Dosen Pengampu :
Dr. Sinta Saraswati, M.Pd. Kons.
Edwindha Prafitra Nugraheni, M.Pd. Kons.
Disusun oleh :
Sayyida Fadhila Nabila
1302021010
i
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Praktik Konseling Karier ini telah diperiksa dan disahkan oleh Dosen Mata Kuliah dan
Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Konselor Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Ilmu
Pendidikan Universitas Negeri Semarang pada:
Hari : Jumat
Tanggal : 17 Desember 2021
Drs. Eko Nusantoro, M.Pd., Kons. Dr. Sinta Saraswati, M.Pd., Kons.
NIP. 19600205 199802 1 001 NIP. 19600605 199903 2 001
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbil’alamiin, atas limpahan ni’mat, rahmat, serta hidayah Allah SWT, tak
lupa sanjungan sholawat, salam, dan barokah yang seindah-indahnya tercurah kepangkuan Baginda
Agung Rasulullah SAW, sehingga Laporan Praktik Konseling Karier dapat diselesaikan. Terima
kasih juga penulis ucapkan kepada:
1. Drs. Eko Nusantoro, M.Pd., Kons. selaku ketua program studi Pendidikan Profesi Konselor.
2. Dra. Sinta Saraswati, M.Pd. Kons. dan Edwindha Prafitra, S.Pd., M.Pd., Kons. selaku Dosen
Pengampu Mata Kuliah Konseling Karier, yang telah membimbing penulis dalam praktik
layanan konseling perorangan.
3. Misbakhul Munir, S.Pd. selaku supervisor yang telah memberikan kesempatan, mengarahkan,
membimbing serta membagi ilmunya kepada penulis di lapangan dalam proses praktik
layanan.
4. Segenap Dosen Program Studi Pendidikan Profesi Konselor Jurusan Bimbingan dan
Konseling Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Semarang.
5. Serta seluruh pihak-pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan laporan ini.
Masih banyak kekurangan dan ketidaksempurnaan atas penulisan laporan ini. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan dari para pembaca. Sehingga dapat menjadi
masukan bagi penulis untuk meningktakan hasil penulisannya menjadi lebih baik. Dan semoga
laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.
Penulis
iii
DAFTAR ISI
iv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Praktik konseling karier sebagai mata kuliah pada program studi Pendidikan Profesi
Konselor diadakan sebagai upaya untuk memandirikan, melatih, serta mencetak konselor
profesional di bidang karier. Menurut Prayitno dan Amti, professional menunjukan dua hal
pertama orang yang menyandang suatu profesi misalnya sebutan seorang professional yang
kedua penampilan seorang dalam melakukan pekerjaan yang sesuai dengan profesinya.
Profesionalisme mengacu kepada komitmen para anggota suatu profesi terhadap profesinya
serta sederajat pengetahuan dan keahlian yang mereka miliki dalam rangka melakukan
pekerjaan (Karni : 2014). Sehingga berbagai upaya seperti penyusunan kurikulum dilakukan
oleh dosen Pendidikan Profesi Konselor terutama dosen pengampu mata kuliah agar mencapai
tujuan tersebut.
Konseling karier merupakan sebuah layanan yang diberikan konselor kepada satu
individu yang disebut konseling individual, maupun kepada beberapa individu yang disebut
konseling kelompok untuk membantu menyelesaikan masalah atau hambatan di bidang karier.
Karier merupakan sebuah bidang yang termasuk dalam bidang-bidang yang menjadi cakupan
penanganan atau tujuan daripada bimbingan dan konseling itu sendiri. Bimbingan dan
konseling bertujuan membantu perkembangan pribadi, sosial, belajar, serta karier agar
mencapai perkembangan secara optimal sesuai dengan bakat, minat, serta terpecahkannya
masalah-masalah yang dialami oleh individu (Nursalim : 2015). Layanan yang dipraktikkan
dalam mata kuliah praktik konseling karier ini tidak hanya layanan konseling individu dan
konseling kelompok, melainkan juga program kegiatan pengembangan seperti pelatihan,
webinar, dan podcast. Lebih lanjutnya, pembahasan hasil praktik akan dijelaskan pada bab
selanjutnya.
B. Tujuan
Berdasarkan paparan latar belakang diatas laporan ini ditulis dengan tujuan :
1. Mendeskripsikan hasil praktikan dalam membantu menyelesaikan permasalahan konseli
dalam bidang karier melalui pelayanan konseling individu
2. Mendeskripsikan hasil praktikan dalam membantu menyelesaikan permasalahan
kelompok dalam bidang karier melalui pelayanan konseling kelompok
3. Menjelaskan hasil praktikan dalam memberikan pelatihan komunikasi efektif pada
karyawan dalam upaya peningkatan kinerja dalam tim
1
4. Menjelaskan hasil praktikan dalam memberikan wawasan kepada siswa dan mahasiswa
terkait perencanaan karier di masa depan
5. Mendeskripsikan hasil praktikan dalam upaya mengedukasi muda-mudi terkait menjadi
orang yang memiliki banyak keahlian atau menjadi orang yang hanya memiliki satu
keahlian
D. Persiapan Konselor
Hal-hal yang dilakukan sebelum melaksanakan praktik yakni melakukan persiapan. Dari
beberapa kegiatan yang telah disebutkan di atas, persiapan konselor yakni sebagai berikut :
1. Konseling Individu
a. Membuat RPL KI
2
b. Menyiapkan informed consent
c. Menyiapkan form kepuasan konseli
d. Menyiapkan form penilaian segera
2. Konseling Kelompok
a. Membuat RPL KK
b. Menyiapkan informed consent
c. Menyiapkan form kepuasan konseli
d. Menyiapkan form penilaian segera
3. Pelatihan Karier “Effective Team Communication”
a. Membuat TOR kelompok dan sub tema masing-masing anggota kelompok
b. Menyiapkan pamflet dan sertifikat peserta
c. Membuat googleform pendaftaran dan absesnsi kehadiran peserta
d. Membuat Whatsapp Group peserta pelatihan
4. Webinar “Career Preparation”
a. Membuat TOR kelompok dan sub tema masing-masing anggota kelompok
b. Menyiapkan pamflet dan sertifikat peserta
c. Membuat googleform pendaftaran dan absesnsi kehadiran peserta
d. Membuat Whatsapp Group peserta pelatihan
6. Podcast Podcast “Spesialisasi VS Generalisasi”
a. Menentukan topik podcast
b. Membuat script podcast
c. Mendesain leaflet untuk promosi di sosial media dan mendesain gambar untuk
podcast.
3
BAB II
KERANGKA KONSEPTUAL
A. Konseling
Prayitno (2013) mengatakan konseling merupakan proses pemberian bantuan yang
dilakukan melalui proses wawancara konseling oleh konselor kepada konseli atau individu
yang mengalami masalah yang bertujuan untuk menyelesaikan masalah konseli tersebut.
Dilanjutkan oleh Prayitno tujuan dari pemberian layanan yaitu untuk membantu individu agar
dapat berkambang secara optimal sesuai dengan tahap perkembangannya.
Konseling kelompok merupakan layanan konseling yang diberikan oleh konselor
kepada beberapa konseli/individu dalam waktu bersamaan dan pada satu tempat. Anggota
kelompok dalam konseling hanya dibatasi 5-10 orang.
Kegiatan konseling baik individu maupun kelompok pada praktiknya harus
memperhatikan asas-asas yang ada di dalam bimbingan dan konseling. Asas-asas tersebut
diantaranya asas kerahasiaan, ssas kesukarelaan, asas keterbukaan, asas kekinian, asas
kemandirian, asas kegiatan, asas kedinamisan, asas keterpaduan, asas kenormatifan, asas
keahlian, dan asas alih tangan kasus.
1. Domain Pengetahuan
a. Perkembangan pengetahuan diri.
Menurut Peterson dkk., dalam Zunker (2006) akuisisi pengetahuan diri
melibatkan dua proses dasar: (a) interpretasi peristiwa dan (b) rekonstruksi kejadian.
Pengetahuan diri mencakup pengetahuan tentang minat, kemampuan, keterampilan,
dan nilai seseorang berdasarkan pada pembangunan berkelanjutan dari pengalaman
hidup seseorang.
b. Perkembangan pengetahuan pekerjaan.
Peterson dkk. Menjelaskan dalam Zunker (2006) pengetahuan pekerjaan terdiri
atas dua proses pokok yaitu generalisasi skema dan spesialisasi skema. Generalisasi
4
skema melibatkan tindakan menghubungkan pekerjaan-pekerjaan spesifik pada
konstruk terkait kerja yang lebih abstrak. Spesialisasi skema adalah konversi dari
generalisasi skema menjadi informasi menjadi lebih spesifik. Basis pengetahuan
kerja mencakup apa yang diketahui konseli mengenai karir dan dikembangkan
melalui pendidikan dan penelitian. Gagasan-gagasan yang dimunculkan melalui
pengalaman kerja sebelumnya, pendidikan atau pelatihan, penilaian pengetahuan
diri, dan pelaporan diri konseli hendaknya mengarahkan eksplorasi dan
pengembangan pengetahuan kerja.
