PROPOSAL SKRIPSI
Rifqi Al-Baihaqi
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………..i
BAB 1 ......................................................................................................................1
PENDAHULUAN ...................................................................................................1
A. Latar belakang Penelitian ....................................................................................1
B. Rumusan Masalah Penelitian ............................................................................10
C. Tujuan dan Kontribusi Penelitian ......................................................................10
BAB II .....................................................................................................................1
KAJIAN PUSTAKAN DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS .......................1
A. Kajian Pustaka .....................................................................................................1
1. Manajemen Sumber Daya Manusia ..................................................................1
2. Kinerja Karyawan .............................................................................................2
3. Motivasi Kerja .................................................................................................17
4. Kompensasi .....................................................................................................18
5. Lingkungan Kerja............................................................................................19
6. Penelitian Terdahulu .......................................................................................19
B. Pengembangan Hipotesis...................................................................................19
1. Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Karyawan .............................................18
2. Pengaruh Kompensasi terhadap Kinerja karyawan.........................................18
3. Pengaruh Lingkungan Kerja terhadap Kinerja Karyawan ..............................19
C. Kerangka Pemikiran ..........................................................................................18
BAB 3 ......................................................................................................................1
METODE PENELITIAN ......................................................................................1
A. Waktu dan Tempat Penelitian .............................................................................1
B. Desain Penelitian .................................................................................................1
C. Definisi dan Operasional Variabel ......................................................................1
1. Definisi Variabel ...............................................................................................2
2. Operasional Variabel .........................................................................................1
ii
D. Skala Pengukuran ................................................................................................1
E. Sampel dan Metode Pengambilan Sampel ..........................................................2
F. Metode Pengumpulan Data ..................................................................................2
G. Metode Analisis Data ..........................................................................................1
1. Statistik Deskriptif ............................................................................................2
2. Uji Model Pengukuran atau Outer Model .........................................................1
3. Uji Model Struktural atau Inner Model .............................................................1
DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................51
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah perusahaan. sumber daya manusia sangat
pada kompetensi. Tugas Manajemen sumber daya manusia (MSDM) yang paling
yang secara teratur khususnya terkait dengan presensi pegawai tersebut (Hasan,
2019).
pendidikan dapat dibagi dua, yaitu fungsi manajemen dan operasional. Fungsi-
1
2
(Hasibuan, 2019).
Cikarang Barat dengan memiliki lebih dari 1500 peserta didik, 200 orang karyawan
yang termasuk dalam pendidik dan tenaga pendidik dalam tiga lembaga yang
(Sekolah dasar islam terpadu), Madrasah Tsanawiyah (Boarding school dan Non
daarul fikri. Tentunya Yayasan tidak mengharapkan penurunan kinerja ini semakin
kerugian.
TOTAL 11
TK -
SDIT 1
SMPIT 2
2 2021 SMA-U 3
OB 1
DAPUR 1
USAHA 1
TOTAL 9
Sumber: sekertariat Yayasan qobasat annur
terpadu daarul fikri. Menurut tabel diatas karyawan Pondok Pesantren Terpadu
Daarul Fikri pada tahun 2021 dan 2022 terjadi peningkatan pengeluaran karyawan.
balik ke kampung halaman, selain itu ada juga yang beralasan fokus dengan bayinya
karena ingin menjaga anaknya. Alasan lain juga digunakan tenaga pendidik yang
berlanjut usia (pensiun). Serta mendapatkan tawaran lebih baik di perusahaan lain
menunjukkan bahwa tidak sedikit karyawan yang belum melakukan kinerja dengan
maksimal, seperti datang terlambat ke kelas dan kurang disiplin. Sehingga waktu
belajar mengajar dikelas kurang yang akan berakibat pada santri daarul fikri.
karena guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang yang ditempuhnya. Hal itu
sehingga guru pengganti yang memberikan materi tidak sesuai dengan bidangnya.
