Anda di halaman 1dari 107

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PROGRAM K3 (KESELAMATAN

DAN KESEHATAN KERJA) TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.


INDOJAYA AGRINUSA UNIT HATCHERY PEKANBARU

SKRIPSI

OLEH :
DARA NABILA
NIM: 11870120220

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2023

1
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PROGRAM K3 (KESELAMATAN
DAN KESEHATAN KERJA) TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT.
INDOJAYA AGRINUSA UNIT HATCHERY PEKANBARU

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi (SE) Pada
Program Studi Manajemen S1 Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

OLEH :
DARA NABILA
NIM: 11870120220

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2023

2
i
ii
iii
ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN PROGRAM K3


(KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA) TERHADAP KINERJA
KARYAWAN PADA PT. INDOJAYA AGRINUSA UNIT HATCHERY
PEKANBARU

Oleh
DARA NABILA
NIM: 11870120220

Peningkatan kinerja karyawan merupakan hal yang penting dalam perusahaan.


Dimana sumber daya manusia merupakan komponen utama dalam menjalankan
kegiatan produksi perusahaan. Penelitian ini dilakukan di PT. Indojaya Agrinusa
Unit Hatchery Pekanbaru Kabupaten Tambang Provinsi Riau. Tujuan dalam
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Lingkungan Kerja dan Program
K3 (Keselamatan dan Kesehatan kerja) terhadap Kinerja Karyawan di PT.
Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru baik secara parsial maupun simultan.
Responden dalam penelitian ini berjumlah 83 orang dengan menggunakan metode
sampling jenuh (sensus). Data yang digunakan adalah data primer dan data
sekunder. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif
kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Lingkungan Kerja
berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan, Program K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja) secara parsial berpengaruh terhadap Kinerja Karyawan pada PT.
Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru. Secara simultan Lingkungan Kerja
DanProgram K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) memiliki pengaruh terhadap
Kinerja Karyawan PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru. Adapun
besaran pengaruhnya yaitu (53,1%) sedangkan sisa nya yaitu (46,9%) dipengaruhi
oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini yaitu motivasi,
kepemimpinan, kemampuan dan keahlian, disiplin kerja, dan organisasi.

Kata Kunci: Lingkungan Kerja,Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja),


Kinerja Karyawan

i
KATA PENGANTAR

Assalamu‟alaikum Waraḥmatullah Wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil‟alamin, puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayahmya sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini dengan judul “PENGARUH PENGARUH LINGKUNGAN KERJA
DAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDOJAYA AGRINUSA UNIT
HATCHERY PEKANBARU” yang disusun sebagai syarat Akademis dalam
memperoleh gelar Sarjana Strata-1 program Studi S1 Manajemen, Fakultas
Ekonomi dan Ilmu Sosial, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

Ṣhalawāt beriringkan salam senantiasa penulis ucapkan kepada Rasulullah

Ṣallallahu „alaihi wa sallam, suri tauladannya ummat islam yang telah sukses

menyebarkan dakwah dengan berlandaskan al-Qur’an dan as-Sunnah. Semoga

kita senantiasa istiqamah dan berpegang teguh padanya hingga akhir hayat, serta

dengannya menjadi orang-orang yang selalu mencintai beliau.

Dalam upaya penyelesaian skripsi ini tidak terlepas dari bantuan,

dukungan, semangat, bimbingan dan kerjasama dari berbagai pihak. Oleh karena

itu, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada kedua orang tua tercinta

Ayahanda Darwin, Ibunda Nursalam serta keluarga tercinta yang telah

mendoakan, motivasi dan memberikan semangat sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

ii
Pada kesempatan ini penulis juga ingin menyampaikan ucapan terimakasih

kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Khairunnas Rajab, M. Ag selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

2. Ibu Dr. Hj. Mahyarni, SE, MM selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

3. Ibu Astuti Meflinda, SE, MM selaku Ketua Prodi dan Bapak Fakhrurozi, SE,

MM selaku Sekretaris Prodi S1 Manajemen Fakultas Ekonomi dan Ilmu

Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

4. Bapak Dr .Mahendra Romus, S.P, M.Ec selaku Dosen Pembimbing Proposal

sekaligus Pembimbing Skripsi yang telah bersedia meluangkan waktu untuk

berdiskusi, memberikan arahan serta saran-saran kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini hingga selesai.

5. Ibu Yessi Nesneri, SE. MM selaku Penasehat Akademik (PA) yang telah

memberikan bimbingan kepada penulis selama masa perkuliahan di Fakultas

Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau.

6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam

Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang telah memberikan ilmu dan

pengetahuan selama masa perkuliahan.

7. Civitas Akademika Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial Universitas Islam

Negeri Sultan Syarif Kasim Riau yang selalu melayani dan memberikan

bantuan kepada penulis dalam segala urusan surat-menyurat.

iii
8. PT. INDOJAYA AGRINUSA UNIT HATCHERY PEKANBARU

KABUPATEN KAMPAR PROVINSI RIAU yang telah memberikan

kesempatan dan izin kepada penulis untuk melakukan penelitian sehingga

skripsi ini dapat diselesaikan.

9. Susanti, SE, Tasya Pratiwi, SE, Desnila Windi Salesia, SE, dan Hasbi

Mustafa, SE teman-teman terdekat Trip to BKS yang senantiasa meluangkan

waktu dan tenaganya untuk hadir dan menemani pulang pergi ke perusahaan.

10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu baik secara

langsung maupun tidak langsung yang telah memberikan doa, bantuan dan

dukungan demi terselesaikannya skripsi ini.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna

dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki penulis. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan segala bentuk saran, masukan dan kritikan yang

membangun dari berbagai pihak.

Wassalamuallaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Pekanbaru, 31 Januari 2023

Penulis,

Dara Nabila
NIM: 11870120220

iv
DAFTAR ISI

ABSTRAK ................................................................................................. i
KATA PENGANTAR ............................................................................... ii
DAFTAR ISI .............................................................................................. v
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xi

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ................................................................ 1
1.2. Rumusan Masalah ........................................................... 9
1.3. Tujuan penelitian ............................................................ 9
1.4. Manfaat Penelitian .......................................................... 10
1.5. Sistematika Penulisan ..................................................... 11

BAB II TELAAH PUSTAKA


2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ................................ 13
2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia .... 13
2.1.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia ......... 14
2.1.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia .......... 15
2.2 Kinerja karyawan ............................................................ 18
2.2.1 Pengertian kinerja karyawan ................................ 18
2.2.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi kinerja
karyawan ............................................................... 18
2.2.3 Indikator kinerja karyawan .................................... 20
2.2.4 Arti penting kinerja karyawan ............................... 22
2.3 Lingkungan kerja ............................................................ 23
2.3.1 Pengertian lingkungan kerja .................................. 23
2.3.2 Indikator lingkungan kerja .................................... 23
2.3.3 Jenis lingkungan kerja ........................................... 24
2.3.4 Faktor yang mempengaruhi lingkungan kerja ....... 25
2.4 Program K3(Keselamatan dan kesehatan kerja) ............. 28
2.4.1 Pengertian Program K3 (keselamatan dan
kesehatan kerja) ..................................................... 28
2.4.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keselamatan
kerja ....................................................................... 29
2.4.3 Indikator Keselamatan Kerja ................................. 31
2.4.4 Pengertian kesehatan Kerja .................................. 31
2.4.5 Faktor yang mempengaruhi kesehatan kerja ......... 32
2.5 Pengaruh Antar Variabel Yang Diteliti .......................... 32
2.5.1 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan .............................................................. 32
2.5.2 Pengaruh Program K3 (Keselamatan Dan
Kesehatan Kerja) Terhadap Kinerja Karyawan..... 33

v
2.6 Pandangan islam ............................................................. 34
2.6.1 Kinerja menurut pandangan islam......................... 34
2.6.2 Lingkungan kerja menurut pandangan islam ........ 35
2.6.3 Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) menurut
pandangan islam .................................................... 38
2.7 Penelitian Terdahulu ....................................................... 40
2.8 Kerangka Pemikiran ....................................................... 43
2.9 hipotesis .......................................................................... 44
2.10 konsep operasional variabel penelitian ........................... 45
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi Penelitian ............................................................ 47
3.2 Jenis dan Sumber Data.................................................... 47
3.2.1 Data primer ............................................................ 47
3.2.2 Data sekunder ........................................................ 47
3.3 Tenik Pengumpulan Data ............................................... 48
3.3.1 wawancara ............................................................. 48
3.3.2 observasi ................................................................ 48
3.3.3 kuesioner ............................................................... 49
3.4 populasi dan sampel ........................................................ 49
3.4.1 populasi ................................................................. 49
3.4.2 sampel (sampel sensus) ......................................... 50
3.5 Metode Analisis Data ..................................................... 50
3.5.1 Metode Analisis Deskriptif ................................... 50
3.5.2 Metode Analisis Kuantitatif .................................. 51
3.6 Uji Kualitas Data ............................................................ 52
3.6.1 Uji Validitas Data ................................................. 52
3.6.2 Uji Reliabilitas....................................................... 52
3.7 Uji Asumsi Klasik........................................................... 53
3.7.1 Uji Normalitas ....................................................... 53
3.7.2 Uji Multikolinieritas .............................................. 54
3.7.3 Uji Heterokedastisitas ........................................... 54
3.8 Analisis Regresi Linier Berganda ................................... 55
3.9 Uji Hipotesis ................................................................... 55
3.9.1 Uji Parsial (Uji t) ................................................. 55
3.9.2 Uji simultan (Uji f).............................................. 56
3.9.3 Uji Koefisien Determinan (R2) ........................... 57
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
4.1 Sejarah Singkat Perusahaan .......................................... 58
4.2 Urairan tugas dan tanggung jawab ................................. 60
4.3 Struktur Organisasi Perusahaan ...................................... 64
4.4 Visi dan misi perusahaan ................................................ 66
BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
5.1 Deskripsi Responden ...................................................... 67
5.2 Karakteristik responden ................................................. 68
5.2.1 Karakteristik Responden berdasarkan usia............ 68

vi
5.2.2 Karakteristik Responden berdasarkan Jenis
Kelamin ................................................................. 68
5.2.3 Karakteristik Responden berdasarkan Pendidikan
Terakhir ................................................................. 69
5.2.4 Karakteristik Responden berdasarkan Lama
Bekerja .................................................................. 70
5.3 Analisis Deskriptif Responden ....................................... 71
5.3.1 Analisis Deskriptif Variabel Kinerja karyawan
(Y) ......................................................................... 71
5.3.2 Analisis Deskriptif Variabel lingkungan kerja
(X1) ........................................................................ 73
5.3.3 Analisis Deskriptif Variabel keselamatan dan
kesehatan Kerja (K3) (X2) ..................................... 74
5.4 Uji Kualitas data ............................................................. 75
5.4.1 Uji Validitas .......................................................... 75
5.4.2 Uji Reliabilitas....................................................... 77
5.5 Uji Asumsi Klasik........................................................... 77
5.5.1 Uji Normalitas ....................................................... 77
5.5.2 Uji Multikolinearitas ............................................. 79
5.5.3 Uji Heteroskedasitas .............................................. 80
5.6 Analisis Regresi Linear Berganda .................................. 82
5.7 Uji Hipotesis ................................................................... 83
5.7.1 Uji Secara Parsial (Uji T) ...................................... 83
5.7.2 Uji Secara Simultan (Uji F) ................................... 85
5.7.3 Uji Koefisien Determinasi (R2) ............................. 86
5.8 Pembahasan hasil penelitian ........................................... 88
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan ..................................................................... 92
6.2 Saran ............................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................
LAMPIRAN

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Tingkat Produksi Pada PT. Indojaya Agrinusa Unit


Hatchery Pekanbaru 2017-2021............................................. 2
Tabel 1.2 Penilaian Kinerja Karyawan Pada PT. Indojaya Agrinusa
Unit Hatchery Pekanbaru 2017-2021 .................................... 5
Tabel 1.3 Jumlah Karyawan PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery
Pekanbaru 2017-2021 ............................................................ 5
Tabel 1.4 Alat-Alat Untuk Program K3 ................................................. 6
Tabel 1.5 Perkembangan Kasus Kecelakaan Kerja Karyawan PT.
Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru 2017-2021 ...... 7
Tabel 2.1 Referensi Penelitian Terdahulu .............................................. 40
Tabel 2.2 Konsep Operasionalisasi Variabel Penelitian ........................ 45
Tabel 5.1 Penyebaran Kuesioner ........................................................... 67
Tabel 5.2 Responden berdasarkan Usia ................................................ 68
Tabel 5.3 Responden berdasarkan Jenis Kelamin................................. 68
Tabel 5.4 Responden berdasarkan Pendidikan Terakhir........................ 69
Tabel 5.5 Responden berdasarkan Lama Bekerja ................................. 70
Tabel 5.6 Analisis Deskriptif Variabel kinerja karyawan (Y) .............. 72
Tabel 5.7 Analisis Deskriptif Variabel Lingkungan kerja (X1) ............ 73
Tabel 5.8 Analisis Deskriptif Variabel Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (K3)(X2) ....................................................................... 74
Tabel 5.9 Hasil Uji Validitas ................................................................. 75
Tabel 5.10 Hasil Uji Reliabilitas .............................................................. 77
Tabel 5.11 Hasil Uji Multikolinearitas .................................................... 80
Tabel 5.12 Hasil Uji Regresi Linier Berganda......................................... 82
Tabel 5.13 Hasil Uji Secara Parsial (Uji T) ............................................. 84
Tabel 5.14 Hasil Uji Secara Simultam (Uji F) ......................................... 86
Tabel 5.15 Hasil Koefisien Determinasi (R)............................................ 87

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .............................................................. 43


Gambar 4.1 Struktur Organisasi Perusahaan ............................................. 65
Gambar 5.1 Uji Normalitas........................................................................ 78
Gambar 5.2 Uji Normalitas Garis P-P Plot ................................................. 79
Gambar 5.3 Uji Heteroskedastisitas .......................................................... 81

ix
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam suatu organisasi atau perusahaan, sumber daya manusia atau yang

disebut dengan karyawan adalah salah satu unsur yang paling penting yang harus

diperhatikan. Setiap orgnisasi atau perusahaan dituntut untuk dapat

mengoptimalkan sumber daya manusia guna mencapai tujuan organisasi atau

perusahaan tersebut, Konsistensi kinerja pegawai atau kinerja karyawan sangat

berpengaruh bagi sebuah perusahaan.

Abdullah (2014) Kinerja adalah suatu hasil pencapaian seseorang dalam

melakukan tugastugas yang didasarkan atas kecakapan dan pengalaman, serta

waktu. Kinerja adalah prestasi kerja yang merupakan hasil dari implementasi

rencana kerja yang dibuat oleh suatu institusi yang dilaksanakan oleh pimpinan

dan karyawan (SDM) yang bekerja di institusi itu baik pemerintah maupun

perusahaan (bisnis) untuk mencapai tujuan organisasi.

Kinerja pegawai menurut Mangkunegara dalam Mansyur (2013)

sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dapat dicapai oleh seorang

pegawai dalam mekasanakan tugas sesuai dengan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya.

PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru adalah anak perusahaan

dari PT. Japfa Comfeed Indonesia Tbk, dan berkantor pusat di Medan, Sumatera

Utara. PT. Indojaya Agrinusa secara umum bergerak diproduksi pakan ternak

1
2

dan pembibitan ayam dan perdagangan bahan untuk ternak. Dan PT. Indojaya

Agrinusa Hatchery Pekanbaru ini memfokuskan kegiatannya yaitu tempat untuk

penetasan bibit ayam Broiler yang didukung oleh mesin penetas ternak. Hasil

dari pembibitan nantinya akan dipasarkan dan didistribusikan ke mitra internal

dan mitra eksternal. Dimana mitra eksternal perusahaan ini mendistribusikan

kekandang-kandang keseluruh wilayah Riau yang menjalin mitra dengan PT.

Indojaya Agrinusa.

Salah satu permasalahan yang sering dihadapi oleh perusahaan yaitu

menurunnya kinerja karyawan yang dapat memberikan dampak yang buruk

kepada perusahaan. Permasalahn tersebut juga dialami oleh PT. Indojaya

Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru. Dalam beberapa tahun terakhir, PT Indojaya

Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru mengalami penurunan realisasi target

perusahaan. Berikut capaian target Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru.

Tabel 1.1 : Tingkat Produksi pada PT. Indojaya Agrinusa Hatchery


Pekanbaru 2017-2021
Realisasi
Jumlah telur Target dari Pencapaian
yang
No Tahun yang dibibitkan perusahaan pembibitan
dicapai
(butir) (%) ayam (ekor)
(%)
1 2017 23.381.500 95 21.043.148 90
2 2018 23.492.600 95 21.613.392 92
3 2019 23.583.500 95 21.225.251 90
4 2020 23.603.700 95 21.715.202 92
5 2021 22.740.600 95 21.026.952 91
Sumber: PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru, 2022

Berdasarkan pada Tabel 1.1, Dapat dillihat dari pencapaian pembibitan

ayam dari tahun 2017-2021, kinerja karyawan belum mencapai target yang

diberikan oleh perusahaan. Setiap tahunnya pencapaian yang dihasilkan

mengalami Fluktuasi. Dimana pada tahun 2018 dan 2020 dengan pencapain
3

pembibitan ayam paling tinggi. Pada tahun 2017 dan 2019 dengan pencapaian

paling rendah.