5
e. Execution. Pada tahap eksekusi, melibatkan upaya memunculkan suatu rencana aksi
(action plan) untuk menutup gap/kesenjangan dan mengejar pilihan pertama konseli
ke arah pengembangan karir dan gaya hidup yang diharapkan.
Setelah melaksanakan rencana, kembali ke tahap komunikasi untuk
mengevaluasi apakah keputusan berhasil menghapus kesenjangan. Jika demikian,
individu bergerak untuk memecahkan masalah berikutnya yang timbul dari pelaksanaan
solusi. Jika tidak, menggunakan kembali siklus CASVE dengan informasi baru terkait
pemasalahan yang timbul untuk memecahkan masalah tersebut. Tahap terakhir ini
memerlukan perenungan dan peninjauan proses pemecahan masalah itu sendiri untuk
meningkatkan keterampilan pemecahan masalah karir berikutnya atau bahkan
generalisasi untuk masalah kehidupan nyata lainnya.
6
pola perilaku konseli). Konselor berupaya untuk memodifikasi kognitif dan sistem
kepercayaan konseli agar membawa perubahan emosi dan perilaku (Beck : 2011).
Aspek kognitif dalam Cognitive Behavioral Therapy (CBT) antara lain mengubah cara
berpikir, kepercayaan, sikap, asumsi, imajinasi dan memfasilitasi konseli belajar mengenali
dan mengubah kesalahan dalam aspek kognitif. Sedangkan aspek behavioral dalam Cognitive
Behavioral Therapy (CBT) yaitu mengubah hubungan yang salah antara situasi permasalahan
dengan kebiasaan mereaksi permasalahan, belajar mengubah perilaku, menenangkan pikiran
dan tubuh sehingga merasa lebih baik, serta berpikir lebih jelas. Dengan demikian Cognitive
Behavioral Therapy (CBT) diharapkan berperan sebagai mekanisme proteksi agar kecemasan
dan depresi tidak mengancam, karena konseli belajar mengatasi faktor-faktor yang
menyebabkan munculnya gangguan.
Adapun teknik-teknik dalam teori konseling CBT menurut Erford (2019) adalah self-
talk, reframing, tought-stopping, cognitive-restructuring, bibliotherapy, journaling,
systematic, dan desensitization.
7
BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK LAYANAN
A. Hasil Asesmen Kebutuhan
Asesemen yang diberikan untuk mendapatkan konseli baik konseling individu maupun
kelompok adalah konseli datang kepada konselor setelah memberikan AKPD kepada peserta
didik di sekolah. begitu pula konseli dudi diperoleh setelah konselor memberikan angket
Locus of Control dan angket kepuasan kerja konseli datang untuk meminta konseling.
Selanjutnya asesmen dalam kegiatan pelatihan dilakukan dengan mewawancarai
karyawan JNT terkait kebutuhan yang belum terpenuhi dalam perusahaan tersebut, dan
permasalahan apa yang terjadi akibat kebutuhan yang tidak terpenuhi.
Asesmen webinar dilakukan dengan survey kebutuhan yang diperoleh dari masing-
masing anggota kelompok yang sudah bekerja di sekolah, dan dari konseksi rekan-rekan
mahasiswa dari masing-masing anggota kelompok.
Asesmen yang dilakukan dalam menentukan tema podcast yakni dari hasil diskusi
dengan rekan-rekan praktikan pada beberapa kesempatan (asesmen lingkungan).
No Kegiatan Praktik Hasil Asesmen
1 Konseling Individu K1 : Konseli bingung memilih jurusan kuliah
a. K1 K2 : Mengalami kecemasan sehingga tidak nyaman saat
b. K2 bekerja
Permasalahan yang dihadapi individu dalam kelompok
bermacam-macam, namun hal tersebutlah menjadi
2 Konseling Kelompok
faktor penyebab pemahaman yang kurang tentang
pencapaian karier di masa depan.
Pelatihan-pelatihan sudah diberikan oleh JNT kepada
Pelatihan Karier “Effective karyawannya, hanya saja mengenai komunikasi belum
3
Team Communication” pernah dilatihkan, sehingga sering banyak
kesalahpahaman saat bekerja.
SMA dan Kuliah adalah masa-masa mereka
Webinar “Career menyiapkan jenjang karier, dan tidak jarang
4
Preparation” siswa/mahasiswa yang masih bingung dalam
perencanaan kariernya.
Beberapa orang masih membingungkan ingin menjadi
orang yang memiliki kemampuan atau keahlian khusus,
5 Podcast atau menjadi orang yang serba bisa dalam berbagai hal.
Sehingga dari asessmen tersebut, praktikkan mengambil
topik “Spesialisasi vs Generalisasi”
8
B. Program Kegiatan Pengembangan
1. Pelatihan Karier “Effective Team Communication”
Kegiatan pelatihan ini telah dirancang jauh-jauh hari oleh kelompok, dimulai dari
izin praktik dengan mengajukan proposal, kemudian asesmen kebutuhan, menentukan
tema dan sub-tema, membuat TOR, membuat materi oleh masing-masing anggota
kelompok/pemateri, menentukan jadwal gladi sebelum hari H pelaksanaan pelatihan.
Sasaran pelatihan karier ini adalah karyawan JNT Kawalu Kota Tasikmalaya.
Berdasarkan peserta yang daftar sebanyak 34 orang, dan peserta yang hadir dalam
pelatihan kurang lebih sebanyak 25 orang. Peserta yang mengikuti dalam kegiatan ini
terbilang sedikit, sehingga dalam pelaksanaan pemberian pelatihan merangkai kalimat
tidak banyak yang ikut berpartisipasi. Namun beberapa peserta meskipun tidak
menyalakan kamera dan mic, mereka antusias dengan menuliskan di kolom chat Zoom.
Praktikan berperan dalam kegiatan ini yakni dengan memberikan pelatihan berupa
Experiential Learning : Merangkai Kalimat. Selain menjadi pemateri atau pelatih dalam
kegiatan pelatihan, praktikan juga menjadi moderator di acara ini.
Acara dilaksanakan melalui Zoom Meeting, dimulai dari jam 08.00 dibuka oleh MC,
kemudian dilanjutkan sambutan atas nama dosen pengampu mata kuliah, lalu acara
diserahkan pada moderator, dan moderator satu persatu mempersilahkan pemateri, mulai
pemateri pertama hingga pemateri keempat, lalu penyampaian materi ditutup dengan sesi
tanya jawab dari peserta. Setelah penyampaian materi selesai, dikembalikan pada MC
untuk menutup acara.
9
acara diserahkan pada moderator, dan moderator satu persatu mempersilahkan pemateri,
mulai pemateri pertama hingga pemateri keempat, lalu penyampaian materi ditutup
dengan sesi tanya jawab dari peserta. Setelah penyampaian materi selesai, dikembalikan
pada MC untuk menutup acara webinar.
10
b. K2
Berikut identitas konseli yang dapat dimunculkan dalam laporan ini
Nama : KPN
Tempat dan tanggal lahir : Kediri, 22 Desember 1995
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Alamat : Ds. Wotsogo, Kec. Jatirogo, Kab. Tuban
Jabatan : Guru
Hobi : Nonton drama dan jalan-jalan
Pendekatan CBT (Cognitive Behavior Therapy) membantu konseli untuk
mengubah pemikiran serta perilaku maladaptif menjadi lebih adaptif. Yakni
harapannya dapat mengurangi kecemasana yang dialami, lebih nyaman dalam bekerja
serta berinteraksi dengan rekan kerjanya.
2. Konseling kelompok
Berikut daftar konseli atau anggota konseling kelompok karier :
No Nama Tempat, Tanggal Lahir Kelas
1 PL Tuban, 16 Juni 2005 XI MIPA 3
2 LI Tuban, 8 Mei 2005 XI MIPA 4
3 ENP Wonogiri, 10 Juni 2005 XI MIPA 4
4 JM Tuban, 08 Juli 2004 XI MIPA 4
5 RAZ Tuban, 16 Februari 2005 XI MIPA 4
6 ESA Tuban, 20 Agustus 2005 XI MIPA 4
7 KTV Tuban, 10 Juni 2004 XI MIPA 4
Pendekatan SFBC (Solution Focused Brief Counseling) digunakan dalam
pelaksanaan konseling kelompok ini untuk membantu mengentaskan permasalahan yang
dialami oleh masing-masing anggota kelompok dengan teknik-teknik SFBC diantaranya
teknik skala, problem-free talk, exception dan lain-lain.