Hal tersebut dapat berakibat kegiatan belajar mengajar di dalam kelas kurang
maksimal karena materi yang disampaikan masih kurang rinci. Misalnya, seorang
guru yang mengajar pelajaran matematika tetapi guru tersebut bukan ahli dalam
matematika melainkan seorang guru tersebut lulusan biologi. Sedangkan guru yang
dikarenakan banyaknya tawaran yang lebih baik dari sekolah tersebut, sehingga
hasil belajar para santri kurang maksimal. Kondisi tersebut sepatutnya mendapat
disebabkan guru yang bersangkutan belum sepenuhnya paham dengan materi yang
akan disampaikan kepada siswa. Seperti yang sudah di bahas di atas guru yang
Lingkungan Kerja
Apakah Yayasan
memberikan fasilitas
yang mumpuni untuk
2. 30 20 10 66,7% 33,3%
memberikan
kenyamanan dalam
bekerja
Motivasi Kerja
Konpensasi
Apakah Yayasan
memberikan
5. 30 24 6 79,2% 20,8%
konpensasi sesuai
dengan pekerjaan anda
Kepemimpinan
6
Apakah pimpinan
memberikan teguran
apabila karyawan
8. 30 30 - 100% 0%
melakukan hal yang
tidak sesuai aturan
perusahaan
Disiplin Kerja
Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa pada motivasi kerja dan
kebutuhan pekerja dalam kebutuhan hidup para pekerja. Dalam memberi gaji dan
kompensasi yang sepadan, akan membentuk sikap mental dan fisik karyawan yang
kuat dan mempengaruhi kinerja karyawan. Mereka mengeluhkan karena guru atau
karyawan selalu dituntut untuk melakukan yang terbaik bagi sekolah. Penerapan
sistem full day school dan boarding school di sekolah yang mewajibkan guru
memenuhi jam pembelajaran 40 jam per minggu bahkan lebih yang membuat guru
merasa jenuh menghadapi pekerjaan yang jumlahnya banyak, bahkan mereka telah
7
bekerja melebihi dari jam mengajar tanpa diimbangi dengan perolehan gaji yang
sesuai. Hal ini yang membuat para guru mengalami ke tidak puasan kerja sehingga
tidak bekerja secara optimal. Kemudian pada Lingkungan kerja, karyawan pun
masih belum mendapatkan fasilitas yang sesuai dengan apa yang diberikan oleh
Yayasan. misalnya fasilitas dalam belajar mengajar seperti kurangnya kipas angin
dalam kelas yang menimbulkan ruangan kelas tersebut menjadi panas. sehingga
lingkungannya dan ada harapan di masa depannya. Apabila ada ketimpangan dari
pendidikan tersebut, maka yang akan terjadi adalah ketidak nyamanan karyawan
sehingga karyawan tidak mampu mengaktualisasikan diri dengan baik dan bekerja
secara profesional.
Fikri. Hasil dari penelitian ini, dapat diketahui apa saja yang bisa dilakukan oleh
lingkungan kerja, motivasi kerja dan kompensasi terhadap kinerja karyawan pada
8
Yayasan Qobasat Annur Pondok Pesantren Terpadu Daarul Fikri Cikarang Barat.
signifikan antara motivasi kerja terhadap kinerja karena Ho ditolak dan Ha diterima,
atau dengan kata lain motivasi kerja dan disiplin kerja berpengaruh signifikan
kondusif disiplin kerja terhadap karyawan maka semakin tinggi kinerja karyawan.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Irwan, A., Ismail, A., & Latif, N. (2022)
menunjukkan adanya hubungan yang positif dan signifikan antara lingkungan kerja
terhadap kinerja karyawan karena dapat ditunjukkan melalui hasil analisis agresi
linier dasar. Hanya 44,3 persen kinerja pekerja dipengaruhi oleh tempat kerja
mereka, sedangkan 55,7 persen, banyak faktor tambahan yang berperan, beberapa
pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.
89,2% disini artinya setiap perubahan Kinerja sebesar 89,2% dipengaruhi oleh
Brando Sitopu, Kevin Arianda Sitinjak, Fenny Krisna Marpau (2021) menunjukan
adanya hungan yang positif dan signifikan antara motivasi kerja dan kompensasi
9
sangat mempengarui kinerja karyawan. Hal ini menunjukkan bahwa semakin tinggi
kompensasi yang diterima maka semakin baik pula kinerja pegawai terutama pada
indikator gaji dengan nilai rata-rata 3,68 yang menandakan bahwa gaji yang
diberikan kepada pegawai sudah memadai dan juga menunjukkan bahwa semakin
tinggi motivasi kerja maka akan meningkatkan kinerja pegawai indikator prestasi
kerja dengan nilai rata-rata 3,59 yang menunjukkan bahwa pegawai telah mampu
pengaruh positif dan signifikan antara lingkungan kerja dan kompensasi terhadap
signifikan terhadap prestasi kerja pegawai dengan nilai sig < 0,05 (0,0 06 < 0,05),
disiplin kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai dengan nilai sig <
0,05 (0 000 < 0,05) dan kompensasi berpengaruh signifikan terhadap pegawai dan
bersifat dominan variabel yang mempengaruhi prestasi kerja karyawan nilai sig <
0,05 (0,0 00 < 0,05). Hasil pengujian secara simultan diperoleh Motivasi,
dengan nilai sig < 0,05 (0,000 < 0,05). Nilai Adjusted R-Square sebesar 0,936 atau
1. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan latar belakang masalah dan rumusan masalah, maka tujuan penelitian
2. Kontribusi Penelitian
1. Kontribusi Praktis
dalam mengetahui sejauh mana kinerja karawan pegawai Yayasan Qobasat Annur
Pondok Pesantren Terpadu Daarul Fikri Cikarang Barat, serta sebagai bahan
kerja pegawai yang lebih baik lagi dari segi motivasi kerja, lingkungan kerja, serta
kompensasi.
