Anda di halaman 1dari 123

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES

KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN


(Penelitian pada karyawan Non-Manajerial di
Bank Mandiri cabang Garut)

Oleh:
RAFFY RIZKI RAMADHAN
183402237

NASKAH SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Ujian


Guna memperoleh gelar Sarjana Pada Jurusan/Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Siliwangi

JURUSAN/PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2023
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Penelitian pada karyawan Non-Manajerial di
Bank Mandiri cabang Garut)

Oleh
Raffy Rizki Ramadhan
183402237

Dibawah Bimbingan :
Alfin Nurfahmi Mufreni S.E, M.T
Dian Kurniawan S.E., M.Si.

NASKAH SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat Ujian


Guna memperoleh gelar Sarjana Pada Jurusan/Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Siliwangi

JURUSAN/PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
2023

i
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES
KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
(Penelitian pada karyawan Non-Manajerial di
Bank Mandiri cabang Garut)

Oleh:

Raffy Rizki Ramadhan


183402237

NASKAH SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat dalam memperoleh gelar Sarjana


Pada Jurusan/Program Studi Manajemen Disetujui Tim Pembimbing
Untuk disidangkan dan diuji pada tanggal Seperti yang tertera di Bawah ini

Tasikmalaya, 23 September 2023

Pembimbing I Pembimbing II

Alfin Nurfahmi Mufreni S.E, M.T Dian Kurniawan S.E., M.Si.


NIDN 0415098202 NIDN 0422047705

ii
PERNYATAAN ORSINALITAS SKRIPSI

Yang bertanda tangan di bawah ini:


Nama : Raffy Rizki Ramadhan
Npm : 183402237
Jurusan : Manajemen
Fakultas : Fakultas Ekonomi Dan Bisnis

1. Karya tulis/skripsi saya ini adalah asli dan belum pernah diajukan untuk
mendapatkan gelar akademik (sarjana), baik di Universitas Siliwangi
maupun di perguruan tinggi lain.
2. Karya tulis ini adalah murni gagasan, rumusan dan penelitian saya sendiri,
tanpa bantuan pihak lain kecuali arahan tim pembimbing.
3. Dalam karya tulis ini tidak terdapat karya atau pendapat yang telah ditulis
atau dipublikasikan oleh orang lain, kecuali ditulis dengan jelas dicantumkan
sebagai acuan dalam naskah dengan disebutkan nama pengarang dan
dicantumkan dalam daftar pustaka.
4. Pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari
terdapat penyimpangan dan tidak benaran dalam pernyataan ini, maka saya
bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan gelar yang telah
diperoleh karena karya tulis ini, serta sanksi lainnya sesuai dengan norma
yang berlaku di Universitas Siliwangi.

Tasikmalaya, 18 oktober 2023

Yang membuat pernyataan,

Materai Rp.10.000

Raffy Rizki Ramadhan


NIM: 183402237

iii
ABSTRAK

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP


KINERJA KARYAWAN
(Penelitian pada karyawan Non-Manajerial di
Bank Mandiri cabang Garut)

Oleh:
RAFFY RIZKI RAMADHAN
183402237

Dibawah Bimbingan:

Alfin Nurfahmi Mufreni S.E, M.T


Dian Kurniawan S.E., M.Si.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh


lingkungan Kerja dan stress Kerja terhadap kinerja karyawan non-manajer Bank
Mandiri Cabang Garut. Dalam pelaksanaan penelitian ini penulis menggunakan
metode kuantitatif dengan pendekatan deskriptif dan asosiatif. Pendekatan
deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel
mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan, atau
menghubungkan antara variabel satu dengan variabel lainnya Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara lingkungan kerja dan Stres kerja
terhadap kinerja karyawan pada karyawan non manajer di Bank Mandiri Cabang
Garut Berdasarkan analisis koefisien determinasi dapat diketahui nilai Rsquare
sebesar 0,551 atau 55,1%. Hal tersebut mempunyai arti bahwa pengaruh kedua
variabel independen yakni lingkungan kerja dan Stres kerja terhadap kinerja
karyawan adalah sebesar 55,1%. Disarankan kepada perusahaan untuk dapat
memastikan bahwa karyawan menerima pelatihan yang memadai, memiliki akses
ke sumber daya yang diperlukan dan bekerja dalam lingkungan yang mendukung
produktivitas dan ketelitian. Selain itu, pengelola dapat memberikan dukungan dan
pengawasan yang tepat untuk memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan rapi
dan sesuai dengan standar yang di harapkan.

Kata Kunci : Stres Kerja, Lingkungan Kerja dan Kinerja Karyawan

iv
ABSTRACT

THE INFLUENCE OF WORK ENVIRONMENT AND JOB STRESS ON


EMPLOYEE PERFORMANCE
(Research on Non-Managerial employees in
Bank Mandiri Garut branch)

By :
RAFFY RIZKI RAMADHAN
183402237

Under Guidence:

Alfin Nurfahmi Mufreni S.E, M.T


Dian Kurniawan S.E., M.Si.

The purpose of this study is to determine and analyze the influence of the
work environment and work stress on the performance of non-managerial
employees of Mandiri Bank Garut Branch. In carrying out this research the author
used quantitative methods with descriptive and associative approaches. A
descriptive approach is research carried out to determine the value of independent
variables, either one or more variables without making comparisons, or connecting
one variable with another variable. The results of this research show that there is
an influence between the work environment and work stress on employee
performance among non-manager employees at Bank Mandiri Garut Branch Based
on the analysis of the coefficient of determination, it can be seen that the Rsquare
value is 0.551 or 55.1%. This means that the influence of the two independent
variables, namely work environment and work stress, on employee performance is
55.1%. It is recommended for companies ensure that employees receive adequate
training, have access to the necessary resources and work in an environment that
supports productivity and thoroughness. In addition, managers can provide
appropriate support and supervision to ensure that work is carried out neatly and
according to expected standards.

Keywords: Job stress, Work Environment and Employee Performance

v
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyususnan Proposal
Skripsi ini dengan baik. Adapun judul dari penelitian ini adalah “PENGARUH
LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP KINERJA
KARYAWAN”.
Dalam proses penyusunan Naskah Skripsi ini penulis mendapatkan banyak
bantuan, bimbingan, arahan, dukungan, serta motivasi dari berbagai pihak sehingga
penyusunan usulan penelitian ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.
Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Kedua Orang Tua, Ibu Rina Kartini dan Bapak Zaenal Muharram yang
senantiasa selalu memberikan semangat, motivasi, nasehat, dan selalu
mendoakan penulis di setiap langkahnya.
2. Dr. Ir. Nundang Busaeri, M.T., IPU. selaku Rektor Universitas Siliwangi.
3. Dr. Ade Komaludin , S.E., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Siliwangi.
4. Dr. Apip Supriadi, S.E., M.Si. selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Siliwangi.
5. Dr. Iis Surgawati, Dra., M.Si. selaku Wakil Dekan II Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Siliwangi.
6. R. Lucky Radi Rinandiyana, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Program Studi
Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Siliwangi.
7. Alfin Nurfahmi Mufreni S.E, M.T. selaku Dosen Pembimbing I yang selalu
memberikan bimbingan, arahan, dan masukan kepada penulis.
8. Dian Kurniawan S.E., M.Si.selaku Dosen Pembimbing II yang selalu
memberikan bimbingan, arahan, dan masukan kepada penulis.

vi
9. Dr. Eddy Suroso,S.E., M.Si. selaku Dosen Penguji I yang sudah memberikan
arahan dan masukan kepada penulis
10. H, Nana Sahroni,S.E., M.M. selaku dosen penguji II yang sudah memberikan
arahan dan masukan kepada penulis.
11. Seluruh Dosen dan Staff Karyawan di Lingkungan Fakultas Ekonomi Dan
Bisnis Universitas Siliwangi yang telah memberikan ilmu pengetahuan dan
membantu penulis selama masa perkuliahan.
12. Pihak Bank Mandiri Kabupaten Garut yang telah memberikan kesempatan
kepada penulis untuk dapat melakukan penelitian di Bank Mandiri Cab.Garut.
13. Semua pihak yang membantu dalam menyusun usulan penelitian ini yang tidak
dapat disebutkan satu persatu.

Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan yang telah diberikan kepada
penulis dengan kebaikan yang lebih besar disertai dengan curahan rahmat dan kasih
sayang-Nya. Aamiin.
Penulis menyadari bahwa dalam menyusun Naskah Skripsi ini masih terdapat
kekurangan, karena keterbatasan pengetahuan dan kemampuan yang dimiliki. Oleh
karena itu saran dan kritik yang membangun masih sangat diperlukan penulis untuk
dapat melanjutkan penelitian ini. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat untuk semua pihak yang membutuhkan.

Tasikmalaya, 23 September 2023

Penulis,

RAFFY RIZKI RAMADHAN

vii
DAFTAR ISI

PERNYATAAN ORSINALITAS SKRIPSI ...................................................... iii


ABSTRAK .............................................................................................................iv
ABSTRACT ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ...........................................................................................vi
DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL .................................................................................................xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang penelitian ................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ......................................................................... 7
1.3 Tujuan Penelitian .............................................................................. 7
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian ............................................................... 7
1.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian ........................................................... 9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN
HIPOTESIS.......................................................................................... 10
2.1 Tinjauan Pustaka ............................................................................ 10
2.1.1 Lingkungan Kerja ................................................................. 10
2.1.2 Stres Kerja ............................................................................. 19
2.1.3 Kinerja Karyawan ................................................................. 22
2.1.4 Penelitian Terdahulu ............................................................. 25
2.2 Kerangka Pemikiran ....................................................................... 28
2.3 Hipotesis ......................................................................................... 31
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ........................................... 32
3.1 Objek Penelitian ............................................................................. 32
3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan .................................................. 32
3.1.2 Metode penelitian .................................................................. 34
3.1.3 Operasionalisasi Variabel ..................................................... 35
3.2 Model Penelitian ............................................................................. 40
3.2.1 Teknik Analisis Data ............................................................. 40
3.2.2 Metode Successive Interval (MSI) ........................................ 45

viii
3.2.3 Uji Statiska ............................................................................ 46
3.2.4 Analisis Data ......................................................................... 50
3.2.5 Analisis Regresi Linear Berganda......................................... 50
3.2.6 Uji Koefisien Determinasi .................................................... 51
3.2.7 Pengujian Hipotesis (Uji T) .................................................. 51
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 54
4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 54
4.1.1 Lingkungan kerja di Bank Mandiri Cabang Garut................ 54
4.1.2 Stres Kerja Karyawan di Bank Mandiri Cabang Garut ......... 62
4.1.3 Kinerja Karyawan di Bank Mandiri Cabang Garut ............... 69
4.1.4 Uji Asumsi Klasik ................................................................. 75
4.1.5 Analisis Regresi Linier Berganda .......................................... 78
4.1.6 Uji Koefisien Determinasi .................................................... 79
4.1 Pembahasan .................................................................................... 80
4.2.1 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan ... 80
4.2.2 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan .............. 81
4.2.3 Pengaruh Lingkungan kerja dan Stres kerja Terhadap Kinerja
karyawan pada Karyawan ..................................................... 82
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ................................................................. 83
5.1 Simpulan ......................................................................................... 83
5.2 Saran ............................................................................................... 84
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 86
LAMPIRAN-LAMPIRAN .................................................................................. 89

ix
DAFTAR GAMBAR

No Keterangan Halaman
1 Logo Bank Mandiri 32
2 Struktur Organisasi Bank Mandiri Cab. Garut 34
3 Model Penelitian 40

x
DAFTAR TABEL

No Keterangan Halaman
1 Turnover Bank Mandiri Garut 5
2 Operasional Variabel 36
Formasi Skor, Notasi & Kriteria Masing-Masing
3 43
Pilihan Jawaban Untuk Pernyataan Positif
Formasi Skor, Notasi & Kriteria Masing- Masing
4 44
Pilihan Jawaban Untuk Pernyataan Negatif
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien
5 51
korelasi

xi
DAFTAR LAMPIRAN

No Keterangan Halaman
1 Jadwal Kegiatan Penelitian 89
2 Kuesioner Penelitian 90
3 Data Ordinal 94
4 Data Interval 99
5 Validitas & Reliabilitas 104
6 Uji Asumsi Klasik 107
7 Regresi Berganda 110

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang penelitian

Sumber daya manusia merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam

sebuah perusahaan atau organisasi dan sumber daya manusia juga dapat mendukung

keberhasilan dalam mencapai sebuah visi, misi dan tujuan perusahaan. Tenaga yang

di hasilkan manusia masih menjadi komponen yang paling utama, maka dari itu

perlunya untuk mengembangkan kemampuan setiap individu karyawan.

Sumber daya manusia merupakan asset penting bagi perusahaan atau

organisasi untuk menjalankan berbagai kegiatannya guna mencapai tujuan

perusahaan. Setiap perusahaan menyadari bahwa sumber daya yang profesional,

terpercaya, kompeten dan tekun merupakan tolak ukur bagi organisasi untuk

mencapai tujuannya. Salah satu peran untuk mencapai tujuannya yaitu peran

karyawan di dalamnya, karyawan merupakan sumber daya penting bagi suatu

organisasi, karena seorang karyawan memiliki beberapa faktor yang dapat

mencapai visi dan misi perusahaan diantaranya pemikiran, ide, bakat, tenaga,

keinginan, pengetahuan dan kreatifitas.

Karyawan sebagai sumber daya yang dominan pada organisasi berperan

penting menghasilkan suatu kinerja yang berkualitas. Salah satu faktor yang

mempengaruhi tingkat keberhasilan suatu perusahaan adalah kinerja karyawannya.

Kinerja karyawan didefinisikan sebagai kemampuan pegawai dalam melakukan

sesuatu keahlian tertentu. Menurut emron edison et all (2017: 188) mengemukakan

bahwa kinerja adalah hasil dari suatu proses yang mengacu dan diukur selama

1
2

periode waktu tertentu berdasarkan ketentuan atau kesepakatan yang telah

ditetapkan. Kinerja pada dasarnya merupakan tanggung jawab dari setiap individu

yang bekerja dalam suatu organisasi atau perusahaan. Kinerja yang baik adalah

hasil pekerjaannya optimal dan sesuai standar organisasi atau perusahaan dan

mendukung tercapainya tujuan organisasi atau perusahaan.

Peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi organisasi atau

perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan yang tidak stabil.

Pencapaian kinerja karyawan yang optimal dapat dilihat dari kesejahteraan

karyawan dan faktor faktor yang mendukung kinerja karyawan. Kinerja bagi

perusahaan adalah hal yang paling dihargai, karena merupakan komponen evaluasi

dari setiap pekerjaan. Sebagaimana menurut Citraningtyas dan Djastuti (2017: 1)

kinerja karyawan dianggap sebagai bagian terpenting dari suatu perusahaan karena

berhubungan langsung dengan hasil dari seluruh sumber daya manusia dalam suatu

perusahaan, otak perusahaan, serta kemampuan dan kreatifitas seluruh sumber daya

manusia yang berhubungan langsung dengan pencapaian tujuan. Maka, menjadi

suatu keharusan bagi perusahaan untuk terus memperhatikan kinerja para

karyawannya. Untuk mendukung tingkat kinerja karyawan dapat dilakukan dengan

menciptakan lingkungan kerja yang nyaman, lingkungan kerja merupakan segala

sesuatu di sekitar pekerja dan dapat berpengaruh terhadap pekerjaannya.

Lingkungan kerja perlu diperhatikan oleh perusahaan secara menyeluruh agar

berdampak baik bagi karyawan dan karyawan akan merasa nyaman saat bekerja

dengan adanya lingkungan kerja yang baik. Sedarmayanti (2017: 26) mengatakan

bahwa suatu kondisi lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut waktu dan
3

tenaga kerja yang lebih banyak dan tidak mendukung sistem kerja yang efisien.

Dengan demikian lingkungan kerja yang baik dan kondusif maka mampu

memberikan rasa aman dan memungkinkan karyawan untuk dapat bekerja optimal.

Lingkungan kerja menurut Afandi (2018: 65) adalah segala sesuatu yang ada

di sekitar karyawan dan dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas yang

diembankan kepada karyawan tersebut. Sedarmayanti (2017: 25) mengatakan

bahwa lingkungan kerja adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi,

lingkungan sekitarnya dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta

pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai kelompok.

Lingkungan kerja yang baik akan dapat meningkatkan kinerja sebaliknya

lingkungan kerja yang kurang memadai akan menurunkan kinerja dan akhirnya

menurunkan motivasi kinerja karyawan. Serta kondisi lingkungan kerja juga dapat

mempengaruhi emosi karyawan, jika karyawan menyenangi lingkungan kerja

dimana dia bekerja, maka karyawan tersebut akan betah di tempat kerjanya untuk

melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimis

prestasi kerja karyawan juga tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup hubungan

kerja yang terbentuk antara sesama karyawan dan hubungan kerja antar bawahan

dan atasan serta lingkungan fisik tempat karyawan bekerja.

Dalam lingkungan kerja orang akan bekerja lebih baik ketika mereka

memiliki suasana yang membuat nyaman seperti mendapat rekan kerja yang ramah,

terhormat dan kooperatif. Dengan lingkungan yang ramah, kantor yang

membosankan bisa jadi tempat yang lebih menyenangkan, meskipun harus bekerja

lebih dari delapan jam per harinya. Kenyamanan di tempat kerja sangat penting
4

dimiliki, adanya batasan dari supervisor bisa mempengaruhi tingkat kenyamanan

karyawan. Dengan kebebasan untuk bekerja secara independent di bawah intruksi

yang tepat, lingkungan kerja akan lebih ideal. Jika memiliki kantor dengan fasilitas

lampu yang redup, kursi dan meja kerja yang kotor tentunnya pasti akan merasa

risih dan tidak dapat berkonsentrasi saat bekerja. Pada dasarnya, standar perusahaan

yang baik itu bisa dilihat dari interior menarik yang dimilikinya. Hal tersebut untuk

menjadikan sebuah lingkungan kerja yang nyaman, jika ada suasana yang negatif,

maka para pekerja tidak akan betah untuk bekerja setiap harinya. Sebaiknya

tambahkan beberapa lukisan dan grafik informatif untuk menutupi dinding. Ide

tersebut dapat membuat kantor lebih ramah.

Selain lingkungan kerja, faktor stres kerja juga menjadi faktor penting dalam

peningkatan kinerja karyawan. Menurut Veithzal Rivai (2016:724), stres kerja

adalah suatu kondisi ketegangan yang menciptakan adanya ketidak seimbangan

fisik dan psikis yang mempengaruhi emosi, proses berpikir dan kondisi karyawan,

apabila stress yang terlalu besar dapat mengancam kemampuan seseorang untuk

menghadapi lingkungan. Menurut Harianto dkk (2018:144) stress kerja

berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Stres kerja muncul karena adanya pikiran

negatif seperti adanya perasaan bahwa karyawan memiliki kewajiban, pekerjaan

dan jam kerja yang berlebihan. Stress kerja perlu dicegah karena akan menimbulkan

berbagai dampak negatif seperti penurunan produktivitas dan kinerja menjadi lebih

buruk.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa lingkungan kerja dan stress kerja

adalah faktor yang sangat penting dalam peningkatan kinerja karyawan. Atas dasar
5

itulah diperkirakan lingkungan kerja yang nyaman akan mampu membuat

karyawan termotivasi untuk meningkatkan kinerjanya, yang pada akhirnya akan

memberikan dampak positif bagi perusahaan dan stres kerja akan menurunkan

kinerja karyawan jika karyawan tidak merasakan kepuasan atas hasil kerjanya.

Bank Mandiri merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di

bidang institusi keuangan, yang sekarang ini banyak perusahaan-perusahaan sejenis

yang menjadikan persaingan di bidang institusi keuangan semakin ketat. Maka

Bank Mandiri pun di tuntut untuk memiliki tenaga kerja yang terampil dan

mempunyai kinerja yang maksimal dalam menghadapi persaingan tersebut.

Tabel 1.1 Turnover Bank Mandiri Garut


Jumlah Jumlah
Jumlah Jumlah
Karyawan Karyawan Turnover
Tahun Karyawan Karyawan
Awal Akhir Rate
yang keluar Masuk
Tahun Tahun
2020 60 10 5 50 0,14
2021 50 9 8 51 0,81
2022 55 2 7 60 0,22
Sumber: Bank Mandiri Garut (2020-2022)

Dari tabel 1.1 dapat dilihat pada 3 tahun terakir kredit macet Bank Mandiri

Garut mengalami ketidakstabilan, pada tahun 2020 jumlah turnover 0,14 dan pada

tahun 2021 jumlah turnover mengalami kenaikan dengan total 0,81, dan pada tahun

2022 mengalami penurunan kembali dengan turnover 0,22.

Dari diatas tersebut adanya ketidakstabilan rate turnover dimana semakin

tinggi rate tersbut akan berdampak kepada kinerja karyawan. Kinerja sangat penting

dalam suatu organisasi atau instansi, karena kinerja yang baik sangat membantu

perusahaan sedangkan kinerja yang buruk dapat merugikan perusahaan. Ada


6

beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu lingkungan kerja dan

stress kerja.