Berdasarkan data yang diperoleh penulis tentang PT. Indojaya Agrinusa

Unit Hatchery Pekanbaru. Hal ini diduga perusahaan kurang memperhatikan

faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan. Supaya kinerja karyawan

mampu konsisten dan maksimal maka perusahaan harus memperhatikan

lingkungan kerja pegawai yang dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk

menjalankan tugas dan tanggung jawabnya.

Di dalam suatu organisasi kinerja karyawan adalah hal terpenting yang

harus dikembangkan agar suatu perusahaan dapat mencapai tujuan dengan

maksimal, kinerja karyawan dapat dipemgaruhi oleh beberapa faktor diantaranya

lingkungan kerja dan disiplin kerja.

Menurut Kasmir (2016) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah

sebagai berikut :

1. Kemampuan dan keahlian


2. Keselamatan dan kesehatan kerja
3. Motivasi kerja
4. Lingkungan kerja
5. Kepemimpinan
6. Budaya Organisasi
7. Displin Kerja

Dari faktor-faktor tersebut, permasalahan yang sering terjadi di PT.

Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru sesuai dengan wawancara yang telah

dilakukan yaitu masalah Lingkungan Kerja Dan Program K3 (Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja)
4

Untuk memperhatikan karyawan di dalam perusahaan, lingkungan kerja

merupakan salah satu faktor yang sangat memiliki pengaruh besar terhadap

karyawan. Dengan adanya lingkungan kerja yang kondusif sangat berpengaruh

terhadap kepuasan kerja karyawan sehingga ketika kepuasan kerja tinggi maka

tingkat kinerja karyawan akan meningkat.

Menurut Afandi (2016) lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada

dilingkungan para pekerja yang dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan

tugas seperti temperature, kegaduhan, kelembaban, ventilasi, penerangan,

kebersihan tempat kerja dan memadai tidaknya alat-alat perlengkapan kerja.

Dari hasil wawancara yang dilakukan di PT Indojaya Agrinusa Unit

Hatchery Pekanbaru pada hari kamis 11 agustus 2022 karyawan yang bernama

rinaldi bagian produksi dan karyawan lainnya serta Bapak Syahril Efendi sebagai

kepala bagian menjelaskan bahwa terdapat udara yang tidak sedap yang berasal

dari limbah peternakan yang tidak diperhatikan oleh perusahaan sehingga

mengakibatkan udara yang tidak sedap yang dirasakan oleh karyawan.

Permasalahan lingkungan kerja lainnya pada PT Indojaya Agrinusa Unit

Hatcehry Pekanbaru dan tingkat kebisingan yang lumayan tinggi disebabkan

oleh blowler pemenas telur, juga mesin yang hidup 24 jam dan polusi udara yang

cukup menganggu mereka yang disebabkan oleh bulu ayam dan telur busuk.

Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu

yang lama. Meskipun lingkungan kerja tidak melaksanakan proses secara

lansung, namun lingkungan kerja mempunyai pengaruh lansung terhadap para

karyawan yang melaksanakan proses produksi.


5

PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery pekanbaru setiap tahunnya

melakukan penilaian terhadap kinerja karyawannya, yang dibagi dalam kategori

sangat baik, baik, cukup, dan kurang. Penilaian ini salah satunya didapat

berdasarkan kedisiplinan karyawan. Berikut data penilaian kinerja karyawan PT.

Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru :

Tabel 1.2 : Penilaian Kinerja karyawan PT. Indojaya Agrinusa Hatchery


Pekanbaru 2017-2021
Penilaiaan Kinerja Karyawan
Jumlah
No Tahun
Karyawan SangatBaik Baik Cukup Kurang
(>80) (70-79,99) (50-69,99) (<50)
1 2017 79 5 orang 44 orang 31 orang 4 orang
2 2018 72 5 orang 38 orang 25 orang 4 orang
3 2019 84 4 orang 41 orang 33 orang 6 orang
4 2020 87 5 orang 38 orang 39 orang 5 orang
5 2021 83 5 orang 40 orang 35 orang 3 orang
Sumber: PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru, 2022

Dapat dilihat pada tabel 1.2 yang menyatakan belum tercapainya target

produksi perusahaan. Dimana kinerja para karyawan berada pada kinerja yang

baik dan cukup, yang seharusnya dapat ditingkatkan lagi ke kinerja yang sangat

baik agar dapat mencapai tujuan dan target dari perusahaan secara optimal.

Tabel 1.3 : Jumlah karyawan PT. Indojaya Agrinusa Hatchery Pekanbaru


2017-2021.
Jumlah Karyawan
NO Tetap Kontrak
1 8 -
2 3 -
3 39 30
4 - 3
Total 50 33
Sumber: PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru, 2022
6

Dari tabel 1.3 diatas maka dapat dilihat bahwa jumlah karyawan di PT.

Indojaya Agrinusa Hatchery Berjumlah sebanyak 83 karyawan yang mana 50

karyawan terdiri dari karyawan tetap dan 33 karyawan kontrak.

Kasmir (2016) menyatakan program keselamatan dan kesehatan kerja

merupakan bagian yang penting dalam proses pemeliharaan kualitas SDM di

dalam perusahaan. Program keselamatan kerja adalah suatu kegiatan yang

bertujuan untuk melindungi pekerja dengan pengaturan yang telah dirancang dan

menyeluruh kepada semua karyawan. Kasmir (2016) juga menyatakan kesehatan

dan keselamatan kerja pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja seseorang

karena karyawan yang sehat tentu secara tidak lansung dapat mempengaruhi

kinerjanya, dan dengan tubuh yang sehat tentu karyawan dapat menyelesaikan

pekerjaannya.

Tabel 1.4 Alat Alat Untuk Program K3


No Keselamatan Kerja Kesehatan Kerja
1 Standar Operasional Prosedur Standar Operasional Prosedur
2 Penggunaan alat pelindung diri Tata tertib area bersih I, II dan III
seperti helm, topi penutup
kepala, sepatu, sarung tangan
katun, sarung tangan karet,
penutup telinga, kacamata dan
masker.
3 Penyediaan CCTV Kartu BPJS Dan P3K
Sumber: PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru, 2022

Berdasarkan informasi yang diperoleh peneliti melalui wawancara kepada

manajer PT Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru Yaitu Bapak Aris

Dalurianto Bahwa Sejak Tahun 2017 Sampai 2021 PT Indojaya Agrinusa Unit

Hatchery Pekanbaru Masih Belum Terbebas Dari Kecelakaan Kerja. Hal Ini Dapat

Dilihat Dari Tabel Dibawah Ini.


7

Tabel 1.5 Perkembangan Kasus Kecelakaan Kerja Karyawan PT. Indojaya


Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru
No Tahun Jumlah Klasifikasi Jumlah
Karyawan Ringan Berat Meninggal Kecelakaan
1 2017 79 8 3 - 11
2 2018 72 7 3 - 10
3 2019 84 1 - - 1
4 2020 87 3 2 - 5
5 2021 83 5 1 - 6
Sumber: PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru, 2022

Berdasarkan tabel 1.5 diatas dapat dilihat bahwa 5 tahun terakhir, pada

tahun 2017 merupakan terjadinya kecelakaan kerja yang paling tinggi dimana dari

79 karyawan terjadi kecelakaan kerja pada bagian lapangan sebanyak 11 kasus

dengan klasifikasi 8orang kecelkaan ringan dna 3 orang kecelakaan berat,

sedangkan karyawan meninggal tidak ada. Kecelakaan yang banyak terjadi adalah

kecelakaan ringan seperti terpeleset, kesentrum saat memperbaiki kabel.

Sedangkan kecelakaan berat itu terjadi akibat dari kelalaian dari karyawan

dalam mengoperasikan mesin akibatnya karyawan terpeleset dan kakinya masuk

kedalam mesin akibatnya kaki karyawan putus terkena mesin dan juga kelalalaian

karyawan dalam melakukan penyuntikan ayam dengan menggunakan vaksin dan

tidak menggunakan sarung tangan akibatnya tangan karyawan terkena suntik dan

lansung dibawa ke rumah sakit kemudian dilakukan pembedahan.

Diatas dikatan kecelakaan ringan yaitu karyawan yang mengalami

kecelakaan dapat ditangani lansung oleh P3K yang ada di perusahaan, sedangkan

kecelakaan berat adalah karyawan yang mengalami cukup parah tidak bisa

ditangani oleh P3K dan korban lansung dibawa ke rumah sakit untuk

mendapatkan perawatan. Walaupun K3 sangat di perhatikan di PT. Indojaya


8

Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru tetapi terkadang penerapannya masih belum

dilakukan secara sempurna oleh semua karyawan. Oleh karena itu membahas

sebuah topik tentang Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di PT.

Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru menjadi sangat penting.

Berdasarkan hasil penelitian bahwa perusahaan telah menyediakan alat

pelindung diri yang diperlukan karyawan seperti helm, masker, dan seperti boot

yang diwajibkan pada semua karyawan. Sedangkan untuk alat pelindung diri

berupa sarung tangan, pakaian pelindung dan ear plung dipakai sesuai unit kerja

nya masing-masing. Tetapi masih ada saja karyawan yang tidak menggunkan alat

pelindung diri secara lengkap sesuai dengan unit kerjaya masing-masing. Salah

satu alasannya adalah tidak adanya hukuman dari pihak perusahaan terhadap

tenaga kerja yang tidak memakai alat pelindung diri lengkap.

Berdasarkan hasil wawancara singkat peneliti pada tanggal 19 Oktober

2022 terhadap beberapa karyawan, faktor-faktor yang diindikasikan dapat

menghambat pemakaian alat pelindung dari pada karyawan adalah

ketidakpahaman karyawan tentang alat pelindung dan karyawan merasa alat

pelindung diri yang tersedia tidak enak dipakai, sebagai contohnya karyawan tidak

memakai masker karena dapat membuat karyawan merasa sesak pada saat

bekerja. Hal ini mungkin terjadi karena karyawan beranggapan jika memakai

masker dapat mengurangi oksigen yang dihirupnya sehingga iya merasa sesak.
9

Berdasarkan latar belakang dan fenomena tersebut, maka peneliti

tertarik untuk mengadakan penelitian dan membahas tentang “Pengaruh

Lingkungan Kerja Dan Program K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja)

Terhadap Kinerja Karyawan PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery

Pekanbaru”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan diatas, dapat

dirumuskan pokok permasalahan yang akan diteliti antara lain:

1. Apakah Lingkungan Kerja berpengaruh secara parsial Terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru ?

2. Apakah Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) berpengaruh

secara parsial Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Indojaya Agrinusa

Unit Hatchery Pekanbaru ?

3. Apakah Pengaruh Lingkungan Kerja dan Program K3 (Keselamatan dan

Kesehatan Kerja) bepengaruh secara simultan Terhadap Kinerja Karyawan

PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini ialah

sebagai berikut:

1. Untuk Mengetahui Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru.


10

2. Untuk Mengetahui Pengaruh Program k3 (Keselamatan dan Kesehatan

Kerja) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Indojaya Agrinusa Unit

Hatchery Pekanbaru.

3. Untuk Mengetahui Pengaruh Lingkungan Kerja dan Program K3

(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Terhadap Kinerja Karyawan PT.

Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah:

1. Bagi perusahaan

Untuk memberikan saran dan masukan yang bermanfaat mengenai sistem

Lingkungan Kerja dan Program K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) di

perusahaan sehingga dapat mengurangi terjadinya penyimpangan dan

meningkatkan Kinerja Karyawan.

2. Bagi peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai sarana informasi untuk meningkatkan

wawasan dan pengetahuan tentang sejauh mana pengaruh Lingkungan Kerja

dan Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) di dalam suatu

perusahaan.

3. Bagi pihak lain

Dapat berguna sebagai suatu referensi tambahan pengetahuan yang dapat

memberikan perbandingan, khususnya pada perusahaan sejenis yang

menghadapi masalah-masalah yang sama.


11

1.5 Sistematika Penulisan

Sebagai gambaran umum isi skripsi ini, maka penulis menyusunnya

menjadi enam bab dan masing-masing bab terdiri dari beberapa sub bab, dengan

uraian sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta sistematika

penulisan.

BAB II: TELAAH PUSTAKA

Bab ini berisikan beberapa landasan teori, penelitian terdahulu,

kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III: METODE PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang: lokasi penelitian, jenis dan sumber

data, teknik pengumpulan data, serta metode analisis data.

BAB IV: GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini menguraikan sejarah singkat perusahaan, struktur

organisasi perusahaan dan aktivitas perusahaan.

BAB V: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini memaparkan tentang hasil yang diperoleh selama penelitian

serta pembahasan.
12

BAB VI: PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang mengemukakan tentang inti

penelitian ini didalam kesimpulan dan saran yang bermanfaat bagi

pihak-pihak terkait.
BAB II

TELAAH PUSTAKA

2.1 Manajemen Sumber Daya Manusia

2.1.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Manajemen sumber daya manusia (MSDM) dapat didefinisikan sebagai

ilmu dan seni dalam perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengevaluasian atas sumber daya manusia saat pengadaan, pengembangan,

pengkompensasian, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemutusan hubungan kerja

untuk mencapai tujuan organisasi, keinginan karyawan, dan kebutuhan

masyarakat Batjo dan Saleh (2018). Definisi tersebut mencakup pemilihan

karyawan yang memiliki kriteria yang tepat dalam penempatan posisi di

perusahaan (karyawan yang tepat untuk suatu posisi), sesuai kriteria perusahaan

sehingga karyawan dengan kualifikasi tersebut bisa didapatkan, dipertahankan,

kemudian dikembangkan kemampuannya sesuai kebutuhan perusahaan.

Manajemen sumber daya manusia merupakan manajemen yang

memfokuskan diri memaksimalkan kemampuan karyawan atau anggotanya

melalui berbagai langkah strategi dalam rangka meningkatkan kinerja karyawan

menuju pengoptimalan tujuan organisasi. Manajemen sumber daya manusia

merupakan suatu proses mengelola, memotivasi, dan mengembangkan sumber

daya manusia guna dapat menunjang aktivitas organisasi secara efektif dan efisien

sesuai dengan tujuan strategis organisasi Edison dkk (2018). Manajemen sumber

13
14

daya manusia ialah rangkaian aktivitas organisasi yang diarahkan untuk menarik,

mengembangkan dan mempertahankan tenaga kerja yang efektif Fahmi (2017).

Manajemen sumber daya manusia juga diartikan sebagai pendayagunaan sumber

daya manusia di dalam organisasi, yang dilakukan melalui fungsi-fungsi

perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen dan seleksi, pengembangan sumber

daya manusia, pemberian kompensasi dan kesejahteraan, keselamatan, dan

kesehatan kerja dan hubungan industrial Marwansyah (2019).

Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa manajemen

sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang mengatur peranan sumber daya

manusia agar efektif dan efisien dalam suatu organisasi mulai dari pengadaan

sampai dengan pemutusan hubungan kerja guna mencapai tujuan bersama.

2.1.2 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia

Tujuan manajemen sumber daya manusia menurut Widyastuti dkk (2016)

adalah:

1. Tujuan organisasional. Ditujukan untuk dapat mengenali keberadaan

manajemen sumber daya manusia (MSDM) dalam memberikan

konstribusi pada pencapaian efektifitas organisasi.

2. Tujuan fungsional. Ditujukan untuk mempertahankan kontribusi

departemen pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi.

Sumber daya manusia menjadi tidak berharga jika manajemen sumber

daya manusia memiliki kriteria yang lebih rendah dari tingkat kebutuhan

organisasi.
15

3. Tujuan sosial. Ditujukan secara etis dan sosial merespon terhadap

kebutuhan-kebutuhan dan tantangan-tantangan masyarakat melalui

tindakan minimasi dampak negative terhadap organisasi.

4. Tujuan personal. Ditujukan untuk membantu karyawan dalam pencapaian

tujuannya, minimal tujuan-tujuan yang dapat mempertinggi kontribusi

individual terhadap organisasi. Tujuan personal karyawan harus

dipertimbangkan jika para karyawan harus dipertahankan atau

dipensiunkan. Jika tujuan personal tidak dipertahankan, kinerja dan

kepuasan karyawan dapat menurun dan karyawan dapat meninggalkan

organisasi.

2.1.3 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Fungsi manajemen sumber daya manusia secara garis besar dibagi menjadi

dua bagian menurut Rivai (2015) yaitu:

a. Fungsi manajerial

1. Perencanaan.

Perencanaan merupakan sesuatu yang berhubungan dengan penetapan

tujuan, kebijakan-kebijakan dan pemilihan berbagai alternatif strategi

yang menyangkut sumber daya manusia.

2. Pengorganisasian.

Proses pengorganisasian yaitu membentuk organisasi, dan

membaginya kedalam unit-unit yang sesuai dengan fungsi-fungsi yang

telah ditentukan, dan dilengkapi dengan karyawan serta ditambah

dengan fasilitas-fasilitas tertentu.


16

3. Pengarahan.

Pengarahan berarti memberi petunjuk dan mengajak para karyawan

agar berkeinginan secara sadar untuk melaksanakan pekerjaan sesuai

dengan yang telah ditentukan perusahaan.

4. Pengendalian

Pengendalian berarti melihat, mengamati, dan menilai tindakan

maupun pekerjaan karyawan. pengendalian ini berguna untuk

menjamin pelaksanaan tugas sesuai dengan rencana yang telah

disusun untuk mencapai tujuan perusahaan.

b. Fungsi Operasional

1. Pengadaan tenaga kerja.

Fungsi yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan karyawan

baik secara kuantitas maupun kualitasnya sesuai dengan spesifikasi

yang dibutuhkan perusahaan.