2. Kontribusi Teoritis
segi teori maupun praktek terutama tentang motivasi kerja, lingkungan kerja dan
sebagai acuan bagi penelitian berikutnya dalam bidang manajemen sumber daya
A. Kajian Pustaka
1. Manajemen Sumber Daya Manusia
a) Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting
bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun
sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan organisasi itu (Ansory,
H. 2018).
MSDM, adalah suatu ilmu atau cara bagaimana mengatur hubungan dan peranan
sumberdaya (tenaga kerja) yang dimiliki oleh individu secara efisien dan efektif
serta dapat digunakan secara maksimal sehingga tercapai tujuan (goal) bersama
perusahaan, karyawan dan masyarakat. MSDM didasari pada suatu konsep bahwa
untuk mengurus relasi tenaga kerja mereka, kesehatan dan keselamatan karyawan,
12
13
paparan di atas maka sumber daya manusia adalah sebuah proses perencanaan,
manajemen sumber daya manusia adalah mengelola manusia secara efektif dan
efesien sehingga diperoleh sumber daya manusia yang terpuaskan oleh perusahan
1. Fungsi manajerial
• Perencanaan (planning)
• Pengorganisasian (organizing)
• Pengarahan (directing)
• Pengendalian (controlling)
2. Fungsi operasional
• Pengembangan
• Kompensasi
• Pengintegrasian
• Pemeliharaan
tujuan tujuan yang hendak dicapai dalam sebuah organisasi, menurut (Annisah,
2018) tujuan manajemen sumber daya manusia tersebut adalah sebagai berikut:
1. Tujuan sosial
bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap keutuhan dan tantangan
2. Tujuan organisasional
mencapai tujuannya.
3. Tujuan fungsional
manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan organisasi sesuai dengan
tujuannya.
4. Tujuan individual
15
Merupakan tujuan pribadi dari tiap anggota organisasi atau perusahaan yang
hendak mencapai melalui aktivitasnya yang dilakukan setiap harinya dalam sebuah
organisasi agar dapat mencapai tujuannya sesuai dengan apa yang diinginkan
perusahaan.
2. Kinerja Karyawan
a) Pengertian
kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai dalam
Jadi yang dimaksud dari kualitas adalah tingkat baik buruknya hasil yang diperoleh,
Menurut Hasibuan (2018), kinerja merupakan suatu hasil kerja yang dicapai
kesempatan. Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance
yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh seseorang.
Pengertian kinerja (prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan
kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan fungsinya sesuai
Kinerja merupakan hasil kerja dan perilaku kerja yang telah dicapai dalam
menyelesaikan tugas-tugas dan tanggung jawab yang diberikan dalam suatu periode
1) Faktor Individual yang terdiri dari, kemampuan dan keahlian latar belakang,
demografi.
pembelajaran.
Menurut (Iskandar, 2018) terdapat lima dimensi kinerja karyawan dan kemudian
3. Motivasi Kerja
a. Pengertian
pegawai yang perlu di penuhi agar pegawai tersebut dapat menyesuaikan diri
menjelaskan mengenai kekuatan, arah dan ketekunan seseorang dalam upaya untuk
mencapai tujuan. Apabila dalam suatu instansi mempunyai motivasi karyawan yang
rendah maka semangat karyawan untuk mencapai target yang ditargetkan instansi
akan terhambat. Apabila motivasi yang ada dalam sebuah instansi baik, maka ada
Motivasi sebagai proses psikologis dalam diri seseorang akan dipengaruhi oleh
beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut dapat dibedakan atas faktor intern dan
2) Faktor ekstern: Faktor ekstern juga tidak kalah peranannya dalam melemahkan
Lingkungan kerja adalah keseluruhan sarana dan prasarana kerja yang ada di
pelaksanaan pekerjaan.