Fenomena yang terjadi dari tabel diatas mengenai kinerja karyawan yaitu

mengenai turnover karyawan, dimana dalam hal tersebut turnover berpengaruh

besar terhadap kinerja karyawan. Jika turnover mengalami ketidakstabilan akan

berdampak pada lingkungan kerja lalu berperngaruh terhadap kinerja karyawan.

Perusahaan seharusnya bisa menurunkan turnover tersebut agar kinerja karyawan

pada perusahaan tidak terganggu jika di setiap tahun nya ada karyawan yang

mengalami mutasi, keluar dan masuk.

Hasil survey awal pada Bank Mandiri Cab.Garut didapatkan informasi bahwa

di Bank Mandiri Cab. Garut sebagian besar karyawan berpendapat mempunyai visi

yang berbeda dalam tugas atau pekerjaan seperti merasa direndahkan oleh rekan

kerja apabila pekerjaan belum dapat diselesaikan, hasil pekerjaan tidak dihargai

oleh rekan kerja dan hubungan antar karyawan dan atasan sering kali berdebat

mengenai target yang harus diselesaikan, dan karyawan cenderung menghadapi

beban tugas yang banyak dalam melayani nasabah. Pegawai dituntut untuk

mengerjakan pekerjaan yang terkadang tidak sesuai dengan apa yang

diharapkan.Berdasarkan fenomena masalah yang terjadi, maka perlu diteliti dan

dianalisis bagaimana pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan.

Sehingga penulis bermaksud untuk mengajukan usulan penelitian yang berjudul :

“PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP

KINERJA KARYAWAN PADA KARYAWAN NON-MANAJERIAL BANK

MANDIRI CABANG GARUT”


7

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang yang telah dikemuka kan penulis, maka

dapat di identifikasi beberapa masalah yang akan menjadi bahan penelitian, yaitu

sebagai berikut :

1. Bagaimana lingkungan kerja pada Bank Mandiri Cabang Garut?

2. Bagaimana stress kerja pada karyawan Bank Mandiri Cabang Garut?

3. Bagaimana kinerja karyawan pada Bank Mandiri Cabang Garut?

4. Bagaimana pengaruh lingkungan kerja stress kerja terhadap kinerja

karyawan pada Bank Mandiri Cabang Garut?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan Identifikasi masalah diatas, maka dapat diketahui tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis:

1. Lingkungan kerja pada Bank Mandiri Cabang Garut.

2. Stres kerja pada karyawan Bank Mandiri Cabang Garut.

3. Kinerja karyawan pada Bank Mandiri Cabang Garut.

4. Pengaruh lingkungan kerja dan stress kerja terhadap kinerja karyawan

pada Bank Mandiri Cabang Garut.

1.4 Kegunaan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

1. Secara Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis,

sekurang-kurangnya dapat berguna sebagai sumbangan pemikiran bagi dunia

Pendidikan.
8

2. Secara Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi kepada pembaca

mengenai pemahaman suatu ilmu pengetahuan.

1) Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan terutama mengenai

Lingkungan Kerja dan Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan, dengan

penerapan ilmu dan teori-teori yang diperoleh selama masa perkuliahan dan

melakukan perbandingan dengan kenyataan yang terjadi.

2) Bagi Bank Mandiri Cabang Garut

Sebagai referensi tambahan guna menciptakan kebijakan-kebijakan dalam

pelaksanaan dan meningkatkan manajemen sumber daya manusia pada

Bank Mandiri Cabang Garut yang berkaitan dengan lingkungan kerja untuk

mencapai tujuan perusahaan.

3) Bagi Universitas

Sebagai penambah kepustakaan dan literatur bagi institusi Pendidikan dan

dijadikan sebagai bahan untuk catur dharma perguruan tinggi. Hasil

penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan informasi yang tepat

mengenai pembahasan manajemen sumber daya manusia.

4) Bagi Peneliti Berikutnya

Diharapkan hasil Penelitian dapat memberikan kontribusi terhadap

pengembangan ilmu manajemen sumber daya manusia dan sistem

perencanaan kinerja, serta menyediakan dasar teoritikal dan bukti empiris


9

untuk arah yang mungkin untuk penelitian berikutnya dengan menggunakan

variabel lain yang lebih luas.

1.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada Bank Mandiri, merupakan Badan Usaha Milik

Negara yang bergerak di bidang institusi keuangan,yang beralamat di Jl. Ciledug

No.128a, Kota Kulon, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut. Jadwal penelitian ini

direncanakan terhitung dari bulan November 2022 sampai dengan Agustus 2023.

Adapun jadwal penelitian terlampir pada (Lampiran 1).


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah tempat di mana pegawai melakukan aktivitas setiap

harinya. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan rasa aman dan

memungkinkan pegawai untuk dapat bekerja secara optimal. Dalam melaksanakan

pekerjaan sangat dibutuhkan kondisi-kondisi yang menyenangkan, nyaman, dan

mempengaruhi kebiasaan-kebiasaan pekerjaan yang baik. Lingkungan kerja dapat

mempengaruhi emosional pegawai. Jika pegawai menyenangi lingkungan kerja di

mana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya, melakukan

aktivitasnya sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif. Produktivitas akan

tinggi dan otomatis prestasi kerja pegawai juga tinggi.

Menurut Anam (2018: 46) menyatakan bahwa, “lingkungan kerja ialah

sesuatu yang ada disekeliling karyawan sehingga mempengaruhi seseorang untuk

mendapatkan rasa aman, nyaman, serta rasa puas dalam melakukan dan

menuntaskan pekerjaan yang diberikan oleh atasan.”

Menurut Afandi (2018: 51) menyatakan bahwa, “lingkungan kerja adalah

segala sesuatu yang ada di sekitar karyawan dan dapat mempengaruhi dalam

menjalankan tugas yang diembankan kepadanya misalnya dengan adanya air

conditiorner (AC), penerangan yang memadai dan sebagainya.”

10
11

Sedangkan menurut Darmadi (2020: 242) menyatakan bahwa, “lingkungan

kerja termasuk sesuatu yang berada pada sekitar para karyawan sehingga

mempengaruhi dirinya dalam menjalankan kewajiban yang telah diberikan

kepadanya, seperti adanya pendingin udara, pencahayaan yang bagus dan lain-

lain.”

Menurut Sedamaryanti (2017:21) menyatakan bahwa, “lingkungan kerja

adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya

dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai

perseorangan maupun sebagai kelompok.

Dari beberapa penertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan

kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan pada saat bekerja, baik

yang berbentuk fisik atau pun non fisik yang dapat mempengaruhi dirinya dan

pekerjaannya saat bekerja.

2.1.1.1 Jenis-jenis Lingkungan Kerja

Menurut sedarmayanti (2017:19), menjelaskan bahwa jenis-jenis lingkungan

kerja terbagi menjadi dua, yaitu :

1. Lingkungan Kerja Fisik

Lingkungan kerja fisik adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat

disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara

langsung maupun tidak langsung. Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam

dua katagori, yakni :

a. Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan seperti :

peralatan kerja, tempat kerja, sarana dan prasarana.


12

b. Lingkungan peran tara atau lingkungan umum dapat juga disebut

lingkungan kerja yang mempengaruhi kondisi seseorang, seperti :

kelembaban, sirkulasi udara, dekorasi/tata warna, pencahayaan, kebisingan,

getaran mekanisme, temperatur, dan bau-bauan.

2. Lingkungan Kerja Non Fisik

Lingkungan kerja non fisik adalah semua keadaan yang terjadi yang berkaitan

dengan hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan, maupun hubungan

dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan dengan bawahan.

2.1.1.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lingkungan Kerja

Menurut Afandi (2018:66) secara umum lingkungan kerja fisik dan

lingkungan kerja psikis:

1. Faktor Lingkungan Fisik adalah lingkungan yang berada disekitar pekerja itu

sendiri. Kondisi di lingkungan kerja dapat mempengaruhi kinerja pegawai

yang meliputi:

a. Rencana ruang kerja, meliputi kesesuaian pengaturan dan tata letak

peralatan kerja, hal ini berpengaruh besar terhadap kenyamanan dan

tampilan kerja pegawai.

b. Rancangan pekerjaan, meliputi peralatan kerja dan produser kerja atau

metode kerja, peralatan kerja yang tidak sesuai dengan pekerjaannya akan

mempengaruhi kesehatan hasil kerja pegawai.

c. Kondisi lingkungan kerja, penerangan dan kebisingan sangat berhubungan

dengan kenyamanan para pekerja dalam bekerja. Sirkulasi udara, suhu


13

ruangan dan penerangan yang sesuai sanga mempengaruhi kondisi

seseorang dalam menjalankan tugasnya.

d. Tingkat visual priacy dan acoustical privacy, dalam tingkat pekerjaan

tertentu membutuhkan tempat kerja yang dapat member privasi bagi

pegawainya. Yang dimaksud privasi disini adalah sebagai “keleluasan

pribadi” terhadap hal-hal yang menyangkut dirinya dan kelompoknya.

Sedangkan acoustical privasi berhubungan dengan pendengaran.

2. Faktor Lingkungan Psikis adalah hal-hal yang menyangkut dengan

hubungan sosial dan keorganisasian. Kondisi psikis yang mempengaruhi

kinerja pegawai adalah:

a. Pekerjaan yang berlebihan, Pekerjaan yang berlebihan dengan waktu

yang terbatas atau mendesak dalam penyelesaian pekerjaan akan

menimbulkan penekanan dan ketegangan terhadap pegawai, sehingga

hasil yang di dapat kurang maksimal.

b. Sistem pengawasan yang buruk, Sistem pengawasan yang buruk dan

tidak efesien dapat menimbulkan ketidakpuasan lainya, seperti ketidak

stabilan suasana politik dan kurangnya umpan balik prestasi kerja.

c. Frustasi, Frustasi dapat berdampak pada terhambatnya usaha pencapaian

tujuan, misalnya harapan perusahaan tidak sesuai dengan harapan

karyawan, apabila hal ini berlangsung terus meerus akan menimbulkan

frustasi bagi pegawai.

d. Perubahan-perubahan dalam segala bentuk, Perubahan yang terjadi

dalam pekerjaan akan mempengaruhi cara orang-orang dalam bekerja,


14

misalnya perubahan lingkungan kerja seperti perubahan jenis pekerjaan,

perubahan organisasi, dan pergantian pemimpin organisasi.

e. Perselisihan antara pribadi dan kelompok, hal ini terjadi apabila kedua

belah pihak mempunyai tujuan yang sama dan bersaing untuk mencapai

tujuan tersebut. Perselisihan ini dapat berdampak negative yaitu

terjadinya perselisihan dalam berkomunikasi, kurangnya kekompakan

dan kerjasama. Sedangkan dampak positifnya adalah adanya usaha

positif untuk mengatasi perselisihan di tempat kerja, diantaranya:

persaingan, masala status dan perbedaan antara individu.

2.1.1.3 Aspek-aspek Lingkungan Kerja

Menurut Afandi (2018:69) Lingkungan kerja dapat dibagi menjadi beberapa

bagian atau bisa disebut juga aspek pembentukan lingkungan kerja, bagian-bagian

itu bisa diuraikan sebagai berikut:

1. Pelayanan kerja, merupakan aspek terpenting yang harus dilakukan oleh

setiap organisasi terhadap tenaga kerja. Pelayanan yang baik dari organisasi

akan membuat pegawai lebih bergairah dalam bekerja, mempunyai rasa

tanggung jawab dalam menyelesaikan perkejaannya, serta dapat terus

menjaga nama baik organisasi melalui produktivitas kerjanya dan tingkah

lakunya. Pada umumnya pelayanan pegawai meliputi beberapa hal yakni,

pelayanan makan dan minum, pelayanan kesehatan, pelayanan kecil/kamar

mandi ditempat kerja.

2. Kondisi kerja, kondisi kerja pegawai sebaiknya diusahakan oleh manajemen

organisasi sebaik mungkin agar timbul rasa aman dalam bekerja untuk
15

pegawainya, kondisi kerja ini meliputi penerangan yang cukup, suhu udara

yang tepat, kebisingan yang dapat dikendalikan, pengaruh warna, ruang gerak

yang diperlukan dan keamanan kerja pegawai.

3. Hubungan pegawai, hubungan pegawai akan sangat menentukan dalam

menghasilkan produktivitas kerja. Hal ini disebabkan karena adanya

hubungan antara motivasi serta semangat dan kegairahan kerja dengan

hubungan yang kondusif antara sesame pegawai dalam bekerja,

ketidakserasian hubungan antara pegawai dapat menurunkan motivasi dan

kegairahan yang akibatnya akan dapat menurunkan produktivitas kerja.

2.1.1.4 Indikator Lingkungan Kerja

Yang menjadi indikator-indikator lingkungan kerja menurut Sedarmayanti

(2017:21) adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan Kerja Fisik

a. Pencahayaan, penerangan dan pencahayaan sangat besar manfaatnya

bagi karyawan guna mendapatkan kenyamanan dan kelancaran dalam

bekerja.

b. Kelembaban, banyak air yang terkandung dalam udara, biasanya

dalam presentase. Kelembaban ini berhubungan atau dipengaruhi

oleh tempratur udara, dan secara bersama-sama antara tempratur,

kelembaban, kecepatan, udara bergerak, radiasi panas dari udara

tersebut akan mempengaruhi keadaan tubuh manusia pada saat

menerima atau melepaskan panas dari tubuhnya.


16

c. Kebisingan, salah satu polusi yang cukup menyibukkan para pakar

untuk mengatasinya adalah kebisingan, yaitu bunyi yang tidak

dikehendaki oleh telinga. Tidak dikehendaki, karena terutama dalam

jangka panjang bunyi tersebut dapat menganggu ketenangan dalam

bekerja, merusak pendengaran, dan menimbulkan kesalahan

komunikasi’

d. Pewarnaan, warna dapat berpengaruh terhadap jiwa manusia,

sebenarnya bukan warna saja yang diperhatikan tetapi komposisi.

e. Ruang gerak yang diperlukan, suatu organisasi sebaiknya pegawai

yang bekerja mendapat tempat cukup untuk melaksanakan pekerjaan

atau tugas. Pegawai tidak mungkin dapat bekerja dengan tenang dan

maksimal jika tempat yang tersedia tidak dapat memberikan

kenyamanan.

f. Fasilitas, suatu penunjang untuk karyawan dalam menjalankan

aktifitas bekerja.

g. Bau-bauan ditempat kerja, adanya bau-bauan disekitar tempat kerja

dapat dianggap sebagai pencemaran, karena dapat mengganggu

konsentrasi bekerja, dan bau- bauan yang terjadi terus menerus dapat

mempengaruhi kegiatan penciuman.


17

2. Lingkungan kerja non fisik

a. Hubungan dengan karyawan

Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi karyawan tetap tinggal dalam

satu organisasi adalah adanya hubungan yang harmonis dan kekeluargaan.

b. Hubungan dengan atasan

Hubungan atasan dengan bawahan atau karyawannya harus di jaga dengan

baik dan harus saling menghargai, dengan saling menghargai maka akan

menimbulkan rasa hormat diantara individu masing- masing.

c. Keamanan kerja

Guna menjaga tempat dan lingkungan kerja dalam keadaan aman, maka

perlu diperhatikan adanya keberadaannya. Salah satu upaya menjaga

keamanan ditempat kerja, dan memanfaatkan tenaga kerja satuan petugas

keamanan.

2.1.1.5 Hirarki Kebutuhan Maslow di Lingkungan Kerja

Untuk memotivasi karyawan, organisasi atau perusahaan perlu

memperatikan cara untuk memberi insentif kepada setiap karyawan agar merasa

bahwa kebutuhan terpenuhi. Berikut ini beberapa tindakan yang dapat dilakukan

organisasi atau perusahaan untuk memotivasi karyawan menggunakan hirarki

kebutuhan Maslow.
18

1. Kebutuhan Fisiologis

Suatu perusaaan harus bisa memastikan bahwa karyawan memiliki

lingkungan kerja yang nyaman.

2. Kebutuhan Keamanan

Semangat kerja karyawan akan rendah jika karyawan tidak merasa aman.

Perusahaan harus memastikan karyawan bekerja di lingkungan yang aman,

dan perusahaan memperlakukan mereka dengan adil.

3. Kebutuhan Sosial

Karyawan ingin merasa dirinya bagian dari perusahaan. Sebagai pimpinan,

maka harus memberikan kesempatan bersosialisasi untuk membangun tim

kepada karyawan.

4. Kebutuhan Penghargaan

Karyawan ingin merasa bahwa dirinya melakukan pekerjaan dengan baik dan

mereka menerima pengakuan atas upaya tersebut. Sebagai pimpinan, ada

banyak strategi pemberian perhatian lebih pada karyawan untuk

meningkatkan harga diri mereka.

5. Kebutuhan Aktualisasi Diri

Sebagai pimpinan adalah tanggung jawab untuk membantu karyawan menjadi

versi terbaik dari diri mereka dengan menempatkannya dalam situasi yang

menantang di mana mereka merasa diberdayakan untuk mengerahkan

kemampuannya.
19

2.1.2 Stres Kerja

Stres kerja merupakan suatu kondisi keadaan seseorang mengalami

ketegangan karena adanya kondisi yang mempengaruhinya sehingga kondisi

tersebut dapat diperoleh dari dalam diri seseorang maupun lingkungan di luar diri

seseorang (Astianto, 2014: 69).

Sinambela (2016:72) menyatakan bahwa stres kerja merupakan kondisi

ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikir, dan kondisi fisik

seseorang. Stres yang tidak bisa diatasi dengan baik biasanya berakibat pada

ketidakmampuan seseorang berinteraksi secara positif dengan lingkungannya, baik

dalam lingkungan pekerjaan maupun lingkungan luarnya. Artinya, pegawai yang

bersangkutan akan menghadapi berbagai gejala negatif yang pada akibatnya

berpengaruh pada kinerja.

Siagian (2012: 132) menyatakan bahwa stres kerja merupakan kondisi

ketegangan yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik

seseorang. Stres yang tidak diatasi dengan baik biasanya berakibat pada ketidak

mampuan seseorang untuk berinteraksi secara positif dengan lingkungannya, baik

dalam arti lingkungan pekerjaan maupun lingkungan luar.

Menurut Suwatno dan Priansa (2014: 86) menyatakan bahwa stres kerja

adalah suatu kondisi dimana terdapat satu atau beberapa faktor di tempat kerja yang

berinteraksi dengan pekerja sehingga mengganggu kondisi fisiologis, dan perilaku.

Stres kerja akan muncul apabila terdapat kesenjangan antara kemampuan individu

dengan tuntutan-tuntutan dari pekerjaannya.


20

Berdasarkan beberapa definisi diatas maka penulis dapat menyimpulkan

bahwa terjadinya stres kerja adalah karena adanya ketidak seimbangan antara

karakteristik kepribadian karyawan dengan karakteristik aspek-aspek pekerjaannya

dan dapat terjadi pada semua kondisi pekerjaan.

2.1.2.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja

Menurut Gibson (dalam Hermita, 2013 :19), ada empat faktor penyebab

terjadinya stres. Stres terjadi akibat dari adanya tekananan (Stressor) di tempat

kerja, stressor tersebut yaitu :

1. Stressor Lingkungan Fisik berupa sinar, kebisingan, temperatur dan udara

yang kotor.

2. Stressor Individu berupa Konflik peranan, kepaksaan peranan, beban kerja,

tanggung jawab terhadap orang lain, ketiadaan kemajuan karir dan rancangan

pengembangan karir.

3. Stressor Kelompok berupa hubungan yang buruk dengan rekan sejawat,

bawahan dan atasan.

4. Stressor Keorganisasian berupa ketiadaan partisipasi, struktur organisasi,

tingkat jabatan, dan ketiadaan kebijaksanaan yang jelas.

2.1.2.2 Dimensi dan Indikator Stres Kerja

Stres kerja dapat diukur dari berbagai dimensi, tetapi dalam penelitian ini

stres kerja akan diukur dari 3 dimensi Michael et al., dalam Rizki (2016:15) yaitu:

1. Beban kerja

Adanya ketidak sesuaian antara peran yang diharapkan, jumlah waktu, dan

sumber daya yang tersedia untuk memenuhi persyaratan tersebut. Beban kerja
21

berkaitan dengan banyaknya tugas-tugas yang harus dilaksanakan,

ketersediaan waktu, serta ketersediaan sumber daya. Apabila proporsi

ketiganya tidak seimbang, kemungkinan besar tugas tersebut tidak bisa

diselesaikan dengan baik. Ketidak seimbangan ini bisa menyebabkan

seseorang mengalami stres.

2. Konflik peran

Konflik peran merujuk pada perbedaan konsep antara karyawan yang

bersangkutan dengan atasannya mengenai tugas-tugas yang perlu dilakukan.

Konflik peran secara umum dapat didefinisikan sebagai terjadinya dua atau

lebih tekanan secara simultan sehingga pemenuhan terhadap salah satu

tuntutan akan membuat pemenuhan terhadap tuntutan. yang lain menjadi sulit.

Konflik peran berkaitan dengan perbedaan konsep antara pekerja dan

supervisor (atau atasan) mengenai konten dari pentingnya tugas-tugas

pekerjaan yang dibutuhkan. Inilah yang bisa menyebabkan konflik,adanya

pertentangan antara komitmen terhadap beberapa supervisor (atasan) dan

nilai-nilai individu yang berkaitan dengan persyaratan organisasi.

