Anda di halaman 1dari 84

TINJAUAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DI DINAS KOMUNIKASI

DAN INFORMATIKA KAB. GARUT

Laporan Kuliah Praktek Kerja

Diajukan untuk melengkapi Program Perkuliahan S1

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan

Oleh:

Muhammad Faizal Ali Pasa

194010192

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKNOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PASUNDAN

BANDUNG

2022
LEMBAR PENGESAHAN

TINJAUAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DI DINAS KOMUNIKASI

DAN INFORMASI KAB. GARUT

LAPORAN KULIAH PRAKTEK KERJA

Diajukan untuk melengkapi Program Perkuliahan S1

Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan

Oleh:

Muhammad Faizal Ali Pasa

194010192

Bandung, Februari 2022

Mengetahui

Dosen Pembimbing, Pembimbing Perusahaan,

Dr. Dewi Yuliati Indah SE., MM, Hanif Al Fajar, S.I.Kom., M.Ap

Menyetujui,

Ketua Program Studi Manajemen

Dr, H. Heru Setiawan, SE., MM.


ABSTRAK

Kuliah Praktek Kerja ini dilaksanakan di Dinas Informasi Dan Informasi Kab.
Garut dan dilaksanakan selama 17 hari kerja. Teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah Block Release, Observasi Langsung, Interview dan studi
pustaka. Tujuan dari penyusunan Laporan Kuliah Praktek Kerja (KPK) ini adalah
untuk mengetahui dan mendeskripsikan Kualitas Kehidupan kerja Pegawai Negeri
Sipil. Tujuan dari meningkatkan martabat Pegawai Negeri Sipil, memperkenalkan
perubahan budaya, memberikan kesempatan pertumbuhan dan pengembangan
kualitas pribadi Pegawai Negeri Sipil. Hasil penulisan laporan ini menunjukan
bahwa hasil dari Kualitas kehidupan kerja digunakan sebagai bahan untuk
meningkatkan moral kerja,menekan tingkat stress pegawai dan turn
over,meningkatkan motivasi dalam bekerja guna memperoleh kinerja yang
maksimal bagi instansi.
Kata Kunci: Kualitas Kehidupan Kerja
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji dan syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT yang telah memberi nikmat, rahmat dan hidayah-Nya

sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Kuliah Praktek Kerja yang berjudul

“TINJAUAN KUALITAS KEHIDUPAN KERJA DI DINAS KOMUNIKASI

DAN INFORMATIKA KAB. GARUT”.

Shalawat serta salam penulis panjatkan kepada junjungan nabi kita Nabi

Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang telah menuntun umat

manusia untuk selalu bersyukur atas segala nikmat dan karunia yang telah

diberikan-Nya. Semoga beliau selalu menjadi tauladan bagi penulis, dan bagi

seluruh umat manusia yang ada di muka bumi ini.

Penulis menyadari bahwa penulisan dalam penyusunan Laporan Kuliah

Praktek Kerja ini masih jauh dari kata sempurna. Namun penulis berharap laporan

ini dapat menambah ilmu pengetahuan bagi pembacanya. Oleh karena itu, dengan

segala kerendahan hati penulis menerima segala kritik dan saran yang sifatnya

membangun ke arah kesempurnaan penyusunan baik dari segi isi maupun teknik

penulisannya akan penulis terima dengan senang hati.


Laporan kuliah praktek kerja ini disusun berdasarkan kegiatan Kuliah

Praktek Kerja yang telah penulis laksanakan di Dinas Komunikasi Dan Informasi

Kab. Garut, laporan ini diajukan untuk melengkapi program perkuliahan S1

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pasundan

Bandung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan rasa terimakasih kepada Ibu Dr.

Dewi Yuliati Indah SE., MM, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan

bimbingan dan pengarahan kepada penulis sehingga akhirnya penyusunan laporan

kuliah praktek kerja ini dapat terselesaikan pada waktunya, dan juga kepada bapak

Hanif Al-Fajar, S.I.Kom., M.Ap sebagai pembimbing selama berjalannya aktivitas

kuliah praktek kerja di Dinas Komunikasi Dan Informasi Kab.Garut atas semua

pengorbanan yang telah dilakukan, dukungan moril maupun materil serta limpahan

kasih sayang yang tak berujung.

Selanjutnya ucapan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu

dalam melaksanakan kegiatan Kuliah Praktek Kerja dan juga dalam penyelesaian

laporan Kuliah Praktek Kerja (KPK) ini, penulis sampaikan kepada :

1. Prof. Dr. Ir. H. M. Eddy Jusuf, Sp., M.Kom. Selaku Rektor Universitas

Pasundan Bandung.

2. Dr. H. Atang Hermawan, SE., MSIE., Ak. Selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Pasundan Bandung.

3. Dr. H. Juanim, SE., MSi. Selaku dekan I Fakultas Ekonomi Universitas

Pasundan Bandung.
4. Dr. H Sasa S. Suratman, SE., Msc., Ak. Selaku Wakil Dekan II Fakultas

Ekonomi Universitas Pasundan Bandung.

5. Bapak Dikdik Kusdiana, SE, MT Selaku Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi

Universitas Pasundan Bandung.

6. Dr. H. Heru Setiawan, S.E., MM. Selaku Ketua Program Studi Manajemen

Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung.

7. Bapak Ardi Gunardi, SE., MSi. Selaku Sekretaris Program Studi Fakultas

Ekonomi Universitas Pasundan Bandung.

8. Alm.Dr.Ismaul Husni, Drs., MPd Selaku Dosen Wali yang telah

memberikan bimbingan dan motivasinya.

9. Seluruh dosen atas ketulusannya yang telah membantu dalam memberikan

ilmu yang sangat bermanfaat bagi penulis, serta seluruh staf perkuliahan

Fakultas Ekonomi Universitas Pasundan Bandung yang telah membantu

penulis dalam masalah akademik.

10. Seluruh pegawai yang ada di Dinas Komunikasi Dan Informasi Kab.Garut,

yang telah membantu dan memberikan saran, informasi dan pengalaman

serta dukungan kepada penulis.

11. Teman – Teman Wina Soniawati,Sendi Hidayat dan Sherin yang telah

memberikan motivasi kepada saya sehingga Laporan Kuliah Praktek Kerja

ini terselesaikan dengan baik.

12. Tak lupa pula saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak-

pihak terkait lainnya yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang

telah bersedia membantu baik dalam Pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja


maupun dalam Penyelesaian Laporan Kuliah Praktek Kerja ini bermanfaat

bagi penulis khususnya dan umumnya bagi semua pihak yang membaca,

Amin Ya Robbal A’lamin.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas kebaikan kepada semua pihak

yang telah membantu dalam penyelesaian Laporan Kuliah Praktek Kerja ini. Tidak

menutup kemungkinan dalam penulisan laporan KPK ini terdapat kekurangan dan

kesalahan. Semoga laporan KPK ini bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, Februari 2022

Muhammad Faizal Ali Pasa


DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................................i
ABSTRAK................................................................................................................ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................iii
BAB I.........................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang...............................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................3
1.3 Tujuan Kuliah Praktek Kerja.......................................................................3
1.4 Kegunaan Kuliah Praktek Kerja..................................................................4
1.5 Metode Praktek Kerja..................................................................................5
1.6 Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan..................................................................6
BAB II........................................................................................................................7
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN.................................................................7
1.1 Sejarah Dinas Komunikasi Dan Informatika...............................................7
2.1.1 Visi Dan Misi Dinas Komunikasi Dan Informatika Kab.Garut.........11
2.1.2 Logo Dinas Komunikasi dan Informatika..........................................13
2.1.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan Dinas Komunikasi Dan
Informatika........................................................................................................15
2.1.4 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi Dan Informatika..................16
2.1.5 Deskripsi Jabatan Dinas Komunikasi Dan Informatika Kab.Garut. . .19
2.1.6 Kedudukan dan Tupoksi Dinas Komunikasi Dan Informatika
Kab.Garut..........................................................................................................37
2.1.7 Lingkungan Strategis..........................................................................38
BAB III....................................................................................................................42
HASIL PELAKSANAAN KULIAH PRAKTEK KERJA DAN
PEMBAHASAN......................................................................................................42
3.1 Pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja.............................................................42
3.1.1 Teknik Pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja.........................................43
3.1.2 Bidang Kajian Kuliah Praktek Kerja..................................................43
3.1.3 Kajian Pustaka....................................................................................43
3.1.4 Pengertian Manajemen.......................................................................44
3.1.5 Prinsip Manajemen.............................................................................46
3.1.6 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia.................................47
3.1.7 Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia...........................50
3.1.8 Tujuan Manajeman Sumber daya Manusia........................................52
3.1.9 Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja................................................53
3.1.10 Faktor Faktor Kualitas Kehidupan Kerja...........................................54
3.1.11 Indikator Pengembangan Kualitas Kehidupan Kerja.........................57
3.2 Pembahasan...............................................................................................57
3.2.1 Pelaksanaan Kualitas Kehidupan Kerja di Dinas Komunikasi dan
Informatika Kabupaten Garut...........................................................................57
3.2.2 Kendala Kualitas Kehidupan Kerja di Dinas Komunikasi dan
Informatika Kab.Garut......................................................................................59
BAB IV....................................................................................................................61
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................61
4.1 Kesimpulan................................................................................................61
4.2 Saran..........................................................................................................61
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................63
LAMPIRAN............................................................................................................66
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Pemilihan Bidang

Pegawai Negeri Sipil merupakan sumber daya penting dalam keberhasilan

suatu instansi pemerintahan. Salah satu faktor penting dalam suatu kantor yaitu

sumber daya manusia berfungsi untuk mencapai tujuan dan sasarannya melalui

usaha koperatif sekelompok orang di dalamnya, sehingga dapat dikatakan sumber

daya manusia adalah suatu faktor penentu berhasil atau tidaknya suatu kantor dalam

mencapai tujuannya.

Ketika pegawai mencapai tujuan kantor sangat tergantung bagaimana

pegawai tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka dengan bekerja dalam

instansi/organisasi, dan dengan perilaku yang dilakukan secara sukarela dan penuh

kesadaran serta keadaan untuk mengikuti peraturan yang telah ditetapkan dalam

kantor baik tertulis maupun tidak tertulis, yaitu dengan sikap disiplin kerja yang

ditujukan oleh para pegawai maka secara otomatis akan memenuhi kebutuhannya

secara langsung agar kompensasi yang di terimanya sesuai dengan pekerjaan dan

pengorbanan yang telah di berikan pegawai serta akan berdampak pada tingkat

produktivitas kerja pegawai yang efektif dan efisien dalam suatu kantor untuk

mendukung dan menyelesaikan tugas dalam kantor. Kinerja sebagai penentu

tingkat daya saing baik pada level individu, perusahaan, industri maupun negara

(Sumbodo, 2010).

1
2

Telah disetujui secara umum bahwa kualitas kehidupan kerja

merupakan salah satu isu penting dalam setiap organisasi (Sarina Muhamad

Noor & Mohamad Adli Abdullah, 2012). Kualitas kehidupan kerja merupakan

salah satu alasan terkait kinerja, absensi, stress, keluarnya karyawan dari

organisasi, efektifitas organisasional dan komitmen organisasi (Sirgy,dkk., 2001;

Wilson, dkk., 2004; Penny &Joanne, 2013). Kualitas kehidupan kerja juga

merupakan hal penting dalam kinerja organisasi dan motivasi kerja karyawan

(Gupta &Sharma, 2011; Kanten & Sadullah, 2012). Kualitas kehidupan kerja saat

ini dipandang sebagai dimensi penting dari kualitashidup. Kualitas kehidupan

kerja yang tinggi sangat penting bagi organisasi untuk menarik dan

mempertahankan karyawan (Boonrod, 2009; Kanten & Sadullah, 2012). Ketika

organisasi menawarkan kualitas kehidupan kerja kepada karyawan mereka, itu

adalah pertanda yang baik untuk meningkatkan imej dalam menarik dan

mempertahankan karyawan. Hal ini menunjukkan bahwaperusahaan dapat

menawarkan lingkungankerja yang sesuaikepada karyawan dan pada akhirnya

karyawan akan mempunyai komitmen yang tinggi dan organisasi dapatpula

mengurangibiaya karena adanya tekanan yang tinggi (Sarina Muhamad Noor &

Mohamad Adli Abdullah, 2012).