membimbing, kerja para kayawan, agar dapat melaksanakan kerja dengan baik
Indikator dibagi menjadi tiga dimensi dimana kebutuhan akan prestasi, kebutuhan
akan afiliasi, maupun kebutuhan akan kekuasaan. Tiga dimensi kebutuhan ini
1. Kebutuhan akan prestasi, dimensi ini diukur oleh dua indikator yaitu :
a. Mengembangkan Kreatifitas
a. Kebutuhan akan perasaaan diterima oleh orang lain dilingkungan ia tinggal dan
3. Kebutuhan akan kekuasaan, dimensi ini diukur oleh dua indikator yaitu :
20
4. Kompensasi
a. Pengertian
yang bersifat uang merupakan kompensasi yang diberikan kepada pegawai sebagai
penghargaan dari pelayanan mereka. Dari beberapa pendapat para ahli diatas,
peneliti menyimpulkan bahwa kompensasi adalah segala jenis balas jasa yang
dilakukan baik berupa finansial maupun non finansial baik yang dibayarkan secara
yang berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan
berupa uang atau bukan uang yang diberikan kepada karyawan secara layak dan
yuridis akan sulit diterapkan dalam jangka panjang. Karena itu, ada anggapan
bahwa besar kecilnya kompensasi akan selalu dipengaruhi oleh beberapa faktor, di
antaranya:
Bila tingkat kompensasi yang diberikan kepada karyawan lebih rendah dari
yang dapat diberikan oleh perusahaan lain untuk pekerjaan yang sama, maka akan
dapat menimbulkan rasa tidak puas dikalangan karyawan, yang dapat berakhir
kompensasi yang tinggi pula bagi para karyawannya. Oleh sebab itu, perusahaan
22
tentang tingkat kinerja perusahaan dari waktu ke waktu. Bila karyawan bekerja
dengan baik maka kinerja perusahaan juga akan tinggi, sehingga perusahaan dapat
para karyawan. Karyawan yang mempunyai kadar pekerjaan yang lebih sukar dan
dengan tanggung jawab yang lebih besar, tentu akan diimbangi dengan tingkat
Suatu perusahaan akan selalu terikat pada kebijaksanaan dan peraturan yang
kepada karyawan. Oleh karena itu, sangat diperlukan peranan serikat pekerja
yang berlaku.
para karyawan dengan kepentingan perusahaan. Para karyawan pun akan merasa
terjamin kepentingan mereka, bila keberadaan serikat pekerja itu benar-benar terasa
23
kepentingan perusahaan.
Menurut (Arifin, 2019) kompensasi finansial dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
a) Gaji
b) Upah
c) Bonus
a) Tunjangan kesehatan
b) Tunjangan pensiun
5. Lingkungan Kerja
a. Pengertian
perkakas dan bahan yang dihadapi dimana seorang bekerja metode kerjanya serta
para pekerja sewaktu pekerja melakukan tugasnya yang mana keadaan ini
24
penting bagi pekerja agar dalam menyelesaikan tugasnya dapat terlaksana dengan
efektif dan efisien. Adapun menurut (Joni & Hikmah, 2022) lingkungan kerja
kondisi kerja yang mampu memberikan motivasi untuk bekerja, maka akan
manfaatnya bagi karyawan guna mendapat keselamatan dan kelancaran kerja. Oleh
sebab itu perlu diperhatikan adanya penerangan (cahaya) yang terang tetapi tidak
menyilaukan. Cahaya yang kurang terang, sehingga pekerjaan akan lambat, banyak
untuk mempertahankan keadaan normal, dengan suatu sistem tubuh yang sempurna
sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi di luar tubuh.
25
Tetapi kemampuan untuk menyesuaikan diri tersebut ada batasnya, yaitu bahwa
tubuh manusia masih dapat menyesuaikan dirinya dengan temperatur luar jika
perubahan temperatur luar tubuh tidak lebih dari 20% untuk kondisi panas dan 35%
dalam udara, biasa dinyatakan dalam persentase. Kelembaban ini berhubungan atau
kelembaban, kecepatan udara bergerak dan radiasi panas dari udara tersebut akan
mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat menerima atau melepaskan panas
dari tubuhnya. Suatu keadaan dengan temperatur udara sangat panas dan
kelembaban tinggi, akan menimbulkan pengurangan panas dari tubuh secara besar-
besaran, karena sistem penguapan. Pengaruh lain adalah makin cepatnya denyut
oksigen, dan tubuh manusia selalu berusaha untuk mencapai keseimbangan antar
4) Sirkulasi udara di tempat kerja. Oksigen merupakan gas yang dibutuhkan oleh
metabolisme. Udara disekitar dikatakan kotor apabila kadar oksigen dalam udara
tersebut telah berkurang dan telah bercampur dengan gas atau aroma yang
berbahaya bagi kesehatan tubuh. Sumber utama adanya udara segar adalah adanya
tempat kerja, keduanya akan memberikan kesejukan dan kesegaran pada jasmani.