3. Ambiguitas peran

Ambiguitas peran berkaitan dengan ketidakjelasan tugas-tugas yang harus

dilaksanakan seorang karyawan. Hal ini terjadi salah satunya karena job

description tidak diberikan oleh atasan secara jelas, sehingga karyawan

kurang mengetahui peran apa yang harus dia lakukan sertatujuan yang hendak

dicapai dari perannya tersebut.


22

2.1.3 Kinerja Karyawan

Suatu instansi atau organisasi pasti selalu mengharapkan para karyawan

agar dapat bekerja dengan efektif dan efisien, jika suatu instansi atau organisasi

dapat memberi kepuasan kerja dan lingkungan kerja yang baik maka karyawan

bekerja dengan efektif dan efisien sesuai dengan yang diharapkan oleh suatu

instansi atau organisasi tersebut.

Menurut Dewi & Mashar (2019: 113) menyatakan bahwa, “kinerja

merupakan hasil atau pencapaian kerja seseorang baik individu atau kelompok

dalam tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka mewujudkan tujuan organisasi

pada kurun waktu tertentu secara legal.”

Menurut Kasmir (2017: 182) menyatakan bahwa, “kinerja merupakan hasil

kerja dan perilaku yang telah di capai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan

tanggung jawab yang diberikan dalam suatu periode tertentu.”

Menurut Mangkunegara (2017:9) menyatakan bahwa, “kinerja karyawan

merupakan hasil kerja seseorang secara kualitas maupun secara kuantitas yang telah

dicapai oleh karyawan dalam menjalankan tugas sesuai tanggung jawab yang

diberikan.”

Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa kinerja

karyawan merupakan hasil yang dicapai oleh karyawan yang dilakukan secara

maksimal dalam menyelesaikan tugas sesuai tangggung jawab yang diberikan.

Kinerja karyawan merupakan hal yang sangat penting dalam upaya perusahaan

untuk mencapai tujuannya.


23

2.1.3.1 Tujuan dan Manfaat Kinerja Karyawan

Menurut Rismawati & Mattalata (2018: 27) tujuan dari kinerja adalah sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui tingkat prestasi karyawan selama ini.

2. Pemberian imbalan yang serasi, misalnya untuk kenaikan gaji.

3. Mendorong pertanggungjawaban dari karyawan.

4. Membantu menempatkan karyawan dengan pekerjaan yang sesuai untuk

mencapai hasil yang baik secara menyeluruh.

Manfaat dari kinerja karyawan menurut Rismawati & Mattalata (2018: 36)

sebagai berikut:

1. Penyesuaian-penyesuaian kompensasi.

2. Perbaikan kinerja.

3. Kebutuhan latihan dan pengembangan.

4. Pengambilan keputusan dalam hal penempatan promosi, mutasi,

pemecatan, pemberhentian dan perencanaan tenaga kerja.

2.1.3.2 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan

Ada juga ahli yang mengatakan faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

menurut Nofriansyah (2018: 27), yaitu sebagai berikut :

1. Efektivitas dan efisiensi, yaitu dikatakan efektif apabila mencapai tujuan dan

dikatakan efisien apabila hal itu memuaskan sebagai pendorong mencapaian

tujuan.

2. Otoritas dan tanggung jawab, yaitu wewenang yang dimiliki oleh seseorang

untuk memerintah orang lain (bawahannya) untuk melaksanakanyang


24

terbebankan kepada masing-masing bawahan dalam suatu organisasi,

sedangkan tanggung jawab adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan atau

akibat dari kepemilikan wewenang tersebut.

3. Disiplin, yaitu sikap tingkah laku dan perbuatan sesuai dengan peraturan baik

secara tertulis maupun tidak tertulis.

4. Inisiatif, yaitu seseorang berkaitan dengan daya pikir, kreativitas dalam

bentuk ide untuk merencanakan sesuatu yang berkaitan dengan tujuan

organisasi.

Berdasarkan dari faktor diatas yang mempengaruhi kinerja karyawan bahwa

suatu instansi atau organisasi harus memperhatikan semua faktor-faktor tersebut

demi kelangsungan kegiatan-kegiatan yang ada dalam perusahaan, agar kegiatan-

kegiatan yang ada dalam perusahaan terlaksana dengan efektif dan efisen.

2.1.3.3 Indikator Kinerja Karyawan

Menurut Mangkunegara (2017:75) Indikator kinerja karyawan adalah

sebagai berikut :

1. Kuantitas Kerja

Kuantitas kerja menunjukkan jumlah pekerjaan yang dihasilkan individu atau

kelompok sebagai persyaratan yang menjadi standar pekerjaan. Setiap

pekerjaan memiliki persyaratan yang berbeda sehingga menuntut pegawal

harus memenuhi persyaratan tersebut jika pengalaman keterampilan, maupun

kemampuan yang sesuai.


25

2. Kualitas Kerja

Kualitas kerja sesuai dengan kebutuhan ilmu pengetahuan dan teknologi yang

berkembang peat, melalui peningkatan pengetahuan dan keterampilan yang

sistematis, kualitas pekerjaan yang dicapai berdasarkan persyaratan

penerapan dan kesiapan yang tinggi pada gilirannya akan menghasilkan

penghargaan, kemajuan, dan pengembangan organisasi.

3. Ketepatan Waktu

Apakah waktu penyelesaian pekerjaan terkait dengan target waktu yang

direncanakan. Segala upaya dilakukan untuk menyelesaikan sesuai rencana

agar tidak mengganggu tugas-tugas lainnya.

2.1.4 Penelitian Terdahulu

No Penulis, judul, sumber Persamaan Perbedaan Hasil


penelitian
1 Susi Handayani, Raihanah Variable Independen: Tempat penelitian: Hasil penelitian membuktikan
Daulay (2021), Analisis Lingkungan Kerja dan PT. Bank Sumut bahwa lingkungan kerja dan
Pengaruh Lingkungan Kerja stress kerja Sampel : 120 stress kerja berpengaruh
Dan Stress Kerja Terhadap Variable Dependen : karyawan positif terhadap kinerja
Kinerja Karyawan Pada PT. Kinerja Karyawan karyawan.
Bank Sumut, Seminar Metode penelitian :
Nasional Teknologi Edukasi Deskriptif Kuantitatif
dan Humaniora 2021, ke-1 e-
ISSN: 2797-9679
2 Jeli Nata Liyas (2022), Variable Independen : Tempat Penelitian: Hasil penilitian bahwa
Pengaruh Lingkungan Lingkungan Kerja PT.Bank Danamon lingkungan kerja memberikan
Kerja Terhadap Kinerja Variable Dependen : Indonesia, Tbk. kontribusi pengaruh terhadap
Karyawan Pada PT.Bank Kinerja Karyawan Simpang Pasar kinerja karyawan pada
Danamon Indonesia, Tbk. Bawah PT.Bank Danamon Indonesia,
Simpang Pasar Bawah, Jurnal Sampel : 34 orang Tbk. Simpang Pasar Bawah
Equilbrium Vol. 8 No.1 sebesar 59%.
3 Ni Made Mustyani, Ni Nengah Variable Independen : Tempat Penelitian: Hasil penelitian ini Adalah
Sudja dan Ni Made Dwi Lingkungan Kerja dan BUMDA Desa Lingkungan Kerja
Puspitawati (2020), Pengaruh Stres Kerja Variable Adat Kutuh berpengaruh positif dan
Lingkungan Kerja dan Stres Dependen : Kinerja Sampel :88 Signifikan Terhadap Kinerja
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Metode : karyawan Karyawan Pada BUMDA
Karyawan Pada BUMDA Kuantitatif Desa Adat Kutuh.Stres Kerja
Desa Adat Kutuh, Jurnal Emas berpengaruh negatif dan
Vol 3 Nomor 6 Juni 2022, E- Signifikan Terhadap Kinerja
ISSN : 2774-3020 Karyawan Pada BUMDA
26

4 Mariella Pantouw, William A. Variable Independen : Tempat Penelitian: Hasil pengujian secara
Areros dan Wehelmina Lingkungan Kerja dan PT. Sinar Galesong statistik,ditemukan bahwa
Rumawas (2020), Pengaruh Stres Kerja Prima variabel bebas lingkungan
Lingkungan Kerja dan Stres Variable Dependen : Sampel : 60 kerja dan stress kerja
Kerja terhadap Kinerja Kinerja Karyawan karyawan berpengaruh terhadap variabel
Karyawan PT. Sinar Galesong Metode : Kuantitatif terikat kinerja karyawan.
Prima, productivity, Vol. 1
No. 5, 2020 e-ISSN. 2723-
0112
5 Nadia Antonita Christy dan Variable Independen : Tempat Penelitian: Hasil yang diperoleh melalui
Sholihati Amalia (2017), Stes Kerja Variable PT Catur Kartika penelitian ini adalah ada
Pengaruh Stres KerjaTerhadap Dependen : Jaya pengaruh signifikan stres
Kinerja Karyawan PT Catur Kinerja Karyawan kerja terhadap kinerja
Kartika Jaya, Jurnal Riset Metode : Kuantitatif pegawai produksi di PT Catur
Bisnis & Investasi Vol. 3, No. Kartika Jaya.
2, Agustus 2017
6 Yoanisa Mahardiani dan Variable Independen : Tempat Penelitian: Ada pengaruh positif dan
Ari Pradhanawati (2017), Lingkungan Kerja dan PT. Bank Jateng signifikan antara pengaruh
Pengaruh Stres Kerja dan Stres Kerja Variable Kota Semarang lingkungan kerja dan stress
Lingkungan Kerja Terhadap Dependen : Kinerja kerja terhadap kinerja
Kinerja Karyawan Pada PT. Karyawan Metode : karyawan di PT. Bank
Bank Jateng Kota Semarang, Kuantitatif Jateng Kota Semarang
Jurnal Administrasi Bisnis
Vol. 2 No.1
7 Fachreza, Said Musnadi dan Variable Independen : Variable Terdapat pengaruh motivasi
M. Shabri (2018), Pengaruh Lingkungan Kerja independen: kerja, lingkungan kerja dan
Motivasi Kerja, Lingkungan Variable Dependen : Motivasi Kerja dan budaya organisasi melalui
Kerja dan Budaya organisasi Kinerja Karyawan Budaya Organisasi kinerja karyawan terhadap
Terhadap Kinerja Karyawan Metode : Kuantitatif Tempat penelitian: kinerja Bank Aceh Syaria di
dan dampaknya Pada Kinerja Bank Aceh Syaria Kota Banda Aceh
Bank Aceh Syariah di Kota di Kota Banda
Banda Aceh, Jurnal Magister Aceh
Manajemen Vol.2 No.1
8 Eric Hermawan (2022), Variable Independen : Variable Hasil yang didapatkan
Pengaruh Lingkungan Kerja, Lingkungan Kerja dan Independen : variabel bebas berpengaruh
Stres Kerja, dan Beban Kerja Stres Kerja Beban Kerja signifikan baik secara parsial
Terhadap Kinerja Karyawan Variable Dependen : Tempat penelitian: maupun secara simultan.
PT. Sakti Mobile Jakarta, Kinerja Karyawan PT. Sakti Mobile
Jurnal Kajian Ilmiah, Vol. 2 Metode :Kuantitatif Jakarta
No. 2 (Mei2022), e-ISSN: Sampel: 85
2597- 792X, ISSN: 1410-9794 karyawan
9 Noviansya, Ahmad Soleh Variable Independen : Variable Hasil penelitian menunjukan
dan Mimi Kurnia (2022), Lingkungan Kerja independen : bahwa Lingkungan kerja
Pengaruh Konflik Peran dan Variable Dependen : Konflik Peran Berpengaruh positif dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Tempat penelitian: signifikan terhadap Kinerja
Kinerja Karyawan Pada Bank Metode : Kuantitatif Bank Bengkulu karyawan Bank Bengkulu
Bengkulu Cabang Pembantu Cabang Pembantu Cabang Pembantu Mega Mall
Mega Mall, Jurnal Ekombis Mega Mall
Review Vol.10 No.1 ISSN: Jumlah sampel: 11
2716- 4411 Karyawan

10 Farida Ayu Ningsih Variable Independen : Variable Hasil analisis Data


(2021), Pengaruh Kompetensi, Lingkungan Kerja dan Independen : menunjukkan Bahwa
Stres Kerja dan Lingkungan Stres Kerja Kompetensi kompetensi, stress kerja dan
Kerja Terhadap Kinerja Variable Dependen : Tempat penelitian:
27

karyawan PT. Pos Indonesia Kinerja Karyawan PT. Pos Indonesia lingkungan kerja terhadap
Surabaya Utara, Jurnal Ilmu Metode :Kuantitatif Surabaya Utara kinerja karyawan sangat kuat
dan Riset Manajemen : Sampel : 45
Volume 10, Nomor 5, Mei karyawan
2021, e- ISSN: 2461-0593
11 Yuliya Ahmad, Bernhard Variable Independen : Variable Hasil penelitian menunjukkan
Tewal dan Rita N. Taroreh Lingkungan Kerja dan Independen : bahwa secara simultan dan
(2019), Pengaruh Stres Kerja, Stres Kerja Variable Beban Kerja parsial stress kerja, beban
Beban Kerja dan Lingkungan Dependen : Kinerja Tempat penelitian: kerja, dan lingkungan kerja
Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. FIF Group berpengaruh positif dan
Karyawan PT. FIF Group Metode:Kuantitatif Manado signifikan terhadap kinerja
Manado, Jurnal EMBA Vol.7 Sampel : 60 karyawan pada PT. FIF Group
No.3 Juli 2019, ISSN 2303- karyawan Manado.
1174
12 Leonardo Hendy Lukito dan Variable Independen : Variable Hasil Pengujian hipotesis
Ida Martini Alriani (2019), Lingkungan Kerja dan Independen : Membuktikan lingkungan
Pengaruh Beban Kerja, Stres Kerja Beban Kerja kerja dan stress kerja
lingkungan kerja, Stres kerja Variable Dependen : Tempat penelitian: berpengaruh terhadap
terhadap kinerja karyawan Kinerja Karyawan PT.Sinarmas kinerja karyawan.
pada PT. Sinarmas Distribusi Metode :Kuantitatif distribusi Nusantara
Nusantara Semarang, Jurnal Semarang
Ekonomi Manajemen Sampel : 50
Akuntansi 25 (45) karyawan
13 Opan Arifudin dan Fenny Variable Independen : Variable Terdapat pengaruh yang
Damayanti (2020), Pengaruh Lingkungan Kerja Independen : Signifikan Lingkungan
Lingkungan Kerja dan Variable Dependen : Karakteristik kerja dan karakteristik
Karakteristik Individu Kinerja Karyawan Individu individu terhadap kinerja
Terhadap Kinerja Karyawan Metode : Kuantitatif Tempat penelitian: karyawan
Bank BRI Syariah Kabupaten Bank BRI Syariah
Subang, Jurnal Pemikiran dan Kabupaten Subang
Perbankan Syariah Vol.6
No.1, ISSN: 2686- 5149
14 Muhammad Rizki dan Variable Independen : Tempat Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian
Firman Adhitara (2021), Stres Kerja PT. Bank XYZ terdapat pengaruh yang
Pengaruh Stres Kerja Variable Dependen : Kantor Cabang signifikan stres kerja terhadap
Terhadap Kinerja Karyawan Kinerja Karyawan Tanjung pinang kinerja karyawan
PT. Bank XYZ Metode : Kuantitatif Sampel : 73
Kantor Cabang Karyawan
Tanjungpinang, Jurnal
Manajerial dan Bisnis Vol. 4
No. 1
15 Nariah (2021), Pengaruh Variable Independen : Tempat Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian
Lingkungan Kerja Terhadap Lingkungan Kerja PT.Bank OCBC terdapat pengaruh yang positif
Kinerja Karyawan Pada Variable Dependen : NISP, TBK Cabang dan signifikan lingkungan
PT.Bank OCBC NISP, TBK Kinerja Karyawan Bintaro kerja terhadap kinerja
Cabang Bintaro, Jurnal Metode : Kuantitatif Sampel : 85 karyawan
Ekonomi Vol.3 No.3 Karyawan
ISSN:2622- 9935
28

2.2 Kerangka Pemikiran

Setiap Organisasi atau perusahaan selalu menuntut agar setiap karyawan

untuk selalu bekerja dengan produktif. Salah satu cara agar para karyawan tetap

bekerja dengan produktif yaitu dengan penyediaan lingkungan kerja yang nyaman

dan kondusif.

Menurut Sedamaryanti (2017:21) menyatakan bahwa, “lingkungan kerja

adalah keseluruhan alat perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya

dimana seseorang bekerja, metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai

perseorangan maupun sebagai kelompok.

Indikator-indikator lingkungan kerja non fisik menurut Sedarmayanti

(2017:21) adalah sebagai berikut:

1. Lingkungan kerja non fisik

a. Hubungan dengan karyawan

b. Hubungan dengan atasan

c. Keamanan kerja

Menurut Suwatno dan Priansa (2014: 86) menyatakan bahwa stres kerja adalah

suatu kondisi dimana terdapat satu atau beberapa faktor di tempat kerja yang

berinteraksi dengan pekerja sehingga mengganggu kondisi fisiologis, dan perilaku.

Stres kerja akan muncul apabila terdapat kesenjangan antara kemampuan individu

dengan tuntutan-tuntutan dari pekerjaannya.


29

Indikator-indikator stress kerja menurut Michael et al., dalam Rizki (2016:15)

adalah sebagai berikut:

1. Beban kerja

2. Konflik kerja

3. Ambiguitas Kerja

Dalam suatu organisasi atau perusahaan akan berhadapan dengan kinerja.

Berhasil atau gagalnya kegiatan sebuah organisasi atau perusahaan akan tergambar

dari tingkat pencapaian kinerja karyawan organisasi atau perusahaan itu sendiri.

Menurut Kasmir (2017: 182) menyatakan bahwa, “kinerja merupakan hasil

kerja dan perilaku yang telah di capai dalam menyelesaikan tugas-tugas dan

tanggung jawab yang diberikan dalam suatu periode tertentu.”

Menurut Mangkunegara (2017:75) Indikator kinerja karyawan adalah sebagai

berikut :

1. Kuantitas Kerja

2. Kualitas Kerja

3. Ketepatan Waktu

Terdapat beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan dalam

mencapai tujuan perusahaan, yaitu gaji, lingkungan kerja, budaya organisasi,

kepemimpinan, stres kerja dan motivasi kerja, kepuasan kerja, komunikasi, dan

faktor-faktor lainnya (Siagian, 2015).


30

Menurut Terry dalam (Katini,2017), lingkungan kerja dalam suatu

perusahaan mempunyai pengaruh langsung terhadap kinerja para karyawan.

Lingkungan kerja yang kondusif dapat meningkatkan kinerja karyawan dan

sebaliknya, lingkungan kerja yang tidak memadai akan dapat menurunkan kinerja

karyawan. Kondisi lingkungan kerja dikatakan baik apabila manusia dapat

melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan nyaman. Kesesuaian

lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang lama.

Lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut tenaga kerja dan waktu yang

lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan sistem kerja yang

efisien (Prastyo et al., 2017: 6).

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Lyta Lestary dan

Harmon (2017) dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja

Karyawan pada PT. Dirgantara Indonesia (Persero)”. Dengan hasil penelitian

menunjukan bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan dari variable

lingkungan kerja terhadap variabel kinerja karyawan.

Menurut Harianto dkk (2018:144) kinerja karyawan tergantung pada

rendahnya stres atau sebaliknya munculnya masalah-masalah dalam diri tenaga

kerja yang tidak puas dengan hasil kerjanya. Jadi disimpulkan stres kerja yang

terlalu rendah atau terlalu tinggi akan menurunkan kinerja. Stres kerja muncul

karena adanya pikiran negatif seperti adanya perasaan bahwa karyawan memiliki

kewajiban, pekerjaan, jam kerja, yang berlebihan.

Hal tersebut sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Chandra dan

Adriansyah (2017) dengan judul “Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja


31

Karyawan pada PT. Mega Auto Central Finance Cabang Langsa” dengan hasil

menyatakan bahwa stres kerja berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja

karyawan.

2.3 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran teoritis tersebut, maka hipotesis dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut :

H1 : lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan

H2 : stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan


BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah lingkungan kerja dan kinerja karyawan

sedangkan yang dijadikan subjek penelitian ini yaitu Bank Mandiri Garut yang

merupakan Badan Usaha Milik Negara yang bergerak di bidang institusi keuangan.

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan

Gambar 3.1 Logo Bank Mandiri

Bank Mandiri didirikan pada 2 Oktober 1998, sebagai bagian dari program

restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Pada bulan

Juli 1999, empat bank pemerintah yaitu Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara,

Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan Indonesia dilebur menjadi

Bank Mandiri, dimana masing-masing bank tersebut memiliki peran yang tak

terpisahkan dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Sampai dengan hari ini,

Bank Mandiri meneruskan tradisi selama lebih dari 140 tahun memberikan

kontribusi dalam dunia perbankan dan perekonomian Indonesia. Setelah melalui

proses konsolidasi dan integrasi menyeluruh di segala bidang, Bank Mandiri

32
33

berhasil membangun organisasi bank yang solid dan mengimplementasikan core

banking system baru yang terintegrasi menggantikan core banking system dari

keempat bank legacy sebelumnya yang saling terpisah. Sejak didirikan, kinerja

Bank Mandiri senantiasa mengalami perbaikan terlihat dari laba yang terus

meningkat

3.1.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

Bank Mandiri didirikan dengan mempunyai nilai-nilai utama sebagai


berikut:
1. Amanah, memegang teguh kepercayaan yang diberikan.

