Laporan Magang
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Program S1 Fakultas ekonomika dan bisnis
Universitas Stikubank (UNISBANK)
Disusun oleh:
WINDI NOVITASARI
15.05.51.0118
SEMARANG, 2018
DOSEN PEMBIMBING
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan karunia-Nya saya dapat
menyelesaikan Laporan Magang di CV. LAKSANA KAROSERI yang merupakan salah satu
persyaratan kelulusan untuk program studi Manajemen, Universitas Stikubank Semarang
(UNISBANK). Adapun tujuan dari penulisan laporan ini secara umum yaitu agar dapat
mendapatkan pengalaman di dunia kerja secara nyata dan dapat merealisasikan pada saat
bekerja nanti.
Laporan Magang ini dapat diselesaikan tepat waktu tidak lepas dari bantuan banyak
pihak. Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak dan Ibu dosen pengajar S1 Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Stikunabk Semarang (UNISBANK), yang trlah memberikan ilmu yang
bermanfaat bagi Penulis
2. Pimpinan, staf dan karyawan pada CV Laksana Karoseriyang trlah memberikan ijin dan
bantuan selama penulis melakukan kegiatan Kulah Kerja Praktek/Magang
3. Teman-teman semua yang membantu kelancaran laporan ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Magang ini masih terdapat banyak
kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran yang tentunya dapat bermanfaat untuk kita
semua, sangat penulis harapkan.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih, semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.Amin.
Semarang, 2018
Penyusun,
Windi Novitasari
NIM. 15.05.51.0118
ABSTRAK
Kerja Praktik merupakan suatu kegiatan mandiri mahasiswa yang dilaksanakan di luar
kampus untuk mendapatkan pengalaman kerja praktis yang sesuai dengan bidang
peminatannya melalui metode observasi dan partisipasi langsung. Selain itu, Kerja Praktek
juga mempunyai tujuan untuk memberi bekal pengalaman dan keterampilan kerja praktis,
penyesuaian sikap di dunia kerja sebelum mahasiswa di lepas untuk bekerja sendiri.
Secara umum, disiplin menunjukkan suatu kondisi atau sikap hormat yang ada pada diri
karyawan terhadap peraturan yang berlaku. Disiplin meliputi ketaatan dan hormat terhadap
perjanjian yang dibuat antara pegawai dengan peraturan yang telah di tetapkan.Dispilin juga
berkaitan erat dengan sanksi yang perlu di jatuhkan kepada pihak yang melanggar.
Kinerja karyawan yang tinggi dipengaruhi oleh kemampuan dalam mengintegrasikan
seluruh elemen-elemen yang ada dalam perusahaan dengan baik, dan mampu menjalankan
peranannya sesuai dengan kebutuhan karyawan. Oleh sebab itu diperlukan disiplin kerja guna
meningkatkan kinerja karyawan tersebut. Kompetensi dan kinerja yang tinggi memberikan
isyarat bahwa perusahaan dikelola dengan baik dan secara fundamental akan menghasilkan
perilaku manajemen yang efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dan
mengetahui pengaruh disiplin terhadap kinerja karyawan.
Kata Kunci : Kerja Praktek, Kedisiplinan kerja, kinerja karyawan.
BAB I
PENDAHULUAN
Disiplin merupakan sikap mental yang tercermin dalam perbuatan tinggka laku
perorangan, kelompok atau mayarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan,
ketentuan, etika, norma dan kaida yang berlaku. Disiplin kerja adalah sikap kejiwaan
seorang atau kelompok yang senatiasa berkehendak mengikuti atau mematuhi segalah
peraturan yang telah ditentukan. Kedisiplinan dapat dilakukan dengan latihan antara lain
dengan bekerja menghargai waktu dan biaya akan memberikan pengaruh yang positif
terhadap produktivitas kerja pegawai.
2. Bagi Universitas
a. Mendapatkan umpan balik yang berguna untuk mengembangkan materi
perkuliahan dan kurikulum.
b. Mempererat dan memperluas kerjasama antara Universitas dengan pihak industri
melalui rintisan yang dilaksanakan oleh mahasiswa yang sedang prktik industri.