Rasa sejuk dan segar selama bekerja akan membantu mempercepat pemulihan
5) Kebisingan di tempat kerja. Salah satu polusi yang cukup menyibukkan para
pakar untuk mengatasinya adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak dikehendaki
oleh telinga. Tidak dikehendaki, karena terutama dalam jangka panjang bunyi
dilakukan dengan efisien sehingga produktivitas kerja meningkat. Ada tiga aspek
yang menentukan kualitas suatu bunyi, yang bisa menentukan tingkat gangguan
kebisingan.
ditimbulkan oleh alat mekanis, yang sebagian dari getaran ini sampai ke tubuh
karyawan dan dapat menimbulkan akibat yang tidak diinginkan. Getaran mekanis
pada umumnya sangat mengganggu tubuh karena ke tidak teraturnya, baik tidak
alat dalam tubuh terdapat apabila frekuensi alam ini beresonansi dengan frekuensi
dari getaran mekanis. Secara umum getaran mekanis dapat mengganggu tubuh
7) Bau tidak sedap di tempat kerja. Adanya bau-bauan di sekitar tempat kerja dapat
Pemakaian pendingin ruangan (air conditioner) yang tepat merupakan salah satu
8) Tata warna di tempat kerja. Menata warna di tempat kerja perlu di pelajari dan
dipisahkan dengan penataan dekorasi. Hal ini dapat dimaklumi karena warna
mempunyai pengaruh besar terhadap perasaan. Sifat dan pengaruh warna kadang-
kadang menimbulkan rasa senang, sedih, dan lain-lain, karena dalam sifat warna
9) Dekorasi di tempat kerja. Dekorasi ada hubungannya dengan tata warna yang
baik, karena itu dekorasi tidak hanya berkaitan dengan hasil ruang kerja saja tetapi
berkaitan juga dengan cara mengatur tata letak, tata warna, perlengkapan, dan
10) Musik di tempat kerja. Menurut para pakar, musik yang nadanya lembut sesuai
karyawan untuk bekerja. oleh karena itu lagu-lagu perlu dipilih dengan selektif
28
11) Keamanan di tempat kerja. Guna menjaga tempat dan kondisi lingkungan kerja
tetap dalam keadaan aman maka perlu diperhatikan adanya keberadaannya. Salah
satu upaya untuk menjaga keamanan di tempat kerja, dapat memanfaatkan tenaga
sebagai berikut:
6. Penelitian Terdahulu
TABEL 4
Penelitian Terdahulu
menggunak kinerja
an SPSS 25 karyawan
7. Analisis Pengaruh Yayan Yanuari Pengaruh Motivasi Dalam Berdasarkan
Motivasi Kerja dan / 2019 dan lingkungan menyelesaik penelitian ini
Lingkungan Kerja kerja terhadap an menunjukan
Terhadap Kinerja kinerja karyawan penelitian bahwa
Karyawan pada seluruh ini penulis lingkungan
karyawan di PT wilayah menggunak kerja dan
Bekasi an metode motivasi kerja
kuantitatif sangat
dan metode memiliki
deskriptif perngaruh
positif
terhadap
kinerja
karyawan
8. Pengaruh Kompensasi Agung Surya Pengaruh Penelitian Berdasarkan
Terhadap Kinerja Dwianto, Kompensasi ini Hasil
Karyawan Pada PT. Jaeil Pupung Terhadap Kinerja menggunak penelitian ini
Indonesia Purnama Sari, Karyawan an metode menyatakan
Tukini Tukini / penelitaian bahwa
2019 kuantitatif kompensasi
dengan berpengaruh
menggunak terhadap
an alat SPSS kinerja
karyawan
9. Pengaruh Kompensasi Nopri Yadi / Pengaruh Dalam Berdasarkan
dan Motivasi Kerja 2022 Kompensasi dan menyelesaik hasil
terhadap Kinerja Motivasi Kerja an penelitian ini
Karyawan PT Sumber terhadap kinerja penelitian menyatakan
Terang Agro Lestari di karyawan ini penulis bahwa
Teluk Tenggulang Kec. menggunak kompensasi
Tungkal Ilir Kab. an metode dan motivasi
Banyuasin Sumatera kuantitatif berpengaruh
Selatan dengan terhadap
mengunaka kinerja
n teknik karyawan
pengambila
n sampel
adalah
purposive
sampling
32
B. Pengembangan Hipotesis
karyawan.