2. Pengembangan.

Program pengembangan dapat dilakukan dengan dua metode yaitu:

pelatihan dan pengembangan. Pelatihan pada umumnya diberikan

kepada level karyawan operasional berupa technical skill. Pelaksanaan

program pelatihan membutuhkan waktu yang cukup singkat, dan

biaya tidak terlalu besar. Sedangkan pendidikan biasanya diberikan

kepada karyawan di level supervisor atau manajer, atau kepada

karyawan yang dipilih untuk jabatan tertentu. Pelaksanaan program

pendidikan pada umumnya memekan waktu yang lebih lama, dan


17

biasanya lebih diarahkan kepada conceptual skills, dengan biaya yang

cukup tinggi.

3. Kompensasi.

Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh pihak

perusahaan kepada karyawan sehubungan dengan jasa karyawan

dalam proses pencapaian tujuan perusahaan.

4. Pengintegrasian.

Integrasi karyawan dapat dilakukan dengan beberapa program,

terutama yang menyangkut kebutuhan karyawan, motivasi, disiplin

dan partisipasi karyawan.

5. Pemeliharaan.

Pemeliharaan karyawan ditujukan agar karyawan merasa bahwa

dirinya merupakan bagian dari perusahaan dan dibutuhkan oleh

perusahaan, sehingga akan bekerja dengan lebih baik dan ikhlas.

6. Pemutusan hubungan kerja.

Pemutusan hubungan kerja merupakan program perusahaan dalam

memberhentikan karyawan. Pemberhentian ini dapat disebabkan oleh

suatu alasan yang baik dan terhormat seperti: pensiun dan kontrak

kerja berakhir, serta dapat pula disebabkan oleh alasan yang tidak

terhormat seperti: melanggar peraturan di perusahaan atau melanggar

hukum yang berlaku secara nasional.


18

2.2 Kinerja Karyawan

2.2.1 Pengertian Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunegara (2017) mengemukakan bahwa kinerja adalah

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan

dalam melaksanakan tugasnya dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Sedangkan menurut Wibowo (2014) kinerja adalah manajemen tentang

menciptakan hubungan dan memastikan komunukasi yang efektif. Manajemen

kinerja memfokuskan pada apa yang diperlukan oleh organisasi, manajer, dan

pekerja untuk berhasil.

Adapun menurut Kasmir (2016) menyatakan kinerja adalah hasil kerja

dan perilaku seseorang dalam suatu periode, biasanya satu tahun. Kemudian

kinerja dapat diukur dari kemampuannya menyelesaikan tugas-tugas dan

tanggung jawab yang diberikan. Artinya dalam kinerja mengandung unsur standar

pencapaian harus dipenuhi, sehingga bagi yang mencapai standar yang telah

ditetapkan berarti berkinerja baik atau sebaliknya bagi yang tidak tercapai

dikategorikan berkinerja kurang atau tidak baik.

2.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Adapun kinerja karyawan dalam suatu organisasi, dipengaruhi oleh banyak

faktor, baik faktor dari dalam karyawan itu sendiri maupun faktor organisasi itu

sendiri.
19

Menurut Kasmir (2016) faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja adalah

sebagai berikut :

1. Kemampuan karyawan

Merupakan kemampuan atau skill yang dimiliki seseorang dalam

melakukan pekerjaaan. Karyawan yang memiliki kemampuan dan keahlian

yang lebih baik, maka akan memberikan kinerja baik pula, demikian pula

sebaliknya bagi karyawan yang tidak memiliki kemampuan untuk

menyelesaikan pekerjaannya secara baik, maka akan memberikan hasil yang

kurang baik pula.

2. Keselamatan dan kesehatan kerja

Keselamatan kerja merupakan aktivitas perlindungan karyawan secara

menyeluruh. Kesehatan kerja adalah upaya untuk menjaga agar karyawan

tetap sehat selama bekerja.

3. Motivasi kerja

Motivasi kerja merupakan dorongan bagi seseorang untuk melakukan

pekerjaan. Jika karyawan memiliki dorongan yang kuat dari dalam dirinya

atau dorongan dari luar maka karyawan akan terdorong untuk melakukan

sesuatu dengan baik.

4. Lingkungan kerja

Lingkungan kerja merupakan suasana atau kondisi disekitar lokasi

tempat bekerja, lingkungan kerja dapat berupa ruangan, layout, sarana dan

prasarana.
20

5. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan perilaku seorang pemimpin dalam

mengatur, mengelola dan memerintah bawahannya untuk mengerjakan

sesuatu tanggung jawab yang diberikan.

6. Budaya Organisasi

Budaya organisasi merupakan kebiasaan-kebiasaan atau normanormal

yang berlaku dan dimiliki oleh suatu organisasi atau perusahaan.

7. Displin Kerja

Merupakan usaha karyawan untuk menjalankan aktivitas kerjanya

secara sungguh-sungguh. Displin kerja dalam hal ini dapat berupa waktu,

misalnya masuk kerja tepat waktu.

2.2.3 Indikator Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunegara (2017) indikator-indikator dari kinerja adalah

sebagai berikut :

1. Kualitas kerja. Kualitas kerja adalah mutu yang harus dihasilkan dalam

pekerjaan.

2. Kuantitas kerja. Kuantitas kerja adalah jumlah yang harus diselesaikan dan

dicapai dalam pekerjaan.

3. Kendala kerja. Dapat tidaknya diandalakan meruapakan apakah pegawai

dapat mengikuti intruksi, memiliki inisiatif, hati-hati dan rajin dalam

bekerja.

4. Sikap kerja. Sikap kerja yang memiliki terhadap perusahaan, pegawai lain

pekerjaan serta kerja sama.


21

Sedangkan menurut Afandi (2018) indikator-indikator kinerja karyawan

adalah sebagai berikut :

1. Kualitas hasil kerja. Segala macam bentuk ukuran yang berhubungan

dengan kualitas atau mutu hasil kerja yang dapat dinyatakan dalam ukuran

angka atau padanan angka lainnya.

2. Kuantitas hasil kerja. Segala macam bentuk suatu ukuran yang

berhubungan dengan jumlah hasil kerja yang bias dinyatakan dalam

ukuran angka atau padanan angka lainnya.

3. Efesiensi dalam melaksanakan tugas. Berbagai sumberdaya secara

bijaksana dan dengan cara yang hemat biaya.

4. Disiplin kerja. Taat kepada hukum dan peraturan yang berlaku.

5. Inisiatif. Kemampuan untuk memutuskan dan melakukan sesuatu yang

benar tanpa harus diberi tahu, mampu menemukan apa yang seharusnya

dikerjakan terhadap sesuatu yang ada disekitar, dan berusaha untuk terus

bergerak

6. Ketelitian. Tingkat kesesuain hasil pengukuran kerja apakah kerja itu

sudah mencapai tujuan apa belum.

7. Kepemimpinan.

8. Kejujuran.

9. Kreativitas. Proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau yang

melibatkan pemunculan gagasan.


22

2.2.4 Arti Penting Kinerja Karyawan

Kinerja karyawan sangat penting untuk kesuksesan sebuah perusahaan

secara keseluruhan sehingga pemilik bisnis membutuhkan karyawan yang mampu

menyelesaikan pekerjaan secara efektif.

Menurut Mangkunegara (2017) menyatakan arti penting kinerja

karyawan adalah sebagai berikut :

1. Mencapai tujuan

Yaitu karyawan yang berhasil memenuhi deadline pekerjaan, melakukan

penjualan, atau membangun merek melalui interaksi pelanggan yang positif.

2. Menciptakan lingkungan kerja yang positif.

Semangat di tempat kerja akan mendapat dorongan ketika karyawan

melakukan pekerjaan mereka secara efektif dan benar. Karyawan yang tidak

termotivasi untuk menyelesaikan pekerjaan seperti yang ditunjukkan, dapat

menurunkan seluruh departemen.

3. Mengukur pertumbuhan karyawan.

Menggunakan evaluasi kerja karyawan secara konsisten dapat membantu

karyawan melihat pertumbuhan kinerja mereka sehingga karyawan dapat

menilai kemajuannya dari waktu ke waktu.

4. Menciptakan tim

Manajer yang cerdas mampu mengavaluasi kekurangan karyawan untuk

melihat apakah itu adalah masalah bakat atau masalah manajemen dan

pengembangan. Karena hal ini dapat mempengaruhi strategi pelatihan tim,

strategi perekrutan di masa yang akan datang.


23

2.3 Lingkungan Kerja

2.3.1 Pengertian Lingkungan Kerja

Sedermayanti (2017) menyatakan lingkungan kerja merupakan suatu

tempat bagi sejumlah kelompok dimana di dalamnya terdapat beberapafasilitas

pendukung untuk mencapi tujuan perusahaan sesuai dengan visi dan misi

perusahaan. Sedangkan menurut Afandi (2018) lingkungan kerja adalah segala

sesuatu yang ada disekitar karyawan dan dapat memprngaruhi dalam menjalankan

tugas yang diembankan kepadanya.

2.3.2 Indikator Lingkungan Kerja

Menurut Sedermayanti (2015) terdapat beberapa indikator lingkungan

kerja, yaitu :

1. Penerangan

Penerangan adalah cukup sinar yang masuk ke dalam ruang kerja masing-

masing karyawan. Dengan tingkat penerangan yang cukup akan membuat

kondisi kerja yang menyenangkan.

2. Suhu udara

Suhu udara adalah seberapa besar temperature di dalam suatu ruang kerja

karyawan. Suhu udara ruangan yang terlalu panas atau terlalu dingin akan

menjadi tempat yang menyenangkan untuk bekerja.

3. Suara bising

Suara bising adalah tingkat kepekaan pegawai yang mempengaruhi

aktivitasnya pekerja.
24

4. Penggunaan warna

Penggunaan warna adalah pemilihan warna ruangan yang dipakai untuk

bekerja

5. Ruang gerak yang diperlukan

Ruang gerak adalah posisi kerja antara satu karyawan dengan karyawan

lainnya, juga termasuk alat bantu kerja seperti : meja, kursi, lemari dan

sebagainya.

6. Kemampuan bekerja

Kemampuan bekerja adalah suatu kondisi yang dapat membuat rasa aman

dan tenang dalam melakukan pekerjaan.

7. Hubugan pegawai dan pegawai lainnya

Hubungan pegawai dengan pegawai lainnya harus harmonis karena untuk

mencapai tujuan instansi akan cepat jika adanya kebersamaan dalam

menjalankan tugas-tugas yang di embannya.

2.3.3 Jenis Lingkungan Kerja

1. Lingkungan Kerja Fisik

Menurut Sedermayanti (dalam Rahmawanti 2014) yang dimaksud

dengan lingkungan kerja fisik yaitu semua keadaan berbentuk fisik yang

terdapat di sekitar tempat kerja dimana dapat mempengaruhi kerja karyawan

baik secara lansung maupun tidak lansung.


25

2. Lingkungan Kerja Non Fisik

Sedermayanti (dalam nuryasin 2016) menyatakan bahwa lingkungan

kerja nnfisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan

hubungan kerja, baik dengan sesama rekan kerja, bawahan, dan atasan.

2.3.4 Faktor Yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Sedermayanti (2015) menyatakan ada beberapa faktor yang dapat

mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja, yautu sebagai

berikut:

1. Penerangan atau cahaya ditempat kerja

Cahaya penerangan sangat besar manfatnya bagi karyawan guna

mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh sebab itu diperhatikan

adanya penerangan (cahaya yang terang) tetapi tidak menyilaukan. Cahaya

yang kurang jelas, sehingga pekerjaan akan lambat, banyak mengalami

kesalahan, dan pada akhirnya menyebabkan kurang efisien dalam

melaksanakan pekerjaan, sehingga tujuan organisasi sulit dicapai.

2. Temperature ditempat kerja

Dalam keadaan normal tiap anggota tubuh manusia mempunyai

temperature berbeda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk

mempertahankan keadaan normal, dengan suatu sistem tubuh yang

sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi

diluar tubuh.
26

3. Kelembaban tempat kerja

Kelembaban adalah banyaknya air yang terkandung dalam udara bisa

dinyatakan presentase, kelembaban ini berhubungan atau dipengaruhi oleh

temperature kelembaban kecepatan udara bergerak dan radiasi panas dari

udara tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat

menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya. Suatu keadaan dengan

temperatue udara sangat panas dan kelembaban tinggi, akan menimbulkan

pengurangan panas dari tubuh secara besar-besaran karena sistem

penguapan.

4. Sirkulasi udara ditempat kerja

Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk

menjaga kelansungan hidup, yaitu untuk proses metabolisme, udara

disekitar dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara tersebut telah

berkurang dan telah bercampur dengan gas atau bau-bauan yang berbahaya

bagi kesehatan tubuh. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya

tanaman di sekitar tempat kerja.

5. Kebisingan di tempat kerja

Salah satu polusi yang cukup mempersulit pakar untuk mengatasi

kebisingan adalah bunyi yang tidak dikehendaki oleh telinga karena dalam

jangka panjang bunyi tersebut dapat mengganggu ketenangan bekerja,

merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan komunikasi bahkan

menurut penelitian, kebisingan yang serius bisa menyebabkan kematian.

Karena pekerjaan membutuhkan konsentrasi, maka suara bising hedaknya


27

dihindarkan agar pelaksanaan pekerjaan dapat dilakukan dengan efisien

sehingga kinerja meningkat.

6. Bau tidak sedap

Adanya bau tidak sedap disekitar tempat kerja dapat dianggap sebagai

pencemaran, karena dapat mengganggu konsentrasi bekerja, dan bau yang

tidak sedap yang terjadi terus menerus dapat mempengaruhi kepekaan

penciuman.

7. Dekorasi di tempat kerja

Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang baik, karena itu

dekorasitidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi berkaitan

dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan dan lainnya untuk

bekerja. Musik ditempat kerja menurut para pakar, musik yang nada nya

lembut sesuai dengan suasana, waktu dan tempat dapat membangkitkan dan

meransang karyawan untuk bekerja.

8. Keamanan di tempat kerja

Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja tetap dalam

keadaan aman maka perlu diperhatikan adanya keberadaan salah satu upaya

untuk menjaga keamanan di tempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga

satuan petugas keamaan.


28

2.4 Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

2.4.1 Pengertian Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)

Bangun (2012) mengatakan bahwa program keselamatan kerja adalah

perlindungan atas keamanan kerja yang dialami pekerja, baik fisik maupun

mental dalam lingkungan pekerjaannya.

Sedangkan kasmir (2016) meyatakan bahwa program keselamatan kerja

adalah kegiatan yang bertujuan untuk melindungi pekerja dengan pengaturan yang

telah dirancang dan menyeluruh untuk semua pekerja. Artinya program

keselamatan dankesehatan kerja merupakan tujuan perusahaan untuk menjaga dan

menghindarkan kecelakaan kerja pada pekerja.

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan aktivitas

kerja manusia baik pada industri manufaktur, yang melibatkan mesin, peralatan,

penanganan material, pesawat uap, bejana tekanan, alat kerja, bahan dan proses

pengelolaannya, landasan tempat kerja, dan lingkungan serta cara-cara melakukan

pekerjaan, maupun isndustri jasa.

Menurut Mathis dan Jackson (2015) Keselamatan kerja merupakan

kondisi yang aman atau selamat dari penderitaan dan kerusakan atau kerugian di

tempat kerja seperti penggunaan mesin, peralatan, bahan-bahan dan proses

pengolaan, lantai tempat bekerja, dan lingkungan kerja serta metode kerja. Resiko

keselamatan kerja dapat terjadi Karena aspek-aspek dari lingkungan kerja yang

dapat menyebabkan kebakaran, sengatan arus listrik, terpotong, luka memar,


29

keseleo, patah tulang, serta keru akan anggota tubuh, penglihatan dan

pendengaran.

Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan aktivitas

kerja manusia baik pada industri manufaktur, yang melibatkan mesin, peralatan,

penanganan material, pesawat uap, bejana tekanan, alat kerja, bahan dan proses

pengelolaannya, landasan tempat kerja, dan lingkungan serta cara-cara melakukan

pekerjaan, maupun isndustri jasa.

2.4.2 Faktor yang Mempengaruhi Keselamatan kerja

Menurut Kasmir (2016) faktor-faktor yang mempengaruhi keselamatan

kerja karyawan sebagai berikut:

1. Kelengkapan peralatan kerja

Menurut Kasmir (2016) peralatan keselamatan kerja yang lengkap

sangat diperlukan. Artinya makin lengkap peralatan keselamatan kerja

yang dimiliki, maka keselamatan kerja makin baik. Demikian pula

sebaliknya jika perlengkapan keselamatan kerja tidak lengkap atau kurang,

maka keselamatan kerja juga tidak terjamin.

2. Kualitas peralatan kerja

Peralatan kerja yang dimiliki juga harus diperhatikan kualitas dari

perlengkapan keselamatan kerja. Kualitas dari peralatan keselamatan kerja

akan mempengaruhi keselamatan kerja itu sendiri.


30

3. Kedisiplinan karyawan.

Perilaku karyawannya dalam menggunakan peralatan keselamatan

kerja. Karyawan yang kurang disiplin dalam menggunakan perlengkapan

keselamatan kerja, maka keselamatan kerjanya makin tidak terjamin.