11
BAB IV
ANALISIS DAN BAHASAN
A. Analisis
1. Konseling Individu
a. K1
Pada intervensi karier menggunakan CIP (Cognitive Information Procession)
diperoleh hasil berikut :
1) Wilayah Pengetahuan yang terdiri dari pengetahuan diri dan pengembangan
pengetahuan pekerjaan, konseli masih memiliki pengetahuan yang minim akan
keduanya. Sehingga bentuk pembinaannya yakni konselor mengajak konseli untuk
menggali informasi sebanyak-banyaknya untuk memperoleh pengetahuan yang
seluas-luasnya berkaitan dengan dua hal tersebut)
2) Wilayah keterampilan pengambila keputusan (CASVE)
Konselor membantu konseli untuk mengikuti tahap ini satu persatu, dimulai
dari Comunication mengidentifikasi kesenjangan atau kebutuhan konseli.
Didapatkannya bahwa konseli ingin menetapkan jurusan untuk ke perguruan tinggi.
Selanjutnya konselor membantu untuk Analysis (membantu konseli untuk
memahami dirinya terkait minat dan bakatnya, serta membantu konseli memahami
tentang kondisi karir berkaitan dengan ragam karir, peluang, kelebihan serta
kelemahannya). Konseli memiliki minat mengambil soshum dengan jurusan
ekonomi, lalu saintek dengan pilihan jurusan teknik informatika. Kemudian di akhir
konseli juga menyebutkan ada ketertarikan di bidang medis dan menyebutkan
beberapa jurusan yang kemungkinana menjadi pilihannya (Synthetis,
mengidentifikasi alternatif pilihan)
Kemudian pada tahap Valuing (alternatif daftar pilihan program studi/jurusan
dan membuat prioritas alternatif yang dipilih) konselor memberikan kesempatan
kepada konseli untuk memperdalam informasi terlebih dahulu terkait pilihannya
kemudian bersama sama konselor membuat sebuah prioritas alternatif yang dipilih.
Execution. Pada tahap ini yakni memunculkan rencana aksi untuk menutup
gap/kesenjangan dan mengejar pilihan prioritas konseli ke arah pengembangan karir
dan gaya hidup yang diharapkan (dilakukan pada sesi dua setelah pembahasan tugas
dan dilakukan ketika konseli sudah mantap pada prioritas pilihannya).
12
Tujuan konseling dikatakan tercapai apabilan harapan atau tujuan konseli
terpenuhi/tercapai.
1) Konseli mampu mengidentifikasi kebutuhan dirinya
2) Konseli mampu memilih alternatif pilihan jurusan yang diinginkan
3) Konseli mampu memilih prioritas alternatif pilihan yang diinginkan serta mampu
menentukan langkah selanjutnya agar dapat mencapai tujuan tersebut
Berdasarkan hasil yang dicapai oleh konseli, ketercapaian tujuan konseling tercapai
sebab tujuan konseling yakni agar dapat menentukan pilihan jurusan ke perguruan
tinggi, dan konseli berhasil menetapkan pilihan jurusan dari banyaknya alternatif
pilihan jurusan.
Hambatan teknis terjadi seperti sinyal yang buruk membuat beberapa kali suara
konseli hilang, zoom berhenti, dan beberapa kali host ataupun konseli terlempar dari
zoom meet.
b. K2
Pada masalah yang dihadapi oleh konseli 2 ini, konselor menggunakan intervensi
CBT dimana tujuan daripada konseling yakni konseli menginginkan untuk mengurangi
13
kecemasan yang dialaminya secara berlebihan yang menurutnya sangat mengganggu
kenyamanannya dalam kesehariannya terutama dalam lingkungan kerjanya.
Konseli sering mengkhawatirkan apa yang disampaikan dan sikapnya melukai atau
tidak dapat diterima oleh rekan kerjanya. Setiap kali ingin mengirim chat ia sampai
harus bertanya kepada orang lain apakah kalimatnya sudah baik atau belum. Saat
membuat kalimat tersebut dan hendak mengirimnya kepada rekan kerjanya
kecemasannya meningkat, ditunjukkan dengan keringat dingin, jantung berdebar dengan
sangat kencang. Setelah selesainya mengirim chat, konseli pun masih terus kepikiran
jika chat tidak dibalas, berfikir bahwa orang lain telah tersinggung atas ucapannya. Hal
tersebut mengganggu pola makan dan tidurnya. Sering tidak dapat tidur, pola makan
tidak teratur satu hari bisa lima kali makan dan ia tidak merasa kenyang. Konseli sampai
ditegur oleh rekan kerja dan atassannya kenapa lebih sering diam di ruang kerja dan
terkesan menghindar dari orang di tempat kerja. Konseli sampai berfikir ingin keluar
dari tempat kerjanya karena apa yang dirasakan begitu membuatnya tidak nyaman.
Teknik yang digunakan dalam membantu menyelesaikan permasalahn konseli
yakni self-talk, dan tought stopping. Self-talk dilakukan konseli dengan membali
pikiran-pikiran negatifnya, contoh saat rekan kerja tidak membalas chatnya, bukan
karena kalimatnya tidak sopan, melainkan rekan kerjanya sedang sibuk atau belum
sempat membalasnya. Mensugestikan, dan mengatakan hal-hal baik dengan diri sendiri
sehingga menumbuhkan pikiran yang positif pula.
Teknik yang digunakan menggunakan tought stopping. Konseli saat mengeluarkan
pemikiran negatifnya, konselor menginstruksikan untuk berhenti, tidak melanjutkan
pemikiran-pemikiran negatif tersebut.
14
Kesenjangan dan Hambatan :
Kesenjangan yang terjadi antara teori dan praktik antara lain :
Teori Praktik
Dengan menggunakan teknik self-talk Penggunaan teknik diluar proses konseling
dan tought-stopping konseli dapat sedikit sulit. Karena konseli sering tidak
menghentikan kecemasan berlebihan dan berhasil melawan kecemasan dengan dua
dapat mengatakan hal-hal positif pada teknik tersebut
diri sendiri
Hambatan teknis terjadi seperti sinyal yang buruk membuat beberapa kali suara
konseli hilang, ruangan sedikit berisik sehingga sulit berkonsentrasi, zoom berhenti, dan
beberapa kali host ataupun konseli terlempar dari zoom meet.
Kesalahan Konselor dalam Konseling :
Kesalahan konselor dalam konseling yakni masih sering memotong konseli saat
berbicara. Kurang teliti dan belum bisa membuat sebuah keputusan dengan cepat dan
tepat. Seringkali konselor mengulang pertanyaan atau mengklarifikasi hal yang
sebelumnya sudah dijelaskan oleh konseli (meskipun implisit). Kurang mengeksplore
penyebab masalah konseli dan terburu-buru menerapkan teknik konseling, sehingga
ketercapaian tujuan konseling tidak maksimal.
2. Konseling Kelompok
Pada konseling kelompok menggunakan intervensi/teori SFBC. Pada konseling
kelompok semua anggota berfokus pada solusi bagi permasalahan masing-masing individu.
Meski konseling kelompok ini adalah membahas masalah karier, namun hal-hal yang
dihadapi oleh individu berbeda-beda, sehingga setiap anggota kelompok dapat memberikan
saran solusi satu sama lain.
Menggunakan teknik skala konselor dapat mengetahui anggota kelompok yang
menganggap masalahnya sangat berat hingga yang ringan, kemudian membantu untuk
menentukan permasalahan siapa yang akan dibahas terlebih dahulu. Kemudian teknik
problem-free talk, setelah mengungkapkan skala dan mengetahui tujuan masing-masing
anggota kelompok, setiap individu diminta untuk memberikan saran solusi kepada anggota
kelompok yang sedang dibantu untuk menemukan solusi. Dengan demikian, setiap anggota
memiliki beberapa alternatif solusi dari rekan yang lain. Beberapa anggota yang memiliki
masalah yang sama pun ikut terselesaikan masalahnya meskipun sebelumnya belum
sempat mendapat saran solusi dari rekan satu kelompok. Pada teknik ini, tidak lagi
membahas permasalahan.
15
Ketercapaian tujuan konseling :
Ketercapaian tujuan konseling dapat dilihat dari tercapai atau tidaknya tujuan individu
dalam kegiatan konseling. Hasil yang diperoleh pada konseling kelompok yaitu :
1. Konseli mendapat beberapa alternatif solusi dari permasalahan
2. Konseli memahami dan menentukan solusi dari beberapa alternatif yang dimiliki
Berdasarkan hasil konseling kelompok tersebut, tujuan masing-masing individu dalam
kelompok tercapai, yakni tujuan anggota kelompok yakni dapat menetapkan atau memilih
solusi dari masing-masing permasalahan yang dialami.