3. Bagi pihak industri
Apabila kerjasama industri dan Uiversitas Stikubank Semarang (UNISBANK)
telah terbina dengan baik dengan adanya masukan – masukan dari pihak industri
dapat digunakan sebagai salah satu pengembangan peningkatan mutu lulusan
Uiversitas Stikubank Semarang (UNISBANK) dengan demikian pihak industri
akan lebih mudah memperoleh calon tenaga kerja yang berkualitas nantinya.
1.6 Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktek Industri yang bekerja sama dengan CV.Laksana Karoseri di jalan Raya
Ungaran Km 24,9.CV. Laksana Karoseri bergerak dibidang pembuatan transportasi bus.
Praktik Industri dilaksanakan 1 bulan dimulai dari tanggal 3 September 2018 sampai dengan
3 Oktober 2018.
1.7 Metode Pengumpelan Data
Dalam proses pengumpulan data yang akan dibuat sebagai laporan praktek
industri, kami selaku praktikan menggunakan beberapa metode diantaranya:
1. Metode Observasi (Pengamatan)
Disini kami selaku mahasiswa praktikan terjun langsung di lapangan untuk
mengetahui proses yang berlangsung. Adapun proses yang berlangsung dalam
proyek tersebut diantaranya adalah dengan cara melihat langsung pelaksanaan
disiplin kerja pegawai di CV. Laksana Karoseri sehingga dapat menemukan
permasalahn yang ada.
2. Metode Interview ( wawancara)
Disamping dengan cara mengamati secara langsung di lapangan kami juga
mengambil informasi tentang kedisiplinan dengan wawancara secara langsung
dengan karyawan, staf kantor..
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
2.1.Tinjauan Umum
CV. Laksana Karoseri telah menyediakan sarana transportasi yang aman dan
terpercaya mulai dari produksi bus pertama. Dengan pengalaman selama hampir lima
puluh tahun, pelayanan kami terus berkembang dan menjadi unggulan di industri
karoseri. Kami mendesain dan memproduksi berbagai jenis bus mulai dari bus antarkota,
bus wisata premium, bus kota terkini, hingga bus VIP yang mewah. Segala yang kami
awali sebagai terobosan telah menjadi standar bagi semua bus yang ditemukan di jalan:
desain yang elegan, kinerja yang dinamis. Kombinasi visi dan semangat tim kami telah
menghasilkan komitmen kuat akan keamanan, kualitas, dan keandalan. Dengan sepenuh
hati, Laksana Karoseri selalu bekerja secara profesional memberikan solusi untuk
kebutuhan para konsumenya.
2.2.Lambang Perusahaan
Direktur Utama
Iwan Arman
Manager Quality
Control & Testing
Manager Engineering
Process
2.7.Produk
Kami sepenuhnya berkomitmen dalam pembuatan bus.Kami memiliki berbagai jenis
produk yang mencakup bus wisata, bus antarkota, dan bus untuk keperluan khusus. Kami
juga menekankan pentingnya penyediaan produk-produk berkualitas tinggi kepada
pelanggan, mulai dari operator bus kota, operator bus antarkota, operator bus wisata,
instansi pemerintahan, hingga perusahaan asing (seperti Chevron Pacific Indonesia,
Schlumberger, Saipem Indonesia, YKK Zipper, Theiss Indonesia, dll). Di tahun 2009
kami juga mulai mengekspor produk ke Kepulauan Fiji dengan volume yang bertambah
setiap tahunnya.
2.8.Hasil Produksi Bus di Karoseri Laksana
A. TINJANUAN TEORI
3.1 PENGERTIAN DISEPLIN KERJA
Pengertian disiplin dapat dikonotasikan sebagai suatu hukuman, meskipun arti yang
sesungguhnya tidaklah demikian. Disiplin berasal dari bahasa latin “Disciplina” yang berarti
latihan atau pendidikan kesopanan dan kerohanian serta pengembangan tabiat. jadi sifat
disiplin berkaitan dengan pengembangan sikap yang layak terhadap pekerjaan.