4. Ketegasan pemimpin

Ketegasan pimpinan dalam menerapkan aturan penggunaan

peralatan kesempatan kerja. Makin tidak disiplinnya pimpinan untuk

mengawasi dan menindak anak buahnya yang melanggar ketentuan

digunakannya perlengkapan kerja maka akan berpengaruh terhadap

keselamatan kerja karyawan.

5. Motivasi kerja

Motivasi karyawan untuk bekerja juga akan kuat jika peralatan

keselamatan kerja yang lengkap, baik dan sempurna. Demikian pula

sebaliknya jika peralatan keselamatan kerja yang tidak lengkap, buruk dan

tidak sempurna maka motivasi kerja karyawan juga akan lemah.

6. Pengawasan

Karyawan harus diawasi dalam menggunakan peralatan keselamatan

kerja. Jika tidak diawasi banyak karyawan yang akan melanggar.

Universitas Sumatera Utara Hali ini tentu mempengaruhi keselamatan

kerjanya, terutama bagi mereka yang tidak terawasi secara baik.


31

Pengawasan dapat dilakukan oleh pimpinan atau menggunakan peralatan

seperti CCTV di tempat-tempat tertentu.

7. Umur alat kerja

Umur dari peralatan kerja juga akan mempengaruhi keselamatan

kerja karyawan. Peralatan kerja yang sudah melewati umur ekonomisnya

maka akan membahayakan keselamatan kerja karyawan, demikian pula

sebaliknya. Oleh karena itu sebaiknya peralatan yang sudah lewat umur

ekonomisnya harus diganti dengan yang baru, sekalipun masih kelihatan

baik.

2.4.3 Indikator Program K3 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja

Menurut Swasto (2011) indikator Program K3 Keselamatan Dan

Kesehatan Kerja

1. Penataan mesin-mesin dan alat-alat

2. Kelayakan peralatan kerja

3. Penggunaan pelindung diri

4. Pelaksanaan prosedur kerja

5. Mengamankan peralatan

2.4.4 Pengertian Kesehatan Kerja

Menurut Indra (2013) kesehatan kerja adalah bebas dari gangguan fisik,

mental emosi atau rasa sakit yang disebabkan lingkungan area saat bekerja.
32

Masalah kesehatan adalah suatu masalah yang komplek, yang saling berkaitan

dengan masalah-masalah lain diluar kesehatan itu sendiri.

2.4.5 Faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan Kerja

Swasto (2011), mengemukakan ada beberapa faktor yang

mmempengaruhi kesehatan kerja, yaitu :

1. Kondisi Lingkungan Tempat Kerja

kondisi ini meliputi :

a. kondisi fisik

b. kondisi fisiologi

c. kondisi khemis

2. Mental Psikologis

Kondisi ini meliputi hubungan kerja dalam kelompok atau teman kerja,

hubungan kerja antara bawahan dan atasan begitu juga sebaliknya, suasana

kerja dan lain-lain.

2.5 Pengaruh Antar Variabel Yang Diteliti

2.5.1 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Menurut Danang Sunyoto (2012) lingkungan kerja merupakan bagian

komponen yang sangat penting dalam karyawan melakukan aktivitas bekerja.

Dengan memperhatikan lingkungan kerja yang baik atau menciptakan kondisi

kerja yang mampu memberikan motivasi untuk bekerja, maka akan membawa

pengaruh terhadap kegairahan atau semangat karyawan bekerja. Dapat diartikan

bahwa lingkungan kerja yaitu segala sesuatu yang ada di sekitar para pekerja yang
33

dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan tugas-tugas yang dibebankan,

misalnya music, penerangan dan lain-lain.

Lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan dimana faktor

yang dapat mempengaruhi kinerja menurut Kasmir (2016) adalah lingkungan

kerja. Lingkungan kerja yang menyenangkan bagi karyawan melalui peningkatan

yang harmonis dengan atasan maupun bawahan, lingkungan yang bersih, serta

sarana dan prasarana yang memadai yang adadi tempat kerja akan membawa

dampak yang baik bagi karyawan sehingga kinerja dapat meningkat.

Penelitian ini sejalan dengan hasil pengujian terdahulu yang mendukung

adanya hubungan positif dan signifikan antara lingkungan kerja dan kinerja

karyawan yakni penelitian yang dilakukan oleh Bulannurdin (2013) yang juga

meneliti variabel lingkugan kerja terhadap kinerja karyawan yang memberikan

hasil bahwa dengan memiliki lingkungan kerja yang baik akan meningkatkan

kinerja karyawan.

2.5.2 Pengaruh Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) Terhadap

Kinerja Karyawan

Bangun (2012) mengatakan bahwa program keselamatan kerja adalah

perlindungan atas keamanan kerja yang dialami pekerja, baik fisik maupun

mental dalam lingkungan pekerjaannya. Program Keselamatan kerja berpengaruh

terhadap kinerja karyawan dimana faktor yang dapat mempengaruhi kinerja

menurut Kasmir (2016) salah satunya adalah program K3 yang menyatakan

program keselamatan dan kesehatan kerja merupakan bagian yang penting dalam

proses pemeliharaan kualitas SDM di dalam perusahaan. Kesehatan dan kesehatan


34

dan keselamatan kerja pada akhirnya akan mempengaruhi kinerja seseorang

karena karyawan yang sehat tentu secara tidak lansung dapat mempengaruhi

kinerjanya, dan dengan tubuh yang sehat tentu karyawan dapat menyelesikan

pekerjaannya.

Penelitian ini sejalan dengan hasil pengujian terdahulu yang mendukung

adanya hubungan positif dan signifikan antara lingkungan kerja dan kinerja

karyawan yakni penelitian yang dilakukan oleh Bulannurdin (2013) yang juga

meneliti variabel keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja karyawan

yang memberikan hasil bahwa dengan meningkatkan K3 yang baik akan

meningkatkan kinerja karyawan.

2.6 Pandangan Islam

2.6.1 Kinerja Menurut Pandangan Islam

Allah SWT menyatakan bahwa segala apa yang dikerjakan oleh

hambanya tentu ia akan mendapatkan balasannya. Manusia didalam bekerja

dilarang untuk curang karena Allah SWT maha melihat segala sesuatu. Sementara

itu kinerja menurut Islam merupakan bentuk atau cara individu dalam

mengaktualisasikan diri.

Kinerja merupakan bentuk nyata dari nilai, kepercayaan, dan pemahaman

yang dianut serta dilandasi prinsip-prinsip moral yang kuat dan dapat menjadi

motivasi untuk melahirkan karya bermutu. Allah SWT berfirman dalam Al-

Qur’an surat Al-jumu’ah ayat 10 yang berbunyi :


35

َّ ْ ُ ُ ‫َّ َ أ‬ ْ َُ‫َ أ‬ َ‫ْ أ‬


َ‫ٱّلل‬ ‫َ أ‬ ُ ِ َ‫ٱلصوَ ٰوةُ فَٱٍت‬
ِ ‫ِشوا ِِف ٱۡل‬
‫ۡرض وٱبخغوا يٌِ فض ِن ٱّللِ وٱذلروا‬ َّ ‫فَإ َذا قُض َيج‬
ِ ِ ِ
َ ُ ‫َ ٗ َّ َ َّ ُ أ ُ أ‬
١٠ ‫حون‬ ِ ‫لثِريا هعوكى تفو‬
Artinya :”apabilah telah ditunaikan sholat maka bertebaranlah kamu dimuka

bumi dan carilah karunia Allah, ingatlah Allah sebanyak- banyaknya supaya

kamu beruntung.”

Ayat diatas menjelaskan bahwa tujuan seorang muslim bekerja adalah untuk

mencari keridhaan Allah SWT dan mendapatkan keutamaan (kualitas dan

hikmah) dari hasil yang diperoleh. Kalau kedua hal itu telah menjadi landasan

kerja seseorang, maka akan tercipta kinerja yang baik.

2.6.2 Lingkungan Kerja Menurut Pandangan Islam

Lingkungan kerja menurut islam memcakup semua usaha kegiatan

manusia dalam sudut ruang dan waktu. Lingkungan ruang, mencakup bumi, air,

hewan dan tumbuh-tumbuhan serta semua yang ada di atas dan didalam perut

bumi, yang semuanya diciptakan allah untuk kepentingan umat manusia untuk

menunjang kelansungan hidupnya.

Sebagai khalifah manusia diberi tanggung jawab pengelolaan alam

semesta untuk kesejahteraan umat manusia, karena alam semesta memang

diciptakan tuhan untuk manusia. Khalifah mengandung arti penganyoman,

pemeliharaan serta pembimbingan agar setiap makhluk mencapai tujuan

penciptaannya. Dalam rangka tanggung jawab sebagai khalifah allah tersebut


36

manusia mempunyai kewajiban untuk memelihara kelestarian alam. Seperti

firman allah dalam al-quran surat Al-Qassas ayat 77 :

‫أ‬ َ َ َ ‫َ َ َ َ َ َ َ َ َ ُّ أ‬ َّ َ ٰ َ َ ٓ َ
ٌ‫س‬ِ ‫ح‬ ‫أ‬‫و‬ ‫ا‬‫ي‬‫ن‬ ‫ٱدل‬ ٌِ
‫ي‬ ‫ك‬ ‫يت‬‫ص‬ِ ٍ َ‫س‬ ‫ح‬ ‫ل‬ ‫و‬ ‫ة‬‫ر‬َ ‫خ‬
ِ ‫ٱٓأۡل‬ َ
‫ار‬ َّ
‫ٱدل‬ ُ
‫ٱّلل‬ ‫َو أٱب َخغِ فِيًا ءاحىك‬
‫َّ َّ َ َ ُ ُّ أ ُ أ‬ َ‫أ‬ َ َ َ ‫َ َ ٓ َ أ َ َ َّ ُ َ أ َ َ َ َ أ أ‬
ٌَ‫س ِدي‬ ِ ‫ۡرض إِن ٱّلل ل ُيِب ٱلًف‬ ِ ‫لًا أحسٌ ٱّلل إَِلك ول تتغِ ٱهفساد ِِف ٱۡل‬
٧٧
Artinya : “dan carilah apa yang telah dianugerahkan allah kepadamu

(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari

(kenikmatan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain) sebagaimana

allah telah berbuat baik, kepadamu dan jangan lah kamu berbuat kerusakan di

(muka) bumi. Sesungguhnya allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat

kerusakan.”

Islam agama rahmatan lil’alamin artinya islam merupakan agama yang

membawa rahmat dan kesejahteraan bagi semua seluruh alam semesta, termasuk

hewan, tumbuhan dan jin apalagi seperti manusia. Sesuai dengan firman allah

dalam surat Al-Anbiya ayat 107 yaitu :

َ َ ٰ َ ‫َ َ ٓ َ أ َ أ َ َ َّ َ أ َ ٗ ّ أ‬
١٠٧ ‫ويا أرسونٰك إِل رۡحث ه ِوعو ًِني‬
Artinya : “dan tidaklah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat

bagi semesta alam”.

Islam melarang manusia berlaku semena-mena terhadap makhluk allah.

Demikian tinggi, indah dan terperinci aturan sang maha rahman dan Rahim ini,
37

sehingga bukan hanya mencakup aturan bagi sesame manusia saja, melainkan

juga terhadap alam dan lingkungan hidupnya.

Dalam islam, bekerja dipandang bukan sebagai tujuan itu sendiri, tetapi

sebagai sarana untuk bekembang pertumbuhan pribadi dan hubungan sosial.

Berikut beberapa lingkungan kerja yang baik yang dicontohkan rasulallah :

1. Mempertahankan jalur komunikasi terbuka

2. Membangun kepercayaan dengan staf dengan saling memberikan

kesempatan belajar

3. Mendorong ikatan tim

4. Memberi penghargaan atas kerja yang baik

5. Dengarkan keluhan karyawan.

Perusahaan hendaknya mencerminkan kondisi yang mendukung kerja

sama antara tingkat atasan, bawahan maupun yang memiliki status jabatan yang

sama di perusahaan. Kondisi yang hendaknya diciptakan adalah suasana

kekeluargaan, komunikasi yang baik dan pengendalian diri.

Dan untuk membangun rasa kekeluargaan, maka islam menuntut umatnya

untuk :

1. Melaksanakan huququl muslim (memenuhi hak-hak sesama muslim)

2. Melakukan tausiyah atau saling mengingatkan dan menasehati

3. Menghubungkan silahturahmi

4. Mengadakan islah (kebaikan, keberesan)

5. Membina sikap ta’awun, saling membantu dan tolong menolong


38

6. Menjauhi akhlak tercela dalam berinteraksi dengan sesama muslim.

2.6.3 Program K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja) Menurut

Pandangan Islam

Keselamatan dan Kesehatan Kerja, suatu kata majemuk yang sudah sangat

popular di dunia industri saat ini. Keselamatan dan Kesehatan mempunyai kata

dasar selamat dan sehat secara berturut-turut. Kedua kata ini secara etimologis

berasal dari Bahasa Arab: salamat dan sihhat. Kata salamat ini mempunyai akar

yang sama dengan beberapa kata yang sudah kita kenal seperti salam, salim,

taslim, muslim dan Islam. Semua makna dari kata-kata ini akan secara konvergen

mengarah kepada pengertian selamat dan damai (safe and peace). Salamat sendiri

secara lugas berdasarkan kamus Al-Munjid berarti terbebas dari aib atau bahaya.

Dalam konteks K3 sekarang disebut sebagai free from incident, dimana

insiden sendiri mengandung pengertian unintended atau unwanted event.

Pengertian ini sudah sesuai dengan makna Islam yaitu kedamaian atau

keselamatan, baik terbebas dari aib dunia maupun aib akhirat. Semua aib dunia,

termasuk kecelakaan kerja, adalah domain yang diatur dalam Islam. Umat muslim

diwajibkan menjaga diri, property dan lingkungannya dari cedera, kerusakan dan

kebinasaan. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT QS. Al-Baqarah ayat 195

yang berbunyi :

َّ َّ ْ ٓ ْۚ ُ ‫ُ أ َ َّ أ ُ َ َ َ أ‬
َ‫ٱّلل‬ ‫أ‬ َ ْ ُ ‫َّ َ َ ُ أ‬ َ ْ ُ ََ
‫سَوا إِن‬ ِ ‫ين ٱّللِ ول حوقوا ةِأي ِديكى إَِل ٱتلهومثِ وأح‬ِ ِ ‫وأٍفِقوا ِِف سب‬
َ ‫سس‬ ‫ُُي ُّ أ أ‬
١٩٥ ‫ني‬ ِ ِ ‫ب ٱل ًُح‬ِ
39

Artinya: “Dan berinvestasilah di jalan Allah, jangan pertemukan dirimu (dan

semua yang di bawah kuasa dan kewenanganmu) pada kebinasaan (cedera,

penyakit dan kematian), dan berbuat baiklah (hasan) karena Allah mencintai

orang-orang yang berlaku baik (muhsin).” [QS 2:195].

ْ ُ‫ ” َو ََل تُ ۡلق‬menjadi hujjah atau dalil


Penggalan kalimat “ِِ ‫ىا ِبأ َ ۡي ِدي ُكمۡ إِلَى ٱلتَّ ۡهلُ َكة‬

fundamental untuk menharamkan semua tindakan yang membiarkan bahaya, baik

dalam bentuk bahan (substance) maupun kegiatan (activity), berubah menjadi

kecelakaan. Para ulama menggunakan dalil naqli (peraturan perundangan dari

langit) ini bersama dengan beberapa dalil lain untuk memfatwakan haramnya

narkotika, obat-obatan terlarang, bunuh diri dan berbagai unsafe act. Ayat di atas

ditutup dengan klausul tentang perintah untuk berbuat kebaikan (‫)أحسنىا‬. Kata ini

merupakan infleksi (perubahan bentuk) dari kata hasan atau hasanah (kebaikan).

Maksud dari ayat ini dalam konteks K3 adalah, berinvestasi di jalan Allah,

mencegah kecelakaan dan berbuat kebaikan, termasuk di dalamnya melakukan

tindakan selamat, mengikuti aturan dan perbuatan baik lainnya, menjadi rangkaian

program yang harus dilakukan pada setiap muslim. Sebagai hamba yang

diberikan privilege dan luxury untuk senantiasa mempunyai akses kepada Allah,

umat Islam bahkan diajarkan untuk selalu “berkonsultasi” kepada Allah agar

diberikan kebaikan (hasanah) selama di dunia dan juga di akhirat.

Demikian juga dengan kata sihhat yang juga secara langsung berarti sehat

atau kesehatan (health). Hygiene dan sanitation secara fundamental merupakan

kewajiban yang terkait langsung dengan keimanan seorang muslim.


40

Selain keselamatan personal, kerusakan harta benda dan lingkungan sudah

diberikan peringatan dini sejak al-Quran diturunkan kepada Rasulullah

Muhammad SAW.

َّ َ ‫ُ َ ُ َ أ‬ ‫أ‬ َ ‫أَّ َ أ أ َ َ َ َ أ‬ ُ َ َ‫َ ََ أ‬


َّ
ِ ‫ب وٱۡلَح ِر ةًِا لستج أي ِدي ٱنل‬
‫اس َِل ِذيقهى بعض ٱَّلِي‬ ‫ٱه‬ ‫ِف‬ ‫اد‬ ‫ظهر ٱهفس‬
ِ ِ
َ ُ ‫َ ُ ْ َ َ َّ ُ أ َ أ‬
٤١ ‫جعون‬ ِ ‫ع ًِووا هعوهى ير‬
Artinya : “Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena

perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian

dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

[QS 30:41].