Hambatan :
Hambatannya adalah tidak setiap individu dapat memberikan solusi kepada orang lain,
karena mereka terkadang kebingungan dengan masalah yang dialami anggota lainnya,
sehingga individu yang seperti ini lebih pasif dan hanya menerima solusi dari teman yang
lainnya. Teknis terjadi seperti sinyal yang buruk beberapa kali host ataupun konseli
terlempar dari zoom meet.
Kesalahan Konselor dalam Konseling :
Konselor belum bisa melaksanakan tahapan konseling atau alur dalam konseling
kelompok dengan runtut. Konselor tidak fokus pada konseling, namun fokus pada apa yang
akan dilakukan konselor selanjutnya, sehingga pencapaian tujuan konseling kurang
maksimal.
16
Evaluasi dari kegiatan pelatihan yakni supaya mencari lebih banyak peserta untuk
mengikuti pelatihan, agar banyak juga peserta yang berpartisipasi dalam kegiatan
pelatihan. Selain itu kelompok harus mengingatkan kembali pada aslab BK UNNES
berkaitan dengan penyebaran sertifikat pada peserta agar tidak bocor sebelum acara
berlangsung.
Hal pendukung terlaksananya kegiatan ini adalah kompaknya anggota kelompok
dalam bekerjasama mensukseskan acara pelatihan. Mulai dari saling mengingatkan dedline
pengumpulan tagihan-tagihan dalam kelompok, dan saling backup jika ada yang
berhalangan atau ada yang mengalami hambatan. Anggota kelompok mengerjakan sesuai
pembagian jobdesc yang sudah dibagi dan disepakati sebelumnya. Dan HRD JNT yang
bersedia memberikan sambutan pada kegiatan pelatihan sebagai bentuk dukungan pada
acara yang diselenggarakan. Aplikasi zoom yang digunakan mencakup banyak peserta, dan
tidak ada kendala dalam penggunaan zoom.
17
hasil rekaman. Selain itu hasil diskusi dengan beberapa teman menghasilkan ide untuk
mengangkat tema podcast.
Hambatan yang dialami adalah praktikan untuk pertamakali mengerjakan project
podcast sehingga belum lihai dalam mengatur intonasi, pelafalan, dan kecepatan
penyampaiannya. Keterbatasan kemampuan dalam mendesain dan mengedit podcast yang
akan diunggah pada channel youtube pribadi praktikkan. Selain itu tempat yang berisik
mengharuskan praktikkan menunggu suasana di sekitar hening, sehingga rekkaman
dilakukan pada pukul 00.00 dini hari.
B. Bahasan
1. Konseling Individu 1
Kebingungan konseli dalam menentukan jurusan dibantu dengan intervensi karier
yakni CIP. Tujuan pendekatan CIP adalah untuk membantu individu-individu membuat
suatu pilihan karir yang tepat, dan belajar meningkatkan keterampilan pemecahan
masalah dan pengambilan keputusan karir yang diperlukan untuk pilihan-pilihan di masa
mendatang. Peterson dkk. mengatakan bahwa pendekatan CIP memungkinkan para
konselor untuk secara terus-menerus menangani permasalahan-permasalahan karir
konseli saat ini dan juga mengajari mereka keterampilan-keterampilan untuk membuat
keputusan-keputusan karir selama rentang kehidupannya (Zunker : 2006). Tahapan
pendekatan CIP dalam membantu konseli memutuskan pilihan jurusannya yakni tahap
awal pembentukan hubungan, kemudian transisi, dan pada tahap kegiatan dilakukan
penjajakan masalah, analisis masalah dan kebutuhan serta tujuan konseli mengikuti
konseling menggunakan proses CIP yang telah dijabarkan pada bab sebelumnya pada
CASVE. Menemukan hasil dari Communication, Analysys, Synthesys, Valuing dan
Excecution (Zunker : 2006), kemudian tahap pengakhiran di sesi pertama. Pada sesi
kedua dilakukan untuk melanjutkan proses CASVE dan menetapkan pilihan jurusan oleh
konseli, kemudian proses konseling diterminasi. Selanjutnya konselor terus
memonitoring perkembangan konseli setelah keputusan pilihan jurusan diambil.
2. Konseling Individu 2
Teori konseling CBT mneurut Corey (2013) mempunya premis bahwa individu
dapat membuat pola pikir yang baru agar menemukan jalan hidupnya sendiri dan
menerima tanggung jawab pribadi jika mereka berharap mencapai ketenangan. Asumsi
dasar dari teori CBT yakni individu mampu menangani secara mandiri masalah-masalah
18
hidupnya secara efektif. Teknik dalam teori CBT memodifikasi perilaku dan mengubah
keyakinan maladaptif. Konselor membantu individu mengganti interpretasi yang
irasional terhadap suatu peristiwa dengan interpretasi yang lebih realistis. Proses
konseling berjalan melalui tahap pembentukan, tahap transisi, dan tahap kegiatan
konseli diminta untuk bersama-sama menganalisa peristiwa yang mendahului, perilaku
yang bermasalah, kemudian konsekuensi dari perilaku tersebut. Teknik yang
diitawarkan pada konseli yakni self talk dan tought stopping. Pada tahap ini konseli
belahar untuk menerapkan teknik tersebut bersama konselor. Setelah pada tahap
kegiatan, lalu proses konseling sesi satu diakiri pada tahap pengakhiran. Begitu pula
pada sesi dua pun sama, namun setelah dirasa cukup oleh konseli maka sesi dua
diterminasi. Setelah idterminasi konselor mengadakan monitoring dan controlling
kepada konseli terkait perkembangan kondisi konseli pasca konseling.
3. Konseling Kelompok
Anggota kelompok sudah mengetahui secara pasti apa permasalahan yang mereka
hadapi. Sehingga tujuan mereka di dalam kelompok yakni menemukan solusi dari
permasalahan yang mereka hadapi. Oleh karena itu intervensi yang sesuai dengan
konsep teorinya adalah menggunakan SFBT. SFBT berfokus pada solusi dari
permasalahan. Sehingga dalam proses konseling tidak membahas mengenai masalah,
namun solusi. Manusia yang sehat dalam SFBT dijelaskan oleh Corey (2013) ialah
mereka yang memiliki kemampuan untuk menciptakan solusi yang dapat meningkatkan
kehidupan mereka. Tujuan dari konseling SFBT adalah orang-orang percaya memiliki
kemampuan untuk menentukan tujuan-tujuan pribadi yang bermakna dan mereka
memiliki sumber daya yang diperlukan untuk memecahkan masalah mereka. Konselor
melibatkan SFBT membantu klien mengadopsi sebuah sikap dan bahasa pergeseran dari
membicarakan masalah-masalah untuk berbicara tentang solusi.
19
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Konseling individu dengan menggunakan intervensi karier CIP telah membantu untuk
memutuskan pilihan jurusan, kemudian intervensi yang digunakan dalam memberi layanan
konseling individu yakni menggunakan teori CBT dimana individu mampu menurukan
kecemasan yang dialami dengan menerapkan beberapa teknik yang ditawarkan yakni self talk
dan tought stopping. Kegiatan pelatihan dan webinar dapat dikatakan berjalan dengan cukup
lancar karena meski ada kekurangan namun tidak menghalangi keterlaksanaan acara serta
anggota kelompok dapat mengatasinya. Begitu pula dengan podcast yang juga merupakan
project layanan pengembangan mata kuliah praktik karier yang diperuntukkan masyarakat
umum mengenai menjadi ahli pada satu bidang atau menjadi orang yang serba bisa dalam
berbagai hal.
Laporan yang telah disusun oleh praktikan sebagai bentuk tanggung jawab telah
melaksanakan praktik selama satu semester. Berbagai kegiatan telah dijabarkan dalam bab
sebelumnya Tidak hanya itu, hasil praktik juga disesuaikan, dijawab berdasarkan teori-teori
konseling yang relevan. Sehingga semua yang telah dilaksanakan dapat menjadi bahan
evaluasi praktikan kedepannya dalam melaksanakan praktik nyata di masyarakat sebagai
konselor profesional seperti harapan dan tujuan daripada prodi pendidikan profesi konselor itu
sendiri.
B. Saran
1. Bagi PPK UNNES. Program yang diberikan pada mata kuliah praktik konseling karier ini
sungguh bermanfaat memberikan banyak pengalaman bagi praktikkan sehingga prodi
dapat mempertahankan dan meningkatkan program dalam mata kuliah ini untuk
meningkatkan kreatifitas mahasiswa sebagai calon konselor profesional.