Pada kenyataannya kinerja pegawai negeri khususnya pegawai pemerintah

daerah (Pemda) sering dinilai kurang memuaskan karena citra dan budaya yang

terbangun selama ini adalah menjadi pegawai negeri sipil lebih santai dan nyaman

dalam berkerja. Maka banyak terjadi perilaku-perilaku seperti tidak disiplin,

bekerja asal-asalan dan sebagainya. Secara umum, beberapa perilaku negative yang

ditampakkan oleh oknum pegawai Pemda adalah sikap negatif pada saat bekerja,
3

seperti urusan yang berbelit-belit, rumit akibat birokrasi yang kaku, tidak efektif

dan efisien.Kualitas kehidupan kerja (QWL) merupa-kan upaya menggabungkan

desain peker-jaan dengan lingkungan kerja. Hal ini dapat diupayakan melalui

pemenuhan kepuasan kerja, meningkatkan sikap kerja yang positif, serta kinerja

(Soeprapto, Ribawanto & Hanafi. 2000)

Berdarsarkan hal tersebut,penilaian dari kualitas kehidupan kerja (QWL)

merupakan sebuah tolak ukur dari berbagai aspek absensi, stress, keluarnya

karyawan/pegawai dari organisasi, efektifitas organisasional dan komitmen

organisasi.Oleh karena itu pemerintah berupaya membuat birokrasi dalam

pemerintahan yang professional,adil serta bersih dalam mewujudkan pemerintah

yang baik dan pro kepada masyrakat.

Maka dari itu,berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan

satu penelitian dan meninjau-nya dalam laporan kuliah praktek kerja (KPK) dengan

judul “Tinjauan Kualitas Kehidupan Kerja Pegawai Di Dinas Komunikasi

Dan Infomasi Kabupaten Garut”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang pemilihan bidang penulis bermaksud untuk

mengidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana kualitas kehidupan kerja (QWL) para pegawai di kantor Dinas

Informasi Dan Komunikasi Kab.Garut ?

2. Kendala yang ditimbulkan dalam kualitas kehidupan kerja (QWL) di Dinas

Informasi Dan Komunikasi Kab.Garut ?

1.3 Tujuan Kuliah Praktek Kerja


4

Berdasarkan rumusan masalah di atas penulis memiliki tujuan dari

dilakukannya Kuliah Praktek Kerja, mengetahui :

1. Bagaimana pelaksanaan kualitas kehidupan kerja (QWL) pegawai Dinas

Komunikasi Dan Informasi Kab.Garut.

2. Kendala dihadapi oleh Dinas Komunikasi Dan Informasi Kab.Garut dalam

kualitas kehidupan kerja para pegawai.

1.4 Kegunaan Kuliah Praktek Kerja

Secara umum adanya Kuliah Praktek Kerja ini memberikan gambaran dan

wawasan baru kepada mahasiswa dalam kerja lapangan yang sesungguhnya, baik di

perusahaan maupun di instansi pemerintahan. Adapun kegunaan dari praktek kerja

yaitu :

1. Bagi Penulis

 Laporan Praktek Kerja ini untuk memenuhi tugas mata kuliah KPK di

Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas

Pasundan.

 Menambah wawasan ilmu pengetahuan terutama dalam tinjauan tentang

Dinas Komunikasi Dan Informasi Kab.Garut. Dapat digunakan untuk

menyalurkan ilmu yang didapatkan dalam lingkungan kampus.

2. Instansi Pemerintah atau Perusahaan

 Instansi Pemerintah atau Perusahaan akan mendapat bantuan tenaga

kerja dari mahasiswa/i yang melaksanakan kuliah praktek kerja.


5

 Instansi Pemerintah atau Perusahaan dapat melakukan pembaharuan

pola kerja dari saran yang diberikan mahasiswa/i yang melaksanakan

kuliah praktek kerja.

 Adanya kerja sama antara universitas dan instansi sehingga

mempermudah instansi dalam pertimbangan perekrutan karyawan baru.

3. Bagi Akademik

 Mempermudah universitas untuk memperkenalkan mahasiswa dan

mahasiswi dalam mempraktekkan ilmunya selama kuliah dan

menciptakan kualitas mahasiswa/i yang bertanggung jawab di dunia

kerja di masa yang akan datang.

 Sebagai salah satu alat evaluasi terhadap kurikulum yang berlaku.

1.5 Metode Praktek Kerja

Dalam penyusunan laporan Kuliah Praktek Kerja penulis menggunakan

metode pelaksanaan kerja Block Release yang artinya pelaksanaan Kuliah Praktek

Kerja dilakukan dalam satu periode tertentu. Pengumpulan data yang digunakan

untuk penyusunan laporan Kuliah Praktek Kerja adalah :

a) Wawancara

Salah satu metode dengan melakukan tanya jawab secara lisan kepada bagian-

bagian tertentu yang dianggap oleh penulis ada hubungannya dengan materi

penyusunan Kuliah Praktek Kerja.

b) Dokumentasi
6

Kegiatan atau proses pekerjaan mencatat, memfoto dan merekam suatu

kegiatan dan aktivitas yang dianggap penting dan dokumentasi kegiatan

pekerjaan selama melakukan kegiatan kuliah praktek kerja.

c) Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan langsung

terhadap objek yang diteliti. Teknik ini dimaksud untuk mendapatkan

keyakinan bahwa data yang diperoleh sebelumnya adalah benar, dan juga

untuk memperoleh gambaran nyata mengenai kegiatan yang ada di Dinas

Komunikasi Dan Informasi Kab.Garut

1.6 Lokasi Dan Waktu Pelaksanaan

Dalam penulisan Laporan Kuliah Praktek ini penulis melaksanakan praktek

kerja di Dinas Komunikasi Dan Informatika Kab.Garut Jl. Pembangunan No.181,

Sukagalih, Tarogong Kidul, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44151, Indonesia,

sedangkan waktu pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja dilakukan pada 5 Juli sampai

dengan 4 agustus 2022. Dengan jadwal kerja hari Senin - Jum’at mulai pukul 08.00

- 15.00 WIB.
BAB II

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

1.1 Sejarah Dinas Komunikasi Dan Informatika

Sesuai Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian

Negara, Kementerian Kominfo merupakan perangkat Pemerintah Republik

Indonesia ini membidangi urusan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu informasi

dan komunikasi.

Kementerian Komunikasi dan Informatika mempunyai tugas

menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang komunikasi dan informatika

untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan

negara. Kementerian Kominfo dipimpin oleh seorang Menteri Komunikasi dan

Informatika (Menkominfo) yang sejak tanggal 23 Oktober 2019 dijabat

oleh Johnny Gerard Plate.

Kementerian Komunikasi dan Informatika, sebelumnya bernama

"Departemen Penerangan" (1945-1999), "Kementerian Negara Komunikasi dan

Informasi" (2001-2005), dan Departemen Komunikasi dan Informatika

(Depkominfo) (2005-2009). Setelah proklamasi kemerdekaan dibentuk Lembaga

Penerangan yang secara fungsional menjalankan kebijakan, pola dan pedoman

penerangan dengan tujuan (1) membela dan mempertahankan kemerdekaan, (2)

mengajak rakyat agar turut serta mempertahankan dan mengisi kemerdekaan serta

(3) memperkenalkan Republik Indonesia di dan ke luar negeri. Selama periode

1959-1965, sesuai Haluan Pembangunan Nasional sebagai ketetapan MPRS,

7
8

Departemen Penerangan dibentuk untuk menyelenggarakan penerangan melalui

media penerangan antara lain radio, film, toestel dan foto, percetakan, kendaraan,

mesin stensil, dan mesin ketik.

Mulai tahun 1966, salah satu tugas pokok organisasi penerangan adalah

mengarahkan pendapat umum agar terbentuk dukungan, kontrol dan pratisipasi

sosial yang positif terhadap pelaksanaan kebijaksanaan pemerintah, selain untuk

penerangan ke dalam dan luar negeri. Pada masa itu pengorganisasian ke dalam

dilakukan agar Departemen Penerangan berfungsi menjadi Juru Bicara Pemerintah.

Tanggal 15 September 1967 wewenang penerangan luar negeri (Penlugri) yang

sejak 1959 dipegang Departemen Luar Negeri RI dialihkan kembali

pengelolaannya kepada Departemen Penerangan. Tahun 1971, untuk meningkatkan

efisiensi dan efektivitas sarana media massa, dikembangkan sistem komunikasi

terintegrasi melalui koordinasi, integrasi dan sinergi antarunsur-unsur penerangan

pemerintah. Dibentuklah lembaga antara lain Badan Koordinasi Kehumasan

Pemerintah (BAKOHUMAS) dan Badan Koordinasi Penerangan (BAKOPEN).

Di tingkat daerah, dibentuk jawatan penerangan provinsi, kantor penerangan

kabupaten dan juru penerang di tingkat kecamatan. Di kabupaten dan kota dibentuk

Pusat Penerangan Masyarakat (PUSPENMAS) dengan kegiatan utama penerangan

antar pribadi didukung sarana penerangan di daerah seperti: radio, televisi, film

penerangan, pers penerbitan, pameran dan pertunjukkan rakyat serta diskusi kerja.

Pada awal masa reformasi, tugas dan fungsi Departemen Penerangan tidak

banyak berubah. Kelembagaan penerangan dipertahankan mulai dari tingkat pusat

sampai provinsi dengan nama kantor wilayah departemen penerangan dan biro

humas provinsi. Pasca pemberlakuan Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999


9

tentang Pemerintahan Daerah, terjadi reposisi terhadap perangkat daerah sesuai

kepentingan daerah. Kantor penerangan di bawah koordinasi pemerintah provinsi,

kabupaten dan kota. Sesuai dengan Kepres 153 Tahun 1999 dibentuk Badan

Informasi dan Komunikasi Nasional (BIKN) di tingkat pusat, sedang di tingkat

provinsi; kabupaten dan kota. Setahun setelah pembubaran Departemen

Penerangan, dibentuk Lembaga Informasi Nasional (LIN), yang kemudian diubah

lagi statusnya menjadi Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi (Kemeneg

Kominfo).

Selanjutnya, tugas layanan informasi publik diserahkan kepada Menteri

Negara Komunikasi dan Informasi. Sedang BIKN berubah menjadi Lembaga

Informasi Nasional dan bertanggung jawab kepada Menteri Komunikasi dan

Informasi. Sejak tahun 2005, terjadi perubahan dari Kementerian Negara

Komunikasi dan Informasi menjadi Departemen Komunikasi dan Informatika.

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 9 Tahun 2005, dilakukan integrasi

Kementerian Negara Komunikasi dan Informasi; Lembaga Informasi

Nasional, dan Direktorat Jenderal Pos dan Telekomunikasi.

Salah satu fungsi penting Departemen Kominfo yang berkaitan dengan

informasi adalah penyebarluasan informasi nasional dengan menciptakan

keterbukaan akses informasi dan membangun serta mengembangkan infrastruktur

telekomunikasi guna kepentingan seluruh warga negara.

Akhir tahun 2010 lalu, lembaga Kementerian Komunikasi dan Informatika

menyempurnakan penataan organisasi. Paradigma baru kebijakan komunikasi

menempatkan informasi sebagai bagian kebutuhan keseharian masyarakat. Fungsi

informasi dikembangkan pada nilai tambah ekonomi, bukan sekadar 'penerangan',


10

namun lebih dukungan komunikasi strategis untuk membangun integrasi nasional

dengan baik.

Dinamika teknologi informasi dan perkembangan ekonomi digital membuat

Kementerian Komunikasi dan Informatika fokus untuk melakukan percepatan

pemerataan infrastruktur digital berupa akses telekomunikasi dan jaringan internet.

Selain terjadi perubahan nomenklatur, pada akhir tahun 2006, Kementerian

Kominfo menerapkan pola pengelolaan keuangan badan layanan umum

berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 1006/KMK.05/2006 tentang

Penetapan Balai Telekomunikasi dan Informatika Perdesaan (BTIP).

Seiring dengan pesatnya perkembangan di bidang Teknologi Informasi dan

Komunikasi (TIK) dan tuntutan akan ketersediaan layanan TIK di seluruh lapisan

masyarakat, maka BTIP bertransformasi menjadi Balai Penyedia dan Pengelola

Pembiayaan Telekomunikasi dan Informatika (BP3TI) pada tanggal 19 November

2010. Sejak Agustus 2017, Menteri Komunikasi dan Informatika mencanangkan

nama baru bagi BP3TI menjadi BAKTI. Lembaga itu mempunyai tugas

melaksanakan pengelolaan pembiayaan Kewajiban Pelayanan Universal dan

penyediaan infrastruktur dan layanan telekomunikasi dan informatika.

Tugas dan fungsi utama Kementerian Komunikasi dan Informatika adalah

merumuskan kebijakan nasional, kebijakan pelaksanaan, dan kebijakan teknis di

bidang komunikasi dan informatika yang meliputi pos, telekomunikasi, penyiaran,

teknologi informasi dan komunikasi, layanan multimedia dan desiminasi

informasi.