Secara implisit, setiap muslim diwajibkan untuk mensyukuri nikmat sehat

dan memanfaatkan sebaik-baiknya masa sehat tersebut. Menjaga diri untuk selalu

fit dan terhindar dari penyakit adalah suatu konsekuensi logisnya.

2.7 Penelitian Terdahulu

Adapun beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan

penelitian ini diambil dari beberapa jurnal dan skripsi. Berikut beberapa penelitian

terdahulu pada penelitian ini :

Tabel 2.1 Referensi Penelitian Terdahulu


Nama Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
dan Penelitian
Tahun
Darmadi Pengaruh 1. Lingkungan Adanya pengaruh positif dan
(2020) lingkungan kerja kerja(X1) signifikan dari variabel
dan disiplin kerja 2. Disiplin lingkungan kerja dan disiplin
terhadap kinerja kerja(X2) kerja bersamaan terhadap
karyawan pada 3. Kinerja kinerja karyawan.
indomaret cabang karyawan
kepala dua (Y)
gading serpong
kabupaten
41

tangerang
Rinaldi Pengaruh 1. Lingkungan Penelitian yang dibuat
sudrajat disiplin kerja dan kerja(X1) memiliki pengaruh yang
(2017) lingkungan kerja 2. Disiplin positif dan signifikan
pada karyawan kerja(X2) terhadap karyawan ciwaw
ciwaw cake and 3. Kinerja cake and bakery.
bakery. karyawan
(Y)

Fiko Pengaruh disiplin 1. Disiplin Hasil dari disiplin kerja dan


aditya kerja dan kerja (X1) lingkungan usaha
(2016) lingkungan usaha 2. Lingkungan berpengaruh positif dan
terhadap kinerja usaha (X2) signifikan terhadap kinerja
UMKM di 3. Kinerja usaha.
paguyuban karyawan
kampong bakti di (Y)
kota semarang.

Yantika Pengaruh 1. Lingkungan Lingkungan kerja, etos kerja


et.al lingkungan kerja(X1) dan disiplin kerja secara
(2018) kerja,etos kerja, 2. Etos bersamaan memiliki
dan disiplin kerja kerja(X2) pengaruh positif serta
terhadap kinerja 3. Disiplin signifikan terhadap kinerja
karyawan (studi kerja (X3) karyawan.
kasus pada 4. Kinerja
pemkab karyawan
bondowoso) (Y)

Analisis 1. Keselamata 1. Hasil pengujian secara


(Bhastary pengaruh n dan parsial variabel keselamatan
Manda keselamatan dan kesehatan dan kesehatan kerja
Dwipaya kesehatan kerja kerja (K3) berpengaruh terhadap kinerja
ni & (K3) dan 2. Lingkungan karyawan PT. Samudera
Kusri lingkungan kerja kerja(X2) Perdana.
Suwardi, kinerja karyawan 3. Kinerja 2. Hasil pengujian secara
2018) di PT. Samudera karyawan parsial variabel lingkungan
Perdana karyawan kerja berpengaruh terhadap
(Y) kinerja karyawan PT.
Samudera Perdana.
3. Hasil pengujian secara
simultan variabel bebas
keselamatan dan kesehatan
kerja dan lingkungan kerja
secara serempak berpengaruh
signifikan terhadap variabel
terikat kinerja karyawan pada
42

PT. Samudera Perdana.


Windya Pengaruh disiplin 1. Disiplin Berdasarkan dari hasil
sara kerja dan Kerja (X1) penelitian, menunjukkan
yulius lingkungan kerja 2. Lingkungan bahwa disiplin kerja
(2019) terhadap kinerja Kerja (X2) berpengaruh positif secara
pegawai pada 3. Kinerja parsial dan berpengaruh
balai pemantapan Karyawan signifikan terhadap variabel
kawasan hutan (Y) kinerja pegawai
wilayah VII
Makassar.
Bulannur Analisis 1. Keselamata Keselamatan Dan Kesehatan
din pengaruh n dan Kerja (K3) (X1) dan Lingku-
(2013) keselamatan dan kesehatan ngan Kerja (X2) se- cara
kesehatan kerja kerja (X1) simultan dan parsial
(K3) dan 2. Lingkungan berpengaruh signifikan dan
Lingkungan kerja (X2) posi- tif terhadap variabel
Kerja Terhadap 3. Kinerja kinerja pekerja kon- struksi
kinerja pekerja Karyawan pada proyek pembangunan
konstruksi (studi (Y) The Park Solo Baru.
kasus proyek
pembangunan
The Park Solo
Baru)
Ambarsar Pengaruh 1. Lingkungan Variabel lingkungan kerja
i (2015) lingkungan kerja Kerja (X1) tidak berpengaruh
dan keselamatan 2. Keselamata terhadap kinerja karyawan
kesehatan kerja n dan dan keselamatan kesehatan
terhadap kinerja kesehatan kerja berpengaruh
karyawan Pada Kerja (X2) terhadap kinerja karyawan.
PT Total Bangun 3. Kinerja
Persada Tbk Karyawan
(Y)
Manda Pengaruh 1. Keselamata Keselamatan kerja dan
dwipayan keselamatan kerja n kerja(X1) lingkungan kerja
i (K3) dan 2. Kesehatan perpengaruh signifikan
bhastary, lingkungan kerja kerja (X2) positif terhadap kinerja
kusri terhadap kinerja 3. Lingkungan karyawan di PT. Samudra
suwardi karyawan di PT. kerja (X3) Perdana
(2018) Samudra 4. Kinerja
Perdana. karyawan
(Y)
Dewi Pengaruh 1. Keselamata Berdasarkan pengujian
(2006) keselamatan dan n (X1) analisis regresi,
kesehatan kerja 2. Kesehatan( keselamatan kerja dan
(K3) terhadap X2) kesehatan kerja
kinerja karyawan 3. Kinerja(Y) berpengaruh positif dan
43

(studi pada PT signifikan sert dapat


Ecogreen) memprediksi variabel
dependen (kinerja
karyawan)
Dapat disimpulkan bahwa perbedaan penelitian terdahulu dengan

penelitian sekarang ialah lokasi penelitian, dimana lokasi penelitian sekarang

dilakukan di PT. indojaya agrinusa unit hatchery pekanbaru Provinsi Riau.

Perbedaan lain yang dapat dilihat ialah terletak pada variabel X dimana penelitian

terdahulu belum ada yang meneliti secara simultan terkait Lingkungan kerja

Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) terhadap tingkat Kinerja

Karyawan.

2.8 Kerangka Pemikiran

Berdasarkan penjelasan yang telah dikemukakan diatas maka pengaruh

dari masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen dapat

digambarkan dalam model paradigm seperti gambar dibawah ini :

H3

Lingkungan Kerja H1
Kinerja
H2 Karyawan
Program K3
(Keselamatan dan
Kesehatan Kerja)

Sumber: Kasmir (2016)

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Pengaruh Lingkungan Kerja (X1),


Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) (X2) Terhadap Tingkat
Kinerja Keryawan pada Karyawan PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery
Pekanbaru.
44

Keterangan :

Hubungan secara parsial


Hubungan secara simultan
X1 = Lingkungan Kerja
X2 = Program K3 (Keselamatan Dan Kesehatan Kerja)
Y = Kinerja Karyawan

2.9 Hipotesis

Menurut Sugiyono (2014) Hipotesis merupakan jawaban sementara

terhadap masalah penelitian, dimana rumusan penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk kalimat pertanyaan. Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan dilatar

belakang masalah serta telaah pustaka yang masih bersifat teoritis, maka penulis

merumuskan hipotesis sebagai berikut.

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan di latar belakang masalah serta

berpegang pada telaah pustaka yang bersifat teoritis, maka penulis merumuskan

hipotesis sebagai berikut :

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Darmadi (2020) terbukti

bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh positif terhadap kinerja karyawan

pada indomaret cabang kepala dua gading serpong kabupaten tangerang.

H1. Diduga lingkungan kerja berpengaruh secara parsial terhadap kinerja

karyawan bagian produksi pada PT Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Bulannurdin (2013) terbukti

Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) berpengaruh signifikan dan positif


45

terhadap variabel kinerja pekerja konstruksi pada proyek pembangunan The Park

Solo Baru.

H2. Diduga Program K3 (Keselamtan dan Kesehatan Kerja) berpengaruh secara

parsial terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT Indojaya Agrinusa

Unit Hatchery Pekanbaru.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Manda dwipayani bhastary,

kusri suwardi (2018) terbukti bahwa lingkungan kerja dan Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) perpengaruh signifikan positif terhadap kinerja karyawan di

PT. Samudra Perdana.

H3. Diduga lingkungan kerja dan Program K3 (Keselamtan dan Kesehatan Kerja)

berpengaruh secara simultan terhadap kinerja karyawan bagian produksi pada PT

Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru.

2.10 Konsep Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2017) Variabel penelitian adalah sesuatu hal yang

berbentuk apa saja ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh

informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.

Konsep operasional variabel yang menjelaskan variabel-variabel penilaian

yang digunakan, yaitu sebagai berikut :

Tabel 2.2 Konsep Operasional Variabel Penelitian


No Variabel Definisi Indikator Skala
1 Lingkungan Sedermayanti Menurut sedermayanti Likert
kerja (X1) (2017) menyatakan (2015) terdapat beberapa
lingkungan kerja indikator lingkungan kerja,
merupakan suatu yaitu :
tempat bagi 1. Penerangan
sejumlah kelompok
46

dimana di 2. Suhu udara


dalamnya terdapat 3. Suara bising
beberapafasilitas 4. Penggunaan warna
pendukung untuk
5. Ruang gerak yang
mencapi tujuan
perusahaan sesuai diperlukan
dengan visi dan 6. Kemampuan bekerja
misi perusahaan. 7. Hubugan pegawai dan
pegawai lainnya

2 Keselamatan Widodo (2015) Swasto (2011) indikator Likert


dan dalam laura dwi didalam keselamatan kerja
kesehatan purwanti (2017) yaitu:
kerja (X2) menyatakan 1.Penataan mesin-mesin dan
keselamatan dan alat-alat
kesehatan kerja 2.Kelayakan peralatan kerja
(K3) adalah bidang 3.Penggunaan pelindung diri
yang terkait dengan 4.Pelaksanaan prosedur kerja
kesehatan, 5.Mengamankan peralatan
keselamatan,
kesejahteraan
manusia yang
bekerja di sebuah
institusi maupun
lokasi proyek.

3 Kinerja Menurut Menurut Mangkunegara Likert


karyawan Mangkunegara (2017)
(Y) (2017) 1. Kualitas kerja. Kualitas
mengemukakan kerja adalah mutu yang harus
bahwa kinerja dihasilkan dalam pekerjaan.
adalah hasil kerja 2. Kuantitas kerja. Kuantitas
secara kualitas dan kerja adalah jumlah yang
kuantitas yang harus diselesaikan dan
dicapai oleh dicapai dalam pekerjaan.
seseorang 3. Kendala kerja. Dapat
karyawan dalam tidaknya diandalakan
melaksanakan merupakan apakah pegawai
tugasnya dengan dapat mengikuti intruksi,
tanggung jawab memiliki inisiatif, hati-hati
yang diberikan dan rajin dalam bekerja.
kepadanya. 4. Sikap kerja. Sikap kerja
yang memiliki terhadap
perusahaan, pegawai lain
pekerjaan serta kerja sama.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery

Pekanbaru Kabupaten Kampar Provinsi Riau dan yang menjadi obyek penelitian

yaitu karyawan pada PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru. Waktu

penelitian yang penulis lakukan yaitu pada bulan desember 2021 sampai dengan

selesai.

3.2 Jenis Dan Sumber Data

Jenis dan sumber data yang menjadi bahan analisis dalam penelitian ini

ialah sebagai berikut:

3.2.1 Data primer

Sugiyono (2017) Menyatakan Data primer merupakan sumber data

langsung yang memberikan data kepada pengumpul data. Data yang didapat

secara langsung, ini berupa tanggapan karyawan PT. Indojaya Agrinusa Unit

Hatchery Pekanbaru terhadap item pertanyaan yang diajukan dalam wawancara

dan kuesioner.

3.2.2 Data skunder

Sugiyono (2017) menyatakan Data skunder merupakan sumber data yang

tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data. Data skunder dalam

47
48

penelitian ini ialah data jumlah karyawan dan data produksi yang diperoleh dari

PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru. Selain itu, data yang diperlukan

untuk mendukung hasil penelitian yang berasal dari literatur, artikel, jurnal dan

berbagai sumber lainnya yang berkaitan dengan penelitian.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Wawancara

Sugiyono (2017) menyatakan Wawancara digunakan sebagai teknik

pengumpulan data jika peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk

mengetahui permasalahan yang harus diteliti, selain itu juga jika peneliti ingin

mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam. Peneliti menggunakan

teknik wawancara tidak terstruktur atau terbuka, dimana peneliti berusaha

mendapatkan informasi awaI tentang berbagai permasalahan maupun isu yang ada

pada obyek, sehingga peneliti dapat menentukan secara pasti permasalahan atau

variabel yang harus diteliti.

3.3.2 Observasi

Sugiyono (2017) menyatakan Observasi merupakan teknik pengumpulan

data yang mempunyai ciri yang spesifik dimana tidak hanya terbatas pada orang

saja, tetapi juga pada objek-objek alam yang lainnya. Teknik pengumpulan data

dengan observasi digunakan jika penelitian berkaitan dengan perilaku manusia,

proses kerja, gejala-gejala alam, dan jika responden yang diamati tidak terlalu

besar. Observasi penelitian yakni dengan mengamati secara langsung fenomena


49

yang terjadi pada PT. indojaya agrinusa unit hatchery pekanbaru yang berkaitan

dengan kinerja karyawan.

3.3.3 Kuesioner

Sugiyono (2017) menyatakan Kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Supriyanto dan

Maharani (2013) menyatakan Teknik pengumpulan data dengan kuesioner ini

menggunakan daftar pertanyaan positif atau pernyataan yang bersifat mendukung

dan negatif atau pernyataan yang bersifat tidak mendukung untuk diisi dan

dijawab oleh responden. Peneliti menggunakan skala likert dalam penelitian ini

dengan ketentuan sebagai berikut:

Tabel 3.1 Kategori Bobot Penilaian

a. Sangat setuju (SS) = dengan skor 5


b. Setuju (S) = dengan skor 4
c. Netral (N) = dengan skor 3
d. Kurang setuju (KS) = dengan skor 2
e. Tidak setuju (TS) = dengan skor 1

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2016) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri

atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan tetap maupun karyawan
50

kontrak di PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru yang berjumlah 83

karyawan.

3.4.2 Sampel Sensus (Sampling Jenuh)

Menurut Sugiyono (2016) sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi dan harus bersifat representative

(mewakili).

Menurut Arikunto (2012) jika jumlah populasinya kurang dari 100 orang,

maka jumlah sampelnya diambil secara keseluruhan, tetapi jika populasinya lebih

besar dari 100 orang, maka bisa diambil 10-15% atau 20-25% dari jumlah

populasinya.

Berdasarkan penelitian ini karena jumlah populasinya tidak lebih besar dari

100 orang responden, maka penulis mengambil 100% jumlah populasi yang ada di

PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru yaitu sebanyak 83 responden.

Menurut Sugiyono (2016) teknik sampling jenuh adalah adalah teknik penentuan

sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel.

3.5 Analisis Data

3.5.1 Metode analisis deskrikptif

Menurut Sugiyono (2014) metode analisi deskriptif adalah statistic yang

digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau

menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud

membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.


51

3.5.2 Metode analisis kuantitatif

Menurut Muchlis (2015) menyatakan bahwa penelitian kuantitatif dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivisme,

digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu. Teknikpengambilan

sampel biasanya dilakukan secara acak (random sampling), pengunpulan data

berdasarkan instrument penelitian, analisis dan bersifat kuantitatif/statistic dengan

tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan.

Mendeskripsikan data dilakukan dengan cara menyusun tabel distribusi

frekuensi untuk mengetahui tingkat perolehan skor atau nilai. Untuk mengetahui

skor rata-rata dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

( )

Penggolongan rata-rata skor jawaban responden pada setiap skala

pengukuran ditetapkan dalam lima katogori yang diformulasikan ke dalam suatu

interval range atau interval kelas dengan cara:

= = 0,80

Dengan demikian kategorinya ialah sebagai berikut:

1,00 – 1,80 = sangat rendah


1,80 – 2,60 = rendah
2,60 – 3,40 = cukup tinggi
3,40 – 4,20 = tinggi
4,20 – 5,00 = sangat tinggi

Dalam penelitian ini, maka model dan teknik analisa data menggunakan

pendekatan analisis regresi linier berganda. Sebelum dilakukan analisi regresi


52

linier berganda, terlebih dahulu dilakukan uji kualitas instrumen penelitihan dan

uji asumsi klasik yang diolah menggunkan program SPSS versi 16 for windows.

3.6 Uji Kualitas Data

3.6.1 Uji Validitas

Ghozali (2018) menyatakan Uji validitas digunakan untuk mengukur sah

atau valid tidaknya suatu kuesioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika

pertanyaan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan

diukur oleh kuesioner tersebut. Syarat pengambilan keputusan uji validitas yang

harus dipenuhi yaitu harus memiliki kriteria sebagai berikut:

a. Jika koefisien korelasi r ≥ 0,30 maka dinyatakan valid.


b. Jika koefisien korelasi r ≤ 0,30 maka dinyatakan tidak valid.

