujian validitas dapat dilakukan

dengan cara analisis faktor, yaitu mengkorelasikan antara skor butir soal dengan

menggunakan rumus Pearson Product Moment sebagai berikut:

n ∑ AB − (∑ A)( ∑ B)
rxy =
√[n(∑ A2) − (∑ A)2][n(∑ B2) − (∑ B)2]

Keterangan :

rxy = Koefisien korelasi product moment

r = Koefisien validitas item yang dicari

x = Skor yang diperoleh dari subjek dalam tiap item

n = Jumlah responden dalam uji instrumen

A = Variabel nomor ganjil

B = Variabel nomor genap


83

ΣA = Jumlah total skor belahan ganjil

ΣB = Jumlah total skor belahan genap

ΣA2 = Jumlah kuadrat total skor belahan ganjil

Menurut Sugiyono (2021:125) untuk mencari validitas sebuah item, harus

mengkorelasikan skor item dengan total item-item tersebut. Jika koefisien

antaraitem degan total item sama atau diatas 0,3 maka item tersebut dinyatakan

valid, tetapi jika nilai korelasinya dibawah 0,3 maka item tersebut dinyatakan tidak

valid. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan program SPSS (Statiscal

Product and Service Solution). Hasil dari uji validitas ini dapat dilihat pada bagain

Item-Total Statstic dan untuk melihat hasil dari masing-masing responden dapat

dilihat dalam tabel Item-Total Correlation.

3.5.2 Uji Reabilitas

Menurut Sugiyono (2018:121) sebuah penelitian dikatakan reliabel apabila

terdapat kesamaan data meskipun dalam waktu yang berbeda. Instrumen atau

indikator pada variabel dikatakan reliabel apabila instrumen atau indikator tersebut

meskipun telah dipakai berkali-kali akan menghasilkan data yang sama.

Metode yang akan digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah metode

split half (SH) merupakan statistik yang paling umum digunakan untuk menguji

reliabilitas suatu instrumen penelitian kemudian dilanjutkan dengan pengujian

rumus spearman brown untuk mengetahui konsistensi alat ukur apakah dapat

diandalkan dan konsistensi jika dilakukan pengukuran berulang dengan instrumen

tersebut, berikut ini cara kerjanya :

1. Item dibagi dua secara acak, kemudian dikelompokan dalam kelompok


84

ganjil dan genap.

2. Skor untuk masing-masing kelompok dijumlahkan sehingga terdapat skor

total untuk kelompok ganjil dan genap.

3. Korelasi skor kelompok ganjil dan kelompok genap dengan rumus:

𝑛(ΣAB) − (ΣA)(Σb)
rAB =
√[(𝑛Σ𝐴2) − (Σ𝐴2)] [(𝑛Σ𝐵2 − (Σ𝐵2)]

Keterangan:

r = Koefisien korelasi product moment

A = Variabel nomor ganjil

B = Variabel nomor genap

ΣA = Jumlah total skor belahan ganjil

ΣB = Jumlah total skor belahan genap

ΣA2 = Jumlah kuadran total skor belahan ganjil

ΣB2 = Jumlah kuadran total skor belahan genap

ΣAB = Jumlah perkalian skor jawaban belahan ganjil dan belahan genap

4. Hitung angka reliabilitas untuk keseluruhan item dengan menggunakan

rumus korelasi spearman brown sebagai berikut:

2. 𝑟𝑏
𝑟=
1 + 𝑟𝑏
85

Keterangan:

r = Nilai reliabilitas

rb = Korelasi pearson product method antar belahan pertama (ganjil)

dan belahan kedua (genap), batas reliabilitas minimal 0,7.

Setelah mendapat nilai reliabilitas instrumen (rb hitung), maka nilai tersebut

dibandingkan dengan jumlah responden dan taraf nyata. Berikut ini merupakan

keputusannya :

1. Jika rhitung > dari rtabel, maka instrumen tersebut dikatakan reliabel.

2. Jika rhitung < dari rtabel, maka instrument tersebut dikatakan tidak

reliabel.

Selain valid, Alat ukur tersebut juga harus memiliki keandalan atau

reliabilitas. Suatu alat ukur dapat diandalkan jika alat ukur tersebut digunakan

berulang kali akan memberikan hasil yang relatif sama (tidak jauh berbeda). Untuk

melihat andaltidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu

melalui koefisien reliabilitas. Apabila koefisien reliabilitas lebih besar dari 0,7 maka

secara keseluruhan pernyataan dikatakan reliabel.

3.6 Metode Analisis Data

Menurut (Sugiyono, 2021:157) metode analisis adalah kegiatan untuk

mengelompokkan data berdasarkan variabel dan jenis responden, metabulasi data

berdasarkan variabel dari seluruh responden, menyajikan data setiap variabel yang

diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan

perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah diajukan. Teknik analisis data

didalam penelitian ini adalah analisis desktiptif dan analisis verifikatif.


86

3.6.1 Analisis Deskriptif

Sugiyono (2017:232) menyatakan bahwa analisis statistik deskriptif adalah

statistik yang digunakan untuk menganalisa data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Dalam penelitian

ini untuk mengumpulkan data dengan menyebarkan kusioner kepada responden dan

peneliti mengukur sikap, pendapat dan presepsi seseorang atau sekelompok orang

fenomena social. Jawaban dari setiap item instrumen yang menggunakan skala

likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negative (Sugiyono

2021:93). Berdasarkan penataran yang dijelasikan oleh Sugiyono, berikut ini

terdapat lima kategori pembobotan dalam skala likert yang dijelaskan pada tabel

3.2 sebagai berikut:

Tabel 3. 2
Alternatif Jawaban Skala Likert
Alternatif Jawaban Skor
SS (Sangat Setuju) 5
S (Setuju) 4
KS (Kurang Setuju) 3
TS (Tidak Setuju) 2
STS (Sangat Tidak Setuju) 1
Sumber: Sugiyono (2021:94)

Setelah setiap indikator memiliki jumlah, kemudian hitung rata-rata dari

setiap indikator untuk mengetahui skor variabel penelitian masuk kedalam kategori

sangat setuju, setuju, kurang setuju,tidak setuju atau sangat tidak setuju. Berikut ini

adalah cara perhitungan untuk mengetahui skor rata- rata dari setiap pernyataan
87

yang telah di sebarkan dalam bentuk kuesioner yang diisi oleh responden yaitu

pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut:

Σp = Σjawaban kuesioner = skor rata − rata


Σpertanyaan x Σresponden

Setelah mengetahui skor rata-rata dari setiap item pernyataan dalam

kuesioner, maka jawaban akan diketahui dan hasil tersebut di interpresentasikan

dengan alat bantu berikut ini :

Nilai tertinggi−nilai terendah


Nilai Jenjang Interval (NJI) =
jumlah kriteria pertanyaan

Keterangan:

Indeks minimum =1
Indeks maksimum =5
Jarak interval =5–1=0
5

Tabel 3. 3
Kategori Skala
Skala Kategori
1,00 – 1,80 Sangat Rendah
1,81 – 2,60 Rendah
2,61 – 3,40 Kurang
3,41 – 4,20 Tinggi
4,21 – 5,00 Sangat Tinggi
Sumber; Sugiyono (2021:97)
88

Berdasarkan hasil diatas, maka secara kontinum dapat digambarkan

sebagai berikut ini:

Sangat Rendah Kurang Tinggi Sangat


rendah tinggi tinggi

1,00 1,80 2,60 3,40 4,20 5,00

Gambar 3. 1
Garis Kontinum

3.6.2 Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif digunakan dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis

dengan menggunakan perhitungan statistik. Menurut Sugiyono (2020:65) Analisis

verifikatif yaitu metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan

antara dua variabel atau lebih. Verifikatif berarti menguji teori dengan penguji suatu

hipotesis apakah diterima atau ditolak. Teknik analisis ini digunakan untuk

mengetahui pengaruh Lingkungan kerja (X1) dan Kerjasama Tim (X2) terhadap

Kinerja (Y). Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai pengaruh tersebut, maka

peneliti menggunakan beberapa metode yang dapat digunakan dalam analisis

verifikatif seperti method successive interval (MSI), analisis regresi linier berganda,

dan analisis korelasi berganda. Berikut peneliti memaparkan beberapa metode yang

digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui seberapa besar pengaruh variabel

X1 dan X2 (independen) terhadap variabel Y (depeden).


89

3.6.2.1 Method Of Successive Interval (MSI)

Metode successive interval merupakan proses mengubah data ordinal

menjadi data interval. Setelah memperoleh data dari hasil penyebaran kuesioner

berupa ordinal perlu ditrasformasi menjadi interval, karena penggunaan analisis

linier berganda data yang diperoleh harus merupakan data dengan skala interval.

Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan teknik Method of

Succsesiv Interval (MSI).

Dalam banyak prosedur statistik seperti regresi, korelasi pearson, uji t dan

lain sebagainya mengharuskan data berskala interval. Oleh karena itu, jika hanya

mempunyai data berskala ordinal maka data tersebut harus diubah ke dalam bentuk

interval untuk memenuhi persyaratan prosedur tersebut. Langkah-langkah dalam

mengkonversikan skala ordinal menjadi skala interval yaitu:

1. Menentukan frekuensi setiap responden (berdasarkan hasil kuesioner yang

dibagikan, hitung berapa banyak responden yang menjawab 1-5 untuk setiap

pertanyaan).

2. Menentukan berapa responden yang akan memperoleh skor-skor yang telah

ditentukan dan dinyatakan sebagai frekuensi.

3. Setiap frekuensi pada responden dibagi dengan keseluruhan responden

disebut dengan proposi.

4. Menentukan proposi kumulatif yang selanjutnya mendekati atribut normal.

5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal standar tentukan nilai Z

6. Menghitung Scale Value (SV) untuk masing-masing responden dengan

rumusan berikut:
90

SV = (𝑑𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑎𝑡 𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡) − (𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝑎𝑡 𝑢𝑝𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡)

(𝐴𝑟𝑒𝑎 𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑢𝑝𝑝𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡) − (𝐴𝑟𝑒 𝑢𝑛𝑑𝑒𝑟 𝑙𝑜𝑤𝑒𝑟 𝑙𝑖𝑚𝑖𝑡)

Keterangan:

SV (Scale Value) = rata-rata interval

Density at lower limit = kepaduan batas bawah

Density at upper limit = kepaduan batas atas

Area under upper limit = daerah dibawah batas atas

Area under lower limit = daerah dibawah batas bawah

7. Menghitung skor hasil informasi untuk setiap pilihan jawaban

dengan menggunakan rumus:

y = sv + [𝑘]
k = 1 + [𝑆𝑉𝑚𝑖𝑛]

Pengolahan data yang dilakukan oleh peneliti menggunakan media

komputerisasi yaitu menggunakan program ibm SPSS for windows untuk

memudahkan proses perubahan data dari skala ordinal ke skala interval.

3.6.2.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara

dua atau lebih variabel independen (X1, X2,....Xn) dengan variabel dependen

(Y). Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui arah

hubungan antara variabel independen (bebas) dengan variabel dependen

(terikat) apakah masing- masing variabel independen (bebas) berpengaruh


91

positif atau negatif terhadap variabel dependen (terikat) dan untuk

memprediksi nilai dari variabel dependen (terikat) apabila nilai variabel

independen (bebas) mengalami kenaikan atau perubahan.

Dikatakan regresi linier berganda, karena jumlah variabel bebas

(independen) sebagai prediktor lebih dari satu, analisis regresi linier berganda

merupakan metode statistik yang paling jamak dipergunakan dalam

penelitian-penelitian sosial, terutama penelitian ekonomi. Adapun persamaan

regresi linier berganda dalam penelitian ini menggunakan rumus menurut

Sugiyono (2020:258) sebagai berikut:

Y = 𝑎 + β1X1 + β2X2 + e

Keterangan:

Y = Variabel terikat/dependen (Kinerja)

𝑎 = Bilangan konstanta

β1 = Koefisien korelasi variabel bebas/independent

β2 = Koefisien korelasi variabel bebas/independen

X1 = Variabel bebas/independent (Lingkungan Kerja)

X2 = Variabel bebas/independent (Kerjasama Tim)

e = Standar error/variabel pengganggu


92

3.6.2.3 Analisis Korelasi Berganda

Menurut Sugiyono (2020:213) Analisis Korelasi Berganda yaitu suatu

analisis untuk menguji hipotesis tentang hubungan dua variabel independen atau

lebih secara bersama-sama dengan satu variabel dependen. Analisis korelasi

berganda merupakan analisis yang digunakan untuk mengetahui derajat atau

kekuatan hubungan antara variabel Lingkungan kerja (X1) dan Kerjasama Tim (X2)

terhadap Kinerja (Y).

Keeratan hubungan dapat dinyatakan dengan istilah koefisien korelasi,

koefisien korelasi merupakan besar kecilnya hubungan antara dua variabel yang

dinyatakan dalam bilangan yang disebut dengan koefisien korelasi. Adapun yang

telah dipilih oleh peneliti untuk menghitung korelasi berganda dalam penelitian

sebagai berikut:

𝐽𝐾(𝑟𝑒𝑔𝑟𝑒𝑠𝑖)

R=
∑𝑌2

Keterangan:

R = Koefisien korelasi ganda

𝐽𝐾(𝑟𝑒𝑔𝑟𝑒𝑠𝑖) = Jumlah kuadrat regresi

∑Y2 = Jumlah kuadrat total

Berdasarkan nilai r yang diperoleh maka dapat dihubungkan -1 < r < 1

sebagai berikut:
93

Apabila r = 1, artinya terdapat hubungan antara variabel Job Insecurity (X1),

Stress Kerja (X2) dan Turnover Intention (Y)

Apabila r = -1, artinya terdapat hubungan antar variabel negatif. Apabila r = 0,

artinya tidak terdapat hubungan korelasi antara variabel.

Besarnya koefiensi korelasi berkisar antara 1 sampai dengan (-1).

Koefisiensi korelasi menunjukan kekuatan hubungan linier dan arah hubungan dua

variabel acak. Pengaruh kuat atau tidaknya antar variabel maka dapat dilihat pada

tabel 3.4 taksiran besarnya koefisien korelasi yang telah disajikan sebagai paduan

untuk alat ukur yang telah ditentukan untuk mengelompokkannya:

Tabel 3. 4
Taksiran Besarnya Korelasi Berganda

Interval Koefisien Tingkat Hubungan


0,000 – 0,199 Sangat Lemah
0,200 – 0,399 Lemah
0,400 – 0,599 Cukup
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 0,999 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono (2021: 184)

3.6.2.4 Analisis Koefisien Determinasi

Koefisian determinasi digunakan untuk mengetahui presentase besarnya

pengaruh variabel Lingkungan Kerja (X1) dan variabel Kerjasama Tim (X2)

terhadap variabel Kinerja (Y). Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 (nol) dan

1 (satu). Langkah perhitungan analisis koefisien determinasi yang dilakukan yaitu


94

analisis koefisien determinasi berganda (simultan) dan analisis koefisien

determinasi parsial, dengan rumus sebagai berikut:

1. Analisis koefisien simultan

Koefisien determinasi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya

persentase pengaruh variabel Lingkungan Kerja (𝑋1), dan Kerjasama Tim

(𝑋2), terhadap variabel (Y) yaitu Kinerja atau perhitungan koefisien

determinasi secara simultan yang dapat diketahui dengan rumus sebagai

berikut:

𝐾𝑑 = 𝑟2𝑥 100%

Keterangan:

Kd : Nilai koefesien determinasi

r2 : Koefesien korelasi product moment

100% : Pengali yang menyatakan dalam persentase

2. Analisis koefisien determinasi parsial

Koefisien determinasi parsial digunakan untuk mengetahui besarnya

presentase pengaruh yang diberikan masing-masing variabel bebas terhadap

variabel terikat secara parsial (terpisah), berikut rumus koefisien determinasi

parsial adalah sebagai berikut:

Kd = β x Zero Order

Keterangan:
95

Kd = Koefisien Determinasi

β = Nilai standardized coefficients

Zero Order = Korelasi variabel bebas terhadap variabel terikat

Kriteria-kriteria untuk analisis koefisien determinasi adalah sebagai berikut:

a. Jika Kd mendekati (0), berarti pengaruh variabel X terhadap variabel Y

dinyatakan lemah.

b. Jika Kd mendekati (1), berarti pengaruh variabel X terhadap variabel Y

dinyatakan kuat.

3.6.3 Uji Hipotesis

Uji hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

penelitian, dan rumusan masalah penelitian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan.

Dikatakan sementara karena jawaban diberikan berdasarkan fakta empiris yang

diperoleh dari pengumpulan data. Jadi, hipotesis juga dinyatakan jawaban teoritis

terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empirik (Sugiyono,

2018:63). Untuk menguji apakah terdapat hubungan yang signifikan antara variabel

variabel yang diteliti, maka digunakan statistic uji hipotesis. Uji hipotesis antara

variabel Pengaruh Lingkungan Kerja (X₁) dan Kerjasama Tim (X₂) terhadap variabel

Kinerja Pegawai (Y) dengan menggunakan uji simultan dan parsial, sebagai berikut :

3.6.3.1 Uji Hipotesis Simultan (Uji F)

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

(bebas) mampu menjelaskan variabel dependennya (terikat), maka dilakukan uji

hipotesis secara simultan dengan menggunakan Uji F. Uji F pada dasarnya

menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model


96

mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Pada

penelitian ini peneliti mengajukan hipotesis dengan taraf nyata α = 0,05 sebagai

berikut :

Hο : pyx1x2 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh disiplin kerja dan komitmen kerja

terhadap kinerja pegawai.

H₁ : pyx1x2 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh disiplin kerja dan komitmen kerja

terhadap kinerja pegawai.

Pasangan hipotesis tersebut kemudian diuji untuk dìketahui tentang diterima

atau ditolaknya hipotesis. Untuk melakukan pengujian uji signifikan koefisien

berganda digunakan rumus sebagai berikut :

(𝑛 − 𝑘 − 1)𝑅 2
𝐹ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 =
𝑘(1 − 𝑅 2 )

Nilai untuk uji F dapat dilihat dari tabel distribusi F dengan α = 0,05 dan derajat

bebas (k;n-k-1) selanjutnya Fhitung yang dibandingkan dengan Ftabel dengan

ketentuan sebagai berikut :

1. Jika Fhitung> Ftabel, maka Hο ditolak dan H₁ diterima (signifikan)

2. Jika Fhitung < Ftabel, maka Hο diterima dan H₁ ditolak (tidak signifikan)

3.6.3.2 Uji Hipotesis Parsial (Uji T)

Uji t (t-test) digunakan untuk menguji hipotesis secara parsial guna

menunjukkan pengaruh tiap variabel independen secara individu terhadap variabel

dependen. Dalam hal ini, variabel independen dalam penelitian ini adalah Disiplin

Kerja dan Komitmen kerja, sedangkan variabel dependennya adalah kinerja

pegawai. Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai Thitung dengan Ttabel. Nilai
97

Thitung dapat dilihat dari hasil pengolahan data Koefisien, hipotesis parsial dijelaskan

kedalam bentuk sebagai berikut :

1. Hipotesis 1

Hο : pyx1 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh variable pengaruh disiplin kerja

(X₁) terhadap kinerja pegawai (Y).

H₁ : pyx1 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh variable disiplin kerja (X₁) terhadap

kinerja pegawai (Y).