“Sikap mental yang tercermin dalam perbuatan, tingkah laku perorangan, kelompok atau
masyarakat berupa kepatuhan atau ketaatan terhadap peraturan-peraturan yang ditetapkan
Pemerintah atau etik, norma serta kaidah yang berlaku dalam masyarakat”. (Sadili, Samsudin.
2006 : 78)
Sedangkan menurut Sutopo Yuwono (2009:89) di dalam bukunya yang berjudul
Dasar-Dasar Produksi, diungkapkan bahwa “disiplin adalah sikap kejiwaan seseorang atau
kelompok orang yang senantiasa berkehendak untuk mengikuti atau mematuhi keputusan
yang telah ditetapkan”. Di samping beberapa pengertian mengenai disiplin pegawai tersebut
di atas, A.S. Moenir (2008:89) mengemukakan bahwa “Disiplin adalah ketaatan yang
sikapnya impersonal, tidak memakai perasan dan tidak memakai perhitungan pamrih atau
kepentingan pribadi.
Selanjutnya untuk lebih memperjelas arti dan makna displin kerja, Alex S. Nitisemito
(2005:56) antara lain mengemukakan, bahwa “kedisiplinan lebih dapat diartikan suatu sikap
atau perilaku dan perbuatan yang sesuai dengan peraturan-peraturan yang telah ditetapkan
oleh perusahaan atau instansi yang bersangkutan baik secara tertulis maupun tidak tertulis”
Dari definisi-definisi tersebut jelas sekali bahwa arah dan tujuan disiplin kerja pada
dasarnya adalah keharmonisan dan kewajaran kehidupan kelompok atau organisasi, baik
organisasi formal maupun organisasi nonformal. Keharmonisan atau kewajaran kehidupan
organisasi tersebut hanya akan mungkin tercapai apabila hubungan antar anggota kelompok
atau organisasi tersebut dilakukan pada ukuran-ukuran dan nilai yang telah disepakati
bersama, dengan penuh kesadaran. Sehingga timbullah kewajiban dan hak yang harus ditaati
serta dihormati oleh tiap anggota kelompok atau organisasi tersebut.
3.2 CIRI-CIRI DISIPLIN KERJA
Adapun ukuran tingkat disiplin pegawai menurut I.S. Levine, dalam Simamora,
Henry. (2004:90) .adalah sebagai berikut :
Apabila pegawai datang dengan teratur dan tepat waktu, apabila mereka berpakaian serba
baik dan tepat pada pekerjaannya, apabila mereka mempergunakan bahan-bahan dan
perlengkapan dengan hati-hati, apabila menghasilkan jumlah dan cara kerja yang ditentukan
oleh kantor atau perusahaan, dan selesai pada waktunya.
2. Disiplin Korektif
Disiplin Korektif adalah pendisiplinan yang dilakukan apabila ada pegawai yang
nyata melakukan pelanggaran atas ketentuan yang berlaku atau gagal memenuhi standar yang
telah ditetapkan maka kepadanya diberikan sanksi disipliner. Berat atau ringannya suatu
sanksi dilihat dari pelanggaran apa yang dilakukannya
Agar tujuan pendisiplinan berjalan lancar maka pemberian sanksi harus dilakukan secara
bertahap dari yang paling ringan sampai yang terberat, misalnya:
a. Peringatan lisan oleh penyelia
b. Peringatan tertulis dari atasan
c. Penundaan kenaikan gaji berkala
d. Penundaan kenaikan pangkat
e. Pembebasan dari jabatan
f. Pemberhentian sementara
g. Pemberhentian atas permintaan sendiri
h. Pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri
i. Pemberhentian tidak dengan hormat
Pengenaan sanksi korektif yang diterapkan perlu memperhatikam tiga hal, yaitu
sebagai berikut:
1. Memberitahukan kesalahan apa yang telah dilakukan
2. Memberi kesempatan untuk membela diri
3. Dalam pemberhentian, perlu adanya penjelasan mengapa pihak manajemen
terpaksa mengambil tindakan tersebut.