3.6.2 Uji Reliabilitas

Ghozali (2018:51) menyatakan Reabilitas merupakan alat untuk

mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk.

Suatu kuesioner dapat dikatakan reliabel atau handal apabila jawaban responden

terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Butir

kuesioner dapat dikatakan reliabel (layak) apabila cronbach‟s alpha > 0,60 dan

jika cronbach‟s alpha < 0,60, maka dikatakan tidak reliable.


53

3.7 Uji Asumsi Klasik

3.7.1 Uji Normalitas

Ghozali (2018) menyatakan bahwa Uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variabel residual atau pengganggu

mempunyai distribusi normal atau tidak. Model regresi dikatakan baik jika

distribusi data normal atau mendekati normal. cara mengetahui apakah residual

berdistribusi normal atau tidak salah satunya dengan melihat grafik normal

probability plot (p-plot).

Ghozali (2018) menyatakan bahwa Pengujian dapat dilakukan dengan

melihat grafik normal probability plot (p-plot), dimana grafik normal probability

plot (p-plot) ini membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal

dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik

penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik atau dengan melihat

histogram dari residualnya. Dasar dalam pengambilan keputusan menggunakan

analisis grafik ini yaitu:

a. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis

diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi

normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.

b. Jika data menyebar jauh dari diagonal atau tidak mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas.
54

3.7.2 Uji Multikolinieritas

Ghozali (2018) menyatakan bahwa Uji multikolinieritas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen). Dasar pengambilan keputusan pada uji multikolinieritas dapat

dilakukan dengan melihat nilai Tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF).

Nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF =

1/Tolerance).

a. Nilai Tolerance ≤ 0,10 dan VIF ≥ 10, maka terdapat gejala


multikolinieritas
b. Nilai Tolerance ≥ 0,10 dan VIF ≤ 10, maka tidak terdapat gejala
multikolinieritas

3.7.3 Uji Heterokedastisitas

Ghozali (2018) menyatakan bahwa Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk

mengetahui apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari

residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Disebut Homoskedastisitas

apabila varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, dan

apabila berbeda disebut Heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang

Homoskedastisitas dan tidak terjadi Heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan uji grafik Scatter Plot dan apabila hasil pengujiannya

tidak terdapat pola yang jelas serta ada titik meyebar di atas dan di bawah angka

nol ( 0 ) pada sumbu Y, berarti variabel tidak hesterokedasitas.


55

3.8 Analisis Regresi Linear Berganda

Wijaya (2013) mengatakan bahwa Analisis regresi linear berganda

digunakan untuk menguji pengaruh lebih dari satu independent variabel terhadap

dependent variabel. Pengolahan data dalam penelitian ini dibantu menggunakan

Statistic For Product And Service Solution (SPSS) versi 16. Persamaan regresi

linear berganda untuk membuktikan kebenaran adanya pengaruh variabel

independen dan variabel dependen yaitu:

Y = a + b1X1 + b2X2 + e
Keterangan :
Y : Kinerja Karyawan
a : konstanta
X1 : Lingkungan Kerja
X2 : Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja)
b1, b2 : Koefisien regresi, merupakan besarnya perubahan variabel
terikat akibat perubahan tiap-tiap unit variabel bebas.
e : Kesalahan Residual (error)

3.9 Uji Hipotesis

3.9.1 Uji Parsial (Uji t)

Ghozali (2018) menyatakan bahwa Uji parsial (uji t) digunakan untuk

mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel

dependen. Uji parsial dapat dilihat dari t tabel dan t hitungnya, serta dapat juga

dilihat dari tigkat signifikasinya. Rumus penentuan t tabel dengan tingkat

signifikan sebesar 5% uji dua pihak antara lain:

T tabel = n – k – 1 ; 0,05/2

Keterangan :
56

n = Jumlah Sampel
k = Jumlah Variabel Bebas
1 = Konstan

Adapun kriteria pengambilan keputusan dalam penelitian ini ialah sebagai

berikut:

a. Apabila tingkat signifikan < 0,05 dan t hitung > t tabel, maka Ha

diterima dan Ho ditolak yang berarti ada pengaruh yang signifikan antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

a. Apabila nilai signifikansi > 0,05 dan t hitung < t tabel, artinya H0 diterima

dan Ha ditolak yang berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara

variabel independen terhadap variabel dependen.

3.9.2 Uji Simultan (Uji F)

Ghozali (2018) menyatakan bahwa Uji F atau uji secara simultan

digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersama-sama

atau join mempengaruhi variabel dependen. Uji F dalam penelitian ini

menggunakan tingkat signifikansi atau tingkat kepercayaan sebesar 5% atau

0,05, untuk menentukan F tabel maka dapat dilihat dengan formula:

F tabel = n – k – 1 ; k

Keterangan :

n = Jumlah Sampel
k = Jumlah Variabel Bebas
1 = Konstan

Adapun kriteria untuk mengambil keputusan terkait uji secara bersama-

sama (simultan) antara lain:


57

a. Jika nilai probabilitas signifikansi < 0,05, dan F hitung > F tabel, maka

semua variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen.

b. Jika nilai probabilitas signifikansi > 0,05, dan F hitung < F tabel, maka

semua variabel independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen.

3.9.3 Uji Koefisien Determinasi (R2)

Ghozali (2018) menyatakan bahwa Koefisien determinasi (R²) ialah alat

yang digunakan untuk mengukur sejauh mana kemampuan model dalam

menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara

nol sampai dengan satu (0 < R2 < 1). Nilai koefisien determinasi yang kecil berarti

kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel

dependen sangat terbatas. Sebaliknya, jika nilai mendekati 1 berarti variabel-

variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk

memprediksi variabel dependen.

Menurut Sugiyono (2017) Hubungan antar variabel dibagi menjadi lima

tingkatan yaitu: sangat rendah, rendah, sedang, kuat dan sangat kuat. Untuk

mengetahui lebih jelas dapat dilihat pada tabel 3.2 dibawah ini:

Tabel 3.2 Interpretasi Perhitungan Korelasi


Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00-0,19 Sangat Rendah
0,20-0,39 Rendah
0,40-0,59 Sedang
0,60-0,79 Kuat
0,80-1,00 Sangat Kuat
58

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

4.1 Sejarah Singkat Perusahaan

PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru adalah anak perusahaan

dari PT. Japfa Comfeed Indonesia, Tbk dan berkantor pusat di Medan, Sumatera

Utara.PT. Indojaya Agrinusa berdiri pada tanggal 26 Oktober 1995. PT. Indojaya

Agrinusasecara umum bergerak diproduksi pakan ternak dan pembibitan ayam

dan perdagangan bahan untuk ternak.

Pada mulanya perusahaan ini berdiri di Pekanbaru dengan memfokuskan

kegiatan usahanya awal pada penyaluran bibit ayam Broiler yang telah dihasilkan

di Sumatera Utara dan perusahaan memasarkan sebagian hasil pembibitan tersebut

di daerah Pekanbaru. Melihat tingginya minat masyarakat Riau dan cerahnya

prospek pemasaran ayam Broiler ini, maka manajemen perusahan Chaeron

Pokphan Medan, Sumatera Utara membuat sebuah langkah cerdas dan strategi jitu

yaitu membuka anak perusahaan di daerah Pekanbaru. Pada tahun 2000 resmilah

berdiri PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru yang beralokasi didaerah

Kampar berada di Desa Kualu Nenas km. 27 Jalan Raya Pekanbaru-Bangkinang

dengan memfokuskan kegiatan perdananya pada pengembangan usaha pembibitan

dan pemeliharaan bibit ayam Broiler sekaligus memasarkan hasil peternakan yang

mereka jalani tersebut.

Seiring dengan berjalannya waktu dan juga didukung dengan adanya

peningkatan jumlah permintaan ayam Broiler oleh konsumen, maka PT. Indojaya

58
59

Agrinusa Pekanbaru membuat sebuah terobosan baru yaitu menerapkan pola mitra

usaha tani. Dengan pola ini perusahaan cukup terbantu dalam pemeliharaan bibit

ayam dan masyarakat yang menjadi mitra usaha dapat ditingkatkan taraf

ekonominya. Bermodalkan strategi dan pengalaman, PT. Indojaya Agrinusa

Pekanbaru mampu membina mitra usaha yang ada didalam kelompok binaannya,

dengan demikian para mitra dapat mengembangkan peternakan dan

perusahaannya yang menyediakan bibit dan pakan serta obat-obatan ternak,

sedangkan mitra usaha cukup menyediakan kandang pemeliharaan dan

perlengkapan operasional kandang, serta waktu pemeliharaan bibit ayam tersebut

sampai masa panen tiba.

Dalam mendukung kelancaran usaha dan juga pembinaan yang lebih

intensif terhadap mitra usaha, manajemen perusahaan mengembangkan unit-unit

usaha pembantu yang antara lain:

1. Hatchery

Hatchery yaitu wadah atau tempat penetasan bibit ayam Broiler yang

didukung oleh mesin penetas, dimana hatchery ini berfungsi sebagai tempat

penetasan telur yang merupakan bahan baku ayam broiler, adapun telur yang

akan ditetaskan ini didatangkan oleh perusahaan dari medan melalui sistem

pemanasan listrik.

2. Breeding Farm

Breeding Farm adalah tempat pemeliharaan ayam petelur ayam, Breeding

Farm berfungsi sebagai wadah atau tempat penampungan ayam-ayam bibit

yang telah dihasilkan di hatchry.


60

3. Treeding

Treeding adalah merupakan sub marketing dimana berfungsi sebagai

penyalur dan pendistribusian serta penjualan ayam baik secara makro maupun

secara mikro, disamping penjualan produk itu sendiri, departemen ini juga

berfungsi sebagai penampungan ayam dari para mitra usaha.

4.2 Uraian Tugas dan Tanggung Jawab

Menggerakkan suatu organisasi berarti dibutuhkan orang-orang yang

berkompeten untuk memegang jabatan tertentu, dimana setiap orang

melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang sesuai fungsi jabatannya. Dalam

uraian tugas dan tanggung jawab untuk masing-masing bagian sesuai dengan

struktur organisasi perusahaan.

Adapun tugas dan tanggung jawab masing-masing bagian dari struktur

organisasi pada PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru adalah sebagai

berikut :

1. MANAGER

Manager mempunyai tugas dan tanggung jawab antara lain:

a. Menyusun rencana pengembangan kegiatan usaha baik itu sasaran

maupun tujuan perusahaan

b. Mengatur pengalokasian sumber daya produksi seperi jam kerja, mesin

jam kerja operator, pengiriman ahan baku yang berhubungan dengan

proses produksi
61

c. Menyusun jalannya sistem pelaksanaan tugas pada perusahaan dengan

dikuasainya tertib administrasi

d. Mengkoordinasikan kegiatan perencanaan pengemangan fisik,

perancangan pembangunan sarana/prasarana pada manager bagian lain

dalam perusahaan menyangkut kepentingan perusahaan

e. Membuat laporan produksi secara berkala mengenai pemakain bahan

baku dan jumlah produksi

2. SPV. PRODUKSI

Merencanakan, mengontrol mengatur, melaksanakan proses operasional

produksi penetasan DOC sesuai dengan standar operasional prosedur yang

telah ditetapkan. Sehingga tujuan prusahaan untuk mengasilkan DOC yang

berkualitas dapat dicapai secara optimal.

3. TERMINAL

Melaksanakan seluruh kegiatan operasional terminal sesai dengan standar

operasional prosedur yang telah ditetapkan dan petunjuk yang diberikan oleh

atasan langsung. Sehingga kegiatan operasional terminal dapat dilaksanakan

dengan efektif dan efisien dan tujuan perusahan akan mengahsilkan DOC

yang berkualitas dapat dicapai secara optimal.

4. SETTER

Melaksanakan kegiatan operasional dimesin dan kabin setter sesuai dengan

standar operasional prosedur yang telah ditetapkan dan petunjuk yang


62

dibelikan oleh superviso produksi. Sehingga kegiatan oprasional mesin dan

ruang setter dapat dilaksanakan dengan efektif dan efisien dan tjuan

perusahaan untuk menghasilkan DOC yang berkualitas dan teriliminir dari

microbial dapat dicapai secara optimal.

5. TRANSFER

Melaksanakan kegiatan operasional transfer sesuai dengan standar

operasional prosedur yang telah ditetapkan dan petunjuk yang diberikan oleh

supervisor produksi. Sehingga kegiatan operasional transfer dapat

dilaksanakan dengan efektif dan efisien dan tujuan perusahaan untuk

mengasilkan DOC yang berkualitas dapat dicapai secara optimal.

6. QC DOC

Mengkoordinasi sistem prosedur operasional perusahaan yang berkaitan

dengan kegiatan diruang panen dan memberi saran kepada supervisor

produksi terhadap permasalahan yang berkenan dengan kegiatan panen.

7. GRADING & SAXER

Melaksanakan kegiatan operasional didalam ruangan pull chick/ panen sesuai

dengan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan dan petunjuk

diberikan oleh supervisor produksi. Sehingga kegiatan operasional pull check/

panen dapat dilaksanakan secara optimal. Menghasilkan DOC yang

berkualitas.
63

8. CLEANING

Melaksanakan kegiatan operasional ruang pencucian sesuai dengan standar

yang telah ditetapkan dan petunjuk yang diberikan oleh atasan.

9. VAKSINATOR

Melaksanakan proses hatchery vaksinasi secara menyeluruh terhadap DOC

yang telah menetas dengan standar yang sudah ditentukan oleh supervisor

produksi.

10. SPV. TECHNIC

Mengatur dan melakukan segala kegiatan yang menyangkut dengan mesin-

mesin dan alat-alat yang diguanakan oleh perusahaan.

11. LOGISTIK

Melakukkan pengadaan barang baik itu material, kebutuhan karyawan,

kebutuhan produksi, dan sesuatu yang dibutuhkan oleh perusahaan. Selain itu

tugas dari logistik juga bertanggung jawab untuk pendistribusian serta

penyimpanan inventaris barang dari/ke gudang.

12. P&GA

Mengelola sumber daya manusia dan mengatur suatu hubungan industrial

anatara perusahaan dan karyawannya serta mendukung segala bentuk


64

kegiatan operassional perusahaan melalui pengadaan barang dan jasa yang

dibutuhkan.

4.3 Struktur organisasi Perusahaan

Struktur organisasi adalah suatu gambar yang menggambarkan tipe

organisasi, pendepartemenan organisasi kedudukan,dan jenis wewenang pejabat,

bidang dan hubungan pekerjaan, garis perintah dan tanggung jawab, rentang

kendali dan sistem pimpinan organisasi. Struktur Organisasi di PT. Indojaya

Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru sebagai berikut :


65

STRUKTUR ORGANISASI PT INDO JAYA AGRINUSA

UNIT HATCHERY PEKANBARU

MANAGER

ARIS DALURIYANTO

SPV.PGA
SPV. PRODUKSI ROMI LOGISTIK DISTRIBUSI DOC SPV. TRKNIK
SPV. PRODUKSI YUNASRI SYAHRIL EFENDI
ENRENO
RUDIYANSAH AHMAD HAMIDI MARZUKI

RECORDING KASIR

JENHEFRI SIH K.
ASS. TRKNIK
ASS.PGA
BUDI SANTOSO
SIGIT PRATAMAI

TERMINAL SETTER TRANSFER QC.DOC GRADING&SAXE CLEANING VAKSINATOR TRANSFER


- YUSMAR R DRIVER EV
- YUSRIZAL - YUSRIZAL. H - HEDI P - JHON. W - OKI ARDION - YUSRIADI - HEDI P DRIVER
LOUNDRY
- MASHURI - ALI UMAR - JHONEDI - ALIMUDIN - FACHRUL.R - BAKRI - JHONEDI - M. HATTA POOL
- ZAIPUL.A - ROBER.AP - RINALDO.R - DARMAWANTO - SUHARDI - ROBER.AP - EDI SYAFRI
- MASNAH
- YASIR S - RINALDI.A - ANDI. S - PAMBRA.K - SALEH - RINALDI.A - APRINALDI - APRINALDI
- NURJANI
- AGUSSALIM - SYAPRIL - JUMANSUR - SAFRIANTO - ZULHENDRI - SYAPRIL - NOPRIADI - SYAMSIR
- JHONI ASTRA - LISDARMAN - SYAPRIL - IRMAN B.R - ZULKIPLI.P - LISDARMAN - ZULHERMA
- LISDARMAN - ZULKIPLI.S N
- REDO. A
- MUZAHIR
- NASRUDIN
66

4.4 visi dan misi perusahaan

4.4.1 Visi Perusahaan

Perseroan selalu mengambil posisi dalam mengembangkan hubungan yang

saling menguntungkan.

1. Bersama seliruh pemegang sahamya, perseroan senantiasa tujuan meraih

imbal hasil investasi yang lebih baik.

2. Bersama rekan bisnis, perseroan bekerja dalam menekan persaingan yang

tidak sehat.

3. Bersama pelanggan, perseroan memfokuskan diri untuk memberikan atau

mengahsilkan produk unggulan dan pelayanan yang sangat bersaing dan

membina hubungan yang saling menguntungkan.

4. Bersama pemasok menawarkan dan mengekplorasikesepakatan dalam

bekerja.

5. Bersama karyawan, perseroan terus mencari dan mengembangkan

program-program yang memberikan hasil dan nilai tambah tembaik bagi

setiap karyawan.