2. Bagi tempat praktik. Diharapkan dengan kegiatan yang telah dilakukan oleh praktikan
menjadi alasan bagi stake holder di sekolah untuk mendukung kegiatan atau program-
program BK demi tercapainya tujuan BK itu sendiri dalam membantu menyelesaikan
permasalahan yang dialami oleh peserta didik/konseli.
3. Bagi praktikan selanjutnya, penyusunan laporan ini jauh dari sempurna, sehingga
praktikan selanjutnya diharapkan melengkapi kekurangan-kekurangan yang belum
dicantumkan, yang luput dalam kegiatan praktik yang dilakukan oleh praktikan.
20
DAFTAR PUSTAKA
Beck, Judith S. (2011). Cognitive Behavior Therapy Basics and Beyond Second Edition. New York:
The Guilford Press.
Corey, Gerald. (2013). Theory and Practice Counseling and Psychotherapy (9th edition). Belmont,
CA: Brooks/Cole
Erford, Bradley T. 2019. 40 Teknik yang Harus Diketahui Setiap Konselor Edisi Kedua.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Karni, Asniti. 2014. “Konseling Dan Psikoterapi Profesional”. Jurnal Syi’ar. Vol. 14(1): hal. 39-52.
Nursalim, Mochamad. 2015. Pengembangan Profesi Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Penerbit
Erlangga.
Zunker Veron G. 2006. Career Counseling 7e A Holistic Approach. Australia, Canada, Meksiko,
Singapore, Spain, United Kingdom, United States. Thomson Corporation.
21
REFLEKSI DIRI
Berdasarkan banyaknya kegiatan atau tugas yang dikerjakan, saya menyadari masih jauh
dari target atau harapan ibu dosen sekalian. Seperti halnya konseling, saya sangat lemah pada
praktik konseling kelompok. Sangat-sangat belum dapat maksimal melaksanakannya. Kegiatan
webinar, pelatihan, pun podcast juga merupakan project pertama yang saya kerjakan. Sehingga ini
menjadi pengalaman yang luar biasa, dan saya sangat antusias dalam mengerjakannya. Namun
sayang, karena kekurangan saya dalam manajemen tugas dan waktu saya sering terlambat dari
dedline yang telah ditentukan. Banyaknya tagihan tidak hanya pada mata kuliah karier, namun juga
dari mata kuliah yang lain.
Tugas yang diberikan ibu dosen memacu kreatifitas mahasiswa, terutama saya. Saya pun
memiliki gambaran selanjutnya setelah mata kuliah berakhir apa yang akan saya kerjakan untuk
mengembangkan kualitas, mengupgrade diri. Seperti halnya saya jadi tertarik untuk meneruskan
project podcast di waktu berikutnya.
22
LAMPIRAN-LAMPIRAN
23
Lampiran 2 RPL Kegiatan Pengembangan
KELOMPOK 3
Ketua Kelompok : Wiki Aryanto, S.Pd. 1302021013
Anggota Kelompok : Rofiq Muhammad Rusadi, S.Pd. 1302021014
Syarifaturrohma, S.Pd. 1302021001
Sayyida Fadhila Nabila, S.Pd. 1302021010
A. LATAR BELAKANG
Universitas Negeri Semarang sebagai lembaga pendidikan tinggi bertujuan
mewujudkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan
profesional dalam berbagai bidang. Selain itu, pendidikan di Universitas Negeri Semarang
diarahkan untuk menunjang dan menambah kemampuan mahasiswa dengan mengamati,
mengkaji serta menilai antara teori dengan kenyataan yang terjadi dilapangan yang pada
akhirnya dapat meningkatkan kualitas managerial mahasiswa dalam mengamati
permasalahan dan persoalan, baik dalam bentuk aplikasi teori maupun kenyataan yang
sebenarnya. Dalam dunia kerja, setiap sekolah, perusahaan atau instansi memiliki aturan
dan kebijakan yang berbeda. Dalam perkuliahan mahasiswa mendapat pengetahuan yang
berupa teori yang diiringi dengan sedikit praktik. Hal ini tidak cukup, karena ilmu yang
didapatkan juga harus diiringi dengan praktik yang direalisasikan dalam kehidupan nyata.
Praktik akan menambah kemampuan untuk mengamati, mengkaji serta menilai
antara teori dengan kenyataan yang terjadi dilapangan yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kualitas managerial mahasiswa dalam mengamati permasalahan dan
persoalan, baik dalam bentuk aplikasi teori maupun kenyataan yang sebenarnya. Dalam
dunia kerja, setiap perusahaan atau instansi memiliki aturan dan kebijakan yang berbeda.
Dalam perkuliahan mahasiswa mendapat pengetahuan yang berupa teori yang diiringi
dengan sedikit praktik. Hal ini tidak cukup, karena ilmu yang didapatkan juga harus diiringi
dengan praktik yang direalisasikan dalam kehidupan nyata. Dalam pelaksanaan Praktik
mahasiswa dituntut agar dapat memperluas pengetahuan dan informasi terhadap bidang
yang ditekuni atau dipelajari.
24
Praktik ini sangat penting karena mahasiswa dapat mengetahui sejauh mana
perkembangan komunikasi dan cara kerja yang ada pada sebuah sekolah, perusahaan atau
instansi, apakah ada perbedaan antara teori dan paktiknya. Dengan adanya Praktik dapat
membentuk pola pikir yang terarah dan membangun. Selain itu bisa sebagai bekal untuk
mempersiapkan mahasiswa dalam menghadapi dunia kerja yang penuh persaingan, serta
mengetahui bagaimana kerjasama dan komunikasi yang dilakukan dalam sekolah,
perusahaan atau instansi terkait. Dalam pelaksanaan Praktik ini mahasiswa diberi
kebebasan oleh program studi untuk memilih sendiri instansinya. Untuk itu berdasarkan
latar belakang di atas kami berniat mengajukan Praktik di Gudang JNT Kawalu, Kota
Tasikmalaya.
B. NAMA KEGIATAN
Adapun nama kegiatan ini adalah One Day Training : Effective Team
Communication
C. BENTUK ACARA
One Day Training : Effective Team Communication merupakan salah satu
bagian dari pelaksanaan tugas mata kuliah Konseling Karier yakni mengadakan sebuah
pelatihan pada setting dunia industri dan usaha. Dalam kegiatan ini akan ada
penyampaian materi dari pembicara, keterlibatan peserta, dan sesi tanya jawab.
Dengan perlengkapan yang disediakan panitia sebagai berikut :
1. Zoom Premium
2. Laptop
3. Powerpoint
D. PESERTA
Peserta merupakan karyawan Gudang JNT Kawalu Kota Tasikmalaya yang
berjumlahkan sebanyak maksimal 30 peserta agar pelatihan menjadi lebih kondusif
dan maksimal untuk melatih karyawan tersebut.
25
3). Peserta mampu merangkai kalimat yang tepat untuk menyampaikan informasi
kepada rekan kerja, pelanggan/customer, maupun kepada pimpinan.
4). Peserta memahami komunikasi yang efektif dalam tim berkomitmen dalam tim
dengan gaya komunikasi yang baik
G. NARASUMBER
Narasumber pada agenda ini terdiri dari 4 orang yang merupakan mahasiswa PPK
(Pendidikan Profesi Konselor) Universitas Negeri Semarang angkatan 2021:
1. Rofiq Muhammad Rusadi, S.Pd. (Commander of Gen21 PPK UNNES)
2. Syarifaturrohma, S.Pd. (Writer and Commander Secretary of Gen21 PPK UNNES)
3. Wiki Aryanto, S.Pd. (Counselor for Vocational High School 5 Bandung and Gen21
PPK UNNES)
4. Sayyida Fadhila Nabila, S.Pd. (Gen21 PPK UNNES)
H. AGENDA ACARA
Waktu Kegiatan Petugas
08.00 – 08.15 WIB Peserta memasuki zoom Panitia
Panitia
08.15 – 08.25 WIB Pembukaan (MC)/Syarifaturrohma,
S.Pd.
Moderator/Sayyida FN,
08.25 – 08.45 WIB Transisi ke kegiatan Inti
S.Pd.
Komunikasi Efektif dalam Group
08.45 – 09.00 WIB Wiki Aryanto, S.Pd.
: Adaptasi Diri
Komunikasi di dalam tim :
09.05 – 09.20 WIB Syarifaturrohma, S.Pd.
Kekuatan dan Tantangan
09.20-09.25 WIB Ice breaking Moderator/Sayyida
Experiential Learning :
09.25 – 09.40 WIB Sayyida Fadhila N., S.Pd.
Merangkai Kalimat!
Teknik Berkomunikasi Didalam
09.45-10.00 WIB Rofiq Muhammad R., S.Pd.