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut merupakan salah

satu instansi dari pemerintah kota Garut yang berlokasi di Jl. Pramuka No.6,
11

Pakuwon, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Diskominfo Kabupaten

Garut memiliki tugas sebagai penyelenggaraan urusan pemerintah bidang

komunikasi dan informatika untuk daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Terkait

dengan tugas tersebut, dinas komunikasi dan informatika yang biasa juga disebut

diskominfo ini berwenang untuk memberikan izin terkait dengan bidangnya dan

pada daerah wilayah kerjanya. Beberapa pengurusan perizinan dibawah diskominfo

seperti izin Penyelengara Sistem Elektronik, Izin Penyelenggaraan Jaringan

Telekomunikasi, Izin Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi, Penyelenggaraan

Penyiaran (Lembaga Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Berlangganan),

Izin Prinsip Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi, Izin Prinsip Penyelenggaraan

Telekomunikasi Khusus untuk Badan Hukum, Izin Prinsip Penyelenggaraan

Jaringan Telekomunikasi, Sertifikasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi, hingga

Izin Stasiun Radio. Selain itu, Diskominfo juga berwenang dalam merumuskan

layanan dan website yang boleh beroperasi, website yang tidak sesuai kebijakan

dan undangundang akan dikenakan kebijakan pemblokiran website. Kominfo juga

punya peran sebagai pelaksana pembinaan bidang komunikasi dan informatika

melalu program seperti digitalent dan lainnya.

2.1.1 Visi Dan Misi Dinas Komunikasi Dan Informatika Kab.Garut

Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut merupakan unsur

pelaksana teknis daerah Kabupaten Garut dalam melaksanakan tugas dan

kewenangan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diharapkan

setiap aparatur mampu menguasai terhadap Informasi dan Komunikasi serta ahli

dibidangnya, sehingga akan tercipta apartur kominfo yang informatif. Dengan


12

memperhatikan situasi dan kondisi pada saat ini dan mengantisipasi perubahan

dimasa yang akan datang, maka Visi Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten

Garut dirumuskan sebagai berikut : “ Menjadi Pusat Informasi yang terpercaya

dan bermartabat ”. Penjelasan Visi Dinas Komunikasi dan Informatika adalah

sebagi berikut :

1. Pusat Informasi, yaitu terwujudnya Diskominfo sebagai bagian Pemerintah

Daerah yang dapat memberikan gambaran atau memberikan informasi kepada

masyarakat, yang berhubungan dengan penyelenggaraan Pemerintah Daerah,

sehingga masyarakat akan mendapatkan gambaran/informasi secara utuh dari

Pemerintah Daerah;

2. Terpercaya, yaitu terwujudnya Diskominfo sebagai Dinas yang Transparan,

dimana terdapat aliran informasi yang handal dan akurat dalam berbagai

proses kelembagaan sehingga mudah diakses oleh masyarakat ataupun siapa

saja yang membutuhkan sesuai peraturan perundangan yang berlaku;

3. Bermartabat yaitu, Memiliki wibawa, harga diri serta diperhitungkan dengan

baik ditingkat daerah, nasional maupun internasional, Diskominfo sebagai

pusat informasi dapat memberikan pelayanan bagi masyarakat yang

memerlukan informasi baik yang berhubungan dengan pembangunan,

penyelenggaraan Pemerintah Daerah maupun kebijakan yang dikeluarkan

oleh Pemerintah Daerah, harapanya masyarakat dapat memahami dan

mengerti tentang informasi secara utuh yang dapat diaplikasikan dalam

berbangsa dan bernegara.


13

Misi-Misi merupakan sesuatu yang harus dilaksanakan agar tujuan dari visi

yang telah ditetapkan dapat terlaksana dengan baik, maka perlu dirumuskan Misi

sebagai berikut :

1. Meningkatkan Sumber Daya manusia di bidang informasi dan

pengembangan egovernment di Kabupaten Garut;

2. Meningkatkan mutu pelayanan informasi melalui pemberdayaan Pos dan

Telekomunikasi;

3. Meningkatkan akses informasi melalui pemberdayaan dan pengembangan

multimedia dan media massa;

4. Mendorong peran masyarakat dalam menciptakan masyarakat informasi

yang terpercaya dan bermartabat.

2.1.2 Logo Dinas Komunikasi dan Informatika

Dinas Komunikasi dan Informatika mempunyai logo yang sama dengan

logo kota Garut. Berikut merupakan logo Diskominfo yang dapat dilihat pada

Gambar berikut:

Gambar 2.1
14

Logo Diskominfo

Sumber: http://diskominfo.garutkab.go.id/ (Diakses pada 15 september

2022)

Makna Logo:

a) Secara menyeluruh bentuk logo ini terbentuk dari susunan tiga huruf C

yang merupakan singkatan dari: Communication, Content and Computer,

yang merupakan bidang utama tugas Departemen Komunikasi dan

Informatika.

b) Bentuk geometris yang membentuk tiga bidang yang secara optis

bersumber dari satu titik pusat memutar menyebar/melebar, mengandung

pengertian bahwa Depkominfo mempunyai tugas untukmeningkatkan

akses komunikasi dan pos yang berkualitas, merata dan terjangkau, juga

menggambarkan unsur kegiatan penyiaran. Bentuk ini pun menyiratkan

kesan ‘berkembang’, sesuai dengan visi Depkominfo dalam peningkatan

litbang dan industri. Bentuk inipun secara garis besar membentuk

lingkaran, menyiratkan kemandirian.

c) Secara sepintas bentuk logo ini menyerupai sebuah kerang, terinspirasi

oleh Nafiri, alat komunikasi tradisional yang sering dipakai oleh leluhur

bangsa Indonesia untuki berkomunikasi.

Warna:

a. Merupakan kombinasi warna biru, yang mempunyai karakter, Lugas,

Kokoh, Teknologis, Dinamis, Optimis dan profesionalisme.


15

b. Aksen wama biru muda, selain menambah kesan estetis, juga

menyiratkan pengertian “perlindungan terhadap kepentingan public”

(digambarkan dengan bidang biru muda yang ‘dipayungi’ oleh dua

bidang biru).

2.1.3 Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan Dinas Komunikasi Dan

Informatika

Sesuai dengan ketentuan pasal 2 Peraturan Bupati Garut Nomor 869 Tahun

2014, Dinas Komunikasi dan Informatika merupakan unsur pelaksana pemerintah

daerah yang dipimpin oleh seorang Kepala Dinasyang berada di bawah dan

bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 869 Tahun 2014 pasal 3 ayat 1tentang

Tugas Pokok, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Komunikasi dan memimpin,

merumuskan kebijakan teknis operasional, mengkoordinasikan, melaksanakan

kerjasama dan mengendalikan pelaksanaan urusan pemerintahan daerah bidang Pos

dan Telekomunikasi, bidang Telematika dan Pengolahan Data Elektronik dan

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, UPTD serta kelompok jabatan

fungsional.

Berdasarkan pasal 3 ayat (2) Peraturan Bupati Garut Nomor 869 Tahun

2014 dalam menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat

(1),untuk menyelenggarakan tugas pokoknya, Kepala Dinas mempunyai fungsi :


16

1. Perumusan pengaturan dan pelaksanaan kebijakan teknis operasional

bidang komunikasi dan informatika sesuai dengan kebijakan Nasional dan

Provinsi serta kebijakan umum daerah.

2. Pembinaan pengendalian dan fasilitasi pelaksanaan tugas kesekretariatan

bidang pos dan telekomunikasi, bidang telematika dan pengolahan data

elektronika dan bidang komunikasi dan informasi publik, UPTD serta

kelompok jabatan fungsional.

3. Penyelenggaraan dan pengelolaan sumber daya aparatur, keuangan, sarana

dan prasarana dinas.

4. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka pelaksanaan

tugasnya.

5. Penyelenggaraan monitoring evaluasi dan pelaporan capaian kinerja dinas.

Sesuai dengan Peraturan Bupati Garut Nomor 869 Tahun2014 tentang

Tugas pokok, fungsi dan tata kerja Dinas Komunikasi dan Informatika

Kabupaten Garut urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan

DISKOMINFO adalah urusan pemerintahan bidang Komunikasi dan

Informatika.

2.1.4 Struktur Organisasi Dinas Komunikasi Dan Informatika

Sebagaimana diatur dalam Pasal 34 C dan Lampiran V Peraturan Daerah

Kabupaten Garut Nomor 9 Tahun 2014 tentang Perubahan ketiga atas Peraturan

Daerah Kabupaten Garut Nomor 23 Tahun 2008 tentang Pembentukan dan Susunan

Organisasi Dinas Daerah Kabupaten Garut, terdiri dari 1 (satu) Kepala Dinas, 1

(satu) Sekretariat dengan 3 (tiga) Subbagian, 3 (tiga) Bidang, 9 (Sembilan) Seksi, 1


17

(satu) UPTD dan Kelompok Jabatan Fungsional, dengan struktur organisasi sebagai

berikut:

Susunan Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika, terdiri dari;

a. Kepala Dinas

b. Sekretaris, membawahkan :

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan

c. Bidang Pos dan Telekomunikasi membawahkan :

1. Seksi Pengendalian Pos dan Telekomunikasi

2. Seksi Standarisasi Pos Dan Telekomunikasi

3. Seksi Monitoring dan Penetiban Spektrum Frekuensi

d. Bidang Telematika dan Pengolahan Data Elektronik membawahkan:

1. Seksi Pengembangan dan Penerapan Telematika; Rencana Kerja Dinas

Komunikasi dan Informatika Tahun 2022

2. Seksi Standarisasi dan Monitoring Evaluasi Telematika

3. Seksi Kompilasi, Integrasi dan Penyajian Data Informasi

e. Bidang Informasi dan Komunikasi Publik, membawahkan;

1. Seksi Kemitraan dan Komunikasi Publik;

2. Seksi Pengelolaan dan Dokumentasi Publik;

3. Seksi Pengolahan dan Penyediaan Informasi

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas

g. Kelompok Jabatan Fungsional


18

Bagan Struktur Organisasi Badan Perencanan Pembangunan Daerah

sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2012

Gambar 2.2

Struktur Organisasi Dinas Komunikasi Dan Informasi Kab.Garut


19

Sumber: https:// https://diskominfo.garutkab.go.id/

2.1.5 Deskripsi Jabatan Dinas Komunikasi Dan Informatika Kab.Garut

Deskrpisi pekerjaan dari struktur organisasi Dinas Komunikasi dan

Informatika Provinsi Jawa Barat yang terdapat pada gambar 2.2 adalah sebagai

berikut :

1. Kepala Dinas

Rincian Tugas Kepala Dinas :

a. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis Dinas yang meliputi

bidangkomunikasi dan informatika yang meliputi kesekretariatan,

pengelolaan informasi dan kehumasan, pengelolaan komunikasi publik,

teknologi informasi dan komunikasi, kepemerintahan elektronik, unit

pelaksana teknis dan kelompok jabatan fungsional berdasarkan visi dan

misi serta tugas dan fungsi Dinas;

b. Menyelenggarakan perumusan dan penetapan sasaran serta rencana kerja

yang meliputi bidang komunikasi dan informatika yang meliputi

kesekretariatan, pengelolaan informasi dan kehumasan, pengelolaan

komunikasi publik, teknologi informasi dan komunikasi,

kepemerintahan elektronik, unit pelaksana teknis dan kelompok jabatan


20

fungsional berdasarkan kebijakan teknis Dinas dan Standar Pelayanan

Minimal;

c. Menyelenggarakan dan mengkoordinasikan penyusunan dan penetapan

Rencana Strategis (RENSTRA), Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Pemerintah (LAKIP), Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU),

Rencana Kerja Tahunan (RKT), perjanjian kinerja, Standart Operasional

Prosedur (SOP), Standar Pelayanan (SP) Dinas serta mengkoordinasikan

kebutuhan data dan informasi bagi penyusunan Laporan Keterangan

Pertanggung Jawaban (LKPJ) dan Laporan Pertanggung Jawaban Akhir

Masa Jabatan Bupati, Laporan penyelenggaraan Pemerintah (LPPD)

serta Dokumen-dokumen perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, penilaian

dan pelaporan kinerja lainnya;

d. Menyelenggaraan perumusan dan menetapkan kebijakan dibidang

kesekretariatan, pengelolaan informasi dan kehumasan, pengelolaan

komunikasi publik, teknologi informasi dan komunikasi,

kepemerintahan elektronik, unit pelaksana teknis dan kelompok jabatan

fungsional berdasarkan visi dan misi serta tugas dan fungsi Dinas;

e. Menyelenggarakan kebijakan pusat dan provinsi serta kebijakan umum

daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan bidang

komunikasi dan informatika;

f. Menyelenggarakan pembinaan, pengawasan, pengendalian monitoring,

evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan urusan pemerintahan bidang

komunikasi dan informatika di daerah;