dorongan yang diberikan kepada seseorang dan dalam hal ini adalah karyawan,
perusahaan dan memiliki motivasi kerja yang baik tentunya akan memberikan
dampak positif pada loyalitas dan produktivitas karyawan dan tentunya karyawan
tersebut akan memiliki kinerja yang baik pula karena motivasi kerja sendiri
memiliki dampak positif terhadap kinerja karyawan. Hal ini didukung oleh
penelitian yang dilakukan oleh Muhammad Ekhsan (2019) yang berjudul Pengaruh
motivasi dan disiplin kerja terhadap kinerja Keryawan pada PT Syncrum Logistics
karyawan.
meningkatkan kinerja karyawan, yaitu dengan memberi timbal balik atau hadiah
35
kebutuhan dan kepuasan karyawan, memastikan perilaku yang tepat untuk semua
karyawan yang berharap untuk dihargai kinerjanya. Semakin sering tunjangan atau
dapat mempengaruhi Kinerja karyawan. Oleh karena itu, insentif yang paling
diharapkan adalah yang paling sering kali karyawan terima tanpa membagi
maknanya. Menurut Parisuda & Mujiati (2019) menyatakan bahwa semakin sesuai
penting dari manajemen sumber daya manusia karena membantu menarik dan
perusahaan memiliki dampak terhadap kinerja strategis. Hal ini didukung dengan
penelitian yang dilakukan Agung Surya Dwianto, DKK (2019). yang berjudul
Pengaruh Kompensasi Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Jaeil Indonesia. yang
kerja dapat mempengaruhi naik turunnya kinerja karyawan. Menurut Siagian &
36
Khair (2018) Suatu lingkungan kerja dikatakan baik apabila pegawai dapat
melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman, dan nyaman. Lingkungan kerja
merupakan segala sesuatu yang ada disekitar para pekerja dan yang dapat
kebersihan, penerangan. Hal ini didukung dengan penelitian yang dilakukan oleh
Andi Irwan, DKK (2022) yang berjudul Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Keryawan pada PT. Hadji Kalla Toyota cabang Makassar. yang
kinerja karyawan.
C. Kerangka Pemikiran
Daarul Fikri ,kerangka pemikiran dari masalah dapat dilihat dari gambar sebagai
berikut :
37
H1
MOTIVASI
H2 KINERJA
KOMPENSASI
KARYAWAN
LINGKUNGAN H3
KERJA
BAB 3
METODE PENELITIAN
Cikarang Barat. Penelitian ini dimulai dari bulan 29 maret 2023 hingga 30 juni
2024. Lokasi yang dijadikan penelitian adalah Pondok Pesantren Terpadu Daarul
Fikri Cikarang Barat yang beralamat di Jl. Wr. Bambu No.107, Telagamurni, Kec.
B. Desain Penelitian
pendekatan kuantitatif. Penelitian kausal adalah hubungan antara sebab dan akibat
Dari judul penelitian yang diambil penulis yaitu Pengaruh Disiplin Kerja,
38
39
1. Definisi Variabel
Variabel pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal
adalah suatu atribut, sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
Dalam penelitian ini terdapat empat 2eknik2e yang akan diteliti, yaitu:
terkait dengan 2eknik2e yang terdapat dalam judul penelitian atau yang tercakup
dalam paradigma penelitian sesuai dengan hasil perumusan masalah. Teori ini
Dalam melakukan penelitian tentunya harus ada objek yang diteliti. Objek
populasi, peneliti berfokus pada satu atau lebih karakteristik atau sifat dari objek.