2. Kompeten, terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.

3. Harmonis, saling peduli dan menghargai perbedaan.

4. Loyal, berdedikasi dan mengutamakan kepentingan bangsa dan negara.

5. Adaptif, terus berinovasi dan antusias dalam menggerakkan ataupun

menghadapi perubahan. 6. Kolaboratif, membangun kerja sama yang

sinergis.

Visi Bank Mandiri : Menjadi partner finansial pilihan utama Anda

Misi Bank Mandiri : Menyediakan solusi perbankan digital yang handal dan

simple yang menjadi bagian hidup nasabah


34

3.1.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Sumber: Bank Mandiri Cab. Garut (2022)


Gambar 3.1 Struktur Organisasi Bank Mandiri Cab. Garut

3.1.2 Metode penelitian

Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan

data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2019:2). Dalam pelaksanaan

penelitian ini penulis menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan

deskriptif dan asosiatif. Pendekatan deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa

membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel

lainnya (Sugiyono, 2019:35). Dalam artian lain pendekatan deskriptif ini untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku

untuk umum atau generalisasi. Sedangkan pendekatan asosiatif merupakan


35

penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau

lebih (Sugiyono, 2019:37)

3.1.3 Operasionalisasi Variabel

Variabel yaitu objek penelitian atau apa yang menjadi fokus dalam suatu

penelitian. Menurut Sugiyono (2019: 68), variabel adalah suatu atribut seseorang

atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu

objek dengan objek yang lain. Dibawah ini peneliti jelaskan operasionalisasi

variabel penelitian tersebut sebagai berikut:

1. Variabel Bebas (Independent Variabel), menurut Sugiyono (2019:69)

merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab

perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel bebas (X)

dalam hal ini adalah Lingkungan Kerja dan Stres Kerja.

2. Variabel Terikat (Dependent Variabel), menurut Sugiyono (2019:69)

merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya

variabel bebas. Dalam hal ini variabel terikat (Y) adalah Kinerja Karyawan.

Selanjutnya variabel dan indikator disajikan dalam tabel operasionalisasi

variabel penelitian pada Tabel 3.1 berikut ini:


36

Tabel 3. 1 Operasionalisasi Variabel

Variable Definisi Operasional Indikator Ukuran skala


Lingkungan Lingkungan kerja • Lingkungan Kerja Fisik • Pencahayaan
Kerja (X1) adalah keseluruhan • Lingkungan Kerja Non • Kelembapan
alat perkakas dan Fisik • Kebisingan
bahan yang dihadapi, • Pewarnaan O
lingkungan • Ruang Gerak R
sekitarnya • Fasilitas D
dimana seseorang
• Bau-bauan ditempat I
bekerja, metode
• Hubungan antar N
kerjanya, dan
karyawan A
pengaturan kerja yang
baik sebagai • Hubungan dengan L
perseorangan atau atasan
kelompok seperti • Keamanan Kerja
pada Bank Mandiri
Cab. Garut
Stres Kerja Suatu kondisi • Beban Kerja • Ketersediaan waktu
(X2) dimanaterdapat satu • Konflik Kerja • Jumlah pekerjaan O
atau beberapa faktor
• Ambiguitas Peran • Kesulitan pekerjaan R
di tempat kerja yang • Perbedaan konsep D
berinteraksi dengan pekerjaan I
karyawan di Bank • Tuntutan dan tekanan N
Mandiri Cab. Garut dari atasan A
yang mengganggu • Ketikdak jelasan L
kondisi fisiologis, dan tugas yang dikerjakan
perilaku.
Kinerja Kinerja karyawan • Kuantitas Kerja • Kemampuan
Karyawan merupakan hasil kerja • Kualitas Kerja menyelesaikan
seseorang secara pekerjaan dengan
(Y1) • Ketepatan Waktu
kualitas maupun target yang
secara kuantitas yang Ditetapkan
telah di capai oleh • Meningkatkan hasil
BANK Mandiri Cab. dari periode O
Garut dalam berikutnya R
menjalankan Tugas • Hasil kerja yang D
Sesuai Tanggung sesuai dengan standar I
Jawab Yang di perusaaan N
berikan • Kerapian dalam A
menyelesaikan L
pekerjaan
• Melakukan pekerjaan
sesuai dengan waktu
yang ditetapkan
• Kemampuan bekerja
sesuai jam kerja
37

3.1.3.1 Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan oleh

peneliti pada waktu melakukan studi pendahuluan untuk menemukan

permasalahan yang harus diteliti dan juga peneliti ingin mengetahui hal-hal

dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya kecil atau

sedikit (Sugiyono, 2019:195). Teknik wawancara yang digunakan adalah

wawancara tidak terstruktur atau terbuka yaitu wawancara yang bebas

mengenai masalah yang terdapat di Bank Mandiri Cab. Garut.

2. Kuisioner

Kuisioner atau angket yaitu merupakan teknik pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan

tertulis kepada responden untuk dijawabnya (Sugiyono, 2019:199). Hal ini

dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan tertulis yang

mengemukakan tentang Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan.

Dalam Kuisioner atau angket penulis mengemukakan beberapa pertanyaan

mencerminkan ukuran indikator dari variabel (X1) Lingkungan Kerja, (X2)

Stres Kerja dan (Y) Kinerja Karyawan.

3. Observasi

Observasi yaitu proses pengamatan terhadap objek penelitian untuk

mendapatkan informasi yang dibutuhkan dalam suatu penelitian. Menurut

Sugiyono (2019:203) observasi merupakan suatu proses yang kompleks atau


38

tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis dimana dua diantara

terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

3.1.3.2 Jenis Data dan Sumber data

Untuk mendapatkan suatu data serta informasi yang diperlukan dalam

penelitian, dilakukan berbagai cara yang biasa dijadikan dasar untuk pemecahan

masalah. Adapun data yang diperlukan dalam penelitian adalah, sebagai berikut:

1. Jenis Data

a. Data primer yaitu merupakan data yang langsung diberikan kepada

pengumpul data (Sugiyono, 2019:137). Data primer juga merupakan data

yang didapat dari sumber pertama, baik dari individu atau perseorangan

seperti hasil wawancara atau hasil pengisisan kuesioner yang bisa dilakukan

oleh peneliti.

b. Data sekunder yaitu data yang tidak langsung memberikan data kepada

peneliti misalnya melalui orang lain atau melalui dokumen (Sugiyono,

2019:137). Data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari berbagai

sumber antara lain dari dokumen perusahaan, laporan, artikel, buku, jurnal,

dan informasi dari pihak-pihak yang mengetahui tentang segala sesuatu

yang berkaitan dengan Bank Mandiri Cab. Garut yang erat dengan masalah

yang akan diteliti.

2. Sumber Data

a. Informan, yaitu pihak-pihak yang benar-benar mengetahui tentang segala

sesuatu yang berkaitan dengan kondisi perusahaan yang erat kaitannya


39

dengan masalah yang akan diteliti. Adapun pihak yang membantu informasi

tersebut adalah Pihak Bank Mandiri Cab. Garut.

b. Responden, adalah orang yang menanggapi yaitu karyawan Bank Mandiri

Cab. Garut yang dapat diminta memberikan keterangan sesuai

fakta/pendapat. Keterangan tersebut dapat disampaikan dalam bentuk

tulisan, yaitu ketika mengisi kuesioner.

3.1.3.2.1 Populasi Sasaran

Sugiyono (2019:126), menegaskan bahwa populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya.

Berdasarkan pengertian diatas, maka yang dijadikan populasi dalam

penelitian ini adalah karyawan Non Manajerial di Bank Mandiri Cab. Garut yang

berjumlah 60 orang.

3.1.3.2.2 Penentuan Sampel

Sampel yaitu sebagian dari jumlah populasi yang akan diambil sebagai

objek penelitian. Menurut Sugiyono (2019:127) sampel adalah sebagian jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Pada penelitian ini, peneliti

menggunakan Sensus Sampling. Sugiyono (2019: 129) mengemukakan bahwa

Sensus Sampling (sampling jenuh) adalah teknik penentuan sampel apabila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan apabila

jumlah populasi kurang dari 100. Berdasarkan defenisi diatas dapat dikatakan
40

sampel penelitian ini adalah karyawan Bank Mandiri Cab. Garut yang berjumlah

60 orang karyawan non manejerial.

3.2 Model Penelitian

Menurut Sugiyono (2017:2) menyatakan bahwa Metode Penelitian

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat

ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu sehingga

pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan

mengantisipasi masalah.

Berdasarkan uraian dari kerangka pemikiran, penulis menyajikan paradigma

mengenai pengaruh lingkungan kerja dan stress kerja terhadap kinerja karyawan

sebagai berikut:

X1
Lingkungan Kerja
Y
Kinerja Karyawan
X2
Stres Kerja

Gambar 3.3 Model Penelitian

3.2.1 Teknik Analisis Data

Uji data yang diperlukan telah diperoleh, data tersebut dikumpulkan

untuk kemudian dianalisis dan diinterprestasikan. Sebelum melakukan

analisis data, perlu dilakukan uji validasi dan uji realibitasi terhadap kuisioner

yang telah disebarkan.


41

1. Uji Validitas

Dalam suatu penelitian, kriteria utama terhadap data hasil penelitian

adalah valid dan reliable, maka dari itu sebelum instrument penelitian

digunakan untuk pengumpulan data, uji validitas dan uji reliabilitas harus

dilakukan. Menurut Sugiyono (2019:155), validitas merupakan derajat

ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan data yang

dapat dilaporkan oleh peneliti, sedangkan reliabilitas berkenaan dengan

konsistensi stabilitas data atau temuan.

Instrument yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan

atau mengukur data itu valid. Valid berarti instrument tersebut dapat

digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono,

2019:156). Dengan demikian instrumen yang valid apabila terdapat

kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi

pada objek yang diteliti.

Untuk mengetahui valid tidaknya suatu pernyataan bisa ditentukan

kriteria pengujian, yaitu :

• Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan tersebut valid.

• Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan tersebut tidak valid.

2. Uji Realiabilitas

Uji reliabilitas adalah uji yang dilakukan untuk mengetahui seberapa

besar alat ukur dapat dipercaya atau diandalkan. Menurut Sugiyono


42

(2019:160) instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan

beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data

yang sama. Untuk mengetahui apakah instrument penelitian yang digunakan

dalam pengumpulan data penelitian ini yang mana akan digunakan dalam

pengumpulan data penelitian reliable atau tidak, maka dilakukan uji

reliabilitas instrument penelitian terlebih dahulu.

Uji realibilitas bertujuan mengetahui hasil pengukuran tersebut dapat

dipercaya atau tidak.

• Jika 𝑟 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 > 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka pertanyaan reliabel.

• Jika 𝑟 ℎ𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 < 𝑟 𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 maka pertanyaan gugur (tidak reliable).

Untuk mempermudah perhitungan uji reliabilitas akan menggunakan program

SPSS 19 for Windows.

3.2.1.1 Analisis Deskriptif

Menurut Sugiyono (2019:37), analisis deskriptif ini untuk menganalisis data

dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul

sebagaimana adanya tanpa membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau

generalisasi. Sedangkan pendekatan asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih.

Proses analisis pengolahan data yang dilakukan oleh penulis adalah sebagai

berikut :

1. Memberikan kuesioner kepada responden yang sudah ditentukan jumlah

sampelnya.
43

2. Mengambil kembali kuesioner yang sudah dijawab oleh responden.

3. Data dikelompokan berdasarkan responden.

4. Kuesioner yang sudah diisi oleh responden datanya kemudian ditabulasikan

dalam bentuk kuantitatif.

5. Jawaban dalam tiap responden disajikan dalam tabel distribusi.

Dalam menentukan pembobotan kuesioner yang telah diisi dilakukan dengan

menggunakan skala Likert hal ini bertujuan untuk mengukur sifat, pendapat, dan

persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial. Menurut Sugiyono

(2017:93) skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Variabel yang diukur

dijabarkan menjadi indikator variabel yang disajikan sebagai titik tolak penyusunan

item instrumen dimana alternatifnya berupa pernyataan. Untuk jenis pernyataan

tertutup berskala normal. Sikap-sikap pernyataan tersebut memperlihatkan

pendapat positif atau negatif. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

1. Untuk pernyataan positif skala nilai yang digunakan adalah 5-4-3-2-1 contoh

sebagai berikut :

Tabel 3. 2
Formasi Skor, Notasi & Kriteria Masing-Masing Pilihan
Jawaban Untuk Pernyataan Positif
Alternatif Jawaban Nilai/Bobot Notasi
Sangat Tidak Setuju 1 (STS)
Tidak Setuju 2 (TS)
Kurang Setuju 3 (KS)
Setuju 4 (S)
Sangat Setuju 5 (SS)
44

2. Untuk pernyataan negatif skala nilai yang dipergunakan adalah 1-2-3-4-5

Tabel 3.3
Formasi Skor, Notasi & Kriteria Masing- Masing Pilihan
Jawaban Untuk Pernyataan Negatif
Alternatif Jawaban Nilai/Bobot Notasi
Sangat tidak setuju 5 (STS)
Tidak Setuju 4 (TS)
Kurang Setuju 3 (KS)
Setuju 2 (S)
Sangat Setuju 1 (SS)

Perhitungan hasil kuesioner dengan persentase dan skoring menggunakan

rumus sebagai berikut :

𝐹
P = x 100%
𝑁
Dimana :
P = jumlah persentase jawaban

F = jumlah jawaban/frekuensi

N = jumlah responden

Setelah diketahui jumlah nilai dari keseluruhan sub variabel dari hasil

perhitungan yang dilakukan maka dapat ditentukan intervalnya, yaitu dengan cara

sebagai berikut :

• Analisis Nilai Jenjang Interval

Untuk menganalisis data tanggapan responden yang terkumpul

selanjutnya dapat dihitung klasifikasi setiap indikator dari variabel- variabel

penelitian (Sugiyono 2018:147). Klasifikasi setiap indikator dan variabel

dapat dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut :


45

Klasifikasi penilaian indikator

Nilai tertinggi setiap indikator : 59 x 5 = 295

Nilai terendah setiap indikator : 59 x 1 = 59

Jumlah kriteria pertanyaan = 5

NJI = 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖−𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ

𝑘𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑡𝑎𝑛𝑦𝑎𝑎𝑛

NJI = = 47,2

Berdasarkan perhitungan NJI tersebut maka dapat dibuat kriteria penilaian

sebagai berikut :

Nilai 59 – 106 = Sangat Rendah

Nilai 107 – 154 = Rendah

Nilai 155 – 202= Sedang

Nilai 203 – 250= Tinggi

Nilai 251 – 298 = Sangat Tinggi


3.2.2 Metode Successive Interval (MSI)

Untuk melakukan analisis dalam penelitian ini digunakan metode

metode successive interval (MSI). Analisis metode successive interval (MSI)

digunakan untuk mengubah data yang berskala ordinal menjadi interval.

Skala likert jenis ordinal hanya menunjukan peringkat saja, oleh karena itu

variabel yang berskala ordinal ditransformasikan menjadi data berskala


46

interval. Adapun langkah-langkah metode successive interval sebagai

berikut:

1. Perhatikan jawaban responden serta angket yang disebar di setiap


butirnya.

2. Di setiap butir tentukan skor yang didapatkan setiap orang dan

dinyatakan dalam bentuk frekuensi.

3. Setiap frekuensi dibagi dengan jumlah responden dengan begitu

hasilnya disebut proporsi.

4. Nilai proporsi kumulatif ditentukan dengan menjumlahkan nilai

proporsi secara berurutan per kolom skor.

5. Dengan menggunakan tabel distribusi normal, hitung z secara

berurutan per kolom skor bagi tiap proporsi.

6. Dalam menentukan nilai skala digunakan rumus:

SV =
𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ−𝑘𝑒𝑝𝑎𝑑𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑡𝑎𝑠 𝑎𝑡𝑎𝑠
𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑎𝑡𝑎𝑠−𝑑𝑎𝑒𝑟𝑎ℎ 𝑑𝑖 𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ 𝑎𝑡𝑎𝑠
𝑏𝑎𝑤𝑎ℎ

3.2.3 Uji Statiska

3.2.3.1 Uji Asumsi Klasik

Dalam model analisis regresi terdapat beberapa asumsi yang harus dipenuhi

agar model tersebut kuat dan tidak bias. Model regresi yang digunakan dalam

menguji hipotesis haruslah menghindari kemungkinan terjadinya penyimpangan

asumsi klasik.
47

Menurut Ghozali (2018, 137) uji asumsi klasik untuk memberikan kepastian

bahwa persamaan regresi yang didapatkan memiliki ketepatan dalam estimasi,

menunjukkan hubungan signifikan dan representatif, maka model tersebut harus

memenuhi asumsi klasik regresi. Uji asumsi klasik yang dilakukan yaitu uji

normalitas, uji multikolinieritas, uji heteroskedastisitas, dan uji autokorelasi.

Persamaan regresi linear berganda harus memenuhi persyaratan BLUE (Best,

Linear, Unbiased, Estimator), yaitu pengambilan keputusan melalui uji F dan uji t

tidak boleh bias. Untuk mendapatkan hasil dari BLUE, maka harus dilakukan

pengujian asumsi klasik di bawah ini:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji data variabel bebas (independen) dan

variabel terikat (dependen) pada persamaan regresi yang dihasilkan, apakah

berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Jika distribusi data normal,

maka analisis data dan pengujian hipotesis digunakan statistik parametrik.

Ghozali (2018: 161), menyatakan bahwa: “Uji normalitas bertujuan untuk

menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual

memiliki distribusi normal.” Seperti diketahui bahwa uji t dan uji F

mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal, sehingga

apabila asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah

sampel kecil. Terdapat dua cara mendeteksi apakah residual berdistribusi

normal atau tidak, yaitu dengan menggunakan analisis grafik dan uji statistik.

Analisis grafik dapat dideteksi dengan melihat penyebaran titik pada sumbu

diagonal dari grafik atau dengan melihat histogram dari residualnya. Jika data
48

menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik

histogramnya menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi

memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar menjauh dari diagonal dan

atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak

menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi

asumsi normalitas. Uji normalitas lain menggunakan uji statistik nonparametrik

Kolmogorov Smirnov (K-S). Menurut Ghozali (2018: 161) pedoman

pengambilan keputusan tentang data tersebut mendekati atau merupakan

distribusi normal berdasarkan Uji K-S dapat dilihat dari:

a. Jika nilai Sig. atau signifikan normal atau probabilitas < 0,05 maka data

tidak berdistribusi normal.

b. Jika nilai Sig. atau signifikan normal atau probabilitas > 0,05 maka data

berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Ghozali (2018: 107), menyatakan bahwa: “Uji multikolinearitas bertujuan

untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel

bebas (independen).” Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi

antar variabel independen. Apabila variabel independen saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah variabel

independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan

nol.

Pengujian multikolinearitas dapat dilakukan sebagai berikut:

a. Tolerance value ≤ 0,10 atau VIF ≥ 10 : terjadi multikolinearitas.


49

b. Tolerance value ≥ 0,10 atau VIF ≤ 10 : tidak terjadi multikolinearitas

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Widodo (2017: 114) uji heteroskedastisitas dilakukan untuk menguji

terjadinya perbedaan variance residual suatu periode pengamatan ke pengamat

yang lain. Priyatno (2017: 158) Heteroskedastisitas adalah suatu keadaan

dimana dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual pada

suatu pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas. Uji yang digunakan adalah dengan menggunakan metode

grafik yaitu dengan melihat pola titik-titik pada regresi. Menurut Priyatno

(2017: 168) apabila titik-titik tidak membentuk pola yang jelas, dan titik-titik

menyebar di atas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Menurut Basuki dan Prawoto (2016: 60), uji autokorelasi digunakan untuk

mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik. Autokorelasi yaitu

korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan

lain pada model regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah tidak adanya

autokorelasi dalam model regresi. Salah satu ukuran dalam menentukan ada

tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan

ketentuan sebagai berikut:

a. Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2).

b. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada di antara -2 dan +2 atau

-2 < DW < +2.


50

c. Terjadi autokorelasi negatif jika DW di atas +2 atau DW > +2.

3.2.4 Analisis Data

Dalam penelitian ini terdapat dua variable, diamana variable 1 merupakan

variable bebas/variable independen (indipendent variable) yaitu lingkungan kerja

(X1) dan stes kerja (X2) serta satu variable merupakan variable terikat/variable

dependen (Dependent Variable) yaitu kinerja karyawan (Y1).