21

g. Menyelenggarakan pembentukan dan pengembangan kelembagaan

bidang komunikasi dan informatika di Kabupaten berdasarkan kebijakan

pedoman, norma, standar, prosedur dan kriteria yang ditetapkan

Pemerintah;

h. Menyelenggarakan kerjasama dan program pembangunan bidang

komunikasi dan informatika;

i. Memimpin, mengatur, membina, mengevaluasi, mengendalikan dan

mengkoordinasikan pelaksanaan kebijakan teknis serta tugas Dinas;

j. Menyelenggarakan perumusan rencana kebutuhan pembangunan bidang

kesekretariatan, pengelolaan informasi dan kehumasan, pengelolaan

komunikasi publik, teknologi informasi dan komunikasi,

kepemerintahan elektronik, unit pelaksana teknis dan kelompok jabatan

fungsional sebagai bahan perencanaan pembangunan daerah;

k. Menyelenggarakan penetapan program dan rencana kerja lingkup Dinas

Komunikasi dan Informatika;

l. Menyelenggarakan perancangan dan pengembangan sistem informasi

dan dokumentasi teknis pelaksanaan program pembangunan bidang

komunikasi dan informatika di daerah;

m. Menyelenggarakan pembinaan tenaga fungsional Dinas Komunikasi dan

Informatika;

n. Mendistribusikan tugas kepada staf secara lisan maupun tertulis sesuai

bidang tugasnya;
22

o. Menyelenggarakan konsultasi tugas dengan pihak-pihak yang terkait

baik teknis maupun administratif, untuk keserasian dan keharmonisan

pelaksanaan tugas dan fungsi Dinas;

p. Menjelaskan perkembangan kebijakan-kebijakan dan prioritas kepada

staf;

q. Memantau pelaksanaan tugas staf melalui rapat-rapat intern dan

petunjuk langsung untuk keterpaduan pelaksanaan tugas;

r. Mengarahkan dan mengenadalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan

rencana kerja yang yang ditetapkan;

s. Membina staf sesuai ketentuan kepegawaian untuk peningkatan kualitas

dan karier staf;

t. Memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh staf sebelum

ditandatangani;

u. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui Penilaian Sasaran Kerja

Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan

pembinaan serta upaya tindak lanjut;

v. Mengadakan koordinasi dan kerjasama dengan pihak terkait baik teknis

maupun administratif untuk sinkronisasi pelaksanaan tugas

w. Melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai

kebutuhan kepada pimpinan;

x. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan yang

menyangkut Dinas; dan

y. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

sesuai dengan bidang tugasnya.


23

2. Sekertariat

Rincian Tugas Sekretariat :

a. Menyelenggarakan penyiapan perumusan kebijakan teknis lingkup

kesekretariatan;

b. Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja kesekretariatan sebagai

pedoman pelaksanaan tugas;

c. Menyelenggarakan penyusunan Rencana Strategis (RENSTRA),

Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP),

Penyusunan Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kerja Tahunan

(RKT), perjanjian kinerja, Standar Operasional Prosedur (SOP), Standar

Pelayanan (SP) serta dokumen-dokumen perencanaan, pelaksanaan,

evaluasi, penilaian dan pelaporan kinerja lainnya;

d. Menyelenggarakan pengumpulan, pengolahan, rekapitulasi dan

kompilasi data rencana anggaran dan belanja kegiatan Dinas yang

bersumber dari bidang;

e. Menyelenggarakan pelayanan umum dan kepegawaian yang meliputi

urusan surat-menyurat, barang milik daerah/aset dan rumah tangga,

pengorganisasian dan ketatalaksanaan, keuangan, perencanaan,

monitoring, evaluasi dan pelaporan;

f. Menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan pengendalian

pelaksanaan tugas dan pelayanan umum, kepegawaian dan rumah

tangga, serta keuangan, perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

g. Menyelenggarakan kebutuhan naskah dinas yang diperlukan dan menilai

konsep tata naskah dinas dari staf dan unit kerja lainnya di lingkungan
24

Dinas Komunikasi dan Informatika berdasarkan pendoman dan

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

h. Menyelenggarakan koordinasi perencanaan dan pelaporan, pelaksanaan

rencana kerja bidang pengelolaan informasi dan kehumasan,

pengelolaan komunikasi publik, teknologi informasi dan komunikasi,

kepemerintahan elektronik, unit pelaksana teknis dan kelompok jabatan

fungsional;

i. Menyelenggarakan penyusunan dokumen-dokumen perencanaan,

pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan kinerja Dinas;

j. Menyelenggarakan pelayanan perpustakaan sebagai media referensi,

peraturan perundang-undangan dan dokumen lainnya sesuai kepentingan

Dinas, serta menyelenggarakan pelayanan hubungan masyarakat dan

pelayanan informasi serta dokumentasi Dinas;

k. Memberikan laporan kepada pimpinan mengenai langkah atau Tindakan

yang diambil dalam lingkup tugasnya;

l. Menginventarisasi, mengindentifikasi dan menyiapkan bahan pemecahan

masalah di bidang tugasnya;

m. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau

lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;

n. Mendistribusikan tugas kepada staf di lingkup Sekretariat sesuai bidang

tugasnya;

o. Memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas staf;

p. Mengkoordinasikan tugas staf di lingkup Sekretariat melalui rapat atau

langsung agar sesuai dan saling mendukung dalam pelaksanaan tugas;


25

q. Memberi petunjuk kerja dan mengendalikan staf di lingkup Sekretariat

agar dapat melaksanakan tugas dengan baik;

r. Mengevaluasi pelaksanaan tugas di lingkup Sekretariat untuk

mengetahui kesesuaiannya dengan rencana;

s. Mengatur pelaksanaan kegiatan staf berdasarkan prioritas penyelesaian

tugas kesekretariatan agar selesai tepat pada waktunya;

t. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja

Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan

pembinaan serta upaya tindak lanjut;

u. Menyusun dan memeriksa konsep surat dinas berdasarkan tata naskah

dinas yang berlaku;

v. Mengatur pemberian layanan administratif kepada semua unit kerja

dilingkungan Dinas Komunikasi dan Informatika agar terwujud tertib

administrasi;

w. Menyelenggarakan pengelolaan tata naskah dinas dan kearsipan;

x. Menyelenggarakan pembinaan dan pengembangan pegawai dalam

jabatan struktural di bawahnya serta dalam jabatan fungsional tertentu

dan fungsional umum;

y. Melaporkan pelaksanaan tugas kesekretariatan secara lisan, tertulis,

berkala atau sesuai kebutuhan kepada pimpinan;

z. Mengkoordinasikan laporan kegiatan masing-masing bidang untuk

disampaikan kepada pimpinan;


26

aa. Menyelenggarakan pengumpulan dan pengolahan data sebagai bahan

penyusunan laporan program kegiatan Dinas Komunikasi dan

Informatika sesuai dengan ketentuan;

bb.Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan

bidang tugasnya; dan

cc. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

sesuai dengan tugasnya.

3. Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan

Rincian Sub Bagian Perencanaan Evaluasi dan Pelaporan:

a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan teknis lingkup Subbagian

Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan;

b. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja lingkup Subbagian

Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan berdasarkan sasaran, kebijakan

teknis, strategi dan program kerja Dinas;

c. Mengkaji bahan-bahan petunjuk teknis/pedoman tentang pendataan

pengolahan sistem informasi, perencanaan, evaluasi dan pelaporan;

d. Mengumpulkan bahan, data dan informasi pelaksanaan rencana kerja

masing-masing Bidang pada Dinas;

e. Mengumpulkan, merekapitulasi, mengkompilasi dan mengkaji usulan

program dan kegiatan masing-masing bidang untuk bahan penyusunan

prioritas program dan kegiatan bagi pimpinan;

f. Melaksanakan fasilitasi pengolahan data, pengolahan sistem informasi,

perencanaan, evaluasi dan pelaporan sesuai dengan pedoman yang telah

ditentukan;
27

g. Mengkaji hasil evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas sebagai bahan

penyusunan rencana kerja Dinas;

h. Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan Rencana Strategis

(Renstra), Indikator Kinerja Utama (IKU), Rencana Kerja Tahunan

(RKT), perjanjian kinerja dan dokumen-dokumen perencanaan kinerja

lainnya;

i. Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan Standar Operasional

Prosedur (SOP) dan Standar Pelayanan (SP) Dinas;

j. Menyiapkan dan mengkaji bahan penyusunan laporan yang meliputi

laporan triwulan, semesteran, tahunan, Laporan Akuntabilitas

KinerjaInstansi Pemerintah (LAKIP), Laporan Keterangan Pertanggung

jawaban (LKPJ) Bupati, Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan

Daerah (LPPD) serta dokumen-dokumen pelaksanaan, evaluasi,

penilaian dan pelaporan kinerja lainnya yang telah ditentukan;

k. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau

lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;

l. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas staf;

m. Membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugas masing-masing;

n. Mengarahkan dan mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan

tugas;

o. Menyelia kegiatan staf di lingkungan Subbagian Perencanaan, Evaluasi

dan Pelaporan untuk mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja

masing-masing;
28

p. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja

Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan

pembinaan serta upaya tindak lanjut;

q. Membuat dan memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh staf

untuk memperoleh konsep surat yang benar;

r. Melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai

kebutuhan kepada pimpinan;

s. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan

bidang tugasnya; dan

t. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,

sesuai dengan bidang tugasnya.

4. Sub Bagian Keuangan

Rincian Tugas Subbagian Keuangan :

a. Menyusun rencana kerja Subbagian Keuangan dan Barang Milik Daerah

berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program kerja Dinas;

b. Penyiapan bahan dan penyusunan rencana anggaran;

c. Melaksanakan teknis penatausahaan keuangan dan barang milik

daerah/aset;

d. Melaksanakan penyusunan daftar gaji dan tunjangan daerah serta

pembayarannya;

e. Melaksanakan perbendaharaan keuangan Dinas;

f. Melaksanakan pengelolaan administrasi barang milik daerah/aset Dinas;

g. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pembinaan administrasi dan

pembukuan keuangan;
29

h. Melakukan verifikasi terhadap pelaksanaan anggaran;

i. Melaksanakan akuntansi keuangan;

j. Melaksanakan penyusunan laporan keuangan;

k. Melaksanakan administrasi penyetoran dan pelaporan pajak sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku;

l. Menyiapkan bahan pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran;

m. Menyiapkan bahan evaluasi dan pelaporan kegiatan Subbagian

Keuangan dan Barang Milik Daerah;

n. Melaksanakan pelayanan sistem informasi dan manajemen keuangan;

o. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau

lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;

p. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas staf;

q. Membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugas masing-masing;

r. Mengarahkan dan mengendalikan staf untuk kelancaran pelaksanaan

tugas;

s. Menyelia kegiatan staf di lingkungan Subbagian Keuangan dan Barang

Milik Daerah untuk mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja

masing-masing;

t. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja

Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan

pembinaan serta upaya tindak lanjut;

u. Membuat dan memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh staf

untuk memperoleh konsep surat yang benar;


30

v. Melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai

kebutuhan kepada pimpinan;

w. Memberi saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan bidang

tugasnya; dan

x. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,

sesuai dengan bidang tugasnya.

5. Sub Bagian Kepegawaian dan Umum

Rincian Tugas Subbagian Kepegawaian dan Umum :

a. Menyusun dan melaksanakan kebijakan teknis kesekretariatan dalam

lingkup Subbagian Umum dan Kepegawaian;

b. Menyusun dan melaksanakan rencana kerja lingkup Subbagian Umum

dan Kepegawaian berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan

program kerja Dinas;

c. Melaksanakan tata naskah dinas, surat-menyurat, kehumasan dan

keprotokolan, kearsipan, perpustakaan, dan penyediaan peralatan kerja;

d. Menyiapkan rencana kebutuhan sarana dan prasarana penunjang tugas

Dinas.

e. Melaksanakan pengurusan rumah tangga, kebersihan, ketertiban dan

keamanan ruang kerja serta lingkungan Dinas;

f. Melaksanakan pengumpulan, pengelolaan, penyimpanan dan

pemeliharaan data dan informasi Dinas;

g. Melaksanakan pengurusan pengadaan, penyimpanan, pendistribusian,

pemeliharaan, perawatan, inventarisasi serta pelaporan dan usulan


31

penghapusan barang milik daerah/aset daerah yang digunakan oleh

Dinas;

h. Menyusun rencana kebutuhan/formasi pegawai untuk kepentingan

Dinas;

i. Melaksanakan penyiapan administrasi dan teknis pengusulan pegawai

yang akan pensiun, peninjauan masa kerja serta pemberian penghargaan;

j. Menyiapkan bahan kenaikan pangkat, Daftar Urut Kepangkatan (DUK),

sumpah/janji pegawai, kenaikan gaji berkala dan peningkatan

kesejahteraan pegawai;

k. Menyiapkan bahan rotasi dan mutasi serta pemberhentian pegawai dalam

lingkup Dinas;

l. Memberikan pelayanan/fasilitasi kepada pegawai yang akan mengikuti

pendidikan dan pelatihan kepemimpinan, teknis dan fungsional;

m. Memberikan pelayanan/fasilitasi kepada pegawai yang akan mengikuti

ujian dinas dan izin/tugas belajar;

n. Menyiapkan bahan pembinaan kepegawaian dan disiplin pegawai;

o. Menyiapkan bahan analisis jabatan, analisis beban kerja, evaluasi

jabatan, standar kompetensi pegawai, tenaga teknis dan fungsional;

p. Melaksanakan pelayanan sistem informasi dan manajemen kepegawaian;

q. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pelayanan perpustakaan sebagai

media referensi, peraturan perundang-undangan dan dokumen lainnya

sesuai kepentingan Dinas serta melaksanaan pelayanan hubungan

masyarakat;
32

r. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau

lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;

s. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas para staf;

t. Membagi tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugas masing-masing;

u. Memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugas;

v. Menyelia kegiatan staf di lingkungan Subbagian umum dan

Kepegawaian untuk mengetahui kesesuaiannya dengan rencana kerja

masing-masing;

w. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan

rencana kerja yang ditetapkan;

x. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja

Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan

pembinaan serta upaya tindak lanjut;

y. Membuat dan memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh staf

untuk memperoleh konsep surat yang benar;

z. Melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai

kebutuhan kepada pimpinan;

aa. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan

bidang tugasnya; dan

bb.Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan,

sesuai dengan bidang tugasnya.