Tim dan Organisasi
26
Waktu Kegiatan Petugas
10.00-10.30 WIB Diskusi dan Tanya Jawab Moderator/Sayyida
Panitia
10.30-10.40 WIB Penutup
(MC)/Syarifaturrohma
I. TIM PELAKSANA
Pelaksana agenda ini adalah kelompok 3 Konseling Karier PPK (Pendidikan
Profesi Konselor) UNNES 2021 yang menjadi penangguung jawab yakni Sayyida
Fadhila Nabila, S.Pd, Wiki Aryanto, S.Pd. sebagai Pemimpin Lapangan sekaligus Ketua
Kelompok 3 dibantu oleh anggota kelompok 3 dalam menyelenggarakan kegiatan ini.
J. BIAYA
Seluruh pembiayaan dalam agenda ini berasal dari iuran anggota kelompok 3
Konseling Karier PPK (Pendidikan Profesi Konselor) UNNES 2021
K. PENUTUP
Term of Reference ini disusun sebagai kerangka acuan dalam mengisi acara One
Day Training : Effective Team Communication
Mengetahui,
Penanggungjawab Pelatihan
27
TERM OF REFERENCE (TOR)
Webinar Career Preparation
"Maximizing Your Potential and Achieving Work - Life Balance for Your Success"
KELOMPOK 3
Ketua Kelompok : Wiki Aryanto, S.Pd. 1302021013
Anggota Kelompok : Rofiq Muhammad Rusadi, S.Pd. 1302021014
Syarifaturrohma, S.Pd. 1302021001
Sayyida Fadhila Nabila, S.Pd. 1302021010
A. LATAR BELAKANG
B. NAMA KEGIATAN
Adapun nama kegiatan ini adalah Webinar Career Preparation "Maximizing
Your Potential and Achieving Work - Life Balance for Your Success"
C. BENTUK ACARA
Career Preparation merupakan salah satu bagian dari pelaksanaan tugas mata
kuliah Konseling Karier yakni mengadakan sebuah webinar seluruh setting, baik
pendidikan, dunia industri maupun usaha, dan lain sebagainya. Dalam kegiatan ini
akan ada penyampaian materi dari pembicara (narasumber), keterlibatan peserta, dan
sesi tanya jawab. Dengan perlengkapan yang disediakan panitia sebagai berikut :
4. Zoom Premium
5. Laptop
6. Powerpoint
D. PESERTA
Peserta mencakup dalam setting pendidikan, industri/usaha, ataupun setting
lain yang berkenan untuk mengikuti webbinar ini. Namun, sasaran dari webinar ini
cenderung terarah pada siswa/mahasiswa yang masih perlu penyesuaian terhadap
career preparation dengan tidak meminimalkan/memaksimalkan jumlah peserta.
G. NARASUMBER
Narasumber pada agenda ini terdiri dari 4 orang yang merupakan mahasiswa PPK
(Pendidikan Profesi Konselor) Universitas Negeri Semarang angkatan 2021:
5. Rofiq Muhammad Rusadi, S.Pd. (Commander of Gen21 PPK UNNES)
6. Syarifaturrohma, S.Pd. (Writer and Commander Secretary of Gen21 PPK UNNES)
7. Wiki Aryanto, S.Pd. (Counselor for Vocational High School 5 Bandung and Gen21
PPK UNNES)
8. Sayyida Fadhila Nabila, S.Pd. (Gen21 PPK UNNES)
H. AGENDA ACARA
Waktu Kegiatan Petugas
Panitia (MC) Sayyida
08.00 – 08.15 WIB Peserta memasuki zoom
Fadhila N, S.Pd.
Moderator : Rofiq
08.15 – 08.25 WIB Pembukaan
Muhammad Rusadi, S.Pd.
Know yourself to know about
08.45 – 09.00 WIB Syarifaturrohma, S.Pd
your potential
Maximize Your Potential,
09.05 – 09.20 WIB Wiki Aryanto, S.Pd
Reach Your Full Potential
Moderator : Rofiq
09.20-09.25 WIB Ice breaking
Muhammad Rusadi, S.Pd
How to boost your personal Rofiq Muhammad Rusadi,
09.25 – 09.40 WIB
branding and networking S.Pd
Effective steps to build a
09.45-10.00 WIB Sayyida Fadhila N., S.Pd.
career planning
Moderator : Rofiq
10.00-10.30 WIB Diskusi dan Tanya Jawab
Muhammad Rusadi, S.Pd
Panitia (MC) Sayyida
10.30-10.40 WIB Penutup
Fadhila N, S.Pd.
I. TIM PELAKSANA
Pelaksana agenda ini adalah kelompok 3 Konseling Karier PPK (Pendidikan
Profesi Konselor) UNNES 2021 yang menjadi penangguung jawab yakni Rofiq
Muhammad Rusadi, S.Pd, dan dibantu oleh anggota kelompok 3 yakni Sayyida Fadhila
30
Nabila, S.Pd, Syarifaturahma, S.Pd, Wiki Aryanto, S.Pd dalam menyelenggarakan
kegiatan ini.
J. BIAYA
Seluruh pembiayaan dalam agenda ini berasal dari iuran anggota kelompok 3
Konseling Karier PPK (Pendidikan Profesi Konselor) UNNES 2021
K. PENUTUP
Term of Reference ini disusun sebagai kerangka acuan dalam mengisi acara
Webinar Career Preparation "Maximizing Your Potential and Achieving Work - Life
Balance for Your Success"
Mengetahui,
Penanggungjawab Webinar
31
SCRIPT PODCAST MONOLOG DENGAN TEMA KARIER
Spesialis vs Generalisasi
Podcast BER-BINCANG
Episode 1
Title Spesialis vs Generalisasi
Date 5 Desember 2021
Jazzy Piano (openning)
Brass horns (trantition introduction podcast)
Music Guitar plucking (content)
Folk guitar (closing)
Music by capcut.
Assalamu'alaikum wr wb.// Hai/ apakabar// Kalian sedang mendengarkan
Berbincang Podcast// Dimana kalian akan mendengarkan tentang berbagai hal
menarik/ dan bermanfaat di sini//
Opening
Silahkan untuk subscribe channel ini terlebih dahulu/ agar tidak ketinggalan
episode berikutnya/ yang akan rilis bulan depan// Aku Sayyida/ di episode ini
aku ingin berbincang tentang Spesialisasi vs Generalisasi//
Seorang teman bertanya kepadaku mengenai spesialisasi vs. Generalisasi//
Manakah yang lebih penting dan bermanfaat// Dia juga melihat bahwa/ saat
ini/ di Indonesia/ orang masih lebih menghargai orang yang “serba bisa”
ketimbang orang yang mempunyai keahlian khusus// Di sisi lain/ dia juga
menanyakan bagaimana caranya kita bisa meraih keahlian khusus/ jika situasi
dan kondisi/ tidak memungkinkan dia untuk meraih itu//
Aku pikir/ tren ke depan/ orang akan lebih menghargai spesialisasi/ atau
kemampuan khusus// Spesialisasi di sini/ jangan dipandang sebagai suatu
keahlian/ yang didapatkan melalui bangku kuliah/ atau pendidikan khusus//
Spesialisasi bisa juga didapatkan/ dari pengalaman pribadi/ kemampuan
mengolah diri/ dan melatih diri untuk menguasai sesuatu/ atau berdasarkan
Content pengamatan pada suatu hal yang spesifik//
Ada juga orang yang spesialis untuk mencoba hal-hal yang baru// Gadget
baru/ teknologi baru/ dia baca semua review-nya dan coba semua teknologi
itu/ sehingga ia menjadi ahli dan sering dimintai pendapat mengenai suatu
gadget// Mana yang paling bagus/ apa kelebihan dan kekurangannya/ dan
lain-lain// Meskipun ia tidak kuliah dalam bidang teknologi tertentu/ karena
kesukaannya/ dan pemahamannya yang mendalam mengenai teknologi/ dan
dia langsung adaptif dan aplikatif mengenai teknologi baru/ serta pendapatnya
bisa jadi rujukan buat orang lain//
Ada juga yang spesialis menyelesaikan suatu masalah// Sementara orang lain
sibuk berkeluh kesah/ dia dengan cool mendengarkan curhatan teman-
temannya dan menjadi problem solver dengan singkat tanpa banyak
cingcong// Tepat sasaran/ dan berguna buat banyak orang// Meskipun akan
selalu saja ada complain dari orang-orang yang tidak senang dan iri hati/ dia
menghadapinya dengan sabar/ dan senantiasa belajar untuk meningkatkan
kemampuan dirinya dengan menyelesaikan masalah yang lebih besar//
Jangan pula terjebak pada istilah spesialisasi secara khusus// Kalian bisa
33
mendapatkan spesialisasi di mana saja/ sesuai dengan bakat/ minat dan
passion kalian// Untuk hal-hal yang belum jelas spesialisasinya/ bisa
mendefinisikan spesialisasi atau keahlian versi kalian sendiri//
Buat yang suka menjadi generalis/ seorang generalis yang baik/ lahir dari
orang yang mempunyai ketrampilan khusus/ yang kemudian belajar untuk
memahami persoalan secara lebih luas/ dan mampu berkoordinasi dengan
bidang-bidang lain dengan baik// Seorang generalis harus mempunyai dasar
keilmuan yang kuat/ bukan berarti hanya mengawang-awang/ ‘pokoknya
begini atau begitu’/ tapi bisa melihat dari dua sudut pandang/ sudut pandang
yang top-down/ tapi juga yang bottom-up// Seorang generalis/ selain bisa
melihat bagaimana “gambaran besar” suatu tujuan/ juga harus bisa
mendeteksi permasalahan di tingkat paling bawah/ dan mendelegasikan
penyelesaiannya kepada pakarnya secara efektif dan efisien//
Sehingga pada ujungnya/ tercapai suatu sinergi dan kolaborasi yang baik/
antara spesialis/ dan generalis//
34
Lampiran 3 Materi Kegiatan Pengembangan
MODUL
EXPERIENTIAL LEARNING : MERANGKAI KALIMAT!