berasal dari fakta bahwa karakteristik tertentu bisa bervariasi di antara objek dalam
secara operasional dengan jelas dan tegas. Satu 1eknik1e yang digunakan oleh
Dalam penelitian ini terdapat 4 (Empat) 1eknik1e yang diteliti yaitu 1eknik1e
a. Variabel Dependen
Hardani et al., (2020) berpendapat bahwa 1eknik1e tak bebas (Dependent variable)
adalah 1eknik1e yang secara struktur berpikir keilmuan menjadi 1eknik1e yang
disebabkan oleh adanya perubahan 1eknik1e lainnya. Variabel tak bebas ini
kepuasan kerja tidak hanya dapat dipahami dari aspek fisik pekerjaannya itu
sendiri, akan tetapi dari sisi non-fisik. Kepuasan kerja berkaitan dengan fisik
kerjanya, serta sistem hubungan diantara mereka. Selain itu, kepuasan kerja juga
c. Variabel Independen
1) Kompensasi (X1)
berbentuk uang, barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan
Menurut Sedarmayanti (2018) secara garis besar lingkungan kerja terbagi menjadi
2 yaitu lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non-fisik. Lingkungan kerja
fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja
yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung..
3) Motivasi (X3)
Menurut Qomariah (2020) motivasi itu pada dasarnya dorongan dalam diri
d. Operasional Variabel
Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat-sifat hal yang
didefinisikan sehingga dapat diamati. Ukuran dapat diamati ini menjadi penting,
karena hal yang dapat diamati itu membuka kemungkinan bagi orang lain selain
peneliti untuk melakukan hal yang serupa, sehingga apa yang dilaksanakan oleh
peneliti terbuka untuk diuji 1eknik1 oleh orang lain. Perumusan definisi operasional
1eknik1e penelitian yang berupa konstruk lebih bervariasi dan kompleks (Hardani
Skala
No Variabel Dimensi Indikator
Pengukuran
1. Penerangan cahaya
2. Temperatur
3. Kelembapan
Lingkungan kerja
Lingkungan fisik 4. Sirkulasi udara Ordinal
kerja 5. Kebisingan
Sedarmayanti 6. Bau-bauan
1
(2018) 7. Keamanan
1. Hubungan kerja
antara bawahan dan
Lingkungan kerja
atasan Ordinal
non-fisik
2. Hubungan kerja
antara rekan kerja
Tabel 6 Kompensasi
Skala
No Variabel Dimensi Indikator
Pengukuran
43
1. Gaji
2. Tunjangan Piket
Kompensasi
Kompenasasi langsung Ordinal
Hasibuan
2 (2018)
1. Fasilitas Kantor
2. Tempat Parkir
Kompensasi
3. Tunjangan Ordinal
Tidak langsung
Kesehatan
4. Cuti
Tabel 7 Motivasi
Skala
No Variabel Dimensi Indikator
Pengukuran
1. Beprestasi
2. Pengakuan
Internal
Motivasi Ordinal
Qomariah
3 (2020)
1. Kompensasi
memadai
Eksternal
2. Jaminan Ordinal
Pekerjaan
3. Status
4. Peraturan yang
fleksibel
D. Skala Pengukuran
untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat ukur,sehingga
alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan menghasilkan data
kuantitatif Sugiyono (2018). Dengan skala pengukuran ini maka nilai variabel
yang diukur dengan instrumen tertentu dapat dinyatakan dalam bentuk angka,
Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala Likert. Skala
45
Likert menurut Sugiyono (2018) adalah skala yang digunakan untuk mengukur
sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial. Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
Tabel 9
Jawaban Kode Skor
Sangat Setuju SS 5
Setuju S 4
Cukup Setuju CS 3
Tidak Setuju TS 2
Sangat Tidak Setuju STS 1
Sumber: Sugiyono (2018)
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil
(2018) 2eknik sampling jenuh adalah 2eknik penentuan sampel dimana semua
memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis dan dicatat langsung oleh
peneliti dari guru, staff, Karyawan Pondok Pesantren Terpadu Daarul Fikri
studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, dan juga
apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang mendalam dan
penelitian.
merupakan metode analisis yang powerfull oleh karena itu tidak didasarkan
banyak asumsi, data tidak harus terdistribusi normal, dan sampel tidak harus besar.
PLS dapat digunakan untuk mengkonfirmasi teori, selain itu dapat digunakan untuk
menjelaskan ada atau tidaknya hubungan antara variabel laten. PLS digunakan
untuk menjelaskan ada tidaknya hubungan antar variabel laten (prediction). PLS
47
merupakan metode analisis yang powerfull oleh karena tidak mengasumsikan data
e. Statistik Deskriptif
Menurut Sugiyono (2018) analisis deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk
f. Deskripsi Responden
situasi, diantaranya:
• Jenis kelamin
• Usia
• Tingkat pendidikan
• Lama bekerja
g. Deskripsi Variabel
yang dikategorikan dalam lima kategori dengan menggunakan skala likert. Masing
– masing mempunyai tingkatan penilaian sangat tidak setuju, tidak setuju, netral,
48
setuju, dan sangat setuju. Selanjutnya menghitung rata – rata jawaban responden
discriminant. Sedangkan uji reliabilitas dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
i. Convergent Validity
dilihat dari korelasi antara item score/indikator dengan score konstruknya. Ukuran
reflektif individual dikatakan tinggi jika berkorelasi lebih dari 0,70 dengan
konstruk yang ingin diukur. Namun demikian pada riset tahap pengembangan
skala, loading 0,50 sampai 0,60 masih dapat diterima (Ghozali dan Latan, 2018).