6. Bidang Pos dan Telekomunikasi

Rincian Tugas Bidang Pos dan Telekomunikasi :


33

a. Menyiapkan bahan perumusan kebijakan teknis operasional Seksi

Keamanan Informasi dan Telekomunikasi;

b. Menyiapkan bahan dan melaksanakan pengumpulan serta pengolahan

basis data Seksi Keamanan Informasi dan Telekomunikasi sebagai

bahan penyusunan rencana kegiatan;

c. Menyiapkan bahan dan melaksanakan penyusunan rencana kerja Seksi

Keamanan Informasi dan Telekomunikasi berdasarkan sasaran,

kebijakan teknis, strategi dan program kerja Dinas;

d. Menyiapkan bahan dan melaksanakan koordinasi, konsultasi keamanan

informasi dan telekomunikasi;

e. Menyiapkan bahan dan melaksanakan layanan monitoring trafick

elektronic;

f. Menyiapkan bahan dan melaksanakan layanan penanganan insiden

keamanan informasi;

g. Menyiapkan bahan dan melaksanakan layanan peningkatan kapasitas

sumber daya manusia di bidang keamanan informasi;

h. Menyiapkan bahan dan melaksanakan layanan keamanan informasi pada

sistem elektronik pemerintah daerah;

i. Menyiapkan bahan dan melaksanakan audit teknologi informasi dan

komunikasi;

j. Menyiapkan bahan dan melaksanakan internet sehat, kreatif, inovatif dan

produktif;

k. Menyiapkan bahan dan melaksanakan layanan filtering konten negatif;


34

l. Menyiapkan bahan dan melaksanakan layanan bimbingan teknis dalam

pemanfaatan sistem komunikasi oleh aparatur pemerintahan;

m. Melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan dalam lingkup Seksi

Keamanan Informasi dan Telekomunikasi;

n. Melaksanakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau

lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;

o. Mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugasnya;

p. Memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;

q. Memeriksa hasil kerja dan menyelia kegiatan staf untuk mengetahui

kesesuaiannya dengan rencana kerja;

r. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan

rencana kerja yang telah ditetapkan;

s. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja

Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerjanya dan sebagai bahan

pembinaan serta upaya tindak lanjut;

t. Membuat dan memeriksa konsep-konsep surat yang diajukan oleh staf

untuk memperoleh konsep surat yang benar;

u. Melaporkan pelaksanaan tugas secara lisan, tertulis, berkala atau sesuai

kebutuhan kepada pimpinan;

v. Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai bidang

tugasnya; dan

w. Melaksanakan tugas-tugas kedina

7. Bidang Pengolahan Data Elektronik

Rincian Tugas Bidang Pengolahan Data Elektronik


35

a. Menyelenggarakan perumusan kebijakan teknis di Bidan

Kepemerintahan Elektonik;

b. Menyelenggarakan penyusunan rencana kerja Bidang Kepemerintahan

Elektonik berdasarkan sasaran, kebijakan teknis, strategi dan program

kerja Dinas serta kondisi dinamis lingkungan dan masyarakat;

c. Menyelenggarakan penyediaan aplikasi layanan publik bagi Pemerintah

Daerah;

d. Menyelenggarakan penyediaan pusat inkubator konten;

e. Menyelenggarakan penyediaan ekosistem pita lebar;

f. Menyelenggarakan penyediaan pembiayaan KPU telekomunikasi dan

informatika;

g. Menyelenggarakan penyediaan penyediaan dan pengembangan aplikasi

epemerintah, e-pendidikan, e-kesehatan, e-logistik dan e-pengadaan;

h. Menyelenggarakan penyediaan domain name server nasional;

i. Menyelenggarakan penyediaan inkubator konten;

j. Menyelenggarakan penyediaan pembiayaan KPU telekomunikasi dan

informatika;

k. Menyelenggarakanpenyediaan fasilitas Public Key Infrastructure/Root

Certification Authority;

l. Menyelenggarakan pengembangan pembiayaan industri teknologi

informasi dan komunikasi dalam negeri;

m. Menyelenggarakanpelatihan dan peningkatan kapasitas masyarakat

dalam Bidang Kepemerintahan Elektonik;


36

n. Menyelenggarakan ekosistem teknologi informasi dan komunikasi smart

city;

o. Menyelenggarakan layanan nama domain dan sub domain bagi lembaga,

pelayanan publik dan kegiatan;

p. Menyelenggarakan layanan Government Chief Information Center

(GCIC) Pemerintah Kabupaten;

q. Menyelenggarakan pengembangan sumber daya teknologi informasi dan

komunikasi Pemerintah Kabupaten dan masyarakat;

r. Menyelenggarakan pengendalian terhadap perangkat lunak,

pengembangan aplikasi berbagai fungsi layanan, pengembangan

kepemerintahan elektonik dan tata kelola Kepemerintahan Elektonik

yang telah terbangun;

s. Menyelenggarakan bimbingan teknis bagi sumber daya manusia di

bidang Kepemerintahan Elektonik;

t. Menyelenggarakan monitoring, evaluasi dan pelaporan Bidang

Kepemerintahan Elektonik;

u. Menyelenggarakan koordinasi dengan unit kerja lain dan/atau

lembaga/organisasi terkait dalam lingkup tugasnya;

v. Mendistribusikan tugas kepada staf sesuai dengan bidang tugasnya;

w. Mengkoordinasikan seluruh kegiatan seksi dalam melaksanakan

tugasnya;

x. Memberi petunjuk kepada staf untuk kelancaran pelaksanaan tugasnya;

y. Menyelia kegiatan staf dalam lingkup Bidang Kepemerintahan

Elektonik;
37

z. Mengarahkan dan mengendalikan pelaksanaan tugas staf berdasarkan

rencana kerja yang telah ditetapkan;

aa. Mengevaluasi pelaksanaan tugas staf melalui penilaian Sasaran Kerja

Pegawai (SKP) untuk mengetahui prestasi kerja dan perilaku kerjanya

sebagai bahan pembinaan serta upaya tindak lanjut;

bb.Memberikan saran dan pertimbangan kepada pimpinan sesuai dengan

bidang tugasnya; dan

cc. Melaksanakan tugas-tugas kedinasan lain yang diberikan oleh pimpinan

sesuai dengan tugasnya.

8. Kelompok Jabatan Fungsional

Rincian Tugas Kelompok Jabatan Fungsional

a. Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan Sebagian

tugas Pemerintah Daerah sesuai dengan keahlian dan kebutuhan

b. Kelompok Jabatan Fungsional terdiri dari sejumlah tenaga fungsional

yang diatur dan ditetapkan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-

undangan.

c. Setiap kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga

fungsional senior yang ditunjuk

d. Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur berdasarkan ketentuan

peraturan perundang-undangan

e. Jumlah Tenaga Jabatan Fungsional ditentukan berdasarkan beban

2.1.6 Kedudukan dan Tupoksi Dinas Komunikasi Dan Informatika

Kab.Garut
38

A. Kedudukan

Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Garut merupakan salah satu

instansi dari pemerintah kota Garut yang berlokasi di Jl. Pramuka No.6, Pakuwon,

Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat. Diskominfo Kabupaten Garut

memiliki tugas sebagai penyelenggaraan urusan pemerintah bidang komunikasi dan

informatika untuk daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat. Terkait dengan tugas

tersebut, dinas komunikasi dan informatika yang biasa juga disebut diskominfo ini

berwenang untuk memberikan izin terkait dengan bidangnya dan pada daerah

wilayah kerjanya.

Beberapa pengurusan perizinan dibawah diskominfo seperti izin Penyelengara

Sistem Elektronik, Izin Penyelenggaraan Jaringan Telekomunikasi, Izin

Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi, Penyelenggaraan Penyiaran (Lembaga

Penyiaran Swasta dan Lembaga Penyiaran Berlangganan), Izin Prinsip

Penyelenggaraan Jasa Telekomunikasi, Izin Prinsip Penyelenggaraan

Telekomunikasi Khusus untuk Badan Hukum, Izin Prinsip Penyelenggaraan

Jaringan Telekomunikasi, Sertifikasi Alat dan Perangkat Telekomunikasi, hingga

Izin Stasiun Radio.

Selain itu, Diskominfo juga berwenang dalam merumuskan layanan dan website

yang boleh beroperasi, website yang tidak sesuai kebijakan dan undangundang akan

dikenakan kebijakan pemblokiran website. Kominfo juga punya peran sebagai

pelaksana pembinaan bidang komunikasi dan informatika melalu program seperti

digitalent dan lainnya.

B. Tugas Pokok
39

Tugas dan pokok dan fungsi Dinas adalah sebagaimana dimaksud dalam

pasal ayat (3) Peraturan Daerah Kabupaten Garut Nomor 23 Tahun 2008

tentang pembentukan dan susunan organisasi dinas daerah Kabupaten Garut

sebagaimana telah beberapa kali diubah, terakhir dengan peraturan daerah

Kabupaten Garut nomor 9 tahun 2014 tentang perubahan ketiga atas Peraturan

Daerah Kabupaten Garut nomor 23 tahun 2008 tentang Pembentukan dan

Susunan Organisasi Dinas daerah Kabupaten Garut.

C. Fungsi

Sebagai dinas yang bertugas untuk penyelenggaraan urusan pemerintah

bidang komunikasi dan informatika untuk daerah Kabupaten Garut, Diskominfo

juga memiliki berbagai fungsi diantaranya sebagai berikut :

1. Penyelenggaraan perumusan, penetapan, pengaturan, dan koordinasi

pelaksanaan kebijakan teknis pos dan telekomunikasi, sarana komunikasi

dan diseminasi dan informasi, telematika,serta pengolahan data elektronik;

2. Penyelenggaraan fasilitas dan pengendalian komunikasi dan Informatika;

3. Penyelenggaraan koordinasi dan kerjasama dalam rangka tugas pokok dan

fungsi Dinas;

4. Penyelenggaran koordinasi dan pembinaan UPTD.

2.1.7 Lingkungan Strategis

Analisis Lingkungan strategis merupakan hal yang penting dalam

menentukan faktor-faktor penentu keberhasilan bagi suatu organisasi. Analisis

lingkungan terdiri dari Analisis Lingkungan Internal (ALI) dan Analisis


40

Lingkungan Eksternal (ALE). Pemahaman terhadap lingkungan internal maupun

eksternal akan memberikan pemahaman terhadap organisasi mengenai kondisi dan

kemampuan organisasi. Dengan mengetahui kondisi-kondisi internal maupun

eksternal organisasi akan diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman/tantangan yang mempengaruhi organisasi. Analisis lingkungan.Rencana

Strategis diperlukan untuk meningkatkan kapabilitas organisasi dalam merespon

setiap perkembangan keadaan.

1. Analisis Lingkungan Internal (ALI)

Analisis terhadap lingkungan internal dilakukan melalui pencermatan

(scaning) lingkungan internal Organisasi Dinas Komunikasi dan Informatika

Kab.Garut (Diskominfo) yang memperlihatkan unsur-unsur kekuatan dan

kelemahan organisasi sebagai berikut :

 Kekuatan (Strenght)

1) Adanya regulasi yang mengatur tentang implementasi e-Government.

2) Adanya komitmen pimpinan dalam penerapan e-Government.

3) Adanya Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan

Transaksi Elektronik.

4) Adanya Undang-Undang No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan

Informasi Publik.

5) Adanya Undang-Undang No. 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik.

 Kelemahan (Weakness)

1) Terbatasnya Sumber Daya Manusia yang memiliki kompetensi IT.

2) Belum terintegrasinya sistem aplikasi layanan antar OPD.


41

3) Kinerja pelayanan publik masih belum memuaskan para pengguna jasa

publik.

4) Daya dukung sarana dan prasarana TIK yang belum memadai.

5) Terbatasnya eksistensi kelompok informasi masyarakat.

2. Analisis Lingkungan Eksternal (ALE)

Analisis terhadap lingkungan eksternal dilakukan dengan pencermatan

(scaning) terhadap lingkungan eksternal organisasi Dinas Komunikasi dan

Informatika yang memperlihatkan peluang dan ancaman sebagai berikut :

 Peluang (Opportunities)

Rencana Strategis

1) Era Globalisasi menuntut pemanfaatan Teknologi dan Informasi (TIK)

untuk meningkatkan daya saing daerah.

2) Adanya Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2010 tentang Grand Design

Reformasi Birokrasi 2010-2025 dimana salah satunya Program

Pengembangan Sistem Pemerintahan Elektronik.

3) Banyaknya lembaga maupun institusi pemerintah yang bergerak dan

menggunakan TIK.

4) Semakin banyaknya masyarakat yang melek IT serta aktivitas ekonomi

global dengan pemanfaatan teknologi informasi.

 Ancaman (Threats)

1) Semakin tingginya tuntunan masyarakat terhadap layanan informasi

publik yang cepat, akurat dan mudah diakses.

2) Perkembangan bidang Komunikasi dan Informatika ke depan yang pesat

dan kompleks membutuhkan suatu regulasi yang dapat memfasilitasi


42

dan mensinergikan berbagai kebutuhan di bidang komunikasi dan

informatika.

3) Masih adanya Ego Sektoral antar Satuan Kerja Perangkat Daerah

terutama dalam berbagi data dan informasi sehingga belum optimalnya

integrasi data dan informasi.

4) Penerapan e-Government menuntut pengelolaan website Pemerintah

Daerah secara terintegrasi.


BAB III

HASIL PELAKSANAAN KULIAH PRAKTEK KERJA DAN

PEMBAHASAN

3.1 Pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja

Dalam pelaksaan Kuliah Praktek Kerja,penulis melakukan kegiatan tersebut

di Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Garut. Berdasarkan jadwal

pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja yang telah di tetapkan oleh Dinas Komunikasi

dan Informasi Kabupaten Garut,penulias melakukan Kegiatan dari mulai 5 juli

2022 sampai dengan 4 agustus 2022. Penulis di tempatkan di bidang Informasi

Komunikasi Publik.

Dalam pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja nya, instansi tentunya memberikan

pembimbing yang berperan penting bagi mahasiswa dalam mengarahkan dan

mempermudah mahasiswa dalam melakukan proses Kuliah Praktek Kerja.

Pembimbing juga berperan dalam memantau setiap kegiatan yang dilakukan oleh

mahasiswa dalam menjalankan tugas yang diberikan oleh pembimbing.

Adapun jadwal kerja yang telah di tetapkan oleh Diskominfo Kabupaten

Garut,dengan jadwal kerja hari senin sampai dengan hari jum’at dan jam

operasional pukul 08:00 sampai dengan pukul 16:00 wib.

43
44

3.1.1 Teknik Pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja

Praktek pelaksanaan Kuliah Praktek Kerja (KPK) yang dilakukan penulis

adalah Black Release yaitu penyelenggaraan Kuliah Praktek Kerja (KPK)

dilakukan pada satu periode tertentu. Dimana dilakukan pada dalam kurun waktu

satu bulan yaitu pada tanggal 5 Juli 2022 sampai dengan tanggal 4 Agustus 2022,

penulis melaksanakan Kuliah Praktek Kerja di Badan Pengawasan Keuangan dan

Pembangunan (BPKP) selama 22 hari kerja. Selama 22 hari tersebut, dengan di

bimbing oleh oleh pembingbing dari Dinas Komunikasi Dan Informasi

(Diskominfo) yaitu Bapak Hanif Al-Fajar. Penulis melakukan KPK di Bidang

Mnajamen SDM pada bagian Informasi Komunikasi Publik.

3.1.2 Bidang Kajian Kuliah Praktek Kerja

Pelaksaan Kuliah Praktek Kerja dilaksakan secara offline di Dinas

Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) yang beralamat di Jl. Pramuka No.6,

Pakuwon, Kec. Garut Kota, Kabupaten Garut, Jawa Barat 44117.Pada pelaksaan

Kuliah Praktek Kerja (KPK) ini,bidang kajian yang di ambil oleh penulis adalah

manajemen SDM dengan judul “Tinjauan Kualitas Kehidupan Kerja Pegawai Dinas

Komunikasi dan Informasi Kabupaten Garut.

3.1.3 Kajian Pustaka

Kajian pustaka menjadi hal penting dalam laporan Kuliah Praktek Kerja

(KPK) ini. Pada kajian pustaka ini penulis akan menjelaskan beberapa teori dan

pengertian, definisi serta bahasan yang diperoleh dari beberapa sumber dan

pendapat dari para ahli yang berkaitan dengan laporan Kuliah Praktek Kerja (KPK)
45

ini. Landasan teori ini diharapkan akan memberikan pengetahuan bagi penulis dan

pembaca.

3.1.4 Pengertian Manajemen

Manajemen merupakan suatu disiplin ilmu yang sangat dibutuhkan bagi

seorang manajer dalam mengelola perusahaan yang dipimpinnya untuk mencapai

sebuah tujuan. Manajemen merupakan disiplin ilmu yang memiliki peran dalam

mengidentifikasi, menganalisis, menetapkan tujuan-tujuan yang hendak dicapai dan

mengkoordinasikan secara efektif dan efisien seluruh sumber daya yang dimiliki

oleh perusahaan tersebut.

Menurut Sarinah & Mardalena (2017:7) manajemen adalah suatu proses

dalam rangka mencapai tujuan dengan bekerja bersama melalui orang-orang dan

sumber daya organisasi lainnya. Menurut Leonard D.White dalam sarinah &

Mardalena (2017:10), manajemen adalah segenap proses, biassanya terdapat pada

semua kelompok baik usaha Negara, pemerintah atau swasta, sipil atau militer

secara besar-besaran atau secara kecil-kecilan. Secara teknis, pengunaan sumber

daya dengan cara-cara tertentu disebut sebagai ekonomi, suatu kegiatan sistem yang

bertujuan untuk memenuhi keinginan manusia. Karena manajemen dapat

mempermudah orang untuk bekerja di bidang khusus, manajemen sangat penting

bagi keberadaan manusia. Pekerjaan dan ukuran perusahaan yang berkembang di

periode modern. Kebutuhan manajemen terutama didorong oleh tiga faktor, yaitu:

mencapai tujuan, menjaga keseimbangan antara tujuan yang berbenturan, dan

meningkatkan efisiensi dan efektivitas. Manajemen tugas atau aktivitas menentukan

apakah itu berhasil atau tidak.


46

Kata manajemen adalah salah satu yang sering digunakan dalam sebuah

perusahaan saat ini. Organisasi adalah sistem sosio-ekonomi-teknis, yang

menyiratkan bahwa ia terdiri dari elemen-elemen terhubung yang menggerakkan,

memajukan, dan memungkinkan orang untuk bergerak di dalamnya. ( Sri Larasati

(2018:1).

Jika manajemen efektif dan teratur, di mana manajemen adalah perangkat

dengan melakukan proses tertentu dalam fungsi yang terhubung, tugas akan

berhasil. Kuncinya adalah kemajuan tahapan kegiatan dari awal pelaksanaan tugas

atau kegiatan sampai dengan selesainya pencapaian tujuan tugas atau kegiatan.

Dari kata kerja manage yang berarti mengatur, maka muncullah kata

managemen. Tiga definisi manajemen dapat dilihat jika melihat literatur yang ada

sekarang: manajemen sebagai proses, manajemen sebagai kolektivitas manusia,

manajemen sebagai ilmu (sains), dan manajemen sebagai seni (art). (M. Anang

Firmansyah dan Budi W.Mahardika. 2018.)

Sebuah tugas akan lebih mudah dengan manajemen karena manajemen

mengalami kesulitan dengan pembagian kerja berdasarkan keterampilan dan kerja

tim. Karena fungsi manajemen sebagai akibatnya, manajemen berkembang semakin

canggih. Ada banyak definisi manajemen yang ditawarkan oleh banyak ahli, semua

dengan definisi dan pola kalimat yang berbeda, tetapi semuanya memiliki arti yang

sama dalam hal konsep manajemen.

Menurut Pandi Afandi (2018:1) Manajemen adalah bekerja dengan

orangorang untuk mencapai tujuan organisasi dengan pelaksanaan fungsi

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), penyusunan personalia atau


47

kepegawaian (staffing), pengarahan dan kepemimpinan (leading), dan pengawasan

(controlling). Manajemen adalah suatu proses khas, yang terdiri dari tindakan

perencanaan, pengorganisasian, pergerakan, dan pengendalian yang dilakukan

untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui

pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber daya lainnya.

Menurut Harold Koontz dan O'Donnel dalam Sri Larasati (2018:2).,

“manajemen berkaitan dengan pencapaian suatu tujuan yang dilakukan melalui dan

dengan orang lain,” dan menurut George R. Terry dalam Sri Larasati (2018:2),

“manajemen adalah proses yang membedakan perencanaan, pengorganisasian,

pemindahan pelaksanaan, dan pengawasan, dengan memanfaatkan ilmu

pengetahuan dan seni, agar dapat menyelesaikan tujuan yang telah ditetapkan.”

Jelas dari berbagai definisi yang diberikan di atas bahwa manajemen adalah alat,

teknik, atau metode yang diperlukan dalam kegiatan untuk memfasilitasi

pencapaian tujuan manusia dalam organisasi. Ini termasuk penggunaan orang,

sumber daya, fasilitas, dan infrastruktur secara efisien dan efektif, serta waktu,

bahan, informasi, budaya, organisasi, dan faktor lainnya.

3.1.5 Prinsip Manajemen

Menurut Sri Larasati (2018:4), Prinsip manajemen adalah dasar-dasar atau

pedoman kerja yang bersifat pokok yang tidak boleh diabaikan oleh setiap manajer

atau pimpinan. Prinsip-prinsip manajemen meliputi:

1. Pembagian kerja yang berimbang: artinya dalam pembagian kerja atau

beban kerja harus berimbang manajer hendaknya bersikap adil.

2. Pemberian kewenangan dan rasa tanggung jawab yang tegas dan jelas.
48

3. Kesatuan perintah: artinya setiap karyawan hanya menerima satu jenis

perintah dari seorang atasan langsung.

4. Disiplin: artinya kesediaan untuk melakukan kegiatan nyata (bekerja sesuai

dengan jenis pekerjaan yang menjadi tugas dan tanggung jawabnya)

berdasarkan rencana, peraturan dan waktu (waktu kerja) yang telah

ditetapkan.

5. Kesatuan arah: artinya kegiatan hendaknya mempunyai tujuan yang sama

dan dipimpin oleh seorang atasan langsung serta didasarkan pada rencana

kerja yang sama (satu tujuan, satu rencana, dan satu pimpinan).

3.1.6 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Rizky Eka Febriansah (2018:1) Manajemen sumber daya manusia

adalah ilmu dan seni mengatur interaksi dan tanggung jawab tenaga kerja untuk

mendukung pencapaian tujuan organisasi, karyawan, dan masyarakat. Enam

komponen manajemen disingkat 6 M, meliputi Men, Money, Method, Materials,

machines, dan market. Bidang manajemen sumber daya manusia, kadang-kadang

dikenal sebagai HRM atau manajemen tenaga kerja, telah berkembang dari aspek

manusia.

Sebuah cabang manajemen yang disebut "manajemen sumber daya

manusia" difokuskan pada menganalisis bagaimana orang berinteraksi dan

memainkan peran dalam organisasi. Akibatnya, hanya isu-isu yang melibatkan

tenaga kerja manusia yang menjadi fokus pelajaran dari manajemen sumber daya

manusia. Karena mereka beroperasi sebagai perencana, pelaksana, dan penentu


49

pencapaian tujuan organisasi, manusia selalu mengambil bagian aktif dan dominan

dalam semua tindakan organisasi. Secanggih atau secanggih apapun peralatan yang

dimiliki perusahaan, jika peran aktif para karyawan tidak dimasukkan, tidak akan

ada keuntungan bagi perusahaan.

Keberhasilan suatu organisasi baik besar maupun kecil bukan semata -mata

ditentukan oleh seumber daya alam yang tersedia,akan tetapi banyak ditentukan

oleh kualitas sumber daya manusia (SDM) yang berperan merencanakan,

melaksanakan dan mengendalikan organisasi yang bersangkutan. Kontunuitas

pembangunan yang dilakukan sekarang di negara kita, betapa pun hanya dapat

dipertahankan bila kualitas Sumber Daya Manusia yang ada mendapat perhatian

serius baik dari pemerintah maupun dari kalangan swasta. Oleh karena itu, perlu

pengembangan Sumber Daya Manusia di negara kita mengingat jumlah penduduk

Indonesia yang besar, yang merupakan sumber produktif potensial sehingga dapat

diubah menjadi sumber produktif yang nyata.

Demikian pula perhatian yang semakin besar di Indonesia, terhadap

manajemen oleh lembaga-lembaga swasta diharapkan akan mampu membawa

dampak positif terhadap perkembangan ekonomi dan perusahaan pada masa yang

akan datang.