2. Hipotesis 2

Hο : pyx2 = 0 artinya tidak terdapat pengaruh variable komitmen kerja (X₂)

terhadap kinerja pegawai (Y).

H₁ : pyx2 ≠ 0 artinya terdapat pengaruh variable komitmen kerja (X₂) terhadap

kinerja pegawai (Y).

Untuk menghitung pengaruh parsial tersebut maka digunakan lah t-test

dengan signifikansi 5% atau dengan tingkat keyakinan 95% dengan rumus sebagai

berikut:

𝑟√𝑛 − 2
𝑡=
√1 − 𝑟²

Keterangan:

r = Korelasi parsial

n = Jumlah sampel

t = Tingkat signifikan (melambangkan thitung dan ttabel)

Selanjutnya hasil hipotesis Thitung dibandingkan Ttabel dengan ketentuan

sebagai berikut ;
98

1. Jika Thitung > Ttabel, maka Hο ditolak dan H₁ (signifikan)

2. Jika Thitung < Ttabel, maka Hο diterima dan H₁ (tidak signifikan)

3.7 Rancangan Kusioner

Menurut Sugiyono (2020:199) kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Penyusunan kuesioner dilakukan

dengan harapan dapat mengetahui variabel-variabel apa saja yang menurut

responden merupakan hal yang penting. Kuesioner itu berisi pernyataan mengenai

variabel Lingkungan Kerja, Kerjasama Tim dan Kinerja sebagaimana yang

tercantum di operasionalisasi variabel penelitian. Responden tinggal memilih pada

kolom yang sudah disediakan. Responden memilih kolom yang tersedia dari

pernyataan yang telah disediakan oleh peneliti menyangkut variabel-variabel yang

sedang diteliti dengan berpedoman pada skala Likert.

3.8 Lokasi dan Tempat Penelitian


Lokasi penelitian dilakukan oleh peneliti yaitu berlokasi di Dinas

Komunikasi dan Informatikas Kabupaten Garut yang berlokasi di Jl. Pramuka No.6,

Pakuwon, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44117. Waktu dan

penelitian dilakukan pada bulan juni 2023 sampai dengan selesai.


99

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini berisi mengenai gambaran umum instansi, sejarah

instansi, visi dan misi, struktur organisasi dan deskripsi jabatan pada Dinas

komunikasi dan informatika kabupaten Garut, Gambaran mengenai karakteristik

dari objek yang telah diteliti serta tanggapan responden secara deskriptif dan

verifikatif dari setiap variabel penelitian yaitu lingkungan kerja dan kerjasama tim

sebagai variabel independent (X) dan kinerja sebagai variabel (Y).

4.1.1 Gambaran Umum

Gambaran umum menjelaskan mengenai segala hal yang berhubungan

dengan Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut, profil perusahaan

dianggap sebagai hal yang penting untuk dibahas mengingat instansi tersebut

berperan sebagai objek penelitian. Peneliti akan memaparkan mengenai sejarah

instansi, visi, misi, dan tujuan dari Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Garut.

4.1.1.1 Sejarah Instansi

Sesuai Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementrian Negara,

Kementrian Kominfo merupakan perangkat Pemerintah Republik Indonesia ini

membidangi urusan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam Undang-Undang

Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu informasi dan komunikasi.

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut merupakan salah satu

instansi dari pemerintah kota Garut yang berlokasi di Jl. Pramuka No.6, Pakuwon,
100

Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Diskominfo Kabupaten Garut

memiliki tugas sebagai penyelenggaraan urusan pemerintah bidang komunikasi dan

informatika untuk daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat, Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut masih berdiri hingga saat ini dan memiliki jumlah

total pegawai sebanyak 71 orang.

4.1.1.2 Visi dan Misi

Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut merupakan unsur

pelaksana teknis daerah Kabupaten Garut dalam melaksanakan tugas dan

kewenangan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diharapkan

setiap aparatur mampu menguasai terhadap Informasi dan Komunikasi serta ahli

dibidangnya, sehingga akan tercipta apartur kominfo yang informatif. Dengan

memperhatikan situasi dan kondisi pada saat ini dan mengantisipasi perubahan

dimasa yang akan datang, maka Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Garut dirumuskan sebagai berikut : “ Menjadi Pusat Informasi yang terpercaya

dan bermartabat ”.

Misi-Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan dari visi

yang telah ditetapkan dapat terlaksana dengan baik, maka perlu dirumuskan Misi

sebagai berikut :

1. Meningkatkan Sumber Daya manusia di bidang informasi dan

pengembangan egovernment di Kabupaten Garut;

2. Meningkatkan mutu pelayanan informasi melalui pemberdayaan Pos dan

Telekomunikasi;
101

3. Meningkatkan akses informasi melalui pemberdayaan dan pengembangan

multimedia dan media massa;

4. Mendorong peran masyarakat dalam menciptakan masyarakat informasi

yang terpercaya dan bermartabat.

4.1.1.3 Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan susunan dan hubungan antara setiap

bagian maupun posisi yang terdapat pada suatu organisasi dalam

menjalankan kegiatan- kegiatan oprasonalnya yang dimaksudkan untuk

mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. Struktur organisasi

dapat berupa sebuah garis hirarki atau tingkatan yang mendeskripsikan

komponen-komponen yang Menyusun suatu organisasi. Berikut ini

merupakan struktur organisasi dari Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut :

Gambar 4.1
Struktur Organisasi Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Garut
102

4.1.1.4 Deskripsi Jabatan Dinas Komunikasi dan Informatika

Deskrpisi pekerjaan dari struktur organisasi Dinas Komunikasi dan

Informatika Provinsi Jawa Barat yang terdapat pada gambar 4.1 adalah sebagai

berikut :

1. Kepala Dinas

Rincian Tugas Kepala Dinas:

Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis Dinas yang meliputi

bidangkomunikasi dan informatika yang meliputi kesekretariatan,

pengelolaan informasi dan kehumasan, pengelolaan komunikasi publik,

teknologi informasi dan komunikasi, kepemerintahan elektronik, unit

pelaksana teknis dan kelompok jabatan fungsional berdasarkan visi dan misi

serta tugas dan fungsi Dinas.

2. Sekertariat

Rincian Tugas Sekretariat :

Menyelenggarakan penyiapan perumusan kebijakan teknis lingkup

kesekretariatan.

3. Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan

Rincian Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan:

Menyusun dan melaksanakan kebijakan teknis lingkup Subbagian

Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan.

4. Sub Bagian Keuangan

Rincian Tugas Subbagian Keuangan :


103

Menyusun rencana kerja Subbagian Keuangan dan Barang Milik Daerah

berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja Dinas.

5. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

Menyusun dan melaksanakan rencana kerja lingkup Subbagian Umum dan

Kepegawaian berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program

kerja Dinas.

6. Bidang Pos dan Telemonikasi

Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan basis

data Seksi Keamanan Informasi dan Telekomunikasi sebagai bahan

penyusunan rencana kegiatan.

7. Bidang Pengolahan Elektronik

Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja Bidang Kepemerintahan

Elektonik berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja

Dinas serta kondisi dinamis lingkungan dan masyarakat.

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan Sebagian

tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan.

Dari beberapa deskripsi jabatan pada Dinas Komunikasi dan Infotmatika

maka dapat disimpulkan bahwa setiap tugas dan tanggung jawab yang diemban oleh

anggota-anggota dinas ini memiliki peran penting dalam mengelola dan

mengembangkan sektor komunikasi dan informatika di wilayah tersebut. Melalui

peran yang beragam, mulai dari pengelolaan teknologi informasi, pengembangan

kebijakan, hingga pelayanan masyarakat, struktur organisasi ini bekerja secara


104

bersinergi untuk mencapai tujuan utama: meningkatkan konektivitas dan akses

informasi serta teknologi di Provinsi Jawa Barat.

4.2 Karakteristik Responden

Pada sub bab 4.2 akan membahas mengenai gambaran umum dari responden

pada penelitian ini yang berisi tentang jenis kelamin, usia, dan latar belakang

Pendidikan.

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Pengumpulan data melalui kusioner berdasarkan karakteristik responden

dengan kategori jenis kelamin yang terdiri dari pria dan Wanita. Hal ini bertujuan

untuk mengetahui seberapa banyak jumlah responden yang merupakan pegawai

pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut. Berdasarkan jenis

kelamin, hasil pengumpulan data melalui kusioner diperoleh data sebagai berikut:

Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis kelamin Jumlah persentase
1 Laki-laki 49 69%
2 Perempuan 21 29%
Total 71 100%
Sumber data: data kusioner penelitian, 2023

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat sebagian besar pegawai Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut adalah laki-laki, yaitu sebanyak 49

orang dengan presentase sebesar 69%, sedangkan perempuan hanya berjumlah 21

orang dengan presentase 29%. Hal ini dapat menunjukan bahwa pegawai yang ada

pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut lebih didominasi oleh

laki-laki daripada perempuan.


105

4.2.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia

Karakteristik responden berdasarkan usia pada Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut sebagai berikut:

Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Rentang Usia Frekuensi Persentase
1 Kurang 25 tahun 9 12%
2 25 – 35 tahun 16 22%
3 36 – 45 tahun 34 47%
4 Diatas 45 tahun 14 19%
Total 71 100%
Sumber data: Data kusioner penelitian, 2023

Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa usia paling banyak pegawai Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut berusia diantara 36-45 tahun yaitu

sebanyak 34 orang dengan persentase sebesar 47%. Disusul kemudian dengan usia

diantara 25-35 tahun sebanyak 16 orang dengan persentase sebesar 22%, sedangkan

yang berusia diatas 45 tahun sebanyak 14 orang dengan persentase sebesar 19%,

dan usia kurang dari 25 tahun sebanyak 9 orang dengan persentase 12%. Hal ini

dapat dibuktikan bahwa mayoritas pegawai kantor Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten garut didominasi oleh pegawai berusia diantar 36-45 tahun

dan yang berarti kantor Dinas Komunikasi dan Informatika berada pada kondisi

yang produktif.

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan

Karakteristik pegawai yang bekerja di Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut terdapat beragam latar belakang pendidikan yaitu sebagai berikut:
106

Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan Frekuensi Persentase
1 SMA 7 9%
2 D3 14 19%
3 S1 40 56%
4 S2 9 12%
Total 71 100%
Sumber data: Data kusioner penelitian, 2023

Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa mayoritas responden

berpendidikan S1 yaitu berjumlah 40 orang pegawai dengan persentase 56%,

responden dengan Pendidikan D3 sebanyak 14 orang dengan persentase 19%,

berpendidikan S2 sebanyak 12%, dan yang berpendidikan SMA sebanyak 7 orang

dengan persentase 9%. Mayoritas responden yang berlatar Pendidikan S1 menjadi

yang terbanyak di kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut

karena formasi penerimaan ASN lebih didominasi oleh lulusan S1.

4.2.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja

Karakteristik responden berdasarkan masa kerja pada pegawai Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut yaaitu sebagai berikut:

Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Masa Kerja
No Masa Kerja Frekuensi Persentase
1 Kurang 5 tahun 8 11%
2 5 – 10 tahun 13 18%
3 11 – 15 tahun 35 49%
5 Diatas 15 tahun 15 21%
Total 71 100%
Sumber data: Data kusioner penelitian, 2023
107

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat bahwa masa kerja yang paling banyak di

kantor Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut yang memiliki masa

kerja diantara 11-15 tahun yaitu sebanyak 8 orang pegawai dengan persentase 49%,

kemudian yang memiliki masa kerja diatas 15 tahun yaitu sebanyak 15 orang

dengan persentase 21%, pegawai dengan masa kerja diantara 5-10 tahun sebanyak

13 orang dengan persentase 18%, dan pegawai dengan masa kerja kurang dari 5

tahun yaitu sebanyak 8 orang dengan persentase 11%.

4.3 Uji Instrumen

Uji instrumen merupakan alat ukur yang digunakan yaitu salah satunya

kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data dengan cara

memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada responden yang menjadi objek

penelitian untuk membantu memberikan informasi mengenai hal-hal yang akan

diteliti oleh peneliti. Uji instrumen ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

4.3.1 Uji Validitas

Uji validitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang telah

dirancang dalam bentuk kuesioner benar-benar dapat menjalankan fungsinya.

Seperti telah dijelaskan pada metodologi penelitian bahwa untuk melihat valid

tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu melalui nilai

koefisien korelasi skor butir pernyataan dengan skor total butir pernyataan, apabila

koefisien korelasinya lebih besar atau sama dengan 0,30 maka pernyataan tersebut

dinyatakan valid (Sugiyono, 2021:175). Berdasarkan hasil pengolahan data

menggunakan korelasi product moment (r) diperoleh hasil uji validitas sebagai

berikut :
108

Tabel 4. 5
Hasil Perhitungan Nilai Validitas Lingkungan Kerja (X1)
No. Item Koefisien Korelasi (r) Nilai rkritis Keterangan
Item1 0,744 0,30 Valid
Item2 0,717 0,30 Valid
Item3 0,703 0,30 Valid
Item4 0,650 0,30 Valid
Item5 0,629 0,30 Valid
Item6 0,670 0,30 Valid
Item7 0,695 0,30 Valid
Item8 0,803 0,30 Valid
Sumber: Hasil olah data, 2023
Berdasarkan Tabel 4.5 menunjukan bahwa nilai koefisien korelasi (r) dari

setiap butir pernyataan lebih besar dari nilai kritis yaitu 0,30. Hasil pengujian ini

menunjukan bahwa semua item pernyataan kusioner lingkungan kerja sudah valid

dan layak digunakan sebagai alat ukur penelitian, sehingga dapat dilanjutkan pada

analisis berikutnya.

Selanjutnya pada Tabel 4.6 adalah hasil perhitungan nilai validitas

kerjasama tim (X2) sebagai berikut:

Tabel 4. 6
Hasil Perhitungan Nilai Validitas Kerjasama Tim (X2)
No. Item Koefisien Korelasi (r) Nilai rkritis Keterangan
Item1 0,723 0,30 Valid
Item2 0,750 0,30 Valid
Item3 0,651 0,30 Valid
Item4 0,683 0,30 Valid
Item5 0,713 0,30 Valid
Item6 0,636 0,30 Valid
Item7 0,790 0,30 Valid
Item8 0,779 0,30 Valid
Sumber: Hasil olah data, 2023
Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa nilai koefisien korelasi (r) dari

setiap butir pernyataan mengenai kerjasama tim lebih besar dari nilai kritis yaitu

0,30. Hasil pengujian ini menunjukan bahwa semua butir pernyataan kusioner
109

Kerjasama tim sudah valid dan layak digunakan sebagai alat ukur penelitian,

sehingga dapat dilanjutkan pada analisis selanjutnya.

Selanjutnya pada Tabel 4.7 adalah hasil perhitungan nilai validitas kinerja

(Y) sebagai berikut:

Tabel 4. 7
Hasil Perhitungan Nilai Validitas Kinerja (Y)
No. Item Koefisien Korelasi (r) Nilai rkritis Keterangan
Item1 0,700 0,30 Valid
Item2 0,659 0,30 Valid
Item3 0,589 0,30 Valid
Item4 0,662 0,30 Valid
Item5 0,609 0,30 Valid
Item6 0,637 0,30 Valid
Item7 0,713 0,30 Valid
Item8 0,709 0,30 Valid
Sumber: Hasil olah data, 2023
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas menunjukan bahwa nilai korelasi koefisien (r)

dari setiap butir pernyataan lebih besar dari nilai kritis 0,30. Hasil pengujian ini

menunjukan bahwa semua butir pernyataan kusioner kinerja valid dan layak untuk

digunakan sebagai alat ukur penelitian sehingga dapat dilanjutkan pada analisis

berikutnya.

4.3.2 Uji Reabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dirancang

dalam bentuk kuesioner dapat diandalkan, suatu alat ukur dapat diandalkan jika alat

ukur tersebut digunakan berulangkali akan memberikan hasil yang relatif sama

(tidak beberda jauh). Untuk melihat andal tidaknya suatu alat ukur digunakan

pendekatan secara statistika, yaitu melalui koefisien reliabilitas dan apabila

koefisien reliabilitasnya lebih besar dari 0,70 maka secara keseluruhan pernyataan
110

tersebut dinyatakan reliable (Sugiyono 2021:173). Berdasarkan hasil pengolahan

menggunakan metode split half dari Spearman-Brown diperoleh hasil uji

reliabilitaskuesioner masing-masing variabel sebagai berikut.

Tabel 4. 8
Hasil Uji Reabilitas
Nilai
Kuesioner Koefisien reliabilitas Keterangan
Kritis
Lingkungan kerja (X1) 0,876 0,7 Reliabel

Kerjasama Tim (X2) 0,912 0,7 Reliabel

Kinerja (Y) 0,890 0,7 Reliabel

Sumber: Hasil olah data, 2023

Pada Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa nilai reabilitas kusioner ketiga variabel

lebih besar dari nilai kritis yaitu 0,7. Hasil pengujian ini menunjukan bahwa

pernyataan yang diajukan sudah reliabel sehingga dapat disimpulkan bahwa

kusioner yang digunakan untuk mengukur variabel lingkungan kerja, kerjasama

tim, dan kinerja sudah memberikan hasil yang reliabel.

4.4 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif hasil tanggapan responden dapat digunakan untuk

memperkaya pembahasan, melalui gambaran data tanggapan responden dapat

diketahui bagaimana kondisi setiap indikator variabel yang sedang diteliti yaitu

lingkungan kerja, kerjasama tim, kinerja. Agar lebih mudah dalam

mengiterpretasikan variabel yang sedang diteliti, dilakuka kategorisasi terhadap

skor rata-rata tanggapan responden berpedoman pada tabel sebagai berikut:


111

Tabel 4. 9
Interval penafsiran Rata-Rata Skor Tanggapan Responden
No Interval Kategori
1 1.00 – 1.80 Sangat Buruk/Sangat Rendah
2 1.81 – 2.60 Buruk//Rendah
3 2.61 – 3.40 Kurang Baik / Tinggi
4 3.41 – 4.20 Baik/Tinggi
5 4.21 – 5,00 Sangat Baik/Sangat Tinggi
Sumber: Sugiyono, 2018

Selanjutnya berdasarkan operasionalisasi variabel dari setiap indikator-

indikator dari dimensi yaitu lingkungan kerja, kerjasama tim, dan kinerja dapat

dijelaskan sebagai berikut:

4.4.1 Lingkungan Kerja Pada Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut

Lingkungan kerja diukur menggunakan 2 dimensi dan dioperasionalisasikan

menjadi 8 butir pernyataan. Berikut ini telah disajikan distribusi hasil jawaban

responden yang berkaitan dengan lingkungan kerja pada Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut.

1. Tanggapan responden mengenai lingkungan kerja fisik

Dimensi lingkungan kerja fisik diukur menggunakan 6 indikator, yaitu

tanggapan responden mengenai penerangan cahaya, sirkulasi ruangan kerja,

tata letak ruang, dekorasi, kebisingan, fasilitas.