Sanksi lain yang dapat dikenakan pada pekerja dapat berupa atau disertai;
1. Pemotongan upah
2. Mutasi
3. Demosi
4. Penundaan kenaikan gaji/ upah
5. Penundaan fasilitas tertentu
6. Penggantian barang inventaris yang hilang atau rusak akibat
kesalahan pekerja yang bersangkutan.
4. Motivasi
Dengan adanya balas jasa dan penghargaan para pegawai di CV
Laksana Karoseri, maka diharapkan akan termotivasi untuk melaksanaan
disiplin yang lebih efektif sehingga dalam pencapaian tujuan dapat terwujud
sesuai dengan apa yang diharapkan. Dengan adanya penghargaan pegawai
akan termotivasi untuk bekerja dan tidak melakukan pelanggaran yang akan
merugikan dirinya sendiri dna tempat ia bekerja.
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian mengenai disiplin kerja pegawai di CV Laksana Karoseri dapat
disimpulkan:
1. Kondisi tingakat kedisiplinan pegawai pada CV Laksana Karoseri sudah cukup baik,
para pegawai dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan waktunya, pegawai datang
sesuai dengan waktunya dan pelang sesuai dengan waktunya yang sudah ditentukan,
para pegawai selalu mentaati peratuan atau laranagan yang sudah ditetapkan oleh CV
Laksana Karoseri. CV Laksana Karoseri adalah perusahaan yang bergrrak pada
bidang karoseri atau perakitan/ atau pembuatan bis, tentunya para pegawai wajib
menetukan ADP (Alat Pelindung Diri) seperti helm, kacamata, sepatu, masker, sarung
tangan dll dengan tujuan menghindari kecelakaan
2. Dalam pelaksanaan kedisiplinan CV Laksana Karoseri menerapkan sistem keadilan
yaitu dengan cara memberikan kompensasi dan hukuman (punishment). Dengan
memberikan kompensasi dan hukuman dapat meningkatkan keddisiplnan pegawai
dalam melaksanakan tugas dan kewajibannya sebagai seorang pekerja.
3. Berdasarkan penelitian yang ditulis lakukan mengenai kedisiplinan pegawai, maka
untuk dapat meningkatkan kedisiplinan pegawai di CV Laksana Karoseri terdapat
beberapa faktor pendukung Pelaksanaan disiplin kerja, faktor-faktor tersebut
diantaranya:
a. Kepemimpinan
b. Balas jasa
c. Pemberian sanksi
d. Motivasi
4. CV Laksana Karoseri mengalami kendala dalam melaksanakan kedisiplinan walaupun
tingkat hambatanyanya itu kecil. Kendala-kendala yang ada pada CV Laksana
Karoseri diantaranya adalah:
a. Keterlambatan masuk kantor
b. Meninggalkan pekerjaan atau yugas kantor
c. Kurangnya kesadaran diri dalam menggunakan alat pelindung diri (ADP)
5. Solusi yang dilakukan oleh CV Laksana Karoseri yaitu memberikan sanksi kepada
pegawai yang melakukan pelanggaran baik kecil maupun beratsesuai peraturan yang
ada, meningkatkan kedisiplinan agar pegawai dapat mentaati peraturan yang ad,
mendorong pegawai agar dapat memotivasi pegawai sehingga pegawai bersemangat
dalam menjalankan tugasnya. Mengawasi atau mengontrol pegawai agar pegawai
terus menjalankan tugasnya sesuai dengan pekerjaan masing-masing agar dapat
berjalan dengan baik.
4.2. SARAN
1. Pelaksanaan kedisiplinan CV Laksana Karoseri diharapkan semakin ditingkatkan
dan peraturan yang ditetapkan harus lebih dipertegas untuk ditaati.
2. Pimpina CV Laksana Karoseri harus lebih mengawasi dan membimbing para
bawahannya.
3. Komunikasi antara pemimpin dengan para pegawai sebaiknya labih ditingkatkan
agar menjadi lebih baik serta lingkungan kerja dapat diciptakan lebih baik lagi.