Manusia merupakan sumber utama untuk menjalankan suatu perusahaan,

organisasi, atau bisnis karena mereka berperan sebagai aktor, manajer, dan

pelaksana dalam proses produksi. Hal ini membuat manajemen sumber daya

manusia menjadi istimewa. Kemampuan karyawan organisasi untuk bekerja

merupakan faktor fundamental dalam mempertahankan bisnis. Sumber daya


50

manusia adalah khas dan berbeda dari sumber daya lain karena mereka memiliki

sifat manusia, yang berbeda dari spesies lain dan memiliki pola pikir yang berbeda

dari benda mati.

Kekhususan inilah yang menyebabkan perlu adanya perhatian yang spesifik

terhadap sumberdaya ini. Mengelola manusia tidak semudah mengelola benda mati

yang dapat diletakkan, diatur sedemikian rupa sesuai kehendak manajer. Manusia

perlu diperlakukan sebagai manusia seutuhnya dengan berbagai cara supaya

masing-masing individu tersebut mau dan mampu melaksanakan pekerjaan, aturan

dan perintah yang ada dalam organisasi tanpa menimbulkan dampak yang

merugikan perusahaan maupun individu sebagai karyawan dalam perusahaan.

Orang yang mengatur disebut manajer personalia/manajer sumber daya manusia.

Sumber daya manusia adalah gabungan kemampuan mental dan fisik

individu, yang perilaku dan sifatnya dipengaruhi oleh lingkungan dan sifat-sifat

yang diwariskan, sedangkan prestasi kerjanya didorong oleh kebutuhan untuk

memuaskan kebutuhannya sendiri. Dalam semua aspek manajemen, terutama yang

berkaitan dengan keberadaan organisasi, sumber daya manusia adalah aset. sistem

kehidupan yang stabil dan seimbang.

Pendapat yang lain disampaikan oleh Edwin B. flippo (2018:7) yang dialih

bahasakan oleh R.Supomo dan Eti Nurhayati adalah : “Manajemen sumber daya

manusia merupakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian

dari pengadaaa, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan

pemberhentian karyawan dengan maksud dan terwujudnya tujuan perusahaan,

individu, karyawan dan masyarakat.”


51

Manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan

dan peranan tenaga kerja secara efisien dan efektif sehingga tercapai tujuan

perusahaan, karyawan dan masyarakat (Pandi Afandi, 2018:3). Manajemen sumber

daya manusia adalah penarikan, seleksi, pemgembangan, pemeliharaan dan

penggunaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan individu atau organisasi.

Mondy dan Noe dalam Sri Larasati (2018:6), “mendefinisikan manajemen

sumber daya manusia (human resource management) sebagai penyalahgunaan

sumber daya manusia untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi”. Hani Handoko

dalam Sri Larasati (2018:6), mengatakan bahwa manajemen sumber daya manusia

adalah penarikan, seleksi, pengembangan, pemeliharaan dan penggunaan sumber

daya manusia untuk mencapai tujuan-tujuan individu dan organisasi atau

perusahaan.

Berdasarkan pernyataan dari para ahli di atas maka dapat disimpulkan

bahwa manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni yang didalamnya

terkandung fungsi-fungsi manajerial dan operasional yang ditujukan agar sumber

daya manusia dapat dimanfaatkan seefektif mungkin dan efisien untuk mencapai

sasaran yang ditetapkan.

3.1.7 Fungsi-Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Edy Sutrisno dalam Benjamin Bukit,dkk (2017:13) mendefinisikan

fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia, sebagai berikut :

1. Perencanaan
52

Kegiatan memperkirakan tentang keadaan tenaga kerja, agar sesuai dengan

kebutuhan organisasi secara efektif dan efisien, dalam membantu terwujudnya

tujuan.

2. Pengorganisasian

Kegiatan untuk mengatur pegawai dengan menetapkan pembagian kerja,

hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bentuk

bagan organisasi.

3. Pengarahan dan pengadaan

Pengarahan adalah kegiatan memberi petunjuk kepada pegawai, agar mau kerja

sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan

organisasi.Sedangkan, pengadaan merupakan proses penarikan, seleksi,

penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan pegawai yang sesuai

dengan kebutuhan organisasi.

4. Pengendalian

Merupakan kegiatan mengendalikan pegawai agar menaati peraturan organisasi

dan bekerja sesuai dengan rencana.

5. Pengembangan Merupakan proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis,

konseptual, dan moral pegawai melalui pendidikan dan pelatihan.

6. Kompensasi

Merupakan pemberian balas jasa langsung berupa uang atau barang kepada

pegawai sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada organisasi.

7. Pengintegrasian
53

Merupakan kegiatan untuk mempersatukan kepentingan organisasi dan

kebutuhan pegawai, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling

menguntungkan.

8. Pemeliharaan

Merupakan kegiatan pemeliharaan atau meningkatkan kondisi fisik, mental,

dan loyalitas agar mereka tetap mau bekerja sampai pensiun.

9. Kedisiplinan

Merupakan salah satu fungsi manajemen sumber daya manusia yang penting

dan merupakan kunci terwujudnya tujuan organisasi, karena tanpa adanya

kedisiplinan, maka sulit mewujudkan tujuan maksimal.

10. Pemberhentian

Merupakan putusnya hubungan kerja seorang pegawai dari suatu organisasi.

3.1.8 Tujuan Manajeman Sumber daya Manusia

Menurut Sri Larasati (2018:10). Tujuan umum manajemen sumber daya

manusia adalah mengoptimalkan produktivitas semua pekerja dalam sebuah

organisasi. Ada 4 tujuan manajemen sumber daya manusia adalah sebagai berikut:

1. Tujuan sosial

Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi

atau perusahaan bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap

keutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan dampak

negatifnya
54

2. Tujuan organisasional

Tujuan organisasional adalah secara formal yang dibuat untuk

membantu organisasi mencapai tujuannya.

3. Tujuan fungsional

Tujuan fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi

departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan

kebutuhan organisasi.

4. Tujuan individual Tujuan individual adalah tujuan pribadi dari tiap

anggota organisasi atau perusahaan yang hendak mencapai melalui

aktivitasnya dalam organisasi.

Manajer sumber daya manusia adalah orang yang bekerja sebagai staf dan

bekerja sama erat dengan manajer lain untuk mendukung mereka dalam mengatasi

tantangan terkait sumber daya manusia. Akibatnya, pengawasan tenaga kerja di

setiap unit kerja berada di bawah lingkup semua manajer.

3.1.9 Pengertian Kualitas Kehidupan Kerja

Kualitas kehidupan kerja atau Quality of Work Life (QWL) merupakan cara

pandang manajemen tentang manusia, pekerja dan organisasi. QWL dimaksudkan

pada suatu filosofi manajemen dalam meningkatkan harga diri karyawan,

memperkenalkan perubahan dalam budaya organisasi serta memperbaiki keadaan

fisik dan emosional para karyawan. Dengan adanya peningkatan perubahan dan

perbaikan tersebut, karyawan akan memiliki kesempatan untuk tumbuh dan

berkembang (Ivancevich, et al., 2007:208). Selanjutnya menurut Mosahegrad

(2013:2) QWL enhances employees’ dignity through job satisfaction and


55

humanising the work by assigning meaningful jobs, giving opportunities to develop

human capacity to perform well, ensuring job security, adequate pay and benefits,

and providing safe and healthy working conditions. As a result, high QWL

organisations may enjoy better sustainable efficiency, productivity and

profitability.

Dapat diartikan bahwa QWL meningkatkan martabat karyawan melalui

kepuasan kerja dan memanusiakan pekerjaan dengan menetapkan pekerjaan yang

bermakna, memberi kesempatan untuk mengembangkan kemampuan manusia

untuk melakukan dengan baik, memastikan keamanan kerja, gaji dan tunjangan

yang memadai, dan menyediakan kondisi kerja yang aman dan sehat. Hasilnya,

organisasi dengan kualitas kehidupan yang tinggi dapat menikmati efisiensi,

produktivitas dan profitabilitas berkelanjutan yang lebih baik. Dari beberapa

pendapat para ahli diatas dapat diperoleh pengertian dari kualitas kehidupan kerja

adalah upaya yang dilakukan manajemen terhadap peningkatan mutu karyawan

dengan menghargai dan memerhatikan segala faktor kondisi kerja, agar tercipta

keselarasan antara pekerjaan dengan berbagai faktor yang memengaruhi pekerjaan

tersebut.

3.1.10 Faktor Faktor Kualitas Kehidupan Kerja

Wayne (2003) mengemukakan bahwa untuk meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan para karyawan perlu dilakukan pelatihan yang extensif untuk

menambah rasa percaya diri dan kenyamanan dalam melakukan pekerjaan. Selain

itu sebagai karyawan dalam perusahaan seringkali harus bekerja melebihi jam kerja

dan hari kerja, sehingga karyawan membutuhkan waktu kerja yang fleksibel untuk
56

dapat memenuhi kebutuhan pribadi. Untuk itu pimpinan perusahaan perlu

menyikapi dengan sebaikbaiknya setiap aspek dari kualitas kehidupan kerja agar

hubungan antara pihak manajemen dengan karyawan dapat berjalan dengan baik

yang bermuara pada peningkatan kinerja, kepuasan kerja dan mencegah tingkat

kelelahan serta penolakan (neglect) tenaga kerja yang berdampak pada turn over.

Berkenaan dengan hal tersebut John & Louis (1997), dan Wayne (2003)

mengemukakan lima faktor yang mempengaruhi kualitas kehidupan kerja, meliputi;

(1) supervisi, (2) desain pekerjaan, (3) upah dan tunjangan yang mencukupi, (4)

kondisi kerja, dan yang ke (5) menurut Wayne (2003) adalah pelatihan teknis untuk

memberikan kesempatan pengembangan potensi dan kemampuan tenaga kerja.

Menurut Lowe (Davis dan Newstrom, 2008) faktor-faktor yang berpengaruh

terhadap kualitas kehidupan krja (QWL) antara lain adalah hubungan dengan rekan

kerja (employment relationship), lingkungan kerja (work environment), proses dan

struktur organisasi (organizational structures and processes), desain pekerjaan (job

design), parktik-praktik manajemen dan pengawasan (overall business strategy),

sikap dan perilaku pekerja (worker attitudes and behavior) dan budaya organisasi.

Lebih lanjut Riggio (2000), menyatakan bahwa kualitas kehidupan kerja dapat

ditentukan oleh kopensasi yang diterima pegawai, kesempatan kerja, rancangan

pekerjaan dan interaksi antar anggota organisasi. Werther & Davis (1993)

menjelaskan kualitas kehidupan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain

kompensasi, kondisi kerja, partisipasi dan perencanaan pekerjaan, yang dapat

digambarkan sebagai berikut.

a. Kompensasi bahwa kompensasi adalah setiap imbalan yqng siterima oleh

pegawai sebagai tenaga kerja. Kompensasi financial secara langsung terdiri


57

dari pembayaran yang diterima dalam bentuk upah, gaji, bonus dan komisi.

Menurut Nitisemito (1996) kompensasi adalah jasa yang diberikan perusahaan

yang dapat dinilai dengan uang dan cenderung diberikan secara tetap.

Kebijakan tentang kompensasi merupakan satu hal penting karena merupakan

pendorong utama seseorang bersedia menjadi pegawai dari suartu perusahaan

tertentu.

b. Desain Pekerjaan Menurut Greenberg & Baron (1997) dan Fortune (2006)

pekerjaan dapat didesain untuk membantu karyawan melakukan pekerjaan

dengan senang dan peduli dengan apa yang mereka lakukan, lebih lanjut

dikatakan bahwa Job Characteristics model (JCM) menunjukkan bagaimana

suatu pekerjaan dapat didesain untuk membantu karyawan lebih berharga dan

mempunyai arti dalam melakukan pekerjaan. JCM adalah suatu pendekatan

mengenai pemerkaya pekerjaan yang mempunyai spesifikasi tertentu yaitu,

skill variety, task identity, task significance, autonomic, feedback.

c. Kondisi kerja Menurut Karatepe and Turgay (2003) kondisi kerja merupakan

kondisi dalam perusahaan dimana karyawan tersebut bekerja yang meliputi

penerangan yang cukup, suhu udara yang tepat, suara bising yang dapat

dikendalikan, penggunaan warna, ruang gerak yang diperlukan dan kemana

kerja pegawai. Davis (1996), mengemukakan bahwa jika rasa aman, frutasi,

dan agresi dari pekerja dapat dihilangkan, karyawan akan lebih menyukai

pekerjaannya, dengan kata lain karyawan akan mempunyai kualitas kehidupan

kerja yang lebih baik.

d. Partisipasi pegawai Menurut Davis (1996) partisipasi adalah keterlibatan secara

mental dan emosional dari seseorang dalam situasi kelompok yang membuat
58

karyawan merasa dibutuhkan dan diperlukan oleh perusahaan, untuk

memberikan kobntribusi terhadap tujuan perusahaan dan berbagai tanggung

jawab terhadap pencapaian tujuan itu.