3.2.5 Analisis Regresi Linear Berganda

Menurut Garaika dan Darmanah (2019: 97) analisis regresi linear berganda

merupakan alat analisis untuk mengukur keadaan variabel terikat apabila terdapat

dua atau lebih variabel bebas sebagai faktor prediktor. Adapun model analisis

regresi linear berganda sebagai berikut:

Y = ɑ+b1X1+b2X2+e
Keterangan:
Y : variabel dependen (Kinerja Karyawan)
X1 : variabel independen (Lingkungan kerja)
X2 : variabel independen (Stres Kerja)
a: nilai Y jika X=0 (konstanta)
b: angka arah atau koefisien regresi
е : standar error
Untuk memberikan interpretasi seberapa kuat hubungan variabel (X)

terhadap variabel (Y) maka digunakan tabel konsultasi menurut Sugiyono, (2019:

180), seperti tercantum pada tabel berikut :


51

Tabel 3. 4
Pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat Kuat
Sumber : Sugiyono (2019: 180)

3.2.6 Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi yaitu uji yang digunakan untuk mengukur seberapa

besar pengaruh variabel X (Lingkungan Kerja) terhadap variabel Y (Kinerja

Karyawan). Menurut Ghozali (2012:97) kofisien determinasi (KD) merupakan alat

untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi

variabel dependen. Adapun rumus untuk menghitung koefisien determinasi (KD)

adalah sebagai berikut:

𝐾𝐷 = 𝑟2 × 100%
Keterangan:
KD : Koefisien Determinasi
𝑟2 : Koefisien Korelasi
Nilai koefisien determinasi berada diantara 0 dan 1 (0 <KD < 1), maka

besarnya pengaruh variabel independen terhadap variasi (naik atau turunnya)

variabel dependen, adalah sesuai dengan nilai KD itu sendiri dan selebihnya berasal

dari faktor – faktor lain.

3.2.7 Pengujian Hipotesis (Uji T)

Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian

telah dinyatakan dalam bentuk pertanyaan (Sugiyono, 2019:99).


52

1. Penetapan Hipotesis Oprasional

a. Uji F (Simultan)

Ho : ρ = 0 secara simultan lingkungan kerja dan stress kerja tidak

berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan pada karyawan

Bank Mandiri Cab. Garut

Ha : ρ ≠ 0 secara simultan lingkungan kerja dan stress kerja berpengaruh

signifikan terhadap kinerja karyawan pada karyawan Bank Mandiri

Cab. Garut

b. Uji t (Parsial)

• Lingkungan kerja

Ho : ρ = 0 secara parsial lingkungan kerja tidak berpengarauh signifikan

terhadap kinerja karyawan pada karyawan Bank Mandiri Cab. Garut

Ha : ρ ≠ 0 secara lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan pada karyawan Bank Mandiri Cab. Garut

• Stres Kerja

Ho : ρ = 0 secara parsial stress kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap

kinerja karyawan pada karyawan Bank Mandiri Cab. Garut

Ha : ρ ≠ 0 secara parsial stress kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan pada karyawan Bank Mandiri Cab. Garut


53

2. Penetapan Tingkat Signifikan

Tingkat keyakinan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebesar 95%

dengan taraf nyata 5% (α = 0,05). Hal ini sering digunakan dalam ilmu sosial. Untuk

mengetahui korelasi antara variabel independen secara simultan terhadap variabel

dependen ini signifikan atau tidak digunakan uji F, dan secara parsial digunakan uji

T.

1. Uji Signifikan

Untuk menguji signifikan dilakukan dua pengujian, yaitu :

a. Secara Simultan menggunakan uji F,

b. Secara Parsial menggunakan uji T.

2. Kaidah Keputusan

a. Secara Simultan

• Jika Significance F < (α = 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

• Jika Significance F > (α = 0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak.

a. Secara Parsial

• Jika Significance t < (α = 0,05), maka Ho ditolak dan Ha diterima.

• Jika Significance t < (α = 0,05), maka Ho diterima dan Ha ditolak.

2. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis tersebut akan ditarik kesimpulan apakah hipotesis

yang ditetapkan dapat diterima atau tidak berdasarkan kaidah keputusan di atas.
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Penelitian

Pada bab ini akan dibahas mengenai pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres

Kerja terhadap Kinerja Karyawan (Penelitian Terhadap Karyawan Non Manajerial

di Bank Mandiri Cabang Garut) Adapun data yang diperoleh dari kuesioner diolah

menggunakan SPSS (statistical product and service solution) versi 19.00 for

windows. Keluaran dari data tersebut diharapkan akan memberikan informasi dan

akan dilakukan analisis data serta pembahasan pada bab ini. Diharapkan dari

analisis dan pembahasan tersebut dapat menjawab permasalahan dalam rumusan

masalah.

Sebelum dilakukan pembahasan lebih lanjut mengenai lingkungan kerja dan

Stres kerja terhadap kinerja karyawan, terlebih dahulu akan dilaksanakan beberapa

pengujian, yaitu uji validitas dan uji reliabilitas. Variabel yang akan diuji tersebut

adalah variabel bebas (independent variabel) yaitu lingkungan kerja dan Stres kerja

sedangkan variabel terikat (dependent variabel) yaitu kinerja karyawan pada

karyawan di Bank Mandiri Cabang Garut.

4.1.1 Lingkungan kerja di Bank Mandiri Cabang Garut

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa

lingkungan kerja merupakan salah satu aspek yang penting dan perlu di perhatikan

oleh Bank Mandiri Cabang Garut. Lingkungan kerja adalah suatu tempat yang

terdapat sebuah kelompok dimana di dalamnya terdapat beberapa fasilitas

pendukung untuk mencapai tujuan perusahaan sesuai dengan visi dan misi

54
55

perusahaan. Lingkungan kerja merupakan hal penting bagi karyawan untuk bekerja

lebih baik lagi. Lingkungan kerja yang baik akan menciptakan pengaruh terhadap

hasil kerja dari karyawannya. Lingkungan kerja yang diterapkan di Bank Mandiri

Cabang Garut sudah dilaksanakan dengan baik, hal ini dapat dilihat atau dinilai dari

Pencahayaan, Kelembapan, Kebisingan, Pewarnaan, Ruang Gerak, Fasilitas, Bau-

bauan ditempat, Hubungan antar karyawan, Hubungan dengan atasan, dan

Keamanan Kerja.

Untuk mengetahui tanggapan mengenai lingkungan kerja di Bank Mandiri

Cabang Garut, dapat dilihat dari hasil jawaban responden melalui penyebaran

kuesioner yang terdiri dari 10 pernyataan. Daftar pernyataan tersebut disebarkan

pada 60 responden. Kuesioner tersebut telah di uji dengan mengunakan uji validitas

dan reliabilitas dengan hasil perhitungan valid dan reliabel (data uji validitas dan

uji reliabilitas terlampir).

Untuk mengetahui nilai dari setiap indikator lingkungan kerja di Bank

Mandiri Cabang Garut, maka dapat dihitung dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

Nilai tertinggi setiap indikator lingkungan kerja: 60 x 5 = 300

Nilai terendah setiap indikator lingkungan kerja: 60 x 1 = 60

Jumlah kriteria pernyataan: 5

Nilai Tertinggi − Nilai Terendah


NJI =
Jumlah Kriteria Pernyataan
56

300 − 60
NJI = = 48
5

Kategori penilaian untuk setiap indikator lingkungan kerja dalam penelitian

ini sebagai berikut:

Tabel 4.1
Kategori Penilaian Untuk Setiap Indikator Variabel Lingkungan Kerja (X1)
Nilai Kategori Penilaian
60 – 108 Tidak Baik
109 – 157 Kurang Baik
158 – 206 Cukup Baik
207 – 255 Baik
256 – 300 Sangat Baik
Sumber: Data primer yang diolah (2023)

Berdasarkan data-data yang dikumpulkan maka diperoleh hasil tanggapan

mengenai lingkungan kerja di Bank Mandiri Cabang Garut. Secara lengkap hasil

dari analisis tanggapan responden mengenai lingkungan kerja dapat dilihat pada

tabel berikut:

Tabel 4.2
Rekapitulasi Skor Lingkungan Kerja Karyawan di Bank Mandiri Cabang
Garut
Skor yang Skor yang Kategori
No Uraian
ditargetkan dicapai
Penerangan lampu didalam ruangan Sangat
1 300 268
kerja sudah baik dan memadai. Baik

Suhu di dalam ruangan kerja tidak Sangat


2 mempengaruhi tubuh menjadi 300 268 Baik
kedinginan atau kepanasan
57

Skor yang Skor yang Kategori


No Uraian
ditargetkan dicapai
Sangat
3 Ruangan kerja jauh dari kebisingan. 300 258 Baik

Warna cat dinding yang dipakai


4 ditempat kerja tidak menganggu 300 218 Baik
kenyamanan.
Tempat kerja tertata rapi sehingga Sangat
5 300 261
membuat nyaman bekerja. Baik

Fasilitas yang tersedia telah Sangat


6 300 266
mendukung jalannya pekerjaan. Baik

7 Tempat kerja tidak terdapat bau Baik


300 240
yang tidak sedap
Hubungan dengan rekan atau Sangat
8 karyawan kerja di perusahaan ini 300 271 Baik
berjalan dengan baik.
9 Hubungan dengan atasan di Baik
300 240
perusahaan ini berjalan dengan baik
Perusahaan memiliki prosedur
keamanan yang memadai untuk Sangat
10 300 271
melindungi karyawan dari ancaman Baik
potensial.
Sangat
Total Skor 3.000 2.561 Baik

Sumber: Data Primer yang Diolah (2023)

Berdasarkan rekapitulasi skor lingkungan kerja pada Tabel 4.2 dapat

dijelaskan bahwa pernyataan mengenai lingkungan kerja pada Bank Mandiri

Cabang Garut dapat diambil kesimpulan dari setiap pernyataan sebagai berikut:

1. Penerangan lampu didalam ruangan kerja sudah baik dan memadai.

Pernyataan mengenai “Penerangan lampu didalam ruangan kerja sudah baik

dan memadai” dengan jumlah skor 268 termasuk dalam Kategori sangat baik.

Artinya, secara keseluruhan karyawan Bank Mandiri Cabang Garut

menyatakan bahwa penerangan lampu sudah baik sehingga karyawan bekerja


58

dalam keadaan nyaman. Hal ini tampak dari penyediaan lampu yang sudah

LED, serta dengan penempatan lampu yang presisi, sehingga karyawan terasa

nyaman saat bekerja.

2. Suhu di dalam ruangan kerja tidak mempengaruhi tubuh menjadi kedinginan

atau kepanasan.

Pernyataan mengenai “Suhu di dalam ruangan kerja tidak mempengaruhi tubuh

menjadi kedinginan atau kepanasan.” dengan jumlah skor 268 termasuk dalam

Kategori sangat baik. Artinya, secara keseluruhan karyawan menyatakan

bahwa tempat bekerja yang ada di Bank Mandiri Cabang Garut tidak

mempengaruhi suhu tubuh. Hal ini tampak dari penyediaan mesin pendingin

udara (AC) dan pemanas, yang dirancang untuk menjaga suhu tetap konstan,

sehingga karyawan tidak merasakan kedinginan atau kepanasan.

3. Ruangan kerja jauh dari kebisingan

Pernyataan mengenai “Ruangan kerja jauh dari kebisingan” dengan jumlah

skor 258 termasuk dalam Kategori sangat baik. Artinya, secara keseluruhan

karyawan Bank Mandiri Cabang Garut menyatakan bahwa suasana bekerja di

perusahaan sudah terlaksana dengan baik. Hal ini ditunjukan bahwa ruang

Kerja tersebut terletak atau diatur sedemikian rupa sehingga minim atau tidak

ada gangguan bunyi atau kebisingan yang mengganggu prouktivitas karyawan.

4. Warna cat dinding yang dipakai ditempat kerja tidak menganggu kenyamanan.

Pernyataan mengenai “Warna cat dinding yang dipakai ditempat kerja tidak

menganggu kenyamanan.” dengan jumlah skor 218 termasuk dalam Kategori

baik. Artinya, secara keseluruhan karyawan Bank Mandiri Cabang Garut


59

menyatakan bahwa cat yang ada di kantor tidak mengganggu kenyamanan. Hal

ini tampak dari cat dinding yang berwarna putih yang memiliki makna

ketenangan dan kesejukan sehingga karyawan dapat bekerja dengan nyaman.

5. Tempat kerja tertata rapi sehingga membuat nyaman bekerja.

Pernyataan mengenai “Tempat kerja tertata rapi sehingga membuat nyaman

bekerja.” dengan jumlah skor 261 termasuk dalam Kategori sangat baik.

Artinya, secara keseluruhan karyawan Bank Mandiri Cabang Garut

menyatakan bahwa tempat kerja tertata rapi. Hal ini terlihat dari meja Kerja

karyawan yang memiliki laci atau rak penyimpanan untuk menyimpan

dokumen, formulir, berkas-berkas, dan perlatan yang mereka butuhkan,

sehingga bisa memberikan kinerja yang baik dalam bekerja.

6. Fasilitas yang tersedia telah mendukung jalannya pekerjaan.

Pernyataan mengenai “Fasilitas yang tersedia telah mendukung jalannya

pekerjaan.” dengan jumlah skor 266 termasuk dalam Kategori sangat baik.

Artinya, secara keseluruhan karyawan Bank Mandiri Cabang Garut

menyatakan bahwa fasilitas yang di sediakan cukup menunjang dalam

pekerjaan, hal ini tampak dari kursi yang mendukung postur tubuh yang baik

dan meja yang luas. Hal tersebut dapat membuat karyawan bekerja dengan

nyaman.

7. Tempat kerja tidak terdapat bau yang tidak sedap

Pernyataan mengenai “Tempat kerja tidak terdapat bau yang tidak sedap”

dengan jumlah skor 240 termasuk dalam Kategori baik. Artinya, secara

keseluruhan karyawan Bank Mandiri Cabang Garut menyatakan bahwa tempat


60

bekerja selalu bersih dan teratur. Hal ini dapat dibuktikan dari pengharum

ruangan yang dipasang di beberapa titik ruangan Kerja sehingga karyawan

dapat bekerja dengan nyaman bebas dari bau yang tidak sedap.

8. Hubungan dengan rekan atau karyawan kerja di perusahaan ini berjalan dengan

baik. Pernyataan mengenai “Hubungan dengan rekan atau karyawan kerja di

perusahaan ini berjalan dengan baik.” dengan jumlah skor 271 termasuk dalam

Kategori sangat baik. Artinya, secara keseluruhan karyawan Bank Mandiri

Cabang Garut menyatakan bahwa hubungan mereka dengan rekan kerja sudah

terjalin dengan baik. hubungan yang baik antara sesama karyawan dapat

memudahkan dalam pengaturan dari karyawannya. Hal ini dapat dibuktikan

dari data lapangan yang menunjukan keberhasilan Kerjasama tim dalam proyek

pengembangan produk baru digital yang diselesaikan sebelum target waktu

yang ditetapkan oleh pimpinan Bank Mandiri Cabang Garut.

9. Hubungan dengan atasan di perusahaan ini berjalan dengan baik

Pernyataan mengenai “Hubungan dengan atasan di perusahaan ini berjalan

dengan baik” dengan jumlah skor 240 termasuk dalam Kategori baik. Artinya,

secara keseluruhan karyawan Bank Mandiri Cabang Garut menyatakan bahwa

hubungan mereka dengan atasan sudah terjalin dengan baik. Hal ini tampak

dari penerimaan penghargaan dan pengakuan atas kinerja karyawan Bank

Mandiri Cabang Garut atas pencapaian target realisasi simpanan yang lebih

baik dari tahun sebelumnya dengan persentase realisasi simpanan sebesar 73%.

Penghargaan tersebut diberikan dalam bentuk bonus, hal tersebut menunjukan

bahwa hubungan karyawan dengan atasan berjalan dengan baik.


61

10. Perusahaan memiliki prosedur keamanan yang memadai untuk melindungi

karyawan dari ancaman potensial.

Pernyataan mengenai “Perusahaan memiliki prosedur keamanan yang

memadai untuk melindungi karyawan dari ancaman potensial.” dengan jumlah

skor 271 termasuk dalam Kategori sangat baik. Artinya, secara keseluruhan

karyawan Bank Mandiri Cabang Garut menyatakan bahwa mereka sudah

merasa aman dari segala bentuk ancaman potensial. Hal ini terlihat dari adanya

tim keamanan seperti satpam yang sudah terlatih, tersedianya sistem keamanan

seperti kamera cctv yang terpasang di beberapa titik, alarm dan akses kontrol.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dari keseluruhan jawaban responden

mengenai lingkungan kerja yang diterapkan oleh Bank Mandiri Cabang Garut,

kemudian direkap untuk melihat skor total jawaban responden sebagai berikut:

Nilai tertinggi secara keseluruhan lingkungan kerja: 60 x 10 x 5 = 3000

Nilai terendah secara keseluruhan lingkungan kerja: 60 x 10 x 1 = 600

Jumlah kriteria pernyataan: 5

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ


𝑁𝐽𝐼 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛

3000 − 600
= = 480
5

Kategori penilaian untuk indikator lingkungan kerja yang diterapkan oleh

Bank Mandiri Cabang Garut secara keseluruhan adalah sebagai berikut:


62

Tabel 4.3
Kategori Penilaian Untuk Indikator Variabel Lingkungan kerja Secara
Keseluruhan
Nilai Kategori Penilaian

600 - 1.080 Tidak Baik


1.081 – 1.561 Kurang Baik
1.562 – 2.042 Cukup Baik
2.043 – 2.523 Baik
2.524 – 3.000 Sangat Baik

Sumber: Data primer yang diolah (2023)

Nilai kumulatif skor yang diperoleh dari lingkungan kerja adalah sebesar

2.561. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluruhan lingkungan kerja di Bank

Mandiri Cabang Garut berada dalam Kategori sangat baik. Artinya secara

keseluruhan karyawan menyatakan bahwa lingkungan kerja yang ada di Bank

Mandiri Cabang Garut sudah ideal. Hal ini dapat ditunjukkan dari Pencahayaan,

Kelembapan, Kebisingan, Pewarnaan, Ruang Gerak, Fasilitas, Bau-bauan ditempat,

Hubungan antar karyawan, Hubungan dengan atasan, dan Keamanan Kerja.

4.1.2 Stres Kerja Karyawan di Bank Mandiri Cabang Garut

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa

karyawan Bank Mandiri Cabang Garut memiliki Stres kerja yang baik. Stres kerja

adalah kesadaran dan kesediaan karyawan di perusahaan mentaati peraturan

perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku. Jadi, seseorang akan bersedia

mematuhi peraturan serta melaksanakan tugastugasnya, baik secara sukarela

maupun karena terpaksa. Dalam hal ini karyawan Bank Mandiri Cabang Garut
63

sudah memiliki Stres kerja yang baik. Dalam hal ini Stres kerja yang dimiliki

karyawan dapat diukur dari Ketersediaan waktu, Jumlah Pekerjaan, Kesulitan

pekerjaan, Perbedaan konsep pekerjaan, Tuntutan dan tekanan dari atasan, Ketidak

jelasan tugas yang dikerjakan.

Untuk mengetahui tanggapan mengenai Stres kerja karyawan Bank Mandiri

Cabang Garut, dapat dilihat dari hasil jawaban responden melalui penyebaran

kuesioner yang terdiri dari 6 pernyataan. Daftar pernyataan tersebut disebarkan

pada 60 responden. Kuesioner tersebut telah di uji dengan mengunakan uji validitas

dan reliabilitas dengan hasil perhitungan valid dan reliabel (data uji validitas dan

uji reliabilitas terlampir).