Tabel 4. 10
Tanggapan Responden Mengenai Lingkungan Kerja Fisik
Alternatif Jawaban Jumlah
NO Pernyataan Kusioner Mean
STS TS KS S SS Skor Skor
Saya memiliki ruangan
1 N 3 24 35 9 0 192 2,7
kantor yang sudah
112

memiliki kualitas
penerangan cahaya % 4 34 49 13 0
cukup terang
Saya memiliki ruangan N 2 25 35 8 1 194 2,73
kantor dengan sirukulasi
2
udara yang baik dan % 3 35 49 11 1
aman dari polusi
Saya memiliki ruangan N 2 27 32 9 1 193 2,71
kantor dengan tata letak
3
yang rapih, tepat, dan % 3 38 45 13 1
strategis
Saya memiliki ruangan N 1 30 34 6 0 189 2,66
kantor dengan dekorasi
4 minimalis sesuai dengan
yang telah saya % 1 42 48 8 0
inginkan
Saya memiliki ruangan N 1 22 39 9 0 198 2,78
kantor yang jauh dari
5 keramaian dan memiliki
intensitas kebisingan % 1 31 55 13 0
yang rendah
Saya telah mendapatkan N 4 18 43 6 0 181 2,54
fasilitas yang baik dan
cukup membantu saya
6
dalam melakukan % 6 25 61 8 0
aktivitas kerja sehari-
hari
Lingkungan Kerja Fisik 1147 2,68
Sumber: Hasil olah data 2023

Pada tabel 4.10 mengenai lingkungan kerja fisik diperoleh rata-rata skor

tanggapan responden sebesar 2,68 dan nilai tersebut termasuk kurang bila merujuk

ke tabel 4.9. Artinya mayoritas pegawai di Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut merasa kurang nyaman dengan lingkungan yang ada pada dinas

tersebut.

a. Mengenai pernyataan “Saya memiliki ruangan kantor yang sudah memiliki

kualitas penerangan cahaya yang cukup terang” paling banyak responden

kurang setuju dan tidak setuju dengan skor 2,7 termasuk kedalam kategori

yang kurang baik. Artinya seluruh pegawai pada Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut menyatakan bahwa masih banyak ruangan


113

kantor yang tidak memiliki kualtias cahaya yang cukup terang dan hal

tersebut mengakibatkan para pegawai kurang merasa nyaman dalam

bekerja.

b. Pernyataan “Saya memiliki ruangan kantor dengan sirukulasi udara yang

baik dan aman dari polusi” paling banyak responden kurang setuju dan tidak

setuju dengan skor 2,73 termasuk kedalam kategori kurang baik. Artinya

para pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut

menyatakan bahwa ruangan kantor yang ada pada dinas tersebut memiliki

sirkulasi udara yang kurang baik dan aman dari polusi udara.

c. Pernyataan “Saya memiliki ruangan kantor dengan tata letak yang rapih,

tepat, dan strategis” paling banyak responden kurang setuju dan tidak setuju

dengan skor 2,71 termasuk kedalam kategori yang kurang baik. Artinya

mayoritas pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Garut masih merasa kurang nyaman dalam bekerja, hal tersebut dapat

ditunjukan pada tata letak ruang kantor yang kurang rapih dan juga strategis

sehingga membuat para pegawai kurang merasa nyaman dalam bekerja.

d. Mengenai pernyataan “Saya memiliki ruangan kantor dengan dekorasi

minimalis sesuai dengan yang telah saya inginkan” paling banyak

responden kurang setuju dan tidak setuju dengan skor 2,66 termasuk

kedalam kategori yang kurang baik. Artinya mayoritas pegawai pada Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut merasa bahwa dekorasi

ruangan kerja yang ada pada dinas tersebut terlihat terlalu berlebihan dan

kurang sesuai dengan yang telah diinginkan oleh para pegawai.


114

e. Mengenai pernyataan “Saya memiliki ruangan kantor yang jauh dari

keramaian dan memiliki intensitas kebisingan yang rendah” paling banyak

responden kurang setuju dan tidak setuju dengan skor 2,78 termasuk

kedalam kategori yang kurang baik. Artinya mayoritas pegawai pegawai

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut merasa kebisingan

ketika melakukan aktifitas kerja dan hal tersebut dapat ditunjukan pada letak

kantor dinas tersebut yang cukup dekat dengan jalan raya.

f. Pernyataan “Saya telah mendapatkan fasilitas yang baik dan cukup

membantu saya dalam melakukan aktivitas kerja sehari-hari” paling banyak

responden kurang setuju dan tidak setuju dengan skor 2,54 termasuk

kedalam kategori yang buruk/rendah. Artinya mayoritas pegawai pada

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut merasa bahwa fasilitas

yang telah disediakan oleh dinas tersebut dinilai buruk dan hal tersebut

menghambat keberlangsungan para pegawai dalam bekerja.

2. Tanggapan Responden Mengenai Lingkungan Kerja Non Fisik

Dimensi lingkungan kerja diukur menggunakan 2 indikator, yaitu tanggapan

responden mengenai hubungan dengan pimpinan dan hubungan sesame rekan

kerja.

Tabel 4. 11
Tanggapan Responden Mengenai Lingkungan Kerja Non Fisik
Alternatif Jawaban
Jumlah
NO Pernyataan Kusioner Mean
Skor
STS TS KS S ST Skor
Saya selalu mendapatkan
1 N 1 25 41 3 1 191 2,69
dukungan dari pimpinan
115

dalam bekerja sehingga


saya memiliki kedekatan
dan hubungan yang baik % 1 35 58 4 1
dengan para pimpinan
Saya memiliki hubungan N 4 33 25 9 0 172 2,42
yang harmonis dengan
seluruh rekan kerja
2
sehingga membuat saya % 6 46 35 13 0
merasa nyaman dalam
bekerja
Lingkungan Kerja Non Fisik 363 2,55
Sumber: Hasil olah data 2023

Pada tabel 4.11 mengenai lingkungan kerja non fisik diperoleh nilai skor

rata-rata tanggapan responden sebesar 2,55 dan termasuk kategori buruk/rendah

bila merujuk kepada table 4.9. Artinya mayoritas pegawai pada Dinas Komunikasi

dan informatika Kabupaten Garut merasakan lingkungan kerja non fisik yang

buruk.

a. Mengenai pernyataan “Saya selalu mendapatkan dukungan dari pimpinan

dalam bekerja sehingga saya memiliki kedekatan dan hubungan yang baik

dengan para pimpinan” paling banyak responden kurang setuju dan tidak

setuju dengan skor 2,69 termasuk kedalam kategori yang kurang baik.

Artinya mayoritas pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten garut masih kurang mendapatkan dukungan dari para atasannya

ketika melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepada para pegawai.

b. Pernyataan “Saya memiliki hubungan yang harmonis dengan seluruh rekan

kerja sehingga membuat saya merasa nyaman dalam bekerja” paling banyak

responden kurang setuju dan tidak setuju dengan skor 2,42 termasuk

kedalam kategori yang buruk/rendah. Artinya mayoritas pegawai Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut menyatakan bahwa setiap


116

para pegawai yang ada pada kantor dinas tersebut memiliki hubungan yang

buruk diantara rekan kerja sehingga membuat para pegawai tidak merasa

nyaman saat bekerja.

Tabel 4. 12
Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Mengenai Lingkungan Kerja
Alternatif Jawaban Jumlah Mean
No Pernyataan Kusioner
STS TS KS S SS Skor Skor
Lingkungan Kerja Fisik
Saya memiliki
ruangan kantor yang N 3 24 35 9 0 192 2,7
1 sudah memiliki
kualitas penerangan
cahaya cukup terang % 4 34 49 13 0
Saya memiliki
ruangan kantor N 2 25 35 8 1 194 2,73
2 dengan sirukulasi
udara yang baik dan
aman dari polusi % 3 35 49 11 1
Saya memiliki
ruangan kantor N 2 27 32 9 1 193 2,71
3 dengan tata letak
yang rapih, tepat,
dan strategis % 3 38 45 13 1
Saya memiliki
ruangan kantor N 1 30 34 6 0 189 2,66
dengan dekorasi
4
minimalis sesuai
dengan yang telah % 1 42 48 8 0
saya inginkan
Saya memiliki
ruangan kantor yang
jauh dari keramaian N 1 22 39 9 0 198 2,78
5
dan memiliki
intensitas kebisingan
yang rendah % 1 31 55 13 0
Saya telah
mendapatkan
fasilitas yang baik N 4 18 43 6 0 181 2,54
dan cukup
6
membantu saya
dalam melakukan
aktivitas kerja % 6 25 61 8 0
sehari-hari
117

Lingkungan Kerja Non Fisik

Saya selalu
mendapatkan
dukungan dari N 1 25 41 3 1 191 2,69
pimpinan dalam
bekerja sehingga
7
saya memiliki
kedekatan dan
hubungan yang baik % 1 35 58 4 1
dengan para
pimpinan
Saya memiliki
hubungan yang
harmonis dengan N 4 33 25 9 0 172 2,42
8 seluruh rekan kerja
sehingga membuat
saya merasa nyaman
dalam bekerja % 6 46 35 13 0
Lingkungan Kerja 1581 2,65

Sumber: Hasil olah data kusioner 2023

Pada tabel 4.12 disajikan rekapitulasi distribusi jawaban responden

mengenai lingkungan kerja pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut. Diperoleh rata-rata skor total tanggapan responden 2,65 yang

selanjutnya diinterpretasikan berpedoman pada garis kontinum sebagai berikut:

Sangat Rendah Kurang Tinggi Sangat


rendah tinggi tinggi

2,65

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

Gambar 4. 2
Garis Kontinum Kategorisasi Variabel Lingkungan Kerja
118

Pada gambar 4.2 dapat dilihat rata-rata skor total tanggapan responden atas

delapan butir pernyataan sebesar 2,65 berada pada interval kategori kurang tinggi.

Data ini menunjukan bahwa mayoritas pegawai pada Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut merasakan ketidaknyamanan pada lingkungan

kerjanya saat ini. Adapun indikator-indikator variabel lingkungan kerja yang masih

dibawah rata-rata adalah sebagai berikut:

1) Dekorasi, mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut merasa bahwa dekorasi yang telah didesain oleh pihak

kantor terlalu ramai sehingga hal tersebut kurang sesuai dengan keinginan

yang telah diinginkan oleh para pegawai.

2) Fasilitas, mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Garut merasa bahwa fasilitas yang telah disediakan oleh kantor tersebut

tidak mendukung keberlangsungan para pegawai dalam bekerja.

3) Hubungan sesama rekan kerja, mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut merasa bahwa tidak memiliki hubungan yang

harmonis antar sesama rekan kerja.

4.4.2 Kerjasama Tim Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Garut

Kerjasama tim diukur menggunakan 3 dimensi dan dioperasionalisasikan

menjadi 9 butir pernyataan. Berikut ini disajikan distribusi hasil jawaban responden

yang berkaitan dengan kerjasama tim pegawai pada Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut.


119

1. Tanggapan Responden Mengenai kerjasama

Dimensi kerjasama diukur menggunakan 3 indikator yaitu tanggung jawab,

saling berkontribusi, dan pengerahan kemampuan.

Tabel 4. 13
Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama
Alternatif Jawaban Jumlah Mean
NO Pernyataan Kusioner
STS TS KS S SS Skor Skor
Saya selalu memiliki
rasa tanggung jawab N 1 30 33 7 0 181 2,54
terhadap tim saya
1 dalam melaksanakan
tugas yang telah
diberikan oleh % 1 42 46 10 0
pimpinan
Saya selalu N 3 23 35 9 1 195 2,74
memberikan
kontribusi yang
2 cukup besar dalam
bekerjasama dalam % 4 32 49 13 1
menyelesaikan
pekerjaan
Saya merasa selalu N 3 19 41 8 0 196 2,76
mengerahkan seluruh
kemampuan saya
3
dalam bekerja sama % 4 27 58 11 0
untuk memperoleh
hasil kerja yang baik
Kerjasama 572 2,68
Sumber: Hasil olah data kusioner 2023

Pada tabel 4.13 mengenai kerjasama diperoleh rata-rata skor tanggapan

responden sebesar 2,68 dan termasuk kurang bila merujuk pada tabel 4.9. Artinya

mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut merasakan

kerjasama tim yang kurang terbentuk dengan baik karena kerjasama.

a. Mengenai pernyataan kusioner “Saya selalu memiliki rasa tanggung jawab

terhadap tim saya dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh

pimpinan” paling banyak responden kurang setuju dan tidak setuju dengan
120

skor 2,54 termasuk kedalam kategori rendah. Artinya mayoritas pegawai

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut memiliki rasa

tanggung jawab yang rendah terhadap timnya dalam melaksanakan sebuah

tugas.

b. Pernyataan kusioner “Saya selalu memberikan kontribusi yang cukup besar

dalam bekerjasama dalam menyelesaikan pekerjaan” paling banyak

responden kurang setuju dan tidak setuju dengan skor 2,74 termasuk

kedalam kategori kurang. Artinya mayoritas pegawai di Dinas Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Garut kurang memberikan kontribusi dalam

bekerjasama untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

c. Pernyataan kusioner “Saya merasa selalu mengerahkan seluruh kemampuan

saya dalam bekerja sama untuk memperoleh hasil kerja yang baik” paling

banyak respoden kurang setuju dan tidak setuju dengan skor 2,76 termasuk

kategori kurang. Artinya mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut kurang mengerahkan seluruh kemampuannya

dalam bekerjasama untuk memperoleh hasil kerja yang baik.

2. Tanggapan Responden Mengenai Kepercayaan

Dimensi kepercayaan memiliki diukur menggunakan tiga indikator, yaitu

kejujuran, pemberian tugas, dan integritas.


121

Tabel 4. 14
Tanggapan Responden Mengenai Kepercayaan
Alternatif Jawaban Jumlah Mean
NO Pernyataan Kusioner
STS TS KS S SS Skor Skor
Saya selalu bekerja N 1 25 38 7 0 193 2,71
dengan jujur dan tidak
pernah memberikan
1
kerugian kepada % 1 35 54 10 0
rekan tim dalam
bekerja
Saya selalu N 4 18 39 9 1 198 2,78
menuntaskan tugas
dengan tepat waktu
2 dan tidak pernah
% 6 25 55 13 1
menunda-nunda
perintah dari
pimpinan
Saya memiliki N 0 25 39 5 2 194 2,73
integritas dalam
3
menjalin kerjasama % 0 35 55 7 3
antar rekan kerja
Kepercayaan 585 2,74
Sumber: Hasil olah data kusioner 2023

Pada Tabel 4.14 mengenai kepercayaan diperoleh rata-rata skor tanggapan

responden sebesar 2,74 termasuk kurang bila merujuk pada tabel 4.9. Artinya

mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut merasakan

kurang dalam bekerjasama karena kurangnya kepercayaan.

a. Mengenai pernyataan kusioner “Saya selalu bekerja dengan jujur dan tidak

pernah memberikan kerugian kepada rekan tim dalam bekerja” paling

banyak responden kurang setuju dan tidak setuju dengan skor 2,71 termasuk

kedalam kategori kurang. Artinya mayoritas pegawai Dinas Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Garut kurang bersikap jujur dan cukup banyak

memberi kerugian kepada rekan tim lainnya dalam bekerja.

b. Mengenai pernyataan kusioner “Saya selalu menuntaskan tugas dengan

tepat waktu dan tidak pernah menunda-nunda perintah dari pimpinan”


122

banyak responden kurang setuju dan tidak setuju dengan skor rata-rata 2,78

termasuk kedalam kategori yang kurang baik. Artinya mayoritas pegawai

Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut kurang dalam

menuntaskan tugas dengan tepat waktu dan cenderung menunda-nunda

perintah dari pimpinan.

c. Pernyataan kusioner “Saya memiliki integritas dalam menjalin kerjasama

antar rekan kerja” banyak responden kurang setuju dan tidak setuju dengan

skor rata-rata 2,73 termasuk kedalam kategori kurang. Artinya mayoritas

pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut memiliki

integritas yang kurang dalam menjalin kerjasama antar rekan kerja.

3. Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama Karena Kekompakan

Kekompakan dikur menggunakan 2 indikator, yaitu tanggapan responden

mengenai saling ketergantungan tugas, dan saling ketergantungan hasil.

Tabel 4. 15
Tanggapan Responden Mengenai Kekompakan
Alternatif Jawaban Jumlah Mean
NO Pernyataan Kusioner
STS TS KS S SS Skor Skor
Saya memiliki N 5 21 40 5 0 187 2,63
ketergantungan
1
terhadap rekan tim % 7 30 56 7 0
saya dalam bertugas
Saya memiliki N 3 28 32 7 1 183 2,57
ketergantungan
kepada rekan tim
2
saya dalam % 4 39 45 10 1
memperoleh hasil
kerja
Kekompakan 370 2,6
Sumber: Hasil olah data 2023
Pada tabel 4.15 mengenai kekompakan diperoleh rata-rata skor tanggapan

responden sebesar 2,6 dan termasuk kedalam katagori kurang bila merujuk pada
123

tabel 4.9. Artinya mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut merasa kurangnya kekompakan yang terjalin antar sesama rekan

kerja dalam membangun kerjasama.

a. Mengenai pernyataan “Saya memiliki ketergantungan terhadap rekan tim

saya dalam bertugas” paling banyak responden kurang setuju dan tidak

setuju dengan skor 2,63 termasuk kedalam kategori kurang. Artinya

mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut

kurang dalam ketergatungan terhadap rekan timnya dan lebih banyak

bekerja secara individu dibanding bekerjasama dalam bertugas.

b. Pernyataan “Saya memiliki ketergantungan kepada rekan tim saya dalam

memperoleh hasil kerja”paling banyak responden kurang setuju dan tidak

setuju dengan skor 2,57 termasuk kedalam kategori rendah. Artinya

mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut

kurang dalam ketergantungan kepada rekan tim kerjanya dan kurang dalam

bekerjasama dalam memperoleh hasil kerja.

Setelah disajikan tanggapan responden pada masing-masing butir

pernyataan, selanjutnya guna memperoleh gambaran kerjasama tim secara

menyeluruh dilakukan rekapitulasi tanggapan responden atas delapan butir

pernyataan. Berikut ini disajikan rekapitulasi tanggapan responden mengenai

kerjasama tim Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut.


124

Tabel 4. 16
Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama Tim
Alternatif Jawaban Jumlah Mean
NO Pernyataan Kusioner
STS TS KS S SS Skor Skor
Kerjasama
Saya selalu memiliki N 1 30 33 7 0 181 2,54
rasa tanggung jawab
terhadap tim saya
1 dalam melaksanakan
tugas yang telah % 1 42 46 10 0
diberikan oleh
pimpinan
Saya selalu N 3 23 35 9 1 195 2,74
memberikan
kontribusi yang cukup
2 besar dalam bekerja
sama dalam % 4 32 49 13 1
menyelesaikan
pekerjaan

Saya merasa selalu


mengerahkan seluruh N 3 19 41 8 0 196 2,76
kemampuan saya
3
dalam bekerja sama
untuk memperoleh
hasil kerja yang baik % 4 27 58 11 0

Kepercayaan
Saya selalu bekerja N 1 25 38 7 0 193 2,71
dengan jujur dan tidak
pernah memberikan
4
kerugian kepada % 1 35 54 10 0
rekan tim dalam
bekerja
Saya selalu N 4 18 39 9 1 198 2,78
menuntaskan tugas
dengan tepat waktu
5 dan tidak pernah
menunda-nunda % 6 25 55 13 1
perintah dari
pimpinan
Saya memiliki N 0 25 39 5 2 194 2,73
integritas dalam
6
menjalin kerjasama % 0 35 55 7 3
antar rekan kerja
Kekompakan
Saya memiliki N 5 21 40 5 0 187 2,63
ketergantungan
7
terhadap rekan tim % 7 30 56 7 0
saya dalam bertugas
8 N 3 28 32 7 1 183 2,57
125

Saya memiliki
ketergantungan
kepada rekan tim saya % 4 39 45 10 1
dalam memperoleh
hasil kerja
Kerjasama Tim 1527 2,68
Sumber: Hasil olah data 2023

Pada tabel 4.16 disajikan rekapitulasi distribusi jawaban responden

mengenai kerjasama tim pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut. Diperoleh rata-rata skor total tanggapan responden sebesar 2,68

yang selanjutnya diinterpretasikan berpedoman pada garis kontinum berikut:

Sangat Rendah Kurang Tinggi Sangat


rendah tinggi

2,68

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

Gambar 4. 3
Garis Kontinum Kategorisasi Variabel Kerjasama Tim

Pada Gambar 4.3 dapat dilihat rata-rata skor total tanggapan responden atas

delapan butir pernyataan sebesar 2,68 berada pada interval kategori kurang. Data

ini menunjukan bahwa kerjasama tim yang terjalin oleh para pegawai Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut masih kurang terjalin dengan baik.