Menurut Wayne (1989) ada dua (2) pandangan mengenai maksud dari Kualitas

Kehidupan Kerja. Pertama, Kualitas Kehidupan Kerja adalah sejumlah keadaan dan

praktek dari organisasi (contoh: pengkayaan penyelia yang demokratis, keterlibatan

pekerja, dan kondisi kerja yang aman). Sementara yang kedua, Kualitas Kehidupan

Kerja adalah persepsi karyawan bahwa mereka ingin rasa aman, secrara rela mereka

puas, dan mendapatkan kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sebagai

layaknya manusia.

3.1.11 Indikator Pengembangan Kualitas Kehidupan Kerja

Kualitas kehidupan kerja (quality of worklife) terdiri dari beberapa indikator

dan secara keseluruhan menjadikan kualitas kehidupan kerja sangat penting di

dalam penciptaan produktivitas organisasi. Menurut Cascio (2003), terdapat

sembilan indikator dalam penerapan quality of work life yaitu: partisipasi karyawan,

pengembangan karir, penyelesaian konflik, komunikasi, kesehatan kerja,

keselamatan kerja, keamanan kerja, kompensasi yang layak, dan kebanggaan.

3.2 Pembahasan

Dalam pembahasan laporan Kuliah Praktek Kerja (KPK), penulis akan

menjelaskan beberapan teori, pengertian, definisi dan bahasan yang berkaitan

dengan judul laporan Kuliah Praktek Kerja di Dinas Komunikasi dan Informasi

Kabupaten Garut.
59

3.2.1 Pelaksanaan Kualitas Kehidupan Kerja di Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut

Kualitas kehidupan kerja (QWL) di Dinas Komunikasi dan Informasi

Kabupaten Garut dapat dilihat bagaimana seseorang dalam bekerja melaksanakan

tugasnya yang semuanya bisa didukung oleh kemandirian, kreativitas, komitmen,

tanggung jawab dan rasa percaya diri individu dalam bekerja.

Kualitas kehidupan kerja merupakan hal penting yang harus dicapai oleh

setiap instansi termasuk pada Diskominfo, karena kualitas kehidupan kerja

merupakan cerminan bagi kemampuan instansi dalam mengelola dan

mengalokasikan pegawainya, oleh karena itu kinerja para pegawai mempunyai

pengaruh yang sangat penting bagi berlangsungnya kegiatan instansi dan

berpengaruh bagi proses pencapaian tujuan instansi.

Penurunan kualitas kehidupan kerja perusahaan akan selalu berkaitan

dengan kinerja dari masing- masing pegawai itu sendiri, seperti yang dikemukakan

oleh Malayu S.P Hasibuan (2013:294) kinerja adalah suatu hasil kerja yang dicapai

seseorang dalam melakukan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya didasarkan

atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.

Ketidak konsistenan kualitas kinerja pegawai yang terjadi tidak semata-mata

menurun begitu saja, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja pegawai

itu sendiri, seperti faktor internal dari setiap pegawai yang ada di organisasi yaitu

faktor kemampuan pegawai, kedisiplinan kerja pegawai dan kompetensi pegawai,

motivasi, stress kerja dan kompensasi. Selain faktor internal, faktor eksternal pun

tentunya mempunyai pengaruh terhadap kinerja pegawai, seperti lingkungan kerja,


60

komunikasi dan budaya kerja didalam organisasi. Faktor-faktor tersebut tentunya

harus diperhatikan oleh organisasi sehingga kinerja dari masing-masing pegawai

mecapai optimal dan memenuhi keinginan organiasi. Setelah dilakukan survey

kepada pegawai, penulis pun membuat peringkat masalah apa saja yang

berpengaruh paling besar terhadap kinerja perusahaan. Berikut adalah hasil dari

presentase peringkat masalah yang memberikan kontribusi tertinggi kepada kinerja

organisasi.

Diskominfo Kab. Garut melakukan berbagai upaya untuk meningkatkan

kinerja pegawai salah satunya dengan cara menilai kompetensi para pegawai yang

ada di Diskominfo. Penilaian kerja pegawai Diskominfo Kab. Garut meliputi

penilaian kompetesni kerja dan penilaian perilaku kerja pegawai. Penilaian-

penilaian tersebut meliputi:

1. Penilaian komptensi pegawai

a. Pelaksanaan tugas pokok

b. Pelaksanaan tugas tambahan

c. Ketepatan waktu penyampaian laporan harian

2. Penilaian perilaku kinerja

a. Hadir terlambat tanpa ijin

b. Pulang lebih cepat tanpa ijin

c. Tidak masuk kerja tanpa ijin

d. Tidak melaksanakan tugas kedinasan dari atasan tanpa alasan.


61

3.2.2 Kendala Kualitas Kehidupan Kerja di Dinas Komunikasi dan

Informatika Kab.Garut

Kualitas kehidupan kerja (QWL) merupakan hal umum yang kerap jadi

bahan tinjauan bagi pimpinan dinas yaitu kepala Dinas Komunikasi dan Informasi

Kab.Garut .Keberhasilan dari sebuah instansi di dukung dengan tingginya kinerja

yang telah di hasilkan oleh para pegawai, hal tersebut tidak menutup kemungkinan

bahwa Dinas Komunikasi Dan Informasi mendapatkan beberapa kendala yang di

alami dalam mengelola para pegawai,tugas dari seorang pemimpin adalah

memelihara kualiatas kehidupan kerja (QWL) guna menjaga kestabilan kinerja

yang dihasilkan oleh para pegawai secara efekif dan efisien.

Selanjutnya kendala yang terjadi pada pegawai Diskominfo adalah sebagai

berikut:

1. Masih sering terjadi masalah dalam menyelesaikan pekerjaan yang

diakibatkan latar belakang pendidikan pegawai tidak sesuai dengan

pekerjaan yang dikerjakan, khususnya untuk pegawai lama yang bekerja di

Dsikominfo, rata-rata pegawai adalah lulusan SMA sehingga pegawai masih

kesulitan dalam mengoprasikan teknologi informasi

2. Masih ada pegawai yang telat menyerahkan laporan pekerjaannya dan tidak

mampu menyelesaikan pekerjaanya sesuai dengan waktu yang sudah

ditentukan.

3. Kurangnya rasa tanggung jawab pegawai dalam mengerjakan dan

menyelesaikan tugas, serta kurangnya inisiatif pegawai dalam mengerjakan

pekerjaanya
62

4. Masih terdapat pegawai yang tidak masuk kerja tanpa alasan dan masuk

kerja terlambat serta terlambat dalam mengikuti apel pagi setaip hari senin

dan jumat.
BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil kuliah praktek kerja (KPK) di Dinas Komunikasi Dan

Informatika Kab. Garut mengenai tinjauan kualitas kehidupan kerja,dapat

disimpulkan:

1. Pelaksanaan Kualitas kehidupan kerja (QWL) di Dinas Komunikasi dan

Informatika Kabupaten Garut dapat dilihat bagaimana seseorang dalam

bekerja melaksanakan tugasnya yang semuanya bisa didukung oleh

kemandirian, kreativitas, komitmen, tanggung jawab dan rasa percaya diri

individu dalam bekerja.

2. Kendala yang sering terjadi masalah dalam menyelesaikan pekerjaan yang

diakibatkan latar belakang pendidikan pegawai tidak sesuai dengan

pekerjaan yang dikerjakan, khususnya untuk pegawai lama yang bekerja di

Diskominfo, rata-rata pegawai adalah lulusan SMA (Sekolah Menengah

Atas) sehingga pegawai masih kesulitan dalam mengoprasikan teknologi

informasi

4.2 Saran

Adapun saran yang penulis sampaikan berdasarkan penelitian dalam

pelaksanaan Kualitas Kehidupan Kerja Di Dinas Komunikasi Dan informatika

Kab.Garut sebagai berikut :

63
64

1. Pelaksanaan kegiatan kerja di Dinas Komunikasi Dan informatika Kab.Garut

diperlukan peraturan yang tegas dengan sanksi yang berat bagi pegawai yang

tidak dapat menyelesaikan tugas pekerjaannya sesuai waktu yang ditentukan

2. diperlukan adanya pelatihan bagi pegawai untuk meningkatkan kualitas

pekerjaan para pegawai berdasarkan tugas dalam posisinya sehingga

pekerjaan di dinas komunikasi dan informasi kab. Garut dapat terlaksana

dengan optimal dan tidak terjadi keterlambatan dalam menyelesaikan

pekerjaan
DAFTAR PUSTAKA

Afandi, P. (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia (Teori, Konsep dan

Indikator). Riau: Zanafa Publishing.

Alex S. Nitisemito, 1996. Manajemen Personalia, Sumber Daya Manusia, Gholia

Indonesia, Jakarta.

Boonrod, W., (2009). Quality of working life: perceptions of professional nurses at

Phramongkutklao hospital. J Med Assoc Thai, Hal. 7-15.

Cascio (2003). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Erlangga. ______,

2006. Manajemen Sumber Da (muindi, 2015) ya Manusia. Jakarta: Erlangga.

Edy, Sutrisno. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Penerbit: Jakarta,

Kencana.

Febriansyah (2018) ‘Pengaruh motivasi dan stres kerja terhadap kinerja Pegawai

(studi pada bagian kepegawaian dan organisasi, biro umum, kepegawaian dan

organisasi kementerian pariwisata RI)’, Riset Manajemen dan Bisnis Fakultas

UNIAT, 3(1), pp. 27– 36.

Flippo, Edwin B. 2018. Manajemen Personalia. Jakarta: Erlangga

Firmansyah M. Anang dan Budi W. Mahardika. (2018). Pengantar Manajemen.

Sleman: Deepublish.

Greenberg & Baron dalam Farahbakhsh, S. (2012). The role of emotional

intelligence in increasing quality of work life in school principals. Procedia

Social and Behavioral Sciences (46). Hal. 31 – 35.

65
66

Gupta, M., & Sharma, P., (2011). Factor credentials boosting quality of work life of

BSNL employees in Jammu Region. Sri Krishna International Research &

Educational Consortium, 2(1), 79-89.

Hasibuan, Malayu S.P, 2013. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Revisi,

PT.Bumi Aksara Jakarta.

Ivancevich, JM., Robert Konopaske dan Michael T Matteson. 2007. Perilaku dan

Manajemen Organisasi. Jakarta: Erlangga.

John & Luis dalam Wayne, Wood (2003). Quality of work life gives

recommendations; some changes already in the works June 20, 2003, diambil

tanggal 05 Februari 2023, dari http://www.mc.vanderbilt.edu/rep ort

er/index.html?ID=2735.

Kanten, S. & Sadullah, O. (2012). An empirical research on relationship quality of

work life and work engagement. Procedia Social and Behavioral Sciences

(62) Hal. 360 – 366.

Karatepe O. M., & Sokmen A. 2006. The effects of work role and family role

variables on psychological and behavioral outcomes of frontline employees.

Tourism Management , 27(2), 255-268.

Larasati, S. 2018. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Deepublish.

Penny, W.Y.K & Joanne, C.S.H. (2013). Casino employees’ perceptions oftheir

quality of work life. International Journal of Hospitality Management (34)

348– 358
67

Riggio, R. E. 2000. Introduction to industriall organizational psychology, Third

Edition, Printice Hall, Upper Saddle River, New Jersey 07458

Sarina Muhamad Noor & Mohamad Adli Abdullah. (2012). Quality of work life

among factory worker in Malaysia. Procedia- Sosial and behavioural sciences

35. Hal. 739-745.

Sarinah dan Mardalena, (2017). Pengantar Manajemen. Yogyakarta: Deepublish

Sirgy, M., Efraty, D., Siegel, P., Lee, D.J. (2001). A new measure of quality of

working life (QWL) based on need satisfaction and spillover theories. Social

Indicators Research (55) Hal. 241–302.

Sumbodo, Joko.2010. Perbandingan Model Diskriminan Dan Model Logit Untuk

Memprediksi Financial Distress Perusahaan Manufaktur Di Bei.

Skripsi.Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Wayne F. 2003. Managing Human Resources: Productivity, Quality of Work Life,

Profits. New York: Mcgraw and Hill.

Werther, WB dan Davis, K, 1996, Human Resources and Personel Management,

New York : McGraw Hill Inc.

Wilson, M.G., DeJoy, D.M., Vandenberg, R.J., Richardson, H.A., McGrath, A.L.

(2004). Work characteristics and employee health and well


LAMPIRAN

Lampiran 1

Formulir Kesediaan Instansi/perusahaan

68
69
70

Lampiran 2
Surat Keputusan Dekan
71
72

Lampiran 3
Kartu Kehadiran Kuliah Praktek Kerja
73
74

Lampiran 4
Dokumentasi
75

Anda mungkin juga menyukai