35
Semua orang dapat berbicara, namun tidak semua dapat berkomunikasi. Komunikasi
merupakan sebuah keterampilan, untuk itu agar kita dapat terampil dalam berkomunikasi
maka harus sering dilatihkan. Mari kita berlatih bersama!
Kita perhatikan contoh berikut pada tiga peran yang berbeda.
LATIHAN 1
36
Jangan bosan untuk terus berlatih. Yuk kita latihan lagi!
LATIHAN 2
LATIHAN
1
38
Ya! Sedikit lagi kamu berhasil. Jangan menyerah untuk terus berlatih.
LATIHAN
2
LATIHAN 1
39
LATIHAN 2
Belajar tidak mengenal usia, tidak mengenal waktu. Dimanapun dan kapanpun. Ilmu luas tak
terbatas. Dapatkan, dan kantongi sebanyak-banyaknya ilmu yang ada di bumi ini untuk
mengupgrade diri.
#SFN
40
EFFECTIVE STEPS TO BUILD CAREER
3. Eksplorasi karier
Contoh : Desainer Grafis
DESAIN
Illustrator
INDUSTRI
KREATIF PENULISAN
Copywriter
Contentwrite
rr
FOTOGRAFI
& Videografer
VIDEOGRAF Content
Creator
4. Menentukan Action Harus SMART
a. Spesific/Spesifik
b. Measurable/Terukur
c. Achievable/Dapat Dicapai
d. Realistic/Realistis
e. Timebound/Batas Waktu
5. Menetapkan Dedline
Setiap penentuan hal-hal yang ingin dikerjakan harus disertai waktu mulai dan waktu
selesai. Agar individu terpacu untuk segera mencapai dan menyelesaikan target yang telah
ditentukan.
Lampiran 4 Logbook
A. KEGIATAN
Bentuk Kegiatan Waktu Aktivitas Hasil
Konseling Karier 04 Oktober 2021 Konseling Individu Konseli telah
Karier, Sesi 1 menetapkan tujuan
yang hendak dicapai
dalam kegiatan
konseling individu
Konseling Kelompok 04 Oktober 2021 Membentuk kelompok Kelompok yang
konseling di sekolah terbentuk menyepakati
untuk siap mengikuti
konseling kelompok
sesi 1
Pelatihan 02 Oktober 2021 Diskusi Kelompok 3 Tema, format,
pembiayaan, dan
pelaksanaan pelatihan
telah disusun,
ditentukan, dan
disepakati.
Webinar 02 Oktober 2021 Diskusi Kelompok 3 Tema, format,
pembiayaan, dan
pelaksanaan webinar
telah disusun,
ditentukan, dan
disepakati.
Podcast 02 Oktober 2021 Diskusi Kelompok 3 Konsep podcast telah
disepakati
D. DOKUMENTASI
Praktikan : Sayyida Fadhila N.,
LOGBOOK
S.Pd
PRAKTIK KONSELING KARIER
Supervisor: Misbakhul Munir, S.Pd.
Minggu : ke-2
A. KEGIATAN
Bentuk Kegiatan Waktu Aktivitas Hasil
Konseling Karier 12 Oktober 2021 Konseling Individu Konseli ditugaskan
Karier, Sesi 2 untuk mengeksplor
informasi sebanyak-
banyaknya mengenai
pilihan karier yang
diinginkan
16 Oktober 2021 Konseling Individu Mengalami
Dudi Sesi 1 kecemasan semenjak
proses skripsi, telah
terjadi lebih dari satu
tahun dan konseli
ingin menurunkan
tingkat kecemasan
yang dialaminya.
Konseling Kelompok 11 Oktober 2021 Konseling Kelompok Anggota kelompok
Sesi 1 telah menyampaikan
apa yang menjadi
tujuan yang ingin
dicapai dalam
konseling kelompok
Pelatihan 12 Oktober 2021 Mempersiapkan Pamflet, Grup WA
Pelatihan peserta pelatihan telah
dibuat.
Materi sub tema
masing-masing
narasumber telah
ditentukan dan
disepakati.
Wiki A. >
Komunikasi Efektif
dalam Group :
Adaptasi Diri
Syarifaturrohma >
Komunikasi di
Bentuk Kegiatan Waktu Aktivitas Hasil
dalam tim :
Kekuatan dan
Tantangan
Sayyida F. >
Experiential
Learning :
Merangkai Kalimat!
MC : Wiki Aryanto
Moderator : Sayyida
15 Oktober 2021 Membuat TOR TOR dipresentasikan
kelompok 3 di kelas sebagai
bentuk proggres
pengerjaan tugas mata
kuliah
Webinar - - -
Podcast - - -
D. DOKUMENTASI
Praktikan : Sayyida Fadhila N.,
LOGBOOK
S.Pd
PRAKTIK KONSELING KARIER
Supervisor: Misbakhul Munir, S.Pd.
Minggu : ke-3
A. KEGIATAN
Bentuk Kegiatan Waktu Aktivitas Hasil
Konseling Karier 19 Oktober 2021 Konseling Individu Konseli telah mantap
Karier, Sesi 3 dengan pilihan jurusan
yang telah ditetapkan
dan meminta untuk
terminasi/mengakhiri
sesi konseling
23 Oktober 2021 Konseling Individu Konseli secara
dudi sesi 2 perlahan mampu
menghadapi situasi
yang dapat memicu
kecemasa meskipun
Kecemasan yang
dialamii konseli
beberapakali
terkadang masih
muncul
Konseling Kelompok 20 Oktober 2021 Konseling Kelompok Anggota kelompok
Sesi 2 telah menggali lebih
dalam informasi dari
setiap permasalahan
yang dihadapi oleh
setiap indivdiu. Dan
mendapat tugas untuk
mencari alternatif
solusi yang sesuai
dengan permasalahan
masing-masing
anggota kelompok.
Pelatihan 18 Oktober 2021 Diskusi Kelompok 3 Tindak lanjut
pembahasan Pelatihan
Karier menghasilkan
penentuan gladi resik
pelatihan, dan
persiapan pelaksanaan
pelatihan
20 Oktober 2021 Menyebar Pamflet Pamflet telah
Bentuk Kegiatan Waktu Aktivitas Hasil
Pelatihan disebarkan kepada
karyawan JNT
Kawalu Tasikmalaya
Pembuatan CV dan CV dan TOR Individu
TOR Individu dengan sub tema
“Experiental
Learning : Merangkai
Kalimat” telah dibuat
Webinar 18 Oktober 2021 Diskusi Kelompok 3 Konsep dasar
pelaksanaan webinar
telah disepakati oleh
anggota kelompok 3
Podcast - - -
D. DOKUMENTASI
Praktikan : Sayyida Fadhila N.,
LOGBOOK
S.Pd
PRAKTIK KONSELING KARIER
Supervisor: Misbakhul Munir, S.Pd.
Minggu : ke-4
A. KEGIATAN
Bentuk Kegiatan Waktu Aktivitas Hasil
Konseling Karier - - -
Konseling Kelompok 25 Oktober 2021 Konseling Kelompok Anggota kelompok
Sesi 3 saling memberikan
solusi. Individu dalam
kelompok mampu
menangkap solusi
yang telah diberikan
oleh anggota
kelompok. Kemudian
anggota kelompok
meminta untuk
terminasi.