Adapaun indikator-indikator variabel kerjasama tim yang masih dibawah rata-rata

sebagai berikut:
126

1) Tanggung jawab, mayoritas pegawai pada Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut kurang memiliki rasa tanggung jawab

terhadap tim dalam melaksanakan tugas.

2) Saling ketergantungan hasil, mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut kurang menggantungkan hasil kerja terhadap

tim dalam menyelesaikan pekerjaannya.

3) Saling ketergantungan hasil, mayoritas pegawai pada Dinas Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Garut memiliki kurang dalam ketergantungan

dalam bertugas dan cenderung bekerja secara individu dibandingkan secara

bekerjasama.

4.4.3 Kinerja pegawai Pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Garut

Kinerja pegawai diukur menggunakan 5 dimensi dan dioperasionalisasikan

menjadi 8 butir pernyataan. Berikut ini disajikan distribusi hasil jawaban responden

berkaitan dengan kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut.

1. Tanggapan Responden Mengenai Kualitas

Dimensi Kualitas untuk berhenti diukur menggunakan 2 indikator, yaitu

tanggapan responden mengenai kualitas kerja dan ketepatan waktu.

Tabel 4. 17
Tanggapan Responden Mengenai Kualitas Kerja
Alternatif Jawaban Jumlah Mean
NO Pernyataan Kusioner
STS TS KS S SS Skor Skor
Saya memahami N 2 21 40 8 0 196 2,76
1 dengan baik apa yang
harus saya lakukan % 3 30 56 11 0
127

untuk menjaga
kualitas kerja saya
Saya mampu N 1 16 42 12 0 207 2,91
mengerjakan tugas
2 yang telah diberikan
oleh pimpinan % 1 23 59 17 0
dengan tepat waktu
Kualitas 403 2,83
Sumber: Hasil olah data kusioner 2023

Pada Tabel 4.17 mengenai pikiran-pikiran untuk berhenti diperoleh rata-rata

skor tanggapan responden sebesar 2,83 dan termasuk kurang bila merujuk ke tabel

4.9. Artinya mayoritas pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Garut memiliki kualitas yang kurang baik dalam memperoleh hasil kerja yang telah

diberikan oleh pimpinan.

a. Mengenai pernyataan “Saya memahami dengan baik apa yang harus saya

lakukan untuk menjaga kualitas kerja saya” paling banyak responden

kurang setuju dan tidak setuju dengan skor 2,76 termasuk kedalam kategori

kurang. Artinya mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut kurang memahami dengan baik dalam melaksanakan

pekerjaan sehingga berdampak terhadap kualitas kerja yang dihasilkan.

b. Mengenai pernyataan “Saya mampu mengerjakan tugas yang telah

diberikan oleh pimpinan dengan tepat waktu” paling banyak responden

kurang setuju dan tidak setuju dengan sekor 2,91 termasuk kedalam kategori

kurang. Artinya mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut kurang mampu menyelesaikan tugas yang telah diberikan

oleh pimpinan dengan tepat waktu.

2. Tanggapan Responden Mengenai Kuantitas

Dimensi kuantitas diukur menggunakan 1 indikator, yaitu tanggapan responden


128

mengenai kuantitas kerja, berikut ini hasil jawaban dari tanggapan responden

mengenai dimensi kuantitas sebagai berikut:

Tabel 4. 18
Tanggapan Responden Mengenai Kuanttas Kerja
Alternatif Jawaban Jumlah
NO Pernyataan Kusioner Mean
STS TS KS S SS Skor Skor
Saya merasa N 0 23 40 8 0 198 2,78
jumlah pekerjaan
yang telah
1 diberikan kepada
saya sesuai dengan % 0 32 56 11 0
kemampuan yang
saya miliki
Kuantitas 198 2,78
Sumber: Hasil olah data kusioner 2023

Pada Tabel 4.18 mengenai kuantitas diperoleh rata-rata skor tanggapan

responden sebesar 2,9 dan termasuk kurang bila merujuk ke tabel 4.9. Artinya

mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut memiliki

kuantitas kerja yang kurang baik dalam menghasilkan suatu pekerjaan.

a. Mengenai pernyataan “Saya merasa jumlah pekerjaan yang telah diberikan

kepada saya sesuai dengan kemampuan yang saya miliki” paling banyak

responden kurang setuju dan tidak setuju dengan skor 2,9 termasuk kedalam

kategori kurang. Artinya mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut jumlah pekerjaan yang telah diberikan kurang

sesuai dengan kamampuan yang dimiliki.

3. Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama

Dimensi kerjasama diukur menggunakan 2 indikator, yaitu tanggapan responden

mengenai pelaksanaan tugas dan komunikasi,berikut ini merupakan hasil

jawaban tanggapan responden mengenai kerjasama sebagai berikut:


129

Tabel 4. 19
Tanggapan Responden Mengenai Kerjasama
Alternatif Jawaban Jumlah Mean
NO Pernyataan Kusioner
STS TS KS S SS Skor Skor
Saya selalu N 2 22 41 5 1 194 2,73
melaksanakan
pekerjaan dengan
1
baik dan memenuhi % 3 31 58 7 1
keingingan dari
pimpinan
Saya selalu N 0 22 44 4 1 197 2,77
berdiskusi bersama
rekan kerja saya
2
dalam menyelesaikan % 0 31 62 6 1
suatu masalah
pekerjaan
Kerjasama 391 2,75
Sumber: Hasil olah data kusioner 2023

Pada Tabel 4.19 mengenai kerjasama diperoleh skor rata-rata tanggapan

responden sebesar 2,75 dan termasuk kedalam kategori kurang bila merujuka pada

tabel 4.9. Artinya mayotitas pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut masih kurang dalam menjalin sebuah kerjasama dalam mencapai

kinerja yang maksimal.

a. Mengenai pernyataan “Saya selalu melaksanakan pekerjaan dengan baik

dan memenuhi keingingan dari pimpinan” paling banyak responden kurang

setuju dan tidak setuju dengan skor 2,73 termasuk kedalam kategori kurang.

Artinya mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Garut masih kurang baik dalam melaksanakan pekerjaannya dan kurang

memenuhi keinginan yang diharapakan oleh pimpinan.

b. Mengenai pernyataan kusioner “Saya selalu berdiskusi bersama rekan kerja

saya dalam menyelesaikan suatu masalah pekerjaan” paling banyak

responden kurang setuju dan tidak setuju dengan skor 2,77 termasuk

kedalam kategori kurang. Artinya mayoritas pegawai Dinas Komunikasi


130

dan Informatika Kabupaten Garut kurang melakukan diskusi bersama rekan

kerja dalam menyelesaikan permasalahan yang ada pada pekerjaannya.

4. Tanggapan Responden Mengenai Tanggung Jawab

Dimensi tanggung jawab diukur menggunkan 1 indikator, yaitu tanggung

jawab. Berikut ini merupakan hasil jawaban dari tanggapan responden

mengenai tanggung jawab :

Tabel 4. 20
Tanggapan Responden Mengenai Tanggung Jawab
Alternatif Jawaban Jumlah
NO Pernyataan Kusioner Mean
STS TS KS S SS Skor Skor
N 2 19 43 6 1 198 2,78
Saya berusaha
menyelesaikan
1 pekerjaan dengan
penuh rasa % 3 27 61 8 1
tanggung jawab
Tanggung Jawab 198 2,78
Sumber: Hasil olah data kusioner 2023

Pada Tabel 4.20 mengenai tanggung jawab diperoleh skor rata-rata

tanggapan responden sebesar 2,78 dan termasuk kedalam kategori kurang bila

merujuk pada tabel 4.9. Artinya mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut kurang memiliki rasa tanggung jawab yang penuh

dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan.

a. Mengenai pernyataan kusioner “Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan

dengan penuh rasa tanggung jawab” paling banyak responden kurang

setuju dan tidak setuju dengan skor 2,78 termasuk kedalam kategori

kurang. Artinya mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut kurang memiliki rasa tanggung jawab dalam

penyelesaian pekerjaan yang telah diberikan oleh pimpinan.


131

5. Tanggapan Responden Mengenai Inisiatif

Dimensi inisiatif diukur menggunakan 2 indikator yaitu, kemandirian dan

antusiasme. Berikut merupakan hasil jawaban dari tanggapan responden

mengenai dimensi inisiatif:

Tabel 4. 21
Tanggapan Responden Mengenai Inisiatif
Alternatif Jawaban Jumlah Mean
NO Pernyataan Kusioner
STS TS KS S SS Skor Skor
Saya mampu N 3 19 41 8 0 196 2,76
menyelesaikan tugas
yang telah diberikan
1 oleh pimpinan secara
mandiri dan tidak % 4 27 58 11 0
dibantu oleh rekan
kerja yang lainnya
Saya selalu N 1 22 42 6 0 195 2,74
berantusias saat
2 diberikan tugas yang
telah diberikan oleh % 1 31 59 8 0
para pimpinan
Inisiatif 391 2,75
Sumber: Hasil olah data kusioner 2023

Pada Tabel 4.21 mengenai inisiatif diperoleh skor rata-rata tanggapan

responden sebesar 2,75 dan termasuk kedalam kategori kurang bila merujuk pada

tabel 4.9. Artinya mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut kurang berinisiatif dalam bekerja ketika pimpinan terlambat

dalam pemberian tugas.

a. Mengenai pernyataan kusioner “Saya mampu menyelesaikan tugas yang

telah diberikan oleh pimpinan secara mandiri dan tidak dibantu oleh rekan

kerja yang lainnya” paling banyak responden kurang setuju dan tidak setuju

dengan skor 2,76 termasuk kedalam kategori kurang. Artinya mayoritas

pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut kurang aktif


132

dalam pengambilan tugas secara mandiri dan lebih banyak dibantu oleh

rekan kerja lainnya.

b. Mengenai pernyataan kusioner “Saya selalu berantusias saat diberikan tugas

yang telah diberikan oleh para pimpinan” paling banyak responden kurang

setuju dan tidak setuju dengan skor 2,74 termasuk kedalam kategori kurang.

Artinya mayoritas pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Garut kurang berantusias ketika diberikan tugas oleh pimpinan.

Setelah disajikan tanggapan responden pada masing-masing butir

pernyataan, selanjutnya guna memperoleh gambaran kinerja pegawai pada Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut secara menyeluruh dilakukan

rekapitulasi tanggapan responden atas ketujuh butir pernyataan. Berikut ini

disajikan rekapitulasi tanggapan responden mengenai kinerja pegawai pada Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut :

Tabel 4. 22
Rekapitulasi Hasil Tanggapan Responden Mengenai Kinerja Pegawai
Alternatif Jawaban Jumlah Mean
NO Pernyataan Kusioner
STS TS KS S SS Skor Skor
Kualitas

Saya memahami
dengan baik apa yang N 2 21 40 8 0 196 2,76
1 harus saya lakukan
untuk menjaga
kualitas kerja saya % 3 30 56 11 0
Saya mampu
mengerjakan tugas N 1 16 42 12 0 207 2,91
2 yang telah diberikan
oleh pimpinan
dengan tepat waktu % 1 23 42 12 0
Kuantitas
133

Saya merasa jumlah


pekerjaan yang telah
diberikan kepada N 0 23 40 8 0 198 2,78
3
saya sesuai dengan
kemampuan yang
saya miliki
% 0 32 56 11 0
Kerjasama

Saya selalu
melaksanakan
pekerjaan dengan N 2 22 41 5 1 194 2,73
4
baik dan memenuhi
keingingan dari
pimpinan % 3 31 58 7 1
Saya selalu
berdiskusi bersama N 0 22 44 4 1 197 2,77
rekan kerja saya
5
dalam menyelesaikan
suatu masalah
pekerjaan % 0 31 62 6 1

Tanggung Jawab

Saya berusaha
menyelesaikan N 2 19 43 6 1 198 2,78
6 pekerjaan dengan
penuh rasa tanggung
jawab % 3 27 61 8 1

Inisiatif

Saya mampu
menyelesaikan tugas N 3 19 41 8 0 196 2,76
yang telah diberikan
7 oleh pimpinan secara
mandiri dan tidak
dibantu oleh rekan
kerja yang lainnya % 4 27 58 11 0

Saya selalu
berantusias saat N 1 22 42 6 0 195 2,74
8 diberikan tugas yang
telah diberikan oleh
para pimpinan % 1 31 59 8 0
Kinerja 1589 2,77
Sumber: Hasil olah data 2023

Pada Tabel 4.22 disajikan rekapitulasi distribusi jawaban responden


134

mengenai kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Garut. Diperoleh skor rata-rata total tanggapan responden sebesar 2,77 yang

selanjutnya diinterpretasikan berpedoman pada garis kontinum berikut :

Sangat Rendah Kurang Tinggi Sangat


rendah tinggi

2,77

1 1,8 2,6 3,4 4,2 5

Gambar 4. 4
Garis Kontinum Kategorisasi Variabel Kinerja Pegawai
Pada gambar 4.3 dapat dilihat rata-rata skor total tanggapan responden atas

delapan butir pernyataan sebesar 2,77 berada pada interval kategori kurang. Data

ini menunjukan bahwa pada umumnya pegawai pada Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut saat ini memiliki kinerja yang kurang baik. Adapun

indikator-indikator variabel adapun kinerja yang masih kurang sebagai berikut :

1) Pelaksanaan tugas, sebagian besar pegawai pada Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut kurang dapat mengerjakan tugasnya dengan

baik dan sesuai dengan harapan yang telah diinginkan oleh pimpinan.

2) Antusiasme, mayoritas pegawai pada Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut kurang berantusias dalam

menyelesaikan pekernjaannya dan lebih sering menunda-nunda

pekerjaan.
135

4.5 Analisis Verifikatif

Analisis verifikatif dilakukan untuk dapat mengetahui pengaruh dari variabel bebas

yaitu lingkungan kerja (X1), Kerjasama Tim (X2), dan variabel terikat yaitu kinerja (Y).

Hasil analisis verifikatif pada bagian ini diuraikan dan dianalisis dengan menggunakan tiga

bentuk analisis, yaitu analisis regresi linier berganda, analisis korelasi, analisis korelasi

berganda, analisis koefisien determinasi secara simultan maupun parsial.

4.5.1 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda berguna untuk mengetahui bentuk hubungan

fungsional antara lingkungan kerja (X1) dan kerjasama tim (X2) secara simultan

terhadap kinerja (Y) pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Garut maka digunakan analisis regresi linier berganda. Berdasarkan hasil

pengolahan data menggunakan software SPSS 24 for windows, digunakan hasil

regresi sebagai berikut:

Tabel 4. 23
Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Model B Std. Error Beta t Sig.

1 (Constant) .303 .192 1.577 .119

lingkungan kerja .577 .281 .527 2.056 .044

kerjasama tim .345 .239 .370 1.443 .153

a. Dependent Variable: kinerja

Melalui nilai unstandardized coefficients (B) yang terdapat pada tabel 4.23

maka dapat dibentuk persamaan resgresi sebagai berikut :

Y= 0,303 + 0,577 X1 + 0,345 X2 + e


136

Keterangan:

Y = Kinerja Pegawai

X1 = Lingkungan Kerja

X2 = Kerjasama Tim

a = 0,303

b1 = 0,577

b2 = 0,345

Koefisien yang terdapat pada persamaan tersebut dapat diinterpretasikan

sebagai berikut:

1) Konstanta sebesar 0,303 menunjukkan nilai rata-rata atau keadaan saat

variabel kinerja pegawai (Y) belum dipengaruhi oleh variabel lainnya yaitu

lingkungan kerja (X1) dan kerjasama tim (X2) tetap atau bernilai nol. Artinya

ketika pegawai tidak mengalami lingkungan kerja dan kerjasama tim, maka

kinerja pegawai sebesar 0,303.

2) Nilai koefisien lingkungan kerja (X1) sebesar 0,577 menunjukan bahwa

variabel lingkungan kerja mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja

pegawai yang berarti bahwa setiap kenaikan 1 satuan variabel lingkungan

kerja maka akan mempengaruhi kinerja pegawai sebesar 0,577 dengan

asumsi bahwa variabel lain tidak diteliti pada penelitian ini.

3) Nilai koefisien kerjasama tim (X2) sebesar 0,345 menunjukan bahwa

variabel kerjasama tim mempunyai pengaruh positif terhadap kinerja


137

pegawai yang berarti bahwa setiap kenaikan 1 satuan variabel kerjasama tim

maka akan mempengaruhi kinerja pegawai sebesar 0,345 dengan asumsi

bahwa variabel lain tidak diteliti pada penelitian ini.

4.5.2 Analisis Korelasi Berganda

Guna mengetahui seberapa kuat hubungan antara lingkungan kerja dan

kerjasama tim secara simultan dengan kinerja pegawai digunakan analisis korelasi

berganda. Berdasarkan hasil pengolahan diperoleh koefisien korelasi berganda

antara lingkungan kerja dan kerjasama tim dengan kinerja pegawai seperti yang

disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4. 24
Koefisien Korelasi Berganda

Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

1 .892a .795 .789 .30882

a. Predictors: (Constant), kerjasama tim, lingkungan kerja


b. Dependent Variable: kinerja

Pada tabel 4.24 dapat dilihat nilai koefisien korelasi berganda (R) antara

lingkungan kerja dan kerjasama tim secara simultan dengan kinerja pegawai adalah

sebesar 0,892 (89,2%). Data ini menunjukan terdapat hubungan yang sangat kuat

antara lingkungan kerja dan kerjasama tim secara simultan dengan kinerja pegawai

pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut.


138

Tabel 4. 25
Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkatan Hubungan
0,000-0,199 Sangat Lemah
0,200-0,399 Lemah
0,400-0,599 Cukup
0,500-0,799 Kuat
0,800-0,999 Sangat Kuat
Sumber: Sugiyono, 2018

Berdasarkan pada tabel 4.25 mengenai taksiran besarnya koefisien korelasi

maka dapat diketahui bahwa untuk nilai (koefisien korelasi) sebesar 0,892 yang

berada diantara nilai 0,800 - 0,999, dengan kata lain bahwa variabel lingkungan

kerja dan kerjasama tim memiliki tingkat hubungan yang sangat kuat terhadap

kinerja pegawai.

4.5.3 Analisis Koefisien Determinasi Simultan

Selanjutnya akan dihitung koefisien determinasi untuk mengetahui seberapa

besar pengaruh lingkungan kerja dan kerjasama tim secara simultan terhadap

kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut. Nilai

koefisien determinasi diperoleh melalui hasil pengolahan menggunakan software

SPSS 24 for windows seperti yang disajikan pada tabel berikut:

Tabel 4. 26
Koefisen Determinasi Simultan

Model Summaryb

Std. Error of the


Model R R Square Adjusted R Square Estimate

1 .892a .795 .789 .30882

a. Predictors: (Constant), kerjasama tim, lingkungan kerja


b. Dependent Variable: kinerja
139

Berdasarkan Tabel 4.26 menunjukan bahwa secara simultan besarnya

pengaruh lingkungan kerja (X1) dan kerjasama tim (X2) terhadap kinerja pegawai

(Y) memperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,795. Dari hasil perhitungan

secara simultan dapat menggunakan rumus sebagai berikut:

KD = R2 x 100%

= 0,8922 x100%

= 0,795 x 100%

= 79,5%

Dari hasil perhitungan tersebut dapat dilihat bahwa besarnya pengaruh

lingkungan kerja dan kerjasama tim terhadap kinerja pegawai yaitu sebesar 79,5%,

sedangkan sisanya sebesar 21,5% dipengaruhi oleh faktor lain atau variabel lain

yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.5.4 Analisis Koefisien Determinasi Parsial

Koefisien determinasi parsial dihitung untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh masing-masing variabel independent yaitu lingkungan kerja (X1) dan

kerjasama tim (X2) secara parsial terhadap kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Garut. Nilai koefisien determinasi parsial diperoleh

melalui hasil perkalian standartdized coefficients dengan zero order correlation

seperti yang telah disajikan pada tabel berikut:


140

Tabel 4. 27
Koefisien Determinasi Parsial Variabel Independen Terhadap Kinerja
Pegawai

Coefficientsa

Standardized Coefficients Correlations

Model Beta Zero-order

1 (Constant)

lingkungan kerja .527 .888

kerjasama tim .370 .885

Berdasarkan Tabel 4.26 data tersebut menunjukan perhitungan koefisien

determinasi secara parsial dengan melakukan perhitungan menggunakan

standartidized coefficients dengan zero order correlation berikut hasil dari

perhitungan tersebut :

KD = Beta x Zero Order x 100%

1. Besarnya pengaruh lingkungan kerja (X1) terhadap kinerja pegawai (Y)

yaitu sebesar 0,527 x 0,888 = 46,7%

2. Besarnya pengaruh kerjasama tim (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) yaitu

sebesar 0,370 x 0,885 = 32,7%

Melalui hasil perhitungan koefisien determinasi parsial dapat diketahui

bahwa lingkungan kerja memberikan pengaruh lebih besar terhadap kinerja

pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut dengan

memiliki nilai sebesar 46,7%, sedangkan Kerjasama tim memiliki nilai sebesar

32,7% dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam

penelitian ini.
141

4.6 Pembahasan Penelitian

Pembahasan penelitian ini merupakan hasil penyebaran kusioner kepada 71

orang pegawai pada dinas komunikasi dan informatika kabupaten garut. Untuk

teknik sampling yang digunakan pada penelitian ini yaitu sampel jenuh atau sensus

sampling. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti, maka didapatkan

hasil penelitian dengan menggunakan metode deskriptif dan yang akan membahas

rumusan masalah.

4.6.1 Pembahasan Deskriptif

Pembahasan analisis deskriptif digunakan untuk menjawab rumusan

masalah penelitian mengenai lingkungan kerja, kerjasama tim, dan kinerja pegawai

pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut. Pada pembahasan

deskriptif diambil berdasarkan hasil observasi dan wawancara untuk mendalami

jawaban responden.

4.6.1.1 Lingkungan Kerja Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika

Kabupaten garut

Lingkungan kerja merupakan tempat dimana para pegawai melakukan

aktifitas kerja disetiap harinya. Pengukuran variabel lingkungan kerja yang

digunakan berasal dari 2 dimensi 8 indikator dan 8 pernyataan.

Jawaban responden terhadap variabel lingkungan kerja memiliki pola

kecenderungan kearah kurang setuju dan tidak setuju dengan perolehan nilai skor

yaitu sebesar 2,65 termasuk kedalam kategori yang kurang baik, menunjukan

bahwa mayoritas pegawai pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten


142

Garut merasa kurang nyaman pada lingkungan kerjanya saat ini. Para pegawai

merasa fasilitas yang telah disediakan oleh pihak kantor tersebut kurang

mendukung keberlangsungan para pegawai dalam melakukan aktifitas kerja,

kemudian para pegawai merasakan kurang nyaman dalam bekerja karena hubungan

diantara rekan kerja kurang harmonis dan kurang berjalan dengan baik, para

pegawai merasakan bahwa dekorasi pada ruangan tempat kerja terlalu berlebihan

kurang sesuai dengan yang telah diinginkan oleh para pegawai dengan tampilan

ruangan kerja yang minimalis.

Indikator yang memiliki skor rata-rata terendah yaitu terdapat pada

pernyataan “Saya memiliki hubungan yang harmonis dengan seluruh rekan kerja

sehingga membuat saya merasa nyaman dalam bekerja” dengan skor sebesar 2,42.

Hal ini menandakan bahwa pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut memiliki hubungan yang buruk serta tidak harmonis diantara

rekan-rekan kerjanya, sehingga membuat para pegawai tidak merasa nyaman ketika

bekerja.

Sedangkan Indikator yang memiliki nilai skor rata-rata terendah kedua yaitu

terdapat pada pernyataan “Saya telah mendapatkan fasilitas yang baik dan cukup

membantu saya dalam melakukan aktivitas kerja sehari-hari” dengan skor sebesar

2,54. Hal ini dapat mengindikasikan bahwa pegawai tidak cukup terbantu dengan

adanya fasilitas yang disediakan oleh kantor Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut.
143

Indikator yang memiliki nilai skor rata-rata terendah ketiga yaitu terdapat

pada pernyataan “Saya memiliki ruangan kantor dengan dekorasi minimalis sesuai

dengan yang telah saya inginkan” dengan skor sebesar 2,66. Hal ini dapat

mengindikasikan bahwa mayoritas pegawai merasa bahwa ekspetasi dekorasi

minimalis di ruang kerja yang telah dicipatakan oleh pihak kantor kurang sesuai

dengan yang telah diharapkan.

4.6.1.2 Kerjasama Tim Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten

Garut

Kerjasama tim merupakan sekelompok orang yang memiliki kemampuan

dalam menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama dengan mengarahkan

setiap prestasi yang dimiliki demi mencapai hasil yang lebih baik. Pengukuran

variabel kerjasama tim yang digunakan berasal dari 3 dimensi 8 indikator dan 8

pernyataan.

Hasil jawaban dari tanggapan responden mengenai variabel kerjasama tim

memiliki kecenderungan jawaban kearah kurang setuju dan tidak setuju, dengan

skor rata-rata sebesar 2,68 termasuk kedalam kategori kurang baik, hal ini

menunjukan bahwa kerjasama tim yang terjalin diantara pegawai Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut kurang berjalan dengan baik dan

lebih banyak melaksanakan tugas secara individu dibandingkan dengan cara

bekerjasama dalam menlaksanakan tugas. Mayoritas pegawai kurang bertanggung

jawab terhadap tim ketika menjalankan tugas dari pimpinan, kurang banyak

mengandalkan rekan tim kerjanya dalam bekerja dan kurang mengandalkan rekan

tim kerjanya dalam memperoleh sebuah hasil kerja.


144

Indikator yang memiliki nilai skor rata-rata terendah yaitu terdapat pada

pernyataan “Saya selalu memiliki rasa tanggung jawab terhadap tim saya dalam

melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh pimpinan” dengan skor 2,54. Hal ini

dapat mendandakan bahwa para pegawai tidak memiliki rasa tanggung jawab yang

penuh kepada para rekan kerjanya dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan.

Selanjutnya indikator yang memiliki skor rata-rata terendah kedua yaitu

terdapat pada pernyataan “Saya memiliki ketergantungan terhadap rekan tim kerja

saya dalam memperoleh hasil kerja” dengan skor 2,57. Hal tersebut dapat

menandakan bahwa para pegawai tidak suka mengantungkan dan mengandalkan

rekan kerjanya dalam memperoleh hasil kerja.

Sedangkan indikator yang memiliki skor rata-rata terendah ketiga yaitu

terdapat pada pernyataan “Saya memiliki ketergantungan terhadap rekan tim kerja

saya dalam bertugas”dengan skor 2,63. Hal tersebut dapat mengindikasikan bahwa

para pegawai kurang mengandalkan rekan kerjanya dalam menyelesaikan tugas.

4.6.1.3 Kinerja Pegawai Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten

Garut

Kinerja Pegawai merupakan hasil kerja pegawai dalam mencapai tujuan

organisasi, biasa nya kinerja pegawai menjadi tolak ukur bagi instansi apakah

dalam bekerja melakukan tanggung jawabnya dengan baik sesuai harapan atau

sebaliknya, variabel kinerja diukur menggunakan 5 dimensi, 8 indikator, dan 8

pernyataan.
145

Hasil jawaban dari tanggapan responden mempunyai kecenderungan kearah

kurang setuju dan tidak setuju dengan skor rata-rata 2,77 termasuk kedalam

kategori yang kurang baik, menunjukan bahwa para pegawai Dinas Komunikasi

dan Informatika Kabupaten Garut kurang baik dalam melaksanakan pekerjaan

sehingga tidak dapat memenuhi keinginan yang telah diinginkan oleh pimpinan

instansi, dan tingkat antusiasme yang dinilai kurang ketika menerima tugas yang

diberikan oleh pimpinan.

Indikator yang memiliki skor rata-rata terendah yaitu terdapat pada

pernyataan “Saya selalu melaksanakan tugas dengan baik dan sesuai dengan yang

telah diinginkan oleh pimpinan” dengan skor 2,7. Hal ini dapat diartikan bahwa

para pegawai Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut kurang baik

dalam melaksanakan tugas dan seringkali tidak sesuai dengan harapan pimpinan.

Indikator yang memiliki skor rata-rata terendah kedua yaitu terdapat pada

pernyataan “Saya selalu berantusias saat diberikan tugas yang telah diberikan oleh

pimpinan” dengan skor 2,74. Hal ini menandakan bahwa para pegawai pada Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut kurang berantusias ketika menerima

tugas yang diberikan pimpinan.

4.7 Pembahasan Verifikatif

Pembahasan verifikatif digunakan untuk menjawab rumusan masalah

penelitian mengenai seberapa besar pengaruh antar variabel. Pada pembahasan

verifikatif diambil berdasarkan hasil analisis regresi linier berganda dan koefisien
146

determinasi unuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan kerjasama tim

terhadap kinerja pegawai.

4.7.1 Pengaruh Lingkungan kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas

Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Garut

Lingkungan kerja merupakan segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja

yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang menjadi

tanggung jawab para pekerja. Pengujian atas pengaruh lingkungan kerja terhadap

kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Garut

diperoleh nilai statik, bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif terhadap variabel

kinerja pegawai sebesar 46,7%. Koefisien regresi bertanda positif mengindikasikan

bahwa semakin tinggi lingkungan kerja maka akan meningkatkan kinerja pegawai

pada dinas komunikasi dan informatika kabupaten garut.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan

oleh Rizky nugraha (2018) pada Inspektorat Kabupaten Morowali dengan jumlah

sampel 42 orang menggunakan analisis linier berganda yang menunjukan bahwa

lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Nico

Harumanu Feel, Toni Herlambang, Yusron Rozzaid (2018) pada kantor kelurahan

Sekarputih Kec. Tegalampel Kab. Bondowoso dengan jumlah sampel 25 orang

menggunakan analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa lingkungan kerja

berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai. Rizal Nabawi (2019)

pada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Kabupaten Aceh Tamiang

dengan jumlah sampel 81 orang menggunakan analisis regresi linier berganda

menunjukan bahwa lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap


147

kinerja secara simultan maupun persial. Agung Widyanarko, Sukesi (2020) pada

Kantor Kementrian Agama Mojokerto dengan jumlah sampel yaitu 55 orang

pegawai menggunakan analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa

lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai. Helvin Ruida

Hasi, Sjahril Effendy, Muis Fauzi Rembe (2020) pada Dinas Pemadam Kebakaran

Kabupaten Labuhan batu Utara dengan sampel yaitu 62 pegawai menggunakan

analisis regresi linier berganda, analisis korelasi berganda menunjukan bahwa

lingkungan kerja berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja pegawai.

4.7.2 Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Pegawai Pegawai Pada

Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Garut

Kerjasama tim merupakan kegiatan yang dikelola dan dilakukan

sekelompok orang yang tergabung dalam satu organisasi. Kerjasama tim dapat

meningkatkan kerja sama dan komunikasi di dalam dan di antara bagian-bagian

instansi, Biasanya kerjasama beranggotakan orang-orang yang memiliki perbedaan

keahlian sehingga dijadikan kekuatan dalam mencapai tujuan sebuah organisasi,

Hasil analisis regresi menunjukan bahwa kerjasama tim berpengaruh

terhadap kinerja pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Garut. Kerjasama tim memberikan pengaruh sebesar 32,7% terhadap kinerja

pegawai. Koefisien determinasi bertanda positif mengindikasikan bahwa semakin

tinggi tingkat kerjasama tim maka akan meningkatkan kinerja pegawai pada Dinas

Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut, Hasil penelitian ini sejalan dengan

penelitian sebelumnya yang dilakukan sebelumnya oleh Ersa Mayori Jayanti

fortuna, Heri Wijayanto, Sri Hartono (2022) pada Dinas Pengendalian Penduduk
148

Dan Keluarga Berencana Kabupaten Ponorogo dengan jumlah sampel 80 orang

menggunakan analisis regresi linier berganda yang menunjukan bahwa kerjasama

tim berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja. Selanjutnya didukung oleh

Lamtiur Simanjuntak (2018) pada Badan Kepegawaian Daerah Kota

Pemantangsiantar dengan 43 orang responden menggunakan analisis regresi linier

berganda menunjukan bahwa kerjasama tim berpengaruh positif signifikan

terhadap kinerja. Hasil penelitian Tiara Riska Taufik, Agustina Hanafi Zunaidah,

Badia Perizade (2020) pada kecamatan Ilir Barat 1 Palembang dengan 51 orang

responden menggunakan analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa

kerjasama tim berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai.

4.7.3 Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja

Pegawai Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Garut

Lingkungan kerja dan Kerjasama tim tidak dapat dipisahkan dengan kinerja

pegawai, karena lingkungan kerja dan kerjasama tim merupakan faktor yang

mempengaruhi pegawai untuk bekerja dengan nyaman dan bersemangat dalam

melakukan aktifitas kerja. Hasil analisis regresi linier menunjukan bahwa

lingkungan kerja dan kerjasama tim secara simultan berpengaruh terhadap kinerja

pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut. Secara

simultan lingkungan kerja dan kerjasama tim memberikan pengaruh sebesar 79,5%

terhadap kinerja pegawai, sedangkan sisanya yaitu sebesar 21,5% merupakan

pengaruh faktor lain diluar lingkungan kerja dan kerjasama tim.

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya

oleh Tri Wiranti, Nurdin Latif, Meldianus N.J Lenas (2023) pada Kantor Kesatuan
149

Pengelolaanhutan (Kph) Jeneberang Kabupatengowa Provinsi Sulawesi Selatan

dengan 40 orang menggunakan analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa

lingkungan kerja dan kerjasama tim berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja pegawai pada kantor Kesatuan Pengelolaan Hutan. Nanda Aswan Rosmana,

Sri Wahyuningsih (2023) pada Kantor Kecamatan Kejajar dengan 56 orang

menggunakan analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa lingkungan kerja

dan kerjasama tim berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja pegawai

pada kantor kecamatan Kejajar. Wuri Novita Sari (2022) pada Dinas Perumahan

dan Pemukiman Kabupaten Muaro Jambi dengan 84 orang responden

menggunakan alat analisis regresi linier berganda menunjukan bahwa lingkungan

kerja dan kerjasama tim berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai pada Dinas

Perumahan dan Pemukiman Kabupaten Muaro Jambi.


150

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian mengenai pengaruh lingkungan kerja dan

kerjasama tim terhadap kinerja pegawai pada dinas komunikasi dan informatika

kabupaten garut, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Lingkungan kerja pegawai pada dinas komunikasi dan informatika

kabupaten garut berada pada kondisi yang kurang kondusif. Hal ini

ditunjukan dengan mayoritas pegawai pada dinas komunikasi dan

informatika kabupaten garut merasa bahwa fasilitas yang telah disediakan

pihak kantor dinas tersebut dinilai buruk oleh para pegawai karena tidak

cukup memfasilitasi para pegawai dalam bekerja sehingga menghambat

dalam keberlangsungan para pegawai dalam bekerja, kemudian para

pegawai tidak merasa nyaman dengan lingkungan kerjanya karena memiliki

hubungan yang kurang baik serta kurang harmonis antar sesama para

pegawai, para pegawai merasakan bahwa dekorasi pada ruangan tempat

kerja terlalu ramai serta berlebihan dan kurang sesuai dengan yang telah

diinginkan oleh para pegawai dengan tampilan ruangan kerja yang

minimalis.

2. Kerjasama tim pegawai pada dinas komunikasi dan informatika kabupaten

garut berada pada kondisi yang kurang baik. Hal ini ditunjukan dengan

mayoritas pegawai dinas komunikasi dan informatika kabupaten garut


151

memiliki rasa tanggung jawab yang rendah terhadap kelompok kerjanya

dalam melaksanakan tugas yang telah diberikan oleh pimpinan, kurang

memiliki kepecayaan untuk mengandalkan rekan setimnya dalam

mengerjakan tugas kerja, kemudian kurang menggantungkan hasil karena

kurang memiliki rasa percaya terhadap rekan kerjanya dalam memperoleh

hasil.

3. Kinerja pegawai pada dinas komunikasi dan informatika kabupaten garut

berada pada kondisi yang kurang baik. Hal ini ditunjukan dengan pegawai

kurang mampu bekerja secara maksimal dan kurang mampu memenuhi

keinginan yang diharapakan oleh pimpinan, kemudian mayoritas para

pegawai pada kantor dinas tersebut kurang berantusias ketika mendapatkan

tugas yang telah diperintahkan oleh pimpinan dan lebih cenderung

menunda-nunda pekerjaan.

4. Secara simultan lingkungan kerja dan kerjasama tim memberikan pengaruh

sebesar 79,5% terhadap kinerja pegawai pada dinas komunikasi dan

informatika kabupaten garut. Sedangkan sisanya yaitu sebesar 21,5%

merupakan variabel lain di luar lingkungan kerja dan kerjasama tim. Secara

parsial lingkungan kerja memberikan pengaruh yang lebih besar terhadap

kinerja pegawai pada dinas komunikasi dan informatika kabupaten garut

dengan memberikan pengaruh sebesar 46,7% dimana semakin tinggi

lingkungan kerja maka akan meningkatkan kinerja pegawai pada dinas

komunikasi dan informatika kabupaten garut. Secara parsial kerjasama tim

memberikan pengaruh sebesar 32,7% terhadap kinerja pegawai dinas


152

komunikasi dan informatika kabupaten garut, dimana semakin tinggi

kerjasama tim maka akan meningkatkan kinerja pegawai pada dinas

komunikasi dan informatika kabupaten garut.

Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan diatas, maka dalam hal ini

penulias dapat menyarankan hal-hal sebagai berikut:

1. Instansi perlu mengevaluasi kebutuhan para pegawai dengan melakukan

survey internal untuk mengevaluasi beberapa kebutuhan diperlukan oleh

para pegawai. Berikut ini merupakan beberapa saran yang dapat dilakukan

oleh pihak instansi terhadap kebutuhan pegawai mengenai lingkungan

kerja.

a. Dengan memahami kebutuhan pegawai, pihak kantor dinas dapat

memastikan penyediaan fasilitas yang memadai dan sesuai, seperti

peralatan modern, ruang kerja yang nyaman, serta area rekreasi atau

ruang istirahat yang nyaman untuk para pegawai.

b. Meningkatkan komunikasi dengan mengadakan pertemuan rutin diluar

jam kerja untuk memfasilitasi komunikasi antar pegawai. Dengan

membangun komunikasi yang terbuka dan mendukung, para pegawai

dapat merasa nyaman untuk berbagi ide, masalah, dan perasaan mereka

yang dapat meningkatkan hubungan antar pegawai.

c. Dengan menciptakan ruangan kantor yang minimalis, rapi, dan

produktif pihak instansi dapat menyesuaikan desain dengan kebutuhan

dan preferensi untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan


153

efisien. Menggunakan ruang kerja secara efisien untuk tidak

memasukan perabotan yang kurang diperlukan oleh para pegawai

sehingga ruangan terlihat lapang dan terorganisir.

2. Meningkatkan kerjasama tim yang kurang baik memerlukan langkah-

langkah konkret dan komitmen dari setiap anggota tim. Berikut ini

merupakan beberapa saran yang dapat dilakukan oleh pihak instansi

terhadap kebutuhan pegawai mengenai kerjasama tim.

a. Pimpinan instansi perlu memberikan tanggung jawab yang jelas dengan

memastikan bahwa tugas dan tanggung jawab setiap anggota tim sudah

ditetapkan dengan jelas, setiap pegawai harus mengetahui dengan yang

telah diharapkan oleh pimpinan dan mengetahui bagaimana dirinya agar

dapat berkontribusi dalam mencapai tujuan tim.

b. Menyediakan pelatihan dan pengembangan bagi anggota tim untuk

meningkatkan keterampilan dan kemampuan para pegawai, ketika

seseorang merasa lebih kompeten dalam pekerjaannya maka dapat

meningkatkan rasa percaya diri dan lebih tanggung jawab dalam

bekerja.

3. Dalam mengatasi kinerja pegawai yang kurang baik, pihak instansi

memerlukan pendekatan yang tepat dan komunikasi yang efektif. Berikut

ini merupakan beberapa saran yang dapat dilakukan oleh pihak instansi

terhadap kebutuhan pegawai mengenai kinerja pegawai.

a. Pimpinan instansi perlu memastikan komunikasi antara pimpinan dan

pegawai sangat jelas, karena setiap tugas dan harapan harus dijelaskan
154

secara terperinci, termasuk tenggat waktu penyelesaian tugas, prioritas

dan harapan yang telah diinginkan.

b. Memberikan apresiasi atau pengakuan atas usaha dan hasil kerja yang

telah dicapai dapat memotivasi para pegawai untuk bekerja lebih keras

dan berantusias ketika diberikan pekerjaan selanjutnya.

4. Lingkungan kerja memberikan pengaruh lebih besar terhadap kinerja

pegawai pada dinas komunikasi dan informatika kabupaten garut yaitu

sebesar 46,7% sedangkan kerjasama tim memberikan pengaruh terhadap

kinerja pegawai yaitu sebesar 32,7% sehingga instansi tersebut perlu

memperhatikan kondisi lingkungan kerja agar lebih memadai dan

mendukung kinerja pegawai. Fasilitas yang baik, pencahayaan yang

memadai, ventilasi yang baik, dan suasana kerja yang nyaman dapat

meningkatkan kenyamanan dan kesejahteraan pegawai agar dapat bekerja

dengan rasa nyaman dan aman.


155

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan


Indikator). Riau: Zanafa Publishing.
Anggraeni, L., & Saragih, R. (2019). Pengaruh Kerjasama Tim Terhadap
Produktivitas Kerja Karyawan Pt. Pln (persero) Transmisi Jawa Bagian
Tengah. EProceedings of Management, 6(1), 1163-1170.
https://core.ac.uk/download/pdf/299928788.pdf.
Arifin, A. (2020). Pengaruh Kepemimpinan Dan Kerjasama Tim Terhadap
Kepuasan Kerja Dan Kinerja Karyawan. Jurnal Kinerja, 17 (2), 186-193.
http://journal.feb.unmul.ac.id/index.php/KINERJA.
Badriah, K., Syahputra, E., Dewi, A. S. (2022). Pengaruh Kompetensi, Teamwork,
Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Koperasi Mekar PT.
Gudang Garam Tbk, Kediri. Jurnal Mahasiswa Jurnal Ilmiah Penalaran
dan Penelitian Mahasiswa, 4(3), 36-54.
http://dx.doi.org/10.51903/jurnalmahasiswa.v4i3.389.
Bintoro dan Daryanto. (2017). Manajemen Penilaian Kinerja Karyawan.
Yogyakarta: Gava Media.
Dessler, G. (2017). Human Resource Management. Boston: Pearson.
Desyinta, D., Lie, D., Efendi, E., & Putri, D.E. (2019). Pengaruh Karakteristik
Individu Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan
Pengelolaan Pajak Dan Retribusi Daerah Upt Samsat Pematangsiantar.
Maker: Jurnal Manajemen, 5(1), 1-13.
https://doi.org/10.37403/MAKER.V5I1.103.
Enny, W. M. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Surabaya: UBHARA
Manajemen Press.
Fahmi, I. (2018). Analisis Kinerja Keuangan: Panduan bagi Akademisi, Manajer,
dan Investor dan Menganalisis Bisnis dari Aspek Keuangan. Bandung:
Alfabeta.
Feel, N, H., Herlambang, T., & Rozzaid, Y. (2018). Pengaruh Disiplin Kerja,
Budaya Organisasi Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai.
Jurnal Penelitian Ipteks, 3 (2). https://doi.org/10.32528/ipteks.v3i2.1892.
Firdausyi, A, R., & Kasmari. (2022). Pengaruh Etos Kerja, Disiplin Kerja dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan Keuangan
Daerah Kabupaten Semarang. Jurnal Mirai Management, 7, (1), 307 – 318.
http://dx.doi.org/10.37531/mirai.v7i1.1516.
Firmansyah, A., & Mahardika, B. W. (2018). Pengantar Manajemen, Yogyakarta:
Deepublish.
Flippo, Edwin B (2018) Personal Manajemen, Jakarta: Erlangga.
156

Fortuna, E.M.J., Wijayanto, H., & Hartono, S. (2020) Pengaruh Kerjasama Tim,
Beban Kerja Dan Disiplin Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas
Pengendalian Penduduk Dan Keluarga Berencana Kabupaten Ponorogo
Indonesian. Journal of Business and Management, 2 (2), 367-377.
https://doi.org/10.53363/buss.v2i2.65.
Ghofar, A., Luddin, M. R., & Akbar, M. (2018). The Effect of Interpersonal
Communication, Self-Engangment and Organizatinal Comitment toword
the Employee Performance. International Journal of Human Capital
Management, 2 (2). 30-44. https://doi.org/10.21009/IJHCM.02.02.04.
Griffin, R. W., Phillips, J. M., & Gully, S. M. (2020). Organizational Behavior:
Managing People and Organizations, Thirteenth Edition (13th ed.). Boston:
Cengage Learning.
Hamiruddin., Hajar, I., & Saleh, S. (2019). Pengaruh Komunikasi Organisasi,
Motivasi Kerja, dan Kerja sama Tim Tterhadap Kinerja Pegawai (The Effect
Of Organizational Communication, Work Motivation And Teamwork On
Employees Performance). Jurnal Manajemen, Bisnis dan Organisasi, 3(1),
138-151.
Hasi, H. R., Effendy, S., & Rembe, M. F. (2020). Pengaruh Lingkungan Kerja,
Budaya Kerja Dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Di Dinas
Pemadam Kebakaran Kabupaten Labuhan batu Utara. Jurnal AKMAMI
(Akuntansi Manajemen Ekonomi), 1(3), 209-219.
https://garuda.kemdikbud.go.id/journal/view/19426.
Hilamawan, I. (2022). Pengaruh Disiplin Kerja, Komitmen Organisasi Dan
Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kementrian Agama
Kabupaten Serang. Rekaman: Riset Ekonomi Bidang Akuntansi Dan
Manajemen, 5(3), 279 - 291.
https://ojs.jurnalrekaman.com/index.php/rekaman/article/view/116.
Iis, E. Y., Wahyuddin., Thoyib, A., Ilham, R, N., Sinta, I., (2022). The Effect of
Career Development And Work Environment On Employee Performance
With Work Motivation As Intervening Variable At The Office Of
Agriculture and Livestock In Aceh. International Journal of Economic,
Business, Accounting, Agriculture Management and Sharia Administration,
2(2), 227-236. https://doi.org/10.54443/ijebas/v2i2/191.
Larasati, S. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia. CV. Budi Utama:
Yogyakarta.
Lawasi, E. S., & Triatmanto, B. (2017). Pengaruh Komunikasi, Motivasi, Dan
Kerjasama Tim Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan. Jurnal
Manajemen Dan Kewirausahaan. 5(1), 47-57.
http://dx.doi.org/10.26905/jmdk.v5i1.1313.
Mangkunegara, A. A. A. P. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia
Perusahaan. The Mold 14. Bandung: Penerbit Rosda.
157

Masyithah, S. M., Adam, M., & Tabrani, M. (2018). Analisis Pengaruh


Kompensasi, Kerjasama Tim dan Budaya Organisasi Terhadap Kepuasan
Kerja serta Dampaknya ppada Kinerja Karyawan PT. Bank Muamalat
Cabang Banda Aceh. Jurnal SIMEN (Akutansi dan Manajemen), 9(1), 50-
59.
Mendoncaa, P., Soaresa, A. D. C., Rianab, I. G., & Costac, C. A. (2021). The
Influence of Employee Involvement, Work Environment, and Teamwork on
Employee Performance (Case Study: Ministry of Agriculture and Fisheries,
Dili Timor-Leste). Timor-Leste Journal of Business and Management, 3,
12-23. https://tljbm.org/jurnal/index.php/tljbm.
Mughal, M. U. (2020). The Impact of Leadership, Teamwork and Employee
Engagement on Employee Performances. Saudi Journal of Business and
Management Studies, 5(3): 233-244.
https://doi.org/10.36348/sjbms.2020.v05i03.008.
Nabawi, R. (2019) Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja dan Beban Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Kabupaten Aceh Tamiang. Jurnal Ilmiah Magister Manajemen, 2 (2), 170-
18.
Nanulaitta, D. T. (2018). Pengaruh Kompensasi Dan Budaya Organisasi Terhadap
Kinerja Karyawan Ksu Amboina Mekar. Jurnal Manajemen, 5(4), 203–218.
Nugraha, R. (2016). Pengaruh Pengembangan Sumberdaya Manusia, Disiplin Kerja
Dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Inspektorat
Kabupaten Morowali. E-Jurnal Katalogis, 4 (10), 176-183.
http://jurnal.untad.ac.id/jurnal/index.php/Katalogis/article/view/7017/5648.
Nurwinda., Musa, C. I., Musa, M. I., Ruma, Z., Dipoatmodjo, T. S. P. (2023). The
Effect Of Work Communication And Teamwork On Employee
Performance At The Bontonompo 1 Health Center Of South Bontonompo
Sub-District. Journal Of Management, Accounting, General Finance and
International Economic Issues, 2(3), 697–704.
https://doi.org/10.55047/marginal.v2i3.696.
Panggiki, A. C., Lumanauw, B., & Lumintang, G. G. (2017). Pengaruh
Kompensasi, Kerjasama Tim dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan Pada AJB Bumiputera 1912 Cabang Sam Ratulangi. Jurnal
EMBA, 5(2), 3018-3027.
http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/emba/article/view/17302/16844.
Pramularso, E. Y. (2017). Pengaruh Kompetensi terhadap Kinerja Karyawan CV.
Inaura Anugerah Jakarta. Jurnal Sekretari dan Manajemen, 2 (1), 40-46.
https://doi.org/10.31294/widyacipta.v2i1.2803.
Putri, L. D. P., & Sariyathi, N. K. (2017). Pengaruh Gaya Kepemimpinan
Transformasional, Kerjasama Tim dan Komunikasi Terhadap Kinerja
Karyawan Warung Mina Cabang Renon. E-Journal Manajemen Udayana.
158

6(6). 3398-3426.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/Manajemen/article/view/30156.
Richard, L. D. (2010). Organization Theory and Design. Mason: Cengage
Learning.
Robbins, S. P., & Judge, T.A. (2018). Perilaku Organisasi. Organizational
Behavior ( Buku 1, Edisi Ke-12). Jakarta: Salemba Empat.
Rosmana, N. A., Wahyuningsih, S. (2023). Pengaruh Lingkungan Kerja, Disiplin
Kerja dan Kerjasama Tim terhadap Kinerja Pada Kantor Kecamatan Kejajar
. Journal on Education, 5(4). https://doi.org/10.31004/joe.v5i4.2830.
Sari, A. M., Ribhan., Erlina, R. R.(2021). The Effect of the Work Environment on
Employee Performance with Motivation as a Mediation Variables.
International Journal of Disaster Recovery and Business Continuity, 12(1),
372–382. http://sersc.org/journals/index.php/IJDRBC/article/view/35600.
Sari, W. N. (2022). Pengaruh Kerjasama Tim, Lingkungan Kerja, Kesehatan Dan
Keselamatan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Dinas Pemukiman
dan Perumahan Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Ilmiah Manajemen,
Ekonomi dan Bisnis, 1 (3), 129- 139. https://doi.org/10.51903/jimeb.v1i3.420.
Sedarmayanti. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia: Reformasi Birokrasi
dan Manajemen Pegawai Negeri Sipil. Bandung : PT. Refika Aditama.
Sedarmayanti. (2018). Sumber Daya Manusia dan Produktivitas Kerja. Bandung:
CV.Mandar Maju.
Sibarani, E., & Suryalena, S. (2018). Pengaruh Motivasi dan Disiplin Kerja
terhadap Kinerja Perawat pada Rumah Sakit Swasta Lancang Kuning
Pekanbaru. Jurnal Online Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Riau, 5, (1), 1-15.
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMFSIP/article/view/16676.
Simanjuntak, L., Lie, D., Efendi, E., & Inrawan, A. (2018). Pengaruh Peran
Kepemimpinan Dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Pegawai Pada Badan
Kepegawaian Daerah Kota Pematangsiantar. SULTANIST: Jurnal
Manajemen dan Keuangan, 6(1), 12-23.
https://doi.org/10.37403/sultanist.v6i1.111.
Sinambela, L. P. (2018). Kinerja Pegawai; Teori, Pengukuran dan implikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung :
Alfabeta, CV.
Sugiyono (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alphabet.
Sugiyono. (2019). Metodelogi Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif Dan R&D.
Bandung: ALFABETA.
159

Sugiyono. (2020). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatit Dan R&D. Bandung:


Alfabeta
Sugiyono, (2021). METODE PENELITIAN KUANTITATIF KUALITATIF dan
R&D (M.Dr. Ir. Sutopo, S.Pd (ed); ke2 ed)
Sukaisih, D., & Sutono, S. (2022) Analisis Pengaruh Kepemimpinan, Lingkungan
Kerja dan Kepuasan Kerja terhadap Kinerja Pegawai dengan Motivasi Kerja
sebagai Variabel Intervening di Kantor Sekretariat Daerah Kabupaten
Demak. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Digital, 1 (3), 216- 230.
http://dx.doi.org/10.55927/ministal.v1i3.1174.
Suprawa, T. A., Brahmasari, I. B., Brahmaratih, I. A. (2018). Effect of Cometence,
Leader-Member Exchange and Teamwork on Work Discipline, Job Stress
and Their Impact on Employee Performance of Construction Company in
East Java, Indonesia. RJOAS, 2(74), 67–78.
https://doi.org/10.18551/rjoas.2018-02.08.
Susanti., Widyani, A.A., & Utami, N. M. S. (2021). Pengaruh Keterlibatan Kerja
Karyawan, Loyalitas Kerja, dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja
Karyawana CV.Sanitary Bali Pinangsia. Jurnal Emas, 2 (2), 224-234.
Sutrisno, E. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta : Kencana.
Taufik, T. R., Hanafi, A., Zunaidah., & Perizade, B. (2022). Pengaruh Komunikasi
Dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja Pegawai Kecamatan Ilir Barat 1
Palembang. Jurnal Riset Akuntansi dan Manajemen, 11(2), 69-81.
https://doi.org/10.33024/jrm.v11i2.5751.
Widyanarko, A., & Sukesi. (2020). Pengaruh Budaya Kerja, Lingkungan Kerja Dan
Tunjangan Kinerja Terhadap Kinerja Melalui Kepuasan Pegawai Pada
Kantor Kementerian Agama. Jurnal Ekonomi & Bisnis, 1 (2), 60–75.
https://doi.org/10.38076/ideijeb.v1i2.3.
Wiranti, T., Latif, N., Lenas, J. N. M (2023). Pengaruh Lingkungan Kerja Dan
Kerjasama Tim Terhadap Kinerjapegawai Asn Dan Non Asnpada Kantor
Kesatuan Pengelolaanhutan (Kph) Jeneberang Kabupatengowa Provinsi
Sulawesi Selatan, Jurnal Ekonomi Prioritas, 3(3), 067–079.
https://journal.idei.or.id/jeb/article/view/3
160

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1
Surat Keputusan Dekan
161
162

Lampiran 2
Perkembangan Penelitian Skripsi
163

Lampiran 3
Kartu Pekembangan Bimbingan Skripsi
164

Lampiran 4
Kartu Bukti Mengikuti Kegiatan Ujian SUP dan Sidang Skripsi
165

Lampiran 5

Laporan BAP
166
167

Lampiran 6
Kusioner Pra Suervey

A. Kusioner Pra Survey Variabel Kinerja Pegawai

Frekuensi Skor
Jumlah
No Dimensi SS S KS TS STS Rata-
Skor
5 4 3 2 1 Rata
Saya selalu mengeluarkan
seluruh kemampuan saya dalam
1
bekerja untuk mendapatkan
kualitas kerja yang maksimal
Saya berhasil menyelesaikan dan
2 melebihi pekerjaan yang telah
ditargetkan oleh pimpinan
Saya senantiasa bekerja sama
dengan rekan-rekan kerja dalam
3
menyelesaikan tugas yang telah
diperintahkan
Saya selalu bertanggung jawab
ketika diberi tugas oleh
4 pimpinan dan mampu
menyelesaikannya dengan tepat
waktu
Saya memiliki inisiatif dalam
melaksanakan tugas tanpa harus
5
menunggu peringatan dari
pimpinan

B. Kusioner Pra Survey Variabel Mempengaruhi Kinerja pegawai

Frekuensi
No Variabel Dimensi
SS S KS TS STS

Kebutuhan Fisik

Kebutuhan
Keamanan dan
Keselamatan
1. Motivasi Kerja
Kebutuhan Sosial

Kebutuhan
Penghargaan diri
168

Frekuensi
No Variabel Dimensi
SS S KS TS STS

Kebutuhan
Perwujudan diri
Kondisi
Pekerjaan
Supervisi
2. Kepuasan Kerja
Kompensasi
Rekan Kerja
Promosi
Lingkungan
Kerja Fisik
3. Lingkungan Kerja
Lingkungan
Kerja Non Fisik
Stress Individu
Stress
4. Stress Kerja Lingkungan

Stress Organisasi

Kepemimpinan
organisasi
Kepemimpinan
5. Kepemimpinan
operasional
Kepemimpinan
personal
Kerjasama
6. Kerjasama Tim Kepercayaan
Kekompakan

C. Kusioner Pra Survey Mengenai Variabel Lingkungan Kerja

Frekuensi
No Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
Fasilitas dan alat bantu pekerjaan di kantor saya
1 sudah memenuhi standar kualitas yang dibutuhkan
oleh para pegawai
Hubungan kedekatan diantara para pegawai dan
2 juga pimpinan di kantor saya sudah terjalin dengan
baik
169

D. Kusioner Pra Survey Mengenai Variabel Kerjsama Tim

Frekuensi
No Pernyataan SS S KS TS STS

Saya memiliki kontribusi dalam


menjalin kerjasama antar pegawai
1
yang baik untuk menyelesaikan sebuah
pekerjaan
Saya telah menaruh kepercaan kepada
2 seluruh rekan kerja saya dalam
menyelsaikan pekerjaan
Saya selalu menjaga komunikasi
3 bersama rekan kerja saya agar
kekompakan tetap terjaga dengan baik
170

Lampiran 7

Kusioner Penelitian

Kepada yang terhormat

Bapak/Ibu

Dinas Komunikasi Dan Informatika Kabupaten Garut

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Dengan hormat,

Perkenalkan saya Muhammad Faizal Ali Pasa mahasiswa Program Studi


Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan, saya
melakukan penelitian untuk menyelesaikan tugas akhir dengan judul
“Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kerjasama Tim Terhadap Kinerja
Pegawai pada Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut”.
Dengan itu saya memohon kesediannya kepada Bapak/Ibu untuk mengisi
angket atau daftar pernyataan yang telah disedakan berikut sesuai dengan
keadaan sebenarnya.