j. Discriminant Validity
Discriminant validity indikator dapat dilihat pada cross loading antara indikator
indikator di blok lainnya. Metode lain untuk menilai discriminant validity adalah
untuk setiap konstruk dengan korelasi antara konstruk dengan konstruk lainnya
baik jika akar AVE untuk setiap konstruk lebih besar daripada korelasi antara
konstruk dan konstruk lainnya (Ghozali dan Latan, 2018). Lebih lanjut Ghozali
dan Latan (2017) menjelaskan uji lainnya untuk menilai validitas dari konstruk
dengan melihat nilai AVE. Model dikatakan baik apabila AVE masing-masing
k. Reliability
Selain uji validitas, pengukuran model juga dilakukan untuk menguji reliabilitas
dengan indikator refleksif dapat dilakukan dengan dua cara yaitu dengan
nilai composite reliability maupun cronbach alpha di atas 0,70 (Ghozali dan Latan,
2018).
50
Model struktural atau inner model menunjukkan hubungan atau kekuatan estimasi
m. R-Square
setiap variabel laten endogen sebagai kekuatan prediksi dari model struktural.
Rsquare 0,75, 0,50 dan 0,25 dapat disimpulkan bahwa model kuat, moderate dan
melihat nilai koefisien parameter dan nilai signifikansi T statistik yaitu melalui
51
52
Lesmana, M. T., Arif, M., & Barus, M. I. (2021). The Effect of Compensation,
Work Environment and Work Discipline on Employee
Performance. International Journal of Economic, Technology and
Social Sciences (Injects), 2(1), 312-324.
Pangabean, S. N. B., Dirbawanto, N. D., & Siregar, O. M. (2022). The Effect Of
Work Motivation, Work Environment, And Compensation On
Employee Performance At Bank Btn Medan Branch Office.
JOURNAL OF HUMANITIES, SOCIAL SCIENCES AND
BUSINESS (JHSSB), 2(1), 144-161.
Parisuda, I. M. M., & Mujiati, N. W. (2019). Peran Motivasi Kerja Dalam
Memediasi Pengaruh Kompensasi Terhadap Semangat Kerja
Karyawan. E-Jurnal Manajemen, 8(6), 3959–3989.
Prawiro, M. 2019. Pengertian Kompetensi: Definisi, jenis-jenis, dan manfaat
kompetensi.
Prasetyo, A. (2021). Pengaruh Motivasi Intrinsik dan Knowledge Sharing
terhadap Produktivitas Kerja Melalui Perilaku Innovatif Sebagai
Variabel Intervening. PERMANA : Jurnal Perpajakan, Manajemen
dan Akuntansi, 35-45.
Putra, D. M. B. A., & Mujiati, N, W. (2019). Peran Kepuasan Kerja dalam
Memediasi Pengaruh Stres Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap
Turnover Intention. E-Jurnal Manajemen, 8(7), 4045–4072.
Qomariah, N. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Aplikasi dan
Studi Empiris). Jember: CV. Pustaka Abadi.
Sitopu, Y. B., Sitinjak, K. A., & Marpaung, F. K. (2021). The Influence of
Motivation, Work Discipline, and Compensation on Employee
Performance. Golden Ratio of Human Resource Management, 1(2),
72-83.
Susanto, N. (2019). Pengaruh Motivasi Kerja, Kepuasan Kerja, Dan Disiplin
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Divisi Penjualan Pt
Rembaka. Agora, 7(1).
Siswanto, B. (2019). Pengaruh motivasi kerja dan disiplin kerja terhadap kinerja
karyawan. Jims, 7(2).
Sudiardhita, K. I., Mukhtar, S., Hartono, B., Sariwulan, T., & Nikensari, S. I.
(2018). The effect of compensation, motivation of employee and
work satisfaction to employee performance Pt. Bank Xyz (Persero)
Tbk. Academy of Strategic Management Journal, 17(4), 1-14.
54