6. Bersama masyarakat, perseroan melakukan upaya untuk menjadi warga

dunia usaha yang bertanggung jawab terhadap masyarakat di sekitarnya.

4.4.2 Misi Perusahaan

Menjadi penyedia terkemuka dan terpecaya di bidang produk pangan

berprotein terjangkau di Indonesia, berlandaskan kerja sama dan pengalaman

teruji, dalam upaya memberikan manfaat bagi seluruh pihak terkait.


BAB VI

PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Penelitian yang dilakukan untuk menguji pengaruh lingkungan kerja dan

Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) terhadap kinerja karyawan PT.

Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru. Dari hasil penelitian data serta

pembahasan yang ada pada bab sebelumnya dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, lingkungan kerja

berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT.

Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru.

2. berdasarkan hasil peneitian yang dilaksanakan, Program K3 (Keselamatan

dan Kesehatan Kerja) berpengaruh secara parsial dan signifikan terhadap

kinerja karyawan PT. Indojaya Agrinusa Unit Hatchery Pekanbaru.

3. Berdasarkan hasil peneitian yang dilaksanakan, lingkungan kerja dan

Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) berpengaruh secara

simultan dan signifikan terhadap kinerja karyawan PT. Indojaya Agrinusa

Unit Hatchery Pekanbaru. Sementara itu, nilai R Square sebesar 0,531

yang menjelaskan bahwa Lingkungan Kerja dan Program K3

(Keselamatan dan Kesehatan Kerja) secara keseluruhan memberikan

pengaruh sebesar 53,1% terhadap kinerja karyawan PT. Indojaya Agrinusa

Unit Hatchery Pekanbaru, sedangkan sisa nya sebesar 46,9% dipengaruhi

oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti

92
93

kepemimpinan, keahlian dan kemampuan, budaya organisasi, motivasi dan

disiplin kerja.

6.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan berdasarkan hasil penelitian

yang telah dilakukan ialah sebagai berikut:

1. Berdasarkan pada penelitian ini diharapkan pada PT. Indojaya Agrinusa

Unit Hatchery Pekanbaru untuk lebih memperhatikan lagi lingkungan

kerja yang ada disekitar karyawan agar karyawan dapat meningkatkan

kinerja nya dengan baik dengan adanya lingkungan kerja yang baik.

2. Berdasarkan pada penelitian ini diharapkan agar PT. Indojaya Agrinusa

Unit Hatchery Pekanbaru lebih memperhatikan Keselamatan dan

Kesehatan kerja para karyawan agar karyawan terhindar dari adanya

kecelakaan dalam bekerja terutama tentang pentingnya menggunakan alat

pelindung diri (APD) dalam melakukan pekerjaan.

3. Untuk meningkatkan kinerja karyawan PT. Indojaya Agrinusa Unit

Hatchery Pekanbaru harus memperhatikan kondisi lingkungan kerja dan

Keselamatan dan Kesehatan kerja para karyawan agar karyawan nyaman

bekerja sehingga karyawan dapat menghasilkan kinerja yang baik dan

dampak yang baik terhadap perusahaan.

4. Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menambah variabel-variabel

lain yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan sehingga penelitian yang

dihasilkan dapat berkembang.


94

DAFTAR PUSTAKA

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan. Bandung : Remaja Rosdakarya.

Abdullah, M. 2014. Manajemen dan Evaluasi Kinerja Karyawan. Yogyakarta :


Penerbit Aswaja Pressindo.

Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan


Indikator).
Riau : Zanafa Publishing.

Al-Quran dan Terjemahan. 2018. Jakarta : Darul Haq

Arikunto, suharsimi. (2012). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.


Jakarta
: Rineka Cipta.

Basri, ahamd fauzi mohd. Dkk. (2013). Manajemen sumber daya manusia untuk
perusahaan. Jakarta : PT Rajagrafindo Persada.

Edison, Emron,Dkk. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategi Dan


Perubahan Dalam Rangka Meningkatkan Kinerja Pegawai Dan
Organisasi. Bandung : Alfabeta. )

Firmansyah, M. Anang. (2018). Pengantar manajemen. Yogyakarta : Penerbit


Deepublish.

Hasibuan, Malayu S.P. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta : Penerbit PT Bumi Aksara.

Hasibuan, Malayu S.P. (2019). Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi.
Jakarta : Penerbit PT Bumi Aksara.

Kasmir. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik). Cetakan
ke-
1, Depok : Penerbit PT. Raja Grafindo.

Larasati,Sri. 2(018). Manajemen Sumber Daya Manusia. Yohyakarta : Deepublish


95

Mukhsin. 2017. Kepemimpinan Islami, Budaya Kerja Islam Dan Produktivitas


Kerja Karyawan

Sedarmayanti. (2017). Perencanaan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.


Bandung : PT. Refika Aditama.

Sugiyono. (2009). Statistik Untuk Penelitian . Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.


Bandung : Alfabeta

Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitaif Kualitatif dan R&D. Bandung :


Alfabeta.

Sutrisno,Edy. (2015). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta ; kencana


prenadamedia group.

Suryani,Lilis. (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja Non Fisik Dan Komunikasi


Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bangkit Maju Bersama Di Jakarta.
2(3). 419-435

Wibowo. (2014). Manajemen Kinerja. Edisi keempat. Jakarta: Rajawali Pers.

Veithzal Rivai Zainal, S. (2015). Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk


Perusahaan. Depok : PT Raja Grafindo.

Yuwono,Edy, Mudjia Rahardjo. (2016). Metode penelitian kuantitatif analisasi


dan analisis data sekunder. Jakarta : PT RAJAGRAFINDO PERSADA.
96

Lampiran 1 : Surat sudah melaksanakan penelitian


97

Lampiran 2 : kuesioner penelitian

Perihal : Permohonan pengisian kuesioner penelitian

Lampiran : Kuesioner Penelitian

Kepada : Yth. Bapak/ Ibu Karyawan PT. Agrinusa Indojaya Unit


Hatchery Pekanbaru

Di

Tempat

Dengan Hormat,

Sehubungan dengan kegiatan penelitian yang saya lakukan dengan judul


“Pengaruh Lingkungan Kerja Dan Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan
Kerja) Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT Indojaya Agrinusa Unit Hatchery
Pekanbaru”. Saya bermaksud mengajukan permohonan pengisian kuesioner.
Adapun tujuan kuesioer ini adalah sebagai bahan masukan untuk memperoleh
data yang akurat dalam penyusunan skripsi. Oleh karena itu, mohon kiranya
bapak/ ibu berkenan mengisi kuesioner dengan sebenar-benarnya. Jawaban-
jawaban yang bapak/ ibu berikan dalam kuesioner akan saya jamin
kerahasiaannya karena kuesioner ini hanya digunakan untuk kegiatan penelitian.

Demikian surat permohonan ini saya ajukan, atas partisipasi dan kesediaan
bapak/ ibu kami ucapkan terima kasih

Hormat Saya,

Dara Nabila
NIM. 1870120220
98

PETUNJUK PENGISIAN

1. Angket ini terdiri dari (I) identitas responden (II) produktivitas kerja (III)
budaya kerja (IV) kemampuan kerja dan (V) komitmen kerja.
2. Setiap butir pertanyaan serta alternative jawaban dibaca teliti dan mohon
dijawab tanpa ada yang terlewatkan.
3. Untuk bagian (II), (III), (IV) dan (V), daftar pertanyaan diisi dengan cara
pemberian tanda ceklis (√) pada salah satu alternatif jawaban sesuai
dengan pendapat bapak/ ibu. Jika jawaban yang tersedia ada yang tidak
sesuai dimohon untuk memilih yang paling mendekati sesuai dengan
pendapat bapak/ ibu.
Keterangan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
CS : Cukup Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju

IDENTITAS RESPONDEN

1. Nama :
2. Jenis Kelamin : Laki-Laki Perempuan
3. Usia : ………. Tahun
4. Pendidikan terakhir :
SD SMP SMA SMK
DIPLOMA
S1 Di ……………………………. Bidang …………………….
S2 Di ……………………………. Bidang …………………….
S3 Di ……………………………. Bidang …………………….
5. Lama bekerja diperusahaan ini : ………… Tahun
6. Jabatan saat ini sebagai :
Dibagian : ………………
Bekerja dibagian tersebut sudah
1. < 1 Tahun
2. 2-5 Tahun
3. 6-10 Tahun
4. 11-15 Tahun
5. > 5Tahun
99

Variabel Kinerja Karyawan (Y)

NO PERNYATAAN SS S CS TS STS
1 Karyawan yang menyelesaikan
tugas sesuai target adalah
karyawan yang baik
2 Saya sering dikerjar waktu untuk
menyelesaikan target yang
ditetapkan perusahaan
3 Saya merasa ketelitian dalam
bekerja diperlukan
4 Saya merasa rekan kerja kurang
memberikan komunikasikasi
yang baik
5 Saya merasa mampu dalam
melaksanakan pekerjaan sesuai
dengan kuantitas (output, fungsi,
dan waktu) yang diinginkan
perusahaan.

6 Saya merasa pendapat yang saya


sampaikan kurang diterima oleh
perusahaan
7 Saya merasa mampu memegang
tanggung jawab yang diberikan
atasan
8. Saya mempunyai semangat yang
tinggi dalam melaksanakan tugas-
tugas

Variabel lingkungan kerja (X1)

NO PERNYATAAN SS S CS TS STS
1 Saya merasa penerangan lampu
pada ruangan kerja saya sudah
memadai
2 Saya merasa terganggu dengan
kebisingan di tempat saya bekerja
3 Saya merasa pencerahan di
tempat kerja saya sudah memadai
4 Saya merasa ruang kerja saya
terlalu sempit
5 Saya merasa mampu
melaksanakan pekerjaan secara
mudah dan cermat
100

6 Saya menjalin hubungan yang


cukup baik dengan sesama
karyawan
7. Saya menjalin hubungan yang
cukup baik dengan atasan
8 Saya merasa nyaman dengan
ruang kerja saya

Variabel Program K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) (X2)

NO PERNYATAAN SS S CS TS STS
1 Setiap ingin memulai pekerjaan,
pekerja selalu mendapat arahan
dari koordinator tentang K3
2 Persediaan perlengkapan kerja
yang cukup dapat mendukung
terlaksananya pekerjaan dengan
baik
3 Semua peralatan kerja dalam
kondisi baik dan layak dan layak
pakai sesuai standar operasional
prosedur keselamatan kerja
4 Prosedur menggunakan alat
pelindung diri (APD) secara
benar dapat mencegah terjadinya
kecelakaan pada saat bekerja
5 Tingkat pengalaman bekerja saya
tinggi
6 Adanya pelayanan kesehatan di
tempat kerja saya
7 Jaminan kesehatan saya
diperhatikan oleh perusahaan
8 Pada saat saya bekerja saya selalu
memperhatikan lingkungan di
sekitar agar terhindar dari
kecelakaan kerja
9 Diperlukan adanya pemeriksaan
alat pelindung diri (APD) secara
berskala untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dalam
bekerja
10 Tata letak alat-alat produksi
cukup memberikan kenyamanan
kepada saya dalam aktivitas
produksi
101

Lampiran 3 : tabulasi tanggapan responden

Usia
No Usia Jumlah Persentase
1 20-27 36 45%
2 28-35 20 25%
3 36-43 6 7,5%
4 44-51 12 15%
5 >52 6 7,5%
Total 80 100%

Kelamin
No Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1 Laki-Laki 63 78,75%
2 Perempuan 17 21,25%
Total 80 100%

Pendidikan Terakhir
No Pendidikan Terakhir Jumlah Persentase
SD 12 15%
1 SLTP 17 21,25%
2 SLTA 45 56,25%
3 Diploma 4 5%
4 Sarjana 2 2,5%
Total 80 100%

Lama Bekerja
No Lama Bekerja Jumlah Presentase
1 1-11 Bulan 15 18,75%
2 1-5 Tahun 34 42,5%
3 6-10 Tahun 28 35%
4 11-15 Tahun 3 3,75%
5 >16 Tahun 0 0%
Total 80 100%
102

VARIABEL KINERJA KARYAWAN (Y)

Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 Y7 Y8 TOTAL_Y
4 4 4 4 5 4 3 4 32
5 5 5 4 4 5 5 5 38
5 5 5 4 4 5 5 5 38
4 4 4 4 5 4 3 4 32
5 5 5 5 5 4 5 3 37
5 5 5 4 5 5 5 3 37
4 4 5 3 4 4 4 4 32
4 4 5 3 4 4 4 4 32
4 4 3 3 4 3 5 3 29
4 4 3 3 4 4 4 3 29
5 5 5 5 5 4 5 5 39
4 5 4 4 4 3 4 4 32
5 4 5 4 3 3 4 5 33
4 3 4 4 5 4 4 3 31
5 4 3 5 4 4 4 3 32
5 5 2 3 4 4 4 4 31
3 4 3 3 3 3 3 3 25
4 4 3 3 3 3 4 3 27
3 3 3 3 3 3 3 3 24
5 5 3 5 4 4 4 5 35
4 4 3 4 4 3 4 4 30
4 4 4 4 4 4 4 3 31
5 5 3 4 5 3 5 4 34
4 5 3 4 4 3 4 4 31
4 3 4 3 3 5 5 4 31
5 4 4 4 4 4 5 3 33
5 4 4 4 3 4 4 4 32
4 3 4 3 4 3 4 3 28
4 3 4 5 5 5 4 4 34
4 3 4 3 3 3 4 4 28
5 3 5 3 5 3 5 3 32
3 4 5 4 5 3 5 5 34
3 4 4 3 4 3 4 4 29
4 5 3 5 5 4 5 4 35
103

5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 3 4 3 3 4 3 4 28
5 3 4 4 4 3 4 3 30
4 3 4 3 4 4 4 4 30
5 3 4 4 4 3 3 3 29
4 3 5 3 3 4 5 4 31
5 3 5 3 3 4 5 3 31
5 4 5 4 5 3 5 4 35
5 4 5 4 5 3 5 3 34
5 4 5 4 5 4 5 4 36
5 4 3 3 5 4 4 4 32
4 3 5 3 4 4 4 4 31
4 4 3 3 4 3 4 4 29
5 4 5 3 4 4 5 3 33
4 5 5 5 5 4 5 5 38
4 5 4 4 4 4 4 4 33
3 4 4 3 3 4 5 4 30
4 5 4 4 3 4 3 3 30
5 5 3 3 3 4 3 3 29
3 3 5 4 4 4 4 5 32
3 5 4 3 4 3 3 3 28
4 4 3 4 3 4 3 4 29
3 4 3 3 4 4 4 3 28
4 5 4 3 3 3 4 2 28
3 4 3 3 3 4 3 4 27
3 4 4 3 3 4 4 3 28
4 5 4 4 3 3 3 3 29
4 4 4 5 4 4 4 4 33
3 5 3 3 3 3 3 3 26
3 3 3 3 4 3 4 4 27
4 3 3 3 3 3 3 4 26
4 3 5 3 4 4 3 4 30
3 3 3 3 3 3 3 3 24
4 5 3 3 3 3 3 3 27
3 4 5 5 4 4 4 5 34
4 5 5 4 4 3 4 4 33
4 4 4 4 4 4 4 3 31
4 5 4 4 5 3 5 3 33
104

4 5 4 4 4 3 4 4 32
4 3 4 3 3 5 5 4 31
4 4 4 4 4 3 5 3 31
4 4 5 4 3 4 4 4 32
4 3 4 3 4 3 4 3 28
4 3 4 5 5 5 4 4 34
4 3 4 3 3 3 4 4 28
4 3 4 3 4 3 5 3 29

VARIABEL LINGKUNGAN KERJA (X1)

X1. X1. X1.