Atas kesediaan Bapak/Ibu untuk meluangkan waktunya dalam mengisi


kusioener ini, saya ucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya

Wassalamu’alaikum Wr.Wb

Peneliti

M. Faizal Ali Pasa


171

Petunjuk Pengisian Kusioner

1. Pilih salah satu pilihan jawaban yang sesuai atau mendekati dan yang pernah

dialami, diketahui, serta diyakini dengan memberikan tanda ceklis (√) pada

salah satu pilihan jawaban dikolom yang telah tersedia.

2. Jawaban Ibu/Bapak/Saudara/ yang diberikan akan dijaga kerahasiaannya.

3. Setiap pernyataan tersedia 5 (lima) kolom yang masing-masing mewakili

nilaidari pendapat responden. Ke-lima kolom tersebur adalah sebagai

berikut :

STS = Sangat Tidak Setuju, jika pernyataan sangat tidak sesuai dengan

keadaan yang terjadi

TS = Tidak Setuju, jika pernyataan tidak sesuai dengan keadaan yang terjadi

KS = Kurang Setuju, jika pernyataan kurang sesuai dengan keadaan yang

terjadi

S = Setuju, jika pernyataan sesuai dengan keadaan yang terjadi

SS = Sangat Setuju, jika pernyataan sangat sesuai dengan keadaan

yang terjadi

IDENTITAS RESPONDEN

Jenis kelamin :

( ) Laki-laki ( ) Perempuan
Usia :
( ) Kurang dari 25 Tahun ( ) 25-35 Tahun

Pendidikan terakhir :

( ) SMA/Sederajat ( ) D3
172

( ) S1 ( ) S2

Lama Bekerja :

( ) Kurang dari 5 Tahun ( ) 5-10 Tahun

( ) 11-15 Tahun ( ) Lebih dari 15 Tahun

A. Variabel Lingkungan Kerja

Tanggapan
No Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
Saya memiliki ruangan kantor yang sudah
1 memiliki kualitas penerangan cahaya cukup
terang
Saya memiliki ruangan kantor dengan
sirukulasi udara yang baik dan aman dari
2 polusi
Saya memiliki ruangan kantor dengan tata
3 letak yang rapih, tepat, dan strategis
Saya memiliki ruangan kantor dengan
dekorasi minimalis sesuai dengan yang
4
telah saya inginkan
Saya memiliki ruangan kantor yang jauh dari
keramaian dan memiliki intensitas
5
kebisingan yang rendah
Saya telah mendapatkan fasilitas yang baik
dan cukup membantu saya dalam
6
melakukan aktivitas kerja sehari-hari
Saya selalu mendapatkan dukungan dari
pimpinan dalam bekerja sehingga saya
7
memiliki kedekatan dan hubungan yang
baik dengan para pimpinan
Saya memiliki hubungan yang harmonis
dengan seluruh rekan kerja sehingga
8
membuat saya merasa nyaman dalam
bekerja

B. Variabel Kerjasama Tim

Tanggapan
No Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
173

Saya selalu memiliki rasa tanggung jawab


1 terhadap tim saya dalam melaksanakan
tugas yang telah diberikan oleh pimpinan
Saya selalu memberikan kontribusi yang
cukup besar dalam bekerja sama dalam
2 menyelesaikan pekerjaan
Saya merasa selalu mengerahkan seluruh
kemampuan saya dalam bekerja sama untuk
3
memperoleh hasil kerja yang baik
Saya selalu bekerja dengan jujur dan tidak
pernah memberikan kerugian kepada rekan
4
tim dalam bekerja
Saya selalu menuntaskan tugas dengan tepat
waktu dan tidak pernah menunda-nunda
5 perintah dari pimpinan
Saya memiliki integritas dalam menjalin
6 kerjasama antar rekan kerja
Saya memiliki ketergantungan terhadap
7
rekan tim saya dalam bertugas
Saya memiliki ketergantungan kepada
8 rekan tim saya dalam memperoleh hasil
kerja

C. Variabel Kinerja

Tanggapan
No Pernyataan SS S KS TS STS
5 4 3 2 1
Saya memahami dengan baik apa yang
1
harus saya lakukan untuk menjaga kualitas
kerja saya
Saya mampu mengerjakan tugas yang telah
2
diberikan oleh pimpinan dengan tepat
waktu
Saya merasa jumlah pekerjaan yang telah
3 diberikan kepada saya sesuai dengan
kemampuan yang saya miliki
Saya selalu melaksanakan pekerjaan dengan
4 baik dan memenuhi keingingan dari
pimpinan
Saya selalu berdiskusi bersama rekan kerja
5 saya dalam menyelesaikan suatu masalah
pekerjaan
Saya berusaha menyelesaikan pekerjaan
6
dengan penuh rasa tanggung jawab
174

Saya mampu menyelesaikan tugas yang


telah diberikan oleh pimpinan secara
7
mandiri dan tidak dibantu oleh rekan kerja
yang lainnya
Saya selalu berantusias saat diberikan tugas
8
yang telah diberikan oleh para pimpinan
175

Lampiran 8

Tabulasi Data

lingkungan kerja
total
no 1 2 3 4 5 6 7 8
1 3 2 3 2 2 3 3 2
2 3 3 2 3 2 3 2 2
3 2 2 2 2 2 1 2 2
4 3 3 3 4 3 3 3 4
5 4 3 3 3 4 3 3 3
6 2 2 3 2 3 2 3 3
7 4 4 5 4 4 4 4 4
8 4 3 4 3 3 3 3 4
9 3 2 3 3 3 3 3 2
10 3 3 4 3 4 3 3 3
11 3 3 3 2 3 2 3 2
12 3 3 3 2 2 3 3 2
13 3 3 2 2 3 2 2 3
14 3 4 3 4 3 3 3 3
15 3 3 2 3 2 3 3 3
16 3 3 2 3 2 3 3 2
17 3 3 3 2 3 3 3 2
18 3 3 2 3 3 3 2 3
19 3 3 3 2 3 3 3 2
20 3 2 3 2 3 3 3 3
21 2 3 3 3 3 2 3 3
22 3 4 3 4 3 3 3 3
23 3 3 3 3 2 3 2 3
24 3 3 3 3 4 3 3 4
25 2 2 3 2 3 3 3 2
26 2 3 2 3 2 3 3 2
27 3 2 2 3 3 2 2 2
28 3 2 3 2 3 3 2 2
29 2 3 3 3 2 3 2 2
30 2 3 2 2 3 3 2 2
31 2 2 3 2 3 2 2 3
32 3 3 4 3 3 3 3 4
33 1 2 1 2 2 1 2 1
34 4 3 4 3 3 3 3 3
35 2 2 2 2 3 3 2 2
36 3 4 3 3 3 4 3 3
37 3 4 3 3 3 4 3 3
38 4 3 3 3 3 4 3 3
39 1 2 2 1 2 1 2 1
40 3 2 2 3 3 2 3 3
176

41 4 4 4 4 4 4 5 4
42 3 4 3 3 3 3 3 4
43 3 3 2 2 2 2 3 3
44 2 2 3 2 3 3 2 2
45 2 2 2 2 3 3 3 2
46 2 2 3 2 3 2 3 2
47 3 4 3 3 4 3 3 4
48 4 3 3 3 4 3 3 3
49 2 2 2 2 3 2 2 3
50 2 2 3 2 3 3 2 2
51 2 1 1 2 1 2 1 1
52 2 3 2 3 2 2 2 2
53 2 2 2 3 3 2 3 2
54 2 3 2 2 2 3 3 2
55 3 3 4 3 3 3 3 3
56 4 5 4 4 4 4 4 4
57 2 3 2 3 2 3 2 2
58 3 3 4 3 4 3 3 3
59 3 3 2 2 3 3 2 2
60 3 2 2 3 2 3 2 2
61 2 3 2 2 3 3 2 2
62 2 2 2 3 2 3 3 2
63 2 3 3 2 2 2 3 2
64 3 3 2 2 3 2 3 2
65 3 2 2 3 2 2 3 3
66 1 1 2 2 2 1 2 1
67 2 2 3 2 2 3 2 2
68 3 3 4 3 3 3 4 3
69 4 3 3 3 3 3 3 3
70 2 2 3 2 3 2 2 2
71 3 2 2 3 2 2 2 2

kerjasama tim
no total
1 2 3 4 5 6 7 8
1 2 2 2 3 3 3 2 2
2 3 3 2 3 3 2 3 3
3 2 1 2 2 1 2 1 2
4 4 3 3 3 4 4 3 3
5 3 4 3 3 4 3 3 3
6 2 3 3 2 3 3 3 2
7 4 5 4 4 4 5 4 5
8 3 4 3 3 4 3 3 4
9 3 3 3 3 2 3 2 3
177

10 3 3 3 4 3 3 4 3
11 2 2 3 3 2 3 3 3
12 3 2 3 3 3 2 3 3
13 2 3 2 2 3 2 3 3
14 3 3 4 3 3 3 3 4
15 3 3 3 3 2 3 2 3
16 3 3 3 3 2 2 3 3
17 2 3 3 3 3 3 3 2
18 3 2 2 3 3 3 3 3
19 3 3 3 3 3 2 3 2
20 3 3 3 2 3 3 3 3
21 2 3 3 3 3 3 3 2
22 3 4 3 3 4 3 3 3
23 2 3 3 3 3 3 3 3
24 3 4 3 3 3 4 3 3
25 3 3 2 2 3 3 2 3
26 2 2 3 2 3 2 2 3
27 2 3 3 2 3 3 3 2
28 2 3 2 3 3 3 3 2
29 2 2 3 3 3 2 3 2
30 2 2 2 3 3 3 3 2
31 3 2 2 2 2 3 2 3
32 4 3 3 3 3 3 3 4
33 1 2 2 1 1 2 1 1
34 3 3 4 3 4 3 3 3
35 2 2 3 2 3 2 2 2
36 4 3 3 4 3 3 3 3
37 3 4 3 3 4 3 3 3
38 3 4 4 3 4 3 3 3
39 2 1 1 2 2 2 1 1
40 3 2 2 3 3 2 3 3
41 4 4 4 4 5 4 4 4
42 3 3 3 4 3 4 3 3
43 3 3 2 2 3 2 3 3
44 2 3 2 2 3 2 2 3
45 3 2 3 2 2 3 2 2
46 2 2 3 2 2 3 2 2
47 4 3 3 4 3 3 3 4
48 3 3 3 3 3 3 3 4
49 2 2 2 3 2 2 3 2
50 2 2 3 3 2 3 2 2
51 2 1 1 2 1 2 1 1
52 2 2 3 2 3 2 2 2
53 2 3 2 3 2 2 3 2
54 3 2 3 2 2 3 2 2
55 3 3 4 3 3 3 3 3
178

56 4 4 4 4 4 5 4 4
57 3 3 3 3 2 2 3 3
58 3 3 4 3 3 3 3 3
59 3 3 3 2 3 3 3 2
60 3 2 3 2 3 2 2 2
61 2 2 3 2 3 2 3 2
62 2 2 3 3 2 2 2 2
63 2 3 2 3 2 3 2 2
64 2 2 3 2 3 2 2 2
65 3 2 3 2 2 3 2 3
66 2 2 1 2 1 2 1 2
67 2 3 2 2 2 3 2 2
68 3 4 3 3 3 3 4 3
69 3 3 3 3 3 4 3 3
70 2 3 2 2 3 2 2 2
71 2 3 2 3 2 3 2 2
189 197 199 197 203 203 194 196 1578

kinerja
no total
1 2 3 4 5 6 7 8
1 3 2 2 2 3 2 3 2
2 2 2 3 3 2 2 3 2
3 2 2 2 1 2 2 1 1
4 3 4 3 3 3 3 3 3
5 3 4 3 4 3 3 3 3
6 3 3 2 3 2 2 2 2
7 4 4 4 5 4 4 4 4
8 3 3 3 3 3 4 3 4
9 3 3 2 3 2 2 3 2
10 3 3 4 3 3 4 3 3
11 2 2 3 2 2 3 2 3
12 2 3 3 2 2 3 2 2
13 2 3 3 2 3 3 2 2
14 3 3 4 3 3 3 4 3
15 2 2 3 3 2 3 2 2
16 2 3 2 2 3 3 2 3
17 2 3 3 2 3 3 3 2
18 3 3 2 3 3 2 2 2
19 3 2 3 2 2 3 2 2
20 2 3 2 2 3 2 3 3
21 2 3 3 2 3 3 2 3
22 3 3 4 3 3 3 3 4
23 3 2 2 3 3 3 3 2
24 3 3 4 3 3 3 4 3
25 3 2 2 3 3 2 3 3
26 2 3 3 2 3 3 2 2
179

27 3 3 3 3 2 3 3 3
28 3 3 3 2 3 3 2 2
29 3 3 3 3 2 3 2 2
30 3 3 2 3 3 2 3 2
31 2 2 3 3 2 2 3 3
32 4 3 3 4 3 3 3 3
33 2 2 2 1 2 1 1 2
34 3 4 3 3 3 3 3 3
35 2 3 3 2 3 3 2 3
36 3 4 3 3 4 3 3 3
37 3 4 3 3 3 3 3 3
38 3 3 3 3 3 3 3 3
39 2 1 2 2 2 2 2 2
40 2 3 2 3 3 3 3 3
41 4 4 4 4 4 5 4 4
42 3 3 3 3 3 4 4 3
43 2 3 3 2 3 3 3 2
44 3 3 3 3 2 3 3 3
45 3 2 2 2 3 3 2 3
46 2 3 2 3 3 3 2 2
47 4 4 3 3 3 3 4 3
48 4 4 3 3 3 3 3 4
49 3 3 3 3 3 2 3 3
50 3 2 3 3 2 3 3 3
51 1 2 2 2 2 1 2 2
52 3 2 3 3 2 3 3 3
53 3 3 3 3 3 2 2 3
54 3 3 2 3 2 3 3 3
55 3 4 3 4 3 3 3 3
56 4 4 4 4 5 4 4 4
57 3 3 3 2 3 3 3 3
58 4 3 4 3 3 3 3 3
59 2 3 3 2 3 2 3 2
60 3 3 2 3 3 2 3 3
61 2 3 2 3 2 3 3 3
62 3 3 3 2 3 3 2 3
63 3 3 2 3 3 2 3 3
64 3 2 3 2 3 2 3 3
65 3 3 2 3 2 3 3 3
66 1 2 2 2 2 2 1 2
67 3 3 3 2 3 3 3 3
68 4 3 3 3 4 4 3 3
69 3 4 3 3 3 3 4 3
70 3 3 3 3 3 2 3 3
71 2 3 2 3 2 3 3 3
196 207 198 194 197 198 196 195
180

Lampiran 9

Tabulasi Data MSI

Lingkungan Kerja
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
3,483 2,394 3,658 2,700 2,503 3,339 4,002 2,399 22,079
3,483 3,643 2,441 4,046 2,503 3,339 2,580 2,399 22,035
2,272 2,394 2,441 2,700 2,503 1,000 2,580 2,399 15,889
3,483 3,643 3,658 5,380 3,823 3,339 4,002 4,652 27,329
4,772 3,643 3,658 4,046 5,187 3,339 4,002 3,553 28,647
2,272 2,394 3,658 2,700 3,823 2,068 4,002 3,553 20,917
4,772 4,819 5,839 5,380 5,187 4,846 5,381 4,652 36,224
4,772 3,643 4,772 4,046 3,823 3,339 4,002 4,652 28,398
3,483 2,394 3,658 4,046 3,823 3,339 4,002 2,399 24,745
3,483 3,643 4,772 4,046 5,187 3,339 4,002 3,553 28,473
3,483 3,643 3,658 2,700 3,823 2,068 4,002 2,399 23,377
3,483 3,643 3,658 2,700 2,503 3,339 4,002 2,399 23,328
3,483 3,643 2,441 2,700 3,823 2,068 2,580 3,553 20,738
3,483 4,819 3,658 5,380 3,823 3,339 4,002 3,553 28,504
3,483 3,643 2,441 4,046 2,503 3,339 4,002 3,553 23,457
3,483 3,643 2,441 4,046 2,503 3,339 4,002 2,399 23,457
3,483 3,643 3,658 2,700 3,823 3,339 4,002 2,399 24,648
3,483 3,643 2,441 4,046 3,823 3,339 2,580 3,553 23,355
3,483 3,643 3,658 2,700 3,823 3,339 4,002 2,399 24,648
3,483 2,394 3,658 2,700 3,823 3,339 4,002 3,553 23,399
2,272 3,643 3,658 4,046 3,823 2,068 4,002 3,553 23,513
3,483 4,819 3,658 5,380 3,823 3,339 4,002 3,553 28,504
3,483 3,643 3,658 4,046 2,503 3,339 2,580 3,553 23,252
3,483 3,643 3,658 4,046 5,187 3,339 4,002 4,652 27,358
2,272 2,394 3,658 2,700 3,823 3,339 4,002 2,399 22,188
2,272 3,643 2,441 4,046 2,503 3,339 4,002 2,399 22,246
3,483 2,394 2,441 4,046 3,823 2,068 2,580 2,399 20,835
3,483 2,394 3,658 2,700 3,823 3,339 2,580 2,399 21,977
2,272 3,643 3,658 4,046 2,503 3,339 2,580 2,399 22,041
2,272 3,643 2,441 2,700 3,823 3,339 2,580 2,399 20,798
2,272 2,394 3,658 2,700 3,823 2,068 2,580 3,553 19,495
3,483 3,643 4,772 4,046 3,823 3,339 4,002 4,652 27,109
1,000 2,394 1,000 2,700 2,503 1,000 2,580 1,000 13,177
4,772 3,643 4,772 4,046 3,823 3,339 4,002 3,553 28,398
2,272 2,394 2,441 2,700 3,823 3,339 2,580 2,399 19,549
3,483 4,819 3,658 4,046 3,823 4,846 4,002 3,553 28,677
3,483 4,819 3,658 4,046 3,823 4,846 4,002 3,553 28,677
4,772 3,643 3,658 4,046 3,823 4,846 4,002 3,553 28,790
1,000 2,394 2,441 1,000 2,503 1,000 2,580 1,000 12,918
3,483 2,394 2,441 4,046 3,823 2,068 4,002 3,553 22,257
181