Untuk mengetahui nilai dari setiap indikator Stres kerja di Bank Mandiri

Cabang Garut, maka dapat dihitung dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Nilai tertinggi setiap indikator Stres kerja: 60 x 5 = 300

Nilai terendah setiap indikator Stres kerja: 60 x 1 = 60

Jumlah kriteria pernyataan: 5

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ


𝑁𝐽𝐼 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛

300 − 60
𝑁𝐽𝐼 = = 48
5

Kategori penilaian untuk setiap indikator Stres kerja dalam penelitian ini

sebagai berikut:
64

Tabel 4.4
Kategori Penilaian Untuk Setiap Indikator Stres Kerja (X2)
Nilai Kategori Penilaian
60 – 108 Tidak Baik
109 – 157 Kurang Baik
158 – 206 Cukup Baik
207 – 255 Baik
256 – 300 Sangat Baik
Sumber: Data primer yang diolah (2023)

Berdasarkan data-data yang dikumpulkan maka diperoleh hasil tanggapan

mengenai Stres kerja karyawan Bank Mandiri Cabang Garut. Secara lengkap hasil

dari analisis tanggapan responden mengenai Stres kerja dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.5

Rekapitulasi Skor Stres Kerja Karyawan di Bank Mandiri Cabang Garut

Skor
Skor yang Kategori
No Uraian yang
ditargetkan
dicapai
Diberikan waktu yang
1 seimbang untuk menyelesaikan 300 227 Baik
pekerjaan.
Diberikan pekerjaan yang Sangat
2 300 262
sebanding. Baik

3 Pekerjaan yang diberikan Baik


300 247
sesuai dengan kemampuan.
Atasan memberikan penilaian Sangat
4 yang sama terhadap semua 300 260 Baik
pekerjaan
Selalu diberikan pekerjaan tim Sangat
5 yang dikerjakan secara 300 262 Baik
individu.
65

Skor
Skor yang Kategori
No Uraian yang
ditargetkan
dicapai
Atasan selalu memberikan
intruksi dengan jelas dan
6 sesuai dengan deskripsi 300 243 Baik
pekerjaan yang harus
dikerjakan.
Total Skor 1.800 1.501 Baik

Sumber: Data Primer yang Diolah (2023)

Berdasarkan rekapitulasi skor Stres kerja pada Tabel 4.5 dapat dijelaskan

bahwa pernyataan mengenai Stres Kerja karyawan pada Bank Mandiri Cabang

Garut dapat diambil kesimpulan dari setiap pernyataan sebagai berikut:

1. Diberikan waktu yang seimbang untuk menyelesaikan pekerjaan.

Pernyataan mengenai “Diberikan waktu yang seimbang untuk menyelesaikan

pekerjaan” dengan jumlah skor 227 termasuk dalam Kategori baik. Artinya,

secara keseluruhan karyawan Bank Mandiri Cabang Garut menyatakan bahwa

pemberian waktu untuk menyelesaikan pekerjaan sudah terbilang baik. Hal ini

terlihat dari penyelesaian laporan kredit yang ditargetkan per 1 bulan,

karyawan Bank Mandiri Cabang Garut dapat menyelesaikannya tepat pada

waktu 1 bulan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

2. Diberikan pekerjaan yang sebanding.

Pernyataan mengenai “Diberikan pekerjaan yang sebanding” dengan jumlah

skor 262 termasuk dalam Kategori sangat baik. Artinya, secara keseluruhan

karyawan Bank Mandiri Cabang Garut menyatakan bahwa mereka diberikan

pekerjaan sesuai dengan kemampuannya. Hal ini dapat dibuktikan bahwa Bank

Mandiri Cabang Garut memonitor data waktu yang dihabiskan oleh karyawan
66

untuk menyelesaikan tugas mereka dalam sepekan, hasil dari pengawasan

menunjukan bahwa rata-rata waktu yang dihabiskan dalam penyelesaian tugas

untuk semua karyawan berada di kisaran 35-40 jam per minggu, tanpa

perbedaan yang signifikan di antara mereka.

3. Pernyataan mengenai “Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan kemampuan”

dengan jumlah skor 247 termasuk dalam Kategori baik. Artinya, secara

keseluruhan karyawan Bank Mandiri Cabang Garut menyatakan bahwa mereka

bekerja berdasarkan prosedur yang berlaku di perusahaan. Aturan dan

pedoman ini dapat dilihat dari SOP yang ada di perusahaan

4. Atasan memberikan penilaian yang sama terhadap semua pekerjaan

Pernyataan mengenai “Atasan memberikan penilaian yang sama terhadap

semua pekerjaan” dengan jumlah skor 260 termasuk dalam Kategori sangat

baik. Artinya, secara keseluruhan karyawan di Bank Mandiri Cabang Garut

menyatakan bahwa atasan memberikan penilaian itu sesuai dengan karyawan

yang berkinerja baik. Hal itu dapat dibuktikan dari pemberian bonus yang

seragam, dalam program insentif tahunan, semua karyawan berkinerja baik

akan menerima bonus dengan jumlah yang sama, yaitu 10% dari gaji sesuai

dengan jabatannya.

5. Selalu diberikan pekerjaan tim yang dikerjakan secara individu.

Pernyataan mengenai “Selalu diberikan pekerjaan tim yang dikerjakan secara

individu” dengan jumlah skor 262 termasuk dalam Kategori sangat baik.

Artinya, secara keseluruhan karyawan Bank Mandiri Cabang Garut

menyatakan bahwa pemberian pekerjaan sesuai dengan tingkat kemampuan


67

para karyawan. Hal itu tampak dari pemberian berkas asuransi yang harus

diselesaikan oleh seorang Customer Service Representative (CSR) dan

pemberian pekerjaan realisasi pinjaman dan simpanan yang harus diselesaikan

oleh beberapa karyawan sesuai dengan bagian atau jabatannya.

6. Atasan selalu memberikan intruksi dengan jelas dan sesuai dengan deskripsi

pekerjaan yang harus dikerjakan.

Pernyataan mengenai “Atasan selalu memberikan intruksi dengan jelas dan

sesuai dengan deskripsi pekerjaan yang harus dikerjakan” baik dengan jumlah

skor 243 termasuk dalam Kategori baik. Artinya atasan selalu memberikan

intruksi dengan jelas kepada seluruh karyawan Bank Mandiri cabang Garut.

Hal ini terlihat dari efisiensi Kerja, tim bagian pelayanan telah meningkatkan

produktivitas sebanyak 10% dalam tugas sehari-hari, Sebagian besar karena

adanya instruksi yang jelas.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dari keseluruhan jawaban responden

mengenai Stres kerja karyawan Bank Mandiri Cabang Garut, kemudian direkap

untuk melihat skor total jawaban responden sebagai berikut:

Nilai tertinggi secara keseluruhan Stres kerja: 60 x 6 x 5 = 1.800

Nilai terendah secara keseluruhan Stres kerja: 60 x 6 x 1 = 360

Jumlah kriteria pernyataan: 5

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ


𝑁𝐽𝐼 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛

1.800 − 360
= = 288
5
68

Kategori penilaian untuk indikator Stres kerja yang diterapkan oleh Bank

Mandiri Cabang Garut secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.6

Kategori Penilaian Untuk Indikator Variabel Stres Kerja Secara

Keseluruhan

Nilai Kategori Penilaian

360 – 648 Tidak Baik


649 – 937 Kurang Baik
938 – 1.226 Cukup Baik
1.227 – 1.515 Baik
1.516 – 1.800 Sangat Baik

Sumber: Data primer yang diolah (2023)

Nilai kumulatif skor yang diperoleh dari Stres kerja adalah sebesar 1.501.

Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluhuran Stres kerja karyawan di Bank

Mandiri Cabang Garut berada dalam Kategori baik. Artinya, secara keseluhuran

karyawan Bank Mandiri Cabang Garut menerima Stres kerja sudah baik dan sesuai,

dengan Stres kerja yang baik akan menimbulkan dampak yang baik pula terhadap

kinerja karyawan dan akan memudahkan karyawan dalam membantu mewujudkan

tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Hal ini juga akan berakhir dengan

terciptanya kinerja karyawan dari diri karyawan. Stres kerja yang baik ini

ditunjukkan dengan kehadiran di tempat kerja, ketaatan pada peraturan kerja,

ketaatan pada standar kerja, tingkat kewaspadaan tinggi, dan bekerja etis.
69

4.1.3 Kinerja Karyawan di Bank Mandiri Cabang Garut

Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil penelitian menunjukkan bahwa

kinerja karyawan Bank Mandiri Cabang Garut merupakan hal yang sangat penting.

Kinerja karyawan sama pentingnya untuk semua perusahaan, karena kinerja

karyawan menjadi tolak ukur keberhasilan dari suatu perusahaan. Kinerja karyawan

itu sendiri merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh

seseorang karyawan di perusahaan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam hal ini Bank Mandiri Cabang

Garut sudah memaksimalkan karyawan agar memiliki kinerja yang baik.

Perusahaan sudah berusaha sebaik mungkin untuk meningkatkan kinerja karyawan

pada karyawannya. Dalam hal ini kinerja karyawannya sebenarnya sudah baik, hal

ini dapat diukur dari Kemampuan menyelesaikan pekerjaan dengan target yang Di

tetapkan, Meningkatkan hasil dari periode berikutnya, Hasil kerja yang sesuai

dengan standar perusahaan, Kerapian dalam menyelesaikan pekerjaan, Melakukan

pekerjaan sesuai dengan waktu yang ditetapkan, Kemampuan bekerja sesuai jam

kerja. Untuk mengetahui tanggapan mengenai kinerja karyawan pada karyawan

Bank Mandiri Cabang Garut, dapat dilihat dari hasil jawaban responden melalui

penyebaran kuesioner yang terdiri dari 6 pernyataan. Daftar pernyataan tersebut

disebarkan pada 60 responden. Kuesioner tersebut telah di uji dengan mengunakan

uji validitas dan reliabilitas dengan hasil perhitungan valid dan reliabel (data uji

validitas dan uji reliabilitas terlampir).


70

Untuk mengetahui nilai dari setiap indikator kinerja karyawan di Bank

Mandiri Cabang Garut, maka dapat dihitung dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

Nilai tertinggi setiap indikator kinerja karyawan: 60 x 5 = 300

Nilai terendah setiap indikator kinerja karyawan: 60 x 1 = 60

Jumlah kriteria pernyataan: 5

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇e𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ


𝑁𝐽𝐼 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛

300 − 60
𝑁𝐽𝐼 = = 48
5

Kategori penilaian untuk setiap indikator Stres kerja dalam penelitian ini

sebagai berikut:

Tabel 4.7

Kategori Penilaian Untuk Setiap Indikator Kinerja Karyawan (Y)

Nilai Kategori Penilaian

60 – 108 Tidak Baik


109 – 157 Kurang Baik
158 – 206 Cukup Baik
207 – 255 Baik
256 – 300 Sangat Baik

Sumber: Data primer yang diolah (2023)

Berdasarkan data-data yang dikumpulkan maka diperoleh hasil tanggapan

mengenai kinerja karyawan Bank Mandiri Cabang Garut. Secara lengkap hasil dari
71

analisis tanggapan responden mengenai kinerja karyawan dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 4.8

Rekapitulasi Skor Kinerja Karyawan pada Karyawan Bank Mandiri Cabang

Garut

Skor yang Skor yang Kategori


No Uraian
ditargetkan dicapai
1 Dapat menyelesaikan pekerjaan Baik
sesuai target yang ditetapkan. 300 243

Dapat meningkatkan hasil kerja


2 yang lebih baik dari periode 300 249 Baik
sebelumnya.
Dapat menyelesaikan pekerjaan
3 dengan kualitas yang baik dan Baik
300 253
sesuai dengan standar kerja yang
ditetapkan perusahaan.
Mampu menyusun atau
4 menyelesaikan pekerjaan dengan 300 240 Baik
rapi.
5 Mampu menyelesaikan Baik
300 249
pekerjaan dengan tepat waktu.
Selalu bekerja sesuai batas jam
6 kerja yang ditetapkan 300 243 Baik
perusahaan.
Total Skor 1.800 1.477 Baik

Sumber: Data Primer yang Diolah (2023)

Berdasarkan rekapitulasi skor kinerja karyawan pada Tabel 4.8 dapat

dijelaskan bahwa pernyataan mengenai kinerja karyawan Bank Mandiri Cabang

Garut dapat diambil kesimpulan dari setiap pernyataan sebagai berikut:

1. Dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang ditetapkan.


72

Pernyataan mengenai “Dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target yang

ditetapkan.” dengan jumlah skor 243 termasuk dalam Kategori baik. Artinya,

secara keseluruhan karyawan di Bank Mandiri Cabang Garut menyatakan

bahwa hasil dari pekerjaan yang dikerjakan dapat diselesaikan dengan baik.

Hal itu tampak dari selama audit internal yang dilakukan tahun 2022, tidak

ditemukan catatan keterlambatan dalam pengarsipan dokumen atau

pelaksanaan tugas rutin di bagian operasional.

2. Dapat meningkatkan hasil kerja yang lebih baik dari periode sebelumnya.

Pernyataan mengenai “Dapat meningkatkan hasil kerja yang lebih baik dari

periode sebelumnya.” dengan jumlah skor 249 termasuk dalam Kategori baik.

Artinya, secara keseluruhan karyawan di Bank Mandiri Cabang Garut

menyatakan bahwa mereka meningkatkan hasil pekerjaan mereka jauh lebih

baik daripada periode sebelumnya. Hal ini tampak dari peningkatan jumlah

rekening baru sebesar 5% yang meningkat dari tahun sebelumnya.

3. Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas yang baik dan sesuai dengan

standar kerja yang ditetapkan perusahaan.

Pernyataan mengenai “Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan kualitas yang

baik dan sesuai dengan standar kerja yang ditetapkan perusahaan.” dengan

jumlah skor 253 termasuk dalam Kategori baik. Artinya, secara keseluruhan

karyawan di Bank Mandiri Cabang Garut menyatakan bahwa dapat

menyelesaikan pekerjaan dengan dengan kualitas yang sesuai dengan standar

kerja perusahaan. Hal itu terlihat dari fakta lapangan yang menunjukan bahwa

tingkat pengembalian nasabah di Bank Mandiri Cabang Garut sangat tinggi,


73

mencapai 90% dalam dua tahun terakhir, yang menunjukan kepuasan nasabah

yang berkelanjutan.

4. Mampu menyusun atau menyelesaikan pekerjaan dengan rapi.

Pernyataan mengenai “Mampu menyusun atau menyelesaikan pekerjaan

dengan rapi.” dengan jumlah skor 240 termasuk dalam Kategori baik. Artinya,

secara keseluruhan karyawan di Bank Mandiri Cabang Garut menyatakan

bahwa Mampu menyusun atau menyelesaikan pekerjaan dengan rapi. yang

karyawan kerjakan sudah sesuai dengan tanggung jawab dari masing-masiang

karyawan. Hal ini dapat dibuktikan oleh data evaluasi kinerja tahunan, lebih

dari 80% karyawan menerima penilaian “sangat memuaskan” untuk

kemampuan mereka dalam menyelesaikan tugas dengan rapi sesuai dengan

standar yang ditetapkan oleh Bank Mandiri Cabang Garut.

5. Mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu

Pernyataan mengenai “Mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu”

dengan jumlah skor 249 termasuk dalam Kategori baik. Artinya, secara

keseluruhan karyawan di Bank Mandiri Cabang Garut menyatakan bahwa

mereka mampu menyelesaikan pekerjaan dengan tepat waktu dan sebaik

mungkin. Hal ini terlihat dalam evaluasi kinerja tahunan, lebih dari 85%

karyawan menerima penilaian sangat memuaskan untuk kemampuan mereka

dalam menyelesaikan tugas sesuai engan tenggat waktu yang ditetapkan.


74

6. Selalu bekerja sesuai batas jam kerja yang ditetapkan perusahaan.

Pernyataan mengenai “Selalu bekerja sesuai batas jam kerja yang ditetapkan

perusahaan.” dengan jumlah skor 243 termasuk dalam Kategori baik. Artinya,

secara keseluruhan karyawan di Bank Mandiri Cabang Garut menyatakan

bahwa karyawan selalu bekerja sesuai jam kerja yang ditetapkan, walaupun

jika sewaktu-waktu ada jam kerja tambahan akan mendapatkan upah atau

bonus tambahan. Hal ini tampak dari data rekapitulasi absensi karyawan yang

stabil dan terbilang baik.

Berdasarkan hasil penelitian diatas, dari keseluruhan jawaban responden

mengenai kinerja karyawan pada karyawan Bank Mandiri Cabang Garut, kemudian

direkap untuk melihat skor total jawaban responden sebagai berikut:

Nilai tertinggi secara keseluruhan kinerja karyawan: 60 x 6 x 5 = 1.800

Nilai terendah secara keseluruhan kinerja karyawan: 60 x 6 x 1 = 360

Jumlah kriteria pernyataan: 5

𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 − 𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑇𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ


𝑁𝐽𝐼 =
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝐾𝑟𝑖𝑡𝑒𝑟𝑖𝑎 𝑃𝑒𝑟𝑛𝑦𝑎𝑡𝑎𝑎𝑛

1.800 − 360
= = 288
5

Kategori penilaian untuk indikator kinerja karyawan yang diterapkan oleh

Bank Mandiri Cabang Garut secara keseluruhan adalah sebagai berikut:

Tabel 4.9

Kategori Penilaian Untuk Indikator Variabel Kinerja Karyawan Secara

Keseluruhan
75

Nilai Kategori Penilaian

360 – 648 Tidak Baik

649 – 937 Kurang Baik

938 – 1.226 Cukup Baik

1.227 – 1.515 Baik

1.516 – 1.800 Sangat Baik

Sumber: Data primer yang diolah (2023)

Nilai kumulatif skor yang diperoleh dari kinerja karyawan adalah sebesar

1.477. Hal ini menunjukkan bahwa secara keseluhuran kinerja karyawan pada

karyawan Bank Mandiri Cabang Garut berada dalam Kategori baik. Artinya, secara

keseluhuran karyawan Bank Mandiri Cabang Garut memiliki kinerja karyawan

yang begitu baik, dengan kinerja karyawan yang baik akan menimbulkan dampak

yang baik terhadap pencapaian perusahaan dan akan memudahkan karyawan dalam

membantu mewujudkan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan. Hal ini

ditunjukkan dengan penilaian dari kualitas kerja, kuantitas kerja, pelaksanaan tugas

dan tanggungjawab pada pekerjaan.

4.1.4 Uji Asumsi Klasik

Adapun hasil dari penelitian ini akan dibahas menggunakan analisis regresi

berganda baik secara simultan maupun secara parsial. Namun sebelum itu, hasil

data kuesioner dari setiap variabel yang telah disimpulkan sebelum dianalisis

menggunakan analisis regresi terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik untuk

kelayakan analisis regresi berganda.


76

Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang

dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar memperoleh model

analisis yang tepat dalam suatu penelitian serta digunakan karena data diolah

menggunakan regresi berganda. Berikut adalah uji asumsi klasik yang dilakukan:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk melihat apakah nilai residual berdistribusi

normal atau tidak. Uji normalitas bertujuan untuk menguji salah satu asumsi dasar

analisis regresi berganda. Model regresi yang baik adalah memilikidistribusi data

normal atau mendekati normal. Normalitas data dapat diuji melalui pengujian non

parametrik One Sample Kolmogorov-Smirnov. Pedoman pengambilan keputusan

data tersebut merupakan distribusi normal atau tidak dapat dilihat sebagai berikut:

- Jika nilai signifikansi > 0,05 maka nilai residualnya berdistribusi normal.

- Jika nilai signifikansi < 0,05 maka nilai residualnya tidak berdistribusi normal.

Hasil uji Kolmogorov-Smirnov pada tabel output (terlampir) menunjukan nilai

signifikansi sebesar 0,318 (Asymp. Sig. (2-tailed)). Nilai signifikansi ini

menunjukkan angka lebih besar daritaraf signifikansinya yaitu 0,05 sehingga dapat

disimpulkan bahwa seluruh data variabel dalam penelitian ini dinyatakan

berdistribusi normal.

2. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Model regresi yang baik

seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel


77

independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel tersebut tidak ortogonal atau

nilai korelasi antar variabel independen sama dengan nol.

Hasil pengujian multikolinieritas pada tabel output (terlampir) menunjukkan

nilai VIF sebesar 1,106 dan nilai tolerance 0,904. Nilai VIF dari kedua variabel

independen menunjukkan angka tidak lebih dari 10 dan nilai tolerance tidak kurang

dari 0,1. Hal ini berarti bahwa di antara variabel independen dalam penelitian ini

tidak memiliki hubungan satu sama lainnya, sehingga dapat disimpulkan bahwa

model regresi yang digunakan dalam penelitian ini tidak terdapat multikolinieritas.

3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam suatu model

regresi terdapat kesamaan atau ketidak samaan varians antara pengamatan yang

satu dengan pengamatan yang lainnya. Pengujian heteroskedastisitas dapat

dilakukan dengan cara melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel

independen dengan nilai residualnya. Jika titik menyebar diatas dan dibawah angka

0 pada sumbu X dan Y, serta tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas.

Dari gambar hasil uji heteroskedastisitas (terlampir) terlihat bahwa titik-titik

menyebar secara acak serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka 0 pada

sumbu X dan Y, serta tidak membentuk pola yang jelas, maka dapat disimpulkan

bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini.
78

4. Uji Autokorelasi

Salah satu Pernyataan dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi

dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -4 (DW < -4)

b. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada di antara -4 dan +4 atau -4 <

DW < +4.

c. Terjadi autokorelasi negatif jika DW di atas +4 atau DW > +4.

Dalam penelitian ini tidak terjadi autokorelasi karena dilihat dari nilai durbin

waston 1,768 sehingga nilai tersebut berada di antara -4<2,113<+4

4.1.5 Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui berapa besar

pengaruh variabel bebas (lingkungan kerja dan Stres kerja) terhadap variabel terikat

(kinerja karyawan). Data diolah secara statistik untuk keperluan analisis dan

pengujian hipotesis dengan menggunakan alat bantu program SPSS.

Adapun persamaan regresi linier berganda dari penelitian ini (sebagaimana yang

sudah terlampir) sebagai berikut:

Y = 6,905 + 0,150X1 + 0,453X2 + e

Keterangan:

Y = Kinerja Karyawan

X1 = Lingkungan Kerja

X2 = Stres Kerja
79

a = 6,905

b1 = 0,150

b2 = 0,453

Model persamaan di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

1. Konstanta sebesar 6,905 menunjukkan apabila lingkungan kerja dan Stres kerja

diasumsikan tetap atau bernilai 0 maka besarnya kinerja karyawan akan

cenderung posistif dan meningkat.

2. Nilai koefisien regresi untuk variabel lingkungan kerja (X1) pada persamaan

regresi menunjukkan nilai positif sebesar 0,150. Artinya, setiap kenaikan 1 skor

variabel lingkungan kerja, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar

0,150 dengan asumsi variabel lain tetap.

3. Nilai koefisien regresi untuk variabel Stres kerja (X2) pada persamaan regresi

menunjukkan nilai positif sebesar 0,453. Artinya, setiap kenaikan 1 skor

variabel Stres kerja, maka kinerja karyawan akan meningkat sebesar 0,453

dengan asumsi variabel lain tetap.

4.1.6 Uji Koefisien Determinasi

Analisis koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar

pengaruh lingkungan kerja dan Stres kerja terhadap kinerja karyawan pada

karyawan non manajer di Bank Mandiri Cabang Garut, dapat menggunakan

koefisien determinasi Rsquare yang ada di lampiran. Berdasarkan tabel yang

terlampir dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi adalah sebesar 55,1%.

Nilai ini menunjukan tingkat kinerja karyawan karyawan sebesar 55,1% dapat
80

dijelaskan oleh variabel lingkungan kerja dan Stres kerja atau persentase

sumbangan yang diberikan variabel lingkungan kerja dan Stres kerja sebesar 55,1%

artinya, variabel lingkungan kerja dan Stres kerja memberikan pengaruh sebesar

55,1%. Sedangkan sisanya 44,9% (hasil dari 100% - 55,1%) dipengaruhi atau

dijelaskan oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4.1 Pembahasan

4.2.1 Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan

persamaan regresi linier berganda, menggambarkan keadaan lingkungan kerja yang

diterapkan oleh Bank Mandiri Cabang Garut mempunyai pengaruh terhadap kinerja

karyawan, dengan nilai koefisien regresi untuk variabel lingkungan kerja sebesar

0,150, ini berarti bahwa variabel lingkungan kerja mempunyai pengaruh terhadap

kinerja karyawan. Maka dari itu, jika variabel lingkungan kerja yang diterapkan

oleh perusahaan semakin baik maka akan meningkatkan kinerja karyawan pada

karyawan, begitupun sebaliknya.

Dilihat dari hasil kuesioner, dapat diketahui bahwa variabel lingkungan

kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada karyawan Bank Mandiri Cabang

Garut dengan nilai akumulasi sebesar 2.561 yang berada dalam Kategori sangat

baik. Hasil analisis juga menunjukan bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu

2,887 > 1,670 yang berarti berpengaruh positif dan signifikan karena nilai sig <

0,05 yaitu 0,005.


81

Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Bagas Pradana Aulia, Imam Sucipto, and Ahmad Gunawan (2021);

Muhammad Taufik Lesmana, and Farhan Anshari Damanik (2022) yang

menyatakan bahwa lingkungan kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja

karyawan karyawan.

4.2.2 Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan

persamaan regresi linier berganda, memberikan gambaran bahwa Stres kerja

karyawan pada Bank Mandiri Cabang Garut mempunyai pengaruh terhadap kinerja

karyawan, dengan nilai koefisien regresi untuk variabel Stres kerja sebesar 0,453,

ini berarti bahwa variabel Stres kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja

karyawan. Maka dari itu, jika variabel Stres kerja semakin tinggi maka akan

meningkatkan kinerja karyawan pada karyawan, begitupun sebaliknya.

Dilihat dari hasil kuesioner, dapat diketahui bahwa variabel Stres kerja

berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada karyawan Bank Mandiri Cabang

Garut dengan nilai akumulasi sebesar 1.501 yang berada dalam Kategori baik. Hasil

analisis juga menunjukan bahwa nilai thitung lebih besar dari ttabel yaitu 5,376 > 1,670

yang berarti berpengaruh positif dan signifikan karena nilai sig < 0,05 yaitu 0,000.

Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian terdahulu yang

dilakukan Farida Ayu Ningsihh (2021); Eric Hermawan (2022). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa Stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja

karyawan pada karyawan.


82

4.2.3 Pengaruh Lingkungan kerja dan Stres kerja Terhadap Kinerja

karyawan

Pemberian lingkungan kerja yang baik serta Stres kerja yang tinggi dapat

mendorong karyawan untuk menghasilkan kinerja yang baik dan juga produktivitas

yang baik juga. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh antara

lingkungan kerja dan Stres kerja terhadap kinerja karyawan pada karyawan non

manajer di Bank Mandiri Cabang Garut Berdasarkan analisis koefisien determinasi

dapat diketahui nilai Rsquare sebesar 0,551 atau 55,1%. Hal tersebut mempunyai

arti bahwa pengaruh kedua variabel independen yakni lingkungan kerja dan Stres

kerja terhadap kinerja karyawan karyawan adalah sebesar 55,1% sedangkan sisanya

44,9% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Lingkungan kerja dan Stres kerja dalam penelitian ini secara bersamaan

berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada karyawan. Dilihat dari Fhitung yang

lebih besar dari Ftabel yaitu 25,924 > 3,159 dengan nilai sig < 0,05 yaitu 0,000 yang

berarti secara simultan lingkungan kerja dan Stres kerja berpengaruh positif dan

signifikan terhadap kinerja karyawan.

Hasil penelitian ini didukung oleh beberapa penelitian terdahulu yang

dilakukan oleh Ni Made Mustyani (2020); Susi Handayani (2021); Yoanisa

Mahardiani, dan Ari Pradhamawati (2017) yang menyatakan bahwa lingkungan

kerja dan Stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan.
BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh

lingkungan kerja dan Stres kerja terhadap kinerja karyawan pada karyawan non

manajer Bank Mandiri Cabang Garut, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

sebagai berikut:

1. Lingkungan kerja di Bank Mandiri Cabang Garut termasuk dalam Kategori

cukup baik. Lingkungan kerja di Bank Mandiri Cabang Garut juga dapat dilihat

dari unsur udara, warna, pencahayaan, suara, hubungan kerja antar pegawai,

hubungan kerja antar pegawai dengan atasan.

2. Stres kerja karyawan di Bank Mandiri Cabang Garut termasuk dalam Kategori

cukup baik. Stres kerja di Bank Mandiri Cabang Garut dapat dinilai dari

kehadiran di tempat kerja, ketaatan pada peraturan kerja, ketaatan pada standar

kerja, tingkat kewaspadaan tinggi, dan bekerja etis.

3. Kinerja karyawan karyawan di Bank Mandiri Cabang Garut termasuk dalam

Kategori cukup baik. Kinerja karyawan di Bank Mandiri Cabang Garut dapat

dinilai dari kualitas kerja, kuantitas kerja, dan ketepatan waktu.

4. Lingkungan kerja dan Stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap

kinerja karyawan karyawan, baik secara parsial maupun secara simultan.

Penerapan lingkungan kerja dan Stres kerja yang baik akan berdampak pada

kinerja karyawan.

83
84

5.2 Saran

Adapun saran yang diberikan kepada pihak Bank Mandiri Cabang Garut

berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dari masing-masing indikator tiap

variabel adalah sebagai berikut:

1. Berdasarkan pembahasan variabel lingkungan kerja, setelah hasil poin

menunjukkan bahwa Pernyataan “Warna cat dinding yang dipakai ditempat

kerja tidak menganggu kenyamanan.” mendapatkan poin terendah diantara

yang lainnya. Dalam hal ini perusahaan harus lebih memperhatikan dari warna

cat dinding ini karena dapat berpengaruh pada hasil kerja dari karyawan. Warna

cat dinding memang sudah tergolong baik, akan tetapi apabila menggunakan

satu jenis warna saja akan memengaruhi hasil kerja dari karyawan tersebut.

Sehingga disarankan bagi Bank Mandiri Cabang Garut untuk menambah

sentuhan warna baru pada dinding di ruang kerja untuk meningkatkan

kenyamanan di lingkungan Kerja karyawan.

2. Berdasarkan pembahasan variabel Stres kerja, setelah hasil poin menunjukkan

bahwa Pernyataan “Diberikan waktu yang seimbang untuk menyelesaikan

pekerjaan” merupakan poin terendah diantara yang lainnya. Pemberian waktu

yang seimbang untuk menyelesaikan pekerjaan sangat penting bagi karyawan,

karena akan terjadi peningkatan stres dan gangguan Kesehatan mental para

karyawan, karyawan yang terus menerus bekerja berjam-jam atau merasa harus

selalu tersedia untuk pekerjaan mungkin mengalami tingkat stres yang tinggi,

Oleh karenanya disarankan bagi Bank Mandiri Cabang Garut untuk

memberikan pelatihan dan dukungan kepada karyawan dalam pengembangan


85

keterampilan organisasi dan ketelitian agar stress Kerja dapat terkendali dan

juga dapat meningkatkan kinerja para karyawan.

3. Berdasarkan pembahasan variabel kinerja karyawan, setelah hasil poin

menunjukkan bahwa Pernyataan “Mampu menyusun atau menyelesaikan

pekerjaan dengan rapi.” mendapat nilai paling rendah diantara yang lainnya, ini

dapat disebabkan oleh beberapa faktor yaitu, dimulai dari beban Kerja yang

tinggi, tekanan waktu, kekurangan pelatihan, stres, dan ketidakpahaman

prosedur Kerja. Untuk mengatasi masalah ini, disarankan kepada Bank Mandiri

Cabang Garut untuk dapat memastikan bahwa karyawan menerima pelatihan

yang memadai, memiliki akses ke sumber daya yang diperlukan dan bekerja

dalam lingkungan yang mendukung produktivitas dan ketelitian. Selain itu,

pengelola dapat memberikan dukungan dan pengawasan yang tepat untuk

memastikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan rapi dan sesuai dengan standar

yang di harapkan.

4. Sehubungan penelitian ini memiliki keterbatasan dalam melakukan penelitian,

maka disarankan untuk peneliti selanjutnya agar dapat mengembangkan

variabel-variabel lain yang juga relevan yang memiliki pengaruh terhadap

kinerja karyawan karyawan, seperti kualitas kehidupan kerja, kepemimpinan,

Motivasi dan lainnya.


DAFTAR PUSTAKA

BUKU

A.A. Anwar Prabu Mangkunegara. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia


Perusahaan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Afandi, P. (2018). Concept & Indicator Human Resources Management For


Management Research. Yogyakarta: Grup Penerbitan Cv Budi Utama.

Darmadi. (2020). Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam


Dinamika Belajar Siswa. Yogyakarta: Deepublish.

Dewi, I. K., & Mashar, A. (2019). Nilai-Nilai Profetik Dalam Kepemimpinan


Modern Pada Manajemen Kinerja. Jogjakarta: Gre Publishing.

Dicky Nofriansyah dan Sarjon Defit, 2017, Multi Criteria Decision Making
(MCDM) Pada Sistem Pendukung Keputusan, Yogyakarta : Depublish
Kasmir. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori dan Praktik)
Jakarta: Rajawali Pers.

Rismawati, Mattalata. (2018). Evaluasi Kinerja Penilaian Kinerja Atas Dasar


Prestasi Kerja Berorientasi Kedepan. Makassar : Celebes Media Perkasa.

Sedarmayanti. (2017). Perencanaan dan Pengembangan SDM untuk


meningkatkan Kompetensi, Kinerja dan Produktivitas Kerja. Bandung: PT
Refika Aditama.

Sinambela. Lijan Poltak. (2016). Manajemen Sumber Daya Manusia: Membangun


Tim Kerja yang Solid untuk MeningkatkaSn Kinerja, Jakarta: Bumi
Aksara. Siagian. Sondang P. 2012. Manajemen Sumber Daya Manusia,
Bumi Aksara Jakarta.

JURNAL.
Ahmad, Y., Tewal, B., & Taroreh, R. (2019). Pengaruh Stres Kerja, Beban Kerja
dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. FIF Group Manado.
Jurnal EMBA Vol.7 No.3 Juli 2019, ISSN 2303-1174
Arifudin, O., & Damayanti, F. (2020). Pengaruh Lingkungan Kerja dan
Karakteristik Individu Terhadap Kinerja Karyawan Bank BRI Syariah
Kabupaten Subang. Jurnal Pemikiran dan Perbankan Syariah Vol.6 No.1,
ISSN: 2686- 5149

86
Christy, N.A,. & Amalia, A. (2017). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja
Karyawan PT Catur Kartika Jaya. Jurnal Riset Bisnis & Investasi Vol. 3, No.
2, Agustus 2017 ISSN 2460-8211
Fachreza., Musnadi, S., & M. Shabri (2018). Pengaruh Motivasi Kerja, Lingkungan
Kerja dan Budaya Organisasi Terhadap Kinerja Karyawan dan Dampaknya
Pada Kinerja Bank Aceh Syariah di Kota Banda Aceh. Jurnal Magister
Manajemen Vol.2 No.1, ISSN: 2302-01
Handayani,S., & Daulay,R. (2021). Analisis Pengaruh Lingkungan Kerja DanStress
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Sumut. Seminar Nasional
eknologi Edukasi dan Humaniora 2021, ke-1 e-ISSN: 2797-9679.
Hermawan, E. (2022). Pengaruh Lingkungan Kerja, Stres Kerja, dan Beban Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Sakti Mobile Jakarta. Jurnal Kajian Ilmiah,
Vol. 22No. 2(Mei2022), e-ISSN: 2597-792X, ISSN: 1410- 9794.
Liyas, J.N. (2022). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada
PT.Bank Danamon Indonesia, Tbk. Simpang Pasar Bawah. Jurnal Equilbrium
Vol. 8 No.1.
Lukito, L.H., & Alriani, I.M,. (2019). Pengaruh Beban Kerja, lingkungan
kerja,Stres kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Sinarmas Distribusi
Nusantara Semarang. Jurnal Ekonomi Manajemen Akuntansi 25 (45).
Mahardiani, Y., & Pradhanawati, A. (2017). Pengaruh Stres Kerja dan lingkungan
Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Bank Jateng Kota Semarang.
Jurnal Administrasi Bisnis, Vol. 2 No.1.
Mustyani, N.M., Sudja & Puspitawati, D. (2020), Pengaruh Lingkungan Kerja dan
Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada BUMDA Desa Adat Kutuh.
jurnal Emas Vol 3 Nomor 6 Juni 2022. E-ISSN : 2774-3020.
Nariah. (2021). Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
PadaPT.Bank OCBC NISP, TBK Cabang Bintaro. Jurnal Ekonomi Vol.3
No.3 ISSN:2622-9935
Ningsih. F., (2021), Pengaruh Kompetensi, Stres Kerja dan Lingkungan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan PT. Pos Indonesia Surabaya Utara, Jurnal Ilmu
dan Riset Manajemen. Volume 10, Nomor 5, Mei 2021, e-ISSN: 2461- 059.
Noviansya, Soleh, A., & Kurnia, M., (2022). Pengaruh Konflik Peran dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada Bank Bengkulu Cabang
Pembantu Mega Mall. Jurnal Ekombis Review Vol.10 No.1 ISSN:27164411.
Pantouw, M., William A. & Rumawas, W. (2020). Pengaruh Lingkungan Kerja dan
Stres Kerja terhadap Kinerja Karyawan PT. Sinar Galesong Prima.
Productivity, Vol. 1 No. 5, 2020 e-ISSN. 2723- 0112.

87
Rizki, M., & Adhitara, F. (2021). Pengaruh Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
PT. Bank XYZ Kantor Cabang Tanjungpinang. Jurnal Manajerial dan Bisnis
Vol. 4 No

88
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1 Jadwal Kegiatan Penelitian

89
Lampiran 2 Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SILIWANGI
PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN BANK MANDIRI CAB. GARUT
Assalamualaikum wr.wb
Bersama dengan kuesioner ini, saya Raffy Rizki Ramadhan Mahasiswa
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi sedang menyusun
skripsi dengan judul “Pengaruh Lingkungan Kerja dan Stres Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Bank Mandiri Cab. Garut”.

Dengan segala kerendahan hati saya mohon kesediaan Bapak/Ibu/Saudara/I


untuk mengisi daftar pertanyaan dengan sejujur-jujurnya sesuai dengan kenyataan
yang sebenarnya. Identitas dan jawaban saya jamin kerahasiaannya.

Atas kesediaan dan bantuannya mengisi kuesioner ini, saya ucapkan


terimakasih.

Wassalamualaikum wr. wb
Petunjuk Pengisian:
1. Pengisian identitas dengan memberikan tanda (√);
2. Pernyataan kuesioner mohon dibaca dengan teliti.
3. Pilihlah jawaban yang menurut bapak/ibu/saudara/i paling sesuai dengan
memberikan tanda (√) didalam kolom yang telah disediakan;
4. Setiap pernyataan diisi dengan salah satu alternatif jawaban saja;
5. Setiap pernyataan memppunyai 5 (lima) alternatif jawaban sebagai berikut:
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
KS = Kurang Setuju
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
6. Setiap pertanyaan mohon dijawab dengan pernyataan sebenar-benarnya.

90
Identitas Responden :
Pendidikan :
Jabatan :

KUESIONER VARIABEL X1 (LINGKUNGAN KERJA)

Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS

Penerangan lampu didalam ruangan kerja


1
sudah baik dan memadai.
Suhu di dalam ruangan kerja tidak
2 mempengaruhi tubuh menjadi kedinginan atau
kepanasan.

3 Ruangan kerja jauh dari kebisingan.

Warna cat dinding yang dipakai ditempat


4
kerja tidak menganggu kenyamanan.

Tempat kerja tertata rapi sehingga membuat


5
nyaman bekerja.

Fasilitas yang tersedia telah mendukung


6
jalannya pekerjaan.

Tempat kerja tidak terdapat bau yang tidak


7
sedap

Hubungan dengan rekan atau karyawan kerja


8
di perusahaan ini berjalan dengan baik.

Hubungan dengan atasan di perusahaan ini


9
berjalan dengan baik
Perusahaan memiliki prosedur keamanan yang
10 memadai untuk melindungi karyawan dari
ancaman potensial

91
KUESIONER VARIABEL X2 (STRES KERJA)

Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS

Diberikan waktu yang seimbang untuk


1
menyelesaikan pekerjaan.

2 Diberikan pekerjaan yang sebanding.

Pekerjaan yang diberikan sesuai dengan


3
kemampuan.

Atasan memberikan penilaian yang sama


4
terhadap semua pekerjaan

Selalu diberikan pekerjaan tim yang


5
dikerjakan secara individu.

Atasan selalu memberikan intruksi dengan


6 jelas dan sesuai dengan deskripsi pekerjaan
yang harus dikerjakan.

KUESIONER VARIABEL Y (KINERJA KARYAWAN)

Jawaban
No Pernyataan
SS S KS TS STS

Dapat menyelesaikan pekerjaan sesuai target


1
yang ditetapkan.

Dapat meningkatkan hasil kerja yang lebih


2
baik dari periode sebelumnya.

Dapat menyelesaikan pekerjaan dengan


3 kualitas yang baik dan sesuai dengan standar
kerja yang ditetapkan perusahaan.

92
Mampu menyusun atau menyelesaikan
4
pekerjaan dengan rapi.

Mampu menyelesaikan pekerjaan dengan


5
tepat waktu.

Selalu bekerja sesuai batas jam kerja yang


6
ditetapkan perusahaan.