X1.1 X1. 2 X1. 3 X1.7 X1.8 TOTAL_X1
4 5 6
4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 4 5 4 5 5 3 3 34
3 5 3 5 4 5 5 5 35
3 3 3 4 4 5 3 5 30
5 5 5 5 5 5 5 3 38
5 5 5 5 5 5 5 5 40
4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 5 5 5 4 5 5 39
5 4 3 4 5 3 4 3 31
5 5 5 5 5 5 5 5 40
3 4 3 3 4 4 4 3 28
3 3 3 3 3 5 4 4 28
4 4 3 3 3 4 5 3 29
3 3 3 4 3 3 4 3 26
3 3 3 3 3 5 3 3 26
3 3 3 3 3 4 5 3 27
4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 5 5 5 5 4 4 5 38
2 3 4 4 3 5 4 4 29
5 4 5 4 5 3 5 5 36
4 4 4 4 4 3 5 4 32
4 3 4 5 3 3 3 5 30
105

4 3 4 5 5 3 3 5 32
5 5 5 5 5 3 3 5 36
3 3 3 3 3 5 3 3 26
4 4 3 4 4 3 5 4 31
4 4 4 3 4 5 4 4 32
5 5 5 5 5 4 5 5 39
4 3 3 3 3 5 4 3 28
3 3 3 3 3 3 5 3 26
5 3 5 4 5 5 5 5 37
5 5 5 5 4 5 5 5 39
3 3 3 3 3 3 3 3 24
4 3 4 3 3 3 4 4 28
4 4 4 4 4 4 4 3 31
3 4 3 4 4 5 4 4 31
4 3 5 3 3 3 5 4 30
3 3 4 4 5 3 5 5 32
3 3 3 3 3 4 3 3 25
4 4 5 4 5 4 4 5 35
5 4 5 4 5 3 5 4 35
5 3 5 3 3 4 3 5 31
4 4 5 4 5 3 4 4 33
3 4 3 4 5 3 3 3 28
3 4 4 3 4 4 4 4 30
5 5 5 5 5 5 5 5 40
5 5 5 5 5 5 5 5 40
3 3 3 3 3 3 3 3 24
3 3 4 3 3 3 3 3 25
3 3 5 3 3 4 3 3 27
5 5 5 3 5 5 5 5 38
4 4 3 3 4 3 3 3 27
3 4 3 3 3 3 3 4 26
4 5 3 4 3 4 5 3 31
3 4 4 3 3 3 3 3 26
3 3 5 3 5 5 5 4 33
4 3 5 4 5 3 4 4 32
3 5 3 3 3 3 3 3 26
4 3 4 5 4 4 4 4 32
3 3 3 3 3 3 4 3 25
106

4 5 4 3 3 3 4 3 29
3 3 3 3 3 3 3 3 24
5 5 4 3 5 4 5 5 36
3 3 3 3 3 3 4 3 25
4 3 4 3 3 3 5 3 28
4 5 4 4 4 4 4 4 33
3 3 5 3 5 3 5 3 30
4 4 4 4 4 4 4 4 32
5 3 5 3 5 5 3 3 32
4 4 4 4 4 4 4 4 32
3 5 4 3 4 5 4 5 33
5 3 4 4 5 5 3 5 34
5 5 5 5 5 3 5 3 36
3 3 3 3 3 4 3 3 25
4 3 4 4 4 4 4 4 31
5 4 5 4 4 5 3 4 34
4 4 4 3 4 4 4 4 31

VARIABEL PROGRAM K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)


(X2)

X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X2.8 X2.9 X2.10 TOTAL_X2
4 3 4 4 4 4 3 4 4 5 39
5 4 5 3 5 4 5 3 4 4 42
5 4 4 3 3 4 5 3 4 4 39
4 3 4 4 5 4 3 4 4 5 40
5 4 5 4 5 4 3 5 4 3 42
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
5 4 4 3 4 3 4 4 5 5 41
5 4 5 4 5 3 3 3 5 5 42
3 5 4 4 4 4 3 4 4 4 39
4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36
5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
3 5 4 3 4 5 5 5 5 5 44
5 5 3 4 5 3 5 5 4 5 44
3 3 4 3 3 3 4 4 3 4 34
107

5 3 5 3 5 4 4 5 4 3 41
4 4 5 3 5 4 4 5 4 3 41
3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 34
3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 32
3 4 3 4 3 4 3 4 3 3 34
4 5 3 4 3 3 4 3 3 3 35
3 3 3 3 5 5 4 4 3 4 37
4 4 4 4 4 5 3 5 3 4 40
5 5 5 5 4 4 4 4 3 4 43
4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 47
5 5 5 4 5 5 4 4 4 3 44
5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 47
3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 30
4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 37
4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 37
5 5 4 5 5 3 3 3 5 4 42
3 5 3 5 5 5 5 5 5 5 46
5 4 3 5 5 4 4 4 4 3 41
5 5 4 3 4 3 4 3 5 4 40
5 5 5 3 4 3 4 3 4 4 40
3 3 4 5 5 4 5 2 3 4 38
4 3 5 3 2 3 5 4 3 3 35
4 3 5 3 3 3 5 4 3 3 36
4 3 5 3 3 3 3 4 3 3 34
5 3 4 4 5 3 5 5 5 5 44
3 3 4 3 5 5 5 5 5 3 41
5 4 5 4 5 4 5 5 5 5 47
3 4 5 4 5 5 5 5 5 3 44
5 4 5 3 5 4 5 5 5 5 46
5 4 5 4 3 5 4 4 5 5 44
3 4 5 4 5 5 3 3 5 5 42
5 5 4 4 4 4 3 4 4 4 41
4 4 3 3 4 3 4 3 4 4 36
5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 49
5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 49
3 4 3 4 3 5 3 3 5 3 36
3 5 4 4 3 5 3 3 4 5 39
108

4 5 3 3 3 4 3 5 5 5 40
3 4 3 4 3 5 4 5 4 3 38
3 5 3 3 3 4 5 3 3 4 36
3 4 3 4 3 3 5 4 5 3 37
4 3 4 4 3 5 4 3 4 3 37
3 5 3 4 4 4 5 3 4 3 38
3 4 3 3 3 4 4 3 4 3 34
4 4 5 4 3 4 3 3 5 4 39
3 4 3 4 3 5 5 4 5 3 39
4 5 3 3 5 5 4 3 3 3 38
3 5 3 3 3 3 4 3 3 5 35
4 3 3 4 5 3 4 5 3 3 37
3 3 3 4 3 3 5 3 3 3 33
5 3 5 3 3 5 5 3 5 3 40
3 3 4 3 4 5 3 3 4 3 35
3 5 3 4 3 4 3 3 5 3 36
4 4 3 4 3 5 3 3 4 5 38
5 5 5 4 5 4 3 5 5 4 45
4 4 4 4 4 5 5 4 4 3 41
5 5 5 5 4 4 4 3 3 3 41
4 4 4 4 4 4 5 3 4 5 41
5 4 5 4 4 5 4 5 5 5 46
3 3 3 4 3 5 5 4 4 3 37
5 4 5 4 4 5 5 5 5 5 47
3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 31
4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 37
4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 37
3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 32
109

Lampiran 4 : Uji Statistik

1. UJI VALIDITAS
Koefisien
Pernyataan Tanda Korelasi Keterangan
Korelasi
Kinerja Karyawan
(Y)
Kk1 0,575 > 0,30 Valid
Kk2 0,414 > 0,30 Valid
Kk3 0,589 > 0,30 Valid
Kk4 0,722 > 0,30 Valid
Kk5 0,667 > 0,30 Valid
Kk6 0,527 > 0,30 Valid
Kk7 0,647 > 0,30 Valid
Kk8 0,536 > 0,30 Valid
Koefisien
Pernyataan Tanda Korelasi Keterangan
Korelasi
Lingkungan
Kerja (X1)
LK1 0,799 > 0,30 Valid
LK2 0,685 > 0,30 Valid
LK3 0,757 > 0,30 Valid
LK4 0,754 > 0,30 Valid
LK5 0,806 > 0,30 Valid
LK6 0,469 > 0,30 Valid
LK7 0,576 > 0,30 Valid
LK8 0,742 > 0,30 Valid
Keselamatan > 0,30 Valid
dan kesehatan
kerja (K3)
(X2)
K3.1 0,662 > 0,30 Valid
K3.2 0,458 > 0,30 Valid
K3.3 0,634 > 0,30 Valid
K3.4 0,487 > 0,30 Valid
K3.5 0,626 > 0,30 Valid
K3.6 0,381 > 0,30 Valid
K3.7 0,433 > 0,30 Valid
K3.8 0,636 > 0,30 Valid
K3.9 0,653 > 0,30 Valid
K3.10 0,623 > 0,30 Valid
110

2. UJI RELIABILTAS
Cronbach’s
Variabel Tanda Nilai Keterangan
Alpha
Kinerja Karyawan 0,722 > 0,60 Reliabel
Lingkungan Kerja 0,850 > 0,60 Reliabel
Keselamatan dan kesehatan 0,759 > 0,60 Reliabel
kerja (K3)

3. UJI ASUMSI KLASIK


A. UJI NORMALITAS
a. uji normalitas histogram

b. Uji Normalitas P-P Plot


111

B. UJI MULTIKOLINIERITAS

C. UJI HETEROKEDASTISITAS

D. UJI REGRESI LINIEAR BERGANDA


112

E. UJI HIPOTESIS
a. Uji t

b. Uji F

F. UJI KOEFISIEN DETERMINASI


113

Lampiran 5 : titik persentase distribusi t d.f = …… dan titik persentase


distribusi F untuk probabilita = 0,05

Titik persentase distribusi t (df= 41-80)

Pr 0.25 0.10 0.05 0.025 0.01 0.005 0.001


df 0.50 0.20 0.10 0.050 0.02 0.010 0.002
41 0.68052 1.30254 1.68288 2.01954 2.42080 2.70118 3.30127
42 0.68038 1.30204 1.68195 2.01808 2.41847 2.69807 3.29595
43 0.68024 1.30155 1.68107 2.01669 2.41625 2.69510 3.29089
44 0.68011 1.30109 1.68023 2.01537 2.41413 2.69228 3.28607
45 0.67998 1.30065 1.67943 2.01410 2.41212 2.68959 3.28148
46 0.67986 1.30023 1.67866 2.01290 2.41019 2.68701 3.27710
47 0.67975 1.29982 1.67793 2.01174 2.40835 2.68456 3.27291
48 0.67964 1.29944 1.67722 2.01063 2.40658 2.68220 3.26891
49 0.67953 1.29907 1.67655 2.00958 2.40489 2.67995 3.26508
50 0.67943 1.29871 1.67591 2.00856 2.40327 2.67779 3.26141
51 0.67933 1.29837 1.67528 2.00758 2.40172 2.67572 3.25789
52 0.67924 1.29805 1.67469 2.00665 2.40022 2.67373 3.25451
53 0.67915 1.29773 1.67412 2.00575 2.39879 2.67182 3.25127
54 0.67906 1.29743 1.67356 2.00488 2.39741 2.66998 3.24815
55 0.67898 1.29713 1.67303 2.00404 2.39608 2.66822 3.24515
56 0.67890 1.29685 1.67252 2.00324 2.39480 2.66651 3.24226
57 0.67882 1.29658 1.67203 2.00247 2.39357 2.66487 3.23948
58 0.67874 1.29632 1.67155 2.00172 2.39238 2.66329 3.23680
59 0.67867 1.29607 1.67109 2.00100 2.39123 2.66176 3.23421
60 0.67860 1.29582 1.67065 2.00030 2.39012 2.66028 3.23171
61 0.67853 1.29558 1.67022 1.99962 2.38905 2.65886 3.22930
62 0.67847 1.29536 1.66980 1.99897 2.38801 2.65748 3.22696
63 0.67840 1.29513 1.66940 1.99834 2.38701 2.65615 3.22471
64 0.67834 1.29492 1.66901 1.99773 2.38604 2.65485 3.22253
65 0.67828 1.29471 1.66864 1.99714 2.38510 2.65360 3.22041
66 0.67823 1.29451 1.66827 1.99656 2.38419 2.65239 3.21837
67 0.67817 1.29432 1.66792 1.99601 2.38330 2.65122 3.21639
68 0.67811 1.29413 1.66757 1.99547 2.38245 2.65008 3.21446
69 0.67806 1.29394 1.66724 1.99495 2.38161 2.64898 3.21260
70 0.67801 1.29376 1.66691 1.99444 2.38081 2.64790 3.21079
71 0.67796 1.29359 1.66660 1.99394 2.38002 2.64686 3.20903
72 0.67791 1.29342 1.66629 1.99346 2.37926 2.64585 3.20733
73 0.67787 1.29326 1.66600 1.99300 2.37852 2.64487 3.20567
74 0.67782 1.29310 1.66571 1.99254 2.37780 2.64391 3.20406
75 0.67778 1.29294 1.66543 1.99210 2.37710 2.64298 3.20249
76 0.67773 1.29279 1.66515 1.99167 2.37642 2.64208 3.20096
77 0.67769 1.29264 1.66488 1.99125 2.37576 2.64120 3.19948
78 0.67765 1.29250 1.66462 1.99085 2.37511 2.64034 3.19804
79 0.67761 1.29236 1.66437 1.99045 2.37448 2.63950 3.19663
80 0.67757 1.29222 1.66412 1.99006 2.37387 2.63869 3.19526
114

itik Persentase Distribusi F untuk Probabilita = 0,05

df untuk pembilang (N1)


df untuk
penyebut
(N2) 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
46 4.05 3.20 2.81 2.57 2.42 2.30 2.22 2.15 2.09 2.04 2.00 1.97 1.94 1.91 1.89
47 4.05 3.20 2.80 2.57 2.41 2.30 2.21 2.14 2.09 2.04 2.00 1.96 1.93 1.91 1.88
48 4.04 3.19 2.80 2.57 2.41 2.29 2.21 2.14 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
49 4.04 3.19 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.08 2.03 1.99 1.96 1.93 1.90 1.88
50 4.03 3.18 2.79 2.56 2.40 2.29 2.20 2.13 2.07 2.03 1.99 1.95 1.92 1.89 1.87
51 4.03 3.18 2.79 2.55 2.40 2.28 2.20 2.13 2.07 2.02 1.98 1.95 1.92 1.89 1.87
52 4.03 3.18 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.07 2.02 1.98 1.94 1.91 1.89 1.86
53 4.02 3.17 2.78 2.55 2.39 2.28 2.19 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
54 4.02 3.17 2.78 2.54 2.39 2.27 2.18 2.12 2.06 2.01 1.97 1.94 1.91 1.88 1.86
55 4.02 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.06 2.01 1.97 1.93 1.90 1.88 1.85
56 4.01 3.16 2.77 2.54 2.38 2.27 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
57 4.01 3.16 2.77 2.53 2.38 2.26 2.18 2.11 2.05 2.00 1.96 1.93 1.90 1.87 1.85
58 4.01 3.16 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.05 2.00 1.96 1.92 1.89 1.87 1.84
59 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.26 2.17 2.10 2.04 2.00 1.96 1.92 1.89 1.86 1.84
60 4.00 3.15 2.76 2.53 2.37 2.25 2.17 2.10 2.04 1.99 1.95 1.92 1.89 1.86 1.84
61 4.00 3.15 2.76 2.52 2.37 2.25 2.16 2.09 2.04 1.99 1.95 1.91 1.88 1.86 1.83
62 4.00 3.15 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.99 1.95 1.91 1.88 1.85 1.83
63 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.25 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
64 3.99 3.14 2.75 2.52 2.36 2.24 2.16 2.09 2.03 1.98 1.94 1.91 1.88 1.85 1.83
65 3.99 3.14 2.75 2.51 2.36 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.85 1.82
66 3.99 3.14 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.03 1.98 1.94 1.90 1.87 1.84 1.82
67 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.98 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
68 3.98 3.13 2.74 2.51 2.35 2.24 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.87 1.84 1.82
69 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.15 2.08 2.02 1.97 1.93 1.90 1.86 1.84 1.81
70 3.98 3.13 2.74 2.50 2.35 2.23 2.14 2.07 2.02 1.97 1.93 1.89 1.86 1.84 1.81
71 3.98 3.13 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.97 1.93 1.89 1.86 1.83 1.81
72 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
73 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.23 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.86 1.83 1.81
74 3.97 3.12 2.73 2.50 2.34 2.22 2.14 2.07 2.01 1.96 1.92 1.89 1.85 1.83 1.80
75 3.97 3.12 2.73 2.49 2.34 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.83 1.80
76 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.01 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
77 3.97 3.12 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.96 1.92 1.88 1.85 1.82 1.80
78 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.80
79 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.22 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.85 1.82 1.79
80 3.96 3.11 2.72 2.49 2.33 2.21 2.13 2.06 2.00 1.95 1.91 1.88 1.84 1.82 1.79
81 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.82 1.79
82 3.96 3.11 2.72 2.48 2.33 2.21 2.12 2.05 2.00 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
83 3.96 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.91 1.87 1.84 1.81 1.79
84 3.95 3.11 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.95 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
85 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.79
86 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.21 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.84 1.81 1.78
87 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.87 1.83 1.81 1.78
88 3.95 3.10 2.71 2.48 2.32 2.20 2.12 2.05 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.81 1.78
89 3.95 3.10 2.71 2.47 2.32 2.20 2.11 2.04 1.99 1.94 1.90 1.86 1.83 1.80 1.78
115

Lampiran 6 : dokumentasi
116
117
118

BIOGRAFI PENULIS

Assalamua‟alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Dara Nabila, lahir di M. Jontion pada 28 Oktober 2000.

Penulis merupakan anak keempat dari lima bersaudara dari

pasangan Bapak Darwin dan Ibu Nursalam.

Riwayat pendidikan formal yang ditempuh ialah penulis menempuh

pendidikan dasar di SDN 011 Banjar XII, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten

Rokan Hilir dan lulus pada tahun 2012. Penulis melanjutkan pendidikan di SMPN

7 Tanah Putih dan lulus di tahun 2015. Kemudian penulis melanjutkan pendidikan

di SMAN 1 Tanah Putih Kabupaten Rokan Hilir, Provinsi Riau dan lulus pada

tahun 2018. Tahun 2018 penulis melanjutkan studi di Universitas Islam Negeri

Sultan Syarif Kasim Riau program studi S1 Manajemen dengan kosentrasi

Manajemen Sumber Daya Manusia di Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial.

Selama masa perkuliahan, penulis melakukan Praktek Kerja Lapangan di

Polres Rokan Hilir pada bulan Februari-Maret 2021 dan Kuliah Kerja Nyata Dari

Rumah Plus (KKN-DR Plus) sebagai pengabdian kepada masyarakat di kelurahan

Banjar XII, Kecamatan Tanah Putih, Kabupaten Rokan Hilir pada bulan Juli-

Agustus 2021. Penulis telah melakukan penelitian dan ujian Munaqasah pada hari

Jumat, 27 Januari 2023 dengan judul “PENGARUH LINGKUNGAN KERJA

DAN PROGRAM K3 (KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA)

TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. INDOJAYA AGRINUSA

UNIT HATCHERY PEKANBARU”.

Wassalamu‟alakum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai