Oleh :
Muhammad Fahruzzaman
NPM 193402054
Proposal Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam penulisan skripsi pada Program Studi Manajemen
Oleh :
Muhammad Fahruzzaman
NPM 193402054
Dibawah bimbingan:
Ane Kurniawati, S.E., M.Si.
Dian Kurniawan, S.E., M.Si.
Proposal Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam penulisan skripsi pada Program Studi Manajemen
Oleh :
Muhammad Fahruzzaman
NPM 193402054
Proposal Skripsi
Diajukan sebagai salah satu syarat dalam penulisan skripsi pada Program Studi
Manajemen. Disetujui tim pembimbing untuk diseminarkan dan diuji pada tanggal seperti
tertera dibawah ini
Pembimbing I Pembimbing II
Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
berjudul “Pengaruh Beban Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
(Suatu Penelitian Pada Karyawan Divisi Usaha Susu Segar Koperasi KSU
1. Kedua orang tua penulis, Ayahanda Ii Ishak, S.E. dan Ibunda Komariah.
moril dan materi. Serta doa, cinta, dan kasih sayang yang tak terhingga
2. Kakak dan adik penulis tercinta, Nur Fadilaturrohmah serta Aprilia Fahimatul
4. Dr. Ade Komaludin, S.E., M.Sc. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Siliwangi.
5. Dr. Apip Supriyadi, S.E., M.Si. selaku Wakil Dekan I Fakultas Ekonomi
Universitas Siliwangi.
ii
6. Dr. Iis Surgawati, Dra., M.Si. selaku Wakil Dekan II fakultas Ekonomi
Universitas Siliwangi.
7. R. Lucky Radi R., S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas
8. Gusti Tia Ardiani, S.E., M.M. selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas
9. Dr. Dedi Rudiana, S.E., M.P selaku dosen wali yang telah membimbing
10. Ane Kurniawati, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing I yang telah
11. Dian Kurniawan, S.E., M.Si. selaku dosen pembimbing II yang telah
Siliwangi.
persatu.
15. BEM FEB Universitas Siliwangi Kabinet Phoenix 2021 dan Kabinet
Aggrandize 2022.
dalam proposal skripsi ini. Walaupun demikian, penulis telah berusaha dengan
segala pengetahuan yang dimiliki untuk menyajikan proposal skripsi ini dengan
sebaik-baiknya. Penulis dengan besar hati dan menerima dengan lapang dada
Penulis
Muhammad Fahruzzaman
193402054
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................viii
BAB I ......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Penelitian.............................................................................1
1.2 Identifikasi Masalah......................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian..........................................................................................5
1.4 Kegunaan Hasil Penelitian............................................................................6
1.5 Lokasi dan Jadwal Penelitian........................................................................7
BAB II......................................................................................................................8
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS............8
2.1 Tinjauan Pustaka...........................................................................................8
2.1.1 Beban kerja............................................................................................8
2.1.1.1 Pengertian Beban Kerja.....................................................................8
2.1.1.2 Faktor yang Mempengaruhi Beban Kerja........................................10
2.1.1.3 Indikator Beban Kerja......................................................................13
2.1.1.4 Dampak Beban Kerja.......................................................................15
2.1.1.5 Pengukuran Beban Kerja.................................................................16
2.1.1.6 Manfaat Pengukuran Beban Kerja...................................................17
2.1.2 Stres Kerja...........................................................................................18
2.1.2.1 Pengertian Stres Kerja......................................................................18
2.1.2.2 Faktor yang Mempengaruhi Stres Kerja..........................................19
2.1.2.3 Indikator Stres Kerja........................................................................25
2.1.2.4 Dampak Stres Kerja.........................................................................27
2.1.2.5 Mengatasi Stres Kerja......................................................................29
2.1.3 Kinerja.................................................................................................30
v
Tabel 1.1 Data Produksi Susu Segar Bulan Juli-Desember 2022 KSU
Tandangsari Sumedang………………………………………….. 3
Tabel 2. 1 Penelitian Terdahulu…......……………………………………… 35
Tabel 3. 1 Oprasionalisasi Variabel………………………………………… 49
Tabel 3. 2 Sebaran Karyawan Divisi Usaha Susu Segar Koperasi Produsen
KSU Tandangsari Sumedang……………………………………. 51
Tabel 3. 3 Formasi Nilai, Notasi, dan Predikat Masing-masing Pilihan
Jawaban Untuk Pernyataan Positif………………………………. 53
Tabel 3. 4 Formasi Nilai, Notasi, dan Predikat Masing-masing Pilihan
Jawaban Untuk Pernyataan Negatif……………………………... 53
Tabel 3. 5 Pengaruh Langsung dan Tidak Langsung X1 dan X2 terhadap Y. 59
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
manusia yang ada didalamnya. Sehingga keadaan sumber daya manusia dapat
daya manusia yang efektif dan efisien dapat mendorong kemajuan dan
perkembangan yang pada dasarnya menjadi tujuan atau visi perusahaan atau
perlu dikeloala dengan baik dan professional agar terjadi keseimbangan antara
visi misi yang direncanakan secara strategis oleh suatu organisasi. Beberapa hal
penting yang bisa dijadikan indikator kinerja antara lain kualitas, kuantitas,
1
2
kerjasama dimana semua ini dapat mendorong kinerja karyawan agar lebih baik.
adalah hasil yang dicapai oleh karyawan baik secara kualitas maupun kuantitas
dalam melaksanakan tugas yang diembannya sejalan dengan tanggun jawab yang
diberikan kepadanya.
sekian banyak faktor yang ada diantaranya adalah beban kerja dan stres kerja.
dilakukan oleh suatu unit organisasi atau pemegang jabatan tertentu serta dalam
2021: 30) menyatakan bahwa beban kerja adalah sekumpulan tugas yang harus
Selain beban kerja faktor yang mempengaruhi kinerja adalah stres kerja,
dimana stres kerja adalah suatu perasaan tertekan yang dialami karyawan dalam
melaksanakan pekerjaan nya, stres kerja ini bisa dilihat dari emosi yang tidak
stabil, gugup, tegang, cemas, tekanan darah tinggi serta mengalami gangguan
kinerja mana yang harus ditingkatkan. Dengan mengetahui kinerja dari karyawan,
akan diambil untuk masa yang akan datang dalam mencapai tujuan perusahaan.
Subjek dalam penelitian ini adalah Karyawan Divisi Usaha Susu Segar
ada di koperasi ini diantanya adalah usaha susu segar, usaha peternakan, usaha
sarana produksi peternakan, dan usaha simpan pinjam. Serta menjadikan usaha
susu segar sebagai main business nya. Susu murni yang di produksi oleh Koperasi
kemasan yang ada di indonesia. Namun pada 6 (enam) bulan terakhir susu murni
yang di produksi oleh Koperasi Produsen KSU Tandangsari terjadi penurunan dan
tidak tercapai nya target yang telah ditetapkan. Berikut data produksi susu murni
Divisi Usaha Susu Segar Koperasi Produsen KSU Tandangsari Sumedang selama
Kepala Urusan Umum dan Pengembangan SDM, menurutnya hal ini tidak baik
dan hanya mengalami kenaikan produksi pada bulan september. Namun, kenaikan
pada bulan tersebut masih jauh dari target produksi yang telah ditetapkan serta
Umum dan Pengembangan SDM target produksi yang dicanangkan pada tahun
2022 adalah 540 ton per bulan, target ini diperhitungkan demi memenuhi
permintaan konsumen.
susu murni mentah dari peternak yang termasuk kedalam anggota Koperasi KSU
Tandangsari Sumedang, tetapi pada saat ini susu murni mentah dari anggota tidak
bisa memenuhi kebutuhan koperasi. Maka dari itu pimpinan koperasi memberikan
tambahan tugas kepada Divisi Usaha Susu Segar yaitu untuk mencari dan
membeli susu segar mentah dari non anggota baik dari dalam Kabupaten
Dari tugas tambahan ini tentu menambah beban kerja yang diemban oleh
para karyawan di Divisi Usaha Susu Segar, dan kemungkinan besar beban kerja
ini bisa meningkatkan stres kerja di kalangan karyawan Divisi Usaha Susu Segar.
Namun belum diketahui dengan pasti bagaimana beban kerja dan stres
1. Bagaimana beban kerja karyawan Divisi Usaha Susu Segar Koperasi Produsen
2. Bagaimana stres kerja karyawan Divisi Usaha Susu Segar Koperasi Produsen
4. Bagaimana pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap kinerja Karyawan
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah mengetahui dan
menganalisis :
1. Beban kerja karyawan Divisi Usaha Susu Segar Koperasi KSU Tandangsari
Sumedang.
2. Stres kerja karyawan Divisi Usaha Susu Segar Koperasi Produsen KSU
Tandangsari Sumedang.
6
Tandangsari Sumedang.
4. Pengaruh beban kerja dan stres kerja terhadap kinerja karyawan Divisi Usaha
a. Penelitian ini diharapkan menjadi bahan kajian serta referensi bagi peneliti
selanjutnya yang berhubungan dengan beban kerja, stres kerja, dan kinerja
karyawan.
manusia.
daya manusia mengenai beban kerja, stres kerja, dan kinerja karyawan.
Sumedang yang berlokasi di Jl. Raya Tanjungsari No. 205, Desa Jatisari, Kec.
Desember 2022 sampai dengan bulan Maret 2023, sebagaimana terlampir dalam
jadwal penelitian.
BAB II
Kerja, Stres Kerja, dan Kinerja. Serta akan dijelaskan pula mengenai uraian Stres
karyawan, beban kerja ini tentunya harus diukur dengan baik, mulai dari latar
diselesaikan oleh suatu unit organisasi atau pemegang suatu jabatan dalam waktu
seberapa besar pekerjaan yang harus ditanggung oleh suatu jabatan atau unit
organisasi dimana besaran pekerjaan tersebut merupakan hasil kali antara volume
kerja adalah tugas – tugas yang diamanatkan kepada karyawan untuk diselesaikan
8
9
dalam waktu tertentu dengan mengandalkan potensi serta keterampilan dari dalam
dibebankan kepada suatu unit di organisai maupun kepada individu tenaga kerja di
waktu tertentu dengan memanfaatkan potensi yang ada dalam diri seorang tenaga
kerja.
daripada jam kerja yang tersedia atau volume pekerjaan melebihi kemampuan
pekerjaan.
Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan sama dari jam kerja
Waktu yang digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan lebih kecil dari jam
kerja yang tersedia atau valume pekerjaan lebih rendah dari kemampuan
pekerjaan.
10
1. Faktor eksternal yaitu beban yang berasal dari luar tubuh pekerja.
2. Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam tubiuh pekerja itu
Menurut Harini et al., dalam Budiasa (2021: 32) menjelaskan faktor faktor
1. Faktor eksternal
a. Tugas yang dikerjakan bersifat fisik, seperti situasi kerja, tempat kerja, tata
ruang, alat dan sarana pekerjaan. Selain tugas yang dikerjakan yang bersifat
b. Organisasi kerja, misalnya masa waktu kerja, waktu istirahat, lembur, sistem
sift, sistem upah, model struktur organisasi, serta pelimpahan tugas dan
wewenang.
2. Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri pekerja akibat
dari reaksi beban pekerjaan eksternal. Reaksi tubuh disebut strain, bobot strain
beberapa faktor somatik (misal : jenis kelamin, umur, ukuran tubuh, status gizi,
yang tinggi, namun adanya deadline juga dapat menjadi beban kerja yang
satu faktor penyebab stres kerja. Jadwal kerja padat, terus menerus, dengan
tubuh seseorang.
12
4. Kebisingan
konsentrasi dan secara tidak langsung mengganggu capaian tugas dan dapat
5. Information overload
Terlalu banyak informasi yang masuk kepada pekerja dalam waktu yang
halnya dengan kebisingan. Hal ini bisa terjadi bila kondisi tersebut berlangsung
dalam jangka waktu yang panjang dan tidak tersedia peralatan untuk
mengatasinya.
13
7. Repetitive action
mengetik, atau pekerja assembly line yang harus mengoprasikan mesin dengan
prosedur yang sama setiap waktu atau dimana banyak terjadi pengulangan
gerak akan timbul rasa bosan, monoton, pada akhirnya bisa menghasilkan
8. Tanggung jawab
Setiap tanggung jawab merupakan beban kerja bagi sebagian orang. Tanggung
pekerjaan.
ditentukan.
pegawai/karyawan.
menyelesaikan pekerjaan nya. Serta pandangan tentang hasil kerja yang harus
2. Kondisi pekerjaan
produksi.
4. Standar pekerjaan
timbul mengenai beban kerja yang harus diselesaikan dalam jangka waktu
tertentu.
seberapa besar beban kerja yabg ditanggung oleh karyawan, maka dapat
1. Kondisi kerja
Serangkaian kondisi atau keadaan lingkungan kerja dari suatu perusahaan yang
menjadi tempat bekerja dari para karyawan yang bekerja didalam lingkungan
tersebut. Yang dimaksud disini adalah kondisi kerja yang baik yaitu nyaman
mengakibatkan dampak yang tidak baik, yaitu akan menimbulkan kelelahan baik
secara fisik maupun mental, serta dapat menimbulkan reaksi reaksi emosional
seperti sakit kepala, gangguan pencernaan, serta mudah marah. Sedangkan beban
kerja terlalu rendah dapat menimbulkan rasa bosan, rasa bosan dalam pekerjaan
2. Keluhan pelanggan
Keluhan pelanggan timbul karena hasil kerja yaitu karena pelayanan yang
diterima tidak sesuai dengan harapan. Seperti harus menunggu lama, hasil
Beban kerja yang terlalu banyak bisa juga mengakibatkan pegawai terlalu
lelah atau sakit. Hal ini berakibat buruk bagi kelancaran kerja organisasi
didalam suasana kerja yang telah ditentukan serta dikerjakan dengan suatu
biasanya pada refleks pupil, pergerakan mata, aktivitas otot dan respon-respon
tubuh lainnya.
organisasi, yakni.
6. Penyusunan rencana kebutuhan pegawai secara riil sesuai dengan beban kerja
organisasi.
7. Program mutasi pegawai dari unit yang berlebihan ke unit yang kekurangan.
Siagian (2013: 300) memaparkan bahwa stres kerja adalah keadaan tegang
yang berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik seseorang.
Kondisi stres yang tidak ditangani dengan baik biasanya akan berpengaruh
menyatakan bahwa stres kerja adalah respon adaptif dari seorang individu dimana
Menurut Fahmi (Steven & Prasetio, 2020) memaparkan bahwa stres kerja
merupakan suatu keadaan yang menekan diri dan jiwa diluar batas kemampuan
nya, sehingga jika dibiarkan terus menerus maka akan berdampak terhadap
kesehatan.
diantaranya adalah beban kerja yang terlalu berat, waktu untuk menyelesaikan
pekerjaan yang mendesak, kualitas pengawasan kerja yang sangat rendah, iklim
kerja yang tidak sehat, konflik kerja, otoritas kerja yang tidak memadai yang
dari individu itu sendiri. Selanjutnya Ivancevich dan Matterson (Suwatno &
Priansa, 2018: 255) membagi sumber stres dalam pekerjaan sebagai berikut.
Sumber ini mengacu pada kondisi fisik dalam lingkungan dimana pekerja harus
Dimana sumber ini berkaitan dengan peran yang dimainkan oleh individu dan
tugas tugas yang harus diselesaikan yang berhubungan dengan posisi seseorang
20
adalah.
a. Konflik peran
disebut dengan tekanan peran. Apabila terdapat dua atau lebih tekanan
peran, maka akan timbul konflik. Konflik peran ini bersifat objektif dan
nilai dirinya dengan tuntukan perannya maka hal tersebut bersifat subjektif.
tanggang jawab sehubungan dengan posisinya. Hal ini juga dapat terjadi jika
Dalam beberapa kasus tanggung jawab terhadap orang lain ini menjadi
penyebab stres yang potensial, karena tanggung jawab ini berkaitan dengan
pihak.
Stres ini bisa terjadi akibat pekerja merasa kehilangan terhadap rasa aman
Sumber stres ini berasal dari interaksi antara individu dalam suatu kelompok
tampilan kerja yang buruk, serta perubahan fisik seperti tekanan darah
yang meningkat.
dua orang atau lebih. Stres dan konflik ini bisa terjadi jika individu atau
satu hal terjadi pertentangan konflik yang timbul dibagi menjadi 2 (dua),
yaitu.
Stres ini timbuk akibat dari keinginan keinginan organisasi atau lembaga
1) Iklim organisasi
pekerjanya.
2) Struktur organisasi
dalam jangka waktu yang lama dan tidak adanya pembaharuan bisa
3) Teritorial organisasi
pada pola keakraban dapat menjadi salah satu pemicu timbulnya stres
pada pegawai/karyawan.
4) Teknologi
sumber input menjadi hasil atau output yang digunakan. Sumber daya
5) Pengaruh pimpinan
Menurut Wibowo dalam (Budiasa, 2021: 23) stres kerja muncul akibat
adanya stimulus, faktor penyebab atau pendorong strs kerja disebit strssor. Maka
dari itu Griffin dan Moorhead (Budiasa, 2021: 23) telah memaparkan 4 (empat)
1. Lingkungan fisik
Faktor stres ini mengacu pada kondisi fisik dalam lingkungan karyawan,
2. Individu
Faktor stres ini bersumber dari peran yang dimainkan dan tugas tugas yang
konflik peran, ambiguitas peran, beban kerja berlebih, tidak adanya kontrol,
3. Kelompok
Faktor ini dipengaruhi oleh sifat hubungan antar kelompok dalam organisasi,
4. Organisasi
dengan usaha untuk mencapai visi organisasi, seperti struktur organisasi yang
25
tidak jelas, iklim organisasi, teknologi, masalah politik, dan tidak adanya
kebijakan khusus.
Gibson et al,. (Budiasa, 2021: 27) menjelaskan stres kerja dapat diukur
1. Tekanan individu
Terdiri dari konflik peran, ambiguitas peran, beban kerja yang berat, beban
pekerjaan.
2. Tekanan kelompok
Adanya hubungan kurang baik antara seorang indivisu dengan rekan kerja.
4. Tekanan keorganisasian
Sedangkan menurut Robbins & Judge, (Budiasa, 2021: 27) indikator stres
kerja yaitu.
26
1. Indikator psikologis
2. Indikator fisiologis
Meliputi meningkatnya detak jantung dan tekanan darah, mudah lelah, sakit
3. Indikator prilaku
negatif.
seseorang sebagai suatu fungsi dari peran tertentu yang dimainkan dalam
suatu organisasi.
3. Tuntutan antar pribadi, merupakan tekanan yang diciptakan oleh pegawai lain.
Akibat dari stres ini sangatlah banyak ada yang positif adapula yang
negatif, efek dari stres kerja yang positif seperti meningkatnya motivasi kerja,
kebanyakan dampak dari stres ini bersifat negatif serta bisa merusak dan
1. Dampak Subjektif
2. Dampak prilaku
3. Dampak kognitif
hambatan mental.
4. Dampak fisiologis
Kecanduan terhadap glukosa, darah tinggi, denyut jantung dan tekanan darah
meningkat, mulut kering, berkeringan, bola mata melebar, dan tubuh panas
dingin.
28
5. Dampak kesehatan
6. Dampak organisasi
Robbins & Judge (Budiasa, 2021: 25) memaparka 3 (tiga) kategori dari
1. Physiological
Akibat sres pada fisik yang mudah dikenali, seperti sejumlah penyakit yang
2. Psychological
Dampak stres dari psikis dapat dikenali secara langsung seperti ketidakpuasan,
depresi, keletihan, murung, dan kurang semangat yang pada akhirnya akan
menurunkan kinerja.
3. Behaviour
Dampak stres ini dapat dikenali dari prilaku seseorang seperti kinerja rendah,
1. Constructive stress
Stres ini berpengaruh terhadap individu maupun organisasi, hal ini dpat
2. Destructive sress
Stres ini berpengaruh negatif terhadap individu maupun organisasi, hal ini
seberapa besar tingkat stres nya, stres dapat mneingkatkan prestasi kerja karena
stres mengarahkan sumber daya dalam memenuhi kebutuhan kerja. Namun di sisi
pekerjaan, sakit, tidak kuat bekerja, putus asa, keluar atau menolak untuk bekerja
untuk menghindari stres. Maka dari itu Suwatno & Priansa, (2018: 261)
memaparkan beberapa strategi yang dapat dilakukan dalam mengatasi stres yaitu.
lebih baik.
internal seperti denyut jantung, konsumsi oksigen, dan aliran asam lambung.
30
2.1.3 Kinerja
melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diperolehnya. Serta dari kinerja ini
sesuai dengan tanggung jawabnya sehingga dapat mencapai hasil yang telah
ditentukan, hal ini menunjukkan bahwa kinerja lebih ditekankan pada proses,
atau tindakan yang relevan dengan pencapaian tujuan organisasi yang dapat
kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan dalam melaksanakan
Sedangkan menurut Suwatno & Priansa, (2018: 196) kinerja adalah hasil
yang dicapai oleh individu menurut ukuran ukuran yang berlaku, dalam kurun
waktu tertentu, yang berkenaan denga pekerjaan serta prilaku dan tindakannya.
1. Faktor individu, secara psikologis individu yang normal adalah individu yang
memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis dan fisiknya. Integritas
tinggi antara fungsi psikis dan fisik, sehingga individu memiliki konsentrasi
diri yang baik. Integritas menjadikan modal utama dalam mengelola dan
2. Faktor lingkungan organisasi, faktor ini sangat menunjang bagi individu dalam
jabatan yang jelas, target kerja yang menantang, komunikasi kerja efektif,
hubungan kerja harmonis, iklim kerja respek dan dinamis, peluang berkarir dan
1. Faktor kemampuan
kemampuan reality. Artinya, pegawai yang memiliki IQ diatas rata rata dengan
32
pekerjaan sehari hari, maka individu tersebut akan lebih mudah mencapai
kinerja yang diharapkan. Oleh karena itu, pegawai perlu ditempatkan pada
2. Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja.
Seorang pegawai harus siap mental, mampu secara fisik, memahami tujuan
utama, dan target kerja yang akan dicapai, mampu memanfaatkan, dan
dan dinyatakan dalam istilah seperti jumlah unit atau jumlah siklus aktivitas
dari suatu aktivitas. Kualitas kerja diukur dari persepsi pegawai terhadap
4. Usaha Karyawan, usaha karyawan adalah kesadaran dalam diri karyawan untuk
sehat.
1. Kualitas (mutu)
2. Kuantitas (jumlah)
3. Ketepatan Waktu
lainnya.
4. Efektivitas
yang tertinggi.
5. Pengawasan
mempunyai keinginan baik dan kerjasama yang baik dengan rekan kerja.
1. Kuantitas kerja
2. Kualitas kerja
3. Pengetahuan
4. Kreativitas
kondisi pekerjaan.
5. Kerjasama
6. Kemandirian
7. Inisiatif
8. Kehandalan
Sebagai bukti bahwa adanya pengaruh beban kerja dan stress kerja
terhadap kinerja maka bisa dilihat dalam tabel penelitian terdahulu dibawah ini.
Ganda Manado
perusahaan atau organisasi adalah kinerja karyawan yang baik. Dimana ketika
67) menyatakan kinerja sebagai hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang
indikator yang dapat digunakan untuk mengukur kinerja yaitu kualitas (mutu),
karyawan.
tujuan maupun mencapai laba yang maksimal. Tentunya banyak sekali hal hal
maksimum diantaranya adalah beban kerja berlebih serta stres kerja berlebih.
Kedua hal ini mempunyai andil dalam menentukan kinerja karyawan di dalam
suatu perusahaan/organisasi.
potensi serta keterampilan dari dalam diri tenaga kerja (Rizky & Afrianty, 2018).
Dari pengertian ini dapat disimpulkan bahwa beban kerja dapat menjadi motivasi
kepada karyawan agar mancapai hasil kinerja yang baik dapat juga menjadi
pekerjaan nya.
Menurut Suwatno, (Budiasa, 2021 : 34) beban kerja dapat diukur dengan 3
indikator yaitu jam kerja efektif, latar belakang pendidikan, dan jenis pekerjaan
yang diberikan. Beberapa hal yang disoroti dalam beban kerja ini adalah ketika
beban kerja ini rendah maka akan ada dua kemungkinan pertama kondisi dimana
beban kerja ini akan menjadi motivasi yang baik bagi karyawan sehingga bisa
41
membuat kinerja karyawan menjadi baik, kondisi kedua dimana beban kerja ini
kinerja karyawan tersebut buruk. Kondisi selanjutnya yaitu dimana beban kerja ini
tinggi di dalam suatu perusahaan/organisasi maka kondisi yang akan terjadi yaitu
karyawan akan merasa tertekan dan akan berpengaruh kepada kinerja karyawan
menjadi buruk. Dari sudut pandang penulis tersebut maka beban kerja didalam
suatu organisasi harus ditinjau dengan seksama demi mencapai kinerja karyawan
yang baik.
dengan penelitian yang telah dibuat oleh Tjiabrata et al., (2017) dimana terdapat
manusia adalah stres kerja dimana stres kerja ini merupakan keadaan tegang yang
berpengaruh terhadap emosi, jalan pikiran, dan kondisi fisik seseorang. Kondisi
stres yang tidak ditangani dengan baik biasanya akan berpengaruh terhadap pada
(2013: 300).
dapat menjadi pengukur stres kerja yaitu tekanan individu, tekanan kelompok,
2021), stres kerja yang dirasakan oleh pegawai harus diimbangi dengan
mendorong pegawai untuk mencapai kinerja pada tingkatan yang lebih tinggi.
Sedangkan jika stres kerja tidak diikuti dengan kemampuan serta kompetensi
Terdapat hubungan antara stres kerja terhadap kinerja karyawan hal ini
didukung dengan peneliatin yang dibuat oleh Sari et al., (2017) dimana hasil
penelitian tersebut adalah Stres kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap
kinerja karyawan.
variabel Y, dalam hal ini beban kerja menjadi varibel (X1), Stres Kerja (X2), dan
akibat dan mempengaruhi satu sama lain. Hal ini didukung oleh penelitian
terhdahulu yang ditulis oleh Ahmad et al., (2019) dimana hasil penelitian ini
adalah secara simultan stres kerja dan beban kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan. Serta penelitian dari Yuliani et al., (2021) dengan
hasil didapatkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi stres kerja adalah
beban kerja.
Dalam hal ini beban kerja dapat memengaruhi stres kerja, karena jika
karyawan mendapatkan beban kerja yang berlebih maka tingkat stres nya akan
meningkat, dan pada akhirnya bisa membuat karyawan tidak merasa nyaman
dalam bekerja serta akan membuat karyawan merasa gelisah dalam bekerja. Hal
43
ini sejalan dengan teori yang disampaikan oleh Budiasa, (2021: 31) bahwa ketika
tuntutan tugas atau beban kerja berlebih dapat menyebabkan ketegangan serta
(2017: 157) bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi stres kerja adlah beban
2.3 Hipotesis
Beban Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Divisi Usaha
Objek dalam penelitian ini adalah beban kerja, stres kerja dan kinerja.
pengaruh beban kerja dan stres kerja kerhadap kinerja karyawan Divisi Usaha
pada awalnya berbentuk Koperasi Serba Usaha Desa (KSUD) dan Koperasi
dikeluarkan. Kemudian, inpers no.4 tahun 1973 ini diperbaharui dengan Inpres
no.2 tahun 1978, BUUD diubah kembali menjadi Koperasi Unit Desa (KUD)
20 Januari 1981.
Penyempurnaan Inpres No.2 tahun 1978 menjadi inpers no.4 tahun 1984
44
45
perah ternyata sudah terlewati batas wilayah kerja dan kecamatan. Oleh karena
perkembangan yang ada, sehingga gerak organisasi bisa menjadi lebih luas.
2021.
dan stres kerja terhadap kinerja karyawan Koperasi Produsen KSU Tandangsari
6) metode survey digunakan dalam rangka mendapatkan data dari suatu objek
harus dipahami beberapa unsur yang menjadi dasar dalam suatu penelitian.
1. Variabel Bebas atau Independen (X), menurut Arikunto (1993; 93) variabel
bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau biasa disebut juga variabel
penyebab. Dalam penelitian ini maka beban kerja sebagai variabel X1 dan stres
2. Variabel Terikat atau Dependen (Y), menurut Arikunto (1993; 93) variabel
terikat merupakan variabel yang menjadi akibat. Dalam penelitian ini maka
1. Wawancara
2. Kuesioner
3. Studi Dokumentasi
1. Data Primer
Data primer adalah data yangg diperoleh oleh peneliti secara langsung dari
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang diperoleh dari data maupun hasil penelitian
lain yang telah dipublikasikan. Data sekunder ini digunakan sebagai sarana
3.2.2.2 Populasi
terdiri dari objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti yang dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan nya.”
Populasi dalam penelitian ini adalah karyawan Divisi Usaha Susu Segar
4. Pelayanan Tunai/Eceran 12
5. Quality Control 3
6. Cooler 4
Jumlah 32
3.2.2.3 Sampel
Menurut Sugiyono (2013: 81) “Sampel adalah bagian dari jumlah dan
penelitian ini adalah 32 orang. Jumlah populasi ini akan dijadikan sebagai ukuran
BEBAN KERJA
(X1)
KINERJA
(Y)
STRES KERJA
(X2) ε
Data yang diperoleh dari penelitian ini, kemudian diolah dan dianalisis
menggunakan statistik untuk mengetahui pengaruh beban kerja dan stres kerja
Dalam analisis deskriptif ini data dikumpulkan dan diringkas pada hal hal
yang berkaitan dengan data tersebut seperti mean, frekuensi, standar deviasi,
F
X= x 100 %
N
Dimana:
F = jumlah jawaban/frekuensi
N = jumlah responden
Setelah diketahui jumlah nilai dari keseluruhan sub variabel dari hasil
perhitungan yang dilakukan maka dapat ditentukan intervalnya, yaitu dengan cara
sebagai berikut.
analisis data, perlu dilakukan uji validitas dan uji realibitas terhadap kuesioner
instrumen tersebut dapat mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas digunakan
55
dalam menguji data yang telah diperoleh setelah penelitian, apakah data tersebut
valid atau tidak valid dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Uji validitas
angka kritik tabel korelasi pada drajat keabsahan (dk = n-2) dengan taraf
signifikan α = 5%
Kriteria pengujian :
Menurut Sugiyono (2013: 121) hasil penelitian yang reliabel, adalah jika
uji tersebut mendapatkan data yang sama dalam waktu yang berbeda. Uji
reliabilitas bertujuan untuk mengukur gejala-gejala yang sama dan hasil pengukur
itu reliable.
program SPSS.
56
data yang berskala ordinal menjadi skala interval. Data yang diperoleh merupakan
interval dapat digunakan metode succesive interval. Sugiyono (2018: 25) adalah
sebagai berikut.
respon).
proporsi.
proporsi kumulatif.
variabel X. dalam path analysis ini dapat dilihat pengaruh setiap variabel secara
bersama sama. Selain itu, tujuan dilakukannya analisis jalur yaitu untuk
lainnya baik pengaruh yang sifatnya langsung atau tidak langsung, maka dapat
digunakan analisis jalur. Sebelum menggunakan analisis jalur perlu disusun model
berikut.
5. Menghitung Ry (xx…..xk).
Adapun formula analisis jalur yang dipakai dalam penelitian ini adalah.
(X1)
ρYX1
(Y)
rX1X2
(X2)
ρYε
ρYX2
ε
Gambar 3. 3 Diagram jalur
Keterangan :
X1 = Beban Kerja
X2 = Stres Kerja
Y = Kinerja
ρYε = Koefisien Jalur Variabel Lain (yang tidak diterliti), tetapi berpengaruh
langsung maupun tidak langsung antara variabel X1 (Beban Kerja) dan X2 (Stres
sedang diteliti oleh peneliti tersebut dapat dilihat pada tabel sebagai berikut.
Y Melalui X2
Y melalui X1
A. BUKU
Arikunto, S. (1993). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT.
Rineka Cipta.
Budiasa, I. K. (2021). Beban Kerja dan Kinerja Sumber Daya Manusia.
Banyumas: Pena Persada.
Mangkunegara, A. A. (2017). Manajemen Sumber Daya Manusia Perusahaan.
Bandung: Remaja Rosdakarya..
Siagian, S. P. (2013). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara.
Sinambela, L. P. (2021). Kinerja Pegawai Teori Pengukuran dan Implikasi.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung: Alfabeta.
Suharsaputra, U. (2018). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.
Bandung: PT. Refika Aditama.
Suwatno, & priansa, D. j. (2018). Manajemen SDM Dalam Organisasi Publik dan
Bisnis. Bandung: Alfabeta.
B. JURNAL
Ahmad, Y., Tewal, B., & Taroreh, R. N. (2019). Pengaruh Stres Kerja, Beban
Kerja, dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. FIF
Group Manado. Jurnal EMBA Vol.7 No. 3, 2811-2820.
Irawati, R., & Carollina, D. A. (2017). Analisis Pengaruh Beban Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Operator Pada PT Giken Precision Indonesia. Jurnal
Inovasi dan Bisnis, Vol. 5, No. 1, 51-58.
Lestari, W. M., Liana, L., & Aquinia, A. (2020). Pengaruh Stres Kerja, Konflik
Kerja dan Beban Kerja Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Bisnis
Indonesia Vol. 27, (2), 100-110.
Nabawi, R. (2019). Pengaruh Lingkungan Kerja, Kepuasan Kerja, dan Bebabn
Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Ilmiah Magister Manajemen Vol
2, No.2, 170-183.
Qoyyimah, M., Abrianto, T. H., & Chamidah, S. (2019). Pengaruh Beban Kerja,
Stres Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Bagian
60
Produksi PT. INKA Multi Solusi Madiun. Jurnal Ilmiah Bidang
Manajemen dan Bisnis, Vol. 2, No. 1, 11-20.
Rizky, D., & Afrianty, T. W. (Agustus 2018). Pengaruh Beban Kerja Terhadap
Stres Kerja Dengan Work Life Balance Sebagai Variabel Intervening.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB), Vol. 61, No. 24, 47-53.
Rolos, J. K., Sambul, S. A., & Rumawas, W. (2018). Pengaruh Beban Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan Pada PT. Asuransi Jiwasraya Cabang
Manado. Jurnal Administrasi Bisnis Vol. 6 No. 4, 19-27.
Sari, I. L., Lengkong, V. P., & L.Sepang, J. (2017). Pengaruh Stres Kerja dan
Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Kerja Karyawan PT.
Wenangcemerlang Press. Jurnal EMBA Vol. 5 No. 3 T, 4445-4454.
Steven, H. J., & Prasetio, A. P. (2020). Pengaruh Stres Kerja dan Kepuasan Kerja
Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Penelitian Ipteks Vol.5 No.1, 78-88.
Tjiabrata, F. R., Lumanaw, B., & Dotulang, L. O. (2017). Pengaruh Beban Kerja
dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan PT. Sabar Ganda
Manado. Jurnal EMBA Vol. 5 No. 2, 1570-1580.
Yuliani, I., Firdaus, M. A., Rinda, R. T., & Avessina, M. J. (2021). Pengaruh
Beban Kerja dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Pegawai. Jurnal Ilmu
Manajemen, Vol. 4, No. 4, 407-415.
C. UNDANG-UNDANG
Mentri Dalam Negeri Republik Indonesia. (2008). Pedoman Analisis Beban Kerja
di Lingkungan Departemen Dalam Negeri dan Pemerintah Daerah
(Peraturan Mentri Dalam Negeri No.12, Tahun 2008). Jakarta. Diakses
https://jatim.kemenag.go.id/file/file/peraturantentangPNS/hnwi142587232
0.pdf
61
LAMPIRAN
62
Lampiran 2: Struktur Organisasi Koperasi Produsen KSU Tandangsari
Sumedang
63
Lampiran 3: Kuesioner Penelitian
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH BEBAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP
KINERJA
(Suatu Penelitian Pada Karyawan Divisi Usaha Susu Segar Koperasi KSU
Tandangsari Sumedang)
Dengan Hormat,
Demikian surat pengantar ini saya buat, atas perhatian dan partisipasi
Bapak/ Ibu/ Saudara/i, saya ucapkan terimakasih.
(Muhammad Fahruzzaman)
64
KUESIONER PENELITIAN
PENGARUH BEBAN KERJA DAN STRES KERJA TERHADAP
KINERJA
(Suatu Penelitian Pada Karyawan Divisi Usaha Susu Segar Koperasi KSU
Tandangsari Sumedang)
Identitas Responden
Usia : <25 Tahun 25-45 Tahun >45 Tahun
Pendidikan Terakhir :
untuk menjawabnya
3. Mohon diberi tanda checklist (√) pada kolom jawaban jika Bapak/ Ibu/
4. Keterangan jawaban
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
TS = Tidak Setuju
65
Jawaban Responden
No Pernyataan
SS S TAP TS STS
Literasi Keuangan (X1)
Saya membandingkan dengan cermat
1.
harga produk yang saya beli
Cara membuat perencanaan
keuangan adalah menentukan kondisi
2.
finansial saat ini tanpa pertimbangan
masa depan
Saya menyimpan dana darurat 3
3.
sampai 6 kali pengeluaran bulanan
Latar belakang pendidikan sudah
4.
sesuai dengan beban pekerjaan.
Pelatihan membuat saya bisa
5. menyelesaikan kerja sesuai dengan
terget.
Pekerjaan sudah sesuai dengan
6.
keahlian yang dimiliki.
Stres Kerja (X2)
Pekerjaan yang diberikan atasan
1. sudah sesuai dengan yang
diharapkan.
Pekerjaan yang diamanahkan oleh
2.
atasan kurang dimengerti.
Tidak diberi kepercayaan untuk
3.
promosi jabatan.
Hubungan dengan rekan kerja sangat
4.
baik.
Ketika bekerja merasa tidak nyaman
5.
dengan lingkungan sekitar.
Fasilitas yang ada tidak memadai
6.
untuk bekerja.
Atasan sering mendengarkan ide atau
7. gagasan tentang pekerjaan dari
bawahannya.
Kinerja Karyawan
Terampil dalam menyelesaikan
1.
pekerjaan.
Pekerjaan yang diselesaikan sudah
2.
sesuai dengan SOP yang berlaku.
Selalu melakukan kesalahan dalam
3.
bekerja.
Pencapaian volume kerja yang
4. dihasilkan telah sesuai dengan
harapan koperasi.
66
Jawaban Responden
No Pernyataan
SS S TAP TS STS
Menyelesaikan pekerjaan sesuai
5.
dengan waktu yang telah ditentukan.
Memanfaatkan fasilitas yang ada
dalam menyelesaikan pekerjaan
6.
untuk mendapatkan hasil yang
optimal.
Bertanggung jawab ketika ada
7.
kesalahan yang dilakukan.
Senang ketika bekerjasama dengan
8.
tim.
67