4,772 4,819 4,772 5,380 5,187 4,846 6,094 4,652 35,870


3,483 4,819 3,658 4,046 3,823 3,339 4,002 4,652 27,170
3,483 3,643 2,441 2,700 2,503 2,068 4,002 3,553 20,840
2,272 2,394 3,658 2,700 3,823 3,339 2,580 2,399 20,766
2,272 2,394 2,441 2,700 3,823 3,339 4,002 2,399 20,971
2,272 2,394 3,658 2,700 3,823 2,068 4,002 2,399 20,917
3,483 4,819 3,658 4,046 5,187 3,339 4,002 4,652 28,534
4,772 3,643 3,658 4,046 5,187 3,339 4,002 3,553 28,647
2,272 2,394 2,441 2,700 3,823 2,068 2,580 3,553 18,278
2,272 2,394 3,658 2,700 3,823 3,339 2,580 2,399 20,766
2,272 1,000 1,000 2,700 1,000 2,068 1,000 1,000 11,040
2,272 3,643 2,441 4,046 2,503 2,068 2,580 2,399 19,553
2,272 2,394 2,441 4,046 3,823 2,068 4,002 2,399 21,046
2,272 3,643 2,441 2,700 2,503 3,339 4,002 2,399 20,900
3,483 3,643 4,772 4,046 3,823 3,339 4,002 3,553 27,109
4,772 5,839 4,772 5,380 5,187 4,846 5,381 4,652 36,178
2,272 3,643 2,441 4,046 2,503 3,339 2,580 2,399 20,824
3,483 3,643 4,772 4,046 5,187 3,339 4,002 3,553 28,473
3,483 3,643 2,441 2,700 3,823 3,339 2,580 2,399 22,009
3,483 2,394 2,441 4,046 2,503 3,339 2,580 2,399 20,786
2,272 3,643 2,441 2,700 3,823 3,339 2,580 2,399 20,798
2,272 2,394 2,441 4,046 2,503 3,339 4,002 2,399 20,997
2,272 3,643 3,658 2,700 2,503 2,068 4,002 2,399 20,846
3,483 3,643 2,441 2,700 3,823 2,068 4,002 2,399 22,160
3,483 2,394 2,441 4,046 2,503 2,068 4,002 3,553 20,937
1,000 1,000 2,441 2,700 2,503 1,000 2,580 1,000 13,223
2,272 2,394 3,658 2,700 2,503 3,339 2,580 2,399 19,446
3,483 3,643 4,772 4,046 3,823 3,339 5,381 3,553 28,488
4,772 3,643 3,658 4,046 3,823 3,339 4,002 3,553 27,283
2,272 2,394 3,658 2,700 3,823 2,068 2,580 2,399 19,495
3,483 2,394 2,441 4,046 2,503 2,068 2,580 2,399 19,515

Kerjasama Tim
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
2,700 2,249 2,151 3,925 3,248 2,414 2,099 2,362 21,147
4,021 3,442 2,151 3,925 3,248 1,000 3,344 3,582 24,712
2,700 1,000 2,151 2,580 1,000 1,000 1,000 2,362 13,792
5,309 3,442 3,412 3,925 4,492 3,604 3,344 3,582 31,110
4,021 4,612 3,412 3,925 4,492 2,414 3,344 3,582 29,802
2,700 3,442 3,412 2,580 3,248 2,414 3,344 2,362 23,501
5,309 5,679 4,830 5,309 4,492 4,347 4,831 5,679 40,475
4,021 4,612 3,412 3,925 4,492 2,414 3,344 4,709 30,929
4,021 3,442 3,412 3,925 2,068 2,414 2,099 3,582 24,963
4,021 3,442 3,412 5,309 3,248 2,414 4,831 3,582 30,257
2,700 2,249 3,412 3,925 2,068 2,414 3,344 3,582 23,693
182

4,021 2,249 3,412 3,925 3,248 1,000 3,344 3,582 24,780


2,700 3,442 2,151 2,580 3,248 1,000 3,344 3,582 22,046
4,021 3,442 4,830 3,925 3,248 2,414 3,344 4,709 29,932
4,021 3,442 3,412 3,925 2,068 2,414 2,099 3,582 24,963
4,021 3,442 3,412 3,925 2,068 1,000 3,344 3,582 24,794
2,700 3,442 3,412 3,925 3,248 2,414 3,344 2,362 24,846
4,021 2,249 2,151 3,925 3,248 2,414 3,344 3,582 24,933
4,021 3,442 3,412 3,925 3,248 1,000 3,344 2,362 24,753
4,021 3,442 3,412 2,580 3,248 2,414 3,344 3,582 26,042
2,700 3,442 3,412 3,925 3,248 2,414 3,344 2,362 24,846
4,021 4,612 3,412 3,925 4,492 2,414 3,344 3,582 29,802
2,700 3,442 3,412 3,925 3,248 2,414 3,344 3,582 26,066
4,021 4,612 3,412 3,925 3,248 3,604 3,344 3,582 29,747
4,021 3,442 2,151 2,580 3,248 2,414 2,099 3,582 23,536
2,700 2,249 3,412 2,580 3,248 1,000 2,099 3,582 20,869
2,700 3,442 3,412 2,580 3,248 2,414 3,344 2,362 23,501
2,700 3,442 2,151 3,925 3,248 2,414 3,344 2,362 23,585
2,700 2,249 3,412 3,925 3,248 1,000 3,344 2,362 22,239
2,700 2,249 2,151 3,925 3,248 2,414 3,344 2,362 22,392
4,021 2,249 2,151 2,580 2,068 2,414 2,099 3,582 21,163
5,309 3,442 3,412 3,925 3,248 2,414 3,344 4,709 29,802
1,000 2,249 2,151 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 10,399
4,021 3,442 4,830 3,925 4,492 2,414 3,344 3,582 30,050
2,700 2,249 3,412 2,580 3,248 1,000 2,099 2,362 19,649
5,309 3,442 3,412 5,309 3,248 2,414 3,344 3,582 30,058
4,021 4,612 3,412 3,925 4,492 2,414 3,344 3,582 29,802
4,021 4,612 4,830 3,925 4,492 2,414 3,344 3,582 31,220
2,700 1,000 1,000 2,580 2,068 1,000 1,000 1,000 12,348
4,021 2,249 2,151 3,925 3,248 1,000 3,344 3,582 23,519
5,309 4,612 4,830 5,309 5,559 3,604 4,831 4,709 38,762
4,021 3,442 3,412 5,309 3,248 3,604 3,344 3,582 29,960
4,021 3,442 2,151 2,580 3,248 1,000 3,344 3,582 23,367
2,700 3,442 2,151 2,580 3,248 1,000 2,099 3,582 20,801
4,021 2,249 3,412 2,580 2,068 2,414 2,099 2,362 21,204
2,700 2,249 3,412 2,580 2,068 2,414 2,099 2,362 19,883
5,309 3,442 3,412 5,309 3,248 2,414 3,344 4,709 31,185
4,021 3,442 3,412 3,925 3,248 2,414 3,344 4,709 28,514
2,700 2,249 2,151 3,925 2,068 1,000 3,344 2,362 19,798
2,700 2,249 3,412 3,925 2,068 2,414 2,099 2,362 21,229
2,700 1,000 1,000 2,580 1,000 1,000 1,000 1,000 11,280
2,700 2,249 3,412 2,580 3,248 1,000 2,099 2,362 19,649
2,700 3,442 2,151 3,925 2,068 1,000 3,344 2,362 20,992
4,021 2,249 3,412 2,580 2,068 2,414 2,099 2,362 21,204
4,021 3,442 4,830 3,925 3,248 2,414 3,344 3,582 28,805
5,309 4,612 4,830 5,309 4,492 4,347 4,831 4,709 38,438
4,021 3,442 3,412 3,925 2,068 1,000 3,344 3,582 24,794
183

4,021 3,442 4,830 3,925 3,248 2,414 3,344 3,582 28,805


4,021 3,442 3,412 2,580 3,248 2,414 3,344 2,362 24,822
4,021 2,249 3,412 2,580 3,248 1,000 2,099 2,362 20,970
2,700 2,249 3,412 2,580 3,248 1,000 3,344 2,362 20,893
2,700 2,249 3,412 3,925 2,068 1,000 2,099 2,362 19,815
2,700 3,442 2,151 3,925 2,068 2,414 2,099 2,362 21,161
2,700 2,249 3,412 2,580 3,248 1,000 2,099 2,362 19,649
4,021 2,249 3,412 2,580 2,068 2,414 2,099 3,582 22,424
2,700 2,249 1,000 2,580 1,000 1,000 1,000 2,362 13,890
2,700 3,442 2,151 2,580 2,068 2,414 2,099 2,362 19,816
4,021 4,612 3,412 3,925 3,248 2,414 4,831 3,582 30,044
4,021 3,442 3,412 3,925 3,248 3,604 3,344 3,582 28,577
2,700 3,442 2,151 2,580 3,248 1,000 2,099 2,362 19,581
2,700 3,442 2,151 3,925 2,068 2,414 2,099 2,362 21,161

Kinerja
X1 X2 X3 X4 X5 X6 X7 X8
3,591 2,328 1,000 2,321 2,490 2,243 3,412 2,503 19,887
2,295 2,328 2,408 3,657 1,000 2,243 3,412 2,503 19,846
2,295 2,328 1,000 1,000 1,000 2,243 1,000 1,000 11,867
3,591 5,039 2,408 3,657 2,490 3,576 3,412 3,893 28,065
3,591 5,039 2,408 4,983 2,490 3,576 3,412 3,893 29,390
3,591 3,646 1,000 3,657 1,000 2,243 2,151 2,503 19,790
4,990 5,039 3,807 5,839 3,896 4,923 4,830 5,380 38,705
3,591 3,646 2,408 3,657 2,490 4,923 3,412 5,380 29,507
3,591 3,646 1,000 3,657 1,000 2,243 3,412 2,503 21,051
3,591 3,646 3,807 3,657 2,490 4,923 3,412 3,893 29,418
2,295 2,328 2,408 2,321 1,000 3,576 2,151 3,893 19,972
2,295 3,646 2,408 2,321 1,000 3,576 2,151 2,503 19,899
2,295 3,646 2,408 2,321 2,490 3,576 2,151 2,503 21,389
3,591 3,646 3,807 3,657 2,490 3,576 4,830 3,893 29,489
2,295 2,328 2,408 3,657 1,000 3,576 2,151 2,503 19,918
2,295 3,646 1,000 2,321 2,490 3,576 2,151 3,893 21,371
2,295 3,646 2,408 2,321 2,490 3,576 3,412 2,503 22,650
3,591 3,646 1,000 3,657 2,490 2,243 2,151 2,503 21,280
3,591 2,328 2,408 2,321 1,000 3,576 2,151 2,503 19,877
2,295 3,646 1,000 2,321 2,490 2,243 3,412 3,893 21,299
2,295 3,646 2,408 2,321 2,490 3,576 2,151 3,893 22,779
3,591 3,646 3,807 3,657 2,490 3,576 3,412 5,380 29,559
3,591 2,328 1,000 3,657 2,490 3,576 3,412 2,503 22,557
3,591 3,646 3,807 3,657 2,490 3,576 4,830 3,893 29,489
3,591 2,328 1,000 3,657 2,490 2,243 3,412 3,893 22,613
2,295 3,646 2,408 2,321 2,490 3,576 2,151 2,503 21,389
3,591 3,646 2,408 3,657 1,000 3,576 3,412 3,893 25,182
3,591 3,646 2,408 2,321 2,490 3,576 2,151 2,503 22,684
3,591 3,646 2,408 3,657 1,000 3,576 2,151 2,503 22,531
184

3,591 3,646 1,000 3,657 2,490 2,243 3,412 2,503 22,541


2,295 2,328 2,408 3,657 1,000 2,243 3,412 3,893 21,236
4,990 3,646 2,408 4,983 2,490 3,576 3,412 3,893 29,397
2,295 2,328 1,000 1,000 1,000 1,000 1,000 2,503 12,127
3,591 5,039 2,408 3,657 2,490 3,576 3,412 3,893 28,065
2,295 3,646 2,408 2,321 2,490 3,576 2,151 3,893 22,779
3,591 5,039 2,408 3,657 3,896 3,576 3,412 3,893 29,471
3,591 5,039 2,408 3,657 2,490 3,576 3,412 3,893 28,065
3,591 3,646 2,408 3,657 2,490 3,576 3,412 3,893 26,672
2,295 1,000 1,000 2,321 1,000 2,243 2,151 2,503 14,513
2,295 3,646 1,000 3,657 2,490 3,576 3,412 3,893 23,968
4,990 5,039 3,807 4,983 3,896 5,839 4,830 5,380 38,764
3,591 3,646 2,408 3,657 2,490 4,923 4,830 3,893 29,437
2,295 3,646 2,408 2,321 2,490 3,576 3,412 2,503 22,650
3,591 3,646 2,408 3,657 1,000 3,576 3,412 3,893 25,182
3,591 2,328 1,000 2,321 2,490 3,576 2,151 3,893 21,349
2,295 3,646 1,000 3,657 2,490 3,576 2,151 2,503 21,317
4,990 5,039 2,408 3,657 2,490 3,576 4,830 3,893 30,882
4,990 5,039 2,408 3,657 2,490 3,576 3,412 5,380 30,952
3,591 3,646 2,408 3,657 2,490 2,243 3,412 3,893 25,338
3,591 2,328 2,408 3,657 1,000 3,576 3,412 3,893 23,865
1,000 2,328 1,000 2,321 1,000 1,000 2,151 2,503 13,303
3,591 2,328 2,408 3,657 1,000 3,576 3,412 3,893 23,865
3,591 3,646 2,408 3,657 2,490 2,243 2,151 3,893 24,077
3,591 3,646 1,000 3,657 1,000 3,576 3,412 3,893 23,774
3,591 5,039 2,408 4,983 2,490 3,576 3,412 3,893 29,390
4,990 5,039 3,807 4,983 4,685 4,923 4,830 5,380 38,638
3,591 3,646 2,408 2,321 2,490 3,576 3,412 3,893 25,335
4,990 3,646 3,807 3,657 2,490 3,576 3,412 3,893 29,470
2,295 3,646 2,408 2,321 2,490 2,243 3,412 2,503 21,317
3,591 3,646 1,000 3,657 2,490 2,243 3,412 3,893 23,930
2,295 3,646 1,000 3,657 1,000 3,576 3,412 3,893 22,478
3,591 3,646 2,408 2,321 2,490 3,576 2,151 3,893 24,074
3,591 3,646 1,000 3,657 2,490 2,243 3,412 3,893 23,930
3,591 2,328 2,408 2,321 2,490 2,243 3,412 3,893 22,685
3,591 3,646 1,000 3,657 1,000 3,576 3,412 3,893 23,774
1,000 2,328 1,000 2,321 1,000 2,243 1,000 2,503 13,395
3,591 3,646 2,408 2,321 2,490 3,576 3,412 3,893 25,335
4,990 3,646 2,408 3,657 3,896 4,923 3,412 3,893 30,824
3,591 5,039 2,408 3,657 2,490 3,576 4,830 3,893 29,483
3,591 3,646 2,408 3,657 2,490 2,243 3,412 3,893 25,338
2,295 3,646 1,000 3,657 1,000 3,576 3,412 3,893 22,478
185

Lampiran 9

Hasil Pengolahan Data

Uji validitas Lingkungan Kerja (X1)

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted

item1 23.2499 24.629 .744 .891


item2 23.0898 24.834 .717 .894
item3 23.0898 24.922 .703 .895
item4 22.8349 25.597 .650 .900
item5 22.8349 25.704 .629 .901
item6 23.3697 25.405 .670 .898
item7 22.8353 25.337 .695 .896
item8 23.3699 24.147 .803 .886

Uji reliability Lingkungan Kerja (X1)


Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .836

N of Items 4a

Part 2 Value .851

N of Items 4b

Total N of Items 8
Correlation Between Forms .780
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .876
Unequal Length .876
Guttman Split-Half Coefficient .876

a. The items are: item1, item3, item5, item7.


b. The items are: item2, item4, item6, item8.
186

Uji validitas Kerjasama Tim (X2)

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted

item1 20.9259 25.798 .723 .901


item2 21.3410 25.324 .750 .899
item3 21.3407 26.326 .651 .907
item4 20.9265 26.135 .683 .905
item5 21.4607 25.660 .713 .902
item6 22.4188 26.626 .636 .908
item7 21.5577 25.196 .790 .895
item8 21.3407 25.119 .779 .896

Uji reliabilitas Kerjasama Tim (X2)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .843

N of Items 4a

Part 2 Value .837

N of Items 4b

Total N of Items 8
Correlation Between Forms .839
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .912
Unequal Length .912
Guttman Split-Half Coefficient .912
a. The items are: item1, item3, item5, item7.
b. The items are: item2, item4, item6, item8.

Uji validitas Kinerja (Y)

Item-Total Statistics

Cronbach's
Scale Mean if Scale Variance Corrected Item- Alpha if Item
Item Deleted if Item Deleted Total Correlation Deleted

item1 21.0595 22.118 .700 .870


item2 20.8046 22.471 .659 .874
187

item3 22.2423 23.141 .589 .881


item4 21.0595 22.442 .662 .874
item5 22.2133 23.103 .609 .879
item6 21.0594 22.636 .637 .876
item7 21.2194 22.015 .713 .869
item8 20.8046 22.194 .709 .869

Uji reliability Kinerja (Y)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha Part 1 Value .791

N of Items 4a

Part 2 Value .804

N of Items 4b

Total N of Items 8
Correlation Between Forms .802
Spearman-Brown Coefficient Equal Length .890
Unequal Length .890
Guttman Split-Half Coefficient .890

a. The items are: item1, item3, item5, item7.


b. The items are: item2, item4, item6, item8.

Regresi linier berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients

Std.
Model B Error Beta t Sig.

1 (Constant) .303 .192 1.577 .119

lingkungan
.577 .281 .527 2.056 .044
kerja

kerjasama
.345 .239 .370 1.443 .153
tim

a. Dependent Variable: kinerja


188

Korelasi berganda

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .892a .795 .789 .30882

a. Predictors: (Constant), kerjasama tim, lingkungan kerja


b. Dependent Variable: kinerja

Determinasi simultan

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate

1 .892a .795 .789 .30882

a. Predictors: (Constant), kerjasama tim, lingkungan kerja


b. Dependent Variable: kinerja

Determinasi parsial

Coefficientsa

Standardized
Coefficients Correlations

Model Beta Zero-order

1 (Constant)

lingkungan kerja .527 .888

kerjasama tim .370 .885

Anda mungkin juga menyukai