Pelatihan 24-29 Oktober 2021 Menyebar Pamflet Menyebar pamflet
kepada karyawan JNT
secara berkala untuk
mengingatkan hari
pelaksanaan pelatihan
25 Oktober 2021 Diskusi Materi Saya dan Rofiq
Pelatihan menyepakati hal-hal
apa saja yang akan
dilatihkan. Dan materi
atau hal yang akan
dilatihkan oleh Rofiq
merupakan turunan
dari pelatihan yang
saya berikan.
28-29 Oktober 2021 Mempersiapkan PPT pelatihan
Materi Pelatihan Experiental Learning
: Merangkai Kalimat”
beserta teks moderator
telah dibuat.
28 Oktober 2021 Pembuatan Sertifikat Soft file sertifikat
Pelatihan telah dibuat dan
diberikan kepada aslab
BK UNNES untuk
Bentuk Kegiatan Waktu Aktivitas Hasil
diproses
29 Oktober 2021 Gladi I Pelatihan Materi, susunan acara,
Kelompok 3 teks MC dan
moderator masih perlu
direvisi. Disesuaikan
dengan tujuan serta
target pelaksanaan
pelatihan.
Webinar 29 Oktober 2021 Anggota Kelompok 3 Sub Tema telah dipilih
Memilih Sub Tema oleh masing-masing
Webinar anggota kelompok,
dan telah disepakati.
Podcast - - -
A. KEGIATAN
Bentuk Kegiatan Waktu Aktivitas Hasil
Konseling Karier - - -
Konseling Kelompok - - -
Pelatihan 05 November 2021 Gladi II Pelatihan Susunan acara, isi
materi, teknis
pelaksanaan sudah
dimantapkan.
06 November 2021 Pelaksanaan Pelatihan Jumlah peserta
mencapai target, isi
materi sesuai dengan
tema dan tujuan
pelaksanaan acara.
Evaluasi Pelaksanaan Evaluasi Proses,
Pelatihan Evaluasi Pemateri,
dan Evaluasi
Kelompok.
07 November 2021 Publikasi Kegiatan Kegiatan Pelatihan
Pelatihan Kelompok 3 yang diadakan oleh
PPK UNNES kelompok 3 Karier
PPK UNNES
terpublish pada media
wartadulur.net
Webinar 07 November 2021 Pamflet Pamflet webinar siap
disebar beserta
broadcastnya pada
seluruh siswa dan
mahasiswa
Pembuatan Grup Grup Webinar telah
Webinar Peserta dibuat dan peserta
sudah mulai masuk
dalam grup.
Podcast - - -
D. DOKUMENTASI
https://wartadulur.net/minimalisir-miskomunikasi-di-dalam-tim-kerja-ppk-unnes-
selenggarakan-pelatihan-komunikasi-efektif-untuk-para-karyawan/
Praktikan : Sayyida Fadhila N.,
LOGBOOK
S.Pd
PRAKTIK KONSELING KARIER
Supervisor: Misbakhul Munir, S.Pd.
Minggu : ke-6
A. KEGIATAN
Bentuk Kegiatan Waktu Aktivitas Hasil
Konseling Karier - - -
Konseling Kelompok - - -
Pelatihan - - -
Webinar 10 November 2021 Pembuatan Form Form absensi peserta
Absensi webinar telah dibuat
dan siap disebar saat
hari pelaksanaan.
8-14 November 2021 Penyebaran Pamflet Pamflet dan Broadcast
disebar di media sosial
seluruh anggota
kelompok 3
Podcast - - -
D. DOKUMENTASI
Praktikan : Sayyida Fadhila N.,
LOGBOOK
S.Pd
PRAKTIK KONSELING KARIER
Supervisor: Misbakhul Munir, S.Pd.
Minggu : ke-7
A. KEGIATAN
Bentuk Kegiatan Waktu Aktivitas Hasil
Konseling Karier - - -
Konseling Kelompok - - -
Pelatihan - - -
Webinar 15 November 2021 Pembagian Job Wiki sebagai MC
Webinar Webinar.
Rofiq sebagai
Moderator Webinar.
17 November 2021 Penyepakatan Kelompok 3
Pelaksanaan Gladi menyepakati gladi
Webinar webinar dilaksanakan
pada tanggal 19
Novmeber 2021
18 November 2021 Pembuatan Materi Materi Webinar
Webinar “Effective Steps To
Build A Career
Planning”
19 November 2021 Gladi Webinar Kelompok
menyepakati urutan
presentasi, pergantian
MC ke Sayyida.
Materi, serta urutan
acara dalam webinar
telah disepakati.
20 November 2021 Pelaksanaan Webinar Jumlah peserta
melebihi target, materi
sesuai dengan tema
webinar. Antusias
peserta sangat baik.
Evaluasi Webinar Evaluasi Proses,
Evaluasi Hasil,
Evaluasi Kelompok.
Podcast - - -
B. KENDALA DAN SOLUSI
1. Pada Webinar, MC yang sudah disepakati mengundurkan diri, sehingga anggota
kelompok lain menggantikan untuk menjadi MC Webinar. Pada saat pelaksanaan
signal pemateri terkendala, sehingga seringkali suara tidak terdengar jelas oleh
peserta. Tidak ada evaluasi dari dosen, karena dosen pengampu izin meninggalkan
zoom sebelum acara berakhir. Anggota kelompok melakukan evaluasi secara
mandiri.
2. Pada Podcast, belum ada proggress sebab masih terfokus menyiapkan webinar.
D. DOKUMENTASI
Praktikan : Sayyida Fadhila N.,
LOGBOOK
S.Pd
PRAKTIK KONSELING KARIER
Supervisor: Misbakhul Munir, S.Pd.
Minggu : ke-8
A. KEGIATAN
Bentuk Kegiatan Waktu Aktivitas Hasil
Konseling Karier - - -
Konseling Kelompok - - -
Pelatihan - - -
Webinar 22 November 2021 Pembagian sertifikat Peserta yang hadir dan
kepada peserta mengisi absensi
kehadiran saat
webinar mendapat
sertifikat yang dikirim
oleh aslab BK
UNNES
26 November 2021 Pengiriman doorprize Doorprize telah
peserta diterima oleh peserta
yang dikategorikan
peserta dengan
penanya terbaik
Podcast 26 November 2021 Mencari topik podcast Mendapatkan
beberapa referensi
tema/topik untuk
podcast
A. KEGIATAN
Bentuk Kegiatan Waktu Aktivitas Hasil
Konseling Karier 30 November 2021 Mencicil pembuatan Laporan masih dalam
Konseling Kelompok laporan akhir MK tahap pengerjaan.
Pelatihan Karier yang meliputi
pelaksanaan konseling
Webinar
karier, kelompok,
pelatihan, webinar
juga podcast.
Podcast 29 November 2021 Menyusun script Script podcast belum
podcast sepenuuhnya selesai
tapi sudah mulai
dicicil
5 Desember 2021 Melakukan rekaman Podcast terunggah di
untuk podcast channel youtube
pribadi pada tanggal
Mengedit audio 6/12/21 jam 01.40
WIB
Mendesain untuk
podcast yang akan
diunggah di channel
youtube
Nama Konseli : LK
Nama Konselor : Sayyida Fadhila Nabila
Tanggal Konseling : 4 Oktober 2021
Media Konseling: Online
Masalah:
Konseli bingung menentukan jurusan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi.
Pemecahan masalah:
Konseli diminta untuk mengeksplorasi tentang jurusan yang telah ditetapkan dari berbagai
alternatif pilihan jurusan yang diinginkan.
Tindak lanjut:
Konseli akan bertemu di sesi dua untuk melaporkan progress setelah melakukan konseling
sesi 1.
Kediri, 4 Oktober 2021
Konselor,
Masalah:
Mengalami kecemasan saat akan menghubungi rekan kerja maupun pimpinan. Gejala yang
tampak saat cemas ialah tangan tremor, jantung berdegup sangat kencang, keringat dingin,
terkadang sampai membuat ssakit kepala dan mual. Masalah ini telah ia alami semenjak
pengerjaan skripsi, sehingga sudah lebih dari satu tahun (takut menghubungi dosen dll)
Pemecahan masalah:
Konseli diajak untuk melakukan teknik self-talk, dan tought-stopping.
Tindak lanjut:
Konseli akan bertemu di sesi dua untuk melaporkan progress setelah melakukan konseling
sesi 1.
Kediri, 16 Oktober 2021
Konselor,
20 Oktober :
Setiap individu dalam kelompok memberikan saran
solusi kepada masing-masing anggota kelompok secara
bergiliran. Individu yang menerima saran mencatatnya
sebagai alternatif solusi bagi permasalahannya.
25 Oktober :
Anggota kelompok dapat memutuskan solusi yang tepat
dari permasalahan yang dihadapinya berdasarkan
alternatif pilihan solusi yang telah diperoleh dari
anggota kelompok lainnya.