93
Lampiran 3 : Data Ordinal

Lingkungan Kerja

Re X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1. X1.1 TX
s 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
1 4 5 5 3 5 5 5 5 5 5 47
2 4 5 5 3 5 5 3 5 3 5 43
3 4 5 5 3 4 4 5 5 5 5 45
4 5 5 3 2 5 5 5 5 5 5 45
5 5 5 4 2 5 5 3 5 3 5 42
6 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
9 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
10 4 4 4 3 4 5 4 5 4 5 42
11 5 5 4 3 5 2 4 5 4 5 42
12 5 5 4 3 5 5 4 5 4 5 45
13 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 46
14 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 45
15 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 45
16 5 4 5 3 4 5 4 5 4 5 44
17 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
18 4 4 5 4 5 4 4 5 4 5 44
19 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
20 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 50
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
22 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
23 4 4 4 3 5 4 4 4 4 4 40
24 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 41
25 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
26 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
27 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
28 5 5 4 3 5 5 3 4 3 4 41
29 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
30 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40

94
31 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 37
32 5 5 4 3 5 5 4 5 4 5 45
33 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 46
34 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 45
35 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 45
36 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 41
37 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
38 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 39
39 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 39
40 5 5 4 3 5 5 3 4 3 4 41
41 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
42 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
43 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 37
44 5 5 4 3 5 5 4 5 4 5 45
45 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 46
46 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 45
47 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 45
48 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 41
49 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
50 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 45
51 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
52 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
53 4 4 4 3 4 4 3 4 3 4 37
54 5 5 4 3 5 5 4 5 4 5 45
55 5 5 4 4 5 5 4 5 4 5 46
56 5 5 4 4 4 5 4 5 4 5 45
57 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 45
58 4 5 5 3 4 4 4 4 4 4 41
59 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
60 5 4 5 4 4 5 4 5 4 5 45

95
Stres Kerja

Res X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 TX2


1 3 5 4 5 5 4 26
2 3 4 4 5 5 4 25
3 3 5 4 5 4 4 25
4 2 4 4 5 5 5 25
5 2 5 4 4 4 4 23
6 5 5 5 5 5 5 30
7 4 4 4 4 4 4 24
8 3 5 5 5 5 4 27
9 5 5 5 5 5 5 30
10 3 5 4 3 3 4 22
11 3 4 3 4 5 4 23
12 3 4 3 4 5 4 23
13 4 5 4 5 4 4 26
14 4 4 5 4 5 3 25
15 4 4 4 5 5 4 26
16 4 4 4 3 4 3 22
17 4 4 4 4 4 4 24
18 4 5 4 5 4 3 25
19 4 4 4 4 4 4 24
20 5 5 5 5 5 5 30
21 4 4 4 4 4 4 24
22 4 4 4 4 4 4 24
23 3 4 4 4 3 4 22
24 3 5 5 5 4 5 27
25 4 4 4 4 4 4 24
26 4 4 4 4 4 4 24
27 4 5 4 5 4 4 26
28 4 4 4 4 4 4 24
29 4 4 4 4 4 4 24
30 4 4 4 4 4 4 24
31 4 4 4 4 4 5 25
32 3 4 3 4 5 4 23
33 4 5 4 5 4 4 26
34 4 4 5 4 5 3 25
35 4 4 4 5 5 4 26
36 4 4 4 4 4 4 24
37 3 5 5 5 5 4 27
38 5 5 5 5 5 5 30

96
39 3 5 4 3 3 4 22
40 3 4 3 4 5 4 23
41 3 4 3 4 5 4 23
42 4 5 4 5 4 4 26
43 4 4 5 4 5 4 26
44 4 4 4 5 5 4 26
45 4 4 4 3 4 5 24
46 4 4 4 4 4 4 24
47 4 5 4 5 4 4 26
48 4 4 4 4 4 3 23
49 5 5 5 5 5 4 29
50 4 4 4 4 4 4 24
51 3 4 3 4 5 4 23
52 4 5 4 5 4 4 26
53 4 4 5 4 5 4 26
54 4 4 4 5 5 4 26
55 4 4 4 3 4 5 24
56 4 4 4 4 4 4 24
57 4 5 4 5 4 4 26
58 4 4 4 4 4 3 23
59 5 5 5 5 5 4 29
60 4 4 4 4 4 4 24

Kinerja Karyawan

Res Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 TY
1 4 4 5 4 4 4 25
2 4 4 5 4 4 4 25
3 4 5 5 4 5 4 27
4 5 4 5 4 4 5 27
5 4 4 4 4 4 4 24
6 5 5 5 5 5 5 30
7 4 4 4 4 4 4 24
8 4 5 4 5 5 4 27
9 5 5 5 5 5 5 30
10 4 4 4 4 4 4 24
11 4 5 3 3 5 4 24
12 4 4 4 4 4 4 24
13 4 4 4 4 4 4 24
14 3 4 5 4 4 3 23
15 4 4 4 4 4 4 24
16 3 4 4 4 4 3 22

97
17 4 4 4 4 4 4 24
18 3 5 5 4 5 3 25
19 4 4 4 4 4 4 24
20 5 5 5 5 5 5 30
21 4 4 4 4 4 4 24
22 4 4 4 4 4 4 24
23 4 4 4 4 4 4 24
24 5 5 4 4 5 5 28
25 4 4 4 4 4 4 24
26 4 4 5 4 4 4 25
27 4 4 4 3 4 4 23
28 4 4 4 4 4 4 24
29 4 4 4 4 4 4 24
30 4 4 4 4 4 4 24
31 5 4 4 4 4 5 26
32 4 4 4 4 4 4 24
33 4 4 4 4 4 4 24
34 3 4 5 4 4 3 23
35 4 4 4 4 4 4 24
36 4 4 4 4 4 4 24
37 4 4 4 4 4 4 24
38 5 5 4 4 5 5 28
39 4 4 4 4 4 4 24
40 4 4 5 4 4 4 25
41 4 4 4 3 4 4 23
42 4 4 4 4 4 4 24
43 4 4 4 4 4 4 24
44 4 4 4 4 4 4 24
45 5 4 4 4 4 5 26
46 4 4 4 4 4 4 24
47 4 4 4 4 4 4 24
48 3 4 5 4 4 3 23
49 4 4 4 4 4 4 24
50 4 4 4 4 4 4 24
51 4 4 4 3 4 4 23
52 4 4 4 4 4 4 24
53 4 4 4 4 4 4 24
54 4 4 4 4 4 4 24
55 5 4 4 4 4 5 26
56 4 4 4 4 4 4 24
57 4 4 4 4 4 4 24
58 3 4 5 4 4 3 23
59 4 4 4 4 4 4 24
60 4 4 4 4 4 4 24

98
Lampiran 4 : Data Interval

Lingkungan Kerja

Res X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 TOTAL
1 1,000 2,597 4,611 2,376 2,628 4,285 4,362 2,596 4,362 2,596 31,413
2 1,000 2,597 4,611 2,376 2,628 4,285 1,000 2,596 1,000 2,596 24,690
3 1,000 2,597 4,611 2,376 1,000 2,830 4,362 2,596 4,362 2,596 28,330
4 2,597 2,597 1,000 1,000 2,628 4,285 4,362 2,596 4,362 2,596 28,023
5 2,597 2,597 3,015 1,000 2,628 4,285 1,000 2,596 1,000 2,596 23,315
6 2,597 2,597 4,611 5,167 2,628 4,285 4,362 2,596 4,362 2,596 35,801
7 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 19,916
8 2,597 2,597 4,611 5,167 2,628 4,285 4,362 2,596 4,362 2,596 35,801
9 2,597 2,597 4,611 5,167 2,628 4,285 4,362 2,596 4,362 2,596 35,801
10 1,000 1,000 3,015 2,376 1,000 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 23,230
11 2,597 2,597 3,015 2,376 2,628 1,000 2,681 2,596 2,681 2,596 24,768
12 2,597 2,597 3,015 2,376 2,628 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 28,053
13 2,597 2,597 3,015 3,709 2,628 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 29,386
14 2,597 2,597 3,015 3,709 1,000 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 27,758
15 2,597 1,000 4,611 3,709 1,000 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 27,757
16 2,597 1,000 4,611 2,376 1,000 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 26,423
17 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 19,916
18 1,000 1,000 4,611 3,709 2,628 2,830 2,681 2,596 2,681 2,596 26,332
19 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 19,916
20 2,597 2,597 4,611 5,167 2,628 4,285 4,362 2,596 4,362 2,596 35,801
21 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 19,916
22 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 19,916
23 1,000 1,000 3,015 2,376 2,628 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 20,210
24 1,000 2,597 4,611 2,376 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 21,776
25 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 19,916
26 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 1,637 2,681 1,000 2,681 1,000 18,722
27 1,000 1,000 3,015 2,376 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 18,582
28 2,597 2,597 3,015 2,376 2,628 4,285 1,000 1,000 1,000 1,000 21,499
29 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 19,916
30 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 19,916
31 1,000 1,000 3,015 2,376 1,000 2,830 1,000 1,000 1,000 1,000 15,221
32 2,597 2,597 3,015 2,376 2,628 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 28,053
33 2,597 2,597 3,015 3,709 2,628 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 29,386
34 2,597 2,597 3,015 3,709 1,000 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 27,758
35 2,597 1,000 4,611 3,709 1,000 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 27,757
36 1,000 2,597 4,611 2,376 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 21,776
37 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 19,916
38 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 1,637 2,681 1,000 2,681 1,000 18,722
39 1,000 1,000 3,015 2,376 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 18,582

99
40 2,597 2,597 3,015 2,376 2,628 4,285 1,000 1,000 1,000 1,000 21,499
41 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 19,916
42 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 19,916
43 1,000 1,000 3,015 2,376 1,000 2,830 1,000 1,000 1,000 1,000 15,221
44 2,597 2,597 3,015 2,376 2,628 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 28,053
45 2,597 2,597 3,015 3,709 2,628 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 29,386
46 2,597 2,597 3,015 3,709 1,000 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 27,758
47 2,597 1,000 4,611 3,709 1,000 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 27,757
48 1,000 2,597 4,611 2,376 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 21,776
49 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 19,916
50 2,597 1,000 4,611 3,709 1,000 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 27,757
51 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 19,916
52 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 19,916
53 1,000 1,000 3,015 2,376 1,000 2,830 1,000 1,000 1,000 1,000 15,221
54 2,597 2,597 3,015 2,376 2,628 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 28,053
55 2,597 2,597 3,015 3,709 2,628 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 29,386
56 2,597 2,597 3,015 3,709 1,000 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 27,758
57 2,597 1,000 4,611 3,709 1,000 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 27,757
58 1,000 2,597 4,611 2,376 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 21,776
59 1,000 1,000 3,015 3,709 1,000 2,830 2,681 1,000 2,681 1,000 19,916
60 2,597 1,000 4,611 3,709 1,000 4,285 2,681 2,596 2,681 2,596 27,757

Stres Kerja

Res X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 TOTAL


1 2,170 2,621 2,582 3,776 3,999 2,678 17,827
2 2,170 1,000 2,582 3,776 3,999 2,678 16,206
3 2,170 2,621 2,582 3,776 2,524 2,678 16,352
4 1,000 1,000 2,582 3,776 3,999 4,309 16,667
5 1,000 2,621 2,582 2,366 2,524 2,678 13,772
6 4,982 2,621 4,110 3,776 3,999 4,309 23,797
7 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 2,678 14,642
8 2,170 2,621 4,110 3,776 3,999 2,678 19,354
9 4,982 2,621 4,110 3,776 3,999 4,309 23,797
10 2,170 2,621 2,582 1,000 1,000 2,678 12,051
11 2,170 1,000 1,000 2,366 3,999 2,678 13,213
12 2,170 1,000 1,000 2,366 3,999 2,678 13,213
13 3,491 2,621 2,582 3,776 2,524 2,678 17,674
14 3,491 1,000 4,110 2,366 3,999 1,000 15,966
15 3,491 1,000 2,582 3,776 3,999 2,678 17,527

100
16 3,491 1,000 2,582 1,000 2,524 1,000 11,598
17 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 2,678 14,642
18 3,491 2,621 2,582 3,776 2,524 1,000 15,995
19 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 2,678 14,642
20 4,982 2,621 4,110 3,776 3,999 4,309 23,797
21 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 2,678 14,642
22 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 2,678 14,642
23 2,170 1,000 2,582 2,366 1,000 2,678 11,796
24 2,170 2,621 4,110 3,776 2,524 4,309 19,510
25 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 2,678 14,642
26 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 2,678 14,642
27 3,491 2,621 2,582 3,776 2,524 2,678 17,674
28 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 2,678 14,642
29 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 2,678 14,642
30 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 2,678 14,642
31 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 4,309 16,273
32 2,170 1,000 1,000 2,366 3,999 2,678 13,213
33 3,491 2,621 2,582 3,776 2,524 2,678 17,674
34 3,491 1,000 4,110 2,366 3,999 1,000 15,966
35 3,491 1,000 2,582 3,776 3,999 2,678 17,527
36 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 2,678 14,642
37 2,170 2,621 4,110 3,776 3,999 2,678 19,354
38 4,982 2,621 4,110 3,776 3,999 4,309 23,797
39 2,170 2,621 2,582 1,000 1,000 2,678 12,051
40 2,170 1,000 1,000 2,366 3,999 2,678 13,213
41 2,170 1,000 1,000 2,366 3,999 2,678 13,213
42 3,491 2,621 2,582 3,776 2,524 2,678 17,674
43 3,491 1,000 4,110 2,366 3,999 2,678 17,644
44 3,491 1,000 2,582 3,776 3,999 2,678 17,527
45 3,491 1,000 2,582 1,000 2,524 4,309 14,907
46 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 2,678 14,642
47 3,491 2,621 2,582 3,776 2,524 2,678 17,674
48 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 1,000 12,964
49 4,982 2,621 4,110 3,776 3,999 2,678 22,166
50 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 2,678 14,642
51 2,170 1,000 1,000 2,366 3,999 2,678 13,213
52 3,491 2,621 2,582 3,776 2,524 2,678 17,674
53 3,491 1,000 4,110 2,366 3,999 2,678 17,644

101
54 3,491 1,000 2,582 3,776 3,999 2,678 17,527
55 3,491 1,000 2,582 1,000 2,524 4,309 14,907
56 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 2,678 14,642
57 3,491 2,621 2,582 3,776 2,524 2,678 17,674
58 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 1,000 12,964
59 4,982 2,621 4,110 3,776 3,999 2,678 22,166
60 3,491 1,000 2,582 2,366 2,524 2,678 14,642

Kinerja Karyawan

Res Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 TOTAL
1 2,678 1,000 4,799 2,940 1,000 2,678 15,095
2 2,678 1,000 4,799 2,940 1,000 2,678 15,095
3 2,678 2,829 4,799 2,940 2,829 2,678 18,752
4 4,309 1,000 4,799 2,940 1,000 4,309 18,357
5 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
6 4,309 2,829 4,799 4,879 2,829 4,309 23,954
7 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
8 2,678 2,829 3,134 4,879 2,829 2,678 19,027
9 4,309 2,829 4,799 4,879 2,829 4,309 23,954
10 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
11 2,678 2,829 1,000 1,000 2,829 2,678 13,014
12 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
13 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
14 1,000 1,000 4,799 2,940 1,000 1,000 11,739
15 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
16 1,000 1,000 3,134 2,940 1,000 1,000 10,074
17 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
18 1,000 2,829 4,799 2,940 2,829 1,000 15,396
19 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
20 4,309 2,829 4,799 4,879 2,829 4,309 23,954
21 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
22 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
23 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
24 4,309 2,829 3,134 2,940 2,829 4,309 20,350
25 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
26 2,678 1,000 4,799 2,940 1,000 2,678 15,095
27 2,678 1,000 3,134 1,000 1,000 2,678 11,490

102
28 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
29 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
30 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
31 4,309 1,000 3,134 2,940 1,000 4,309 16,693
32 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
33 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
34 1,000 1,000 4,799 2,940 1,000 1,000 11,739
35 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
36 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
37 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
38 4,309 2,829 3,134 2,940 2,829 4,309 20,350
39 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
40 2,678 1,000 4,799 2,940 1,000 2,678 15,095
41 2,678 1,000 3,134 1,000 1,000 2,678 11,490
42 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
43 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
44 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
45 4,309 1,000 3,134 2,940 1,000 4,309 16,693
46 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
47 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
48 1,000 1,000 4,799 2,940 1,000 1,000 11,739
49 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
50 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
51 2,678 1,000 3,134 1,000 1,000 2,678 11,490
52 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
53 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
54 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
55 4,309 1,000 3,134 2,940 1,000 4,309 16,693
56 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
57 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
58 1,000 1,000 4,799 2,940 1,000 1,000 11,739
59 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430
60 2,678 1,000 3,134 2,940 1,000 2,678 13,430

103
Lampiran 5 : Validitas & Reliabilitas

Lingkungan Kerja – Validitas

Correlations
X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X1.6 X1.7 X1.8 X1.9 X1.10 TX1

X1.1 Pearson Correlation 1 ,531** ,108 ,115 ,504** ,669** ,138 ,771** ,138 ,771** ,749**

Sig. (2-tailed) ,000 ,410 ,381 ,000 ,000 ,292 ,000 ,292 ,000 ,000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.2 Pearson Correlation ,531** 1 ,108 -,190 ,644** ,409** ,207 ,504** ,207 ,504** ,597**
Sig. (2-tailed) ,000 ,410 ,147 ,000 ,001 ,112 ,000 ,112 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.3 Pearson Correlation ,108 ,108 1 ,236 -,021 ,221 ,280* ,318* ,280* ,318* ,448**
Sig. (2-tailed) ,410 ,410 ,069 ,872 ,090 ,030 ,013 ,030 ,013 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.4 Pearson Correlation ,115 -,190 ,236 1 -,122 ,061 ,420** ,069 ,420** ,069 ,362**
Sig. (2-tailed) ,381 ,147 ,069 ,352 ,646 ,001 ,599 ,001 ,599 ,004
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.5 Pearson Correlation ,504** ,644** -,021 -,122 1 ,376** ,145 ,500** ,145 ,500** ,559**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,872 ,352 ,003 ,270 ,000 ,270 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.6 Pearson Correlation ,669** ,409** ,221 ,061 ,376** 1 ,107 ,653** ,107 ,653** ,687**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,090 ,646 ,003 ,414 ,000 ,414 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.7 Pearson Correlation ,138 ,207 ,280* ,420** ,145 ,107 1 ,345** 1,000** ,345** ,618**
Sig. (2-tailed) ,292 ,112 ,030 ,001 ,270 ,414 ,007 ,000 ,007 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.8 Pearson Correlation ,771** ,504** ,318* ,069 ,500** ,653** ,345** 1 ,345** 1,000** ,859**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,013 ,599 ,000 ,000 ,007 ,007 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.9 Pearson Correlation ,138 ,207 ,280* ,420** ,145 ,107 1,000** ,345** 1 ,345** ,618**
Sig. (2-tailed) ,292 ,112 ,030 ,001 ,270 ,414 ,000 ,007 ,007 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
X1.10 Pearson Correlation ,771** ,504** ,318* ,069 ,500** ,653** ,345** 1,000** ,345** 1 ,859**
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,013 ,599 ,000 ,000 ,007 ,000 ,007 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60
TX1 Pearson Correlation ,749** ,597** ,448** ,362** ,559** ,687** ,618** ,859** ,618** ,859** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

N 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Lingkungan Kerja – Reliabilitas

Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
,755 11

104
Stres Kerja – Validitas

Correlations
X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 TX2
X2.1 Pearson Correlation 1 ,092 ,482** ,175 ,077 ,084 ,575**

Sig. (2-tailed) ,482 ,000 ,180 ,557 ,525 ,000


N 60 60 60 60 60 60 60
X2.2 Pearson Correlation ,092 1 ,404** ,536** -,064 ,202 ,573**
Sig. (2-tailed) ,482 ,001 ,000 ,627 ,122 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
X2.3 Pearson Correlation ,482** ,404** 1 ,324* ,180 ,161 ,715**
Sig. (2-tailed) ,000 ,001 ,012 ,168 ,218 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
X2.4 Pearson Correlation ,175 ,536** ,324* 1 ,448** ,161 ,746**
Sig. (2-tailed) ,180 ,000 ,012 ,000 ,219 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
X2.5 Pearson Correlation ,077 -,064 ,180 ,448** 1 ,110 ,508**
Sig. (2-tailed) ,557 ,627 ,168 ,000 ,401 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
X2.6 Pearson Correlation ,084 ,202 ,161 ,161 ,110 1 ,445**
Sig. (2-tailed) ,525 ,122 ,218 ,219 ,401 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
TX2 Pearson Correlation ,575** ,573** ,715** ,746** ,508** ,445** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Stres Kerja – Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,738 7

105
Kinerja Karyawan – Validitas

Correlations
Y1 Y2 Y3 Y4 Y5 Y6 TY
Y1 Pearson Correlation 1 ,333** -,123 ,275* ,333** 1,000** ,754**

Sig. (2-tailed) ,009 ,350 ,033 ,009 ,000 ,000


N 60 60 60 60 60 60 60
Y2 Pearson Correlation ,333** 1 ,212 ,383** 1,000** ,333** ,756**
Sig. (2-tailed) ,009 ,103 ,002 ,000 ,009 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
Y3 Pearson Correlation -,123 ,212 1 ,405** ,212 -,123 ,371**
Sig. (2-tailed) ,350 ,103 ,001 ,103 ,350 ,004
N 60 60 60 60 60 60 60
Y4 Pearson Correlation ,275* ,383** ,405** 1 ,383** ,275* ,647**
Sig. (2-tailed) ,033 ,002 ,001 ,002 ,033 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
Y5 Pearson Correlation ,333** 1,000** ,212 ,383** 1 ,333** ,756**
Sig. (2-tailed) ,009 ,000 ,103 ,002 ,009 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
Y6 Pearson Correlation 1,000** ,333** -,123 ,275* ,333** 1 ,754**
Sig. (2-tailed) ,000 ,009 ,350 ,033 ,009 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60
TY Pearson Correlation ,754** ,756** ,371** ,647** ,756** ,754** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,004 ,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60 60 60 60

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).


*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Kinerja Karyawan – Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,765 7

106
Lampiran 6 : Uji Asumsi Klasik

1. Normalitas

107
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized
Residual

N 60
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 1,23621797
Most Extreme Differences Absolute ,124
Positive ,124
Negative -,070
Kolmogorov-Smirnov Z ,958
Asymp. Sig. (2-tailed) ,318

a. Test distribution is Normal.


b. Calculated from data.

2. Heteroskedastisitas

108
3. Mulltikolinieritas

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 6,905 2,543 2,715 ,009

TX1 ,150 ,052 ,291 2,887 ,005 ,904 1,106

TX2 ,453 ,084 ,542 5,376 ,000 ,904 1,106

a. Dependent Variable: TY

4. Autokorelasi

Model Summaryb

Adjusted R Std. Error of the


Model R R Square Square Estimate Durbin-Watson

1 ,743a ,551 ,536 1,294 2,113

a. Predictors: (Constant), TX2, TX1


b. Dependent Variable: TY

109
Lampiran 7 : Regresi Berganda

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 82,017 2 41,009 25,924 ,000a

Residual 90,166 57 1,582

Total 172,183 59

a. Predictors: (Constant), TX2, TX1


b. Dependent Variable: TY

Coefficientsa

Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Collinearity Statistics

Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF

1 (Constant) 6,905 2,543 2,715 ,009

TX1 ,150 ,052 ,291 2,887 ,005 ,904 1,106

TX2 ,453 ,084 ,542 5,376 ,000 ,904 1,106

a. Dependent Variable: TY

110

Anda mungkin juga menyukai